Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN BEST PRACTICE

IMPLEMENTASI KOMPETENSI MANAJERIAL MELALAUI APLIKASI

DAPDODIK DI UPTD SDN 2 NUNUK KECAMATAN LELEA

KABUPATEN INDRAMAYU

Disusun sebagai salah satu syarat Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS)

Tahun 2019

DISUSUN OLEH :

NAMA : WAHYUDIN, S.Pd, SD.

NIP : 19611205 198204 1 007

UNIT KERJA : UPTD SDN 2 NUNUK

KECAMATAN : LELEA

PEMERINTAH KABUPATEN IDRAMAYU

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN INDRAMAYU

JL. MT. HARYONO NO. 56/B SINDANG

INDRAMAYU – JAWA BARAT

1
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN BEST PRACTICE

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : WAHYUDIN, S. Pd. SD.

NIP : 19611205 198204 1 007

NUPTK : 4537 7396 4120 0043

Pangkat/Golongan : Pembina, IV/a

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : UPTD SDN 2 NUNUK

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Best Practice ini, saya buat sendiri dan

tidak menyalin atau menjiplak karya orang lain. Apabila terbukti tidak sesuai

dengan pernyataan tersebut diatas, saya bersedia menerima sanksi sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Indramayu, 20 Juli 2019


Mengetahui, Yang membuat pernyataan
Pengawas Pembina, Penulis,

Materai Rp. 6000

IDING NUR ERNAWANDI, S.Pd.,M.Si WAHYUDIN, S. Pd. SD.


NIP. 19610817 198204 1 005 NIP. 19611205 198204 1 007

2
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : WAHYUDIN, S. Pd. SD.

NIP : 19611205 198204 1 007

NUPTK : 4537 7396 4120 0043

Pangkat/Golongan : Pembina, IV/a

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : UPTD SDN 2 NUNUK

Telah membuat Best Practice dalam rangka Uji Kompetensi Kepala Sekolah

(UKKS)

Indramayu, 20 Juli 2019


Menyetujui, Penulis
Kepala Bidang Pembinaan SD

MALIK IBRAHIM,S.Pd WAHYUDIN, S. Pd. SD.


NIP. 19650113 198610 1 002 NIP. 19611205 198204 1 007

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

karunia, rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

yang berjudul “Implementasi Kompetensi Manajerial Melalui Aplikasi

Dapodik di UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten

Indramayu “.

Karya tulis ini dibuat sebagai bahan pemaparan untuk memenuhi

persyaratan mengikuti Uji Kompetensi Kepala Sekolah tahun 2019.

. Dengan terselesaikannya karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam

pembuatan karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, penulis sadar bahwa karya tulis

ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis berharap adanya kritik dan

saran yang sifatnya membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi

orang lain dan khususnya bagi penulis sendiri.

Indramayu, April 2019

Penulis

4
ABSTRAKSI

Implementasi Kopetensi Manajerial Melaui Aplikasi Dapodik di UPTD SD

Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu

Oleh : Wahyudin

Kepala Sekolah dituntut harus memiliki Kompetensi tertentu sesuai dengan

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Kepala

Sekolah. Adapun Kompetensi yang dimaksud adalah (1) Kompetensi

Kepribadian, (2) Kompetensi Manajerial, (3) Kompentensi Kewirausahaan,

(4) Kompetensi Supervisi, dan (5) Kompetensi Sosial.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor tujuan yang ingin

dicapai yakni Untuk mengetahui penilaian tentang kondisi UPTD SD

Negeri 2 Nunuk meliputi, data sekolah, data peserta didik, data guru dan

tenaga kependidikan, sarana dan prasana, serta pembelajaran sesuai dengan

kurikulum yang digunakan, mengimpletasikan kompetensi manajerial

melalui pendataan aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut Aplikasi Dapodik

merupakan salah satu altrenatif dalam pengembangan kompetensi

manajerial kepala sekolah, karena pada Aplikasi Dapodik sudah memuat

berbagai kepentingan yang menjadi tugas dan fungsi kepala sekolah

meliputi : (1) Data Sekolah, (2) Data Guru dan Tenaga Kependidikan, (3)

Data Peserta Didik, (4) Data Sarana dan Prasarana, (5) Data Rombongan

5
Belajar dan Pembelajaran.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diketahui dan disimpulkan

bahwa SD Negeri 2 Nunuk telah berhasil Melalui pendataan Dapodik

banyak sekali pemanfaatannya oleh Pemerintah seperti halnya untuk

pembayaran dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), Pemberian Tunjagan

Profesi dan Aneka Tunjangan Guru lainnya, penjaringan data siswa untuk

penerima bantuan BSM (Bantuan Siswa Miskin).

Kata Kunci : Kompetensi Manjerial Kepala Sekolah, Data Pokok

Pendidikan (Dapodik)

6
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i

Pernyataan Keaslian Best Practice .............................................................. ii

Lembar Persetujuan ..................................................................................... iii

Kata Pengantar ............................................................................................. iv

Abstraksi ...................................................................................................... v

Daftar Isi ...................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B Permasalahan ............................................................. 5

C Strategai Pemecahan ................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 8

A Alasan Pemilihan Strategi Masalah ............................ 8

B Hasil dan Dampak yang dicapai dari strategi

Yang di pilih ................................................................ 13

C Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan

Strategi yang dipilih .................................................... 18

D Alternatif Pengembang ............................................... 19

BAB IV PENUTUP ................................................................................. 20

A Kesimpulan ................................................................. 20

7
B Rekomendasi ................... ........................................... 21

Daftar Pustaka .............................................................................................. 23

8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang penugasan

guru sebagai kepala sekolah. Permendikmas merupakan permen yang

mengganti Kepmendikmas Nomor 162 Tahun 2003 tentang pedoman guru

sebagai kepala sekolah yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan Sistem

Pendidikan Nasional.

Menurut Permendiknas dalam penjabaran diatas bahwa Kepala Sekolah

dituntut harus memiliki Kompetensi tertentu sesuai dengan Permendiknas

Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Adapun

Kompetensi yang dimaksud adalah (1) Kompetensi Kepribadian, (2)

Kompetensi Manajerial, (3) Kompentensi Kewirausahaan, (4) Kompetensi

Supervisi, dan (5) Kompetensi Sosial.

Implementasi dari Kompetensi dimaksud dengan cara pengenalan

lingkungan sekolah dan melakukan pengamatan dan penilaian tentang kondisi

UPTD SD Negeri 2 Nunuk meliputi, data sekolah, data peserta didik, data

guru dan tenaga kependidikan, sarana dan prasana, serta pembelajaran sesuai

dengan kurikulum yang digunakan. Untuk itu selaku kepala sekolah membuat

skala prioritas pelaksanaan program. Konsen utama adalah pembenahan

semua data pokok pendidikan di UPTD SD Negeri 2 Nunuk , sebab data

pokok sekolah adalah hal yang sangat penting untuk keberlangsungan

9
penyelenggaraan pendidikan terutama yang menyangkut data sekolah, peserta

didik, guru dan tenaga kependidikan, dan sarana prasarana yang dimiliki

sekolah.

Agar mendapat data tersebut maka kepala sekolah melakukan

pengamatan dan pendataan ulang mengenai data yang dibutuhkan. Pendataan

ulang tersebut menggunakan formulir pendataan yaitu formulir sekolah,

formulir peserta didik, formulir pendidik dan tenaga kependidikan yang

diambil dari Aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Untuk itu dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 Pemeriksaan Data

No Data Yang dibutuhkan Keadaan Awal

1. NPSN ganda dengan sekolah lain

yang nama satuan pendidikan sama

2. Nomor SK/Tanggal Pendirian tidak

1 Data Sekolah ada

3. SK Izin operasinal tidak ada

4. Sarana dan prasarana belum tersusun

rapi dalam pendataan

1. Data Individual PTK belum lengkap

2. Sertifikasi PTK belum tercatat


2 Data PTK
3. Rincian PTK belum lengkap

4. Linieritas mengajar belum sesuai

10
1. Nama siswa belum sama dengan

Akta Kelahiran

2. NIS siswa belum terinput dengan

benar

3. Sebagian siswa masih belum


3 Data Peserta Didik
memiliki NISN

4. Rincian Peserta Didik belum

lengkap

5. Data individual siswa belum sesaui

dengan data di KK

1. Data Sarana belum lengkap

4 Sarpras 2. Data Prasarana belum lengkap

3. Rincian Sarpras belum di isi

Atas pemeriksaan keadadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendataan di UPTD SD Negeri 2 Nunuk masih belum dilaksanakan secara

maksimal. Rangkaian data – data tersebut sangat penting terutama pada data

sekolah untuk ditindaklanjuti pemerintah dalam pemberian bantuan

rehabilitasi bangunan. Data Pendidik dan Tenaga Pendidik pun tidak kalah

penting yaitu untuk penyaluran tunjangan termasuk tunjangan profesi,

tunjangan fungsional, dan tunjangan kualifikasi akademik. Selain data

tersebut maka data peserta didik juga sangat diperlukan oleh pemerintah

11
untuk mengalokasikan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), Bantuan

Siswa Miskin (BSM), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program lainnya.

Begitu pentingnya hal tersebut kepala sekolah segera melakukan

tindakan penanggulangan masalah tersebut, dengan Operator Sekolah

mengadakan sosialisasi dengan masyarakat tentang pentingnya kelengkapan

dan validasi data siswa, dan mendorong guru dan komite sekolah agar

berperan aktif dalam pelaksanaan pendataan sekolah melalui aplikasi data

pokok pendidikan (Dapodik).

Perihal ini di buktikan dnegan penrimaaan dan Biaya Operasional

Sekolah (BOS) yang tidak sesuai dengan kuota sebenanrnya, seharusnya

UPTD SD Negeri 2 Nunuk dalam penerimaan dan Biaya Operainal Sekolah

(BOS) dibayar sesuai dengan perhitungan 79 siswa kali Rp. 800.000 = Rp.

63.200.000, akan tetapi UPTD SD Negeri 2 Nunuk hanya menerima Rp.

60.000.000 dengan jumlah siswa hanya 75 siswa.

Bukti ke dua adalah siswa UPTD SD Negeri 2 Nunuk seharusnya

menerima bantuan BSM itu 100% menerima berdasrkan kelayakan, tetapi

yang menerima hanya 73% dari penerima seharusnya. Ini dikarenakan entri

data di Dapodik masih belum baik dan optimal.

Kepala sekolah dan Operator sekolah segera melakukan pembenahan

data melalui Aplikasi Dapodik dan melakukan syncronisasi denga server

pusat pada web dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id. hasilnya begitu

menggembirakan pada triwulan berikutnya dana BOS yang diterima oleh

UPTD SD Negeri 2 Nunuk sesuai dengan kuota 79 siswa, dan siswa miskin

12
(kelayakan) yang diusulkan mendapatkan BSM dapat menerima sesuai

dengan usulan dari Dapodik yang diperbaiki.

Sesaui dengan amanat Permendiknas Nomor 13 Tahun 2017 tentang

Standar Kompetensi Kepala Sekolah, maka mencoba mengimpletasikan

kompetensi manajerial melalui pendataan aplikasi Data Pokok Pendidikan

(Dapodik)

B. Permasalahan

Menurut dari latar belakang masalah di atas maka permaslahan yang

dihadapi UPTD SD Negeri 2 Nunuk adalah Implementasi Kompetensi

Manajerial di UPTD SD Negeri 2 Nunuk belum dilaksanakan secara optimal,

sehingga Data Pokok Pendidikan (Sekolah, PTK, PD) masih bermasalah

dengan bukti masih banyak program pemerintah belum terserap dengan

maksimal.

C. Strategi Pemecahan Masalah

Berdasarkan permaslahan yang ada di UPTD SD Negeri 2 Nunuk

tersebut, dapat mengambil langkah sebagai strategi pemecahan masalah yaitu

optimalisasi kompetensi manajerial kepala sekolah, dan menggunakan

Aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai alat untuk membenahi

Data Pokok Sekolah di UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea

Kabupaten Indramayu.

13
Kepala sekolah seharusnya sudah memahami secara baik tentang

pelaksanaan kompetensi manajerial baik pengertian, ruang lingkup, dan

subtansi yang harus dilaksanakan dalam implementasi kompetensi manajerial

di sekolah yang dipimpinnya.

Adapun yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi terkait

dengan Dapodik adalah dengan cara berbagi peran sebagaimana di bawah ini.

1. Kepala Sekolah

Peran kepala sekolah yaitu sebagai penanggung jawab data di sekolah,

dan membagi tugas guru untuk mengajar di setiap rombongan belajar

(rombel), mengawasi petugas pendataan dalam pengisian aplikasi

dapodik. Selain itu kepala sekolah melakukan :

a. Penggandaan dan distribusi Formulir pendataan (F_Sek, F_PTK,

F_PD).

b. Sosialisasi dan mobilitas warga sekolah (PTK dan Siswa) dalam

pengisian formulir.

c. Mengkoordinir pendataan dan verifikasi data tingkat sekolah.

d. Menyiapkan petugas entri data aplikasi dapodik.

e. Memberikan surat tugas kepada petugas pendataan.

f. Updating data per periode pendataan.

g. Membiayai operasional pendataan dari dana Biaya Operasional

Sekolah (BOS)

2. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)

Peran Guru dan Tenaga Kependidikan yaitu :

14
a. Di samping sebagai pengajar dan pelakana, juga bertugas untuk

mengisi formulir individual GTK dan memeriksa kebenaran dan

kelengkapan data individu yang diisikan oleh petugas pendataan ke

dalam aplikasi Dapodik.

b. Peran wali kelas yaitu mengkoordinasikan pengumpulan data peserta

didik sesuai dengan kelas yang diampunya.

3. Peran serta Peserta Didik

Peran Peserta Didik yaitu :

a. Mengisi formulir peserta didik yang selanjutnya formulir tersebut

diserahkan kepada orang tua untuk diisi secara lengkap.

b. Memberikan dokumen kelengkapan data (Akte Kelahiran, KK, dan

dokumen lainnya) kepada petugas pendataan.

4. Operator Sekolah/Petugas Pendataan

Peran Petugas Pendataan di sekolah yaitu :

a. Mendistribusikan formulir pendataan kepala sekolah, GTK, dan

Peserta didik dalam rangka mendaptkan data untuk diisukan ke dalam

aplikasi.

b. Mengisi aplikasi dapodik sesuai dengan formulir pendataan yang

telah terisi.

c. Mengirim data ke server pusat melalui Aplikasi Dapodik.

15
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Menurut Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 kepala sekolah UPTD

SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu dituntut harus

memiliki kompetensi tertentu. Sesuai dengan Permendinas Nomor 13 Tahun

2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah, meliputi : (1) Kompetensi

Kepribadian, (2) Kompetensi Manajerial, (3) Kompetensi Kewirausahaan, (4)

Kompetensi Supervisi, (5) Kompetensi Sosial.

Dari ke lima Kompetensi tersebut, kompetensi Manajerial sebagai

strategi pemecahan masalah yang ada di sekolah.

1. Kompetensi Manajerial

a. Pengertian

Manajemen atau pengolahan dapat berarti macam-macam

tergantung kepada siapa yang membicarakannya. Istilah manajemen

sendiri dari “manage” yang padanan dalam bahasa Indonesia adalah

kelola. Pengertian umum dari manajemen adalah proses mencapai

hasil dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara

produktif (Depdiknas, 2007:126).

Kepala sekolah sangat penting harus memiliki pengetahuan

kekepalasekolahan (Sudarwin Danim, 2009:24) sebab implementasi

tugas pokok dan fungsi kepala sekolah tidak cukup mengandalkan

16
aksi-aksi praktis dan fragmentasi, melainkan berbasis pada

pengetahuan bidang manajemen dan kepemimpinan yang ceradas.

Hakikat pengetahuan adalah segenap apa yang kepala sekolah ketahui

tentang sesuatu obyek tertentu.

Berdasarkan uarain di atas dimaksud dengan kompetensi

manajerial adalah kemampuan kepala sekolah dalam mengorganisasi

dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif, efesien.

2. Indikator Kompetensi Manajerial

Dalam konteks manajerial sekolah maka seorang kepala

sekolah dituntut untuk dapat menjalankan kompetensi sebagai berikut :

a. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagi tingkatan perfencanaan,

b. Menegmbangkan organisasi sekolah sesuai kebutuhan,

c. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya

sekolah secara optimal,

d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi

pembelajaran yang efektif,

e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inivatif

bagi pembelajaran anak didik,

f. Mengelola guru dan staff dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal,

g. Mengelola serana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan

secara optimal,

17
h. Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian

dukungan, ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah,

i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru

dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik,

j. Mengelola pengembangka kurikulum dan kegiatan pembelajaran

sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional,

k. Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang

akuntabel, transparan, dan efesien,

l. Mengelola ketatausahaan dalam mendukung pencapaian tujuan

sekolah,

m. Mengelola unit layanan khusu sekolah dalam mendukung kegiatan

pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah,

n. Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan

program dan pengembalian keputusan,

o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan manajemen sekolah,

p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan

tindak lanjutnya.

3. Data Pokok Pendidikan

Sesuai dengan indikator pada kompetensi manajerial di atas

maka semua itu dapat terakomodir dalam Aplikasi Data Pokok

Pendidikan (Dapodik) meliputi sekolah, sarana dan prasarana, kurikulum,

18
pendidik dan tenaga kependidikan, dan peserta didik. Dengan alasan

itulah mengimplentasikan kompetensi manajerial dalam pengelolaan

sekolah melalaui Aplikasi Dapodik.

Seiring dengan intruksi Menteri Pendidikan Nasonal Nomor 2

Tahun 2011 tentang kegiatan pengelolaan data pendidikan. Bahwa

menteri pendidikan nasional mengintruksikan kepada seluruh elemen

pendidikan agar menggunakan hasil pengumpulan data tersebut sebagai

satu-satunya sumber (acuan) data pendidikan (terkait entitas peserta

didik, satuan pendidikan, dan pendidik dan kependidikan) dalam

pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan terakit dengan entitas

pendidikan yang di data. Menggunakan data pendidikan yang ada pada

pusat data dan statistik pendidikan sebagai satu-satunya sumber (acuan)

data pendidikan untuk pelaksanaan kegiatan, kajian dan pengambilan

keputusan. Hasil pelaksaaan kegiatan dan pengambilan keputusan yang

mengubah nilai suatu atribut harus dilaporkan kembali ke pusat data dan

statistik pendidikan.

Selain dari intruksi Menteri Pendidikan Nasional di atas

tersebut maka tentang Data Pokok Pendidikan (Dapodik) diperkuat

dengan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok

Pendidikan. Sesuai dengan BAB I pasal 1 ayat 1 maka yang dimaksud

dengan :

19
- Data adalah kumpulan fakta yang berhubungan dengan pendidikan

dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manajemen pembangunan

pendidikan.

- Data pokok pendidikan, yang selanjutnya disingkat Dapodik (Data

Pokok Pendidikan) adalah suatu sistem pendataan yang dikelola oleh

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data satuan

pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan

subtansi pendidikan yang datanya bersumber dari satuan pendidikan

yang tersus menerus diperbaharui secara online.

Pada pasal 2 bahwa tujuan dari adanya Data Pokok Pendidikan

adalah sebagai berikut :

- Mewujudkan basis data tunggal sehingga dapat tercipta kelola data

pendidikan yang terpadu dan menghasilkan data yang representatif

untuk memenuhi kebutuhan Kementrian dan Pemangku Kepentingan

lainnya.

- Mendukung peningkatan efisiensi, efektif, dan sinergi kegiatan

pengumpulan data pokok yang teriintegrasi dalam satu sistem

pendataan untuk digunakan oleh Kementrian dan seluruh pemangku

kepentingan.

Tugas dari satuan pendidikan dalam penggunaan melalaui

Dapodik adalah sesuai dengan pasal 14 yaitu :

a) Melakukan pengisian dan pengiriman data melalui Dapodik.

20
b) Melakukan pemutakhiran data secara berkala sekurang-kurangnya

satu kali dalam satu semester.

c) Memeriksa dampak data yang telah diisikan pada Aplikasi Dapodik

di sejumlah sistem Transaksional Kementrian, dan

d) Menajmin kelengkapan, kebenaran dan kemutakhiran data yang

dikirim.

B. Hasil dan Dampak yang dicapai dari Strategi yang dipilih

a. Hasil Implementasi Kompetensi Manajarial

Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih yaitu

optimalisasi manajerial kepala sekolah melalui Aplikasi Dapodik. Seperti

yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah bahwa hasil pendataan

ulang Data Pokok Pendidikan di UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan

Lelea Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Pemeriksaan Data Awal Data Pokok Sekolah

No Data Yang dibutuhkan Keadaan Awal

1. NPSN ganda dengan sekolah lain

yang nama satuan pendidikan sama

1 Data Sekolah 2. Nomor SK/Tanggal Pendirian tidak

ada

3. SK Izin operasinal tidak ada

21
4. Sarana dan prasarana belum tersusun

rapi dalam pendataan

1. Data Individual PTK belum lengkap

2. Sertifikasi PTK belum tercatat


2 Data PTK
3. Rincian PTK belum lengkap

4. Linieritas mengajar belum sesuai

1. Nama siswa belum sama dengan

Akta Kelahiran

2. NIS siswa belum terinput dengan

benar

3. Sebagian siswa masih belum


3 Data Peserta Didik
memiliki NISN

4. Rincian Peserta Didik belum

lengkap

5. Data individual siswa belum sesaui

dengan data di KK

1. Data Sarana belum lengkap

4 Sarpras 2. Data Prasarana belum lengkap

3. Rincian Sarpras belum di isi

Berdasarkan tabel di atas maka melalui Aplikasi Data Pokok

Pendidikan (Dapodik) setelah dilakukan perbaikan data.

1. Data Sekolah

22
Pada awalnya NPSN UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan

Lelea Kabupaten Indramayu ganda dengan beberapa sekolah, maka

kepala sekolah mencoba :

a) Mengimplementasikan kompetensi manajerial sesuai indikator

yang dituntut yaitu dari buitir 14 mengelola sistem informasi

sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan

keputusan, 15 memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi

pemebelajaran dan manajemen sekolah, 16 melakukan

monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan

tindak lanjutnya. SK pendirian operasional di UPTD SD Negeri 2

Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu akhirnya di

terbitkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.

b) Hasil yang diperoleh dalam implementasi manajerial butir 8

mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka

pencarian dukungan, ide, sumber belajar, dan pembiyaan sekolah,

dan butir 11 menegelola keuangan sekolah sesaui dengan prinsip

pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efesien. Maka

menerapkan indikator tersebut melalui aplikasi dapdodik.

2. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (GTK)

Sesuai dengan hasil validasi pertama bahwa data PTK di

UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu

masih belum lengkap. Maka dalam mengimplementasikan indikator

23
komptensi manajerial butir 6 mengelola guru dan staff dalam rangka

pendayaagunaan sumber daya manusia secara optimal. Data PTK

diinput di Aplikasi Dapodik.

Dalam Aplikasi Dapodik sudah tercantum dengan lengkap

mengenai rincian PTK yang didalamnya memuat semua pengalaman

dan dokumen yang dimiliki oleh guru.

3. Data Peserta Didik

Sebagai Implementasi dari Kompetensi Manajerial tentang

mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru

dan penempatan serta pengembangan kapasitas peserta didik.

4. Pembelajaran

Sebagai Impelemntasi dari Kompetensi Manajerial dalam

bidang mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan

pembelajaran sesaui arah dan tujuan pendidikan nasional. Hal ini

bisa terimplikasikan pada aplikasi dapodik.

5. Sarana dan Prasarana

Implementasi Kompetensi Manajerial tentang mengelola

sarana dan prasaran sekolah dalam rangka pendayagunaan secara

optimal.

b. Dampak yang diperoleh dari Penggunaan Aplikasi Dapodik

1. Data sekolah

Data UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten

Indramayu setelah di input/entri melalui aplikasi dapodik dan

24
melakukan syncronisasi maka semua data sekolah bisa terupdate ke

PDSP, sehingga terdaftar dengan resmi termasuk NPSN dan data

lainnya sudah tidak ganda dengan sekolah lain. Jika ingin melakukan

perbaikan data secara langsung maka petugas pendataan/operator

sekolah bisa login/masuk.

2. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (GTK)

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah di entri di

aplikasi dapodik maka ada beberapa dampak yang diperoleh oleh

satuan pendidikan atau PTK itu sendiri.

a) Terdaftar di Verval PTK untuk mendaptkan NUPTK dan Validasi

NUPTK dan sudah terintegrasi dengan Kepundudukan.

b) Terdaftar di Info GTK untuk mengecek kevalidan data dan

mendapatkan aneka Tunjangan . ini bisa menggunakan

NUPTK/NRG/NIK untuk login mengecek data yang ada pada

lembar info GTK.

3. Data Peserta Didik

Dampak untuk peserta didik setelah di entri pada aplikasi

dapodik adalah banyak sekali keuntungnya, seperti mendapatkan

NISN denga mudah, menjadi peserta UN (Ujian Nasional) secara

Online. Ada juga dampak yang sangat penting sekali, yaitu setiap

Peserta Didik yang layak dan diusulkan melalui aplikasi dapodik

untuk mendapatkan bantuan seperti BSM, KIP, PIP dan program

lainnya.

25
4. Sarana dan Prasarana

Dampak dari menginput data sarana prasaran sekolah maka

UPTD SD Negeri 2 Nunuk Kecamatan Lelea Kabupeten Indramayu

divalidasi oleh tim TATOLA (Tata Kelola Sekolah) dari Kemdikbud.

C. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih

Dalam pelaksanaan Kompetensi Manajerial melalui Aplikasi Dapodik

ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan, banyak kendala dan

tangtangan yang dihadapi dalam penerfapannya. Kendala-kendala yang

dihadapi saat melaksanakan strategi ini adalah sebagai berikut :

1) Alat penunjang terbatas Komputer/Laptop hanya 1 sedangkan yang

dibutuhkan lebih dari 1;

2) Jaringan internet belum sampai ke sekolah sehingga harus menggunakan

modem celluler itu pun kadang lancar kadang tidak sama sekali;

3) Sumber daya manusia artinya kemampuan guru dan tenaga kependidikan

masih di bawah standar dalam menggunakan IT;

4) Dukumen pendukung masih belum tertata rapi, harus ekstra berat dalam

pemgumpulan dokumen yang dibutuhkan;

5) Jumlah siswa yang sedikit terkait dengan pembiyaan yang diterima

sangat minim;

6) Masyarakat dalam hal ini orang tua siswa belum proaktif dalam

pengumpulan data terkait kelengkapan data siswa;

26
D. Alternatif Pengembangan

Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah khusus Komptensi

Manajerial dapat dikembangkan dengan cara lain, diantaranya :

1) Pembiaan profesional dilaksanakan dengan program rutin dan insidental;

2) Dinas Pendidikan mengadakan pembiaaan Kepala Sekolah minimal 2

kali dalam setahun;

3) Optimalisasi pelaksanaan supuervisi kepala sekolah yang dilakukan oleh

pengawas binaan;

4) Mengikuti/melaksanakan program visitai akreditasi sekolah;

5) Mengikuti workshop tentang pengembangan kompentensi kepala

sekolah;

6) Kepala sekolah mengembangkan manajerial melalui cara :

- Memahami tugas dan kewajiban

- Memahami kebutuhan organisasi sekolah

- Memahami iklim organisasi sekolah

- Memahami kondisi sumber daya manusia yang dipimpinnya

- Memahami permasalahan organisasi

- Mampu memetakan prioritas pengembangan organisasi

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompetensi Kepala Sekolah menyangkut aspek yang sangat luas

mulai dari menyusun perencanaan sekolah, mengembangkan organisasi

sekolah, memberdayakan sumber daya sekolah hingga melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan standar

pengawasan yang berlaku. Banyaknya aspek dalam kompetensi tersebut

membutuhkan kemampuan kepala sekolah untuk selalu berkembang. Setiap

kepala sekolah memiliki strategi yang bervariasi dan baisanya menggunakan

pendekatan situasional.

Kepala sekolah harus mampu mengimplentasikan standar kompetensi

kepala sekolah, meliputi : (1) Kompetensi Kepribadian, (2) Kompetensi

Manajareial, (3) Kompetensi Kewirausahaan, ( 4) Kompetensi Supervisi, (5)

Kompetensi Sosial.

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manjer, kepala

sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memperdayakan tenaga

kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberikan kesempatan

kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan

mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan

yang menunjang program sekolah.

28
B. Rekomendasi

1. Dinas Pendidikan Kab/Kota menyampaikan himbauan dengan tegas

dilingkunganya agar mendukung dan melaksanakan pendataan melalui

Aplikasi Dapodik sebagai program satu data. Diperbanayak kegiatan

sosialisasi, workshop-workshop yang berkaitan dengan kegiatan

pendataan yang menjadi sasarannya adalah kepala sekolah, PTK, dan

Penanggung jawab pendataan (Operator Sekolah), dan Dinas Pendidikan

Kab/Kota melalui para KWKBP memberikan arahan dan petunjuk tentang

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi kepala sekolah.

2. Kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja kepala sekolah harus

dilaksanakan secara terus menerus agar terkontrol progres kinerja para

kepala sekolah yang berdampak pada kemajuan dan tercapainya tujuan

pendidikan Nasional.

3. Para Kepala Sekolah jangan terlalu mengandalkan dan memanfaatkan

keberdaan OPS (Operator Sekolah) dalam segala bidang yang menyagkut

tentang kebijakan pimpinan sekolah, karena kepala sekolah merupakana

pimpinan tertinggi di satuan pendidikan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Depdikans (2004) Keputusan Mendiknas Nomor 162 Tahun 2003 tentang

Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Jakarta:

Depdiknas

Depdiknas (2006) Petunjuk Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen

Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pembinaan

Depdiknas, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (200). Naskah akademik tentang Standar

Kualifikai dan Kompetensi Kepala Sekolah.

Jakarta: Depdiknas.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 085/U/1994 tanggal

14 April 1994 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Sekolah

Mulyasa (2002). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Penerbit Alfabeta

Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala

Sekolah

Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

Permendikmas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala

Sekolah

Permendikbud Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan

30

Anda mungkin juga menyukai