Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1.

April 2023

PENTINGNYA PERAN DAN PENGAJARAN PENERJEMAHAN-SEBUAH


TINJAUAN PUSTAKA

Roswani Siregar1) Dermawan Hutagaol2) Zufri Hasrudy Siregar3)


Andri Ramadhan4) Sukarsih5)
Universitas Al-Azhar 1,2,3,4,5)
Email: roses_air@yahoo.com

Abstrak
Kegiatan penerjemahan tidak persis diketahui kapan dimulai, namun pastilah penerjemahan lahir
setelah penulisan berkembang. Di abad ke-20 teori penerjemahan mengalami perkembangan pesat
dan menjadi salah satu bidang ilmu. Percepatan globalisasi dengan penggunaan teknologi internet
dewasa ini, penerjemahan dan terjemahan merupakan kegiatan dan produk yang sangat penting
bagi siapa saja yang ingin mengenal maupun memperkenalkan hal-hal yang dimiliki oleh suatu
kelompok, budaya, atau bangsa kepada yang lain. Pembelajaran menerjemahkan sebenarnya sudah
dimulai dari fase awal pembelajaran bahasa asing, mamun kemampuan menerjemahkan tidak serta-
merta diperoleh dengan menguasai bahasa asing. Mengingat bidang penerjemahan merupakan
ladang yang terbuka luas bagi profesi penerjemah, maka generasi muda, terutama mahasiswa
jurusan penerjemahan perlu dimotivasi untuk menggiati bidang penerjemahan yang bermanfaat
untuk menunjang pencapaian mereka dalam akademik maupun karir dan kehidupan profesional
mereka di masa yang akan datang.
Kata kunci: penerjemahan, profesi, sejarah, pengajaran

Abstract

It is unknown when the translation activity began. However, translation was born after the
development of writing. In the 20th century, translation theory was widely studied and became a field
of science. With the acceleration of globalization with the use of internet technology today,
translations are important activities and products for anyone who wants to get to know or introduce
things that belong to a group, culture, or nation to others. Learning to translate starts from the initial
phase of learning a foreign language, but the translation ability is not automatically obtained by
mastering a foreign language. Considering that translation is a potential field for the translator
profession, the younger generation, especially students majoring in translation, need to be motivated
to work in the field of translation which is beneficial to support their achievements in academics as
well as in their careers and professional lives in the future.
Keywords: translation, profession, history, teaching

1. PENDAHULUAN penerjemahan, sehingga pengajaran


Terjemahan sangat penting bagi bidang penerjemahan merupakan kegiatan
yang sangat penting untuk membantu
siapa saja yang ingin mengenal maupun
mahasiswa untuk menjadi penerjemah
memperkenalkan hal-hal yang dimiliki
yang baik. Namun di sisi lain, mengingat
oleh suatu kelompok, budaya, atau bangsa
bahwa penerjemahan adalah kegiatan
kepada yang lain. Menurut (Ethnologue,
yang kompleks, tidak jarang mahasiswa
2022) ada 7.151 bahasa yang masih
kehilangan semangat sewaktu mengikuti
digunakan saat ini. Diperkirakan empat
kelas penerjemahan.
puluh persen dari jumlah bahasa tersebut
Penerjemahan terkait erat dengan
terancam punah karena semakin sedikit
kemajuan karena semua periode
penggunanya yaitu kurang dari 1000
kebangkitan sejarah bangsa-bangsa
orang. Ribuan bahasa yang masih aktif
dimulai dengan penerjemahan.
tersebut merupakan ladang bagi pekerjaan

1
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

Penerjemahan memperkenalkan bangsa- penulisan, yakni dalam bentuk prasasti


bangsa ke berbagai perspektif menuju bilingual atau bahkan trilingual. Tablet
modernisasi dan kemajuan intelektual. tanah liat yang menunjukkan adanya
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk kegiatan penerjemahan berumur sekitar
meningkatkan minat mahasiswa dalam 2500 SM dengan kosakata bilingual di
bidang penerjemahan yakni dengan Sumeria dan Eblaite (Eblaite atau Eblan
mengemukakan pentingnya peran adalah bahasa Semit yang setelah
penerjemahan terhadap kemajuan suatu punahnya kota kuno Ebla di Suriah).
bangsa, peran penerjemahan dalam dunia Peninggalan lainnya adalah prasasti dwi-
bisnis, manfaat kemampuan bahasa Yunani-Aramaic yang
penerjemahan terhadap pencapaian diperkirakan berasal dari abad ketiga SM,
akademik, penerjemah sebagai profesi, dengan versi beberapa fatwa Ashoka yang
dan hal-hal yang perlu diketahui sebagai ditemukan di Kandahar, Afghanistan.
mahasiswa penerjemahan (Siregar, 2017). Pada jaman kuno, gagasan dan wawasan
ditransfer dari satu budaya ke budaya yang
lain, terutama melalui para musafir dan
2. METODE
pedagang. Secara bertahap, penerjemahan
Metode yang digunakan dalam memainkan peran utama dalam
penyajian artikel ini adalah metode perkembangan budaya dunia. Misalnya,
tinjauan kepustakaan (literature review). penerjemahan memainkan peran besar
Tinjauan kepustakaan merupakan dalam pergerakan pengetahuan dari
penelaahan terahdap artikel ilmiah, buku, Yunani Kuno ke Iran, dari India ke jazirah
disertasi, prosiding konferensi, dan / atau Arab, dan dari Eropa ke Cina dan Jepang
materi terbitan lainnya tentang satu topik dan sebagainya (Tracey, 2018).
tertentu. Tujuannya adalah untuk Dari awal abad ke-20, di berbagai
memberikan ringkasan, deskripsi, dan negara, belajar bahasa asing dilakukan
evaluasi kritis dari suatu topik, masalah, dengan cara metode penerjemahan tata-
atau bidang penelitian (Snyder, 2019). bahasa, yang dilakukan dengan cara
Pembahasan dalam artikel ini bertujuan pendekatan bahsa Latin dan Yunani. Cara
untuk meninjau berbagai tulisan ilmiah belajar bahasa ini kemudian diterapkan
tentang perkembangan penerjemahan dan pada bahasa modern yang berkonsentrasi
peranannya yang penting sehingga dalam mempelajari aturan tata bahasa dari
pengetahuan atau keahlian penerjemahan bahasa sasaran dan kemudian melakukan
perlu dimiliki mahasiswa melalui suatu terjemahan harfiah. Latihan penerjemahan
program pengajaran. dan membaca teks bahasa asing dianggap
sebagai cara belajar bahasa asing.
Kemudian cara ini ditinggalkan dengan
3. PEMBAHASAN munculnya pendekatan komunikatif pada
3.1 Sejarah Singkat Perkembangan tahun 1960-an dan akhir 1970-an. Metode
Penerjemahan ini difokuskan pada kemampuan alami
siswa untuk belajar bahasa baru dan
Kegiatan penerjemahan tidak persis berusaha menerapkannya dalam rutinitas
diketahui kapan dimulai, namun pastilah sehari-hari. Hal itu terjadi pasca Perang
penerjemahan lahir setelah perkembangan Dunia II yang lebih dikenal sebagai
penulisan, ekspresi bahasa dengan huruf sejarah teori penerjemahan modern.
atau tanda lainnya. Catatan paling awal Pendekatan bahasa baru ini ternyata
tulisan tertua ditemukan di Mesir yang melupakan metode klasik yang pernah
diperkirakan dibuat sekitar 3400 SM. bekerja sebelumnya. Pertengahan abad ke-
Namun, catatan paling awal dari 20 adalah era generasi baru yang ditandai
terjemahan yang ditemukan berumur dengan munculnya para sarjana yang
sekitar seribu tahun lebih muda dari bukti

2
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

berminat dalam bidang penerjemahan dan History of Translation ” (1995) and “ The
mengembangkan metode analisis Scandals of Translation: Towards an
penerjemahan yang lebih sistematis Ethics of Difference” (1998).
(Munday, 2016). Pada era 1990-an, beberapa orang
Ada banyak buku yang dihasilkan mulai mencoba menjernihkan keruwetan
tentang penerjemahan pada era ini istilah yang dipakai dalam teori
termasuk karya kolaborasi diantara para penerjemahan. Teori baru yang paling
sarjana, seperti J.R.Firth “Linguistic menarik perhatian yang dikembangkan
Analysis and Translation” (The Hague, dalam era ini adalah “skopos theorie”.
1956), T.H. Savoury “The Art of Kemudian mulai marak teori yang
Translation” (L., 1957), R.O.Jakobson berorientasi pada fungsi di dunia nyata.
“On Linguistic Aspects of Translation” Pembicaraan banyak terkait dengan
(Cambridge, 1959), E. Nida Principles of terjemahan teks non-sastra, meskipun
Translation as Exemplified by Bible Nord mengklaim bahwa modelnya dapat
Translating (1959), E.Nida Toward a digunakan untuk naskah sastra, namun hal
Science of Translating (1964), J.C. ini tidak banyak mendapat sambutan.
Catford “A Linguistic Theory of Mulai era 2000-an, buku tentang
Translation” (Oxford, 1965), E.Nida dan teori penerjemahan dengan dasar kembali
Ch.R.Taber “The Theory and Practice of ke linguistik muncul kembali. Era ini
Translation” (Leiden 1964), M.A.K. terkait erat dengan berkembangnya
Halliday Comparison and Translation globalisasi di dunia teknologi dan
(1966). informasi, dan, terutama, di bidang
Pada era 1970-an, corak teori ekonomi. Ada juga perdebatan apakah
penerjemahan baru muncul, “berorientasi lokalisasi (pelokalan) adalah bagian dari
pada pragmatik”, yang secara langsung penerjemahan atau sebaliknya.
mengikuti perkembangan linguistik saat
itu. Nida juga bisa dimasukkan ke dalam
3.2 Penerjemahan Sebagai Suatu
kelompok ini karena penekanannya pada
Bidang Ilmu dan Profesi
“pesan” dalam penerjemahan juga
menunjukkan ciri-ciri pragmatik. 3.2.1 Penerjemahan dan Terjemahan
Sementara itu, dasar penyusunan model Penerjemahan dan terjemahan
penerjemahannya yang juga jelas-jelas merupakan istilah yang sering kita jumpai
bersumber pada pikiran Chomsky tidak di bidang penerjemahan. Lalu apa yang
bisa ditolak adalah pengaruh linguistik. membedakan kedua istilah penerjemahan
Pada era 1980-an, mulailah muncul yang dan terjemahan? Menurut Roger T. Bell,
dikenal dengan nama “cultural turn”, penerjemahan diartikan sebagai proses
yakni kajian penerjemahan yang dan produk. Karena suatu penerjemahan
berorientasi pada masalah budaya. Era ini difokuskan pada suatu persyaratan bahwa
ditandai denga perkembangan teori isi dan gaya bahasa sumber harus sesuai
penerjemahan sebagai bidang ilmu yang ketika dialihkan ke bahasa sasaran atau
berdiri sendiri terjadi pada era ini. Kajian harus ada unsur ekivalensi. Lebih lanjut,
penerjemahan merangkul berbagai bidang apa yang membedakan antara
seperti linguistik, sastra, sejarah, penerjemahan dan terjemahan menurut
antropologi dan ekonomi. Di sini bisa adalah process dan result. Proses adalah
disebutkan “aliran manipulasi” dan kajian kegiatan menghasilkan informasi dari satu
penerjemahan deskriptif. bahasa atau berbagai bahasa ke bahasa
Di antara sarjana yang terkenal pada lain. Tujuannya adalah untuk
masa periode ini hingga akhir tahun 1990- mereproduksi seakurat mungkin semua
an adalah Lawrence Venuti dengan fitur gramatikal dan leksikal dari 'bahasa
karyanya The Translator’s Invisibility: A sumber ' asli dengan menemukan padanan

3
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

yang setara dalam 'bahasa sasaran'. Pada sebagai anggota tim penerjemah suatu
saat yang sama semua informasi faktual lembaga penerbitan. Dalam hal ini
yang terkandung dalam teks asli harus memang para penerjemah tersebut tidak
dipertahankan dalam terjemahan (Bell & meniti karirnya secara khusus melalui
Candlin, 1991). profesi penerjemah walaupun pada
Sejalan dengan hal itu (Nida & kenyataannya terkadang hasil yang
Taber, 1969) berpendapat bahwa diperoleh dari penerjemahan tersebut
menerjemahkan berarti "me-reproduksi di melebihi hasil yang diperoleh dari
dalam bahasa sasaran padanan yang secara pekerjaan pokoknya.
wajar paling dekat dengan pesan dalam Melihat kenyataaan tersebut maka
bahasa sumber, pertama-tama sehubungan tidak menutup kemungkinan bagi para
dengan arti dan kedua sehubungan dengan penerjemah paruh waktu ini akan
gaya”. berpindah menjadi penerjemah jenis
ketiga yaitu penerjemah bebas. Hal ini
dikarenakan timbul kesadaran bahwa
3.2.2 Penerjemah Sebagai Profesi
mereka bisa hidup deri penerjemahan.
Penerjemah adalah sebuah profesi Bahkan para penerjemah ini mendirikan
seseorang ketika mereka menerjemahkan sendiri usaha penerjemahan yang
atau mengalihkan satu bahasa ke bahasa melibatkan berbagai bahasa.
lain baik dalam bentuk lisan (interpreter) Satu-satunya asosiasi penerjemah di
maupun tulisan (translator). Namun ketika Indonesia adalah Himpunan Penerjemah
kita bertanya langsung kepada para Indonesia (HPI) didirikan pada 5 Februari
penerjemah maka jawaban yang sering 1974 di Jakarta. Pendirian asosiasi ini
terdengar adalah mereka tidak pernah diprakarsai beberapa orang anggota
dengan sengaja memilih penerjemah Dewan Kesenian Jakarta, pengurus TIM,
sebagai profesi, sebagaimana diakuinya dan didukung oleh Direktorat Pendidikan
profesi guru dan tukang batu. Ini adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
salah satu contoh kasus saja. Penerjemah serta Perwakilan UNESCO di Jakarta.
dapat digolongkan menjadi tiga golongan: HPI diharapkan sebagai pemberi arah
penerjemah yang bekerja di perusahaan, praktek penerjemahan serta menetapkan
penerjemah paruh waktu, dan penerjemah visi dan kode etik penerjemahan di
bebas (Machali, 2000). Indonesia. Misalnya, asosiasi ini dapat
Penerjemah jenis pertama atau berperan mengolah, dan menyebarkan
mereka yang bekerja atau terikat dengan informasi kepada seluruh anggotanya
perusahaan tertentu adalah mereka yang tentang proyek terjemahan,
sudah menjadi bagian atau seksi dari suatu mempublikasikan perkembangan teori
lembaga besar seperti Komisi Masyarakat dan praktek dan aspek profesionalisme,
Eropa, ketika penerjemahan merupakan menyusun data base penerjemahan yang
divisi kerja tersendiri, demikian pula di dapat dimanfaatkan para penerjemah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Para Untuk memantapkan perannya, HPI dapat
penerjemah ini memang miniti karirnya di merekrut atau membentuk tim yang
bidang penerjemahan. Sedangkan jenis memiliki latar belakang multidisiplin dan
penerjemah kedua adalah penerjemah kepakaran yang berbeda seperti,
paruh waktu yaitu mereka yang pekerjaan kelompok sains, sosial dan humaniora
utamanya di bidang lain, misalnya (Sinaga, 2015). HPI adalah anggota
sebagai, peneliti, pegawai kantor, dosen, FIT/IFT (International Federation of
guru, dan sebagainya. Yang dinamakan Translators) dan telah menghadiri kongres
paruh waktu disini adalah diwaktu FIT di Wina (1984), Beograd (1990),
luangnya mereka melakukan pekerjaan Brighton (1993), Melbourne (1996), dan
penerjemahan, baik sebagai hobi maupun di Beijing (2004). Di dalam negeri, HPI

4
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

menjadi anggota Badan Pertimbangan dan yang sesuai dengan konteks


Pengembangan Buku Nasional (BPPBN). (misalnya, siapa berbicara tentang apa,
dimana, kapan).
3. Kompetensi wacana: kemampuan
3.3 Kompetensi Penerjemah
untuk menggabungkan bentuk dan
Untuk menghasilkan suatu makna untuk menghasilkan teks lisan
terjemahan, seorang penerjemah tidak dan tulis yang padu.
serta merta menerjemahkan satu bahasa ke 4. Kompetensi strategik: penguasaan
bahasa yang lain tetapi harus terhadap strategi berkomunikasi
memperhatikan berbagai hal agar hasil Relativitas benar-salah dalam
terjemahan tersebut bisa diterima dan terjemahan ini mengakibatkan sulitnya
tidak merubah pesan serta makna yang menilai terjemahan. Menurut (Newmark,
dimaksud oleh bahasa sumber atau bahasa 1988) terdapat enam cara pandang tentang
asal. Karena pada dasarnya penerjemahan sebuah terjemahan. Yang pertama ialah
merupakan cara untuk mencari padanan translation as a science. Dalam
(equivalent) kata atau kalimat yang akan pandangan ini, sebuah terjemahan salah
diterjemahkan. Penerjemah juga harus atau benar berdasarkan kriteria
bisa menangkap makna konseptual suatu kebahasaan sehingga kesalahannya
istilah dalam bahasa sumber, jika tidak bersifat mutlak. Kedua, translation as a
bisa menganalogikan dengan benar maka craft. Dalam pandangan ini penerjemahan
akan menimbulkan kesalahpahaman. sebagai suatu kiat. Dalam hal ini, hanya
Menurut (Nababan, 2003) tidaklah bisa dikatakan, sebuah terjemahan
berlebihan terjemahan yang tidak baik mempunyai tingkat keterbacaan yang
akan menyesatkan dan meracuni pembaca. lebih baik dari yang lain. Ini sifatnya tidak
Selain itu dalam (Hariyanto, 2003) mutlak. Ketiga, translation as an art yang
mengemukakan bahwa harus ada padanan berarti terjemahan sebagai proses
materi tekstual dan ditambahkan juga penciptaan. Cara pandang ini biasanya
bahwa masalah utama dalam terkait dengan penerjemahan sastra atau
penerjemahan adalah bagaimana tulisan yang bersifat liris. "Penciptaan"
menemukan padanan terjemahan di dalam dilakukan dengan mencari kata-kata atau
bahasa sasaran. Hal ini menandakan ungkapan yang lebih "mengena". Yang
bahwa padanan tersebut sudah mengacu terakhir adalah translation as a taste,
pada keseluruhan bahasa sasaran tidak dimana terjemahan dipandang sebagai
hanya materi tekstual saja. pilihan berdasarkan selera. Dengan
Kemampuan bilingual dalam demikian, pada kasus cara pandang
menggunakan dua bahasa dengan baik pertama benar-salah dapat dikatakan
sangat ditentukan oleh kompetensi "pasti", namun dalam hal cara pandang
komunikatif yang dimiliki penerjemah. yang lain, kita harus menanyakan alasan
Menurut (Bell & Candlin, 1991) hal itu penerjemah memilih terjemahannya.
mencakup:
1. Kompetensi gramatikal: pengetahuan
kaidah bahasa yang meliputi kosa 3.4 Penilaian Mutu Terjemahan
kata, pembentukan kata, pelafalan dan Sebagaimana dikemukakan di atas,
struktur kalimat. Pengetahuan dan bahwa penerjemahan dan terjemahan
ketrampilan yang seperti ini sangat berarti process and result, maka
dibutuhkan dalam memahami dan penerjemahan tidak lepas dari penilaian
menghasilkan tuturan. kualitas. Dengan menyadari pentingnya
2. Kompetensi sosiolinguistik: peran penerjemahan dalam segala aspek
pengetahuan dan kemampuan untuk kehidupan, maka hal terpenting lainnya
menghasilkan dan memahami tuturan

5
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

adalah memastikan kualitas terjemahan antar budaya yang berbeda dan bidang
sebagai hasil dari kegiatan tersebut. penerjemahan merupakan lahan yang
Para sarjana di abad 20 telah tertarik masih luas maka diperlukan upaya untuk
membahas tentang penilaian mutu menarik minat mahasiswa dalam
penerjemahan. Beberapa diantaranya menekuni bidang penerjemahan.
adalah (Larson, 1998) mengemukakan Dalam prakteknya, mahasiswa kelas
enam cara untuk menilai suatu karya penerjemahan memiliki tingkat
terjemahan. Penilaian tersebut yang harus kemampuan yang berbeda dalam
dilakukan secara sistematis dan seksama. menerjemahkan. Kemampuan dapat
Keenam cara tersebut adalah: 1) dipengaruhi oleh pandangan mereka akan
perbandingan dengan teks sumber; 2) manfaat yang mereka peroleh dari
terjemahan balik, 3) pemeriksaan kegiatan belajar. Sebagaimana
pemahaman, 4). pengujian kewajaran, 5) dikemukakan (Arsyad, 2015) bahwa
pengujian keterbacaan, 6) Pengujian belajar adalah perubahan perilaku,
konsistensi. sedangkan perilaku itu adalah tindakan
Sementara (Newmark, 1988) yang dapat diamati. Dengan kata lain
mengatakan bahwa menilai mutu perilaku adalah suatu tindakan yang dapat
terjemahan adalah sebagai berikut: 1) diamati atau hasil yang diakibatkan oleh
analisis teks, 2) tujuan penerjemah dalam tindakan atau beberapa tindakan yang
menerjemahkan, 3) membandingkan teks dapat diamati. (Arikunto, 1993)
sumber dengan teks sasaran tentang judul, mengemukakan pembelajaran adalah
sub judul, isi paragraph, hingga sistem suatu kegiatan yang mengandung
penulisan, 4) memberikan penilaian atau terjadinya proses penguasaan
pengevaluasian terhadap isi karya pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh
terjemahan tersebut, yaitu kejelasan, subjek yang sedang belajar. Pembelajaran
ketepatan, dan kealamiahan. juga merupakan bantuan pendidikan
Dalam Translation Quality kepada anak didik agar mencapai
Assessment (House, 2014) menggunakan kedewasaan di bidang pengetahuan,
pendekatan sosio-semiotik terhadap keterampilan dan sikap”.
kualitas terjemahan yakni: function, Sekaitan dengan hal tersebut, untuk
genre, register dan language/text. menyukseskan pengajaran kemampuan
Namun secara umum Setelah selesai penerjemahan dalam hal ini mahasiswa
mengevaluasi terjemahannya, ada tiga hal jurusan penerjemahan, ada beberapa hal
pokok yang perlu penerjemah perhatikan yang perlu mendapat perhatian.
yaitu keakuratan, keberterimaan dan
keterbacaan.
3.5.1 Memahami Bidang Penerjemahan
3.5 Upaya Menarik Minat Terhadap Ada tiga bidang utama
Bidang Penerjemahan penerjemahan. Bidang pertama adalah
Peran penerjemahan adalah kegiatan pendidikan, digunakan sebagai sarana
yang sangat penting bagi suatu bangsa, untuk memverifikasi pemahaman dan
dimana penerjemahan itu sendiri tidak menilai akurasi terjemahan. Bidang kedua
semata sebagai suatu ilmu pengetahuan adalah profesional, yakni untuk membuat
tetapi merupakan kombinasinya dari seni orang lain memahami gagasan. Dan
dan rasa kebahasaan, maka tidak heran bidang ketiga adalah linguistik, yakni
bahwa orang yang menguasai bahasa lain bidang penelitian (misalnya, untuk
tidak serta-merta dapat menjadi analisis linguistik) (Vinay & Darbelnet,
penerjemah yang baik. Selain itu, 1960). Berangkat dari pendapat tersebut,
mengingat penerjemah merupakan profesi maka mahasiswa perlu memahami di
penting dalam menjembatani komunikasi bidang mana mereka berdiri. Mahasiswa

6
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

tidak melakukan penelitian linguistik, atau tapi keterampilan seperti itu belum
menjadi penilai teori penerjemahan memadai untuk menghasilkan terjemahan
maupun penilai kualitas terjemahan. yang baik. Kemungkinan ada mahasiswa
Mahasiswa berada di bidang profesional. yang terlalu percaya diri atas kemampuan
bahasa asing mereka sendiri. Mereka
mungkin mencoba untuk menghitung
3.5.2 Menyadari Peran Penerjemah lama mereka belajar bahasa atau bahkan
Sebagai Jembatan Komunikasi perjalanan ke luar negeri sebagai indikasi
Salah satu tujuan utama penerjemah bahwa mereka siap untuk melakukan
adalah untuk menyampaikan gagasan tugas penerjemahan. Seorang penerjemah
bahasa sumber dengan baik dalam bahasa yang baik tidak perlu mahir dalam kedua
sasaran. Demikian pula, tujuan utama dari bahasa. Sebagai dikemukakan oleh (Ward,
mahasiswa yang mengambil kelas 1992) bahwa kefasihan dalam bahasa
penerjemahan harus belajar cara untuk sumber tidak diperlukan kecuali untuk
mengkomunikasikan gagasan dari satu bidang khusus. Mengetahui bahasa
bahasa ke bahasa lain. Akan tetapi, sumber tidak secara otomatis menjadikan
mengingat bahwa bahwa tidak ada bahasa seseorang memiliki kualifikasi menjadi
yang identik, maka mahasiswa harus penerjemah.
menyadari bahwa penyampaian gagasan
tentu berbeda tergantung pada konteks.
Mahasiswa kemungkinan besar 3.5.4 Keahlian melalui Latihan
sudah mendapat teori linguistik sebelum Mahasiswa mungkin terkejut
mengikuti kelas penerjemahan. Dengan menyadari fakta ini, namun mereka perlu
kata lain mereka telah memiliki diyakinkan bahwa ketika mereka
kemampuan linguistik. Tetapi dalam mengikuti kelas penerjemahan, mereka
penerjemahan mereka harus menyadari tidak diharapkan menjadi penerjemah
bahwa tugas mereka bukan hal yang yang mahir begitu selesai mengikuti kelas
remeh. Mereka harus bekerja untuk tersebut. Sudah menjadi ciri penerjemah
mengatasi kesulitan dalam penyampaian profesional bahwa mereka terus mengikuti
gagasan agar orang lain lebih mudah perkembangan ilmu di bidang
memahami. Ini melibatkan kemampuan penerjemahan dan juga terus menggali
rasa bahasa. Selain itu mahasiswa harus kemampuan mereka melalui praktik
selalu ingat konsekuensi dari setiap penerjemahan yang mungkin sudah ribuan
keputusan mereka dalam menerjemahkan. jam mereka lakoni. Sebagaimana
Sehubungan dengan hal ini, dikemukakan oleh (Cordero, 1984) bahwa
(Massoud, 1988)) mengemukakan dua kemahiran penerjemah tidak diperoleh
pertanyaan yang perlu ditanyakan dari kursus singkat.
penerjemah pada dirinya ketika Untuk mengatasi reaksi negatif
menghadapi kesulitan dalam mahasiswa yang mungkin menyadari
menyampaikan gagasan ke bahasa sasaran bahwa penerjemahan merupakan hal yang
yaitu: 1) Apa artinya? dan 2) bagaimana terlalu sulit untuk dilakukan, maka mereka
seharusnya diungkapkan dalam bahasa perlu dimotivasi. Tidak dapat dipungkiri
lain? bahwa ketika seseorang belajar bahasa
lain, sebenarnya mereka juga telah
melakukan kegiatan penerjemahan.
3.5.3 Pemahaman akan bahasa sumber
Misalnya, ketika seseorang pertama sekali
saja tidak cukup
belajar bahasa Inggris, sebenarnya mereka
Mampu membaca dan menulis sudah terlibat dalam kegiatan
dalam sumber dan target bahasa penerjemahan, meskipun penerjemahan
merupakan prasyarat menjadi penerjemah, tidak sesederhana itu (Buck, 2016).

7
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

3.5.5 Pengetahuan akan manfaat bagi gagasan yang terkandung di dalamnya


diri sendiri dan orang lain dapat dipahami oleh pembaca.
Penerjemahan berkembang sejalan
Di sisi lain, mahasiswa perlu
dengan perkembangan bahasa sebagai
diingatkan kembali tentang pentingnya
induk ranah penerjemahan itu sendiri.
kegiatan penerjemahan dan peran
Secara sadar maupun tidak pembelajaran
penerjemah dalam berbagai aspek
menerjemahkan sebenarnya sudah
kehidupan. Beberapa ahli teori
dimulai dari fase awal pembelajaran
berpendapat bahwa mempelajari
bahasa asing di level pendidikan
penerjemahan memberi manfaat yang
menengah bahkan mungkin juga di level
berharga bagi penerjemah itu sendiri
pendidikan dasar sebelum akhirnya
maupun orang lain, diantaranya:
terspesialisasi secara fakultatif di level
1) Penerjemahan membantu memperluas
perguruan tinggi. Bagaimana output yang
kosakata mahasiswa
dihasilkan tentulah tidak terlepas dari
2) Penerjemahan membantu mahasiswa
proses menghasilkannya. Pada titik inilah
memahami cara kerja bahasa
diperlukan adanya metode strategi
3) Penerjemahan merupakan cara yang
pengajaran penerjemahan yang baik bagi
paling efisien untuk meningkatkan
mereka yang berminat di bidang
akurasi gramatikal
penerjemahan, sastra dan kajian budaya
4) Ketika dilakukan secara lisan,
untuk lebih memahami sumbangsih
penerjemahan memberikan
penerjemahan terhadap peradaban dan
kesempatan untuk melatih
mendengarkan dan berbicara perkembangan seluruh kehidupan budaya
dan intelektual.
Penelitian untuk mengetahui
Di era globalisasi yang dipercepat
pengaruh belajar penerjemahan terhadap
oleh penggunaan teknologi internet
kemampuan seseorang dalam memahami
dewasa ini, mahasiswa yang mempelajari
kandungan informasi dari bahasa telah
penerjemahan selain dapat mempermudah
dipublikasikan secara daring. Misalnya,
mereka memahami kandungan informasi
ada bukti bahwa kelompok siswa yang
secara daring juga mempermudah
diajarkan teori penerjemahan
kemampuan mereka mengemukakan
menunjukkan tingkat akurasi yang lebih
gagasan dalam bahasa lain, terutama
tinggi dalam memahami informasi secara
dalam bahasa Inggris. Kemampuan ini
daring ketimbang mereka yang tidak.
dapat menunjang pencapaian mereka
Mahasiswa mungkin awalnya tidak
dalam akademik maupun karir dan
menghargai pentingnya mengikuti kelas
kehidupan profesional mereka di masa
penerjemahan. Penerjemahan lebih dari
yang akan datang.
sekedar mengalihkan pesan dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran, akan tetapi
merupakan kesempatan memperoleh DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan tentang sumber dan bahasa
target, belum lagi latar belakang sosial- Arikunto, S. (1993). Manajemen
ekonomi, budaya, dan politik di balik pengajaran secara manusiawi (Vol.
bahasa yang bersangkutan (Rubrecht, 2). Rineka Cipta.
2005) Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran
(A. Rahman, Ed.). Raja Grafindo
4. KESIMPULAN Persada.
Bell, R. T., & Candlin, C. (1991).
Penerjemahan tidak sekedar
Translation and Translating: Theory
melibatkan suatu kemampuan seni
and Practice. Longman.
menggunakan bahasa, tetapi yang jauh
lebih penting adalah seberapa baik

8
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1. April 2023

Buck, G. (2016). Translation as a language Nida, E. A., & Taber, C. (1969). The
testing procedure: does it work? Theory and Practice of Translation.
Http://Dx.Doi.Org/10.1177/0265532 E.J. Brill.
29200900202, 9(2), 123–148. Rubrecht, B. G. (2005). Knowing before
https://doi.org/10.1177/0265532292 Learning: Ten Concepts Students
00900202 Should Understand Prior to Enrolling
Cordero, A. D. (1984). The Role of in a University Translation or
Translation in Second Language Interpretation Class. Translation
Acquisition. American Association Journal, 9(2).
of Teachers of French. http://www.translationjournal.net/jo
https://www.jstor.org/stable/392747 urnal/32edu.htm
Ethnologue. (2022). How many languages Sinaga, T. (2015). Penerjemahan Buku
are there in the world? | Ethnologue. Teks Di Indonesia.
Ethnologue.Com. Mayantara.Sch.Id.
https://www.ethnologue.com/guides/ https://mayantara.sch.id/artikel/pene
how-many-languages rjemahan-buku-teks-di-
Hariyanto, S. (2003). Suryawinata, indonesia.htm
Zuchridin. Kanisius. Siregar, R. (2017). Translation Ideology
House, Juliane. (2014). Translation (1st ed., Vol. 1). Pustaka Bangsa
quality assessment : past and Press.
present. Routledge. Snyder, H. (2019). Literature review as a
https://www.routledge.com/Translati research methodology: An overview
on-Quality-Assessment-Past-and- and guidelines. Journal of Business
Present/House/p/book/97811387954 Research, 104, 333–339.
88 https://doi.org/10.1016/J.JBUSRES.
Larson, M. L. (1998). Meaning-Based 2019.07.039
Translation A Guide to Cross- Tracey, D. (2018). An Early History of
Language Equivalence, Second Medical Translation. JDDG -
Edition. University Press of America. Journal of the German Society of
Machali, R. (2000). Pedoman Bagi Dermatology, 16(10), 1300–1301.
Penerjemah. Grasindo. https://doi.org/10.1111/DDG.13667
Massoud, M. M. F. (1988). Translate to Vinay, J.-P., & Darbelnet, J. (1960).
communicate : a guide for Stylistique comparée du français et
translators. D.C. Cook Foundation. de l’anglais. Revue Belge de
https://books.google.com/books/abo Philologie et d’Histoire, 38(2), 451–
ut/Translate_to_Communicate.html? 452.
hl=id&id=7J1ZAAAAMAAJ Ward, M. J. (1992). Translation and
Munday, J. (2016). Introducing Interpretation--What Teachers Need
Translation Studies (4th ed., Vol. 1). to Know. French Review, 65(4),
Routledge. 578–588.
Nababan, M. R. (2003). Teori
Menerjemahkan Bahasa Inggris (2nd
ed.). Pustaka Pelajar.
Newmark, P. (1988). A Textbook of
Translation. Prentice Hall.
http://ilts.ir/Content/ilts.ir/Page/142/
ContentImage/A%20Textbook%20o
f%20Translation%20by%20Peter%2
0Newmark%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai