Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Konflik Indonesia-Vietnam 'terancam


terus berulang' selama belum ada
kesepakatan Zona Ekonomi Ekslusif

Mata Kuliah: Resolusi dan Konflik Internasional


Nama: Valentira Febrita Narwanti
NIM: E1112201029
Kelas: A PPAPK

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL


PENGERTIAN

ZEE Menurut Konvensi Hukum


Laut Internasional
laut lepas dimana sebuah negara
mempunyai hak berdaulat (sovereign di wilayah perairan ini, negara
right) atas sumber daya alam yang mempunyai hak untuk melakukan
ada di dalam laut itu. eksplorasi dan eksploitasi, konservasi
dan pengelolaan sumberdaya alam
hayati maupun non hayati.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), kementerian itu telah
menangkap 15 kapal Vietnam dan 14 kapal
Malaysia di perairan Indonesia sejak awal
tahun ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang
diunggah di website resmi Seminar
Nasional Badan Informasi Geospasial
(BIG),
indonesia memulai pembahasan batas ZEE dengan
Vietnam pada tahun 2010.
Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016,
perundingan penetapan batas maritim Indonesia-
Vietnam telah dilaksanakan sebanyak delapan kali.
Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional
Damos Dumoli Agusman mengatakan perundingan
batas ZEE masih berlangsung pada tingkat teknis.
Kedua juru runding, kata Damos, sudah menyepakati beberapa prinsip, yakni
pertama berbasis Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982).
Indonesia dan Vietnam, katanya, juga menekankan prinsip bahwa batas landas
kontinen dan ZEE ada dua rezim yang berbeda.
Menurut Konvensi Hukum Laut International, Landas Kontinen meliputi hak sebuah
negara atas dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorial.
"Selanjutnya kedua juru runding mulai merundingkan garisnya (ZEE) di mana dan
ini butuh pertimbangan teknis, yuridis, dan politis," ujar Damos.
Ia menambahkan perundingan batas maritim memang membutuhkan waktu yang
lama.
"Dulu perundingan batas landas kontinen dengan Vietnam berlangsung lebih dari
30 tahun, sejak 1973 dan baru selesai tahun 2003," pungkasnya.
MEKANISME YANG SEBAIKNYA DITEMPUH OLEH
INDONESIA DAN VIETNAM

Pengamat LIPI Lidya Sinaga mengatakan sebagai negara ASEAN, Indonesia dan
Vietnam harus menyelesaikan masalah batas maritim karena hal itu penting untuk
stabilitas regional. Ia menambahkan pemerintah Indonesia juga perlu memperkuat
komitmen diplomasi maritim terkait hal ini. "Karena potensinya tidak hanya soal ekonomi,
tapi juga ancaman maritim yang besar," ujarnya.
Lidya menambahkan, kementerian luar negeri dan KKP perlu berjalan beriringan dalam
menghadapi hal ini. Saat ini, kebijakan KKP untuk mengenggelamkan kapal asing, kata
Lidya, cenderung membuat negara tetangga merasa tidak nyaman.
"Ini soal bagaimana diplomasi kita menjadi koheren, apa yang dilakukan Kemenlu dan KKP
bisa sejalan," katanya. Anggota Komisi I DPR RI Lena Maryana, yang membawahi urusan
pertahanan dan hubungan luar negeri, mendesak pemerintah Indonesia dan Vietnam untuk
segera merundingkan masalah ini.
"Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Vietnam harus terus didorong karena ketegangan
di lautan ini kalau tidak diselesaikan bisa merembet," ujar Lena.
A. DINAMIKA KONFLIK
Dalam konflik ini yang membuat suatu
permasalahanantara negara Indonesia dan Vietnam
adalah kejadian ulang berulang dari kapal Vietnam yang
memasuki wilayah ZEE Indonesia yang tepatnya berada
di wilayah natuna.

B. ANALISIS KONFLIK
Menurut saya konflik ini bisa terjadi karena kedua negara
ini memperebutkan SDA (Sumber daya alam) yang
terdapat pada kepulauan natuna maka dari itu negara-
negara terdekat melakukan pelanggaran terhadap
peraturan ZEE yang sudah di buat bangsa Indonesia.
C D

Sintesis resolusi konflik


Kalkulasi rasional dalam penyelesaian konflik
Disini konflik bangsa Indonesia dan bangsa Vietnam
Bangsa Indonesia harus membuat kesepakatan yang sudah
sampai di urus oleh PBB (perserikatan bangsa-bangsa) dan
di sepakati dengan bangsa Vietnam dan jika ada yang
di bantu oleh negara- negara tetngga yang menjadi
melanggar kesepakatan kedua negara ini bisa di tindak
penengah dari konflik tersebut karena konflik ini sudah
lanjuti dengan hukumyang sudah tertulis di perjanjian itu
berlangsung dari 2010 sampai yang terkahir tertangkap
sendiri.
adalah pada tahun 2016.

E F
Peran negara dalam penyelesaian konflik
Identifikasi elemen kunci dalam konflik yang
Sebaiknya negara Indonesia sangat memperhatikan
terjadi
masalah ini karena inibergantung pada sumber daya alam
Kunci dari permasalahan ini adalah bagaimana kedua yang menjadi sumber mata pencarian penduduk Indonesia
negara tersebut mencapai kesepakatan yang di sepakati terutama para nelayan. Dari dampak yang terjadi akan
bersama. JIka belum ada kesepakatan yang di sepakati berdampak pada sisi ekonomi pangsa indinesia.Maka dari
kedua negara maka mereka akan tetap ego dengan itu negara harus mensuport dan menyelesaikan konflik ini
peraturan yang terdapat pada negara masing-masing. menurut hokum yang berlaku di dunia internasional.
Peran system global dalam penyelesaian konflik
g. tersebut
Peran global dalam penyelesaian konflik ini adalah menjadi penengah
dari kedua bangsa yang sedang berselisih. Agar kedua bangsa dapat
menjalani masalah inid dengan kepala dingin dan tidak menimbulkan
konflik yang lebih besar lagi.

Peran civil society dalam penyelesaian


konflik
h. masyarakat harus bisa sabar dan pecaya
permasalahan ini bisa di selesaikan oleh pemerintah
bangsa Indonesia dan membuat kehidupan
masyarakat lebih sejahtera dengan keputusan yang
sudah di ambil pemerintah bangsa Indonesia.
i. contoh aggrement
dari penyelesaian
konflik tersebut
terciptanya sebuah
kesepakatan antara
bangsa Indonesia dan
bangsa Vietnam.
Terjadinya hubungan
bilateral bangsa
indonesai dan bangsa
Vietnam
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai