Anda di halaman 1dari 2

1.

Jenis jenis e-learning


Ada berbagai macam cara untuk mengklasifikasikan jenis e-learning. Algahtani
mengklasifikasikan e-learning berdasarkan sejauh mana mereka terlibat dalam bidang
pendidikan. Beberapa juga mengklasifikasikan berdasarkan waktu interaksinya. Ada dua
jenis dasar e-learning, yaitu e-learning berbasis komputer dan berbasis internet.
a. E-learning berbasis komputer
e-learning berbasis komputer ini terdiri dari penggunaan berbagai perangkat keras dan
perangkat lunak, umumnya tersedia dalam penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dan juga setiap komponen dapat digunakan melalui dua cara yakni
instruksi yang dikelola komputer dan pembelajaran dengan bantuan komputer.
Pembelajaran berbantukan komputer dimana komputer digunakan sebagai media
pendukung metode tradisional, dengan menyediakan perangkat lunak interaktif
sebagai alat pendukung dalam kelas atau sebagai alat untuk belajar mandiri di luar
kelas. Namun, pada instruksi yang dikelola komputer, komputer dipekerjakan untuk
tujuan menyimpan dan mengambil informasi untuk membantu dalam pengelolaan
pendidikan.
b. Elearning berbasis internet
Pembelajaran berbasis internet menurut Almosa (2001) adalah peningkatan lebih
lanjut dari pembelajaran berbasis komputer, Pembelajaran ini bertujuan membuat
konten yang tersedia di internet, dengan kesiapan tautan ke sumber pengetahuan
terkait. Misalnya layanan e-mail dan referensi yang dapat digunakan oleh peserta
didik kapan saja dan di mana saja serta ketersediaan atau tidak adanya guru atau
instruktur. Zeitoun (2008) mengklasifikasikan sejauh mana fitur fitur tersebut
digunakan dalam pendidikan. Terdapat tiga model pembelajaran e-learning, yaitu;
pembelajaran campuran (Blended learning), model pendampingan (Assistant Mode),
dan model pembelajaran online sepenuhnya (Completely Online Mode). model
pendampingan (Assistant Mode) melengkapi metode tradisional sesuai kebutuhan.
Pembelajaran campuran (Blended learning) menggabungkan model pembelajaran
online, offline serta memasukkan model pembelajaran tradisional di dalamnya. Model
pembelajaran online sepenuhnya (Completely Online Mode), merupakan
pengembangan yang paling lengkap, dimana model ini melibatkan penggunaan
jaringan eksklusif untuk belajar.
Algahtani juga menggambarkan mode online sepenuhnya sebagai "synchronous"
dengan menerapkan pilihan waktu interaksi. Pemilihan waktu dengan menggunakan
mode synchronous terdiri dari akses alternatif online antara guru atau instruktur dan
peserta didik, atau antar peserta didik. Mode synchronous memungkinkan semua peserta
untuk mengirim komunikasi ke peserta lain melalui internet. Jenis synchronous
memungkinkan peserta didik untuk berdiskusi dengan instruktur dan juga antar peserta
didik melalui internet pada saat yang sama dengan penggunaan alat-alat seperti
konferensi video dan ruang obrolan. Menurut Almosa, jenus ini menawarkan manfaat
dengan umpan balik seketika. Mode asynchronous juga memungkinkan peserta didik
untuk berdiskusi dengan instruktur atau guru serta antar peserta didik melalui internet
pada waktu yang berbeda. Meskipun tidak adanya interaksi di waktu yang sama tetapi
kemudian, dengan penggunaan alat-alat seperti diskusi utas dan e-mail. Manfaat dari
model pembelajaran ini bahwa peserta didik dapat belajar pada waktu, situasi dan kondisi
yang sesuai dengan mereka sementara kerugiannya yakni bahwa peserta didik tidak dapat
menerima umpan balik seketika itu juga dari instruktur serta dari rekan pelajar. 1

1
Balqis Husain and Megawati Basri, Pembelajaran E-Learning Di Masa Pandemi, n.d.

Anda mungkin juga menyukai