RISET AKUNTANSI
KELOMPOK 5 :
NADA SALSABILA ARSY 2320532009
NADIA NOSTIVA AZRA 2320532021
VIDIA MULYANI 2320532020
Dosen Pengampu:
Dr. Elvira Luthan, SE, M.Si, Ak, CA
Dr. Annisaa Rahman, SE, M.Si, Ak, CA
RISET AKUNTANSI
CHAPTER 1 CHAPTER 2
The Relationship between Accounting Research, Policy
Academic Accounting REsearch and Practice: Worlds Together
and Professional Practice or Worlds Apart?
By : Bridging the Gap between Academic Accounting Research and Professional Practice
(Chapter 1 dan 2 only)
JAMES GUTHRIE, ROGER
BURRITT DAN ELAINE EVANS
Dalam bidang akuntansi ada pandangan yang menyatakan bahwa penelitian (Singleton-Green,
telah menjauh dari kepentingan profesi dan praktisi. Sebaliknya, peneliti sering 2010)
mengkritik praktisi atas kekurangan profesionalisme dalam praktik mereka.
RICHARD LAUGHLIN
menguraikan hubungan antara penelitian penelitian audit dan peran akademisi dalam
dan Lorem ipsum manajemen.
praktik akuntansi dolor sit amet,
Mereka penelitian ini. Mereka menyimpulkan bahwa
consectetur
membahas adipiscing
proyek-proyek yang elit. perlu ada peninjauan peran akademisi dalam
menghubungkan akademisi dan praktisi, penelitian audit dan bahwa penting untuk
yang dapat memberikan kontribusi positif menyelaraskan nilai penelitian akademis
terhadap kinerja organisasi melalui dengan pilihan karir akademis,
peningkatan sistem perencanaan dan pengembangan profesional, dan sistem
pengendalian. pendidikan
TYRONE CARLIN
Kevin Stevenson
Geraldine
Magarey
Dalam babnya yang berjudul 'Penelitian dan Praktik
Keberlanjutan: Menjembatani Kesenjangan', Geraldine
Magarey dari Institut tersebut menyoroti kurangnya
respons dari akuntan terhadap tantangan keberlanjutan
dan peran pentingnya dalam memastikan bahwa
keberlanjutan menjadi inti dari strategi organisasi
Detasemen penelitian
Peran kunci yang penting dari akademisi tetap yaitu mengkritik, berdebat dan
menantang status quo.
kekhawatiran
bahwa penelitian
akuntansi Tiga elemen akuntansi penelitian,
terpisah kebijakan dan praktik memang
diperlukan untuk bekerja sama
Vidia Mulyani
KEBIJAKAN
Keadaan ekuilibrium saat ini adalah undang-undang yang mengatur (Freedman dan Power,
‘bentuk’ laporan akuntansi. Sedangkan regulator akuntansi yang 1991; Macdonald, 1991)
‘independen’ dan pembuat standar mengatur ‘substansi’ dari akuntansi
tersebut laporan-laporan ini
(Broadbent dan otoritas negara (seperti pemerintah) yang dikenal mengesampingkan hukum dan
Laughlin, 2005)
akuntansi independen Regulator dalam pengaturan laporan akuntansi dimana menurut
penilaian mereka, regulator tidak melakukan hal tersebut apa yang diperlukan dalam
‘kepentingan umum’
PRAKTIK
Peraturan akuntansi internasional, bukan domestik pada
dasarnya mengatur akuntansi praktik.
IASB IFRS
IPSASB IPSAS
PRAKTIK
Jawab : Hasil riset penelitian akuntansi memiliki potensi besar untuk memengaruhi
kebijakan pencegahan dan regulasi yang diterapkan oleh otoritas, bahkan ketika praktik
akuntansi telah berkembang sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh sejumlah alasan,
termasuk identifikasi masalah, bukti empiris yang kuat, rekomendasi perbaikan,
pengaruh pada kesadaran publik, kerja sama dengan badan regulasi, pengembangan
standar akuntansi baru, dan peran dalam pemeriksaan dan audit. Meskipun praktik
akuntansi terus berkembang, riset akuntansi tetap relevan dalam memberikan wawasan
dan rekomendasi yang dapat memperbaiki praktik dan kebijakan akuntansi. Dengan
demikian, hasil riset akuntansi memiliki potensi untuk membentuk kebijakan pencegahan
yang lebih efektif dan mencegah kesalahan atau penyalahgunaan.
Kelompok 2
Studi Kasus dan Penelitian Lapangan: Melakukan studi kasus dan penelitian lapangan di lingkungan nyata untuk
mendokumentasikan masalah dan solusi yang dihadapi oleh praktisi, memberikan wawasan langsung tentang
praktik sehari-hari.
Penelitian Responsif : Menyusun penelitian yang responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis,
peraturan, atau teknologi, agar dapat mengikuti perkembangan terbaru dan menanggapi tantangan baru.
Membangun Jembatan antara Teori dan Praktik: Menerapkan teori akademis dalam konteks praktik dan
sebaliknya, sehingga penelitian akademis dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik.
Menggunakan Data Aktual: Memanfaatkan data aktual dan kontemporer dalam penelitian, karena data historis
mungkin tidak selalu mencerminkan tantangan saat ini.
Mengadakan Workshop dan Konferensi Bersama: Mengorganisir workshop dan konferensi bersama antara
organisasi akademis, lembaga riset, dan lembaga profesional akuntan untuk memfasilitasi pertukaran ide dan
temuan penelitian terbaru.
Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan: Melakukan penelitian dalam pendidikan dan pengembangan
profesional untuk memastikan kesiapan akuntan menghadapi tantangan masa depan, termasuk penelitian
tentang kurikulum dan metode pengajaran yang efektif.
Mengedukasi Mahasiswa Akuntansi: Memastikan bahwa mahasiswa akuntansi memahami praktik dan isu-isu
terkini dalam akuntansi selama pendidikan mereka, sehingga mereka siap menjadi profesional yang terampil dan
siap untuk tantangan saat memasuki dunia kerja
Kelompok 7
1. Bagaimana akademisi dapat memastikan bahwa penelitian mereka memiliki relevansi langsung
dengan praktik akuntansi dan membantu dalam pemecahan masalah nyata yang dihadapi oleh
praktisi?
Jawab :
Untuk memastikan bahwa penelitian akademisi memiliki relevansi langsung dengan praktik akuntansi dan dapat membantu dalam pemecahan masalah
nyata yang dihadapi oleh praktisi, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1.Identifikasi Masalah Praktis: Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah atau tantangan yang memerlukan solusi atau pemahaman lebih
mendalam.
2.Kolaborasi: Dengan bekerja sama, akademisi dapat mendapatkan wawasan praktis dan praktisi dapat mendapatkan akses ke penelitian terkini.
3.Penelitian Terapan: Ini mungkin termasuk penelitian tentang perubahan dalam regulasi akuntansi, pengembangan alat analisis baru, atau studi kasus
yang menggali masalah-masalah nyata.
4. Publikasi dan Diseminasi: Tulisan yang lebih mudah diakses dan dipahami oleh praktisi cenderung memiliki dampak yang lebih besar.
5. Keterbukaan Terhadap Umpan Balik: Akademisi harus terbuka terhadap umpan balik dari praktisi dan bersedia untuk memperbarui penelitian
mereka jika ada perkembangan atau perubahan dalam lingkungan bisnis atau regulasi akuntansi.
Kelompok 7
1. Bagaimana akademisi dapat memastikan bahwa penelitian mereka memiliki relevansi langsung
dengan praktik akuntansi dan membantu dalam pemecahan masalah nyata yang dihadapi oleh
praktisi?
Lanjutan jawaban no 1:
6.Studi Kasus: Penggunaan studi kasus nyata dapat membantu dalam mengilustrasikan konsep dan teori akademis dalam konteks praktis. Studi
kasus ini dapat membantu praktisi memahami bagaimana penelitian dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari.
7. Evaluasi Dampak: Akademisi dapat memantau dampak penelitiannya dengan melihat apakah penelitian tersebut membantu praktisi dalam
memecahkan masalah mereka atau mempengaruhi praktik akuntansi yang ada.
8. Mengikuti Perkembangan Terbaru: Akademisi perlu terus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang akuntansi dan memastikan bahwa
penelitian mereka relevan dengan isu-isu dan tren terkini dalam praktik akuntansi.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, akademisi dapat memastikan bahwa penelitian mereka memiliki relevansi langsung dengan praktik
akuntansi dan memberikan kontribusi yang berarti dalam pemecahan masalah nyata yang dihadapi oleh praktisi.
Kelompok 7
2.Pada makalah halaman 5, dijelaskan bahwa hubungan antara peneliti akuntansi dan praktik akuntansi
kurang terstruktur dan efektif, apa penyebab dari kurang terstuktur dan efektif nya hubungan antara
peneliti akuntansi dan praktik akuntansi? Lalu bagaimana solusi agar hubungan tersebut menjadi lebih
terstruktur dan efektif?
Kurangnya struktur dan efektivitas dalam hubungan antara peneliti akuntansi dan praktik akuntansi dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan masalah ini termasuk:
1.Kurangnya Komunikasi: Peneliti dan praktisi akuntansi mungkin tidak cukup berkomunikasi satu sama lain. Ini dapat
mengakibatkan ketidakpahaman antara kedua pihak tentang kebutuhan dan harapan masing-masing.
2.Perbedaan Tujuan: Penelitian akademik dan praktik akuntansi memiliki tujuan yang berbeda. Penelitian seringkali
berfokus pada pengembangan teori dan penemuan ilmiah, sementara praktik akuntansi lebih berorientasi pada solusi
praktis untuk masalah bisnis.
3.Keterbatasan Sumber Daya: Peneliti mungkin memiliki keterbatasan sumber daya, termasuk akses terhadap data praktik
yang relevan. Sebaliknya, praktisi mungkin kesulitan untuk mengakses hasil penelitian yang dapat membantu mereka dalam
pekerjaan sehari-hari mereka.
4.Ketidaksesuaian Waktu: Penelitian seringkali membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan hasil, sementara
praktisi membutuhkan solusi cepat untuk masalah bisnis mereka.
Kelompok 7
2.Pada makalah halaman 5, dijelaskan bahwa hubungan antara peneliti akuntansi dan praktik akuntansi
kurang terstruktur dan efektif, apa penyebab dari kurang terstuktur dan efektif nya hubungan antara
peneliti akuntansi dan praktik akuntansi? Lalu bagaimana solusi agar hubungan tersebut menjadi lebih
terstruktur dan efektif?
Lanjutan jawaban no 2
Untuk meningkatkan struktur dan efektivitas hubungan antara peneliti akuntansi dan praktik akuntansi, beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:
1.Membangun Jembatan Komunikasi: Ini dapat mencakup pertemuan berkala antara peneliti dan praktisi, serta kolaborasi dalam proyek-proyek bersama.
2.Mendorong Kolaborasi: Kolaborasi ini dapat membantu mengidentifikasi masalah nyata yang perlu dipecahkan dan menghasilkan solusi yang lebih praktis.
3.Meningkatkan Akses ke Data: Praktisi dapat membantu peneliti dengan memberikan akses ke data yang relevan, sementara peneliti dapat membantu praktisi dengan
menganalisis data tersebut dan menyediakan wawasan yang berharga.
4.Pendidikan dan Pelatihan Bersama: Program pendidikan yang melibatkan baik peneliti maupun praktisi akuntansi dapat membantu memahami perspektif masing-masing dan
menghasilkan lulusan yang lebih siap untuk bekerja dalam praktik akuntansi.
5.Mendorong Pertukaran Pengetahuan: Konferensi, seminar, dan lokakarya yang menghadirkan peneliti dan praktisi bersama-sama dapat memfasilitasi pertukaran
pengetahuan dan pengalaman.
6.Mengembangkan Pedoman Etika Bersama: Menetapkan pedoman etika bersama untuk peneliti dan praktisi dapat membantu mempromosikan integritas dan kepercayaan
dalam hubungan mereka.
Melalui upaya-upaya seperti ini, hubungan antara peneliti akuntansi dan praktik akuntansi dapat menjadi lebih terstruktur dan efektif, dengan saling mendukung dalam
mencapai tujuan mereka masing-masing
Kelompok 7
3.Apa yang menjadi penyebab adanya kesenjangan antara akademisi komunitas dengan akademisi
professional, serta bagaimana dampak atas kesenjangan itu bagi akademisi ?
Jawab :
Penyebab:
1. Fokus dan Tujuan yang Berbeda: Akademisi komunitas lebih fokus pada penelitian dan pengajaran, sementara akademisi
profesional seringkali lebih berorientasi pada aplikasi praktis dan kontribusi langsung terhadap industri atau masyarakat.
2. Struktur Incentive: Sistem insentif dalam dunia akademik seringkali memberikan penekanan pada publikasi penelitian dan
mendapatkan hibah penelitian. Ini dapat mendorong akademisi komunitas untuk lebih berfokus pada penelitian daripada aplikasi
praktis.
3. Lingkungan Kerja: Akademisi komunitas biasanya bekerja di universitas, sementara akademisi profesional seringkali bekerja di
industri, perusahaan, atau lembaga lain.
4. Perbedaan Bahasa: Terkadang, istilah, jargon, dan bahasa yang digunakan oleh kedua kelompok ini dapat menjadi halangan
komunikasi yang signifikan. Akademisi komunitas mungkin menggunakan bahasa teknis yang sulit dimengerti oleh akademisi
profesional dan sebaliknya.
Kelompok 7
3.Apa yang menjadi penyebab adanya kesenjangan antara akademisi komunitas dengan akademisi
professional, serta bagaimana dampak atas kesenjangan itu bagi akademisi ?
Jawab :lanjutan no 3
Dampak:
1. Isolasi: Kesenjangan ini dapat mengakibatkan isolasi antara kedua kelompok akademisi, yang dapat menghambat kolaborasi dan
pertukaran pengetahuan.
2. Kurangnya Relevansi: Akademisi komunitas mungkin merasa bahwa penelitian mereka kurang relevan dalam konteks praktis,
sementara akademisi profesional mungkin merasa bahwa pengetahuan akademik kurang dapat diterapkan dalam pekerjaan mereka.
3. Kehilangan Peluang: Kesenjangan ini bisa menghambat kesempatan untuk menggabungkan pengetahuan teoritis dan praktis, yang
dapat mengurangi potensi inovasi dan pemecahan masalah yang efektif.
4. Kurangnya Transfer Pengetahuan: Akademisi komunitas mungkin kesulitan dalam mentransfer pengetahuan mereka ke dunia nyata,
dan akademisi profesional mungkin kesulitan mengakses pengetahuan akademis yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, langkah-langkah yang mungkin diperlukan melibatkan lebih banyak kolaborasi antara kedua
kelompok akademisi, memperbarui sistem insentif dalam dunia akademik untuk mengakomodasi aplikasi praktis, dan memfasilitasi
komunikasi dan pertukaran ide yang lebih efektif antara akademisi komunitas dan profesional. Hal ini dapat membantu meningkatkan
relevansi penelitian akademis dan manfaat praktisnya bagi masyarakat dan industri
Kelompok 3
Jawab :
kolaborasi yang dimaksud yaitu untuk menciptakan kerja sama yang saling
menguntungkan yang membantu menjembatani kesenjangan yang ada antara
penelitian akademis dan praktik profesional. Ini meningkatkan relevansi penelitian,
penerapan hasil penelitian dalam praktik, dan kualitas profesi akuntansi secara
keseluruhan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengurangi atau mengatasi kesenjangan
yang ada antara penelitian akademis (dilakukan oleh akademisi) dan praktik
profesional (dilakukan oleh praktisi akuntansi).
Kelompok 3
Jawab :
Peningkatan insentif bagi akademisi dan penerbit dalam hubungannya dengan
keterlibatan mereka dengan praktisi dalam bidang akuntansi dapat menjadi faktor
yang mendorong kolaborasi yang lebih erat antara dunia akademis dan praktik
bisnis.
Dengan meningkatkan insentif ini, akademisi dan penerbit akan merasa lebih
termotivasi untuk terlibat secara aktif dengan praktisi dalam bidang akuntansi,
dan ini akan mendorong terciptanya penelitian yang lebih relevan dan kolaborasi
yang lebih erat antara dua dunia ini. Ini akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
akuntansi dan praktik bisnis.
Kelompok 3
Berikut adalah beberapa cara di mana insentif yang lebih besar dapat
memperkuat keterlibatan ini:
1. Pengakuan dan Penghargaan
2. Penghargaan Keuangan
3. Publikasi Terkemuka
4. Kolaborasi Berdasarkan Proyek
5. Peningkatan Kesempatan Pelatihan
6. Peningkatan Mobilitas
7. Bantuan dan Dukungan Penelitian
8. Forum Kolaborasi
9. Kemitraan dengan Industri
10. Edukasi Berkelanjutan
Kelompok 4
1. Dalam makalah disebutkan bahwa organisasi sering kali mencari bantuan kantor
akuntan untuk menemukan celah yang dapat dimanfaatkan untuk menghindari
kepatuhan. Hal ini telah menyebabkan beberapa skandal keuangan tingkat tinggi. Celah
seperti apa yang dimaksud dan bagaimana organisasi dapat mencegah skandal
keuangan tingkat tinggi ini?
Jawab :
seperti yang kita ketahui bahwa celah yang dimaksud dalam makalah hal 18 tersebut adalah suatu tindakan untuk
menghindari kepatuhan yang merupakan bagian dari tindakan ilegal dan tidak patut untuk dilakukan.
Contoh-contoh celah yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang tidak etis atau ilegal dalam laporan keuangan
termasuk:
1. Penyembunyian Pendapatan: Menyembunyikan pendapatan perusahaan dengan cara tidak mencatatnya dalam
laporan keuangan atau mengalihkannya ke rekening yang tidak tercatat.
2. Manipulasi Beban: Membesar-besarkan atau mengurangi beban perusahaan dengan cara yang tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi yang benar.
3. Pengklasifikasian yang Salah: Memindahkan pos keuangan dari satu akun ke akun lain untuk mengelabui pembaca
laporan keuangan.
4. Kurangnya Pengungkapan: Tidak mengungkapkan informasi yang relevan dan diperlukan dalam laporan keuangan.
Kelompok 4
lanjutan jawaban no 1
Untuk mencegah skandal keuangan tingkat tinggi dan memastikan kepatuhan dalam organisasi, berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Kepemimpinan yang Etis
2. Implementasi Kode Etik
3. Pemahaman Atas Regulasi
4. Transparansi dalam Pelaporan Keuangan
5. Pengawasan Internal yang Kuat
6. Audit Eksternal Independen
7. Pelatihan Karyawan
8. Pelaporan Pelanggaran
9. Tata Kelola Perusahaan yang Kuat
10. Pemeriksaan Tindak Lanjut
11. Komitmen terhadap Budaya Etika
12. Pemeriksaan Independen
Mencegah skandal keuangan tingkat tinggi adalah tugas bersama seluruh organisasi. Hal ini memerlukan
komitmen dari semua tingkatan organisasi, dari manajemen hingga karyawan biasa, untuk mematuhi
standar etika bisnis, hukum, dan regulasi yang berlaku. Dengan menerapkan praktik-praktik ini,
organisasi dapat meminimalkan risiko terjadinya skandal keuangan dan menjaga reputasi serta integritas
mereka.
Kelompok 4
Jawab :
di dalam buku halaman 30 paragraf 1 menjelaskan “These constraints need to be
overcome if there is going to be an open dialogue between accounting researchers,
policy makers and practitioners to find a way in which they can work together rather
than apart” yang artinya Kendala-kendala ini perlu diatasi jika ingin ada dialog
terbuka antar akuntansi peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi untuk menemukan
cara agar mereka dapat bekerja sama daripada terpisah.
Kelompok 4
Jawab :
Seperti yang dijelaskan pada makalah hal 13, bahwa peran praktisi ini sebenarnya
adalah mencari hasil penelitian akademis yang memberi nilai tambah bagi bisnis
klien atau praktik itu sendiri dan kinerja bisnisnya, atau peningkatan kredibilitas
dan umur panjang profesi dimana praktisi menjadi bagiannya.
Jadi, kalau dihubungkan dengan riset akuntansi, maka kita perlu tahu dulu, bahwa
praktisi dalam bidang akuntansi ini seperti akuntan, manajer keuangan, atau
auditor.
Peran praktisi dalam bidang akuntansi adalah mencari hasil penelitian dalam bidang akuntansi
guna untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian :
1. Praktisi dapat menyediakan data nyata yang dapat digunakan dalam penelitian akuntansi.
2. Praktisi dapat membantu memastikan bahwa penelitian memiliki aplikasi praktis dan dapat
memberikan wawasan yang bermanfaat untuk pemecahan masalah sehari-hari di dunia
bisnis.
3. Praktisi dapat membantu dalam proses validasi hasil penelitian dan memberikan masukan
tentang keterkaitan antara teori dan praktik.
4. Praktisi dapat memberikan wawasan praktis dan berkontribusi pada pelaksanaan penelitian.
5. Praktisi dapat membantu peneliti dalam menerjemahkan hasil penelitian ke dalam
rekomendasi praktis yang dapat diterapkan dalam organisasi atau bisnis.
6. Praktisi akuntansi dapat membantu peneliti mengidentifikasi tantangan dan masalah yang
dihadapi oleh perusahaan atau organisasi, yang kemudian dapat menjadi subjek penelitian
yang relevan.
7. Praktisi dapat membantu dalam menyebarkan hasil penelitian kepada komunitas akuntansi
dan bisnis melalui berbagai saluran seperti konferensi, seminar, atau publikasi praktis.
Inti dari peran praktisi dalam riset akuntansi yaitu membantu memastikan bahwa penelitian tidak
hanya teoritis, tetapi juga mampu memberikan solusi yang praktis untuk masalah di bidang
akuntansi.
Bagaimana interaksi antara praktisi dan akademisi dapat dimoderatori?
Interaksi antara praktisi dan akademisi dapat dimoderatori dengan melalui pemahaman dan
respons pihak akademisi terhadap kebutuhan praktisi akan lulusan mahasiswa yang berkualitas.
Bentuk respon akademisi terhadap permintaan praktisi dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Praktisi dan akademisi dapat bekerja sama dalam merancang kurikulum yang relevan dengan
kebutuhan industri atau sektor tertentu.
2. Program Praktikum dan Magang
3. Pengajaran yang Mendalam
4. Praktisi dan akademisi dapat mengadakan pertemuan berkala untuk membahas
perkembangan kurikulum, keberhasilan lulusan, dan perubahan dalam kebutuhan industri.
5. Kolaborasi antara praktisi dan akademisi dalam penelitian
6. Praktisi dan akademisi harus bersama-sama menentukan kriteria keberhasilan untuk lulusan.
7. raktisi dapat berperan sebagai penasihat atau anggota dewan pendidikan untuk institusi
akademik, memberikan perspektif industri dalam pengambilan keputusan strategis.
Dengan demikian, interaksi antara praktisi dan akademisi yang dipandu oleh kebutuhan praktisi
akan lulusan berkualitas dapat menghasilkan pendidikan yang lebih relevan, persiapan yang
lebih baik untuk dunia kerja, dan pengembangan profesional yang lebih baik bagi mahasiswa.
Selain itu, hal ini juga akan mendukung kualitas pengajaran dan penelitian di lembaga pendidikan
tinggi.
Kelompok 6
1). Pada buku bridging gap hal 24, dijelaskan akan timbul risiko jika ekspektasi masyarakat
terhadap profesi akuntansi tidak terpenuhi, dan akan menimbulkan masalah bagi
keberlangsungan profesi CT dalam jangka panjang.Menurut kelompok penyaji, bagaimana cara
agar ekspektasi masyarakat terpenuhi?
2.) Mohon berikan penjelasan terkait pandangan praktisi mengenai penelitian akuntansi sebagai
suatu latihan yang berpotensi sia-sia, kecuali jika penelitian tersebut dianggap benar-benar relevan
dengan kebutuhan praktisi? Dan bagaimana definisi relevan yang dimaksud di dalam konteks ini?
Jawab :
Terdapat beberapa poin penting yang perlu dijelaskan terkait pandangan ini: 1. **Nilai Praktis**: Praktisi akuntansi seringkali
melihat penelitian yang hanya bersifat teoritis dan tidak memiliki pemaknaan praktis sebagai sia-sia. Mereka lebih menghargai
penelitian yang dapat memberikan wawasan yang langsung dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Penelitian yang
menghasilkan hanya teori-teori akademis tanpa menghubungkannya dengan masalah praktis di dunia nyata mungkin dianggap
tidak berguna.
Kelompok 6
Lanjutan jawaban no 2
Seperti yang sudah di jelaskan dalam makalah relevansi’ dalam konteks ini didefinisikan dan dikendalikan oleh praktisi itu sendiri.
Hal ini berarti bahwa para peneliti harus menjadi setara dengan Konsultan jika praktisi ingin terlibat dengan mereka. Namun, bagi
banyak praktisi, pelabuhan pertama panggilan untuk layanan ini bukan peneliti akuntansi akademis melainkan firma akuntansi
profesional yang dilengkapi dengan konsultan yang dianggap dibutuhkan oleh praktisi. Hal ini memperkuat oleh pandangan
mapan bahwa peneliti akuntansi akademis dikeluarkan dari dunia nyata dan sehingga tidak mempunyai sesuatu yang berharga
untuk diberikan kepada praktisi.