Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING


PADA PASIEN SEHAT MENTAL USIA DEWASA (25-65 TAHUN)

Oleh :
Nisma Khairani, S.Kep
2314901050

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns.Edo Gusdiansyah., S.Kep.M.Kep ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
T.A 2023/2024
Asuhan Keperawatan Teoritis Pada Perkembangan Usia Dewasa
(25-65 Tahun)
A. Pengertian
Tahap perkembangan manusia usia 25-65 tahun adalah dimana pada tahap
ini merupakan tahap dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, pekerjaan dan mampu membimbing anaknya. Individu
harus menyadari hal ini,apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi dapat
menyebabkan ketergantungan delam pekerjaan dan keuangan
(Gunarsa,D.2019).
Laju pertumbuhan bervariasi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan
yang berbeda pula karena perkembangan merupakan aspek perilaku dari
pertumbuhan. Adapun dari fase-fase yang terjadi terdapat tugas-tugas
perkembangan yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap
perkembangannya.
Oleh karena itu pada tahap perkembangan dewasa ini adalah juga masa
penutupan dalam rentang hidup pada seseorang, dimana masa ini bisa
dikatakan masa yang beranjak jauh dari kehidupan / masa sebelumnya.
B. Tanda Dan Gejala
Mayor
Subjektif
a) Melakukan hal-hal positif
b) Menolong orang lain
c) Berinteraksi dengan orang lain terutama lawan jenis
d) Memiliki motivasi yang tinggi
Objektif
a) Mengembangkan hobi seperti memasak
b) Menyampaikan pendapat dengan sopan
c) Memiliki pekerjaan
Minor
Subjektif
a) Meningkatkan kemampuan
b) Melakukan aktivitas mandiri
Objektif
a) Berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat
b) Memiliki ide yang kreatif dan inisiatif objektif
C. Tahap Perkembangan Pada Dewasa Usia (25-65 tahun)
1. Perubahan minat selama usia perubahan-perubahan tersebut jauh
kurang daripada perubahan-perubahan yang terjadi pada tahun-tahun
awal kehidupan, perubahan minat yang ada perubahan tugas, tanggung
jawab, kesehatan dari peran dalam hidup, konsentrasi pria pada bidang
pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran penting dalam
menekan keinginan mereka disbanding pada masa yang relative masih
muda.
2. Penyesuaian perubahan perkawinan
Pola kehidupan keluarga yang dijalani banyak mengalami perubahan
unit keluarga" penyesuaian terhadap perubahan ini biasanya lebih sulit
bagi wanita daripada pria karena kehidupan wanita berpusat pada
rumah dan anggota keluarga selama tahun-tahun usia dini. Kondisi
yang merumitkan penyesuaian diri terhadap perubahan pola keluarga
pada usia dewasa .
3. Perubahan fisik
Hilangnya peran sebagai orang tua persiapannya kurang perasaan
gagal merasa tidak berguna lagi kekecewaan terhadap perkawinan
merawat anggota keluarga berusia lanjut.
4. Penyesuaian pekerjaan
Dewasa ini dengan semakin bertambahnya jumlah wanita yang
memasuki dunia kerja usia maka masalah pengalaman menyesuaikan
diri dengan pekerjaan buka monopoli pria saja. wanita juga
mempunyai banyak masalah yang sama dengan pria dan bahkan
banyak wanita menganggapnya sebagai masalah yang unik bagi
mereka.
5. Perkembangan Pada Dewasa
6. Penyesuaian Terhadap Perubahan fisik
Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan
perbaikan sel-sel tubuh. pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun,
oleh karena itu peristiwa penurunan pertumbuhan dan reproduksi sel-
sel menyebabkan terjadi banyak kegagalan pergantian sel-sel yang
rusak, lamanya penyembuhan apabila lansia menderita sakit.
D. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dewasa Usia
(25-65 Tahun)
Faktor-faktor dalam kehidupan dewasa yang akan berpengaruh pada
perkembangannya menurut Hurlock (2017: 253) adalah:
1. Kekuatan Fisk
Bagi kebanyakan individu, puncak kekuatan fisik dicapai pada usia
pertengahan dua puluhan, dan mengalami penurunan lambat laun
hingga awal usia empat puluhan. Dengan demikian, secara fisik
individu mampu menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang
timbul pada periode ini.Kekuatan fisik perlu dijaga kesehatannya.
Sehingga diperlukan kebiasaan hidup sehat untuk memelihara
kekuatan fisik.
2. Kemampuan Motorik
Puncak kemampuan motorik dewasa namun, mengalami kecepatan
maksimal antar usia dua puluh dan dua puluh lima, dan setelah itu
kemampuan ini mengalami penurunan sedikit demi sedikit. Selain itu,
dalam belajar mengusai kemampuan keterampilanketerampilan
motorik yang baru, lebih mudah dilakukan oleh dewasa muda dari
pada mereka yang mendekati usia setengah umur. Kemampuan
motorik ini, dapat diandalkan dalam situasi-situasi tertentu yang tidak
dapat dilakukan ketika masih remaja karena pertumbuhan yang cepat
dan tidak seimbang,sehingga menyebabkan mereka kurang luwes dan
kaku.
3. Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan
menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru yaitu dengan mengingat
hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir
kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya ketika dalam usia
dua puluhan, selanjutnya mengalami penurunan sedikit demi sedikit.
Akan tetapi, kualitas belajarnya akan sesuatu tidak mengalami
penurunan, hanya tidak dapat secepat dulu.
4. Motivasi
perkembangan yang diperlukan agar dapat dianggap mandiri.
Begitupun sebaliknya, mereka yang tidak memiliki motivasi untuk
berkembang menjadi orang dewasa, maka kecenderungan melakukan
pengabaian terhadap tugastugas perkembangan orang dewasa yang
harus dikuasai.
5. Model Peran
perkembangan agar menjadi dewasa, maka mereka tidak memiliki
kesempatan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa
faktor yang mempengaruhi perkembangan dewasa dalam
kehidupannya, dapat kita simpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi
terciptanya generativitas pada dewasa madya yaitu adanya motivasi
untuk menjadi lebih mandiri sehingga mampu mewujudkan generasi
berikutnya
E. Perubahan Yang Terjadi Pada Masa Dewasa
Ada berbagai berbagai perubaha perubahan yang terjadi terjadi pada masa
dewasa tengah, di antara yaitu:
a. Perubahan biologis
Mendengar adalah dua perubahan yang paling menyusahkan dan paling
tampak dalam massa dewasa. Daya akomodasi mata mengalami penurunan
paling tajam antara usia 40 – 59 menilai bahwa menopause sebagai
pengalaman positif,bahwa mereka tidak lagi harus khawatir tentang
kehamilan atau periode menstruasi, atau perasaan netral tentang semua hal
.
b. Perkembangan kognitif
Berbagai kemunduran dalam daya ingat terjadi selama masa dewa masa
dewasa tengah, wala sa tengah, walaupun strategi-stra upun strategi-
strategi dapat digunakan untuk dapat digunakan untuk mengurang
mengurangi kemundura kemunduran tersebut. Kekurangan yang lebih
besar terjadi dalam memori jangka panjang (long term) dari pada dalam
memori jangka pendek (short term). Proses-proses seperti organisasi dan
pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran daya ingat.
c. Perkembangan psikososial
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi
lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masamasa sebelumnya.
Pada masa masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu mem
dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan
tingah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang
yang lebih muda. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh
perubahan-perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan,
tetapi lebih disebabkan oleh peristiwaperistiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan.
F. Karakteristik Perilaku Pada Dewasa
Tugas Perkembangan Perilaku Dewasa
Perkembangan yang  Membimbing dan menyiapkan
normal:Generative menyiapkan generasi berikutnya
generasi berikutnya  Memperhatikan kebutuhan
orang lain lingkungan
 Kreatif mampu mengambil
alternatif penyelesaian
masalah
 Produktif dapat mengisi waktu
luang dengan hal positif
 Menyesuaikan diri dengan
orang tuanya yang sudah
lanjut usia
 Menerima perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi
 Merasa nyaman dengan
pasangannya
 Menilai pencapaian tujuan
Penyimpangan Perkembangan:  Tidak fapat melakukan hal
Stagnasi / Terhambat yang berguna
 Bertindak sesuka hati
semaunya sendiri
 Hanya memperhatikan diri
sendiri
 Kurang mempunyai keiinginan
bekerja dan berkeluarga
 Tidak mempunyai komitmet
prbadi

E. Kesiapan Kesiapan Peningkatan Peningkatan Perkembang


Perkembangan Dewasa
Perkembangan psikososial dewasa (25-65 tahun) adalah tahapan
perkembangan individu mampu melakukan interaksi yang akrab dengan orang
lain, menerima diri dan proses penuaan ,menghargai diri sendiri,berinteraksi baik
dengan pasangan hidup dan mempunyai pekerjaan. Pada tahap ini, individu
mencoba untuk mandiri merasa nyaman dan mencukupi kebutuhannya dengan
bekerja. Interaksi yang dilakukan mengarah pada penyesuaian diri dengan orang
tua dan orang yang sudah lansia (Keliat dkk, 2018).

Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis Sehat Jiwa Usia Dewasa


(25-65 Tahun)
A.Pengkajian
Perkembangan psikososial individu dewasa adalah invidu mampu terlibat
dalam kehidupan keluarga,masyarakat,pekerjaan,dan mampu membimbing
anaknya. Masa dewasa ditandai dengan kebebasan pribadi,kestabilan
keuangan, dan interaksi sosial yang baik karena pada masa ini individu mulai
beranjak dewasa dan berkeluarga.Individu dewasa akan menyadari bahwa
tanggung jawab bertamba pada masa ini.Kegagalan dalam mencapai
kemampuan tersebut dapat menyebabkan ketergantungan,baik dalam
pekerjaan maupun keuangan.
Ketika mengkaji, perawat harus mempertimbangkan perbandingan tugas
perkembangan mereka dan juga membedakan tahap serta konsekuensi
perkembangan baik psikologi dan biologis.
1. Perkembangan Psikologis Dewasa
Temuan pengkajian umumnya dalam batas normal, kecuali klien
mempunyai penyakit.Namun demikian klien pada tahap perkembangan
ini dapat mengambil manfaat dari pengkajian gaya hidup pribadi.
Pengkajian gaya hidup dapat membantu perawat dan klien
mengidentifikasi kebiasaan yang meningkatkan resiko penyakit
jantung. maligna, paru, ginjal atau penyakit kronik lainnya. Pengkajian
gaya hidup pribadi dewasa awal meliputi pengkajian kepuasan hidup
secara umum, yaitu:
a) Hobi dan Minat
b) Kebiasaan meliputi: diet, tidur, olah raga, perilaku seksual dan
penggunaan,kafein, alcohol dan obat terlarang.
c) Kondisi rumah meliputi rumah, kondisi ekonomi, jenis asuransi
kesehatan Lingkungan pekerjaan meliputi : Jenis pekerjaan,
pemajanan terhadap fisik ,dan mental.
2. Perkembangan Kognitif
Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tetap pada masa dewasa.
pengalaman pendidikan formal dan informal, pengalaman hidup secara
umum dan kesempatan pekerjaan secara dramatis meningkatkan
konsep individu, pemecahan masalah dan keterampilan motoric.
Mengidentifikasi area pekerjaan yang diinginkan adalah tugas utama
dewasa.
3. Perkembangan Psikososial
Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan kemampuan
individu mengarahkan dan memecahkan tugas pribadi dan social.
4. Stress Pekerjaan
Stres pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu.
Kebanyakan.Stres situasi pekerjaan situasional dapat terjadi ketika
atasan baru memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat,
atau seorang pekerja diberi tanggung jawab baru atau besar.
kecenderungan terbaru pada dunia bisnis saat ini dan faktor risiko stres
pekerjaan menurun, yang memicu peningkatan tanggung jawab
pegawai dengan posisinya lebih sedikit dalam struktur perusahaan.
5. Stress Keluarga
Setiap keluarga mempunyai berbagai peranan dan pekerjaan yang
dapat diprediksi untuk anggota keluarganya. Peran ini memungkinkan
keluarga berfungsi dan menjadi bagian efektif dalam masyarakat.
Salah satu peran penting adalah kepala keluarga. Bagi kebanyakan
keluarga, salah satu orang tua adalah pemimpin.
B. Diagnosa Keperawatan
 Potensial (normal): Generativy/menyiapkan generasi berikutnya
 Resiko (Penyimpangan) : Resiko terjadi stagnasi/terhambat

C. Intervensi Keperawatan
a. Intervensi untuk individu
Tugas perkembangan Tindakan Keperawatan
Perkembangan yang normal:  Diskusikan dengan individu
Generativy / Menyiapkan generasi dewasa mengenai
berikutnya perkembangan psikososial
yang normal dan
menyimpang
 Diskusikan cara mencapai
perkembangan psikososial
yang normal
- Menerima poses
penuaan dan
perubahan peran yang
terjadi di keluarga
- Menikmati kebebasan
dan kemandirian
seperti dapat
mengatur kegiatannya
melakukan hal hal
yang disenangi
memnbeli barang
yang disukai
- Berinteraksi dengan
baik dan berbagai
aktifitas rumah tangga
dengan pasangan
- Memperluas dan
memperbarui minat
dan kesenangan
- Melakukan aktivitas
sampingan hobi yang
diminati
 Memotivasi dan memberikan
dukungan untuk melakukan
tindakan yang dapat
memenuhi perkembangan
psikososial dewasa
 Motivasi dan dorong dalam
membimbing generasi
berikutnya
Penyimpangan perkembangan :  Diskusikan dengan individu
Stagnasi/Terhambat dewasa mengenai penyebab
hambatan dalam mencapai
tugas perkembangan seperti
sakit kronis/terminal tugas
perkembangan sebelumnya
tidak tercapai perpisahan
/kehilangan dalam keluarga
 Diskusikan cara mengatasi
hambatan tersebut.
- Mengobati penyakit
fisik yang dialami
- Memenuhi tugas
perkembangan secara
optimal
 Motivasi dan dampingi
individu dalam
meneyelesaikan masalah
 Motivasi atau beri
dukungan pada
individu untuk
melakukan tindakan
yang dapat memenuhi
perkembangan
psikososial

Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa adalah :


1. Individu dewasa mampu memahami perkembangan psikososial normal
dan menyimpang
2. Individu dewasa mampu memahami tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal
3. Individu dewasa mampu melakukan tindakan untiuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal.
b. Intervensi untuk keluarga
Tugas Perkembangan  Jelaskan kepada keluarga
tentang perkembangan
psikososial individu dewasa
yang normal dan menyimpang
 Diskusikan dengan keluarga
mengenai cara memfasilitasi
perkembangan individu dewasa
yang normal
- Menerima proses
penuaan dan perubahan
peran yang terjadi di
keluarga
- Menikmati kebebsan
dan kemandirian
- Berinteraksi dengan
baik dan berbagi
aktifitas rumah tangga
dengan pasangan
- Memperluas dan
memperbaharui minat
dan kesenangan
- Melakukan aktivitas
sampingan yang
diminati
- Latih keluarga umtuk
memfasilitasi
perkembangan
psikososial indivisu
dewasa

 Diskusikan dengan keluarga


mengenai penyebab hambatan
dalam mencapai tugas
perkembangannya saat ini
seperti tidak mencapai tugas
perkembangan
sebelumnya,penyakit
fisik,perpecahan keluarga
 Diskusikan dengan keluarga
mengenai cara menyelesaikan
masalah anggota keluarga
dewasa

Tujuan untuk keperawatan keluarga bertujuan


1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan individu dewasa yang normal dan menyimpang
2. Keluarga mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan
psikososial dewasa
3. Keluarga mampu memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa
4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial dewasa yang normal
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan harus disesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan dimana perawat perlu memvalidasi secara singkat apakah rencana
tindakan keperawatan sesuai yang dibutuhkan klien dengan kondisinya saat ini.
Pada saat dilakukan tindakan keperawatan perawat perlu melakukan kontrak
dengan klien untuk menjelaskan apa yang akan dikerjakan serta peran klien yang
diharapkan.Kemudian melakukan dokumentasi semua tindakan dilaksanakan
beserta respon klien (Gunarsa,2017)

E. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan perawat melakukan
penilaian verbal dan non verbal untuk melihat keberhasilan bila tidak atau belum
berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai diungkapkan klien. Berikut
penyusunan evaluasi menggunakan metode SOAP (Gunarsa,2017)
S (Subjektif ) : Pernyataan atau perasaan yang diungkapkam klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
O (Objektif) : Respon Objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan
A ( Analisa ) : Analisis ulang data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan
apakah masalah masih tetap atau muncul masalah baru masalah yang dialami
klien sudah dapat diatasi atau belum.
P (Planning) : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada
respon klien umtuk kegiatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, Singgih D. 2019. Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT. . Jakarta: PT.
BPK Gunung Mulia. BPK Gunung Mulia.
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft
Standar
Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Program Program Spesialis
Spesialis Jiwa. Jakarta Jakarta : Program Magister Keperawatan Jiwa FIK UI
Spesialis Jiwa FIK dan tim pengajar spesialis jiwa ( 2019 ), Draf Standar
Asuhan
Keperawatan Program Spesialis Jiwa, Jakarta: Program Magister Keperawatan
Jiwa.FIK UI.

Anda mungkin juga menyukai