Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Gaya Hidup dengan Batu Saluran Kemih

Lifestyle Saluran Kemih

 Dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, SpU  2023-02-22

Angka prevalensi batu saluran kemih (BSK) di Indonesia belum tersedia secara pasti. Namun, beberapa sumber
menyatakan bahwa angka prevalensi BSK di Indonesia cukup tinggi. Masalah BSK sering dialami oleh masyarakat
Indonesia, terutama oleh mereka yang memiliki faktor risiko. Pemerintah dan komunitas medis berusaha untuk
mengurangi angka prevalensi BSK melalui program-program pencegahan dan edukasi kesehatan. Namun, masih
diperlukan lebih banyak riset dan upaya untuk memahami angka prevalensi dan mengurangi pembentukan BSK di
Indonesia.

BSK adalah masalah kesehatan umum di Indonesia. Beberapa faktor risiko meliputi:

Genetika: Beberapa keluarga memiliki riwayat pembentukan BSK yang lebih tinggi daripada keluarga lain.
Diet: Diet tinggi garam, kalsium, dan asam urat.
Dehidrasi: Minum sedikit air dapat menyebabkan urin lebih pekat dan meningkatkan risiko pembentukan BSK.
Gaya hidup sedentari: Orang yang tidak cukup berolahraga cenderung memiliki tingkat stasis urin yang lebih tinggi.
Usia: Risiko pembentukan BSK meningkat seiring bertambahnya usia.
Jenis kelamin: Laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.

Penting bagi individu untuk memperhatikan faktor risiko mereka dan melakukan tindakan preventif, untuk mencegah
pembentukan BSK.

Berikut adalah beberapa gaya hidup yang dapat membantu mencegah pembentukan BSK:

1. Minum cukup air: Minum air yang cukup penting untuk mencegah konsentrasi urin meningkat, jumlah konsumsi air
putih yang dianjurkan sekitar 2 liter per hari.
2. Mengontrol asupan garam dan protein hewani: Dianjurkan untuk membatas asupan garam harian sekitar (<2.300
mg atau <100 meq per hari atau sebesar 1 sendok teh) dan protein hewani sebesar kepalan tangan atau protein 0.8-
1 g/kgBB/hari atau 6-8 oz/hari atau <150 g/hari).
3. Menjaga diet seimbang: Menjaga diet yang seimbang dengan asupan buah, sayur, dan bahan makanan lain yang
kaya nutrisi.
4. Berolahraga secara teratur: Berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah stasis urin dan memperburuk
risiko pembentukan BSK.
5. Hindari konsumsi alkohol dan kafein: Konsumsi kafein dan alkohol dapat meningkatkan produksi urin dan
meningkatkan konsentrasi mineral pada urin.
6. Hindari obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti antasida yang mengandung seng, dapat meningkatkan
risiko pembentukan BSK.
7. Jangan menunda kencing: Menunda kencing dapat meningkatkan risiko stasis urin

Dengan melakukan perubahan gaya hidup yang sesuai, Anda dapat membantu mencegah pembentukan BSK dan
menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Terakhir, jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter Urologi di RSUI bila Anda atau keluarga Anda
terdiagnosa atau memiliki resiko BSK. Sebelumnya, juga dapat buat janji dengan dokter melalui website atau nomor
telepon RSUI, sehingga tidak perlu menunggu lama saat sesampainya di rumah sakit.

Referensi:

1. Ikatan Urologi Indoneisa. Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih. 2018
2. Lin, BB., Lin, ME., Huang, RH. et al. Dietary and lifestyle factors for primary prevention of nephrolithiasis: a
systematic review and meta-analysis. BMC Nephrol 21, 267 (2020). https://doi.org/10.1186/s12882-020-01925-3

Anda mungkin juga menyukai