Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Bekakang
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya
perkembangan yang utuh dan optimal. Bimbingan dan Konseling yang berkembang
pada saat ini adalah bimbingan dan konseling perkembangan (PERMENDIKBUD
RI: 111, 2014). Kaidah dasar yang dinyatakan secara eksplisit dalam kurikulum
2013 yang berkaitan langsung dengan layanan bimbingan dan konseling adalah
layanan bimbingan klasikal, madrasah memasukkan serangkaian layanan klasikal
ke dalam kurikulum madrasah.
B. Pengertian Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal adalah layanan dasar bagi siswa yang berjumlah anatar 30-40
orang melalui kegiatan klasikal yang disajikan secara sistematis, terjadwal, bersifat
preventif dan memberikan pemahaman diri dan pemahaman tentang orang lain
yang berorientasi pada bidang bidang pembelajaran, pribadi, sosial dan karir
dengan tujuan menyediakan informasi yang akurat dan dapat membantu individu
untuk merencanakan pengambilan keputusan dalam hidupnya serta
mengembangkan potensinya secara maksimal.
C. Dasar dan Tujuan Bimbingan Klasikal
Di dalam lampiran IV, Permendikbud no. 81 A, tentang implementasi kurikulum
yang membuat pedoman pembelajaran, khususnya pada agaian konsep dan
strategi layanan BK, dinyatakan bahwa kegiatan tatap muka dilaksanakan secara
klasikal dengan rombongan siswa dalam kelas, untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran, penugasan konten, kegiatan instumentasi,
serta layanan/kegiatan yang dapat dilakukan dalam 1 kelas. Kegiatan tatap muka
diberikan waktu 1 jam perkelas perminggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
Tujuan bimbingan klasikal adalah membantu konseli agar mampu menyesuaikan
diri, mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, mampu beradaptasi dalam
kelompok, mampu menerima support atau dapat memberikan support pada teman-
temannya. Tujuan bimbingan klasikal menurut Sugandi (2008:207) adalah
membantu siswa agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi
aspek pribadi, sosial, pendidikan dan karir. Tujuan bimbingan klasikal menurut
Yusuf dan Nurihsan (2008:6) adalah membantu siswa mengembangkan potensinya
secara optimal. Secara lebih terperinci Yusuf dan Nurihsan (2008:13) menjelaskan
bahwa tujuan bimbingan klasikal adalah agar individu dapat : (a) merencanakan
kegiatan penyelesaian study, perkembangan karir serta kehidupannya di masa
yang akan datang, (b) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya secara optimal, (c) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan
dan lingkungan masyarakat.
D. Keunggulan Bimbingan Klasikal
Keunggulan bimbingan klasikal berdasarkan pendapat Siwabessy dan Hastoeti :
1. Informasi yang disampaikan atau jenis kegiatan bimbingan yang dilakukan
dapat menjangkau sejumlah siswa secara merata, para siswa sekelas dapat
menerima informasi yang sama dari suatu sumber apakah guru/konselor atau
sumber yang lain secara bersama-sama dengan demikian dapat meminimalkan
pemahaman keliru atau kesalahan persepsi.

ii | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
2. Bimbingan klasikal membuka peluang untuk siswa secara serempak
mempunyai pengalaman belajar yang sama dan seragam.
3. Bimbingan klasikal memberikan kesempatan bagi siswa-siswa untuk
mengimprovisasi kemampuan kreativitasnya dan sportivikasinya apabila
konselor mampu management kelas dengan baik.
4. Bimbingan klasikal memungkinkan para siswa saling memahami berbagai
terbuka, menilai, mengomentari dengan jujur dan tulus serta sesuai
pengarahan.
5. Bimbingan klasikal membantu siswa membina sikap asertif yang sangat
diperlukan siswa dalam kehidupan mereka di masa mendatang.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulisan buku ini bertujuan :
1. Membantu guru BK/konselor berkaitan dengan penyiapan materi program
pelayanan bimbingan klasikal.
2. Memberi bahan materi informasi baik bidang pribadi, sosial, belajar dan
persiapan karir bagi siswa.
3. Membantu orang tua dalam membimbing dan mengarahkan para putra dan
putrinya pada arah perkembangan yang optimal.

iii | B K M T s N 2 T R E N G G A L E K
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
SEMESTER 1 ................................................................................................................1
A. KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA ................................................................2
B. BERPIKIR DAN BERSIKAP POSITIF ........................................................................8
C. MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR .................................................................13
D. KOMUNIKASI EFEKTIF ..........................................................................................18
E. NILAI – NILAI KEHIDUPAN .....................................................................................25
F. KEPRIBADIAN MANUSIA .......................................................................................30
G. MEMBINA PERSAHABATAN SEJATI .....................................................................34
H. EVALUASI PRESTASI BELAJAR ...........................................................................39
SEMESTER 2 ..............................................................................................................44
A. MOTIVASI SUKSES DARI TOKOH INSPIRATIF.....................................................45
B. PERENCANAAN KARIR MASA DEPAN .................................................................50
C. TAWURAN ANTAR REMAJA ..................................................................................54
D. KIAT SUKSES MEMBANGUN KARIR .....................................................................59

iv | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
SEMESTER 1

1|BK MTs N 2 Trenggalek


KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA

ASPEK PERKEMBANGAN 1 INDIKATOR

Landasan hidup religius Mengetahui bentuk-bentuk ibadah

KOMPETENSI TUJUAN

Berminat mempelajari arti dan Siswa dapat mengetahui bentuk- bentuk


tujuan setiap bentuk ibadah ibadah sehari-hari yang baik dan benar

BIDANG BIMBINGAN NILAI-NILAI KARAKTER

Pribadi Religius, Toleransi, demokratis,


bersahabat, komunikatif, cinta damai,
peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab

Pengertian Kerjasama Antar Umat Beragama


Kerjasama umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan
ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat beragama dan
pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat beragama, di
bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah
ibadah harus memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan hokum dan telah
terdaftar di pemerintah daerah. Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah,
Provinsi, maupun Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi
pemerinth lainnya. Lingkup ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya
kerukunan umat beragama, mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan
keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama,
bahkan menerbitkan rumah ibadah.
Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan
Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan
pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi
masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan. Kerukunan
antar umat beragama dapat diwujdkan dengan :
1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara atau
Pemerintah.
Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar umat beragama,
ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Manfaat Kerjasama Antar Umat Beragama
Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor
pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Dialog antar umat beragama
dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam
kehidupan berbangsa. "Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia
akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara,"
Tokoh dan umat beragama dapat memberikan kontribusi dengan berdialog secara jujur,
berkolaborasi dan bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi berbagai

2|BK MTs N 2 Trenggalek


masalah sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan. Pemikiran Pendeta Viktor Tanja yang
menyatakan bahwa misi agama atau dakwah yang kini harus digalakkan adalah misi dengan tujuan
meningkatkan sumber daya insani bangsa, baik secara ilmu maupun karakter. "Hal itu kemudian
perlu dijadikan sebagai titik temu agenda bersama lintas agama.
Kerjasama di antara umat beragama merupakan bagian yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kerjasama yang erat di antara mereka,
kehidupan dalam masyarakat akan menjadi aman, tenteram, tertib, dan damai. Bentuk kerjasama
antar umat beragama di antaranya sebagai berikut:
a. Adanya dialog antar pemimpin agama
b. Adanya kesepakatan di antara pemimpin agama untuk membina agamanya masing-masing
c. Saling memberikan bantuan bila terkena musibah bencana alam
Kerjasama Antar Umat Beragama
Kerja sama merupakan hubungan yang dinilai paling berhasil dalam suatu kemajemukan. Oleh
karenanya hal ini menjadi mutlak dilakukan di negara kita yang majemuk. Kerja sama harus dilakukan
untuk menghasilkan pembaruan yang diinginkan. Selain itu, kerja sama juga dapat memperkuat atau
memberdayakan orang atau kelompok lain yang belum terlibat. Dengan kerja sama, masalah-masalah
akibat perbedaan etnis, agama, dan budaya dapat diatasi. Contoh, kerja sama dalam pembangunan
jembatan yang rusak dapat menyatukan warga di wilayah yang berbeda. Kerja sama dapat pula dilakukan
antarumat beragama. Kerja sama antarumat beragama meliputi berbagai bidang. Beberapa bidang kerja
sama antarumat beragama antara lain sebagai berikut :
1. Penegakan Keadilan
Kerjasama antarumat beragama dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk mengurangi
atau memberantas praktik ketidakadilan yang sudah menyengsarakan rakyat dan umat dalam waktu
yang cukup lama. Misalnya, dengan melaporkan pihak yang melakukan korupsi kepada penegak
hukum.
2. Perbaikan taraf hidup (ekonomi)
Kerja sama antarumat beragama memungkinkan adanya perbaikan taraf hidup bagi pemeluknya.
Salah satu contoh kerja sama dalam bidang ini adalah penggalangan dana untuk membantu korban
bencana dan membuka lapangan kerja untuk warga yang belum bekerja.

3. Perbaikan Akhlak
Para pemimpin dan tokoh-tokoh agama dituntut untuk bisa bekerja sama dalam menyuarakan
kehendak agama demi kebaikan, perdamaian, kebahagian, dan keselamatan umat manusia.
Misalnya dengan mendukung diberantasnya perilaku seks bebas yang dapat merusak mental dan
perilaku remaja.
Kendala-Kendala Kerukunan Antar Umat Beragama
1) Rendahnya Sikap Toleransi
Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini,
khususnya di Indonesia, adalah munculnya sikap toleransi malas-malasan (lazy tolerance)
sebagaimana diungkapkan P. Knitter. Sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak
langsung (indirect encounter) antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif.
Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan.
Tentu saja, dialog yang lebih mendalam tidak terjadi, karena baik pihak yang berbeda
keyakinan/agama sama-sama menjaga jarak satu sama lain. Masing-masing agama mengakui
kebenaran agama lain, tetapi kemudian membiarkan satu sama lain bertindak dengan cara yang
memuaskan masing-masing pihak. Yang terjadi hanyalah perjumpaan tak langsung, bukan
perjumpaan sesungguhnya. Sehingga dapat menimbulkan sikap kecurigaan diantara beberapa pihak
yang berbeda agama, maka akan timbullah yang dinamakan konflik.
2) Kepentingan Politik
Faktor Politik, Faktor ini terkadang menjadi faktor penting sebagai kendala dalam mncapai
tujuan sebuah kerukunan anta umat beragama khususnya di Indonesia, jika bukan yang paling
penting di antara faktor-faktor lainnya. Bisa saja sebuah kerukunan antar agama telah dibangun
3|BK MTs N 2 Trenggalek
dengan bersusah payah selama bertahun-tahun atau mungkin berpuluh-puluh tahun, dan dengan
demikian kita pun hampir memetik buahnya. Namun tiba-tiba saja muncul kekacauan politik yang
ikut memengaruhi hubungan antaragama dan bahkan memorak-porandakannya seolah petir
menyambar yang dengan mudahnya merontokkan “bangunan dialog” yang sedang kita selesaikan.
Seperti yang sedang terjadi di negeri kita saat ini, kita tidak hanya menangis melihat political
upheavels di negeri ini, tetapi lebih dari itu yang mengalir bukan lagi air mata, tetapi darah; darah
saudara-saudara kita, yang mudah-mudahan diterima di sisi-Nya. Tanpa politik kita tidak bisa hidup
secara tertib teratur dan bahkan tidak mampu membangun sebuah negara, tetapi dengan alasan
politik juga kita seringkali menunggangi agama dan memanfaatkannya.
3) Sikap Fanatisme
Di kalangan Islam, pemahaman agama secara eksklusif juga ada dan berkembang. Bahkan akhir-
akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman keagamaan yang dapat
dikategorikan sebagai Islam radikal dan fundamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang
menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya
diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Mereka masih berpandangan bahwa Islam
adalah satu-satunya agama yang benar dan dapat menjamin keselamatan menusia.
Pandangan-pandangan semacam ini tidak mudah dikikis karena masing-masing sekte atau aliran
dalam agama tertentu, Islam misalnya, juga memiliki agen-agen dan para pemimpinnya sendiri-
sendiri. Islam tidak bergerak dari satu komando dan satu pemimpin. Ada banyak aliran dan ada
banyak pemimpin agama dalam Islam yang antara satu sama lain memiliki pandangan yang berbeda-
beda tentang agamanya dan terkadang bertentangan. Tentu saja, dalam agama Kristen juga ada
kelompok eksklusif seperti ini. Kelompok Evangelis, misalnya, berpendapat bahwa tujuan utama
gereja adalah mengajak mereka yang percaya untuk meningkatkan keimanan dan mereka yang
berada “di luar” untuk masuk dan bergabung. Bagi kelompok ini, hanya mereka yang bergabung
dengan gereja yang akan dianugerahi salvation atau keselamatan abadi. Dengan saling
mengandalkan pandangan-pandangan setiap sekte dalam agama teersebut, maka timbullah sikap
fanatisme yang berlebihan
Pamela Espland dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Ramaja Gaul menuliskan 9 (sembilan)
alasan bagi para remaja untuk pergi ke rumah ibadah atau menghadiri pertemuan-pertemuan
keagamaan, yaitu sebagai berikut :
1. Komunitas religius mengurangi tindakan-tindakan penuh resiko. Remaja yang aktif dalam kegiatan
keagamaan memiliki risiko yang lebih kecil untuk terkena pengaruh negatif pergaulan, seperti
penggunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, dsb, dibandingkan dengan remaja yang tidak
bergabung dengan komunitas keagamaan.
2. Komunitas religius mengajarkan nilai-nilai. Nilai-nilai kebaikan ini akan mengarahkan para
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan membuat pilihan-pilihan positif.
3. Komunitas religius tidak memiliki batasan usia. Tiadanya batasan usia membuat kita dapat bertemu
dengan orang-orang dari berbagai tingkatan usia.
4. Komunitas religius menyediakan perlindungan dan sandaran. Kamu akan menjalin hubungan dengan
guru-guru pelajaran agama, pemimpin kaum muda, rekan sebaya, keluarga, dan pembimbing yang
peduli padamu dan selalu siap membantu pada saat senang dan susah.
5. Komunitas religius menaruh harapan tinggi pada kaum muda. Pemahaman akan potensi besar
membuat komunitas religius selalu memotivasi dan memfasilitasi remaja untuk tumbuh dan
berkembang menjadi dewasa, sukses dan berprestasi.
6. Komunitas religius menyediakan kesempatan agar kamu menjadi anggota kelompok yang bisa
berkontribusi.
7. Komunitas religius mendorong kamu untuk melayani orang lain. Orang yang terbaik adalah orang yang
paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain.
8. Komunitas religius memupuk kemampuan bersosialisasi dan sifat kepemimpinan. Komunitas ini
memberi kesempatan pada remaja untuk memimpin, merencanakan program, menjadi pemimpin
agama bagi rekan-rekan sebaya dan anak yang lebih muda melalui kegiatan positif.

4|BK MTs N 2 Trenggalek


Komunitas religus menawarkan stabilitas. Sesuatu yang dibuat oleh manusia pasti akan mengalami
perubahan. Hanya nilai-nilai dan ajaran agama yang berasal dari Tuhan yang tidak akan pernah berubah.

5|BK MTs N 2 Trenggalek


Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal


Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

6|BK MTs N 2 Trenggalek


LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

7|BK MTs N 2 Trenggalek


BERPIKIR DAN BERSIKAP POSITIF

ASPEK PERKEMBANGAN 2 • Manfaat berpikir dan bersikap


positif
Berpikir dan Bersikap positif
TUJUAN
KOMPETENSI
Siswa dapat berpikir dan bersikap dalam
Bisa berpikir dan bersikap positif
kehidupan sehari–hari.
BIDANG BIMBINGAN
NILAI-NILAI KARAKTER
Pribadi
Religius, Toleransi, demokratis,
INDIKATOR bersahabat, komunikatif, cinta damai,
peduli lingkungan, peduli sosial,
• Mengetahui pentingnya berpikir dan tanggung jawab
bersikap positif

Pentingnya Berpikir Positif


Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja, berpikir positif,
bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-baik saja. Dalam menjalani
hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan tantangan yang diberikan Tuhan Yang
Mahaesa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah untuk menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada
dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan
yang lain adalah bagaimana orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi.
Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau
situasi yang kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita
sampai berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?!
Manfaat Berpikir Positif dan Senyum
Sudah tidak diragukan lagi bahwa hanya dengan berpikir positif badan kita menjadi sehat, tidak
sakit-sakitan, atau bahkan sukses dalam bisnis. Memang dengan berpikir positif urat-urat saraf kita
menjadi tidak tegang, sehingga pikiran menjadi jernih, mudah memutuskan hal-hal yang penting. Selain
berpikir positif, senyum juga sangat besar pengaruhnya terhadap diri kita. Saya sering menganjurkan
teman-teman meluangkan waktunya untuk tersenyum
Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa tersenyum. Jika
tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik ujung bibir seperti orang yang
sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam
mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan berpikir positif. Tetapi
mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, saraf tidak
tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan berpikir positif dan
senyum serta syukur.
Menuju Sukses : Berpikir Positif
Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di masa sekarang
dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang
dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita
merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya.
Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih
banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai
tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi

8|BK MTs N 2 Trenggalek


dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya
suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang
jalan yang kita lalui tersebut.
Dari beberapa buku yang saya baca beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah
untuk menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana
untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus
dilakukan secara terus-menerus :
a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada
selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan
camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja
Anda, di dashboard mobil, atau di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian
pemikiran Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri
orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif
tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan
mohonlah agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″. Bangunlah pada
pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “10″, dan perlakukanlah
mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh
dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.
d. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak
dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara
untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang
lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri ataupun anak-anak Anda.
Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.

Siapa yang ingin sukses ?

Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !

Buang jauh-jauh hal-hal negatif ;

juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !

Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :

“Pasti gagal;

Kami belum pernah melakukannya;

Kami tak sanggup melakukannya;

Saya belum siap melakukannya;

Itu bukan tanggung jawab kami;

dan sebagainya”.

Membangun Sikap Berpikir Positif


Ada 12 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :
1. Kamu bisa memilih bersikap optimis

9|BK MTs N 2 Trenggalek


2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
4. Kamu bisa memilih cerita
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias
6. Kamu bisa memilih lebih peka
7. kamu bisa memilih humor
8. Kamu bisa memilih sportif
9. Kamu bisa memilih rendah hati
10. Kamu bisa memilih bersyukur
11. Kamu bisa memilih beriman
12. Kamu bisa memilih berpengharapan

10 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

11 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

12 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

ASPEK PERKEMBANGAN 3 TUJUAN


Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dapat memotivasi sendiri dalam
kehidupan sehari–hari.
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Bisa meningkatkan motivasi belajar
Religius, Toleransi, demokratis,
BIDANG BIMBINGAN bersahabat, komunikatif, cinta damai,
Belajar peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
INDIKATOR
• Memahami pentingnya motivasi
belajar
• Bisa memotivasi diri sendiri

Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan menimbulkan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi adalah penggerak, yakni
penggerak yang menimbulkan keinginan keinginan seperti, keinginan untuk tahu, keinginan untuk
kreatif, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses dan sebagainya. Kemudian
motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan kegiatan belajar, kegiatan belajar
di sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas, mengobservasi, meneliti, menelaah,
materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan memberikan arah pada kegiatan belajar
maksudnya mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar yaitu mengerti,memahami dan terampil
terhadap apa yang dipelajari.
Pada prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut ini :
1. Ani ingin menjadi seorang dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan
sebaik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian
sebagai seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya itu
maka Ani selalu mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Apabila kita perhatikan contoh diatas
maka dapat diambil kesimpulan bahwa karena keinginan yang kuat ANI dapat memotivasi dirinya
dalam belajar.
2. Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi uang tabungannya
belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Roni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan
gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata
ayahnya, Roni menjadi bertambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa
agar dapat memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa
semangat belajar Roni timbul karena faktor dari luar, yaitu ingin mendapat gitar dan ingin
memenuhi harapan orang tuanya.
3. Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil. Rudi adalah harapan
satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi
mempunyai pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat
remaja, ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan
membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya,
kadang-kadang sampai larut malam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah
demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan
kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembimbing kenapa tidak masuk
sekolah, jawabnya sederhana yaitu “malas”.

13 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Memperhatikan cerita tentang Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas ?” Rudi malas
karena pada dirinya tidak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi? Jawabnya adalah karena Rudi :
a. Tidak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri)
Dari beberapa illustrasi diatas dapat diketahui bahwa motivasi sangat diperlukan dalam
mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal dari dalam diri dan
ada yang berasal dari luar diri. Motivasi yang berasal dari dalam diri antara lain : adanya kemauan
yang kuat, usaha yang gigih, niat dan keyakinan yang kuat untuk mencapai apa yang yang dicita-
citakan, disertai doa dan ibadah yang rajin. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri, misalnya :
untuk memenuhi harapan orang tua, ingin mendapat hadiah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar diri
siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :

• Tekun

• Ulet
• Minat yang tinggi

• Mandiri

• Bertanggung Jawab

• Senang memecahkan soal-soal latihan.


Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar adalah :
1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam
pemahaman diri seseorang semakin besar semangat yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan
Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa kita
selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak
berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat
diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah
idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan,
perhatikan hal-hal berikut ini :

14 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Persyaratan akademis, meliputi :
Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
Kelengkapan catatan pelajaran.
Mengerjakan tugas (PR) dengan baik
Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:
Kelakuan :
Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:
▪ Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan
▪ Memakai pakaian bersih dan rapi
▪ Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki pendek)
▪ Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
▪ Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
▪ Membuang sampah ditempatnya

15 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal


Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

16 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

17 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
KOMUNIKASI EFEKTIF

ASPEK PERKEMBANGAN 4 TUJUAN


Komunikasi Efektif Siswa dapat berkomunikasi secara
efektif.
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Bisa berkomunikasi secarara efektif
Religius, Toleransi, demokratis,
BIDANG BIMBINGAN bersahabat, komunikatif, cinta damai,
Sosial peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
INDIKATOR
• Memahami pentingnya
berkomunikasi secara efektif

Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari
komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum tercapai,
misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi, perubahan sikap pada teman/orang
lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara
sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan
atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pAndangan atas ide
yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau
mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan
terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta dengan
siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif

18 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi
dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata “IYE” atau
“IYA” dsb.
Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya
kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan bawah perut, dsb.
Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi
mulut dan bibir senyum simetris, dsb.
Kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta dengan
siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif
secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi
dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata
“Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang
lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan
bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara
spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris,
Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif ?
Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif; perilaku pasif dan
perilaku asertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si pembicara
tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.
Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara,
cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.
Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan berorientasi pada
tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu
dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghormati dan saling memuaskan kepentingan
lawan bicara.
Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi
Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang
berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah tidak memperhatikan pesan
dengan baik ketika orang lain (pihak pertama sebagai pembicara). Kesalahan ini terjadi hampir
dialami oleh setiap orang terutama bilamana dalam kondisi tidak kondusif, misalnya karena suasana
bising, menghayal, kondisi lapar, tidak sehat, dan seterusnya. Bilamana hal terjadi, maka
kemungkinan banyak pula konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa kecewa, tidak dihargai,
dan hubungan kurang harmonis, dan seterusnya. Anda sendiri bisa bayangkan kemungkinan
konsekuensi apa saja yang akan terjadi bilamana suatu pesan dalam komunikasi tidak diperhatikan
dengan baik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
Sebagai makluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita. Apa sebenarnya
komunikasi itu? Komunikasi dapat kita artikan sebagai berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala
bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang
lain merupakan tujuan komunikasi. Lalu jika pesan yang kita maksudkan tersebut tidak sesuai
dengan penangkapan lawan bicara kita, terjadilah mis-komunikasi. Sebuah komunikasi yang efektif
membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh,
dan penampilan fisik secara eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol' melihat seseorang
berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara kita memberi sedikit perhatian pada
hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak
bisa berkomunikasi dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Bagiamana

19 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi
pertimbangan untuk dikembangkan :
Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan
mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang
membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak
mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang
sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-
tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi
menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia
diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi
tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari
Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual
daripada secara verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian
pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan bagian
tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda
saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan
struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang
dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin
banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah
efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun
komunikasi kita.
Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda. Dengan
komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila
pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-
lainnya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh
bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat
membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental,
penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa
‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri bahkan
pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :
a. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari
mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini
saya bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli dengan
informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa
yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.
b. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu
apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak
usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan
sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat
yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat
menyampaikannya.

20 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
c. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan dan
tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan
tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda
harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme
yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan
latihan/pengalaman orasi yang cukup.
d. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan
bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin
minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan
mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.
e. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus tanggap
membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda benar-benar
terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu
dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan pembiraan
kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda yang telah gagal. Dengan
mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus
melatih diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan.
Tips Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara internal
maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik, seorang
komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu menggerakkan massa,
mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah gagasan menjadi sebuah realita.
Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan maupun kawan, seorang komunikator
yang baik sangat diperhitungkan daam berbagai tatanan, seorang wartawan maka tulisannya sama
berbahayanya dengan ketukan palu seorang hakim, dengan demonstrasi ribuan buruh, dengan
ultimatum seorang penjahat besar.
Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi yang
baik telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam kehidupn
manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk menerima
kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain, bahkan
ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita hanya perlu
memperbaiki komunikasi kita.
Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :
a. Kenali konsep diri Anda
b. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
c. Tetapkan tujuan komunikasi
d. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi
e. Buat draft pembicaraan
f. Kuasai topik pembicaraan
g. Hargai perbedaan pendapat
h. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan

21 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
i. Pertahankan kontak mata
j. Empati terhadap situasi dan kondisi klien
k. Atur dan managemen nafas
l. Kontrol postur tubuh
m. Gunakan bahasa non verbal seperlunya
n. Gunakan bahasa yang sama - sama dimengerti
o. Cerahkan perbincangan dengan humor - humor segar
Mungkin beberapa tips dan trik di atas sudah mampu membantu Anda memperbaiki cara
berkomunikasi, semakin bagus komunikasi Anda maka kehidupan Anda akan berubah menjadi lebih
baik, semakin baik kualitas kehidupan Anda maka kebahagiaan menjadi milik Anda

22 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

23 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

24 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
NILAI – NILAI KEHIDUPAN

ASPEK PERKEMBANGAN 4 TUJUAN


Nilai – nilai kehidupan Siswa dapat menerapkan nilai-nilai
kehidupan .
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Bisa mngaplikasikan nilai-nilai
kehidupan Religius, Toleransi, demokratis,
bersahabat, komunikatif, cinta damai,
BIDANG BIMBINGAN peduli lingkungan, peduli sosial,
Sosial tanggung jawab

INDIKATOR
• Memahami pentingnya nilai –nilai
kehidupan

Pengertian Nilai Kehidupan


Nilai Menurut para Ahli
Kimball Young : Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang
apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
A.W.Green : Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
Woods : Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
M.Z.Lawang : Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang
pantas,berharga,dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
Hendropuspito : Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena
mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.

Nilai-nilai Kehidupan
Nilai-nilai adalah suatu peraturan atau norma-norma yang dalam hal ini berhubungan dengan
“baik tidak baik”, “boleh tidak boleh”, “sopan tidak sopan”, “penting tidak penting”, “tahu aturan
tidak tahu aturan”, dan sebagainya.
Nilai-nilai kehidupan adalah suatu norma-norma atau nilai-nilai kehidupan yang sangat
mempengaruhi tindakan seseorang. Setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan masyarakat, tidak
mungkin hidup sendiri, masing-masing saling mendukung dan membutuhkan. Namun keinginan
masyarakat atau kelompok yang mewakili tidak selalu sama dengan masing-masing individu. Karena
manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, maka sangatlah penting bagi kita untuk
memahami nilai-nilai kelompok, masyarakat, negara dan nilai pribadi sendiri.
Nilai atau value adalah ukuran pada diri seseorang tentang sesuatu sikap, kata, situasi, dan lain
lain] yang dapat dan selalu atau sering kali mempengaruhi perilakunya. Nilai selalu mempunyai
kaitan dengan norma atau petunjuk-petunjuk agar mempunyai hidup serta berperilaku yang baik.
Norma biasanya tidak tertulis namun berlaku dan disetujui secara umum.
Nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan; atau salah satu unsur
kebudayaan adalah nilai-nilai hidup dan kehidupan? Kedua-duanya tidak dapat dipisahkan karena
mempunyai kaitan erat. Jika kebudayaan dimengerti sebagi hasil cipta manusia untuk memperbaiki,
mempermudah, dan meningkatkan kualitas diri; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan
hasil kebudayaan. Akan tetapi, jika kebudayaan dimengerti sebagai keseluruhan kemampuan pikiran,

25 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
kata, dan tindakan atau perbuatan] manusia; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan
unsur-unsur kebudayaan yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai situasi
dan kondisi.
Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar
dirinya sejak kecil. Hal-hal tersebut, antara lain,
• Agama atau ajaran-ajaran agama, biasanya bersifat mutlak; artinya tertanam dan berakarnya nilai-
nilai dalam diri seseorang, yang kadang telah menjadi prinsip hidupnya, merupakan akibat dari
pemahaman keagamaan yang kuat dan mendalam; dan seringkali ia tidak bisa menjelaskan alasan-
alasan mempunyai prinsip yang mungkin orang lain menganggap sebagai suatu kekakuan], namun
karena imanya, ia tetap pada pendiriannya
• Norma ataupun kebiasaan yang berlaku dalam komunitas; norma-norma yang berlaku pada suatu
komunitas biasanya bersifat warisan bersama; artinya semua anggota komunitas menyetujui dan
mempraktekkannya. Karena merupakan warisan bersama, maka hal itu terus-menerus diturunkan
kepada generasi berikut; dan bisa dipakai sebagai salah satu indentits bersama pada komunitas
tersebut; dengan demikian, sampai kapan atau dimana pun ia berada, maka selalu mempertahankan
nilai-nilai tersebut
• Pendidikan formal dan informal, disiplin, latihan, bimbingan orang tua maupun guru; semuanya itu
merupakan penanaman nilai-nilai yang dilakukan sejak dini oleh orang dewasa ke dalam diri
seseorang atau anak-anaknya. Proses penanaman itu dilakukan secara sengaja maupun tidak,
dengan tujuan tertanam niali-nilai luhur, baik, dan benar, yang menjadikan seseorang, dapat
diterima oleh sesamanya
• Interaksi sosial yang membawa perubahan pikiran dan tujuan mengungkapkan kata serta melakukan
tindakan
• Pengalaman serta wawasan yang didapat karena adanya interaksi dengan orang lain serta
keterbukaan menyerap hal-hal baru
Beberapa contoh nilai-nilai kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal dan menganut berbagai macam nilai kehidupan. Di antara
nilai-nilai kehidupan itu bisa saja dianggap tidak penting bagi seseorang, tetapi bisa agak penting,
penting, atau sangat penting bagi orang lain. Semuanya tergantung pada pilihan dan pertimbangan
masing-masing pribadi, serta dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kehidupannya. Beberapa contoh nilai
kehidupan itu antara lain sebagai berikut:
a. Nilai kekuasaan, seperti persepsi (pandangan) terhadap keinginan untuk menundukkan atau
mempengaruhi orang lain.
b. Nilai cinta atau kasih sayang, seperti ikatan batin, saling menghargai, saling setia, saling
menghormati, saling membantu, memikirkan kepentingan dan kebaikan orang lain.
c. Nilai keindahan, seperti kemampuan untuk menghargai dan menikmati hal-hal yang indah, serasi,
dan bagus.
d. Nilai keindahan fisik, seperti persepsi terhadap keadaan tubuh yang dianggap ideal atau serasi.
e. Nilai kesehatan, seperti keinginan untuk memiliki keadaan tubuh yang jauh dari penyakit.
f. Nilai keterampilan, seperti keinginan untuk memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai hal
dengan tepat, mudah, dan cepat.
g. Nilai rasa sejahtera dan aman, seperti memiliki keinginan untuk bebas dari tekanan, kecemasan,
dan konflik batin.
h. Nilai pengetahuan, seperti tuntutan diri terhadap informasi, kebenaran, hal-hal yang dapat
memuaskan rasa ingin tahu, atau memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang diinginkan.
i. Nilai moral, seperti keinginan untuk memiliki pemikiran, keyakinan, dan tindakan yang sesuai
dengan norma yang diterima oleh masyarakat.

26 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
j. Nilai keagamaan atau kepercayaan, yaitu iman terhadap Tuhan, dan keinginan untuk dapat hidup
sesuai dengan agama dan kepercayaan.
k. Nilai keadilan, seperti keinginan untuk memiliki sikap adil, sifat tidak memihak atau membedakan
manusia, menghargai kebenaran dan fakta, serta mampu memperlakukan orang lain secara adil.
l. Nilai altruisme, yaitu memiliki kemauan dan kemampuan untuk memperhatikan kebutuhan,
kepentingan, dan kebahagiaan orang lain.
m. Nilai pengakuan atau penghargaan, seperti keinginan untuk mengakui bahwa dirinya sendiri adalah
penting, berharga, dan layak mendapatkan perhatian serta penghargaan dari orang lain.
n. Nilai kesenangan, seperti keinginan merasakan kenikmatan atau kegembiraan.
o. Nilai kebijaksanaan, seperti memiliki kemauan menggunakan akal sehat, pengalaman, dan
pengetahuan dengan tepat, dan dapat mengambil keputusan dengan cermat atau teliti.
p. Nilai kejujuran, seperti memiliki kebaikan hati, ketulusan hati, kesungguhan hati, dan
keterusterangan.
q. Nilai prestasi, seperti penghargaan terhadap hasil yang baik dari kerja keras.
r. Nilai kemandirian atau otonomi, seperti kemampuan untuk berdiri sendiri, dan tidak dikuasai oleh
orang lain.
s. Nilai kekayaan, seperti keinginan untuk memiliki banyak harta yang berharga dan atau memiliki
banyak uang.
t. Nilai kesetiaan, seperti keinginan memiliki keteguhan hati dalam persahabatan, dalam ikatan
dengan kelompok, atau lembaga tertentu.
u. Nilai tanggung jawab.
v. Nilai cinta tanah air dan bangsa
w. Nilai kedisiplinan.
x. Nilai kerendahan hati.
y. Nilai keberanian.
z. Nilai keteladana.

27 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal


Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

28 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

29 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
KEPRIBADIAN MANUSIA

ASPEK PERKEMBANGAN 5 TUJUAN


Kepribadian Manusia Siswa dapat memahami kepribadian
manusia.
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Bisa mengenali kepribadian manusia
Religius, Toleransi, demokratis,
BIDANG BIMBINGAN bersahabat, komunikatif, cinta damai,
Sosial peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
INDIKATOR
• Memahami kepribadian manusia

Pengertian Kepribadian
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu
yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih
detail Allport mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik
individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah
sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem
yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi
interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian
Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang
yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem
yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi
ketiga sistem kepribadian tersebut.
Faktor- faktor yang membentuk kepribadian
Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas pengaruh-pengaruh
internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis atau biologis, pengalaman-pengalaman
sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu
dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.
Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :
a. Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan
b. Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial
Tipe-tipe Kepribadian
Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :
a. Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan penuh semangat, penuh
rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi, ditambah dengan antusiasme dan
sikap ekspresif mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan.Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.
b. Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki cirri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan penuh pikiran yang
analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati
dan suka curiga, taat aturan, sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki

30 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
kebutuhan mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan
akurat.
c. Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah
patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan dan bisa menjalankan apa saja,
berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe
ini memiliki kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.
d. Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam tenang, sabar,
pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah hati, menyembunyikan
emosi, bahagia menerima kehidupan, tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka sulit
mengatakan “tidak”, sangat sentimental dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan.
Kepribadian Matang
Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan pribadi,
ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain :
a. Mampu menerima diri sendiri apa adanya
Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
b. Memiliki pegangan hidup yang kuat
Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan pribadi, maka
ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
c. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima orang lain
tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri tanpa ikut arus.
d. Mempunyai perencanaan masa depan
Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak berpikiran
sempit

31 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal


Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

32 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan

bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

33 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
MEMBINA PERSAHABATAN SEJATI

ASPEK PERKEMBANGAN 6 TUJUAN


Membina Persahabatan Sejati Siswa dapat membina persahabatan
sejati
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Bisa membina persahabatan sejati
Religius, Toleransi, demokratis,
BIDANG BIMBINGAN bersahabat, komunikatif, cinta damai,
Sosial peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
INDIKATOR
• Memahami pentingnya membina
persahabatan sejati

Jadi Apakah Persahabatan Itu ?


Persahabatan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih yang di dasari atas asas
sukarela untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat.
Bagaimana sebuah hubungan di katakan sebagai “Persahabatan” ?
Sebuah hubungan dikatakan persahabatan jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Saling menyayangi dan berbagi dalam banyak hal
- Saling setia, jujur dan kerjasama yang baik
- Saling berkomunikasi secara intensif
- Saling menjaga rahasia saling percaya dan mengedepankan kejujuran
- Saling membantu terutama saat salah satu mendapatkan kesulitan
- Saling Menjaga persamaan hak dan kwajiban
- Saling menghargai adanya perbedaan, baik perbedaan hobi, visi dan status sosial
Bagaimana Membina persahabatan agar awet dan lebih bermanfaat.
1. Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita
melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku
mana, agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati
dan menghargainya
2. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh kesah. Tak
jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan sama kita. Untuk itu supaya
persahabatan tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan
sahabat itu yang sudah di berikan kepada kita.
3. Jangan Bermuka Dua, Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga
dengan sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. Jadi kalau suatu
saat nanti sahabat kita melakukan kesalahan baik yang di sengaja maupun tidak, jangan pernah
kita membicarakan dia di belakangnya. Apapun dia masalah itu harus di selesaikan dengan baik-
baik.
4. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu, Jangan pernah sekalipun kamu bersikap
menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-
lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.

34 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
5. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas, Cobalah mengerti bagaimana karakter
temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan
keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa
memutuskannya.
6. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu., Kalo yang ini nyambung
tuh sama yang sebelumnya, yaitu Saling Menjaga rahasia. Jangan pernah sekali-kali kamu
mengobral rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada
sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu.
7. Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahannya dan
kelemahannya.Memberi dukungan kepada sahabat dalam keadaan apapun itulah yang terbaik.
Apalagi saat temam/sahabat kita mengalami suatu masalah yang membuat ia terpuruk, maka kta
sebagai sahabatnya harus bisa menghiburnya dan membuat ia ceria kembali. Dukungan dari
orang-orang yang berarti bisa menjadi sebuah kekuatan untuknya.
8. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut
berbahagialan atas keberhasilan temanmu. Iri itu hanya membawamu pada keburukan. Buang
jauh-jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat kita mendapatkan suatu
kebahagiaan atau keberhasilan.
9. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah
‘jarak’ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat.
Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
10.Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap toleransi,
fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami. Kegitan keluar/liburan dan hang out
bareng bisa mendekatkan satu sama lain. Sering-seringlah jalan bareng temen.
11.Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan
padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf
dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
12.Harus Peduli. Sebagai yang sahabat yang baik, kita harus peduli kepada sahabat kita. Jadi jangan
sewaktu kita membutuhkan pertolongan dia ada untuk kita, sementara disaat dia butuh
pertolongan kita justru tak mau peduli dan tak mau tau.
Tujuh sikap terbaik dalam membangun tali persahabatan :
Jadilah diri yang rendah hati. Seorang yang memiliki sikap rendah hati akan lebih mampu dalam
membangun tali persahabatan. Lawan utama dari sikap ini adalah kesombongan. Manakala kita
lebih banyak sombongnya daripada rendah hatinya maka akan makin sedikit orang yang tetap mau
berteman dengan kita.
Sikap rendah hati tidak muncul tiba tiba, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang mengapa
orang yang sombong tiba tiba bisa berubah menjadi rendah hati.Salah satu faktor yang memberi
pengaruh besar itu berasal dari dalam sendiri, yaitu keinginan untuk menjadi manusia yang lebih
baik dan lebih berguna dar sebelumnya.
1. Jadilah pendengar yang baik. Tampaknya begitu mudah ketika kita diminta untuk menjadi
pendengar, namun hanya ada sedikit orang yang mampu menjalankan hal ini. Seorang yang
biasa dan telah terlatih untuk mendengarkan orang lain maka ia akan lebih mudah diterima
orang lain dimanapun berada. Dengarkan baik baik ketika sahabat kita sedang bercerita,
fokuskan perhatian terhadap apa yang sedang diceritakan, jangan sampai sahabat kita merasa
dicuekin karena kita syik main game atau begitu asyik menonton televisi.
2. Berikan pujian yang tulus kepada sahabat. Mungkin ada sebagian pembaca yang belum pernah
memberikan pujian kepada temannya sendiri meski jalinan persahabatan yang ada telah terjalin
selama puluhan tahun ? Kita tak boleh terlambat untuk memberikan pujian, kita hendaknya
percaya bahwa pujian akan memberi semangat dan energi baru untuk sahabat sahabat yang
ada dalam hidup ini.Kita mesti yakin bahwa seburuk apapun ke lakuan dari sahabat kita maka
mereka pasti punya sisi keunggulan yang pantas diganjar dengan pujian. Sanjuangan yang
bernilai positif itu ibarat angin dalam roda mobil, atau udara yang membuat balon terbang ke

35 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
tempat yang lebih tinggi. Asal pujiannya tak terlalu sering dan tidak over maka jalinan
persahabatan akan makin langgeng dimasa masa berikutnya.
3. Mengalah demi kebaikan sahabat. Sungguh teramat beruntung ketika kita memiliki sahabat
sahabat yang lebih banyak mengalah dan lebih mengutamakan kepentingan kita. Mereka inilah
yang jiwanya bersih, hatinya tulus dan mampu menghargai arti persahabatan lebih tinggi dari
umumnya orang. Mereka menjadikan kita sahabat bukan karena harta atau apa, namun mereka
membangun persahabatan dengan tujuan untuk memberi kebaikan kepada sesama. Dari
sekian banyak jumlah teman yang kita miliki maka hanya ada sedikit sahabat yang mempunyai
sikap lebih banyak mengalah.Tentunya kita bisa belajar lebih banyak dan meneladani sikap yang
begitu mulia ini, karena sikap mengalah pada jangka panjangnya akan membuat kita makin
kuat.
4. Berani menegur kita dengan sikap yang tegas tetapi santun. Sahabat yang baik bukanlah orang
yang selalu setuju dengan semua tindakan yang kita ambil. Menegur sahabat tak selamanya
mudah, perlu cara dan waktu yang tepat pula. Kita mungkin pernah mengalami hal yang tak
enak saat menegur sahabat yang melakukan kesalahan, karena mereka malah jadi membenci
dan menjauh dari kita. Kita dianggap telah mencampuri urusannya dan sok peduli dengan
masalahnya. Selama niat kita tulus dan kita yakin bahwa teguran itu demi kebaikan sahabat kita
maka jangan pernah ragu untuk mengingatkan sahabat yang kita cintai.
5. Setia dan tanggung jawab. Inilah sikap yang sangat dibutuhkan sahabat sahabat kita, mereka
sangat membenci yang namanya pengkhianatan baik itu dilakukan secara terang terangan
ataupun melalui cara cara keji yang tak mereka ketahui sepanjang hidupnya. Jangan pernah
mengorbankan sahabat sendiri hanya karena kita ingin kepentingan pribadi segera
terwujud. Sahabat yang telah bertahun tahun dengan kita dan telah bersama dalam kita dalam
suka atau duka itu jauh lebih penting dari segalanya. Kebeningan dan kesetiaan yang telah
sahabat berikan kepada kita tak akan pernah bisa dibeli, tak ada orang yang sanggup membeli
kedamaian pikiran saat kita bersahabat dengan orang lain. Sebagian dari kita ada yang
mengorbankan sahabat hanya demi tujuan uang dan kekayaan, padahal para ahli telah
menemukan satu bukti andai seluruh harta dan uang di dunia ini diubah menjadi emas maka
hanya akan menjadi beberapa kubik saja, namun seluruh emas yang telah disatukan ini tak akan
mampu menggantikan kelembutan dan kesetiaan para sahabat kita yang mengagumkan.
6. Rutinkan untuk mendoakan sahabat kita. Apapun agama yang kita anut maka jangan pernah
lupa untuk mendoakan mereka, kebiasaan ini akan membuat kita makin dekat dengan Tuhan
dan kita akan memahami bahwa mereka ada dalam hidup kita tentu bukan tanpa sebab. Harus
kita akui bahwa kita berhutang besar atas kebaikan para sahabat, kita tak mungkin melupakan
mereka, sejelek apapun perilaku sahabat maka jangan pernah bosan untuk memberi harapan
lewat doa doa suci saat kita menyatukan hati kepada Tuhan. Doa kebaikan akan kembali kepada
diri kita dan mendoakan kejahatan atau kecelakaan untuk sahabat maka itu pun akan kembali
pada diri kita. Wahai sahabat...boleh saja kau melupakanku, tetapi jangan pernah bosan untuk
mengingatku dalam tiap sembah sujudmu. Karena itulah yang aku inginkan, aku ingin kelak
engkau tahu bahwa tali persahabatan diantara kita bukan karena apa, tetapi karena kita ingin
mendapat kebaikan dalam hidup baik kini, esok ataupun selamanya.
Hal-hal yang merusak Persahabatan

• Sudah tidak ada kejujuran, rasa saling percaya dan rasa saling mebnjaga rahasia

• Adanya persaingan yang tidak sehat dan kecemburuan

• Mulai mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi

• Tidak adanya keadilan, keseimbangan , kebersamaan dan rasa saling memiliki lagi.

36 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal


Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

37 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

38 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
EVALUASI PRESTASI BELAJAR

ASPEK PERKEMBANGAN 7 TUJUAN


Evaluasi Prestasi Belajar Siswa dapat mengevaluasi prestasi
belajar.
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Siswa bisa mengevaluasi prestasi
belajar Religius, Toleransi, demokratis,
bersahabat, komunikatif, cinta damai,
BIDANG BIMBINGAN peduli lingkungan, peduli sosial,
Belajar tanggung jawab

INDIKATOR
• Memahami pentingnya
mengevaluasi prestasi belajar

EVALUASI PRESTASI BELAJAR


Istilah Evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “Evaluation”. Dan
sebagai panduan, menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on Formative and Sumative Evaluation of
Student Learning) dikemukakan bahwa: Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk
kemudian dijadikan dasar penetapan ada-tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi
pada diri siswa atau anak didik.
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program. Kata lain yang sepadan dengan kata evaluasi dan sering
digunakan untuk menggantikan kata evaluasi adalah tes, ujian dan ulangan. Istilah evaluasi biasanya
digunakan untuk menilai hasil belajar para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu atau ujian
semester, ujian sekolah dan lainnya
Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat
mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi
belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
Istilah evaluasi sering dikacaukan dengan pengukuran, keduanya memang ada kaitan yang erat,
tetapi sebenarnya mengandung titik beda. Menurut Sumadi Suryabrata pengukuran mencakup
segala cara untuk memperoleh informasi yang dapat dikuantifikasikan. Sedangkan evaluasi
menekankan penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara lain
untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan.
Evaluasi dilaksanakan berkenaan dengan situasi sesuatu aspek dibandingkan dengan situasi aspek
lain akhirnya terjadilah suatu gambaran yang menyeluruh yang dapat dipandang dari berbagai segi.
Evaluasi juga dilakukan dengan cara membanding-bandingkan situasi sekarang dengan situasi yang
lampau atau situasi yang sudah lewat.
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa pada periode tertentu. Jadi
yang dimaksud dengan Evaluasi Prestasi Belajar adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh
informasi penyebab keberhasilan dan kegagalan berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai seorang
siswa dalam periode waktu tertentu.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Prestasi Belajar
Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan
Simanjuntak, menegaskan bahwa:

39 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
1. Tujuan Umum dari evaluasi adalah sebagai berikut:
- Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan
yang diharapkan.
- Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
- Menilai metode belajar yang dipergunakan
2. Tujuan Khusus dari evaluasi adalah sebagai berikut:
- Merangsang kegiatan siswa
- Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
- Memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar atau metode belajar.
- Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang
bersangkutan.
- Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan oreang tua dan
lembaga pendidikan.
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar, evaluasi mempunyai fungsi yang amat
penting, yaitu :
- Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat
kemampuan (dan karakteristik lainnya) yang dimiliki oleh murid.
- Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar-mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
- Untuk memberikan angka yang tepet tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi dan Prestasi Belajar
Evaluasi dan Prestasi Belajar mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa angka-angka yang diperoleh
dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan
para siswa.
2. Untuk menenmpatkan para siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi
dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
3. Untuk mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan), yang berguna baik
dalam hubungan dengan tujuan kedua maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan
belajar para siswa, yang sehingganya dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan pendidikan
guna mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
4. Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan program remedial bagi para siswa.
Pada umumnya yang menyebabkan hasil belajar atau nilai ujian/ulangan yang dicapai siswa
kurang baik antara lain :
1. Tidak mempunyai buku materi pelajaran siswa hanya mengandalkan keterangan yang
disampaikan oleh guru pengajar di kelas
2. Belajar kalau mau aja ulangan saja. Materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh Bapak/Ibu
Guru hanya ditunjuk saja lama kelamaan bertambah banyak. Kalau mau ulangan baru dibaca,
bahkan waktu yang ada tidak cukup untuk membaca saja apalagi memahaminya.
3. Malu bertanya. Sikap ini banyak dimiliki siswa pada umumnya. Padahal malu bertanya sesat
dijalan.
Modal dasar untuk memperbaiki kesalahan/ketidak sempurnaan adalah dengan mengetahui
letak kesalahan itu sendiri. Sebagai ilustrasi : rumah yang gentengnya bocor, insinyur sehebat
apapun tidak akan mampu memperbaiki dengan sempurna jika tidak mengetahui letak kebocoran
40 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
dan penyebabnya. Demikian juga dengan pretasi akademik, bagaimana siswa akan memperbaiki
nilainya jika tidak mengetahui letak kesalahan dan penyebabnya. Untuk itulah pentingnya dilakukan
langkah evaluasi, dan evaluasi merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam setiap akhir
suatu kegiatan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah :
1. Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai dengan standart atau norma
keberhasilan/ketuntasan yang telah ditetapkan. Bila hasil belajar yang dicapai oleh siswa lebih
rendah dari norma yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya belum
tuntas atau belum berhasil.
2. Mencari penyebab ketidak tuntasan hasil belajar tersebut.
3. Mencari kemungkinan upaya peningkatan hasil belajar.
Untuk itu agar anda senantiasa mengarahkan kegiatan belajar pada pencapaian tujuan akhir,
maka selama proses belajar siswa harus mempunyai tujuan antara, yang pada dasarnya mengacu
pencapaian tujuan akhir. Tujuan antara ini dapat berupa target-target yang ingin dicapai pada setiap
kegiatan. Maka usahakan menentukan target yang harus dicapai dalam setiap tahap perolehan nilai.
Lakukan sesegera mungkin setelah mengetahui jumlah nilai yang dicapai. Dalam jangka pendek
siswa dapat segera mencari dan menemukan solusi dari prestasinya saat itu.
Sedangkan untuk jangka panjang dengan mengetahui rumusan penentuan nilai raport,
diharapkan sejak dini dapat memprediksi apakah ia berhasil atau tidak berhasil dalam semester atau
kelas tersebut. Saat ini Anda Cobalah telaah dan lakukan evaluasi terhadap prestasi yang telah anda
raih pada setiap semester tersebut. Untuk meningkatkan hasil prestasi Anda, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebagai berikut ini :
a. Milikilah pemahaman yang kuat tentang kewajiban seorang pelajar yaitu : belajar yang baik.
b. Belajar dengan teratur. Hal ini bisa ditunjukkan dengan membuat jadwal belajar harian
c. Disiplin belajar yang tinggi. Hal ini bisa dilatih dan dibiasakan dengan memaksa diri untuk belajar
pada jam belajar yang sudah ditetapkannya sendiri
d. Milikilah konsentrasi yang baik. Konsentrasi adalah memusatkan pikiran pada suatu persoalan,
dan mengesampingkan hal-hal lain. Dengan konsentrasi yang baik maka efektifitas dan efisiensi
waktu belajar akan dapat diraih.
e. Lengkapilah buku-buku pelajaran yang dibutuhkan
f. Carilah sumber kegagalan & mintalah bantuan kepada pihak-pihak yang mampu membantunya.
g. Segera bertanyalah bila memenuhi kesulitan jangan menunda-nunda persoalan
h. Kuasailah keterampilan-keterampilan belajar, misalnya cara belajar cepat, cara membuat
ringkasan dan lain sebagainya.
i. Bangkitkan motivasi dalam diri sendiri.

41 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

42 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan

bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

43 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
SEMESTER 2

44 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
MOTIVASI SUKSES DARI TOKOH INSPIRATIF

Suatu keharusan dan sudah merupakan suatu kodrat, bahwa setiap manusia akan dihadapkan
pada kenyataan untuk hidup berdiri sendiri (berdikari) . sudah kita sadari bahwa lambat laun kita harus
berpisah dengan orang tua, keluarga dan saudara kita. Pada suatu saat pasti akan kita tamui adanya
perpisahan, baik perpisahan hidup maupun salah satu pihak meninggal. Kita tidak boleh takut atau
cemas dalam menghadapi peristiwa tersebut. Hidup harus diisi dengan cita-cita. Tujuan hidup harus
kita rancang dan rencanakan dari sekarang.
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan. Antara lain :
1. Keinginan akan kecukupan
2. Keinginan mendapat kasih sayang
3. Keingina untuk mendapatkan kehormatan dan kebanggaan
4. Keingginan mendapatkan ketentraman dan kesejahteraan
5. Keingginan mendapat kebebasan.
6. Keinginan untuk maju dan meiliki kecerdasan.
Macam-macam keinginan diatas merupakan sebagian dari keinginan manusia. Masih banyak
yang belum disebutkan. Kesemua dari keinginan tersebut adalah suatu yang dapat disebut
kebahagiaan yaitu keseimbangan antara keinginan materi dan rohani yang terus menigkat dan
berkembang. Keinginan tersebut dapat pula bersifat duniawi dan akhirat, pandangan jauh ke
depan perlu kita kembangkan. Kita harus punya rencana-rencanabke depan dan harus lebih maju
baik dalam materi maupun rohaniah dan budi pekerti.
Kemajuan suatu bangsa herus dimulai dari kemajuan diri kita. Kemajuan bangsa indonesia
harus kita mulai dari diri kita sendiri untuk dikembangkan kepada keamjuan kehidupan keluarga,
bangsa dan negara. Keinginan dan kamauan untuk berfikir dan bekerja keras harus dimiliki oleh
setiap warga negara indonesia.
Syarat berdiri sendiri
Perlu kita tumbuhkan pribadi yang dinamis dan kreatif supaya kita berhasil menjalani
kehidupan ini. Keberhasilan dalam menjalankan hidup agar kita mampu berdiri sendiri diperlukan
beberapa syarat, antara lain;
1. Percaya pada diri kita sendiri
2. Kepribadian yang menyenangkan
3. Mensyukuri diri sendiri
4. Menghilangkan perasaan rendah diri
5. Disiplinterhadap diri sendiri
6. Penuh semangat dan keberanian
Contoh orang-orang yang berhasil dengan gemilang.
Diantara orang-orang yang dapat berhasil dengan gemilang antara lain :
1. Thomas A. edison
Adalah orang yang memiliki mental dan ketekunan tinggi yang berhasil dalam ilmu fisika, kimia,
matematika, elektro, misalnya bola lampu. Thomas A. Edison sendiri sebenarnya kurang atau
tidak mempunyai pegetahuan dalam bidang tersebut.
2. Albert Einstein
Gurunya menggambarkan Einstein kecil sebagai anak yang memiliki mental rendah, antisosial,
dan terobesi dengan mimpi-mimpi konyolnya. Ketika dewasa, Einstein ditolak masuk Zurich
45 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Polytechnic School. Bahkan ketika ia masuk The University of Ber, disertasi Ph.D-nya tak diterima
karena dianggap tak relevan. Namun dari mimpi-mimpi yang oleh kebanyakan orang tak masuk
akal itulah Einstein menciptakan sejumlah penemuan yang menjadi dasar ilmu pengetahuan.
3. Andrew carnegie
Andrew Carnegie sedikit sekali memiliki atau mendapatkan pendidiikan sekolah. Ia tidak meimiliki
modal untuk memulai usahanya. Berkat ketekunan dan kemauan yang besar maka ia dapat
mengantarkan Amerika menjadi negara industri yang terkenal dengan industri bajanya.
4. Nick Vujicic
Belajarlah pada Nick Vujicic soal semangat tak pantang menyerah. Ia tak dikaruniai anggota tubuh
yang lengkap. Tangan tak punya, kaki hanya terdiri dari beberapa jari. Tapi ia tak mau bergantung
pada orang lain. Ia bisa memasak, bisa menggambar dan melukis, menulis, bahkan berenenang.
Kini, Nick Vujicic dikenal sebagai pembicara/motivator ulung.
5. Coloner Sander ( Lebih dari 1000 kali di tolak)
Tokoh yang satu ini tak hanya dikenal karena brand "Kentucky Fried Chicken"-nya yang
mendunia. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi.
Lahir sebagai anak pertama dari lima bersaudara dan ditinggal ayahnya ketika usianya belasan,
Harland Sanders jadi "kepala keluarga" dengan membantu ibunya, termasuk memasak. Salah satu
keterampilan memasaknya adalah membuat ayam goreng dengan resep menggunakan sebelas
rempah-rempah.
6. Prof. Dr. BJ Habibie
Prestasi keilmuan Habibie mendapat pengakuan di dunia internasional. Ia menjadi anggota
kehormatan berbagai lembaga di bidang dirgantara. Antara lain di Gesselschaft fuer Luft und
Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society
London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie
Nationale de l’Air et de l’Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).
Sedangkan dalam bentuk penghargaan, Habibie menerima Award von Karman (1992) yang di
bidang kedirgantaraan boleh dibilang gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel.
7. Dr. Yogi Ahmad Erlangga,
Penemu rumus matematika berdasarkan persamaan Herlmholtz guna pencarian sumber minyak
bumi.
Yogi Ahmad Erlangga seorang ilmuwan muda Indonesia meraih gelar doktor dari Universitas
Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, 31 tahun. Dia sangat mencintai
matematika. Di negeri kincir angin itu, dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan. Dan
matematika itulah yang melambungkan Yogi Erlangga ke perusahaan minyak raksasa dunia. Rumus
matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja cepat. Akurasi
tinggi.
Sikap mental dan tujuan hidup
Sikap mental dan kepribadian kita masing-masing akan ditentukan oleh “aku” yang
terdapat dalam diri kita sendiri. “aku” positif dan ‘aku’ negatif hidup dalam diri kita yang selalu
saling bertentangan dan saling menonjolkan sifatnya masing-masing Penonjolan dari salah satu
‘aku ‘ ini akan melahirkan dan menentukan kepribadian kita masing-masing. Kepribadian ini
selanjutnya akan menentukan berhasil atau gagalnya seseorang dalam usaha mencapai cita-cita
hidupnya. Kepribadian yang tinggi , positif dan baik, ideal adalah mereka yang mempu
menggunakan ‘akal pikiran’ yang positip dan tidak meninggalkan suatu hati nurani. Perjuangan
hidup akan ditentukan oleh kepribadian (WATAK) kita masing-masing. Watak atau kepribadian
merupakan salah satu faktor yang akan menentukan berhasilnya perjuangan hidup kita masing-
masing. Setiap orang menginginkan hidup tentram, aman, senang dan bahagia. Keinginan itu
awalnya berupa angan-angan barulah menjadi impian dan idaman yang akhirnya menjadi cita-
cita. Angan-angan yang semula bagaikan bayangan kita akan berusaha menjadikan suatu
kenyataan penuh harapan. Kita harus bercita-cita setinggi langit. Mereka yang tidak bercita-cita
adalah manusia yang hidup pasrah (MENYERAH) kita akan menjadi pasif, menyerah pada apa

46 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
adanya dan akhirnya berada dalam keresahan, putus asa. Mereka ini dikalahkan oleh keadaan.
Mereka yang berhasil dalam mencapai cita-citanya adalah mereka yang dapat memenangkan
masa depannya. Orang yang sukses adalah orang yang memiliki :
1. Memiliki kepribadian unggul
2. Mengenal dirinya sendiri
3. Mempunyai keahlian
4. Mempunyai kemauan
5. Memiliki kekayaan mental dan spiritual
6. Mengetahui dan memeperhatikan hambatan-hambatan yang ada.
Beberapa kebiasaan kecil dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat berakibat lebih besar
terhadap watak yang kreatif seagai berikut:
1. Suka berbicara muluk-muluk
2. Bersikap malas, yaitu kecenderungan untuk hidup bermalas-malas.
3. Cepat puas diri
4. Mudah putus asa

47 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

48 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan

bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

49 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
PERENCANAAN KARIR MASA DEPAN

Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir


Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu
aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada.
Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi
kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi
dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya
dengan melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan
kemauan untuk terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah
merintisnya sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan
melakukan analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan
yang diambil untuk mencapai karir yang diharapkan”.
Pengertian Karir
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career)
lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup,
yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi
tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan
kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karir
tertiggi (puncak karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan
matang. Cara yang paling efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi
sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan
mengenal bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan
berhasil meniti karir tersebut dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.
Apakah perencanaan karir itu ?
Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan
terfokus demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk
mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik
secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini
yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-
persiapan yang kita lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan
dan keterampilan yang akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah
Menengah Atas (SMA) maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan
dipilih IPS, Bahasa, atau IPA. Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1. Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan
konsekuensi yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
3. Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat
pengembangan dalam meraih tujuan karir.
Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir
1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-
langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.
2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam
hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini
kebenarannya.

50 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai
bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita
harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.
4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau pekerjaan
yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat
mungkin menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.
5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat
penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.
6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir atau pekerjaan yang
telah kita buat.
7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir
mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.
8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan
penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan anda.
Rumus Dalam Memilih Karir
Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat
mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan degan eektif dan
gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.

Karier = T + 2P + E + V
T : Talent / Bakat
2P : Passion dan Purpose
E : Environment
V : Vision
T yang berarti talent atau bakat.
Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah
mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.
2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.
Maksudnya, dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk
menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar
pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan
pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.
E atau Environment (lingkungan).
Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat
mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga,
sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan
minatnya sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar
menjadi tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif,
sehingga kita tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita
dimasa depan.
V atau Vision yang berarti pandangan (visi).
Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang jauh ke masa depan, kita
akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karir yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang
baik, langkah pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana
memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan

51 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

52 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan

bermakna
Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

53 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
TAWURAN ANTAR REMAJA

ASPEK PERKEMBANGAN 8 TUJUAN


Tawuran Antar Remaja Siswa dapat mengevaluasi tawuran antar
remaja
KOMPETENSI
NILAI-NILAI KARAKTER
Siswa bisa memahami akibat tawuran
antar remaja Religius, Toleransi, demokratis,
bersahabat, komunikatif, cinta damai,
BIDANG BIMBINGAN peduli lingkungan, peduli sosial,
Sosial tanggung jawab

INDIKATOR
• Memahami pakibat tawuran antar
remaja

Tawuran Antar Remaja


Sering kita mendengar berita di televisi, terjadi tawuran antar pelajar, antar supporter sepak
bola, atau antar daerah, yang disulut oleh masalah sepeleh sebagai ungkapan ketidak puasan atau sikap
emosional, tetapi berdampak besar yaitu timbulnya perpecahan antar daerah, permusuhan antar
supporter atau bahkan sampai terjadi korban jiwa. Tawuran adalah suatu proses saling menyerang atau
berkelai yang dilakukan secara berkelompok dan terjadi antara satu kelompok dengan kelompok yang
lain karena ada suatu permasalahan.
Tawuran pelajar bukan hal yang bisa dianggap enteng, tawuran pelajar sekarang tidak hanya
terjadi di kota-kota besar saja melainkan juga menjalar ke daerah-daerah.Permasalahan remeh dapat
menyulut pertengkaran individual yang berlanjut menjadi perkelahian massal dan tak jarang melibatkan
penggunaan senjata tajam,senjata api, bahkan akhir-akhir ini banyak pelajar menggunakan bahan kimia
seperti air keras sebagai senjatanya.
Dewasa ini, kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang
dilakuka oleh para remaja.Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa
melakukan hal-hal yang bersifat anarkisme dan premanisme.Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya
merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak
terlibat secara lagsung.
Tawuran antar pelajar tidak hanya menjadi gejala sosial yang terjadi pada pelajar-pelajar
perkotaan, namun sekarang tawuran menjadi trend pelajar yang jauh dari perkotaan. Gejala sosial ini
tentu bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Tawuran diawali adanya konflik antar
siswa di dalam suatu sekolah atau antar sekolah. Karena perasaan solidaritas antar siswa di dalam
sekolah masing-masing, perkelaian muncul dan menghasilkan konflik antar sekolah yang berlainan.
Remaja sering terlibat dalam tawuran karena perkembangan emosional remaja yang rentan, mudah
terpengaruh dan tidak bisa mengendalikan diri.
Tawuran merupakan gejala sosial yang serius karena peserta tawuran cenderung mengabaikan
norma-norma yang ada, melibatkan korban yang tidak bersalah, dan merusak rumah-rumah penduduk,
dan fasilitas-fasilitas umum yang ada disekitarnya. Dalam kondisi tertentu tawuran merupakan konflik
yang bisa terjadi di lingkungan keluarga, saudara atau bahkan sahabat. Konflik tidak selalu timbul akibat
pertentangan merebutkan sesuatu yang prinsip atau bernilai tinggi, tetapi kadang timbul dari hal-hal
yang sepele yang tidak jelas ujung pangkalnya. Konflik dapat dihindari bila kita punya sikap saling
menghargai, santun, patuh pada aturan sosial serta sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
A. Faktor Penyebab Tawuran
Terdapat 2 faktor penyebab terjadinya tawuran, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menanggapi
dan menyelesaikan permasalah di sekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Perilaku
54 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
sebagai reaksi ketidakmampuan dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar. Remaja yang
melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks.
Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya
dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang
mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir
terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga
memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah
mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya
membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor dari luar diri yang mempengaruhi dan menimbulkan masalah,
antara lain:
a. Faktor keluarga.
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama, dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak
terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi
remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari
keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang
dilakukan oleh pelajar.Baik buruknya kehidupan dalam rumah tangga, perlindungan berlebihan dari
orang tua terhadap anak, penolakan terhadap kehadiran anak, tingkah laku kriminal, asusila, ketidak
jujuran dalam keluarga akan memicu anak untuk mudah emosional dan mudah terpengaruh untuk
ikut terlibat dalam tawuran.
b. Faktor lingkungan sekolah.
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandai
secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih
baik. Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan, misalnya letak bangunan yang tidak memenuhi
syarat, tidak mempunyai halaman yang cukup, minimnya fasilitas, jumlah siswa yang terlalu padat,
jam belajar tidak efektif, sering kosong, suasana yang monoton, peraturan tidak relevan,dst. Kondisi
seperti itu berpengaruh terhadap sikap emosional dan perilaku negatif, misalnya kurang
memperhatikan tata tertib, tidak menghargai guru, mudah tersinggung, cemburu,sikap arogan, dsb.
c. Faktor milieu/lingkungan.
W.G Summer, membagi kelompok sosial menjadi 2 yaitu in-group dan out group. In-group adalah
kelompok sosial yang individu-individunya mengidentifikasikan diri dengan kelompoknya, sedang
out-group adalah kelompok diluar in-group. Di kalangan kelompok dalam(in-group), dijumpai
persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian. Bila kelompok dalam berhubungan dengan
kelompok luar (out-group), akan muncul rasa kebencian dan permusuhan. Kondisi seperti ini
misalnya timbul masalah antar gang. Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya
saling menatap antar sesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun
bisa menjadi pemicu tawuran. Dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya.
B. Dampak Tawuran.
Berbagai masalah yang ditimbulkan sebagai dampak tawuran (dampak negatif), yaitu:
1. Kerugian fisik, misal timbul cidera ringan sampai berat, bahkan kadang korban jiwa.
2. Masyarakat dirugikan, misal kerusakan fasilitas umum, rumah dsb.
3. Proses belajar menjadi terganggu.
4. Menurunnya sikap moralitas.
5. Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa dan saling menghargai.
C. Menghindari Tawuran
Apapun alasannya peristiwa tawuran baik yang melibatkan pelajar, remaja, orang dewasa antar
daerah dan sebagainya harus dihindari. Tidak ada untungnya terlibat dalam tawuran, yang ada
adalah dampak negatif yang merugikan, baik diri sendiri atau masyarakat. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menghindari tawuran, yaitu:

55 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
1. Tidak terpengaruh lingkungan sekitar.
2. Bersikap asertif dan menolak dengan tegas ajakan teman yang ingin tawuran.
3. Menghindar untuk bertemu dengan teman yang suka mengajak tawuran.
4. Menghindari acara kumpul bersama teman yang tidak ada tujuan, misalnya hanya ngobrol,
cangkruk,menggunjingkan teman,dsb.
5. Segera pulang ke rumah sepulang sekolah.
6. Melaporkan kepada fihak sekolah, atau kepada orang tua apabila ada teman yang berniat
tawuran.
7. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.
D. Kekerasan Bullying.
Bentuk lain kekerasan yang terjadi pada remaja (pelajar) selain tawuran, pencurian, yang
mengkhawatirkan adalah bullying.. Tindakan bullying dilakukan secara fisik antara lain, pemukulan,
tendangan, mendorong, mencekik dll. Tindakan secara verbal biasanya dilakukan dengan
memanggil dengan nama buruk, mengancam, mengolok-olok, jahil, menyebarkan isu buruk, atau
tindakan lain seperti memasang muka dan melakukan gerakan tubuh yang melecehkan, atau
secara terus-menerus mengasingkan korban dari kelompoknya.
Bullying berasal dari kata bully, yaitu suatu kata yang mengandung arti adanya ancaman
yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (bisanya lebih lemah dari pelaku), yang
menimbulkan gangguan psikhis bagi korbannya, misalnya stress, susah makan, sakit fisik,
ketakutan, rendah diri, depresi, cemas dll. Bully biasanya berlangsung lama. Korban bully juga
merasa marah, malu dan kecewa pada diri sendiri dan membiarkan kejadian itu karena mereka
tidak kuasa melakukan dan tidak berani melaporkan pelaku kepada orang dewasa karena takut
dianggap penakut dan disalahkan. Bullying menurut PeKA (Peduli Karakter Anak), penggunaan
agresi dengan tujuan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental.
Tindakan yang termasuk kategori bullying baik dilakukan secara individu atau kelompok
adalah, sengaja menyakiti atau mengancam dengan cara:

• Menyisihkan seseorang dari pergaulan.

• Menyebarkan gossip, membuat julukan yang bersifat ejekan.

• Mengerjai untuk mempermalukan.

• Mengintimidasi atau mengancam korban.

• Melukai secara fisik.

• Melakukan pemalakan/mengompas.
Dampak bullying bagi sang korban, antara lain:

• Depresi.

• Rendahnya kepercayaan diri/mnder.

• Menyendiri.

• Prestasi akademik merosot.

• Merasa terisolasi dari pergaulan.

• Terpikir atau bahkan mencoba bunuh diri.


Upaya pencegahan agar tidak menjadi korban bullying adalah:

• Membekali diri kemampuan untuk membela diri.


• Membekali kemampuan menghadapi beragam situasi tidak menyenangkan.

56 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
• Melaporkan atas tindakan kekeasan.

• Bersosialisasi yang baik dengan teman sebaya atau dengan orang yang lebih tua.
Penanganan terhadap pelaku bullying adalah:

• Mengajak bicara atas sikap perilaku yang telah dilakukan.

• Mencari penyebab melakukan bullying.

• Mediasi permasalahan.

57 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Ilustrasi kejadian
Bel panjang berbunyi, sebagai tanda waktu belajar di sekolah itu sudah berakhir. Ini adalah hari
sabtu, biasanya anak-anak bergegas pulang untuk bisa segera sampai di rumah. Begitu juga suasana di
ruang guru, bapak ibu guru juga mulai sepi, karena jam kerja sudah waktunya pulang.
Namun tampak ada keanehan hari itu, tampak diujung gapura terdapat beberapa anak
bergerombol diantaranya adalah Nasir anak kelas VIII, mereka seperti ada suatu yang penting untuk
dibicarakan. Beberapa waktu kemudian satu diantara anak itu lari menuju kantor dan diikuti teman-
temannya. Tampaknya mereka ketakutan, ada yang sembunyi dan Nasir lari menemui security sekolah.
Mereka bercerita, tak lama kemudian menuju luar gapura sekolah. Oo...ternyata ada sejumlah anak
bermotor dari sekolah lain menunggu di warung kopi. P. Rachmat sebagai security sekolah menanyai
salah satu diantara mereka, disampaikan bahwa mereka tidak suka dan merasa tersinggung sekali
karena comentarnya di facebook dengan nada menantang, kalau berani sepulang sekolah mereka di
suruh menemuhi.

Rumusan Materi

Kiat Sukses Membangun Karir

Refleksi cerita

58 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
KIAT SUKSES MEMBANGUN KARIR

ASPEK PERKEMBANGAN 9
Kiat Sukses Membangun Karir TUJUAN
KOMPETENSI Siswa mampu membangun kiat sukses
menuju karir
Siswa memahami kiat sukses
membangun karir NILAI-NILAI KARAKTER
BIDANG BIMBINGAN Religius, Toleransi, demokratis, bersahabat,
Karir
komunikatif, cinta damai, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
INDIKATOR

• Mampu menjalankan kiat sukses


membangun karir

Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, itulah pepatah yang sering disampaikan oleh
orang tua dan guru-guru kita saat di sekolah . Memang tidak ada salahnya untuk bercita-cita,
tetapi sampai dimana akhir dari cita-cita tersebut tentu bergantung kepada kerja keras kita.
Tidak ada yang mustahil dan selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha.
Memiliki karir yang cemerlang merupakan dambaan banyak orang saat ini, sayangnya sebagian
besar menginginkan sukses secara instan, padahal sukses harus melalui sebuah proses.
Pada prinsipnya jika anda memiliki keinginan untuk memiliki karir yang cemerlang maka
anda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, dan persiapan yang paling baik adalah jika
anda mampu mempersiapkan diri sedini mungkin. Semakin dini anda mempersiapkan diri maka
semakin besar peluang anda untuk bisa sukses dimasa depan, karena hasil yang anda dapatkan
saat ini adalah hasil dari kerja keras anda di masa lalu, dan apa yang akan anda dapatkan di
masa depan bergantung pada usaha dan kerja keras anda saat ini.
Beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam mempersiapkan diri membangun karir
yang lebih baik di masa depan antara lain:
1. Kenali Diri Anda dan Posisi Anda Saat ini
Langkah pertama dan wajib anda lakukan adalah mengidentifikasi diri anda saat ini.
Langkah yang harus anda ambil untuk meningkatkan karir saat ini sangat bergantung pada
posisi anda saat ini. Posisi yang dimaksudkan meliputi beberapa faktor sebagai berikut : minat
dan bakat, usia dan tingkat pendidikan, posisi/jabatan dalam pekerjaan, jenis pekerjaan/profesi
yang dilakukan, serta pengalaman kerja. Tanpa identifikasi yang baik terhadap hal tersebut,
sangat sulit untuk menetapkan dan mencapai target yang anda inginkan.
Misalnya apakah saat ini anda sedang duduk di bangku sekolah/kuliah atau sedang
bekerja di salah satu perusahaan. Bagaimana langkah mempersiapkan diri yang harus anda
lakukan bergantung kepada keadaan anda saat ini.
2. Kenali Minat dan Bakat Anda
Minat dan bakat terkadang sering diabaikan oleh sebagian besar orang, padahal hal
tersebut merupakan hal yang sangat penting terhadap perkembangan karir seseorang. Tidak
sedikit orang yang karirnya harus kandas karena profesi yang mereka kerjakan ternyata tidak
sesuai dengan minat dan bakat mereka. Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk
mengenali minat dan bakat kita sebelum memutuskan mengambil salah satu Jurusan di SMA /

59 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
SMK dan PT, sebab jika salah mengambil keputusan maka hal tersebut akan membebani kita
seumur hidup.
Banyak kisah mereka yang sukses dalam tugas dan pekerjaan mereka sebab mereka
mencintai apa yang mereka kerjakan. Kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh seseorang
menyukai pekerjaannya biasanya akan jauh lebih baik dibandingkan mereka yang tidak
mencintai pekerjaannya. Namun jika anda sudah terlanjur mengambil jurusan yang ternyata
tidak sesuai dengan minat dan bakat anda atau sudah terlanjur mengambil jurusan yang kurang
anda sukai, maka sebaiknya anda konsultasikan dengan guru BK di sekolah untuk mendapatkan
solusi terbaik bagi perkembangan karir anda dimasa depan.
3. Usia dan Tingkat Pendidikan
Faktor usia merupakan langkah identifikasi yang ketiga. Usia juga biasanya identik
dengan tingkat pendidikan. Misalnya mereka yang berusia antara 13-15 tahun biasanya berada
pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ,usia antara 16-18 tahun biasanya
berada pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan yang berusia 19-22 tahun
biasanya pada tingkat Perguruan Tinggi (PT). Jika anda saat ini sedang duduk di bangku SMP
langkah terbaik yang mungkin harus anda lakukan adalah mempersiapkan diri untuk memilih
jurusan di SMA yang tepat sesuai dengan minat dan bakat anda. Semakin dini anda
mengidentifikasi diri maka semakin besar peluang anda untuk sukses di masa yang akan
datang, sebab anda memiliki nilai lebih dari mereka yang saat ini sudah terlanjur memilih
jurusan di SMA/SMK atau PT yang menurut mereka tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.
Tetapkan target dan cita-cita yang anda inginkan sesuai identifikasi tahap pertama
diatas. Sebagai contoh, misalnya anda sedang duduk di bangku kelas 2 SMP dan memiliki bakat
dibidang teknik dan selama ini memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran IPA dan
Matematika, serta dibuktikan dengan nilai yang tinggi untuk kedua mata pelajaran tersebut.
Anda sedang bercita-cita untuk kelak dapat berkarir di perusahaan penerbangan. Langkah
selanjutnya yang anda harus lakukan adalah menetapkan target jurusan di SMA /SMK dan PT
yang paling besar peluangnya untuk diterima di perusahaan penerbangan tersebut tapi juga
paling sesuai dengan minat dan bakat anda.
Sampai disini setelah anda menimbang-nimbang, maka anda memutuskan untuk
memilih jurusan Teknik Penerbangan. Pertanyaan selanjutnya adalah jurusan teknik di SMK
kemudian kuliah pada jurusan tehnik penerbangan di universitas mana yang sebaiknya anda
pilih? Ini berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi anda.
4.) Sesuaikan Keadaan Sosial & Ekonomi Anda
Tidak bisa dipungkiri, identifikasi faktor sosial ekonomi memiliki pengaruh cukup besar
dalam proses usaha mengejar cita-cita anda. Anda harus bisa memilih SMA/SMK serta PT
dimana anda bisa belajar dengan tenang, dan mempersiapkan diri dengan tenang agar bisa
mencapai target dari cita-cita yang sudah anda tetapkan. Selanjutnya yang mungkin bisa anda
lakukan adalah mengidentifikasi Perguruan Tinggi yang memiliki kriteria sesuai dengan keadaan
sosial ekonomi anda. Misalnya anda hanya memiliki modal sebesar sekian juta untuk biaya
pendidikan di Perguruan Tinggi, maka anda harus mencari universitas yang memiliki kualitas
yang bagus tapi dengan dana yang anda punyai. Dengan perkembangan teknologi informasi
saat ini, maka tidak sulit untuk melakukan penelitian terhadap universitas yang memenuhi
kriteria sosial ekonomi anda.
5.) Pandai memanfaatkan Peluang
Kalau anda memiliki prestasi yang bagus serta minat yang tinggi untuk melanjutkan
sekolah namun keadaan ekonomi orang tua tidak memungkinkan anda untuk melanjutkan
sekolah yang lebih tinggi, maka yang harus anda lakukan adalah mencari peluang artinya
sekarang pemerintah dan pemerhati pendidikan sedang memberikan beasiswa sampai PT bagi
siswa yang berprestasi namun keadaan ekonomi orang tua rendah. Melihat hal yang demikian

60 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
anda harus memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya demi karir yang anda cita-
citakan.
Tak seorang pun yang tak ingin sukses. Semua pasti ingin memiliki jenjang karir yang
menjanjikan masa depan cerah. Untuk meraihnya, tentu saja dibutuhkan usaha dan pengorbanan
yang cukup besar. Impian untuk bisa terus meroket dalam jenjang karir merupakan tujuan utama
seorang pekerja, dimana dengan sukses, tujuan kita mendapatkan kompensasi berbagai fasilitas,
gaji yang besar dan rasa bangga menjadi seorang leader dapat kita raih.
Tidak ada jalan yang mudah ketika seseorang ingin sukses karirnya. Semua keistimewaan
tersebut jelas membutuhkan persistensi, konsistensi dan waktu. Tiga hal tersebut sering kali lupa
atau tidak terpikirkan ketika karir kita ingin sukses. Arti kata persistensi atau kegigihan (dalam
bahasa Inggris persistent) adalah tetap teguh pada pendirian atau pikiran, keras hati, mengotot,
dan ulet. Dengan persistensi orang yang ingin sukses akan fokus pada pekerjaannya. Ia aka n
merasa bahwa pekerjaannya adalah sesuatu yang menggairahkan. Persistensi atau kegigihan yang
membara untuk mengejar tujuan sukses karir yang akan mendobrak keinginan anda, dan
mendobrak rintangan yang ada di luar diri anda. Jadi ketika segala macam upaya dan perjuangan
anda untuk mencapai sukses nampak semakin kabur dan terlihat mustahil, ingatlah akan
pernyataan ini, “Nothing in the world can take the place of persistence!”, hanya orang-orang gigih
yang terus berjuang, tanpa mengeluh sampai batas yang di tentukan.
Konsistensi seperti arti katanya adalah ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak), taat,
dan ketahanan suatu material terhadap perubahan bentuk atau perpecahan. Hal inilah yang
membuat seseorang ingin sukses karirnya tidak pantang menyerah. Dengan konsistensi seseorang
akan terus stabil melangkah meniti karir menuju sukses walaupun dihadapi berbagai macam
rintangan, halangan, tuntutan, dan tekanan datang silih berganti. Hal tersebut dapat berupa,
bekerja over time tanpa dibayar, omelan dari atasan, tekanan kerja yang tinggi, diberi tanggung
jawab pekerjaan tambahan yang bukan menjadi rutinitas kita, dinas keluar kota, dan lain -lain.
Waktu berarti seluruh rangkaian saat kita dalam proses, perbuatan atau keadaan,dan
lamanya saat tertentu untuk melakukan sesuatu. Dalam meniti karir seseorang sering kali lupa
dengan definisi waktu sebagai proses. Kebanyakan orang memandang waktu dalam arti kata
lamanya. Komentar yang sering terdengar seperti: “kok gaji saya ga naik -naik”, “kapan saya naik
level”, “kenapa sampai sekarang saya belum dipercaya memegang proyek”, dan lain -lain. Waktu
adalah hal yang relatif. Rekan kerja kita mungkin 1 tahun sudah naik level, sedangkan kita yang
sudah lebih senior level belum naik-naik. Itu semua bisa saja terjadi. Proses ini ibarat batu intan
yang sedang dipoles untuk memunculkan kilauannya.
Tiga hal tersebut adalah sesuatu yang dapat kita kontrol karena kita sendirilah yang
memutuskan apakah kita ingin sukses dalam karir atau tidak. Jangan setengah -setengah, karena
hal itu yang akan menghambat karir kita. Jika setengah-setengah maka kita akan menjadi orang
rata-rata yang tidak akan menonjol dan dilirik oleh atasan kita. Kalau kita kecewa terhadap
pekerjaan kita yang sekarang karena ketidak puasan yang kita alami, segeralah bangkit, dan
lupakan. Mengubah emosi negatif dari kekecewaan tersebut menjadi emosi positif untuk
mendapatkan karir sukses yang diidam-idamkan. Tetapi jikalau rasa kecewa tersebut tidak bisa
diobati atau sistem kerja yang merugikan kita, segeralah bertindak. Carilah perusahaan lain yang
menghargai Anda. Jangan buang waktu dengan terus berjalan ditempat karena waktu tidak dapat
diputar ulang.
Hal terakhir yang juga berpengaruh terhadap sukses karir kita adalah keberuntungan. Ini
adalah faktor eksternal yang tidak dapat diprediksikan dan dikontrol oleh kita. Hal yang bisa kita
lakukan hanyalah bersiap-siap sehingga ketika keberuntungan itu datang, kita siap untuk
menyambutnya demi kesuksesan kita.
Sukses dalam meniti karir adalah pekerjaan yang membutuhkan komitmen tinggi dalam suatu
pekerjaan, yang di duduki seseorang sepanjang hidupnya. Orang -orang mengejar karir untuk
memenuhi kebutuhan individual maupun kelompok.
Perencanaan karir, ada dua sudut pandang yang berbeda. Dapat bersifat terpusa t pada
individu atau golongan. Perencanaan karir yang terpusat pada golongan, memfokuskan pada
pekejaan dan pada pembangunan jalur karir yang menyediakan tempat bagi kemajuan dari
seseorang. Perencaan karir yang terpusat pada individu, memfokuskan pada kar ir individual

61 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
daripada kebutuhan golongan. Dilakukan oleh karyawan sendiri, dan keterampilan individual
menjadi fokusnya. Analisis ini mempertimbangkan situasi baik di dalam maupun di luar organisasi
yang dapat mengembangkan karir seseorang.
Ada beberapa karakteristik individual yang mempengaruhi atas pengembangan karir mereka
diantaranya minat. Orang cenderung mengejar karir sesuai yang mereka minati. Karir merupakan
perpanjangan dari jati diri seseorang, juga sebagai hal yang membentuk jati diri.
Kepribadan mencakup orientasi pribadi karyawan bersifat realistis, menyenangkan, dan
artistik. Kesemuanya itu akan terungkap dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Lalu faktor
status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan serta pekerjaan orang tua meru pakan faktor
pendukung lainnya.
Beberapa tips berikut, mungkin dapat membantu anda mencapai jenjang karir yang
diinginkan:
1. Berdedikasi tinggi
Untuk mewujudkan cita-cita akan karir anda yang terus berkembang, diperlukan daya juang
dan dedikasi yang tinggi pada perusahaan. Usahakan jangan berdedikasi jika hanya ingin
mendapatkan promosi jabatan semata. Lakukan semua pekerjaan dengan dis iplin yang tinggi. Bila
perlu disertai dengan prestasi yang menonjol di bidang yang anda geluti.
2. Berinisiatif
Jangan ragu untuk melontarkan ide dan inisiatif. Tunjukkan pula hasil karya, penyelesaian
tugas, kerja sama dan komunikasi yang memuaskan semua pihak.
3. Menambah ilmu dan pengalaman
Tingkatkan kepercayaan diri dengan memperbanyak ilmu dan keteranpilan yang relevan dan
signifikan agar dapat memberikan hasil karya yang memuaskan.
4. Tidak gagap teknologi
Di jaman yang serba canggih ini, ada baiknya jika anda menguasai teknologi internet,
penggunaan software tertentu dalam proses bisnis di perusahaan, dan teknologi yang relevan
dengan kompetensi khusus.
5. Jalin kerja sama dengan unit-unit terkait
Pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari pasti terkait dengan unit bisnis lainnya. Oleh karena
itu, ada baiknya jika anda menunjukkan sikap bersahabat, serta menghargai bantuan atau karya
orang lain. Lakukan juga hubungan komunikasi yang baik dengan sesama bawahan maupun
atasan. Jangan lupa untuk mengucapkan kata terima kasih atas bantuan dan kerja sama mereka.
6. Selalu menjaga sikap

Sebuah perusahaan yang berkualitas tentunya menuntut karyawannya untuk selalu


menjaga penampilan diri, serta kesopanan dalam tutur kata. Ada baiknya jika anda selalu
menyesuaikan cara berpakaian dengan budaya perusahaan yang berlaku. Terlebih sikap
ramah, tersenyum, dan sopan yang selalu ditunjukkan dalam perilaku kerja.

62 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
CERITA
Nadia adalah seorang siswi kelas VIII yang suka sekali dengan menulis cerita pendek
(cerpen), mulai dari SD sampai sekarang sudah puluhan cerpen yang ditulisnya. Gelar juara
sudah sering disandangnya namun sampai sekarang dia belum menentukan pilihan karir ke
depan nanti. Menulis baginya hanya sebagai hobi untuk mengisi waktu luang. Saat ditanya apa
cita-citanya nanti, jawabnya masih belum terpikirkan dan masih bingung menentukan pilihan.
Melihat Bakat yang dimiliki saran apa yang anda berikan untuk kelanjutan karir Nadia
selanjutnya?

Resume Materi

Refleksi cerita

63 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k
Hasil Diskusi

64 | B K M T s N 2 T r e n g g a l e k

Anda mungkin juga menyukai