Makalah Macam - Macam Pemberian Oksigen Dan Pemberian
Makalah Macam - Macam Pemberian Oksigen Dan Pemberian
Dosen Pengampu :
Ns, Mustiati., M.Kep.
Disusun Oleh :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Macam-
Macam Pemberian Oksigen Dan Pemberian Cairan Elektrolit. Kami juga berterima kasih
kepada Ibu Ns, Musniati, M.Kep, selaku dosen mata kuliah Keperawatan Dasar 2 yang
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Macam- Macam Pemberian Oksigen Dan Pemberian Cairan
Elektrolit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami selaku penulis maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
1. Nasal Kanula...............................................................................................................4
4. Non-Rebreathing Mask...............................................................................................6
1. Cairan Kristaloloid......................................................................................................7
2. Cairan Koloid............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
TINJAUAN TEORI
MACAM- MACAM PEMBERIAN OKSIGEN DAN PEMBERIAN CAIRAN
ELEKTROLIT
1. Nasal Kanula
Jumlah pemberiannya:
Nasal kanul yang umum digunakan dapat mengalirkan oksigen dengan kecepatan
aliran dalam kurun waktu 1-2 liter per menit dengan maksimum kecepatan hingga 5
liter per menit. Kecepatan ini digunakan dengan dengan angka FiO2 (ukuran
konsentrasi oksigen) sebesar 0,37 hingga 0,45. (Eddy Wiria, 2023).
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Toleransi klien baik
- Pemasangannya mudah
- Klien bebas untuk makan dan minum
- Harga lebih murah
Kekurangan:
- Mudah terlepas
- Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
- Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut
- Mengiritasi selaput lendir, nyeri sinus
2. Simple Face Mask
Jumlah pemberiannya:
Simple mask digunakan untuk konsentrasi oksigen rendah sampai sedang
Merupakan alat pemberian oksigen jangka pendek, kontinyu atau selang seling.
Aliran 58 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40-60%. Masker ini kontra indikasi
pada pasien dengan retensi karbondioksida karena akan memperburuk retensi. Aliran
02 tidak boleh kurang dari 5 liter/menit untuk mendorong CO2 keluar dari masker.
(Aryani, 2009).
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula
- system humidifikasi dapat di tingkatkan
Kekurangan:
- Umumnya tidak nyaman bagi klien
- Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
- Aktivitas makan dan berbicara terganggu
- Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi
- Jika alirannya rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida
4. Non-Rebreathing Mask
Jumlah pemberiannya:
Non rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan konsentrasi oksigen sampai
80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi
tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka
pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya
mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat
ekspirasi.(Tarwoto & Wartonah, 2010).
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100% karena adanya katup satu arah
antara kantong dan sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi
oksigen yang tinggi dan tidak tercampur dengan udara ekspirasi.
- Tidak mengeringkan selaput lender
Kekurangan:
- Kantung oksigen bisa terlipat
- Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
- Tidak nyaman bagi klien
1. Cairan Kristaloloid
Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan kristaloid mengandung
natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium
klorida, dan glukosa. Cairan kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan
resusitasi.
Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan kristaloid (Merry Dame
Cristy Pane, 2019), antara lain:
- Mengalami dehidrasi
- Perawatan luka
- Pelarut sedian injeksi
- Mengalami kekurangan natrium dan klorida
Pemberian
1) Keuntungan
- Pada kondisi tertentu, NaCl hipertonik dapat digunakan untuk
membersihkan rongga mulut (dikumur) atau untuk
mengencerkan dahak (dihirup).
- dapat digunakan sebagai infus, pembersih luka, cairan irigasi
hidung, pengencer dahak, atau obat kumur untuk menjaga
kebersihan mulut
2) Kekurangan
Efek samping dan Bahaya Natrium Klorida (NaCl) Natrium klorida
isotonik jarang menyebabkan efek samping. Namun, pada beberapa
orang, NaCl yang digunakan sebagai pembersih luka dapat
menyebabkan efek samping berikut:
- Nyeri
- Kulit terkelupas
- Infeksi, yang dapat ditandai dengan luka lama sembuh dan
bernanah
Sementara itu, natrium klorida yang digunakan untuk
membersihkan hidung dapat menimbulkan efek samping, seperti:
- Hidung terasa panas dan perih
- Hidung malah makin tersumbat
Untuk natrium klorida hipertonik yang digunakan sebagai
pengencer dahak maupun pembersih mulut, beberapa efek samping
yang dapat terjadi antara lain:
- Sesak napas
- Dada terasa tertekan
- Mulut kering
- Mual
- Air liur berlebih
b. Ringer Laktat
- Mengobati dehidrasi
- Penanganan kondisi tertentu seperti mengidap sepsis, gagal ginjal,
atau asidosis respiratorik
1) Keuntungan
- Mengatasi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
- Mempertahankan tingkat cairan tubuh pada pasien rawat inap
yang tidak dapat menahan cairan di dalam tubuhnya dengan
baik.
- Mengembalikan cairan tubuh setelah kehilangan darah atau
karena luka bakar.
- Membantu kateter IV tetap terbuka dan memudahkan distribusi
obat IV ke dalam vena.
2) Kekurangan
c. Dextrose
Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung gula sederhana.
Cairan ini sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada
seseorang yang mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu, cairan
infus dextrose juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar
kalium yang tinggi).
- Syok Insulin
- Menggantikan Karbohidrat
1) Keuntungan
- Kegunaan umum dari dextrose adalah memenuhi kebutuhan
gula darah pada pengidap hipoglikemia (gula darah rendah)
dan diabetes tipe 2 (diabetes melitus).
2) Kekurangan
2. Cairan Koloid
Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul
yang lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis,
pasien bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi.
Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid (Merry Dame Cristy
Pane, 2019), adalah:
a. Gelatin
1) Keuntungan
- Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
- Mengandung protein hewani
- Untuk terapi pengobatan dan pencegahan pada kondisi
hipovolemia (jumlah darah dan cairan di dalam tubuh
berkurang secara drastis)
- Mencegah hipotensi (tekanan darah rendah) misalnya selama
induksi anestesi epidural atau spinal.
2) Kekurangan
b. Albumin
1) Keuntungan
- Mengatasi berkurangnya darah atau cairan tubuh secara
drastis (hipovolemia)
- Mengobati hipoalbuminemia
- Menangani hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir
- Mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
- Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan tubuh
setelah dilakukan pengeluaran cairan dari perut untuk
mengatasi asites akibat sirosis hati
- Mengobati ovarian hyperstimulation syndrome
2) Kekurangan
- Sakit kepala
- Kulit pucat atau berkeringat
- Linglung
- Nyeri dada, sesak napas, batuk dengan dahak yang berbusa
- Detak jantung tidak teratur
- Pusing yang sangat berat hingga terasa akan pingsan
- Pembengkakan di wajah, tungkai, atau kaki
c. Dekstran
Dekstran dan bahan lain yang serupa, seperti icodextrin, merupakan jenis
cairan koloid yang mengandung polimer glukosa. Dekstran dapat digunakan
untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain itu, dekstran juga
digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli setelah operasi.
1) Keuntungan
- Penambah asupan zat besi
- Membantu mengatasi anemia.
2) Kekurangan
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau
tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
DAFTAR PUSTAKA
Eddy Wiria, P. (2023). Apa Perbedaan Nasal Kanul dan Masker Oksigen?
https://www.kavacare.id/perbedaan-nasal-kanul-dan-masker-oksigen/
Halodoc. (2022). Kenalan dengan Dextrose, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya.
https://www.halodoc.com/artikel/kenalan-dengan-dextrose-manfaat-dosis-dan-efek-
sampingnya
LabSMK. (2017). Keuntungan dan Kerugian Pemberian Oksigen Dalam Ilmu Keperawatan
Nasal Canula,Sungkup Sederhana,Sungkup Rebreathing dan nonrebreathing.
https://www.labsmk.com/2017/05/keuntungan-dan-kerugian-pemberian.html?m=1
Merry Dame Cristy Pane. (2019). Jenis Cairan Infus Dan Kegunaannya.
https://www.alodokter.com/dasar-dasar-prosedur-memanfaatkan-cairan-infus
Puji Aprinda. (2022). Ketahui Manfaat Ringer Laktat, Sekaligus Efek Sampingnya.
https://www.orami.co.id/magazine/ringer-laktat