Anda di halaman 1dari 5

ESWL (Extracorporeal shock wave lithotripsy)

Definisi

terapi yang menggunakan gelombang kejut (shock wave), yang ditembakkan dari
luar tubuh ke arah batu ginjal sampai batu ginjal tersebut hancur dan ukuran
serpihannya cukup kecil hingga dapat dikeluarkan secara natural dengan urinasi.

Indikasi

• Batu yang terletak di ginjal/ureter atas

• Batu yang terlihat di X-Ray

• Ukuran batu 4 mm - 2 cm (20 mm)

• Penggunaan ESWL untuk batu ureter :

- batu radioopaque, batu infeksi, batu sistin semua ukuran di ureter proximal

- batu radioopaque, batu urat, batu infeksi, batu sistin semua ukuran di ureter
tengah dan distal (sblmnya batu hrs didorong ke arah ginjal/ureter atas dgn
ureteroscope)

Kontraindikasi

 Kontra indikasi absolut :

• Infeksi saluran kemih akut/urosepsis

• Gangguan perdarahan yang tidak terkoreksi

• Kehamilan

• Sepsis

• Sumbatan di sal kenih distal.

 Kontra indikasi relatif :

• Berat badan > 300 lb (150 kg)

• Deformitas spina

• Ginjal ektopik dan atau malformasi ginjal (meliputi ginjal tapal kuda)

• Complex intrarenal drainage (eg, infundibular stenosis)

• Pasien dengan hipertensi tak terkontrol buruk (risk ↑ perdarahan)


• Pasien dengan gangguan gastrointestinal

• Renal insufisiensi

Prinsip kerja

• Bertekanan tinggi akan melepaskan energi ketika melewati area-area yang


memiliki kepadatan akustik berbeda.

• Gelombang kejut yang dibangkitkan di luar tubuh dapat difokuskan ke sebuah


batu menggunakan berbagai teknik geometrik.

• Gelombang kejut melewati tubuh dan melepaskan energinya saat melewati


sebuah batu

Proses penghancuran batu

• Pada proses ESWL → pd awalnya batu ginjal yang ditembak dengan shock
waves pecah menjadi dua atau beberapa fragment besar → selanjutnya
dengan bertambahnya jumlah tembakan, fragment tersebut pecah kembali
dan hancur.

• Umumnya diperlukan sekitar 1000 - 5000 tembakan sampai serpihan-


serpihan batu ginjal tersebut cukup kecil untuk dapat dikeluarkan dengan
proses urinasi.

• Secara umum, shock wave ditandai dan diawali oleh :

1. high positive pressure (compressive wave) dengan durasi singkat sekitar 1


μdetik

2. kemudian diikuti oleh negative pressure (tensile wave) dengan durasi


sekitar 3 μdetik.
Komplikasi

• Nyeri krn proses penghasncuran batu

• Aliran urin terhambat krn adanya fragmen yg stuck di sal urin → fragmen
dipindahkan dgn ureyeroscope

• ISK

• Perdarahan sekitar ginjal (bag luar) → bekuan → yg kalau ukuran besar →


menekan ginjal.

PCNL ( Percutaneus Nephrolithotomy )


Definisi dan pendahuluan

• Treatment yang biasanya digunakan untuk mengobati batu (-ginjal) besar


yang terletak di ginjal atau ureter bagian atas (proximal).

• Prosedur ini mengharuskan di buatnya insisi kecil (1 cm) di bagian punggung


tempat terletaknya ginjal.

• Sebuah “terowongan” dibuat dari kulit menuju ke ginjal untuk lewatnya alat
nephroscope

• Nephroscopedigunakanuntukmenglokalisasikanletakbatu (termasuk batu2


kecil yang tidakterdeteksioleh x-ray). Di dalamnephroscopeterdapatruangkecil
(tunnel) untukmasuknya instrument yang digunakanuntukmenghancurkanbatu

• Kini PCNL telahdigantikandengan Extracorporeal shock wave lithotripsy


(ESWL)
• Pasien ideal untuk PCNL adalahpasiendengan 2 ginjal yang masihberfungsi
normal danhanyabatuberukuran 2 cm di
salahsatuginjaldengankomplikasihydronephrosis mild ke moderate.

• PCNL mempunyaikeuntungantinggal di RS sebentar, bekaslukatusuk yang


kecil, nyeri yang tidakterlaluterasapada post operatif

• Hinggakini di RS 10% - 15% dilakukan PCNL (saja)


ataudibarengidengantindakan ESWL.

• Padakasusinfeksibiasanyadisertaidenganpemberianantibiotik

Pada PCNL pasien di berikananestesiumum.

Indikasi

• Batu ginjal dengan diameter > 2 cm.

• Batu dengan komposisi yang tidak dapat dihancurkan dengan ESWL.

• Batu Staghorn Complete atau Partial.

• Malformasi renal seperti infundibular stenosis, pelvi - ureteric Junction


obstruction.

• Batu sistin dengan ukuran lebih besar dari 1.5 cm.

• Gagal dengan tindakan ESWL.

• Body habitus unsuitable for ESWL.

Kontraindikasi

• Uncorrected coagulopathy

• Thrombocytopenia → biasanya diatasi dengan pemberian platelet.

Metoda

• Pungsi standar

• Dilatasi jalur

• Stone Removal (Pengambilan batu)


Stone removal ( pengambilan batu )

• Batu yang berukuran besar biasanya memerlukan fragmentasi sebelum di


remove dan menggunakan beberapa tehnik:

1. Electrohydraulic → akan menimbulkan percikan jika di tembakan yang akan


meng-vaporize-kan cairan dan akan memproduksi gelembung gas dan
gelombang shock (shock wave) yang dpt memecah batu.

2. Ultrasonic lithotripsy → menggunakan vibrasi dengan frekuensi diatas 17


getaran/detik atau 17 KHZ.

3. Laser lithotripsy → dapat menghancurkan batu calcium oxalate monohydrate


dan batu cystine, namun jarang digunakan karena mahal.

Komplikasi

• Perdarahan dari parenkim renal → 2-5% pasien memerlukan transfusi darah.

• Perforation/Extravasation dapat terjadi namun perforasi luas/besar sangat


jarang terjadi

• Kerusakan mengenai liver, spleen, duodenum atau colon dilaporkan < 1%


insiden

• Infeksi, demam, urosepsis di minimalisir oleh profilaksis rutin dengan broad


spectrum IV antibiotics.

Anda mungkin juga menyukai