Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN HASIL PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE STAD DI KELAS IX
SMP NEGERI 28 BATANGHARI

Disusun Oleh :

NOPRIANTI, S.Pd.I
NIP 198605022011012007

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANG HARI
2021

i
PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANG HARI
KECAMATAN MARO SEBO ILIR
Alamat : Jl. Pendidikan Terusan Kode Pos : 36651

LEMBAR PERSETUJUAN

Penelitian Tindakan Kelas di bawah ini :


1. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Hasil Pendidikan Agama
Islam tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri 28
Batanghari
2. Identitas Penelitian
a. Nama Lengkap : Noprianti,S.Pd.I
b. NIP : 198605022011012007
c. Pangkat/Golongan : Penata Muda TK.I/ III b
d. Alamat Kantor : Jl. Pendidikan Terusan
e. Telepon :
f. Kabupaten/Kota : Batang Hari
g. ProIXinsi : Jambi
3. Lama Penelitian : Tiga bulan Agustus s/d Oktober 2021
4. Sumber Dana : Dana Pribadi
Benar merupakan hasil karya saya sendiri, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya

Batang Hari, November 2021


Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari Penulis,

Yanti Susanty, SE,M.Pd Noprianti, S.Pd.I


NIP 197001062007012005 NIP 198605022011012007

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah Puji syukur Kehadirat Allah Yang telah memberikan taufik


dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan ini dengan
judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam melalui
Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri 28 Batanghari” yang
merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi penulis yang hasilnya akan
diajukan untuk penetapan angka kredit dalam rangka usul kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
Selanjutnya penulis menyampaikan Salawat dan salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga dan sahabat serta orang-orang yang berjuang di jalan
Allah SWT.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini terutama Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari , Panitia Pelaksana, Fasilitator, dan rekan-
rekan seperjuangan yang telah memotivasi sehingga selesainya penulisan PTK ini.
Penulis menyadari bahwa PTK ini masih ada kekurangan dan kejanggalan.
Hal ini bukan penulis sengaja tetapi keterbatasan pengalaman dan pemahaman
penulis dalam masalah ini. Oleh karena itu penulis tidak menutup diri dari semua
pihak untuk memberikan kritikan dan saran yang sifatnya membangun. Penulis
mengharapkan hasil penelitian ini bermanfaat hendaknya untuk meningkatkan
hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 28 Batang Hari.
Penulis memohon kepada ALLAH SWT mudah-mudahan bantuan yang
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara(i) berikan kepada penulis menjadi amal saleh
disisiNya dan diberikan imbalan yang setimpal. Amin Ya Rabbal ‘Alamin . . .

Batang Hari, November 2021


Penulis,

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iIX
Abstrak.............................................................................................................. IX

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian............................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori....................................................................... 5
B. Kajian Relevan................................................................... 16
C. Kerangka Berpikir.............................................................. 17
D. Hipotesis Tindakan............................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................... 19
B. Setting Penelitian................................................................ 19
C. Prosedur Penelitian............................................................ 20
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data.................................. 28
E. Analisis Data...................................................................... 29
BAB IIX HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian Persiklus ................................... 30
B. Pembahasan........................................................................ 39
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 43
B. Saran .................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45

LAMPIRAN – LAMPIRAN

iv
ABSTRAK

Noprianti. 2021. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam


melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP
Negeri 28 Batanghari
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah
melalui penggunaan Model pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam di kelas IX SMP Negeri 28 Batang Hari?Tujuan
dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam melalui penggunaan Model pembelajaran tipe STAD
pada siswa kelas IX SMP Negeri 28 Batang Hari. Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan kelas sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat
tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Sasaran penelitian
ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 28 Batang Hari. Kesimpulan dari penelitian
ini bahwa model pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa
yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus,
yaitu prasiklus (40,91%), siklus I (63,64%), siklus II (86,36%).

Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, STAD

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No. 2 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak bangsa

dan negara. Dan tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, pemerintah menggagas

diberlakukannya kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. KTSP

tersebut memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk merancang,

mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai

dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan

oleh sekolah.

Seiring dengan dicanangkannya Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006 lalu, kita tidak bisa lagi

mempertahankan paradigma lama yaitu guru merupakan pusat kegiatan

belajar di kelas (teacher center). Tetapi hal ini nampaknya masih banyak

diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini adalah

yang paling praktis dan tidak menyita waktu.

1
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam masih sering

dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru

meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang

disampaikan. Tetapi ketika guru menanyakan bagian mana yang belum

mereka mengerti seringkali siswa hanya diam, dan setelah guru memberikan

soal latihan barulah guru mengerti bahwa sebenarnya ada bagian dari materi

yang belum dimengerti siswa. Kali ini penulis ingin mengupas mengenai

laporan, dimana Laporan merupakan satu bentuk informasi, yang diberikan

oleh seseorang untuk mempertanggungjawabkan sesuatu atau sebuah kegiatan

yang dilakukannya kepada orang lain atau suatu badan. Sebagai sebuah karya

ilmiah, laporan mempunyai enam fungsi. Keenam fungsi tersebut adalah: (1)

dapat mengatasi problem jarak antara penulis dan penerima laporan, (2) dapat

mengatasi problem perbedaan waktu,(3) dapat menentukan pertumbuhan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (4) merupakan wadah

informasi, (5) merupakan wahana efektif bagi pemikiran yang kreatif, dan (6)

dapat digunakan sebagai bahan penilaian kemampuan dan keterampilan orang

yang membuat laporan.

Namun dalam kenyataannya kondisi kelas IX, berjumlah 22 siswa

relatif heterogen, baik dari segi ekonomi, kemampuan akademik, kreatifitas

maupun sarana yang dimilikinya. Berdasarkan pengalaman guru, didapati

suasana kelas yang monoton pada setiap pembelajaran dilaksanakan, terlihat

dari rendahnya kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan,

nilai hasil belajar rendah, dengan persentase siswa yang tuntas belajar hanya

40,91% (9 siswa) pada saat ulangan dilaksanakan. 40,91% atau 9 siswa

2
Kondisi yang di harapkan dalam pembelajaran pendidikan agama

islam, nilai siswa dari <50 dapat ditingkatkan menjadi 70. Siswa yang belum

tuntas nilainya sesuai dengan KKM menjadi lebih sedikit atau kecil yaitu

sebesar 40,91%. Selain itu penggunaan metode pembelajaran yang

mengajarkan siswa dalam pemecahan masalah, terutama pemecahan masalah

dalam kehidupan sehari- hari masih kurang. Pengembangan metode

pembelajaran tersebut sangat perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan

keterampilan pemecahan permasalahan yang harus dimiliki oleh siswa. Model

Pembelajaran tipe STAD kegunaannya adalah untuk merangsang berfikir

dalam situasi masalah yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab

permasalahan yang menganggap sekolah kurang bisa bermakna dalam

kehidupan nyata di masyarakat.

Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna

menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan

aktif dalam proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran tipe STAD

diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang

diberikan dan nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran

yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model

pembelajaran kooperatif type STAD merupakan suatu metode generik tentang

cara-cara pengaturan kelas dan bukan sebuah metode dengan pengajaran yang

komprehensif pada subjek tertentu, tetapi guru menggunakan pelajarannya

dengan materi yang dikemas oleh mereka sendiri.

Kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 28 Batanghari masih termasuk

tradisional karena kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah

3
dalam penyampaian materi, sehingga siswa merasa bosan dalam megikuti

proses pembelajaran. Hal itu diketahui dari hasil survei yang telah dilakukan.

Dari hasil survei tersebut bahwa pembelajaran pendidika agama islam kurang

diminati oleh siswa. Dalam proses pembelajaran terlihat masih rendah

perhatian siswa, siswa kurang berpartisipasi, sedangkan guru hanya

menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi.

Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD

dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam akan menarik minat

siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar

siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan suatu

penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP

Negeri 28 Batanghari”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut: Apakah dengan penggunaan Model Pembelajaran tipe STAD

dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam di kelas IX SMP

Negeri 28 Batanghari?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian

ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam melalui

penggunaan Model Pembelajaran tipe STAD di kelas IX SMP Negeri 28

Batanghari.

4
D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

diantaranya adalah:

1. Bagi siswa

Dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa sehingga lebih

memahami pembelajaran bahasa Indonesia dan akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajarnya sesuai yang diharapkan.

2. Bagi Guru

Dapat memperbaiki strategi pembelajaran serta menggunakan Model

Pembelajaran tipe STAD dalam pembelajaran demi meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia .

3. Bagi Sekolah

Bahan masukan bagi kepala sekolah untuk memotivasi guru-gurunya

dalam menggunakan model yang bervariasi ketika melakukan

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi siswanya.

4. Bagi Penulis

a) Agar dapat memperbaiki strategi pembelajaran serta menggunakan

model pembelajaran tersebut dengan baik didalam proses belajar

mengajar demi meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia .

b) Menambah wawasan bagi peneliti dalam penggunaan tanya jawab

dalam pembelajaran khususnya pelajaran bahasa Indonesia.

Disamping itu juga sebagai pengembangan profesi untuk memperoleh

pengakuan angka kredit guna kenaikan pangkat golongan III b ke III c

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Sudjana (2002 : 22) Hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman.

belajarnya Hasil belajar terwujud dalam perubahan tingkah laku dari tidak

tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hal ini

sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto (1992 : 7) yang menyatakan

bahwa “Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah

materi yang sudah dipahami oleh siswa dan apakah metode yang

digunakan sudah tepat atau belum”.

Bloom yang dikutip Sudjana (2002: 22-23) menyatakan bahwa:

hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan dan ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah

psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak.

6
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku

pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Hasil belajar menurut Kingsley adalah “perubahan khas yang

dihasilkan dari kegiatan belajar”. Hasil belajar adalah tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

Pada dasarnya proses mengajar dikelas mempunyai tujuan yang

bersifat transaksional antara guru dan siswa, tujuan tersebut dapat tercapai

jika siswa memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan dalam proses

belajar mengajar tersebut.

2. Model Pembelajaran tipe STAD

Model pembelajaran kooperatif type STAD (Student Teams

Achievement Division) merupakan variasi dari jenis model pembelajaran

kooperatif yang sudah diulas pada segmen sebelumnya. Namun pada

prinsip dasarnya model ini tidak jauh berubah. Model STAD

dikembangkan oleh peneliti dari Universitas John Hopkin yaitu yang

bernama Robert Slavin bersama teman-temannya. Model ini paling banyak

diteliti karena mudah untuk diadaptasi, dan telah digunakan dalam

berbagai mata pelajaran seperti matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris dan

banyak subjek lainnya.

Menurut Slavin (dalam Rusman, 2012:214), mengemukakan bahwa

model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)

7
merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang memacu siswa agar

saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai

keterampilan yang diajarkan oleh guru. dalam model STAD, siswa dibagi

menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan masing-masing empat

orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan suku/ras. selama

pemberian materi, siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa

semua anggota kelompoknya bisa menguasai materi. kemudian semua

siswa menerima kuis secara perorangan dengan materi yang sudah dibahas

di dalam kelompok tadi. Namun mereka tidak boleh saling membantu lagi

satu sama lainnya. nilai hasil kuis tersebut kemudian dibandingkan dengan

nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh dari sebelumnya.

Adapun langkah-langkah pada model pembelajaran kooperatif type

STAD (Student Teams Achievement Division) adalah sebagai berikut.

1. Penyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2. Pembagian kelompok

3. Guru melakukan presentasi

4. Siswa melakukan kegiatan belajar dalam bentuk tim (kerja tim)

5. Kuis (evaluasi)

6. Penghargaan prestasi tim

setelah guru melakukan kuis, selanjutnya memeriksa hasil kerja

siswa dengan menggunakan 3 penghitungan secara individu, secara

kelompok, dan penghitungan secara pengakuan skor kelompok.

Model pembelajaran kooperatif type STAD merupakan suatu

metode generik tentang cara-cara pengaturan kelas dan bukan sebuah

8
metode dengan pengajaran yang komprehensif pada subjek tertentu, tetapi

guru menggunakan pelajarannya dengan materi yang dikemas oleh mereka

sendiri.

B. Penelitian Yang Relevan

Banyak penlitian yang telah dilakukan mengenai Model Pembelajaran

tipe STAD dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, dalam penelitian

tersebut dinyatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui

penerapan Model Pembelajaran tipe STAD. Diantara penelitian yang pernah

dilakukan yaitu Sabanar. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Geografi Materi Pokok Pelestarian Lingkungan Hidup Di Kelas XI SMAN 8

Banda Aceh. Banda Aceh : Unsyiah Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus pertama ketuntasan individual

mencapai 78%, ketuntasan secara klasikal mencapai 70% dan pada siklus

kedua ketuntasan idividual 95%, ketuntasan secara klasikal 90%.

Keterampilan guru pada siklus pertama kategori baik dan pada siklus kedua

kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus pertama kategori sedang dan

pada siklus kedua kategori baik. Respon siswa terhadap penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat baik sebagian besar siswa

menjawab senang dan dapat memahami materi yang diajarkan dengan

pembelajaran model kooperatif tipe STAD. Hal ini membuktikan bahwa

model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

9
Anis Setiawati. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar IPS Di SD Universitas

Pendidikan Indonesia, mengatakan Hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Keterlaksanaan aktivitas siswa

pada siklus I diperoleh 62,5% dan pada siklus II mengalami peningkatan

menjadi 100%. Pada siklus I rata-rata kelas yang diperoleh adalah 66,19 dan

pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80,00. Hasil belajar siswa

pada siklus I yang mencapai KKM berjumlah 15 orang (48,38%) dan pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 26 orang (86,66%). Disimpulkan

bahwa penerapan model Kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPS kelas

IV SD dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teoritis yang telah diuraikan di atas terdapat kaitan erat

antara pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu

terhadap hasil belajar siswa dan dapat membangun motivasi siswa khususnya

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh sebab itu proses pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh metode yang digunakan. Demikian juga halnya

dengan penggunaan Model Pembelajaran tipe STAD dalam pembelajaran

pendidikan agama islam akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IX di SMP Negeri 28 Batanghari.

10
Pembelajaran Secara Nilai Hasil belajar
KONDISI
Konvensional bahasa Indonesia masih
AWAL
rendah

Menerapkan pembelajaran SIKLUS I


TINDAKA dengan menggunakan model Motivasi dan hasil belajar
pembelajaran tipe STAD bahasa Indonesia sudah mulai
N
meningkat

Diduga melalui model SIKLUS II


pembelajaran tipe STAD Penggunaan model pembelajaran
pada pelajaran bahasa kooperatif tipe STAD pada
KONDISI Indonesia dapat pelajaran bahasa Indoensia
AKHIR meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan diatas maka

penulis mengajukan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu dengan

menggunakan Model Pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan hasil

belajar pendidikan agama islam pada siswa kelas IX di SMP Negeri 28

Batanghari.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK).

Ciri utama dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakan-tindakan

tertentu untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran di

kelas. Penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah penelitian partisipan

dimana peneliti terlibat secara langsung dan penuh dalam penelitian mulai dari

awal sampai akhir penelitian.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini

bertempat di SMP Negeri 28 Batanghari tahun pelajaran 2021-2022.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Agustus sampai bulan Oktober semester ganjil 2021-2022.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas IX SMP Negeri 28

Batang hari tahun pelajaran 2021-2022 pada kompetensi dasar yaitu

menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.

12
C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Hal ini disesuaikan dengan karakeristik penelitian tindakan kelas, yaitu

masalah yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran

di kelas atau berangakat dari permasalahan praktik faktual. Model penelitian

tindakan kelas ini merujuk pada model Kemmis dan MC Taggart yang

menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang

dinamis dari aspek perencanaan, tindakan (pelaksanaan), observasi

(pengamatan), refleksi. Secara skematis model penelitian tindakan kelas

yang dimaksud sebagai berikut:

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN

REFLEKSI

DAN SETERUSNYA

Gambar 2. Model Kemmis dan MC Taggart

13
Tahap Persiapan

Langkah pertama yang peneliti lakukan sebagai guru kelas IX melakukan

open kelas atau melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

pendidikan agama islam di kelas IX SMP Negeri 28 Batanghariyang dilakukan

dalam kelas tanpa menggunakan Model Pembelajaran tipe STAD. Sehingga dari

hasil pengamatan/open kelas dilakukan kolaborasi dengan teman-teman tim

peneliti, maka proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru akan

diperoleh data tentang kondisi awal siswa. Data kondisi awal ini yang menjadi

dasar bagi peneliti untuk membuat rencana tindakan pada siklus pertama.

Kemudian peneliti membuat rencana pembelajaran dengan merancang tindakan

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan menggunakan Model Pembelajaran

tipe STAD dan menyusun lembar observasi pengamatan.

Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil pengalaman dan proses pengamatan sehari-hari dan

refleksi dari proses belajar mengajar, maka dapat diidentifikasi permasalahan-

permasalahan yang terjadi pada siswa. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan

kemudian direncanakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki proses

pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, ditetapkan langkah-langkah

perencanaan tindakan sebagai berikut:

1) Peneliti dengan observer mengadakan pertemuan untuk menentukan

langkah- langkah yang harus dilaksanakan dalam penelitian ini.

14
2) Peneliti merencanakan sekenario pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum

dan tingkat kemampuan awal siswa berdasarkan hasil kesepakatan

bersama dengan observer untuk menyusun sekenario pembelajaran. Adapun

sekenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Menyiapkan rencana pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai.

b) Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai.

c) Perencanaan kegiatan inti pembelajaran dengan meggguanakan format

penilaian yang sudah ditentukan.

d) Merancang LKS yang akan digunakan saat siswa mengikuti kegiatan

pembelajaran.

e) Menyiapakan materi pembelajaran yang diperlukan saat berlangsungnya

pembelajaran.

f) Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan saat

berlangsungnya penelitian.

g) Menyiapkan format pengamatan proses pembelajaran saat

berlangsungnya penelitian.

h) Menyiapkan format penilaian hasil belajar.

Tahap Pelaksanaan Siklus I

1. Rencana Tindakan

Tindakan pertama pada siklus ini, peneliti membuat perencanaan

pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema dan menyusun lembar observasi atau

pengamatan.

15
2. Pelaksanaan Tindakan

Sebelum melakukan kegiatan inti terlebih dahulu guru mengadakan

apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada para siswa yang berguna

untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang telah lalu.

Setelah itu guru menyiapkan materi yang akan diajarkan dan lembar kerja

diskusi.Selanjutnya pembentukan kelompok, menentukan rangking siswa

berdasarkan berbagai hal, menentukan jumlah kelompok, menentukan lembar

kerja kelompok, menentukan skor dan membuat jadwal pembelajaran.

Langkah selanjutnya adalah proses belajar mengajar. Dalam langkah ini guru

menerangkan apa yang akan dicapai dengan proses pembelajaran ini dan

menyuruh siswa untuk mulai menyelesaikan soal yang diberikan.Langkah

ketiga dalam proses pembelajaran ini adalah dengan kegiatan kelompok.

Setelah siswa menyelesaikan soal secara individu, siswa diminta untuk mulai

menyelesaikan persoalan secara berkelompok.Dalam proses diskusi dengan

kelompok ini, guru memberikan pengarahan kepada siswa dan mengawasi

proses diskusi tersebut. Langkah keempat yaitu kuis. Setelah siswa selesai

melakukan diskusi kelompok, siswa diberi kuis atau tes secara individu,

setiap siswa akan diberikan satu lembar kerja tes dan harus dikerjakan secara

individu.Hasil dari kuis ini akan dijadikan sebagai skor kelompok tersebut.

Langkah terakhir adalah pemberian penghargaan pada kelompok.Dari hasil

test individual ini akan diketahui mana kelompok yang melakukan diskusi

dengan baik. Oleh karena itu sangat penting dalam pembagian kelompok

yang ideal.

16
3. Tahap Pengamatan

Ketika sedang dilaksanakan tindakan pembelajaran, observer

mengamati tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebagaimana

yang terjadi, dengan menggunakan lembar observasi. Karena observasi

merupakan satu kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam dan

mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik

yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat lainnya.

4. Refleksi

Setelah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dan telah diamati

oleh observer, maka guru dan observer melakukan diskusi data-data yang

telah diperoleh baik dalam proses pembelajaran berlangsung melalui lembar

observasi dan hasil belajar siswa.

Dalam proses kegiatan refleksi tersebut, antara peneliti dengan tim

peneliti mengadakan diskusi dan tanya jawab, dengan tujuan untuk

melakukan perbaikan pada proses pembelajaran bagi peneliti pada putaran

berikutnya. Proses refleksi juga akan merupakan pengolahan data hasil

pengamatan tim peneliti, sehingga akan diperoleh data-data yang sama dan

tepat antara peneliti dengan tim peneliti. Dari pengolahan data hasil

pengamatan tersebut, akan didapat data yang benar tentang hal-hal yang

belum terlihat baik, sehingga peneliti akan mendapatkan masukan untuk

melakukan perbaikan proses pembelajaran pada putaran selanjutnya atau

siklus ke II.

17
Tahap Pelaksanaan Siklus II

1. Rencana Tindakan

Pada siklus II direncanakan melanjutkan program dari siklus I dengan

menambahkan tindakan yaitu dengan mengaktifkan para siswa. Pada saat

terjadinya proses pembelajaran guru mengawasi siswa saat bekerja kelompok.

Siswa saling bertanya jawab dan siswa mendiskusikan materi yang sudah

diberikan untuk dipresentasikan. Sehingga terjadi proses belajar yang lebih

aktif dan semua siswa dapat mengamati lebih memahami materi. Dan guru

berharap proses pembelajaran pendidikan agama islam pada siklus II ini dapat

terlaksana dengan baik dan tidak membuat jenuh atau bosan para siswa dan

mudah-mudahan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dan dapat mencapai

target nilai yang telah ditetapkan

Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah

sebagai berikut:

a. Guru meminta siswa untuk mempelajari suatu pokok bahasan yang

segera akan dibahas, di rumah masing-masing; 

b. Di kelas, guru membentuk kelompok belajar yang heterogen dan

mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat saling

bertatap muka; 

c. Guru dapat mengawali dengan presentasi materi terlebih dahulu, sebelum

siswa berdiskusi;  

d. Guru membagi LKS pada tiap kelompok, masing-masing kelompok

diberi 2 set; 

e. Guru menganjurkan setiap siswa dalam kelompok untuk mengerjakan

LKS secara berpasangan dua-dua atau tiga-tiga. Kemudian saling

mengecek pekerjaannya di antara teman dalam pasangan tersebut; 

18
f. Berikan kunci LKS agar siswa dapat mengecek pekerjaannya sendiri; 

g. Bila ada pertanyaan dari siswa, guru meminta siswa untuk pertanyaan itu

kepada teman satu kelompok sebelum mengajukan kepada guru;  

h. Guru berkeliling untuk mengawali kinerja kelompok; 

i. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan dan hambatan kelompoknya

kepada guru dalam mengisi LKS, sehingga guru dapat memberi bantuan

kepada kelompok yang membutuhkan secara proporsional; 

j. Ketua kelompok harus dapat memastikan bahwa setiap anggota

kelompok telah memahami dan dapat mengerjakan LKS yang diberikan

guru;  

k. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan; 

l. Setelah selesai mengerjakan LKS secara tuntas, berikan kuis kepada

seluruh siswa; 

m. Berikan penghargaan kepada siswa yang menjawab dengan benar, dan

kelompok yang memperoleh skor tertinggi, kemudian berilah

pengakuan/pujian kepada presentasi tim; 

n. Guru memberikan tugas/PR secara individual kepada para siswa tentang

pokok bahasan yang sedang dipelajari; 

o. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan para siswa kembali ke

tempat duduk masing-masing; dan  

p. Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan TPK (kompetensi

yang ditentukan).

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Guru menjelaskan materi sesuai rencana pembelajaran yang telah

dibuat, pada saat menjelaskan guru bersama-sama siswa ikut aktif dan terlibat

19
dalam proses pembelajaran, masing-masing kelompok juga aktif dan

berdiskusi sangat baik. Tidak seperti pada siklus I siswa kurang berperan,

siswa hanya melihat proses apa yang terjadi dan mengikutinya. Pada siklus II

ini siswa ikut aktif dalam memaparkan pelajaran, sehingga siswa dapat

mengalami peristiwa secara langsung apa yang terjadi pada proses

pembelajaran tersebut, sehingga para siswa dapat lebih fokus dalam proses

pembelajaran. Setelah selesai dalam memaparkan hasil kerja kelompok dan

menjawab soal yang diberikan guru, anggota dari kelompok lain dapat

memberikan kritik dan saran tentang hasil kerja tersebut. Kelompok yang

terbaik dalam hasil kerjanya dan siswa yang terbaik dalam menjawab soal dan

memaparkan hasilnya akan diberi penghargaan. Pada akhir siklus II diadakan

tes evaluasi ke II.

3. Tahap Pengamatan

Dalam pelaksanaan tindakan Siklus II guru beserta pengamat

mengamati pelaksanaan proses pembelajaran apa yang terjadi didalam kelas

dengan menggunakan lembar observasi, lembar kerja siswa dan hasil belajar

siswa, untuk mengetahui sudah sejauh mana hasil yang diperoleh pada siklus

II ini apakah ada peningkatan dibandingkan dengan siklus I.

4. Refleksi

20
Setelah guru (peneliti) melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

peneliti megumpulkan dan menganalisis data hasil observer, baik peneliti

maupun tim peneliti bersama-sama melakukan kegiatan refleksi.

Dalam proses kegiatan refleksi tersebut, antara peneliti dengan tim

peneliti melakukan diskusi dan tanya jawab tentang proses tindakan yang

dilakukan peneliti, dengan tujuan untuk melakukan perbaikan pada proses

pembelajaran bagi peneliti pada putaran berikutnya. Dalam refleksi akan

dilakukan vertifikasi data hasil pengamatan tim peneliti, sehingga akan

diperoleh data-data yang sama dan tepat antara peneliti dengan tim peneliti.

Dari vertifikasi data hasil pengamatan tersebut, akan diperoleh data yang

akurat mengenai poin-poin manakah yang sudah baik dan poin-poin manakah

yang belum sepenuhnya baik pada proses belajar mengajar yang telah

dilakukan oleh peneliti pada putaran kedua ini.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik catatan lapangan, lembar kerja siswa, tes tertulis, dan

dokumen. Teknik pengumpulan data secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh informasi tentang

rekaman kejadian-kejadian didalam kegiatan belajar mengajar pada mata

pelajaran pendidikan agama islam dengan Model Pembelajaran tipe

STAD.

2. Lembar Kerja Siswa

21
Lembar kerja siswa ini digunakan untuk mengetahui keterampilan proses

dan sikap para siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan

Model Pembelajaran tipe STAD yang dapat dilihat dari keterampilan

siswa.

3. Tes

Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana daya tangkap siswa dan

mengukur kemampuan siswa baik kemampuan awal, perkembangan dan

kemampuan pada akhir siklus tindakan. Dan tes ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang hasil belajar siswa, tes yang digunakan adalah

tes tertulis yang dianalisis dengan membuat tes formatif yang kemudian

dibuat prosentasenya untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia .

4. Observasi

Digunakan untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas guru dan siswa

dalam proses pembelajaran.

5. Bukti dokumentasi

Digunakan untuk memperoleh bukti jalannya proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan metode berupa foto-foto.

E. Analisis Data

Berdasarkan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam,maka teknik

yang digunakan dalam menganalisis data yang terkumpul adalah deskriptif

kuantitatif dengan perhitungan persentasi kemampuan siswa dalam

menjawab tes tertulis untuk mengetahui hasil sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan. Analisis data dalam penelitian ini melalui paparan data,

22
dan penyimpulan hasil analisis. Untuk menghitung persentasi hasil belajar

siswa peneliti menggunakan patokan “Jumlah skor pencapaian dibagi skor

maksimum dikali dengan 100”.

NA = Jumlah Skor Perolehan x 100 %


Skor Maksimal

Jika dalam tindakan pertama belum berhasil, maka akan diteruskan

ke tindakan kedua, dan seterusnya, sampai tampak benar lingkungan

sekolah dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dan kemampuan siswa mencapai hasil yang ditargetkan oleh

peneliti sesuai dengan hasil intervensi tindakan yang diharapkan.

23
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Prasiklus

Pra siklus merupakan kondisi awal siswa sebelum peneliti

melakukan kegiatan penelitian di dalam kelas, dengan menggunakan pola

pembelajaran konvensional. Selanjutnya, berdasarkan hasil data Pra Siklus

yang diperoleh, peneliti bersana guru lain melakukan evaluasi mengenai

metode/model pembelajaran yang dianggap tepat, sebagai bentuk tindakan

perbaikan dari proses pembelajaran.

Kegiatan pengambilan data Pra siklus dilakukan pada tanggal 8

Agustus 2021 di kelas IX dengan jumlah siswa 22 siswa. Prasiklus di lakukan

peneliti dengan cara melaksanakan kegiatan pembelajaran kimia dengan

menggunakan metode ceramah yang diakhiri dengan pelaksanaan tes.

Hasil proses pembelajaran terlihat monoton dan berpusat pada guru,

tingkat partisipasi siswa dalam belajar rendah, kurang tremotivasi dalam

belajar, banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menerangkan

pelajaran di depan kelas, dan mengobrol bersama temannya.

Dampaknya hasil belajar siswa juga rendah, ini dibuktikna dari hasil

ulangan harian terakhir sebelum metode yang diterapkan dengan nilai tertinggi

data selengkapnya, dpat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1. Nilai Tes Formatif Pada Prasiklus


No.   No.
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
Urut   Urut
1 75 Tuntas   12 85 Tuntas
2 65 Tidak Tuntas   13 65 Tidak Tuntas

24
3 65 Tidak Tuntas   14 65 Tidak Tuntas
4 55 Tidak Tuntas   15 65 Tidak Tuntas
5 75 Tuntas   16 75 Tuntas
6 55 Tidak Tuntas   17 50 Tidak Tuntas
7 75 Tuntas   18 85 Tuntas
8 65 Tidak Tuntas   19 55 Tidak Tuntas
9 75 Tuntas   20 75 Tuntas
10 75 Tuntas   21 65 Tidak Tuntas
11 45 Tidak Tuntas   22 65 Tidak Tuntas
     
Jumlah Nilai = 1475  
Jumlah Nilai Maksimal Ideal = 2200  
Rata-Rata Skor Tercapai = 67,05  

Keterangan:    
  Jumlah siswa yang belum tuntas ═ 13
  Jumlah siswa yang tuntas ═ 9
      Klasikal ═ Belum Tuntas

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Prasiklus


No. Uraian Hasil Prasiklus
1. Nilai rata-rata tes formatif 67,05
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 9
3. Persentase ketuntasan belajar 40,91

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum menerapkan

metode ceramah di peroleh rata – rata hasil belajar siswa yaitu 67,05 dengan

presentase 40,91% atau 9 siswa dari 22 siswa yang tuntas belajar.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada pra siklus secara klasikal

siswa belum tuntas belajar, karena hanya 9 siswa yang memperoleh nilai ≥70

atau hanya sebesar 40,91% yang mencapai kriteria ketuntasan minimum

(KKM).

Sehingga, masih terdapat 13 dari 22 siswa yang belum tuntas belajar

atau sebanyak 59,09%. hasil tersebut lebih kecil dari presentase ketuntasan

klasikal dalam proses pembelajaran kimia yang dikehendaki sebesar 85%.

25
Berdasarkan kenyataan- kenyataan di atas, peneliti dibantu oleh

teman sejawat melakukan kajian dan telaah yang akan dipergunakan sebagai

dasar pertimbangan memilih model pembelajaran yang tepat, dalam upaya

melakukan tindakan perbaikan pembelajaran pendidikan agama islam.Setelah

berdiskusi dan mempertimbangkan berbagai alasan tersebut, peneliti memilih

model pembelajaran tipe STAD. Model ini dipergunakan dalam PTK yang

akan dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas IX

SMP Negeri 28 Batanghari, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

pendidikan agama islam pada siswa kelas tersebut

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan

alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2021 di Kelas IX dengan

jumlah siswa 22 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang

telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksaaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

26
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil

penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I


Penilaian
No. Aspek Yang diamati Rata-Rata
P1 P2
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan      
1. Memotivasi siswa 1 3 2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 1.5
Menghubungkan dengan pelajaran 3 3 3
3. sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam proses pembelajaran 1 2 1.5
B. Kegiatan inti      
I. Mempresentasikan langkah-langkah Model 3 3 3
1. Pembelajaran tipe STAD
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 2 3 2.5
3. Melatih keterampilan tanya jawab 1 2 1.5
4. Mengawasi setiap siswa secara bergiliran 3 3 3
Memberikan bantuan kepada siswa yang 1 3 2
5. mengalami kesulitan
C. Penutup      
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 1 2 1.5
II. Pengelolaan Waktu 2 2 2
Antusiasme Kelas      
III. 1. Siswa antusias 3 4 3.5
2. Guru antusias 2 3 2.5
Jumlah 27 38 32.5
 
Keterangan: Nilai Kriteria
1 Tidak Baik
2 Kurang Baik
3 Cukup Baik
4 Baik

Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan

kriteria kurang baik adalah menyampaikan tujuan pembelajaran,

mengatur siswa dalam proses pembelajaran, melatih keterampilan

tanya jawab, memberikan evaluasi. Keempat aspek yang mendapat

penilaian kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi

27
pada siklus I. Dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan

revisi yang akan dilakukan pada siklus II.

Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa

seperti pada tabel berikut.

Tabel 4.2. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I


No. Aktivitas Guru yang diamati Persentase
1 Menyampaikan tujuan 2.50
2 Memotivasi siswa 3.00
3 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 3.00
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/
4 strategi 3.00
5 Menjelaskan materi yang sulit 2.50
Membimbing dan mengamati siswa dalam
6 menemukan konsep 3.00
Meminta siswa menyajikan dan
7 mendiskusikan hasil kegiatan 2.50
8 Memberikan umpan balik 2.50
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 2.50
     
No. Aktivitas siswa yang diamati Persentase
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan
1 guru 22.50
2 Membaca buku 23.50
3 Bekerja dalam proses pembelajaran 25.00
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan
4 guru 23.50
5 Menyajikan hasil pembelajaran 22.00
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 20.96
7 Menulis yang relevan dengan KBM 24.50
8 Merangkum pembelajaran 22.00
9 Mengerjakan tes evaluasi 23.50

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang

paling dominan pada siklus I adalah memotivasi siswa, mengkatkan

dengan pelajaran sebelumnya, menyampaikan materi/ langkah –

langkah/ strategi, membimbing dan mengamati siswa dalam

menemukan konsep yaitu masing – masing yaitu 3.00. Aktivitas lain

yang rata - ratanya cukup besar adalah menyampaikan tujuan,

menjelaskan materi yang sulit, meminta siswa menyajikan dan

28
mendiskusikan hasil kegiatan, memberikan umpan balik, membimbing

siswa merangkum pelajaran yaitu masing – masing 2.50. Sedangkan

aktivitas siswa yang paling dominan adalah bekerja dalam proses

pembelajaran yaitu 25.50%. Aktivitas lain yang persentasenya cukup

besar adalah menulis yang relevan dengan KBM yaitu 24.50%.

Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar

dengan model pembelajaran tipe STAD sudah dilaksanakan dengan

baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan

penjelasan dan arahan.

Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti

terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5. Nilai Tes Formatif Pada Siklus I


No.   No.
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
Urut   Urut
1 75 Tuntas   12 90 Tuntas
2 75 Tuntas   13 85 Tuntas
3 68 Tidak Tuntas   14 70 Tuntas
4 65 Tidak Tuntas   15 68 Tidak Tuntas
5 75 Tuntas   16 75 Tuntas
6 60 Tidak Tuntas   17 60 Tidak Tuntas
7 75 Tuntas   18 90 Tuntas
8 70 Tuntas   19 60 Tidak Tuntas
9 75 Tuntas   20 82 Tuntas
10 75 Tuntas   21 78 Tuntas
11 55 Tidak Tuntas   22 68 Tidak Tuntas
     
Jumlah Nilai = 1594  
Jumlah nilai Maksimal Ideal = 2200  
Rata-Rata Nilai Tercapai = 72,45  

Keterangan:    
  Jumlah siswa yang belum tuntas ═ 8
  Jumlah siswa yang tuntas ═ 14
      Klasikal ═ Belum Tuntas

29
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I
No. Uraian Hasil Siklus I
1. Nilai rata-rata tes formatif 72,45
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 14
3. Persentase ketuntasan belajar 63,64

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

model pembelajaran tipe STAD diperoleh nilai rata-rata hasil belajar

siswa adalah 72,45 dan ketuntasan belajar mencapai 63,64% atau ada

14 siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum

tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar

63,64% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu

sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan

belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan

menerapkan model pembelajaran tipe STAD.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan

alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2021 di Kelas IX dengan

30
jumlah siswa 22 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran

dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang

digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada

siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II


Penilaian
No. Aspek Yang diamati Rata-Rata
P1 P2
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan      
1. Memotivasi siswa 2 3 2.5
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4
Menghubungkan dengan pelajaran 4 4 4
3. sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam proses pembelajaran 4 4 4
B. Kegiatan inti      
I. Mempresentasikan langkah-langkah Model 4 4 4
1. Pembelajaran tipe STAD
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4 4 4
3. Melatih keterampilan tanya jawab 4 4 4
4. Mengawasi setiap siswa secara bergiliran 3 4 3.5
Memberikan bantuan kepada siswa yang 2 3 2.5
5. mengalami kesulitan
C. Penutup      
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 4 4 4
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II. Pengelolaan Waktu 2 3 2.5
Antusiasme Kelas      
III. 1. Siswa antusias 4 4 4
2. Guru antusias 4 4 4
Jumlah 49 53 51

31
 
Keterangan: Nilai Kriteria
1 Tidak Baik
2 Kurang Baik
3 Cukup Baik
4 Baik

Dari tabel diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada

kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru

dengan menerapkan metode pembelajaran peningkatan hasil belajar

mendapatkan penilaian yang cukup baik dari pengamat. Maksudnya

dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namum demikian

penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada

beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk

penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek

tersebut adalah memotivasi siswa, memberikan bantuan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan, pengelolaan waktu.

Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam penerapan

metode pembelajaran peningkatan hasil belajar diharapkan siswa

dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan

mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami

tentang apa yang telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa:

Tabel 4.6. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II


No. Aktivitas Guru yang diamati Rata - rata
1 Menyampaikan tujuan 3.00

32
2 Memotivasi siswa 4.00
3 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 4.00
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/
4 strategi 3.50
5 Menjelaskan materi yang sulit 4.00
Membimbing dan mengamati siswa dalam
6 menemukan konsep 4.00
Meminta siswa menyajikan dan
7 mendiskusikan hasil kegiatan 4.00
8 Memberikan umpan balik 3.50
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 4.00
     
No Aktivitas siswa yang diamati Persentase
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan
1 guru 28.00
2 Membaca buku 30.00
3 Bekerja dalam proses pembelajaran 28.00
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan
4 guru 29.00
5 Menyajikan hasil pembelajaran 29.00
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 28.00
7 Menulis yang relevan dengan KBM 28.50
8 Merangkum pembelajaran 27.00
9 Mengerjakan tes evaluasi 28.00

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang

paling dominan pada siklus II adalah memotivasi siswa, mengkaitkan

dengan pelajaran sebelumnya, menjelaskan materi yang sulit,

membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep,

meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan,

membimbing siswa merangkum pelajaran yaitu masing-masing 4.00.

Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II

adalah diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru, menyajikan hasil

pembelajaran yaitu masing – masing 29.00%.

Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.9. Nilai Tes Formatif Pada Siklus II


No. Nilai Keterangan   No. Nilai Keterangan

33
Urut   Urut
1 75 Tuntas   12 100 Tuntas
2 75 Tuntas   13 90 Tuntas
3 75 Tuntas   14 75 Tuntas
4 75 Tuntas   15 75 Tuntas
5 90 Tuntas   16 75 Tuntas
6 65 Tidak Tuntas   17 75 Tuntas
7 75 Tuntas   18 100 Tuntas
8 90 Tuntas   19 65 Tidak Tuntas
9 75 Tuntas   20 85 Tuntas
10 75 Tuntas   21 75 Tuntas
11 65 Tidak Tuntas   22 75 Tuntas
     
Jumlah Nilai = 1725  
Jumlah Nilai Maksimal Ideal = 2200  
Rata-Rata Nilai Tercapai = 78,41  

Keterangan:    
  Jumlah siswa yang belum tuntas ═ 3
  Jumlah siswa yang tuntas ═ 19
      Klasikal ═ Tuntas

Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II


No. Uraian Hasil Siklus II
1. Nilai rata-rata tes formatif 78,41
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 19,00
3. Persentase ketuntasan belajar 86,36

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa

adalah 78,41 dan ketuntasan belajar mencapai 86,36% atau ada 19

siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa

pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami

peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil

belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap

akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan

berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga

34
sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru

dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD .

B. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

tanya jawab memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari

prasiklus, siklus I,dan II) yaitu masing-masing 40,91%, 63,64%, dan

86,36%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah

tercapai.

Grafik 4.1 Pencapaian Hasil Prasiklus, siklus 1 dan siklus 2

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

35
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran model pembelajaran tipe STAD dalam setiap siklus

mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar

siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa

pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

Grafik 4.2 Pengolahan Pembelajaran

Keterangan:
Aspek KBM yang Diamati:
1= Memotivasi siswa
2= Menyampaikan tujuan pembelajaran
3= Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4= Mengatur siswa dalam proses pembelajaran
Mempresentasikan langkah-langkah model pembelajaran tipe
5=
STAD
6= Membimbing siswa melakukan kegiatan
7= Melatih keterampilan tanya jawab
8= Mengawasi setiap siswa secara bergiliran
9= Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan
10= Membimbing siswa membuat rangkuman
11= Memberikan evaluasi
12= Pengelolaan Waktu
13= Siswa antusias
14= Guru antusias

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

36
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran pendidikan agama islam pada materi penyimpulan pikiran,

pendapat dan gagasan dalam wacana dengan Model Pembelajaran tipe

STAD yang paling dominan adalah bekerja dalam proses pembelajaran,

menulis yang relevan dengan KBM, membaca buku, mengerjakan tes

evaluasi. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan

aktif.

Grafik 4.3 Aktifitas Siswa

Keterangan:
Aktivitas Siswa yang diamati
1= Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
2= Membaca buku
3= Bekerja dalam proses pembelajaran
4= Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
5= Menyajikan hasil pembelajaran
6= Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
7= Menulis yang relevan dengan KBM
8= Merangkum pembelajaran
9= Mengerjakan tes evaluasi

37
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langah-langkah model pembelajaran tipe STAD dengan

baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya

memotivasi siswa, mengkaitkan dengan pelaharan sebelumnya,

membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep,

Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi , dimana prosentase

untuk aktivitas di atas cukup besar.

Grafik 4.4. Aktifitas Guru

Keterangan:
Aktivitas Guru yang diamati
1= Menyampaikan tujuan
2= Memotivasi siswa
3= Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
4= Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
5= Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan
6=
konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil
7=
kegiatan
8= Memberikan umpan balik
9= Membimbing siswa merangkum pelajaran

38
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan

ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu prasiklus (40,91%), siklus I

(63,64%), siklus II (86,36%).

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar pembelajaran bahasa Indonesia lebih efektif dan lebih

memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran yaitu

Untuk melaksanakan Model Pembelajaran tipe STAD memerlukan persiapan

yang cukup, sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik

yang benar-benar bisa diterapkan dengan Model Pembelajaran tipe STAD

dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

39
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta


: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zein. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta

Sari, Nany Puspita. 2011. Penerapan Model pembelajaran tipe STAD (questions
answer) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
PKn kelas V SDN Bareng 5 Malang. Malang : Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha


Nasional

Sudjana,Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru


Algesindo

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian hasil proses belajar belajar mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, W. 1998. Pengantar Penelitian – penelitian Ilmiah dasar Metode dan


teknik. Bandung : Tarsito

Undang – undang No. 2 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

http://area.blogwahyu.com/p/blog-page_1.html

40
LAMPIRAN - LAMPIRAN

41
Daftar Nilai Formatif Siswa pada Prasiklus

No. Nama Skor Nilai


1 AHMAD DANI 75
2 ANDI SAPUTRA 65
3 ANDIKA 65
4 ANGGUN PRATIWI 55
5 ARIPA SAPITRI 75
6 ARKA NANTA 55
7 AULIA PARADILA 75
8 AZIZ 65
9 AZRIL 75
10 FAREL ALPARIZI 75
11 KIKI MARDATILLA 45
12 LILI RAHMAWATI 85
13 MAHATIR M.WAHID 65
14 MAHIRA 65
15 MUHAMMAD RIDO 65
16 NOPRI ALDIAN 75
17 PINA AMANDA 50
18 RAPIKA DURI 85
19 REZI SAPUTRA 55
20 RIPKA RAHMAWATI 75
21 SA'DATUN NADIRA 65
22 SITI MASITA 65

1
Daftar Nilai Formatif Siswa pada Sikus 1

No. Nama Skor Nilai


1 AHMAD DANI 75
2 ANDI SAPUTRA 75
3 ANDIKA 68
4 ANGGUN PRATIWI 65
5 ARIPA SAPITRI 75
6 ARKA NANTA 60
7 AULIA PARADILA 75
8 AZIZ 70
9 AZRIL 75
10 FAREL ALPARIZI 75
11 KIKI MARDATILLA 55
12 LILI RAHMAWATI 90
13 MAHATIR M.WAHID 85
14 MAHIRA 70
15 MUHAMMAD RIDO 68
16 NOPRI ALDIAN 75
17 PINA AMANDA 60
18 RAPIKA DURI 90
19 REZI SAPUTRA 60
20 RIPKA RAHMAWATI 82
21 SA'DATUN NADIRA 78
22 SITI MASITA 68

2
Daftar Nilai Formatif Siswa pada Siklus 2

No. Nama Skor Nilai


1 AHMAD DANI 75
2 ANDI SAPUTRA 75
3 ANDIKA 75
4 ANGGUN PRATIWI 75
5 ARIPA SAPITRI 90
6 ARKA NANTA 65
7 AULIA PARADILA 75
8 AZIZ 90
9 AZRIL 75
10 FAREL ALPARIZI 75
11 KIKI MARDATILLA 65
12 LILI RAHMAWATI 100
13 MAHATIR M.WAHID 90
14 MAHIRA 75
15 MUHAMMAD RIDO 75
16 NOPRI ALDIAN 75
17 PINA AMANDA 75
18 RAPIKA DURI 100
19 REZI SAPUTRA 65
20 RIPKA RAHMAWATI 85
21 SA'DATUN NADIRA 75
22 SITI MASITA 75

3
Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa siklus I
RP P I
No. Nama (Guru – S is wa) P Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 26
Noprianti Keterangan:
P2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 27
Rata-Rata x 2.01 3.00 3.00 3.00 3.00 3.50 3.50 2.50 3.00 27
Rata-rata ( )=
P ros entas e % 7.58 11.32 11.32 11.32 11.32 13.20 13.20 9.43 11.32 100
P1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 25
1
P2 2 4 2 2 2 3 2 3 4 24 × 100%
P1 4 3 3 3 4 4 3 2 2 28
2
P2 3 4 1 2 2 1 2 2 1 18
P1 2 2 3 3 3 4 1 3 2 23
3
P2 2 4 2 3 4 2 4 4 3 28
4
P1 1 3 4 2 3 3 3 2 4 25 Prosentase rata-rata (%) =
P2 3 4 3 1 4 4 2 2 2 25
P1 2 3 2 4 3 1 3 3 4 25
5 × 100%
P2 1 2 1 2 3 3 4 1 3 20
P1 2 3 4 3 4 4 3 2 4 29
6
P2 3 4 3 3 4 2 4 2 3 28
P1 2 4 2 2 3 3 2 4 2 24
7
P2 3 4 3 2 2 3 1 3 4 25
P1 2 2 3 3 4 2 4 1 2 23
8
P2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 26
P1 17 23 24 23 27 24 22 20 22 202
Jumlah
P2 20 29 18 19 23 20 22 20 23 194
Rata-Rata x 18.50 26.00 21.00 21.00 25.00 22.00 22.00 20.00 22.50 198
P ros entas e Rata-rata % 9.34 13.13 10.61 10.61 12.63 11.11 11.11 10.10 11.36 100.0

56
Keterangan:

Rata-rata ( )=

× 100%

Prosentase rata-rata (%) =

× 100%

57
58
Lembar Pengamatan AktiIXitas Guru dan Siswa

 
No. Aktivitas Guru yang diamati
Siklus 2 Siklus 3
1 Menyampaikan tujuan 1,50 3,00
2 Memotivasi siswa 3,00 3,50
3 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 2,50 4,00
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/
4 3,00 3,50
strategi
5 Menjelaskan materi yang sulit 2,00 3,50
Membimbing dan mengamati siswa dalam
6 3,00 3,00
menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan
7 2,00 4,00
mendiskusikan hasil kegiatan
8 Memberikan umpan balik 2,50 3,50
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 2,00 3,50

Presentase
No. Aktivitas Siswa yang diamati
Siklus 1 Siklus 2
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan
1 22,50 27,50
guru
2 Membaca buku 22,00 30,00
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 25,00 27,00
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan
4 21,50 28,50
guru
5 Menyajikan hasil pembelajaran 22,00 28,50
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 19,46 27,50
7 Menulis yang relevan dengan KBM 24,50 28,50
8 Merangkum pembelajaran 22,00 27,00
9 Mengerjakan tes evaluasi 22,50 27,00
LAMPIRAN
PANDUAN WAWANCARA
RESPONDEN SISWA

Nama Sekolah : SMP Negeri 28 Batang Hari


Nama Siswa : ................................................
Kelas/Semester : ................................................
Tahun Pelajaran : .................................................

1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang baru kalian ikuti?


menyenangkan
2. Apakah kalian senang dengan pembelajaran yang baru kalian ikuti? Mengapa?
Iya, karena guru sudah mengenalkan pembelajaran dengan cara berkelompok
dan menyenangkan
3. Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!
Sudah cukup mengerti, karena guru menyampaikan secara bertahap dan
langsung diperagakan atau dicontohnkan kepada kami sehingga apa yang
disampaikan dapat kami pahami.
4. Bagaiamana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
Sudah cukup baik, karena apa yang disampaikan sesuai dengan tes yang
diberikan.
5. Apakah kalian dapat memahami materi pelajaran yang baru kalian ikuti?
Jelaskan!
Ya, karena guru menjelaskan dengan baik dan menyenangkan.

Batang Hari, 19 Maret 2021


Siswa SMP Negeri 28 Batang
Hari,

TTd

(Nama Siswa)
LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN GURU

Nama Sekolah : SMP Negeri 28 Batang Hari


Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : ................................

No Kegiatan Komentar/keterangan
1 Apersepsi CUKUP BAIK
2 Penjelasan tujuan pembelajaran CUKUP BAIK
3 Penjelasan materi CUKUP BAIK
4 Penjelasan metode/model……………. BAIK
5 Teknik pelaksanaan model/metode BAIK
6 Pengelolaan kegiatan pelaksanaan BAIK
7 Pemberian pertanyaan atau kuis CUKUP BAIK
8 Kemampuan melakukan evaluasi BAIK
9 Memberikan penghargaan individu atau
CUKUP BAIK
kelompok
10 Menentukan nilai individu atau kelompok BAIK
11 Menyimpulkan materi pembelajaran CUKUP BAIK
12 Menutup pembelajaran CUKUP BAIK

Batang Hari, 19 Maret 2021


Observasi,

TTd

(Nama Teman Sejawat)


LAMPIRAN
PANDUAN WAWANCARA
RESPONDEN TEMAN SEJAWAT

Nama Sekolah : SMP Negeri 28 Batang Hari


Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : .......................

1. Bagaimana pendapat anda tentang PBM yang dilakukan oleh guru?


Sudah Cukup Baik
2. Bagaimana yang sudah baik?
Cara Guru mengevaluasi kepada siswanya
3. Bagaimana yang masih perlu diperbaiki?
Cara guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengolahan waktu
saat proses pembelajaran
4. Apakah anda yakin bahwa pembelajaran model pembelajaran
kooperatif tipe GI dapat meningkatkan partisipasi dan aktifitas hasil
belajar siswa? Berikan alasan!
Ya, karena model pembelajaran yang baru diajarkan oleh guru
merupakan model pembelajaran yang tepat.
5. Apa saran untuk perbaikan PBM selanjutnya!
Seharusnya guru mampu menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum
memulai proses pembelajaran, dan guru juga mampu mengolah waktu
dengan baik.

Batang Hari, 19 Maret 2021


Observasi,

TTd

(Nama Teman Sejawat)


PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANGHATI
KECAMATAN MARO SEBO ILIR
Alamat : Jl. Pendidikan Terusan Kode Pos : 36651

No
Lamp : 1 lembar
Hal : Undangan Sebagai Peserta Seminar

Yth. Ibu
Sismawati, S.Pd

Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan seminar sehari dalam rangka
pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, panitia pelaksana
seminar SMP Negeri 28 Batang Hari, mengundang saudara untuk mengikuti
Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada:

Hari : Senin
Tanggal : 16 November 2021
Pukul : 08.00 WIB - Selesai
Tempat : SMP Negeri 28 Batang Hari

Adapun Pembicara dan Jadwal Seminar sebagai berikut :


No Waktu Judul PTK Pembicara
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam melalui Model
1. 13.00 – 14.00 Noprianti, S.Pd.
Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX
SMP Negeri 28 Batanghari

Demikianlah dengan ini kami sampaikan atas kesediaan saudara kami


ucapkan terima kasih.

Batang Hari, 16 November 2021

Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari Ketua Panitia Seminar Sehari,

Noprianti,S.Pd.I Mustikana, S.Pd.


NIP 198605022011012007 NIP 198210052005012009

PEMERINTAH KOTA PAGARALAM


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 PAGARALAM
TERAKREDITASI A
Jl Jend. Sudirman Km 3,5 Telp. (0711) 354910 Fax. (0711) 369397 Kode Pos 30126 Pagaralam
E-mail : SMPn3pagaralam@yahoo.com. Website : www.SMPn3.plg.sekolahkita.net
PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANG HARI
KECAMATAN MARO SEBO ILIR
Alamat : Jl. Pendidikan Terusan Kode Pos : 36651

BERITA ACARA
SEMINAR HASIL PENELITIAN

Pada hari Senin tanggal 16 November 2021 pukul 08.00 WIB sampai
dengan selesai, bertempat di SMP Negeri 28 Batang Hari, telah dilaksanakan
diseminasi hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Karya tulis ilmiah hasil
PTK yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Pendidikan Agama Islam
Melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri 28
Batanghari” yang ditulis oleh:
Nama : Noprianti, S.Pd.I
NIP : 198605022011012007
Pangkat/Golongan : Penata Muda TK.I / III b
Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Tempat Tugas : SMP Negeri 28 Batang Hari
Telah diseminarkan pada seminar di atas.
Notulen Seminar :

No. Penanya/Asal Sekolah Pertanyaan/Komentar Jawaban/Komentar


Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Batang Hari,..16 November 2021


Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari Notulen,

Noprianti, S.Pd.I ...........................


NIP 198605022011012007 NIP
PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANG HARI
KECAMATAN MARO SEBO ILIR
Alamat : Jl. Pendidikan Terusan Kode Pos : 36651

DAFTAR HADIR PESERTA SEMINAR SEHARI

Hari : Senin
Tanggal : 16 November 2021
Judul PTS : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri
28 Batanghari
Tempat : SMP Negeri 28 Batang Hari

Tempat
No Nama NIP Jabatan TTD
Tugas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Batang Hari, 16 November 2021


Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari Ketua Panitia Seminar Sehari,

Noprianti, S.Pd.I Mustikana, S.Pd.


NIP 198605022011012007 NIP 198210052005012009
PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANG HARI
KECAMATAN MARO SEBO ILIR
Alamat : Jl. Pendidikan Terusan Kode Pos : 36651

SURAT IZIN PENELITIAN


No:

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Batang Hari,


dengan ini memberikan izin kepada :

Nama : Yanti susanti,SE,M.Pd


NIP : 197001062007012005
Pangkat/Gol. : Pembina/IV.a
Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Unit Kerja : SMP Negeri 28 Batang Hari 

Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 28 Batang


Hari dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri 28 Batanghari”
Demikian Surat Izin Penelitian ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Batang Hari, Agustus 2021


Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari

Yanti Susanty, SE,M.Pd


NIP 1901062007012005
PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 28 BATANG HARI
KECAMATAN MARO SEBO ILIR
Alamat : Jl. Pendidikan Terusan Kode Pos : 36651

PERNYATAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Perpustakaan SMP Negeri 28


Batang Hari, dengan ini memberikan Pernyataan bahwa laporan hasil PTK
dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri 28 Batanghari”
yang ditulis oleh:

Nama : Noprianti, S.Pd.I


NIP : 198605022011012007
Pangkat/Gol. : Penata Muda TK I/ III b
Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Unit Kerja : SMP Negeri 28 Batang Hari

Berkas Laporan ini telah dikoleksi Perpustakaan SMP Negeri 28 Batang


Hari.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Batang Hari, November 2021


Mengetahui, Kepala Perpustakaan
Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari, SMP Negeri 28 Batang Hari,

Noprianti, S.Pd.I Dena Silvia, S.Pd.


NIP 198605022011012007 NIP 198309302010012006
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Noprianti, S.Pd.I


NIP : 198605022011012007
Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Judul Karya : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam melalui Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX
SMP Negeri 28 Bataghari

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas yang


berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam melalui
Model Pembelajaran tipe STAD di Kelas IX SMP Negeri 28 Batanghari” tersebut
asli hasil kerja sendiri, bukan jiplakan, dan sudah diseminarkan pada :

Hari/Tanggal : Senin, 16 November 2021


Tempat : SMP Negeri 28 Batang Hari
Pukul : 13.00 - Selesai

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian


hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi.

Batang Hari, November 2021


Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 28 Batang Hari Penulis,

Yanti Susanty, SE,M.Pd Noprianti, S.Pd.I


NIP 197001062007012005 NIP 198605022011012007
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai