Alat identifikasi awal untuk menilai kegawatan pada bayi dan anak. PAT menilai 3 aspek yaitu penampilan, fungsi pernapasan dan sirkulasi.
1. PENAMPILAN Penampilan anak dapat Metode ‘ticles’ meliputi dinilai dengan berbagai penilaian tonus (T= tone), skala interaksi (I=
Interactiveness), konsolabilitas (C =Consolability) cara melihat (L=look/gaze) dan berbicara atau menangis (S= Speech/cry)
2. PERNAFASAN Untuk menilai upaya bernapas (work of breathing) karakteristik yang diperhatikan adalah suara napas, posisi, retraksi, dan
cuping hidung
3. SIRKULASI Sirkulasi kulit menggambarkan kecukupan curah jantung dan perfusi ke organ vital. Penanggulangan sirkulasi dapat dilakukan
dengan menilai apakah terdapat kegawatan seperti tanda-tanda: 1. Pallor : Warna putih atau pucat pada kulit atau membran mukosa 2.
Mottling : Bercak berwarna kepucatan pada kulit akibat vasokonstriksi 3. Cyanosis : Perubahan warna kulit menjadi kebiruan di kulit atau
membran mukosa
Kondisi Stabil Manajemen prioritas Berikan terapi sesuai penyebab yang Kondisi Distress Pernafasan Manajemen prioritas Berikan posisi
mungkin nyaman, Terapi Oksigen (bersihkan jalan napas bila perlu), Terapi
medikamentosa sesuai penyebab, Periksa laboratorium dan rontgen
thoraks sesuai indikasi
Kondisi Gagal Napas Manajemen prioritas Baringkan anak, posisikan Kondisi Syok Terkompensasi Manajemen prioritas Berikan oksigen,
kepala dan buka jalan napas, Berikan oksigen 100%, Lakukan resusitasi Pasang akses vaskuler, Resusitasi cairan, Terapi medikamentosa
pernapasan, Terapi medikamentosa sesuai penyebab, Periksa sesuai penyebab, Periksa laboratorium dan radiologi sesuai indikasi
laboratorium dan rontgen sesuai indikasi
Kondisi Syok Dekompensasi Manajemen prioritas Berikan oksigen, Kondisi Disfungsi Sistem Saraf Pusat (SSP)/Metabolik Manajemen
Pasang akses vaskuler, Resusitasi cairan, Terapi medikamentosa prioritas Pasang pulse oxymeter, Terapi oksigen bila diperlukan, Periksa
sesuai penyebab, Periksa laboratorium dan radiologi sesuai indikasi gula darah, Cari penyebab, Berikan oksigen, Periksa laboratorium dan
radiologi sesuai indikasi
Kondisi Gagal Jantung Paru Manajemen prioritas Baringkan anak,
posisikan kepala dan buka jalan napas Lakukan ventilasi bag-mask
dengan 100% oksigen Lakukan resusitasi jantung paru
Ulcus Ulcus peptikum atau Gejala utama ulkus Nyeri tekan - Endoskopi Medikamentosa :
Peptikum tukak lambung peptikum adalah nyeri epigastrik (gastrokopi) - Antasida
merupakan penyakit pada perut. Nyeri ini - Pemeriksaan 100-140meq/L 1 dan 3
yang disebabkan muncul karena adanya jam setelah makan
radiologi
karena rusaknya iritasi asam lambung - Antihistamin H2 seperti
(foto
lapisan mukosa, yang membasahi luka. ranitidine 1x300 mg
Rontgen
submukosa, hingga Biasanya, nyeri sebelum tidur
atau CT
lapisan otot-otot muncul pada malam - PPI seperti omeprazole
saluran cerna yang hari dan terasa
scan), 20 mg/hari
disebabkan karena semakin parah saat - Pemeriksaan - Mukoprotektan seperti
aktivitas pepsin dan perut kosong. Pada untuk sucralfat 4x1 gram
asam lambung. kondisi yang lebih memastikan Non medikamentosa :
parah, nyeri yang keberadaan - Hindari penggunaan
dirasakan bisa bakteri H. NSAID atau
menyebar ke leher, pylori mengganti dengan
pusar, hingga
(misalnya antinyeri inhibitor
punggung. Gejala lain
dengan COX-2 selektif.
ulkus peptikum antara pemeriksaan - Berhenti merokok
lain: nyeri ulu hati, darah, tinja, dan batasi konsumsi
tidak nafsu makan, atau uji minuman keras, teh,
mual, serta gangguan
pernapasan). dan kopi.
pencernaan.
- Hindari konsumsi
makanan pedas atau
berlemak.
- Perbanyak konsumsi
makanan yang
mengandung
probiotik (seperti
yogurt).
- Perbanyak konsumsi
buah, sayuran, dan
biji-bijian.
- Istirahat yang cukup
dan kendalikan stres
yang dialami.
Irritable Gangguan fungsional, Manifestasi klinis : Nyeri tekan - darah rutin medikamentosa :
Bowel tidak terdapat kelainan - nyeri perut - sigmoidoskopi - antispasmodik
Syndrome anatomis yang - konstipasi dan /kolonoskopi - antiemetik →
ditandai dengan nyeri diare ergantian - biopsi loperamide 2-4 mg tiap
perut dan perubahan - tenesmus, - fecalisis 6 jam
BAB frekuensi maupun flatus, dan - barium enema nonmedikamentosa :
bentuk. sendawa - hindari faktor
- mual muntah, memperberat seperti
dispepsia kopi, biji-bijian, kacang
Nyeri perut berulang - diet tinggi serat
minimal 1x/minggu
dalam 3 bulan terakhir
dan minimal 2 dari
kriteria ini :
- nyeri
berhubungan
dengan BAB
- terjadi
perubahan
frekuensi BAB
- terjadi
perubahan
bentuk BAB
Dispepsia - Dispepsia Gejala klinis : Nyeri pada - pemeriksaan Lini pertama → H2-blocker,
fungsional fungsional → - Nyeri/terbakar regio abdomen darah PPI → fx untuk menekan
tipe nyeri ketika adanya di epigastrium, - ureum breath asam lambung
epigastrium gejala yang minimal test
menetap atau intensitas - endoskopi Apabila tidak terdapat
berulang sedang, kerusakan pada lapisan
selama lebih setidaknya
organ pencernaan, bisa
dari 3 bulan sekali
diberikan pengobatan berupa
dalam 6 bulan seminggu
penggunaan prokinetik. Hal
terakhir dan - Nyeri tidak
ini berkaitan dengan
tidak ada boleh
pengosongan lambung yang
kelainan generalisasi ke
lama sebagai salah satu
organik yang daerah perut
penyebab pada dispepsia
diidentifikasi atau dada, atau
fungsional.
oleh diagnostik di daerah perut
- Eradikasi H. Pylori →
pemeriksaan, lainnya
termasuk - nyeri tidak
Direkomendasikan
Dispepsia Ketika adanya gejala Gejala klinis : Nyeri tekan - pemeriksaan Lini pertama → prokinetik
fungsional yang menetap atau - rasa penuh pada regio darah seperti
tipe distress berulang selama lebih pasca-makan abdomen - ureum breath metoklopramid/domperidon,
post prandial dari 3 bulan dalam 6 dalam porsi test acotiamide, cisapride,
bulan terakhir dan biasa, - endoskopi serotonin tipe 3/5HT3,
tidak ada kelainan beberapa kali tegaserod, buspiron
organik yang seminggu
diidentifikasi oleh - cepat kenyang bila lini pertama gagal, PPI
diagnostik sehingga dapat digunakan
pemeriksaan, berkurang porsi
termasuk gastroskopi makan biasa,
dan bila tidak jelas beberapa kali
penyebab spesifik dari seminggu
gejala yang telah - kriteria
ditemukan. terpenuhi 3
bulan terakhir
Prostprandial distress dengan onset
syndrom atau sindrom minimal 6
distres setelah makan bulan sebelum
merupakan kondisi diagnosis
yang ditandai rasa - sensasi perut
tidak nyaman setelah kembung atau
makan, cepat kenyang mual pasca
sehingga tidak makan
menghabiskan porsi - gejala tipe
makanan, dan gejala nyeri
yang ditandai seperti epigastrium
kembung di perut dapat terjadi
bagian atas dan bersamaan.
merasa mual.
Dispepsia fungsional
lebih sering terjadi
pada wanita
dibandingkan dengan
pria. Hal ini
disebabkan oleh
perbedaan spesifik
jenis kelamin dalam
fungsi pencernaan.
Misalnya dalam
mekanisme hormon,
sinyal nyeri dan
dalam menjaga
kesehatan.
Ranitidin Mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor h2, Dosis inisial pada anak yang disarankan
obat golongan ini menghambat sekresi asam lambung pada malam hari adalah 4-8 mg/kg per oral setiap 12 jam,
karena keterkaitan dengan histamin; menempati reseptor histamin H2 tidak boleh melebihi 300 mg/hari. Dosis
secara selektif di permukaan sel-sel parietal sehingga sekresi asam rumatan adalah 2-4 mg/kg per oral sekali
lambung dan pepsin dapat dikurangi sehari, tidak boleh melebihi 150 mg/hari.
Omeprazole Menghambat langsung melalui blokade enzim H+/K+-ATPase secara 10-20 kg: 1x10 mg, maksimal 1x20 mg
selektif dalam sel-sel parietal. Oleh sebab itu produksi asam lambung yang >20 kg: 1x20 mg, maksimal 1x40 mg
dipompa ke dalam lambung dihambat
Antasida Golongan antasida yang mengandung aluminium hidroksida yang kering - 1 bulan-1 tahun: 1─2 mL/kgBB/dosis
bila ditambahkan air akan membentuk larutan gel. Antasida tidak larut diberikan 1─3 jam setelah makan dan saat
dalam air, larutan gel ini 8 melekat pada permukaan mukosa gaster malam sebelum anak tidur.
membuat suatu lapisan pelindung terhadap iritasi gaster - 1─12 tahun: 5─15 mL oral, tiap 3─6 jam,
atau 1─3 jam setelah makan dan malam
sebelum tidur.
Cara Kerja Mengidentifikasi aktivitas urease oleh Helicobacter pylori. Urease yang diproduksi akan dilarutkan oleh
isotop karbon urea pada cairan yang diminum, kemudian dideteksi dengan alat.
Indikasi
Salah satu gejala infeksi lambung akibat bakteri H.pylori adalah adanya bau mulut yang khas. Bau mulut ini
dihasilkan metabolisme bakteri H.pylori yang menghasilkan banyak zat urea di lambung → pemeriksaan uji
napas urea dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman penyebab infeksi lambung.
Kelebihan - Mudah
- Tidak invasif
ENDOSKOPI
Endoskopi
Kelemahan - Invasif
- Mahal