Bab ini akan membahas aspek dinamika, waktu pengambilan keputusan dan
pentingnya komitmen, mengeksplorasi konsep titik fokus dan menghindari
kerusakan akibat persaingan, serta menganalisis bagaimana struktur suatu industri muncul dari interaksi kompetitif perusahaan anggotanya. I. MICRODYNAMICS Mikrodinamika merujuk pada berkembangnya persaingan dari waktu ke waktu, di antara sejumlah kecil perusahaan. Ini kontras dengan makrodinamika, yang menggambarkan evolusi struktur pasar secara keseluruhan. Pada bagian ini mengeksplorasi bagaimana menambahkan dimensi waktu dapat mempengaruhi pilihan strategis, dengan berfokus pada aspek: A. Komitmen Strategis Komitmen strategis dapat mengubah keputusan strategis pesaing, karena itu, harus melibatkan keputusan yang irreversible, komitmen yang tidak dapat diubah untuk memberikan efek strategis yang diinginkan. Komitmen yang visible dan understandable supaya pesaing memberikan reaksi, dan credible supaya pesaing percaya perusahaan benar-benar akan melaksanakan komitmen tersebut.
Untuk mengeksplorasi komitmen dalam konteks model persaingan,
ditinjau kembali model Cournot dari persaingan kuantitas yang dijelaskan dalam Bab 5. Fakta dasar dalam model tersebut adalah: Perusahaan 1 dan 2 dengan fungsi biaya: TC1 = 10Q1 dan TC2 = 10Q2 Permintaan pasar: P = 100 - (Q1 + Q2). Setiap perusahaan memilih outputnya secara bersamaan dan memperlakukan pilihan output saingannya sebagai tetap. Kuantitas ekuilibrium: Q1 = Q2 = 30 Harga: P1 = P2 = 40 Profit: π1 = π 2 = $900 Misalkan alih-alih memilih kuantitas secara bersamaan, perusahaan 1 dapat memilih Q1 sebelum perusahaan 2 memilih Q2. Ini dapat terjadi jika perusahaan 1 membangun pabrik baru atau menandatangani kontrak dengan pekerja dan pemasok sebelum perusahaan 2 mengambil tindakan serupa. Situasi ini dikenal sebagai model Stackelberg, dimana pilihan Q1 perusahaan 1 dapat mempengaruhi pilihan Q2 perusahaan 2, karena perusahaan 2 memilih Q2 sesuai dengan fungsi reaksi: Q2 = 45 - 0.5Q1 (Lihat Bab 5 untuk penurunan fungsi reaksi.) Perbedaan penting antara model Stackelberg dan model Cournot adalah bahwa perusahaan 2 tidak harus menebak nilai Q1. Dengan membangun pabriknya terlebih dahulu, perusahaan 1 telah berkomitmen untuk Q1 dan perusahaan 2 mengetahuinya. Karena perusahaan 1 dapat menghitung fungsi reaksi perusahaan 2, maka perusahaan tersebut mengetahui dengan tepat berapa banyak perusahaan 2 akan memproduksi dalam menanggapi setiap pilihan Q1. Dengan kata lain, pilihan awal perusahaan 1 untuk Q1 sepenuhnya menentukan jumlah total dan harga pasar. Ini memungkinkan perusahaan 1 menghitung labanya untuk setiap pilihan Q1. Secara khusus, perusahaan 1 mengetahui bahwa harga pasar dan keuntungan adalah: Harga: P = 100 - (Q1 + Q2) = 100 - (Q1 + (45 - 0,5Q1)) = 55 - 0,5Q1
Profit: π1 = Revenue - Cost
= PQ1 - 10Q1 = (55 - 0.5Q1) . Q1 - 10Q1 Dari penghitungan terdahulu, nilai yang memaksimalkan keuntungan dari Q1 = 45. Q2 = 45 - 0.5Q1 = 45 - 0,5 (45) = 22,5 Harga: P = 55 - 0,5Q1 = 55 - 0,5 (45) = 32,5 Profit: π1 = (55 - 0.5Q1) . Q1 - 10Q1 = (55 - 0.5 (45)) . (45) - 10 (45) = $1.012,5 Profit: π2 = Revenue - Cost = PQ2 - 10Q2 = (32,5 . 22,5) - 10 (22,5) = $506,25 Perusahaan 1 melakukan jauh lebih baik daripada dalam model Cournot, sementara perusahaan 2 melakukan jauh lebih buruk. Dengan berkomitmen untuk memproduksi 45 unit output, bukan 30, perusahaan 1 memaksa perusahaan 2 untuk mengurangi produksi menjadi 22,5. Ini mencegah harga jatuh terlalu cepat dan membuat ekspansi lebih menguntungkan bagi perusahaan 1 daripada dalam model Cournot, di mana output perusahaan 2 ditetapkan. Seperti model Cournot, tidak realistis mengharapkan perusahaan untuk menghitung persamaan rinci dan melakukan penghitungan yang diperlukan. Tetapi dapat diketahui bahwa perusahaan 1 akan mengantisipasi komitmennya untuk memperluas output akan mengarahkan perusahaan 2 untuk mengurangi produksi, memberikan insentif yang tepat untuk ekspansi yang ditunjukkan oleh model formal.
1. Strategic Substitutes and Strategic Complements
Strategic Substitutes terjadi ketika satu perusahaan melakukan beberapa tindakan, maka perusahaan saingan akan mengurangi tindakan yang sama. Kuantitas dalam teori Stackelberg adalah Strategic Substitutes. Contoh lain misalkan jika Glaxo meningkatkan investasi R&D dalam produk kardiovaskular dan Merck mengurangi pengeluaran R&D kardiovaskular sebagai tanggapannya, maka R&D adalah Strategic Substitutes. Sebaliknya, Strategic Complements terjadi ketika satu perusahaan memilih lebih banyak tindakan dan saingannya memilih lebih banyak juga. Harga biasanya merupakan Strategic Complements, misal ketika satu perusahaan menaikkan harganya, para pesaingnya mungkin menanggapi dengan menaikkan harga mereka. Begitu juga dengan penurunan harga. Contoh lainnya misal ketika Burger King meluncurkan kampanye iklan dan McDonald's menanggapinya dengan baik, maka periklanan adalah disebut sebagai Strategic Complements. Konsep Strategic Substitutes dan Complements dapat dilihat kembali ke model pengaturan kuantitas Cournot dan model pengaturan harga Bertrand.
Gambar (a) menunjukkan fungsi relasi di pasar Cournot. Fungsi reaksi
R1 dan R2 miring ke bawah, menunjukkan bahwa kuantitas adalah Strategic Substitutes, dimana semakin banyak tindakan yang diambil satu perusahaan, semakin sedikit tindakan yang dipilih secara optimal oleh perusahaan lain. Gambar (b) menunjukkan fungsi reaksi di pasar Bertrand dengan produk yang berbeda. Fungsi reaksi miring ke atas, menunjukkan bahwa harga merupakan Strategic Complements, karena ketika satu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain juga merasa menguntungkan untuk menurunkan harga.
2. Strategic Effect of Commitments
Komitmen memiliki efek langsung dan strategis pada profitabilitas perusahaan. Pengaruh langsung adalah dampaknya terhadap nilai sekarang dari keuntungan perusahaan jika perilaku pesaing tidak berubah. Efek strategis memperhitungkan efek samping kompetitif dari komitmen, bagaimana komitmen tersebut mengubah keputusan taktis para pesaing dan pada akhirnya keseimbangan pasar. Dalam teori Stackelberg, peningkatan produksi oleh perusahaan 1 menyebabkan saingannya mengurangi produksi, yang membantu mendukung harga dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
3. Tough and Soft Commitments
Perusahaan tidak selalu mendapatkan keuntungan dari efek strategis komitmen. Suatu komitmen memiliki efek strategis yang menguntungkan tergantung pada apakah komitmen itu keras atau lunak dan apakah pilihannya melibatkan Strategic Substitutes atau Complements. Secara konseptual, komitmen perusahaan yang kuat buruk bagi pesaing, sedangkan komitmen lunak baik untuk pesaing. Perluasan kapasitas biasanya mewakili komitmen yang kuat, sedangkan penghapusan fasilitas produksi biasanya mewakili komitmen lunak. Dalam persaingan Bertrand, komitmen untuk menurunkan harga adalah komitmen yang kuat, misal melalui kampanye iklan yang dipublikasikan dengan baik, agar perusahaan tidak bisa mundur. Komitmen yang kuat sesuai dengan pandangan konvensional tentang persaingan sebagai upaya untuk mengalahkan saingannya. Misalnya, perusahaan berkomitmen untuk menjadi produsen volume terbesar atau penjual harga terendah di pasar. Komitmen yang kuat memiliki efek strategis yang menguntungkan jika melibatkan Strategic Substitutes dan efek strategis akan negatif jika melibatkan Strategic Complements. Namun, Soft commitment akan memiliki efek strategis yang menguntungkan bila melibatkan Strategic Complements. Jika saingan Nucor mengurangi investasi setelah komitmen Nucor untuk berkembang (menaikkan investasi), maka efek strategisnya mengarah pada harga yang lebih tinggi dan meningkatkan keuntungan Nucor. Jika McDonald's mengurangi iklan setelah kampanye Burger King, itu akan meningkatkan pangsa pasar Burger King. Penting bagi manajer untuk menyadari apakah senjata taktis yang mereka miliki adalah Strategic Substitutes atau Strategic Complements. Ini membutuhkan wawasan ekonomi dan pengalaman. Fakta di lapangan mungkin mengalahkan wawasan teoretis.
4. Taxonomy of Commitment Strategies
Drew Fudenberg dan Jean Tirole mengembangkan taksonomi strategi komitmen berdasarkan dua dimensi penting, yaitu apakah komitmen itu Tough atau Soft Commitments dan apakah variabel taktisnya adalah Strategic Substitutes atau Complements. Ada empat cara untuk menggabungkan dimensi-dimensi ini untuk menghasilkan efek strategis yang menguntungkan, bergantung pada kombinasinya.
Tegaskan dominasi; memaksa saingan
untuk mundur Terima peran pengikut; hindari berkelahi Undang saingan untuk mengeksploitasi Anda; mungkin menunjukkan strategi keluar Secara aktif tunduk; sikap untuk menghindari konflik Serang untuk menjadi top dog; mengundang pertempuran tanpa mempedulikan biaya Tenangkan anjing atas; nikmati sisa yang tersedia Jaga diri dengan percaya diri; berbagi kekayaan dengan saingan Terima status quo karena takut; menunggu k k Misalnya, jika variabel taktis adalah Complements (misalnya harga) dan komitmen membuat perusahaan Tough (misalnya menurunkan harga), atau disebut dengan strategi Mad Dog, maka komitmen menyebabkan perusahaan pesaing berperilaku lebih agresif (mereka menurunkan harga sebagai tanggapan). Dalam kasus ini, komitmen tersebut memiliki efek strategis yang merugikan, dan perusahaan memiliki pilihan untuk meninggalkan komitmen atau untuk berinvestasi di tingkat yang lebih rendah yaitu puppy dog ploy.