Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN TUGAS

PPKN TEMA LUDRUK

Di susun oleh :
1. Adam Rizal Al Ghozali (01)
2. Afif Sakti W L (02)
3. Aisyah Mardiyatus S (03)
4. Aqila Fakhiri K (05)
5. Azzahra Asfarina A (06)
6. Bintang Wisnu A M (07)
7. Chisyal Rayvan R (08)
8. Daud Rentang Kanaya (09)
9. Dhea Ayu Wulandari (10)
10. Dinara Safa Aulia (11)
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas Mata
Pelajaran PPKN tentang Ludruk.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 27 Januari 2024


ISI

A. Pendahuluan

Secara etimologis, kata ludruk berasal dari kata molo-molo dan gedrak- gedruk. Molo-
molo berarti mulutnya penuh dengan tembakau sugi yang hendak dimuntahkan dan keluarlah
kata-kata yang membawakan kidung, dan dialog. Sedangkan gedrak-gedruk berarti kakinya
menghentak-hentak pada saat menari di pentas.

Pendapat lain mengatakan bahwa ludruk berasal dari kata-kata gela-gelo dan gedrak-
gedruk. Gela-gelo berarti menggeleng-nggelengkan kepala pada saat menari, dan gedrak-
gedruk berarti menghentakkan kaki di pentas pada saat menari.

Apabila disesuaikan, kedua pendapat tersebut memiliki pengertian yang sama, yaitu
verbalisasi kata-kata dan visualisasi gerak. Dengan kata lain, terdapat unsur nyanyian (kidung)
dan unsur tari atau unsur bahasa dan gerak. Unsur bahasa atau verbal dalam ludruk terdiri atas
dua macam bentuk verbal, yaitu nyanyian (kidungan) dan dialog (narasi). Sedangkan unsur
gerak dapat berupa tarian pada saat mengidung dan akting pada saat memainkan peran di
pentas.

Definisi Ludruk adalah merupakan suatu kesenian drama tradisional yang diperagakan
oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita
tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi
dengan tarian, lawakan, kidungan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.
Menurut Cak Lupus kata ludruk berasal dari bahasa belanda yaitu “Loedruck” yang
berarti sebuah tontonan.

Menurut versi lain kata ludruk merupakan serapan dari bahasa belanda yaitu “leuk en
druk” yang mempunyai arti bersenang-senang sambil menonton pertunjukan.
B. Tujuan

1. Tujuan dari pementasan Ludruk adalah agar kita dapat labih mengnal budaya
memperluas pengatahuan.
2. Ludruk sebagai suatu system proyeksi, ludruk sebagai suatu pengesahan, luudruk
sebagai alat pendidikan, ludruk sebagai media perjuangan, ludruk sebagai media
Pembangunan, ludruk sebagai alat kritik sosial.
3. Pada masa kejayaannya ludruk menjadi hiburan utama Masyarakat
4. Menjadi sarana komunikasi budaya
5. Kita dapat mengenal budaya memperluas pengetahuan

C. Manfaat

1. Kita dapat belajar mengenal kesenian tradisional ludruk.


2. Dapat mengembangkan kesenian tradisional ludruk.
3. Dapat meningkatkan motifasi agar setiap siswa lebih mengetahui kesenian tradisional
4. Dapat mengembangkan pola piker siswa dalam kesenian tradisional ludruk.
5. Dapat mengembalikan kesenian tradisional ludruk yang pernah dimainkan.

D. Peran-Peran dalam Kesenian Ludruk


Jula Juli :
1. Adam Rizal A.
2. Bintang Wisnu A.

Tari Remo:
1. Aisyah Mardiyatus S.
2. Dinara Safa A.

Cerita:
1. Afif Sakti W. L.
2. Azzarah Asafarina A.
3. Aqilla Fakhira K.
4. Cisyal Rayvan R.
5. Daud Rentang K.
6. Dhea Ayu W.
PENUTUPAN

Demikian prosopal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan untuk bu Binti. Besar harapan
kami atas dukungan ibu Binti agar kegiatan ini terlaksana dengan baik sebagaimana yang
diharapkan. Atas perhatian ibu Binti, kami ucapkan Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai