PERINGATAN/PERHATIAN/CATATAN
Baca dan patuhi seluruh instruksi pada buku ini secara seksama dan hati-hati. Khususnya pada informasi yang
terdapat pada PERINGATAN, PERHATIAN dan CATATAN. Perhatikan dengan baik dan patuhi seluruh petun-
juk yang terdapat di dalam label-label tersebut.
PERINGATAN:
Menunjukkan kemungkinan bahaya yang dapat berakibat pada kecelakaan atau bahaya kematian.
PERHATIAN:
Menunjukkan kemungkinan kerusakan pada kendaraan.
CATATAN:
Memberikan informasi penting untuk mempermudah atau memperjelas instruksi dalam perawatan.
PERINGATAN:
Buku pedoman perbaikan ini diperuntukkan bagi Bengkel Resmi SUZUKI dan teknisi ahli. Teknisi
yang tidak berpengalaman atau yang tidak dilengkapi tool dan peralatan yang memadai mungkin tidak
akan dapat melaksanakan perbaikan sebagaimana diterangkan pada buku. Proses pengerjaan yang
tidak benar dapat mengakibatkan bahaya bagi teknisi dan juga pada kondisi kendaraan yang tidak
aman untuk pengemudi maupun penumpangnya.
PERINGATAN:
Untuk kendaraan yang dilengkapi Supplemental Restraint atau Sistim Air Bag:
• Perbaikan komponen atau wiring di sekitar sistim air bag harus dilakukan oleh Bengkel Resmi
SUZUKI. Lihat “Lokasi Komponen dan Wiring Sistim Air Bag” pada “Uraian Umum” di bab sistim
air bag untuk memastikan perbaikan komponen atau wiring yang dilakukan dekat sistim air bag.
Sebelum melakukan perbaikan komponen atau wiring di sekitar sistim air bag, amati dengan sek-
sama PERINGATAN dan “Perhatian” pada “Perawatan Kendaraan”. Kesalahan mengikuti PERINGA-
TAN dapat menyebabkan kerusakan atau aktifnya sistim tersebut. Kedua hal tersebut mungkin
dapat menyebabkan kecelakaan.
• Jika sistim air bag dan sistim lainnya perlu diperbaiki, Suzuki menganjurkan agar sistim air bag
diperbaiki terlebih dahulu, untuk menghindari aktifnya sistim air bag.
• Jangan melakukan modifikasi pada setir, panel instrument atau komponen sistim air bag atau pada
komponen di sekitar sistim air bag atau pada wiring. Modifikasi dapat berakibat buruk pada kinerja
sistim air bag dan dapat mengakibatkan kecelakaan.
• Jika kendaraan harus berada pada suhu di atas 93°C (200°F), sebagai contoh, proses pengeringan
setelah pengecatan, lepas komponen sistim air bag terlebih dahulu, yakni air bag atau module
inflator, SDM dan/atau sabuk keselamatan dengan pretensioner, untuk menghindari kerusakan
komponen atau air bag aktif.
Lingkaran dengan silang pada manual ini berarti “Jangan Dilakukan” atau “Jangan Sampai Terjadi”.
PENDAHULUAN
Manual ini (Volume 1 dan 2) berisi prosedur diagnosa, perawatan, penyetelan, perubahan kecil, penggantian
komponen (Service) dan untuk membongkar dan merakit komponen besar (Perbaikan Unit -Overhaul).
VOLUME 1 berisi Informasi Umum, Mesin, Suspensi, Drive/Axle dan Rem (Bab 0 – 4).
VOLUME 2 berisi Transmmisi/Transaxle, Setir, HVAC, Restraint, Body/Cab/Accessories dan Sistim Kontrol
(Bab 5 – 10).
Model:
SWIFT (RS415) pada nomor rangka (VIN) berikut dan seterusnya.
JSAEZC21S00100001
Manual ini disusun per bab sesuai penomorannya sebagaimana yang tertera dalam Daftar Isi pada halaman
berikut . Dan pada halaman pertama setiap bab sebagai index bab tersebut.
Manual ini harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, manakala diperlukan pada saat penanganan ken-
daraan.
Berpedoman selalu pada spesifikasi yang tertera pada masing-masing bagian manual ini akan menghasilkan
kinerja kendaraan tetap prima.
Untuk penggantian atau perbaikan part dengan cara membongkar, disarankan untuk selalu menggunakan
SUZUKI genuine part, tool dan material service sesuai spesifikasi yang diterangkan pada manual ini.
Seluruh informasi, gambar dan spesifikasi yang tertera pada manual ini berdasarkan informasi produk terakhir
saat manual ini diterbitkan. Dan dijadikan sebagai standar spesifikasi kendaraan.
Karenanya, gambar yang ada mungkin berbeda dangan kondisi aktual kendaraan.
Perubahan dapat terjadi tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
0
Volume 1 Volume 2
10
11
Daftar Isi 00- i
Bab 00
00
Pencegahan
DAFTAR ISI
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan pada Kendaraan yang dilengkapi Diagnosa
dengan Sistim Supplemental Restraint (Air Bag) • Ketika terdapat masalah pada sistim air bag, ikuti bab
S4RS0A0000001 “Diagnosa” Sistim Air Bag.
PERINGATAN: Prosedur yang salah akan berakibat kesalahan
dignosa, waktu menjadi lama serta kesalahan
• Lokasi komponen sistim air bag bisa dilihat penggantian komponen.
pada gambar berikut. Saat melakukan • Jangan menggunakan peralatan elektrik kecuali yang
perbaikan (melepas, memeriksa dan disarankan.
memasang) komponen air bag, ikuti prosedur
di bab Sistim Air Bag. Hal ini untuk mencegah PERINGATAN:
terjadinya kemungkinan sistim air bag aktif
Jangan mengukur tahanan pada modul air
secara tidak sengaja, terjadinya cedera,
bag (inflator) (sisi pengemudi, penumpang
kerusakan komponen atau air bag tidak
dan samping) dan seat belt pretensioner (sisi
berfungsi saat diperlukan.
pengemudi dan penumpang). Hal ini sangat
• Jika sistim air bag dan sistim lain pada berbahaya karena arus yang ada dapat
kendaraan hendak diperbaiki, SUZUKI menyebabkan aktifnya air bag atau
menganjurkan untuk memperbaiki sistim air pretensioner.
bag terlebih dulu untuk mencegah aktifnya
sistim air bag secara tidak sengaja.
• Jangan melakukan modifikasi pada steering
wheel, dashboard, atau komponen sistim air
bag lainnya. Hal ini bisa menyebabkan
menurunnya kemampuan sistim air bag atau
menimbulkan cedera.
• Jika kendaraan dipanaskan hingga lebih dari
93 °C (200 °F) (misalnya, masuk oven setelah
dicat), sebelumnya lepaskan komponen sistim
air bag untuk mencegah kerusakan komponen
atau aktifnya sistim air bag secara tidak
sengaja.
7 3 2
8 5
6
1
I4RS0A000002-
10
4
10 4
I4RS0A000001-
1. Kabel air bag (kabel lantai, utama 6. Modul air bag (inflator)
dan panel instrument) pengemudi
2. Modul air bag (inflator) 7. Modul air bag (inflator)
penumpang samping (jika dilengkapi)
3. SDM 8. Modul curtain air bag (inflator)
(jika dilengkapi)
4. Seat belt pretensioner 9. Forward sensor
5. Contact coil 10. Side sensor (jika dilengkapi)
00-2 Pencegahan
Terkena oli mesin bekas pada kulit dapat • Lepaskan kabel battery negatif ketika melakukan
menyebabkan iritasi atau kanker kulit. Untuk perbaikan komponen kelistrikan dimana tidak
menghindari hal tersebut, gunakan sarung diperlukan sumber arus.
tangan yang sesuai. Jika kulit anda terkena oli • Sebelum melepas kabel battery negatif, perhatikan
bekas, cucilah bagian tersebut dengan sabun kondisi berikut.
dan air. Periksa dan cata DTC pada ECM, PS control module
• Pastikan mengikuti instruksi berikut saat dan/atau immobilizer control module jika diperlukan
menangani bahan bakar, oli, fluid, coolant, sebelum dilepas.
grease, sealant, thread lock cement dll. Jika Catat tampilan yang ada, seperti jam atau sistim
tidak mungkin akan berpengaruh pada audio, dan setel kembali bagian tersebut setelah
kesehatan kita. dihubungkan kembali.
– Gunakan kaca mata pengaman untuk
melindungi mata pada saat melakukan
perbaikan.
– Gunakan sarung tangan pengaman
untuk melindungi kulit.
I2RH01010026-
Pencegahan 00-5
• Ketika melepas battery, pastikan melepas kabel • Pastikan komponen yang akan dipasang dalam
battery negatif terlebih dahulu, kemudian kabel positif. kondisi bersih.
Ketika memasang, pasang kabel positif terlebih Gunakan pelumas, bond atau sealant sesuai
dahulu, kemudian pasang kabel negatif. spesifikasi.
“A”: Water tight sealant 99000–31250 (SUZUKI
Bond No. 1207F)
I2RH01010027-
I2RH01010028-
I2RH01010029-
I2RH01010032-
00-6 Pencegahan
• Setelah memperbaiki sistim bahan bakar, oli, coolant, • Hati-hati ketika memegang komponen kelistrikan
vacuum, exhaust atau vacuum, periksa semua pipa (computer, relay, dll.), hindarkan dari kemungkinan
yang berhubungan dari kebocoran. jatuh.
I2RH01010036-
I2RH01010033-
• Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan sistim Peringatan untuk Melepas Roda
injeksi, jangan melepas saluran bahan bakar antara PERINGATAN
fuel pump dan injector sebelum membuang tekanan
Ketika melepas roda, jangan melepas semua
bahan bakar terlebih dahulu, jika tidak, bahan bakar
baut roda dalam waktu bersamaan. Sisakan
akan menyembur.
satu baut pada setiap roda untuk mencegah
• Lepaskan komponen listrik yang tidak tahan panas agar roda tidak jatuh. Ketika melepas baut
terlebih dahulu, ketika melakukan perbaikan terakhir tersebut, tahan roda sehingga tidak
komponen, dimana diperlukan panas sekitar 80 °C. jatuh.
Pencegahan pada Sistim Komunikasi CAN • Pastikan kunci kontak pada posisi OFF pada saat
S4RS0A0000014 melepas atau memasang coupler, jika tidak, dapat
• Panjang lilitan/ulir (1) pada kabel CAN harus sekitar menyebabkan kerusakan pada komponen kelistrikan.
100 mm kecuali di sekitar connector (3). Lihat jalur
CAN pada wiring diagram. Panjang lilitan/ulir yang
tidak sesuai dapat menyebabkan bunyi kelistrikan
(electric noise).
3 3
1
2 2 I2RH01010039-
I4JA01000002-
• Ketika melepas connector. Jangan menarik pada
• Jangan menyambung langsung jalur CAN
bagian kabelnya. Pertama lepaskan penguncinya
menggunakan kabel (1). Hal ini dapat menyebabkan
kemudian tarik connector tersebut.
bunyi (electric noise).
I4JA01000003- I2RH01010040-
I2RH01010041-
I2RH01010038-
I2RH01010042-
00-8 Pencegahan
• Ketika memasang komponen, hati-hati agar kabel • Pada saat mengukur connector menggunakan probe
tidak tersangkut ke komponen lain. tester (seperti pada gambar), masukkan probe (2) ke
sisi kabel (sisi belakang) dari connector (1).
I2RH01010043-
I2RH01010046-
• Untuk melindungi kabel agar tidak rusak terkena
gesekan dengan komponen lain, bungkus kabel • Ketika menghubungkan probe meter (2) dari sisi
tersebut dengan selotip (winding tape). terminal pada coupler (1), hal tersebut tidak dapat
dilakukan dari sisi kabel, hati-hati agar terminal jantan
(+) tidak bengkok sehingga menyebabkan hubungan
ke terminal betina (-) terputus.
Hubungkan probe ke coupler seperti contoh, hal ini
untuk menghindari terminal betina (-) terbuka/putus.
Jangan menghubungkan probe hingga menekan
terminal betina (-).
I2RH01010044-
I2RH01010047-
Petunjuk Perbaikan
Prosedur Pemeriksaan Sirkuit Elektrikal
S4RS0A0006001
Ada beberapa metode pemeriksaan sirkuit elektrikal,
disini hanya dijelaskan metode umum untuk memeriksa
apakah sirkuit tersebut putus atau terjadi hubungan
pendek dengan menggunakan ohmmeter dan voltmeter.
Memeriksa Hubungan
1) Ukur tahanan antara kedua ujung terminal connector
sirkuit (antara “A-1” dan “C-1” seperti pada gambar).
Jika tidak ada hubungan, hal ini menunjukkan sirkuit
putus antara terminal “A-1” dan “C-1”.
I2RH01010049-
I2RH01010052-
I2RH01010053-
Memeriksa Tegangan
Jika tegangan terjadi pada sirkuit yang diperiksa,
pemeriksaan tegangan juga untuk pemeriksaan circuit.
1) Dengan connector terpasang dan ada tegangan
pada sirkuit, ukur tegangan setiap terminal dan
ground bodi.
a) Jika pengukuran sesuai gambar di samping dan I5RH01000005-
I5RH01000006-
I2RH01010057-
I2RH01010056-
1. Ke komponen lain
I5RH01000007-
I2RH01010059-
I2RH01010060-
00-14 Pencegahan
Daftar Isi 0- i
Bab 0
Informasi Umum
0
DAFTAR ISI
Informasi Umum
Uraian Umum
Singkatan F:
S4RS0A0101001 4WD: 4 Wheel Drive
A: G:
ABCD: After Bottom Dead Center GEN: Generator/Alternator
ABS: Anti-lock Brake System GND: Ground
AC: Alternating Current GPS: Global Positioning System
A/C: Air Conditioning H:
A-ELR: Automatic-Emergency Locking Retractor
HC: Hydrocarbon
A/F: Air Fuel Mixture Ratio
HO2S: Heated Oxygen Sensor
ALR: Automatic Locking Retractor
HAVC: Heating, Ventilating dan Air Conditioning
API: American Petroleum Institute
I:
APP sensor: Accelerator Pedal Position Sensor
IAC Valve: Idle Air Control Valve (Idle Speed Control
A/T: Automatic Transmission, Automatic Transaxle
Solenoid Valve, ISC Solenoid Valve)
ATDC: After Top Dead Center
IAT Sensor: Intake Air Temperature Sensor (Air
ATF: Automatic Transmission Fluid, Automatic
temperature Sensor, ATS)
Transaxle Fluid
ICM: Immobilizer Control Module
B:
IG: Ignition
B+: Kutub Positif Battery
ISC Actuator: Idle Speed Control Actuator
BTDC: Before Top Dead Center
L:
BBDC: Before Bottom Dead Center
LH: Left Hand/Kiri
BCM: Body Electrical Control Module
LSPV: Load Sensing Proportioning Valve
C:
M:
CAN: Controller Area Network
MAF Sensor: Mass Air Flow Sensor (Air Flow Sensor,
CKT: Circuit
AFS, Air Flow Meter, AFM)
CKP Sensor: Crankshaft Position Sensor
MAP Sensor: Manifold Absolute Pressure Sensor
CMP Sensor: Camshaft Position Sensor
(Pressure Sensor, PS)
CO: Carbon Monoxida
Max: Maximum
CPP Switch: Clutch Pedal Position Switch (Clutch
MFI: Multiport Fuel Injection (Multipoint Fuel Injection)
Switch, Clutch Start Switch)
Min: Minimum
CPU: Central Processing Unit
MIL: Malfunction Indicator Lamp (“Lampu Check
CRS: Child Restraint System
Engine)
D:
M/T: Manual Transmission, Manual Transaxle
DC: Direct Current
N:
DLC: Data Link Connector (Assembly Line Diag. Link,
NOx: Nitrogen Oxida
ALDL, Serial Data Link, SDL)
O:
DOHC: Double Over Head Camshaft
OBD: On-Board Diagnostic System (Fungsi Self-
DOJ: Double Offset Joint
Diagnosa)
DRL: Daytime Running Light
O/D: Overdrive
DTC: Diagnostic Trouble Code (Diagnostic Code)
OHC: Over Head Camshaft
E:
O2S: Oxygen Sensor
EBCM: Electronic Brake Control Module, ABS Control
P:
Module
PNP: Park / Neutral Position
EBD: Electronic Brake Force Distribution
P/S: Power Steering
ECM: Engine Control Module
PSP Switch: Power Steering Pressure Switch (P/S
ECT Sensor: Engine Coolant Temperature Sensor
Pressure Switch)
(Water Temp. Sensor, WTS)
PCM: Powertrain Control Module
EGR: Exhaust Gas Recirculation
PCV: Positive Crankcase Ventilation
EGRT Sensor: EGR Temperature Sensor (Recirculated
R:
Exhaust Gas Temp. Sensor, REGTS)
RH: Right Hand/Kanan
EFE Heater: Early Fuel Evaporation Heater (Positive
S:
Temperature Coefficient, PTC Heater)
SAE: Society of Automotive Engineers
EPS: Electronic Power Steering
SDM: Sensing and Diagnostic Module (Air Bag
EVAP: Evaporative Emission
Controller, Air bag Control Module)
EVAP Canister: Evaporative Emission Canister
SFI: Sequential Multiport Fuel Injection
(Charcoal Canister)
SOHC: Single Over Head Camshaft
0A-2 Informasi Umum
Simbol
S4RS0A0101002
Simbol Definisi Simbol Definisi
Momen Pengencangan Berikan SUZUKI BOND NO. 1216B
99000-31230
Lumasi dengan oli (mesin, transmisi, Berikan SILICONE SEALANT
transfer, differential) 99000-31120
Lumasi dengan cairan (rem, power Berikan SEALING COMPOUND 366E
steering atau automatic transmission 99000-31090
fluid)
Berikan SUZUKI SUPER GREASE A
99000-25010
Berikan SUZUKI SUPER GREASE C Berikan THREAD LOCK 1322
99000-25030 99000-32110
Berikan SUZUKI SUPER GREASE E Berikan THREAD LOCK 1333B
99000-25050 99000-32020
Berikan SUZUKI SUPER GREASE H Berikan THREAD LOCK 1342
99000-25120 99000-32050
Berikan SUZUKI SUPER GREASE I
99000-25210
Berikan SUZUKI BOND NO. 1215 Tidak boleh digunakan lagi
99000-31110
Berikan SUZUKI BOND NO. 1207F Perhatian untuk pemasangan kembali
99000-31250
Berikan SUZUKI BOND NO. 1217G
99000-31260
Ada dua macam sistim warna kabel, kabel warna tunggal dan kabel dua warna (dengan strip).
Kabel warna tunggal hanya menggunakan satu simbol warna (seperti. “GRN”). Kabel dua warna menggunakan
dua simbol warna (seperti “GRN/YEL”). Warna pertama menunjukkan warna kabel (“GRN”) dan warna kedua
ditunjukkan dengan strip (“YEL”).
Informasi Umum 0A-3
I2RH01010010-
Informasi Mur dan Baut Baut metric: Nomor pada baut menunjukkan kekuatan
S4RS0A0101004 baut (semakin besar nomor menunjukkan kekuatan
Mur dan Baut Metric
yang lebih besar).
Kebanyakan mur dan baut yang digunakan pada
kendaraan ini adalah jenis metric.
Pada saat penggantian, perhatikan diameter, drat/ulir
dan kekuatannya.
I2RH01010012-01
0A-4 Informasi Umum
I2RH01010013-01
Setingkat 6.8 dengan flange N⋅m 2.4 4.9 8.8 21 44 84 133 203 298
*: Mur self-lock kg-m 0.24 0.49 0.88 2.1 4.4 8.4 13.3 20.3 29.8
lb-ft 2.0 3.5 6.5 15.5 32.0 61.0 96.5 147.0 215.5
I2RH01010014-01
Setingkat 7T N⋅m 2.3 4.5 10 23 50 85 135 210 240
kg-m 0.23 0.45 1.0 2.3 5.0 8.5 13.5 21 24
lb-ft 2.0 3.5 7.5 17.0 36.5 61.5 98.0 152.0 174.0
I2RH01010015-01
Setingkat 8.8 tanpa flange N⋅m 3.1 6.3 11 27 56 105 168 258 373
kg-m 0.31 0.63 1.1 2.7 5.6 10.5 16.8 25.8 37.3
lb-ft 2.5 4.5 8.0 19.5 40.5 76.0 121.5 187.0 270.0
I2RH01010016-01
Setingkat 8.8 dengan flange N⋅m 3.2 6.5 12 29 59 113 175 270 395
kg-m 0.32 0.65 1.2 2.9 5.9 11.3 17.5 27 39.5
lb-ft 2.5 5.0 9.0 21.0 43.0 82.0 126.5 195.5 286.0
I2RH01010017-01
*:Mur self-lock
Titik Dongkrak/Lift
S4RS0A0101005
PERINGATAN:
• Sebelum menaikkan kendaraan dengan lift, perhatikan keseimbangan kendaraan. Keseimbangan ini
sangat dipengaruhi oleh komponen apa yang akan diangkat/dilepas.
• Sebelum kendaraan dinaikkan, periksa apakah ujung lengan lift tidak menyentuh pipa rem, pipa
bahan bakar, bracket atau komponen lain.
• Ketika menggunakan lift di bagian frame/rangka, lakukan sebagaimana gambar (kiri dan kanan pada
posisi yang sama). Angkat kendaraan hingga keempat roda terangkat sedikit dan pastikan
kendaraan tidak akan terjatuh dengan cara menggoyang kendaraan.
Lakukan perbaikan setelah kondisi tersebut di atas aman.
• Kunci lift dengan baik setelah kendaraan terangkat.
Informasi Umum 0A-5
4 4
:2
:3
I4RS0A010001-
PERINGATAN:
Jika kendaraan hanya didongkrak bagian
depan atau belakang saja, gunakan blok
penahan roda, untuk menjamin keamanan.
Setelah kendaraan diangkat, tahan
kendaraan tersebut dengan stand. Sangat
berbahaya mengerjakan kendaraan dengan
hanya ditopang dongkrak. “l”
PERHATIAN:
akan menyebabkan kerusakan. Ketika menaikkan kendaraan dari bagian belakang atau
• Gunakan dongkrak tipe udara (air type) depan menggunakan dongkrak, tempatkan dongkrak
untuk mendongkrak bagian depan pada frame suspension (1) atau pada bracket jack
kendaraan, agar tidak merusak bumper belakang (2).
atau bodi panel kendaraan.
Ukuran jack
Tinggi “t”: kurang dari 145 mm (kurang 5.71 in.)
Panjang “p”: di atas dari 900 mm (di atas 35.4 in.)
0A-6 Informasi Umum
I4RS0A010003-
[A]
2
1
I4RS0A010005-
[B]
2
1
I4RS0A010004-
[A]: Depan
[B]: Belakang
Informasi Umum 0A-7
I3RM0A010005-
1
I4RS0A010006-
I4RS0A010008-
Lokasi Komponen
Lokasi Label Peringatan, Perhatian dan Informasi
S4RS0A0103001
Ditunjukkan pada gambar label utama yang tertempel pada komponen kendaraan.
Perhatikan instruksi yang terdapat pada label PERINGATAN / PERHATIAN, pada saat menangani perbaikan
komponen.
Jika label PERINGATAN / PERHATIAN tersebut kotor atau rusak, bersihkan atau ganti jika perlu.
0A-8 Informasi Umum
5
3
4
I4RS0A010007-
1. Label Air bag pada sun visor (jika dilengkapi) 4. Label cover steering shaft joint (jika dilengkapi)
2. Label radiator cap 5. Label jack
3. Label engine cooling fan
[A] 3
1
2
I4RS0A010009-
1. Label air bag pada modul air bag (inflator) 5. Label air bag pada modul curtain air bag (inflator)
2. Label air bag pada combination switch dan contact coil assy. 6. Label air bag pada SDM
3. Label air bag pada modul air bag penumpang (inflator) 7. Label pretensioner pada retractor sabuk keselamatan
4. Label air bag pada modul air bag samping (inflator) [A]: Label-label tersebut hanya terpasang pada kendaraan yang dilengkapi sistim air
bag.
Perawatan dan Pelumasan 0B-1
Jadwal Perawatan
Kondisi Pengendaraan Normal
S4RS0A0205001
CATATAN:
• Interval berdasarkan pembacaan odometer atau bulan, yang mana tercapai terlebih dahulu.
• Tabel ini mencakup perawatan hingga 90,000 km. Setelah 90,000 km, lakukan perawatan dengan
interval yang sama.
Km (x 1,000) 15 30 45 60 75 90
Interval
Bulan 12 24 36 48 60 72
Mesin
V-belt / Drive belt (P: ), G: )) — — P — — G
Celah valve (P: )) — P — P — P
Oli mesin (G: )) Ganti setiap kelipatan 5.000 km.
Filter oli (G: )) Ganti setiap kelipatan 10.000 km.
Coolant mesin (G: )) — — G — — G
Sistim exhaust (P: )) — P — P — P
Sisitim pengapian
Tidak dilengkapi Busi nickel — G — G — G
HO2S Busi iridium — — — G — —
Bahan bakar
Busi nickel — — G — — G
Busi (G: )) tanpa timbal Dilengkapi
Direkomendasikan
HO2S Ganti setiap 105,000 km atau 84 bulan
busi iridium
Bahan bakar bertimbal, lihat "Kondisi Pengendaraan Tidak Normal".
Sistim bahan bakar
Kondisi normal P P G P P G
Filter udara (G: ), I: )) Lihat "Kondisi Pengendaraan Tidak
Kondisi berdebu
Normal".
Sambungan dan saluran bahan bakar (P: )) — P — P — P
Filter bahan bakar (G: )) Ganti setiap 105,000 km
Tangki bahan bakar (P: )) — — P — — P
Sistim kontrol emisi
Tidak dilengkapi dengan HO2S — — — — — P
PCV valve (I: ))
Dilengkapi dengan HO2S — — — — — P
Sistim kontrol emisi penguapan bahan bakar (P: )) — P — P — P
Rem
Brake disc dan pad (ketebalan, keasuan, kerusakan) (P: )) P P P P P P
Tromol (brake drum) dan brake shoe (keausan, kerusakan) (P: )) — P — P — P
Selang dan pipe rem (kebocoran, kerusakan, clamp) (P: )) — P — P — P
Minya rem (G: )) — G — G — G
Kabel dan tuas rem (kerusakan, stroke, kerja) (P: )) Periksa pada 15,000 km pertama
Chasis dan bodi
Clutch (Jumlah minyak, kebocoran) (P: )) — P — P — P
Ban (keausan, kerusakan, rotasi) / Roda (kerusakan) (P: ) / )) P P P P P P
Sistim suspensi (kekencangan, kerusakan, kerataan, rusak) (P: )) — P — P — P
Sistim Steering (kekencangan, kerusakan, kerataan) (P: )) — P — P — P
Boot drive shaft (axle) (P: )) — — P — — P
Oli transmisi manual (kebocoran, jumlah) (P: ) )(R: )) G — G — — G
0B-2 Perawatan dan Pelumasan
Km (x 1,000) 15 30 45 60 75 90
Interval
Bulan 12 24 36 48 60 72
Jumlah oli (P: )) — P — P — P
Penggantian oli (G:
Automatic transmission fluid Ganti setiap 100,000 km
))
Selang oli (P:)) — — — P — —
Semua latch, engsel dan kunci (P: )) — — — P — —
Filter air conditioning (jika dilengkapi) (P: )) (G: )) — P G — P G
CATATAN:
• “G”: Ganti
• “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna), perbaiki, kencangkan, lumasi, setel, rotasi atau
bersihkan jika perlu ganti.
• Busi, ganti setiap 30,000 km.
• Busi nickel: BKR6E-11 (NGK) atau K20PR-U11 (DENSO)
• Busi iridium: IFR6J11 (NGK)
CATATAN:
• “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna), perbaiki, kencangkan, lumasi, setel, rotasi atau
bersihkan jika perlu ganti.
• “G”: Ganti
• *1: Frekuensi pemeriksaan ditambah jika kendaraan digunakan pada kondisi berdebu.
• *2: Lebih sering dibersihkan atau ganti jika udara yang keluar dari air conditioner berkurang.
Perawatan dan Pelumasan 0B-3
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa V- Belt (Drive Belt) CATATAN:
S4RS0A0206001
PERINGATAN: Jika diganti dengan belt baru, setel
kelenturan pada 6 – 7 mm (0.24 – 0.28 in.).
Semua pemeriksaan dan penggantian
harus dilakukan pada KONDISI MESIN
MATI.
CATATAN:
Jika diganti dengan belt baru, setel
kelenturan pada 3 – 4 mm (0.12 – 0.16 in.)
I4RS0A020001-
Mengganti Belt
S4RS0A0206002
Belt Water Pump / Belt Alternator
Ganti belt baru, lihat, "Melepas dan Memasang Belt
Water Pump / Belt Generator pada Bab 1F".
IYSQ01020010-
CATATAN:
I2RH0B020005-
Kapasitas oli mesin sesuai spesifikasi.
Namun demikian, saat penggantian oli
mungkin terdapat perbedaan dengan jumlah
oli seperti data pada tabel, tergantung
berbagai kondisi (suhu, viskositas, dll.).
Perawatan dan Pelumasan 0B-5
pt.) PERINGATAN:
Kasitas filter oli : Sekitar 0.2 liter (0.4 / 0.3 US / Menghindari bahaya terbakar, jangan
lmp pt.) menyentuh sistim exhaust saat masih panas.
Lain-lain: Sekitar 0.3 liter (0.6 / 0.5 US / lmp pt.) Perbaikan pada sistim exhaust harus
Total: Sekitar 4.2 liter (8.9 / 7.4 US / lmp pt.) dilakukan saat dingin.
[A]
Saat melakukan perawatan berkala, atau kendaraan
20W-40, 20W-50 sedang dinaikkan ke atas lift untuk perawatan, periksa
15W-40, 15W-50
sistim exhaust sebagai berikut:
10W-40, 10W-50 • Periksa mounting rubber dari rusak atau posisi yang
10W-30
salah.
Periksa sistim exhaust dari kebocoran, sambungan
5W-30
o kendur, bengkok dan rusak.
C -30 -20 -10 0 10 20 30 40
o
F -22 -4 14 32 50 68 86 104 Jika mur atau baut kendur, kencangkan sesuai
I4RS0A020002- spesifikasi.
7) Periksa filter oli dan drain plug dari kebocoran oli. • Periksa bodi di sekitarnya dari kerusakan, lepas, atau
8) Hidupkan mesin selama tiga menit. Matikan dan komponen yang posisinya tidak benar, terbuka,
tunggu selama lima menit sebelum memeriksa lubang, sambungan kendur atau kerusakan lain yang
jumlah oli. Tambahkan oli, jika perlu, hingga tanda dapat menyebabkan gas buang masuk ke dalam
FULL (1) pada stik. kendaraan.
• Pastikan komponen sistim exhaust punya jarak yang
cukup dengan bodi bagian bawah untuk menghindari
overheating dan kemungkinan rusaknya karpet.
IYSQ01020012-
menyembur keluar karena adanya tekanan. Ganti busi dengan yang baru, "Melepas dan Memasang
Busi pada Bab 1H".
PERHATIAN:
Memeriksa Filter Udara
Saat mengganti coolant mesin, gunakan S4RS0A0206008
campuran sesuai spesifikasi 50% COOLANT 1) Lepas clamp case filter udara.
ANTI BEKU / ANTI KARAT untuk mencegah 2) Lepas case filter udara.
karat dan pelumasan. 3) Periksa filter dari kotoran, rusak atau oli.
Ganti filter yang terlalu kotor.
Ganti coolant mesin lihat, "Membilas dan Mengisi Bersihkan filter dengan udara bertekanan dari
Kembali Sistim Pendingin pada Bab 1F".
bagian luar filter.
0B-6 Perawatan dan Pelumasan
I4RS0A020019-
I4RS0B020001
Memeriksa Saluran dan Sambungan Bahan Memeriksa Sistim Control Emisi EVAP Bahan
bakar bakar
S4RS0A0206014
S4RS0A0206010
Periksa saluran bahan bakar dan sambungan dari 1) Periksa selang dari kemungkinan retak, rusak atau
kebocoran, selang yang retak dan rusak. Pastikan bengkok. Periksa semua clamp dari kemungkinan
semua clamp dalam keadaan baik. rusak atau posisi yang tidak benar.
Perbaiki kebocoran, jika ada. 2) Periksa kerja EVAP canister atau tersumbat, lihat
Ganti selang yang retak/sobek. "Memeriksa EVAP Canister pada Bab 1B".
Jika tidak berfungsi, perbaiki atau ganti.
I4RS0A020005-
I4RS0A020006-
Perawatan dan Pelumasan 0B-7
Memeriksa Disc Brake dan Pad (Depan) Memeriksa Selang dan Pipa Rem
S4RS0A0206015 S4RS0A0206017
1) Lepas baut roda dan caliper tetapi tidak melepas Lakukan pemeriksaan dengan penerangan yang cukup
selang rem dari caliper. dan gunakan kaca jika perlu.
2) Periksa pad dan disc brake depan dari aus, rusak • Periksa selang dan pipa rem pada pengaitnya, bocor,
dan kerataan. Ganti jika diperlukan. Untuk lebih retak dan kerusakan lain.
detilnya, lihat "Pemeriksaan Pad Disc Brake Depan • Periksa apakah selang dan pipa bebas dari
pada Bab 4B" dan "Pemeriksaan Disc Brake Depan komponen lainnya/tidak terkait.
pada Bab 4B". Perbaiki atau ganti jika perlu.
Pastikan momen pengencangan baut pin caliper
sesuai spesifikasi. PERHATIAN:
Setelah mengganti selang atau pipa, lakukan
bleeding (keluarkan udara).
I3RM0A020006-
I4RS0A020008-
I4RS0A020007-
I4RS0A020009-
2) Periksa ujung gigi dari rusak atau aus, Jika ada yang
rusak atau aus, ganti tuas rem tangan.
0B-8 Perawatan dan Pelumasan
Untuk prosedur pemeriksaan dan penyetelan, lihat 1) Periksa kerataan, keausan atau kerusakan ban. jika
"Pemeriksaan dan Penyetelan Rem Tangan pada rusak, ganti.
Bab 4D". Untuk lebih detinya, lihat "Keausan Tidak Merata
atau Keausan Terlalu Cepat pada Bab 2D" dan
Jumlah takik tuas rem tangan "Indikator Keausan pada Bab 2D".
“a”: 4 – 9 takik (ditarik dengan 200 N (20 kg, 44 lbs))
I2RH01020022-
I4RS0A020010-
1. Indikator keausan
Memeriksa Minyak Kopling (Clutch) 2) Periksa tekanan setiap ban dan setel tekanan sesuai
S4RS0A0206020
1) Periksa sistim kopling dari kemungkinan bocor, spesifikasi, jika perlu.
perbaiki kebocoran , jika ada. CATATAN:
2) Periksa jumlah/level minyak pada tangki cadangan,
lihat "Memeriksa Jumlah Minyak Clutch pada Bab • Tekanan ban harus diperiksa pada saat
5C". kondisi ban dingin.
Jika kondisinya dibawah minimum (kurang), isi • Spesifikasi tekanan ban terdapat pada
tangki cadangan dengan minyak kopling yang placard atau buku petunjuk kendaraan.
sesuai seperti tertera pada tutup tangki cadangan.
3) Rotasi ban lihat "Rotasi ban pada Bab 2D".
I2RH01020023-
Perawatan dan Pelumasan 0B-9
Memeriksa Sistim Suspensi 4) Periksa boot (1) dan (2) steering linkage dan
S4RS0A0206024 steering gear case dari kerusakan(bocor, sobek dll.).
• Periksa strut depan dan belakang shock absorber dan Jika rusak, ganti boot yang rusak dengan yang baru.
ujung anchor dari kebocoran oli, bengkok atau Jika ada yang bengkok pada steering gear case
kerusakan lain pada sleeve. boot, perbaiki dengan cara memutar roda setir ke kiri
• Ganti komponen yang rusak, jika ada. Periksa sistim atau kanan sejauh mungkin dan tahan selama
suspensi depan dan belakang dari kerusakan, kendur beberapa detik.
atau ada yang lepas; dan juga komponen yang aus 5) Periksa universal joint (3) steering shaft dari
atau kurang pelumasan. kerusakan. Jika terdapat kerusakan, ganti
Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika ada. komponen yang rusak dengan yang baru.
I4RS0A020013-
I2RH01310001-
I4RS0A020014-
I4RS0A020017-
1. Drain plug
Perawatan dan Pelumasan 0B-11
Memeriksa Selang Pendingin Oli Transmisi Memeriksa Air Filter HVAC (Jika Dilengkapi)
S4RS0A0206036
Otomatis
S4RS0A0206041 1) Lepas air filter HVAC dari unit HVAC, lihat "Melepas
Periksa selang pendingin oli transmisi otomatis dari dan Memasang Filter Udara pada Bab 7A".
kemungkinan bocor, retak atau rusak. 2) Periksa dari kotoran atau debu. Jika filter tersebut
Jika kondisinya rusak, ganti selang dan clamp. kotor, ganti dengan yang baru. Jika tidak, ikuti
langkah berikut.
3) Untuk membersihkan filter tersebut, tiupkan udara
dari sisi outlet filter tersebut.
I4RS0A020020-
Tempat Duduk
Periksa apakah tempat duduk dapat digeser dan dikunci
I2RH01020033- dengan baik di semua posisi. Periksa juga cara kerja
reclining tempat duduk depan, dapat disetel ke semua
Engine Hood sudut.
Periksa kerja secondary latch (periksa apakah
secondary latch dapat dibuka dengan menarik handle Sabuk Keselamatan
dari dalam kendaraan.) Periksa juga apakah hood dapat Periksa sistim sabuk keselamatan, webbing, buckle,
dibuka dan ditutup dengan mudah dan mengunci latch plate, retractor dan anchor dari rusak atau aus.
dengan baik saat ditutup. Periksa apakah sabuk keselamatan dapat mengunci
Jika ada yang rusak, lumasi engsel dan latch, atau dengan baik. Jika label “MENGGANTI SABUK
perbaiki sistim pengunci hood. PENGAMAN” pada sabuk pengaman kelihatan, ganti
sabuk pengaman.
Rem
Rem kaki
Periksa hal-hal berikut:
• play pedal dalam kondisi normal,
• rem bekerja normal,
• rem tidak bunyi,
• kendaraan tidak menarik ke satu arah saat direm.
• dan rem tidak berderit.
Rem tangan
Periksa bahwa play tuas rem dalam kondisi normal.
Perawatan dan Pelumasan 0B-13
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A0207001
Momen Pengencangan
Bagian Yang Dikencangkan Catatam
N⋅m kg-m lb-ft
Oil drain plug Mesin 35 3.5 25.5 )
Filter oil 14 1.4 10.5 (referensi) )
Referensi:
Momen pengencangan yang tidak tercantum pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Special Tool
S4RS0A0208002
09915–47331
Oil filter wrench
)
0B-14 Perawatan dan Pelumasan
Daftar Isi 1-i
Bab 1
Mesin
DAFTAR ISI
Diagnosa Gejala pada Pendingin Mesin ............. 1F-3 Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar 1G-12
Petunjuk Perbaikan.............................................. 1F-4 Memeriksa Tangki Bahan Bakar ...................... 1G-13
Komponen Sistim Pendingin ............................... 1F-4 Prosedur Membersihkan Tangki Bahan Bakar 1G-13
Memeriksa Jumlah Coolant................................. 1F-5 Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan.......... 1G-14
Memeriksa dan Membersihkan Sistim Pendingin1F-5 Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy....... 1G-14
Menguras Sistim Pendingin ................................ 1F-5 Melepas dan Memasang Fuel Level Sensor ... 1G-15
Membilas dan Mengisi Kembali Sistim Memeriksa Fuel Pump ..................................... 1G-16
Pendingin ............................................................ 1F-6 Spesifikasi ......................................................... 1G-16
Melepas dan Memasang Pipa atau Selang Spesifikasi Momen Pengencangan.................. 1G-16
Sistim Pendingin ................................................. 1F-7 Special Tool dan Perlengkapan ....................... 1G-17
Melepas dan Memasang Thermostat.................. 1F-7 Special Tool ..................................................... 1G-17
Pemeriksaan Thermostat .................................... 1F-7
Pemeriksaan Motor Kipas Radiator pada Sistim Pengapian..................................... 1H-1
Kendaraan........................................................... 1F-8 Uraian Umum ........................................................1H-1
Pemeriksaan Relay Kipas Radiator .................... 1F-8 Kontruksi Sistim Pengapian ...............................1H-1
Melepas dan Memasang Kipas Radiator ............ 1F-8 Skema dan Diagram Sistim Pengapian ..............1H-2
Memeriksa dan Membersihkan Radiator pada Diagram Sirkuit Sistim Pengapian.......................1H-2
Kendaraan ........................................................ 1F-9
Letak Komponen ..................................................1H-3
Melepas dan Memasang Radiator ..................... 1F-9
Letak Komponen Sistim Pengapian ....................1H-3
Memeriksa dan Menyetel Ketegangan Belt Water
Informasi dan Prosedur Diagnosa......................1H-3
Pump / Belt Generator ...................................... 1F-9
Diagnosa Gejala Masalah Sistim Pengapian ......1H-3
Melepas dan Memasang Belt Water Pump /
Referensi Bentuk Gelombang Sistim Pengapian 1H-4
Belt Generator................................................... 1F-10
Pemeriksaan Sistim Pengapian ..........................1H-4
Melepas dan Memasang Water Pump.............. 1F-11
Tes Percikan Bunga Api pada Busi.....................1H-5
Pemeriksaan Water Pump ................................ 1F-11
Petunjuk Perbaikan ..............................................1H-6
Spesifikasi .......................................................... 1F-12
Melepas dan Memasang Kabel Busi...................1H-6
Spesifikasi Momen Pnegencangan................... 1F-12
Memeriksa Kabel Busi ........................................1H-6
Special Tool dan Perlengkapan ........................ 1F-12
Melepas dan Memasang Busi.............................1H-6
Material Service yang Dianjurkan ..................... 1F-12
Memeriksa Busi...................................................1H-7
Melepas dan Memasang Ignition Coil Assy.
Sistim Bahan Bakar................................. 1G-1
(Termasuk ignitor) ...............................................1H-7
Pencegahan ......................................................... 1G-1 Memeriksa Ignition Coil Assy.
Pencegahan pada Perbaikan Sistim Bahan (Termasuk ignitor) ...............................................1H-7
Bakar.................................................................. 1G-1 Memeriksa Waktu Pengapian .............................1H-8
Uraian Umum....................................................... 1G-1 Spesifikasi ............................................................1H-9
Uraian Sistim Bahan Bakar ................................ 1G-1 Spesifikasi Momen Pengencangan.....................1H-9
Uraian Sistim Aliran Bahan Bakar...................... 1G-1
Special Tool dan Perlengkapan ..........................1H-9
Uraian Fuel Pump .............................................. 1G-2
Special Tool ........................................................1H-9
Skema dan Diagram Aliran Bahan Bakar.......... 1G-2
Diagram Sistim Aliran Bahan Bakar................... 1G-2 Sistim Starter .............................................1I-1
Informasi dan Prosedur Diagnosa..................... 1G-2 Skema dan Diagram Sistim Starter...................... 1I-1
Memeriksa Tekanan Bahan Bakar..................... 1G-2 Diagram Sirkuit SIstim Starter .............................. 1I-1
Memeriksa Fungsi Fuel Cut ............................... 1G-3
Informasi dan Prosedur Diagnosa....................... 1I-1
Petunjuk Perbaikan............................................. 1G-4 Diagnosa Gejala Sistim Starter ............................ 1I-1
Komponen Sistim Bahan Bakar ......................... 1G-4 Tes Sistim Starter................................................. 1I-3
Melepas dan Memasang Selang Bahan Bakar.. 1G-5
Petunjuk Perbaikan ............................................... 1I-4
Prosedur Mengeluarkan Tekanan Bahan Bakar 1G-7
Membongar dan Memasang Kembali Motor
Prosedur Pemeriksaan Kebocoran Bahan
Starter .................................................................. 1I-4
Bakar.................................................................. 1G-7
Komponen Motor Starter...................................... 1I-5
Memeriksa Saluran Bahan Bakar pada
Memeriksa Motor Starter...................................... 1I-6
Kendaraan.......................................................... 1G-7
Spesifikasi ............................................................. 1I-9
Melepas dan Memasang Pipa Bahan Bakar...... 1G-7
Spesifikasi Sistim Starter ..................................... 1I-9
Memeriksa Injector pada Kendaraan ................. 1G-8
Spesifikasi Momen Pengencangan...................... 1I-9
Melepas dan Memasang Injector ....................... 1G-8
Memeriksa Injector............................................. 1G-9 Special Tool dan Perlengkapan ........................... 1I-9
Memeriksa Tutup Tangki Bahan Bakar............ 1G-10 Material Perbaikan yang Dianjurkan .................... 1I-9
Melepas dan Memasang Inlet Valve Tangki
Bahan Bakar .................................................... 1G-11
Sistim Pengisian.......................................1J-1
Memeriksa Inlet Valve Tangki Bahan Bakar .... 1G-12 Uraian Umum ........................................................ 1J-1
Daftar Isi 1-v
Pencegahan
Pencegahan
Petunjuk Perawatan Mesin
S4RS0A1000001
Peringatan Air Bag
Lihat "Peringatan untuk Air Bag pada Bab 00".
Informasi Umum
Kebersihan dan Perawatan Uraian Sistim Diagnosa On-Board
S4RS0A1101001 S4RS0A1101003
Mesin pada kendaraan merupakan susunan dari
komponen-komponen yang mempunyai ukuran sangat Kendaraan tidak Dilengkapi dengan Konektor
presisi dengan toleransi hingga 1/1.000 milimeter, Diagnosa
sehingga diperlukan kecermatan dan kebersihan saat ECM pada kendaraan ini mempunyai fungsi sbb:
perawatan. • Ketika kunci kontak di-ONkan dan kondisi mesin mati,
Dalam bagian ini ada hal-hal yang harus diperhatikan lampu check engine (1) menyala, hal ini untuk
saat perawatan pada bagian mesin terutama bagian memeriksa sirkuit lampu check engine (1).
yang harus mendapat pelumasan. Di bawah ini
• Ketika ECM mendeteksi kerusakan pada mesin yang
dijelaskan prosedur perawatan bagian-bagian pada
mempengaruhi emisi saat mesin hidup, lampu check
mesin.
engine (1) pada meter cluster panel instrumen akan
• Saat memasang, berikan oli mesin yang bersih untuk menyala atau berkedip (berkedip saat terdeteksi
melumasi bagian komponen yang bergesekan. salah pengapian (misfire) yang dapat menyebabkan
• Jika komponen seperti valve, piston, piston ring, kerusakan catalyst) dan kerusakan tersebut
connecting rod, rod bearing dan crankshaft journal tersimpan dalam memori ECM.
dilepas, komponen tersebut harus dipasang sesuai (Jika terdeteksi normal pada 3 driving cycle setelah
tempat semula. terdeteksi malfunction, meski demikian, lampu check
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan engine (1) akan OFF meski DTC pada memory akan
perbaikan pada mesin. Jika tidak, dapat tetap tersimpan).
menyebabkan kerusakan pada kabel atau komponen • Kondisi pendeteksian satu kerusakan pada sistim
kelistrikan lainnya. dimonitor oleh ECM dan dengan nyala lampu check
• Keempat cylinder mesin diidentifikasi dengan engine (1), selama 2 driving cycle detection logic
pemberian nomor : No.1 (1), No.2 (2), No.3 (3) dan untuk mencegah kesalahan pendeteksian.
No.4 (4) mulai dari sisi pulley crankshaft ke arah sisi • Jika terdeteksi kerusakan pada mesin, kerusakan
flywheel. tersebut akan tersimpan pada memori ECM sebagai
freeze frame data (untuk perinciannya, lihat
penjelasan pada "Freeze Frame Data (Kendaraan
tidak Dilengkapi dengan Konektor Diagnosa)".)
(Kendaraan tidak Dilengkapi dengan Konektor
Diagnosa).
• Hal tersebut tidak hanya bisa diketahui menggunakan
SUZUKI scan tool (2) tetapi juga dapat diketahui
menggunakan OBD generic scan tool (Informasi
1 2 3
4 diagnosa dapat diketahui menggunakan scan tool).
I3RM0A110001-
5
3 1
I4RS0A110001-
3. DLC
• VSS 4
[A]
Pending DTC
Pending DTC adalah DTC yang terdeteksi dan
tersimpan sementara pada 1 driving cycle dari DTC
yang terdeteksi pada 2 driving cycle detection logic.
Pada frame 2 sampai 4, setiap freeze frame data setiap kerusakan disimpan sesuai dengan urutan pendeteksian.
Data-data tersebut tidak ter-update.
Tabel berikut adalah contoh penyimpanan 2 atau lebih freeze frame data yang terdeteksi.
Frame
Urutan kerusakan yang Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4
terdeteksi Freeze frame data Freeze frame data Freeze frame data Freeze frame data
untuk di-update pertama kedua ketiga
Tidak ada kerusakan Tidak ada freeze frame data
Terdeteksi P0401 (EGR) Terdeteksi data pada Terdeteksi data
1 — —
P0401 pada P0401
Terdeteksi P0171 (Sistim Terdeteksi data pada Terdeteksi data Terdeteksi data
2 —
bahan bakar) P0171 pada P0401 pada P0171
Terdeteksi P0300 Terdeteksi data pada Terdeteksi data Terdeteksi data Terdeteksi data
3
(Pengapian tidak tepat) P0171 pada P0401 pada P0171 pada P0300
Terdeteksi P0301 Terdeteksi data pada Terdeteksi data Terdeteksi data Terdeteksi data
4
(Pengapian tidak tepat) P0171 pada P0401 pada P0171 pada P0300
1
I4RS0A110002-
4 3
I4RS0B110003
Sistim komunikasi CAN menggunakan komunikasi serial untuk data yang dikirim pada kecepatan tinggi. Sistim
tersebut menggunakan saluran ganda untuk data transmisi dalam kecepatan tinggi. Salah satu cirinya beberapa
control module dapat berkomunikasi dalam waktu yang bersamaan. Fungsi lainnya, sistim tersebut dapat mendeteksi
kesalahan (error) secara otomatis. Tiap module menerima dan mengirimkan data. Hubungan kontrol data ECM
dengan control module lainnya sebagai berikut.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-7
Keyless Start
TCM BCM Combination
Control Module
(for A/T model) Meter
(if equipped)
CATATAN:
Hubungan antara ECM dan combination meter serta antara ECM dan keyless start control module (jika
dilengkapi), data dikirim hanya dari ECM ke combination meter dan keyless start control module.
(Combination meter dan keyless start control module tidak mengirim data ke ECM.)
I4RS0A110005-
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-9
Penjelasan Generator Control System (Kendaraan Dilengkapi dengan Electric Load Current sensor)
S5RS0C1101011
Generator Control System terdiri dari generator (1), electric load current sensor (7) yang terletak di main fuse box (4)
dan ECM (5).
ECM mengontrol listrik yang dihasilkan (mengatur tegangan dari IC regulator (2) sehingga sesuai dengan kebutuhan
mesin dan kondisi beban listrik. Ketika beban listrik meningkat dengan cepat, pembangkitan beban dari generator
juga meningkat dengan cepat dan menyebabkan putaran idle perubahan. Untuk mencegah hal ini, ECM membuat
pembangkitan variasi volume kelistrikan secara perlahan untuk menstabilkan putaran idling. Juga, hal ini untuk
mengurangi beban mesin yang disebabkan oleh naiknya pembangkitan kelistrikan sesaat untuk mengatasi kondisi
mesin (seperti pada saat accelerasi).
Cara kerja
ECM mengontrol pembangkitan tegangan dari generator menggunakan terminal “C” (terminal kontrol generator) duty,
berdasarkan informasi berikut.
• Kondisi mesin (ECT, kecepatan kendaraan, kecepatan putaran mesin, TP, dll.) (9)
• Tegangan battery (ECM backup power voltage) (10)
• Kondisi beban kelistrikan (motor blower, defogger belakang, head lampu besar, kipas radiator, A/C, dll.) (11)
• “FR” terminal output (field coil (3) control duty) yang menunjukkan kerja rata-rata (kondisi pembangkitan kelistrikan)
dari generator.
Kemudian generator menggunakan terminal “C” duty untuk mengatur teganga dari IC regulator dengan field coil
control duty untuk mengontrol pembangkitan tegangan (output tegangan terminal “B”).
(Untuk informasi yang jelas dari pembangkitan tegangan , lihat Sistim Pengisian di Bab 1J)
Kondisi pembangkitan generator selalu dikontrol agar selalu optimal, hal ini dikontrol oleh electric load current sensor
(7) yang mendeteksi kondisi beban kelisrikan (sesuai kebutuhan) seperti ketika beban kelistrikan bervariasi secara
mendadak, dengan kondisi tersebut beban mesin akan dikurangi.
1 4 7
B
IG 6 8
5 9
IG1
2
L CMO
10
FR
FCD
C 11
GCD
E
I5RS0C110022-01
FUEL TANK
FUELLEVEL
Flow Diagram Sistim Kontrol Mesin dan Emisi
SENSOR
FUEL LEVEL
SENSOR
BAROMETRIC
ECM PRESSURE
BAROMETRIC
ECM SENSOR
PRESSURE
SENSOR
A/C REFRIGERANT
PRESSURE SENSOR
A/C REFRIGERANT
(IF EQUIPPED)
PRESSURE SENSOR
I5RS0C110005
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-11
1A-12 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
2 +B
22 +B
RED/YEL C37-20 C37-1 BLU/YEL +B
22
23
1 C37-1
C37-2 BLU/YEL
BLU/WHT
23
24
PNK C37-21 C37-2
C37-16 BLU/WHT
BLU/RED
BLK/ORN 24
25
C37-16
C37-17 BLU/RED
BLU/ORN
25
BLU/ORN
C37-17 BLU/BLK 27
+B GRN/BLK C37-26 C37-29
35 27
GRY C37-27 C37-29 BLU/BLK 32
C37-4 GRN/RED
BLK/YEL C37-25 C37-3 GRN/ORN 32
C37-4
C37-19 GRN/RED
WHT/RED
6 C37-3 GRN/ORN
GRY/RED C37-14 C37-18 BRN/YEL
C37-19 WHT/RED
4 GRY/BLU C37-54 C37-18 BRN/YEL 26
RED/BLK C37-53 C37-49 RED/WHT 26
7 C37-24 C37-49 RED/WHT
LT GRN
ORN
ORN C37-55
C37-55 C37-60 YEL/RED RED IG1
19 4949
19 RED E23-55 C37-60 *YEL/GRN
YEL/RED IG1
10 C37-59 RED
YEL
RED E23-55 **YEL/BLK
WHT/BLK E23-57 28
C37-59 YEL/GRN YEL
10 ORN E23-54 E23-15 GRN/WHT
28
WHT/BLK E23-57 E23-15 GRN/WHTBLK 29 PNK
9 46 YEL C37-57
IG1 30
ORN E23-54 BLK 29 PNK
WHT C37-10 E23-46 LT GRN 30
BLK/RED C37-46
9 46 YEL C37-57 E23-46 LT GRN
BLK/WHT
IG1 8 46
C37-10 33 12 GRY
WHT
BRN C37-11 L+
IG2
BLK/RED C37-46 E23-48 GRN 33 12
RED/BLU C37-47 L H+ GRY
E23-48 L+31 IG2
BLK/WHT 8 46 GRN
49 L H+
5 BRN
RED C37-56
C37-11 31H YEL 58
14
RED/BLU C37-47 E23-47 GRY H
17 14 57 YEL 58
IG2 54 49 YEL/RED E23-24 E23-47 GRY
5 RED C37-56 17 57
+BB 72
C37-8 BRN/WHT
62 54 67 YEL/RED E23-24 C37-28 BLU/YEL 36
69
70 DN
BLK
BLU/WHT E23-19 73
E23-19 C37-6 37
BLU/WHT E23-12 GRN/YEL
YEL
15 +BB
36
16 C37-5 GRN/WHT
C37-6 GRN/YEL
37
+BB
+BB 21 18 E23-26
C37-5
RED/BLU
GRN/WHT
53
21 48
E23-4
E23-26 BRN
RED/BLU 53
E23-25 PPL
E23-4 BRN WHT
76 E23-25 PPL
5656 E23-29 BLK/WHT
PPL/WHT
PPL/WHT E23-5 E23-2 WHT/RED
E23-29 BLK/WHT
65
68 E23-2 WHT/RED 43 IG2
34 IG1 42 55
E23-60 BRN/WHT 43 IG2
RED E23-3 34 IG1 ST 42
WHT E23-18 E23-1
E23-60 BLK/RED
BRN/WHT 64 55
63 59
63 ST WHT
E23-1
E23-16 BLK/RED
BLK/RED 64
40 59 WHT
RED 44 BLK/RED 60
E23-16
E23-30 WHT 40
WHT RED C37-13 60
WHT 41 61
WHT C37-12 E23-30
C37-48 YEL/GRN 41 61
RED C37-13 C37-48 YEL/GRN
+B 4474 C37-12 47
WHT 45
3 66 20
+B C37-9 20 45
PPL YEL/BLK 75
66 65 E23-28
3
IG1 PPL C37-9 E23-13 YEL/RED 47
65
71 BLK/ORN PNK/BLU C37-23 C37-58 BLK/ORN 11
C37-15 BLK
+BB+BB C37-30 BLK
39 39 38 38 C37-52 52
C37-51 52
GRN/WHT E23-20 C37-50 52
13
: 50 : 51 : 5V : 12V
I4RS0C110006-
1. CKP sensor 27. EVAP canister purge valve 53. Control module EPS
2. CMP sensor 28. Relay fuel pump 54. Fuel level sensor
3. VSS 29. Fuel pump 55. Sikring “RADIO”
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-13
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110008-
Konektor: C37
Terminal Warna kabel Sirkuit Terminal Warna kabel Sirkuit
1 BLU/YEL Output fuel injector No.1 31 — —
2 BLU/WHT Output fuel injector No.2 32 — —
Output EGR valve (stepper
3 GRN/ORN 33 — —
motor coil 2)
Output EGR valve (stepper
4 GRN/RED 34 — —
motor coil 1)
5 GRN/WHT Output ignition coil No.2 dan 3 35 — —
Ignition coil No.1 dan No.4
6 GRN/YEL 36 — —
output
7 — — 37 — —
Sinyal monitor generator field
8 BRN/WHT 38 — —
coil (jika dilengkapi)
Sinyal vehicle speed sensor
9 PPL 39 — —
(M/T)
Sinyal oxygen dari heated
10 WHT 40 — —
oxygen sensor-1
Sinyal oxygen dari heated
11 BRN 41 — —
oxygen sensor-2
CAN (low) saluran komunikasi
12 WHT 42 — —
(signal active low) ke TCM (A/T)
1A-14 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Konektor: E23
Terminal Warna kabel Sirkuit Terminal Warna kabel Sirkuit
1 BLK/RED Supply main power 31 — —
2 WHT/RED Power memory internal ECM 32 — —
Saluran komunikasi CAN
3 RED (sinyal aktif tinggi) untuk BCM, 33 — —
combination meter
Output signal engine revolution
4 BRN 34 — —
untuk control module EPS
Line serial communication dari
5 PPL/WHT 35 — —
data link konektor 12 V
6 — — 36 — —
7 — — 37 — —
8 — — 38 — —
9 — — 39 — —
10 — — 40 — —
11 — — 41 — —
Terminal switch diagnosa (jika
12 YEL 42 — —
dilengkapi)
Sinyal jam untuk immobilizer
13 YEL/RED 43 — —
coil antenna
14 — — 44 — —
15 GRN/WHT Output relay fuel pump 45 — —
Output relay kipas radiator
16 BLK/RED Supply main power 46 LT GRN
No.1
17 — — 47 GRY Output relay A/C compressor
Saluran komunikasi CAN
Output relay kipas radiator
18 WHT (sinyal aktif rendah) untuk 48 GRN
No.2 dan No.3
BCM, combination meter
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-15
FUEL INJECTOR
HO2S HEATER
MAIN RELAY
EGR VALVE
IAC VALVE
INPUT
MIL
FUEL LEVEL SENSOR For detecting fuel level
START SWITCH
SIGNAL FROM SENSOR, SWITCH AND CONTROL MODULE
IGNITION SWITCH
VSS
MAF SENSOR
IAT SENSOR
ECT SENSOR
TP SENSOR
MAP SENSOR
CMP SENSOR
CKP SENSOR
KNOCK SENSOR
27
41
25
34
32
33
28
20
19
22
31
40
21
36
35
24
37
30
29
16 17
18
39
42
38
3
23
15
13
14
1
11
5
12
10
6
26
2
I4RS0A110011-
1A-18 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Letak Komponen
Lokasi Komponen Sistim Kontrol Elektronik
S4RS0A1103001
11
n B
e J
I E
H G
3 k
f
K l
9 b D
2 m
1 C
a i
g c
j 6
h
8 4
10
12 A
7
5
5-1
I4RS0A110010-
Prosedur Diagnosa
Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi
S4RS0A1104001
Untuk lebih jelasnya lihat langkah-langkah berikut.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 ) Analisa keluhan customer Ke langkah 2. Lakukan analisa
1) Lakukan analisa keluhan customer, lihat “Analisa keluhan customer.
Keluhan Customer”.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 ) Pemeriksaan dasar dan diagnosa gejala pada mesin Ke langkah 11. Memeriksa dan perbaiki
1) Periksa dan perbaiki berdasarkan "Pemeriksaan Dasar komponen yang rusak,
Mesin" dan "Diagnosa Gejala Pada Mesin". lanjut ke langkah 11.
CATATAN:
Form tersebut adalah contoh standar. Form tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik masing-
masing pasar.
1A-22 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Langkah 2: Memeriksa, menyimpan dan menghapus Langkah 11: Tes Penetapan Akhir
DTC / Freeze frame data, Pastikan bahwa gejala masalah sudah tidak ada lagi
Pertama, memeriksa DTC (termasuk pending DTC), dan mesin dalam kondisi normal. Jika hal yang telah
lihat "Memeriksa DTC". Jika muncul DTC, print DTC, diperbaiki berhubungan dengan DTC, hapus DTC sekali
freeze frame data atau catat kemudian hapus, lihat lagi, lakukan prosedur menentukan DTC dan pastikan
"Menghapus DTC". Munculnya DTC menunjukkan bahwa DTC tidak muncul kembali.
adanya kerusakan yang terjadi dalam sistim tetapi DTC
tersebut tidak menunjukkan kapan kerusakan tersebut Memeriksa Lampu Check Engine
terjadi. Untuk memeriksa hal tersebut, periksa gejala S4RS0A1104002
masalah berdasarkan langkah 5 dan periksa kembali 1) ON-kan kunci kontak (kondisi mesin mati) dan
DTC berdasarkan langkah 6 dan 7. periksa bahwa lampu check engine (1) menyala.
Diagnosa analisa masalah berdasarkan DTC atau Jika lampu check engine tidak menyala tetapi mesin
kesalahan menghapus DTC pada langkah ini akan dapat distart, lihat "Lampu Check Engine Tidak
mengarah pada diangosa yang salah, diagnosa masalah Menyala Pada Saat Kunci Kontak ON, Mesin Mati
pada sirkuit normal atau kesulitan saat perbaikan. (tetapi Mesin Dapat Di- Starter)" untuk perbaikan.
Jika lampu check engine tidak menyala dan mesin
Langkah 3 dan 4: Pemeriksaan Langsung tidak bisa distarter, lihat "Memeriksa Sirkuit Ground
Sebagai langkah awal, lakukan pemeriksaan secara dan Power ECM".
langsung pada item tersebut, apakah berfungsi dengan 2) Hidupkan mesin dan periksa bahwa lampu check
baik atau tidak, lihat "Pemeriksaan Langsung". engine mati. Jika lampu check engine menyala terus
dan tidak ada DTC yan tersimpan di ECM, lihat
Langkah 5: Penentuan Gejala Masalah "Lampu Check Engine Menyala Terus setelah Mesin
Berdasarkan informasi pada "Langkah 1: Analisa Hidup" untuk perbaikan.
Keluhan Customer" dan "Langkah 2: Memeriksa,
menyimpan dan menghapus DTC / Freeze frame data,",
tentukan gejala masalah. Dan, pastikan kembali DTC
berdasarkan “Prosedur Menentukan DTC” yang telah
dijelaskan di setiap flow diagnosa DTC.
1
(A)
CATATAN
Ketika tidak terdeteksi DTC, akan muncul
1
I4RS0A110013-
“0000” pada odometer dari kombination
3) ON-kan kunci kontak dan pastikan lampu check meter.
engine menyala. 4) Setelah selesai memeriksa, OFF kan kunci kontak
4) Baca DTC, pending DTC dan freeze frame data dan lepas kabel jumper dari konektor diagnosa.
berdasarkan instruksi yang muncul pada scan tool
kemudian catat atau tulis. Untuk lebih jelasnya, lihat Menghapus DTC
buku pedoman penggunaan scan tool. S4RS0A1104004
Jika tidak ada komunikasi antara scan tool dan 1) Hubungkan OBD generic scan tool atau SUZUKI
ECM, periksa dengan cara menghubungkan scan scan tool ke data link connector dengan cara yang
tool ke ECM pada kendaraan lain. Jika tidak ada sama.
masalah, menunjukkan scan tool dalam keadaan 2) OFF-kan kunci kontak dan kemudian ON-kan.
baik. Kemudian periksa data link connector dan
3) Hapus DTC dan pending DTC berdasarkan instruksi
sirkuit serial data line. Jika kondisinya baik, periksa
yang ditampilkan scan tool. Untuk lebih jelasnya,
sirkuit power supply dan ground ECM dan DLC, lihat
lihat buku pedoman penggunaan scan tool.
"Memeriksa Sirkuit Ground dan Power ECM".
4) Setelah selesai menghapus, OFF-kan kunci kontak
5) Setelah pemeriksaan selesai, OFF-kan kunci kontak
dan lepaskan scan tool dari data link connector.
dan lepas scan tool dari data link connector.
CATATAN:
DTC dan freeze frame data yang tersimpan
dalam memori ECM juga akan terhapus. Hati-
hati untuk tidak menghapus DTC dan freeze
frame data sebelum mencatatnya.
• Ketika power ke ECM off (dengan melepas
kabel battery, melepas sikring atau
konektor ECM).
• Ketika kerusakan (DTC) yang sama tidak
terdeteksi selama mesin dipanaskan 40
cycle. (Lihat “Warm-Up Cycle” dari "Uraian
Sistim Diagnosa On-Board").
Tabel DTC
S4RS0A1104005
CATATAN:
• Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan konektor diagnosa, beberapa DTC dengan tanda delta (U)
pada tabel berikut tidak dapat terdeteksi oleh ECM tergantung pada spesifikasi kendaraan.
• DTC dengan tanda kubus () pada tabel berikut hanya terdeteksi pada kendaraan yang dilengkapi
dengan electric load current SENSOR.
• Generic scan tool hanya dapat membaca DTC dengan tanda bintang (*) pada tabel berikut.
• 1 driving cycle: Lampu check engine akan menyala jika terdeteksi DTC selama 1 driving cycle.
• 2 driving cycle: Lampu check engine menyala ketika terdeteksi DTC yang sama pada driving cycle
berikutnya setelah terdeteksi dan disimpan pada driving cycle pertama.
• *2 driving cycle:
Lampu check engine berkedip atau menyala. Untuk lebih detinya, lihat "DTC P0300 / P0301 / P0302 /
P0303 / P0304: Terdeteksi Salah Pengapian pada Cylinder 1 / Cylinder 2 / Cylinder 3 / Cylinder 4".
Lampu
Kondisi kerusakan
No. DTC Bagian terdeteksi Check
(DTC muncul saat pendeteksian:)
Engine
Sirkuit camshaft position 1 driving
) *P0010 Sirkuit oil control valve putus atau koslet.
actuator cycle
Posisi camshaft – timing lebih 2 driving
) *P0011 Besar advance valve timing tidak sesuai target, atau valve
dari advance atau kerja sistim cycle
timing terlalu cepat (advanced) walaupun perintah dari
Posisi camshaft – timing lebih 2 driving
) *P0012 ECM adalah perlambatan (retarding).
dari-perlambatan cycle
Sirkuit HO2S heater control 2 driving
) *P0031 Saat heater ON, pemanasan di bawah spesifikasi.
rendah (Sensor-1) cycle
Sirkuit HO2S heater control 2 driving
) *P0032 Saat heater ON, pemanasan di atas spesifikasi.
adalah tinggi (Sensor-1) cycle
Sirkuit HO2S heater control 2 driving
) *P0037 Saat heater ON, pemanasan sedikit di bawah spesifikasi.
rendah (Sensor-2) cycle
Sirkuit HO2S heater control 2 driving
) *P0038 Saat heater ON, pemanasan sedikit di atas spesifikasi.
tinggi (Sensor-2) cycle
) Range/performance sirkuit 2 driving
Volume MAF sensor lebih atau kurang dari spesifikasi.
U*P0101 mass air flow circuit cycles
2 driving
) *P0101 Range/performa sirkuit MAF. Volume MAF sensor lebih atau kurang dari spesifikasi.
cycle
1 driving
) *P0102 Input sirkuit MAF rendah Tegangan output MAF sensor kurang dari spesifikasi.
cycle
1 driving
) *P0103 Input sirkuit MAF tinggi Tegangan output MAF sensor lebih dari spesifikasi.
cycle
Perbedaan nilai maximum dan minimum MAP kurang dari
2 driving
) *P0106 Range/performa sirkuit MAP spesifikasi atau perbedaan nilai tekanan barometric dan
cycle
tekanan manifold kurang dari spesifikasi
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-25
Lampu
Kondisi kerusakan
No. DTC Bagian terdeteksi Check
(DTC muncul saat pendeteksian:)
Engine
1 driving
) *P0107 Input sirkuit MAP rendah Tegangan output MAP sensor kurang dari spesifikasi.
cycle
1 driving
) *P0108 Input sirkuit MAP tinggi Tegangan output MAP sensor lebih dari spesifikasi.
cycle
Range/performa sirkuit intake Variasi intake air temperature ketika engine start kurang 2 driving
) *P0111
air temperature sensor dari spesifikasi. cycle
Sikuit intake air temperature 1 driving
) *P0112 Tegangan sirkuit IAT sensor kurang dari spesifikasi.
sensor rendah cycle
Sirkuit Intake air temperature 1 driving
) *P0113 Tegangan sirkuit IAT sensor lebih dari spesifikasi.
sensor tinggi cycle
Engine coolant temperature kurang dari spesifikasi ketika 2 driving
) *P0116 Range/performa sirkuit ECT
engine start. cycle
1 driving
) *P0117 Sirkuit ECT rendah Tegangan sirkuit ECT sensor kurang dari spesifikasi.
cycle
1 driving
) *P0118 Sirkuit ECT tinggi Tegangan sirkuit ECT sensor lebih dari spesifikasi.
cycle
Perbedaan antara aktual pembukaan throttle dan 2 driving
) *P0121 Range/performa sirkuit TPS
penghitungan pembukaan oleh ECM, diluar spesifikasi. cycle
1 driving
) *P0122 Sirkuit TP sensor rendah Tegangan output TP sensor kurang dari spesifikasi.
cycle
1 driving
) *P0123 Sirkuit TP sensor tinggi Tegangan output TP sensor lebih dari spesifikasi.
cycle
) Tegangan sirkuit O2 sensor 2 driving
Tegangan output max.HO2S-1 kurang dari spesifikasi.
U*P0131 (HO2S) rendah (Sensor-1) cycle
) Tegangan sirkuit O2 sensor 2 driving
Tegangan output max. HO2S-1 lebih dari spesifikasi.
U*P0132 (HO2S) tinggi (Sensor-1) cycle
) Respon sirkuit O2 sensor Respon tegangan output HO2S-1 antara campuran kaya 2 driving
U*P0133 (HO2S) rendah (Sensor-1) dan miskin jauh dari spesifikasi. cycle
Kerja sirkuit O2 sensor (HO2S) Tegangan output HO2S-1 lebih dari spesifikasi atau kurang 2 driving
) *P0134
tidak terdeteksi (Sensor-1) dari spesifikasi. (atau sirkuit HO2S-1 putus atau koslet) cycle
Tegangan output HO2S-2 kurang dari spesifikasi ketika
) Tegangan sirkuit O2 sensor mesin idling setelah pengendaraan dengan beban mesin 2 driving
U*P0137 (HO2S) rendah (Sensor-2) tinggi dan tegangan output max. HO2S-2 dikurangi cycle
tegangan output min. HO2S-2 kurang dari spesifikasi.
Tegangan output HO2S-2 lebih dari spesifikasi ketika
) Tegangan sirkuit O2 sensor mesin idling setelah pengendaraan dengan beban mesin 2 driving
U*P0138 (HO2S) rendah (Sensor-2) tinggi dan tegangan output max. HO2S-2 minus tegangan cycle
output min. HO2S-2 kurang dari spesifikasi.
Kerja sirkuit O2 sensor (HO2S) Tegangan output HO2S-2 lebih dari spesifikasi setelah 2 driving
) *P0140
tidak terdeteksi (Sensor-2) mesin panas. cycle
Total pengurangan bahan bakar lebih besar dari spesifikasi 2 driving
) *P0171 Sistim terlalu miskin
dalam waktu tertentu. cycle
Total pengurangan bahan bakar lebih sedikit dari 2 driving
) *P0172 Sistim terlalu kaya
spesifikasi dalam waktu tertentu. cycle
) Salah pengapian dapat menyebabkan kerusakan three *2 driving
Terdeteksi salah pengapian
U*P0300 way catalyst. cycle
Terdeteksi salah pengapian
silinder No. 1
)
Terdeteksi salah pengapian
U*P0301 / Salah Pengapian tingkat tertentu menyebabkan emisi tidak
silinder No. 2 *2 driving
U*P0302 / baik tetapi tidak menyebabkan kerusakan three way
Terdeteksi salah pengapian cycle
U*P0303 / catalyst.
silinder No. 3
U*P0304
Terdeteksi salah pengapian
silinder No. 4
1 driving
) *P0327 Sirkuit knock sensor rendah Tegangan output knock sensor kurang dari spesifikasi.
cycle
1A-26 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lampu
Kondisi kerusakan
No. DTC Bagian terdeteksi Check
(DTC muncul saat pendeteksian:)
Engine
1 driving
) *P0328 Sirkuit knock sensor tinggi Tegangan output knock sensor lebih dari spesifikasi.
cycle
Sirkuit crankshaft position Tidak ada sinyal yang sesuai spesifikasi dari CKP sensor 1 driving
) *P0335
sensor sirkuit walaupun saat diinput signal motor. cycle
1 driving
) *P0340 Sirkuit camshaft position sensor Pulse CMP sensor di luar spesifikasi.
cycle
) Sirkuit Ignition coil primer / Sinyal ignition tidak masuk ke sirkuit monitor 5 kali atau 1 driving
P0350 sekunder lebih terus menerus. cycle
Perbedaan manifold absolute pressure di intake antara
Terdeteksi flow exhaust gas 2 driving
) *P0401 saat EGR valve terbuka dan tertutup kurang dari
recirculation kurang cycle
spesifikasi.
) Terdeteksi flow exhaust gas Perbedaan manifold absolute pressure di intake antara 2 driving
U*P0420 recirculation lebih saat EGR valve terbuka dan tertutup lebih dari spesifikasi. cycle
Sirkuit kontrol exhaust gas Tegangan output berbeda dengan perintahnya, lebih dari 1 1 driving
) *P0403
recirculation pole keluar dari 4 pole. cycle
Efisiensi Catalyst system 2 driving
) *P0420 Gelombang output HO2S-1 dan HO2S-2 sama.
dibawah ambang batas cycle
Sirkuit evaporative emission Sinyal monitor EVAP canister purge valve berbeda dari 2 driving
) *P0443
system purge control valve sinyal perintah. (sirkuit putus atau koslet ke ground) cycle
) P0462 Sikruit fuel level sensor rendah Tegangan sirkuit fuel level sensor kurang dari spesifikasi. —
) P0463 Sirkuit fuel level sensor tinggi Tegangan sirkuit fuel level sensor lebih dari spesifikasi. —
Sirkuit kontrol kipas 1 (Kipas Sinyal monitor kipas radiator relay berbeda dari signal 1 driving
) *P0480
radiator) perintah. cycle
Tidak ada sinyal VSS selama fuel cut dalam waktu tertentu,
Vehicle speed sensor (VSS) atau sinyal VSS tidak diinput walaupun saat kendaraan 2 driving
) *P0500
tidak berfungsi dikendarai dengan kecepatan di atas spesifikasi (posisi D cycle
(A/T)).
2 driving
) *P0505 Idle Air control system Pulse IAC control duty tidak terdeteksi pada siynal monitor.
cycle
Sirkuit A/C refrigerant pressure Tegangan output A/C refrigerant pressure sensor kurang
) P0532 —
sensor rendah dari spesifikasi.
Sirkuit A/C refrigerant pressure Tegangan output of A/C refrigerant pressure sensor lebih
) P0533 —
sensor tinggi dari spesifikasi.
Kesalahan pemeriksaan pada 1 driving
) *P0601 Penulisan data salah atau check sum error.
internal control module memory cycle
Kesalahan control module 1 driving
) P0602 Pemrograman data salah.
programming cycle
) Tegangan sinyal starter rendah walaupun kendaraan di- 2 driving
Sirkuit relay starter rendah
U*P0616 starter saat berhenti. cycle
) Tegangan sinyal starter tinggi dalam waktu tertentu ketika 2 driving
Sirkuit relay starter rendah
U*P0617 mesin hidup. cycle
Tegangan battery lebih tinggi dari specifikasi walaupun
kontrol generator telah meregulasi maximum, atau
)
Sirkuit kontrol generator tegangan battery lebih rendah dari specifikasi walaupun —
P0620
kontrol generator telah meregulasi minimal dan beban
kelistrikan kurang dari 15 A.
Generator field coil duty 0% (tegangan tinggi) lebih dari
) Sirkuit terminal generator field
spesifikasi waktu yang telah ditentukan walaupun kontrol —
P0625 rendah
generator telah meregulasi minimum.
Generator field coil duty 100% (tegangan rendah) lebih dari
) Sirkuit terminal generator field spesifikasi waktu yang telah ditentukan walaupun kontrol
—
P0626 tinggi generator telah meregulasi maximal, atau generator field
coil duty 100% (tegangan rendah) saat mesin distart.
Beban kelistrikan current lebih rendah dari spesifikasi
) Sirkuit electric load current
(tegangan electric load current SENSOR lebih tinggi dari —
P1501 SENSOR rendah
spesifikasi).
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-27
Lampu
Kondisi kerusakan
No. DTC Bagian terdeteksi Check
(DTC muncul saat pendeteksian:)
Engine
Beban kelistrikan current lebih tinggi dari spesifikasi
) Sirkuit electric load current
(tegangan electric load current SENSOR lebih rendah dari —
P1502 SENSOR tinggi
spesifkasi).
) Backup power supply ECM Backup power tegangan di luar spesifikasi setelah mesin 1 driving
U*P1510 tidak berfungsi hidup. cycle
Ketika ECM menerima trouble code dari TCM, yang
menunjukkan adanya masalah pada sirkuit sensor dan 1 driving
) *P1603 Terdeteksi trouble code TCM
telah terkalkulasi nilai untuk idle speed control, engine cycle
power control dst. oleh TCM. DTC ini terdeteksi oleh ECM.
Kesalahan sambungan (error) terjadi antara transmission
Saluran komunikasi CAN (buss 1 driving
) *P1674 data dan transmission monitor (CAN bus monitor)
off error) cycle
terdeteksi lebih dari 7 kali secara terus menerus.
Saluran komunikasi CAN Komunikasi data ECM error lebih lama dari spesifikasi 1 driving
) *P1675
(sambungan error) waktu yang ditentukan secara terus menerus. cycle
Saluran komunikasi CAN Penerimaan data TCM error lebih lama dari spesifikasi 1 driving
) *P1676
(penerimaan TCM error) waktu yang ditentukan secara terus menerus. cycle
Saluran komunikasi CAN Penerimaan data BCM error lebih lama dari spesifikasi
) P1678 —
(penerimaan BCM error) waktu yang ditentukan secara terus menerus.
Range/performa sirkuit Perbedaan nilai barometric pressure dan nilai intake 2 driving
) *P2227
barometric pressure manifold pressure lebih dari spesifikasi saat mesin hidup. cycle
Sirkuit barometric pressure 1 driving
) *P2228 Tegangan sensor barometric kurang dari spesifikasi.
rendah cycle
Sirkuit barometric pressure Tegangan sensor barometric pressure lebih dari 1 driving
) *P2229
tinggi spesifikasi. cycle
Lihat "Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) pada Bab 1 driving
P1614 Respon transponder error
10C. cycle
ID code tidak terdaftar (hanya
untuk kendaraan yang
*P1615
dilengkapi dengan keyless start
system)
ID code terdaftar bebeda
(hanya kendaraan yang
*P1616
dilengkapi dengan keyless start
system)
Komunikasi CAN error
(penerimaan keyless start
Lihat "Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) pada Bab 1 driving
*P1618 control module error) (hanya
10C. cycle
kendaraan yang dilengkapi
dengan keyless start system)
P1621 Komunikasi Immobilizer error
P1622 EEPROM error
P1623 Trasnponder tidak tedaftar
P1625 Antena Immobilizer error
Informasi regristasi immobilizer
P1636
rusak
Informasi regristasi immobilizer
P1638
tidak cocok
1A-28 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Tabel Fail-Safe
S4RS0A1104006
Ketika DTC berikut muncul, selama kerusakan terjadi, ECM memasukkan mode fail-safe tetapi mode tersebut akan
dihapus setelah kondisi ECM normal kembali.
No. DTC Bagian terdeteksi Cara kerja fail-safe
) P0031 Sirkuit HO2S heater control rendah (Sensor-1)
ECM stop kontrol rasio udara/bahan bakar.
) P0032 Sirkuit HO2S heater control tinggi (Sensor-1)
) P0102 Input sirkuit mass air flow rendah • ECM mengontrol waktu penginjeksian injector
(volume penginjeksian) berdasarkan
pembukaan throttle valve (posisi throttle
) P0103 Mass air flow sirkuit high input menutup atau tidak).
• ECM memberhentikan kontrol EGR.
) P0112 Sirkuit intake air temperature sensor rendah ECM control actuator mengasumsikan suhu udara
) P0113 Sirkuit intake air temperature sensor tinggi masuk 20 °C (68 °F).
) P0117 Sirkuit engine coolant temperature rendah • ECM control actuator mengasumsikan suhu
coolant mesin 80 °C (176 °F).
) P0118 Sirkuit engine coolant temperature tinggi
• ECM meng-ONkan kipas cooling radiator.
) P0122 Input sirkuit throttle position sensor rendah ECM control actuator mengasumsikan pembukaan
) P0123 Input sirkuit throttle position sensor tinggi throttle sekitar 20°.
Tegangan sirkuit O2 sensor (HO2S) rendah
) P0131
(Sensor-1)
Tegangan sirkuit O2 sensor (HO2S) tinggi
) P0132 ECM stop kontrol rasio udara/bahan bakar.
(Sensor-1)
Sirkuit O2 sensor (HO2S) terdeteksi tidak ada
) P0134
aktifitas (Sensor-1)
• Waktu pengapian tetap.
) P0335 Sirkuit crankshaft position sensor • ECM merubah sistim kontrol penginjeksian dari
sequential injection ke simultaneous.
ECM merubah sistim kontrol penginjeksian dari
) P0340 Sirkuit camshaft position sensor
sequential injection ke simultaneous.
• ECM control actuator mengasumsikan
) P0500 Vehicle speed sensor kecepatan kendaraan 0 km/jam (0 mil/jam).
• ECM menghentikan kontrol IAC .
ECM control actuator mengasumsikan tekanan
) P2227 Performance barometric pressure sensor
barometer 101.33 kPa (762 mmHg).
CATATAN:
• Generic scan tool, hanya dapat membaca data dengan tanda bintang (*) pada tabel berikut.
• Ketika memeriksa data dengan mesin hidup pada putaran idle atau tinggi, pindahkan tuas transmisi
ke posisi netral (M/T) dan posisi “P” (A/T) dan tarik rem tangan penuh. Jika mengindikasikan tidak
ada beban, matikan A/C, semua beban kelistrikan, P/S dan switch lainnya.
Kondisi normal /
Scan tool data Kondisi kendaraan
nilai standar
)
* COOLANT TEMP (ENGINE Putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin 80 – 100 °C, 176 – 212 °F
COOLANT TEMP.)
1A-30 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Kondisi normal /
Scan tool data Kondisi kendaraan
nilai standar
–5 °C (23 °F) + suhu luar
)
* Putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin hingga 40 °C (104 °F) + suhu
INTAKE AIR TEMP.
luar.
) Putaran idle tanpa beban setelah tercapai temp.
* Idle speed ideal ± 50 r/menit.
PUTARAN MESIN kerja mesin
Idle speed sesuai spesifikasi tanpa beban setelah
) 2.0 – 4.0 mdetik.
dipanaskan
INJ PULSE WIDTH (FUEL
Pada putaran 2500 rpm tanpa beban setelah
INJECTION PULSE WIDTH) 2.0 – 3.6 mdetik.
dipanaskan
) Pedal gas dilepas 0.5 – 1.0 V
TEGANGAN TP SENSOR Kunci kontak ON/
(TEGANGAN OUTPUT pemanasan
Pedal gas ditekan penuh Kurang dari 4.8 V
THROTTLE POSITION dihentikan
SENSOR)
) Pada putaran idle, kipas radiator tidak berputar dan
IDLE IDEAL (KECEPATAN semua komponen kelistrikan OFF (suhu mesin 700 r/menit.
IDLE IDEAL) normal), posisi tuas transmisi netral (M/T)
)
Pada putaran idle tanpa beban setelah suhu mesin
IAC FLOW DUTY (IDLE AIR 5 – 55%
normal
CONTROL FLOW DUTY)
)
* SHORT FT B1 (SHORT Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin –20 – +20%
TERM FUEL TRIM)
)
* LONG FT B1 (LONG TERM Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin –20 – +20%
FUEL TRIM)
)
Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin –35 – +35%
TOTAL FUEL TRIM B1
Pada putaran idle tanpa beban setelah tercapai 1.0 – 4.0 g/s
)
suhu kerja mesin 0.14 – 0.52 Ib/menit.
* MAF
Pada putaran 2500 r/menit. tanpa beban setelah 4.0 – 12.0 g/s
(MASS AIR FLOW RATE)
tercapai suhu kerja mesinn 0.53 – 1.58 Ib/menit.
Pada putaran idle tanpa beban setelah tercapai
) 0 – 10%
suhu kerja mesin
* CALC LOAD (CALCULATED
Pada putaran 2500 r/menit. tanpa beban setelah
LOAD VALUE) 0 – 10%
tercapai suhu kerja mesin
) Pedal gas dilepas 0 – 5%
Kunci kontak ON /
THROTTLE POSITION
* pemanasan mesin
(ABSOLUTE THROTTLE Pedal gas ditekan penuh 90 – 100%
dihentikan
POSITION)
)
* O2S B1 S1 (HEATED Pada spesifikasi idle speed setelah dipanaskan 0.1 – 0.95 V
OXYGEN SENSOR-1)
)
Pada 2000 r/menit. selama 3 menit. atau lebih
* O2S B1 S2 (HEATED 0.1 – 0.95 V
setelah dipanaskan.
OXYGEN SENSOR-2)
)
* FUEL SYSTEM B1 (FUEL Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin CLOSED (closed loop)
SYSTEM STATUS)
)
Pada putaran idle tanpa beban setelah suhu mesin
* MAP (INTAKE MANIFOLD 24 – 38 kPa, 7.1 – 11.2 in.Hg
normal
ABSOLUTE PRESSURE)
) Barometric pressure apakah
—
BAROMETRIC PRESS ditampilkan
)
Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin 0%
STEP EGR FLOW DUTY
) Kondisi mesin pada fuel cut ON
FUEL CUT Selain kondisi fuel cut OFF
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-31
Kondisi normal /
Scan tool data Kondisi kendaraan
nilai standar
1350 – 1650 kPa
A/C ON (bekerja) pada Untuk lebih jelasnya lihat, ke
suhu: 30 °C (86 °F) dan pressure pada high pressure
)
kelembaban: 50% gauge "Memeriksa Kinerja
A/C PRESSURE (A/C
Mesin hidup Sistim A/C pada Bab 7B.
REFRIGERANT ABSOLUTE
A/C OFF (A/C tidak bekerja)
PRESSURE) 600 – 1000 kPa
pada suhu: 30 °C (86 °F)
Setelah lebih dari 10 menit
dan suhu engine coolant : 90
dari switch A/C di-offkan
– 100 °C (194 – 212 °F)
) Throttle valve pada posisi idle ON
CLOSED THROTTLE POS (
THROTTLE POSISI Throttle valve terbuka lebih lebar dari posisi idle OFF
MENUTUP)
)
CANIST PRG DUTY (EVAP
Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin 0%
CANISTER PURGE FLOW
DUTY)
)
IGNITION ADVANCE
Pada putaran idle tanpa beban setelah suhu mesin 3 – 13° BTDC (VVT)
* (WAKTU PENGAPIAN
normal
ADVANCE UNTUK
CYLINDER NO.1 )
)
Kunci kontak ON / mesin mati 10 – 14 V
TEGANGAN BATTERY
Dalam waktu 2 detik setelah kunci kontak ON atau
) ON
mesin hidup
FUEL PUMP
Kunci kontak ON mesin mati OFF
) Kunci kontak ON / lampu besar, lampu kota OFF OFF
BEBAN KELISTRIKAN Kunci kontak ON / lampu besar, lampu kota ON ON
) Pedal rem dilepas OFF
Kunci kontak ON
SWITCH REM Pedal rem ditekan ON
) Engine coolant temp.:
OFF
RADIATOR KIPAS (RELAY dibawah 95 °C (203 °F)
Kunci kontak ON
KONTROL KIPAS Engine coolant temp.: 97.5
ON
RADIATOR) °C (208 °F) atau lebih
Switch blower kipas: pada
posisi kecepatan ke-3 atau ON
) lebih
Kunci kontak ON
BLOWER KIPAS Switch blower kipas: pada
posisi kecepatan di bawah OFF
ke-2
) Mesin hidup setelah dipanaskan, A/C tidak bekerja OFF
SWITCH A/C Mesin hidup setelah dipanaskan, A/C bekerja ON
Switch A/C dan switch
ON
) blower motor posisi ON
Mesin hidup
RELAY A/C COMP Switch A/C dan switch
OFF
blower motor posisi OFF
)
* Berhenti 0 km/jam (0 m/jam)
KECEPATAN KENDARAAN
)
VVT GAP (TARGET- Pada putaran idle setelah tercapai suhu kerja mesin 0 – 3°
ACTUAL POSITION)
1A-32 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Definisi Scan Tool Data MAF (MASS AIR FLOW RATE, g/s, lb/menit.)
Menunjukkan jumlah total udara yang masuk ke dalam
COOLANT TEMP (TEMPERATURE PENDINGIN intake manifold yang diukur oleh mass air flow sensor.
MESIN, °C, °F)
Dideteksi oleh engine coolant temp sensor. CALC LOAD (JUMLAH BEBAN, %)
Beban mesin ditampilkan dalam prosentase dari kondisi
INTAKE AIR TEMP. (°C, °F) beban maximum. Beban tersebut diperoleh
Dideteksi oleh intake air temp sensor. menggunakan rumus matematik: aktual volume udara
masuk ÷ maximum volume udara masuk × 100%.
PUTARAN MESIN (rpm)
Komputerisasi berdasarkan pulsa dari camshaft position THROTTLE POS (POSISI ABSOLUTE THROTTLE, %)
sensor. Ketika throttle position sensor menutup penuh,
pembukaan throttle ditampilkan 0 – 5% dan saat
PANJANG/PENDEKNYA PULSA INJEKSI (PANJANG/ membuka penuh, ditampilkan 90 – 100%.
PENDEKNYA PULSA INJEKSI BAHAN BAKAR,
mdetik.) O2S SENSOR B1 S1 (HEATED OXYGEN SENSOR-1,
Parameter ini menunjukkan waktu bekerjanya injector V)
(pembukaan valve) berdasarkan output dari ECM (tetapi Ini menujukkan tegangan output HO2S-1 yang
waktu kerja injektor cylinder No.1 untuk multiport fuel terpasang di exhaust manifold (sebelum catalyst).
injection).
O2S SENSOR B1 S2 (HEATED OXYGEN SENSOR-2,
TEGANGAN TP SENSOR (TEGANGAN OUTPUT V)
THROTTLE POSITION SENSOR, V) Ini menujukkan tegangan output HO2S-2 yang
Throttle Position Sensor membaca adanya informasi terpasang di pipa exhaust (post-catalyst). Ini digunakan
pembukaan throttle valve dalam bentuk tegangan. untuk mendeteksi kerusakan catalyst.
IDLE IDEAL (PUTARAN IDLE IDEAL, rpm) SISTIM BAHAN BAKAR (STATUS SISTIM BAHAN
Putaran idle ideal sesuai parameter internal ECM BAKAR)
menunjukkan putaran idle yang diinginkan ECM. Jika Feedback status ratio air/fuel terdisplay satu dari hal
mesin mati, kondisinya tidak valid. berikut.
OPEN: Kondisi open-loop belum sesuai spesifikasi ke
IAC FLOW DUTY (KONTROL DUTY IDLE AIR kondisi closed loop.
(SPEED), %) CLOSED: Closed-loop menggunuakan oxygen sensor
Parameter ini menunjukkan besarnya arus dari IAC untuk mengontrol feedback bahan bakar.
valve (rata-rata pembukaan valve) yang mengontrol OPEN-DRIVE COND: Open-loop disebabkan dari
jumlah udara pada bypass air (pada putaran idle). kondisi pengendaraan (Power enrichment, dll.).
OPEN SYS FAULT: Open-loop disebabkan karena
SHORT FT B1 (PENGURANGAN BAHAN BAKAR, %) terdeteksi adanya kerusakan sistim.
Pengurangan jumlah bahan bakar sebagai koreksi
pemasukan campuran udara/bahan bakar dalam waktu MAP (MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE, in.Hg,
yang pendek. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya koreksi, kPa)
lebih dari 0 menunjukkan adanya koreksi pengayaan, Untuk menjaga jumlah campuran udara/bahan bakar
dan kurang dari 0 menunjukkan koreksi pengurangan. (sesuai teori stoichiometrik).
Hal tersebut akan dideteksi oleh manifold absolute
LONG FT B1 (LONG TERM FUEL TRIM, %) pressure sensor.
Pengurangan jumlah bahan bakar sebagai koreksi
pemasukan campuran udara/bahan bakar dalam waktu BAROMETRIC PRESS (kPa, in.Hg)
yang panjang. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya Parameter ini menunjukkan pengukuran barometric air
koreksi, lebih dari 0 menunjukkan adanya koreksi pressure dan digunakan untuk koreksi jumlah
pengayaan, dan kurang dari 0 menunjukkan koreksi penginjeksian bahan bakar dan kontrol IAC valve.
pengurangan.
STEP EGR FLOW DUTY (%)
TOTAL PENGURANGAN BAHAN BAKAR B1 (%) Parameter ini menunjukkan rata-rata pembukaan EGR
Total pengurangan bahan bakar berdasarkan valve yang mengontrol jumlah EGR flow.
penghitungan pengurangan jumlah bahan bakar dalam
waktu pendek (Short Term Fuel Trim) dan pengurangan FUEL CUT (ON/OFF)
jumlah bahan bakar dalam waktu panjang (Long Term ON: Bahan bakar dihentikan (sinyal output ke injektor
Fuel Trim). Jumlah tersebut menunjukkan seberapa dihentikan).
banyak koreksi yang dibutuhkan untuk menjaga OFF: Bahan bakar tidak dihentikan.
campuran udara/bahan bakar sesuai stoichiometric.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-33
A/C PRESSURE (A/C REFRIGERANT ABSOLUTE OFF: Tidak mengeluarkan perintah untuk mengaktifkan
PRESSURE, kPa) relay kipas radiator.
Parameter ini menunjukkan A/C refrigerant absolute
pressure berdasarkan penghitungan oleh ECM. BLOWER KIPAS (ON/OFF)
Parameter ini menunjukkan kerja switch blower kipas
POSISI THROTTLE TERTUTUP (POSISI THROTTLE motor.
MENUTUP, ON/OFF)
Parameter akan membaca ON saat throttle valve A/C SWITCH (ON/OFF)
tertutup penuh, atau terbaca OFF saat throttle valve ON: Perintah untuk mengaktifkan A/C dari ECM ke
terbuka penuh. HVAC.
OFF: Tidak ada perintah untuk mengaktifkan A/C.
CANIST PRG DUTY (EVAP CANISTER PURGE FLOW
DUTY, %) RELAY A/C COMP (RELAY A/C COMPRESSOR, ON/
Parameter ini menunjukkan rata-rata waktu valve ON OFF)
(valve terbuka) setiap set cycle dari EVAP canister purge Parameter ini menunjukkan kerja switch A/C.
valve yang mengontrol jumlah EVAP purge.
KECEPATAN KENDRAAAN (km/jam)
IGNITION ADVANCE (WAKTU PENGAPIAN Kecepatan kendaraan ter-input berdasarkan sinyal dari
ADVANCE CYLINDER No.1, °) vehicle speed sensor.
Waktu pengapian cyl No.1 diperintahkan dari ECM.
Aktual waktu pengapian harus diperiksa menggunakan VVT GAP (POSISI AKTUAL TARGET, °)
timing light. Untuk hal ini digunakan rumus: target valve timing
advance – actual valve timing advance.
TEGANGAN BATTERY (V)
Parameter ini menunjukkan tegangan battery positif BATTERY CURRENT (A)
yang diinput dari main relay ke ECM. Parameter ini menunjukkan beban kelistrikan (konsumsi
arus) yang dideteksi oleh electric load current SENSOR.
FUEL PUMP (ON/OFF)
Pada layar monitor akan muncul ON ketika ECM GENERATOR CONT DUTY (GENERATOR CONTROL
mengaktifkan fuel pump melalui switch relay fuel pump. DUTY, %)
Parameter ini menunjukkan generator control duty ratio
BEBAN KELISTRIKAN (ON/OFF) yang mengontrol produksi arus dari generator oleh
ON: Signal ON lampu besar atau lampu kota masuk. ECM.
OFF: Semua beban kelistrikan tersebut diatas OFF. 100%: Pembangkitan tidak terbatas
0%: limit maksimal pembangkitan
BRAKE SW (ON/OFF)
Parameter ini menunjukkan kerja switch rem. GENERATOR FIELD DUTY (GENERATOR FIELD
COIL DUTY, %)
KIPAS RADIATOR (RELAY KONTROL KIPAS Parameter ini menunjukkan kerja rata-rata (status
RADIATOR , ON/OFF) produksi arus) untuk generator oleh field coil duty ratio.
ON: Mengeluarkan perintah untuk mengaktifkan relay 100%: Kerja maximum.
kipas radiator. 0%: Kerja minimum.
Pemeriksaan Langsung
S4RS0A1104008
Memeriksa secara aktual komponen dan sistim berikut.
Pemeriksaan Lihat Bab
• Oli mesin – jumlah, kebocoran "Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli pada Bab
0B
• Pendingin (coolant) mesin – jumlah, kebocoran "Memeriksa Jumlah Coolant
• Bahan bakar – jumlah, kebocoran "Memeriksa Saluran dan Sambungan Bahan
bakar pada Bab 0B
• Filter udara – kotor, tersumbat "Memeriksa Filter Udara pada Bab 0B
• Battery – jumlah air battery, terminalnya berkarat "Uraian Battery pada Bab 1J
• Water pump belt – masalah tension "Memeriksa V- Belt (Drive Belt) pada Bab 0B
• Kabel throttle – play (kondisi mesin panas), pemasangan "Menyetel Kabel Gas pada Bab 1D"
• Selang vacuum air intake system – lepas, kendur, rusak, bengkok "Memeriksa Selang Vacuum dan Purge Valve
Chamber pada Bab 1B"
• Konektor kabel kelistrikan – lepas, gesekan
1A-34 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
I2RH01110005-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Memeriksa waktu pengapian Lanjut ke "Diagnosa Memeriksa komponen
1) Menggunakan SUZUKI scan tool, pilih mode “Misc Tes” Gejala Pada Mesin". yang berhubungan, lihat
pada SUZUKI scan tool dan tepatkan waktu pengapian. ke "Memeriksa Waktu
Pengapian.
I2RH01110006-
10 0
1, (A)
I3RB0A180004-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
10 Memeriksa supply bahan bakar Lanjut ke langkah 12. Lanjut ke langkah 11.
1) Periksa apakah jumlah bahan bakar di dalam tangki
cukup.
2) ON kan kunci kontak selama 2 detik kemudian OFFkan.
Ulangi hal ini beberapa kali.
3) Ulangi langkah 2 beberapa kali.
I3RM0A110014-
11 Memeriksa kerja fuel pump Lanjut ke "Memeriksa Lanjut ke "Memeriksa
Tekanan Bahan Bakar". Fuel Pump dan
Apakah terdengar suara kerja fuel pump sekitar 2 detik Sirkuitnya".
setelah kunci kontak di-ON dan OFFkan?
12 Memeriksa pengapian busi Lanjut ke langkah 13. Lanjut ke "Tes percikan
1) Lepaskan coupler injektor. bunga api pada busi.
2) Lepas busi dan hubungkan ke kabel busi atau ignition
coil assy.
3) Groundkan busi.
4) Starter mesin dan periksa percikan bunga api tiap busi.
I3RM0A110015-
CATATAN:
Bunyi mekanis, pastikan
bahwa:
• Busi sesuai spesifikasi.
• Bahan bakar sesuai.
Mesin bunyi kasar – bunyi Piston, ring dan diameter silinder aus "Pemeriksaan Cylinder, Piston dan Piston Ring
piston, ring dan silinder pada Bab 1D"
Rod bearing aus "Pemeriksaan Crank Pin dan Bearing
CATATAN: Connecting Rod pada Bab 1D"
Sebelum memeriksa Crank pin aus "Pemeriksaan Crank Pin dan Bearing
bunyi mekanis, pastikan: Connecting Rod pada Bab 1D"
• Busi sesuai spesifikasi. Mur connecting rod kendur "Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring,
Connecting Rod dan Cylinder pada Bab 1D"
• Bahan bakar sesuai.
Tekanan oli rendah Kondisi “Tekanan oli rendah”
Mesin bunyi kasar – Tekanan oli rendah Kondisi “Tekanan oli rendah”
Crankshaft bunyi kasar Bearing aus "Pemeriksaan Main Bearing pada Bab 1D"
Crankshaft journal aus "Pemeriksaan Crankshaft pada Bab 1D"
CATATAN: Baut bearing cap kendur "Melepas dan Memasang Main Bearing,
Sebelum memeriksa Crankshaft dan Cylinder Block pada Bab 1D"
bunyi mekanis, pastikan: Play crankshaft thrust terlalu besar "Pemeriksaan Crankshaft pada Bab 1D"
• Busi sesuai spesifikasi.
• Bahan bakar sesuai.
Lampu Check Engine Tidak Menyala Pada Saat Kunci Kontak ON, Mesin Mati (tetapi Mesin Dapat Di-
Starter)
S4RS0A1104011
Wiring Diagram
9 7
14 RED RED E23-3
WHT WHT E23-18
RED RED
WHT 14
WHT
G28-31
13
8 4
BLK/ORN RED RED
6 RED/BLK WHT WHT
5 G28-16
GRN 14
2
BLK/WHT E23-29
WHT BLK/YEL
C37-58 BLK/ORN
11
3 C37-15 BLK
12 10
C37-30 BLK
BLK/YEL BRN/WHT E23-60
1
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
15 BLK/RED E23-16
[A]
I5RS0C110024
[A]: Konektor ECM (dilihat dari sisi kabel) 3. Main Relay 7. ECM 11. Individual circuit fuse individual
circuit fuse box no. 1 No.1
[B]: Konektor combination meter (dilihat dari 4. Lampu indicator pada combina- 8. Junction block assy. 12. Sikring “IG ACC”
sisi kabel) tion meter tidak berfungsi
1. Main fuse box 5. Sikring “IG COIL” 9. BCM 13. TCM (untuk A/T)
2. Kunci kontak 6. Sikring “METER” 10. Sikring “FI” 14. Saluran komunikasi CAN
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak di ON kan, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Kemudian ECM
meneruskan power untuk memberikan sinyal ON Lampu Check Engine ke combination meter agar lampu tersebut
ON. Kemudian, combination meter meng-ONkan Lampu Check Engine. Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi
adanya kerusakan, ECM mengirim sinyal OFF ke combination meter agar Lampu Check Engine OFF. Kemudian,
combination meter meng-OFF kan Lampu Check Engine, tetapi jika terdeteksi adanya kerusakan, lampu check
engine tetap ON walaupun mesin hidup.
1A-44 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Memeriksa power supply lampu check engine Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 3.
1) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Apakah tegangannya 10 – 14 V?
6 Memeriksa sirkuit combination meter Ganti combination Kabel “BLK/ORN” putus
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. meter dan periksa atau tahanan sirkuit
kembali. Jika lampu tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal “G28-16” konektor
check engine masih
combination meter dan ground bodi kendaraan.
OFF, ganti ECM dan
Apakah tahanannya 1 Ω atau kurang? periksa kembali.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-45
9 7
14 RED RED E23-3
WHT WHT E23-18
RED RED
WHT 14
WHT
G28-31
13
8 4
BLK/ORN RED RED
6 RED/BLK WHT WHT
5 G28-16
GRN 14
2
BLK/WHT E23-29
WHT BLK/YEL
C37-58 BLK/ORN
11
3 C37-15 BLK
12 10
C37-30 BLK
BLK/YEL BRN/WHT E23-60
1
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
15 BLK/RED E23-16
[A]
I5RS0C110024
[A]: Konektor ECM (dilihat dari sisi harness) 3. Main relay 7. ECM 11. Individual circuit fuse individual
circuit fuse box no. 1 No.1
[B]: Konektor combination meter (dilihat dari 4. Lampu check engine pada 8. Junction block assy. 12. Sikring “IG ACC”
sisi harness) combination meter
1. Box sikring utama 5. Sikring “IG COIL” 9. BCM 13. TCM
2. Kunci kontak 6. Sikring “METER” 10. Sikring “FI” 14. Saluran komunikasi CAN
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak di-ONkan, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Kemudian ECM
meneruskan power untuk memberikan sinyal ON lampu check engine ke combination meter agar lampu tersebut ON.
Kemudian, combination meter meng-ONkan lampu check engine. Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi
adanya kerusakan, ECM mengirim sinyal OFF ke combination meter agar lampu check engine OFF. Kemudian,
combination meter meng-OFFkan lampu check engine, tetapi jika terdeteksi adanya kerusakan lampu check engine
tetap ON walaupun mesin hidup.
1A-46 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Memeriksa DTC Lanjut ke langkah 2 Lanjut ke langkah 2.
1) Hidupkan mesin dan periksa kembali DTC dari ECM dan "Pemeriksaan Sistim
TCM (untuk model A/T) ketika mesin hidup. Kontrol Mesin dan
Emisi" atau langkah 2
Apakah muncul DTC? "Pemeriksaan Sistim
Transmisi Otomatis
pada Bab 5A.
2 Memeriksa sirkuit CAN saluran komunikasi Ganti combination Perbaiki atau ganti
1) Periksa sirkuit CAN saluran komunikasi antara meter dan periksa sirkuit komunikasi CAN.
combination meter dan ECM atau TCM (jika dilengkapi kembali. Jika lampu
A/T) lihat ke langkah 9 - 14 "DTC P1674: Komunikasi check engine tetap mati,
CAN (Putus / Error)". ganti ECM dan periksa
kembali.
Apakah sirkuit dalam kondisi baik?
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-47
3
2
C37-15 BLK
C37-30 BLK
4 5
1
6
[A]:
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110018-
Keterangan Sirkuit
Valve timing tidak dapat mendekati target advance level dari setiap fungsi walaupun fungsi advance control atau
fungsi retarded advance control dalam kondisi baik.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau signal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Memeriksa sirkuit kelistrikan oil control valve Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 8.
1) Lepaskan konektor ECM dengan kunci kontak posisi
OFF.
2) Periksa kondisi sambungan terminal “C37-60” dan “C37-
59” pada konektor ECM.
3) Jika baik, ukur tahanan antara terminal “C37-60” dan
“C37-59” pada konektor ECM.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Memeriksa sirkuit kelistrikan oil control valve Lanjut ke langkah 9. Sirkuit kabel “YEL/RED”
1) Lepaskan konektor oil control valve dengan kunci kontak atau kabel “YEL/GRN”
posisi OFF. putus atau nilai
tahanannya tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal konektor ECM “C37-60”
dan terminal konektor kabel “YEL/RED” oil control valve
dan antara terminal konektor ECM “C37-59” dengan
terminal konektor kabel “YEL/GRN” oil control valve.
DTC P0011 / P0012: Posisi Camshaft - Timing Terlalu Cepat atau Kerja Sistim / Diperlambat
S4RS0A1104015
Penjelasan Sistim
Nilai aktual advance valve timing tidak mencapai target.
Valve timing maju walaupun perintah ECM mundur.
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
• Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang dari (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah terdeteksi DTC P0010 secara bersamaan? Lanjut ke "DTC P0010: Lanjut ke langkah 2.
Sirkuit Camshaft
Position Actuator".
2 Apakah anda mempunyai SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 5.
3 Periksa camshaft position control Lanjut ke langkah 4. Periksa valve timing
1) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan SUZUKI scan lihat "Melepas dan
tool. Memasang Timing
Chain dan Chain
2) Hidupkan mesin dan panaskan hingga tercapai suhu
Tensioner pada Bab
kerja normal.
1D". Jika baik, lanjut ke
3) Pilih menu ke DATA LIST. langkah 5.
4) Periksa bahwa “GAP VVT” di layar monitor SUZUKI
scan tool adalah 0 – 5°.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa oil control valve Ganti camshaft timing Ganti oil control valve.
1) Periksa oil control valve, lihat "Pemeriksaan Oil Control sprocket.
Valve pada Bab 1D".
DTC P0031 / P0032: HO2S Sirkuit Heater Control Rendah / TInggi (Sensor-1)
S4RS0A1104029
Wiring Diagram
9
4
GRN BLK/WHT E23-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK BLK/RED C37-46
WHT
13 7
11
WHT BLU WHT C37-10
12 8
1
YEL C37-57
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0c110025
1. Main fuse box 5. Sikring “IG COIL” 9. ECM 13. Hanya untuk setir kiri
2. Shield wire 6. HO2S-1 10. Ke HO2S-2
3. Kunci kontak 7. Heater 11. Individual circuit fuse box No. 1
4. Junction block assy. 8. Ke HO2S-2 heater 12. Sikring “IG ACC”
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau signal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit power HO2S-1 heater Lanjut ke langkah 3. Kabel “BLK/WHT” putus
1) Lepaskan konektor dari HO2S-1 dengan kunci kontak atau koslet ke ke
posisi OFF. ground.
2) Periksa kondisi sambungan yang ke HO2S-1 pada
terminal kabel “BLK/WHT” dan “BLK/RED”.
3) Jika kabel dan sambungan dalam kondisi baik, ukur
tegangan antara terminal kabel “BLK/WHT” dan ground
mesin dengan kunci kontak posisi ON.
Apakah tegangan 0 V?
6 Periksa sirkuit HO2S-1 heater drive Lanjut ke langkah 7. Kabel “BLK/RED” putus.
1) Hubungkan konektor ke HO2S-1 dengan kunci kontak
posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
3) Ukur tegangan konektor ECM antara terminal “C37-46”
dan ground bodi kendaraan dengan konektor dilepas
dari ECM.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa HO2S-1 heater Lanjut ke langkah 8. Ganti HO2S-1.
1) Lepaskan konektor HO2S-1 dengan kunci kontak posisi
OFF.
2) Periksa tahanan HO2S-1 heater, lihat "Memeriksa
Heater Heated Oxygen Sensor (HO2S-1 dan HO2S-2)
pada Kendaraan.
DTC P0037 / P0038: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi (Sensor-2)
S4RS0A1104031
Wiring Diagram
9
4
GRN BLK/WHT E23-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK RED/BLU C37-47
WHT
13 7
2 5V
11
WHT BLU BRN C37-11
12 8
1
YEL C37-57
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110026
1. Main fuse box 5. Sikring “IG COIL” 9. ECM 13. Hanya untuk setir kiri
2. Shield wire 6. HO2S-2 10. Ke HO2S-1
3. Kunci kontak 7. Heater 11. Individual circuit fuse box No. 1
4. Junction block assy. 8. Ke HO2S-1 heater 12. Sikring “IG ACC”
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit power HO2S-2 heater Lanjut ke langkah 3. Kabel “BLK/WHT” putus
1) Lepaskan konektor dari HO2S-2 dengan kunci kontak atau koslet ke sirkuit
posisi OFF. ground.
2) Periksa kondisi sambungan yang ke HO2S-2 pada
terminal kabel “BLK/WHT” dan “RED/BLU”.
3) Jika kabel dan sambungan dalam kondisi baik, ukur
tahanan antara terminal konektor kabel “BLK/WHT” dari
HO2S-2 dan ground mesin dengan kunci kontak ON.
Apakah tegangan 0 V?
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-55
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa sirkuit HO2S-2 heater drive Lanjut ke langkah 7. Kabel “RED/BLU”
1) Hubungkan konektor ke HO2S-2 dengan kunci kontak putus.
posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
3) Ukur tegangan antara terminal konektor “C37-47” dari
konektor ECM yang dilepas dan ground bodi kendaraan.
C37-58 BLK/ORN
3 C37-15 BLK
WHT
C37-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
1 BLK/RED E23-16
BLK/RED
6 GRN/BLK C37-26
GRY C37-27
5V
BLK/YEL C37-25
GRY/BLU
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110027
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-57
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Pemeriksaan langsung Lanjut ke langkah 3. Perbaiki atau ganti.
Periksa MAF sensor dan air intake system:
• Block measuring duct dan resistor MAF sensor
• Aliran udara yang tidak melalui MAF .sensor
I4RS0A110020-
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Periksa sirkuit ground MAF sensor Lanjut ke langkah 8. Lanjut ke langkah 7.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF, ukur tahanan antara
terminal kabel “GRY” konektor MAF dan IAT sensor dan
ground mesin.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa sirkuit ground Kabel “GRY” putus atau Sirkuit ground ECM
1) Ukur tahanan antara terminal konektor ECM “C37-27” sirkuit tahanan tinggi. “C37-58”, “C37-15” dan/
dan ground bodi kendaraan. atau “C37-30” putus
atau tahanan tinggi.
Apakah tahanan kurang dari 5 Ω? Jika kondisi kabel baik,
ganti ECM dan periksa
kembali.
8 Periksa sirkuit sinyal MAF sensor Lanjut ke langkah 9. Kabel “GRN/BLK” koslet
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak ke sirkuit lain.
posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
terminal kabel “GRN/BLK” dari konektor MAF dan IAT
sensor dan ground mesin.
Apakah tegangan 0 V?
9 Periksa sirkuit sinyal MAF sensor Lanjut ke langkah 10. Kabel “GRN/BLK” koslet
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF, ukur tahanan antara ke sirkuit ground.
terminal kabel “GRN/BLK” dari konektor MAF dan IAT
sensor dan ground mesin.
C37-58 BLK/ORN
3 C37-15 BLK
WHT
C37-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
1 BLK/RED E23-16
BLK/RED
6 GRN/BLK C37-26
GRY C37-27
5V
BLK/YEL C37-25
GRY/BLU
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110027
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau signal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa MAF sensor dan sirkuitnya Masalah yang kadang Lanjut ke langkah 3.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak muncul. Periksa
posisi OFF. masalah tersebut, lihat
"Pemeriksaan
2) Hidupkan mesin dan periksa display data MAF pada
Sambungan Kendur
scan tool. (Lihat ke “Scan Tool Data: ” kondisi normal.)
dan Masalah yang
Apakah kondisinya normal? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
3 Periksa tegangan power supply MAF sensor Lanjut ke langkah 4. Kabel “BLK/RED” putus.
1) Lepaskan konektor dari MAF dan IAT sensor dengan
kunci kontak posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
ground mesin dan terminal kabel “BLK/RED” dari
konektor MAF dan IAT sensor.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Periksa sirkuit ground MAF sensor Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 5.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF, ukur tahanan antara
terminal kabel “GRY” dari konektor MAF dan IAT sensor
dan ground mesin.
Apakah tegangan 0 V?
7 Periksa sirkuit sinyal MAF sensor Lanjut ke langkah 8. Kabel “GRN/BLK” koslet
1) Ukur tahanan antara terminal kabel “GRN/BLK” dari ke sirkuit ground.
konektor MAF dan IAT sensor dan ground mesin dengan
kunci kontak posisi OFF.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa sirkuit sinyal MAF sensor Lanjut ke langkah 9. Kabel “GRN/BLK” putus
1) Ukur tahanan antara terminal kabel “GRN/BLK” dari atau tahanan sirkuit
konektor MAF dan IAT sensor dengan terminal konektor tinggi.
ECM “C37-26” dari ECM.
C37-58 BLK/ORN
3 C37-15 BLK
WHT
C37-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
1 BLK/RED E23-16
BLK/RED
6 GRN/BLK C37-26
GRY C37-27
5V
BLK/YEL C37-25
GRY/BLU
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110027
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau signal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa MAF sensor dan sirkuitnya Masalah yang kadang Lanjut ke langkah 3.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak muncul.
posisi OFF. Periksa masalah
2) Hidupkan mesin dan periksa data MAF yang muncul tersebut, lihat
pada scan tool. (Lihat “Scan Tool Data: ” untuk kondisi "Pemeriksaan
normal). Sambungan Kendur
dan Masalah yang
Apakah kondisinya normal? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
3 Periksa tegangan power supplay MAF sensor Lanjut ke langkah 4. Kabel “BLK/RED” putus.
1) Lepaskan konektor MAF dan IAT sensor dengan kunci
kontak posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
ground mesin dan terminal kabel “BLK/RED” konektor
MAF dan IAT sensor.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Periksa sirkuit ground MAF sensor Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 5.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF, ukur tahanan antara
terminal kabel “GRY” dari konektor MAF dan IAT sensor
dan ground mesin.
Apakah tegangan 0 V?
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-63
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa sinyal output MAF sensor Ganti ECM dan periksa MAF dan IAT sensor
1) Hubungkan konektor ke MAF dan IAT sensor dan ECM kembali. rusak.
dengan kunci kontak posisi OFF.
2) Ukur tegangan antara terminal konektor ECM “C37-26”
dan “C37-27”, lihat "Memeriksa Mass Air Flow (MAF)
dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor pada
Kendaraan.
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
RED/BLK C37-53
C37-58 BLK/ORN
ORN ORN C37-55
C37-15 BLK
C37-30 BLK
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110049-
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa MAP sensor dan sirkuitnya Lanjut ke flow diagosa Lanjut ke langkah 3.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak DTC.
posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
3) Perksa DTC.
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
RED/BLK C37-53
C37-58 BLK/ORN
ORN ORN C37-55
C37-15 BLK
C37-30 BLK
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110049-
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
1A-66 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa MAP sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak muncul. Periksa
posisi OFF. masalah tersebut, lihat
"Pemeriksaan
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Sambungan Kendur
3) Periksa display intake manifold pressure pada scan tool. dan Masalah yang
Terkadang Muncul pada
Apakah kondisinya 0 kPa (0 in.Hg)?
Bab 00.
3 Periksa tegangan power supply MAP sensor Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor dari MAP sensor dengan kunci
kontak posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan MAP sensor pada terminal
kabel “GRY/RED”, “RED/BLK” dan “ORN”.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
ground mesin dan terminal konektor kabel “GRY/RED”
dari MAP sensor.
I4RS0A110050-
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Periksa sirkuit power supply MAP sensor TP sensor dan/atau A/C Kabel “GRY/RED”
1) Lepaskan konektor dari TP sensor dan A/C refrigerant refrigerant pressure koslet ke sirkuit ground.
pressure sensor dengan kunci kontak posisi OFF. sensor rusak. Jika kondisi kabel baik,
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara ganti ECM dan periksa
ground mesin dan kabel terminal “GRY/RED” dari kembali.
konektor MAP sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Periksa sirkuit sinyal MAP sensor Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 6.
1) Ukur tegangan antara kabel terminal “RED/BLK” dari
konektor MAP sensor dan ground mesin.
2) Apakah tegangan 4 – 6 V?
6 Periksa sirkuit sinyal MAP sensor Lanjut ke langkah 7. Kabel “RED/BLK” koslet
3) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak ke sirkuit ground.
posisi OFF.
4) Ukur tahanan antara terminal konektor ECM “C37-53”
dan ground bodi kendaraan.
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
RED/BLK C37-53
C37-58 BLK/ORN
ORN ORN C37-55
C37-15 BLK
C37-30 BLK
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110049-
CATATAN:
Ketika DTC P0113, P0118 dan P0123 ditampilkan secara bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “ORN”
putus.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa MAP sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. muncul. Periksa
masalah tersebut, lihat
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
"Pemeriksaan
3) Periksa intake manifold pressure di layar monitor scan Sambungan Kendur
tool. dan Masalah yang
Terkadang Muncul pada
Apakah kondisinya 127 kPa (37.5 in.Hg)?
Bab 00.
3 Periksa tegangan power supply MAP sensor Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor dari MAP sensor dengan kunci
kontak posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan MAP sensor pada terminal
kabel “GRY/RED”, “RED/BLK” dan “ORN”.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
ground mesin dan terminal konektor kabel “GRY/RED”
MAP sensor.
I4RS0A110050-
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Periksa sirkuit power supply MAP sensor TP sensor dan/atau A/C Kabel “GRY/RED” putus
1) Lepaskan konektor TP sensor dan A/C refrigerant refrigerant pressure atau koslet ke sirkuit
pressure sensor dengan kunci kontak posisi OFF. sensor rusak. power.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
ground mesin dan terminal kabel “GRY/RED” konektor
MAP sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Periksa sirkuit ground MAP sensor Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 6.
1) Ukur tahanan antara terminal konektor kabel “ORN”
MAP sensor dan ground mesin dengan kunci kontak
posisi OFF.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa sirkuit ground Kabel “ORN” putus atau Sirkuit ground ECM
1) Ukur tahanan antara terminal konektor “C37-55” ECM tahanan sirkuit tinggi. “C37-58”, “C37-15” dan/
dan ground bodi kendaraan. atau “C37-30” putus
atau tahanan tinggi.
Apakah tahanan kurang dari 5 Ω?
Jika kondisi kabel baik,
ganti ECM dan periksa
kembali.
7 Periksa sirkuit sinyal MAP sensor Lanjut ke langkah 9. Lanjut ke langkah 8.
1) Putar kunci kontak ke posisi ON.
2) Ukur tegangan antara terminal konektor kabel “RED/
BLK” MAP sensor dan ground mesin.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
8 Periksa sirkuit sinyal MAP sensor Kabel “RED/BLK” koslet Kabel “RED/BLK” putus
1) Lepas konektor dari ECM dengan kunci kontak posisi ke sirkuit power supply. atau tahanan sirkuit
OFF. tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal konektor kabel “RED/BLK”
MAP sensor dan terminal konektor “C37-53” ECM.
4
2
1
BLK/RED
GRN/BLK C37-26
GRY C37-27
5V
BLK/YEL C37-25
GRY/BLU
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0B110018
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa IAT sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak muncul. Periksa
posisi OFF. masalah tersebut, lihat
"Pemeriksaan
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Sambungan Kendur
3) Periksa intake air temp. di layar monitor scan tool. dan Masalah yang
Apakah menunjukkan –40 °C (–40 °F) atau 119 °C (246 °F)? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-71
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
3 Periksa wire harness Lanjut ke langkah 8. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor MAF dan IAT sensor (1) dengan
kunci kontak posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan MAF dan konektor IAT
sensor (1) pada terminal kabel “BLK/YEL”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian dengan kunci kontak
posisi ON, ukur tegangan antara terminal kabel “BLK/
YEL” dari konektor MAF dan IAT sensor dan ground bodi
kendaraan.
I4RS0B110020
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa sirkuit ground Lanjut ke langkah 10. Lanjut ke langkah 9.
1) Hubungkan konektor ke ECM.
2) Periksa kondisi sambungan konektor MAF dan IAT
sensor pada kabel terminal “GRY/BLU”.
3) Ukur tahanan antara kabel terminal “GRY/BLU” dari
konektor MAF dan IAT sensor dan ground bodi
kendaraan dengan kunci kontak posisi OFF.
4
2
1
BLK/RED
GRN/BLK C37-26
GRY C37-27
5V
BLK/YEL C37-25
GRY/BLU
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0B110018
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa IAT sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak muncul. Periksa
posisi OFF. masalah tersebut, lihat
"Pemeriksaan
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Sambungan Kendur
3) Periksa intake air temp. di layar monitor scan tool. dan Masalah yang
Terkadang Muncul pada
Apakah menunjukkan 119 °C (246 °F)?
Bab 00.
1A-74 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
3 Periksa tegangan ECM Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor MAF dan IAT sensor dengan kunci
kontak posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan ke MAF dan IAT sensor
pada “BLK/YEL” dan terminal kabel “GRY/BLU”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian putar kunci kontak ke
posisi ON, ukur tegangan antara kabel terminal “BLK/
YEL” dari konektor MAF dan IAT sensor (1) dan ground
bodi kendaraan.
I4RS0B110020
4
2
1
BLK/RED
GRN/BLK C37-26
GRY C37-27
5V
BLK/YEL C37-25
GRY/BLU
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110024-
CATATAN:
Ketika DTC P0108, P0118 dan P0123 ditampilkan secara bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “ORN”
putus.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
1A-76 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa IAT sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak muncul. Periksa
posisi OFF. masalah tersebut, lihat
"Pemeriksaan
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Sambungan Kendur
3) Periksa intake air temp. di layar monitor scan tool. dan Masalah yang
Apakah menunjukkan –40 °C (–40 °F)? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
3 Periksa tegangan IAT sensor Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor dari MAF dan IAT sensor dengan
kunci kontak posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan ke MAF dan IAT sensor
pada terminal kabel “BLK/YEL” dan “GRY/BLU”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian putar kunci kontak ke
posisi ON, ukur tegangan antara terminal kabel “BLK/
YEL” dari konektor MAF dan IAT sensor (1) dan ground
bodi kendaraan.
I4RS0A110023-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 7. Tahanan sirkuit kabel
1) Ukur tahanan antara terminal “C37-25” konektor ECM “BLK/YEL” tinggi.
dan terminal kabel “BLK/YEL” MAF dan konektor
IATsensor dengan kunci kontak posisi OFF.
1 5V
2
LT GRN C37-24
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110025-
1. ECT sensor
2. ECM
3. Ke sensor lain
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa DTC Lanjut ke "DTC P0118: Lanjut ke langkah 3.
1) Dengan kunci kontak posisi OFF, pasang scan tool ke Sirkuit Engine Coolant
DLC. Temperature Tinggi".
2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa DTC
dengan scan tool.
I2RH01110067-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa tegangan ECM Kabel “LT GRN” putus. Lanjut ke langkah 7.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Jika kondisi kabel dan
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tetap sambungan baik, lanjut
terhubung. ke langkah 7.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C37-24”.
4) Jika kondisinya baik, kemudian putar kunci kontak ke
posisi ON, ukur tegangan antara terminal “C37-24”
konektor ECM dan ground bodi.
1 5V
2
LT GRN C37-24
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110025-
1. ECT sensor
2. ECM
3. Ke sensor lain
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa ECT sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool dengan kunci kontak posisi OFF. muncul. Periksa
masalah tersebut, lihat
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
"Pemeriksaan
3) Periksa temperatur pendingin mesin pada monitor scan Sambungan Kendur
tool. dan Masalah yang
Apakah menunjukkan 119 °C (246 °F)? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
3 Periksa tegangan ECM Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor ECT sensor dengan kunci kontak
posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan ECT sensor pada terminal
kabel “LT GRN” dan “ORN”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian putar kunci kontak ke
posisi ON, ukur tegangan antara terminal kabel “LT
GRN” dari konektor ECT sensor dan ground bodi
kendaraan.
I4RS0A110026-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa kondisi ECT sensor Ganti ECM dan periksa Ganti sensor ECT.
1) Memeriksa ECT sensor berdasarkan "Memeriksa kembali.
Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor.
1 5V
2
LT GRN C37-24
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110025-
1. ECT sensor
2. ECM
3. Ke sensor lain
CATATAN:
Ketika DTC P0108, P0113 dan P0123 ditampilkan secara bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “ORN”
putus
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-85
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa ECT sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang kadang
1) Hubungkan scan tool dengan kunci kontak posisi OFF. muncul. Periksa
masalah tersebut, lihat
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
"Pemeriksaan
3) Periksa engine coolant temp. pada monitor scan tool. Sambungan Kendur
dan Masalah yang
Apakah menunjukkan –40 °C (–40 °F)?
Terkadang Muncul pada
Bab 00.
3 Periksa tegangan ECT Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor dari ECT sensor dengan kunci
kontak posisi OFF.
2) Periksa kondisi sambungan ECT sensor pada terminal
kabel “LT GRN” dan “ORN”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian putar kunci kontak ke
posisi ON, ukur tegangan antara terminal kabel “LT
GRN” dari konektor ECT sensor dan ground bodi
kendaraan.
I4RS0A110026-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa sirkuit ground ECT sensor Lanjut ke langkah 9. Lanjut ke langkah 8.
1) Hubungkan konektor ke ECM.
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECT sensor pada
terminal kabel “ORN”.
3) Ukur tahanan antara kabel terminal “ORN” dari konektor
ECT sensor dan ground bodi kendaraan.
2
1
5V
4
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
GRY/BLU C37-54
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110027-
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa TP sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 14. Lanjut ke langkah 3.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan hubungkan
SUZUKI scan tool ke DLC.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa tegangan
output TP sensor ketika throttle valve pada position idle
dan terbuka penuh.
I2RH0B110029-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 Periksa wire harness MAP sensor atau A/C Lanjut ke Langkah 6.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. refrigerant pressure
sensor rusak, Periksa
2) Lepaskan konektor dari MAP sensor dan A/C refrigerant
MAP sensor atau A/C
pressure sensor.
refrigerant pressure
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. sensor berdasarkan
4) Ukur tegangan antara terminal kabel “GRY/RED” "Memeriksa Manifold
konektor TP sensor dan ground bodi kendaraan. Absolute Pressure
(MAP) Sensor atau
Apakah tegangan terminal sekitar 4 – 6 V? "Memeriksa A/C
Refrigerant Pressure
Sensor dan Sirkuitnya
pada Bab 7B.
6 Periksa tegangan ECM Kabel “GRY/RED” putus Lanjut ke langkah 8.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. atau sirkuit tegangan
tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor tetap
terhubung ke ECM.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C37-14”.
4) Putar kunci kontak ke posisi ON.
5) Ukur tegangan antara terminal “C37-14” dari konektor
ECM dan ground bodi kendaraan.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
10 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 11. Tahanan kabel sirkuit “
1) Ukur tahanan antara terminal “C37-14” dari konektor GRY/RED” atau “GRY/
ECM dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor TP BLU” tinggi.
sensor, antara terminal “C37-54” dari konektor ECM dan
terminal kabel “GRY/BLU” dari konektor TP sensor
dengan kunci kontak posisi OFF.
2
1
5V
4
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
GRY/BLU C37-54
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110027-
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa TP sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak terkadang muncul.
posisi OFF, kemudian putar kunci kontak ke posisi ON. Periksa, lihat ke
2) Periksa prosentase pembukaan throttle valve di monitor "Pemeriksaan
scan tool. Sambungan Kendur
dan Masalah yang
3) Periksa prosentase pembukaan throttle valve di monitor
Terkadang Muncul pada
scan tool dari posisi idle hingga posisi throttle valve
Bab 00.
membuka penuh.
I4RS0A110028-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
4 Periksa wire harness MAP sensor atau A/C Lanjut ke langkah 5.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. refrigerant pressure
sensor rusak, periksa
2) Lepaskan konektor dari MAP sensor dan A/C refrigerant
MAP sensor atau A/C
pressure sensor.
refrigerant pressure
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. sensor berdasarkan
4) Ukur tegangan antara terminal kabel “GRY/RED” dari "Memeriksa Manifold
konektor TP sensor dan ground bodi kendaraan. Absolute Pressure
(MAP) Sensor atau
Apakah terminal tegangan sekitar 4 – 6 V? "Memeriksa A/C
Refrigerant Pressure
Sensor dan Sirkuitnya
pada Bab 7B.
5 Periksa tegangan ECM Kabel “GRY/RED” putus Lanjut ke langkah 6.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. atau sirkuit tegangan
tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tetap
terhubung.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C37-14”.
4) Putar kunci kontak ke posisi ON.
5) Ukur tegangan antara terminal “C37-14” dari konektor
ECM dan ground bodi kendaraan.
2
1
5V
4
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
GRY/BLU C37-54
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110027-
CATATAN:
Ketika DTC P0108, P0113 dan P0118 ditampilkan secara bersamaan, kemungkinan sirkuit kabel “ORN”
putus.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-95
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa TP sensor dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah yang
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak terkadang muncul.
posisi OFF kemudian putar kunci kontak ke posisi ON. Periksa, lihat ke
2) Periksa prosentase pembukaan throttle valve di monitor "Pemeriksaan
scan tool. Sambungan Kendur
dan Masalah yang
3) Periksa prosentase pembukaan throttle valve di monitor
Terkadang Muncul pada
scan tool dari posisi idle hingga posisi throttle valve
Bab 00.
membuka penuh.
I4RS0A110028-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 7. Kabel “GRY/BLU” koslet
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak ke sirkuit power.
posisi OFF. Jika kondisi kabel baik,
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. ganti ECM dan periksa
kembali.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
terminal “C37-54”.
4) Ukur tegangan antara terminal kabel “GRY/BLU” dari
konektor TP sensor dan ground bodi kendaraan.
DTC P0131 / P0132: Sirkuit O2 Sensor (HO2S) Tegangan Rendah / Tegangan Tinggi (Sensor-1)
S4RS0A1104026
Wiring Diagram
9
4
GRN BLK/WHT E23-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK BLK/RED C37-46
WHT
13 7
11
WHT BLU WHT C37-10
12 8
1
YEL C37-57
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110029-
1. Box sikring utama 5. Sikring “IG COIL” 9. ECM 13. Hanya untuk setir kiri
2. Shield wire 6. HO2S-1 10. Ke HO2S-2
3. Kunci kontak 7. Heater 11. Individual circuit fuse box No. 1
4. Junction block assembly 8. Ke HO2S-2 heater 12. Sikring “IG ACC”
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
1A-98 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
CATATAN:
Pastikan kondisi berikut, ketika melaksanakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah terdapat DTC lain, selain HO2S-1? Lanjut ke flow diagnosa Lanjut ke langkah 3.
DTC.
3 Periksa signal HO2S-1 Masalah yang Lanjut ke langkah 4.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak terkadang muncul.
posisi OFF. Periksa, lihat
2) Panaskan mesin hingga tercapai temp. kerja normal dan "Pemeriksaan
tepatkan pada putaran 2000 r/menit selama 60 detik. Sambungan Kendur
dan Masalah yang
3) Naikkan putaran mesin berulang-ulang (tekan dan
Terkadang Muncul pada
lepaskan pedal gas 5 sampai 6 kali secara terus
Bab 00. Jika hasil
menerus agar terjadi campuran kaya).
pemeriksaan baik, lanjut
Apakah tegangan output HO2S-1 antara kurang dari 0.3 V ke langkah 9.
dan lebih dari 0.6 V secara berulang-ulang?
4 Periksa ground HO2S-1 Lanjut ke langkah 5. Kabel “YEL” putus atau
1) Lepaskan konektor HO2S-1 dengan kunci kontak posisi tegangan sirkuit tinggi.
OFF. Sambungan terminal
“C37-57” kendur.
2) Periksa kondisi sambungan konektor HO2S-1 pada
Ground ECM rusak.
terminal kabel “BLK/RED”, “WHT”, “BLK/WHT” dan
“YEL”. Jika kondisinya baik,
ganti ECM dan periksa
3) Jika kondisi sambungan baik, ukur tahanan antara
kembali.
terminal kabel “YEL” dari konektor HO2S-1 dan ground
mesin.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 6. Kabel “WHT” putus atau
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. tahanan sirkuit tinggi.
Sambungan terminal
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tetap
“C37-10” kendur.
terhubung.
Ground ECM rusak.
3) Ukur tahanan antara terminal kabel “WHT” dari konektor Jika kondisinya baik,
HO2S-1 dan terminal “C37-10” dari konektor ECM. ganti ECM dan periksa
Apakah tahanan kurang dari 5 Ω? kembali.
6 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 7. Kabel “WHT” koslet ke
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak sirkuit ground.
posisi OFF.
2) Ukur tahanan antara terminal kabel “WHT” dari konektor
HO2S-1 dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 0 V?
8 Periksa sirkuit HO2S-1 heater Lanjut ke langkah 9. Perbaiki sirkuit HO2S-1.
1) Periksa sirkuit HO2S-1 heater, lihat ke “DTC P0031 /
P0032: HO2S Heater Control Circuit Low / High
(Sensor-1): ”.
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah terdapat DTC lain selain HO2S-1 (DTC P0133)? Lanjut ke flow diagnosa Ganti HO2S-1.
DTC.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-101
9
4
GRN BLK/WHT E23-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK BLK/RED C37-46
WHT
13 7
11
WHT BLU WHT C37-10
12 8
1
YEL C37-57
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110025
1. Battery fuse box 5. Sikring “IG COIL” 9. ECM 13. Hanya untuk setir kiri
2. Shield wire 6. HO2S-1 10. Ke HO2S-1
3. Kunci kontak 7. Heater 11. Individual circuit fuse box No. 1
4. Junction block assy. 8. Ke HO2S-2 heater 12. Sikring “IG ACC”
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
1A-102 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
CATATAN:
Pastikan kondisi berikut, ketika melaksanakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-103
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa tegangan output HO2S-1 Masalah yang Lanjut ke langkah 3.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak terkadang muncul.
posisi OFF. Periksa, lihat ke
2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal dan tepatkan "Pemeriksaan
pada putaran 2000 r/menit selama 60 detik. Sambungan Kendur
dan Masalah yang
3) Naikkan putaran mesin berulang (tekan dan lepaskan
Terkadang Muncul pada
pedal gas 5 sampai 6 kali secara terus menerus agar
Bab 00. Jika hasil
terjadi campuran kaya) dan periksa tegangan output
pemeriksaan baik, lanjut
HO2S pada scan tool.
ke langkah 3.
Apakah tegangannya lebih dari 0.6 V dan kurang dari 0.3 V?
3 Periksa ground HO2S-1 Lanjut ke langkah 4. Kabel “YEL” putus atau
1) Lepaskan konektor dari HO2S-1 dengan kunci kontak tahanan sirkuit.
posisi OFF. Sambungan terminal
“C37-57” kendur.
2) Periksa kondisi sambungan HO2S-1 pada terminal kabel
Ground ECM rusak.
“BLK/RED”, “WHT”, “BLK/WHT” dan “YEL”.
Jika kondisinya baik,
3) Jika kondisi kabel dan sambungan baik, ukur tahanan
ganti ECM dan periksa
antara terminal kabel “YEL” dari konektor HO2S-1 dan
kembali.
ground mesin.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa air intake system Periksa HO2S-1, lihat Perbaiki atau ganti air
1) Periksa air intake system dari kemungkinan tersumbat "Memeriksa Heater intake system.
atau bocor. Heated Oxygen Sensor
(HO2S-1 dan HO2S-2)
Apakah dalam kondisi baik? pada Kendaraan.
Jika air intake system
dalam kondisi baik,
ganti ECM dan periksa
kembali.
DTC P0137 / P0138: Sirkuit O2 Sensor (HO2S) Tegangan Rendah / Tegangan Tinggi (Sensor-2)
S4RS0A1104070
Wiring Diagram
9
4
GRN BLK/WHT E23-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK RED/BLU C37-47
WHT
13 7
2 5V
11
WHT BLU BRN C37-11
12 8
1
YEL C37-57
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110026
1. Battery fuse box 5. Sikring “IG COIL” 9. ECM 13. Hanya untuk setir kiri
2. Shield wire 6. HO2S-2 10. Ke HO2S-1
3. Kunci kontak 7. Heater 11. Individual circuit fuse box No. 1
4. Junction block assy. 8. Ke HO2S-1 heater 12. Sikring “IG ACC”
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan kondisi berikut, ketika melaksanakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah DTC lain selain fuel system (DTC P0171 / P0172) Lanjut ke flow tabel Lanjut ke langkah 3.
dan HO2S-2 (DTC P0140)? diagnosa DTC.
3 Periksa HO2S-2 dan sirkuitnya Lanjut ke "DTC P0171 / Lanjut ke langkah 4.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak P0172: Sistim Bahan
posisi OFF. Bakar Terlalu Kurus /
Kaya".
2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal dan tepatkan
mesin pada putaran 2000 r/menit selama 60 detik.
3) Naikkan putaran mesin berulang-ulang (tekan dan
lepaskan pedal gas 5 sampai 6 kali secara terus
menerus agar terjadi campuran kaya).
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
4 Periksa ground HO2S-2 Lanjut ke langkah 5. Kabel “YEL” putus atau
1) Lepaskan konektor dari HO2S-2 dengan kunci kontak tahanan sirkuit tinggi.
posisi OFF. Terminal “C37-57”
kendur. Ground ECM
2) Periksa kondisi sambungan konektor HO2S-2 pada
rusak.
terminal kabel “RED/BLU”, “BRN”, “YEL” dan “BLK/
WHT”. Jika kondisinya baik,
ganti ECM dan periksa
3) Jika kondisi sambungan baik, ukur tahanan antara
kembali.
terminal kabel “YEL” dari konektor HO2S-2 dan ground
mesin.
Apakah tegangan 0 V?
8 Periksa sirkuit HO2S-2 heater Lanjut ke langkah 9. Perbaiki sirkuit HO2S-2
1) Periksa sirkuit HO2S-2 heater, lihat ke “DTC P0037 /
P0038: HO2S Heater Control Circuit Low / High
(Sensor-2): ”.
9
4
GRN BLK/WHT E23-29
3 6
BLK/WHT
5
BLK BLK RED/BLU C37-47
WHT
13 7
2 5V
11
WHT BLU BRN C37-11
12 8
1
YEL C37-57
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110030-
1. Main fuse box 5. Sikring “IG COIL” 9. ECM 13. Hanya untuk setir kiri
2. Shield wire 6. HO2S-2 10. Ke HO2S-1
3. Kunci kontak 7. Heater 11. Individual circuit fuse box No. 1
4. Junction block assy. 8. Ke HO2S-1 heater 12. Sikring “IG ACC”
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa ground HO2S-2 Lanjut ke langkah 3. Kabel “YEL” putus atau
1) Lepaskan konektor dari HO2S-2 dengan kunci kontak tahanan sirkuit tinggi.
posisi OFF. Terminal “C37-57”
kendur. Ground ECM
2) Periksa kondisi sambungan konektor HO2S-2 pada
rusak.
terminal kabel “RED/BLU”, “BRN”, “YEL” dan “BLK/
WHT”. Jika kondisinya baik,
3) Jika kondisinya baik, ukur tahanan antara terminal kabel ganti ECM dan periksa
“YEL” dari konektor HO2S-2 dan ground mesin. kembali.
Apakah tegangan 0 V?
5 Periksa sirkuit HO2S-2 heater Lanjut ke langkah 6. Perbaiki sirkuit HO2S-2
1) Periksa sirkuit HO2S-2 heater, lihat ke "DTC P0037 / sirkuit. Jika sirkuit dalam
P0038: Sirkuit HO2S Heater Control Rendah / Tinggi kondisi baik, ganti ECM
(Sensor-2)". dan periksa kembali.
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature ketika mesin mulai hidup: -10 °C (14°F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah terdapat DTC lain, selain sistim bahan bakar (DTC Lanjut ke flow diag. Lanjut ke langkah 3.
P0171 / P0172)? DTC.
3 Periksa intake system dan exhaust system dari Lanjut ke langkah 4. Perbaiki atau ganti
kemungkinan bocor komponen yang rusak.
DTC P0300 / P0301 / P0302 / P0303 / P0304: Terdeteksi Salah Pengapian pada Cylinder 1 / Cylinder 2
/ Cylinder 3 / Cylinder 4
S4RS0A1104033
Penjelasan Sistim
ECM mengukur/mendeteksi sudut crankshaft berdasarkan sinyal pulsa dari CKP sensor dan CMP sensor. Jika
terdeteksi perubahan kecepatan sudut yang besar pada crankshaft, ECM memutuskan terjadinya pengapian yang
tidak tepat (misfire). Ketika ECM menerima/mendeteksi kesalahan pengapian tersebut, ECM akan menentukan
terjadinya kesalahan pengapian pada cylinder dan mengeluarkannya sebagai DTC.
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan kondisi berikut, ketika melaksanakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temp.: –7 °C, 19.4 °F atau lebih tinggi
• Engine coolant temp.: –10 °C, 14 °F atau lebih tinggi
• Ketinggian (barometric pressure): 2500 m, 8200 kaki atau kurang dari (540 mmHg, 72 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
1A-112 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah fuel level meter menunjukkan level “E” (kosong)? Tambah bahan bakar Lanjut ke langkah 3.
dan periksa kembali.
3. Periksa kualitas bahan bakar Lanjut ke langkah 4. Bersihkan saluran dan
1) Periksa kualitas bahan bakar di dalam tank. ganti bahan bakar
1
5V
RED C37-56
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110031-
1. Knock sensor
2. ECM
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit knock sensor Masalah yang Lanjut ke langkah 3.
1) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tetap terkadang muncul,
terhubung. periksa, lihat
"Pemeriksaan
2) Ukur tegangan antara terminal “C37-56” dari konektor
Sambungan Kendur
ECM dan ground bodi kendaraan saat mesin hidup.
dan Masalah yang
Apakah tegangan sekitar 1.23 – 3.91 V? Terkadang Muncul pada
Bab 00. Jika baik, ganti
ECM dan periksa
kembali.
3 Periksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan putus Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepaskan konektor dari knock sensor dengan kunci
kontak posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
kanel “RED” konektor knock sensor dan ground mesin.
I2RH01110089-
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Periksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan putus Kabel “RED” putus. Lanjut ke langkah 5.
1) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
terminal “C37-56” dari konektor ECM dan ground mesin
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Periksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan koslet Lanjut ke langkah 6. Kabel “RED” koslet ke
1) Lepaskan konektor dari ECM, kunci kontak posisi OFF. sirkuit ground.
2) Ukur tahanan antara terminal “C37-56” dari konektor Jika kondisinya baik,
ECM dan ground bodi kendaraan. ganti ECM dan periksa
kembali.
Apakah tahanan tidak terhingga?
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-115
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Periksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan koslet Lanjut ke langkah 7. Kabel “RED” koslet ke
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak sirkuit lain.
posisi OFF.
2) ON kan kunci kontak, ukur tegangan antara terminal
“C37-56” dari konektor ECM dan body ground.
Apakah tegangan 0 V?
7 Periksa sirkuit knock sensor dari kemungkinan tahanan Knock sensor rusak. Kabel “RED” sirkuit
tinggi tahanan tinggi.
1) OFF kan kunci kontak, ukur tahanan antara terminal
“C37-56” dari konektor ECM dan terminal kabel “RED”
dari harness konektor knock sensor.
3
13
GRN BLK/WHT E23-29
5 7
12
GRN/WHT RED/WHT WHT E23-30
8
[A]: YEL
RED YEL/GRN C37-48
[B]: YEL/GRN
11 4 C37-15 BLK
14
C37-30 BLK
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
WHT/BLU 12V 5V
10 BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
1 5V
BLK/RED BLK/RED E23-16
9
PNK C37-21
15
16 2 BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110004
[A]: Kendaraan A/T 5. Kunci kontak 9. Sikring battery 14. Sikring “IG ACC”
[B]: Kendaraan M/T 6. Starting motor 10. Sikring “FI” 15. Ke CMP sensor
1. CKP sensor 7. Relay starting motor control 11. Sikring “ST MOT” 16. Hanya untuk setir kiri
2. Sensor plate pada crankshaft 8. Transmission range switch (A/T) 12. Sikring “ST SIG”
3. ECM 4. Main relay 13. Sikring “IG COIL”
1A-116 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa pemasangan CKP sensor dan konektornya Lanjut ke langkah 3. Benar.
I2RH0B110048-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
4 Apakah tegangan terminal “Vout” pada langkah 3 sesuai Lanjut ke langkah 5. Kabel “PNK” putus atau
spesifikasi? koslet ke ground / sirkuit
power supply. Jika kabel
dan sambungan baik,
ganti ECM dan periksa
kembali.
5 Periksa sirkuit ground Lanjut ke langkah 6. Kabel “BLK/ORN” putus
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. atau tegangan tinggi.
2) Ukur tahanan antara kabel terminal “BLK/ORN” dari
konektor CKP sensor dan ground mesin.
8 3
C37-58 BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110028
Penjelasan Sistim
CMP sensor terletak pada cylinder head sisi transmisi, sensor tersebut terdiri dari sinyal generator (magnetic sensor)
dan sinyal rotor (intake camshaft portion).
Signal generator membangkitkan sinyal referensi melalui celah pada slit plate yang berputar bersama dengan putaran
camshaft.
Sinyal referensi
CMP sensor membangkitkan 6 pulsa dari setiap sinyalnya dan mempunyai panjang gelombang yang tidak sama
dalam satu kali putaran penuh camshaft. Lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Berdasarkan sinyal-sinyal tersebut, ECM menetapkan cylinder mana dalam langkah kompresi dan kecepatan mesin.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa pemasangan CMP sensor dan konektornya Lanjut ke langkah 3. Betul.
I3RH0B110006-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 Periksa sirkuit ground Lanjut ke langkah 6. Kabel “BLK/ORN” putus
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. atau tahanan sirkuit
tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal kabel “BLK/ORN” dari
konektor CMP sensor dan ground mesin.
BLK/WHT E23-29
BLK/WHT
GRN 8
2
BLK/WHT
6
1
BLK 5
WHT
C37-5
7 GRN/WHT
BLK 4
GRN/YEL C37-6
C37-58 BLK/ORN
C37-15 BLK
C37-30 BLK
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110010-01
1. Ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4 4. Busi No. 1 7. Busi No.4
2. Ignition coil assy. untuk busi No.2 dan No.3 5. Busi No.2 8. Sikring “IG COIL”
3. ECM 6. Busi No.3
Perbaikan DTC
CATATAN
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
I4RS0A110035-
1. EGR valve 4. Informasi masuk 7. Sikring “IG COIL” 10. Main relay 13. Hanya untuk setir kiri
2. Intake manifold 5. Fresh air 8. Main fuse box 11. Sikring “FI”
3. ECM 6. Exhaust gas 9. Kunci kontak 12. Sikring “IG ACC”
1A-124 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan kondisi berikut, ketika melaksanakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temperature pada engine start: –10 °C (14 °F) ke 80 °C (176 °F)
• Intake air temperature: –10 °C (14 °F) ke 70 °C (158 °F)
• Engine coolant temperature: 70 °C (158 °F) ke 150 °C (302 °F)
• Ketinggian (barometric pressure): 2400 m, 8000 kaki atau kurang (560 mmHg, 75 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah anda mempunyai SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 5.
3 Periksa kerja EGR valve Lanjut ke langkah 4. Lanjut ke langkah 5.
1) Dengan kunci kontak OFF, pasang SUZUKI scan tool ke
DLC.
2) Periksa sistim EGR lihat "Memeriksa Sistim EGR pada
Bab 1B".
GRN/RED C37-4
9 BLK/RED
GRN/ORN C37-3
BLK/RED
WHT/RED C37-19
BRN/YEL C37-18
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110030
1. Main relay 3. Battery fuse box 5. ECM 7. Sikring “FI” 9. Hanya untuk setir kiri
2. EGR valve 4. Kunci kontak 6. Sikring “IG COIL” 8. Sikring “IG ACC”
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit power supply EGR valve Lanjut ke langkah 3. Kabel “BLK/RED” putus.
1) Lepas pipa air intake.
2) Dengan kunci kontak OFF, lepas konektor EGR valve.
3) Dengan kunci kontak posisi ON, ukur tegangan antara
terminal kabel “BLK/RED” dari konektor EGR valve dan
ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 4. Kabel rusak atau
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari ECM. terhubung ke sirkuit lain.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. Jika kondisi kabel baik,
ganti ECM dan periksa
3) Ukur tegangan antara ground mesin dan setiap terminal
kembali.
kabel “GRN/RED”, “GRN/ORN”, “WHT/RED”, “BRN/
YEL” dari konektor EGR valve.
WHT C37-10
BRN C37-11
2
1
3
4
I4RS0A110037-
Keterangan Sirkuit
ECM memonitor konsentrasi oxygen didalam gas buang yang melalui three way catalytic converter menggunakan
HO2S-2. Jika catalyst berfungsi dengan baik, variasi tegangan output HO2S-2 lebih kecil dari tegangan output
HO2S-1 sebab sejumlah oxygen di dalam gas buang telah tersimpan di dalam three way catalytic converter.
Referensi
I2RH01110102-
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Pastikan bahwa kondisi berikut baik, ketika menggunakan “Prosedur Menentukan DTC”.
• Intake air temp.: –7 °C, 19.4 °F atau lebih tinggi
• Engine coolant temp.: 70 °C, 158 °F atau lebih tinggi
• Ketinggian (barometric pressure): 2500 m, 8200 kaki atau kurang (540 mmHg, 72 kPa atau lebih)
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa exhaust system langsung Lanjut ke langkah 3. Perbaiki atau ganti
1) Periksa exhaust system dari kemungkinan bocor, rusak komponen yang rusak.
dan sambungan kendur.
BLU/BLK C37-29
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110038-
1. EVAP canister purge valve 3. Sikring “IG COIL” 5. Kunci kontak 7. Sikring “FI”
2. Main relay 4. Box sikring battery 6. ECM 6. Sikring “IG ACC”
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
PERINGATAN:
Untuk mengurangi resiko kecelakaan, pekerjaan ini harus dilakukan di tempat dengan ventilasi yang
baik dan jauh dari sumber api.
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit power supply EVAP canister purge Lanjut ke langkah 3. “Kabel BLK/RED” putus.
1) OFF-kan kunci kontak dan lepaskan konektor dari EVAP
canister purge valve.
2) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “BLK/RED” dari konektor
EVAP canister purge valve.
Apakah tegangannya 10 – 14 V?
3 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 4. Kabel “BLU/BLK” koslet
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak OFF. ke sirkuit ground.
2) Ukur tahanan antara terminal “C37-29” dari konektor
ECM dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 0 V?
5 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 6. Kabel “BLU/BLK” putus.
1) Hubungkan konektor ke purge control valve dengan
kunci kontak posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan ukur tegangan
antara terminal “C37-29” dari konektor ECM dan ground
bodi kendaraan.
3) Apakah tegangannya 10 – 14 V?
6 Periksa EVAP canister purge control valve Lanjut ke langkah 7. EVAP canister purge
4) Periksa EVAP canister purge control valve, lihat control valve rusak.
"Memeriksa EVAP Canister Purge Valve pada Bab 1B".
2
1
12 V
YEL/RED E23-24
BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110039-
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah anda mempunyai SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 4.
3 Periksa signal output fuel level sensor dengan SUZUKI Lanjut ke langkah 5. Masalah yang kadang
scan tool muncul atau ECM
1) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan SUZUKI scan rusak. Periksa masalah
tool ke DLC . tersebut, lihat
"Pemeriksaan
2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa display fuel
Sambungan Kendur
level pada SUZUKI scan tool.
dan Masalah yang
Apakah muncul 100% di layar monitor? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
4 Periksa sinyal output fuel level sensor Lanjut ke langkah 5. Masalah yang kadang
1) OFF kan kunci kontak. muncul atau ECM
rusak. Periksa masalah
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tetap
tersebut, lihat
terhubung.
"Pemeriksaan
3) ON kan kunci kontak dan ukur tegangan antara terminal Sambungan Kendur
“E23-24” dari konektor ECM dan ground bodi dan Masalah yang
kendaraan. Terkadang Muncul pada
Bab 00.
Apakah tegangan sekitar 3.5 V ataukurang?
5 Periksa sirkuit sinyal output fuel level sensor Lanjut ke langkah 6. Kabel “YEL/RED” koslet
1) Lepaskan konektor fuel pump, lihat "Melepas dan ke sirkuit ground.
Memasang Tangki Bahan Bakar.
2) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak
posisi OFF.
3) Ukur tahanan antara terminal “E23-24” dari konektor
ECM dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
7 Periksa fuel level sensor Ganti ECM dan periksa Fuel level sensor rusak.
1) Periksa fuel level sensor, lihat "Memeriksa Fuel Level kembali.
Sensor pada Bab 9C".
2
1
12 V
YEL/RED E23-24
BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110040-
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah fuel level meter pada combination meter Ganti fuel tank dengan Lanjut ke langkah 3.
menunjukkan “E” (kosong)? fuel dan lanjut ke
langkah 3.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-135
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
3 Apakah anda mempunyai SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 4. Lanjut ke langkah 5.
4 Periksa sinyal output fuel level sensor dengan SUZUKI Lanjut ke langkah 6. Masalah yang kadang
scan tool muncul / ECm rusak.
1) OFF kan kunci kontak, hubungkan SUZUKI scan tool ke Periksa masalah yang
DLC. kadang muncul, lihat
2) ON kan kunci kontak dan periksa tampilan fuel level "Pemeriksaan
pada SUZUKI scan tool. Sambungan Kendur dan
Masalah yang
Apakah menunjukkan 3% atau kurang? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
5 Periksa sinyal output fuel level sensor Lanjut ke langkah 6. Masalah yang kadang
1) OFF kan kunci kontak. muncul / ECM rusak.
2) Lepas ECM dari bracket dengan konektor ECM tetap Periksa masalah yang
terhubung. kadang muncul, lihat
"Pemeriksaan
3) ON kan kunci kontak dan ukur tegangan antara terminal
Sambungan Kendur dan
“E23-24” konektor ECM dan ground bodi kendaraan.
Masalah yang
Apakah tegangan sekitar 3.5 V atau lebih? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
6 Periksa tahanan sirkuit fuel level sensor Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 8.
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak OFF.
2) Periksa kondisi sambungan terminal “E23-24” dari
konektor ECM.
3) Jika kondisinya baik, ukur tahanan antara terminal “E23-
24” dari konektor ECM dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 0 V?
8 Periksa sirkuit sinyal output fuel level sensor dari Lanjut ke langkah 10. Lanjut ke langkah 9.
kemungkinan putus
1) Lepaskan konektor fuel pump, lihat "Melepas dan
Memasang Tangki Bahan Bakar.
2) Periksa kondisi sambungan terminal kabel “YEL/RED”
dan “BLK/ORN” dari konektor fuel pump konektor.
3) Hubungkan konektor ke ECM.
4) ON kan kunci kontak, ukur tegangan antara terminal
kabel “YEL/RED” dari konektor fuel pump konektor yang
dilepas dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
9 Periksa sirkuit sinyal output fuel level sensor dari Lanjut ke langkah 10. Kabel “YEL/RED” putus.
kemungkinan putus
1) Ukur tegangan antara terminal “E23-24” dari konektor
ECM dan ground mesin.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
1A-136 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
10 Periksa sirkuit ground fuel level sensor Lanjut ke langkah 11. Kabel “BLK/ORN” putus
1) OFF-kan kunci kontak. atau sirkuit tahanan
tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal kabel “BLK/ORN” dari
konektor fuel pump dan ground bodi kendaraan.
8
2
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
1 BLK/RED BLK/RED E23-1
BLK/YEL
9 12V 5V
10 BLK/RED BLK/RED E23-16
3
LT GRN E23-46
GRY BLU/RED
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110041-
1. Individual circuit fuse box No. 1 4. Relay kipas radiator No. 2 7. ECT sensor 10. Sikring “RDTR KIPAS”
2. Main relay 5. Relay kipas radiator No. 3 8. ECM
3. Relay kipas radiator No. 1 6. Motor kipas radiator 9. Sikring “FI”
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-137
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sikring sirkuit Lanjut ke langkah 3. Periksa apakah ada
1) Dengan kunci kontak OFF, periksa sikring “RDTR koslet di sirkuit yang
KIPAS” (1) pada relay box. terhubung ke sikring
tersebut.
1
I4RS0A110022-
2
I4RS0A110042-
Apakah tegangan 10 – 14 V?
1A-138 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
4 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 8. Lanjut ke langkah 5.
1) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan relay kipas
radiator No. 1 ke relay box .
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tetap
terhubung.
3) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground bodi
kendaraan dan terminal “E23-46” konektor ECM ketika
engine coolant temp. kurang dari 97.5 °C, 207.5 °F.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
5 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 6. Kabel “LT GRN” koslet
1) Dengan kunci kontak OFF, lepas konektor dari ECM. ke sirkuit ground.
2) Lepaskan relay kipas radiator No. 1 dari individual circuit
fuse box no. 1.
3) Ukur tahanan antara terminal “E23-46” dari konektor
ECM dan vehicle ground.
Apakah tegangan 0 V?
7 Periksa relay kipas radiator No. 1 Kabel “LT GRN” putus. Ganti relay.
1) Periksa relay kipas radiator No. 1, lihat "Pemeriksaan
Relay Kipas Radiator.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
9 Periksa kontrol kipas radiator Lanjut ke langkah 10. Kabel “BLU/RED”
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan relay kipas radiator putus.
No. 2 (2) dan No. 3 (3) dari relay box (1).
2) Hidupkan mesin hingga ECT lebih dari 97.5°C, 207.5°F.
3) Ukur tegangan antara ground bodi kendaraan dan tiap
terminal kabel “BLU/RED” dari konektor relay kontrol
kipas radiator No. 2 dan No. 3.
2 3
1
I4RS0A110043-
Apakah tegangan 10 – 14 V?
10 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 11. Lanjut ke langkah 12.
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari ECM.
2) Hubungkan relay kipas radiator No. 2 ke relay box.
3) Gunakan kabel jumper (service wire), ground “E23-46”
dan terminal “E23-60” dari konektor ECM.
4) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground bodi
kendaraan dan terminal “E23-48” dari konektor ECM.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
11 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 15. Lanjut ke langkah 12.
1) Dengan kunci kontak posisi OFF, lepaskan relay kipas
radiator No. 2, kemudian hubungkan relay kipas radiator
No. 3 ke relay box.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground bodi
kendaraan dan terminal “E23-48” dari konektor ECM.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
12 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 13. Kabel “GRN” koslet ke
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan relay kontrol kipas sirkuit ground.
radiator No. 2 dan No. 3 dari relay box.
2) Ukur tahanan antara terminal “E23-48” dari konektor
ECM dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 0 V?
1A-140 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
14 Periksa relay kipas radiator No. 2 dan No. 3 Kabel “GRN” putus. Ganti relay.
1) Periksa relay kipas radiator No. 2 dan No. 3, lihat
"Pemeriksaan Relay Kipas Radiator.
[A] 3
4
RED RED C37-13
2 WHT WHT C37-12
1
BLK/RED 5V
PPL
BLK/ORN
[B] 3
1 2
5V
BLK/RED
PPL C37-9
BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110044-
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sinyal kecepatan kendaraan Masalah yang Lanjut ke langkah 3.
terkadang muncul.
Apakah kecepatan kendaraan muncul pada scan tool pada
langkah 4) dan 5) dari “Prosedur Menentukan DTC”? Periksa masalah
tersebut, lihat
"Pemeriksaan
Sambungan Kendur
dan Masalah yang
Terkadang Muncul pada
Bab 00.
3 Periksa spesifikasi kendaraan Lanjut ke langkah 4. Lanjut ke langkah 5.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Periksa sirkuit ground Lanjut ke langkah 7. Kabel “BLK/ORN” putus
1) Dengan kunci kontak OFF, ukur tahanan antara ground atau tahanan sirkuit
mesin dan terminal kabel “BLK/ORN” dari konektor VSS. tinggi.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 11. Lanjut ke langkah 8.
1) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “PPL” dari konektor VSS.
I4RS0A110087-
Apakah tegangannya 0 V?
10 Periksa sirkuit dari kemungkinan koslet Lanjut ke langkah 11.
Kabel “PPL” koslet ke
1) Dengan kunci kontak OFF, ukur tahanan antara ground sirkuit ground. Jika
mesin dan terminal “C37-9” dari konektor ECM. kondisi kabel baik, ganti
ECM dan periksa
Apakah tahanannya tidak terbatas? kembali.
11 Periksa VSS Ganti ECM dan periksa Ganti VSS atau signal
1) Periksa VSS dan gigi signal rotor, lihat "Memeriksa kembali. rotor.
Vehicle Speed Sensor (VSS) (Model M/T).
RED/WHT C37-49
BLK
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110045-
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa idle speed Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 4.
1) Periksa idle speed / idle air control duty, lihat
"Memeriksa Idle Speed / Idle Air Control (IAC) Duty".
Apakah tegangan 10 – 14 V?
5 Periksa sirkuit idle air control valve Lanjut ke langkah 6. Kabel “RED/WHT”
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari ECM. putus atau tahanan
sirkuit tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal kabel “RED/WHT” dari
konektor idle air control valve dan terminal “C37-49” dari
konektor ECM.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa sirkuit idle air control valve Lanjut ke langkah 9. Kabel “BLK” putus.
1) Dengan kunci kontak OFF, ukur tahanan antara terminal
kabel “BLK” dari konektor idle air control valve dan
ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
RED E23-55
C37-58 BLK/ORN
ORN ORN E23-54
C37-15 BLK
C37-30 BLK
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110046-
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan bahwa masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit power supply A/C refrigerant pressure Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 3.
sensor
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari A/C
refrigerant pressure sensor.
2) Periksa kondisi sambungan A/C refrigerant pressure
sensor pada terminal kabel “GRY/RED”, “RED” dan
“ORN”.
3) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor A/C
refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
3 Periksa sirkuit power supply A/C refrigerant pressure TP sensor atau MAP Lanjut ke langkah 4.
sensor sensor rusak.
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor TP sensor
dan MAP sensor.
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor
sensor A/C refrigerant pressure.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Periksa sirkuit power supply A/C refrigerant pressure Lanjut ke langkah 6. Kabel “GRY/RED”
sensor koslet ke sirkuit ground.
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari ECM.
2) Ukur tahanan antara ground mesin dan terminal “C37-
14” dari konektor ECM.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 Periksa sirkuit sinyal A/C refrigerant pressure sensor Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 6.
1) Hubungkan konektor ke ECM.
2) ON kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “RED” dari konektor A/C
refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
6 Periksa sirkuit sinyal A/C refrigerant pressure sensor Lanjut ke langkah 7. Kabel “RED” koslet ke
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari ECM. sirkuit ground.
2) Ukur tahanan antara ground mesin dan terminal “E23-
55” dari konektor ECM.
4
2
1 5V
GRY/RED GRY/RED C37-14
5V
RED E23-55
C37-58 BLK/ORN
ORN ORN E23-54
C37-15 BLK
C37-30 BLK
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110047-
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau signal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi"
2 Periksa sirkuit power supply A/C refrigerant pressure Lanjut ke langkah 4. Lanjut ke langkah 3.
sensor
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari A/C
refrigerant pressure sensor.
2) Periksa sambungan A/C refrigerant pressure sensor
pada terminal kabel “GRY/RED”, “RED” dan “ORN”.
3) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor A/C
refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
3 Periksa sirkuit power supply A/C refrigerant pressure TP sensor atau MAP Kabel “GRY/RED” putus
sensor sensor rusak. atau koslet ke sirkuit
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari TP power.
sensor dan MAP sensor .
2) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “GRY/RED” dari konektor A/C
refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
4 Periksa sirkuit sinyal A/C refrigerant pressure sensor Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 5.
1) ON-kan kunci kontak, ukur tegangan antara ground
mesin dan terminal kabel “RED” dari konektor A/C
refrigerant pressure sensor.
Apakah tegangan 4 – 6 V?
5 Periksa sirkuit sinyal A/C refrigerant pressure sensor Kabel “RED” koslet ke Kabel “RED” putus atau
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan konektor dari ECM. sirkuit power supply. tahanan sirkuit tinggi.
2) Ukur tahanan antara terminal kabel “RED” dari konektor
A/C refrigerant pressure sensor dan terminal “E23-55”
dari konektor ECM.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa sirkuit ground ECM Kabel “ORN” putus atau Ground ECM “C37-58”,
1) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM tahanan sirkuit tinggi. “C37-15” atau “C37-30”
terhubung. putus atau tahanan
sirkuit tinggi.
2) Ukur tahanan antara ground mesin dan terminal “E23-
54” konektor ECM.
DTC P0601 / P0602: Periksa Memori Internal Control Module / Program Control Module dari
Kemungkinan Error
S4RS0A1104052
Penjelasan Sistim
Internal control module terpasang pada ECM.
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Periksa kembali DTC Lanjut ke langkah 2. Masalah yang kadang
1) Hapus DTC, lihat "Menghapus DTC". muncul.
2) OFF-kan kunci kontak. Periksa masalah
tersebut, lihat
3) ON-kan kunci kontak dan periksa DTC.
"Pemeriksaan
Apakah masih ditampilkan DTC P0601 atau P0602 ? Sambungan Kendur
dan Masalah yang
Terkadang Muncul pada
Bab 00
2 Periksa power ECM dan sirkuit ground Ganti ECM dan periksa Perbaiki power ECM
1) Periksa power supply ECM dan sirkuit ground dalam kembali. atau sirkuit ground.
kondisi baik, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
2) Periksa ground ECM dalam kondisi baik.
7 1
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110048-
DTC Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
1A-152 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
2 Periksa sirkuit sinyal Sambungan “C37-48” Kabel “YEL/GRN” putus
1) OFF-kan kunci kontak. kendur atau masalah atau tahanan sirkuit
yang kadang muncul. tinggi.
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
terhubung. Periksa masalah, lihat
"Pemeriksaan
3) Ukur tegangan pada terminal “C37-48” dari konektor
Sambungan Kendur
ECM, pada kondisi berikut.
dan Masalah yang
Tegangan pada terminal “C37-48” konektor ECM Terkadang Muncul pada
Ketika engine cranking: 6 – 14 V Bab 00.
Setelah starting engine: 0 – 1 V Jika kabel dan
Apakah tiap tegangannya sesuai dengan spesifikasi? sambungan baik, ganti
ECM dan periksa
kembali.
7 1
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110048-
[A]: Kendaraan A/T 2. Motor starter 5. Transmission range switch (untuk model A/T) 8. Sikring “ST SIG”
[B]: Kendaraan M/T 3. Kunci kontak 6. Relay kontrol starting motor 9. Sikring “ST MOT”
1. ECM 4. Battery fuse box 7. Sikring “IG COIL” 10. Sikring “IG ACC”
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sinyal starter Masalah yang kadang Lanjut ke langkah 3.
1) OFF-kan kunci kontak. muncul. Periksa hal
tersebut, lihat
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
"Pemeriksaan
terhubung.
Sambungan Kendur
3) Hidupkan mesin, ukur tegangan antara terminal “C37- dan Masalah yang
48” konektor ECM dan ground bodi kendaraan. Terkadang Muncul pada
Bab 00. Jika baik, ganti
Apakah tegangan 0 – 1 V?
ECM dan periksa
kembali.
3 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 4. Untuk kendaraan A/T,
1) Dengan kunci kontak OFF, lepaskan relay starting motor kabel “YEL” atau “YEL/
control di dalam relay box . GRN” koslet ke sirkuit
power.
2) Periksa kondisi sambungan relay starting motor control
pada terminal kabel “RED/WHT”, “RED”, “WHT”, “YEL” Untuk kendaraan M/T,
(A/T) dan “YEL/GRN” (M/T). kabel “YEL/GRN” koslet
ke sirkuit power.
3) Lepaskan konektor dari starting motor.
4) Periksa kondisi sambungan ke ECM pada terminal Jika kabel kondisi baik,
“C37-48”. ganti ECM dan periksa
kembali.
5) ON kan kunci kontak, ukur tegangan antara terminal
“C37-48” konektor ECM dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 0 – 1 V?
4 Periksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 5. Kunci kontak rusak,
1) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan antara terminal periksa kunci kontak,
kabel “RED/WHT” dari konektor relay starting motor lihat "Memeriksa Kunci
control dan kabel ground bodi kendaraan. Kontak pada Bab 9C".
Jika kunci kontak baik,
Apakah tegangan 0 – 1 V? periksa kemungkinan
koslet antara kunci
kontak dan relay
starting motor control ke
sirkuit power.
5 Periksa relay kontrol starting motor Ganti ECM dan periksa Ganti relay kontrol
1) Periksa relay starting motor control, lihat "Memeriksa kembali. starting motor.
Main Relay, Relay Fuel Pump, Relay Kontrol Starting
Motor dan Relay Throttle Actuator Control.
1
B
IG 5
2 4
L
FR
BRN/BLK C37-8
C
BLU/YEL C37-28
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110013-01
DTC Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa generator drive (V-belt) Lanjut ke langkah 3. Setel atau ganti
1) Periksa ketegangan generator drive belt, lihat generator drive belt.
"Memeriksa dan Menyetel Ketegangan Belt Water Pump
/ Belt Generator pada Bab 1F.
1
B
IG 5
2 4
L
FR
BRN/BLK C37-8
C
BLU/YEL C37-28
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110013-01
DTC Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa sirkuit generator control Lanjut ke langkah 3. Perbaiki atau ganti
1) Lepas konektor dari generator dan ECM dengan kunci kabel yang rusak.
kontak OFF.
2) Periksa kondisi sambungan dari terminal kabel ke
konektor generator dan ke konektor ECM.
3) Jika kondisi sambungan baik, periksa sirkuit generator
control (terminal “C” generator) dan sirkuit monitor field
coil (terminal “FR” generator) berikut.
• Tahanan setiap kabel generator control dan kabel
monitor field coil antara konektor generator dan
konektor ECM kurang dari 1 Ω (periksa hubungan)
• Tahanan antara kabel generator control dan kabel
monitor field coil dari konektor generator adalah tak
terhingga (periksa insulator)
• Tahanan antara tiap kabel generator control dan kabel
monitor field coil dari konektor generator dan ground
bodi kendaraan adalah tak terhingga (periksa sirkuit
ground)
• Voltage antara tiap kabel generator control dan kabel
monitor field coil dari konektor generator dan ground
bodi kendaraan adalah 0 V dengan kunci kontak ON
(periksa sirkuit power)
DTC P1501 / P1502: Sirkuit Electric Load Current Sensor Rendah / Tinggi
S5RS0C1104090
Sistim dan Wiring Diagram
3
4
WHT
1
BLK/WHT
PNK/BLU C37-23
BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110014-01
DTC Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah "Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin dan Emisi" Lanjut ke langkah 2. Lihat "Pemeriksaan
performed? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa power electric load current sensor dan periksa Lanjut ke langkah 3. Perbaiki atau ganti
sirkuit ground kabel yang rusak.
1) Lepas konektor dari electric load current sensor.
2) Periksa sirkuit electric load current sensor seperti
berikut.
• Tegangan antara terminal kabel “BLK/WHT” dari
konektor electric load current sensor dan ground bodi
kendaraan adalah 10 – 14 V dengan kunci kontak ON
• Tahanan antara terminal kabel “BLK/ORN” dari
konektor electric load current sensor dan ground bodi
kendaraan kurang dari 2 Ω
3
WHT WHT/RED E23-2
80A 50A
2
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110051-
Keterangan Sirkuit
Dengan adanya tegangan battery, memori DTC, engine control oleh ECM, dll. tersimpan di dalam ECM walaupun
kunci kontak OFF.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-161
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
2 Periksa sirkuit supply tegangan battery Sambungan “E23-2” Sikring “RADIO”
1) OFF-kan kunci kontak. kendur / masalah yang terbakar, kabel “WHT”
kadang muncul. atau “WHT/RED” putus
2) Lepas ECM dari bracketnya dengan konektor ECM
Periksa hal tersebut, atau koslet.
terhubung.
lihat "Pemeriksaan
3) Dengan mesin hidup, ukur tegangan antara terminal
Sambungan Kendur
“E23-2” konektor ECM dan ground mesin.
dan Masalah yang
Apakah tegangan 10 – 14 V? Terkadang Muncul pada
Bab 00.
Jika kabel dan
sambungan baik, ganti
ECM dan periksa
kembali.
1
2
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110053-
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
1A-162 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa DTC Lanjut ke flow diagnosa Ganti ECM dan periksa
1) Periksa DTC dari TCM, lihat "Pemeriksaan DTC pada DTC. kembali.
Bab 5A.
5 2
[D]
C34 C35
[B] 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7
E23 C37 24 23 22 21 20 19 18 17 26 25 24 23 22 21 20 19 18
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
[E] G49
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
20 19 18 16 15 14 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
37 36 34 33 32 31 30 29 24 23
I5RS0C110015
[A]: ‘Konektor BCM [D]: Konektor TCM (dilengkapi A/T) 2. TCM (dilengkapi A/T) 5. Keyless start control module
(dilihat dari sisi kabel) (dilihat dari sisi kabel) (jika dilengkapi)
[B]: Konektor ECM [E]: Konektor keyless start control module 3. BCM
(dilihat dari sisi kabel) ((jika dilengkapi)(dilihat dari sisi kabel))
[C]: Konektor combination meter 1. ECM 4. Combination meter
(dilihat dari sisi kabel)
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa DTC Lanjut ke flow diagnosa Lanjut ke langkah 3.
1) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan scan tool ke DLC DTC.
2) Periksa ECM, TCM (untuk model A/T) dan BCM dari
kemungkinan adanya DTC.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Periksa DTC pada ECM Lanjut ke langkah 8. Ganti TCM (untuk
1) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan konektor ke ECM model A/T) dan periksa
dan lepaskan konektor dari TCM (untuk model A/T). kembali.
2) Periksa ECM dari kemungkinan adanya DTC.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
14 Periksa hubungan sirkuit saluran komunikasi CAN Lanjut ke langkah 15. Perbaiki sirkuit saluran
1) Ukur tahanan pada terminal konektor berikut. komunikasi CAN dari
kemungkinan putus
• Antara terminal “E23-3” dari konektor ECM dan
atau tahanan tinggi,
terminal “E46-1” dari konektor BCM
lihat "Perhatian untuk
• Antara terminal “E23-18” dari konektor ECM dan Sistim Komunikasi CAN
terminal “E46-2” dari konektor BCM pada Bab 00"
• Antara terminal “C37-13” dari konektor ECM dan
terminal “C34-17” dari konektor TCM (jika dilengkapi
A/T)
• Antara terminal “C37-12” dari konektor ECM dan
terminal “C34-7” dari konektor TCM (jika dilengkapi
A/T)
• Antara terminal “G37-4” dari konektor BCM dan
terminal “G28-8” dari konektor combination meter
• Antara terminal “G37-2” dari konektor BCM dan
terminal “G28-10” dari konektor combination meter
• Antara terminal “G28-7” dari konektor combination
meter dan terminal “G49-19” dari konektor keyless
start control module (jika dilengkapi)
• Antara terminal “G28-9” dari konektor combination
meter dan terminal “G49-18” dari konektor keyless
start control module (jika dilengkapi)
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
16 Periksa saluran komunikasi CAN dari kemungkinan Ganti BCM (termasuk Perbaiki sirkuit CAN
koslet ke sirkuit power pada junction block saluran komunikasi dari
1) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan pada terminal assy.) dan periksa kemungkinan terhubung
konektor berikut. kembali. Jika DTC ke power supply, lihat
masih terdeteksi, ganti "Perhatian untuk Sistim
• Antara terminal “E23-3” dari konektor ECM dan
ECM dan periksa Komunikasi CAN pada
ground bodi kendaraan
kembali. Bab 00"
• Antara terminal “E23-18” dari konektor ECM dan
ground bodi kendaraan
• Antara terminal “C37-13” dari konektor ECM dan
ground bodi kendaraan
• Antara terminal “C37-12” dari konektor ECM dan
ground bodi kendaraan
• Antara terminal “G37-4” dari konektor BCM dan
ground bodi kendaraan
• Antara terminal “G37-2” dari konektor BCM dan
ground bodi kendaraan
• Antara terminal “G49-19” dari konektor keyless start
control module dan ground bodi kendaraan (jika
dilengkapi)
• Antara terminal “G49-18” dari konektor keyless start
control module dan ground bodi kendaraan (jika
dilengkapi)
4 3 1
5 2
[D]
C34 C35
[B] 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7
E23 C37 24 23 22 21 20 19 18 17 26 25 24 23 22 21 20 19 18
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
[E] G49
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
20 19 18 16 15 14 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
37 36 34 33 32 31 30 29 24 23
I5RS0C110015
[A]: ‘Konektor BCM [D]: Konektor TCM (dilengkapi A/T) 2. TCM (dilengkapi A/T) 5. Keyless start control module
(dilihat dari sisi kabel) (dilihat dari sisi kabel) (jika dilengkapi)
[B]: Konektor ECM [E]: Konektor keyless start control module 3. BCM
(dilihat dari sisi kabel) ((jika dilengkapi)(dilihat dari sisi kabel))
[C]: Konektor combination meter 1. ECM 4. Combination meter
(dilihat dari sisi kabel)
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi"
2 Periksa DTC Lanjut ke flow diagnosa Lanjut ke langkah 3.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. DTC
2) Periksa ECM, TCM (jika dilengkapi A/T) dan BCM dari
kemungkinan adanya DTC.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa DTC pada TCM (jika dilengkapi A/T) dan BCM Lanjut ke langkah 10. Lanjut ke langkah 9.
1) Periksa TCM (untuk model A/T) dan BCM dari
kemungkinan adanya DTC.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
12 Periksa sirkuit saluran komunikasi CAN dari Lanjut ke langkah 13. Perbaiki sirkuit saluran
kemungkinan terhubung ke ground komunikasi CAN dari
1) Ukur tahanan pada konektor terminal berikut. kemungkinan terhubung
ke ground, lihat
• Antara terminal “E23-3” konektor ECM dan ground
"Perhatian untuk Sistim
bodi kendaraan
Komunikasi CAN pada
• Antara terminal “E23-18” konektor ECM dan ground Bab 00"
bodi kendaraan
• Antara terminal “C37-13” konektor ECM dan ground
bodi kendaraan (untuk model A/T)
• Antara terminal “C37-12” konektor ECM dan ground
bodi kendaraan (untuk model A/T)
• Antara terminal “G37-4” konektor BCM dan ground
bodi kendaraan
• Antara terminal “G37-2” konektor BCM dan ground
bodi kendaraan
• Antara terminal “G49-19” dari konektor keyless start
control module dan ground bodi kendaraan (jika
dilengkapi)
• Antara terminal “G49-18” dari konektor keyless start
control module dan ground bodi kendaraan (jika
dilengkapi)
4 3 1
5 2
[D]
C34 C35
[B] 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7
E23 C37 24 23 22 21 20 19 18 17 26 25 24 23 22 21 20 19 18
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
[E] G49
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
20 19 18 16 15 14 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
37 36 34 33 32 31 30 29 24 23
I5RS0C110015
[A]: ‘Konektor BCM [D]: Konektor TCM (dilengkapi A/T) 2. TCM (dilengkapi A/T) 5. Keyless start control module
(dilihat dari sisi kabel) (dilihat dari sisi kabel) (jika dilengkapi)
[B]: Konektor ECM [E]: Konektor keyless start control module 3. BCM
(dilihat dari sisi kabel) ((jika dilengkapi)(dilihat dari sisi kabel))
[C]: Konektor combination meter 1. ECM 4. Combination meter
(dilihat dari sisi kabel)
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
1A-172 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa DTC Lanjut ke flow diagnosa Lanjut ke langkah 3.
1) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan scan tool ke DLC DTC.
2) Periksa ECM, TCM dan BCM dari kemungkinan adanya
DTC.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
10 Periksa sirkuit saluran komunikasi CAN dari Lanjut ke langkah 11. Perbaiki sirkuit saluran
kemungkinan terhubung ke ground komunikasi CAN yang
1) Ukur tahanan pada terminal konektor berikut. terhubung ke ground,
lihat "Perhatian untuk
• Antara terminal “C37-13” konektor ECM dan ground
Sistim Komunikasi CAN
bodi kendaraan
pada Bab 00".
• Antara terminal “C37-12” konektor ECM dan ground
bodi kendaraan
4 3 1
5 2
[D]
C34 C35
[B] 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7
E23 C37 24 23 22 21 20 19 18 17 26 25 24 23 22 21 20 19 18
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
[E] G49
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
20 19 18 16 15 14 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
37 36 34 33 32 31 30 29 24 23
I5RS0C110015
[A]: ‘Konektor BCM [D]: Konektor TCM (dilengkapi A/T) 2. TCM (dilengkapi A/T) 5. Keyless start control module
(dilihat dari sisi kabel) (dilihat dari sisi kabel) (jika dilengkapi)
[B]: Konektor ECM [E]: Konektor keyless start control module 3. BCM
(dilihat dari sisi kabel) ((jika dilengkapi)(dilihat dari sisi kabel))
[C]: Konektor combination meter 1. ECM 4. Combination meter
(dilihat dari sisi kabel)
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-175
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Periksa DTC Lanjut ke flow diagnosa Lanjut ke langkah 3.
1) OFF-kan kunci kontak, hubungkan scan tool ke DLC. DTC.
2) Periksa ECM, TCM (untuk model A/T) dan BCM dari
kemungkinan adanya DTC.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
10 Periksa saluran komunikasi CAN dari kemungkinan Lanjut ke langkah 11. Perbaiki sirkuit saluran
koslet ke sirkuit power komunikasi CAN dari
1) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan pada terminal kemungkinan terhubung
konektor berikut. ke power supply, lihat
"Perhatian untuk Sistim
• Antara terminal “E23-3” dari konektor ECM dan
Komunikasi CAN pada
ground bodi kendaraan
Bab 00".
• Antara terminal “E23-18” dari konektor ECM dan
ground bodi kendaraan
Penjelasan Sistim
Barometric pressure sensor terpasang pada ECM.
DTC P2227:
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, cari tempat yang sepi sehingga terhindar dari kemungkinan kecelakaan,
lakukan tes tersebut dengan hati-hati.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, bacalah "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan, tahanan atau sinyal pulsa sirkuit pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan “Prosedur Menentukan DTC” dan
pastikan masalah tidak muncul kembali.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi” telah Lanjut ke langkah 2. Lanjut "Pemeriksaan
dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi".
2 Apakah muncul DTC P2227? Lanjut ke langkah 3. Ganti ECM dan periksa
kembali.
1A-178 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
3 Periksa MAP sensor Ganti ECM dan periksa MAP sensor atau
1) Periksa MAP sensor dan sirkuitnya, lihat “DTC P0107: kembali. sirkuitnya tidak
Input Sirkuit Manifold Absolute Pressure Rendah: atau berfungsi.
"DTC P0108: Input Sirkuit Manifold Absolute Pressure
Tinggi".
PERHATIAN:
ECM tidak dapat diperiksa secara langsung. Tidak boleh menghubungkan voltmeter atau ohmmeter ke
ECM dengan konektor ECM dilepas.
Memeriksa Tegangan
1) Lepas ECM (1) dari bracketnya, lihat ke "Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM).
2) Hubungkan special tool (4) antara ECM dan konektor ECM dengan baik.
Special tool
(A): 09933–06320
3) Periksa tegangan atau sinyal pulsa menggunakan voltmeter (2) dan oscilloscope (3).
CATATAN:
• Tegangan tiap terminal berasal dari tegangan battery, pastikan bahwa tegangan tersebut 11 V atau
lebih ketika kunci kontak di-ONkan.
• Tegangan dengan tanda asterik (*) tidak dapat diukur dengan voltmeter karena sinyal pulsa. Untuk
pemeriksaan gunakan oscilloscope, jika perlu.
I4RS0B110049-
• Sebelum dilakukan pemeriksaan, pastikan memahami "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-179
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110055-
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓
10 – 14 V Sinyal output adalah pulsa
BLU/ Output fuel injector ("Referensi bentuk Setelah mesin panas, rendah aktif. Frekwensi
C37-1
YEL No.1 gelombang No.1", tepatkan mesin pada pulsa bervariasi
"Referensi bentuk putaran idle. tergantung kecepatan
gelombang No.2" dan mesin.
"Referensi bentuk
gelombang No.32")
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Sinyal output adalah pulsa
BLU/ Output Fuel 10 – 14 V Setelah mesin panas, rendah aktif. Frekwensi
C37-2
WHT injector No.2 ("Referensi bentuk tepatkan mesin pada pulsa bervariasi
gelombang No.1" dan putaran idle. tergantung kecepatan
"Referensi bentuk mesin.
gelombang No.3")
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 1 V Sinyal output adalah pulsa
Output EGR valve
GRN/ ↑↓ duty rendah aktif. Jumlah
C37-3 (stepper motor coil Posisi kunci kontak diputar
ORN 10 – 14 V pembangkitan pulsa
2) ke posisi ST (cranking).
("Referensi bentuk bervariasi tergantung
gelombang No.4") kondisi kendaraan.
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 1 V Sinyal output adalah pulsa
EGR valve
GRN/ ↑↓ duty rendah aktif. Jumlah
C37-4 (stepper motor coil Kunci kontak pada posisi
RED 10 – 14 V pembangkitan pulsa
1) output ST (cranking).
("Referensi bentuk bervariasi tergantung
gelombang No.4") kondisi kendaraan.
0 – 0.6 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Sinyal output adalah pulsa
GRN/ Output ignition coil 3–5V Setelah mesin panas, aktif tinggi. Frekuensi
C37-5
WHT No.2 dan No.3 ("Referensi bentuk tepatkan mesin pada pulsa bervariasi
gelombang No.5" dan putaran idle. tergantung kecepatan
"Referensi bentuk mesin.
gelombang No.6")
1A-180 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
0 – 0.6 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓
3–5V Sinyal output adalah pulsa
GRN/ Output ignition coil ("Referensi bentuk Setelah mesin panas, aktif tinggi. Frekuensi
C37-6
YEL No.1 dan No.4 gelombang No.6", tepatkan mesin pada pulsa bervariasi
"Referensi bentuk putaran idle. tergantung kecepatan
gelombang No.7" dan mesin.
"Referensi bentuk
gelombang No.32")
C37-7 — — — — —
*0 – 1 V
Sinyal adalah duty pulsa.
Sinyal monitor ↑↓ Setelah mesin panas,
BRN/ Variasi duty ratio
C37-8 generator field coil 10 – 14 V tepatkan mesin pada
WHT tergantung pada
(jika dilengkapi) ("") putaran idle.
kecepatan kendaraan.
Sinyal sensor adalah
pulsa. Frekuensi pulsa
*0 – 1 V
bervariasi berdasarkan
↑↓
Sinyal vehicle kecepatan kendaraan.
C37-9 PPL 4–5V Kendaraan melaju.
speed sensor (M/T) Dibangkitkan (69 pulsa
("Referensi bentuk
(M/T) per detik pada 30
gelombang No.9")
km/jam, 19 km/jam.)
(8232 pulsa/km (M/T))
0–1V Kunci kontak posisi ON.
*Penyimpangan
antara lebih dari 0.5 V
Oxygen signal dari dan under 0.45 V Ketika mesin hidup pada
C37-10 WHT heated oxygen ("Referensi bentuk 2,000 rpm. selama 1 menit —
sensor-1 gelombang No.10" atau lebih setelah
dan "Referensi dipanaskan.
bentuk gelombang
No.11")
4–5V Kunci kontak posisi ON.
*Antara lebih dari 0.5 Ketika mesin hidup pada
Oxygen signal dari
V dan kurang dari 2,000 r/menit atau setelah
C37-11 BRN heated oxygen —
0.45 V kendaraan melaju dengan
sensor-2
("Referensi bentuk 30 km/jam, 19 mil/jam
gelombang No.12") atau lebih selama 5 menit.
CAN (low) saluran
*0.5 – 2.5 V
komunikasi (sinyal Sinyal saluran komunikasi
C37-12 WHT ("Referensi bentuk
rendah aktif) ke CAN adalah pulsa.
gelombang No.13")
TCM (untuk A/T) ON-kan kunci kontak, Frekuensi sinyal pulsa
CAN (high) saluran mesin mati. muncul secara reguler
*2.5 – 4.5 V
komunikasi (sinyal bervariasi berdasarkan
C37-13 RED ("Referensi bentuk
tinggi aktif) ke TCM pada kondisi mesin.
gelombang No.13")
(untuk model A/T)
Output power
source 5 V untuk
GRY/ TP sensor, MAP
C37-14 4.5 – 5.5 V Kunci kontak posisi ON. —
RED sensor, A/C
refrigerant
pressure sensor
C37-15 BLK Ground ECM Kurang Dari 0.3 V Kunci kontak posisi ON. —
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-181
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Sinyal output adalah pulsa
BLU/ Output fuel injector 10 – 14 V Setelah mesin panas, aktif rendah. Frekuensi
C37-16
RED No.3 ("Referensi bentuk tepatkan mesin pada pulsa bervariasi
gelombang No.1" dan putaran idle. tergantung kecepatan
"Referensi bentuk mesin.
gelombang No.14")
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Sinyal output adalah pulsa
BLU/ Output fuel injector 10 – 14 V Setelah mesin panas, aktif rendah. Frekuensi
C37-17
ORN No.4 ("Referensi bentuk tepatkan mesin pada pulsa bervariasi
gelombang No.1" dan putaran idle. tergantung kecepatan
"Referensi bentuk mesin.
gelombang No.15")
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 1 V Sinyal output adalah pulsa
Output EGR valve
BRN/ ↑↓ Posisi kunci kontak diputar duty rendah aktif. Jumlah
C37-18 (stepper motor coil
YEL 10 – 14 V ke posisi ke ST (cranking). pembangkitan pulsa
4)
("Referensi bentuk bervariasi tergantung
gelombang No.4") kondisi kendaraan.
10 – 14 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 1 V Sinyal output adalah pulsa
Output EGR valve
WHT/ ↑↓ duty rendah aktif. Jumlah
C37-19 (stepper motor coil Posisi kunci kontak diputar
RED 10 – 14 V pembangkitan pulsa
3) ke posisi ke ST (cranking).
("Referensi bentuk bervariasi tergantung
gelombang No.4") kondisi kendaraan.
0 – 1 V atau 4 – 5 V Kunci kontak posisi ON. —
*0 – 0.6 V
↑↓ Sinyal sensor berupa
4–5V pulsa. Frekuensi pulsa
RED/ Setelah mesin panas,
C37-20 Sinyal CMP sensor ("Referensi bentuk bervariasi berdasarkan
YEL tepatkan mesin pada
gelombang No.16" kecepatan mesin.
putaran idle.
dan "Referensi (dibangkitkan 6 pulsa per
bentuk gelombang putaran 1 camshaft.)
No.17")
0 – 1 V atau 4 – 5 V Kunci kontak posisi ON. —
*4 – 5 V
Sinyal sensor berupa
↑↓
pulsa. Frekuensi pulsa
0 – 0.6 V
Setelah mesin panas, bervariasi berdasarkan
C37-21 PNK Sinyal CKP sensor ("Referensi bentuk
tepatkan mesin pada kecepatan mesin.
gelombang No.17"
putaran idle. (dibangkitkan 30 (36 – 6)
dan "Referensi
pulsa perputaran 1
bentuk gelombang
crankshaft.)
No.18")
C37-22 — — — — —
3.8 – 4.2 V Kunci kontak ON
Kunci kontak ON dan
3.0 – 3.4 V switch lampu besar ON (Hi
Sinyal electric load
PNK/ beam)
C37-23 current sensor (jika —
BLU Kunci kontak ON dan
dilengkapi)
switch lampu besar ON (Hi
2.3 – 2.7 V
beam) dan selektor blower
pada posisi HI
1A-182 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
Kunci kontak ON, ECT
3.3 – 3.8 V
pada 0 °C, 32 °F.
Sinyal engine
Kunci kontak ON, ECT
C37-24 LT GRN coolant temp 1.38 – 1.72 V —
pada 50 °C, 122 °F.
sensor. (ECT)
Kunci kontak ON, ECT
0.40 – 0.53 V
pada 100 °C, 212 °F.
Kunci kontak ON, IAT
3.18 – 3.67 V
pada 0 °C, 32 °F.
BLK/ Sinyal intake air Kunci kontak ON, IAT
C37-25 1.32 – 1.65 V —
YEL temp. (IAT) sensor pada 40 °C, 104 °F.
Kunci kontak ON, IAT
0.46 – 0.60 V
pada 80 °C, 176 °F.
Kunci kontak ON kondisi
0.5 – 1.5 V
mesin mati.
GRN/ Sinyal mass air
C37-26 1.5 – 2.0 V Ketika kecepatan mesin —
BLK flow (MAF) sensor
("Referensi bentuk idle sesuai spesifikasi
gelombang No.18") setelah mesin dipanaskan.
Ground MAF
C37-27 GRY Kurang Dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
sensor
*0 – 0.6 V
Sinyal output aktif rendah
Sinyal output ↑↓
BLU/ Mesin pada kecepatan idle duty pulse. Duty ratio
C37-28 generator control 5 – 18V
YEL switch lampu besar ON bervariasi berdasarkan
(jika dilengkapi) ("Referensi bentuk
kondisi kendaraan
gelombang No.19"
Kunci kontak posisi ON
10 – 14 V —
dengan engine pada stop.
Output EVAP *0 – 0.6 V Sinyal output adalah pulsa
BLU/ Set EVAP canister purge
C37-29 canister purge ↑↓ duty rendah aktif. Duty
BLK valve pada 52%
valve 10 – 14 V ratio bervariasi
menggunakan “Misc Tes”
("Referensi bentuk berdasarkan pada kondisi
dari scan tool.
gelombang No. 20") kendaraan.
C37-30 BLK Ground ECM Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
C37-31 — — — — —
C37-32 — — — — —
C37-33 — — — — —
C37-34 — — — — —
C37-35 — — — — —
C37-36 — — — — —
C37-37 — — — — —
C37-38 — — — — —
C37-39 — — — — —
C37-40 — — — — —
C37-41 — — — — —
C37-42 — — — — —
C37-43 — — — — —
C37-44 — — — — —
C37-45 — — — — —
10 – 14 V Kunci kontak ON. —
*0 – 2 V
↑↓
Sinyal output adalah pulsa
Output heater dari 10 – 14 V
BLK/ Setelah mesin panas, duty rendah aktif. Duty
C37-46 heated oxygen ("Referensi bentuk
RED tepatkan mesin pada ratio bervariasi
sensor-1 gelombang No.10"
putaran idle. berdasarkan kondisi
dan "Referensi
kendaraan.
bentuk gelombang
No.11")
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-183
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
10 – 14 V Kunci kontak ON.
Setelah kendaraan melaju
Output heater dari
RED/ 0–1V dengan 30 km/jam, 19 m/
C37-47 heated oxygen —
BLU ("Referensi bentuk jam selama 5 menit,
sensor-2
gelombang No.12") tepatkan mesin pada
putaran idle.
YEL/ Starting motor 0–1V Kunci kontak ON.
C37-48 —
GRN signal 6 – 14 V Ketika mesin di starter.
*0 – 2 V
↑↓
8 – 14 V Kunci kontak ON. Kunci kontak ON.
("Referensi bentuk
RED/ gelombang No. 21")
C37-49 Output IAC valve
WHT *0 – 2 V Sinyal output adalah pulsa
↑↓ Setelah mesin duty rendah aktif. Jumlah
8 – 14 V dipanaskan, mesin pada pembangkitan pulsa
("Referensi bentuk putaran idle. bervariasi tergantung
gelombang No.22") kondisi kendaraan.
Shield wire ground
C37-50 — Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
ECM
Shield wire ground
C37-51 — Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
ECM
Shield wire ground
C37-52 — Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
ECM
Kira-kira 4 V Kunci kontak ON dengan
("Referensi bentuk barometric pressure pada
gelombang No.23") 100 kPa, 760 mmHg.
Sinyal manifold
RED/ Setelah mesin dipanaskan
C37-53 absolute pressure —
BLK 0.4 – 2.0 V kondisi idle sesuai
(MAP) sensor
("Referensi bentuk spesifikasi dengan
gelombang No.24") barometric pressure pada
100 kPa, 760 mmHg.
Kunci kontak ON dan
throttle valve pada posisi
0.5 – 1.0 V
idle setelah mesin
Sinyal throttle
GRY/ dipanaskan.
C37-54 position (TP) —
BLU Kunci kontak ON dan
sensor
throttle valve pada posisi
3.4 – 4.7 V
full open setelah mesin
dipanaskan.
C37-55 ORN Ground sensor Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
2–3V Kunci kontak ON.
("Referensi bentuk
Knock sensor gelombang No.25" Setelah mesin
C37-56 RED —
signal dan "Referensi dipanaskan, mesin pada
bentuk gelombang putaran 4000 r/menit.
No.26")
C37-57 YEL Ground sensor Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
BLK/
C37-58 Ground ECM Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
ORN
YEL/ Oil control valve
C37-59 Kurang dari 1.3 V Kunci kontak ON. —
GRN ground
1A-184 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Catatan
terminal kabel
*0 – 0.6 V
↑↓
10 – 14 V Sinyal output adalah pulsa
YEL/ Output oil control ("Referensi bentuk Sesaat pada kunci kontak duty tinggi aktif. Duty ratio
C37-60
RED valve gelombang No.27" ON. bervariasi berdasarkan
dan "Referensi pada kondisi kendaraan.
bentuk gelombang
No.28")
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Keterangan
terminal kabel
BLK/
E23-1 Supply main power 10 – 14 V Kunci kontak ON. —
RED
Power source
WHT/
E23-2 memory internal 10 – 14 V Kunci kontak ON. —
RED
ECM
Sinyal saluran komunikasi
Saluran
CAN adalah pulsa. Sinyal
komunikasi CAN *2.5 – 4.5 V
Kunci kontak ON kondisi pulsa muncul di layar
E23-3 RED (tinggi) (sinyal actif ("Referensi bentuk
mesin mati. monitor dengan frekuensi
tinggi) untuk BCM, gelombang No.29")
bervariasi berdasarkan
combination meter
pada kondisi mesin.
Kunci kontak ON kondisi
0 – 0.8 V —
mesin mati.
*0 – 1 V
Sinyal output adalah
Sinyal output ↑↓
pulsa. Frekuensi pulsa
putaran mesin 8 – 14 V
E23-4 BRN bervariasi berdasarkan
untuk EPS control ("Referensi bentuk
Ketika mesin hidup. pada kecepatan mesin.
module gelombang No.32"
(2 pulsa dibangkitkan per
dan "Referensi
1 putaran crankshaft.)
bentuk gelombang
(3000 r/menit = 100 Hz)
No.31")
Serial saluran
PPL/ komunikasi dari
E23-5 8 – 14 V Kunci kontak ON. —
WHT data link connector
12 V
E23-6 — — — — —
E23-7 — — — — —
E23-8 — — — — —
E23-9 — — — — —
E23-10 — — — — —
E23-11 — — — — —
Terminal switch
E23-12 YEL diagnosa (jika 4–5V Kunci kontak ON. —
dilengkapi)
Sinyal jam untuk
YEL/
E23-13 immobilizer coil 10 – 14 V Kunci kontak ON. —
RED
antena
E23-14 — — — — —
Selama 3 detik sejak kunci
0 – 2.5 V kontak di-ONkan, kondisi
mesin hidup.
GRN/ Output relay fuel
E23-15 Pada dan setelah 3 detik —
WHT pump
sejak kunci kontak di-
10 – 14 V
ONkan, kondisi mesin
mati.
BLK/
E23-16 Supply main power 10 – 14 V Kunci kontak ON. —
RED
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-185
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Keterangan
terminal kabel
E23-17 — — — — —
CAN (rendah) Sinyal saluran komunikasi
saluran komunikasi CAN adalah pulsa. Sinyal
*0.5 – 2.5 V
(aktif sinyal Kunci kontak ON pulsa muncul di layar
E23-18 WHT ("Referensi bentuk
rendah) untuk kondisi mesin hidup. monitor dengan frekuensi
gelombang No.29")
BCM, combination bervariasi berdasarkan
meter pada kondisi mesin.
Kunci kontak ON, selektor
Sinyal beban 10 – 14 V
blower pada posisi OFF.
BLU/ kelistrikan untuk
E23-19 Kunci kontak ON, selektor —
WHT heater motor
0–1V blower pada posisi
blower motor
kecepatan ke-2 atau lebih.
Kunci kontak ON, stop
0–1V
GRN/ Sinyal switch stop lamp tidak menyala.
E23-20 —
WHT lamp Kunci kontak ON, tidak
10 – 14 V
menyala.
E23-21 — — — — —
E23-22 — — — — —
E23-23 — — — — —
Kunci kontak ON.
YEL/ Sinyal fuel level Tegangan bervariasi
E23-24 0–6V —
RED sensor berdasarkan jumlah bahan
bakar.
Sinyal sensor adalah
pulsa. frekuensi pulsa
*0 – 1 V
Output sinyal bervariasi b erdasarkan
↑↓
vehicle speed kecepatan kendaraan.
E23-25 PPL 10 – 14 V Kendaraan melaju.
untuk EPS control (21 pulsa dibangkitkan per
("Referensi bentuk
module detik pada 30 km/jam
gelombang No.9")
(2561 pulsa/km), 19 m/
jam.)
10 – 14 V Kunci kontak ON.
RED/ Dengan mesin idle, putar
E23-26 Sinyal EPS —
BLU 0–1V stir ke kiri atau ke kanan
penuh.
E23-27 — — — — —
Serial saluran
YEL/ komunikasi untuk
E23-28 10 – 14 V Kunci kontak ON. —
BLK immobilizer coil
antenna
BLK/ 0–1V Kunci kontak OFF.
E23-29 Sinyal kunci kontak —
WHT 10 – 14 V Kunci kontak ON.
0–1V Kunci kontak ON.
Relay starting
Kunci kontak diputar ke
E23-30 WHT motor control —
0–1V posisi ST (engine
output
cranking).
E23-31 — — — — —
E23-32 — — — — —
E23-33 — — — — —
E23-34 — — — — —
E23-35 — — — — —
E23-36 — — — — —
E23-37 — — — — —
E23-38 — — — — —
E23-39 — — — — —
E23-40 — — — — —
E23-41 — — — — —
E23-42 — — — — —
1A-186 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Keterangan
terminal kabel
E23-43 — — — — —
E23-44 — — — — —
E23-45 — — — — —
Kunci kontak ON, engine
coolant temp.: kurang dari
95 °C (203 °F), atau A/C
10 – 14 V refrigerant pressure:
kurang dari 600 kPa (87
psi) dengan posisi switch
A/C ON saat mesin hidup.
Output relay kipas
E23-46 LT GRN Kunci kontak ON, engine —
radiator No.1
coolant temp.: 97.5 °C
(207.5 °F) atau lebih tinggi
atau A/C refrigerant
0–2V
pressure: 1100 kPa (159.5
psi) atau lebih tinggi
dengan posisi switch A/C
ON saat mesin hidup.
Mesin hidup switch A/C
10 – 14 V OFF dan selektor blower
pada posisi OFF.
Output relay
E23-47 GRY Mesin hidup switch A/C —
compressor A/C
ON dan selektor blower
0–1V
pada posisi kecepatan
ke-1.
Kunci kontak posisi ON,
engine coolant temp.:
kurang dari 100 °C (212
°F), atau A/C refrigerant
10 – 14 V
pressure: kurang dari
1200 kPa (174 psi)
dengan switch A/C posisi
Output relay kipas
ON saat mesin hidup.
E23-48 GRN radiator No.2 dan —
Kunci kontak ON, engine
No.3
coolant temp.: 102.5 °C
(216.5 °F) atau lebih
tinggi, atau A/C refrigerant
0–2V
pressure: 1500 kPa (217.5
psi) atau lebih tinggi
dengan posisi switch A/C
ON saat mesin hidup.
E23-49 — — — — —
E23-50 — — — — —
E23-51 — — — — —
E23-52 — — — — —
E23-53 — — — — —
E23-54 ORN Ground sensor Kurang dari 0.3 V Kunci kontak ON. —
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-187
Nomor Warna
Sirkuit Tegangan normal Kondisi Keterangan
terminal kabel
Mesin hidup, switch A/C
OFF dan selektor blower
1.38 – 1.52 V pada posisi OFF, tekanan
refrigerant A/C: 800 kPa
(116 psi)
Mesin hidup, switch A/C
ON dan selektor blower
Sinyal A/C
pada posisi kecepatan
E23-55 RED refrigerant 2.15 – 2.38 V —
pertama atau lebih,
pressure sensor
tekanan refrigerant A/C:
1400 kPa (203 psi)
Mesin hidup, switch A/C
ON dan selektor blower
2.67 – 2.95 V pada posisi pertama atau
lebih, tekanan refrigerant
A/C : 1800 kPa (261 psi)
E23-56 — — — — —
Kunci kontak ON pada
3.4 – 3.7 V suhu outlet evaporator A/
C 0 °C (32 °F).
Sinyal A/C Kunci kontak ON pada
WHT/
E23-57 evaporator outlet 2.5 – 2.8 V suhu outlet evaporator A/ —
BLK
air temp. sensor C 15 °C (59 °F).
Kunci kontak ON pada
1.7 – 2.0 V suhu outlet evaporator A/
C 30 °C (86 °F).
E23-58 — — — — —
E23-59 — — — — —
BRN/ Output relay supply 10 – 14 V Kunci kontak OFF.
E23-60 —
WHT main power 0–2V Kunci kontak ON.
I4RS0B110050-
I4RS0A110088-
I4RS0A110089-
I4RS0A110090-
I4RS0B110055-
2. 4 – 6 V I5RS0C110016
3. Lebar pulsa ignition coil : 4 – 5 mdetik.
Referensi bentuk gelombang No.9
Referensi bentuk gelombang No.7 Sinyal VSS pada 30 km/jam (19 m/jam) (model M/T)
Sinyal ignition coil No.1 dan No.4 (2) saat mesin idle Terminal CH1: “C37-9” ke “C37-58”
Terminal CH1: “C37-20” ke “C37-58” pengukuran CH2: “E23-25” ke “C37-58”
pengukuran CH2: “C37-6” ke “C37-58” Seting CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV
Seting CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah dipanaskan hingga suhu
• Setelah dipanaskan hingga suhu Kondisi kerja normal
Kondisi kerja normal pengukuran • Jalankan kendaraan pada 30 km/
pengukuran • Mesin pada putaran idle sesuai jam (19 mil/jam)
spesifikasi
I4RS0B110057-
I4RS0A110091-
1. Sinyal VSS (M/T)
1. Sinyal cylinder reference (Sinyal CMP reference) 2. Sinyal VSS untuk control module EPS
3. 720° sudut crank 3. ON
4. OFF
5. 4 – 5 V
1A-190 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
I4RS0B110058-
Sinyal heated oxygen sensor-1 heater (2) saat mesin 1. Batas atas sinyal heated oxygen sensor-2
idle 2. Batas bawah sinyal heated oxygen sensor-2
I4RS0B110059-
I4RS0A110092- I4RS0A110094-
I4RS0A110093-
I4RS0B110066-
Terminal
CH1: “C37-28” ke “C37-58” Referensi bentuk gelombang No. 21
pengukuran
Sinyal IAC valve dengan kunci kontak ON
Seting CH1: 5 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 10 ms/DIV Terminal
CH1: “C37-49” ke “C37-58”
• Setelah dipanaskan hingga suhu pengukuran
kerja normal Seting CH1: 5 V/DIV
Kondisi oscilloscope WAKTU: 2 ms/DIV
• Mesin pada kecepatan idle
pengukuran • Setelah dipanaskan hingga suhu
• Untuk beberapa detik dari switch Kondisi kerja normal
lampu besar di ON kan pengukuran
• Kunci kontak ON
I5RS0C110017
I4RS0B110068-
1. Sinyal ON
2. Sinyal OFF
3. Satu duty cycle (Sekitar 4 mdetik.)
4. 8 – 14 V
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-193
I4RS0B110071-
I4RS0B110069-
2. Sinyal throttle position sensor
1. Sinyal ON
3. Mesin dipacu (pedal gas diayun)
2. Sinyal OFF
4. Idle
3. Satu duty cycle (Sekitar 4 mdetik.)
4. 8 – 14 V
Referensi bentuk gelombang No.25
Referensi bentuk gelombang No.23 Sinyal knock sensor pada putaran mesin 4000 rpm.
Sinyal sensor manifold absolute pressure (1) dengan Terminal
CH1: “C37-56” ke “C37-58”
kunci kontak ON. pengukuran
Terminal CH1: “C37-53” ke “C37-55” Seting CH1: 1 V/DIV
pengukuran CH2: “C37-54” ke “C37-55” oscilloscope WAKTU: 10 ms/DIV
Seting CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV • Setelah dipanaskan hingga suhu
Kondisi kerja normal
oscilloscope WAKTU: 200 ms/DIV pengukuran
• Setelah dipanaskan hingga suhu • Putaran mesin pada 4000 rpm.
Kondisi kerja normal
pengukuran
• Kunci kontak ON
I4RS0B110072-
I4RS0B110070-
I4RS0B110073-
I4RS0B110074-
1. Sinyal ON
2. Sinyal OFF
3. Hanya duty cycle
I4RS0B110076-
I4RS0A110096-
I4RS0A110098-
Referensi bentuk gelombang No.31
Sinyal pulsa ignition (putaran mesin) (2) saat mesin idle 1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal Ignition coil No.1 dan No.4
Terminal CH1: “C37-20” ke “C37-58”
3. Sinyal No.1 fuel injector
pengukuran CH2: “E23-4” ke “C37-58”
4. Sinyal engine start
Seting CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 10 ms/DIV
• Setelah dipanaskan hingga suhu
Kondisi kerja normal.
pengukuran • Mesin pada putaran idle sesuai
spesifikasi.
I4RS0A110097-
Memeriksa Tahanan
1) Lepas ECM dari bracketnya, lihat "Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM).
PERHATIAN:
Jangan menyentuh terminal ECM atau menghubungkan voltmeter atau ohmmeter (2).
CATATAN:
Jangan menghubungkan konektor lain dari special tool ke ECM.
3) Periksa tahanan antar tiap pasang terminal konektor yang dilepas (1) seperti tertulis pada tabel berikut.
PERHATIAN:
I4RS0A110086-
4 11 6
10
WHT/RED E23-2
WHT 2
GRN BLK/WHT E23-29
5 C37-58 BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110018
1. Box sikring utama 5. Sikring “IG COIL” 9. Sikring “FI” 13. MAP sensor
2. Kunci kontak 6. ECM 10. Sikring “RADIO” 14. A/C refrigerant pressure sensor (jika dilengkapi)
3. Main relay 7. Individual circuit fuse box No. 1 11. DLC 15. Hanya untuk setir kiri
4. BCM (termasuk junction block assy) 8. Sikring “IG ACC” 12. TP sensor
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak di-ONkan, main relay ON (contact point menutup) dan main power disuplai ke ECM.
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Periksa sikring sirkuit Lanjut ke langkah 2. Ganti sikring dan
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak OFF. periksa sirkuit yang
koslet/terhubung ke
2) Periksa kondisi sambungan konektor ECM pada
sikring.
terminal “E23-2”, “E23-29”, “E23-60”, “E23-1”, “E23-16”,
“C37-58”, “C37-15” dan “C37-30”.
3) Jika baik, periksa sikring “RADIO” dan sikring “IG COIL”
dari kemungkinan terbakar.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
2 Periksa sirkuit power supply Lanjut ke langkah 3. Kabel “WHT/RED” atau
1) Ukur tegangan antara terminal “E23-2” dari konektor “WHT” putus.
ECM dan ground bodi.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Periksa sinyal pengapian (ignition) Lanjut ke langkah 4. Kabel “BLK/WHT” atau
1) ON-kan kunci kontak. “GRN” putus.
2) Ukur tegangan antara terminal “E23-29” dari konektor
ECM dan ground bodi.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Periksa sirkuit main relay Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 9.
1) ON-kan kunci kontak.
2) Periksa sikring “FI” (1) (15 A) pada individual circuit fuse
box no. 1 dari putus.
I4RS0A110016-
Apakah tegangan 10 – 14 V?
5 Periksa sirkuti main relay Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 6.
1) Dengan kunci kontak OFF hubungkan konektor ke ECM.
2) ON-kan kunci kontak.
3) Ukur tegangan antara terminal “E23-60” konektor ECM
dan ground bodi.
Apakah tegangan 0 – 1 V?
6 Periksa sirkuit ground ECM Ganti ECM dan periksa Kabel “BLK/ORN” atau
1) OFF-kan kunci kontak. kembali. “BLK” putus atau
tahanan sirkuit tinggi.
2) Lepaskan konektor dari ECM.
3) Ukur tahanan antar tiap terminal “C37-58”, “C37-15” dan
“C37-30” konektor ECM dan ground bodi.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-199
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Periksa sirkuit main relay Lanjut ke langkah 9. Kabel “BLK/RED” putus
1) Lepas main relay (1) dari individual circuit fuse box N0.1. atau tahanan sirkuit
tinggi.
1
I4RS0A110017-
Apakah tegangan 10 – 14 V?
10 Periksa main relay Kabel “BRN/WHT” Ganti main relay.
1) Periksa main relay, lihat ke "Memeriksa Main Relay, putus atau tahanan
Relay Fuel Pump, dan Relay Kontrol Starting Motor pada sirkuit tinggi.
Bab 1C.
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
10
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110033
1. Box sikring utama 4. Injector No.1 7. Injector No.4 10. Sikring “FI”
2. Main relay 5. Injector No.2 8. Sikring “IG COIL” 11. Sikring “IG ACC”
3. ECM 6. Injector No.3 9. Kunci kontak 12. Hanya untuk setir kiri
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-201
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Periksa bunyi kerja fuel injector Sirkuit fuel injector Lanjut ke langkah 2.
1) Gunakan sound scope, periksa bunyi kerja tiap injector dalam kondisi baik.
saat engine cranking.
Apakah tegangan 0 V?
7 Periksa sinyal fuel injector drive Memeriksa fuel injector Kabel “BLU/YEL”, “BLU/
1) Hubungkan konektor ke tiap fuel injector dan ECM lihat "Memeriksa WHT”, “BLU/RED” dan/
dengan kunci kontak posisi OFF. Injector. atau “BLU/ORN” putus.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. Jika hasil pemeriksaan
baik, ganti ECM dan
3) Ukur tegangan antara terminal “C37-1”, “C37-2”, “C37-
periksa kembali.
16”, “C37-17” konektor ECM dan ground bodi
kendaraan.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
1A-202 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
WHT
9
BLK/YEL 5 C37-58 BLK/ORN
BLK
BLK/RED C37-15 BLK
8
2 C37-30 BLK
1
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
BLK/RED E23-16
10
BLK/YEL BRN/WHT E23-60
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110034
1. Box sikring utama 3. ECM 5. Fuel pump 7. Kunci kontak 9. Sikring “IG ACC”
2. Main relay 4. Relay fuel pump 6. Sikring “IG COIL” 8. Sikring “FI” 10. Hanya untuk setir kiri
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-203
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Memeriksa sistim kontrol kerja fuel pump Sirkuit fuel pump dalam Lanjut ke langkah 2.
kondisi baik.
Apakah fuel pump terdengar bekerja selama 3 detik. setelah
kunci kontak di-ONkan?
I2RH01110132-
2 Memeriksa power supply relay fuel pump Lanjut ke langkah 3. Kabel “BLK/WHT” putus
1) Lepaskan relay fuel pump dari individual circuit fuse box atau koslet ke sirkuit
No. 1 dengan kunci kontak posisi OFF. ground.
2) Memeriksa kondisi sambungan ke relay fuel pump pada
masing-masing terminal.
3) Jika kondisinya baik, putar kunci kontak ke posisi ON,
ukur tegangan antara kabel terminal “BLK/WHT”
konektor relay fuel pump dan ground mesin.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
3 Memeriksa power supply relay fuel pump Lanjut ke langkah 4. Kabel “BLK/RED” putus.
1) Putar kunci kontak ke posisi ON, ukur tegangan antara
kabel terminal “BLK/RED” konektor relay fuel pump dan
ground mesin.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa relay fuel pump Lanjut ke langkah 5. Relay rusak.
1) Memeriksa relay fuel pump lihat "Memeriksa Main Relay,
Relay Fuel Pump, dan Relay Kontrol Starting Motor pada
Bab 1C.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Memeriksa sinyal relay fuel pump drive Lanjut ke langkah 7. Ganti ECM dan periksa
1) Ukur tegangan selama 2 detik setelah kunci kontak di- kembali.
ONkan.
Apakah tegangan 0 – 1 V?
1A-204 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
7 Memeriksa sirkuit kabel Lanjut ke langkah 8. Kabel “PNK” koslet ke
1) OFF-kan kunci kontak. ground.
2) Lepas tangki bahan bakar, lihat "Melepas dan
Memasang Tangki Bahan Bakar.
3) Lepaskan konektor dari fuel pump.
4) Ukur tahanan antara konektor terminal kabel “PNK” fuel
pump dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
9 Memeriksa sirkuit fuel pump Fuel pump rusak. Kabel “BLK” putus.
1) OFF-kan kunci kontak.
2) Ukur tahanan antara kabel terminal “BLK” pada konektor
fuel pump dan ground bodi kendaraan.
I3RM0A110081-
1. Injector
2. Delivery pipe
3. Fuel filter dan fuel pump
Perbaikan
CATATAN:
Sebelum menggunakan flow berikut, periksa tegangan battery apakah lebih dari 11 V. Jika tegangan
battery rendah, tekanan berkurang dari spesifikasi meski fuel pump dan saluran dalam kondisi baik.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Memeriksa tekanan bahan bakar Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 5.
1) Periksa tekanan bahan bakar, lihat "Memeriksa Tekanan
Bahan Bakar.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
4 Memeriksa saluran bahan bakar Fuel pressure regulator Perbaiki atau ganti
1) Memeriksa pipa dan selang bahan bakar serta joint yang rusak. komponen yang rusak
rusak atau berubah bentuk. atau berubah .
6
BLK/RED BLK/RED E23-16
1
RED/WHT C37-49
BLK
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110035
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 1) Periksa putaran idle mesin dan IAC duty, lihat Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 4.
"Memeriksa Idle Speed / Idle Air Control (IAC) Duty".
I3RB0A110051-
26
24 28 12V
27
BLK/YEL BLU/WHT E23-19
1
25 5 2
BLK
BLU
YEL BLK
17 13
RED/BLK 3
14 5V
5V
4 GRY/RED C37-14
RED E23-55
WHT
16 5V
WHT/BLU WHT/BLK E23-57
ORN E23-54
12
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
6
18
GRY E23-47
7
19 20 21 23 22 WHT
8
LT GRN E23-46
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RC0A110019
1. Motor blower kipas 9. Relay motor kipas radiator No.2 17. “BACK” fuse 24. Junction block assy.
2. Switch blower kipas 10. Relay motor kipas radiator No.3 18. Individual circuit fuse box No. 1 25. Sikring “IG2 SIG”
3. Switch A/C 11. Motor kipas radiator 19. Sikring “HTR KIPAS” 26. HVAC control module
4. A/C refrigerant pressure sensor 12. Main relay 20. Sikring “FI” 27. Untuk A/C Manual
5. Relay blower motor 13. ECM 21. Sikring “A/C COMP” 28. Untuk A/C Manual (jka
dilengkapi)
6. Relay compressor 14. Kunci kontak 17. Sikring “BACK” 29. Hanya untuk setir kiri
7. Compressor A/C 15. BCM 22. Sikring “IG ACC”
8. Relay motor kipas radiator No.1 16. Evaporator outlet air temp. Sensor 23. Sikring “RDTR KIPAS”
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-209
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
• Ketika outlet air temp. A/C evaporator dibawah 2.5 °C (36.5 °F), A/C OFF (teganan terminal “E23-47
menjadi 10 -14 V). Kondisi ini tidak normal.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Memeriksa penerimaan data dari BCM Lanjut ke flow diagnosa Lanjut ke langkah 2.
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak DTC
posisi OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
3) Memeriksa DTC untuk penerimaan data dari BCM.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
6 Memeriksa A/C evaporator outlet air temp. sensor Lanjut ke langkah 7. Sensor atau sirkuit A/C
1) Lepaskan konektor dari ECM dengan kunci kontak evaporator outlet air
posisi OFF. temp. rusak.
2) Memeriksa kondisi sambungan ke kabel terminal “E23-
57” dan “E23-54” konektor ECM.
3) Jika OK, ukur tahanan antara kabel terminal “E23-57”
dan “E23-54” konektor ECM.
Tahanan evaporator temp. sensor
Pada 0 °C: 6.3 – 6.9 kΩ
Pada 25 °C: 1.8 – 2.2 kΩ
Resistance
10 0 10 20 30
20 30 40 50 60 70 80
Temperature
I3RB0A110053-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
11 Memeriksa sirkuit relay compressor A/C Lanjut ke langkah 12. Lanjut ke langkah 13.
1) Ukur tegangan antara terminal “E23-47” kabel konektor
ECM dan ground bodi kendaraan pada kondisi berikut.
Tegangan antara “E23-47” terminal konektor ECM
dan ground
Ketika mesin hidup dan posisi switch A/C OFF: 10 –
14 V
Ketika mesin hidup, posisi switch A/C dan blower
speed ON: 0 – 1 V
BLK
3
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A110081-
1. Blower kipas motor 3. ECM 5. HVAC control module 7. Untuk A/C otomatis (jika dilengkapi)
2. Blower kipas switch 4. Ke relay motor blower 6. Untuk A/C manual
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah anda mempunyai SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 3.
2 Pemeriksaan sinyal beban kelistrikan Sirkuit sinyal beban Kabel “BLU/WHT” putus
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kelistrikan dalam atau short ke sirkuit,
kontak posisi OFF. kondisi baik. atau sirkuit blower tidak
berfungsi.
2) Hidupkan mesin dan pilih mode “DATA LIST” pada scan
tool.
3) Periksa sinyal beban kelistrikan pada kondisi berikut.
Sinyal beban kelistrikan (untuk A/C manual)
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
OFF atau kecepatan ke-1 : OFF
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
ke-2 atau lebih: ON
Sinyal beban kelistrikan (untuk A/C otomatis) (jika
dilengkapi)
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
OFF atau kecepatan ke-5 atau kurang: OFF
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
ke-6 atau lebih: ON
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
3 Memeriksa sirkuit sinyal beban kelistrikan Sirkuit sinyal beban Kabel “BLU/WHT” putus
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. kelistrikan dalam atau short ke sirkuit,
kondisi baik. atau sirkuit beban
2) Memeriksa tegangan pada terminal “E23-19” konektor
kelistrikan tidak
ECM terhubung, pada kondisi berikut.
berfungsi.
Tegangan pada “E23-19” (untuk A/C manual)
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
OFF atau kecepatan ke-1 : 10 – 14 V
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
ke-2 atau lebih: 0 V
Tegangan pada “E23-19” (untuk A/C otomatis) (jika
dilengkapi)
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
OFF atau kecepatan ke-5 atau kurang: 10 – 14 V
ON kan kunci kontak, selektor blower pada posisi
ke-6 atau lebih: 0 V
8
2
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
GRY BLU/RED
1 BLU/RED C37-58 BLK/ORN
9 L+
H+ C37-15 BLK
10 BLU/BLK 6 BLK C37-30 BLK
L–
4 H–
GRN E23-48
BLUWHT
11 7 5V
BLK
LT GRN C37-24
5
ORN C37-55
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110032
1. Individual circuit fuse box No. 1 5. Relay kipas radiator No. 3 9. Sikring “FI”
2. Main relay 6. Motor kipas radiator 10. Sikring “RDTR KIPAS”
3. Relay kipas radiator No. 1 7. ECT sensor 11. Hanya untuk setir kiri
4. Relay kipas radiator No. 2 8. ECM
1A-214 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Perbaikan
PERINGATAN:
Jaga tangan, tool, dan kain dari kipas radiator untuk menghindari kecelakaan. Kipas bekerja secara
elektrik dan dapat beroperasi dengan atau tanpa mesin hidup. Kipas dapat hidup secara otomatis
sesuai perintah sensor ECT dengan kunci kontak “ON”.
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah muncul DTC sirkuit ECT sensor (DTC P0116 / Lanjut ke flow DTC. Lanjut ke langkah 2.
P0117 / P0118) dan/atau sirkuit kipas radiator (DTC P0480)?
2 Memeriksa sirkuit kontrol kipas radiator kecepatan Sistim kontrol kipas Lakukan dari langkah 2
rendah radiator kecepatan hingga langkah 8 pada
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. rendah dalam kondisi flow diagnosa DTC
baik. P0480. Jika OK, lanjut
2) Hidupkan mesin dan pilih mode “DATA LIST” pada scan
ke langkah 3.
tool.
3) Panaskan mesin hingga suhu pendingin mesin 97.5 °C,
207.5 °F atau lebih dan switch A/C OFF. (Jika suhu
pendingin mesin tidak naik, periksa sistim pendingin
atau ECT sensor.)
Apakah tegangan 10 – 14 V?
4 Memeriksa sirkuit kabel kipas radiator Lanjut ke Langkah 5. Kabel “BLK” putus atau
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. sirkuit tahanan tinggi.
2) Ukur tahanan antara kabel terminal “BLK” dari konektor
motor kipas radiator dan ground bodi kendaraan dilepas.
8
2
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
GRY BLU/RED
1 BLU/RED C37-58 BLK/ORN
9 L+
H+ C37-15 BLK
10 BLU/BLK 6 BLK C37-30 BLK
L–
4 H–
GRN E23-48
BLUWHT
11 7 5V
BLK
LT GRN C37-24
5
ORN C37-55
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I5RS0C110032
1. Individual circuit fuse box No. 1 5. Relay kipas radiator No. 3 9. Sikring “FI”
2. Main relay 6. Motor kipas radiator 10. Sikring “RDTR KIPAS”
3. Relay kipas radiator No. 1 7. ECT sensor 11. Hanya untuk setir kiri
4. Relay kipas radiator No. 2 8. ECM
Perbaikan
PERINGATAN:
Jaga tangan, tool, dan kain dari kipas radiator untuk menghindari kecelakaan. Kipas radiator bekerja
secara elektrik dan dapat beroperasi dengan atau tanpa mesin hidup. Kipas dapat hidup secara
otomatis sesuai perintah ECT sensor dengan kunci kontak “ON”.
CATATAN:
• Sebelum dilakukan perbaikan, perhatikan "Perhatian pada Pemeriksaan Sirkuit ECM".
• Ketika mengukur tegangan sirkuit, tahanan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, hubungkan
special tool ke ECM dan/atau konektor ECM lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya".
1A-216 Informasi Umum dan Diagnosa Mesin
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah muncul DTC sirkuit ECT sensor (DTC P0116 / Lanjut ke flow DTC Lanjut ke langkah 2.
P0117 / P0118) dan/atau sirkuit kipas radiator (DTC P0480)?
2 Memeriksa sirkuit kontrol kipas radiator kecepatan Lanjut ke langkah 3. Lakukan langkah 2 s/d
rendah langkah 5 pada
1) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. "Memeriksa Sistim
2) Hidupkan mesin dan pilih mode “DATA LIST” pada scan Kontrol Kipas Radiator
tool. Kecepatan Rendah".
3) Panaskan mesin hingga suhu pendingin mesin 97.5 °C,
207.5 °F atau lebih dan switch A/C OFF. (Jika suhu
pendingin tidak naik, periksa sistim pendingin mesin
atau ECT sensor.)
Apakah tegangan 10 – 14 V?
6 Periksa kabel sirkuit kipas radiator No. 2 Lanjut ke langkah 7. Kabel “BLU/BLK” koslet
1) Lepaskan konektor dari motor kipas radiator dengan ke sirkuit ground.
kunci kontak OFF.
2) Ukur tahanan antara kabel terminal “BLU/BLK” konektor
relay kontrol kipas radiator No. 2 dan ground bodi
kendaraan yang dilepas.
Apakah tegangan 0 V?
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-217
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
8 Memeriksa kontrol kipas radiator No. 2 Lanjut ke langkah 10. Lanjut ke langkah 9.
1) Hubungkan relay kontrol kipas radiator No. 2 ke
individual circuit fuse box No. 1 dengan kunci kontak
OFF.
2) Hidupkan mesin saat ECT lebih dari 102.5 °C, 216.5 °F.
3) Ukur tegangan antara ground bodi kendaraan dan kabel
terminal “BLU/BLK” konektor motor kipas radiator yang
dilepas.
Apakah tegangannya 10 – 14 V?
9 Memeriksa relay kontrol kipas radiator No.2 Kabel “BLU/BLK” putus Relay kontrol kipas
1) Lepas relay kontrol kipas radiator No.2 dengan kunci atau sirkuit tahanan radiator No.2. rusak
kontak OFF. tinggi.
2) Memeriksa relay kontrol kipas radiator No.2, lihat
"Pemeriksaan Relay Kipas Radiator
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa Idle Speed / Idle Air Control (IAC) 2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.
Duty 3) Periksa putaran idle mesin dan “IAC duty” dengan
S4RS0A1106001
menggunakan mode “Data List” pada scan tool
Sebelum memeriksa idle speed / IAC duty, pastikan hal
untuk memeriksa “IAC duty”.
berikut ini.
4) Jika duty dan/atau putaran idle diluar spesifikasi,
• Kabel dan selang electronic fuel injection dan sistim
periksa idle air control system, lihat "Memeriksa Idle
kontrol mesin dan emission terhubung terhubung
Air Control System".
dengan baik.
• Play kabel gas normal (tidak terlalu kencang). Putaran idle dan IAC duty
• Celah valve diperiksa sesuai jadwal perawatan. MODEL A/C OFF A/C ON
700 ± 50 rpm
• Timing pengapian sesuai spesifikasi. M/T 850 ± 50 rpm
10 – 55%
• Seluruh accessories (wiper, heater, lampu, A/C, dll.) A/T pada posisi 750 ± 50 rpm
tidak bekerja. 850 ± 50 rpm
P atau N 10 – 55%
• Filter udara terpasang dengan benar dan kondisinya
baik. 5) Periksa apakah putaran idle mesin terpengaruh saat
• Tidak ada kebocoran udara pada air intake system. A/C di-ONkan (jika dilengkapi A/C). Jika tidak,
Setelah semua diketahui, periksa idle speed dan IAC periksa sirkuit sistim A/C dan idle air control system.
duty sebagai berikut.
CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, tepatkan
tuas transmisi pada posisi “Netral” (posisi
“P” untuk A/T), dan tarik rem tangan dan
ganjal roda penggerak.
(A)
1
I4RS0A110013-
Informasi Umum dan Diagnosa Mesin 1A-219
09912–58490 09930–76420
3-way joint & hose Timing-light (tipe battery
kering)
) )
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa EVAP Canister Purge Memeriksa EVAP Canister Purge Valve dan
S4RS0A1206001
CATATAN:
Sirkuitnya
S4RS0A1206002
Sebelum memeriksa, pastikan tuas transmisi PERINGATAN:
pada posisi netral (model A/T, pada posisi Jangan melakukan vacuum (menghisap)
“P”) dan tuas rem tangan ditarik penuh. dengan mulut; karena uap bahan bakar dapat
terhisap.
1) Lepas purge selang (1) dari EVAP canister (2).
2) Letakkan jari di ujung selang yang dilepas dan
PERHATIAN:
periksa vacuum tidak terjadi saat mesin dingin dan
lakukan putaran idle. Jika hasil pemeriksaan tidak Jangan melakukan vacuum lebih dari –86
sesuai, periksa EVAP canister purge valve, wire kPa (–12.47 psi); karena EVAP canister purge
harness dan ECM. valve dapat rusak.
I4RS0A120002-
1B-2 Peralatan Kontrol Emisi
ii) Putar kunci kontak ke posisi ON, hapus DTC 2) Periksa kerja purge valve dan saluran vacuum dari
dan pilih mode “MISC TEST” pada SUZUKI sumbatan ketika valve ON dan OFF dengan
scan tool. menggunakan SUZUKI scan tool atau kabel jumper.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai, periksa selang
Special tool
vacuum, EVAP canister purge valve, wire harness
(A): SUZUKI scan tool
dan sambungan-sambungan.
Spesifikasi EVAP canister purge valve
[A] Valve OFF: Ketika vacuum (–60 kPa (–8.7 psi))
pada selang (1), vacuum dapat diberikan.
(A)
[B] Valve ON: Ketika vacuum terjadi pada selang
(1), vacuum tidak dapat diberikan.
Special tool
(A): 09917–47011
[A] [B]
1 (A)
I4RS0A120003- (A)
b) Tidak menggunakan SUZUKI scan tool:
CATATAN:
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pasti-
kan membaca terlebih dahulu "Perhatian
1
pada Pemeriksaan Sirkuit ECM pada Bab 1A". 1
I3RB0A120005-
i) Lepas selang vacuum purge valve dari
intake manifold dan EVAP canister.
Memeriksa Saluran Vacuum
ii) Lepas ECM dari bracketnya dengan S4RS0A1206003
konektor ECM tetap terpasang lihat Hidupkan mesin dan lakukan putaran idle. Lepas selang
"Melepas dan Memasang Engine Control vacuum (1) dari EVAP canister purge valve (2). Dengan
Module (ECM) pada Bab 1C". meletakkan jari pada selang yang dilepas, periksa
iii) Hubungkan special tool antara ECM and apakah terjadi vacuum.
konektor ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Jika tidak, bersihkan saluran vacuum dengan menyem-
Sirkuitnya pada Bab 1A". protkan angin.
iv) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Gunakan kabel jumper, groundkan sirkuit
terminal “C37-29” special tool (valve ON: “B”)
dan lepas ground (valve OFF: “A”).
“C37-29”
“A”
“B”
I3RM0A120006-
I4RS0A120004-
Peralatan Kontrol Emisi 1B-3
Memeriksa Selang Vacuum dan Purge Valve 5) Pada kondisi ini, hubungkan 12 V-battery ke terminal
Chamber EVAP canister purge valve. Jika vacuum tidak dapat
S4RS0A1206004 diberikan, EVAP canister purge valve dalam kondisi
Periksa kondisi sambungan selang dan purge valve baik.
chamber dari kemungkinan bocor, tersumbat dan rusak. Jika dapat diberikan, ganti EVAP canister purge
Ganti jika perlu. valve.
PERINGATAN:
Jangan menghisap valve. Uap bahan bakar
yang ada didalamnya sangat berbahaya.
Special tool
(A): 09917–47011
(A)
I4RS0A120005-
PERHATIAN: (A)
I3RM0A120008-
I4RS0A120006- I2RH0B120006-
I2RH0B120005-
PERHATIAN:
I2RH0B120007-
Jangan menggunakan tool yang berujung 6) Setelah memeriksa vacuum, matikan mesin dan
tajam untuk membersihkan carbon. lepas PCV valve (1).
Hati-hati jangan sampai EGR valve (1), valve Goyang valve dan dengarkan bunyi untuk
seat (3) dan rod rusak atau bengkok. memeriksa needle di dalam valve. Jika valve tidak
berbunyi, ganti.
3) Periksa valve (2), valve seat dan rod dari kerusakan,
retak, bengkok atau lainnya.
Peralatan Kontrol Emisi 1B-5
I2RH0B120008-
6) Hubungkan konektor IAC valve. 4) Pasang IAC valve, lihat "Melepas dan Memasang
7) Periksa apakah putaran idle speed meningkat atau Idle Air Control (IAC) Valve".
menurun ketika konektor terhubung ke IAC valve.
Jika putaran idle tidak berubah, periksa IAC valve
dan wiring harness.
1C-2 Peralatan Kelistrikan Mesin
Melepas dan Memasang Idle Air Control (IAC) 3) Lepas konektor dari ECM sebagaimana berikut.
Valve a) Tekan lock (1) untuk membuka kunci lock lever
S4RS0A1306003
(2).
Melepas b) Putar lock lever ke arah tanda panah hingga
berhenti.
1) Lepas throttle body, lihat "Melepas dan Memasang
Throttle Body pada Bab 1D".
2) Lepas lAC valve dari throttle body.
Memasang
1) Pasang gasket baru (2) ke throttle body (1).
2) Pasang IAC valve (3) ke throttle body. 1 2
Kencangkan screw IAC valve sesuai spesifikasi I4RS0A130003-
momen.
Memasang
Momen pengencangan Kebalikan dari prosedur melepas perhatikan hal-hal
Screw IAC valve (a): 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb- berikut:
ft)
• Hubungkan konektor ke ECM sebagaimana berikut.
a. Pastikan konektor lock lever ECM pada posisi
1
membuka.
2
(a)
I3RB0A130001- I4RS0B130021-
3) Pasang throttle body, lihat "Melepas dan Memasang b. Pasang konektor ECM ke ECM hingga berhenti
Throttle Body pada Bab 1D". dengan lock lever dibuka.
Melepas I4RS0B130022-
1) Lepas kabel negatif battery. c. Kunci konektor ECM dengan baik dengan
menarik penguncinya ke atas.
2) Lepas ECM (1) dari bracketnya dengan melepas
baut-bautnya (2).
I4RS0A130004-
2
I4RS0A130002-
Peralatan Kelistrikan Mesin 1C-3
I3RM0A130005-
1C-4 Peralatan Kelistrikan Mesin
Melepas dan Memasang Throttle Position (TP) Melepas dan Memasang Engine Coolant
Sensor Temperature (ECT) Sensor
S4RS0A1306007 S4RS0A1306008
Melepas
Melepas 1) Lepas kabel negatif battery.
1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kuras air pendingin, lihat "Menguras Sistim
2) Lepas konektor TP sensor dan lepas TP sensor dari Pendingin pada Bab 1F".
throttle body.
PERINGATAN:
Memasang Untuk menghindari bahaya luka bakar,
1) Pasang TP sensor (1) ke throttle body. jangan melepas tutup radiator ketika mesin
2) Pasang TP sensor ke throttle body sehingga dan radiator panas. Jika tidak air panas
lubangnya (3) agak jauh dari lubang screw TP bertekanan akan menyembur keluar karena
sensor (2) seperti pada gambar dan putar TP sensor adanya tekanan.
berlawanan arah jarum jam agar lubangnya lurus.
3) Lepas air intake pipe.
Momen pengencangan
Screw TP sensor (a) 2.5 N·m (0.25 kg-m, 1.8 lb-ft) 4) Lepas konektor dari ECT sensor (1).
1
1
2
(a)
3
I2RH0B130008-
1,(a)
I2RH0B130009-
I4RS0A130006-
[A]: HO2S-1
[B]: HO2S-2
Melepas
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya luka bakar,
jangan menyentuh sistim exhaust saat
panas. Melepas sensor oxygen harus
dilakukan ketika sistim dingin.
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas, perhatikan hal-hal
berikut.
• Kencangkan heated oxygen sensor (1) sesuai
spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Heated oxygen sensor (a) 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5
lb-ft)
• Pasang exhaust manifold, lihat "Melepas dan
Memasang Exhaust Manifold pada Bab 1K", jika
dilepas. I4RS0A130013-
• Hubungkan konektor heated oxygen sensor (1) dan 2) Hubungkan konektor ke CMP sensor dengan baik.
clamp wiring harness dengan baik.
3) Hubungkan kabel negatif ke battery.
• Setelah memasang heated oxygen sensor, hidupkan
mesin dan periksa kebocoran gas buang.
Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor
S4RS0A1306014
[A]
Memeriksa langsung
• Periksa O-ring dari kerusakan.
• Periksa ujung permukaan sensor dan gigi rotor sinyal
bebas dari partikel metal dan kerusakan.
1, (a)
[B]
I4RS0B130015-
Memeriksa kinerja
1) Lepas partikel metal di ujung permukaan CMP
sensor, jika ada.
2) Pasang 12 V battery (1) dan hubungkan terminal
1, (a) positif ke terminal “Vin” (2) dan terminal negatif ke
I3RM0A130007-
terminal “Massa” (3) sensor. Kemudian gunakan
[A]: HO2S-1 ohmmeter, ukur tahanan antara terminal “Vout” (4)
[B]: HO2S-2 sensor dan terminal negatif battery dengan
menggeser magnet (besi) (5) pada jarak sekitar 1
Melepas dan Memasang Camshaft Position mm (0.03 in.) dari ujung permukaan CMP sensor.
(CMP) Sensor Jika tahanan tidak berubah sesuai spesifikasi di
S4RS0A1306013 bawah, ganti CMP sensor.
Melepas
Tahanan CMP sensor
1) Lepas kabel negatif battery.
Tahanan bervariasi mulai kurang dari 220 Ω (ON)
2) Lepas konektor dari CMP sensor. hingga tidak terhingga (OFF) atau dari tidak
3) Lepas camshaft position sensor dari cylinder head. terhingga (OFF) hingga kurang dari 220 Ω (ON)
Memasang
1) Pasang camshaft position sensor ke cylinder head.
Momen pengencangan
Baut CMP sensor (a) 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
Peralatan Kelistrikan Mesin 1C-7
Memasang
1) Pasang crankshaft position sensor ke cylinder block.
Kencangkan baut CKP sensor sesuai spesifikasi
momen.
Momen pengencangan
Baut CKP sensor (a) 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
(a)
I4RS0A130007-
Memeriksa langsung
I4RS0B130016- • Periksa O-ring dari kerusakan.
• Periksa ujung permukaan sensor dan gigi pulley
Melepas dan Memasang Crankshaft Position sinyal bebas dari partikel metal dan kerusakan.
(CKP) Sensor
S4RS0A1306015
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas generator drive belt, kendurkan baut pivot dan
geser generator ke belakang.
3) Lepas konektor dari sensor crankshaft position.
4) Lepas sensor crankshaft position (1) dari cylinder
I3RB0A130006-
block.
I2RH0B130012-
1C-8 Peralatan Kelistrikan Mesin
3
2 4
5 1
I4RS0B130019-
2, (a)
I4RS0B130018-
I3RB0A130007-
Peralatan Kelistrikan Mesin 1C-9
Memeriksa Main Relay, Relay Fuel Pump, dan 4) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa bahwa
Relay Kontrol Starting Motor tegangannya sama dengan tegangan battery.
S4RS0A1306019 Jika tidak, periksa wiring harness putus atau
1) Lepas kabel negatif battery. sambungan kendur.
2) Lepas main relay (1), fuel pump relay (3) dan relay 5) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan hubungkan
kontrol starting motor (2) dari relay box. konektor ke MAF dan IAT sensor.
3) Periksa apakah tidak ada hubungan antara terminal 6) Lepas ECM dari bracketnya, lihat "Melepas dan
“C” dan “D”. Jika ada hubungan, ganti relay. Memasang Engine Control Module (ECM)"
4) Hubungkan terminal positif (+) battery ke terminal 7) Hubungkan special tool antara ECM dan konektor
“B” relay. Hubungkan terminal negatif (–) battery ke ECM, lihat "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya pada
terminal “A” relay. Periksa hubungan antara terminal Bab 1A".
“C” dan “D”. Jika tidak ada hubungan ketika relay 8) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa
terhubung ke battery, ganti relay. tegangan sinyal MAF antara terminal sirkuit “C37-
26” dan terminal sirkuit “C37-27” special tool.
Tegangan sinyal MAF antara terminal sirkuit
2
“C37-26” dan terminal sirkuit “C37-27” special
tool
1 Tegangan sinyal MAF dan IAT sensor saat kunci
3
kontak ON: 0.5 – 1.0 V
“C37-27” “C37-26” 1
"A" "C"
I4RS0A130009-
"B"
1. ECM
"D"
I3RB0A130009-
1C-10 Peralatan Kelistrikan Mesin
Melepas dan Memasang Mass Air Flow (MAF) Memeriksa Mass Air Flow (MAF) dan Intake Air
dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor Temperature (IAT) Sensor
S4RS0A1306021 S4RS0A1306022
PERHATIAN: PERHATIAN:
• Jangan membongkar MAF dan IAT sensor. Jangan memanaskan MAF dan IAT sensor
lebih dari 100 °C (212 °F), MAF dan IAT
• Jangan membenturkan MAF dan IAT
sensor akan rusak.
sensor.
• Jangan membersihkan MAF dan IAT • Periksa O-ring (1) sensor dari kerusakan. Ganti jika
sensor. perlu.
• Jika MAF dan IAT sensor terjatuh, harus • Hembuskan udara panas ke bagian temperature
diganti. sensing (2) MAF dan IAT sensor (3), gunakan
• Jangan menyemprotkan angin menggu- pengering udara panas (4) dan ukur tahanan antara
nakan air gun atau sejenisnya. terminal sensor sambil memanaskan udara secara
• Jangan meletakkan jari atau benda lainnya bertahap.
ke MAF dan IAT sensor. Hal ini dapat Jika hasil pengukuran tahanan tidak menunjukkan
menyebabkan kerusakan. karakteristik sebagaimana gambar, ganti MAF dan
IAT sensor.
Melepas Tahanan intake air temperature sensor
1) Lepas kabel negatif battery. –20 °C (–4 °F): 13.6 – 18.4 kΩ
2) Lepas konektor MAF dan IAT sensor. 20 °C (68 °F): 2.21 – 2.69 kΩ
3) Lepas case filter udara (1). 60 °C (140 °F): 0.493 – 0.667 kΩ
4) Lepas MAF dan IAT sensor (2) dari case filter udara.
1 3
5
1
2 4
I4RS0A130010-
[D]
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal [C]
berikut.
• Kencangkan screw MAF dan IAT sensor sesuai
spesifikasi.
(2.45) [B]
Momen pengencangan
Screw MAF dan IAT sensor (a) 1.5 N·m (0.15 kg- [A]
m, 1.1 lb-ft)
(0.58)
(a) 0 20 40 60 80
32 68 104 140 176
[E]
I4RS0A130012-
Pemeriksaan Electric Load Current Sensor Tanpa Menggunakan SUZUKI Scan Tool
pada Kendaraan (Jika Dilengkapi) 1) Ukur tegangan sensor antara terminal “C37-23” dari
S5RS0C1306027
connector ECM dan ground bodi kendaraan dengan
Menggunakan SUZUKI Scan Tool
melihat pada "Pemeriksaan ECM dan Sirkuitnya
1) Pasang scan tool ke DLC dengan kunci kontak pada pada Bab 1A".
posisi OFF. Jika hasil pemeriksaan memuaskan, electric load
2) Periksa “Arus Battery” yang ditampilkan pada scan current sensor dalam kondisi baik.
tool dengan kondisi sebagai berikut. Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa
Arus Battery komponen-komponen dan sirkuit di bawah ini.
Kunci kontak ON: 6.5 – 7.5 A • Sirkuit electric load current sensor (power, ground
Kunci kontak ON, lampu besar ON: 18.6 – 19.1 A dan output)
Kunci kontak ON, lampu besar ON dan switch • Komponen-komponen sistim pengisian adalah
motor blower pada posisi HI: 27.1 – 27.6 A sebagai berikut
Mesin pada putaran idle, lampu besar ON, switch – Battery (lihat pada "Pemeriksaan Battery pada
motor blower pada posisi HI position dan switch Bab 1J")
defogger belakang ON: 38.1 – 41.7 A
– Alternator (lihat pada "Pemeriksaan Generator
Bila hasil pemeriksaan memuaskan, electric load current pada Bab 1J")
sensor berada dalam kondisi baik. – Sirkuit generator output control (lihat pada "Tes
Bila hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa Generator (Pemeriksaan Battery Undercharge)
komponen-komponen dan sirkuit di bawah ini. pada Bab 1J")
• Sirkuit Electric load current sensor (power, ground – Sirkuit generator field coil monitor (lihat pada
dan output) "Pemeriksaan Generator pada Bab 1J")
• Komponen-komponen sistim pengisian adalah Jika sirkuit electric load current sensor dan sistim
sebagai berikut pengisian dalam kondisi baik, maka electric load current
– Battery (lihat pada "Pemeriksaan Battery pada Bab sensor (1) dalam keadaan rusak.
1J")
– Alternator (lihat pada "Pemeriksaan Generator
1
pada Bab 1J")
– Sirkuit generator output control (lihat pada
"Memeriksa Alternator (Battery Soak) pada Bab 2
1J")
– Sirkuit generator field coil monitor (lihat pada
"Pemeriksaan Generator pada Bab 1J")
Jika sirkuit electric load current sensor dan sistim
pengisian dalam kondisi baik, maka electric load current
sensor (1) dalam keadaan rusak.
1 I5RS0C130001-01
I5RS0C130001-01
Spesifikasi
Spesifikasi Momen pengencangan
S4RS0A1307001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Screw IAC valve 3.5 0.35 2.5 )
Baut ECM 8 0.8 6.0 )
Screw TP sensor 2.5 0.25 1.8 )
ECT sensor 15 1.5 11.0 )
Heated oxygen sensor 45 4.5 32.5 )
Baut CMP sensor 10 1.0 7.5 )
Baut CKP sensor 10 1.0 7.5 )
Knock sensor 22 2.2 16.0 )
Screw MAF dan IAT sensor 1.5 0.15 1.1 )
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Mekanisme Mesin
Uraian Umum
Uraian Konstruksi Mesin
S4RS0A1401001
Mesin ini dilengkapi pendingin air, in line 4 cylinder, 4 langkah berbahan bakar bensin dengan D.O.H.C. (Double
Overhead Camshaft) dengan mekanisme konfigurasi valve tipe “V” dan 16 valve (4 valve untuk setiap cylinder).
Double overhead camshaft terpasang pada cylinder head: digerakkan oleh crankshaft melalui timing chain dan tidak
menggunakan push rod untuk membuka dan menutup valve.
I3RM0A140001-
1
7
2
3
8 9
12
13
11
10
14
Crank angle
Overlap of valves
I3RH0B140002-
4. Saluran oli ke chamber untuk waktu perlambatan 8. Filter oli 10. Oil pan 12. Flow oli
5. Saluran oli ke chamber untuk waktu percepatan 9. Pompa oli 11. Control signal dari ECM
I3RH0B140003-
Mekanisme Mesin 1D-3
2 4
3
1
6
I3RH0B140006-
Waktu Perlambatan
I3RH0B140004-
Ketika duty ratio sinyal output dari ECM ringan, spool
valve dari oil control valve bergerak ke kanan (ke arah
6. Seal
coil). Dengan pergerakan spool ini menyebabkan oli
bertekanan masuk ke chamber perlambatan dan oli
Waktu Percepatan pada chamber percepatan akan dikeluarkan. Kerja
Ketika duty ratio output sinyal dari ECM berat, spool tersebut akan menggerakkan rotor (3) dan akibatnya
valve (4) oil control valve bergerak ke kiri (berlawanan timing intake valve diperlambat.
arah dengan coil (5)). Dengan gerakan spool valve ini,
oli bertekanan (1) masuk ke chamber untuk
mempercepat timing dan oli pada chamber perlambatan
dikeluarkan. Kerja tersebut akan menggerakkan rotor (3)
dan akibatnya timing intake valve dipercepat.
I3RH0B140007-
1 2
4
I3RH0B140005-
2. Oli keluar
Kondisi
Valve timing Kontrol target Akibat
pengendaraan
Putaran mesin rendah Meningkatkan momen mesin
Mempercepat penutupan intake valve
atau sedang dengan Menuju percepatan pada putaran rendah dan
untuk meningkatkan efisiensi volumetric.
beban mesin berat rata-rata (sedang).
Putaran mesin tinggi
Memperlambat penutupan intake valve
dengan beban mesin Menuju perlambatan Meningkatkan tenaga mesin.
untuk meningkatkan efisiensi volumetric.
berat
Memperpendek overlap pembukaan
valve utuk mencegah aliran balik gas
buang ke intake manifold dan Putaran idle mesin stabil.
Suhu air pendingin
Sangat lambat mengurangi peningkatan konsumsi Meningkatkan efisiensi bahan
mesin rendah
bahan bakar. bakar.
Memperlambat putaran idle sehingga
putaran idle tetap stabil.
Memperpendek overlap pembukaan
Saat mesin mulai
Sangat lambat valve utuk mencegah aliran balik gas Start mesin mudah.
hidup dan mati (stop)
buang ke intake manifold.
CATATAN:
Setelah mesin dipanaskan, tepatkan tuas
transmisi pada posisi “Netral”, aktifkan rem
tangan dan ganjal roda penggerak.
I2RH0B140005-
I2RH0B140003-
9) Hidupkan (crank) mesin dengan battery penuh, dan
7) Pasang special tool (Compression gauge) ke lubang perhatikan kompresi tertinggi pada compression
busi. gauge.
Special tool
(A): 09915–64512
(B): 09915–64530
(C): 09915–67010
Mekanisme Mesin 1D-5
I3RH0B140011-
(A)
I2RH0B140003-
I2RH0B140006-
Mekanisme Mesin 1D-7
I2RH0B140013-
1. Special tool
2. Magnet
I2RH0B140014-
I3RM0A140005-
6) Pilih nomor shim baru (1) dengan ketebalan yang Special tool
paling mendekati. (A): 09916–67020
(A): 09916–67021
Nomor shim baru yang tersedia
Ketebalan Nomor Ketebalan Nomor
mm (in.) Shim mm (in.) Shim (A) 2
2.175 (0.0856) 218 2.600 (0.1024) 260
2.200 (0.0866) 220 2.625 (0.1033) 263
2.225 (0.0876) 223 2.650 (0.1043) 265
2.250 (0.0886) 225 2.675 (0.1053) 268
2.275 (0.0896) 228 2.700 (0.1063) 270
2.300 (0.0906) 230 2.725 (0.1073) 273
2.325 (0.0915) 233 2.750 (0.1083) 275 1
2.350 (0.0925) 235 2.775 (0.1093) 278
2.375 (0.0935) 238 2.800 (0.1102) 280 I3RM0A140006-
I2RH0B140149-
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Elemen Filter Udara
S4RS0A1406001
1
Melepas
1) Buka case filter udara (1) dengan melepas clamp
(2).
2) Lepas elemen filter udara dari case.
I3RM0A140007-
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dengan prosedur melepas.
Mekanisme Mesin 1D-9
Pemeriksaan
Periksa element filter udara dari kotoran. Ganti elemen
jika terlalu kotor.
Membersihkan
Semprotkan udara (kompresor) dari sisi outlet element.
I2RH0B140032-
I2RH0B140150-
4) Lepas case filter udara (3) dan resonator (4). 12) Lepas cylinder head cover (1) dengan gasket
5) Lepas cylinder head cover atas (5). cylinder head cover (2) dan gasket busi (3).
2
1
4
3
5
I3RM0A140008-
I2RH0B140034-
6) Lepas coupler ignition coil (1).
7) Lepas ignition coil assy. (2) dengan kabel busi (3). Memasang
8) Lepas clamp wire harness (4) dari cylinder head 1) Pasang gasket baru lubang busi (1) dan gasket baru
cover. cylinder head cover (2) ke cylinder head cover (3)
seperti pada gambar.
1D-10 Mekanisme Mesin
CATATAN:
Ketika memasang cylinder head cover, hati-
hati agar gasket cylinder head cover atau
gasket lubang busi tidak bergeser atau jatuh.
I2RH0B140035-
I2RH0B140036-
I2RH0B140037-
Mekanisme Mesin 1D-11
5, (a)
1
4
I4RS0A140001-
7 (b)
6 (a)
4 5
2
I4RS0A140002-
1. Throttle body 5. Idle air control valve : 2.5 N⋅m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft)
2. Gasket throttle body 6. Screw IAC valve : Jangan digunakan kembali.
3. TP sensor 7. Screw sensor TP
4. Gasket : 3.5 N⋅m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)
1D-12 Mekanisme Mesin
Memasang
1) Pasang IAC valve ke throttle body, lihat "Melepas
dan Memasang Idle Air Control (IAC) Valve pada
Bab 1C".
2) Pasang TP sensor ke throttle body, lihat "Melepas
dan Memasang Throttle Position (TP) Sensor pada
Bab 1C".
3) Bersihkan permukaan dan pasang gasket throttle
1
I3RM0A140011- body baru (1) ke intake manifold.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery. 1
2) Kuras air pendingin, lihat "Menguras Sistim
Pendingin pada Bab 1F".
3) Lepas kabel gas (1) dari throttle body.
I3RM0A140014-
5 2
I3RM0A140012- 4
5 2
I3RM0A140013-
4 7) Hubungkan kabel gas dan setel cable play sesuai
spesifikasi, lihat "Menyetel Kabel Gas".
8) Pasang selang outlet filter udara, purge valve
chamber dan EVAP canister.
9) Isi kembali air pendingin, lihat "Membilas dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin pada Bab 1F".
1 3
10) Hubungkan kabel negatif battery.
I3RM0A140013-
CATATAN:
TP sensor, idle air control valve atau
komponen lain yang mengandung karet tidak
boleh direndam dalam solvent atau cairan
pembersih lainnya. Reaksi kimia akan
mengembangkan, mengeraskan atau
merusak komponen ini.
I3RM0A140015-
1D-14 Mekanisme Mesin
I4RS0A140003-
1. Intake manifold 7. EGR pipe 13. EVAP canister purge valve 19. Ke PCV valve
2. O-ring Intake manifold 8. O-ring 14. Selang EVAP canister purge valve 20. Ke cylinder head cover
3. Throttle body 9. Gasket 15. Selang brake booster 21. Ke brake booster
4. Sensor TP 10. Sensor MAP 16. Baut bracket EVAP canister purge valve 22. Ke case filter udara
5. IAC valve 11. Selang PCV valve 17. Baut mounting throttle body : 5 N⋅m (0.5 kg-m, 4.0 lb-ft)
6. O-ring 12. Breather hose 18. Ke EGR valve : Jangan digunakan kembali.
Mekanisme Mesin 1D-15
4 2
1
I4RS0A140004-
I4RS0A140006-
[A]: Model A/T 10. Baut engine mounting kanan 21. Baut bracket engine mounting body belakang
[B]: Model M/T 11. Baut engine mounting kiri 22. Baut bracket engine mounting No.3 belakang
1. Bracket engine mounting kanan 12. Baut bracket engine mounting No.1 kiri 23. Tanda kuning
2. Engine mounting kanan 13. Baut bracket engine mounting No.2 kiri (pendek) 24. Bagian depan kendaraan
3. Bracket engine mounting No.1 kiri 14. Baut bracket engine mounting No.2 kiri (panjang) 25. Stiffener engine mounting belakang
4. Engine mounting kiri 15. Mur bracket engine mounting kiri 26. Baut stiffener engine mounting belakang
5. Bracket engine mounting No.2 kiri 16. Mur engine mounting kiri : 65 N⋅m (6.5 kg-m, 47.0 lb-ft)
6. Engine mounting belakang 17. Baut engine mounting belakang : 55 N⋅m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
7. Bracket engine mounting No.1 belakang 18. Baut bracket engine mounting No.1 belakang : 85 N⋅m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
8. Bracket Engine mounting No.2 belakang 19. Baut bush engine mounting belakang : 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
9. Mur engine mounting kanan 20. Baut bracket engine mounting No.2 belakang
Mekanisme Mesin 1D-17
Melepas dan Memasang Engine Assy. • Engine oil pressure switch (11)
S4RS0A1406013
Melepas • Sensor CKP (12)
1) Lepas tekanan bahan bakar, lihat "Prosedur • Knock sensor (13)
Mengeluarkan Tekanan Bahan Bakar pada Bab 1G". • VSS (14)
2) Lepas kabel negatif dan positif battery. • Back up light switch (15) (M/T)
3) Lepas battery dan tray. • Generator (16)
4) Lepas engine hood setelah melepas selang washer • Starting motor (17)
kaca depan. • Terminal ground (18) dari cylinder block
5) Lepas cover bawah engine kiri dan kanan. • Kabel ground battery (19) dari transmisi
6) Lepas belt compressor A/C, lihat "Memeriksa dan • Output shaft speed sensor (VSS) (28) (A/T)
Menyetel Belt Compressor pada Bab 7B". • Solenoid valve (29) (A/T)
7) Kuras oli mesin, lihat "Mengganti Oli Mesin dan Filter • Transmission range sensor (30) (A/T)
Oli pada Bab 0B".
• Input shaft speed sensor (31) (A/T)
8) Kuras oli transmisi.
• Switch magnet clutch compressor A/C (jika
9) Kuras air pendingin. dilengkapi)
10) Lepas cowl top plate, lihat "Komponen Cowl Top • Setiap clamp wire harness
pada Bab 9K".
16) Lepas fuse box dari bracketnya.
11) Lepas coupler MAF sensor (1).
17) Lepas the kabel berikut:
12) Lepas case filter udara (2) dan resonator (3).
• Pedal gas (20)
13) Lepas selang canister purge (4) dari EVAP canister
purge valve. • Kabel gear select control (21) (M/T)
• Kabel gear shift control (22) (M/T)
4 • A/T select cable (32) (A/T)
1
18) Lepas selang berikut:
• Selang pendingin fluida A/T
• Selang brake booster (24) dari intake manifold
• Selang radiator inlet dan outlet (25) dari masing-
masing pipe
• Selang heater inlet dan outlet (26) dari masing-
3 masing pipe
2
• Selang fuel feed (27) dari fuel feed pipe
I3RM0A140022-
19) Dengan selang tetap terhubung, lepas clutch
14) Dengan selang terpasang, lepas compressor A/C operating cylinder (23). (M/T)
dari bracketnya (jika dilengkapi), lihat "Melepas dan
Memasang Compressor Assy. pada Bab 7B". PERHATIAN:
PERHATIAN: Tempatkan clutch operating cylinder pada
tempat yang aman selama melepas dan
Tempatkan compressor A/C pada tempat memasang engine assy.
yang aman selama melepas dan memasang
engine assy.
20) Lepas drive shaft joint kiri dan kanan dari differential
9 gear, lihat "Melepas dan Memasang Front Drive
Shaft Assy. pada Bab 3A".
CATATAN:
Untuk melepas mesin dan transmisi, tidak
perlu melepas drive shaft dari steering
knuckle.
10 11
14 18 12
[A]
21
22
15
19 1
2
23
[B] 28
29
30
31
32 I4RS0A140008-
I4RS0A140007-
PERHATIAN:
Sebelum menurunkan mesin, angkat
compressor A/C dan clutch operating
cylinder untuk memberikan celah agar tidak
rusak.
1, (a)
2, (b)
I4RS0A140009-
I4RS0A140010-
29) Lepas transmisi dari mesin, lihat "Membongkar dan
5) Tahan engine assy. menggunakan alat, lihat "Titik
Memasang Kembali Transmisi Manual Assy. pada
Pengangkatan Mesin pada Bab 0A".
Bab 5B" atau "Membongkar dan Memasang Unit
Transmisi Otomatis pada Bab 5A". 6) Pasang engine mounting belakang ke bracket
engine mounting No.1 belakang.
30) Lepas clutch cover dan disc clutch lihat "Melepas
dan Memasang Clutch Cover, Clutch Disc dan Momen pengencangan
Flywheel pada Bab 5C". Baut bush engine mounting belakang : 55 N·m (
5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
Memasang
7) Pasang frame suspensi, lihat "Melepas dan
1) Pasang clutch cover dan disc clutch, lihat "Melepas Memasang Frame Suspensi, Stabilizer Bar atau
dan Memasang Clutch Cover, Clutch Disc dan Bushing Depan pada Bab 2B".
Flywheel pada Bab 5C".
8) Lepas alat penahan.
2) Hubungkan transmisi ke mesin lihat "Membongkar
9) Pasang exhaust No.1, No.2 dan center pipe, lihat
dan Memasang Kembali Transmisi Manual Assy.
"Melepas dan Memasang Exhaust Pipe dan Muffler
pada Bab 5B" atau "Membongkar dan Memasang
pada Bab 1K".
Unit Transmisi Otomatis pada Bab 5A".
10) Hubungkan drive shaft joint, lihat "Melepas dan
3) Angkat mesin dan transmisi ke ruang mesin dengan
Memasang Front Drive Shaft Assy. pada Bab 3A".
jack.
11) Pasang selang, kabel dan kabel kelistrikan
4) Pasang mur bracket engine mounting (1) dan mur
berkebalikan dengan prosedur melepas, perhatikan
engine mounting kanan (2).
hal-hal berikut.
Kencangkan mur sesuai spesifikasi.
• Kencangkan mur sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur bracket engine mounting kiri (a): 55 N·m ( Momen pengencangan
5.5 kg-m, 40.0 lb-ft) Mur terminal starting motor: 11 N·m (1.1 kg-m,
Mur engine mounting kanan (b): 65 N·m (6.5 kg- 8.0 lb-ft)
m, 47.0 lb-ft) Mur terminal generator: 6 N·m (0.6 kg-m, 4.5 lb-
ft)
12) Pasang case filter udara dan resonator.
13) Pasang cowl top, lihat "Komponen Cowl Top pada
Bab 9K".
14) Pasang compressor A/C pada bracket (jika
dilengkapi), lihat "Melepas dan Memasang
Compressor Assy. pada Bab 7B".
15) Setel tension belt compressor A/C (jika dilengkapi),
lihat "Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor
pada Bab 7B".
1D-20 Mekanisme Mesin
16) Setel play pedal gas, lihat "Menyetel Kabel Gas". 20) Isi kembali transmisi dengan oli transmisi, lihat
17) Periksa untuk memastikan bahwa semua komponen "Mengganti Oli Transmisi Manual pada Bab 5B" atau
yang dilepas telah terpasang kembali. "Mengganti Oli Transmisi Otomatis pada Bab 5A".
18) Isi kembali sistim pendingin dengan coolant, lihat 21) Pasang battery dan tray.
"Membilas dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin 22) Hubungkan kabel positif dan negatif battery.
pada Bab 1F". 23) Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant ,
19) Isi kembali oli mesin, lihat "Mengganti Oli Mesin dan oli dan gas buang pada setiap sambungan.
Filter Oli pada Bab 0B" .
I4RS0A140011-
1. Baut Pulley crankshaft 9. Oil gallery pipe No.1 17. Oil control valve
2. Pulley crankshaft 10. Copper washer 18. Mur mounting oil control valve
3. Oil seal 11. Baut oil gallery pipe No.1 19. Cap
: Berikan oli mesin ke permukaan oil seal.
4. Timing chain cover 12. Oil gallery pipe No.2 : 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
: Berikan sealant 99000-31140 ke permukaan cylinder
dan cylinder head.
: Berikan sealant 99000-31260 ke permukaan timing
chain cover lihat pada gambar langkah 4) “Memasang”
pada "Pemeriksaan Timing Chain Cover".
5. Pin 13. Baut oil gallery pipe No.2 : 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
6. Baut cap 14. Oil gallery pipe No.3 : 30 N⋅m (3.0 kg-m, 22.0 lb-ft)
7. Baut mounting timing chain cover 15. Baut oil gallery pipe No.3 : 150 N⋅m (15.0 kg-m, 108.5 lb-ft)
8. Mur mounting timing chain cover 16. O-ring : Jangan digunakan kembali.
: Berikan oli mesin.
Mekanisme Mesin 1D-21
Melepas dan Memasang Timing Chain Cover 7) Lepas pulley water pump.
S4RS0A1406015
8) Lepas bracket A/C dari cylinder block.
PERHATIAN: 9) Lepas pipa oil gallery No.2 (1) dan No.3 (2).
• Jaga kebersihan tangan, meja kerja dan
tool selama overhaul.
1
• Hati-hati dengan komponen dari aluminum
jangan sampai rusak.
• Komponen yang dilepas harus dijaga
kebersihannya.
2
Melepas
1) Lepas engine assy. dari kendaraan, lihat "Melepas
dan Memasang Engine Assy.". I3RH0B140021-
2) Lepas water pump / generator drive belt, lihat 10) Lepas cap (1) dari timing chain cover (2).
"Melepas dan Memasang Belt Water Pump / Belt 11) Lepas timing chain cover (2).
Alternator pada Bab 1F".
3) Lepas baut pulley crankshaft.
Untuk mengunci pulley crankshaft (1), gunakan
special tool seperti ditunjukkan pada gambar.
Special tool 1
(A): 09917–68221
2
I3RH0B140022-
12) Lepas oil control valve dari timing chain cover, lihat
"Melepas dan Memasang Oil Control Valve".
Memasang
1) Bersihkan permukaan sealing pada timing chain
cover, cylinder block dan cylinder head.
I2RH0B140051- Buang oli, sealant lama dan kotoran dari permukaan
4) Lepas pulley crankshaft (1). sealing.
Jika sulit dilepas, gunakan special tool seperti 2) Pasang oil seal (1) ke timing chain cover, jika
ditunjukkan pada gambar. dilepas.
Special tool CATATAN:
(A): 09944–36011
(B): 09926–58010 Ketika memasang oil seal baru, tekan masuk
ke timing chain cover (2) gunakan special
tool (bearing installer) seperti pada gambar.
Dimensi masuk
“a”: 1.5 mm (0.06 in.)
Special tool
(A): 09913–75810
I2RH0B140052-
CATATAN:
Sebelum memasang timing chain cover,
pastikan pin sudah dipasang dengan benar.
Momen pengencangan
Baut timing chain cover (a) 25 N·m (2.5 kg-m,
18.0 lb-ft)
Mur timing chain cover (b): 25 N·m (2.5 kg-m,
18.0 lb-ft)
6) Berikan oli mesin pada O-ring baru (2) dan pasang
ke cap (3).
7) Pasang cap (3) ke timing chain cover (1).
I2RH0B140058-
Kencangkan baut sesuai spesifikasi momen.
3) Pasang oil control valve ke timing chain cover lihat
"Melepas dan Memasang Oil Control Valve". Momen pengencangan
4) Berikan sealant “A” ke permukaan antara cylinder Baut cap (c): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
dan cylinder head dan “B” ke permukaan timing
chain cover seperti ditunjukkan pada gambar. 3
2
“A”: Air pekat sealant 99000–31140 (SUZUKI
Bond No. 1207B)
“B”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No. (c)
1217G) (b)
Jumlah sealant untuk timing chain cover
Lebar “a”: 3 mm (0.12 in.)
1
Tinggi “b”: 2 mm (0.08 in.) (a)
I3RH0B140026-
(a)
1
2
3
(a)
I3RH0B140027-
5) Berikan oli mesin ke oil seal lip, kemudian pasang 11) Pasang cylinder head cover, lihat "Melepas dan
timing chain cover (1). Kencangkan baut dan mur Memasang Cylinder Head Cover".
sesuai spesifikasi. 12) Pasang oil pan lihat "Melepas dan Memasang Oil
Pan dan Oil Pump Strainer pada Bab 1E".
Mekanisme Mesin 1D-23
13) Pasang pulley crankshaft (1). Kencangkan baut (2) Melepas dan Memasang Oil Control Valve
sesuai spesifikasi. Untuk mengunci pulley S4RS0A1406043
(a)
Oil Seal
Periksa oil seal lip dari kesalahan pemasangan atau 5
rusak. Ganti jika perlu.
I3RH0B140028-
1D-24 Mekanisme Mesin
I3RH0B140030-
I4RS0A140012-
1. Sprocket crankshaft timing 5. Adjuster timing chain tensioner. : 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
2. Timing chain 6. Baut penyetelan Chain tensioner : 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
: Berikan oli mesin.
3. Guide timing chain No.1 7. Baut tensioner timing chain
: Berikan oli mesin ke permukaan yang bergeser.
4. Timing chain tensioner 8. Baut guide
: Berikan oli mesin ke permukaan yang bergeser Timing chain No.1
Mekanisme Mesin 1D-25
1
“a” “a”
5
1
2
6
7 3
I4RS0A140021-
“a”: 90° 4. Batas putar camshaft (IN dan EX) yang diperbolehkan.
Tanda pada camshaft timing sprocket antara 15° dari tanda
pada cylinder head di bagian kiri dan kanan.
“b”: 15° 5. Batas putar crankshaft yang diperbolehkan.
Dengan key pada crankshaft, antara 90° dari atas kiri dan
kanan.
3
4
I3RH0B140032-
1D-26 Mekanisme Mesin
3) Pasang timing chain dengan meluruskan tanda plat 6) Berikan oli mesin ke permukaan chain tensioner
biru (1) pada timing chain dan tanda segitiga (2) pa- yang bergeser (1) dan pasang chain tensioner dan
da camshaft timing sprocket seperti gambar. spacer.
4) Pasang crankshaft timing sprocket ke timing chain Kencangkan baut tensioner sesuai spesifikasi.
dengan meluruskan plat emas (3) pada timing chain Momen pengencangan
dan tanda lingkaran (4) pada crankshaft timing Baut timing chain tensioner (a) 25 N·m (2.5 kg-
sprocket. Kemudian pasang crankshaft timing m, 18.0 lb-ft)
sprocket dengan chain ke crankshaft.
[A]
1 2
1
Approx.
Approx.
60˚
30˚
I2RH0B140063-
[A]
1
A
2 1
2
Approx.
Approx.
60˚
30˚
3 4
I3RH0B140034-
[A]: Tampak A
3 4
I3RH0B140035-
[A]: Tampak A
I2RH0B140062-
Mekanisme Mesin 1D-27
I2RH0B140065-
Baut timing chain tensioner adjuster (a): 11 N·m 11) Pasang timing chain cover, lihat "Melepas dan
(1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) Memasang Timing Chain Cover".
12) Lakukan langkah 3) s/d 8) “Memasang” pada
"Melepas dan Memasang Timing Chain Cover".
I2RH0B140066-
I2RH0B140069-
1D-28 Mekanisme Mesin
I2RH01140077-
I2RH0B140070-
I2RH0B140071-
I4RS0A140013-
Melepas
1) Lepas timing chain cover, lihat "Melepas dan I3RH0B140039-
Memasang Timing Chain Cover". 8) Lepas tappet (2) dengan shim (1).
2) Lepas timing chain, lihat "Melepas dan Memasang
Timing Chain dan Chain Tensioner".
3) Tahan intake camshaft (2) dengan menahan
hexagonal (1) dengan spanner atau sejenisnya,
kendurkan baut intake cam timing sprocket assy. (3)
dan lepaskan.
PERHATIAN:
Jangan mengendurkan baut dengan intake
cam timing sprocket assy. ditahan
sementara. Mengabaikan hal ini dapat I2RH0B140074-
merusak lock pin.
Jangan mengendurkan baut “a” karena Memasang
intake cam timing sprocket assy. tidak dapat 1) Pasang tappet dan shim ke cylinder head.
diperbaiki. Berikan oli di sekitar tappet dan kemudian pasang ke
cylinder head.
CATATAN:
1 Ketika memasang shim, pastikan nomor
2 shim mengarah ke tappet.
“a”
3
I3RM0A140030-
“2” I2RH0B140075-
I2RH0B140078-
I3RH0B140039-
A: I: Sisi intake atau E: Sisi exhaust
3) Pasang intake camshaft (1) dan exhaust camshaft
B: Posisi dari sisi timing chain
(2).
C: Mengarah ke sisi timing chain
Luruskan knock pin (3) dan tanda (4) dengan tanda
(5) seperti pada gambar.
7) Setelah memberikan oli mesin ke baut housing,
CATATAN: kencangkan sementara terlebih dahulu. Kemudian
kencangkan sesuai urutan nomor seperti pada
Sebelum memasang camshaft, putar
gambar. Kencangkan sedikit demi sedikit dan
crankshaft hingga posisi key menghadap ke
merata pada semua baut dan ulangi dua atau tiga
atas.
kali sebelum dikencangkan sesuai spesifikasi.
Lihat "Melepas dan Memasang Timing Chain
dan Chain Tensioner". Momen pengencangan
Baut housing camshaft (a) 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0
lb-ft)
2
1
“10” “9” “2” “1”,(a) “6” “5” “14” “13”
“a” “20”
“17”
“19”
“18”
“21”
3
4 “12” “11” “4” “3” “8” “7” “16” “15”
I3RH0B140041-
5
I4RS0A140014- 8) Dengan bagian hexagonal (1) intake camshaft (2)
“a”: Sekitar. 30° ditahan sementara dengan spanner atau sejenisnya,
kencangkan baut intake cam timing sprocket assy.
4) Berikan oli mesin ke permukaan yang bergesekan (3) sesuai spesifikasi.
pada camshaft dan camshaft journal kemudian Momen pengencangan
pasang seperti pada gambar. Baut Intake cam timing sprocket (a) 60 N·m (6.0
5) Pasang camshaft housing pin (1) seperti pada kg-m, 43.5 lb-ft)
gambar.
3 1
2
(a)
I3RH0B140042-
I2RH0B140081-
1 2
Keausan Camshaft Journal
Periksa camshaft journal dan camshaft housing dari
kemungkinan berlubang, gores, aus atau rusak.
Jika ada, ganti camshaft atau cylinder head dengan
housing. Jangan mengganti cylinder head tanpa
mengganti housing.
I3RH0B140043-
Keausan Cam
Gunakan micrometer, ukur tinggi cam “a”. Jika kurang
dari batas, ganti camshaft.
Tinggi cam “a”
Tinggi cam Standar Batas
44.929 – 45.089 mm 44.80 mm I2RH0B140082-
Intake cam
(1.769 – 1.775 in.) (1.764 in.) Periksa celah dengan menggunakan plastic gauge.
44.399 – 44.559 mm 44.28 mm Prosedur pemeriksaan sebagai berikut.
Exhaust cam
(1.748 – 1.754 in.) (1.743 in.) 1) Bersihkan housing dan camshaft journal.
2) Lepas semua tappet dengan shim.
3) Pasang camshaft ke cylinder head.
4) Pasang plastic gauge hingga pas dengan ketebalan
journal camshaft (parallel ke camshaft).
5) Pasang camshaft housing.
I2RH0B140080-
1D-32 Mekanisme Mesin
6) Kencangkan baut camshaft housing sesuai petunjuk Diameter camshaft journal [A]
pada gambar secara bertahap sesuai spesifikasi Bagian Standar
torque. Housing No.1 26.940 – 26.955 mm
sisi intake (1.0606 – 1.0612 in.)
CATATAN:
Housing No.1 26.934 – 26.955 mm
Jangan memutar camshaft ketika plastic sisi exhaust (1.0604 – 1.0612 in.)
gauge dipasang. 22.934 – 22.955 mm
Lain-lain
(0.9029 – 0.9037 in.)
Momen pengencangan
Baut housing camshaft (a) 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 Diameter dalam camshaft journal bearing [B]
lb-ft) Bagian Standar
Housing No.1
“10” “9” “2” “1”,(a) “6” “5” “14” “13” —
sisi intake
“20” Housing No.1 27.000 – 27.021 mm
“17” sisi exhaust (1.0630 – 1.0638 in.)
23.000 – 23.021 mm
“19” Lain-lain
“18”
(0.9055 – 0.9063 in.)
“21”
I2RH0B140084-
I2RH0B140085-
Mekanisme Mesin 1D-33
I2RH0B140086-
1D-34 Mekanisme Mesin
I4RS0A140015-
Melepas dan Memasang Cylinder Head dan 3) Pasang gasket cylinder head baru (2) ke cylinder
Valve block. Tanda “Top” atau “Segitiga / lingkaran” pada
S4RS0A1406024 gasket menghadap ke pulley crankshaft, mengarah
ke atas (ke arah cylinder head).
Melepas
1) Lepas engine assy. dari kendaraan, lihat "Melepas
dan Memasang Engine Assy.".
2) Lepas oil pan, lihat "Melepas dan Memasang Oil Pan
dan Oil Pump Strainer pada Bab 1E".
3) Lepas cylinder head cover, lihat "Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover".
4) Lepas timing chain cover, lihat langkah 2) s/d 7)
“Melepas” pada "Melepas dan Memasang Timing
Chain Cover".
5) Lepas timing chain, lihat langkah 2) s/d 6) “Melepas”
I4RS0B140018-
pada "Melepas dan Memasang Timing Chain dan
4) Pastikan oil jet (venturi plug) (1) tidak tersumbat.
Chain Tensioner".
Jika tidak dipasang, pasang sesuai spesifikasi.
6) Lepas intake dan exhaust camshaft, lihat langkah 3)
s/d 7) “Melepas” pada "Melepas dan Memasang Momen pengencangan
Camshaft, Tappet dan Shim". Venturi plug (a): 5 N·m (0.5 kg-m, 3.5 lb-ft)
7) Kendurkan baut cylinder head sesuai urutan seperti
pada gambar, gunakan socket wrench 12 sudut dan
lepaskan.
CATATAN:
• Jangan lupa melepas baut (M8) (1) seperti
ditunjukkan pada gambar.
• Ketika memasang, jangan menggunakan
baut cylinder head bekas. Gunakan baut
cylinder head baru.
I2RH0B140089-
Memasang
1) Bersihkan permukaan antara cylinder head dan
cylinder block. Buang oli, gasket dan kotoran yang
ada.
2) Pasang knock pin (1) ke cylinder block.
1D-36 Mekanisme Mesin
CATATAN:
1
Kencangkan baut M8 “A” setelah mengen- “A” “B”
cangkan baut lainnya.
Momen pengencangan
Baut cylinder head untuk M8 (a): 25 N·m (2.5 “a”
kg-m, 18.0 lb-ft) “b”
Baut cylinder head untuk M10 (b): 20 N⋅m
(2.0 kg-m, 14.5 lb-ft), 40 N⋅m (4.0 kg-m, 29.0 1 2
lb-ft) dan kemudian kencangkan kembali
dengan memutar 60° dua kali.
I2RH0B140092-
I2RH0B140094-
CATATAN:
Jangan digunakan kembali valve guide yang
sudah dilepas. Ketika memasang, gunakan
valve guide baru (oversize).
I2RH0B140093-
I2RH0B140095-
3) Lepas special tool (Valve lifter), dan lepas spring
retainer dan valve spring. 7) Letakkan komponen yang dibongkar. Untuk seal
4) Lepas valve dari sisi ruang bakar. valve stem dan valve guide tempatkan dengan urut
agar tidak tertukar saat pemasangan kembali.
5) Lepas valve stem seal (1) dari valve guide dan valve
spring seat (2). Memasang
1) Sebelum memasang valve guide ke cylinder head,
lebarkan (ream) lubang guide dengan special tool
(10.5 mm reamer) untuk melepas dan agar benar-
benar bundar.
Special tool
(A): 09916–34542
(B): 09916–37320
1D-38 Mekanisme Mesin
I2RH0B140096- I2RH0B140096-
2) Pasang valve guide ke cylinder head. 4) Pasang valve spring seat ke cylinder head.
Panaskan cylinder head secara merata pada suhu 5) Pasang seal valve stem baru (1) ke valve guide.
80 hingga 100 °C (176 ke 212 °F) agar head tidak Setelah diberikan oli mesin ke seal dan spindle
berubah, dan pasang valve guide baru ke lubang special tool (pegangan valve guide installer), pasang
dengan special tool. oil seal ke spindle, kemudian pasang seal ke valve
Pasang valve guide baru hingga special tool (Valve guide dengan cara menekan special tool dengan
guide installer) menyentuh cylinder head. tangan.
Setelah dipasang, pastikan valve guide rata sesuai Setelah dipasang, periksa seal sudah terpasang
spesifikasi dimensi “a” dari cylinder head. dengan benar pada valve guide.
Special tool Special tool
(A): 09916–58210 (A): 09917–98221
(B): 09916–56011 (B): 09916–58210
CATATAN: CATATAN:
• Jangan menggunakan valve guide yang • Jangan digunakan kembali seal yang
telah dilepas. Pasang valve guide baru sudah dilepas. Pasang seal baru.
(Oversize).
• Ketika memasang, jangan mengetuk atau
• Intake dan exhaust valve guide sama. memukul special tool dengan palu atau
benda lain. Pasang seal ke guide dengan
Tinggi valve guide (In dan Ex) cara menekan special tool dengan tangan.
“a”: 11.3 mm (0.44 in.) Mengetuk atau memukul special tool dapat
merusak seal.
I2RH0B140097-
CATATAN:
Ketika meng-compress valve spring, hati-hati
bagian dalam permukaan lubang pemasa-
ngan tappet harus bebas dari rusak.
Special tool
(A): 09916–14510
(B): 09916–14521
I2RH0B140099- (C): 09916–84511
7) Pasang valve spring dan spring retainer.
Setiap valve spring memiliki ujung atas (ujung
lebar(1)) dan ujung bawah (ujung kecil (2)). Pastikan
posisi pemasangan spring dengan ujung bawah
(ujung kecil) menghadap ke bawah (sisi valve spring
seat).
I2RH0B140101-
Valve Guide
I3RM0A140035-
I2RH01140135-
IYSQ01141096-
Valve
Pemeriksaan langsung
• Bersihkan seluruh carbon dari valve.
• Periksa masing-masing valve dari aus, hangus atau
berubah pada permukaannya dan ujung stem, jika
perlu, ganti.
• Periksa ujung permukaan valve stem dari lubang dan
aus. Jika berlubang atau aus, ujung valve stem harus
I2RH0B140102-
disekir, tetapi jangan terlalu banyak menggerinda
chamber. Jika keausannya terlalu banyak hingga
chamber tidak terlihat, ganti valve.
Mekanisme Mesin 1D-41
I2RH0B140103-
I3RM0A140036-
1D-42 Mekanisme Mesin
CATATAN:
Jangan menggunakan alat yang tajam untuk
membersihkan carbon. Hati-hati jangan
sampai menggores atau mengelupas
permukaan metal. Hal yang sama untuk valve
dan dudukan valve.
I2RH0B140105-
dan exhaust, ruang bakar, dan permukaan head. • Perubahan permukaan dudukan manifold:
Gunakan mistar baja dan thickness gauge, periksa Periksa permukaan dudukan cylinder head manifold,
permukaan di 6 lokasi. Jika kerusakan melebihi limit, gunakan mistar baja dan thickness gauge, untuk
perbaiki permukaan gasket dengan plate dan amplas menentukan apakah cylinder head dapat diperbaiki
no. 400 (amplas anti air silicon carbide), amplas atau diganti.
permukaan plate, dan permukaan dengan gasket
untuk menghilangkan bagian yang tinggi. Jika hal ini Perubahan permukaan cylinder head pada intake
masih tidak dapat mencapai standar pengukuran dan exhaust manifold
thickness gauge, ganti cylinder head. Kebocoran gas Batas: 0.05 mm (0.002 in.)
buang dari gasket joint sering terjadi karena
permukaan gasket tidak rata, sehingga menyebabkan
kurangnya tenaga mesin kendaraan.
I2RH0B140107-
I2RH01140144-
I2RH01140143-
1D-44 Mekanisme Mesin
I2RH0B140108-
[A]: 1) Kencangkan semua mur pada 15 N⋅m (1.5 kg-m). 7. Connecting rod bearing
2) Kemudian kencangkan kembali mur dengan memutar hingga 45°.
3) Ulangi lagi langkah 2.
1. Top ring 8. Pin piston
2. 2nd ring 9. Pin piston circlip
3. Oil ring 10. Mur bearing cap
4. Piston : Momen pengencangan
5. Connecting rod : Berikan oli mesin pada setiap permukaan komponen yang bergeser.
: Lihat “A”
6. Connecting rod bearing cap : Jangan digunakan kembali.
: Lihat “B”
“A”: Berikan oli mesin ke permukaan yang bergeser kecuali permukaan dalam ujung besar, dan baut rod. Pastikan diameter baut rod jika digunakan kembali,
karena adanya plastic deformation saat dikencangkan. Lihat "Pemeriksaan Pin Piston dan Connecting Rod".
“B”: Arahkan tanda panah pada cap ke sisi pulley crankshaft.
Melepas
1) Lepas engine assy. dari kendaraan, lihat "Melepas
dan Memasang Engine Assy.".
2) Lepas cylinder head, lihat "Melepas dan Memasang
Cylinder Head dan Valve".
3) Tandai nomor cylinder semua piston, connecting rod
dan connecting rod cap gunakan pensil silver atau
cat cepat kering.
I2RH0B140109-
4) Lepas rod bearing cap. 6) Bersihkan karbon di bagian atas cylinder sebelum
5) Pasang selang pengantar/guide (1) pada ulir baut melepas piston dari cylinder.
rod. Hal ini untuk mencegah kerusakan bearing 7) Tekan piston dan connecting rod assy. melalui
journal dan ulir baut rod saat melepas connecting bagian atas cylinder.
rod.
Mekanisme Mesin 1D-45
Memasang
1) Berikan oli mesin ke piston, ring, dinding cylinder,
bearing connecting rod dan crank pin.
CATATAN:
Jangan memberikan oli diantara connecting
rod dan bearing atau antara bearing cap dan
bearing.
CATATAN:
Sebelum memasang bearing cap, pastikan
sudah memeriksa baut connecting rod. Lihat
I2RH01140147- "Pemeriksaan Pin Piston dan Connecting
3) Ketika memasang piston dan connecting rod assy. Rod".
ke cylinder, arahakan tanda depan (1) pada kepala
piston ke sisi pulley crankshaft. Momen pengencangan
Mur bearing cap connecting rod (a) 15 N⋅m
(1.5 kg-m, 11.0 lb-ft) dan kemudian kencang-
kan dengan memutar 45° dua kali.
I2RH0B140110-
I2RH0B140115-
I2RH0B140114-
Memasang
1) Bersihkan karbon pada kepala piston dan lekuk ring
gunakan alat yang sesuai. I2RH0B140116-
2) Pasang pin piston ke piston (1) dan connecting rod 4) Setelah memasang ketiga ring (pertama, kedua dan
(2): oil ring), pasang ujung gap seperti ditunjukkan pada
gambar.
a) Setelah diberikan oli mesin ke pin piston dan
lubang pin piston pada piston dan connecting
rod.
b) Pasang connecting rod seperti ditunjukkan pada
gambar.
c) Pasang pin piston ke piston dan connecting rod.
d) Pasang circlip pin piston (3).
IYSQ01142102-
Pemeriksaan langsung
Cylinder Periksa piston dari rusak, retak atau kerusakan lain.
Piston yang rusak harus diganti.
Pemeriksaan langsung
Periksa dinding cylinder dari gores, kasar atau Diameter piston
gelombang yang menunjukkan keausan berlebihan. Jika Seperti pada gambar, diameter piston harus diukur pada
cylinder sangat kasar atau gores, atau bergelombang, posisi 19.5 mm (0.77 in.) (“a”) dari ujung piston searah
lakukan pembubutan (over size) cylinder dan gunakan melingkar dengan pin piston.
piston over size .
Spesifikasi diameter piston
Diameter dalam cylinder, meruncing dan tidak Ukuran standar: 77.953 – 77.968 mm (3.0690 – 3.0696
bundar in.)
Gunakan cylinder gauge (1), ukur cylinder di dua posisi Ukuran standar (baru (dengan coating)): 77.969 –
(“a” dan “b”) seperti pada gambar. 77.984 mm (3.0696 – 3.0702 in.)
Jika terjadi kondisi berikut, bubut cylinder. Oversize (0.50 mm (0.0196 in.)): 78.453 – 78.468 mm
1) Diameter cylinder melebihi batas. (3.0887 – 3.0893 in.)
2) Perbedaan ukuran di dua posisi melebihi batas
taper.
3) Perbedaan antara hasil pengukuran melebihi batas
tidak bundar.
Diameter dalam cylinder
Standar: 78.00 – 78.014 mm (3.0709 – 3.0714 in.)
Batas: 78.050 mm (3.073 in.) I2RH01140157-
Celah piston
Standar (piston lama): 0.032 – 0.061 mm (0.0013 –
0.0024 in.)
Standar (piston dengan coating (baru)): 0.016 – 0.045
mm (0.0006 – 0.0018 in.)
Batas: 0.161 mm (0.0065 in.)
I2RH0B140117-
CATATAN:
Bersihkan carbon dan kotoran lainnya
dibagian atas cylinder sebelum memasukkan
ring piston.
I4RS0A140022-
I2RH01140159-
Ring Piston
I4RH01140053-
I4RS0A140023-
1D-50 Mekanisme Mesin
Perubahan baut connecting rod (pengencangan Pemeriksaan Crank Pin dan Bearing
baut plastik) Connecting Rod
Ukur setiap diameter ulir baut connecting rod (2) pada S4RS0A1406034
Tidak bundar
A–B
Meruncing
a–b
Crank pin yang meruncing dan tidak bundar
Batas: 0.01 mm (0.0004 in.)
I2RH0B140119-
I2RH0B140120-
Mekanisme Mesin 1D-51
Informasi Umum Bearing Connecting Rod 4) Pasang rod bearing cap (1) ke connecting rod.
Bearing connecting rod tersedia dalam ukuran standar Saat memasang cap, pastikan tanda panah (2) pada
dan 0.25 mm (0.0098 in.) bearing undersize, dan ukuran cap mengarah ke pulley crankshaft, seperti pada
bearing standar memiliki 5 macam bearing yang gambar. Setelah memberikan oli mesin ke baut rod,
berbeda toleransinya. kencangkan mur cap (3) perlahan sebagai berikut.
Untuk mengidentifikasi bearing undersize, dicat merah a) Kencangkan semua mur cap 15 N⋅m (1.5 kg-m,
pada posisi seperti gambar, ketebalan bearing undersize 11.0 lb-ft)
1.605 – 1.615 mm (0.0632 – 0.0635 in.) di bagian
b) Kencangkah hingga 45°
tengahnya.
c) Ulangi langkah b) sekali lagi.
Momen pengencangan
Mur bearing cap connecting rod (a): 15 N⋅m
(1.5 kg-m, 11.0 lb-ft) kemudian kencangkan
kembali dengan memutar 45° dua kali
I2RH01140164-
1. Cat merah
I2RH0B140121-
I2RH0B140123-
Memilih Bearing Connecting Rod 2) Selanjutnya, periksa diameter crankshaft pin. Pada
crank web No.3, terdapat empat huruf tertera seperti
CATATAN: ditunjukkan pada gambar.
• Jika kondisi bearing rusak atau celah Tiga huruf (“A”, “B” dan “C”) menunjukkan diameter
bearing di luar spesifikasi, pilih bearing crankshaft pin berikut.
standar baru sesuai prosedur berikut dan Sebagai contoh, tertera “A” menunjukkan diameter
pasangkan. crankshaft pin 41.994 – 42.000 mm (1.6533 –
1.6534 in.).
• Ketika mengganti bearing crankshaft atau
connecting rod karena sesuatu hal, pilih Diameter luar crankshaft pin
bearing standar baru untuk dipasang Tertera
dengan melihat angka yang tertera pada Diameter crankshaft pin
huruf
connecting rod dan cap dan/atau huruf A 41.9940 – 42.0000 mm (1.6533 – 1.6534 in.)
yang tertera pada crank web cylinder No.3. B 41.9880 – 41.9939 mm (1.6531 – 1.6532 in.)
C 41.9820 – 41.9879 mm (1.6529 – 1.6530 in.)
1) Periksa angka yang tertera pada connecting rod dan
cap seperti ditunjukkan.
Tiga angka (“1”, “2” dan “3”) menunjukkan diameter
dalam ujung besar connecting rod berikut
Sebagai contoh, tertera angka “1” menunjukkan
diameter dalam ujung besar connecting rod 45.000 –
45.006 mm (1.7717 – 1.7718 in.).
Diameter dalam ujung besar connecting rod
Tertera Diameter dalam ujung besar
angka connecting rod
1 45.0000 – 45.0060 mm (1.7717 – 1.7718 in.)
2 45.0061 – 45.0120 mm (1.7719 – 1.7721 in.)
3 45.0121 – 45.0180 mm (1.7722 – 1.7723 in.)
I3RH0A140018-
I3RH0A140019-
1. Cat
I4RS0A140016-
Mekanisme Mesin 1D-55
1. Sensor CKP (jika dilengkapi) 11. Oil seal belakang 21. Baut oil filter adapter
: lihat “A”
2. Knock sensor 12. Input shaft bearing 22. Spring pin
3. Cylinder block 13. Flywheel (atau drive plate) 23. Baut sensor plate
4. Venturi plug 14. Main bearing cap 24. Oil pressure switch
5. Main bearing 15. Baut flywheel : 22 N⋅m (2.2 kg-m, 16.0 lb-ft)
: lihat “B”
6. Sensor plate 16. Baut oil seal housing belakang : 5 N⋅m (0.5 kg-m, 4.0 lb-ft)
7. Crankshaft timing sprocket key 17. Baut main bearing cap No.2 : 70 N⋅m (7.0 kg-m, 51.0 lb-ft)
8. Crankshaft 18. Baut main bearing cap No.1 : Kencangkan 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) sesuai
: lihat “D” spesifikasi.
9. Thrust bearing 19. O-ring : Kencangkan 30 N⋅m (3.0 kg-m, 22.0 lb-ft), 50 N⋅m (5.0
kg-m, 36.5 lb-ft) dan 60° sesuai spesifikasi.
10. Oil seal housing belakang 20. Oil filter adapter case : 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
: lihat “C”
“A”: Saat memasang sensor CKP, gunakan baut sensor baru. : 13 N⋅m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
“B”: Bagian atas bearing memiliki oil groove. : 10 N⋅m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
“C”: Berikan sealant 99000-31250 ke permukaan yang menempel : Jangan digunakan kembali.
“D”: Pastikan baut main bearing cap No.1 berubah saat digunakan kembali karena : Berikan oli mesin ke bagian dalam / permukaan yang
plastik berubah jika dikencangkan lihat "Pemeriksaan Main Bearing". bergeser.
Melepas dan Memasang Main Bearing, 5) Kendurkan baut main bearing cap No.1 dan No.2
Crankshaft dan Cylinder Block dengan urutan seperti pada gambar dan lepaskan.
S4RS0A1406036
Melepas
1) Lepas engine assy. dari kendaraan, lihat "Melepas
dan Memasang Engine Assy.".
2) Lepas clutch cover, disc clutch dan flywheel (drive
plate untuk A/T) gunakan special tool.
Special tool
(A): 09924–17810
I2RH0B140127-
Memasang
CATATAN:
• Gunakan baut bearing cap No.1 yang baru.
Baut tersebut akan berubah jika sudah
digunakan karena jenis baut yang
I2RH0B140125-
digunakan adalah plastic deformation
3) Lepas piston dan connecting rod, lihat "Membongkar tightening bolt.
dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting Rod • Semua komponen yang akan dipasang
dan Cylinder". harus benar-benar bersih.
4) Lepas oil seal housing belakang (1). • Berikan oli ke crankshaft journal, journal
bearing, thrust bearing, crankpin, bearing
connecting rod, piston, ring piston dan
diameter dalam cylinder.
• Journal bearing, bearing cap, connecting
rod, rod bearing, rod bearing cap, piston
dan ring piston terpasang satu set. Jangan
membongkar/mengurai komponen terse-
but dan pastikan setiap komponen dipa-
sang kembali ke tempat semula.
I2RH0B140126-
1D-56 Mekanisme Mesin
1) Pasang sensor plate (1) ke crankshaft (2) dan 5) Pasang crankshaft ke cylinder block.
kencangkan baut sesuai spesifikasi. 6) Pasang bearing cap ke cylinder block, pastikan
tanda panah (setiap cap) mengarah ke pulley
CATATAN:
crankshaft. Pasang sesuai urutannya , 1, 2, 3, 4 dan
Ketika memasang sensor plate, luruskan 5, dimulai dari pulley.
spring pin (3) pada crankshaft dan lubang Setelah diberikan oli mesin ke baut main bearing cap
sensor plate. No.1 ((1) – (10)) dan baut main bearing cap No.2
((11) – (20)), kencangkan bertahap sebagai berikut.
Momen pengencangan
a) Kencangkan baut ((1) – (10)) pada 30 N⋅m (3.0
Baut sensor plate (a) 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
kg-m, 22.0 lb-ft) berdasarkan nomor urut seperti
gambar, gunakan socket wrench 12 sudut.
b) Dengan cara yang sama seperti langkah a),
kencangkan pada 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft).
c) Dengan cara yang sama seperti langkah a),
kencangkan kembali hingga 60°.
d) Kencangkan baut ((11) – (20)) 25 N⋅m (2.5 kg-m,
18.0 lb-ft) berdasarkan nomor urut seperti
gambar.
Momen pengencangan
Baut main bearing cap No.1 ((1) – (10)): 30
I2RH0B140128-
N⋅m (3.0 kg-m, 22.0 lb-ft), 50 N⋅m (5.0 kg-m,
2) Pasang main bearing ke cylinder block. 36.5 lb-ft) dan kemudian kencangkan kembali
Bagian atas bearing (1), memiliki oil groove (2). hingga 60°
Pasang ke cylinder block (3), dan bagian lainnya Baut main bearing cap No.2 ((11) – (20)): 25
yang tanpa oil groove ke bearing cap. N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Pastikan kedua bagian memiliki warna cat yang
sama. PERHATIAN:
Setelah baut cap dikencangkan, periksa dan
pastikan bahwa crankshaft dapat berputar
lembut ketika diputar dengan 12 N⋅m (1.2 kg-
m, 9.0 lb-ft) atau kurang.
I2RH0B140129-
I2RH0B140130-
Mekanisme Mesin 1D-57
CATATAN:
Gunakan baut baru flywheel.
Special tool
(A): 09924–17810
Momen pengencangan
Baut flywheel (a) 70 N·m (7.0 kg-m, 51.0 lb-ft)
I4RS0A140017-
I2RH0B140134-
Pemeriksaan Crankshaft
S4RS0A1406037
Runout Crankshaft
Gunakan dial gauge, ukur runout di bagian tengah
journal. Putar crankshaft perlahan. Jika runout melebihi
batas, ganti crankshaft.
I4RS0A140019- Runout crankshaft
A: Sisi crankshaft Batas: 0.02 mm (0.0008 in.)
1D-58 Mekanisme Mesin
I2RH0B140135-
CATATAN:
Setelah pemeriksaan thrust play, pastikan
perubahan ulir setiap baut bearing cap No.1,
lihat “Baut Main Bearing Cap No.1” pada
"Pemeriksaan Main Bearing".
I2RH0B140136-
I2RH0B140138- I2RH0B140140-
I2RH0B140139-
Pemeriksaan Langsung
Periksa bearing dari kemungkinan lubang, gores, aus
atau rusak.
Jika kondisinya rusak, ganti bagian atas dan bawah.
Jangan mengganti hanya salah satunya saja.
I2RH0B140141-
Bore crankshaft bearing cap
Tertera
Diameter dalam bearing cap (tanpa
Memilih Main Bearing huruf
bearing)
(angka)
Bearing standar 56.0000 – 56.0060 mm
A (1)
Jika bearing kondisinya rusak, atau celah bearing di luar (2.2048 – 2.2049 in.)
spesifikasi, pilih bearing standar baru sesuai prosedur 56.0061 – 56.0120 mm
B (2)
berikut dan pasang. (2.2050 – 2.2051 in.)
1) Pertama periksa diameter journal. Seperti pada 56.0121 – 56.0180 mm
C (3)
gambar, crank web No.2 memiliki angka. (2.2052 – 2.2054 in.)
Ada tiga angka (“1”, “2” dan “3”) menunjukkan
diameter journal berikut.
Angka pada crank web No.2 menunjukkan diameter
journal yang ditandai dengan tanda panah seperti
pada gambar. Sebagai contoh, nomor “1”
menunjukkan diameter journal 51.9940 – 52.0000
mm (2.0471 – 2.0472 in.).
Diameter journal crankshaft
Tertera
Diameter journal
angka
51.9940 – 52.0000 mm
1
(2.0471 – 2.0472 in.)
51.9880 – 51.9939 mm
2
(2.0468 – 2.0470 in.)
51.9820 – 51.9879 mm I2RH0B140143-
3
(2.0465 – 2.0467 in.) 3) Ada 5 macam bearing standar yang berbeda
ketebalannya. Ketebalan bearing tersebut dibeda-
kan dengan warna cat seperti pada gambar.
Ketebalan standar main bearing crankshaft
Warna cat Ketebalan bearing
Ungu 1.992 – 1.996 mm (0.07843 – 0.07858 in.)
Coklat 1.995 – 1.999 mm (0.07855 – 0.07870 in.)
Hijau 1.998 – 2.002 mm (0.07867 – 0.07882 in.)
Hitam 2.001 – 2.005 mm (0.07878 – 0.07893 in.)
Polos 2.004 – 2.008 mm (0.07890 – 0.07906 in.)
I2RH0B140142-
Mekanisme Mesin 1D-61
I2RH01140191-
1. Cat
4) Dari angka yang tertera pada crank web No.2 dan huruf yang tertera pada cylinder block, dapat ditentukan bearing
standar baru yang akan dipasang ke journal, dengan melihat tabel berikut.
Sebagai contoh, jika angka yang tertera pada crank web No.2 adalah “1” dan huruf yang tertera pada cylinder
block adalah “B”, pasang bearing standar baru berwarna “Coklat” pada journal tersebut.
Spesifikasi crankshaft main bearing standar baru
Nomor yang tertera pada crank web No.2
(diameter Journal )
1 2 3
Huruf yang tertera pada A (1) Ungu Coklat Hijau
cylinder block (diameter B (2) Coklat Hijau Hitam
dalam Cap ) C (3) Hijau Hitam Polos
Bearing standar baru yang akan dipasang
5) Gunakan skala (1) pada gauging plastic (2), periksa celah bearing dengan bearing standar baru.
Jika celah masih melebihi batas, gunakan bearing yang lebih tebal dan periksa kembali celahnya.
I2RH0B140141-
1D-62 Mekanisme Mesin
6) Ketika mengganti crankshaft atau cylinder block, pilih bearing standar baru yang akan dipasang lihat nomor yang
tertera pada crankshaft baru atau huruf yang tertera pada cylinder block baru.
I2RH01140192-
1. Cat
• Jika perlu, gerinda/bubut crankshaft journal dan pilih bearing undersize yang akan digunakan sebagai berikut.
a. Gerinda/bubut journal sehingga berdiameter akhir berikut.
Diameter akhir journal
51.732 – 51.750 mm (2.0367 – 2.0374 in.)
b. Gunakan micrometer, ukur diameter journal setelah digerinda/bubut.
Pengukuran harus dilakukan di dua tempat di sekelilingnya untuk memeriksa kondisi tidak bundar.
c. Gunakan diameter journal hasil pengukuran di atas dan huruf yang tertera pada cylinder block, pilih bearing
undersize, lihat tabel berikut.
Periksa celah bearing dengan bearing undersize baru.
I2RH0B140144-
Mekanisme Mesin 1D-63
1
“A” “B”
“a”
“b”
1 2
I2RH0B140145-
1D-64 Mekanisme Mesin
I2RH0B140151-
Pemeriksaan langsung
• Jika ring gear rusak, retak atau aus, ganti flywheel.
• Jika permukaan disc clutch rusak, atau terlalu aus,
ganti flywheel.
I2RH01140157-
Runout flywheel
Periksa runout flywheel dengan dial gauge. 4) Rebore dan hone cylinder sesuai dimensi berikut.
Jika runout melebihi batas, ganti flywheel.
CATATAN:
Runout flywheel Sebelum pembubutan, pasang semua main
Batas: 0.2 mm (0.0079 in.) bearing cap dan kencangkan sesuai
spesifikasi untuk menghindari kerusakan
bore bearing.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen pengencangan
S4RS0A1407001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut housing camshaft (Pengencangan
8 0.8 6.0
dengan special tool) )
Baut housing camshaft 11 1.1 8.0 )/)/)
Baut cylinder head cover 8 0.8 6.0 )
Mur accelerator cable locking 12 1.2 9.0 )
Baut bracket EVAP canister purge valve 5 0.5 4.0 )
Mur bracket engine mounting kiri 55 5.5 40.0 )
Mur engine mounting kanan 65 6.5 47.0 )
Baut bush engine mounting belakang 55 5.5 40.0 )
Mur terminal starting motor 11 1.1 8.0 )
Mur terminal generator 6 0.6 4.5 )
Baut timing chain cover 25 2.5 18.0 )
Mur timing chain cover 25 2.5 18.0 )
Baut cap 25 2.5 18.0 )
Baut Oil gallery pipe No.2 dan No.3 11 1.1 8.0 )
Baut pulley crankshaft 150 15.0 108.5 )
Mur oil control valve 11 1.1 8.0 )
Baut oil gallery pipe No.1 30 3.0 21.5 )
Guide bolt timing chain No.1 11 1.1 8.0 )
Baut tensioner timing chain 25 2.5 18.0 )
Baut adjuster tensioner timing chain 11 1.1 8.0 )
Baut intake cam timing sprocket 60 6.0 43.5 )
Venturi plug 5 0.5 3.5 )
Baut cylinder head M8 25 2.5 18.0 )
Baut cylinder head M10 20 N⋅m (2.0 kg-m, 14.5 lb-ft), 40 N⋅m (4.0 )
kg-m, 29.0 lb-ft) kemudian kencangkan
kembali dengan memutar 60° dua kali
Mur bearing cap connecting rod 15 N⋅m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft) kemudian )/)
kencangkan kembali dengan memutar 45°
dua kali
Baut sensor plate 11 1.1 8.0 )
Baut main bearing cap No.1 ((1) – (10)) 30 N⋅m (3.0 kg-m, 22.0 lb-ft), 50 N⋅m (5.0 )/)/)
kg-m, 36.5 lb-ft) kemudian kencangkan
kembali dengan memutar 60°
Baut main bearing cap No.2 ((11) – (20)) 25 2.5 18.0 )/)/)
Baut housing oil seal belakang 11 1.1 8.0 )
Baut flywheel 70 7.0 51.0 )
CATATAN:
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Throttle Body"
"Komponen Throttle Body dan Intake Manifold"
"Komponen Engine Mounting"
"Komponen Timing Chain Cover"
"Komponen Timing Chain dan Chain Tensioner"
"Komponen Camshaft, Tappet dan Shim"
"Komponen Cylinder Head dan Valve"
"Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder"
"Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
1D-66 Mekanisme Mesin
CATATAN:
Service material yang dianjurkan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Timing Chain Cover"
"Komponen Timing Chain dan Chain Tensioner"
"Komponen Camshaft, Tappet dan Shim"
"Komponen Cylinder Head dan Valve"
"Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder"
"Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block"
Special Tool
S4RS0A1408002
09911–97720 09911–97821
Oil seal installer Oil seal installer
) )
09913–75810 09915–64512
Bearing installer Compression gauge
) )
09915–64530 09915–67010
Compression gauge hose Compression gauge
attachment (C)
) )
09915–67311 09916–14510
Vacuum gauge Valve lifter
) )/)
09916–14521 09916–34542
Valve spring compressor Reamer handle
attachment
)/) )/)
Mekanisme Mesin 1D-67
09916–34550 09916–37320
Reamer handle Valve guide outer reamer
(10.5 mm)
) )
09916–44910 09916–56011
Valve guide installer & Valve guide installer
remover attachment (protrusion: 11.5
mm)
) )
09916–58210 09916–67020
Valve guide installer handle Tappet holder (Overseas)
)/) )/)
09916–67021 09916–77310
Tappet holder Piston ring compressor (50-
125 mm)
)/) )
09916–84511 09917–68221
Forceps Camshaft pulley holder
)/) )/)
09917–98221 09924–17810
Valve guide stem Flywheel holder (drive plate
attachment stopper)
) )/)
09926–58010 09944–36011
Bearing remover attachment Steering wheel remover
) )
1D-68 Mekanisme Mesin
Sistim Pelumasan Mesin 1E-1
I3RH0B150001-
1E-2 Sistim Pelumasan Mesin
I2RH0B150003-
• Kualitas oli
Jika oli berubah warna atau rusak, ganti
oli. Memilih oli yang digunakan, lihat
"Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli pada
Bab 0B".
• Kebocoran oli
Jika ada, perbaiki.
I2RH0B150004-
1) Lepas bumper depan, lihat "Komponen Bumper 6) Hidupkan mesin dan panaskan hingga tercapai suhu
Depan dan Belakang pada Bab 9K". kerja normal.
2) Lepas cover engine depan (1).
CATATAN:
1 Tepatkan posisi tuas transmisi pada posisi
“Netral” (posisi “P” untuk kendaraan A/T),
tarik rem tangan dan ganjal roda penggerak.
I4RS0A150001-
8) Setelah memeriksa tekanan oli, matikan mesin dan
lepas oil pressure gauge dan attachment.
Sistim Pelumasan Mesin 1E-3
9) Sebelum memasang kembali oil pressure switch (2), 10) Hidupkan mesin dan periksa oil pressure switch dari
berikan sealing tape pada ulirnya (1) dan kebocoran. Jika ada, perbaiki.
kencangkan switch sesuai spesifikasi. 11) Pasang coupler oil pressure switch (1).
CATATAN:
Jika sealing tape menonjol ke luar dari ulir
switch, potong.
Momen pengencangan
Oil pressure switch (a) 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-
ft)
I2RH0B150006-
I2RH0B150005-
Petunjuk Perbaikan
Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer
S4RS0A1506001
I4RS0A150002-
I2RH0B150012-
I4RS0A150005-
5) Lepas oil pan dan kemudian oil pump strainer (1) “A”: Sealant 99000–31260
dari cylinder block.
Jumlah sealant untuk oil pan
Lebar “a”: 3 mm (0.12 in.)
Tinggi “b”: 2 mm (0.08 in.)
I2RH0B150010-
I4RS0A150006-
Sistim Pelumasan Mesin 1E-5
4) Pasang oil pan ke cylinder block untuk sementara. 9) Pasang exhaust manifold stiffener (2) dan exhaust
5) Pasang knock pin (1) pada lubang (2) oil pan agar oil pipe No.1 (1) dan heated oxygen sensor No.1
pan terpasang dengan tepat. (warna connector : hijau) (3), lihat "Komponen Sistim
Exhaust pada Bab 1K".
CATATAN:
Tersedia spare part knock pin (part number:
04211–13189).
1
I4RS0A150003-
I4RS0A150010-
1. Rotor plate 6. Baut rotor plate : 11 N⋅m (1.1 kg-mm 8.0 lb-ft)
2. O-ring 7. Relief valve : Jangan digunakan kembali.
3. Outer rotor 8. Spring : Berikan oli mesin tipis saja ke permukaan yang bergeser.
Melepas dan Memasang Oil Pump 2) Lepas rotor luar (1) dan rotor dalam (2).
S4RS0A1506005
Oil pump menjadi satu dengan timing chain cover.
Untuk melepas dan memasang, lihat "Melepas dan
Memasang Timing Chain Cover pada Bab 1D".
Membongkar
1) Lepas rotor plate (1) dengan melepas bautnya.
I2RH0B150019-
I2RH0B150018-
I2RH0B150020-
Sistim Pelumasan Mesin 1E-7
I2RH0B150023-
Oil Pump
• Periksa outer (1) dan inner rotor (2), rotor plate, dan
I2RH0B150019-
case oil pump dari aus atau rusak.
4) Berikan oli mesin ke relief valve (1) dan spring (2),
dan pasang dengan retainer (3) dan circlip baru (4)
ke rotor plate (5).
I2RH0B150019-
• Periksa relief valve (1) dari aus atau rusak dan dapat
I3RM0A150005-
bekerja dengan lembut.
5) Pasang rotor plate dan kencangkan semua baut
sesuai spesifikasi. Setelah memasang plate, periksa
rotor dapat diputar dengan tangan (0.3 N⋅m (0.03 kg-
m, 0.25 lb-ft) atau kurang).
Momen pengencangan
Baut oil pump rotor plate (a) 11 N·m (1.1 kg-m,
8.0 lb-ft)
I2RH0B150025-
I2RH0B150022-
1E-8 Sistim Pelumasan Mesin
I2RH0B150026-
Side clearance
Gunakan mistar baja (1) dan thickness gauge (2), ukur
side clearance.
Jika side clearance melebihi batas, ganti oil pump assy.
Side clearance oil pump inner rotor
Batas: 0.15 mm (0.0059 in.)
I2RH01150023-
I2RH0B150027-
Sistim Pelumasan Mesin 1E-9
Spesifikasi
Momen Pengencangan
S4RS0A1507001
Momen pengencangan
Komponen yang Dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Oil pressure switch 13 1.3 9.5 )
Baut oil pump strainer Kencangkan 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) )
sesuai prosedur
Baut bracket oil pump strainer Kencangkan 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) )
sesuai prosedur
Baut oil pan (M6) 11 1.1 8.0 )
Baut oil pan (M10) 55 5.5 40.0 )
Mur oil pan 11 1.1 8.0 )
Oil pan drain plug 35 3.5 25.5 )
Baut stiffener transaxle 55 5.5 40.0 )
Baut oil pump rotor plate 11 1.1 8.0 )
CATATAN:
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer"
"Komponen Oil Pump"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
CATATAN:
Material perbaikan yang diperlukan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer"
"Komponen Oil Pump"
Special Tool
S4RS0A1508002
09915–77310 09915–78211
Oil pressure gauge (0-10kg/ Oil pressure gauge
cm2) attachment
) )
1E-10 Sistim Pelumasan Mesin
Sistim Pendingin Mesin 1F-1
11
10 7
9 3
1
5
2
12
I3RM0A160001-
Ketika coolant dipanaskan hingga suhu kerja normal dan thermostat terbuka, coolant mengalir ke radiator core untuk
didinginkan sebagai berikut.
11
10 7
9 3
1
5
2
12
I3RM0A160002-
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistim Pendingin
S4RS0A1606001
I5RS0C160001
Memeriksa Jumlah Coolant 2) Cuci tutup radiator dan lubang pengisian dengan air
S4RS0A1606002 saat mesin sudah dingin.
PERINGATAN: 3) Periksa jumlah coolant dan zat anti beku.
Untuk menghindari bahaya dan luka bakar, 4) Gunakan pressure tester (1), periksa tekanan pada
jangan melepas tutup radiator saat mesin sistim dan tutup radiator (2) .
dan radiator panas. Cairan mendidih dan uap Jika perlu mengganti tutup radiator, gunakan yang
panas bertekanan dapat menyembur keluar sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
jika tutup radiator terlalu cepat dibuka.
CATATAN:
Untuk memeriksa jumlahnya, angkat kap mesin dan lihat Setelah memasang tutup radiator, pastikan
ke tangki cadangan “tembus pandang”. bagian kupingnya lurus dengan radiator.
Untuk memeriksa jumlah coolant tidak perlu melepas
tutup radiator. Tekanan pada sistim dan tutup radiator (untuk
Ketika mesin dingin, periksa jumlah coolant pada tangki pemeriksaan)
cadangan (1). 110 kPa (1.1 kg/cm2, 15.6 psi)
Jumlah coolant normal adalah antara tanda FULL (2)
dan LOW (3) pada tangki cadangan (1). Jika jumlah
coolant di bawah tanda LOW (3), lepas tutup tangki
cadangan (4) dan tambahkan coolant ke tangki
cadangan hingga tanda FULL (2).
CATATAN:
Jika sudah menggunakan antifreeze yang
sesuai spesifikasi, tidak perlu menambah-
kan zat additive atau lainnya untuk mening-
katkan kerja sistim. Hal ini dapat menggang-
gu kerja sistim, dan hanya menambah biaya
yang tidak perlu.
I5RH01160001-
1 4
Menguras Sistim Pendingin
S4RS0A1606019
2
1) Lepas tutup radiator.
3
2) Kuras coolant dari drain plug radiator (1).
1
3) Setelah coolant dikuras, kencangkan drain plug (1).
I4RS0A160002-
Membilas dan Mengisi Kembali Sistim 12) Isi radiator dengan coolant hingga coolant meluap
Pendingin melalui baut ventilasi udara (4).
S4RS0A1606004 13) Kencangkan baut ventilasi udara (4) sesuai
PERINGATAN: spesifikasi.
Untuk menghindari bahaya dan luka bakar, Momen pengencangan
jangan melepas tutup radiator saat mesin Baut ventilasi udara (a): 4.5 N·m (0.45 kg-m, 3.5
dan radiator panas. Cairan mendidih dan uap lb-ft)
panas bertekanan dapat menyembur keluar
jika tutup radiator terlalu cepat dibuka. 14) Isi radiator coolant hingga bagian bawah leher
radiator dan pasang tutup radiator, pastikan bagian
kuping pada tutup lurus dengan radiator.
CATATAN:
15) Hidupkan mesin dan tepatkan pada putaran idle.
Rincian spesifikasi coolant, lihat "Uraian
Coolant (Cairan Pendingin)". 16) Kendurkan baut ventilasi udara (4) satu setengah
putaran.
1) Lepas tutup radiator saat mesin dingin sbb.: 17) Lakukan putaran mesin 2000 – 3000 rpm, dan ken-
a) Putar tutup berlawanan arah jarum jam perlahan cangkan baut ventilasi udara (4) sesuai spesifikasi
hingga “berhenti” (Jangan menekan saat setelah coolant keluar dari baut ventilasi udara (4).
memutar). Momen pengencangan
b) Tunggu hingga tekanan keluar (ditunjukkan Baut ventilasi udara (a): 4.5 N·m (0.45 kg-m)
dengan adanya suara mendesis) kemudian 18) Hidupkan mesin hingga motor kipas radiator bekerja.
tekan tutup radiator dan teruskan memutar
19) Matikan mesin dan tunggu hingga mesin dingin
berlawanan arah jarum jam.
untuk menghindari bahaya.
2) Dengan radiator cap dilepas, hidupkan mesin hingga
20) Tambahkan coolant hingga bagian bawah leher
selang radiator panas (ditunjukkan dengan membu-
radiator dan pasang tutup radiator, pastikan bagian
kanya thermostat dan coolant mengalir ke sistim).
kuping pada tutup lurus dengan radiator.
3) Matikan mesin dan kuras coolant dari drain plug
21) Ulangi langkah 15) hingga 20).
radiator (1).
22) Pastikan jumlah coolant pada tangki cadangan di
4) Tutup drain plug radiator. Tambahkan air hingga
tanda “Full” (3). Jika kurang, ulangi langkah 9) dan
sistim terisi dan hidupkan mesin hingga bagian atas
10).
selang radiator panas kembali.
5) Ulangi langkah 3) dan 4) beberapa kali hingga air
hasil pengurasan tidak berwarna (bersih).
6) Tutup drain plug radiator (1) dengan baik.
1 2
1
3
1
I4RS0A160003-
Melepas
1) Kuras coolant, lihat "Menguras Sistim Pendingin".
2) Untuk melepas pipa atau selang, kendurkan clamp
setiap selang dan tarik ujung selang.
Memasang
Pasang komponen yang dilepas kebalikan dari prosedur
melepas, perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan setiap clamp dengan baik, lihat I2RH0B160006-
"Komponen Sistim Pendingin". • Gunakan O-ring baru saat memasang.
• Isi kembali sistim pendingin, lihat langkah 7) s/d 22) • Setel ketegangan belt water pump, lihat "Memeriksa
"Membilas dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin". dan Menyetel Ketegangan Belt Water Pump / Belt
Generator".
Melepas dan Memasang Thermostat • Setel ketegangan belt compressor A/C, lihat
S4RS0A1606006
Melepas "Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor pada Bab
1) Kuras coolant, lihat "Menguras Sistim Pendingin". 7B".
2) Lepas intake manifold, lihat "Melepas dan • Isi kembali sistim pendingin, lihat langkah 7) s/d 22)
Memasang Intake Manifold pada Bab 1D". "Membilas dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin".
3) Lepas generator, lihat "Membongkar dan Memasang • Pastikan tidak ada kebocoran coolant di setiap
Generator pada Bab 1J". sambungan.
4) Lepas selang air (1) dan selang heater (2) dari setiap
Pemeriksaan Thermostat
pipa. S4RS0A1606007
5) Lepas thermostat case (3) dengan tutup thermostat • Pastikan air bleed valve (1) pada thermostat sudah
(4) dan pipa water inlet (5). dibersihkan. Jika valve tersumbat, mesin cenderung
6) Lepas pipa water inlet dengan tutup thermostat dari panas (overheat).
thermostat case. • Periksa valve seat (2) bebas dari kotoran yang dapat
7) Lepas thermostat dari thermostat case (3). menghalangi duduknya valve dengan benar.
• Periksa seal thermostat (3) dari patah, perubahan
atau kerusakan lainnya.
I3RM0A160008-
I3RM0A160007-
• Periksa pergerakan wax pellet (lilin) thermostat
Memasang sebagai berikut:
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang a. Rendam thermostat (1) di air, dan panaskan.
perhatikan hal-hal berikut. b. Periksa apakah valve mulai membuka pada suhu
• Ketika memasang thermostat (1) pada thermostat tertentu.
case (2), pastikan posisi air bleed valve (3)
sebagaimana gambar. Suhu valve mulai membuka
80 – 84 °C (176 – 183 °F)
Suhu valve membuka penuh
95 – 97 °C (203 °F)
Pengangkatan valve
Lebih dari 8 mm pada 95 °C (203 °F)
1F-8 Sistim Pendingin Mesin
Jika valve mulai membuka pada suhu di bawah Pemeriksaan Relay Kipas Radiator
spesifikasi, unit thermostat harus diganti dengan yang S4RS0A1606020
baru. Jika akan digunakan kembali, cenderung 1) Lepas kabel negatif (–) battery.
mengakibatkan overcooling atau overheating. 2) Lepas relay kipas radiator No.1 (1), No.2 (2) dan
No.3 (3) dari box relay.
3) Periksa tidak ada hubungan antara terminal “C” dan
“B”. Jika ada hubungan, ganti relay.
4) Pasang terminal positif (+) battery ke terminal “B”
pada relay.
5) Pasang terminal negatif (–) battery “A” pada relay.
6) Periksa hubungan antara terminal “C” dan “D”. Jika
tidak ada hubungan ketika relay terhubung ke
battery, ganti relay.
3 2 1
I2RH01160012-
2. Thermometer 3. Pemanas
I4RS0A160006-
I4RS0B160005
Sistim Pendingin Mesin 1F-9
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal
berikut.
• Isi kembali sistim pendingin, lihat langkah 7) s/d 22)
"Membilas dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin".
I4RS0A160009- • Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran
7) Geser condenser dengan radiator, dan kemudian coolant di setiap sambungan.
lepas kipas radiator. • Isi kembali minyak A/T, lihat "Mengganti Oli Transmisi
Otomatis pada Bab 5A".
PERHATIAN:
Jangan merusak pipa outlet condenser. Memeriksa dan Menyetel Ketegangan Belt
Water Pump / Belt Generator
S4RS0A1606015
Memasang PERINGATAN:
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas
perhatikan hal-hal berikut. • Lepas kabel negatif battery sebelum
• Isi kembali sistim pendingin lihat, langkah 7) s/d 22) memeriksa dan menyetel ketegangan belt.
"Membilas dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin". • Untuk menghindari bahaya dan luka bakar,
• Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran jangan melepas tutup radiator saat mesin
coolant pada setiap sambungan. dan radiator panas. Cairan mendidih dan
uap panas bertekanan dapat menyembur
Memeriksa dan Membersihkan Radiator pada keluar jika tutup radiator terlalu cepat
Kendaraan dibuka.
S4RS0A1606013
Memeriksa 1) Periksa belt dari retak, terpotong, berubah, aus dan
Periksa radiator dari kebocoran atau rusak. Luruskan fin kebersihannya. Jika belt perlu diganti, lihat "Melepas
yang bengkok, jika ada. dan Memasang Belt Water Pump / Belt Generator
pada Bab 1F".
Membersihkan 2) Periksa ketegangan belt. Ketegangan belt normal
Bersihkan bagian depan radiator core. jika kelenturannya sesuai spesifikasi dengan
menekan ibu jari (sekitar 10 kg atau 22 lb.).
Ketegangan belt water pump / belt generator
“a”: 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.) perubahannya /
10 kg (22 lbs)
I2RH01160014-
1F-10 Sistim Pendingin Mesin
I2RH0B160012-
1
3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel
ketegangan dengan merubah posisi generator.
4
4) Kencangkan baut generator dan baut pivot sesuai
3
spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut penyetel generator (a): 23 N·m (2.3 kg-m,
17.0 lb-ft) I3RM0A160014-
Baut pivot generator (b): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0
4) Kendurkan belt dengan menggeser generator dan
lb-ft)
kemudian dilepas.
Memasang
1) Pasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley
crankshaft (3) dan pulley generator (4).
2) Setel ketegangan belt, lihat "Melepas dan
Memasang Belt Water Pump / Belt Generator".
3) Jika kendaraan dilengkapi dengan A/C, pasang belt
compressor (5), lihat "Melepas dan Memasang Belt
Compressor pada Bab 7B".
I2RH0B160013-
1
4
5
I3RM0A160015-
I2RH0B160018-
I3RM0A160016-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A1607001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut ventilasi udara 4.5 0.45 3.5 )/)
Baut penyetelan generator 23 2.3 17.0 )
Baut pivot generator 50 5.0 36.0 )
Mur dan baut Water pump 25 2.5 18.0 )
CATATAN:
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Sistim Pendingin"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Uraian Umum
Uraian Sistim Bahan Bakar Uraian Sistim Aliran Bahan Bakar
S4RS0A1701001 S4RS0A1701002
PERHATIAN: Sistim aliran bahan bakar terdiri dari tangki bahan bakar,
fuel pump assy. (fuel filter dan fuel pressure regulator di
Mesin ini hanya menggunakan bahan bakar
dalamnya), delivery pipe, injector dan saluran bahan
tanpa timbal. Bahan Bakar bertimbal atau
bakar.
berkadar timbal rendah dapat merusak dan
Bahan bakar di dalam tangki dipompa naik oleh fuel
mengurangi efektifitas sistim kontrol emisi.
pump dan dialirkan ke delivery pipe dan diinjeksikan
oleh injector.
Komponen sistim bahan bakar terdiri dari tangki bahan
Fuel pump assy. dilengkapi dengan fuel filter dan fuel
bakar, fuel pump assy. (dengan fuel filter, fuel level
pressure regulator, bahan bakar disaring dan
gauge, fuel pressure regulator, fuel feed line dan fuel
tekanannya disesuaikan sebelum masuk ke feed pipe.
vapor line.
Tekanan bahan bakar yang berlebihan akan
Rincian alur aliran bahan bakar, lihat "Diagram Sistim
dikembalikan ke tangki bahan bakar.
Aliran Bahan Bakar".
Dan juga, uap bahan bakar pada tangki akan masuk ke
saluran uap bahan bakar dan masuk ke EVAP canister.
Untuk diagram sistim, lihat "Diagram Sistim Aliran Bahan
Bakar".
1G-2 Sistim Bahan Bakar
I4RS0A170002-
(B)
1
(C)
I3RM0A170004-
I2RH01170032-
4) Periksa tegangan battery 11 V atau lebih.
5) Ukur tegangan bahan bakar di setiap kondisi. 7) Lepas special tool dari fuel delivery pipe dan selang
Jika tekanan di luar spesifikasi, lihat "Memeriksa fuel feed.
Tekanan Bahan Bakar pada Bab 1A" dan periksa 8) Pasang selang fuel feed ke fuel delivery pipe dan
kemungkinan kerusakan pada komponen. Ganti jika clamp dengan baik.
ada yang rusak. 9) Dengan mesin OFF dan kunci kontak ON, periksa
a) ON-kan kunci kontak untuk menghidupkan fuel kebocoran bahan bakar.
pump dan OFF-kan setelah 2 detik. Ulangi 3
atau 4 kali dan periksa tekanan bahan bakar. Memeriksa Fungsi Fuel Cut
S4RS0A1704002
Spesifikasi tekanan bahan bakar CATATAN:
Fuel pump bekerja dan mesin mati:
Sebelum memeriksa, tuas transmisi pada
270 – 310 kPa (2.7 – 3.1 kg/cm2, 38.4 – 44.0
posisi netral (posisi “P” untuk A/T), A/C OFF
psi)
dan rem tangan ditarik penuh.
b) Hidupkan mesin dan panaskan hingga tercapai
suhu kerja normal, dan ukur tekanan bahan 1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.
bakar pada putaran idle. 2) Saat mendengarkan suara injector (2) dengan sound
scope (1) atau sejenisnya, naikkan putaran mesin
Spesifikasi tekanan bahan bakar
hingga lebih dari 3,000 rpm.
Pada putaran idle : 270 – 310 kPa (2.7 – 3.1
kg/cm2, 38.4 – 44.0 psi)
c) Matikan mesin, dan ukur tekanan bahan bakar
satu menit setelah dimatikan.
Spesifikasi tekanan bahan bakar
1 menit setelah mesin (fuel pump) mati
(tekanan akan terus berkurang): Lebih dari
250 kPa (2.5 kg/cm2, 35.6 psi)
6) Setelah memeriksa tekanan bahan bakar, lepas fuel
pressure gauge.
I2RH0B170004-
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistim Bahan Bakar
S4RS0A1706001
I4RS0A170003-
1. Tangki bahan bakar 10. Belt tangki bahan bakar 19. Insulator fuel delivery pipe
2. Fuel pump assy. 11. Gasket fuel pump 20. Kabel harness untuk fuel pump
3. Breather hose 12. Baut tangki bahan bakar 21. Ke canister
4. Selang filter tangki bahan bakar 13. Baut fuel pump 22. Cover tangki bahan bakar
5. Tutup tangki bahan bakar 14. Fuel filler neck : Jangan digunakan kembali
6. Saluran bahan bakar 15. Fuel delivery pipe : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
Sistim Bahan Bakar 1G-5
7. Saluran uap bahan bakar 16. Baut fuel delivery pipe : 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
8. Inlet valve tangki bahan bakar 17. Fuel injector : 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
9. Protector tangki bahan bakar 18. Cushion injector
CATATAN:
Pasang selang ke spool pipe dengan baik.
I4RS0A170018-
1G-6 Sistim Bahan Bakar
Tangki bahan bakar [A]: Dengan pipa pendek, pasang selang sejauh mungkin hingga mencapai
pipe joint seperti pada gambar.
[B]: Dengan tipe pipa berikut, pasang selang sejauh mungkin hingga bagian
yang menonjol seperti pada gambar.
[C]: Dengan pipa bengkok, pasang selang hingga bagian yang melengkung
seperti pada gambar atau hingga kedalaman “b”.
[D]: Dengan pipa lurus, pasang selang hingga kedalaman “b”.
[E]: Dengan tanda merah pada pipa, pasang ujung selang hingga tanda
merah pada pipa.
[F]: Untuk selang filler tangki bahan bakar, pasang ke spool atau titik las.
“a”: Clamp di posisi 3 – 7 mm (0.12 – 0.27 in.) dari ujung selang.
“b”: 20 – 30 mm (0.79 – 1.18 in.)
“c”: 0 – 5 mm (0 – 0.19 in.)
“d”: 5 – 12 mm (0.2 – 0.47 in.)
“e”: 40 mm (1.57 in.)
4. Tanda merah
Melepas
1) Bersihkan lumpur, kotoran atau benda asing antara
pipa (1) dan quick joint (2) dengan menyemprotkan
angin.
2) Buka lock joint dengan memasukkan special tool
antara pipa dan quick joint.
Special tool
(A): 09919–47020
3) Lepas quick joint dari pipa.
1
2 (A)
2
1
I4RS0A170019-
Memasang
Pasang quick joint ke pipa bahan bakar hingga
mengunci dengan baik (terdengar suara klik), dan
pastikan quick joint tidak dapat dilepas dengan tangan.
I3RM0A170001-
Sistim Bahan Bakar 1G-7
Prosedur Mengeluarkan Tekanan Bahan Bakar Memeriksa Saluran Bahan Bakar pada
S4RS0A1706002
PERHATIAN:
Kendaraan
S4RS0A1706004
Melepas
1) Keluarkan tekanan bahan bakar pada saluran, lihat
"Prosedur Mengeluarkan Tekanan Bahan Bakar".
2) Lepas kabel negatif battery.
3) Lepas joint pipa bahan bakar dan selang bahan
I4RS0A170004-
bakar (3) dari pipa bahan bakar (2) di bagian depan
dan belakang setiap pipa bahan bakar, lihat
Prosedur Pemeriksaan Kebocoran Bahan Bakar "Melepas dan Memasang Selang Bahan Bakar".
S4RS0A1706003
Setelah menangani sistim bahan bakar, periksa 4) Tandai letak clamp (1) pada pipa bahan bakar (2),
kebocoran sebagai berikut. agar clamp dipasang kembali ke tempatnya semula.
1) ON-kan kunci kontak selama 3 detik (untuk 5) Lepas pipa (2) dengan clamp (1) dari kendaraan.
mengoperasikan fuel pump) kemudian OFF-kan. 6) Lepas clamp (1) dari pipa (2).
Ulangi (ON dan OFF) 3 atau 4 kali dan berikan
tekanan bahan bakar ke saluran bahan bakar hingga 3
terasa ada tekanan bahan bakar saat tangan 2
diletakkan di ujung selang fuel feed.
2) Pada kondisi ini, periksa kebocoran dari komponen 1
sistim bahan bakar.
I4RS0A170020-
1G-8 Sistim Bahan Bakar
3
3
I2RH0B170007- I3RM0A170010-
2) Lepas connector (1) dari injector, pasang ohmmeter
antara terminal injector dan periksa tahanan.
Jika tahanan di luar spesifikasi, ganti.
Tahanan injector
11.3 – 13.8 Ω at 20 °C, 68 °F
I2RH0B170008-
I3RM0A170012-
PERHATIAN:
Periksa sambungan antar terminal sudah
benar. Sambungan yang salah dapat
merusak ECM, kabel harness, dll.
CATATAN:
I4RS0A170006-
Jika tutup perlu diganti, ganti tutup dengan
yang sama. Tutup yang tidak sama dapat
mengakibatkan api atau kecelakaan.
I2RH01170008-
Sistim Bahan Bakar 1G-11
Melepas dan Memasang Inlet Valve Tangki 4) Lepas inlet valve tangki bahan bakar (1) gunakan
Bahan Bakar rod pipih (2) atau sejenisnya.
S4RS0A1706015
PERINGATAN: PERHATIAN:
Sebelum memulai prosedur berikut, Hati-hati jangan merusak inlet valve tangki
perhatikan "Pencegahan pada Perbaikan bahan bakar (1) dengan rod pipih (2) atau
Sistim Bahan Bakar" untuk mengurangi sejenisnya.
resiko atau bahaya terbakar.
Melepas
1) Lepas tutup tangki bahan bakar.
2) Pasang selang dan keluarkan bahan bakar di area
“A” menggunaan pemompaan dengan tangan ke
selang pengisian bahan bakar (1) seperti pada
gambar.
PERHATIAN:
Jangan paksakan selang pompa masuk ke
dalam tangki bahan bakar karena selang
I2RH0B170017-
tersebut dapat merusak inlet valve tangki
bahan bakar (2).
Memasang
1) Pasang inlet valve tangki bahan bakar (1) ke tangki
bahan bakar.
IYSQ01170010-
pengisian bahan bakar (1) dari tangki bahan bakar. 2) Pasang selang pengisian bahan bakar (1) ke tangki
bahan bakar dan kencangkan dengan clamp (2).
2
Untuk pemasangan yang benar, lihat "Melepas dan
Memasang Selang Bahan Bakar".
1
I4RS0A170007-
1
I4RS0A170007-
Memeriksa Inlet Valve Tangki Bahan Bakar 7) Lepas joint pipa bahan bakar dan selang bahan
S4RS0A1706016 bakar (1) dari pipa bahan bakar (2), lihat "Melepas
PERINGATAN: dan Memasang Selang Bahan Bakar".
I4RS0A170008-
I2RH0B170019-
PERHATIAN:
bahan bakar.
• Selang bahan bakar tidak boleh
menyentuh harness ABS sensor (jika
dilengkapi).
PERINGATAN:
(a)
• Sebelum memulai prosedur berikut,
(b) perhatikan "Pencegahan pada Perbaikan
I4RS0A170011-
Sistim Bahan Bakar" untuk mengurangi
4) Pasang selang pengisian bahan bakar (1) dan resiko atau bahaya terbakar.
breather hose (2) ke filler neck (3) seperti pada • Prosedur ini tidak dapat mengeluarkan
gambar, dan clamp dengan baik. seluruh uap bahan bakar.
Momen pengencangan Jangan melakukan perbaikan tangki
Selang pengisian bahan bakar clamp (a): 2 N·m ( menggunakan pemanasan karena dapat
0.2 kg-m, 1.5 lb-ft) terjadi ledakan atau kecelakaan.
PERHATIAN:
3
Setelah mencuci, bersihkan air di bagian
dalam tangki, jika tidak bagian dalam tangki
(a)
bahan bakar akan berkarat.
2
Prosedur berikut digunakan untuk membersihkan tangki
bahan bakar.
1) Setelah melepas tangki bahan bakar, lepas selang,
pipa dan fuel pump assy. dari tangki bahan bakar.
1
2) Kuras bahan bakar dari tangki.
I4RS0A170012- 3) Letakkan tangki bahan bakar di tempat membilas.
1G-14 Sistim Bahan Bakar
4) Isi tangki dengan air hangat atau air keran, kocok Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.
merata dan buang airnya. Ulangi hingga tangki S4RS0A1706019
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai, lihat 3) Lepas fuel pump assy. (1) dari tangki bahan bakar
"Memeriksa Fuel Pump dan Sirkuitnya pada Bab (2).
1A".
I3RM0A170021-
IVSY01170013-
Memasang
2) OFF kan kunci kontak dan biarkan lebih dari 10 PERHATIAN:
menit.
Saat memasang joint, bersihkan bagian luar
3) Setelah kunci kontak ON, tekanan harus dapat
pipa dimana joint dipasang, tekan joint ke
dirasakan pada selang fuel feed (1) selama 2 detik.
pipe hingga mengunci (bunyi klik) dan
Jika tidak, lihat "Memeriksa Tekanan Bahan Bakar
pastikan pipa sudah terhubung dengan
pada Bab 1A".
benar, jika tidak akan terjadi kebocoran
bahan bakar.
1
I3RM0A170019-
Sistim Bahan Bakar 1G-15
(a)
1 2 4
2
I4RS0A170016-
Melepas
1) Lepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar, lihat
"Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.".
I3RM0A170023-
2) Lepas connector fuel level sensor.
4) Pasang fuel feed line (1) (pipe joint) ke fuel pump 3) Dengan menekan bagian snap-fit part (2), lepas fuel
assy. (2). level sensor (1) dengan menggeser ke arah yang
sempit seperti pada gambar.
2
I4RS0A170014-
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dengan prosedur melepas.
1G-16 Sistim Bahan Bakar
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A1707001
Momen Pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut fuel delivery pipe 25 2.5 18.0 )
Baut tangki bahan bakar 50 5.0 36.5 )
Clamp selang pengisian bahan bakar 2 0.2 1.5 )
Baut fuel pump assy. 11 1.1 8.0 )
CATATAN:
Momen Pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Sistim Bahan Bakar"
"Melepas dan Memasang Selang Bahan Bakar pada Bab 1G"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Sistim Bahan Bakar 1G-17
09912–58490 09919–47020
3-way joint & hose Quick joint remover
) )
Sistim Pengapian
Uraian Umum
Konstruksi Sistim Pengapian
S4RS0A1801001
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor (distributorless). Terdiri dari
komponen-komponen berikut ini.
• ECM
Berfungsi mendeteksi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor-sensor, untuk menentukan waktu
pengapian yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke lilitan primer dan mengirim sinyal ke ignitor (power unit)
di coil ignition assy.
• Ignition coil assy. (termasuk ignitor)
Ignition coil dimana terdapat ignitor di dalamnya (assy.) akan bekerja meng-ON dan OFF-kan aliran listrik ke lilitan
primer sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus yang mengalir ke lilitan primer diputus, maka akan terjadi tegangan yang
tinggi pada lilitan sekunder.
• Kabel busi dan busi
• CMP sensor (Camshaft position sensor) dan CKP sensor (Crankshaft position sensor)
Dengan sinyal dari CMP sensor dan CKP sensor, ECM mengidentifikasi cylinder mana yang pistonnya pada
langkah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel waktu pengapian secara otomatis.
• TP sensor, ECT sensor, MAP sensor, MAF sensor, IAT sensor, knock sensor dan sensor / switch lainnya
Meski sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil (ignition coil pertama untuk
busi No.1 dan No.4 dan ignition coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke
ignitor (terdapat di ignition coil) untuk busi No.1 dan No.4, tegangan tinggi pada lilitan sekunder diteruskan melalui
kabel busi sehingga pada busi No.1 dan No.4 terjadi bunga api secara bersamaan. Terjadi hal yang sama, ketika
sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil kedua, akan terjadi bunga api pada busi No.2 dan No.3 secara
bersamaan.
1H-2 Sistim Pengapian
10 9
BLK/WHT
8
5V
7 5V
3 4
GRN/WHT C37-5
GRN/YEL C37-6
16
BLK/WHT E23-29
GRN 2
17
11
1 BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E23-60
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E23-1
WHT
13
14 BLK/RED E23-16
BLK/RED
5 5V C37-58 BLK/ORN
15
12 RED/YEL C37-20
WHT C37-15 BLK
80A BLK 5V
C37-30 BLK
PNK C37-21
6 BLK/ORN
E23 C37
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
I4RS0A180001-
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistim Pengapian
S4RS0A1803001
16
13 15
14
8 9
6
10
4 7 1
11
5
12
3
2
I4RS0A180002-
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan Sistim Kontrol Mesin Dan Emisi ” Lanjut ke langkah 2. Lihat "Pemeriksaan
sudah dilakukan? Sistim Kontrol Mesin
dan Emisi pada Bab
1A".
2 Tes percikan bunga api pada busi Lanjut ke langkah 11. Lanjut ke langkah 3.
1) Periksa kondisi dan tipe semua busi, lihat "Memeriksa
Busi".
2) Jika kondisinya baik, lakukan tes percikan bunga api
pada busi, lihat "Tes Percikan Bunga Api pada Busi".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
9 Pemeriksaan CMP sensor Lanjut ke langkah 10. Kencangkan baut CMP
1) Periksa CMP sensor, lihat "Memeriksa Camshaft sensor, ganti CMP
Position (CMP) Sensor pada Bab 1C". sensor atau intake
camshaft.
Apakah hasil pemeriksaan baik?
10 Pemeriksaan sinyal trigger sirkuit pengapian Lanjut ke langkah 11. Perbaiki atau ganti.
1) Periksa kabel sinyal trigger pengapian dari kemungkinan
putus, koslet dan sambungan kendur.
PERINGATAN:
Tanpa melepas coupler injector, gas pembakaran akan keluar dari lubang busi selama tes dan
mungkin akan terjadi percikan api di ruang mesin.
I4RS0A180006-
1H-6 Sistim Pengapian
6) Jika tidak ada percikan, periksa komponen yang berhubungan sebagaimana diuraikan pada "Diagnosa Gejala
Masalah Sistim Pengapian".
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Kabel busi
S4RS0A1806001
Melepas
1) Lepas filter udara dengan air intake pipe dan
cylinder head cover atas.
2) Lepas kabel busi pada cylinder No.1 (2) dan cylinder
No.3 (3) dari ignition coil. (1) sambil memegang
setiap capnya.
I4RS0A180004-
PERHATIAN:
Memasang I2RH0B180005-
1) Pasang kabel busi cylinder No.1 (2) dan No.3 (3) ke Melepas dan Memasang Busi
busi dan ignition coil assy. (1) sambil memegang S4RS0A1806003
cap. Melepas
1) Lepas filter udara. dengan air intake pipe dan
PERHATIAN: cylinder head cover atas.
• Jangan menggunakan kabel busi metal 2) Tarik kabel busi dengan memegang capnya dan
conductor sebagai komponen pengganti. lepas ignition coil, lihat "Melepas dan Memasang
• Pasang setiap cap penuh saat memasang Ignition Coil Assy. (termasuk ignitor)".
kabel busi. 3) Lepas busi.
Memasang
1) Pasang busi dan kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Busi: 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Sistim Pengapian 1H-7
2) Pasang ignition coil, lihat "Melepas dan Memasang 4) Lepas kabel busi (3) dari ignition coil assy. (2).
Ignition Coil Assy. (termasuk ignitor)". 5) Lepas baut ignition coil (1) dan tarik ignition coil
3) Pasang kabel busi dengan memegang cap. assy.
4) Pasang cylinder head cover atas dan filter udara.
dengan air intake pipe.
Memeriksa Busi
S4RS0A1806004
PERHATIAN:
I3RM0A180004-
10 0
I2RH0B180007-
1, (A)
I3RB0A180004-
1
I4RS0A180005-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A1807001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Busi 25 2.5 18.0 )
Baut ignition coil 10 1.0 7.5 )
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Sistim Starter
Skema dan Diagram Sistim Starter
Diagram Sirkuit Sistim Starter
S4RS0A1902001
I4RS0A190001-
1. Pinion drive lever 6. Magnetic switch contact 11. Ignition & Switch Starter
2. Pinion & Over-running clutch 7. Pull-in coil 12. Battery
3. Magnetic switch 8. Motor starter 13. Ke ECM
4. Hold-in coil 9. Relay motor starter control
5. Plunger 10. A/T: Switch tuas transmisi
Tes Pull-In
Hubungkan battery ke magnetic switch seperti gambar.
Periksa apakah plunger dan pinion bergerak ke luar.
Jika plunger dan pinion tidak bergerak, ganti magnetic
switch.
I2RH01190003-
CATATAN:
Sebelum tes, lepas kabel utama dari terminal Tes Gerakan Plunger dan Pinion
“M” (2). Lepas kabel negatif dari bodi motor starter.
Periksa apakah plunger dan pinion kembali ke dalam.
Jika plunger dan pinion tidak kembali, ganti magnetic
switch.
I2RH01190004-
I2RH01190002-
I2RH01190005-
1I-4 Sistim Starter
Petunjuk Perbaikan
Membongkar dan Memasang Kembali Motor Starter
S4RS0A1906001
I4RS0A190002-
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas kabel magnetic switch (1) dan kabel battery (2) dari terminal motor starter.
3) Lepas bracket kabel tuas transmisi (model M/T).
4) Lepas baut motor starter (3) dan mur (4).
5) Lepas motor starter (5).
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan mur kabel battery (6) sesuai pesifikasi.
Momen pengencangan
Mur kabel battery motor starter (a) 9.8 N·m (0.98 kg-m, 7.0 lb-ft)
Sistim Starter 1I-5
I4RS0A190003-
Plunger
Periksa plunger dari aus. Ganti jika perlu.
I2RH01190011-
I2RH01190008-
Magnetic Switch
Tekan plunger dan lepas. Plunger harus kembali dengan
cepat ke posisi semula. Ganti jika perlu.
I2RH01190012-
Brush
• Periksa brush dari aus.
Ukur panjang brush dan jika di bawah batas, ganti
brush.
Panjang brush
Standar: 12.3 mm (0.48 in.)
I2RH01190009-
Batas: 7.0 mm (0.28 in.)
Tes sirkuit lilitan pull-in dari kemungkinan putus
Periksa hubungan antara magnetic switch terminal “S”
(1) dan terminal “M” (2). Jika tidak ada hubungan, lilitan
putus dan harus diganti.
I2RH01190013-
Spring
Tes sirkuit lilitan Hold-in dari kemungkinan putus Periksa brush spring dari aus, rusak atau kondisi tidak
Periksa hubungan antara magnetic switch terminal “S” normal lainnya. Ganti jika perlu.
(1) dan case lilitan. Jika tidak ada hubungan, lilitan putus
dan harus diganti. Ketegangan brush spring
Standar: 2.2 kg (4.85 lb)
Batas: 0.6 kg (1.33 lb)
Sistim Starter 1I-7
Brush Holder
• Periksa gerakan brush di dalam brush holder. Jika
gerakan brush diantara brush holder terhambat,
periksa brush holder dari kerusakan dan permukaan
alur dari kemungkinan kotor.
Bersihkan atau perbaiki jika perlu.
• Periksa hubungan diantara brush (sisi positif) dan
ground brush (sisi negatif).
Jika ada hubungan, menunjukkan brush holder koslet
ke ground, hal ini menyebabkan insulator rusak dan
harus diganti.
I2RH01190016-
3. Magnetic stand
I4RS0A190004-
Armature
• Periksa commutator dari kotoran atau hangus.
Perbaiki dengan amplas, jika perlu.
I2RH01190017-
I2RH01190015-
CATATAN:
Spesifikasi berikut menunjukkan armature
bebas dari bengkok. Armature yang bengkok
harus diganti.
I3RH0A190005-
[A]: Perbaiki
[B]: Tidak benar
1I-8 Sistim Starter
I2RH01190022-
I2RH01190023-
I2RH01190020-
Gear
Periksa internal gear dan planetary gear dari aus, rusak
atau kondisi abnormal lainnya. Ganti jika perlu.
I2RH01190024-
I2RH01190021-
Spesifikasi
Spesifikasi Sistim Starter
S4RS0A1907002
Tegangan 12 volt
Output 1.2 kW
Rating 30 detik
Arah putaran Searah jarum jam dilihat dari sisi pinion
Panjang brush Standar: 12.3 mm (0.48 in.) Batas: 7.0 mm (0.28 in.)
Jumlah gigi pinion 8
Kinerja Kondisi Jaminan
90 A maximum
Tanpa beban 11.0 V
2370 r/min minimum
7.5 V 10.65 N⋅m (1.065 kg-m, 7.70 lb-ft) minimum
Sekitar 20 °C (68 Dengan beban
300 A 840 r/min minimum
°F)
780 A maximum
Terkunci 4.0 V
20 N⋅m (2.0 kg-m, 14.5 lb-ft) minimum
Tegangan magnetic switch 8 volt maximum
CATATAN:
Spesifikasi Momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Membongkar dan Memasang Kembali Motor Starter"
"Komponen Motor Starter"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A"
Sistim Pengisian
Uraian Umum
Uraian Battery kemungkinan disebabkan tegangan pengisian tinggi
S4RS0A1A01001 karena kerusakan sistim charging dan oleh sebab itu,
Battery memiliki tiga fungsi utama pada sistim sistim pengisian dan sistim kelistrikan perlu diperiksa.
kelistrikan. Jika masalah pada cranking dan hal ini menyebabkan
• Sebagai sumber energi listrik untuk starter mesin. battery lemah, battery harus diganti.
• Berfungsi sebagai stabilizer tegangan untuk sistim
kelistrikan.
• Untuk sementara waktu, dapat juga menyediakan
energi ketika beban kelistrikan melebihi output
generator.
Electrolyte Freezing
Titik beku electrolyte tergantung pada gaya gravitasi
tertentu. Kondisi beku dapat merusak battery, hal ini
dapat dicegah dengan selalu terisi/charge penuh ketika
disimpan. Jika battery membeku tiba-tiba, tidak boleh
diisi / charge sebelum kondisinya dihangatkan.
– Recharge battery dua kali sebulan untuk Khususnya terminal posistif (+), sering terjadi karat
mencegah battery soak. Hal ini harus dilakukan di bagian permukaan konduktor yang mana terjadi
jika suhu di luar dingin. aliran listrik. Bersihkan terminal dan fitting secara
– Battery akan soak jika kendaraan disimpan berkala dan lumasi grease untuk mencegah karat.
terlalu lama. Cairan battery akan membeku dan 3) Selalu perhatikan kondisi pengisian/charge battery.
battery dapat pecah jika pada suhu dingin Gunakan hydrometer untuk mengetahui kondisi
battery tidak di-charge. pengisian battery. Hydrometer berfungsi untuk
Battery akan soak meski tidak digunakan mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis
dalam waktu lama. elektrolit menunjukkan kondisi pengisian. Lihat
2) Jaga kebersihan kabel battery. "Pemeriksaan Battery".
Uraian Umum
S4RS0A1A01002
Generator yang digunakan adalah tipe kecil dengan kemampuan tinggi yang di dalamnya terdapat IC regulator.
Seluruh komponen di dalamnya terhubung secara elektronik seperti pada gambar di halaman berikut.
Generator dapat digambarkan sebagai berikut:
• Di dalam generator terdapat regulator yang solid.
• Seluruh komponen regulator terpasang dalam solid mold.
• Solid IC regulator bersama brush holder terpasang pada housing belakang.
• IC regulator menggunakan integrated circuit dan mengontrol tegangan yang dihasilkan generator, dan pengaturan
tegangan tidak dapat disetel.
• Bearing rotor generator sudah diberikan cukup grease untuk waktu yang lama. Kedua brush mengalirkan arus
listrik ke dua slip ring dan field coil pada rotor, dan pada kondisi normal tidak memerlukan perawatan untuk waktu
lama.
• Winding stator terpasang pada bagian dalam core yang diberikan pelapis pada frame generator.
1 7
4 IG
9
2
L 8
I4RS0A1A0001-
1. Generator dengan regulator assy. 3. Stator coil 5. Field coil (rotor coil) 7. Switch utama 9. Beban
2. I.C. regulator 4. Dioda 6. Lampu indicator Charging 8. Battery
Sistim Pengisian 1J-3
I2RH0B1A0002-
• Saat menghubungkan battery charger atau B: Output generator (terminal battery) F: Terminal field coil
booster dengan battery kendaraan, perha- C: Terminal C IG: Terminal ignition
tikan petunjuknya, lihat "Menjumper E: Ground L: Terminal lampu
Battery pada Kondisi Darurat".
Tes Generator (Pemeriksaan Battery Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa
Undercharge) grounding brush.
S4RS0A1A04003 Jika brush tidak grounding, ganti IC regulator.
Kondisi ini dapat diketahui dari sulitnya menstarter Jika tegangan lebih rendah dari standar, lakukan
mesin yang disebabkan oleh satu atau beberapa gejala pemeriksaan berikut.
di bawah ini, meskipun lampu indikator bekerja normal.
Prosedur berikut dapat digunakan pada kendaraan Spesifikasi battery undercharge (pemeriksaan
dengan voltmeter dan ammeter. tanpa beban)
• Pastikan kondisi battey lemah tidak disebabkan oleh Arus: 10 A
penggunaan accessories dalam waktu yang lama. Tegangan: 14.2 – 14.8 V pada Hi (H) (pada 25 °C,
77 °F)
• Periksa ketegangan belt. Tegangan: 12.5 – 13.1 V pada Lo (L) (pada 25 °C,
• Jika battery rusak, lihat "Uraian Battery". 77 °F)
• Periksa wiring, sambungan kabel battery, starter dan
CATATAN:
kabel ground ignition.
Perhatikan adanya perubahan tegangan
Pemeriksaan Tanpa Beban sesuai perubahan suhu regulator case
1) Hubungkan voltmeter dan ammeter sebagaimana sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
ditunjukkan pada gambar.
CATATAN: 16.0
14.2 14.2 H
14.0
[A] 13.6
13.1 13.3
13.0 13.1
12.5 12.5 L
12.0
11.6
11.0
-30 0 25 135
[B]
I2RH0B1A0005-
1. Generator
2. Ammeter (antara generator terminal “B” dan terminal battery (+))
3. Voltmeter (antara generator terminal “B” dan ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch
3) Groundkan terminal “F” dan hidupkan mesin, Tes Generator (Pemeriksaan Battery
kemudian ukur tegangan terminal “B” seperti pada Overcharge)
gambar. S4RS0A1A04004
• Tegangan lebih tinggi dari standar. Hal ini 1) Untuk menentukan kondisi battery, lihat "Uraian
menunjukkan bahwa generator dalam kondisi baik Battery".
tetapi IC regulator rusak, ganti IC regulator. 2) Jika terjadi overcharge sebagaimana diketahui dari
• Tegangan lebih rendah dari standar. Hal ini banyaknya penguapan / semburan electrolyte, ukur
menunjukkan adanya masalah pada generator, tegangan terminal generator “B” pada 2000 rpm.
periksa generator. 3) Jika tegangannya lebih tinggi dari batas atas,
bongkar generator.
4) Periksa ground brush. Jika brush tidak grounding,
ganti IC regulator. Kemudian periksa ground field
coil dan hubungan pendek.
16.0
15.3
14.8 14.8
15.0
14.2 14.2 H
14.0
[A] 13.6
13.1 13.3
13.0 13.1
I2RH011A0008-
12.5 12.5 L
Pemeriksaan Beban 12.0
2) Ukur arus dan jika kurang dari 20A, perbaiki atau -30 0 25 135
ganti generator. [B]
I2RH0B1A0005-
Petunjuk Perbaikan
Menjumper Battery pada Kondisi Darurat Dengan Peralatan Charging
S4RS0A1A06001
Dengan Battery Lain PERHATIAN:
PERHATIAN: Jumper dengan peralatan charging. Gunakan
peralatan dengan ground negatif 12 volt,
Untuk kendaraan dengan transmisi manual jangan menggunakan yang 24 volt, hal ini
dan dilengkapi catalytic converter, untuk dapat menyebabkan kerusakan sistim dan
menghidupkan mesin tidak boleh dengan komponen elektronik.
cara didorong atau ditarik. Hal ini dapat
merusak sistim emisi atau komponen
lainnya. Membongkar dan Memasang Battery
S4RS0A1A06002
I4RS0A1A0003-
Komponen Generator
S4RS0A1A06004
I4RS0A1A0004-
1. Mur pulley 7. Bearing retainer 13. Seal plate 19. Brush holder cover : 3.6 N⋅m (0.36 kg-m,
3.0 lb-ft)
2. Pulley 8. Rotor 14. Rectifier 20. Rear end cover : 2.0 N⋅m (0.2 kg-m,
1.5 lb-ft)
3. Drive end frame 9. End housing bearing 15. Insulator 21. Terminal plate : 4.5 N⋅m (0.45 kg-m,
3.5 lb-ft)
4. Stator 10. Bearing cover 16. Regulator : 111 N⋅m (11.1 kg-m, : 3.8 N⋅m (0.38 kg-m,
80.5 lb-ft) 3.0 lb-ft)
5. Stud bolt 11. Wave washer 17. Brush : 9.8 N⋅m (0.98 kg-m, 7.0
lb-ft)
6. Drive end bearing 12. Rear end frame 18. Brush holder : 3.0 N⋅m (0.3 kg-m, 2.5
lb-ft)
Sistim Pengisian 1J-9
I2RH011A0014-
IYSQ011A0042-
I2RH011A0015-
IYSQ011A0047-
IYSQ011A0044-
1J-10 Sistim Pengisian
I2RH011A0017-
I1JA011A0002-
5) Balik kutub probe tester dan ulangi langkah 4).
2) Balik kutub probe tester dan ulangi langkah 1).
6) Periksa apakah yang satu menunjukkan hubungan
3) Periksa apakah yang satu menunjukkan hubungan dan yang lainnya menunjukkan tidak ada hubungan.
dan yang lainnya menunjukkan tidak ada hubungan. Jika ada hubungan, ganti rectifier.
Spesifikasi
Spesifikasi Sistim Charging
S4RS0A1A07002
Battery
Tipe Battery 46B24R
Kapasitas rata-rata AH/5HR, 12 Volt 36
Electrolyte L (US / lmp pt.) 3.2 (6.76 / 5.63)
Generator
Tipe 70 A
Tegangan rata-rata 12 V
Output 70 A
Putaran maximum 18,000 rpm.
Putaran tanpa beban 1020 r/min. (rpm)
Regulated voltage 14.2 – 14.8 V (Hi), 12.5 – 13.1 V (Lo)
Panjang brush Standar: 10.5 mm (0.41 in.)
Batas: 1.5 mm (0.05 in.)
Suhu luar yang diperbolehkan –30 hingga 90 °C (–22 hingga 194 °F)
Kutub Massa negatif
Putaran Searah jarum jam dilihat dari pulley
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Sistim Exhaust 1K-1
Sistim Exhaust
Uraian Umum
Uraian Sistim Exhaust
S4RS0A1B01001
Sistim exhaust terdiri dari exhaust manifold, three-way catalytic converter (TWC) didalam catalyst case, exhaust pipe,
muffler dan seal, gasket dll.
Three-way catalytic converter adalah alat kontrol emisi yang ditambahkan pada sistim exhaust untuk mengurangi
jumlah kandungan polutan Hydrocarbon (HC), Carbon Monoxida (CO), dan Nitrogen Oxida (NOx) pada gas buang.
Pada saat pemeriksaan berkala atau untuk saat kendaraan dinaikkan ke atas lift, periksa juga sistim exhaust sbb.:
• Periksa kerusakan atau posisi karet mounting.
IYSY011B0003-
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistim Exhaust
S4RS0A1B06001
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar), jangan menyentuh sistim exhaust saat panas.
Perbaikan pada sistim exhaust harus dilakukan saat dingin.
I4RS0A1B0001-
[A]: Letak pemasangan mur dan baut exhaust 11. Muffler 22. Muffler tail pipe
manifold.
1. Gasket exhaust manifold 12. Mounting center pipe 23. Engine hook
2. Exhaust manifold 13. Muffler mounting 24. Heated oxygen sensor No.2 (warna connector :
abu-abu)
3. Exhaust manifold stiffener 14. Baut exhaust manifold 25. Heat insulator
4. Heated oxygen sensor No.1 (warna connector: 15. Mur exhaust manifold : 45 N⋅m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
hijau)
5. Gasket exhaust pipe No.1 16. Baut pipa exhaust No.1 : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
6. Seal ring No.1 17. Baut exhaust manifold stiffener : 43 N⋅m (4.3 kg-m, 31.0 lb-ft)
7. Seal ring No.2 18. Baut pipa exhaust No.2 : 60 N⋅m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
8. Pipa exhaust No.1 19. Baut pipa exhaust tengah : 10 N⋅m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
9. Pipa exhaust No.2 20. Gasket exhaust pipe No.2 : 3 N⋅m (0.3 kg-m, 2.5 lb-ft)
10. Pipa exhaust tengah 21. Mur muffler : Jangan digunakan kembali.
Sistim Exhaust 1K-3
Melepas dan Memasang Exhaust Manifold 9) Lepas exhaust manifold (1) dan gasket dari cylinder
S4RS0A1B06003 head.
Melepas
1
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka
bakar), jangan menyentuh sistim exhaust
saat panas. Perbaikan pada sistim exhaust
harus dilakukan saat dingin.
2, (b) 1, (a)
I4RS0A1B0006-
4) Pasang seal ring baru dan hubungkan exhaust pipe Melepas dan Memasang Exhaust Pipe dan
No.1 (1) ke exhaust pipe No.2. Kencangkan mur dan Muffler
baut pipe sesuai spesifikasi momen. S4RS0A1B06004
Untuk penggantian exhaust pipe, naikkan kendaraan
Momen pengencangan dan ikuti PERINGATAN pada "Komponen Sistim
Baut exhaust No.2 pipe (c): 43 N·m (4.3 kg-m, Exhaust" dan berikut ini.
31.0 lb-ft)
PERHATIAN:
5) Pasang heated oxygen sensor (3) lihat, "Komponen
Sistim Exhaust", jika dilepas. Exhaust manifold dilengkapi three way
catalytic converter, dan tidak boleh terkena
CATATAN: benturan.
Kenali heated oxygen sensor No.1 dan No.2 Hati-hatil jangan sampai terjatuh atau
melalui warna connector. terbentur benda lain.
(C) 1
I4RS0A1B0005-
I4RS0A1B0006-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A1B07001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut exhaust manifold 50 5.0 36.5 )
Mur exhaust manifold 50 5.0 36.5 )
Baut exhaust pipe No.1 50 5.0 36.5 )
Baut exhaust manifold stiffener 50 5.0 36.5 )
Baut exhaust pipe No.2 43 4.3 31.0 )
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan juga dijelaskan berikut ini.
"Komponen Sistim Exhaust"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
1K-6 Sistim Exhaust
Daftar Isi 2- i
Bab 2
Suspensi
DAFTAR ISI
Melepas dan Memasang Wheel Roda ................2D-6 Spesifikasi Roda dan Ban ...................................2D-7
Melepas dan Memasang Ban .............................2D-6 Spesifikasi Momen Pengencangan.....................2D-7
Perbaikan Ban.....................................................2D-6
Spesifikasi ............................................................2D-7
Pencegahan 2-1
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan pada Suspensi
S4RS0A2000001
Perhatian untuk Suspensi
Lihat ke"Perhatian untuk Suspensi pada Bab 00".
Pencegahan Umum
Lihat ke "Pencegahan Umum pada Bab 00".
CATATAN:
*1: Perbedaan tinggi trim (H) kanan-ke-kiri harus sekitar 15 mm (0.6 in.) dengan beban (Sama dengan
bagian belakang).
“H”
I2RH01210001-
Diagnosa Umum Suspensi 2A-3
Spesifikasi
Spesifikasi Wheel Alignment
S4RS0A2107001
CATATAN:
Nilai toe pada tabel spesifikasi adalah hasil pengukuran menggunakan toe-in gauge.
[A] *1 [B] 1
“A”
*2
90˚
“C”
“B”
I4RH01210001-
[A]: Toe-in (Pandangan atas) 1. Garis tengah roda *2. Garis tengah bodi
[B]: Camber (Pandangan depan) *1. Depan
2A-4 Diagnosa Umum Suspensi
Suspensi Depan 2B-1
Suspensi Depan
Uraian Umum
Konstruksi Suspensi Depan
S4RS0A2201001
I4RS0A220001-
1. Strut assy. 7. Drive shaft : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft) : 23 N⋅m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
2. Stabilizer bar 8. Tie-rod : 105 N⋅m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft) : 85 N⋅m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
3. Steering knuckle 9. Disc brake : 175 N⋅m (17.5 kg-m, 126.5 lb-ft) : Jangan digunakan kembali.
4. Roda 10. Stabilizer bar joint : 45 N⋅m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
5. Suspension control arm 11. Bearing roda : 60 N⋅m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
6. Bodi kendaraan : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft) : 170 N⋅m (17.0 kg-m, 123.0 lb-ft)
2B-2 Suspensi Depan
Konstruksi Wheel Alignment Depan • Periksa tekanan ban dan keausan ban.
S4RS0A2201002
Diantara faktor-faktor wheel alignment, toe, camber dan • Periksa ball joint. tie-rod end; jika terlalu longgar,
caster dapat disetel/disesuaikan. perbaiki dahulu sebelum melakukan penyetelan.
Karenanya jika camber atau caster tidak sesuai • Periksa run-out roda dan ban.
spesifikasi dikarenakan berbagai macam hal seperti; • Periksa tinggi trim; jika melebihi batas dan akan
kondisi jalan atau benturan, kerusakan harus ditentukan, dilakukan perbaikan, lakukan sebelum menyetel toe.
apakah kerusakan yang terjadi pada bodi atau suspensi. • Periksa suspension arm yang kendur.
Jika kerusakan pada bodi, dapat diperbaiki, jika
kerusakan pada suspensi harus diganti. • Periksa pemasangan stabilizer bar.
• Beban tambahan seperti tool box, letakkan tool box di
Pemeriksaan Awal Sebelum Alignment Roda Depan dalam kendaraan selama pemeriksaan alignment.
Masalah pada steering dan getar tidak selalu • Perhatikan kondisi perlengkapan yang digunakan
disebabkan oleh masalah alignment. Hal yang juga untuk memeriksa alignment dan ikuti petunjuk dari
harus diperiksa adalah kemungkinan ban menarik ke pabrik pembuatnya.
satu sisi yang disebabkan oleh keausan atau ukuran ban • Apapun peralatan yang digunakan untuk
yang salah. “Menarik ke Satu Sisi” adalah pemeriksaan alignment, kendaraan harus di tempat
penyimpangan kendaraan dari posisi lurus pada kondisi yang benar-benar datar.
jalan rata tanpa ada beban pada setir. Lihat "Ban
Menarik ke Satu Sisi pada Bab 2D" untuk memutuskan CATATAN:
masalah pada ban. Sebelum memutuskan untuk Untuk menghindari kesalahan pembacaan
melakukan wheel alignment, pemeriksaan berikut ini camber atau caster, goyang bagian ujung
harus dilakukan untuk memastikan pembacaan depan atau belakang beberapa kali sebelum
alignment dan penyetelan alignment: dilakukan pemeriksaan.
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan dan Penyetelan Alignment Roda
Depan
S4RS0A2206001
Pemeriksaan dan Penyetelan Toe
Persiapan untuk pemeriksaan dan penyetelan toe.
• Tempatkan kendaraan (tanpa beban) di tempat yang
rata.
• Setir pada posisi lurus.
• Periksa tekanan ban dan disc tidak ada kerusakan.
• Periksa bagian suspensi dari kerusakan.
• Periksa ground clearance antara kiri dan kanan harus
I2RH01220062-
sama.
Penyetelan
Pemeriksaan
Ukur toe dengan toe-in gauge (1). 1) Kendurkan tie rod end lock nut kiri dan kanan (1)
Toe harus sesuai spesifikasi. terlebih dahulu.
Jika toe tidak sesuai spesifikasi, lakukan penyetelan toe. 2) Rotasi tie rod kiri dan kanan (2) untuk penyetelan
toe-in sesuai spesifikasi. Dalam hal ini tie rod kiri dan
Toe
kanan (2) harus sama panjang.
IN 0 +1.0 / –0.5 mm (0 + 0.0394 / –0.0197in.)
CATATAN:
Sebelum merotasi tie rod (2), berikan grease
di antara tie rod dan rack boot agar boot tidak
terpuntir.
Suspensi Depan 2B-3
CATATAN:
Pastikan boot tidak terpuntir.
I3RH0A220003-
Informasi Referensi
Side slip
Ketika memeriksa dengan side slip tester, side slip harus
sesuai spesifikasi berikut.
Side slip
0 s/d IN 3.0 mm/m (0 to IN 0.118 in/3.3 ft)
Jika side slip melebihi batas, toe wheel alignment roda
I3RH0A220002-
depan kemungkinan tidak benar.
Penyetelan dan Pemeriksaan Sudut Setir
Ketika tie rod end diganti, periksa toe dan juga sudut
setir dengan radius gauge (1).
Jika sudut setir tidak tepat, periksa apakah tie-rod kiri
dan kanan memiliki panjang yang sama.
CATATAN:
Jika panjang tie rod dirubah untuk penye-
suaian sudut setir, periksa kembali toe-in.
Sudut setir
Inside: 39.1 ° ± 3 °
Outside: 33.3 ° ± 3 °
2B-4 Suspensi Depan
I4RS0A220002-
1. Strut assy 6. Bearing strut 11. Mur bracket strut : 105 N⋅m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft)
2. Coil spring 7. Strut support 12. Mur stabilizer joint : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
3. Bump stopper 8. Mur strut support bawah 13. Stabilizer joint
4. Coil spring seat 9. Mur strut 14. Strut rod cap
5. Coil spring upper seat 10. Baut bracket strut : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
: Pasang dari bagian depan.
Melepas
1) Lepas seal hood belakang (1), dan lepas cowl top 1
garnish kiri (2) dan cover cap kanan (3) dari
kendaraan.
I4RS0A220003-
4. Clip
Suspensi Depan 2B-5
CATATAN: CATATAN:
Ketika memperbaiki komponen strut assy., Tahan strut dengan tangan agar tidak jatuh.
lepas strut rod cap dan kendurkan mur strut
sedikit sebelum melepas strut assy. Hal ini
untuk memudahkan pengerjaan. Meskipun 2
demikian, mur tidak boleh dibuka pada
langkah ini.
PERHATIAN:
3
1 • Brake hose dan harness speed sensor
ABS (jika dilengkapi) jangan sampai
terpuntir saat memasang kembali.
• Pasang harness speed sensor ABS (jika
dilengkapi) ke bracket strut seperti pada
gambar.
2
4
I4RS0A220005-
I4RS0A220009-
(b) PERINGATAN:
Gunakan spring compressor yang ada dan
ikuti prosedur penggunaan pada Manualnya.
(c)
2) Saat mengkompres spring seperti pada gambar,
lepas mur strut support bawah.
Special tool
(B): 09900-00411 (socket)
(C): 09900-00414 (6 mm)
(B)
(C)
(d)
I4RS0A220007-
(a)
3) Bongkar strut assy.
Memasang
I4RS0A220008- Untuk memasang, kebalikan dengan prosedur
• Kencangkan mur roda sesuai spesifikasi. membongkar, perhatikan petunjuk berikut.
Momen pengencangan 1) Kompres spring dengan special tool (A) hingga
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) panjang total sekitar 280 mm (11.0 in.) seperti pada
gambar.
• Selesai memasang, pastikan wheel alignment depan.
Panjang
280 mm (11.0 in.)
Membongkar dan Memasang Strut Assy. Depan
S4RS0A2206007
Membongkar
1) Dengan special tool (A) pasang spring seperti pada
gambar, putar baut special tool hingga tension spring
bebas. Tension yang sudah lepas dapat diketahui
dari strut yang kembali perlahan saat spring strut
ditahan.
Special tool
(A): 09940-71431
I4RS0A220010-
PERHATIAN:
Ujung coil spring tidak boleh menempel pada
step dudukan spring bawah.
I4RS0A220011-
I4RS0A220012-
5) Bandingkan tahanan strut dan jumlah hentakan • Periksa dudukan spring dari kemungkinan retak atau
antara kiri dan kanan. Dan keduanya harus sama. berubah bentuk.
Dengan strut yang baik, bodi kendaraan akan jika rusak, ganti.
berhenti memantul sesaat setelah tangan dilepas • Periksa bump stopper dari kerusakan.
atau hanya satu atau dua hentakan ringan. jika rusak, ganti.
Jika kondisi strut meragukan, bandingkan kondisinya
• Periksa rebound stopper dan dudukan strut mount
dengan strut yang baik/tidak bermasalah.
dari aus, retak atau berubah bentuk.
• Periksa bearing dari aus, bunyi tidak normal atau jika rusak, ganti.
lengket.
jika rusak, ganti.
I4RS0A220015-
1. Wheel hub depan 4. Steering knuckle : 175 N⋅m (17.5 kg-m, 126.5 lb-ft)
2. Circlip 5. Mur drive shaft : Jangan digunakan kembali.
: kunci, setelah dikencangkan.
3. Bearing roda 6. Baut hub
: Bagian alur seal karet menghadap wheel hub.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda.
2) Buka penguncian drive shaft nut (1).
3) Tekan pedal rem dan tahan. Lepaskan mur drive
shaft (1).
4) Lepas baut caliper carrier.
I4RS0A220016-
CATATAN:
Gantung caliper dengan pengait atau
sejenisnya (3) untuk mencegah brake hose
(4) tertekuk, terpuntir atau tertarik.
Jangan menginjak pedal rem saat pad
dilepas.
Suspensi Depan 2B-9
1
I4RS0A220018-
PERHATIAN:
Ketika wheel hub dilepas, ganti bearing roda
dengan yang baru.
I4RS0A220019-
F: Depan
R: Belakang
PERHATIAN:
Ketika memasang bearing roda, ganti dengan
1 yang baru.
1
2 3
I4RS0A220017-
I2RH01220033-
2B-10 Suspensi Depan
I4RS0A220021-
I3RH0A220006-
PERHATIAN: 3) Pasang baut hub baru (1) pada lubang hub. Putar
baut hub perlahan agar dratnya cocok.
Jangan melepas baut kecuali diganti.
Pastikan menggunakan baut baru saat
memasang
I2RH01220040-
PERHATIAN:
Ketika memasang bearing roda, ganti dengan I4RH01220012-
yang baru.
5) Pasang baut ball joint (1) dan mur (2) sebagaimana
pada gambar.
Suspensi Depan 2B-11
PERHATIAN:
Mur suspension arm ball joint yang sudah 3, (a)
dilepas tidak boleh digunakan kembali.
2
7) Kencangkan mur bracket strut (3) sesuai spesifikasi.
I4RS0A220024-
Momen pengencangan 10) Pasang disc brake (2) dan brake caliper (3).
Mur bracket strut (b): 105 N·m (10.5 kg-m, 76.0
lb-ft) 11) Kencangkan baut caliper carrier sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut caliper carrier: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
12) Tekan pedal rem dan tahan.
Kencangkan mur drive shaft (1) baru sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur drive shaft (a): 175 N·m (17.5 kg-m, 126.5 lb-
ft)
PERHATIAN:
(a)
1
I4RS0A220023-
I2RH01220009-
1
2
I4RS0A220026-
I2RH01220010-
Membongkar
1) Potong bushing flange (karet) (1) dengan pisau.
I4RS0A220027-
(B)
(A)
I4RS0A220030-
Memasang
I2RH01220054-
1) Bushing depan
F: Depan
Press-fit bushing depan (1) dengan special tool dan
press (2).
3) Turunkan kendaraan dalam kondisi tanpa beban,
kencangkan baut dudukan control arm (1) sesuai Special tool
spesifikasi. (A): 09943–76310
(B): 09913–75821
Momen pengencangan
Baut dudukan control arm (a): 170 N·m (17.0 kg- PERHATIAN:
m, 123.0 lb-ft)
Pastikan menggunakan bushing baru.
1, (a)
I4RS0A220028-
(B)
(A)
I2RH01220005-
I4RS0A220032-
2) Press-fit bushing (1) agar dimensi sama seperti pada Pemeriksaan Bushing Suspension Control Arm
gambar. S4RS0A2206016
Periksa kerusakan, aus atau kelainan lain.
Jika rusak, ganti.
I4RS0A220035-
I4RS0A220033-
CATATAN:
Suspension control arm dan arm joint tidak
dapat diuraikan/dibongkar.
I4RS0A220036-
Suspensi Depan 2B-15
I4RS0A220037-
1. Stabilizer bar 5. Stabilizer joint 9. Suspension frame : 150 N⋅m (15.0 kg-m, 108.5 lb-ft)
2. Stabilizer bushing 6. Mur stabilizer joint 10. Baut frame suspensi : 170 N⋅m (17.0 kg-m, 123.0 lb-ft)
3. Bracket stabilizer 7. Suspension control arm : 23 N⋅m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) : Jangan digunakan kembali.
4. Baut bracket stabilizer bar 8. Baut control arm : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
Melepas 1
I4RS0A220038-
PERINGATAN:
Ketika melepas frame suspensi, gunakan alat
penyanggah (seperti dongkrak) di bagian
bawah, secara aman agar tidak terjatuh.
I4RS0A220039-
3. Frame suspensi 1
I4RS0A220042-
6) Lepas dudukan muffler No.1 (1) dari frame suspensi 9) Lepas baut frame suspensi (1), kemudian turunkan
(2). dongkrak dan lepas frame suspensi(2) dengan
stabilizer bar.
PERINGATAN:
1
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan
menyentuh sistim exhaust saat panas.
perbaikan sistim exhaust harus dilakukan 1
pada saat kondisinya dingin.
2
I4RS0A220043-
2
I4RS0A220040-
2 1
I4RS0A220044-
Memasang
1) Ketika memasang stabilizer, kendurkan
pemasangan semua komponen hingga stabilizer
benar-benar di posisi tengah.
2) Pasang stabilizer bar (1), stabilizer bushing (2) dan
1
bracket stabilizer (3) ke frame suspensi
3
sebagaimana gambar.
I4RS0A220041-
3. Frame suspensi
(a)
(a)
I4RS0A220048-
7) Turunkan dongkrak.
8) Pasang baut dudukan belakang mesin (a) sesuai
spesifikasi.
I4RS0A220055- Momen pengencangan
F: Depan Baut dudukan belakang mesin (a): 55 N·m (5.5
kg-m, 40.0 lb-ft)
4) Tahan frame suspensi (2) dan stabilizer bar dengan
menggunakan mission jack (1), dan angkat. 2
PERINGATAN:
Ketika memasang frame suspensi, gunakan
penyanggah (seperti dongkrak) di bagian
bawah secara seimbang agar frame suspensi
tidak jatuh.
(a)
2 3
I4RS0A220049-
1
I4RS0A220046-
2B-18 Suspensi Depan
1
2 (A)
I4RS0A220040-
(B)
10) Pasang baut steering gear case No.1 (a) dan No.2
(b) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut steering gear case No.1 (a): 55 N·m (5.5 kg-
m, 40.0 lb-ft) (a)
Baut steering gear case No.2 (b): 55 N·m (5.5 kg-
I4RS0A220051-
m, 40.0 lb-ft)
13) Pasang suspension control arm lihat "Melepas dan
Memasang Suspension Control Arm / Bushing".
14) Pasang roda (kiri & kanan) dan turunkan dongkrak.
15) Pastikan wheel alignment depan, lihat "Pemeriksaan
dan Penyetelan Alignment Roda Depan".
I4RS0A220050-
Special tool
(A): 09900–00411 (socket)
(B): 09900–00413 (5 mm)
Momen pengencangan
Mur stabilizer joint (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5
lb-ft)
Suspensi Depan 2B-19
I4RS0A220052-
Stabilizer Bushing
Periksa kerusakan atau keausan.
Jika rusak, ganti.
I4RH01220007-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A2207001
Momen pengencangan
Mur/Baut Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Tie-rod end lock nut 45 4.5 32.5 )
Mur bracket Strut 105 10.5 76.0 )/)
Baut brake hose 25 2.5 18.0 )
Mur Stabilizer joint 50 5.0 36.5 )/)
Mur Strut 50 5.0 36.5 )
Mur roda 85 8.5 61.5 )/)/)
Mur strut support bawah 50 5.0 36.5 )
Mur ball joint suspension arm 60 6.0 43.5 )/)
Baut wheel speed sensor ABS 25 2.5 18.0 )
Mur tie-rod end 45 4.5 32.5 )
Baut Caliper carrier 85 8.5 61.5 )
Drive shaft nut / Mur drive shaft 175 17.5 126.5 )
Baut dudukan control arm 170 17.0 123.0 )
Baut bracket stabilizer bar 23 2.3 17.0 )
Baut frame suspensi 150 15.0 108.5 )
Baut dudukan belakang mesin 55 5.5 40.0 )
Baut Steering gear case No.1 55 5.5 40.0 )
Baut Steering gear case No.2 55 5.5 40.0 )
2B-20 Suspensi Depan
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan.
"Konstruksi Suspensi Depan"
"Komponen Strut Assy. Depan"
"Komponen Wheel Hub dan Steering Knuckle Depan"
"Komponen Suspension Frame, Stabilizer Bar atau Bushing Depan"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum dalam bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
09900–00414 09913–65810
Hexagon bit (6 mm) Crankshaft bearing puller
)/) )
09913–75510 09913–75520
Bearing installer Bearing installer
) )/)
09913–75821 09913–85230
Bearing installer attachment Bearing remover tool
)/) )
09940–71431 09942–15511
Suspension spring Sliding hammer
compressor
) )
09943–17912 09943–76310
Wheel hub remover Bush remover
) )/)
Suspensi Belakang 2C-1
Suspensi Belakang
Uraian Umum
Konstruksi Suspensi Belakang
S4RS0A2301001
Penggerak 2 Roda
15 7
14
13 10
17
12 3
16
11
17
1
2
17
9
I4RS0A230001-
1. Coil spring belakang 6. Bearing roda 11. Mur shock absorber bawah 16. Spindle belakang
belakang
2. Spring lower seat 7. Brake drum 12. Baut spindle belakang 17. Washer
belakang
3. Spring upper seat 8. Circlip 13. Baut wheel stud
belakang
4. Shock absorber belakang 9. Baut trailing arm belakang 14 Mur spindle belakang
5. Axle belakang 10. Mur shock absorber atas belakang 15. Spindle cap
2C-2 Suspensi Belakang
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Suspensi Belakang
S4RS0A2303001
Penggerak 2 Roda
I4RS0A230002-
1. Coil spring belakang 8. Circlip 15. Spindle cap : 90 N⋅m (9.0 kg-m, 65.0 lb-ft)
2. Blank 9. Baut trailing arm 16. Brake back plate : 75 N⋅m (7.5 kg-m, 54.0 lb-ft)
belakang
3. Spring upper seat 10. Mur atas shock 17. Washer : 85 N⋅m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
belakang absorber belakang
4. Shock absorber belakang 11. Mur bawah shock “F”?: Sisi depan : 175 N⋅m (17.5 kg-m, 126.5 lb-ft)
absorber belakang
5. Axle belakang 12. Baut spindle belakang “I”?: Bodi bagian dalam : Jangan digunakan kembali
6. Bearing roda 13. Mur roda : 75 N⋅m (7.5 kg-m, 54.5 lb-ft)
: Seal bearing ke arah
brake back plate.
7. Brake drum 14. Mur spindle belakang : 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
: Kunci mur spindle
seperti gambar “a”?.
Suspensi Belakang 2C-3
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Shock Absorber
Belakang (a)
S4RS0A2306028
Melepas
1) Angkat kendaraan.
2) Lepas ujung member trim (1) dan bagian dalam trim
(2).
3 2
1
3
I4RS0A230003-
(b) 2
3. Clip I4RS0A230004-
PERHATIAN: 3
I4RS0A230003-
Pemeriksaan Shock Absorber Belakang Melepas dan Memasang Bush Shock Absorber
S4RS0A2306029
Belakang
• Periksa perubahan bentuk atau kerusakan. S4RS0A2306040
1
I4RS0A230006-
Memasang
1) Pasang bush shock absorber belakang (1).
CATATAN:
Arah pemasangan bush shock absorber
bush (1), lihat gambar.
I4RS0A230005-
I4RS0A230007-
2. Body panel
I4RS0A230008-
1
2
2 I4RS0A230011-
I4RS0A230009-
F: Sisi depan
3) Lepas shock absorber (1) bagian bawah (kiri &
kanan) dari axle belakang. 2) Pasang shock absorber (1) sisi bawah (kiri & kanan)
4) Turunkan axle belakang perlahan sejauh mungkin ke axle belakang.
hingga coil spring (2) dapat dilepas. Kencangkan mur bawah shock absorber (2) untuk
sementara dengan tangan.
PERHATIAN:
Hati-hati axle belakang jangan terlalu turun. 1
Hal ini dapat merusak flexible hose rem,
kabel wheel speed sensor dan dan kabel rem
tangan.
1 2
I4RS0A230012-
I4RS0A230010-
2C-6 Suspensi Belakang
4) Pasang roda dan kencangkan murnya sesuai Melepas dan Memasang Spring Upper Seat dan
spesifikasi. Lower Seat
S4RS0A2306033
Momen pengencangan Melepas
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 1) Lepas coil spring lihat "Melepas dan Memasang Coil
Spring".
2) Lepas spring upper seat (1) dan lower seat (2).
I2RH01220009-
I4RS0A230016-
(a) Memasang
I4RS0A230013- 1) Pasang spring upper seat (1) dan lower seat (2).
CATATAN:
Pemeriksaan Spring Upper Seat / Spring Lower
Seat Untuk memasang spring upper seat (1) dan
S4RS0A2306032 lower seat (2), lihat gambar.
Periksa retak, perubahan bentuk atau rusak.
Ganti bagian yang rusak.
I3RM0A230021-
I4RS0A230015-
I4RS0A230017-
1
Melepas dan Memasang Axle Belakang
S4RS0A2306035 7
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepas roda belakang (kiri &
kanan) lihat "Melepas dan Memasang Roda pada
Bab 2D".
2) Lepas brake drum belakang (kiri & kanan). Untuk
jelasnya, lihat langkah 2) hingga 6) "Melepas dan
Memasang Brake Drum Belakang pada Bab 4C".
3) Lepas brake pipe (1) dari brake hose (2) dan lepas
E-ring (3).
4 2
PERHATIAN:
Minyak rem jangan sampai terkena
permukaan cat. I4RS0A230043-
1 3 2 1
I4RS0A230018- 2
2
4) Lepas flare nut brake pipe (1) dari cylinder roda (3) I4RS0A230009-
(kiri & kanan) dan pasang bleeder plug cap (4) ke 8) Lepas washer dan mur bawah shock absorber (1)
pipe (2) untuk mencegah oli keluar. (kiri & kanan).
PERHATIAN:
Minyak rem jangan sampai terkena
permukaan cat.
I4RS0A230023-
1 3) Pasang coil spring (1) (kiri & kanan) pada spring seat
(2) axle belakang seperti gambar dan kemudian
angkat axle belakang.
I4RS0A230020-
CATATAN:
11) Lepas klem wheel speed sensor dan klem kabel rem
tangan dari axle belakang. Saat memasang coil spring (1), luruskan
ujung spring (3) dengan dudukannya (4) pada
axle belakang seperti gambar.
1
I4RS0A230021-
I4RS0A230044-
F: Sisi depan
1 (a)
2
I4RS0A230024-
spindle (a) sesuai spesifikasi. 9) Pasang brake flexible hose (1) ke bracket pada axle
belakang dengan E-ring (3) (kiri & kanan) dan
PERHATIAN: kencangkan brake pipe flare nut (a) sesuai
Jangan menggunakan kembali (memasang spesifikasi.
kembali) baut spindle belakang (a) yang
Momen pengencangan
sudah dilepas.
Brake pipe flare nut (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5
lb-ft)
Momen pengencangan
Baut spindle belakang (a): 75 N·m (7.5 kg-m,
54.0 lb-ft)
I4RS0A230025-
Baut wheel speed sensor (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 10) Pasang klem wheel speed sensor dan clamp rem
8.0 lb-ft) tangan dan kencangkan baut clamp rem tangan (1)
sesuai spesifikasi.
2 1 (a)
Momen pengencangan
Baut klem kabel rem tangan (a): 11 N·m (1.1 kg-
m, 8.0 lb-ft)
I4RS0A230026-
8) Pasang brake pipe ke cylinder roda (1) (kiri & kanan) 1, (a)
dan kencangkan flare nut brake pipe (a) sesuai
spesifikasi.
I4RS0A230029-
Momen pengencangan 11) Pasang brake drum (kiri & kanan). Untuk jelasnya,
Brake pipe flare nut (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lihat langkah 2) – 7) "Melepas dan Memasang Brake
lb-ft) Drum Belakang pada Bab 4C".
2C-10 Suspensi Belakang
(a)
(b)
I2RH01220009-
Setel kabel rem, lihat "Pemeriksaan dan Penyetelan 17) Periksa bahwa tidak ada gesekan pada drum dan
Rem Tangan pada Bab 4D". dapat bekerja dengan baik.
15) Goyang kendaraan (atas/bawah) beberapa kali 18) Lakukan tes rem (rem kaki dan rem tangan).
untuk menormalkan suspensi. 19) Periksa kebocoran oli pada tiap komponen yang
16) Kencangkan mur shock absorber bawah (a) dan dipasang.
baut trailing arm belakang (b) sesuai spesifikasi.
Pemeriksaan Trailing Arm, Axle Belakang dan
CATATAN:
Coil Spring
Saat mengencangkan mur dan baut, S4RS0A2306027
kendaraan harus diangkat dan tidak ada • Periksa retak, perubahan bentuk atau rusak.
beban. • Periksa bushing dari kerusakan, aus atau patah.
Ganti komponen yang rusak.
Momen pengencangan
Mur bawah shock absorber Belakang (a): 90
N·m (9.0 kg-m, 65.0 lb-ft)
Baut trailing arm belakang (b): 75 N·m (7.5 kg-
m, 54.5 lb-ft)
I4RS0A230031-
(A)
I3RM0A230046-
I3RM0A230046-
I4RS0A230038-
PERHATIAN:
Minyak rem tidak boleh mengenai permukaan
cat.
4 2
I4RS0A230040-
I3RM0A230049-
PERHATIAN:
Jangan menggunakan (memasang kembali)
baut spindle belakang yang telah dilepas (a).
Suspensi Belakang 2C-13
I4RS0A230025-
Pemeriksaan Spindle
S4RS0A2306045
• Periksa retak, berubah atau rusak.
Ganti bagian yang rusak .
I4RS0A230041-
1 (a)
I4RS0A230042-
I4RS0A230027-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A2307001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Keterangan
N⋅m kg-m lb-ft
Mur atas shock absorber belakang 25 2.5 18.0 )
Mur bawah shock absorber belakang 90 9.0 65.0 )/)/)
Mur roda 85 8.5 61.5 )/)/)/)
Baut spindle belakang 75 7.5 54.0 )/)
Baut wheel speed sensor 11 1.1 8.0 )/)
Flare nut brake pipe 16 1.6 11.5 )/)/)
Baut klem kabel rem tangan 11 1.1 8.0 )
Baut trailing arm belakang 75 7.5 54.5 )
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan juga tercantum di bagian ini.
"Lokasi Komponen Suspensi Belakang"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
09925–15410
Oil seal installer
)
Roda dan Ban 2D-1
Tekanan Ban
Tekanan ban masing-masing model sudah
diperhitungkan untuk kenyamanan pengendaraan,
kestabilan, setir, keausan ban, keawetan ban dan
hambatan saat melaju.
Tekanan ban, saat ban dingin, (setelah kendaraan
berjalan 3 jam atau lebih harus dilakukan pengecekan
minimal sebulan sekali, atau sebelum melakukan
perjalanan jauh). Perhatikan spesifikasinya pada “Plakat
Ban” yang terletak di pillar pintu.
Selama pengendaraan ban akan menjadi panas,
karenanya tekanan akan meningkat.
I2RH01240001-
Jangan kurangi tekanan ban setelah melakukan
perjalanan. Hal ini akan mempengaruhi “Tekanan Ban Saat memasang ban, luruskan tandanya dengan yang
Saat Dingin”. terdapat di velg. Jika tanda pada ban tidak ditemukan,
berikan tanda garis sebelum ban dilepas untuk
Tekanan ban terlalu tinggi dapat menyebabkan: memudahkan saat memasang kembali.
• Ban keras
Mengganti ban
• Ban meletus Jika perlu mengganti ban, gunakan ban dengan tipe
• Keausan ban di bagian tengah sebagaimana aslinya. Lihat plakat, penggantian ban
harus dilakukan dengan ukuran yang sama, kapasitas
Tekanan ban yang tidak sama dalam satu axle dapat beban dan konstruksi sesuai aslinya. Penggunaan ban
menyebabkan: yang berbeda akan mempengaruhi kenyamanan,
• Pengereman yang tidak merata pengendalian, kalibrasi speedometer / odometer, ground
clearance dan celah ban ke bodi dan chassis.
• Setir menarik ke satu sisi
Lakukan penggantian kedua ban pada axle yang sama.
• Pengendalian sulit Jika hanya perlu mengganti salah satu saja, lakukan
• Perubahan kecepatan tiba-tiba penggantian dengan ban yang memiliki kembang yang
sama, agar pengeremannya merata.
Tekanan ban terlalu rendah:
PERINGATAN:
• Ban bunyi saat belok
• Setir berat Jangan menggunakan ban dengan jenis yang
berbeda, kecuali dalam keadaan darurat, hal
• Keausan tidak merata
ini akan menyulitkan pengendalian.
• Velg bengkok dan pecah
• Kawat ban putus
2D-2 Roda dan Ban
240 2.4 35
260 2.6 38 Metric Lug Nut dan Wheel Stud
280 2.8 41 Semua model menggunakan metric lug nut dan wheel
300 3.0 44 stud.
Ukuran metric lug nut dan wheel stud
Uraian Roda M12 x 1.25
S4RS0A2401002
Perawatan Roda Jika stud patah, lihat "Pemeriksaan Wheel Hub, Disc,
Tidak dianjurkan memperbaiki roda dengan cara dilas, Mur dan Bearing Roda Depan pada Bab 2B", "Melepas
dipanaskan, atau dengan penempaan. Roda yang rusak dan Memasang Wheel Hub, Steering Knuckle dan
harus diganti. Bearing Roda Depan pada Bab 2B", "Lokasi Komponen
Suspensi Belakang pada Bab 2C", "Melepas dan
Penggantian Roda Memasang Brake Drum Belakang pada Bab 4C" dan
Roda harus diganti jika bengkok, melengkung, radial "Melepas dan Memasang Bearing Roda dan Stud Bolt
runout terlalu besar, kebocoran pada pengelasan, Roda pada Bab 2C" untuk catatan dan prosedur
lubang baut bertambah besar, mur tidak dapat kencang, penggantian.
atau karat terlalu banyak. Roda dengan runout yang
besar dapat menyebabkan getar.
Penggantian roda harus sama dengan aslinya
khususnya dalam hal kapasitas, diameter, ukuran dan
cara pemasangan velg. Penggunaan ban dengan
ukuran yang salah dapat mempengaruhi keawetan roda
dan bearing, pendingin rem, kalibrasi speedometer /
odometer, ground clearance dan celah ban ke bodi dan
chassis.
Indikator Keausan
S4RS0A2401004
Ban asli memiliki indikator keausan (1) yang berfungsi
sebagai indikator kapan dilakukan penggantian ban.
Indikator (1) akan muncul 12 mm (0.47 in) lebar ban dan
ketika kedalamannya mencapai 1.6 mm (0.063 in).
Ketika indikator (1) muncul pada 3 lekukan atau lebih
pada 6 tempat, dianjurkan untuk mengganti ban.
I3RH0A240002-
I2RH01240005-
[A]: Belokan patah, tekanan ban kurang atau tidak melakukan rotasi ban
[B]: Wheel alignment tidak tepat, konstruksi ban tidak sama atau sering
kecepatan tinggi
Goncangan Ban
S4RS0A2401005
Adanya goncangan menyamping pada bagian depan atau belakang kendaraan. Hal ini disebabkan kawat baja pada
ban tidak lurus.Hal ini akan terasa sekali saat kecepatan rendah, 8 s/d 48 km/jam (5 s/d 30 mil/jam).
Lakukan tes jalan untuk menemukan lokasinya. Jika terjadi di belakang, bagian belakang kendaraan akan bergerak
menyamping . Hal ini dapat dirasakan oleh pengemudi seperti ada yang mendorong dari samping.
Jika kerusakan terjadi di bagian depan, hal ini mudah diamati. Pengemudi akan merasa seperti pada titik poros
kendaraan.
Goncangan dapat cepat diketahui melalui Tire Problem Detector (TPD) dengan mengikuti petunjuk penggunaannya.
Jika TPD tidak ada, dapat menggunakan metode penggantian ban baru / pemasangan roda sebagaimana dijelaskan
berikut ini, meskipun perlu waktu lebih lama untuk itu.
I2RH01240006-
1) Lakukan tes jalan untuk mengetahui bagian depan atau belakang yang berguncang.
2) Pasang ban dan roda dari kendaraan yang tidak bermasalah (kendaraan yang sejenis) di bagian yang
berguncang. Jika guncangan tidak dapat di-identifikasi, ganti ban belakang.
3) Lakukan lagi tes jalan. Jika ada perbaikan, pasang kembali ban aslinya hingga penyebab guncangan ditemukan.
Jika tidak ada perbaikan, ganti keempat ban secara bersamaan. Kemudian pasang kembali ban aslinya.
2D-4 Roda dan Ban
Rekomendasi Pabrik
Kembalikan ban ke posisi semula Pasang satu ban baru di bagian depan
dan periksa alignment
Masalah hilang, ganti ban Masih menarik ke satu sisi, ban pengganti
tidak bagus
I2RH01240007-
Petunjuk Perbaikan
Prosedur Umum Balancing Rotasi ban
S4RS0A2406001 S4RS0A2406002
Endapan lumpur, dll. harus dibersihkan dari velg. Agar keausannya sama, lakukan rotasi ban
sebagaimana gambar. Ban radial harus dirotasi secara
PERINGATAN: berkala. Sesuaikan tekanan ban.
Batu yang menempel di antara kembang ban
CATATAN:
harus dibersihkan untuk menghindari bahaya
sewaktu ban diputar, dan hasil balancing Sesuai desainnya, ban radial cenderung lebih
yang akurat. cepat aus di bagian punggungnya, biasanya
di bagian depan. Karena itu perlu rotasi ban
Setiap ban harus diperiksa dari kerusakan, lakukan secara berkala.
balancing sesuai petunjuknya.
Balancing Off-Vehicle
Kebanyakan off-vehicle balancer elektronik lebih akurat
dari pada on-vehicle spin balancer. Lebih mudah
digunakan dan menghasilkan (two plane) balance
dinamis. Meskipun tidak memperbaiki drum atau disc
yang tidak balance sebagaimana on-vehicle spin
balancing, hal ini dapat diatasi dengan hasil yang akurat,
biasanya hingga 1/8 ounce.
On-Vehicle Balancing
Metode On-vehicle balancing berbeda dari masing-
masing pabrik peralatan dan tool. Ikuti petunjuknya
selama melakukan balancing.
PERINGATAN:
Putaran roda harus maximal 35 mph (55 km/
jam) seperti yang ditunjukkan speedometer.
Batas ini perlu karena speedometer hanya
menunjukkan setengah putaran roda
sesungguhnya. ketika satu roda berputar dan I3RH0A240001-
roda lainnya berhenti. [A]: Rotasi 5-ban
Putaran roda yang berlebihan dapat menga-
kibatkan ban tidak seimbang dan kerusakan CATATAN:
differential, yang dapat menyebabkan Untuk kendaraan yang dilengkapi 5 ban
kecelakaan atau kerusakan kendaraan. termasuk ban serep dengan ukuran
yang sama.
PERHATIAN:
[B]: Rotasi 4-ban
Untuk kendaraan yang dilengkapi ABS, LH: Setir kiri
menggunakan metode on-vehicle balancing RH: Setir kanan
dengan kunci kontak ON dapat menon-
aktifkan diagnostic trouble code (DTC) ABS
meski sistim dalam keadaan baik.
Jangan meng-ONkan kunci kontak saat
memutar ban.
2D-6 Roda dan Ban
Perbaikan ban
I2RH01240010- S4RS0A2406005
Ada beberapa material dan teknik memperbaiki ban.
Memasang Tidak semuanya cocok pada semua tipe ban, pabrik ban
Untuk memasang, kebalikan dengan prosedur melepas, sudah mengeluarkan petunjuk tentang cara dan kapan
perhatikan hal-hal berikut. perbaikan ban perlu dilakukan.
• Kencangkan mur ban sesuai urutannya dan momen
yang tepat untuk menghindari kerusakan roda atau
brake disc.
CATATAN:
Sebelum memasang roda, bersihkan karat di
sekitar roda dan disc brake dengan scraping
dan sikat kawat. Pemasangan roda yang
tidak rapat menyebabkan mur kendur, dan
kemungkinan roda lepas saat berjalan.
Urutan pengencangan
“A” – “B” – “C” – “D”
Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
I2RH01240011-
Roda dan Ban 2D-7
Spesifikasi
Spesifikasi Roda dan Ban
S4RS0A2407001
CATATAN:
• Pemeriksaan ban harus dilakukan saat ban dingin.
• Spesifikasi tekanan ban dapat dapat dilihat pada Plakat Ban atau Buku Petunjuk kendaraan.
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak terdapat pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
2D-8 Roda dan Ban
DAFTAR ISI 3- i
Bab 3
Driveline / Axle
DAFTAR ISI
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan untuk Driveline / Axle
S5RS0C3000001
Perhatian pada Mur dan Baut
Lihat "Perhatian untuk Mur dan Baut pada Bab 00".
3-2 Pencegahan
Drive Shaft / Axle 3A-1
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Drive Shaft Assy. Depan
S4RS0A3103001
I4RS0A310001-
1. Transaxle 10. Baut ball stud : 50 N⋅m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
2. Drive shaft assy. 11. Mur drive shaft : 21 N⋅m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
3. Tie-rod end 12. Mur roda : 45 N⋅m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
4. Stabilizer 13. Washer drive shaft : 60 N⋅m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
5. Stabilizer joint 14. Center bearing support : 175 N⋅m (17.5 kg-m, 126.5 lb-ft)
6. Joint nu stabilizer t 15. Center shaft : 85 N⋅m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
7. Lubang pengisian oli/level plug 16. Baut center bearing support : 55 N⋅m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
: Berikan sealant 99000-31260 ke drat penutup.
8. Lubang pembuangan oli 17. Mur ball stud : Jangan digunakan kembali.
: Berikan sealant 99000-31260 ke drat penutup.
9. Mur tie-rod end 18. Washer ball stud
3A-2 Drive Shaft / Axle
Petunjuk Perbaikan
Komponen Drive Shaft Depan
S4RS0A3106001
I5RS0C310001
Drive Shaft / Axle 3A-3
[A]: Drive shaft assy. kanan (untuk mesin M15) 10. Oil seal
: Berikan grease 99000-25010 ke oil seal.
[B]: Drive shaft assy. kanan (untuk mesin M13) 11. Center bearing support circlip
[C]: Drive shaft assy. kiri 12. Center bearing support
[D]: Mesin M15 model A/T 13. Center bearing
[E]: Mesin M15 model M/T 14. Center shaft
1. Circlip 15. Tripod joint spider
2. Joint differential (Constant velocity tripod joint) 16. Mur drive shaft
: Berikan grease abu-abu tua ke joint.
3. Snap ring 17. Baut center bearing support
4. Boot band (besar) 18. Damper
5. Boot (Sisi differential atau center shaft) 18. Damper band
6. Boot band (kecil) : 175 N⋅m (17.5 kg-m, 126.5 lb-ft)
7. Boot (roda) : 55 N⋅m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
8. Joint roda (Constant velocity ball joint) : Jangan digunakan kembali.
: Berikan grease hitam pada joint.
9. Bagian tengah shaft side joint (Constant velocity tripod joint)
: Berikan grease abu-abu tua ke joint.
Pemeriksaan Drive Shaft Assy. pada Kendaraan 5) Lepas stabilizer joint lihat "Melepas dan Memasang
• Periksa boot dari patah atau rusak. Frame Suspensi, Stabilizer Bar atau Bushing Depan
pada Bab 2B".
• Periksa putaran joint roda.
6) Lepas baut brake hose.
• Periksa putaran joint differential atau center shaft.
Jika tidak normal, ganti. 7) Lepas wheel speed sensor dan baut ball joint
suspension control arm (1).
Melepas dan Memasang Drive Shaft Assy.
Depan
S4RS0A3106003
Melepas
1) Lepas kunci(1) and lepas mur drive shaft (2).
1
I4RS0A310004-
2) Lepas roda.
3) Keluarkan oli transaxle lihat "Mengganti Oli
Transmisi Manual pada Bab 5B" atau "Mengganti Oli
Transmisi Otomatis pada Bab 5A".
4) Lepas tie-rod end (1) dari steering knuckle (2)
dengan puller (3).
I4RS0A310005-
[A]: Kiri
[B]: Kanan
I3RM0A310003-
3A-4 Drive Shaft / Axle
10) Lepas drive shaft assy. Membongkar dan Memasang Drive Shaft Depan
S4RS0A3106007
11) Lepas baut center bearing support (3) dan lepas
center bearing support (2) dengan center shaft (1) Membongkar
dari gear differential.
PERHATIAN:
I4RH0A310004
Memasang
Jika ada kondisi abnormal/catat sebelum dibongkar dan
dari hasil pemeriksaan komponen setelah dibongkar,
siapkan komponen pengganti dan teruskan
pemasangan.
Pastikan joint assy. sisi roda (1) dan tripod joint housing
(2) sudah dicuci bersih dan dikeringkan.
Ganti boot (3) dengan yang baru.
PERHATIAN:
I3RH0A311004-
I4RH0B311002
Special tool
(A): 09943–57010
(A) I3RH0A311006-
(A)
1
I4RS0A310011-
I4RS0A310010-
12) Pasang boot (1) ke groove shaft dan housing (2)
sesuaikan panjang sesuai spesifikasi di bawah ini.
8) Pasang damper (1) pada drive shaft sesuai
spesifikasi dimensi di bawah bawah ini. 13) Masukkan obeng ke boot dan biarkan udara masuk
ke boot agar tekanan udaranya sama dengan
Posisi pemasangan drive shaft damper tekanan udara di luar.
“a”: 154 – 160 mm (6.1 – 6.3 in.)
Drive Shaft / Axle 3A-7
Letak Drive shaft boot (jarak antara letak 15) Kencangkan boot big band (1) dan small band (5)
referensi dan small boot band) sisi differential (atau sisi center shaft) dengan
Drive shaft sisi kiri model M/T “a”: 142.0 mm menarik hook (2) dengan special tool dan kaitkan
(5.59 in.) hook (3) pada slot dan window (4).
Drive shaft sisi kiri model A/T “a”: 141.7 mm
Special tool
(5.58 in.)
(A): 09943–57020
Drive shaft sisi kanan “b”: 176.0 mm (6.93 in.)
(A)
1 4
I4RS0A310012-
PERHATIAN:
5 4
2 3
I4RS0B310008
Membongkar
1) Gunakan hydraulic press (1), tarik center shaft (2)
dari center bearing.
2) Lepas oil seal dari center bearing support (3).
I4RS0B310007
3A-8 Drive Shaft / Axle
Jarak
Model A/T
“a”: 7 – 8 mm (0.28 – 0.31 in.)
“b”: 0 – 1 mm (0 – 0.04 in.)
Model M/T
“a”: 8– 9 mm (0.13 – 0.35 in.)
“b”: 2– 3 mm (0.08 – 0.11 in.)
• Berikan grease ke oil seal dan bearing seperti pada
I3RM0A310012-
gambar.
3) Lepas bearing support circlip (1) dengan special tool. “A”: Grease 99000–25010
Special tool
(A): 09900–06108
1 2
“A” “A”
“a” “b”
I4RS0A310014-
• Pasang (press) center shaft (1) dari sisi oil seal (2).
I3RH0A311005-
Memasang
Pasang center shaft kebalikan dari prosedur melepas
dan perhatikan hal-hal berikut.
• Ketika memasang bearing support circlip (1), pastikan
sudah terpasang pada celah alur circlip di center
bearing support (2) seperti pada gambar.
• Ketika memasang oil seal kiri (1) dan oil seal kanan
(2) gunakan special tool, hati-hati agar letak dan arah
pemasangan oil seal sesuai gambar.
Special tool
: 09925–15410
Drive Shaft / Axle 3A-9
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A3107001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Keterangan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut selang rem 25 2.5 18.0 )
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan juga dijelaskan pada hal berikut ini.
"Lokasi Komponen Drive Shaft Assy. Depan"
"Komponen Drive Shaft Depan"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum di bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
CATATAN:
Material service yang dianjurkan juga dijelaskan berikut ini.
"Lokasi Komponen Drive Shaft Assy. Depan"
"Komponen Drive Shaft Depan"
Special Tool
S4RS0A3108002
09900–06107 09900–06108
Snap ring pliers (opening Snap ring pliers (closing
type) type)
)/) )/)
09925–15410 09925–98220
Oil seal installer Bearing installer
) )
09943–57010 09943–57020
Band compressor Band compressor
) )
3A-10 Drive Shaft / Axle
Daftar Isi 4- i
Bab 4
Rem
DAFTAR ISI
Perhatian dalam Mendiagnosa Masalah............. 4E-1 DTC C1057: Sirkuit Power ................................4E-21
Perhatian dalam Pemeliharaan Kendaraan ........ 4E-1 DTC C1061: Sirkuit Pump Motor ABS atau
Uraian Umum........................................................ 4E-2 Motor Driver ....................................................4E-22
Uraian ABS ......................................................... 4E-2 DTC C1063: Sirkuit Solenoid Valve Power
Uraian Hydraulic Unit ABS / Control Module Supply Driver ....................................................4E-23
Assy. ................................................................... 4E-2 DTC C1071: Control Module ABS.....................4E-24
Skema dan Diagram Sistim ABS ........................ 4E-3 Petunjuk Perbaikan ............................................4E-25
Skema ABS......................................................... 4E-3 Memeriksa Kerja Unit Hydraulic ABS................4E-25
Diagram Sirkuit ABS ........................................... 4E-4 Komponen Hydraulic Unit ABS / Control
Lokasi Komponen ................................................ 4E-5 Module Assy......................................................4E-26
Lokasi Komponen ABS ....................................... 4E-5 Pemeriksaan Hydraulic Unit ABS / Control
Lokasi Komponen Wheel Speed Sensor Depan. 4E-6 Module Assy......................................................4E-26
Lokasi Komponen Wheel Speed Sensor Depan 4E-6 Melepas dan Memasang Hydraulic Unit ABS /
Informasi dan Prosedur Diagnosa...................... 4E-7 Control Module Assy .........................................4E-26
Pemeriksaan ABS ............................................... 4E-7 Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Depan
Memeriksa Lampu Cek ABS ............................... 4E-9 pada Kendaraan................................................4E-28
Memeriksa Lampu Cek EBD (Lampu Cek Rem) 4E-9 Melepas dan Memasang Wheel Speed Sensor
Periksa DTC........................................................ 4E-9 Depan................................................................4E-28
Tabel DTC.........................................................4E-10 Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Depan.......4E-29
Menghapus DTC ...............................................4E-10 Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Belakang
Scan Tool Data ................................................. 4E-10 pada Kendaraan................................................4E-29
Lampu Cek ABS Tidak Menyala saat Melepas dan Memasang Wheel Speed Sensor
Kunci Kontak ON...............................................4E-11 Belakang .........................................................4E-30
Lampu Cek ABS Menyala Terus....................... 4E-12 Memeriksa Wheel Speed Sensor Belakang .....4E-31
Lampu Cek ABS Terus Berkedip saat Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Ring
Kunci Kontak ON...............................................4E-14 Depan................................................................4E-31
Lampu Cek EBD (Lampu Cek Rem) Melepas dan Memasang Wheel Speed Sensor
Menyala Terus ................................................4E-15 Ring Depan .......................................................4E-31
Memeriksa Sirkuit Serial Data Link ...................4E-16 Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Ring
DTC C1021, C1022 / C1025, C1026 / Belakang pada Kendaraan................................4E-31
C1031, C1032 / C1035, C1036: Sirkuit Wheel Melepas dan Memasang Wheel Speed Sensor
Speed Sensor Kanan-Depan / Kiri-Depan / Ring Belakang...................................................4E-32
Kanan-Belakang / Kiri-Belakang atau Spesifikasi ..........................................................4E-32
Sensor Ring ......................................................4E-18 Spesifikasi Momen Pengencangan...................4E-32
DTC C1041 / C1045 / C1051 / C1055, DTC Special Tool dan Perlengkapan ........................4E-33
C1042 / C1046 / C1052 / C1056: Sirkuit Inlet Special Tool ......................................................4E-33
Solenoid Kanan-Depan / Kiri-Depan /
Kanan-Belakang / Kiri-Belakang, Sirkuit Outlet
Solenoid Kanan-Depan / Kiri-Depan / Kanan-
Belakang / Kiri-Belakang................................. 4E-20
Pencegahan 4-1
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan pada Rem
S4RS0A4000001
Perhatian untuk Suspensi
Lihat "Perhatian untuk Suspensi pada Bab 00".
Pencegahan Umum
Lihat "Pencegahan Umum pada Bab 00".
Uraian Umum
Konstruksi Rem
S4RS0A4101001
Ketika pedal rem ditekan, tekanan hydraulic terjadi pada master cylinder untuk menggerakkan piston (dua di depan
dan empat di belakang).
Master cylinder yang digunakan adalah jenis tandem. Pipa rem terhubung ke master cylinder dan membentuk dua
sirkuit independen. Salah satu terhubung ke rem depan kanan dan belakang kiri dan yang lain terhubung ke rem
depan kiri dan belakang kanan.
Pada sistim rem ini, rem depan menggunakan disc brake dan rem belakang menggunakan drum brake (leading /
trailing shoe).
Sistim rem tangan bekerja secara mekanik. Rem tangan hanya menggunakan pengereman roda belakang melalui
kabel yang terhubung secara mekanik. Brake shoe yang digunakan pada rem tangan dan rem kaki adalah sama.
CATATAN:
Gambar kendaraan setir kanan.
I4RS0A410001-
I5RS0C410001
Sistim Pengontrol dan Diagnosa Rem 4A-3
[A]: Kendaraan setir kanan 5. Unit hydraulic ABS 11. 4-way joint ke selang rem belakang kanan
[B]: Kendaraan setir kiri 6. Master cylinder 12. Mur Master cylinder
1. Dari master cylinder primer ke unit hydraulic ABS 7. Dari unit hydraulic ABS ke 4-way joint : 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
2. Dari master cylinder sekunder ke unit hydraulic ABS 8. Dari unit hydraulic ABS ke 4-way joint : 15 N⋅m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
3. Dari unit hydraulic ABS ke rem depan kanan 9. Baut 4-way joint
4. Dari unit hydraulic ABS ke rem depan kiri 10. 4-way joint ke selang rem belakang
kiri
I4RS0B410003
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan Tinggi Pedal Rem
S4RS0A4106001
1) Periksa tinggi pedal rem. Jika tidak sesuai
spesifikasi, periksa dan setel, ikuti langkah 2 - 6.
Tinggi pedal “a” dari lantai
130 – 150 mm (5.1 – 5.9 in.)
“a”
I3RH0A410010-
I4RS0A410005-
I4RS0A410007-
I4RS0A410006-
Minyak rem dapat merusak permukaan cat.
Jika terkena, segera bersihkan permukaan
CATATAN: cat tersebut.
Gunakan selalu minyak rem sebagaimana
tertera pada tutup reservoir atau yang Bleeding diperlukan untuk mengeluarkan udara yang
dianjurkan pada Buku Petunjuk kendaraan. ada didalam sistim rem hydraulic.
Tidak diperkenankan menggunakan minyak Saluran Hydraulic sistim rem berdasar pada diagonal
rem lain. split system. Ketika pipa atau selang rem dilepas dari
Jumlah minyak rem harus di antara tanda roda, lakukan bleeding di kedua ujung saluran pipa atau
MIN and MAX pada reservoir. selang yang dilepas. Ketika joint master cylinder atau
Jika lampu cek rem menyala selama joint antara master cylinder dan tiap rem (roda) dilepas,
pengendaraan, tambahkan minyak rem sistim hydraulic rem harus dilakukan bleeding pada ke 4
hingga MAX. rodanya.
Jika jumlah minyak rem berkurang cepat,
CATATAN:
periksa system rem dari kebocoran. Perbaiki
kebocoran kemudian isi kembali sesuai Lakukan bleeding dimulai dari cylinder roda
spesifikasi. terjauh dari master cylinder kemudian caliper
depan disaluran rem yang sama. Lakukan hal
PERHATIAN: yang sama pada saluran rem lainnya.
I2RH01410013-
Penyetelan Switch Lampu Rem 1. Caliper rem kanan 4. Cylinder roda kiri
S4RS0A4106005
2. Caliper rem kiri A: DEPAN
Penyetelan harus dilakukan sebagai berikut. Tarik pedal
3. Cylinder roda kanan B: BELAKANG
rem ke arah anda dan tahan dan setel setel posisi switch
sehingga celah antara ujung drat dan pedal rem sesuai
1) Isi reservoir master cylinder dengan minyak rem dan
spesifikasi. Kemudian kunci dengan memutar ke kanan.
sekurangnya satu setengah ukuran penuh selama
Celah antara pedal rem dan switch lampu rem melakukan bleeding.
“a”: 1.2 – 2.2 mm (0.05 – 0.08 in.)
: Minyak rem (DOT 3)
4A-8 Sistim Pengontrol dan Diagnosa Rem
I2RH01410017-
I2RH01410015-
I4RS0A410008-
3) Tekan pedal rem beberapa kali, kemudian sambil
10) Periksa pedal rem dari ngempos. Jika ngempos,
ditahan, kendurkan bleeder plug sekitar sepertiga
ulangi prosedur bleeding.
hingga setengah putaran.
4) Ketika tekanan di dalam cylinder hampir kosong,
Melepas dan Memasang Selang / Pipa Rem
kencangkan bleeder plug.
Depan
5) Ulangi langkah ini hingga tidak ada lagi gelembung S4RS0A4106007
udara di saluran hydraulic.
Melepas
1) Angkat dan tahan kendaraan. Lepas ban dan roda.
CATATAN:
Langkah ini tidak diperlukan saat melepas
pipa yang terhubung ke master cylinder.
Melepas dan Memasang Selang / Pipa Rem Pemeriksaan Selang dan dan Pipa Rem
S4RS0A4106009
Belakang
S4RS0A4106008
Selang
Melepas Brake hose assy. harus diperiksa karena pengaruh
1) Angkat dan tahan kendaraan. Lepas ban dan roda. jalan, dari kemungkinan retak dan gesekan di bagian
luar cover, kebocoran dan melepuh. Lampu dan kaca
2) Bersihkan kotoran dan benda lainnya dari kedua
mungkin diperlukan untuk pemeriksaan yang akurat.
ujung selang flexible dan ujung pipa.
Jika kondisi tersebut terjadi pada selang rem, lakukan
3) Lepas selang flexible rem atau pipa. pengantian.
PERHATIAN:
Jangan sampai minyak rem mengenai
permukaan cat, hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan permukaan cat.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal
berikut.
• Isi dan jaga jumlah minyak rem pada reservoir. I2RH01410012-
• Lakukan bleeding sistim. Lihat "Bleeding pada Sistim
Rem". Pipa
• Lakukan tes pengereman dan periksa kebocoran. Periksa pipa dari kerusakan, retak, bengkok dan karat.
Jika ada, ganti.
• Jangan menggunakan mur protector yang sudah
dilepas. Gunakan selalu yang baru.
• Pasang clamp dengan baik lihat gambar dan
kencangkan bautnya.
• Ketika memasang selang, pastikan tidak terpuntir
atau terjepit.
4A-10 Sistim Pengontrol dan Diagnosa Rem
I4RS0A410025-
1. Seal master cylinder 7. Stopper pin secondary piston : 15 N⋅m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
2. Circlip 8. Baut reservoir “a” : Berikan sedikit silicon grease ke bagian yang
menempel antara rod seal dan primary piston.
3. Piston guide 9. Grommet “b” : Berikan sedikit rubber grease ke bagian yang
: Berikan minyak rem. menempel antara O-ring dan piston guide /
secondary cup dan piston guide.
4. Primary piston assy. 10. Reservoir : Jangan digunakan kembali.
: Berikan minyak rem ke piston cup.
5. Secondary piston assy. 11. Tutup reservoir
: Berikan minyak rem ke piston cup.
6. Master cylinder body : 2.5 N⋅m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft)
: Berikan minyak rem ke bagian dalam
cylinder.
3
Melepas
PERHATIAN:
Minyak rem dapat merusak permukaan cat.
Jangan sampai terkena permukaan cat.
Melepas
PERHATIAN:
Minyak rem dapat merusak permukaan cat.
2
Jika terkena, segera bersihkan permukaan
cat tersebut.
I4RS0A410026-
1
1
(a)
I4RS0A410012-
I4RS0A410023-
1
6) Isi reservoir dengan minyak khusus.
7) Selesai pemasangan, periksa kebocoran. I4RS0A410014-
Membongkar
1) Tekan primary piston (1) untuk melepas secondary
piston stopper pin (2) dari master cylinder
sebagaimana gambar.
(a)
I4RS0A410015-
1 I2RH01410025-
PERINGATAN:
Jangan memberikan tekanan angin terlalu
tinggi, karena dapat menyebabkan piston
terlempar keluar dari cylinder. Gunakan kain
(a) untuk mencegah piston dari kerusakan.
I4RS0A410016-
Keluarkan perlahan dengan angin berte-
5) Hubungkan selang clutch reservoir (1) ke reservoir
kanan. Jangan meletakkan jari anda di depan
(2) dan pasang clamp selang reservoir (3) untuk
piston saat menyemprotkan angin.
kendaraan transmisi manual.
2
3
I4RS0A410023-
I4RS0A410017-
Sistim Pengontrol dan Diagnosa Rem 4A-13
CATATAN:
Luruskan lubang pada secondary piston (2)
I4RS0A410024-
dengan lubang pin stopper (3) pada master
bodi cylinder (4) saat memasang. Pemeriksaan Master Cylinder Assy.
S4RS0A4106014
Periksa semua komponen yang dibongkar dari aus atau
rusak, dan ganti komponen jika perlu.
CATATAN:
• Bersihkan komponen yang dilepas dengan
minyak rem.
• Jangan menggunakan kembali piston cup
dan cylinder cup.
I4RS0A410018-
4A-14 Sistim Pengontrol dan Diagnosa Rem
5
6 (a)
8
7 (b)
10 (b) 9
I4RS0A410019-
1. Booster assy. 4. Clevis pin 7. Lock nut clevis pin 10. Fixing nut
master cylinder
2. Gasket 5. Clip 8. Push rod clevis : Kencangkan 13 N⋅m (1.3 kg-m, 9.5
lb-ft) sesuai spesifikasi.
3. Selang vacuum rem 6. Mur booster 9. Master cylinder rem : 15 N⋅m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
CATATAN:
Untuk pemeriksaan ini, pastikan tidak ada
udara di saluran hydraulic.
CATATAN:
Jika rusak, periksa saluran vacuum dan seal,
dan ganti bagian yang rusak. Setelah selesai,
ulangi pengetesan.
I2RH01410009-
H: Tahan
Pemeriksaan fungsi
1) Dengan mesin mati, tekan pedal rem beberapa kali
dan pastikan jarak pedal tidak berubah.
I2RH01410010-
H: Tahan
T: 30 detik
I2RH01410007-
Melepas dan Memasang Booster Rem
S4RS0A4106017
2) Hidupkan mesin sambil menekan pedal. Jika pedal
bergerak masuk sedikit, rem berfungsi baik. Tetapi Melepas
jika tidak ada perubahan menunjukkan booster tidak 1) Recover refrigerant dari sistim A/C dengan
berfungsi. menggunakan peralatan recovery dan recycling,
lihat "Prosedur Pengisian Refrigerant pada Bab 7B".
2) Lepas master cylinder assy. dari booster, lihat
"Melepas dan Memasang Master Cylinder Assy.".
3) Lepas cowl top cover and cowl top panel, lihat
"Komponen Cowl Top pada Bab 9K".
4) Lepas selang suction, lihat "Komponen Utama
Sistim A/C pada Bab 7B".
5) Lepas selang vacuum dari booster, lihat "Komponen
Booster Rem".
6) Lepas push rod clevis pin dan mur booster kemudian
I2RH01410008- lepas booster.
3) Pasang booster (4) ke dash panel. Kemudian Pemeriksaan dan Penyetelan Booster Rem
hubungkan push rod clevis (5) ke pedal arm dengan S4RS0A4106018
I4RS0A410020-
(a)
I4RS0A410022-
I4RS0A410021-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A4107001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Catatan
N⋅m kg-m lb-ft
Bleeder plug caliper rem depan 8.0 0.8 6.0 )
Bleeder plug cylinder roda belakang 7.5 0.75 5.5 )
Baut reservoir 2.5 0.25 2.0 )
Mur master cylinder 15 1.5 11.0 )
Flare nut pipa rem 16 1.6 11.5 )
Mur booster 13 1.3 9.5 )
Baut bracket pedal rem 13 1.3 9.5 )
Lock nut clevis 15 1.5 11.0 )
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan juga diterangkan berikut ini.
"Konstruksi Selang/Pipa Rem Depan"
"Komponen Master Cylinder"
"Komponen Booster Rem"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
CATATAN:
Material service juga diterangkan berikut ini.
"Komponen Master Cylinder"
4A-18 Sistim Pengontrol dan Diagnosa Rem
Rem Depan 4B-1
Rem Depan
Petunjuk Perbaikan
Komponen Disc Brake Depan
S4RS0A4206001
I4RS0A420001-
Pemeriksaan Pad Disc Brake Depan pada 4) Lepas brake pad (3).
Kendaraan
S4RS0A4206002
Periksa pad lining (1) secara berkala sesuai jadwal
perawatan atau saat melepas roda (untuk rotasi ban).
Periksa masing-masing ujung (atau lubang) caliper dan
periksa ketebalan lining di bagian dalam atau luar pad.
Jika lining aus dan ketebalannya (“a” pada gambar)
kurang dari batas/limit, seluruh pad harus diganti
bersamaan.
Ketebalan pad “a” (ketebalan lining)
Standar: 10 mm (0.40 in.)
Batas: 2 mm (0.08 in.) I2RH01420004-
Memasang
1) Sebelum memasang brake pad shim, berikan sedikit
pad grease “a” ke permukaan brake pad (1) dan pad
shim (2).
PERINGATAN:
Jangan memberikan grease pada permukaan
pad lining.
I2RH01420001-
Melepas 2) Set brake pad spring (1) dan shim (2) dan pasang
1) Kendurkan mur roda dan lepas roda saat kendaraan brake pad (3).
diangkat.
CATATAN:
2) Lepas baut caliper pin (1).
Untuk rem kanan, pasang pad dengan
indikator keausan (4) ke bagian tengah
kendaraan.
I2RH01420003-
CATATAN:
I2RH01420006-
Gantung caliper (1) dengan kait (4) atau
sejenisnya untuk mencegah agar selang rem
tidak tertekuk dan terpuntir atau tertarik.
Jangan menginjak pedal rem saat pad
dilepas.
Rem Depan 4B-3
(a)
I4RS0A420002-
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepas roda.
2) Kendurkan sedikit baut joint selang flexible (1) pada
caliper.
PERHATIAN:
Hati-hati selang flexible jangan terpuntir saat
mengendurkan baut.
I2RH01420008-
PERHATIAN:
Jangan mengamplas pad lining. Dikha-
I2RH01420009-
watirkan partikel akan menumpuk pada lining
dan merusak disc. Ketika pad lining perlu 3) Lepas baut caliper pin (1).
perbaikan, ganti dengan yang baru.
I2RH01420010-
4B-4 Rem Depan
CATATAN:
Membongkar dan Memasang Caliper Disc Brake
Pastikan boot tepat pada celahnya. Depan
S4RS0A4206006
Momen pengencangan
Baut caliper pin (a): 26 N·m (2.6 kg-m, 19.0 lb-ft) Membongkar
PERHATIAN:
Sebelum membongkar bersihkan sekitar
caliper dengan minyak rem.
PERINGATAN:
Tekanan angin yang terlalu tinggi, dapat
I4RS0A420003- menyebabkan piston terlempar keluar
3) Hubungkan caliper ke selang flexible. cylinder. Gunakan kain (1) untuk mencegah
piston dari kerusakan. Keluarkan perlahan
4) Kencangkan baut selang flexible joint sesuai
dengan menyemprotkan angin. Jangan
spesifikasi.
meletakkan jari anda di depan piston saat
Momen pengencangan menyemprotkan angin.
Baut joint selang flexible (b): 23 N·m (2.3 kg-m,
17.0 lb-ft)
PERINGATAN:
Pastikan selang flexible tidak terpuntir saat
mengencangkan baut tersebut. Jika terpuntir,
hubungkan kembali dengan hati-hati agar
tidak terpuntir.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak bagian dalam (bore)
cylinder.
I2RH01420023-
Rem Depan 4B-5
3) Lepas piston seal menggunakan benda tipis, seperti 1) Ganti dengan piston seal (1) baru setiap overhaul.
thickness gauge, dll. Setelah diberikan rubber grease, pasang piston seal
(1) ke groove pada cylinder dengan hati-hati agar
PERHATIAN: tidak terpuntir.
Hati-hati jangan merusak bagian dalam (bore)
cylinder.
I2RH01420017-
Memasang
Pasang dengan urutan terbalik dari membongkar, perha-
tikan hal-hal berikut.
PERHATIAN:
• Berikan minyak rem, sebelum memasang “A”: 1 Sisi alur ke arah sisi cylinder
piston seal atau cylinder boot ke cylinder. “B”: 2 Sisi alur ke arah sisi pad
I2RH01420019-
I2RH01420016-
CATATAN:
Periksa apakah boot sudah terpasang pada
alur boot di sekeliling piston dan cylinder.
I2RH01420015-
Melepas
I2RH01420020-
1) Angkat kendaraan dan lepas roda.
5) Untuk memastikan boot terpasang pada alur cylinder 2) Lepas caliper assy. dengan melepas baut caliper
dengan baik, tarik keluar sedikit piston dari cylinder. carrier (2 buah)
CATATAN: PERHATIAN:
Permukaan boot (1) harus sama dengan Saat melepas, jangan sampai merusak selang
permukaan cylinder (2). flexible rem dan jangan menekan pedal rem.
I4RS0A420004-
I2RH01420014-
Piston Seal
Pad lining yang terlalu aus menyebabkan gerakan balik
I2RH01420025-
piston tidak halus.
Dalam hal ini, ganti rubber seal.
Rem Depan 4B-7
I2RH01420028- I2RH01420026-
4) Kencangkan mur roda depan sesuai spesifikasi. • Gunakan micrometer, ukur ketebalan disc brake.
Momen pengencangan Jika kurang dari batas spesifikasi, ganti disc brake.
Mur roda (b): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) Ketebalan disc brake
Standar: 20.0 mm (0.79 in.)
Batas: 18.0 mm (0.71 in.)
I2RH01420029-
I2RH01420027-
4B-8 Rem Depan
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A4207001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Keterangan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut caliper pin 26 2.6 19.0 )/)
Mur roda 85 8.5 61.5 )/)/)
Baut joint selang flexible 23 2.3 17.0 )
Bleeder plug 8.0 0.8 6.0 )
Baut caliper carrier 85 8.5 61.5 )
CATATAN:
Kencangkan sesuai spesifikasi pada bagian ini.
"Komponen Disc Brake Depan"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak terdapat pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Special Tool
S4RS0A4208002
09900–20607 09900–20701
Dial gauge Magnetic stand
) )
Rem Belakang 4C-1
Rem Belakang
Petunjuk Perbaikan
Komponen Brake Drum Belakang
S4RS0A4306001
I4RS0A430001-
Melepas dan Memasang Brake Drum Belakang 3) Buka kunci spindle nut dan lepas spindle nut (1).
S4RS0A4306002
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepas roda.
2) Lepas spindle cap (1) sebagaimana gambar
(dengan palu perlahan di 3 tempat di sekitarnya agar
tidak bengkok atau kerusakan pada dudukan brake
drum).
I4RS0A430003-
I4RS0A430004-
Memasang
1) Pasang bearing roda ke brake drum, lihat "Melepas
dan Memasang Bearing Roda dan Stud Bolt Roda I4RS0A430005-
pada Bab 2C", jika melepas.
6) Kunci spindle nut (1).
2) Sebelum memasang brake drum, untuk memak-
simalkan celah brake shoe-ke-drum, letakkan obeng
di antara rod (1) dan ratchet (2) dan tekan ratchet
seperti pada gambar.
2
I4RS0A430007-
CATATAN:
1
I4RS0A430006- • Ketika memasang spindle cap, ketuk
perlahan di beberapa tempat di bagian
CATATAN:
collar cap hingga collar menyentuh brake
Gambar ini menunjukkan letak ratchet drum.
dimana celah brake shoe-ke-drum maximum. • Jika ada bagian cap yang berubah bentuk,
rusak atau kendur, ganti dengan yang
baru.
I2RH01430009-
1. Rod
2. Ratchet
Rem Belakang 4C-3
PERHATIAN:
Jangan mengamplas lining, partikel amplas
akan mengumpul pada lining dan menye-
I2RH01430011-
babkan kerusakan drum. Jika diperlukan
10) Periksa untuk memastikan brake drum bebas dari lining kampas yang tepat, ganti dengan yang
gesekan dan pengereman bekerja baik. Kemudian baru.
turunkan kendaraan dan lakukan tes pengereman
(rem kaki dan rem tangan).
Brake Drum
Periksa keausan brake drum.
Jika diameter dalam melebihi batas, atau terlalu aus,
ganti drum.
Diameter dalam drum “a”
Standar: 200 mm (7.87 in.)
I2RH01430007-
Batas: 202 mm (7.95 in.)
Melepas
1) Lepas brake drum, lihat "Melepas dan Memasang
Brake Drum Belakang".
2) Lepas sensor ring (1) dari brake drum (2) gunakan
special tool.
PERHATIAN:
I4RS0A430008-
Tarik sensor ring dari brake drum perlahan
Drum retak, gores atau bergelombang dan merata. Menarik sebagian dapat
Drum yang retak tidak aman untuk diperbaiki dan harus menyebabkan kerusakan.
diganti. Jangan mengelas drum yang retak.
Haluskan goresan yang ada. Gores yang terlalu dalam Special tool
dapat menyebabkan keausan kampas rem dan (A): 09913–75520
permukaan drum perlu dihaluskan. (B): 09913–65135
Jika kampas aus sedikit dan drum baret, drum harus
dihaluskan dengan polish (amplas halus) tetapi tidak
boleh diputar.
4C-4 Rem Belakang
I4RS0A430009-
Memasang
1) Pasang sensor ring baru (1) ke brake drum (2)
dengan special tool dan hydraulic press (3). I4RS0A430011-
PERHATIAN:
Melepas and Memasang Brake Shoe Belakang
Ring sensor bekas tidak dapat dipasang S4RS0A4306004
dengan baik.
Melepas
Special tool 1) Lepas brake drum, lihat "Melepas dan Memasang
(A): 09926–68310 Brake Drum Belakang".
2) Lepas shoe hold down spring (1) dengan memutar
shoe hold down pin (2).
1
I4RS0A430012-
I4RS0A430010-
3) Lepas return spring, brake shoe dan strut.
2) Pasang brake drum, lihat "Melepas dan Memasang 4) Lepas parking brake shoe lever (1) dari parking
Brake Drum Belakang". brake cable (2).
2
1
I4RS0A430013-
Rem Belakang 4C-5
I4RS0A430014-
Memasang
Pasang dengan urutan terbalik dari melepas, perhatikan
hal-hal berikut.
• Pasang shoe hold down spring (1) dengan menekan
dan putar hold down pin (2).
• Pasang brake drum, lihat langkah 2) s/d 10) "Melepas I4RS0A430015-
dan Memasang Brake Drum Belakang".
4) Lepas baut wheel cylinder. Lepas pipa rem dari
wheel cylinder dan pasang bleeder plug cap (1) ke
2
pipa untuk mencegah minyak keluar (tumpah).
1
I4RS0A430012-
I4RS0A430016-
4C-6 Rem Belakang
4) Pasang bleeder plug cap (4) yang dilepas dari pipa. Melepas and Memasang Brake Back Plate
S4RS0A4306008
(a) Melepas
4
1 1) Lepas brake drum, lihat "Melepas dan Memasang
(b)
Brake Drum Belakang".
2) Lepas brake shoe, lihat "Melepas and Memasang
Brake Shoe Belakang".
3) Lepas wheel cylinder, lihat "Melepas and Memasang
Wheel Cylinder".
3
2
4) Lepas kabel rem tangan (1) dari brake back plate.
I4RS0A430018-
I4RS0A430019-
Rem Belakang 4C-7
Memasang 5) Pasang wheel cylinder dan lepas flare nut pipa rem,
1) Pasang brake back plate (1) dan spindle (2), dan kemudian kencangkan baut wheel cylinder dan flare
kencangkan baut spindle (3) dengan tangan. nut sesuai spesifikasi, lihat "Melepas and Memasang
Wheel Cylinder".
6) Pasang brake shoe, lihat "Melepas and Memasang
Brake Shoe Belakang".
7) Pasang brake drum, lihat langkah 2) s/d 7) "Melepas
dan Memasang Brake Drum Belakang".
3
8) Isi reservoir dengan minyak rem dan lakukan
bleeding sistim. Untuk pelaksanaan bleeding, lihat
"Bleeding pada Sistim Rem pada Bab 4A".
1
9) Setelah selesai semua, tekan pedal rem sekitar 300
2
I4RS0A430022- N (30 kg, 66 lbs) sebanyak 3 s/d 5 kali agar celah
2) Pasang wheel speed sensor belakang (1) ke brake drum ke shoe tepat.
back plate (2). Setel kabel rem tangan.
(b)
1
I4RS0A430023-
(a)
I4RS0A430024-
4C-8 Rem Belakang
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A4307001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Keterangan
N⋅m kg-m lb-ft
Spindle nut 175 17.5 126.5 )
Mur roda 85 8.5 61.5 )/)/)
Baut wheel cylinder 12 1.2 9.0 )
Flare nut pipa rem belakang 16 1.6 11.5 )
Baut wheel speed sensor belakang 11 1.1 8.0 )
Baut spindle 73 7.3 53.0 )
Cap nut kabel rem tangan 10 1.0 7.5 )
CATATAN:
Momen pengencangan juga tercantum di bagian berikut.
"Komponen Brake Drum Belakang"
Referensi:
momen pengencangan mur dan baut yang tidak tercantum pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Special Tool
S4RS0A4308002
09913–65135 09913–75520
Bearing puller Bearing installer
) )
09926–68310 09942–15511
Differential bevel pinion Sliding hammer
bearing installer
) )
09943–17912
Wheel hub remover
)
Rem Tangan 4D-1
Rem Tangan
Uraian Umum
Konstruksi Kabel Rem Tangan
S4RS0A4401001
I4RS0A440001-
T: Sisi atas 4. Bracket kabel rem 10. Baut klem kabel rem tangan [D]: Tampak [D]
F: Sisi depan 5. Baut bracket kabel rem 11. Baut wheel speed sensor belakang [E]: Tampak [E]
R: Sisi kanan 6. Grommet 12. Bodi kendaraan [F]: Tampak [F]
1. Tuas rem tangan assy. 7. Cap nut kabel rem tangan [A]: Tampak [A] 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
:
2. Baut tuas rem tangan 8. Brake back plate [B]: Tampak [B] 10 N⋅m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
:
3. Equalizer 9. Parking brake shoe lever [C]: Tampak [C] 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
:
4D-2 Rem Tangan
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan dan Penyetelan Rem Tangan Penyetelan
S4RS0A4406001
Pemeriksaan CATATAN:
Tahan bagian tengah tuas rem tangan dan tarik ke atas
Pastikan kondisi berikut ini sebelum
sekitar 200 N (20 kg, 44 lbs).
menyetel kabel.
Dengan tuas rem tangan ditarik ke atas sebagaimana
gambar, hitung bunyi (takik) ratchet. Bunyi harus antara • Tidak ada udara dalam sistim rem.
4 s/d 9 takik. • Ply pedal rem sudah tepat.
Periksa juga apakah kedua roda belakang kiri dan kanan • Pedal rem sudah ditekan beberapa kali
terkunci. sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs).
Untuk menghitung bunyi takik dengan mudah, • Tuas rem tangan (1) telah ditarik beberapa
dengarkan suara takik saat menarik tuas rem tangan kali sekitar 200 N (20 kg, 44 lbs).
dengan tanpa menekan tombol. Jika kabel rem tangan diganti, tarik tuas
Satu suara klik berarti satu takik. beberapa kali sekitar 500 N⋅m (50 kg, 110
Jika jumlah takik tidak sesuai spesifikasi, setel kabel lbs).
lihat prosedur penyetelan agar langkah rem tangan
sesuai spesifikasi . • Keausan brake shoe belakang tidak
melebihi batas, dan mekanisme self
CATATAN: adjusting dapat bekerja dengan baik.
Periksa ujung gigi pada setiap notch dari
Setelah seluruh kondisi tersebut sesuai, setel tuas rem
kerusakan atau aus.
tangan dengan mengendurkan atau mengencangkan
Jika ada kerusakan atau aus, ganti tuas rem
mur (2).
tangan.
I4RS0A440003-
CATATAN:
Setelah disetel, periksa brake drum dari
gesekan.
I4RS0A440002-
Langkah rem tangan (Saat ditarik sekitar 200 N (20
kg, 44 lbs) 4 s/d 9 takik
Rem Tangan 4D-3
Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan
S4RS0A4406002 S4RS0A4406003
Melepas Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
CATATAN:
2) Lepas console box.
Jika perlu melepas kabel rem tangan kiri dan
kanan, ulangi langkah 2) dan 6) pada roda kiri 3) Ganjal roda dan lepas tuas rem tangan.
dan kanan. 4) Lepas kabel switch rem tangan pada coupler.
5) Kendurkan mur penyetelan kabel rem tangan(1).
1) Angkat kendaraan, dan ganjal dengan baik.
2) Lepas roda.
3) Lepas kabel rem tangan dari equalizer (tuas rem
tangan) dan clamp.
4) Lepas brake drum, Lihat "Melepas dan Memasang
Brake Drum Belakang pada Bab 4C".
5) Lepas kabel rem tangan dari brake shoe lever, lihat
"Melepas and Memasang Brake Shoe Belakang
pada Bab 4C".
6) Lepas kabel rem tangan dan bracket.
I4RS0A440004-
Memasang 6) Lepas baut tuas rem tangan (1) dan lepas tuas (2)
Pasang dengan prosedur terbalik dari melepas, dengan equalizer (3).
perhatikan hal-hal berikut ini.
CATATAN:
• Pasang clamp dengan baik, lihat "Konstruksi Kabel
Rem Tangan". Jangan membongkar switch tuas rem
tangan. Lepas dan pasang secara lengkap
• Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi, lihat
switch assy.
"Konstruksi Kabel Rem Tangan".
Momen Pengencangan
Baut tuas rem tangan: 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-
ft)
Baut clamp kabel rem tangan: 11 N·m (1.1 kg-m,
8.0 lb-ft)
Baut bracket kabel rem tangan: 25 N·m (2.5 kg-
m, 18.0 lb-ft)
• Setel kabel rem tangan, lihat "Pemeriksaan dan
Penyetelan Rem Tangan".
• Periksa brake drum dari gesekan dan fungsi sistim
rem. Setelah menurunkan kendaraan, lakukan tes
rem.
I4RS0A440005-
4D-4 Rem Tangan
Memasang
1) Pasang dengan prosedur terbalik dari melepas.
Periksa sudut kemiringan equalizer.
Momen pengencangan
Baut tuas rem tangan (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0
lb-ft)
I4RS0A440006-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A4407001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Keterangan
N⋅m kg-m lb-ft
Baut tuas rem tangan 25 2.5 18.0 )/)
Baut clamp kabel rem tangan 11 1.1 8.0 )
Baut bracket kabel rem tangan 25 2.5 18.0 )
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan juga diterangkan pada bagian ini.
"Konstruksi Kabel Rem Tangan"
Referensi:
Momen pengencangan mur dan baut yang tidak terdapat pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
ABS 4E-1
ABS
Pencegahan
Pencegahan pada Diagnosa Masalah Pencegahan pada Pemeliharaan Kendaraan
S4RS0A4500001 S4RS0A4500002
Untuk memastikan diagnosa masalah dilakukan secara Ketika connector dihubungkan ke unit hydraulic ABS /
akurat dan baik, perhatikan dan ikuti "Pemeriksaan control module assy, jangan melepas connector sensor
ABS". dengan kunci kontak ON. Jika tidak, DTC akan muncul
• Jika kendaraan dioperasikan dengan cara berikut in, pada control module ABS.
lampu cek ABS akan menyala sesaat tetapi tidak
menunjukkan adanya ketidak-normalan pada ABS.
– Kendaraan dikendarai dengan rem tangan ditarik.
– Kendaraan berjalan dengan rem bergesek.
– Kendaraan terjebak di lumpur, pasir, dll.
– Roda selip saat dikendarai.
– Roda diputar saat kendaraan didongkrak.
• Baca "Pencegahan pada Penanganan Sirkuit
Kelistrikan pada Bab 00" sebelum pemeriksaan dan
perhatikan yang tertulis di dalamnya.
• Pastikan prosedur diagnosa sebagaimana
"Pemeriksaan ABS" telah dilakukan. Untuk
menghindari kesalahan diagnosa. (Beberapa
diagnosa trouble code tersimpan pada salah satu
memory control module ABS selama pemeriksaan).
• Ketika melepas connector (1) ABS unit hydraulic /
control module, tarik connector lock lever (2).
ketika dihubungkan, set connector ABS unit hydraulic
unit / control module assy. dan tarik lock lever (2)
hingga mengunci.
[A] 1 [B]
D
C
I4RH01450001-
Uraian Umum
Uraian ABS Uraian Unit Hydraulic ABS / Control Module
S4RS0A4501001
ABS (Antilock Brake System) mengontrol tekanan
Assy.
S4RS0A4501002
minyak dari master cylinder ke setiap wheel cylinder rem ABS control module adalah komponen ABS unit
sehingga setiap roda tidak mengunci saat pedal rem hydraulic / control module assy. dan memiliki fungsi
diinjak dengan sangat keras. berikut.
ABS juga berfungsi sebagai berikut.
Ketika direm, sebelum kontrol ABS efektif, tekanan Fungsi Self-Diagnosa
pengereman disebarkan antara depan dan belakang Control module ABS mendiagnosa kondisi komponen
agar roda belakang tidak mengunci terlalu cepat dan sistim (ada atau tidak ketidak-normalan) setiap waktu
kendaraan lebih stabil. dan menunjukkan hasilnya (peringatan dan DTC)
Komponen utama ABS berikut ini juga termasuk pada melalui lampu cek ABS.
sistim rem konvensional.
• Wheel speed sensor memonitor putaran setiap roda 1
dan mengirimkan (output) sinyalnya.
• Lampu cek ABS akan menyala untuk
menginformasikan ketidak-normalan ketika sistim
tidak bekerja dengan baik.
• Unit hydraulic ABS / control module assy. bersama
I4RS0A450001-
control module ABS, unit hydraulic ABS (actuator
assy), solenoid valve power supply driver (transistor), • Ketika kunci kontak ON, lampu cek ABS menyala
solenoid valve driver (transistor), pump motor driver selama 2 detik untuk memeriksa sirkuit.
(transistor). • Jika terdeteksi kondisi tidak normal (sistim dalam
– Control module ABS mengirimkan sinyal ke ABS kondisi baik), lampu cek ABS OFF setelah 2 detik.
hydraulic unit untuk mengontrol tekanan minyak • Ketika terdeteksi ada ketidak-normalan di dalam
rem ke setiap roda berdasarkan sinyal dari wheel sistim, lampu cek ABS menyala dan lokasi kerusakan
speed sensor untuk mencegah roda mengunci. akan tersimpan pada memory EEPROM pada control
– Unit hydraulic ABS yang bekerja sesuai sinyal dari module ABS.
control module ABS untuk mengontrol tekanan
minyak ke wheel cylinder setiap roda.
– Solenoid valve power supply driver (transistor)
yang mengirim arus ke solenoid valve pada
hydraulic unit ABS.
– Solenoid valve driver (transistor) yang mengontrol
solenoid valve pada unit hydraulic ABS.
– Pump motor driver (transistor) yanng mengirim
arus ke pump motor pada unit hydraulic ABS.
ABS dilengkapi Electronic Brake force Distribution (EBD)
sistim yang mengontrol tekanan minyak pada roda
belakang, fungsi yang sama dengan proportioning
valve,sesuai sinyal dari wheel sensor mengenai
perubahan beban sesuai kapasitas dan sebagainya.
Dan jika sistim EBD tidak bekerja, lampu cek rem akan
menyala untuk memberitahukan adanya ketidak-
normalan.
ABS 4E-3
17
15
12
1 20
19 11
13
3 2
8 6
14
4
7 5
16 11
18
INPUT OUTPUT
Pump motor
Wheel speed sensor (LR) Pump motor
driver (transistor)
I4RS0A450002-
4E-4 ABS
1. Unit hydraulic ABS / control module assy. 8. Pump motor 15. Wheel speed sensor (Kanan-depan)
2. Control module ABS 9. Stop lamp switch 16. Wheel speed sensor (Kiri-depan)
3. Unit hydraulic ABS 10. Lampu peringatan ABS 17. Wheel speed sensor (Kanan-belakang)
4. Solenoid valve power supply driver (transistor) 11. Lampu peringatan EBD (Lampu peringatan 18. Wheel speed sensor (Kiri-belakang)
rem)
5. Solenoid valve driver (transistor) 12. Lamp driver module 19. Battery
6. Pump motor driver (transistor) 13. 4 way joint 20. Kunci kontak
7. Solenoid valve 14. Data link connector
WHT/RED
WHT/BLU
3 4
WHT GRN RED/BLK 5
2 12V 9
6 7
PNK
21 GRN/ORN E03-7
20 12V 22
8
GRN/WHT E03-3
1 RED/BLU
RED E03-21 5V E03-17
BLK
17 RED/BLK
WHT E03-22
PNK/BLK
5V E03-23
BLK WHT E03-19
16 WHT E03-18
WHT/BLK WHT/BLU
WHT/RED
5V E03-14 E03-1
BLK LT GRN E03-15
15 WHT LT GRN/BLK E03-16 23 12V
12
5V M
BLK YEL E03-25
14 11
WHT BRN E03-24
12V
5V
10
+BB
18 VCC 13
19
12V
PPL/WHT E03-5
BLK E03-13
BLK E03-26
24
[A]
E03
a
13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14
I4RS0A450003-
[A]: Susunan terminal ABS hydraulic unit / 8. Module lampu pengemudi 17. Wheel speed sensor kiri-depan
control module assy.
a: Sisi atas 9. Unit hydraulic ABS / control module assy. 18. Data link connector
1. Battery 10. Solenoid valve power supply driver (transistor) 19. Ke ECM, TCM, SDM dan BCM
2. Box sikring utama 11. ABS pump motor driver (transistor) 20. Lampu rem
3. Kunci kontak 12. Pump motor 21. Switch lampu rem
4. Box sikring sirkuit 13. Solenoid valve 22. Power control unit
5. Combination meter 14. Wheel speed sensor kanan-belakang 23. Memory internal
6. Lampu peringatan ABS 15. Wheel speed sensor kiri-belakang 24. Solenoid valve driver (transistor)
7. Lampu cek EBD (Lampu cek rem) 16. Wheel speed sensor kanan-depan
ABS 4E-5
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen ABS
S4RS0A4503001
5
4
1 2
6 2
2
6
2
6
I4RS0A450004-
1. Hydraulic unit ABS / control module assy. 5. Lampu cek EBD (Lampu cek rem)
2. Wheel speed sensor 6. Wheel speed sensor ring
3. Switch lampu rem 7. Data link connector
4. Lampu cek ABS
4E-6 ABS
3 1
(b) [A]
(a)
[B] 1
I4RS0A450005-
[A]: Baik 1. Wheel speed sensor depan 3. Connector 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
[B]: Tidak baik 2. Grommet 4. Sensor ring 11 N⋅m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
2
4
(a) 1
[A]
[B] 1
(a)
1
3
I4RS0A450006-
Questionnaire (Contoh)
I2RH01450014-
I4RS0A450007-
(A)
Memeriksa Lampu Cek EBD (Lampu Cek Rem) 1
S4RS0A4504003
I4RS0A450009-
CATATAN:
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Lakukan pemeriksaan pada tempat yang rata.
4) Baca DTC yang muncul sesuai petunjuk SUZUKI
1) ON-kan kunci kontak dan tarik rem tangan. scan tool dan cetak atau catat. Untuk lebih jelasnya
lihat manual SUZUKI scan tool.
2) Periksa lampu cek EBD (lampu cek rem) (1) ON.
3) Lepas rem tangan dengan kunci kontak ON dan CATATAN:
periksa lampu EBD (lampu cek rem) mati. Jika SUZUKI scan tool tidak dapat terhubung
Jika tidak mati, lihat "Lampu Cek EBD (Lampu Cek ke unit hydraulic ABS/control module,
Rem) Menyala Terus". lakukan "Memeriksa Sirkuit Serial Data Link".
BRAKE
I4RS0A450008-
4E-10 ABS
CATATAN:
Untuk DTC C 1021, C1022, C1025, C1026,
C1031, C1032, C1035, C1036 dan C1061,
pastikan lampu cek ABS OFF setelah
melakukan langkah 2 “Tes Jalan” pada
"Pemeriksaan ABS", dan hapus DTC.
Definisi Scan Tool Data RF Wheel Speed, LF Wheel Speed, RR Wheel Speed
Battery Volt (V): Tegangan battery adalah sinyal dan LF Wheel Speed (km/h, MPH): Wheel speed
analog yang dibaca control module ABS. Fungsi adalah parameter internal control module ABS. Yang
control module ABS akan berubah jika tegangan dikomputerisasi melalui pulsa dari wheel speed
battery turun atau naik dari kondisi program. sensor.
Pump Motor Driver (V): Parameter ini menunjukkan Switch Rem (ON, OFF): Switch sinyal menginformasi-
kondisi kerja pump motor driver (transistor). kan control module ABS apakah rem aktif atau tidak.
I4RS0A450010-
[A]: Unit hydraulic ABS / connector control module E03 4. Sirkuit box sikring 8. Lampu driver module
1. Battery 5. Combination meter 9. Unit hydraulic ABS / control module assy.
2. Box sikring utama 6. Lampu cek ABS
3. Kunci kontak 7. Lampu cek EBD (Lampu cek rem)
Uraian Sirkuit
Fungsi (ON/OFF) lampu cek ABS dikontrol oleh control module ABS melalui module lampu pengemudi pada
combination meter.
Jika antilock brake system pada kondisi baik, control module ABS akan menghidupkan lampu cek ABS saat kunci
kontak ON selama 2 detik dan kemudian OFF. Jika terdeteksi kondisi abnormal pada sistim, lampu cek ABS akan
menyala terus oleh control module ABS. Dan, akan terus menyala oleh module lampu pengemudi ketika connector
control module ABS dilepas.
Perbaikan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 1) Putar kunci kontak ke posisi ON. Ke langkah 2. Ke langkah 4.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
4 Apakah sirkuit sikring untuk combination meter dalam Ke langkah 5. Ganti sikring dan
kondisi baik? periksa yang koslet ke
ground.
5 1) Lepas combination meter dengan kunci kontak OFF. Ke langkah 6. Perbaiki sirkuit power
2) Periksa sambungan ke kabel “RED/BLK” dari konektor supply combination
combination meter. meter.
3) Jika baik, ON-kan kunci kontak dan ukur tegangan pada
kabel “RED/BLK” dari konektor combination meter.
Apakah besarnya 10 – 14 V?
6 1) Ukur tahanan antara kabel “BLK/ORN” dari konektor Ganti combination Sirkuit “BLK/ORN”
combination meter dan ground. meter. sirkuit putus atau
tahanan tinggi.
Apakah tahanan kurang dari 5 Ω?
I4RS0A450010-
[A]: Hhydraulic unit ABS / control module connector E03 4. Sirkuit box sikring 8. Lampu module pengemudi
1. Battery 5. Combination meter 9. Hhydraulic unit ABS / control module assembly
2. Main box sikring 6. Lampu cek ABS
3. Kunci kontak 7. Lampu cek EBD (Lampu cek rem)
Uraian Sirkuit
Fungsi (ON/OFF) lampu cek ABS dikontrol control module ABS melalui lampu module pengemudi pada combination
meter. Jika antilock brake system dalam kondisi baik, control module ABS akan menghidupkan lampu cek ABS pada
saat kunci kontak ON, selama 2 detik. Jika terdeteksi kondisi abnormal pada sistim, lampu cek ABS akan terus
menyala oleh control module ABS. Dan juga, akan terus menyala oleh lampu module pengemudi ketika connector
control module ABS dilepas.
ABS 4E-13
Perbaikan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 1) Lakukan pemeriksaan diagnostic trouble code Ke langkah 7 Ke langkah 2.
"Pemeriksaan ABS".
Apakah terdapat DTC?
2 Apakah sikring utama untuk ABS pump motor dan ABS Ke langkah 3. Ganti sikring dan
solenoid dalam kondisi baik? periksa sirkuit short ke
ground.
3 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 4. Sirkuit “GRN/ORN”
2) Lepas unit hydraulic ABS / connector control module. putus.
3) Periksa hubungan ke unit hydraulic ABS / connector
control module pada terminal “E03-7”, “E03-13” dan
“E03-17”.
4) Jika baik, kemudian putar kunci kontak ke posisi ON dan
ukur tegangan antara terminal “E03-7” dan ground bodi
kendaraan.
Apakah besarnya 10 – 14 V?
4 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 5. Sirkuit “WHT/RED” atau
2) Periksa hubungan ke unit hydraulic ABS / connector “WHT/BLU” putus.
control module pada terminal “E03-1” dan “E03-14”.
3) Jika baik, putar kunci kontak ke posisi ON dan ukur
tegangan antara tiap terminal “E03-1”, “E03-14” dan
ground bodi kendaraan.
Apakah besarnya10 – 14 V?
5 1) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan lampu Ke langkah 6. Sirkuit “RED/BLU”
cek ABS. putus. Jika kondisi kabel
2) Hubungkan terminal “E03-17” konektor unit hydraulic dan sambungan baik,
control module ABS yang dilepas ke ground bodi ganti combination
kendaraan dengan menggunakan kabel jumper. meter.
I4RS0A450011-
[A]: Konektor ABS hydraulic unit / control module E03 5. Combination meter
1. Battery 6. Lampu cek ABS
2. Box sikring utama 7. Lampu cek EBD (Lampu cek rem)
3. Kunci kontak 8. Lampu module pengemudi
4. Sirkuit box sikring 9. Unit hydraulic ABS / control module assy.
Perbaikan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 1) Periksa sambungan yang ke control module ABS pada Ganti unit hydraulic / Terminal “E03-20”
konektor unit hydraulic ABS / control module. control module ABS dan terhubung ke ground.
periksa kembali.
Apakah kondisinya baik?
ABS 4E-15
I4RS0A450010-
[A]: Hhydraulic unit ABS / control module connector 4. Sirkuit box sikring 8. Lamp driver module
E03
1. Battery 5. Combination meter 9. Unit hydraulic ABS / control module assy.
2. Box sikring utama 6. Lampu cek ABS
3. Kunci kontak 7. Lampu cek EBD (Lampu cek Rem)
Uraian Sirkuit
Lampu cek EBD (lampu cek rem) dikontrol oleh switch rem tangan, switch level minyak rem dan unit hydraulic ABS /
control module assy. melalui lampu module pengemudi pada combination meter.
Perbaikan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 1) Pastikan: Ke langkah 2. Lepas rem tangan atau
• Rem tangan sudah dilepas. tambahkan minyak rem.
• Jumlah minyak rem di atas minimum.
I4RS0A450012-
Pemeriksaan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 1) Putar kunci kontak ke posisi ON. Ke langkah 2. Ke langkah 6.
Apakah besarnya 10 – 14 V?
4 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 5. Kabel sirkuit “WHT/
2) Periksa kondisi sambungan konektor ke unit hydraulic RED” atau “WHT/BLU”
ABS / control module pada terminal “E03-1” dan “E03- putus.
14”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian ON-kan kunci kontak
dan ukur tegangan antara tiap terminal “E03-1”, “E03-
14” dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangannya10 – 14 V?
ABS 4E-17
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 6. Sirkuit ground unit
2) Periksa kondisi sambungan ke konektor unit hydraulic hydraulic ABS / control
ABS / control module pada terminal “E03-13” dan “E03- module putus atau
26”. tahanan tinggi.
3) Jika kondisinya baik, ukur tahanan antara tiap terminal
“E03-13”, “E03-26” dan ground bodi kendaraan.
Apakah tegangannya 10 – 12 V?
8 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke to langkah 9. Terminal G dan/atau G1
2) Ukur tahanan antar terminal; sirkuit putus atau
tahanan tinggi.
• Terminal G data link connector dan ground bodi
kendaraan.
• Terminal G1 data link connector dan ground bodi
kendaraan.
I4RS0A450013-
4E-18 ABS
DTC C1021, C1022 / C1025, C1026 / C1031, C1032 / C1035, C1036: Sirkuit Wheel Speed Sensor
Kanan-Depan / Kiri-Depan / Kanan-Belakang / Kiri-Belakang atau Sensor Ring
S4RS0A4504015
Wiring Diagram
I4RS0A450014-
[A]: Hydraulic unit ABS / control module connector E03 3. Wheel speed sensor kanan-belakang 6. Wheel speed sensor kiri-depan
1. Kunci kontak 4. Wheel speed sensor kiri-belakang 7. Unit hydraulic ABS / control module assy.
2. Sirkuit box sikring 5. Wheel speed sensor kanan-depan
CATATAN:
Ketika kendaraan digunakan seperti kondisi berikut, salah satu DTC akan muncul meskipun sensor
dalam kondisi baik. Jika kemungkinan tersebut terjadi, hapus DTC sekali, lihat "Menghapus DTC" dan
lakukan tes jalan sebagaimana langkah 2 "Pemeriksaan ABS", periksa ketidak-normalan.
• Kendaraan dihidupkan dengan rem tangan ditarik.
• Ban selip.
• Roda diputar saat kendaraan didongkrak.
• Kendaraan mogok.
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan ABS” sudah dilakukan? Ke langkah 2. Ke "Pemeriksaan ABS".
2 1) Lepas coupler wheel speed sensor ABS dengan kunci Ke langkah 3. Ganti wheel speed
kontak OFF. sensor ABS assy.
2) Ukur tahanan antara terminal ABS wheel speed sensor.
Lihat "Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Depan pada
Kendaraan" dan/atau "Pemeriksaan Wheel Speed
Sensor Belakang pada Kendaraan".
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
3 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 4. Sirkuit wheel speed
2) Hubungkan coupler wheel speed sensor ABS. sensor ABS terhubung
ke power.
3) Lepas konektor unit hydraulic ABS / control module.
4) Periksa kondisi sambungan ke control module ABS
pada setiap terminal sensor.
5) Jika kondisinya baik, putar kunci kontak ke posisi ON
dan ukur tegangan antara terminal sensor dari konektor
module dan ground bodi.
Apakah besarnya 0 V?
4 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 5. Sirkuit putus atau
2) Ukur tahanan antara tiap terminal berikut ini. terhubung ke ground.
• Terminal konektor kedua unit hydraulic ABS / control
module dari sensor yang berhubungan. Hasil
pemeriksaan ini harus sama dengan langkah 2).
• Terminal coupler wheel speed sensor dan ground
bodi, keduanya tidak boleh ada hubungan.
DTC C1041 / C1045 / C1051 / C1055, DTC C1042 / C1046 / C1052 / C1056: Sirkuit Inlet Solenoid
Kanan-Depan / Kiri-Depan / Kanan-Belakang / Kiri-Belakang, Sirkuit Outlet Solenoid Kanan-Depan /
Kiri-Depan / Kanan-Belakang / Kiri-Belakang
S4RS0A4504016
Wiring Diagram
I4RS0A450015-
[A]: Konektor E03 unit hydraulic ABS/ control module 3. Power control module ABS 6. Solenoid valve power supply driver
assy. (transistor)
1. Battery 4. Solenoid valve 7. Solenoid valve driver (transistor)
2. Box sikring utama 5. Unit hydraulic ABS / control module
assy.
DTC Perbaikan
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan ABS” sudah dilakukan? Ke langkah 2. Ke "Pemeriksaan ABS".
2 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ganti unit hydraulic ABS Sirkuit “WHT/BLU” atau
2) Lepas konektor hydraulic unit ABS / control module. / control module assy. “BLK” putus.
dan periksa kembali.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ke unit hydraulic
ABS / control module pada terminal “E03-14”.
4) Jika kondisinya baik, kemudian ukur tegangan antara
terminal “E03-14” konektor module dan “E03-26”.
Apakah besarnya 10 – 14 V?
ABS 4E-21
I4RS0A450016-
[A]: Unit hydraulic ABS / control module connector E03 2. Box sikring utama
1. Battery 3. Unit hydraulic ABS/ control module assy.
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “ Pemeriksaan ABS” sudah dilakukan? Ke langkah 2. Ke "Pemeriksaan ABS".
2 1) Dengan kunci kontak OFF lepas konektor unit hydraulic Ke langkah 5. Ke langkah 3.
ABS / control module.
2) Periksa sambungan konektor unit hydraulic ABS /
control module pada terminal “E03-14” dan “E03-13”.
3) Jika kondisinya baik, kemudian putar kunci kontak ke
posisi ON dan ukur tegangan antara terminal “E03-14”
dan “E03-13”.
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
5 1) Dengan mesin hidup ukur tegangan antara terminal Hubungan buruk pada Memeriksa sistim
“E03-14” dan “E03-13”. terminal “E03-14” dan/ pengisian lihat "Tes
atau “E03-13”. Jika Generator
Apakah tegangan 18 ± 1.0 V atau kurang? terminal dalam kondisi (Pemeriksaan Battery
baik, ganti unit hydraulic Overcharge) pada Bab
ABS / control module 1J".
dan periksa kembali.
I4RS0A450017-
[A]: Konektor E03 unit hydraulic ABS / control module 2. Box sikring utama 4. ABS pump motor
1. Battery 3. Pump motor driver (transistor) 5. Unit hydraulic ABS / control module assy.
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan ABS” sudah dilakukan? Ke langkah 2. Ke "Pemeriksaan ABS".
2 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ke langkah 3. sirkuit “WHT/RED”
2) Lepas konektor unit hydraulic ABS / control module. putus.
3) Periksa kondisi sambungan konektor ke unit hydraulic
ABS / control module pada terminal “E03-1”.
4) Jika kondisi baik, kemudian ukur tegangan antara
terminal “E03-1” dari konektor module dan body
ground.
Apakah tegangannya 10 – 14 V?
3 Ukur tahanan antara terminal “E03-13” dan “E03-26” Ganti hydraulic unit ABS Sirkuit ground hydraulic
konektor unit hydraulic ABS / control module dan body / control module assy. unit ABS / control
ground. dan periksa kembali. module putus atau
tahanan tinggi.
Apakah tahanan kurang dari 1 Ω?
ABS 4E-23
I4RS0A450018-
[A]: Unit Hydraulic ABS / control module connector E03 5. Solenoid valve power supply driver (transistor)
1. Battery 6. Unit hydraulic ABS / control module assy.
2. Box sikring utama 7. Ke solenoid valve
3. Kunci kontak 8. Power control module ABS
4. Sirkuit box sikring
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan ABS” sudah dilakukan? Ke Langkah 2. Ke "Pemeriksaan ABS".
2 Memeriksa battery tegangan. Ke Langkah 3. Memeriksa sistim
pengisian lihat
Apakah tegangannya sekitar 11 V atau lebih? "Pemeriksaan Battery
pada Bab 1J" dan "Tes
Generator
(Pemeriksaan Battery
Undercharge) pada Bab
1J".
3 Memeriksa sikring utama solenoid ABS dan terminalnya. Ke Langkah 4. Ganti sikring dan
periksa sirkuit short ke
Apakah dalam kondisi baik? ground.
4 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ganti unit hydraulic ABS Sirkuit “WHT/BLU”
2) Lepas konektor unit hydraulic ABS / control module. / control module assy. terhubung ke ground.
dan periksa kembali.
3) Periksa hubungan ke terminal “E03-14”.
4) Jika baik, kemudian ukur tegangan antara terminal
konektor “E03-14” dan ground bodi.
Apakah besarnya 10 – 14 V?
4E-24 ABS
I4RS0A450019-
[A]: Konektor E03 unit hydraulic ABS / control module 2. Box sikring utama 4. Unit hydraulic ABS / control module assy.
1. Battery 3. Power control module ABS
Perbaikan DTC
Lang
Tindakan Ya Tidak
kah
1 Apakah “Pemeriksaan ABS” sudah dilakukan? Ke langkah 2. Ke "Pemeriksaan ABS".
2 Hapus semua DTC dan periksa DTC. Ke langkah 3. Terjadi kerusakan
sementara pada control
Apakah muncul DTC C1071? module ABS.
3 1) Periksa sambungan konektor unit hydraulic ABS / Ganti unit hydraulic ABS Perbaiki sirkuit “WHT/
control module. / control module assy. RED”, “WHT/BLU” atau
2) Jika baik, lepas konektor unit hydraulic ABS / control “BLK” dan periksa
module dan periksa hal berikut. kembali.
• Tegangan terminal “E03-1” : 10 – 14 V
• Tegangan terminal “E03-14” : 10 – 14 V
• Tahanan antara “E03-13” dan ground bodi: ada
hubungan
• Tahanan antara “E03-26” dan ground bodi: ada
hubungan
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa Kerja Unit Hydraulic ABS
S4RS0A4506001
1) Periksa sistim rem (ABS dalam kondisi baik).
2) Periksa tegangan battery apakah besarnya 11 V
atau lebih.
3) Angkat kendaraan.
4) Set transmisi ke netral dan lepas rem tangan.
5) Putar masing-masing roda perlahan dengan tangan.
Periksa jika rem bergesekan, perbaiki.
6) Hubungkan SUZUKI scan tool ke data link connector
(DLC) (1) dengan kunci kontak OFF.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool
(A)
1
I4RS0A450020-
I4RH01450021-
(a)
1
(b)
3
(a)
(c)
(c)
(b)
I4RS0A450021-
1. Unit hydraulic ABS / control module assy. 3. Konektor 9 N⋅m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)
2. Bracket 16 N⋅m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft) 25 N⋅m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
PERHATIAN:
Jangan membongkar unit hydraulic ABS /
control module assy., mengendurkan blind
plug atau melepas motor. Hal ini dapat
mempengaruhi kerja unit hydraulic ABS /
control module assy.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas konektor unit hydraulic ABS / control module
assy. (1) dengan menarik lock (2).
ABS 4E-27
3) Gunakan special tool, kendurkan flare nut (1) dan 5) Lepas baut dan tarik unit hydraulic ABS / control
lepas brake pipe (2) dari unit hydraulic ABS / control module assy. (1) dari bracket (3) menggunakan flat
module assy. (3). end rod atau sejenisnya (2).
Special tool PERHATIAN:
(A): 09950-78220
• Hindarkan unit hydraulic dari benturan
CATATAN: (pukulan).
Pasang bleeder plug cap atau sejenisnya • Hati-hati jangan sampai debu masuk ke
pada pipe untuk mencegah agar minyak tidak unit hydraulic.
tumpah. Minyak rem tidak boleh terkena • Jangan meletakkan unit hydraulic terbalik.
permukaan cat. Penanganan yang salah dapat mempe-
ngaruhi kerjanya.
2
(A)
3 2 1
I4RS0A450022- I4RS0A450023-
Memasang
1) Pasang unit hydraulic / control module assy. dengan prosedur terbalik saat melepas.
Momen Pengencangan
Brake pipe flare nut (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)
Baut unit hydraulic ABS / control module assy. (b) 9 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)
Baut bracket unit hydraulic ABS / control module assy. (c): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
(a)
(b)
(a) (c)
(c)
(b)
I4RS0A450024-
4E-28 ABS
CATATAN:
Untuk unit hydraulic ABS / control module
assy baru, jika "Memeriksa Kerja Unit
Hydraulic ABS" belum dilakukan, lampu cek
ABS akan berkedip saat kunci kontak pada
posisi ON.
Lakukan "Memeriksa Kerja Unit Hydraulic I2RH01450050-
ABS" untuk menghentikan kedip lampu ABS.
Melepas dan Memasang Wheel Speed Sensor
Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Depan pada Depan
S4RS0A4506006
Kendaraan
S4RS0A4506005
Pemeriksaan Tegangan Output Melepas
1) Lepas kabel negatif battery. 1) Lepas kabel negatif battery.
2) Angkat kendaraan sedikit. 2) Lepas coupler wheel speed sensor (1) depan.
3) Lepas konektor wheel speed sensor. 3) Angkat kendaraan dan lepas roda.
4) Lepas grommet wheel speed dari bodi kendaraan. 4) Lepas clamp harness, baut clamp (2) dan grommet
(3).
5) Hubungkan voltmeter antara terminal konektor (1).
5) Lepas wheel speed sensor depan (4) dari knuckle.
6) Ketika memutar roda dengan tangan sekitar 3/4
hingga 1 1/4 putaran per detik, periksa tegangan AC PERHATIAN:
sensor.
• Jangan menarik kabel harness ketika
Output tegangan AC pada 3/4 hingga1 1/4 melepas wheel speed sensor depan.
putaran per detik
53 mV atau lebih • Jangan merusak permukaan wheel speed
sensor depan dan tidak boleh ada debu
atau lainnya yang masuk ke lubang
pemasangan.
I2RH01450049-
Referensi
Ketika menggunakan oscilloscope untuk pemeriksaan
ini, periksa apakah tegangan ujung ke ujung gelombang
(1) sesuai spesifikasi dan bentuk gelombang lengkap.
Tegangan ujung ke ujung pada 1/2 s/d 1 putaran per
detik 4
140 mV atau lebih pada 15 Hz
I4RS0A450025-
ABS 4E-29
I2RH01450052-
(b)
Pemeriksaan Wheel Speed Sensor Belakang
pada Kendaraan
S4RS0A4506008
(a) Pemeriksaan Tegangan Output
1) Lepas connector dari belakang wheel speed sensor,
lihat langkah 1) s/d 4) "Melepas dan Memasang
Wheel Speed Sensor Belakang".
1 2) Angkat kendaraan.
3) Hubungkan voltmeter antara terminal konektor (1).
2 4) Saat memutar roda sekitar 3/4 s/d 1 1/4 putaran per
detik, pmeriksa tegangan AC sensor.
[A] 1 [B] 1 Tegangan AC Output pada 3/4 hingga 1 1/4
putaran per detik
53 mV atau lebih
I4RS0A450026-
[A]: Baik
[B]: Tidak baik
I3RH01450049-
PERHATIAN:
I2RH01450050-
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas sill scuff belakang.
3) Lipat tempat duduk belakang (2) seperti pada
gambar, dan kemudian gulung karpet (3).
4) Lepas coupler wheel speed sensor belakang (1).
1
5) Angkat kendaraan. 2
2
I4RS0A450029-
Memasang
Dengan prosedur terbalik dari melepas, perhatikan hal-
hal berikut ini.
• Periksa tidak ada benda asing yang menempel pada
2 sensor dan ring (1).
3
1
1
I4RS0A450028-
I4RS0A450030-
ABS 4E-31
PERHATIAN: I3RH01450052-
1, (a)
(b)
2
1
I4RS0A450032-
CATATAN:
Wheel sensor ring depan tidak dapat dilepas
atau diganti satuan. Jika wheel sensor ring
I4RS0A450031- depan perlu diperbaiki, ganti wheel side joint
[A]: Baik [B]: Tidak baik
assy. drive shaft.
I4RS0A450033-
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
S4RS0A4507001
Momen pengencangan
Bagian yang dikencangkan Keterangan
N⋅m kg-m lb-ft
Flare nut brake pipe 16 1.6 11.5 )
Baut unit hydraulic ABS / control module assy. 9 0.9 6.5 )
Baut bracket unit hydraulic ABS / control )
25 2.5 18.0
module assy.
Baut wheel speed sensor depan 25 2.5 18.0 )
Baut clamp harness wheel speed sensor depan 11 1.1 8.0 )
Baut wheel speed sensor belakang 11 1.1 8.0 )
Baut clamp harness wheel speed sensor )
11 1.1 8.0
belakang
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan juga diterangkan pada bagian ini.
"Lokasi Komponen Wheel Speed Sensor Depan"
"Lokasi Komponen Wheel Speed Sensor Belakang"
"Komponen Hydraulic Unit ABS / Control Module Assy."
Referensi:
Spesifikasi momen pengencangan yang tidak terdapat pada bab ini, lihat "Informasi Mur dan Baut pada Bab 0A".
Dicetak di Indonesia