Anda di halaman 1dari 49

MODUL AJAR KIMIA

FASE E (KELAS X)

“HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI SEKITAR KITAI”

1
INFORMASI UMUM

Nama Penyusun SRI SONDARI

Institusi SMAN 2 BATU

Tahun 2021

Jenjang sekolah SMA

Alokasi Waktu 12 JP

Kompetensi awal : Perubahan materi


: Unsur Senyawa Campuran

Profil Pelajar Pancasila 1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME


2) Gotong royong
3) MAndiri
4) Kritis
5) Kreatif
6)
Sarana dan prasarna Laptop/HP
Internet
Google Suite/GC

Target Peserta didik Reguler

Model PEmbelajaran yang PJJ atau tatap muka


digunakan

2
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pelajar mampu mendeskripsikan ciri-ciri reaksi kimia
2. PElajar mampu mendeskripsikan jenis-jenis reaksi kimia
3. Pelajar mampu mendeskripsikan cara menuliskan persamaan reaksi
kimia
4. Pelajar mampu menganalisis konsep dan hitungan empat hokum dasar
kimia (hukum Lavoisiser, hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay
Lussac)
5. PElajar mampu menerapkan hokum dasar kimia untuk menyelsaikan
kasus dalam kehidupan seahri-hari

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengetahui manfaat dan peranan konsep hitungan dasar kimia dalam
kehidupan sehari-hari dan menjadikan motivasi bahwa konsep kimia
memudahkan kehidupan manusia.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pada saat pandemic ini rumah sakit banyak membutuhkan tabung gas
oksigen untuk membantu para pasen yang mengalami kesulitan
bernafas. Bagaimana industry menyediakan gas oksigen tersebut?

D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Mengingatkan PD untuk membaca info kegiatan PBM melalui group WA
tentang
 Melihat modul di GC
 Membaca materi sebelumnya tentang reaksi iimia

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEBELUM MASUK KE PERSAMAAN REAKSI KIMIA, SISWA SEBAGAI
PRASYARAT PENGETAHUAN DIBERI TGS MELALUI GC UNTUK
MEMPELAJARI KEMBALI RUMUS KIMIA, RUMUS MOLEKUL, TATA
NAMA SENYAWA ION
1. PERTEMUAN PERTAMA 4 x45” menit

CIRI-CIRI, JENIS DAN CARA MENULISKAN REAKSI KIMIA

 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa


untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap
disipiln( menggunakan google meet)
 Mengaitkan materi pembelajaran dengan bertanya: Pernahkan kalian
melihat kerjanya tukang las, bagaimana tukang las menghasilkan gas
untuk mengelas? Bahan-bahan apa saja yang direaksikan?
 Guru menyampaikan tentang CP dan TP
3
 Guru menanyakan kepada PD tentang kondisi PD dan keluarga PD?
 Guru menanyakan kepada PD apakah ada kesulitan dalam
mempelajari modul yang terdapat pada GC
 PD diberikan kesempatan bertanya sebelum masuk kegiatan inti
mungkin ada kendala saat belajar sebelumnya

KEGIATAN INTI (60 MENIT)

Tahapan/langkah Kegiatan Guru Kegiatan PEserta Alokasi


didik waktu
Orientasi peserta  Guru  PD mengamati,
didik terhadap menanyangkan mengidentifiaksi
masalah Video tentang ciri- dan
ciri reaksi kimia mendeskripsika
atau guru n tayangan
mendemonstrasikan video tersebut
langsung ciri-ciri atau
reaksi kimia demonstrasi
 Guru meminta yang dilakuukan
peserta didik untuk  Peserta didik
mengajukan mengajukan
pertanyaan terkait pertanyaan
video tersebut atau terkait video
terkait demontrasi yang
yang dilakukan ditayangkan
atau demontrasi
yang dilakukan
MEngorganisasikan  Guru  PD berkelompok
PD mengelompokkan menggunakan
PD menjadi Gmeet
beberapa kelompok  PD mencermati
dengan anggota LKPD yang ada
masing-masing di GC dan
kelompok sebanyak memahaminya
3-4 orang sebelum
mengerjakan
LKPD(PD
mengembangka
n rasa ingin
tahu, dan sikap
kritis) yang
sagat
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan

4
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)

Membimbing  Guru memberikan


penyelidikan dan informasi tentang  Mencari
individu dan kegiatan yang harus penjelasan dari
kelompok dilakukan LKPD fenomena yang
ciri-ciri reaksi kimia diamati
 Guru melakukan  PD
bimbingan pada mengumpulkan
saat jalannya berbagai
diskusi informasi
dengan saling
bekerja sama,
mandiri dan
kreatif.
Membangun dan  Guru meminta  Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasi
mempresentasikan kan hasil
hasil diskusinya diskusinya dan
 Guru mendampingi kelompk lain
proses diskkusi dan menanggapi
melakukan  PD bertanya jika
bimbingan atas ada materi yang
tannggapan siswa belum dipahami
Menganalisis dan  Memberikan  PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan
proses pemecahan evaluasi konsep yang diajukan
masalah mengenai ciri-ciri guru
reaksi kimia dalam  PD bertanya jika
kehidupan sehari- ada materi yang
hari belum dipahami

KEGIATAN PENUTUP

 PD diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaraan terkait


dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan

5
 Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu “ HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA”
 Menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
F. ASSESMEN

DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

Siswa diminta menjawab pertanyaan melalui google form mengenai:

1. Bagaimana kondisi anda saat ini?


A. Bahagia
B. Sedih
2. Bagaimana kondisi ayah dan ibu anda saat ini:
A. Ayah dan ibu harmonis
B. Ayah dan ibu sedang tidak harmonis
3. Bagaimana konsisi ekonomi keluarga anda saat ini:
A. Baik
B. Buruk
4. BAgaimana kondisi rumah untuk belajar:
A. Kondusif
B. Tidak kondusif

DIAGNOSTIK KOGNITIF

1. Setarakan persamaan reaksi berikut:


a. N2(g) + H2(g) → NH3(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
b. S8(s) + O2(g) → SO3(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
c. C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
d. C2H2(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________

6
e. MnO2(s) + HCl(aq) → MnCl2(aq) + H2O(l) + Cl2(g)

2. Tuliskan persamaan reaksinya!


a. Gas amoniak direaksikan dengan gas oksigen sehingga terjadi gas nitrogen
monoksida dan air.
_____________________________________________________________
___
b. Gas hidrogen bereaksi dengan gas klor sehingga terjadi gas hidrogen
klorida.
_____________________________________________________________
___
c. Gas nitrogen monoksida bereaksi dengan gas oksigen sehingga terjadi gas
nitrogen dioksida.
_____________________________________________________________
___
d. Larutan amonium klorida bereaksi dengan larutan timbal (II) nitrat menjadi
larutan amonium nitrat dan padatan timbal (II) klorida.
_____________________________________________________________
___
e. Padatan kalsium karbonat dengan larutan hidrogen klorida menghasilkan
larutan kalsum klorida, gas karbon dioksida dan molekul air.

SUMATIF

1. TERTULIS
 Mengerjakan LKPD
2. TIDAK TERTULIS
 Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi kelompok atau
presentasi
 Menghargai perbedaan pendapat orang lain
 Bertanggung jawab

7
SUMATIF

1. Diketahui persaman reasi :

MgO(s) + H2SO4(aq) MgSO4(aq) + H2O (l)

Nama zat-zat pereaksi (reaktan ) dari reaksi di atas adalah….

1) Magnesium oksida dan asam sulfat

2) Mangan oksida dan asam sulfat

3) Mangan oksida dan hydrogen sulfide

4) Magnesium oksida dan hydrogen sulfide

5) Magnesium monoksida dan asam sulfat

2. Reaksi pembakaran gas butana (C4H8) dituliskan dengan persamaan reksi:

aC4H10 (g) + bO2(g) cCO2(g) + dH2O(g)

Setelah disetarakan, maka berlaku….

A. a= c + d

B. bila a= 1, maka harga b=7

C. b = c+d

D. b = ½ d

E. b= c + ½ d

3. Logam seng bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan seng
klorida dan gas hydrogen. Persamaan tersebut di dalam reaksi kimia dituliskan
dengan ….

A. Zn(s) + HCl (aq) ZnCl (aq) + H (g)

B. Zn (s) + 2HCl (l) ZnCl2(l) + H2 (g)

C. Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2(aq) + H (g)

D. Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2(aq) + H2 (g)

E. Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl (aq) + H2 (g)

8
4. Dari persamaan reaksi:

Mg3N2 (s) + H2O (l) Mg(OH)2 (aq) + NH3(g)

Setelah disetarakan, maka koefisien H2O adalah….

A. 2

B. 3

C. 4

D. 5

E. 6

5. Diketahui persamaan reaksi :

MnO2 (s) + HCl (aq) MnCl2 (aq) + H2O (g) + Cl2(g)

Setelah disetarakan, maka koefisien dari asam klorida adalah….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

PENGAYAAN

Setelah kalian paham tentang persamaan reaksi kimia tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk
reaksi-reaksi berikut:

1) Logam besi direaksikan dengan larutan asam sulfat menghasilkan larutan besi(II) sulfat dan gas
hydrogen
2) Natrium karbonat padat direaksikan dengan larutan asam sulfat menghasilkan larutan natrium
sulfat, gas karbon dioksida dan air

9
REMEDIAL

 Baca lagi dan pahami ciri-ciri reaksi kimia dan menulskan persamaan reaksi kimia
 Kerjakan ulang soal di atas (sdh dibahas)

LKPD 1: MATERI PRASYARAT PERSAMAAN REAKSI KIMIA” RUMUS KIMIA


DAN TATA NAMA SENYAWA”
A. RUMUS KIMIA
Rumus kimia suatu zat menyatakan komposisi dari partikel-pertikel terkecil
penyusun zat tersebut, yang dinyatakan dengan lambng unsur penyusun,
serta perbandingan jumlah atom-atom unsur penyusun partikel yang
dinyatakan dengan angka (angka 1 tidak dituliskan). Jadi dalam rumus kimia
terdapat lambang unsur dan kadang disertai angka yang ditulis ke agak ke
bawah (subscripts) dari atom-atom penyusunnya. Sebagai contoh rumus
kimia gula pasir (sukrosa) C12H22O11 artinya 1 molekul gula pasir terdiri dari 12
atom C, 22 atom H, dan 11 atom O. JIka kita tulis : 2 C12H22O11 artinya 2
molekul sukrosa terdiri dari 2 x 12 atom C atau 24 atom C, 2x 22 atom H
atau 44 atom H, 2 x 11 atom H atau 22 atom H.
Rumus Kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus empiris.
1) Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom-
atom yang menyusun suatu molekul, yang dinyatakan dengan lambing unsur-
unsurnya.
CONTOH:
 Partikel penyusun air adalh molekul-molekul air, yang setip molekulnya
tersusun oleh dua atom hydrogen dan sebuah atom oksigen, maka rumus
molekulnya adalah H2O
 Gas Nitrogen tersusun dari molekul-molekul nitrogen dan setiap molekulnya
terdiri dari 2 atom nitrogen, maka rumus molekulnya dinyatakan sebagai N2
 Kristal beleranng tersusun dari molekul-molekul belerang, dimana setiap
molekulnya tersusun dari 8 atom belerang, maka rumus molekulnya
dinyatakan sebagai S8.

10
2) Rumus Empiris
Rumus empiris menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana
dari atom-atom penyusun suatu zat. Sebagai contoh zat pemutih untuk tekstil
peroksida dengan rumus H2O2 menunjukan bahwa setiap molekulnya
mengandung 2 atom Hidrogen dan 2 atom oksigen. Rumus empirisnya
adalah perbandingan sederhana atom penyusunnya yaitu 2 atom H: 2 atom
O atau sama dengan perbandingan atom H: O= 1: 1 sehingga rumus
empirisnya adalah HO. Contoh lainnya adalah rumus molekul glukosa yaitu
C6H12O6. Perbandingan atom penyusunnya yaittu, atom C: atom H: atom O
adalah 6 atom C: 12 atom H: 6 atom O jika disederhanakan menjadi 1
atomC: 2 atom H: 1 atom O sehingga rumus empirisnya kita tuliskan CH2O

B. Tata Nama Senyawa


Tata nama untuk senyawa biner yaitu senyawa yang dibentuk oleh dua
macam unsur yang terdiri dari logam dan non logam , untuk logam yang
hanya memiliki satu valensi atau satu bilangan oksidasi nama unsur logam
didahulukan diikuti oleh nama unsur nonlogam dengan berakhiran ida,
sebagai contoh :

Rumus Nama Senyawa Bilangan Oksidasi


NaCl Natrium Klorida Na = + 1
Na2S Natrium Sulfida Na = + 1
K20 Kalium Oksida K=+1
MgBr2 Magnesium Bromida Mg = + 2

Logam yang memiliki lebih dari satu valensi atau bilangan oksidasi,
misal Fe bilangan oksidasinya + 2 dan + 3, Cu = +1, +2 maka
penamaannya berdasarkan Sistem Stock, yaitu dengan membubuhkan
angka romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi logam ( dalam tanda
kurung) dan nama non logam diberi akhiran ida misalnya :

Rumus Nama Senyawa Bilangan oksidasi


logam
FeCl2 Besi(II) klorida Fe = +2
FeCl3 Besi (III) klorida Fe = +3
Cu2O Tembaga ( I) oksida Cu = +1
CuO Tembaga(II) oksida Cu = + 2

11
SnCl4 Timah (IV) klorida Sn = + 4
SnCl2 Timah (II) klorida Sn = + 2

Untuk senyawa yang mengandung unsur non logam atauran


pemberian nama sebagai berikut :

Rumus Nama Senyawa Nama senyawa yang


Berdasarkan lebih umum untuk non
IUPAC logam
N2O Nitrogen(I) oksida Dinitrogen monoksida
N2O3 Nitrogen (III) oksida Dinitrogen trioksida
P2O5 Fosforus(V) oksida Difosforus pentaoksida
P2O3 Fosforus (III) oksida Difosforus trioksida

LKS NON EKSPERIMEN:


Tatanama IUPAC berdasakan bilangan oksidasi menurut sistem stock

Alfred Stock (1875-1946), seorang ahli kimia Jerman, telah mengembangkan suatu sistem
tatanama yang menyertakan bilangan oksidasi unsur dalam senyawanya.

Untuk itu, sebelumnya perlu diketahui nama-nama kation dan anion dalam suatu senyawa

Tabel kation.
No. Rumus Nama ion (atom No Rumus Nama Ion (atom
depan) depan)

1 Na+ Natrium 13 Pb2+ Timbal(II)

2 K+ Kalium 14 Pb4+ Timbal(IV)

3 Ag+ Argentum/perak 15 Fe2+ Besi (II)

4 Mg2+ Magnesium 16 Fe3+ Besi(III)

5 Ca2+ Kalsium 17 Hg+ Raksa(I)

6 Sr2+ Stronsium 18 Hg2+ Raksa (II)

7 Ba2+ Barium 19 Cu+ Tembaga (I)

8 Zn2+ Seng 20 Cu2+ Tembaga (II)

9 Ni2+ Nikel 21 Au+ Emas (I)

10 Al3+ Alumunium 22 Au2+ Emas (II)

12
11 Sn2+ Timah (II) 23 Pt4+ Platina (IV)

12 Sn4+ Timah (IV) 24 Amonium Amonium

Tabel anion
No. Rumus Nama ion (atom No Rumus Nama Ion (atom
depan) depan)

1 OH- Hidroksida 16 C2O42- Oksalat

2 F- Fluorida 17 PO33- Fosfit

3 Cl- Klorida 18 PO43- Fosfat

4 Br- Bromida 19 AsO33- Arsenit

5 I- Iodida 20 AsO43- Arsenat

6 CN- Sianida 21 SbO33- Antimonit

7 O2- Oksida 22 SbO43- Antimonat

8 S2- Sulfida 23 ClO- Hipoklorit

9 NO2- Nitrit 24 ClO2- Klorit

10 SiO32- Silikat 25 ClO3- Klorat

11 SO32- Sulfit 26 ClO4- Perklorat

12 SO42- Sulfat 27 MnO4- Permanganat

13 NO3- Nitrat 28 MnO42- Manganat

14 CH3COO- Asetat 29 CrO42- Kromat

15 CO32- Karbonat 30 Cr2O72- Dikromat

TUGAS KELOMPOK
Isilah titik-titik dibawah ini!!

Rumus Atom depan Nama Senyawa


No nama biloks Atom belakang menurut sistem Stock
Senyawa
1 Na2O Natrium +1 Oksida Natrium oksida
2 PbO2 Timbal +4 oksida Timbal(IV)oksida

13
3 Cu2S Tembaga +1 Sulfida Tembaga (I) sulfida
4 K2Cr2O7 Kalium + Dikromat Kalium dikromat
5 PbSO4 Timbal +2 Sulfat Timbal(II) Sulfat
+1
6 NaBr ………… ………. Bromida Natrium Bromida
7 KCl ………… ………. …………… ……………………..
…………….
8 PCl3 Fosfor ……….. ……............. ………..(III)klorida
9 PCl5 ……….. +5 ………..(…)……......
…………….
10 FeCl2 Besi ……….. …………….. ………..(…)……......
11 Fe(OH)3 ……. ……….. ………..(…)……......
……..........
12 N2O Nitrogen +1 Oksida ………..(I)………..
13 N2O3 ……….. ………… ………..(III)……….

14 K2CrO4 ……….. Kromat ………..…………


15 Sn(SO3)2 Timah …………. …………(…)sulfit

KESIMPULAN

Tatacara penamaan senyawa berdasarkan bilangan oksidasi :

 Berdasarkan sistem Stock, tata nama senyawa berasarkan bilangan oksidasi adalah
rangkaian nama atom (depan/belakang) diikuti nama atom (depan/belakang)
 Jika atom depan memiliki lebih dari 1 jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-
senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis
dengan angka romawi dalam kurung, di (depan/belakang) nama atom depan.

14
LAMPIRAN LKPD 2

A. Lembar Kerja Peserta DIdik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK “ CIRI-CIRI DAN REAKSI KIMIA”.

TUJUAN

1. Menuliskan persamaan reaksi kimia dengan tepat


2. Menyyetarakan suatu persamaan reaksi kimia
3. Menentukan pereaksi dan produk dari suatu persamaan reaksi
kimia
Amati Video Ciri-ciri dan Reaksi kimia;
Dengan alamat: https://www.youtube.com/watch?v=7ZgD2Qh9GsU&t=129s
Ciri-ciri Reaksi Kimia;
1) Menghasilkan Gas
Logam Magnesium direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan gas
hydrogen
Maka reaksinya kita tulis;
Mg(s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
2) Menghasilkan endapan
LArutan Pb(NO3)2 direaksikan dengan larutan KI (aq)
Maka reaksinya kita tulis:
Pb(NO3)2 (aq) + 2KI(aq) PbI2 (endapan kuning) + KI (aq)
3) Menghasilkan Perubahan Warna;
Larutan K2CrO4 direaksikan dngan alrutan HCl
Maka reaksinya kita tulis:
K2CrO4 (aq) + 2 HCl (aq) . H2Cr2O7 +2 KCl
Kuning Oranye

15
4) Menghasilkan gas dan perubahan suhu
Larutan As Cuka dengan larutan NaOH ditambah indicator pp
Maka reaksinya kita tulis:
CH3COOH (aq) + NaOH(aq) CH3COONa (aq) + H2O (aq)

Atau jika demontrasi atau eksperimen


PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan
kesetaraan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan
menggunakanrumus kimia. Dalam reakis kimia terdapat zat-
zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Dalam menuliskan
persamaan reaksi, rumus kimia peraksi dituliskan di ruas kiri
dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas kanan. Antara
kedua ruas itu dihubungkan dengan anak panah (→) yang
menyatakan arah reaksi kimia.
Gambar 1 reaksi kimia di
Sebagai contoh reaksi antara logam natrium dengan laboratorium dinyatakan
gas klorin menghasilkan natrium klorida. dengan persamaan reaksi
agar mudah dipelajari
Logam natrium + gas klorin → natrium klorida

Na (s) + Cl2 (g) → NaCl(s)

Apakah persamaan sudah setara jumlah atomya? Persamaan tersebut belum


setara sebab pada hasil reaksi ada salah satu atom klorin, sedangkan pada
pereaksi ada dua atom klorin dalam bentuk molekul Cl2. Untuk menyetarakan
persamaan reaksi, manakah cara berikut yang benar?

a. Mengubah pereaksi menjadi atom klorin, persamaan menjadi:


Na + Cl2 → NaCl
b. Mengubah hasil reaksi menadi NaCl2, dan persamaan menajdi:
Na + Cl2 → NaCl2
Kedua persamaan tampak setara, tetapi kedua cara tersebut tidak benar, sebab
mengubah fakta hasil percobaan.
Gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom sehingga harus tetao
sebagai molekul diatom. Demikian pula hasil reaksinya berupa NaCl bukan NaCl2.
Jadi, kedua persamaa reaksi tersebut tidak sesuai dengan Hukum Perbandingan
Tetap.
Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan
menambahkan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai.
Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar
untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai
koefisien reaksi.

16
1. Definisikan dengan kalimat kalian sendiri apa yang dimaksud koefisien reaksi.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________
2. Tuliskan langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
__________________________________________________

Latihan Soal

3. Setarakan persamaan reaksi berikut:


f. N2(g) + H2(g) → NH3(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
g. S8(s) + O2(g) → SO3(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
h. C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
i. C2H2(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________
j. MnO2(s) + HCl(aq) → MnCl2(aq) + H2O(l) + Cl2(g)

4. Tuliskan persamaan reaksinya!


a. Gas amoniak direaksikan dengan gas oksigen sehingga terjadi gas nitrogen
monoksida dan air.
_____________________________________________________________
___
b. Gas hidrogen bereaksi dengan gas klor sehingga terjadi gas hidrogen
klorida.
17
_____________________________________________________________
___
c. Gas nitrogen monoksida bereaksi dengan gas oksigen sehingga terjadi gas
nitrogen dioksida.
_____________________________________________________________
___
d. Larutan amonium klorida bereaksi dengan larutan timbal (II) nitrat menjadi
larutan amonium nitrat dan padatan timbal (II) klorida.
_____________________________________________________________
___
e. Padatan kalsium karbonat dengan larutan hidrogen klorida menghasilkan
larutan kalsum klorida, gas karbon dioksida dan molekul air.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE DUA
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
HUKUM KEKEKALAN MASSA 3x45”

 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa


untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap
disipiln( menggunakan google meet)
 Mengaitkan materi pembelajaran dengan bertanya: Jika kertas
dibaka, apakah massa kertas setelah dibakar sama dengan sebelum
dibakar?
 Guru menyampaikan tentang CP dan TP
 Guru menanyakan kepada PD tentang kondisi PD dan keluarga PD?
 Guru menanyakan kepada PD apakah ada kesulitan dalam
mempelajari modul yang terdapat pada GC
 PD diberikan kesempatan bertanya sebelum masuk kegiatan inti
mungkin ada kendala saat belajar sebelumnya

KEGIATAN INTI (60 MENIT)

Tahapan/langkah Kegiatan Guru Kegiatan PEserta Alokasi


didik waktu
Orientasi peserta  Guru  PD mengamati,
didik terhadap menanyangkan mengidentifiaksi
masalah Gambar kertas dan
yang dibakar mendeskripsika
 Guru meminta n gambar
peserta didik kertas dibakar
untuk  Peserta didik
mengajukan mengajukan

18
pertanyaan pertanyaan
terKait dengan kertas yang
gambar tersebut dibakar
MEngorganisasikan  Guru  PD berkelompok
PD mengelompokka menggunakan
n PD menjadi Gmeet
beberapa  PD mencermati
kelompok LKPD yang ada
dengan anggota di GC dan
masing-masing memahaminya
kelompok sebelum
sebanyak 3-4 mengerjakan
orang LKPD(PD
mengembangka
n rasa ingin
tahu, dan sikap
kritis) yang
sagat
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)

Membimbing  Guru
penyelidikan dan memberikan  Mencari
individu dan informasi penjelasan dari
kelompok tentang kegiatan fenomena yang
yang harus diamati
dilakukan LKPD  PD
hokum mengumpulkan
kekekalan berbagai
massa informasi
 Guru melakukan dengan saling
bimbingan pada bekerja sama,
saat jalannya mandiri dan
diskusi kreatif.
Membangun dan  Guru meminta  Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasik
mempresentasik an hasil
an hasil diskusinya dan
diskusinya kelompk lain
19
 Guru menanggapi
mendampingi  PD bertanya jika
proses diskkusi ada materi yang
dan melakukan belum dipahami
bimbingan atas
tannggapan
siswa
Menganalisis dan  Memberikan  PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan yang
proses pemecahan evaluasi konsep diajukan guru
masalah mengenai  PD bertanya jika
hokum ada materi yang
kekekalan belum dipahami
massa

KEGIATAN PENUTUP

 PD diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaraan terkait


dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan
 Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu “ Hukum Proust”
 Menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
PERTEMUAN KETIGA:
HUKUM PROUST 3x45”

 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa


untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap
disipiln( menggunakan google meet)
 Mengaitkan materi pembelajaran dengan bertanya:
 Jelaskan rumus air H2O, garam dapur NaCl?
 APAKAH garam dapur yang diproduksi di kota Gresik dan
Kota Cirebon kadungan natrium dan klornya sama?
 Guru menyampaikan tentang CP dan TP
 Guru menanyakan kepada PD tentang kondisi PD dan keluarga PD?
 Guru menanyakan kepada PD apakah ada kesulitan dalam
mempelajari modul yang terdapat pada GC
 PD diberikan kesempatan bertanya sebelum masuk kegiatan inti
mungkin ada kendala saat belajar sebelumnya

20
KEGIATAN INTI (60 MENIT)

Tahapan/langkah Kegiatan Guru Kegiatan PEserta Alokasi


didik waktu
Orientasi peserta  Guru  PD mengamati,
didik terhadap menanyangkan mengidentifiaksi
masalah Gambar garam dan
dapur hasil mendeskripsika
produk dari n gambar
Cirebon dan kota garam dapur
gresik  Peserta didik
 Guru meminta mengajukan
peserta didik pertanyaan
untuk garam dapur di
mengajukan kota Cirebon
pertanyaan dan kota gresik
terait dengan
gambar tersebut
MEngorganisasikan  Guru  PD berkelompok
PD mengelompokka menggunakan
n PD menjadi Gmeet
beberapa  PD mencermati
kelompok LKPD yang ada
dengan anggota di GC dan
masing-masing memahaminya
kelompok sebelum
sebanyak 3-4 mengerjakan
orang LKPD(PD
mengembangka
n rasa ingin
tahu, dan sikap
kritis) yang
sagat
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)

21
Membimbing  Guru
penyelidikan dan memberikan  Mencari
individu dan informasi penjelasan dari
kelompok tentang kegiatan fenomena yang
yang harus diamati
dilakukan LKPD  PD
Proust mengumpulkan
 Guru melakukan berbagai
bimbingan pada informasi
saat jalannya dengan saling
diskusi bekerja sama,
mandiri dan
kreatif.
Membangun dan  Guru meminta  Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasik
mempresentasik an hasil
an hasil diskusinya dan
diskusinya kelompk lain
 Guru menanggapi
mendampingi  PD bertanya jika
proses diskkusi ada materi yang
dan melakukan belum dipahami
bimbingan atas
tannggapan
siswa
Menganalisis dan  Memberikan  PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan yang
proses pemecahan evaluasi konsep diajukan guru
masalah mengenai  PD bertanya jika
hukum Proust ada materi yang
belum dipahami

KEGIATAN PENUTUP

 PD diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaraan terkait


dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan
 Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu “ Gay Lussac dan Hukum Avogadro”
 Menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.

22
PERTEMUAN KE 4:
HUKUM GAY LUSSAC dan Hukum Avogadro 4x45”menit

 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa


untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap
disipiln( menggunakan google meet)
 Mengaitkan materi pembelajaran dengan bertanya:
 Apakah unsur penyusun air? Berapa perbanidngan unsur-unsur
penyususn tersebut?
 Guru menyampaikan tentang CP dan TP
 Guru menanyakan kepada PD tentang kondisi PD dan keluarga PD?
 Guru menanyakan kepada PD apakah ada kesulitan dalam
mempelajari modul yang terdapat pada GC
 PD diberikan kesempatan bertanya sebelum masuk kegiatan inti
mungkin ada kendala saat belajar sebelumnya

Tahapan/langkah Kegiatan Guru Kegiatan PEserta Alokasi


didik waktu
Orientasi peserta  Guru  PD mengamati,
didik terhadap mengajukan reaksi
masalah masalah; untuk pembentukan
reaksi air dalam fase
pembentukan air gas dengan
dalam fase gas, unsur-unsur
berapa kompoisi penyusunnya
unsur hydrogen dalam fase gas
dan unsur
oksigen yang
berekasi

MEngorganisasikan  Guru  PD
PD mengelompokka berkelompok
n PD menjadi menggunakan
beberapa Gmeet
kelompok  PD mencermati
dengan anggota LKPD yang ada
masing-masing di GC dan
kelompok memahaminya
sebanyak 3-4 sebelum
orang mengerjakan
LKPD(PD
mengembangk
an rasa ingin
tahu, dan sikap
kritis) yang
sagat
dibutuhkan

23
untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan
yang baik pada
saat yang sama
PD juga belajar
membiasakan
diri bertanya
secara wajar
dan bermakna)

Membimbing  Guru
penyelidikan dan memberikan  Mencari
individu dan informasi penjelasan dari
kelompok tentang kegiatan fenomena yang
yang harus diamati
dilakukan LKPD  PD
Gay Lussac dan mengumpulkan
Hukum berbagai
Avogadro informasi
 Guru melakukan dengan saling
bimbingan pada bekerja sama,
saat jalannya mandiri dan
diskusi kreatif.
Membangun dan  Guru meminta  Perwakilan 2
menyajikan hasil siswa secara kelompok untuk
karya sukarela untuk mempresentasi
mempresentasik kan hasil
an hasil diskusinya dan
diskusinya kelompk lain
 Guru menanggapi
mendampingi  PD bertanya
proses diskkusi jika ada materi
dan melakukan yang belum
bimbingan atas dipahami
tannggapan
siswa
Menganalisis dan  Memberikan  PD menjawab
mengevaluasi pennguatan atau pertanyaan
proses pemecahan evaluasi konsep yang diajukan
masalah mengenai guru
Hukum Gay  PD bertanya
Lussan dan jika ada materi
hukum Avogadro yang belum
dipahami

24
KEGIATAN PENUTUP

 PD diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaraan terkait


dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan
 Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu “ Massa atom relative dan massa molekul Relatif”
Menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam

G. ASSESMEN

DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

Siswa diminta menjawab pertanyaan melalui google form mengenai:

1. Bagaimana kondisi anda saat ini?


C. Bahagia
D. Sedih
2. Bagaimana kondisi ayah dan ibu anda saat ini:
C. Ayah dan ibu harmonis
D. Ayah dan ibu sedang tidak harmonis
3. Bagaimana konsisi ekonomi keluarga anda saat ini:
C. Baik
D. Buruk
4. BAgaimana kondisi rumah untuk belajar:
C. Kondusif
D. Tidak kondusif

DIAGNOSTIK KOGNITIF

A. HUKUM KEKEKALAN MASSA


1. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang
menghasilkan 8,8 gram senyawa besi (II) sulfide. Berapa gram logam
besi yang telah bereaksi?
2. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan
26,4 gram gas karbondioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram
oksigen yang telah bereaksi pada pembakaran tersebut?

25
B. HUKUM PROUST
1. Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh
senyawa magnesium oksida. Hasil percobaan tertera pada table
berikut:
Massa Massa Massa Unsur yang
Magnesium oksigen magnesium bersisa
(gram) (gram) oksida (gram)
45 8 20 33 g Mg
12 20 20 12 g O
6 40 10 36 g O
45 16 40 21 g Mg
Apakah data pada table menunjukkan berlakunya hukum
perbandingan tetap (Proust)? Jika berlaku, berapa perbandingan
massa magnesium dan oksigen dalam senyawa magnesium oksida
?
2. Di dalam senyawa AB, perbandingan massa A:B= 2:1. JIka terdapat
120 gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur
dalam senyawa tersebut?
3. Senyawa besi sulfide tersusun dari unsur besi (Fe) dan unsur
belerang (S) dengan perbandingan massa Fe: S= 7:4. Bila 15 gram
besi dan 2 gram belerang dibentuk menjadi senyawa besi sulfide,
berapa gram massa besi sulfide yang terbentuk

C. HUKUM KELIPATAN PERBANDINGAN DALTON


1. Unsur A dan B membentuk dua macam senyawa dengan komposisi
sebagai berikut:
Senyawa Massa A Massa B
I 60 % 40 %
II 50% 50%
Perbandingan massa A di dldalam senyawa I dan II pada massa B
yang tetap adalah….
A. 1:1
B. 1: 2
C. 2:1
D. 2:3
E. 3:2
2. Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa dengan
data sebagai beriku:
Senyawa Massa Nitrogen (gram) Massa Oksigen (gram)
I 28 16
II 14 16
III 28 48
IV 28 64

26
Dari table di atas, bila massa N dibuat tetap (sama) sebanyak 7
gram maka perbandingan massa oksigen di dalam senyawa I,II,III,
dan IV adalah
A. 1:2:3:4
B. 1:3:4:5
C. 2:1:3:4
D. 4:3:2:1
E. 2:2:3:4

D. HUKUM GAY LUSSAC DAN HUKUM AVOGADRO


1. Setiap 2 liter gas nitrogen tepat habis bereaksi dengan 3 liter gas
oksigen menghasilkan 1 L gas oksida nitrogen. Jika volume diukur
pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan rumus molekul oksida
nitrogen tersebut!
2. Gas hydrogen yang volumenya 10 L direaksikan dengan gas
oksigen yang volumenya 10 L membentuk uap air dengan
persamaan reaksi:
H2(g) + O2(g) H2O (g)
Bila volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapa
volume maksiumn uap air yang dapat dihasilkan?
3. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk membakar 5 liter
gas butana (C4H10) agar semua gas butana tersebut habis
bereaksi?
Reaksi yang terjadi:
C4H10 (g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

FORMATIF

1. TERTULIS
 Mengerjakan LKPD

2. TIDAK TERTULIS
 Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi kelompok atau
presentasi
 Menghargai perbedaan pendapat orang lain
 Bertanggung jawab

27
SUMATIF

1. Serbuk tembaga (II) oksida larut dalam asam klorida menghasilkan tembaga(II)
klorida dan air. Persamaan setara untuk reaksi itu adalah :
A. Cu2O (s) + HCl (aq) → Cu2 Cl (aq) + H2O (l)
B. Cu2O (s) + 2 HCl (aq) → 2CuCl (aq) + H2O (l)
C. CuO(s) + 2 HCl (aq) → Cu Cl 2 (aq) + H2O (l)
D. CuO (s) + HCl (aq) → CuCl (aq) + H2O (l)
E. Cu2O (s) + 4 HCl (aq) → 2CuCl 2 (aq) + 4 H2O (l)s

2. Dari reaksi larutan Timbal (II) Nitrat dengan larutan asam klorida akan dihasilkan
endapan Timbal (II) Klorida dan Asam Nitrat. Persamaan reaksi yang tepat
untuk menggambarkan reaksi tersebut adalah….
a. Pb(NO3)2 (aq) + 2 HCl (aq) PbCl2 (s) + 2 HNO3 (aq)
b. Pb(NO3)2 (aq) + HCl (aq)  PbCl2 (s) + HNO3 (aq)
c. Ti(NO3)2 (aq) + 2 HCl (aq) TiCl2 (s) + 2 HNO3 (aq)
d. PbNO2 (aq) + HCl (aq)  PbCl2 (s) + HNO2 (aq)
e. Pb(NO3)2 (aq) + 2 HCl (aq)  PbCl2 (s) + HNO3 (aq)

3. Pada pembakaran glukosa sesuai persamaan reaksi :


a C6H12O6(l) + b O2(g) cCO2(g) + d H2O(g), maka nilai untuk b
dan c adalah ….
a. 1 dan 6 b. 1 dan 9 c. 6 dan 6 d. 6 dan 9 e. 9 dan 6
4. Logam natrium bereaksi dengan gas oksigen membentuk padatan natrium
oksida. Penulisan persamaan reaksi yang setara untuk reaksi tersebut adalah
….
a. Na(s) + O(g) NaO(s)
b. 2 Na(s) + O2(g) Na2O(s)
c. Na(s) + O2(g) NaO2(s)
d. 4 Na(s) + O2(g) 2 Na2O(s)
e. Na(s) + 2 O (g) NaO2(s)
5. Pada reaksi perkaratan logam besi sesuai persamaan :
a Fe(s) + b O2(g) c Fe2O3(s) maka nilai untuk a dan b berturut –
turut adalah ….
a. 1 dan 2 b. 2 dan 4 c. 3 dan 2 d. 3 dan 4 e. 4 dan 2
6. Rumus kimia senyawa garam dapur yang kita gunakan sehari –hari adalah ….
a. BaCl2 b. NaCl c. KCl d. CaCl2 e. MgCl2
7. Nama senyawa yang memiliki rumus kimia Fe(NO3)2 adalah ….
a. besi nitrit d. besi(II) nitrat
b. besi nitrat e. besi(III) nitrat
c. besi(II) nitrit
8. Nama senyawa berikut sesuai dengan rumus kimianya adalah ….

28
a. P2S3: difosfor heksasulfida
b. Cl2O: klor dioksida
c. NO: nitrogen oksida
d. N2O5: dinitrogen heksaoksida
e. P2O5: difosfor pentaoksida
9. Tawas memiliki rumus kimia, K2SO4 Al2(SO4)3 digunakan untuk menjernihkan
air. Jumlah atom Belerang dalam 100 molekul tawas adalah....
A. 4 atom belerang D. 400 atom belerang

B. 0 atom belerang E. 500 atom belerang

C. 40 atom belerang

10. Dalam satu molekul senyawa (NH4)2 SO4 terdapat ….


a. 2 atom S d. 2 atom N
b. 4 atom H e. 6 atom H
c. 1 atom N

11. Dalam 2 molekul senyawa Pb(C2H4)2 terdapat ….


a. 4 atom C d. 2 atom Pb
b. 4 atom H e. 2 atom C
c. 1 atom Pb
12. Jika di dalam senyawa FeS perbandingan massa Fe: S= 7:4, maka untuk
menghasilkan senyawa 4,4 g senyawa FeS diperlukan Fe dan S berturut-turut
sebanyak....
A. 4 g dan 0,4 g D. 3 g dan 1,4 g

B. 3,7 g dan 0,7 g E. 3,2 g dan 1,2 g

C. 2,8 g dan 1,6 g

13. Data percobaan perbandingan massa unsur besi dengan belerang dalam
membentuk senyawa besi belerang didapatkan sebagai berikut:
Massa unsur Massa unsur Massa Massa
NO
besi(g) belerang(g) besibelerang(g) sisa
1 3 1,6 4,4 0,2 g Fe
2 1,4 0,8 2,2 -
3 4,2 3,0 ..... ....
4 5,6 3,2 8,8 -
Massa besi belerang dan massa sisa pereaksi berturut-turut yang terjadi pada
percobaan nomor 3 adalah….
A. 7,2 g FeS dan tidak ada sisa D. 5,6 g FeS dan 1,6 g Fe
pereaksi
B. 6,6 g FeS dan 0,6 g S E. 5 g FeS dan 2,2 g S
C. 6, g FeS dan 0,6 g Fe

29
14. Pembakaran gas metana ( CH4 ) menurut persamaan :
CH4 (g) + O2 (g)  CO2 (g) + H2O (g) (Reaksi belum setara)
Volume gas CO2 yang terbentuk pada pembakaran sempurna 5 liter gas
metana adalah ....
A. 5 liter B. 10 liter C. 15 liter D. 20 liter E. 25 liter

15. Untuk mengetahui rumus molekul suatu gas hidrogen (CxHy), maka sebanyak
15 L gas hidrokarbon tersebut direaksikan dengan gas oksigen berlebih.
Ternyata reaksi tersebut menghasilkan 45 L gas CO2 dan 60 L uap air. Dari
hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah....
A. CH4 B. C2H2 C. C2H6 D. C3H8 E. C4H10
16. Unsur X dan Y membentuk dua macam senyawa dengan komposisi sebagai
berikut:
Senyawa Massa X Massa Y

I 50% 50 %

II 60% 40%

Perbandingan massa X di dalam senyawa I dan II pada massa Y yang tetap


adalah...
A. 3:2 B. 2:3 C. 2:1 D. 1:2 E. 1:1

17. Unsur A dengan unsur B dapat membentuk dua macam senyawa. Senyawa I
mengandung 25% unsur A dan senyawa II mengnadung 20 % unsur A.
Perbandingan massa unsur B sesuai dengan hukum kelipatan berganda Dalton
adalah ….
A. 1:2 B. 2:3 C. 3:2 D. 3:4 E. 4:3
18. Gas hidrogen(H2) dapat bereaksi dengna gas oksigen(O2) membentuk air(H2O).
Volume gas hidrogen tepat bereaksi dengan 22,4 liter gas oksigen untuk
menghasilkan air adalah ….
A. 24 L B. 22,4 L C. 48 L D. 12 L E. 44,8 L

19. Untuk mendapatkan 80 molekul NH3 dari reaksi pembentukan amonia dari gas
nitrogen dan gas hidrogen pada suhu dan tekanan tertentu. Maka jumlah gas
hgidrogen yang diperlukan adalah ….molekul
A. 240 B. 180 C. 120 D. 90 E. 60

20. Pada suhu dan tekanan yang sama, 2 liter gas nitrogen bereaksi dnegan 1 liter
gas oksigen meembnetuk 2 liter gas NxOy sesuai dengan reaksi :
N2 + O2 NxOy.
Rumus molekul yang tepat dari NxOy adalah ….
A. NO B. N2O3 C. NO2 D. N2O5 E. N2O

30
LAMPIRAN LKPD:

Percobaan 1

Hukum Lavoisier

Tujuan
Mengamati dan membuktikan reaksi kimia berdasarkan data percobaan Hukum
Kekekalan Massa
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati percobaan berikut.
Reaksi Mg(s) + Cl2(g) → MgCl2(s)
Percobaan Massa (g)
Mg Cl2 MgCl2 Mg sisa reaksi Cl2 sisa reaksi
1 1,0 2,9 3,9 - -
2 3,0 8,9 11,9 0,2 2,2
3 6,0 20 23,8 - -
4 5,0 14,2 19,0 0,2 -

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Hitunglah jumlah massa magnesium dan klor pada percobaan 1 dan


bandingkan dengan jumlah massa magnesium klorida pada percobaan 1
tersebut.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
2. Dengan cara yang sama seperti percobaan 1 hitunglah untuk percobaan 2.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
3. Hitunglah jumlah massa magnesium dan klor yang bereaksi pada percobaan 3.
Kemudian, bandingkan dengan jumlah massa magnesium klorida dan klor sisa
pada percobaan 3 tersebut.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
4. Hitunglah jumlah massa magnesium dan klor yang bereaksi pada percobaan 4
dan bandingkan dengan jumlah massa magnesium klorida dan magnesium sisa
pada percobaan 4 tersebut.

31
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________

5. Apakah jumlah massa sebelum reaksi dan sesudah reaksi pada keempat
percobaan sama?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________

Bagaimana hasil penyelidikan kalian dari kegiatan tersebut? Apa kesimpulan


kalian dari kegiatan tersebut?

Kesimpulan

Bandingkanlah penyelidikan kalian denga penjelasan berikut.

Seorang ahli kimia Prancis bernama Anthony Laurent Lavoisier melakukan


percobaan. Ia menimbang massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan
oksida raksa secara teliti, ternyata terjadi pengurangan massa oksida raksa.
Menurut Lavoisier, ketika oksida raksa dipanaskan menghasilkan gas oksigen,
massa dari oksida raksa berkurang. Lavoisier juga membuktikan kebalikannya, jika
sebuah logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan
jumlah oksigen yang diambilnya dari udara.

32
Kesimpulan Lavoisier ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa.

“Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”

Mengamati

Air merupakan salah satu senyawa paling sederhana dan


paling sering dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani
Kuno menganggap air sebagai salah satu dari empat
unsur penyusun segala sesuatu (selain tanah, udara, dan
api). Bagian terkecil dari air yaitu molekul air. Molekul yaitu
partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam
segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di
bumi.

Bertanya

Tuliskan hal yag perlu kalian tanyakan, berdasarkan fenomena dan pernyataan
tersebut.

__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________________

KEGIATAN 2: HUBUNGAN ANTARA MASSA UNSUR DALAM SENYAWA

Penguaraian senyawa air (H2O) pada sumber air seperti air hujan, air sumur, dan
air sungai dapat dilakukan melalui proses elektrolisis. Bagaimanakah perbandingan
dari massa dua unsur yang bersenyawa? Bagaimana pula perbandingan massa
dari natrium dan klorin pada senyawa garam dapur?

33
Untuk menjawab pertanyaan tersebut selidikkilah dari percobaan berikut.

Percobaan 2

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Tujuan
Mengamati dan menafsirkan data percobaan tentang massa dua unsur yang
bersenyawa serta membuktikan Hukum Perbandingan Tetap
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Amati data percobaan berikut:
Dua cuplikan garam dapur murni asal Madura dan Cirebon menghasilkan data
sebagai berikut.
Massa Klorin dari
Massa garam Massa Natrium dari cuplikan
cuplikan
Cuplikan 1 0,2925
0,1150 g 0,1775 g
g
Cuplikan 2
0,690 g 1,065 g
1,775 g

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Hitunglah persentase natrium dalam cuplikan 1 dan cuplikan 2.


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
2. Bandingkanlah hasilnya. Apakah nilainya sama?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
3. Hitunglah persentase klor dalam cuplikan 1 dan cuplikan 2.

4. Bandingkan hasilnya. Apakah nilainya sama?


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
5. Mengapa setiap unsur dalam kedua cuplikan garam memiliki persentase berat
yang sama?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

34
_______________________________________________________________
___________________________

Bagaimana hasil penyelidikan kalian dari kegiatan tersebut? Apa kesimpulan


kalian dari kegiatan tersebut?

Kesimpulan

Bandingkanlah penyelidikan kalian dengan penjelasan berikut.

Seorang ahli kimia Prancis bernama Joseph Louis Proust (1754-1826) mencoba
menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Dari percobaan yang
dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan
Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:

“Dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya adalah tetap”

Proust melakukan sejumlah percobaan tentang perbandingan massa unsur-unsur


dalam suatu senyawa, hasilnya sebagai berikut.

a. Pada senyawa NaCl, perbandingan massa Na dan Cl selalu tetap, yaitu 39%
Na dan 61% Cl atau massa Na : massa Cl = 2 : 3
b. Pada molekul air, perbandingan massa H dan O selalu tetap, yaitu 11% H dan
89% O atau H : O = 1 : 8
c. Pada molekul CO2, perbandingan massa C dan O selalu tetap, yaitu 27,3% C
dan 72,7% O atau 3 : 8

35
Sebelum kalian telah mempelajari Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust) mengenai perbandingan dua unsur yang bersenyawa. Bagaimana dengan
Hukum Kelipatan Perbandingan?

Pelajari dan selidikilah data percobaan Hukum Kelipatan Perbandingan berikut.

KEGIATAN 3: PEMBUKTIAN HUKUM KELIPATAN PERBANDINGAN

Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)


Tujuan
Mengamati dan membuktikan berdasarkan data percobaan Hukum Kelipatan
Perbandingan
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati data percobaan berikut.
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk beberapa macam senyawa
Senyawa Massa Nitrogen (%) Massa Oksigen (%)
1 63,7 36,3
2 46,7 53,3
3 36,9 ......
4 30,5 ......
5 ...... 74,1
6 ...... 77,4
Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Hitunglah perbandingan massa nitrogen terhadap massa oksigen pada


senyawa 1 dan senyawa 2.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
2. Lengkapi persentase massa oksigen pada senyawa dan 4 dan hitunglah
perbandingan massa nitrogen terhadap massa oksigen pada senyawa 3 dan
senyawa 4 (seperti untuk senyawa 1 dan 2).
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
3. Lengkapi persentase massa nitrogen pada senyawa 5 dan senyawa 6 dan
hitunglah perbandingan massa nitrogen terhadap massa oksigen pada senyawa
5 dan senyawa 6.

36
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________

4. Hitunglah massa nitrogen dan massa oksigen senyawa 1 sampai dengan


senyawa 6 jika massa nitrogen dibuat sama (1 bagian massa nitrogen) seperti
tabel berikut.
Senyawa Massa Nitrogen (%) Massa Oksigen (%)

1 1 0,57

2 1 ......

3 1 ......

4 1 ......

5 1 ......

6 1 ......

5. Hitunglah perbandingan persentase massa oksigen senyawa 1 sampai dengan


senyawa 6.
Senyawa 1 2 3 4 5 6

Massa Oksigen (%) 0,57 ...... ...... ...... ...... ......

Perbandingan 1 ...... ...... ...... ...... ......

6. Apakah perbandingan massa oksigen merupakan bilangan sederhana?


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________

Bagaimana hasil penyelidikan kalian dari kegiatan tersebut? Apa kesimpulan


kalian dari kegiatan tersebut?

37
Kesimpulan

Bandingkanlah penyelidikan kalian dengan penjelasan berikut.

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-
unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang
diantaranya adalah John Dalton (1766-1844). Dalton mengamati adanya suatu
keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa. Dari hasil percobaan, Dalton menyimpulkan:

“Jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan
massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama merupakan bilangan
bulat dan sederhana”

Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Kelipatan Perbandingan dari Dalton.

Telah banyak ilmuwan sebelum Gay Lussac yang menemukan bahwa


gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Di antaranya Henry
Cavendish, William Nicholson, dan Anthony Carlise yang menemukan
perbandingan volume hidrogen dan oksigen, tetapi belum menemukan
perbandingan volume air yang dihasilkan dari reaksi antara gas hidrogen dan
oksigen.

Bagaimana hasil penemuan dari Gay Lussac? Apakah Hukum Perbandingan


Volume itu? Amati dan selidikilah dengan melakukan kegiatan berikut.

38
KEGIATAN 4: PEMBUKTIAN HUKUM PERBANDINGAN VOLUME

Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)


Tujuan
Mengamati dan membuktikan Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
berdasarkan data percobaan

Alat dan Bahan


Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati data reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air berikut. Percobaan
dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan sam
Percobaan Hidrogen Oksigen Uap air
1 2 liter 1 liter 2 liter
2 2 liter 0,5 liter 1 liter
3 ..... liter 2 liter 4 liter
4 2 liter ..... liter 5 liter
5 2 liter 1,5 liter ..... liter

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Tentukan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air untuk percobaan 1


dan percobaan 2.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
2. Tentukan volume hidrogen pada percobaan 3 sesuai dengan perbandingan
volume percobaan 1 dan percobaan 2.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
3. Tentukan volume oksigen pada percobaan 4.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
4. Tentukan volume uap air pada percobaan 5.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
5. Bandingkah percobaan volume hidrogen; oksigen; uap air dengan
perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g) → H2O(g) setelah disetarakan.

39
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
6. Apakah menunjukkan perbandingan sama?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________

Bagaimana hasil penyelidikan kalian dari kegiatan tersebut? Apa kesimpulan


kalian dari kegiatan tersebut?

Kesimpulan

Bandingkan penyelisikan kalian dengan penjelasan berikut.

Joseph Louis-gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati
volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Dari data tersebut, Gay Lussac
menyimpulkan Hukum Perbandingan Volume.

“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi
dengan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan yang bulat dan sederhana.”

Dapat juga diketahui:

“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan
perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama.”

40
KEGIATAN 5: HIPOTESIS AVOGADRO

Hipotesis Avogadro
Tujuan
Mengamati dan menemukan hubungan antara volume gas dan jumlah molekulnya
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati data percobaan berikut:
Reaksi hidrogen + klor → hidrogen klorida.

Percobaan Hidrogen Klor Hidrogen


Klorida
1 1 x molekul 1 x molekul 2 x molekul
2 2 x molekul 2 x molekul 4 x molekul
3 3 x molekul ............. 6 x molekul
4 .......... 4 x molekul 8 x molekul
5 5 x molekul .............. ..............

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Hitunglah jumlah molekul klor pada percobaan 3.


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
2. Hitunglah jumlah molekul hidrogen, klor, dan hidrogen klorida pada percobaan 4
dan percobaan 5.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
3. Berapakah perbandingan jumlah molekul hidrogen, klor dan hidrogen klorida?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
4. Berapakah perbandingan volume hidrogen, klor dan hidrogen klorida?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________
5. Apakah perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume menunjukkan
nilai yang sama?

41
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________

Bagaimana hasil penyelidikan kalian dari kegiatan tersebut? Apa kesimpulan


kalian dari kegiatan tersebut?

Kesimpulan

Bandingkanlah penyelidikan kalian dengan penjelasan berikut.

Seorang ahli fisika Italia, Amadeo Avogadro pada 1811 menemukan


bahwa gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul (bukan
merupakan atom-atom bebas). Dengan demikian, Avogadro mengembangkan
Hukum Dalton dan gay Lussac yang dikenal dengan Hipotesis Avogadro.

42
B. BACAAN UNTUK GURU DAN
PESERTA DIDIK

43
Hukum kimia adalah suatu keteraturan dalam ilmu kimia yang berlaku secara
umum. Hukum dasar kimia yang akan dibahas yaitu, Hukum Kekekalan Massa, Hukum
Perbandingan tetap, Hukum Kelipatan Perbandingan, Hukum Perbandingan Volum,
dan Hipotesis Avogadro.

1. HUKUM KEKEKALAN MASSA

Antoine Laurent Lavoisier pada tahun 1743 – 1794 melalukan pengamatan


kuantitatif mengenai keterlibatan gas pada reaksi kimia. Antoine melakukan
eksperimen dengan memanaskan merkuri sebanyak 530 gram dalam wadah tertutup
yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur. Di akhir eksperimen, ternyata
volume udara dalam silinder telah berkurang sebanyak 1/5 bagian. Sedangkan
merkuri berubah menjadi calx merkuri (berwarna merah) dengan massa sebesar
572,4 gram; atau terjadi pertambah massa sebanyak 42,4 gram. Besarnya
pertambahan ini ternyata sama dengan massa 1/5 bagian udara yang berkurang
dalam silinder.

Eksperimen Lavoisier
Logam Merkuri + 1/5 bagian udara → calx
530 gram 42,4 gram 572,4 gram

Dari reaksi tersebut, Lavoisier mengamati total massa zat – zat sebelum reaksi
sama dengan massa total sesudah reaksi. Kemudian Lavoisier memanaskan kembali
calx merkuri yang dihasilkan dengan panas yang lebih besar. Pada akhir reaksi
Lavoisier memperoleh kembali logam merkuri dan 1/5 bagian udara yang hilang tadi,
dengan total massa sama dengan calx merkuri. Ternyata, diketahui bahwa massa
udara yang dibutuhan pada proses pemanasan logam merkuri sama dengan massa
udara yang dihasilkan dari pemanasan calx merkuri.

2HgO(s)  Hg(l) + O2(g)


Merkuri oksida Raksa Oksigen

44
Dari eksperimen tersebut, Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa
atau dikenal sebagai Hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa “Dalam suatu reaski
kimia massa total zat – zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat –
zat hasil reaksi”.

2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP

Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan sifat penting dari suatu
senyawa. Senyawa yang sama, meskipun berasal dari sumber yang berbeda atau
dibuat dengan cara yang berbeda, ternyata mempunyai komposisi yang sama. Salah
satu eksperimen yang dilakukannya adalah mereaksikan unsur hidrogen dan unsur
oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang
tetap, yaitu 1 : 8.

Massa hidrogen : Massa oksigen = 1 : 8

Massa unsur H Massa unsur O Massa senyawa Sisa unsur H atau


yang direaksikan yang direaksikan air yang O (gram)
(gram) (gram) terbentuk (gram)
1 8 9 0
2 8 9 1 gram H
1 9 9 1 gram O
2 16 18 0
Proust menemukan bahwa senyawa selalu mengandung unsur – unsur dengan
perbandingan tetap dan tertentu. Proust mengemukakan hukum perbandingan tetap
yang dikenal sebagai Hukum Proust, yang berbunyi “Perbandingan massa unsur –
unsur dalam suatu senyawa adalah tetap”. Dalam menggunakan Hukum Proust, dapat
dihitung dengan cermat jumlah gram suatu unsur yang diperlukan untuk membuat
suatu senyawa dengan massa tertentu, sesuai yang diingkan. Sebaliknya, berapa gram

45
massa suatu unsur yang terdapat dalam suatu senyawa tertentu juga dapat dihitung.
Senyawa adalah zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda jenis di
mana perbandingan massa unsur – unsur penyusunnya adalah tetap.

3. HUKUM KELIPATAN PERBANDINGAN

John Dalton menggunakan teori yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Postulat
dasar dari teori tersebut antara lain:

1. Materi tersusun dari partikel yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu atom.
2. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama, sedangkan unsur yang berbeda memiliki
jenis atom yang berbeda.
3. Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penataan ulang dari atom-atom,
tetapi atom-atom itu sendiri tidak berubah.
4. Kombinasi unsur-unsur dalam pembentukan senyawa yang berbeda terjadi ketika atom-
atom dari unsur-unsur yang tidak sama bergabung dalam perbandingan bilangan bulat
dan sederhana.

John Dalton pada tahun 1766 – 1844 mengamati adanya keteraturan terkait dengan
perbandingan unsur dalam senyawa – senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa
senyawa dengan perbandingan massa yang berbeda – beda, misalnya reaksi antara unsur
nitrogen dan unsur oksigen yang menghasilkan dua jenis senyawa. Dua senyawa yang
dihasilkan adalah senyawa oksida nitrogen I dan senyawa oksida nitrogen II.

Jenis Senyawa Massa nitrogen Massa oksigen yang Massa senyawa


yang direaksikan direaksikan yang terbentuk
Nitrogen oksida I 0,875 gram 1,00 gram 1,875 gram
Nitrogen oksida II 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram

Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam kedua
senyawa merupakan bilangan bulat yang sederhana.

Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen oksida I


 0,875 gram :1,75 gram
Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen oksida II

=1:2

Berdasarkan data hasil pengamatan, John Dalton merumuskan hukum kelipatan


berganda yang kemudian dikenal dengan Hukum Dalton yang berbunyi bahwa “Jika dua jenis
unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa – massa salah satu unsur
dalam senyawa – senyawa tersebut sama, sedangkan massa – massa unsur lainnya berbeda,
maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa – senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat sederhana”.

46
4. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM

Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1778 – 1850 adalah seorang ilmuwan Perancis yang
melakukan studi tentang gas dengan pengukuran kuantitatif secara akurat. Gay-Lussac
melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi, di mana setiap
satu satuan volume gas hidrogen bereaksi dengan satu satuan volume gas klorin menghasilkan
dua satuan volume gas hidrogen klorida. Setiap dua satuan volume gas hidrogen bereaksi
dengan satu satuan volume gas oksigen menghasilkan dua satuan volume uap air.

1 satuan volume + 1 satuan volume 2 satuan volume gas


gas hidrogen gas klorin hidrogen klorida

2 satuan volume 1 satuan volume 2 satuan volume uap


+
gas hidrogen gas oksigen air

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa :

Volume gas hidrogen : klorin : hidrogen klorida = 1 : 1 : 2

Volume gas hidrogen : oksigen : uap air = 2 : 1 : 2

a. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air pada suhu
(T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen : volum gas oksigen
: volum uap air sama dengan 2 : 1 : 2.
b. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klor membentuk uap hidrogen klorida
pada suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen: volum uap
hidrogen klorida sama dengan 1 : 1 : 2.
c. Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk gas amonia pada
suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volume gas nitrogen : volum gas
hidrogen : volum gas amonia sama dengan 1 : 3 : 2.
2 volum hidrogen + 1 volum oksigen = 2 volum air

Semua koefisiennya sebanding dengan volume pereaksi dan produk gas. Volume gas
pereaksi dan produk dapat dituliskan dalam liter atau satuan volume lainnya. Ternyata
perbandingan volume gas dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi gas-gas tersebut.
Hal ini berarti bahwa, jika volume salah satu gas diketahui, maka volume gas yang lain dapat
ditentukan dengan cara membandingkan koefisien reaksinya.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukannya, Gay-Lussac berkesimpulan bahwa
“Volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”. Selanjutnya,
kesimpulan ini disebut sebagai hukum perbandingan volum atau dikenal sebagai Hukum Gay-
Lussac.

5. HIPOTESIS AVOGADRO

Amedeo Avogadro pada tahun 1776 – 1857 menjelaskan kembali percobaan Gay-Lussac.
Menurut Avogadro, partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal (monoatomik),
tetapi dapat berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebut partikel

47
tersebut sebagai molekul. Sehingga, bila bagian terkecil dari gas hidrogen dan oksigen adalah
molekul yang merupakan gabungan dari dua atom, maka didapatkan :

1
1 molekul hidrogen + molekul oksigen → 1 molekul air
2

(2 atom hidrogen) + (1 atom oksigen) → (2 atom hidrogen + 1 atom oksigen)

Hidrogen Oksigen Molekul air


Berdasarkan konsep tersebut, maka sampai sekarang gas – gas (kecuali gas mulia)
dianggap sebagai molekul diatomik (gabungan dari dua atom) sehingga penulisan rumus
kimia gas hidrogen adalah H2 ; oksigen O2 ; nitrogen N2 ; dan seterusnya.

Ia mengajukan hipotesisnya yang berbunyi “ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua
gas dengan volum yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”, yang
dikenal sebagai Hipotesis Avogadro.

Hipotesis Avogadro masih belum diterima saat itu. Hal ini dikarenakn para ahli
termasuk Dalton masih beranggapan bahwa atom – atom hanya dapat bergabung melalui
ikatan elektrostatis. Menurut mereka, 2 atom sejenis akan saling tolak – menolak, sedangkan 2
atom berlainan jenis akan saling tarik – menarik. Jadi, mereka tidak memahami bagaimana 2
atom sejenis seperti atom H dapat berikatan membentuk molekul H2. Jika memang terjadi
tarik – menarik, mengapa tidak terbentuk H3 atau H4? Meski demikian, pada saat itu dari
hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro dapat dikatakan bahwa perbandingan volum zat –
zat berwujud gas dalam reaksi kimia juga merupakan perbandingan jumlah molekulnya. Hal
ini memungkinkan penulisan rumus kimia zat – zat seperti hidrogen (H2), oksigen (O2), klorin
(Cl2), dan air (H2O).

48
D. DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E., 1998, General Chemistry Principles and Structure (Alih Bahasa:
Sukmariah dkk., 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktru), Binarupa
Aksara, Jakarta.

Holland, Julian, at al., 2000, The Kingfisher Science Encyclopedia (Alih Bahasa:
Sudarmono, dkk., 2005, Ensiklopedia Iptek), Lentera Abadi, Jakarta

Silberman, Melvin L., 1996, Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject (Alih
bahasa: Sarjuli dkk., 2009, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran
Aktif), Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.

Sudarno, Unggul, 2013, Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Surakarta.

49

Anda mungkin juga menyukai