NIM : P 27240018091
TAHUN 2020
Laporan Praktik Klinik ini Telah Diperiksa, dan Mendapatkan Persetujuan dan Pengesahan
Dari Pembimbing Praktik Klinik Akupunktur II Prodi Sarjana Terapan Akupunktur Jurusa
n Akupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta
tanggal_______________________20____
A. Tinjauan teoritis
1. Wastern Medicine
Nyeri kepala merupakan gejala yang paling sering terjadi dan dapat timbul pada
berbagai penyakit dan gangguan yang bersifat akut atau kronis. Dalam pengobatan
tradisional Cina headache atau nyeri kepala disebut “Tu Tong” (Sim, 2008). Nyeri
kepala dibagi menjadi dua jenis menurut patogenesisnya yaitu nyeri kepala primer
(tidak memiliki penyebab yang jelas) seperti migraine terjadi selama menstruasi.
Kemudian nyeri kepala sekunder biasanya disebabkan oleh peradangan atau tekanan
diselaput otak, pembuluh darah otak. Misalnya, sakit kepala karena meningitis,
hipertensi atau trigeminal neuralgia (Xinghua, 1996).
Nyeri yang disebabkan karena patogen luar umumnya dapat sembuh dengan
waktu singkat, patogen yang paling sering ditemukan umumnya bersifat angin.
Sedangkan nyeri kepala yang disebabkan karena faktor dalam tubuh biasa bersifat
kronis, namun tetap dibagi menjadi 2 yati nyeri kepala bersifat ekses dan nyeri
kepala bersifat defisien (Sim, 2008).
Etiologi dan Patogenesis
Menurut Sim (2008) nyeri kepala dapat dibagi menjadi dua, antara lain;
a. Faktor eksternal
Nyeri kepala karena faktor pathogen dari luar seperti angin, dingin, lembab dan
panas. Oleh karena itu pathogen tersebut dapat menyerang tubuh sehingga
menyebabkan aliran Qi dan darah yang menuju ke kepala tidak lancar, maka
timbulah nyeri kepala.
b. Faktor internal
1. Otak
Otak merupakan lautan sumsum yang bergantung pada nutrisi dan darah pada
organ ginjal dan hati. Sedangkan, nutrisi makanan dan minuman akan diolah
ginjal dan limpa. Jadi faktor terjadinya nyeri kepala berasal dari dalam tubuh.
2. Nyeri kepala berhubungan dengan hati
Gangguan emosional dapat menimbulkan stagnasi Qi hati yang berubah
menjadi api yang kemudian naik ke atas menyebabkan nyeri kepala. Ekses api
dapat merusak Yin, hati tidak mendapat nutrisi, kemudian defisiensi Yin ginjal
gagal untuk membatasi organ hati. Dari defisiensi hati dan ginjal serta naiknya
Yang hati akan mengganggu kepala dan mengakibatkan nyeri kepala.
3. Nyeri kepala berhubungan dengan ginjal
Defisiensi konginental dapat menyebabkan kekosongan dan kelemahan di
otak yang yang mengakibatkan nyeri kepala. Defisiensi Yang ginjal membuat
Yang Qi tidak berfungsi dengan baik sehingga menimbulkan nyeri kepala.
4. Nyeri kepala berhubungan dengan limpa
Asupan makanan yang kurang baik atau diet yang tidak benar akan merusak
fungsi limpa dan lambung. Apabila terjadi defisiensi limpa dan lambung maka
tidak dapat memproduksi Qi dan darah akan menyebabkan otak tidak ternutrisi
dengan baik sehingga terjadi nyeri kepala.
5. Cidera Traumatis
Cidera traumatis dapat menyebabkan rusaknya meridian dan kolateral
kemudian mengakibatkan stagnasi Qi dan darah serta obstruksi pembuluh darah
dan kolateral yang menimbulkan nyeri kepala.
Diferensiasi Sindrom
Berikut adalah penjelasan sindrom menurut Peng dan Xie (2007) yaitu:
1) Nyeri kepala karena angin dingin
Gejala : nyeri menetap pada seluruh kepala, nyeri menyebar hingga tengkuk
dan leher, takut angin dan dingin, tidak haus, lidah merah pucat, selaput putih
tipis, nadi superfisial dan lambat.
2) Nyeri kepala karena angin panas
Gejala: nyeri tekan pada kepala, demam, takut dingin, wajah dan mata merah,
rasa haus dan ingin minum, konstipasi, urin kuning keruh, lidah merah, selaput
kuning tipis, nadi superficial dan cepat.
3) Nyeri kepala karena angin lembab
Gejala : nyeri kepala seperti terlilit, tubuh dan anggota gerak terasa berat,
demam, dada terasa sesak, nafsu makan turun, dysuria, feses lembek, lidah
merah pucat, selaput putih berminyak, nadi lembut dan licin.
4) Nyeri kepala karena hiperaktivitas api hati
Gejala : nyeri kepala, pusing, penglihatan kabur, mudah lelah, mudah marah,
insomnia, dan gangguan tidur, nyeri tekan pada daerah hipokondrium, wajah
merah, rasa pahit dimulut, lidah merah, selaput kuning tipis, nadi kuat.
5) Nyeri kepala karena defisiensi ginjal
Gejala : nyeri kepala dengan sensasi kosong, vertigo, tinnitus, pinggang dan
lutut lemah, mudah lelah, buang air kecil malam hari, keputihan, mudah lupa,
insomnia, lidah merah, selaput sedikit, nadi benang dan lemah.
6) Nyeri kepala karena defisiensi Qi dan darah
Gejala : nyeri kepala disertai pusing, rasa berdebar, mudah lelah setelah
bekerja, keringat spontan, nafas pendek, takut angin, wajah pucat lidah pucat,
selaput putih tipis, nadi dalam dan lemah.
7) Nyeri kepala karena phlegma keruh
Gejala : nyeri kepala disertai rasa cemas, dada terasa sesak, perut terasa
penuh, mual, muntah, nafsu makan menurun, pusing, lidah merah pucat, selaput
putih berminyak, nadi licin dan tegang.
8) Nyeri kepala karena stagnasi darah
Gejala : nyeri kepala terasa tajam, nyeri menetap, ada riwayat trauma kepala,
ada bercak keungun pada ujung lidah, selaput putih tipis, nadi tegang dan
benang.
Anamnesis medis :
a) Keluhan Utama : Sakit kepala
b) Riwayat penyakit sekarang : Px datang dengan
keluhan yang sudah dirasakan selama 16 tahun yang lalu. Keluhan yang
dirasakan lokasi anatominya di frontal dan parietal , sakit kepala datang
secara tiba tiba,saat beraktivitas , sakit kepala bertambah ketika periode
menstruasi dan berkurang saat beristirahat dan periode menstruasi berakhir.
c) Keluhan tambahan : Nyeri leher
d) Riwayat penyakit dahulu : Malaria
e) Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi
f) Riwayat terapi atau obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada
g) Status Diet
Makanan Baik
Nafsu makan
Frekuensi makan 2 kali sehari
h) Jenis makanan Basah,kuah,sayur Stat
Porsi makan 2 centong us
BA
Kecenderungan rasa Pedas
B-B
Camilan Tidak ada AK
Minuman Frekuensi minum 7 gelas/ hari
Jenis minuman Air putih
4. PERABAAN (CIE)
1. Perabaan local atau keluhan:
a. Status lokalisasi
Lokasi : Kepala
Penampilan luar : Tidak berpengaruh
Pergerakkan : Bebas
Sensasi : Nyeri
Perabaan : Tidak ada benjolan
b. Nyeri tekan
Titik nyeri tekan / ashi point : Ditekan nyeri berkurang
Titik akupunktur : Ditekan nyaman
Meridian : Ditekan nyaman
c. Perabaan suhu
Tubuh : Dalam batas normal
Tangan : Dalam batas normal
Kaki : Dalam batas normal
d. Perabaan nadi
Defferensiasi lokasi:
Kedalaman Normal
Kecepatan Normal
Ukuran Besar (Hong)
Kekuatan Kuat Normal
2. Pemeriksaan Tambahan
Keadaan umum :
Rontgen : Tidak ada
Obat yang sedang dikonsumsi : Tidak ada
Dx medis : Headache
2. Diagnosis
a. Analisis
Pasien Ny. I datang dengan keluhan yang sudah dirasakan selama 16 tahun yang
lalu. Keluhan yang dirasakan lokasi anatominya di frontal dan parietal , sakit kepala
datang secara tiba tiba,saat beraktivitas , sakit kepala bertambah ketika periode
menstruasi dan berkurang saat beristirahat dan periode menstruasi berakhir, sindrom
penyakitnya ada 2 yaitu plegma lembab yang dikarenakan defisiensi limpa yang
berlangsung lama, dan api hati yang disebabkan oleh stagnasi Qi yang selalu mudah
marah.
3. Perencanaan
a) Prinsip terapi
1. Tonifikasi limpa
2. Sedasi hati
c) Titik
Titik lokal : Titik akupunktur yang diberikan pada sindrom api hati adala
h denganmenggunakan titik utama untuk menenangkan hati yaitu titik
Taichong (LV3) dan plegma lembab terjadi karena defisiensi limpa maka
titiknya Zhong wan(CV12) adalah titik Mu dari Wei/lambung, juga merupakan
titik dominan Fu, Feng Long adalah titik Luo pada meridian Wei/lambung,
Sanyinjiao adalah titik pertemuan tiga meridian Yin kaki,pengombinasian ketiga
titik tersebut menghasilkan efek menguatkan fungsi Pi/limpa, hingga patogen
lembab dapat tersalurkan , Feng Chi (GB20) , Tai yang (EX-HN 5) dan
Touwei menghalau patogen angin lembab yang menyerang kepala. Dengan
pengombinasian semua titik tersebut nyeri kepala dapat disembuhkan
bersamaan dengan teratasinya patogen yang menyerang tubuh.
d) Modalitas
Modalitas Terapi
a. Definisi
Sinar infra merah bila dilihat dari susunan spektrum sinar terletak diantara s
inar hertzian. Demikian definisi sinar infra merah adalah pancaran gelombang e
lektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta A (Adri 2012). Pengg
unaan lampu nonluminous pada jarak lampu yang digunakan antara 45 – 60 c
m, sinar diusahakan pada posisi tegak lurus dan searah dengan daerah yang dio
bati antara waktu 10-30 menit. Pada penggunaan lampu luminous pada jarak la
mpu 35 - 45 cm, sinar diusahakan pada posisi tegak lurus dan searah dengan da
erah yang diobati antara 10-30 menit (Putra, 2011).
b. Klasifikasi Sinar Inframerah
Menurut Watkins (2000) panjang gelombang dapat dibagi menjadi
1) Gelombang pendek (Penetrating)
Panjang gelombang antara 7.700A sampai 12.000 A. Daya penetrasi lebi
h dalam dari gelombang panjang hingga mencapai jaringan subkutan kira – kira
dapat mempengaruhi secara langsung terhadap pembuluh darah kapiler, pembul
uh limfe, ujung – ujung saraf dan jaringan jaringan dibawah kulit lainnya.
2) Gelombang panjang ( Non Penetrating)
Panjang gelombang 12.000 A sampai 150.000 A. Daya Penetrasi sinar in
i hanya sampai hingga lapisan superficial epidermis yaitu sekitar 0,5 mm
c. Lampu Terapi Sinar Infra Merah
Lampu terapi kesehatan infrared Philips bekerja dengan prinsip sina
r inframerah prismatic untuk aplikasi pengobatan. Memperlancar peredaran dar
ah, melemaskan otot dan sendi yang sakit, cocok digunakan oleh penderita gejal
a low back pain, mengurangi gejala rematik dan flu.
C. Kesimpulan
2. Sedasi hati
D. Pustaka
Misha, J.P. (2014). A Single Case Study: Treating Migraine Headache With
Acupuncture, Chinese Herbs, and Diet. Global Adc Health Med. 3(1):71-74.
Peng B., dan Xie J. (2007). Traditional Chinese Internal Medicine 2nd edition.
Shanghai: People’s Medical Publishing House.
Sim Kie Jie. (1997). Dasar Teori Ilmu Herbal dan Akupunktur Identifikasi dan
Klasifikasi Penyakit. Singapore: TCM Publication.
Sim Kie Jie. (2008). Ilmu terapi Akupunktur Jilid 1. Singapore: TCM Publication.
Sjahrir,