Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MACAM- MACAM PEMBERIAN OKSIGEN DAN PEMBERIAN


CAIRAN ELEKTROLIT

Dosen Pengampu :
Ns, Mustiati., M.Kep.
Disusun Oleh :

I KOMANG AGUS NOVI BIMANTORO ( 21.9.1.007 )

PROGRAM D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Macam-
Macam Pemberian Oksigen Dan Pemberian Cairan Elektrolit. Kami juga berterima kasih
kepada Ibu Ns, Musniati, M.Kep, selaku dosen mata kuliah Keperawatan Dasar 2 yang
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Macam- Macam Pemberian Oksigen Dan Pemberian Cairan
Elektrolit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami selaku penulis maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

I Komang Agus Novi Bimantoro

Mataram,12, Juni, 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

TINJAUAN TEORI MACAM- MACAM PEMBERIAN OKSIGEN DAN PEMBERIAN


CAIRAN ELEKTROLIT...........................................................................................................4

A. MACAM-MACAM PEMBERIAN OKSIGEN..................................................................

1. Nasal Kanula...............................................................................................................4

2. Simple Face Mask.......................................................................................................5

3. Partial Rebreathing Mask............................................................................................5

4. Non-Rebreathing Mask...............................................................................................6

B. MACAM-MACAM PEMBERIAN CAIRAN ELEKTROLIT..........................................

1. Cairan Kristaloloid......................................................................................................7

2. Cairan Koloid............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
TINJAUAN TEORI
MACAM- MACAM PEMBERIAN OKSIGEN DAN PEMBERIAN CAIRAN
ELEKTROLIT

A. MACAM-MACAM PEMBERIAN OKSIGEN

1. Nasal Kanula

Jumlah pemberiannya:
Nasal kanul yang umum digunakan dapat mengalirkan oksigen dengan kecepatan
aliran dalam kurun waktu 1-2 liter per menit dengan maksimum kecepatan hingga 5
liter per menit. Kecepatan ini digunakan dengan dengan angka FiO2 (ukuran
konsentrasi oksigen) sebesar 0,37 hingga 0,45. (Eddy Wiria, 2023).
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Toleransi klien baik
- Pemasangannya mudah
- Klien bebas untuk makan dan minum
- Harga lebih murah
Kekurangan:
- Mudah terlepas
- Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
- Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut
- Mengiritasi selaput lendir, nyeri sinus
2. Simple Face Mask

Jumlah pemberiannya:
Simple mask digunakan untuk konsentrasi oksigen rendah sampai sedang
Merupakan alat pemberian oksigen jangka pendek, kontinyu atau selang seling.
Aliran 58 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40-60%. Masker ini kontra indikasi
pada pasien dengan retensi karbondioksida karena akan memperburuk retensi. Aliran
02 tidak boleh kurang dari 5 liter/menit untuk mendorong CO2 keluar dari masker.
(Aryani, 2009).
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula
- system humidifikasi dapat di tingkatkan
Kekurangan:
- Umumnya tidak nyaman bagi klien
- Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
- Aktivitas makan dan berbicara terganggu
- Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi
- Jika alirannya rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida

3. Partial Rebreathing Mask


Jumlah pemberiannya:
Rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan konsentrasi oksigen 60-80%
dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang
baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari
sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari
kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian
tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi
daripada simple face mask.(Tarwoto & Wartonah, 2010)
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana
- Tidak mengeringkan selaput lendir
Kekurangan:
- Kantung oksigen bisa terlipat
- Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah

4. Non-Rebreathing Mask

Jumlah pemberiannya:
Non rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan konsentrasi oksigen sampai
80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi
tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka
pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya
mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat
ekspirasi.(Tarwoto & Wartonah, 2010).
Keuntungan dan kekurangan (LabSMK, 2017), yaitu sebagian berikut:
Keuntungan:
- Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100% karena adanya katup satu arah
antara kantong dan sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi
oksigen yang tinggi dan tidak tercampur dengan udara ekspirasi.
- Tidak mengeringkan selaput lender
Kekurangan:
- Kantung oksigen bisa terlipat
- Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
- Tidak nyaman bagi klien

B. MACAM-MACAM PEMBERIAN CAIRAN ELEKTROLIT

1. Cairan Kristaloloid

Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan kristaloid mengandung
natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium
klorida, dan glukosa. Cairan kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan
resusitasi.

Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan kristaloid (Merry Dame
Cristy Pane, 2019), antara lain:

a. Cairan Saline NaCL O,9 %

Cairan saline NaCL 0.9 % merupakan cairan kristaloid yang sering


ditemui. Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini
digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap
terhidrasi dengan baik.

Adapun beberapa kondisi yang membutuhkan NaCL 0.9 %, meliputi:

- Mengalami dehidrasi
- Perawatan luka
- Pelarut sedian injeksi
- Mengalami kekurangan natrium dan klorida

Pemberian

Keuntungan dan kekurangan (Meva Nareza, 2022), yaitu sebagian berikut:

1) Keuntungan
- Pada kondisi tertentu, NaCl hipertonik dapat digunakan untuk
membersihkan rongga mulut (dikumur) atau untuk
mengencerkan dahak (dihirup).
- dapat digunakan sebagai infus, pembersih luka, cairan irigasi
hidung, pengencer dahak, atau obat kumur untuk menjaga
kebersihan mulut
2) Kekurangan
Efek samping dan Bahaya Natrium Klorida (NaCl) Natrium klorida
isotonik jarang menyebabkan efek samping. Namun, pada beberapa
orang, NaCl yang digunakan sebagai pembersih luka dapat
menyebabkan efek samping berikut:
- Nyeri
- Kulit terkelupas
- Infeksi, yang dapat ditandai dengan luka lama sembuh dan
bernanah
Sementara itu, natrium klorida yang digunakan untuk
membersihkan hidung dapat menimbulkan efek samping, seperti:
- Hidung terasa panas dan perih
- Hidung malah makin tersumbat
Untuk natrium klorida hipertonik yang digunakan sebagai
pengencer dahak maupun pembersih mulut, beberapa efek samping
yang dapat terjadi antara lain:
- Sesak napas
- Dada terasa tertekan
- Mulut kering
- Mual
- Air liur berlebih
b. Ringer Laktat

Ringer laktat merupakan jenis cairan kristaloid yang mengandung kalsium,


kalium, laktat, natrium, klorida, dan air. Cairan ringer laktat umumnya
diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami luka,
cedera, atau menjalani operasi yang menyebabkan kehilangan darah dengan
cepat dalam jumlah yang banyak. Selain itu, cairan ini juga sering digunakan
sebagai cairan pemeliharan ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Adapun beberapa kondisi yang membutuhkan ringer laktat, meliputi:

- Mengobati dehidrasi
- Penanganan kondisi tertentu seperti mengidap sepsis, gagal ginjal,
atau asidosis respiratorik

Keuntungan dan kekurangan (Puji Aprinda, 2022), yaitu sebagian berikut

1) Keuntungan
- Mengatasi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
- Mempertahankan tingkat cairan tubuh pada pasien rawat inap
yang tidak dapat menahan cairan di dalam tubuhnya dengan
baik.
- Mengembalikan cairan tubuh setelah kehilangan darah atau
karena luka bakar.
- Membantu kateter IV tetap terbuka dan memudahkan distribusi
obat IV ke dalam vena.
2) Kekurangan

Larutan Ringer Laktat umumnya aman dan dapat ditoleransi


dengan baik oleh tubuh. Namun, tidak menurutup kemungkinan
juga dapat menyebabkan pembengkakan dan edema (penumpukan
cairan dalam jaringan) jika digunakan secara berlebihan. Bekas
prosedur penyuntikan juga bisa menimbulkan rasa nyeri. Akan
tetapi, kondisi ini hanya berlangsung beberapa hari dan akan
membaik dengan sendirinya.

- Sementara untuk kasus alergi, sangat jarang terjadi.


- Biasanya, reaksi alergi akan menimbulkan gejala seperti:
- Ruam dan gatal
- Pembengkakan pada tubuh
- Sesak napas

Jadi, sebelum prosedur pemberian obat dilakukan, beri tahu


dokter jika Anda memang memiliki alergi pada suatu obat.
Meskipun membantu, penggunaan larutan ini dapat menimbulkan
komplikasi. Terutama jika diberikan pada orang dengan masalah
kesehatan di bawah ini.

- Gagal jantung kongestif


- Penyakit ginjal kronis
- Gagal hati
- Hipoalbuminemia, yang merupakan istilah medis untuk
rendahnya kadar protein albumin dalam darah

Kesemua kondisi di atas mengurangi kemampuan tubuh untuk


mengeluarkan kelebihan cairan. Bila ringer laktat diberikan, edema
dan hipervolemia (kondisi tubuh terlalu banyak menyimpan cairan)
bisa terjadi. Perlu diketahui jika pemberian larutan ini dengan obat
antikoagulan dapat menyebabkan pembekuan darah dan
menghalangi jalur IV obat.

c. Dextrose
Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung gula sederhana.
Cairan ini sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada
seseorang yang mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu, cairan
infus dextrose juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar
kalium yang tinggi).

Adapun beberapa kondisi yang membutuhkan dextrose, meliputi:

- Syok Insulin

Ini merupakan kondisi ketika darah mengandung terlalu


banyak insulin. Insulin merupakan hormon yang bertugas
membantu sel tubuh menyerap dan mengubah gula darah menjadi
energi. Pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat merespons dan
memproduksi insulin secara optimal. Akibatnya, kadar gula darah
menurun drastis di bawah 80 mg/dL. Ini menyebabkan gejala
berupa sakit kepala dan gemetar. Dalam kondisi tersebut, dextrose
dibutuhkan agar pengidap tidak kehilangan kesadaran atau pingsan
akibat kehilangan gula sebagai cadangan energi.

- Menggantikan Karbohidrat

Dextrose bisa diberikan guna menggantikan asupan


karbohidrat pada pasien dengan gangguan trauma, stres atau
depresi yang mengalami penurunan atau kehilangan nafsu makan.
Dalam keadaan yang disebutkan, otak melepaskan hormon
adrenalin sebagai tanda bahaya. Akibatnya, jantung berdetak lebih
cepat dan pencernaan melambat. Inilah yang membuat nafsu
makan berkurang drastis. Selain dua poin di atas, dextrose orang
sakit akibat terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol. Kondisi
lainnya termasuk hiponatremia, gangguan cairan tubuh akibat
kadar sodium dalam darah terlalu tinggi.

Keuntungan dan kekurangan (Halodoc, 2022), yaitu sebagian berikut

1) Keuntungan
- Kegunaan umum dari dextrose adalah memenuhi kebutuhan
gula darah pada pengidap hipoglikemia (gula darah rendah)
dan diabetes tipe 2 (diabetes melitus).
2) Kekurangan

Pasien umumnya mengalami rasa nyeri dan iritasi di bekas area


suntikan. Gejala hiperglikemia yang ditandai dengan napas berbau
buah, sering haus, mual, sering buang air kecil dan lelah berlebihan
juga seringkali muncul. Efek samping serius juga perlu diwaspadai.
Gejala terkait dengan kondisi tersebut meliputi:

- Ketidakseimbangan kadar elektrolit. Ini ditandai dengan


perubahan detak jantung, nyeri otot, lemas, mulut kering
dan sakit perut parah.
- Gangguan penglihatan. Ini ditandai dengan hilangnya
keseimbangan gerak tubuh dan gagu ketika berbicara.
- Kesulitan bernapas, kenaikan berat badan dan
pembengkakan pada kaki serta tangan.

2. Cairan Koloid

Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul
yang lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis,
pasien bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi.

Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid (Merry Dame Cristy
Pane, 2019), adalah:

a. Gelatin

Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang mengandung protein


hewani. Salah satu kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan
kurangnya volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah.

Adapun beberapa kondisi yang membutuhkan gelatin, meliputi:


- Kurangnya volume darah
- Digunaka bersamaan pada alat pencuci darah

Keuntungan dan kekurangan(Yulia Hakimatun Adilah, 2023), yaitu


sebagian berikut

1) Keuntungan
- Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
- Mengandung protein hewani
- Untuk terapi pengobatan dan pencegahan pada kondisi
hipovolemia (jumlah darah dan cairan di dalam tubuh
berkurang secara drastis)
- Mencegah hipotensi (tekanan darah rendah) misalnya selama
induksi anestesi epidural atau spinal.
2) Kekurangan

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan


Gelofusine, antara lain:

- Iritasi di daerah injeksi


- Mual muntah
- Diare
- Demam
- Reaksi anafilaksis atau anafilaktoid

b. Albumin

Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat pasien memiliki


kadar albumin yang rendah, misalnya pasien yang menjalani operasi
transplantasi hati, menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis.
Adapun beberapa kondisi yang membutuhkan albumin, meliputi:

- Kadar albuminnya rendah


- Pada saat menjalani operasi transplantasi hati, menderita luka bakar
akut, dan pasien sepsis.

Keuntungan dan kekurangan (Pittara, 2023), yaitu sebagian berikut

1) Keuntungan
- Mengatasi berkurangnya darah atau cairan tubuh secara
drastis (hipovolemia)
- Mengobati hipoalbuminemia
- Menangani hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir
- Mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
- Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan tubuh
setelah dilakukan pengeluaran cairan dari perut untuk
mengatasi asites akibat sirosis hati
- Mengobati ovarian hyperstimulation syndrome
2) Kekurangan

Efek samping yang dapat timbul ketika menerima pengobatan


dengan albumin adalah:

- Mual atau muntah


- Demam atau menggigil
- Rasa panas di sekitar wajah, leher, atau dada (flushing)
- Denyut jantung cepat
- Ruam kulit

Periksakan diri ke dokter jika efek samping di atas tidak


kunjung reda atau makin parah. Segera temui dokter jika Anda
mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius,
seperti:

- Sakit kepala
- Kulit pucat atau berkeringat
- Linglung
- Nyeri dada, sesak napas, batuk dengan dahak yang berbusa
- Detak jantung tidak teratur
- Pusing yang sangat berat hingga terasa akan pingsan
- Pembengkakan di wajah, tungkai, atau kaki

c. Dekstran

Dekstran dan bahan lain yang serupa, seperti icodextrin, merupakan jenis
cairan koloid yang mengandung polimer glukosa. Dekstran dapat digunakan
untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain itu, dekstran juga
digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli setelah operasi.

Adapun beberapa kondisi yang membutuhkan dekstran, meliputi:

- Kondisi kehilangan darah


- Terjadinya tromboemboli setelah operasi.

Keuntungan dan kekurangan (Adelia Marista, 2020), yaitu sebagian berikut

1) Keuntungan
- Penambah asupan zat besi
- Membantu mengatasi anemia.
2) Kekurangan

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan dextran dapat


menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi
berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh
masing-masing orang. Sejumlah efek samping dextran yang
mungkin terjadi antara lain:

- Kemerahan di area kulit yang disuntik;


- Ruam kulit;
- Mual muntah;
- Sakit perut;
- Diare;
- Pusing;
- Sensasi hangat atau kebas pada tangan maupun kaki.

Namun, Anda tak perlu khawatir sebab efek samping tersebut


biasanya akan berkurang dalam waktu 3-4 hari jika obat disuntikkan
ke pembuluh darah (intravena). Sedangkan bila Anda menerima
dextran lewat suntikan di otot, maka efek samping akan mulai
berkurang 3-7 hari setelahnya. Reaksi alergi yang serius cukup
jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah
(anafilaktik) seperti:

- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau
tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
DAFTAR PUSTAKA

Adelia Marista. (2020). Dextran: Manfaat, Dosis, & Efek Samping.


https://www.honestdocs.id/dextran

Aryani. (2009). Memberikan Oksigen Simple Mask.


https://id.scribd.com/document/466009856/Memberikan-oksigen-simple-mask-docx

Eddy Wiria, P. (2023). Apa Perbedaan Nasal Kanul dan Masker Oksigen?
https://www.kavacare.id/perbedaan-nasal-kanul-dan-masker-oksigen/

Halodoc. (2022). Kenalan dengan Dextrose, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya.
https://www.halodoc.com/artikel/kenalan-dengan-dextrose-manfaat-dosis-dan-efek-
sampingnya

LabSMK. (2017). Keuntungan dan Kerugian Pemberian Oksigen Dalam Ilmu Keperawatan
Nasal Canula,Sungkup Sederhana,Sungkup Rebreathing dan nonrebreathing.
https://www.labsmk.com/2017/05/keuntungan-dan-kerugian-pemberian.html?m=1

Merry Dame Cristy Pane. (2019). Jenis Cairan Infus Dan Kegunaannya.
https://www.alodokter.com/dasar-dasar-prosedur-memanfaatkan-cairan-infus

Meva Nareza. (2022). Natrium Klorida (NaCl). https://www.alodokter.com/natrium-klorida-


nacl#:~:text=Natrium klorida (NaCl) atau saline,kumur untuk menjaga kebersihan mulut

Pittara. (2023). Albumin. https://www.alodokter.com/albumin

Puji Aprinda. (2022). Ketahui Manfaat Ringer Laktat, Sekaligus Efek Sampingnya.
https://www.orami.co.id/magazine/ringer-laktat

Tarwoto & Wartonah. (2010). Masker Oksigen / Oxygen mask - Literatur.


https://endo.id/id/catalog/product/flexi-mask#:~:text=Simple face mask mengalirkan
oksigen,5-8 liter%2Fmenit

Yulia Hakimatun Adilah. (2023). Gelofusine. https://www.klikdokter.com/obat/larutan-


steril/gelofusine

Anda mungkin juga menyukai