PTK Eka Budi
PTK Eka Budi
Disusun Oleh :
Eka Budi
Guru Kelas V SDN Jatibening Baru VI
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Eka Budi
NIP.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kekuatan, perlindungan dan bimbingan kepada peneliti
sehingga dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini. Penulisan
laporan ini disusun untuk mencari solusi dari permasalahan di kelas.
Penulisan laporan ini tentu masih banya kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan tanpa adanya arahan, bimbingan, bantuan, dan motivasi dari
beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Datum, S.PdI. M.MPd, selaku Kepala Sekolah SDN Jatibening Baru
VI yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
2. Keluarga besar SDN Jatibening Baru VI yang telah memberikan motivasi
dan membantu kelancaran dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Siswa-Siswi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu demi satu yang telah
memberi dukungan dan kerjasama dalam menyusun laporan ini.
4. Untuk keluarga peneliti yang telah membantu dan memotivasi peneliti
selama penelitian ini berlangsung.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang
tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu.
iv
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, hanya untaian doa yang dapat
peneliti sampaikan, semoga menjadi amal baik yang selalu diberkahi oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa. Amin.
Eka Budi
NIP.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................i
Lembar Pengesahan............................................................................................ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat.....................................................................iii
Kata Pengantar....................................................................................................iv
Daftar Isi..............................................................................................................vi
Daftar Tabel.........................................................................................................viii
Daftar Gambar....................................................................................................ix
Daftar Lampiran.................................................................................................x
Abstrak.................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Penelitan...............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian............................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar.................................................................................................6
1. Pengertian Belajar.....................................................................................6
2. Pengertian Hasil Belajar............................................................................7
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar...............................8
C. Metode Make A Match......................................................................................10
D. Hakikat PTK.....................................................................................................12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat, Dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu....................19
1. Subyek Penelitian......................................................................................19
2. Lokasi atau Tempat Penelitian..................................................................19
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian...................................................................19
4. Pihak Yang Membantu Penelitian.............................................................19
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran.........................................................20
C. Teknik Analisis Data........................................................................................27
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................................28
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran...................................36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan..........................................................................................................39
B. Saran Tindak Lanjut.........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................40
LAMPIRAN.........................................................................................................41
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
ABSTRAK
OLEH:
EKA BUDI
ekaambarita85@gmail.com
Kata Kunci : Hasil belajar IPS, Metode Make A Match, Siswa Kelas V.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang sering dikenal dengan sebutan IPS
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat Sekolah Dasar
(SD). Diharapkan dengan mengajarkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah
Dasar (SD) dapat menjadi sarana untuk mengembangkan pola pikir dan wawasan
dari setiap siswa. Dalam pelajaran IPS banyak mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep dan generalisasi yang berhubungan dengan sosial.
Salah satu aspek yang menjadi ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Sesuai dengan materi yang akan
peneliti teliti yaitu jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan
kelompok. Pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas V SDN
Jatibening Baru dengan materi jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola
perorangan dan kelompok diharapkan agar materi yang disampaikan dapat
diterima dan dipahami.
1
2
Dapat disebabkan karena guru yang belum siap dalam mengajar, saranan
dan pra sarana yang belum memadai, peserta didik yang terlalu banyak dalam satu
kelas, atau minat belajar siswa yang kurang. Hal ini membuat permasalahan yang
terjadi di dalam kelas maupun diluar kelas tersebut mempengaruhi hasil belajar
dari peserta didik. Banyak hal atau usaha yang dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Masalah
menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu
jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya. Metode make and match
melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan melatih kemampuan
siswa dalam bekerja sama disamping melatih kecepatan berfikir siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dengan maksud mencapai tingkatan dan derajat kehidupan
yang lebih baik dapat diartikan sebagai belajar. Manusia tidak dapat lepas dari
proses belajar karena belajar merupakan salah satu proses pemenuhan kebutuhan.
Belajar dapat diartikan juga berubah dari tidak bisa menjadi bisa. Dengan melalui
belajar manusia memperoleh pengetahuan yang dapat menimbulkan perubahan
kemampuan diri, dengan belajar manusia yang tadinya tidak mampu menjadi
mampu melakukan sesuatu, yang awalnya tidak terampil setelah belajar menjadi
terampil.
Definisi belajar menurut para ahli bermacam-macam, Menurut Bell-
Gredller ( Udin S Winataputra, 2007:1.5) Pengertian belajar adalah proses yang
dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills,
and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap
(attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa
bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Sedangkan menurut Trianto (Panggih Priyambodo &Risya Pramana, 2017:11)
belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada individu akibat adanya
pengalaman. Menurut Trianto sebuah pengalaman adalah hubungan antara
lingkungan sumber belajar dengan individu.
Sementara menurut Gagne (Sri Anitah, dkk, 2014:1.3) suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman
disebut belajar. Dari beberapa pengertian belajar dapat dilihat ada 3 hal pokok
belajar yaitu: perubahan perilaku, pengalaman, dan proses.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
belajar dilakukan untuk menemukan hal-hal baru yang berguna untuk peningkatan
dan perubahan seseorang. Melalui aktivitas belajar, diharapkan manusia tidak
7
hasil belajarnya mereka akan tahu sampai mana perubahan siswa akibat dari
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi secara
bertahap dengan melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh para siswa.
Dengan ditunjukan adanya perubahan perilaku, selain perubahan perilaku melalui
pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki atau didapat siswa
dapat menunjukkan hasil dari proses pembelajaran.
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak
lepas dari perkembangan dan keberadaan Sosial studies (studi sosial) di Amerika
Serikat. Oleh karenanya gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat
banyak mempengaruhi pemikiran mengenai IPS di Indonesia.
IPS yang kita kenal di Indonesia bukan ilmu sosial. Oleh karena itu proses
pembelajaran IPS pada berbagai tingkat pendidikan baik Pendidikan Tinggi, juga
pada tingkat persekolahan mulai dari tingkat SD dan sekolah lanjutan pertama
maupun lanjutan atas, tidak menekankan aspek teoritis keilmuannya, melainkan
lebih menekankan kepada segi praktis mempelajari, menelaah serta mengkaji
gejala dan masalah sosial, dengan mempertimbangkan bobot dan tingkat
kemampuan peserta didik pada tiap jenjang yang berbeda.
Landasan penyusunan Kurikulum IPS SD Tahun 2006 tidak lepas dari
Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. UUD 1945
mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan undang-undang.
Dalam bukunya Sardjiyo, Sugandi dan Ischak (2009) mengemukakan
bahwa IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah menganalisis gejala
dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan
atau satu perpaduan. Tujuan kurikuler pendidikan IPS di SD secara keseluruhan
adalah sebagai berikut;
9
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/ jawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan bela negara akan berpasangan
dengan kartu yang bertuliskan soal “sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada negara dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara” .
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin.
6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya
(tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan
hukuman, yang telah disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang
kartu yang cocok.
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
4. Murid mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic
dalam suasana menyenangkan.
Selain memiliki kelebihan dalam pembelajaran ini, juga terdapat
kelemahan dalam penerapan yaitu:
1. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jagan sampai murid terlalu banyak
bermain-main dalam proses pembelajaran.
3. Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.
4. Jika kelas anda termasuk gelas gemuk (lebih dari 30 orang/kelas) berhati-
hatilah.
5. Memakan waktu yang banyak karna sebelum masuk kelas terlebih dahulu
kita mempersiapkan kartu-kartu.
Metode Make A Match memiliki tujuan yang ingin didapat setelah
menggunakan metode tersebut dalam proses pembelajaran, yaitu 1). Pendalaman
materi, 2). Menggali materi, dan 3). Dapat dijadikan selingan saat pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode Make A
Match merupakan pembelajaran yang dilaksanakan mengutamakan kemampuan
untuk bekerja sama sehingga membuat siswa lebih aktif dan lebih mudah
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Make A Match memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara cepat dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh guru.
D. Hakekat PTK
Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut PTK merupakan penelitian
praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian
ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan
yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di
kelas (https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas).
Menurut Rapoport dan Hopkins (Kunandar, 2011 : 45) penelitian tindakan
kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis
persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan
ilmu social dengan kerja dalam kerangka etika yang disepakati. Sedangkan
13
Seperti yang sudah dibahas diatas akar masalah menjadi tumpuan awal
untuk rencana tindakan untuk mengatasi masalah. Perencanaan tindakan sebagai
langkah untuk mengatasi masalah yang disebut dengan ide orisinal peneliti.
Sebelum memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan kepada siswa, peneliti
harus memiliki banyak alternatif sebagai pengayaan tindakan. Hal yang tidak
kalah pentingnya adalah peneliti harus memiliki dukungan teori atau referensi
rujukan atas tindakan yang akan dikenakan kepada siswa. Karena, PTK
merupakan kegiatan ilmiah sehingga tanpa adanya dukungan teori yang memadai,
sebaik apa pun tindakan guru, maka hal itu tidak akan dianggap sebagai perilaku
ilmiah. Setelah identifikasi masalah, menemukan akar masalah, merumuskan
masalah, dan menemukan alternatif tindakan sebagai solusi masalah, maka
peneliti dapat membuat judul penelitian.
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap
ini peneliti dapat menjelaskan jenis data yang akan dikumpulkan, bagaimana
proses pengumpulannya, dan apa instrumen atau alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data.
4. Tahap Refleksi
Bila penelitian dilakukan secara sendiri, maka kegiatan refleksi lebih tepat
disebut sebagai kegiatan evaluasi diri. Evaluasi diri merupakan kegiatan untuk
17
melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. Peneliti harus jujur terhadap dirinya
sendiri dalam mengakui kelemahan dan kelebihannya. Guru dan peneliti juga
harus mengakui sisi-sisi mana yang telah sesuai dan sisi mana harus diperbaiki.
Tahap ini baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan.
Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan
langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolabolator. Jika PTK dilakukan
secara sendirian, maka refleksi yang paling efektif adalah berdialog dengan diri
sendiri untuk mengetahui sisi-sisi pembelajaran yang harus dipertahankan dan sisi-
sisi lain yang harus diperbaiki.
Bila dalam pelaksanaan PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus
kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Pada
siklus selanjutnya peneliti hanya melakukan perbaikan setahap demi setahap. Jadi,
antara siklus yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama, meskipun
melalui tahap-tahap yang sama dengan maksud siklus dapat menyelesaikan
masalah yang diteliti oleh peneliti.
Pada tahap refleksi selalu menjadi tahap baru bagi siklus berikutnya.
Dalam artian, guru dan pengamat harus selalu melakukan diskusi setiap akhir
refleksi untuk merencanakan tindakan baru atau memasuki siklus kedua. Bila pada
siklus tersebut peneliti masih kurang puas atau masih belum memenuhi target
yang diharapkan maka peneliti akan melanjutkan ke siklus yang berikutnya.
Begitu juga sebaliknya bila sudah sesuai dengan yang ingin dicapai makan
peneliti cukup sampai siklus tersebut. Seperti itu seterusnya, sehingga semakin
18
banyak siklus yang dilalui, semakin baik hasil yang diperoleh. Hasilnya adalah,
kepuasan guru dan kepuasan siswa atas prestasi belajarnya.
19
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas VB
SDN Jatibening Baru VI Kota Bekasi. Mata Pelajaran yang diteliti adalah Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dengan materi pelajaran jenis-jenis usaha ekonomi yang
dikelola perorangan dan kelompok. Siswa kelas VB SDN Jatibening Baru VI pada
tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 15 siswa
perempuan dan 21 siswa laki-laki.
2. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPS dengan materi jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan
kelompok. Guru juga menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70.
Mempersiapkan lembar pengamatan untuk supervisor 2.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan awal (15 Menit)
1) Guru masuk kelas dan menegucapkan salam
2) Guru dan murid berdoa
3) Guru mengabsen siswa
21
6
23
d. Refleksi
Pada tahap ini guru mengevaluasi kembali apa yang sudah dilakukan pada
saat proses pembelajaran. Dibantu dengan rekan sejawat melakuka evaluasi
terhadap hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1. Hal ini dilakukan
untuk menentukan langkah yang akan diambil pada tahap siklus 2 sehingga
peningkatan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
24
3. Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil siklus 1 peneliti melakukan beberapa hal perencanaan
tindakan yang akan dilakukan pada siklus 2:
1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus 2.
2) Mempersiapkan media pembelajaran yang belum ditampilkan pada siklus
1.
3) Mengadakan koordinasi dan kolaborasi dengan rekan guru untuk
memberikan saran perbaikan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan awal (15 Menit)
1) Guru masuk kelas dan mengucapkan salam
2) Guru dan murid berdoa
3) Guru mengabsen siswa
4) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Guru memberikan acuan
dengan menuliskan judul pelajaran dipapan tulis
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam
pembelajaran siklus 1 agar lebih serius dalam mengikuti pembelajaran,
serta tetap memberikan semangat kepada siswa yang sudah berhasil di
siklus 1.
2. Kegiatan inti (55 Menit)
1. Guru menampilkan video pembelajaran tentang jenis-jenis usaha ekonomi.
2. Siswa menyimak video pembelajaran tentang jenis-jenis usaha ekonomi
3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya kartu jawaban.
4. Siswa diberi petunjuk cara melakukan tata cara pelaksanaan kegiatan
Make A Match
5. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
6. Guru meningkatkan pengawasan agar pembelajaran berjalan dengan lebih
baik , bantuan dapat diberikan kepada siswa yang kesulitan.
25
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.
mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan
metode make a match
5. Memberikan evaluasi
kepada siswa
6. Memberikan penguatan
terhadap keberhasilan
pembelajaran
Jumlah
Persentase Kinerja Guru
d. Refleksi
Pada tahap ini guru mengevaluasi kembali apa yang sudah dilakukan pada
saat proses pembelajaran. Dibantu dengan rekan sejawat melakukan evaluasi
terhadap hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 2. Apabila ketuntasan
telah memenuhi target, maka siklus tidak dilanjutkan.
C. Teknik Analisa Data
Untuk analisa data keberhasilan peningkatan hasil belajar IPS tentang
materi jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan kelompok, peneliti
menggunakan pedoman yang digunakan pada tingkatan sekolah dasar yaitu
jumlah skor pencapaian yang didapatkan dibagi jumlah skor maksimal.
Nilai Perolehan :
Jumlah seluruh skor perolehan siswa
NA = X 100%
Skor Maksimal
Apabila sudah memenuhi indikator yang ditetapkan yaitu mencapai
ketuntasan 80% atau lebih dari jumlah siswa mendapat nilai 70 maka dapat
disimpulkan hasil belajar siswa Kelas V SDN Jatibening Baru VI pada mata
pelajaran IPS tentang jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan
kelompok mengalami keberhasilan.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil belajar IPS tentang jenis-jenis usaha ekonomi pada
pra siklus dapat dimaknai sebagai berikut :
Dari 36 siswa kelas VB SDN Jatibening Baru VI sebanyak 22 siswa atau
61% yang masih belum tuntas tentang materi jenis-jenis usaha ekonomi
yang dikelola perorangan dan kelompok.
Sementara untuk siswa yang dapat tuntas adalah 14 siswa dengan
persentase 39%.
Nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah 66,94.
Nilai tertinggi 88, dan nilai terendah 30.
Melihat hasil dari pra siklus peneliti melakukan perbaikan pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Jatibening Baru VI
tentang jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan kelompok.
2. Siklus 1
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua
kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuannya. Dimulai
dari pertemuan pertama yang dilaksanakan pada Selasa, 3 September 2019 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 4 September 2019 dengan memberikan
tes akhir siklus 1 pada siswa. Pada siklus 1 peneliti melakukan kegiatan yang
meliputi : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan materi jenis-jenis
usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan kelompok. Selanjutknya peneliti juga
mempersiapkan bahan ajar, media, serta alat yang akan digunakan saat pelaksanaan
siklus 1. Selain itu peneliti juga mempersiapkan instrumen observasi aktivitas
belajar siswa dan aktivitas mengajar guru yang akan menjadi acuan supervisor 2
dalam melaksanakan kegiatan observasi pada siklus 1 ini.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus 1 disesuaikan dengan perencanaan yang telah
disusun oleh peneliti. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan pada perbaikan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
30
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus 1.
3. Siklus 2
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan dalam
2 pertemuan dengan alokasi wakti 2x35 menit setiap pertemuannya. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 10 September 2019. Sementara pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 12 September 2019. Dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus 2 ini melalui 4 tahap yaitu : Perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 mengacu pada hasil
refleksi pada siklus 1. Pada siklus 2 peneliti mencoba mengurangi kekurangan
pada siklus 1. Pada tahap perencanaan ini peneliti menetapkan materi yang akan
diberikan, lalu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
diperbaiki dengan acuan dari kendala-kendala pada siklus 1. Setelah itu peneliti
menetapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus 2. Peneliti juga
menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan kinerja guru untuk digunakan
oleh peneliti dan observer pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan sebanyak 2 pertemuan. Pada tahap
pelaksanaan peneliti melakukan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan pada
tahap perencanaan. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus 2 adalah sebagai berikut :
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal (15 Menit)
a) Guru masuk kelas dan menegucapkan salam
b) Guru dan murid berdoa
c) Guru mengabsen siswa
d) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Guru memberikan acuan
dengan menuliskan judul pelajaran dipapan tulis
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
34
d) Kartu dikocok agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya, demikian seterusnya.
e) Pemantapan materi
f) Siswa diberi kesempatan menanyakan materi pembelajaran yang belum
dimengerti, sebelum dilaksanakan tes / uji kompetensi
g) Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan teman yang
masih belum memahami materi dengan bimbingan guru
3. Kegiatan Akhir (15 Menit)
a) Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama – sama
b) Guru memberikan acuan tentang materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
c) Guru mengucapkan salam.
c. Observasi
Hasil observasi pada siklus 2 terhadap aktivitas guru sudah mengalami
peningkatan dibanding siklus 1. Guru juga membimbing siswa yang mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai
dengan yang sudah direncanakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
observasi untuk kinerja guru meningkat dimana pada siklus 1 sebesar 71% pada
siklus 2 kinerja guru meningkat menjadi 83%.
Siswa sudah mengerti pelaksanaan metode make a match. Secara
keseluruhan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik ditunjukan dengan
persentase sebesar 33%. Siswa juga menunjukkan keseriusan dalam pembelajaran
sehingga siswa yang mampu mencocokan pertanyaan dan jawaban semakin
meningkat terlihat dari persentase kesungguhan siswa yang sebesar 36%. Untuk
keaktifan siswa meningkat dengan ditunjukan semakin banyak siswa yang aktif
dalam pembelajaran, berdasarkan hasil observasi persentase keaktifan meningkat
menjadi 33%.
d. Refleksi
Dari hasil observasi dan evaluasi siklus 2 dapat terlihat bahwa siswa
lebih baik dalam mengikuti pembelajaran karena dalam pelaksanaan pembelajaran
36
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukan
dari hasil belajar siswa kelas V dimana pada siklus 1 persentase ketuntasan hasil
belajar adalah 72 %, sementara pada siklus 2 persentase ketuntasan hasil belajar
adalah 86%.
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Belajar IPS
86
90
80
70 72
60
61
50
40
Pra Siklus
Siklus 1
39 Siklus 2
28
30
20 14
10
0
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus 1 dan siklus 2,
membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN Jatibening Baru VI Kota Bekasi.
Hal tersebut terlihat dari data-data hasil penelitian yang dilakukan baik dari hasil
observasi maupun produk siswa.
Dengan menggunakan metode make a match dapat meningkatkan hasil
belajar IPS tentang jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola perorangan dan
kelompok.pada siswa kelas VB SDN Jatibening Baru VI Kota Bekasi pada tahun
ajaran 2019/2020. Berdasarkan persentase peningkatan ketuntasan nilai siswa
yang dinyatakan bahwa peningkatan persentase ketuntasan pra siklus sebesar
39%, pada siklus 1 meningkat menjadi 72% dan meningkat lagi pada siklus 2
sebesar 86%.
Metode make a match tidak hanya meningkatkan hasil belajar tetapi juga
dapat meningkatkan keaktifan siswa selama pembelajaran. Selama pembelajaran
siswa dituntut aktif untuk mencocokan kartu pertanyaan dengan kartu soal.
B. Saran Tindak Lanjut
Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disampaikan
beberapa hal :
1. Bagi guru, penggunaan metode make a match dapat membuat proses
pembelajaran menjadi lebih aktif dan dapat membuat siswa mudah
memahami materi pembelajaran.
2. Bagi sekolah, penggunaan metode make a match perlu dikembangkan
agar menjadi sarana dan pra sarana yang dapat menunjang terwujudnya
pembelajaran yang baik.
3. Bagi peneliti, diharapkan terus mengembangkan penelitian tindakan kelas
agar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Dan dapat
mempraktekannya saat proses pembelajaran.
40
DAFTAR PUSTAKA
40
DAFTAR NILAI PEMBELAJARAN IPS
PRA SIKLUS
No. Nama Siswa Pra Siklus KKM Keterangan
1 Adilla Alfiansyah 68 70 Belum Tuntas
2 Afifa Febriana 65 70 Belum Tuntas
3 Aldimas Maulana Alamsyah 80 70 Tuntas
4 Anastasia Ausixmania 65 70 Belum Tuntas
5 Anggita Nur Apriyani 65 70 Belum Tuntas
6 Barraq Ammar Farukh 80 70 Tuntas
7 Chelsea Ramadhani Cahyaningrum 68 70 Belum Tuntas
8 Davi Saputra 68 70 Belum Tuntas
9 Fadil Mubarok 50 70 Belum Tuntas
10 Indah Afriani 73 70 Tuntas
11 Khaira Dian Aulia 68 70 Belum Tuntas
12 Lois Firdaus 76 70 Tuntas
13 Luthfi Amirul Muchtar 45 70 Belum Tuntas
14 Muhammad Aditya 50 70 Belum Tuntas
15 Muhammad Alif Resa Al Rasyid 65 70 Belum Tuntas
16 Muhammad Hafiz Habiburrahman 64 70 Belum Tuntas
17 Muhammad Hardino Riskhy 82 70 Tuntas
18 Muhamad Iqbal Sanusi 78 70 Tuntas
19 Muhamad Reza Saputra 74 70 Tuntas
20 M. Shandy Hidayat Prabowo 67 70 Belum Tuntas
21 Muhammad Fadil 82 70 Tuntas
22 Naufal Rasyad 85 70 Tuntas
23 Putra Adianto 55 70 Belum Tuntas
24 Putri Azizah 45 70 Belum Tuntas
25 Putri Zahira 68 70 Belum Tuntas
26 Raisya Ayudia Naurah 80 70 Tuntas
27 Raysha Dewi Brillian Lestari 83 70 Tuntas
28 Rian Agrivina Rasyid 73 70 Tuntas
29 Rifki Syawal Nurzaman 60 70 Belum Tuntas
30 Salma Naswah Azzarah 30 70 Belum Tuntas
31 Sheyna Nareswari 30 70 Belum Tuntas
32 Syahla Maitsa Nadza 65 70 Belum Tuntas
33 Suci Aulia 68 70 Belum Tuntas
34 Syafa Maulida Zai Azzahra 88 70 Tuntas
35 Tirto Sadewo 45 70 Belum Tuntas
36 Al Mohammad Haekal 75 70 Tuntas
Rata-Rata Nilai 66.94
Nilai Tertinggi 88
Nilai Terendah 30
Jumlah Siswa ≤ KKM 22
Jumlah Siswa ≥ KKM 14
100
80
60
92
40 68.56
20 30
20 16
0
Nilai Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Siswa ≤ Jumlah Siswa ≥
Kelas KKM KKM
DAFTAR NILAI PEMBELAJARAN IPS
PRA SIKLUS & SIKLUS 1
100 92
90
80 68.56
70
60
50
40 88 Pra Siklus
30
30 66.94
20 Siklus 1
20 16
30
10 22 14
0
Rata-Rata Nilai Nilai Jumlah Jumlah
Kelas Tertinggi Terendah Siswa ≤ Siswa ≥
KKM KKM
DAFTAR HASIL BELAJAR IPS
SIKLUS 2
No. Nama Siswa Siklus 1 KKM Keterangan
1 Adilla Alfiansyah 75 70 Tuntas
2 Afifa Febriana 73 70 Tuntas
3 Aldimas Maulana Alamsyah 82 70 Tuntas
4 Anastasia Ausixmania 74 70 Tuntas
5 Anggita Nur Apriyani 72 70 Tuntas
6 Barraq Ammar Farukh 80 70 Tuntas
7 Chelsea Ramadhani Cahyaningrum 75 70 Tuntas
8 Davi Saputra 75 70 Tuntas
9 Fadil Mubarok 73 70 Tuntas
10 Indah Afriani 73 70 Tuntas
11 Khaira Dian Aulia 75 70 Tuntas
12 Lois Firdaus 80 70 Tuntas
13 Luthfi Amirul Muchtar 45 70 Belum Tuntas
14 Muhammad Aditya 71 70 Tuntas
15 Muhammad Alif Resa Al Rasyid 73 70 Tuntas
16 Muhammad Hafiz Habiburrahman 74 70 Tuntas
17 Muhammad Hardino Riskhy 80 70 Tuntas
18 Muhamad Iqbal Sanusi 81 70 Tuntas
19 Muhamad Reza Saputra 78 70 Tuntas
20 M. Shandy Hidayat Prabowo 75 70 Tuntas
21 Muhammad Fadil 83 70 Tuntas
22 Naufal Rasyad 88 70 Tuntas
23 Putra Adianto 72 70 Tuntas
24 Putri Azizah 72 70 Tuntas
25 Putri Zahira 72 70 Tuntas
26 Raisya Ayudia Naurah 82 70 Tuntas
27 Raysha Dewi Brillian Lestari 85 70 Tuntas
28 Rian Agrivina Rasyid 78 70 Tuntas
29 Rifki Syawal Nurzaman 71 70 Tuntas
30 Salma Naswah Azzarah 50 70 Belum Tuntas
31 Sheyna Nareswari 55 70 Belum Tuntas
32 Syahla Maitsa Nadza 75 70 Tuntas
33 Suci Aulia 72 70 Tuntas
34 Syafa Maulida Zai Azzahra 92 70 Tuntas
35 Tirto Sadewo 71 70 Tuntas
36 Al Mohammad Haekal 80 70 Tuntas
Rata-Rata Nilai 75.08
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 50
Jumlah Siswa Tuntas 31
Jumlah Siswa Belum Tuntas 5
Grafik Hasil Belajar Siklus 2
100
90
80
70
60
50
40 Grafik Hasil Belajar Siklus 2
30
20
10
0
Rata-Rata Nilai Nilai Jumlah Jumlah
Nilai Tertinggi Terendah Siswa ≤ Siswa ≥
KKM KKM
90
80
70
60
50 Siswa Tuntas
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPS
2. Identifikasi Masalah
a) Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga tidak
memberi kesempatan pada murid untuk bertanya tentang materi yang
belum jelas.
b) Dalam pelaksaan proses pembelajaran tampak kurang interaktif, aktivitas
cenderung terpusat pada guru.
c) Pelaksanaan pembelajaran terkesan membosankan
d) Hasil belajar siswa masih di bawah KKM 70.
e) Dalam proses pembelajaran siswa masih banyak yang belum menyimak.
3. Analisis Masalah
Adapun analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran adalah:
a) Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah.
b) Siswa kurang memahami konsep tentang jenis - jenis usaha ekonomi yang
dikelola perorangan dan kelompok.
c) Guru tidak melibatkan siswa ketika menjelaskan materi.
d) Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
e) Guru tidak memberikan contoh yang memadai
4. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
6. Tujuan Penelitian
IX.. Penilaian
A. Prosedur Tes
1. Penilaian hasil (kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi)
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Hasil (Terlampir)
Kunci jawaban :
N Jawaban
Skor
o
pertanian,
perdagangan,
perikanan,
peternakan,
` industri kerajinan, dan
20
1 jasa.
Kunci jawaban :
N Jawaban
Skor
o
pertanian,
perdagangan,
` perikanan,
20
1 peternakan,
industri kerajinan, dan
jasa.
Perusahaan perorangan adalah usaha yang modalnya dimiliki satu
2 orang dan kegiatan usahanya dijalankan sendiri oleh
pemiliknya.sedangkan perusahaan persekutuan adalah usaha yang 20
.
dibentuk bersama-sama dan modalnya bersama serta kegiatan
usahanya dijalankan bersama-sama anggota
1. Pertanian
3 2. Bidang Jasa 20
3. Industri Kecil
1. Koperasi Simpan Pinjam
2. Koperasi Unit Desa
4 3. Koperasi Produksi 20
4. Koperasi Konsumsi
sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
5 orang atau lebih dengan memakai nama bersama 20
Total 100
Penilaian Proses
Format penilaian proses
Kunci jawaban :
N Jawaban
Skor
o
suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki
`
modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki 20
1
bagian sebanyak saham yang dimilikinya
Perusahaan perorangan adalah usaha yang modalnya dimiliki satu
2 orang dan kegiatan usahanya dijalankan sendiri oleh
pemiliknya.sedangkan perusahaan persekutuan adalah usaha yang 20
.
dibentuk bersama-sama dan modalnya bersama serta kegiatan
usahanya dijalankan bersama-sama anggota
1. CV
3 2. PT 20
3. BUMN
1. Koperasi Simpan Pinjam
2. Koperasi Unit Desa
4 3. Koperasi Produksi 20
4. Koperasi Konsumsi
merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau
5 beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada 20
seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
Total 100
Format penilaian proses
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :