FASE E (KELAS X)
1
INFORMASI UMUM
Tahun 2021
Alokasi Waktu 12 JP
2
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pelajar mampu mendeskripsikan ciri-ciri reaksi kimia
2. PElajar mampu mendeskripsikan jenis-jenis reaksi kimia
3. Pelajar mampu mendeskripsikan cara menuliskan persamaan reaksi
kimia
4. Pelajar mampu menganalisis konsep dan hitungan empat hokum dasar
kimia (hukum Lavoisiser, hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay
Lussac)
5. PElajar mampu menerapkan hokum dasar kimia untuk menyelsaikan
kasus dalam kehidupan seahri-hari
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengetahui manfaat dan peranan konsep hitungan dasar kimia dalam
kehidupan sehari-hari dan menjadikan motivasi bahwa konsep kimia
memudahkan kehidupan manusia.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pada saat pandemic ini rumah sakit banyak membutuhkan tabung gas
oksigen untuk membantu para pasen yang mengalami kesulitan
bernafas. Bagaimana industry menyediakan gas oksigen tersebut?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Mengingatkan PD untuk membaca info kegiatan PBM melalui group WA
tentang
Melihat modul di GC
Membaca materi sebelumnya tentang reaksi iimia
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEBELUM MASUK KE PERSAMAAN REAKSI KIMIA, SISWA SEBAGAI
PRASYARAT PENGETAHUAN DIBERI TGS MELALUI GC UNTUK
MEMPELAJARI KEMBALI RUMUS KIMIA, RUMUS MOLEKUL, TATA
NAMA SENYAWA ION
1. PERTEMUAN PERTAMA 4 x45” menit
4
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)
KEGIATAN PENUTUP
5
Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu “ HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA”
Menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
F. ASSESMEN
DIAGNOSTIK KOGNITIF
6
e. MnO2(s) + HCl(aq) → MnCl2(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
SUMATIF
1. TERTULIS
Mengerjakan LKPD
2. TIDAK TERTULIS
Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi kelompok atau
presentasi
Menghargai perbedaan pendapat orang lain
Bertanggung jawab
7
SUMATIF
A. a= c + d
C. b = c+d
D. b = ½ d
E. b= c + ½ d
3. Logam seng bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan seng
klorida dan gas hydrogen. Persamaan tersebut di dalam reaksi kimia dituliskan
dengan ….
8
4. Dari persamaan reaksi:
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
PENGAYAAN
Setelah kalian paham tentang persamaan reaksi kimia tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk
reaksi-reaksi berikut:
1) Logam besi direaksikan dengan larutan asam sulfat menghasilkan larutan besi(II) sulfat dan gas
hydrogen
2) Natrium karbonat padat direaksikan dengan larutan asam sulfat menghasilkan larutan natrium
sulfat, gas karbon dioksida dan air
9
REMEDIAL
Baca lagi dan pahami ciri-ciri reaksi kimia dan menulskan persamaan reaksi kimia
Kerjakan ulang soal di atas (sdh dibahas)
10
2) Rumus Empiris
Rumus empiris menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana
dari atom-atom penyusun suatu zat. Sebagai contoh zat pemutih untuk tekstil
peroksida dengan rumus H2O2 menunjukan bahwa setiap molekulnya
mengandung 2 atom Hidrogen dan 2 atom oksigen. Rumus empirisnya
adalah perbandingan sederhana atom penyusunnya yaitu 2 atom H: 2 atom
O atau sama dengan perbandingan atom H: O= 1: 1 sehingga rumus
empirisnya adalah HO. Contoh lainnya adalah rumus molekul glukosa yaitu
C6H12O6. Perbandingan atom penyusunnya yaittu, atom C: atom H: atom O
adalah 6 atom C: 12 atom H: 6 atom O jika disederhanakan menjadi 1
atomC: 2 atom H: 1 atom O sehingga rumus empirisnya kita tuliskan CH2O
Logam yang memiliki lebih dari satu valensi atau bilangan oksidasi,
misal Fe bilangan oksidasinya + 2 dan + 3, Cu = +1, +2 maka
penamaannya berdasarkan Sistem Stock, yaitu dengan membubuhkan
angka romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi logam ( dalam tanda
kurung) dan nama non logam diberi akhiran ida misalnya :
11
SnCl4 Timah (IV) klorida Sn = + 4
SnCl2 Timah (II) klorida Sn = + 2
Alfred Stock (1875-1946), seorang ahli kimia Jerman, telah mengembangkan suatu sistem
tatanama yang menyertakan bilangan oksidasi unsur dalam senyawanya.
Untuk itu, sebelumnya perlu diketahui nama-nama kation dan anion dalam suatu senyawa
Tabel kation.
No. Rumus Nama ion (atom No Rumus Nama Ion (atom
depan) depan)
12
11 Sn2+ Timah (II) 23 Pt4+ Platina (IV)
Tabel anion
No. Rumus Nama ion (atom No Rumus Nama Ion (atom
depan) depan)
TUGAS KELOMPOK
Isilah titik-titik dibawah ini!!
13
3 Cu2S Tembaga +1 Sulfida Tembaga (I) sulfida
4 K2Cr2O7 Kalium + Dikromat Kalium dikromat
5 PbSO4 Timbal +2 Sulfat Timbal(II) Sulfat
+1
6 NaBr ………… ………. Bromida Natrium Bromida
7 KCl ………… ………. …………… ……………………..
…………….
8 PCl3 Fosfor ……….. ……............. ………..(III)klorida
9 PCl5 ……….. +5 ………..(…)……......
…………….
10 FeCl2 Besi ……….. …………….. ………..(…)……......
11 Fe(OH)3 ……. ……….. ………..(…)……......
……..........
12 N2O Nitrogen +1 Oksida ………..(I)………..
13 N2O3 ……….. ………… ………..(III)……….
KESIMPULAN
Berdasarkan sistem Stock, tata nama senyawa berasarkan bilangan oksidasi adalah
rangkaian nama atom (depan/belakang) diikuti nama atom (depan/belakang)
Jika atom depan memiliki lebih dari 1 jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-
senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis
dengan angka romawi dalam kurung, di (depan/belakang) nama atom depan.
14
LAMPIRAN LKPD 2
TUJUAN
15
4) Menghasilkan gas dan perubahan suhu
Larutan As Cuka dengan larutan NaOH ditambah indicator pp
Maka reaksinya kita tulis:
CH3COOH (aq) + NaOH(aq) CH3COONa (aq) + H2O (aq)
16
1. Definisikan dengan kalimat kalian sendiri apa yang dimaksud koefisien reaksi.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________
2. Tuliskan langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
__________________________________________________
Latihan Soal
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE DUA
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
HUKUM KEKEKALAN MASSA 3x45”
18
pertanyaan pertanyaan
terKait dengan kertas yang
gambar tersebut dibakar
MEngorganisasikan Guru PD berkelompok
PD mengelompokka menggunakan
n PD menjadi Gmeet
beberapa PD mencermati
kelompok LKPD yang ada
dengan anggota di GC dan
masing-masing memahaminya
kelompok sebelum
sebanyak 3-4 mengerjakan
orang LKPD(PD
mengembangka
n rasa ingin
tahu, dan sikap
kritis) yang
sagat
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)
Membimbing Guru
penyelidikan dan memberikan Mencari
individu dan informasi penjelasan dari
kelompok tentang kegiatan fenomena yang
yang harus diamati
dilakukan LKPD PD
hokum mengumpulkan
kekekalan berbagai
massa informasi
Guru melakukan dengan saling
bimbingan pada bekerja sama,
saat jalannya mandiri dan
diskusi kreatif.
Membangun dan Guru meminta Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasik
mempresentasik an hasil
an hasil diskusinya dan
diskusinya kelompk lain
19
Guru menanggapi
mendampingi PD bertanya jika
proses diskkusi ada materi yang
dan melakukan belum dipahami
bimbingan atas
tannggapan
siswa
Menganalisis dan Memberikan PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan yang
proses pemecahan evaluasi konsep diajukan guru
masalah mengenai PD bertanya jika
hokum ada materi yang
kekekalan belum dipahami
massa
KEGIATAN PENUTUP
20
KEGIATAN INTI (60 MENIT)
21
Membimbing Guru
penyelidikan dan memberikan Mencari
individu dan informasi penjelasan dari
kelompok tentang kegiatan fenomena yang
yang harus diamati
dilakukan LKPD PD
Proust mengumpulkan
Guru melakukan berbagai
bimbingan pada informasi
saat jalannya dengan saling
diskusi bekerja sama,
mandiri dan
kreatif.
Membangun dan Guru meminta Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasik
mempresentasik an hasil
an hasil diskusinya dan
diskusinya kelompk lain
Guru menanggapi
mendampingi PD bertanya jika
proses diskkusi ada materi yang
dan melakukan belum dipahami
bimbingan atas
tannggapan
siswa
Menganalisis dan Memberikan PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan yang
proses pemecahan evaluasi konsep diajukan guru
masalah mengenai PD bertanya jika
hukum Proust ada materi yang
belum dipahami
KEGIATAN PENUTUP
22
PERTEMUAN KE 4:
HUKUM GAY LUSSAC dan Hukum Avogadro 4x45”menit
MEngorganisasikan Guru PD
PD mengelompokka berkelompok
n PD menjadi menggunakan
beberapa Gmeet
kelompok PD mencermati
dengan anggota LKPD yang ada
masing-masing di GC dan
kelompok memahaminya
sebanyak 3-4 sebelum
orang mengerjakan
LKPD(PD
mengembangk
an rasa ingin
tahu, dan sikap
kritis) yang
sagat
dibutuhkan
23
untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)
Membimbing Guru
penyelidikan dan memberikan Mencari
individu dan informasi penjelasan dari
kelompok tentang kegiatan fenomena yang
yang harus diamati
dilakukan LKPD PD
Gay Lussac dan mengumpulkan
Hukum berbagai
Avogadro informasi
Guru melakukan dengan saling
bimbingan pada bekerja sama,
saat jalannya mandiri dan
diskusi kreatif.
Membangun dan Guru meminta Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasi
mempresentasik kan hasil
an hasil diskusinya dan
diskusinya kelompk lain
Guru menanggapi
mendampingi PD bertanya
proses diskkusi jika ada materi
dan melakukan yang belum
bimbingan atas dipahami
tannggapan
siswa
Menganalisis dan Memberikan PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan
proses pemecahan evaluasi konsep yang diajukan
masalah mengenai guru
Hukum Gay PD bertanya
Lussan dan jika ada materi
hukum Avogadro yang belum
dipahami
24
KEGIATAN PENUTUP
G. ASSESMEN
DIAGNOSTIK KOGNITIF
25
B. HUKUM PROUST
1. Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh
senyawa magnesium oksida. Hasil percobaan tertera pada table
berikut:
Massa Massa Massa Unsur yang
Magnesium oksigen magnesium bersisa
(gram) (gram) oksida (gram)
45 8 20 33 g Mg
12 20 20 12 g O
6 40 10 36 g O
45 16 40 21 g Mg
Apakah data pada table menunjukkan berlakunya hukum
perbandingan tetap (Proust)? Jika berlaku, berapa perbandingan
massa magnesium dan oksigen dalam senyawa magnesium oksida
?
2. Di dalam senyawa AB, perbandingan massa A:B= 2:1. JIka terdapat
120 gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur
dalam senyawa tersebut?
3. Senyawa besi sulfide tersusun dari unsur besi (Fe) dan unsur
belerang (S) dengan perbandingan massa Fe: S= 7:4. Bila 15 gram
besi dan 2 gram belerang dibentuk menjadi senyawa besi sulfide,
berapa gram massa besi sulfide yang terbentuk
26
Dari table di atas, bila massa N dibuat tetap (sama) sebanyak 7
gram maka perbandingan massa oksigen di dalam senyawa I,II,III,
dan IV adalah
A. 1:2:3:4
B. 1:3:4:5
C. 2:1:3:4
D. 4:3:2:1
E. 2:2:3:4
FORMATIF
1. TERTULIS
Mengerjakan LKPD
2. TIDAK TERTULIS
Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi kelompok atau
presentasi
Menghargai perbedaan pendapat orang lain
Bertanggung jawab
27
SUMATIF
1. Serbuk tembaga (II) oksida larut dalam asam klorida menghasilkan tembaga(II)
klorida dan air. Persamaan setara untuk reaksi itu adalah :
A. Cu2O (s) + HCl (aq) → Cu2 Cl (aq) + H2O (l)
B. Cu2O (s) + 2 HCl (aq) → 2CuCl (aq) + H2O (l)
C. CuO(s) + 2 HCl (aq) → Cu Cl 2 (aq) + H2O (l)
D. CuO (s) + HCl (aq) → CuCl (aq) + H2O (l)
E. Cu2O (s) + 4 HCl (aq) → 2CuCl 2 (aq) + 4 H2O (l)s
2. Dari reaksi larutan Timbal (II) Nitrat dengan larutan asam klorida akan dihasilkan
endapan Timbal (II) Klorida dan Asam Nitrat. Persamaan reaksi yang tepat
untuk menggambarkan reaksi tersebut adalah….
a. Pb(NO3)2 (aq) + 2 HCl (aq) PbCl2 (s) + 2 HNO3 (aq)
b. Pb(NO3)2 (aq) + HCl (aq) PbCl2 (s) + HNO3 (aq)
c. Ti(NO3)2 (aq) + 2 HCl (aq) TiCl2 (s) + 2 HNO3 (aq)
d. PbNO2 (aq) + HCl (aq) PbCl2 (s) + HNO2 (aq)
e. Pb(NO3)2 (aq) + 2 HCl (aq) PbCl2 (s) + HNO3 (aq)
28
a. P2S3: difosfor heksasulfida
b. Cl2O: klor dioksida
c. NO: nitrogen oksida
d. N2O5: dinitrogen heksaoksida
e. P2O5: difosfor pentaoksida
9. Tawas memiliki rumus kimia, K2SO4 Al2(SO4)3 digunakan untuk menjernihkan
air. Jumlah atom Belerang dalam 100 molekul tawas adalah....
A. 4 atom belerang D. 400 atom belerang
C. 40 atom belerang
13. Data percobaan perbandingan massa unsur besi dengan belerang dalam
membentuk senyawa besi belerang didapatkan sebagai berikut:
Massa unsur Massa unsur Massa Massa
NO
besi(g) belerang(g) besibelerang(g) sisa
1 3 1,6 4,4 0,2 g Fe
2 1,4 0,8 2,2 -
3 4,2 3,0 ..... ....
4 5,6 3,2 8,8 -
Massa besi belerang dan massa sisa pereaksi berturut-turut yang terjadi pada
percobaan nomor 3 adalah….
A. 7,2 g FeS dan tidak ada sisa D. 5,6 g FeS dan 1,6 g Fe
pereaksi
B. 6,6 g FeS dan 0,6 g S E. 5 g FeS dan 2,2 g S
C. 6, g FeS dan 0,6 g Fe
29
14. Pembakaran gas metana ( CH4 ) menurut persamaan :
CH4 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g) (Reaksi belum setara)
Volume gas CO2 yang terbentuk pada pembakaran sempurna 5 liter gas
metana adalah ....
A. 5 liter B. 10 liter C. 15 liter D. 20 liter E. 25 liter
15. Untuk mengetahui rumus molekul suatu gas hidrogen (CxHy), maka sebanyak
15 L gas hidrokarbon tersebut direaksikan dengan gas oksigen berlebih.
Ternyata reaksi tersebut menghasilkan 45 L gas CO2 dan 60 L uap air. Dari
hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah....
A. CH4 B. C2H2 C. C2H6 D. C3H8 E. C4H10
16. Unsur X dan Y membentuk dua macam senyawa dengan komposisi sebagai
berikut:
Senyawa Massa X Massa Y
I 50% 50 %
II 60% 40%
17. Unsur A dengan unsur B dapat membentuk dua macam senyawa. Senyawa I
mengandung 25% unsur A dan senyawa II mengnadung 20 % unsur A.
Perbandingan massa unsur B sesuai dengan hukum kelipatan berganda Dalton
adalah ….
A. 1:2 B. 2:3 C. 3:2 D. 3:4 E. 4:3
18. Gas hidrogen(H2) dapat bereaksi dengna gas oksigen(O2) membentuk air(H2O).
Volume gas hidrogen tepat bereaksi dengan 22,4 liter gas oksigen untuk
menghasilkan air adalah ….
A. 24 L B. 22,4 L C. 48 L D. 12 L E. 44,8 L
19. Untuk mendapatkan 80 molekul NH3 dari reaksi pembentukan amonia dari gas
nitrogen dan gas hidrogen pada suhu dan tekanan tertentu. Maka jumlah gas
hgidrogen yang diperlukan adalah ….molekul
A. 240 B. 180 C. 120 D. 90 E. 60
20. Pada suhu dan tekanan yang sama, 2 liter gas nitrogen bereaksi dnegan 1 liter
gas oksigen meembnetuk 2 liter gas NxOy sesuai dengan reaksi :
N2 + O2 NxOy.
Rumus molekul yang tepat dari NxOy adalah ….
A. NO B. N2O3 C. NO2 D. N2O5 E. N2O
30
LAMPIRAN LKPD:
Percobaan 1
Hukum Lavoisier
Tujuan
Mengamati dan membuktikan reaksi kimia berdasarkan data percobaan Hukum
Kekekalan Massa
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati percobaan berikut.
Reaksi Mg(s) + Cl2(g) → MgCl2(s)
Percobaan Massa (g)
Mg Cl2 MgCl2 Mg sisa reaksi Cl2 sisa reaksi
1 1,0 2,9 3,9 - -
2 3,0 8,9 11,9 0,2 2,2
3 6,0 20 23,8 - -
4 5,0 14,2 19,0 0,2 -
31
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
5. Apakah jumlah massa sebelum reaksi dan sesudah reaksi pada keempat
percobaan sama?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
Kesimpulan
32
Kesimpulan Lavoisier ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa.
“Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
Mengamati
Bertanya
Tuliskan hal yag perlu kalian tanyakan, berdasarkan fenomena dan pernyataan
tersebut.
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________________
Penguaraian senyawa air (H2O) pada sumber air seperti air hujan, air sumur, dan
air sungai dapat dilakukan melalui proses elektrolisis. Bagaimanakah perbandingan
dari massa dua unsur yang bersenyawa? Bagaimana pula perbandingan massa
dari natrium dan klorin pada senyawa garam dapur?
33
Untuk menjawab pertanyaan tersebut selidikkilah dari percobaan berikut.
Percobaan 2
Tujuan
Mengamati dan menafsirkan data percobaan tentang massa dua unsur yang
bersenyawa serta membuktikan Hukum Perbandingan Tetap
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Amati data percobaan berikut:
Dua cuplikan garam dapur murni asal Madura dan Cirebon menghasilkan data
sebagai berikut.
Massa Klorin dari
Massa garam Massa Natrium dari cuplikan
cuplikan
Cuplikan 1 0,2925
0,1150 g 0,1775 g
g
Cuplikan 2
0,690 g 1,065 g
1,775 g
34
_______________________________________________________________
___________________________
Kesimpulan
Seorang ahli kimia Prancis bernama Joseph Louis Proust (1754-1826) mencoba
menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Dari percobaan yang
dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan
Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
a. Pada senyawa NaCl, perbandingan massa Na dan Cl selalu tetap, yaitu 39%
Na dan 61% Cl atau massa Na : massa Cl = 2 : 3
b. Pada molekul air, perbandingan massa H dan O selalu tetap, yaitu 11% H dan
89% O atau H : O = 1 : 8
c. Pada molekul CO2, perbandingan massa C dan O selalu tetap, yaitu 27,3% C
dan 72,7% O atau 3 : 8
35
Sebelum kalian telah mempelajari Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust) mengenai perbandingan dua unsur yang bersenyawa. Bagaimana dengan
Hukum Kelipatan Perbandingan?
36
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
1 1 0,57
2 1 ......
3 1 ......
4 1 ......
5 1 ......
6 1 ......
37
Kesimpulan
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-
unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang
diantaranya adalah John Dalton (1766-1844). Dalton mengamati adanya suatu
keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa. Dari hasil percobaan, Dalton menyimpulkan:
“Jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan
massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama merupakan bilangan
bulat dan sederhana”
38
KEGIATAN 4: PEMBUKTIAN HUKUM PERBANDINGAN VOLUME
39
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
6. Apakah menunjukkan perbandingan sama?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
Kesimpulan
Joseph Louis-gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati
volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Dari data tersebut, Gay Lussac
menyimpulkan Hukum Perbandingan Volume.
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi
dengan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan yang bulat dan sederhana.”
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan
perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama.”
40
KEGIATAN 5: HIPOTESIS AVOGADRO
Hipotesis Avogadro
Tujuan
Mengamati dan menemukan hubungan antara volume gas dan jumlah molekulnya
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati data percobaan berikut:
Reaksi hidrogen + klor → hidrogen klorida.
41
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
Kesimpulan
42
B. BACAAN UNTUK GURU DAN
PESERTA DIDIK
43
Hukum kimia adalah suatu keteraturan dalam ilmu kimia yang berlaku secara
umum. Hukum dasar kimia yang akan dibahas yaitu, Hukum Kekekalan Massa, Hukum
Perbandingan tetap, Hukum Kelipatan Perbandingan, Hukum Perbandingan Volum,
dan Hipotesis Avogadro.
Eksperimen Lavoisier
Logam Merkuri + 1/5 bagian udara → calx
530 gram 42,4 gram 572,4 gram
Dari reaksi tersebut, Lavoisier mengamati total massa zat – zat sebelum reaksi
sama dengan massa total sesudah reaksi. Kemudian Lavoisier memanaskan kembali
calx merkuri yang dihasilkan dengan panas yang lebih besar. Pada akhir reaksi
Lavoisier memperoleh kembali logam merkuri dan 1/5 bagian udara yang hilang tadi,
dengan total massa sama dengan calx merkuri. Ternyata, diketahui bahwa massa
udara yang dibutuhan pada proses pemanasan logam merkuri sama dengan massa
udara yang dihasilkan dari pemanasan calx merkuri.
44
Dari eksperimen tersebut, Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa
atau dikenal sebagai Hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa “Dalam suatu reaski
kimia massa total zat – zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat –
zat hasil reaksi”.
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan sifat penting dari suatu
senyawa. Senyawa yang sama, meskipun berasal dari sumber yang berbeda atau
dibuat dengan cara yang berbeda, ternyata mempunyai komposisi yang sama. Salah
satu eksperimen yang dilakukannya adalah mereaksikan unsur hidrogen dan unsur
oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang
tetap, yaitu 1 : 8.
45
massa suatu unsur yang terdapat dalam suatu senyawa tertentu juga dapat dihitung.
Senyawa adalah zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda jenis di
mana perbandingan massa unsur – unsur penyusunnya adalah tetap.
John Dalton menggunakan teori yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Postulat
dasar dari teori tersebut antara lain:
1. Materi tersusun dari partikel yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu atom.
2. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama, sedangkan unsur yang berbeda memiliki
jenis atom yang berbeda.
3. Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penataan ulang dari atom-atom,
tetapi atom-atom itu sendiri tidak berubah.
4. Kombinasi unsur-unsur dalam pembentukan senyawa yang berbeda terjadi ketika atom-
atom dari unsur-unsur yang tidak sama bergabung dalam perbandingan bilangan bulat
dan sederhana.
John Dalton pada tahun 1766 – 1844 mengamati adanya keteraturan terkait dengan
perbandingan unsur dalam senyawa – senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa
senyawa dengan perbandingan massa yang berbeda – beda, misalnya reaksi antara unsur
nitrogen dan unsur oksigen yang menghasilkan dua jenis senyawa. Dua senyawa yang
dihasilkan adalah senyawa oksida nitrogen I dan senyawa oksida nitrogen II.
Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam kedua
senyawa merupakan bilangan bulat yang sederhana.
=1:2
46
4. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM
Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1778 – 1850 adalah seorang ilmuwan Perancis yang
melakukan studi tentang gas dengan pengukuran kuantitatif secara akurat. Gay-Lussac
melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi, di mana setiap
satu satuan volume gas hidrogen bereaksi dengan satu satuan volume gas klorin menghasilkan
dua satuan volume gas hidrogen klorida. Setiap dua satuan volume gas hidrogen bereaksi
dengan satu satuan volume gas oksigen menghasilkan dua satuan volume uap air.
a. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air pada suhu
(T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen : volum gas oksigen
: volum uap air sama dengan 2 : 1 : 2.
b. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klor membentuk uap hidrogen klorida
pada suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen: volum uap
hidrogen klorida sama dengan 1 : 1 : 2.
c. Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk gas amonia pada
suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volume gas nitrogen : volum gas
hidrogen : volum gas amonia sama dengan 1 : 3 : 2.
2 volum hidrogen + 1 volum oksigen = 2 volum air
Semua koefisiennya sebanding dengan volume pereaksi dan produk gas. Volume gas
pereaksi dan produk dapat dituliskan dalam liter atau satuan volume lainnya. Ternyata
perbandingan volume gas dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi gas-gas tersebut.
Hal ini berarti bahwa, jika volume salah satu gas diketahui, maka volume gas yang lain dapat
ditentukan dengan cara membandingkan koefisien reaksinya.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukannya, Gay-Lussac berkesimpulan bahwa
“Volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”. Selanjutnya,
kesimpulan ini disebut sebagai hukum perbandingan volum atau dikenal sebagai Hukum Gay-
Lussac.
5. HIPOTESIS AVOGADRO
Amedeo Avogadro pada tahun 1776 – 1857 menjelaskan kembali percobaan Gay-Lussac.
Menurut Avogadro, partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal (monoatomik),
tetapi dapat berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebut partikel
47
tersebut sebagai molekul. Sehingga, bila bagian terkecil dari gas hidrogen dan oksigen adalah
molekul yang merupakan gabungan dari dua atom, maka didapatkan :
1
1 molekul hidrogen + molekul oksigen → 1 molekul air
2
Ia mengajukan hipotesisnya yang berbunyi “ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua
gas dengan volum yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”, yang
dikenal sebagai Hipotesis Avogadro.
Hipotesis Avogadro masih belum diterima saat itu. Hal ini dikarenakn para ahli
termasuk Dalton masih beranggapan bahwa atom – atom hanya dapat bergabung melalui
ikatan elektrostatis. Menurut mereka, 2 atom sejenis akan saling tolak – menolak, sedangkan 2
atom berlainan jenis akan saling tarik – menarik. Jadi, mereka tidak memahami bagaimana 2
atom sejenis seperti atom H dapat berikatan membentuk molekul H2. Jika memang terjadi
tarik – menarik, mengapa tidak terbentuk H3 atau H4? Meski demikian, pada saat itu dari
hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro dapat dikatakan bahwa perbandingan volum zat –
zat berwujud gas dalam reaksi kimia juga merupakan perbandingan jumlah molekulnya. Hal
ini memungkinkan penulisan rumus kimia zat – zat seperti hidrogen (H2), oksigen (O2), klorin
(Cl2), dan air (H2O).
48
D. DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E., 1998, General Chemistry Principles and Structure (Alih Bahasa:
Sukmariah dkk., 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktru), Binarupa
Aksara, Jakarta.
Holland, Julian, at al., 2000, The Kingfisher Science Encyclopedia (Alih Bahasa:
Sudarmono, dkk., 2005, Ensiklopedia Iptek), Lentera Abadi, Jakarta
Silberman, Melvin L., 1996, Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject (Alih
bahasa: Sarjuli dkk., 2009, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran
Aktif), Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
49