Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PROYEK PEMBUATAN BUNGA KERTAS (Bougainvillea) DAN

KAMBOJA (Plumeria) SEBAGAI INDIKATOR ASAM DAN BASA

Disusun Oleh
Kelompok 1 :
Erniya Nurillatuz Zuhro (23030204122)
Nazwa Khaira Ramadanti (23030204123)
Annisa Sofiana (23030204152)
Aisyah Najwa Mumtazah (23030204153)

Pendidikan Biologi E 2023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................…….. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Senyawa Asam Basa......................................................................... 3
2.2 Bunga Flamboyan............................................................................................... 3
2.3 Bunga Jengger Ayam.......................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jadwal Pelaksanaan Proyek................................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................... 5
3.3 Langkah Kerja..................................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.....................................................................................................................7
4.2 Pembahasan......................................................................................................... 7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................9
5.2 Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
LAMPIRAN.....................................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sering menemui berbagai macam senyawa
asam basa seperti cuka, jeruk, shampoo, sabun, odol dan masih banyak lagi. Tanpa kita
sadari senyawa asam dan basa ternyata sangat dekat dengan kita. Tetapi apakah kita
pernah berpikir bagaimana caranya mengetahui suatu senyawa memiliki kadar pH tertentu
dengan menggunakan indikator asam-basa alami yang ada di sekitar kita?. Proyek ini
bertujuan agar kita dapat mengetahui kisaran trayek pH dari suatu senyawa menggunakan
indikator alami. Indikator alami yang kita gunakan pada percobaan ini adalah bunga
flamboyan dan bunga jengger ayam. Namun, sebelum itu mari kita mengenal sejarah
ditemukannya teori asam-basa.
Teori asam basa pertama kali diperkenalkan oleh Swedia Svante Arrhenius pada tahun
1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam
larutan sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan
(Enawaty, 2021).
Kemudian pada tahun 1923 Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry
mengembangkan teori Arrhenius dengan nama teori asam basa Bronsted-Lowry. Definisi
asam menurut Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat menyumbangkan (donor) proton,
sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima (penerima donor) proton (Enawaty,
2021).
Pada tahun yang sama berkembang teori asam basa Lewis yang dikemukakan oleh
Gilbert Newton Lewis, teori ini merupakan pengembangan dari teori Bronsted-Lowry.
Asam Lewis adalah zat apapun yang menjadi akseptor pasangan elektron. Maka basa
adalah kebalikannya, yaitu zat yang menjadi donor (penyumbang) pasangan elektron
(Enawaty, 2021).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaiamana sifat larutan pada kehidupan sehari hari dengan menggunakan indikator
alami?
2. Apa pengaruh indikator alami pada perubahan warna dalam larutan ?

1.3 Tujuan

1
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dituliskan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sifat larutan pada kehidupan sehari hari menggunakan indikator
alamiUntuk mengetahui perubahan yang ditunjukkan bunga kamboja ketika dijadikan
indikator asam-basa.
2. Untuk mengetahui pengaruh perubahan warna dalam larutan
3.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Senyawa Asam-Basa


Salah satu senyawa yang memiliki peran penting dalam segala aspek kehidupan
sehari-hari adalah senyawa asam-basa. Senyawa asam basa berperan sebagai pengatur
keseimbangan dalam tubuh, katalisator dalam reaksi kimia, dan digunakan sebagai
industry, contohnya asam sulfat digunakan dalam produksi baterai, pupuk, aki kendaraan
bermotor, dan pemrosesan minyak mentah. Basa seperti natrium hidroksida digunakan
dalam pembuatan sabun, pemurnian logam, dan industri kimia lainnya. (Susanti, 2020).
Senyawa asam basa memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang
digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah:
a) Definisi Arrhenius
Menurut Arrhenius senyawa asam akan mengghasiilkan ion H⁺. Sedangkan basa
akan menghasilkan ion OH⁻.
b) Definisi Bronsted-Lowry
Asam adalah pendonor proton H⁺, sedangkan basa adalah penerima (akseptor)
proton. Contoh basa dalam reaksi Bronsted-Lowry adalah amonia (NH ₃), ion
hidroksida (OH⁻), dan karbonat (CO₃²⁻).
c) Definisi Lewis
Asam adalah akseptor pasangan elektron. Contohnya, ion alumunium (Al³ ⁺) dapat
bertindak sebagai asam karena ia dapat menerima pasangan elektron. Sedangkan
basa adalah pendonor pasangan electron. Contohnya, ion hidroksida (OH⁻) atau
amonia (NH₃).

Gambar 2.1 Trayek Ph

2.2 Bunga Flamboyan (Delonix regia)


Bunga flamboyan (Delonix regia) merupakan bunga berwarna merah atau oranye-
merah dengan empat kelopak yang menyebar dan satu mahkota tegak. Diameter bunga 8-
15 cm, panjang kelopak 4-7 cm. Bentuk kelopak bunga sedikit lebih besar yang ditandai

3
dengan campuran warna kuning dan putih. Pada bunga flamboyan terkandung senyawa
karotenoid, tannin, saponin, flavonoid, steroid, alkalois, dan sitosterol (Shanmuka, 2011).
Ekstrak bunga flamboyan (berwarna oranye) telah diteliti potensinya sebagai indikator
alami asam basa, dengan rentang perubahan warna dari merah ke hijau ketika
dicampurkan dalam larutan asam sampai larutan basa. Oleh karenanya, ekstrak bunga
flamboyan dikategorikan sebagai indikator universal (Mahmud dkk., 2018).

2.3 Bunga Jengger Ayam (Celosia cristata L.)


Bunga jengger ayam (Celosia cristata L.) merupakan tanaman asli daerah tropis Asia,
bunga jengger ayam mengandung antosianin yang menyebabkan pigmen warna merah
pada bunga tersebut, sehingga dapat dijadikan indikator asam basa. Indikator bunga
jengger ayam berwarna merah muda pada larutan asam dan larutan basa berwarna
kuning muda (Simanjuntak dkk., 2020).

4
BAB III
METODE PROYEK

3.1 Jadwal Pelaksanaan Proyek


No. Tahap Pelaksanaan Proyek Tanggal
1. Mencari bunga 26 Oktober 2023
2. Mengekstraksi bunga 27 Oktober 2023
3. Pengujian asam-basa menggunakan indikator 27 Oktober 2023
bunga
4. Membuat laporan hasil proyek 27 – 29 Oktober 2023

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan proyek antara lain:
1. Cobek dan ulekan
2. Timbangan digital
3. Gelas
4. Sendok/pengaduk
5. Plat tetes/Palet lukis
6. Gunting
7. Bunga Flamboyan (Delonix regia)
8. Bunga Jengger Ayam (Celosia cristata L.)
9. Kasa
10. Air
11. Detergent
12. Sabun colek
13. Shampoo
14. Jeruk nipis
15. Garam

3.3 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang dilakukan pada saat pelaksanaan proyek ini adalah sebagai
berikut :
1. Alat dan bahan dipersiapkan.

5
2. Mahkota bunga Jengger Ayam dan Flamboyan dipakai dan dipisahkan dari bagian
lainnya kemudian dicuci.
3. Mahkota bunga ditimbang menggunakan timbangan digital seberat 2-3 gram.
4. Mahkota bunga kemudian ditumbuk atau digiling menggunakan cobekan dan ulekan.
5. Mahkota bunga yang sudah dihaluskan kemudian diberi air dan disaring menggunakan
kasa untuk mendapatkan ekstraknya.
6. Plat tetes atau palet dituangkan larutan uji yaitu: larutan cuka, larutan deterjen, larutan
sabun colek, larutan shampoo, larutan kapur, jeruk nipis, larutan garam, dan larutan
odol.
7. Ekstrak bunga diteteskan kedalam masing-masing larutan uji.
8. Perubahan warna pada larutan uji kemudian ditulis dan difoto.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan proyek yang dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :

Sampel atau Larutan Uji Perubahan Warna Ekstrak Bunga

Bunga Jengger Ayam Bunga Flamboyan

Larutan Cuka Dapur Merah Maroon Ungu Lilac

Larutan Kapur Cokelat Pink Fuscia

Larutan Jeruk Nipis Merah Terang Pink Fuscia

Larutan Shampoo Seaweed Ungu Lilac

Larutaan Sabun Colek Cokelat Cokelat Ruby

Larutan Detergent Cokelat Cokelat Ruby

Larutan Odol Jam Merah Punch

Larutan Garam Cokelat Sienna Merah Punch

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang didapatkan, pada proyek indikator asam dan basa alami
pada bunga jengger ayam dan flamboyan dengan berat berkisar 2-3 gram yang
dimasukkan ke dalam 8 larutan berbeda yaitu: larutan cuka dapur, larutan kapur, larutan
jeruk nipis, larutan shampoo, larutan sabun colek, larutan detergen, larutan odol, dan
larutan garam. terbukti terjadi perubahan warna yang signifikan sesuai PH masisng
- masing larutan.

Pada ekstrak bunga jengger ayam yang dicampur dengan 8 larutan berbeda
menghasilkan perubahan warna yang berbeda disetiap larutannya. Larutan cuka dapur
mengalami perubahan warna yaitu menjadi warna merah maroon yang bersifat asam.
Larutan kapur mengalami perubahan warna yaitu menjadi cokelat yang bersifat asam.
Larutan jeruk nipis mengalami perubahan warna yaitu menjadi merah terang yang
bersifat asam. Larutan shampoo mengalami perubahan warna yaitu menjadi seaweed
yang bersifat netral. Larutan sabun colek mengalami perubahan warna yaitu menjadi

7
cokelat yang bersifat asam. Larutan detergen mengalami perubahan warna yaitu menjadi
cokelat yang bersifat asam. Larutan odol mengalami perubahan warna yaitu menjadi jam
yang bersifat basa. Larutan garam mengalami perubahan warna yaitu menjadi cokelat
sienna yang bersifat asam.

Sedangkan, pada ekstrak bunga flamboyan yang dicampur dengan 8 larutan berbeda
menghasilkan perubahan warna yang berbeda di setiap larutannya. Larutan cuka dapur
mengalami perubahan warna yaitu menjadi ungu lilac yang bersifat basa. Larutan kapur
mengalami perubahan warna yaitu menjadi pink fuscia yang bersifat asam. Larutan jeruk
nipis mengalami perubahan warna yaitu menjadi pink fuscia yang bersifat asam. Larutan
shampoo mengalami perubahan warna yaitu menjadi ungu lilac yang bersifat basa.
Larutan sabun colek mengalami perubahan warna yaitu menjadi cokelat ruby yang
bersifat asam. Larutan detergen mengalami perubahan warna yaitu menjadi cokelat ruby
yang bersifat asam. Larutan odol mengalami perubahan warna yaitu menjadi merah
punch yag bersifat asam. Larutan garam mengalami perubahan warna yaitu menjadi
merah punch yang bersifat asam.

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil proyek dapat disimpulkan bahwa potensi tanaman sebagai sumber
indikator asam basa alami ditunjukkan dengan adanya perubahan warna yang berbeda di
setiap larutan yang ditambahkan dengan ekstrak bunga bougenvile ayam dan kamboja,
dengan rincian sebagai berikut :
1. Ekstrak bunga jengger ayam dapat dimanfaatkan sebagai indikator asam basa alami.
Hal ini ditunjukkan dengan perubahan warna yang dihasilkan ketika indikator alami
dari bunga jengger ayam ditambahkan pada beberapa larutan yaitu menjadi berwarna
merah yang menunjukkan tingkat keasaman, menjadi berwarna hijau yaitu netral, dan
berwarna jam yang menunjukkan tingkat basa suatu larutan.
2. Ekstrak bunga flamboyan dapat dimanfaatkan sebagai indikator asam basa alami. Hal
ini ditunjukkan dengan perubahan warna yang dihasilkan ketika indikator alami dari
bunga jengger ayam ditambahkan pada beberapa larutan yaitu menjadi berwarna
merah yang menunjukkan tingkat keasaman dan berwarna ungu yang menunjukkan
tingkat basa suatu larutan.

5.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai sebaiknya menggunakan bunga yang warnanya
lebih mencolok agar ekstrak yang dihasilkan dapat digunakan sebagai indikator asam
basa, sehingga perubahan warna yang dihasilkan akan terlihat jelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Enawaty, E. (2021). Pengembangan Petunjuk Praktikum Penentuan Trayek Ph dengan


Indikator Alami berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Education and Development, 9(4),
110-116.

Mahmud, Nur R., dkk (2018). Inventarisasi Tanaman Berpotensi sebagai Indikator Asam-
Basa Alami di Kota Kupang. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan
Pembelajarannya. Universitas Negeri Makassar. Hal. 491-496.

Shanmukha, I., dkk. (2011). Quantification of Total Phenol and Flavonoid Content in Delonix
regia Flowers. Int.J. ChemTech Res Vol. 3 No. 1.

Simanjuntak, N. A., Aisyah, S. I., & Nurcholis, W. (2020). Evaluasi Karakter Agro-morfologi
Jengger Ayam (Celosia cristata L.) pada Genotipe Mutan M3. Indonesian Journal of
Agronomy, 48(1), 68-74.

Susanti A., Melati, Ha., dan Hadi L. (2020). Pembuatan Film Indikator pH Asam-Basa dari
Ekstrak Buah Murbei (Morus alba L,) Berbasis Kitosan. EduChem, Vol 1, No (1) 1-
10.

10
LAMPIRAN

Lampiran Gambar Proyek

Foto Dokumentasi Proyek

Pencarian Bunga Bougenvile


Pencarian Bunga Kamboja

Larutan Uji Jeruk Nipis


Ekstrak bunga Bougenvile

Larutan Uji Detergen


Larutan Uji Sabun Colek

11
Ekstrak bougenvile + sabun colek Ekstrak bougenvile + detergen

Ekstrak bougenvile + jeruk nipis Ekstrak kamboja + shampo

Ekstrak kamboja + sabun colek Ekstrak kamboja + deterjen

Ekstrak kamboja + sabun colek

12
13

Anda mungkin juga menyukai