Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

A DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE


DI RUANG BERANGAN UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG

A. Pengkajian
1. Identitas pasien dan Penanggung Jawab
a. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Tanggal lahir/ umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : tidak berkerja
Pendidikan : SMP
Suku bangsa : Melayu
Status marital : Menikah
Nomor rekam medik : 1033112
Diagnosa medis : Congestive heart failure
Tanggal masuk rumah sakit : 02 Juni 2021, pukul 17.00 WIB
Tanggal pengkajian : 02 Juni 2021, pukul 20.00 WIB
Alamat : Jenderal Sudirman
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Suku bangsa : Melayu
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Jenderal Sudirman
2. Keluhan utama : Nyeri Dada
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk ke rumah sakit tanggal 1 Juni 2021, pukul 22.15 dengan keluhan nyeri dada, nyeri dirasakan saat beraktivitas dan
berkurang saat istirahat, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasakan di daerah dada
menembus sampai belakang dan lengan kiri. Skala nyeri 6 (1-10). Nyeri dirasakan ± 10 detik. 160/ 100 mmHg, nadi 94 x/ menit,
pernapasan 20 x/ menit, SPO2 97%. Tanggal 1 Juni 2019, pukul 08.00 pasien pindah ke ruang Rukam dengan keluhan yang sama.
Pada saat pengkajian tanggal 2 Juni 2021, pukul 17.30 pasien pindah ke Ruang serkik dan didapatkan data pasien masih
mengeluhkan nyeri skala 6 (1-10) yang terlokalisasi dan disertai sesak napas, sulit untuk bernapas dan nyeri saat dada saat
bernapas dan pasien mengatakan letih saat beraktivitas. Nyeri yang dirasakan menimbulkn cemas dan gelisah disertai wajah
meringis kesakitan karena menahan nyeri dada.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Dua bulan yang lalu pasien pernah mengalami penyakit jantung yaitu STEMI. Pasien juga pernah menderita gastritis dan
hipertensi
5. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang dialami pasien
6. Riwayat kesehatan psikososial dan spiritual
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya, hubungan pasien dengan keluarga harmonis, hubungan dengan perawat
sangat koperatif. Pasien selalu berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhan penyakitnya.
7. Pola aktivitas sehari – hari
NO Aktivitas Di rumah Di rumah sakit
1 Nutrisi
a. Makan
- Jumlah 1 porsi ½ porsi
- Jenis Makanan biasa (nasi dan lauk) Makanan lunak jantung (nasi dan lauk)
- Frekuensi 3 x/ hari 3 x/ hari
- Pantang makanan Tidak ada Tidak ada
- Masalah Tidak ada Tidak ada
b. Minum
- Jumlah 2000-2500 ml 1000 cc
- Jenis Air putih Air putih
- Pantang minuman Tidak ada Tidak ada
- Masalah Tidak ada Tidak ada
Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1-2 x/ hari 1-2 x/ hari
- Konsistensi Padat Padat
- Warna Kuning Kuning
- Kesulitan BAB Tidak ada Tidak ada
- Masalah Tidak ada Tidak ada
b. BAK
- Frekuensi 4-5 x/ hari 3-4 x/ hari
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Jumlah ± 3000 cc ± 1000 cc
- Kesulitan BAK Tidak ada Tidak ada
- Masalah Tidak ada Tidak ada
3 Personal higiene
a. Mandi 2 x/ hari 2 x/ hari (dilap basah)
b. Cuci rambut 1 x/ hari Belum pernah
c. Gosok gigi 2 x/ hari 2 x/ hari
d. Kebersihan kuku Bersih Bersih
e. Masalah Tidak ada Tidak ada
4 Pola tidur
a. Tidur malam 7-8 jam 4-6 jam
b. Tidur siang 1-2 jam Jarang
c. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
d. Masalah Tidak ada Tidak ada
5 Gaya hidup
a. Berolahraga Tidak Tidak
b. Merokok Tidak Tidak
c. Makanan dan minuman yang Tidak Tidak
cepat saji
d. Minum- minuman keras Tidak Tidak
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : 160/ 100mmHg
- Denyut nadi : 94 kali/menit
- Respirasi : 20 kali/menit
- Suhu : 36oC
- Tinggi badan : 158 cm
- Berat badan : 65 Kg
d. Kepala
Rambut
- Distribusi rambut : merata
- Warna : hitam beruban
- Lesi : tidak ada
- Kebersihan : baik
- Masalah : tidak ada
e. Mata
- Sklera : tidak ikterik
- Konjungtiva : tidak anemis
- Penglihatan : baik bisa melihat dekat dan jauh, pupil 3 | 3
- Kantung bulatan hitam : tidak ada
- Masalah : tidak ada
f. Hidung
- Bentuk : simetris
- Pembengkakan : tidak ada
- Perdarahan : tidak ada
- Kebersihan : baik
- Masalah : tidak ada
g. Mulut
- Bentuk : simetris
- Warna bibir : tidak anemis
- Mukosa : lembab
- Masalah : tidak ada
h. Telinga
- Bentuk : simetris
- Pendengaran : baik
- Serumen : tidak ada
- Kebersihan : baik
- Masalah : tidak ada
i. Leher
- Pembengkakan kelenjar gondok : tidak ada
- Pembengkakan kelenjar getah bening : tidak ada
- Peninggian vena jugularis : ada
- Masalah : terjadi peningkatan vena jugularis
j. Dada
- Bentuk : simetris
- Retraksi intercosta : tidak ada
k. Paru – paru
- Bunyi paru : ronchi basah
- Inspirasi | ekspirasi : 21
- Masalah : tidak ada
l. Jantung
-Bunyi jantung : murni regular
-Masalah : tidak ada
m. Hati
- Pembesaran : tidak ada
- Masalah : tidak ada
n. Abdomen
- Bentuk : simetris
- Benjolan : tidak ada
- Nyeri tekan : tidak ada
- Bising usus : 12 x/ menit
- Turgor kulit abdomen : elastis
- Masalah : tidak ada
o. Genetalia
- Radang/infeksi : tidak ada
- Rektum : tidak ada
- Dower cateter : tidak terpasang
- Masalah : tidak ada
p. Anus
- Hemoroid : tidak ada
- Defekasi/flatus : ada
- Masalah : tidak ada
q. Ekstremitas
- Bentuk : simetris
- Sensasi : pada panas, dingin, tajam, lembut
dan kasar
- Edema : tidak ada
- Kekuatan otot :
5 4
5 5
- Penggunaan alat bantu : tidak ada
- Masalah : tidak ada
r. Kulit
- Warna : sawo matang
- Turgor kulit : elastis
- Edema : tidak ada
- Masalah : tidak ada

9. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Tangga 2 Juni 2021
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Paket pemeriksaan
darah lengkap
- Leukosit 6,16 4-11 x 103/ul
- Eritrosit 4,24 4,2-5,4 x106/ul
- Hemoglobin 12,3 11,5-16,5 g/dl
- Hematokrit 28,5 37-45 %
- Trombosit 180 150-400 x/103/ul
Diff count
- Neutrofil 77,9* 60-70 %
- Lymfosit 15,4* 20-35 %
- Monosit 5,0 2-8 %
- Eosinofil 1,5 1-4 %
- Basofil 0,2 0-1 %
- MCV 90,6 82-92 Fl
- MCH 28,9 27-31 P9
- MCHC 31,9* 32-36 g/dl
Kimia darah
- Ureum 51* 15-45 mg/dl
- Kreatinin 1,3 0,6-1,3 mg/dl
- SGOT 8,8 0-31 U/L
- SGPT 1,97 0-32 U/L
Paket elektrolit
- Natrium 142,2 135-145 mEq/L
- Kalium 3,64 3,5 mEq/L
- Klorida 107,4* 95-105 mEq/L
- Kalsium 8,8* 9-11 mg/dl
- magnesium 1,97 1,9-2,5 mg/dl
10. EKG
Expertise:
Terdapat gambaran NSTEMI di lead I, AVL, V4, V5, V6 dan STEMI pada lead III, AVF, V1 di EKG

11. Terapi
2 Juni 2021
- Oksigen binasal 4 lpm
- IVFD Asering 10 tpm
- Injeksi Omeprazol 40 mg/ IV/ 12 jam
- Bisoprol 5 mg/ PO/12 jam
- Aspar K 100 mg/ PO/ 24 jam
- Clopidogrel 75 mg/ PO/ 24 jam
- Nitrokaf RF 5 mg/ PO/ 12 jam
- Digoxin 0,125 mg/ PO/ 12 jam
- Simvastatin 10 mg/ PO/ 24 jam
- Allupurinol 100 mg/ PO/ 24 jam
- Clobazam 10 mg/ PO/ 12 jam
- ISDN 5 mg/ SL/ jika nyeri dada
- Aspar K 100 mg/ PO/ 24 jam
12. Analisa Data
Tanggal 2 Juni 2021
No Data Etiologi Masalah
1 Data subjektif: Ateroklerosis etabol Penurunan curah
- Pasien mengatakan nyeri dada sampai  jantung
kebelakang, menyebar sampai ke lengan kiri Aliran darah ke otot jaringan
seperti di tusuk-tusuk skala nyeri 6 (1-10) terganggu
- Pasien mengatakan mudah letih saat 
beraktivitas Disfungsi miokard
Data Objektif: 
- Terdapat gambaran NSTEMI di lead I, AVL, Kontraktilitas menurun
V4, V5, V6 dan STEMI pada lead III, AVF, V1 
di EKG Penurunan curah jantung
- Terdapat distensi vena jugularis
- Dispnea
- Tekanan darah 160/ 100 mmHg
2 Data Subjektif Penurunan suplai oksigen ke Nyeri akut
- Nyeri dada, nyeri dirasakan saat beraktivitas miokardium
dan berkurang saat istirahat, nyeri dirasakan 
seperti tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang Peningkatan hipoksia jaringan ke
timbul. miokardium
- Nyeri dirasakan di daerah dada menembus 
sampai belakang dan lengan kiri. Perubahan etabolism miokardium
- Skala nyeri 6 (1-10). Nyeri dirasakan ± 10 
detik. 160/ 100 Nyeri dada
- Dua bulan yang lalu pasien pernah mengalami
penyakit jantung yaitu STEMI
Data Objektif
- Pasien terlihat cemas
- Pasien terlihat gelisah
- Ekspresi wajah meringis
3 Data Subjektif: Gagal jantung kiri Intoleransi
- Pasien mengatakan capek setelah kekamar  aktivitas
mandi Cardiac output menurun
Data objektif: 
- Tangan kiri terasa lemah skala ROM 4 Suplai darah ke jaringan menurun
- Pasien terlihat lemas 
- Tekanan darah 160/ 100 mmHg Penurunan nutrisi dan oksigen ke
- EKG terdapat STEMI di lead III, AVF, V1 sel

Katabolisme yang tidak adekuat
dari jaringan

Kelemahan

Intoleransi aktivitas
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (perubahan metabolisme miokardium)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan perfusi perifer akibat sekunder dari ketidakseimbangan antara
suplai oksigen miokardium dengan kebutuhan

C. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Penurunan curah jantung penurunan curah jantung tidak 1. Catat adanya disritmia jantung
yang berhubungan dengan terjadi dengan kriteria hasil: 2. Monitor status pernapasan dan suara napas yang menandakan gagal
penurunan kontraktilitas 1. Tanda vital dalam rentang jantung
ventrikel kiri, perubahan normal (tekanan darah, 3. Monitor balance cairan
frekuensi, irama, konduksi nadi, respirasi) 4. Monitor adanya perubahan tekanan darah
elektrikal 2. Dapat mentoleransi 5. Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan anti aritmia
aktivitas, tidak ada 6. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
kelelahan 7. Monitor adanya dispneu, fatique takipneu dan ortopneu
3. Tidak ada edema paru, 8. Anjurkan untuk menurunkan stres
perifer dan tidak ada 9. Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, sebelum, selama dan
asites setelah aktivitas
4. Tidak ada penurunan 10. Monitor sianosis perifer
kesadaran
2 Nyeri akut berhubungan Dalam waktu 3 x 24 jam pasien 1. Kaji nyeri secara komprehensif. Pengkajian terdiri atas lokasi,
dengan agen cedera bilologis melaporkan nyeri berkurang/ karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas nyeri, faktor presipitasi,
(perubahan metabolisme terkontrol dengan kriteria: efek nyeri terhadap fisiologi tubuh dan kualitas tinggi
miokardium) 1. Mampu mengontrol nyeri 2. Observasi tingkat nyeri dengan menggunakan skala ukur numerical
(tahu penyebab nyeri, rating scale
mampu mengguna-kan 3. Minta pasien untuk mengidentifikasi kenyamanan yang diinginkan,
tehnik nonfarma-kologi tingkat nyeri, tujuan melaporkan nyeri dan bentuk aktivitas yang
untuk mengurangi nyeri, diperlukan
mencari bantuan) 4. Ajarkan pada pasien metode penurunan nyeri non invasif
2. Melapor-kan bahwa nyeri a) Relaksasi
berkurang dengan (1) Intruksikan tehnik untuk menurun-kan ketegangan otot
mengguna-kan rangka yang dapat menurun-kan intensitas nyeri
manajemen nyeri (2) Ajarkan strategi relaksasi khusus, misal imajinasi
3. Mampu mengenali skala terbimbing, bernapas dalam dan teratur
nyeri (skala, intensitas, b) Distraksi
frekuensi dan tanda nyeri) Ajarkan pada pasien penggunaan terapi distraksi bersamaan
4. Menyatakan rasa nyaman dengan metode lain untuk menurunkan intensitas nyeri
setelah nyeri berkurang (distraksi pernapasan, distraksi intelektual, distraksi visual dan
distraksi pendengaran)
5. Rencanakan periode istirahat di antara waktu beraktivitas
6. Jelaskan pada pasien rentang manajemen nyeri yang dilakukan, baik
farmakologi maupun non farmakologi, pengkajian awal dan
pengkajian ulang, efek dari setiap tindakan, serta pentingnya
melaporkan nyeri setiap dilakukan tindakan.
7. Berikan antidepresan
Clobazam 10 mg/ PO/ 12 jam
3 Intoleransi aktivitas Dalam waktu 3 x 24 jam 1. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
berhubungan dengan intoleransi aktivitas berkurang/ merencanakan program terapi yang tepat.
penurunan perfusi perifer aktivitas berjalan normal 2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
akibat sekunder dari Kriteria Hasil dilakukan.
ketidakseimbangan antara 1. Berpartisipasi dalam 3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
suplai oksigen miokardium aktivitas fisik tanpa kemampuan fisik, psikologi dan sosial.
dengan kebutuhan disertai peningkatan 4. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang
tekanan darah, nadi dan diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan.
pernapasa 5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda,
2. Mampu melakukan krek.
aktivitas sehari-hari 6. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai.
(ADLs) secara mandiri 7. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang.
3. Tanda-tanda vital normal 8. Bantu pasien/ keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam
4. Energi psikomotor\ beraktivitas.
5. Level kelemahan 9. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas.
6. Mampu berpindah dengan 10. Berikan makanan yang mengandung kalori dan protein
atau tanpa bantuan alat
7. Status kardiopulmonari 11. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan.
adekuat 12. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.
8. Sirkulasi status baik
9. Status respirasi:
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DP Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi Pelaksana

Penurunan curah 2 Juni 2021 20.10 Nilly Aprianti


jantung berhubungan Pukul 20.00 - Mengevaluasi adanya nyeri S: pasien masih
dengan penurunan dada (intensitas, lokasi, mengeluhkan nyeri dada
kontraktilitas ventrikel durasi) yang tidak menjalar
kiri O: pasien terlihat tenang
20.15
20.10 - Memonitor status S: Pasien menyatakan
pernapasan dan suara napas napasnya sesak
yang menandakan gagal O: Auskultasi paru
jantung terdengar suara ronkhi
basah di kedua sisi paru
21.00 - Memonitor balance cairan 07.00
Input per 24 jam infus
Asering 720 cc
Makan 3 x ½ (100 cc)
porsi makanan 300 cc
Minum 1000 cc
Jumlah 2020 cc
Output
BAB = 1 x 500 cc = 500
BAK = 3-4 x= 1000 cc
IWL = 500
Jumlah 2000cc
21.10 - Memonitor adanya Balance perhari + 20 cc
perubahan tekanan darah 21.20
O: tekanan darah 100/ 70
mmHg
Nyeri akut 2 Juni 2021 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 21.20 - Mengkaji nyeri secara 21.30
agen cedera biologis komprehensif. Pengkajian - Pasien masih
(perubahan terdiri atas lokasi, mengeluh kan nyeri
metabolisme karakteristik, durasi, dada yang
miokardium) frekuensi, kualitas nyeri, terlokalisasi di bagian
faktor presipitasi, efek nyeri depan dada, seperti
terhadap fisiologi tubuh dan tertusuk-tusuk( nyeri
kualitas tinggi dan tajam) berkurang
mengobservasi tingkat nyeri dengan istirahat dan
dengan menggunakan skala bertambah bila
ukur numerical rating beraktivitas, skala
21.30 scale nyeri 6 (1-10 VAS)
- Meminta pasien untuk 21.40
mengidentifikasi - pasien mengingkan
kenyamanan yang nyerinya hilang
diinginkan, tingkat nyeri, sehingga pasien bisa
tujuan melaporkan nyeri mengerja kan
dan bentuk aktivitas yang aktivitas sendiri tanpa
diperlukan merepotkan orang
21.40 lain
- Menjelaskan pada pasien 22.00
rentang manajemen nyeri S: pasien akan mengatakan
yang dilakukan, baik akan melaporkan rasa nyeri
farmakologi maupun non bila terjadi peningkatan dan
farmakologi, pengkajian penurunan dan akan
awal dan pengkajian ulang, meminta bantuan bila nyeri
efek dari setiap tindakan, yang datang tidak
serta pentingnya tertahankan
melaporkan nyeri setiap
dilakukan tindakan.
22.00 - Berikan antidepresan
- Clobazam 10 mg/ PO/ 12 22.10
jam O: pasien tenang, pasien
bisa tertidur
Intoleransi aktivitas 2Juni 2021 20.10 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 20.00 - .Memonitor respon fisik, S: pasien mengatakan
penurunan perfusi emosi, sosial dan spiritual. tangan kirinya lemah, dan
perifer akibat sekunder dirinya merasa lemas untuk
dari melaksanakan aktivitas
ketidakseimbangan O: pasien terlihat berbaring
antara suplai oksigen ditempat tidur
miokardium dengan
kebutuhan
Penurunan curah 3 Juni 2021 - Mengevaluasi adanya nyeri 07.00 Nilly Aprianti
jantung berhubungan 07.00 dada (intensitas, lokasi, S: pasien mengatakan
dengan penurunan durasi) masih merasakan nyeri
kontraktilitas ventrikel dada skala nyeri 4 (1-10)
kiri nyeri hilang timbul
O: pasien tampak meringis
kesakitan dan Nampak
hanya berbaring ditempat
tidur
12.00 - Mencatat adanya disritmia 12.10
jantung S: pasien mengatakan tidak
ada keluhan saat dipasang
EKG
O: tidak tampak tanda
disritmia pada gelombang
EKG
08.10 - Memonitor status 08.20
pernapasan dan suara napas S: pasien mengatakan
yang menandakan gagal kadang-kadang sesak
jantung waktu menarik napas
O: terdengar sedikit ronkhi
di dua sisi paru
07.00 - Memonitor balance cairan 07.10
Input per 24 jam infus
Asering 720 cc
Makan 3 x1 (200 cc) porsi
makanan 600 cc
Minum 1000 cc
Jumlah 2320 cc
Output
BAB = 1 x 500 cc = 500
BAK = 3-4 x= 1000 cc
IWL = 500
Jumlah 2000cc
09.00 - Memonitor adanya Balance perhari + 320 cc
perubahan tekanan darah 09.10
09.20 - Memonitor respon pasien Tekanan darah 120/ 80
terhadap efek pengobatan mmHg
anti aritmia 09.30
S: pasien mengatakan lebih
09.40 - Mengatur periode latihan tenang, nyeri dada
dan istirahat untuk berkurang
menghindari kelelahan, O: gambaran EKG sinus
10.00
S: pasien mengatakan
setelah melakukan
aktivitas seperti makan
10.10 - Memonitor adanya dispneu, langsung beristirahat
fatique takipneu dan O: pasien terlihat nyaman
ortopneu 10.15
S: pasien mengatakan
sesak mulai berkurang,
kelemahan berkurang,
pernapasan 24x/ menit,
ortopnea masih ada, pasien
diposisikan semifowler
- Menganjurkan untuk 10.25
10.20 menurunkan stres S: pasien mengatakan akan
mengurangi stressnya
dengan beristirahat dahulu
setelah pulang kerumah
dengan membatasi
aktivitas fisiknya
10.30 - Memonitor tekanan darah, 10.40
nadi, pernapasan, sebelum, Tekanan darah sebelum
selama dan setelah aktivitas aktivitas 120/ 80 mmhg
Setelah aktivitas seperti
makan
110/ 80 mmHg
Sebelum aktivitas nadi 70
x/ menit
Setelah aktivitas 80 x/
menit
Pernapasan sebelum
aktivitas 24 x/ menit,
setelah aktivitas 28x/ menit
11.00 - Memonitor sianosis perifer 11.10
Tidak ada sianosis di
daerah periper pasien
Nyeri akut 3 Juni 2021 - Mengkaji nyeri secara 07.30 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 07.00 komprehensif. Pengkajian - Pasien masih
agen cedera bilologis terdiri atas lokasi, mengeluh kan nyeri
(perubahan karakteristik, durasi, dada yang
metabolisme frekuensi, kualitas nyeri, terlokalisasi di bagian
miokardium) faktor presipitasi, efek nyeri depan dada, seperti
terhadap fisiologi tubuh dan tertusuk-tusuk( nyeri
kualitas tinggi dan tajam) berkurang
mengobservasi tingkat nyeri dengan istirahat dan
dengan menggunakan skala bertambah bila
ukur numerical rating beraktivitas, skala
08.00 scale nyeri 4 (1-10 VAS)
- Meminta pasien untuk 08.30
mengidentifikasi S: pasien mengatakan ingin
kenyamanan yang terbebas dari nyeri,dan
diinginkan, tingkat nyeri, akan melaporkan nyeri bila
tujuan melaporkan nyeri nyeri mengganggu
dan bentuk aktivitas yang aktivitas
09.00 diperlukan 09.10
- Mengajarkan pada pasien S: pasien mengerti cara
metode penurunan nyeri menggunakan tehnik nafas
non invasif Relaksasi dan dalam, dalam mengurangi
mengajarkan strategi nyerinya
relaksasi khusus, misal
imajinasi terbimbing,
bernapas dalam dan teratur
dan distraksi visual maupun
09.10 pendengaran
- Merencanakan periode 09.20
istirahat di antara waktu S: pasien mengatakan akan
beraktivitas berisitrahat sebelum dan
setelah melakukan
09.30 aktivitas fisik
- Menjelaskan pada pasien 10.00
rentang manajemen nyeri S: pasien mengatakan akan
yang dilakukan, baik mengikuti proses
farmakologi maupun non manajemen nyeri
farmakologi, pengkajian O: pasien terlihat
awal dan pengkajian ulang, memperhatikan
efek dari setiap tindakan,
serta pentingnya
melaporkan nyeri setiap
11.00 dilakukan tindakan.
- Memberikan antidepresan 11.30
Clobazam 10 mg/ PO/ 12 O: pasien terlihat tenang
jam setelah diberikan obat dan
tidak ada alergi obat
Intoleransi aktivitas 3 Juni 2021 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 14.50 - Membantu pasien untuk 15.00
penurunan perfusi mengidentifikasi aktivitas Pasien mengatakan mampu
perifer akibat sekunder yang mampu dilakukan. melaksanakan aktivitas
dari sehari-hari dengan dibantu
ketidakseimbangan oleh keluarga misalnya
antara suplai oksigen makan dan kekamar mandi
miokardium dengan 15.10 - Membantu untuk 15.20
kebutuhan mendapatkan alat bantuan S: pasien mengatakan
aktivitas seperti kursi roda, dirinya senang beraktivitas
krek. sendiri dengan dibantu alat
seperti tongkat
15.20 - Membantu untuk 15.30
mengidentifikasi aktivitas S: pasien mengatakan bila
yang disukai. dirumah ia senang
membereskan rumah dan
memasak, bila dirumah
15.40 sakit ia senang bercerita
- Membantu pasien untuk 15.50
mengembangkan motivasi S: pasien mengatakan
diri dan penguatan dengan senang melakukan
latihan miring kanan dan aktivitas ini
kiri O: pasien merasa nyaman
16.00 - Monitor respon fisik, 16.10
emosi, sosial dan spiritual. S:
Pasien merasa lelah,
aktivitas dihentikan, pasien
mengatakan sedikit sesak
Penurunan curah 4 Juni 2021 Nilly Aprianti
jantung berhubungan 07.20 - Memonitor status 07.30
dengan penurunan pernapasan dan suara napas Status pernapasan baik 18
kontraktilitas ventrikel yang menandakan gagal x/ menit, ronkhi berkurang
kiri jantung pada kedua paru
07.40 - Monitor balance cairan 08.00
Input
Infus Asering 720 cc/ hari
Makan 600 cc/ hari
Minum 1000 cc
Jumlah 2320
Output
BAB 500 cc
BAK 1000 cc
IWl 500
Jumlah 2000 cc
Balance + 320 cc/ hari
08.00 - Monitor adanya perubahan 08.10
tekanan darah Tekanan darah 110/ 70
mmHg
08.10 - Monitor respon pasien 08.20
terhadap efek pengobatan Pasien mengatakan
anti aritmia dadanya tidak berdebar-
debat kualitas nadi regular,
kuat dan dalam
08.30 - Mengatur periode latihan 08.40
dan istirahat untuk S: pasien mengatakan
menghindari kelelahan, selalu berisitirahat setelah
aktivitas dengan posisi
setengah duduk,
09.00 - Monitor adanya dispneu, 09.10
fatique takipneu dan S: pasien mengatakan tidak
ortopneu ada kesulitan bernapas,
pasien mengatakan masih
sulit jika bernapas sambil
berbaring
O: pasien telihat lebih
segar, pernapasan 18 x/
menit
09.30 - Memonitor tekanan darah, 09.40
nadi, pernapasan, sebelum, Sebelum braktivitas
selama dan setelah aktivitas Tekanan darah 100/ 70
mmHg
Nadi 80 x/ emnit
Pernapasan 18 x/ menit
Setelah beraktivitas
110/ 80 mmHg
Nadi 82 x/ menit
10.00 Pernapasan 18 x/ menit
- Memonitor sianosis perifer 10.10
Tidak ada sianosis perifer
Nyeri akut 4 Juni 2021 - Mengkaji nyeri secara 07.10 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 07.00 komprehensif. Pengkajian Nyeri dada berkurang,
agen cedera bilologis terdiri atas lokasi, skala nyeri 2, hilang
(perubahan karakteristik, durasi, timbul, lokasi di daerah
metabolisme frekuensi, kualitas nyeri, dada tidak bisa di
miokardium) faktor presipitasi, efek nyeri lokalisasi, ± 10 detik
terhadap fisiologi tubuh dan
kualitas tinggi dan
mengobservasi tingkat nyeri
dengan menggunakan skala
ukur numerical rating
scale
07.30 - Meminta pasien 07.40
memperagakan cara S: pasien mengatakan
distraksi pendengaran distraksi pendengaran
dengan mendengarkan
musik yang disukai atau
11.00 lantunan ayat suci
Memberikan antidepresan 11.20
Clobazam 10 mg/ PO/ 12 Pasien tenang
jam
Intoleransi aktivitas 4 Juni 2021 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 14.20 - Membantu pasien untuk 14.30
penurunan perfusi mengidentifikasi aktivitas S: Pasien mengatakan
perifer akibat sekunder yang mampu dilakukan. mampu melakukan makan
dari ketidak- minum sendiri, berdiri dan
seimbangan antara kekamar mandi dengan
suplai oksigen dibantu oleh keluarga
miokardium dengan . ROM 5 pada setiap
kebutuhan 14.50 - Membantu pasien untuk ekstremitas
mengembangkan motivasi 15.00
diri dan penguatan. S: pasien mengatakan akan
melakukan aktivitas sehari-
hari dengan mandiri
15.10 - Monitor respon fisik, dengan selalu berhati-hati
emosi, sosial dan spiritual. 15.20
S: pasien mengatakan
sudah mampu
melaksanakan aktivitas
secara mandiri, pasien
mengatakan menerina
sakitnya dan selalu berdoa
untuk dapat sembuh dari
sakitnya
O: os terlihat makan,
minum dan duduk tanpa
dibantu oleh keluarga,
pasien ramah dengan
pasien lain sekamarnya dan
keluarganya
Penurunan curah 5 Juni 2021 - Memonitor status 07.30 Nilly Aprianti
jantung berhubungan 07.10 pernapasan dan suara napas Status pernapasan baik 16
dengan penurunan yang menandakan gagal x/ menit, ronkhi bersih --
kontraktilitas ventrikel jantung 08.00
kiri 07.40 - Memonitor balance cairan Input
Infus Asering 720 cc/ hari
Makan 600 cc/ hari
Minum 1200 cc
Jumlah 2420
Output
BAB 500 cc
BAK 1000 cc
IWl 500
Jumlah 2000 cc
Balance + 420 cc/ hari
08.00 - Memonitor adanya 08.10
perubahan tekanan darah Tekanan darah 120/80
08.10 - Memonitor respon pasien mmHg
terhadap efek pengobatan 08.20
anti aritmia Pasien mengatakan
dadanya tidak berdebar-
debat kualitas nadi regular,
kuat dan dalam
08.30 - Mengatur periode latihan 08.40
dan istirahat untuk S: pasien mengatakan
menghindari kelelahan, selalu berisitirahat setelah
aktivitas dengan posisi
setengah duduk, berdiri
dan berjalan
09.00 - Monitor adanya dispneu, 09.10
fatique takipneu dan S: pasien mengatakan tidak
ortopneu ada kesulitan bernapas,
pasien mengatakan masih
sulit jika bernapas sambil
berbaring
O: pasien telihat lebih
segar, pernapasan 18 x/
menit
09.30 - Memonitor tekanan darah, 09.40
nadi, pernapasan, sebelum, Sebelum braktivitas
selama dan setelah aktivitas Tekanan darah 120/ 80
mmHg
Nadi 80 x/ m3nit
Pernapasan 18 x/ menit
Setelah beraktivitas
110/ 80 mmHg
Nadi 82 x/ menit
10.10 Pernapasan 18 x/ menit
- Memonitor sianosis perifer 10.10
Tidak ada sianosis perifer
Nyeri akut 5 Juni 2021 10.30 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 10.20 - Mengkaji nyeri secara Nyeri dada berkurang,
agen cedera bilologis komprehensif. Pengkajian skala nyeri 1, hilang
(perubahan terdiri atas lokasi, timbul, lokasi di daerah
metabolisme karakteristik, durasi, dada ter lokalisasi, ± 10
miokardium) frekuensi, kualitas nyeri, detik
faktor presipitasi, efek nyeri
terhadap fisiologi tubuh dan
kualitas tinggi dan
mengobservasi tingkat nyeri
dengan menggunakan skala
ukur numerical rating
scale
11.,00 Memberikan antidepresan 11.20
Clobazam 10 mg/ PO/ 12 Pasien tenang
jam
Intoleransi aktivitas 5 Juni 2021 Nilly Aprianti
berhubungan dengan 09.00 - Membantu pasien untuk 09.30
penurunan perfusi mengidentifikasi aktivitas S: Pasien mengatakan
perifer akibat sekunder yang mampu dilakukan. mampu melakukan makan
dari minum sendiri, berdiri dan
ketidakseimbangan kekamar mandi dengan
antara suplai oksigen dibantu oleh keluarga
miokardium dengan ROM 5 pada setiap
kebutuhan 11.00 - Memandikan pasien ekstremitas
11.10
Pasien terlihat bersih, dan
14.00 - Memonitor respon fisik, segar
emosi, sosial dan spiritual. 14.20
Respom fisik, emosi, sosial
dan spiritual baik
E. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal/ jam Diagnosa keperawatan Catatan Perkembangan


2Juni 2021 Penurunan curah jantung S:
21.00 berhubungan dengan penurunan - pasien masih mengeluhkan nyeri dada yang tidak menjalar
kontraktilitas ventrikel kiri - Pasien menyatakan napasnya sesak
O:
- Tekanan darah 100/ 70 mmHg
- Auskultasi paru terdengar suara ronkhi basah di kedua sisi paru
- Input per 24 jam infus Asering 720 cc Makan 3 x ½ (100 cc) porsi makanan 300 cc
Minum 1000 cc,
- Jumlah 2020 cc
- Output BAB = 1 x 500 cc = 500, BAK = 3-4 x= 1000 cc, IWL = 500, Jumlah 2000cc,
- Balance perhari + 20 cc
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa I

Nilly Aprianti
2 Juni 2021 Nyeri akut berhubungan dengan S:
22.00 agen cedera bilologis - Pasien masih mengeluh kan nyeri dada yang terlokalisasi di bagian depan dada, seperti
(perubahan metabolisme tertusuk-tusuk( nyeri tajam) berkurang dengan istirahat dan bertambah bila beraktivitas,
miokardium) skala nyeri 6 (1-10 VAS)
- pasien mengingkan nyerinya hilang sehingga pasien bisa mengerja kan aktivitas sendiri
tanpa merepotkan orang lain
- pasien akan mengatakan akan melaporkan rasa nyeri bila terjadi peningkatan dan
penurunan dan akan meminta bantuan bila nyeri yang datang tidak tertahankan
O:
- pasien tenang, pasien bisa tertidur
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa II
Nilly Aprianti
2 Juni 2021 Intoleransi aktivitas S:
22.00 berhubungan dengan penurunan - pasien mengatakan tangan kirinya lemah, dan dirinya merasa lemas untuk melaksanakan
perfusi perifer akibat sekunder aktivitas
dari ketidakseimbangan antara O:
suplai oksigen miokardium - pasien terlihat berbaring ditempat tidur
dengan kebutuhan A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa III
Nilly Aprianti
3 Juni 2021 Penurunan curah jantung S:
14.00 berhubungan dengan penurunan - pasien mengatakan tidak ada keluhan saat dipasang EKG
kontraktilitas ventrikel kiri - pasien mengatakan kadang-kadang sesak waktu menarik napas
- pasien mengatakan setelah melakukan aktivitas seperti makan langsung beristirahat
- pasien mengatakan sesak mulai berkurang, kelemahan berkurang, pernapasan 24x/ menit,
ortopnea masih ada, pasien diposisikan semifowler
- pasien mengatakan akan mengurangi stressnya dengan beristirahat dahulu setelah pulang
kerumah dengan membatasi aktivitas fisiknya
- pasien mengatakan lebih tenang, nyeri dada berkurang
O:
- pasien tampak meringis kesakitan dan nampak hanya berbaring ditempat tidur
- tidak tampak tanda disritmia pada gelombang EKG
- terdengar sedikit ronkhi di dua sisi paru
- Input per 24 jam infus Asering 720 cc, makan 3 x1 (200 cc) porsi makanan 600 cc, minum
1000 cc, jumlah 2320 cc
- Output, BAB = 1 x 500 cc = 500, BAK = 3-4 x= 1000 cc, IWL = 500, Jumlah 2000cc
- Balance perhari + 320 cc
- Tekanan darah 120/ 80 mmHg
- gambaran EKG sinus
- pasien terlihat nyaman
- Tekanan darah sebelum aktivitas 120/ 80 mmhg
- Setelah aktivitas seperti makan 110/ 80 mmHg
- Sebelum aktivitas nadi 70 x/ menit
- Setelah aktivitas 80 x/ menit
- Pernapasan sebelum aktivitas 24 x/ menit, setelah aktivitas 28x/ menit
- Tidak ada sianosis di daerah periper pasien
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Nilly Aprianti
3 Juni 2021 Nyeri akut berhubungan dengan S:
agen cedera bilologis - Pasien masih mengeluh kan nyeri dada yang terlokalisasi di bagian depan dada, seperti
(perubahan metabolisme tertusuk-tusuk( nyeri tajam) berkurang dengan istirahat dan bertambah bila beraktivitas,
miokardium) skala nyeri 4 (1-10 VAS)
- Pasien mengatakan ingin terbebas dari nyeri,dan akan melaporkan nyeri bila nyeri
mengganggu aktivitas
- Pasien mengerti cara menggunakan tehnik nafas dalam, dalam mengurangi nyerinya
- Pasien mengatakan akan berisitrahat sebelum dan setelah melakukan aktivitas fisik
- Pasien mengatakan akan mengikuti proses manajemen nyeri
O:
- Pasien terlihat memperhatikan penjelasan perawat mengenai manajemen nyeri
- pasien terlihat tenang setelah diberikan obat dan tidak ada alergi obat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa II
Nilly Aprianti
3 Juni 2021 Intoleransi aktivitas S:
18.00 berhubungan dengan penurunan - Pasien mengatakan mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan dibantu oleh
perfusi perifer akibat sekunder keluarga misalnya makan dan kekamar mandi
dari ketidakseimbangan antara - pasien mengatakan dirinya senang beraktivitas sendiri dengan dibantu alat seperti
suplai oksigen miokardium tongkat
dengan kebutuhan - pasien mengatakan bila dirumah ia senang membereskan rumah dan memasak, bila
dirumah sakit ia senang bercerit
- pasien mengatakan senang melakukan aktivitas ini
O: pasien merasa nyaman
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Nilly Aprianti
4 Juni 2021 Penurunan curah jantung S:
berhubungan dengan penurunan - Pasien mengatakan selalu berisitirahat setelah aktivitas dengan posisi setengah duduk
kontraktilitas ventrikel kiri - pasien mengatakan tidak ada kesulitan bernapas, pasien mengatakan masih sulit jika
bernapas sambil berbaring
O:
- Status pernapasan baik 18 x/ menit, ronkhi berkurang pada kedua paru
- Input Infus Asering 720 cc/ hari, Makan 600 cc/ hari, Minum 1000 cc, Jumlah 2320
- Output, BAB 500 cc, BAK 1000 cc, IWl 500, Jumlah 2000 cc
- Balance + 320 cc/ hari
- Tekanan darah 110/ 70 mmHg
- Pasien mengatakan dadanya tidak berdebar-debat kualitas nadi regular, kuat dan dalam
- Pasien telihat lebih segar, pernapasan 18 x/ menit
- Sebelum braktivitas,. Tekanan darah 100/ 70 mmHg, Nadi 80 x/ menit, Pernapasan 18 x/
menit,
- Setelah beraktivitas tekanan darah 110/ 80 mmHg, Nadi 82 x/ menit, Pernapasan 18 x/
menit
- Tidak ada sianosis perifer
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa I
Nilly Aprianti
4 Juni 2021 Nyeri akut berhubungan dengan S:
agen cedera bilologis - Nyeri dada berkurang, skala nyeri 2, hilang timbul, lokasi di daerah dada tidak bisa di
(perubahan metabolisme lokalisasi, ± 10 detik
miokardium) - pasien mengatakan distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau
lantunan ayat suci
O:
Pasien tenang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa II
Nilly Aprianti
4 Juni 2021 Intoleransi aktivitas S:
18.00 berhubungan dengan penurunan - Pasien mengatakan mampu melakukan makan minum sendiri, berdiri dan kekamar
perfusi perifer akibat sekunder mandi dengan dibantu oleh keluarga
dari ketidakseimbangan antara - Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri dengan selalu
suplai oksigen miokardium berhati-hati
dengan kebutuhan - Pasien mengatakan sudah mampu melaksanakan aktivitas secara mandiri, pasien
mengatakan menerina sakitnya dan selalu berdoa untuk dapat sembuh dari sakitnya
O:
- ROM 5 pada setiap ekstremitas
- Pasien terlihat makan, minum dan duduk tanpa dibantu oleh keluarga, pasien ramah
dengan pasien lain sekamarnya dan keluarganya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi diagnosa III
Nilly Aprianti
5 Juni 2021 Penurunan curah jantung S:
berhubungan dengan penurunan - Pasien mengatakan dadanya tidak berdebar-debat kualitas nadi regular, kuat dan dalam
kontraktilitas ventrikel kiri - pasien mengatakan selalu berisitirahat setelah aktivitas dengan posisi setengah duduk,
berdiri dan berjalan
- pasien mengatakan tidak ada kesulitan bernapas, pasien mengatakan masih sulit jika
bernapas sambil berbaring
O:
- Status pernapasan baik 16 x/ menit, ronkhi bersih --
- Input, infus Asering 720 cc/ hari, makan 600 cc/ hari, minum 1200 cc, jumlah 2420
- Output, BAB 500 cc, BAK 1000 cc, IWL 500, jumlah 2000 cc
- Balance + 420 cc/ hari
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- pasien telihat lebih segar, pernapasan 18 x/ menit
- Sebelum braktivitas, Tekanan darah 120/ 80 mmHg, Nadi 80 x/ m3nit pernapasan 18 x/
menit,
- Setelah beraktivitas tekanan darah 110/ 80 mmHg, nadi 82 x/ menit, pernapasan 18 x/
menit
- Tidak ada sianosis perifer
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan pasien pulang
Nilly Aprianti
5 Juni 2021 Nyeri akut berhubungan dengan S:
agen cedera bilologis - Nyeri dada berkurang, skala nyeri 1, hilang timbul, lokasi di daerah dada ter lokalisasi, ±
(perubahan metabolisme 10 detik
miokardium) O:
- Pasien tenang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan pasien pulang
Nilly Aprianti
5 Juni 2021 Intoleransi aktivitas S:
berhubungan dengan penurunan - Pasien mengatakan mampu melakukan makan minum sendiri, berdiri dan kekamar
perfusi perifer akibat sekunder mandi dengan dibantu oleh keluarga ROM 5 pada setiap ekstremitas
dari ketidakseimbangan antara O:
suplai oksigen miokardium - Pasien terlihat bersih, dan segar
dengan kebutuhan - Respon fisik, emosi, sosial dan spiritual baik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan pasien pulang
Nilly Aprianti

Anda mungkin juga menyukai