Anda di halaman 1dari 7

Modul Sosiologi Ekonomi

PERTEMUAN 7:
EKOLOGI, ORGANISASI
DAN STRATIFIKASI SOSIAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa ekologi; organisasi
ekologi; dan stratifikasi sosial.
Setelah mempelajari modul perkuliahan ini, Anda harus mampu:
7.1. Mengidentifikasi mengenai analisa ekologis
7.2. Mengidentifikasi organisasi ekologi
7.3. Memetakan stratifikasi sosial dalam masyarakat

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 7.1:
Analisa Ekologi

Dalam konteks analisa ekologis, terdapat beberapa pendekatan yang


akan diuraikan sebagai berikut :
a. Pendekatan Wilayah
Pendekatan wilayah menekankan pada keruangan. Pendekatan ini
mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti
perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan
elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area.
Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen
tersebut.
Distribusi elemen geografi tersebut akan membentuk pola seperti
memanjang, radial, dan sebagainya. Sementara itu, proses keruangan sendiri
berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi
berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 45


Modul Sosiologi Ekonomi

mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan
wajar.
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan
dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini;
 Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang
terjadi.
 Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya
fenomena alam.
 Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena
alam berlangsung.
 Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya
fenomena alam.
 Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang
menyebabkan terjadinya fenomena alam.
 Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya
fenomena alam.

b. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme
dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga
perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua
sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan.
Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan
kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas
pendekatan ini. Menggunakan keenam pertanyaan geografi, analisis dengan
pendekatan ini masih bisa dilakukan.
Sebagai contoh kasus, analisis mengenai terjadinya banjir di suatu
wilayah dapat menggunakan pendekatan ekologis yang dapat diawali dengan
tindakan sebagai berikut.
 Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini,
seperti jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi tersebut.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 46


Modul Sosiologi Ekonomi

 Identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di


lokasi tersebut.
 Identifikasi budidaya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan.
 Menganalisis hubungan antara budi daya dan dampak yang
ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir.
 Menggunakan hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif
pemecahan masalah ini.

c. Pendekatan Kompleks Wilayah


Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan
analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation”
yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini
mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain.
Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat
permintaan dan penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan
kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah
potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti
kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi
aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk
jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.

Tujuan Pembelajaran 7.2:


Organisasi Ekologi
Organisasi ekologi adalah individu individu organisme sejenis yang
berkelompok membentuk suatu kelompok dan menempati suatu tempat pada
suatu waktu. Kelompok ini disebut sebagai populasi.
Beberapa populasi akan mendiami suatu tempat secara bersama sama,
dan kumpulan ini disebut komunitas. Komunitas akan saling berinteraksi
secara timbal balik dengan komponen abiotiknya membentuk suatu sistem
yang dikenal dengan ekosistem.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 47


Modul Sosiologi Ekonomi

Populasi
Di dalam populasi ada hal-hal yang sangat khas sekali, yaitu:
a. Ciri khas yang dimiliki oleh tiap tiap individu anggota populasi,
misalnya sejarah hidup, perkembangan dan lainnya.
b. Ciri khas yang dimiliki oleh populasi, misalnya laju kematian, laju
kelahiran dan perbandingan umur.
c. Individu anggota populasi dilahirkan, mempunyai umur dan mati.
Tetapi individu ini tidak mempunyai laju kelahiran dan laju
kematian, karena untuk mengetahui laju harus dalam kelompok
individu atau populasi.
d. Kepadatan suatu populasi dapat ditunjukkan dengan cacah individu
per unit area atau unit volume. Angka ini yang menunjukkan
besarnya populasi. Misalnya: kepadatan penduduk di suatu kota
sebesar 750/kilometer persegi; kepadatan phytoplankton 1
juta/liter.
e. Dalam studi populasi penting diketahui pula adanya perubahan
populasi, baik penambahan atau pengurangan
f. Faktor faktor yang mempengaruhi populasi
1) Faktor yang tergantung kepada kepdatan populasi, umumnya
faktor biologik seperti kompetisi, parasit, pathogen
2) Faktor yang tidak tergantung kepada kepadatan populasi,
merupakan faktor faktor fisik misalnya iklim
g. Dispersal (pemencaran) pada populasi, yaitu gerakan individu
masuk ataupun keluar dari populasi, yang dibedakan menjadi:
1) Imigrasi: gerakan individu memasuki suatu populasi
2) Emigrasi: gerakan individu keluar dari populasi
3) Migrasi: gerakan individu keluar atau memasuki kembali
suatu populasi secara periodic

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 48


Modul Sosiologi Ekonomi

Tujuan Pembelajaran 7.3:


Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan anggota masyarakat ke dalam


lapisan-lapisan sosial secara bertingkat. Atau definisi stratifikasi sosial yaitu
merupakan suatu pengelompokan anggota masyarakat berdasarkan status
yang dimillikinya.
Stratifikasi sosial atau disebut juga dengan pelapisan sosial telah
dikenal saat manusia menjalankan kehidupan. Terbentuknya stratifikasi sosial
yaitu dari hasil kebiasan manusia seperti berkomunikasi, berhubungan atau
bersosislisasi satu sama lain secara teratur maupun tersusun, baik itu secara
individual maupun berkelompok. Tapi apapun wujudnya dalam kehidupan
bersama sangat memerlukan penataan serta organisasi, dalam rangka
penataan pada kehidupan inilah yang pada akhirnya akan terbentuk sedikit-
demi sedikit stratifikasi sosial.
Proses terjadinya stratifikasi sosial antara lain adalah sebagai berikut:
1) Terjadi secara otomatis/dengan sendirinya
Stratifikasi dapat terjadi karena faktor yang sudah ada sejak
seseorang lahir, atau proses ini bisa terjadi karena pertumbuhan
masyarakat. Seseorang yang menempati lapisan tertentu bukan atas
kesengajaan yang dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendiri akan
tetapi terjadi secara otomatis, seperti misalnya keturunan.
2) Terjadi secara sengaja
Dapat terjadi dengan sengaja dengan maksud untuk tujuan atau
kepentingan bersama. Sistem ini ditentukan dengan adanya
wewenang dan juga kekuasaan yang diberikan oleh seseorang atau
organisasi. Misalnya seperti diberikan oleh partai politik,
perusahaan tempat bekerja, pemerintahan dan lain-lain.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 49


Modul Sosiologi Ekonomi

Faktor Penyebab Terjadinya Stratifikasi Sosial


Beberapa faktor penyebab terjadinya stratifikasi sosial adalah sebagai
berikut:
1) Kekayaan, sesorang yang mempunyai kekayaan yang lebih
biasanya termasuk ke lapisan paling atas dalam stratifikasi sosial.
2) Kehormatan, orang yang paling di hormati biasanya selalu
menempati lapiasan paling atas, sering kita ditemui di masyarakat,
misalnya seperti seseorang yang berjasa besar.
3) Kekuasaan, ukuran kekuasaan seseorang pun dapat menjadi faktor
penyebab terbentuknya statifikasi sosial dan biasanya seseorang
yang mempunyai kekuasaan selalu menempati lapisan teratas,
misanya seperti gubernur, bupati dan lain-lain.
4) Berilmu tinggi atau berpengetahuan tinggi, seseorang akan
menempati urutan paling atas jika dia memiliki ilmu pengetahuan
yang tinggi.

Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

1. Stratifikasi sosial tertutup/pelapisan sosial tertutup


Yang dimaksud dengan stratifikasi tertutup yaitu stratifikasi di
mana setiap anggota masyarakat tidak bisa pindah ke tingkat sosial
yang lebih tinggi ataupun ke tingkat sosial yang lebih rendah.
Seperti contohnya pada sistem kasta pada suatu negara atau pada
suatu daerah yang terdapat golongan darah biru dan golongan
masyarakat biasa.
2. Stratifikasi sosial terbuka/pelapisan sosial terbuka
Yang dimaksud dengan stratifikasi sosial terbuka yaitu suatu sistem
stratifikasi di mana setiap anggota masyarakat bisa berpindah-
pindah dari satu tingkatan yang satu ke tingkatan lainnya. Seperti
contohnya pada tingkatan dunia pendidikan, jabatan pekerjaan,
kekuasaan dan lain-lain. Seseorang yang tadinya biasa-biasa saja
dapat merubah nasib dan tingkatan sosialnya menjadi lebih baik
atau lebih tinggi lagi, disebabkan seseorang tersebut berusaha keras
untuk dapat menubah nasibnya lebih baik lagi dengan cara sekolah
yang tinggi dan memiliki banyak kemampuan sehingga dia
mendapatkan kedudukan yang baik dalam pekerjaanya serta
menerima upah yang tinggi.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 50


Modul Sosiologi Ekonomi

Fungsi Stratifikasi Sosial


Beberapa fungsi dari stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
1) Sebagai suatu alat untuk penditribusian hak dan kewajiaban,
misalnya seperti: menentukan kedudukan, jabatan, penghasilan
seseorang dan lain-lain.
2) Untuk mengkoordinasikan bagian-bagian yang terdapat pada
struktur sosial yang gunanya untuk mencapai tujuan yang telah di
tentukan sebelumnya.
3) Sebagai penempatan individu atau seseorang pada strata (lapisan)
tertentu dalam struktur sosial.
4) Sebagai penentu tingkatan mudah atau tidaknnya bertukar status
atau kedudukan dalam struktur sosial.
5) Untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada dalam
masyarakat.
6) Mendorong masyarakat supaya bergerak sesuai fungsinya.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan berbagai pendekatan yang terdapat dalam analisa ekologis!
2. Jelaskan definisi stratifikasi sosial dan faktor-faktor penyebab terjadinya
stratifikasi sosial dalam masyarakat.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

Suwarsono, Alvin, Y.So. (1994). Perubahan Sosial Pembangunan, (ed.revisi),


Jakarta : LP3ES.
S, Mulyadi. (2014). Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif
Pembangunan, (ed.revisi). Jakarta: Rajawali Pers.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 51

Anda mungkin juga menyukai