Anda di halaman 1dari 22

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN

ASESSMENT KURIKULUM MERDEKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Telaah Kurikulum Dan Program Pembelajaran PAUD

Dosen Pengampu : Ibu Eti Juhaeti ,M. Pd

Semester Genap

Disusun Oleh :

1. ASTUTI
2. IIS SITI UMI
3. NANI SUWARNI
4. NINA SAKINAH
5. SABILA KUSUMANINGRUM

PRODI PIAUD 4 B
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON

UI BBC

iii
KATA PENGANTAR

Dengan meyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Telaah Kurikulum Dan
Program Pembelajaran PAUD berjudul Prinsip Pembelajaran Dan Asessment Kurikulum Merdeka.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segisusunan kalimat maupun tata bahasa.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari para
pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata, kami
berharap semoga makalah tentang Prinsip Pembelajaran Dan Asessment Kurikulum Merdeka
bermanfaat serta dapat memberikan penambahan ilmu pengetahuan kepada para pembaca
sekalian.

Hormat kami

Penyusun Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2

A. Prinsip- Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka.......................................................2


B. Assesment Kurikulum Merdeka..................................................................................... 8
1. Pengertian Asesmen................................................................................................. 8
2. Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka.......................................................8
3. Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka............................................................9
4. Prinsip Dasar Asesmen dalam Kurikulum Merdeka.............................................13
5. Langkah-langkah Menyusun Rencana Asesmen dalam Kurikulum Merdeka....14
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prinsip pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak
dipisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga
keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Kaitan
antara pembelajaran dan asesmen, digambarkan dan diilustrasikan melalui ilustrasi
berikut: Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan
pembelajaran.

Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada
saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada
asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran
yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.

Perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah


pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang
fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian
Pembelajaran dengan mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan.
Pendidik juga harus memastikan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan
kebutuhan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Prinsip- Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka ?
2. Apa itu Assesment Kurikulum Merdeka?
3. Bagaimana Pengertian Asesmen ?
4. Apa Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ?
5. Bagaimana Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ?
6. Apa saja Prinsip Dasar Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ?
7. Apa saja Langkah-langkah Menyusun Rencana Asesmen dalam Kurikulum
Merdeka ?

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui prinsip- prinsip pembelajaran kurikulum merdeka !


2. Untuk mengetahui assesment kurikulum merdeka!
3. Untuk mengetahui pengertian asesmen!
4. Untuk mengetahui tujuan asesmen dalam kurikulum merdeka !
5. Untuk mengetahui konsep asesmen dalam kurikulum merdeka !
6. Untuk mengetahui saja prinsip dasar asesmen dalam kurikulum merdeka !

1
7. Untuk mengetahui langkah-langkah menyusun rencana asesmen dalam kurikulum
merdeka!

BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip- Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka


Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka merupakan salah satu kerangka dasar yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga Satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran
sesuai kurikulum merdeka diharapkan mengacu pada prinsip tersebut. Kemendikbudristek
menetapkan prinsip pembelajaran yang ditulis di panduan pembelajaran dan asesmen
pendidikan. Panduan tersebut dikeluarkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran bagian dari
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Balitbangbuk). Sasaran panduan
tersebut masih terbatas untuk sekolah penggerak. Pada panduan pembelajaran dan asesmen
menjelaskan bahwa pembelajaran kurikulum merdeka memiliki 5 prinsip. Adapun kelima
prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai berikut:
1. Kondisi Peserta didik
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik
saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan
mereka yang beragam menjadi bermakna dan menyenangkan.
a. Mendukung terbentuknya kesejahteraan (well being) peserta didik
 Peserta didik diberikan penanaman karakter, pengetahuan, dan kompetensi sebagai
bekal hidup di masyarakat dan sukses/sejahtera dalam hal yang berarti untuk
mereka.
 peserta didik belajar sesuatu yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
pencapaian mereka, maka:
 tidak akan mudah merasa cemas karena mereka tahu mereka bisa memenuhi
tuntutan pembelajaran dari guru. merasa aman dan nyaman belajar di sekolah.
 Kesejahteraan psikologis yang baik berbanding lurus dengan keberhasilan
akademik peserta didik dan semangat mereka untuk bersekolah.
b. Menghargai dan menghormati hak peserta didik untuk belajar
 Setiap peserta didik memiliki hak untuk belajar dan mendapatkan pengajaran yang
layak baik anak yang masih kurang baik hasil belajarnya maupun anak yang cerdas
dan berbakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu di sekolah.
 Dengan menyusun pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik, kita menghargai,menghormati, dan memenuhi hak
mereka untuk belajar.
c. Menyenangkan dan bermakna

2
 Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dipahami utuh oleh
peserta didik (memahami keterhubungan antar tiap potongan pengetahuan ke
dalam keseluruhan konsep yang utuh) dan dapat menghubungkannya dengan
kehidupannya sehingga akan terus bermanfaat bagi mereka.
 Menyertakan kegiatan bermain dalam pembelajaran (gamification) adalah salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik,membuat pembelajaran
lebih bermakna dan menyenangkan bagi mereka, dan meningkatkan pencapaian
akademik mereka.
d. Inklusif
 Mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan setiap peserta didik
berarti tidak ada satu pun anak yang tertinggal.
 Baik mereka yang masih kurang hasil belajarnya, maupun mereka yang cerdas
sama-sama mendapatkan manfaat pedagogis dari proses pembelajaran di kelas.
 Baik mereka yang aktif di kelas maupun mereka yang pasif sama sama
mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berekspresi dikelas.
 Begitu pula dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus.
 Singkatnya, semua anak dari latar belakang apapun mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar dan meningkatkan kemampuanakademik mereka.
Pada tataran implementasi prinsip yang pertama ini, satuan pendidikan dan guru
perlu memperhatikan 2 hal berikut:

1. Hal yang Perlu Dilakukan


 Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan
pencapaian peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan

 Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang berkelanjutan sebagai


dasar merancang pembelajaran dan asesmen

 Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki peserta


didik, pendidik dan sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

 Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan


peserta didik

 Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik

2. Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

 Langsung menerapkan modul ajar tanpa melihat kebutuhan peserta didik


 Mengabaikan tahap perkembangan maupun pengetahuan yang dimiliki peserta
didik sebelumnya
 Menyamaratakan metode pembelajaran.
 Melihat segala sesuatu dari kepentingan pejabat sekolah atau pendidik
 Pembelajaran terlalu sulit sehingga menurunkan motivasi peserta didik
 Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak menantang dan membosankan

3
2. Pembelajar Sepanjang Hayat
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

a. Menanamkan growth-mindset
 Peserta didik yang memiliki growth mindset yang kuat akan terus berupaya untuk
bisa menguasai apa yang sedang dipelajari, bukan sekedar mendapatkan nilai yang
baik.
 Dengan growth mindset yang kuat, peserta didik akan mengatribusikan kegagalan
mereka pada kurangnya upaya mereka, bukan pada kurangnya bakat mereka.
 Selain itu, growth mindset berbanding lurus dengan motivasi belajar. semakin kuat
growth mindset mereka, semakin tinggi motivasi mereka untuk terus belajar, dan
semakin tangguh mereka saat mereka menghadapi berbagai tantangan akademik
b. Mendorong kemampuan pelajar mengelola pembelajarannya secara mandiri (self-
regulated)
 Guru menerapkan berbagai strategi pengajaran yang bisa melibatkansemua siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang harus
diterapkan oleh guru adalah mendorong peserta didiknya untuk terus menemukan
cara untuk belajar mereka sendiri agar bisa mengelola pemelajaran mereka secara
mandiri (self regulated learning).
 Dalam konsep belajar mandiri, peserta didik bertanggung jawab untuk mengelola
upaya, pendekatan dan strategi belajarnya agar bisa mencapai tujuan mereka
c. Adanya self dan peer assessment
 Guru perlu memberitahu sejak awal apa yang diharapkan dari para peserta didik
beserta pencapaian belajar seperti apa yang diharapkan ketika mereka mempelajari
suatu bahan pelajaran.
 Pencapaian belajar murid diukur melalui asesmen. Guru perlu sejak awal
memberitahu peserta didik asesmen seperti apa yang akan dilakukan dan kriteria
apa yang dipakai. Dengan melakukan ini, guru memberi kesempatan pada peserta
didik untuk mengatur strategi pemelajaran mereka agar bisamendapatkan capaian
pembelajaran yang mereka harapkan.
 Kemampuan mengelola pemelajaran secara mandiri seperti ini adalah satu cara
membentuk peserta didik menjadi pemelajar sepanjang hayat dan merupakan
tujuan utama bagi semua orang, baik guru maupun peserta didik
d. Adanya self dan peer assessment .
Asesmen perlu berisi keterangan-keterangan yang jelas tentang apa yang peserta
didik telah capai dan apa yang mereka belum berhasil lakukan.

 Peserta didik juga didorong untuk memberi penilaian atas hasil kerjamereka
sendiri dan hasil kerja teman-teman mereka. Ini akan memajukanpemahaman
peserta didik atas pemelajaran mereka dan memberi merekakesempatan untuk
menganalisis secara kritis upaya mereka.
 guru memberikan masukan tentang apa yang perlu peserta didik lakukanuntuk
terus meningkatkan hasil belajar mereka. Selain itu, guru mengajakpeserta didik

4
beserta orangtua atau wali mereka untuk berdiskusi tentangtujuan-tujuan
pembelajaran mereka dan strategi-strategi yang bisa dilakukanuntuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Dalam melakukan ini, guru berupayamengembangkan rasa
positif atas jati diri peserta didik.
 Dengan demikian, peserta didik merasa termotivasi dan percaya diriuntuk terus
maju dan juga merasa terus tertantang dalam prosespemelajaran mereka. Ini juga
akan membuat mereka semakin menggemari belajar.

e. Peserta didik merasakan ownership (kepemilikan) terhadap proses belajar, dan guru
sebagai pendorong dan fasilitator
 Peserta didik merasakan manfaat yang besar ketika guru bertindak sebagai
fasilitator yang membuat proses pembelajaran menjadi mudah. Sebagai fasilitator,
guru hadir untuk menyediakan sumber belajar, memantauperkembangan peserta
didik, mendorong mereka untuk menyelesaikan permasalahan terkait pelajaran,
dan memberikan dukungan dan saran ketika diperlukan
 Guru juga menerapkan pembelajaran kooperatif di kelas, di mana peserta didik
saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.
 Guru menekankan bahwa sesama teman bahkan siapa saja bisa menjadi guru bagi
kita dan di mana saja adalah kelas. Dengan kata lain, peserta didik didorong untuk
memandang siapa saja di mana pun sebagai seseorang yang mampu memberikan
pelajaran hidup kepada mereka.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip pembelajar
sepanjang hayat sebagai berikut:

 Hal yang Perlu Dilakukan


 Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam
pembelajaran
 Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan
mengajarkan pemahaman bermakna
 Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan peserta didik
ke peserta didik
 Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan menggunakan kekuatan
bertanya, dengan memberikan pertanyaan yang membangun pemahaman
bermakna.
 Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
 Pendidik hanya selalu memberikan pemaparan dalam bentuk ceramah dan
instruksi tugas
 Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan dinilai benar atau salah,
tanpa umpan balik
 Memberikan porsi paling banyak pada asesmen sumatif atau ujian/ tes akhir
3. Holistik
Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara
berkelanjutan dan holistik.

5
a. Keseimbangan antara kognitif dan non-kognitif, kompetensi dan
karakter .Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada perkembangan
kognitif peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan memberikan bimbingan kepada
peserta didik, guru juga menumbuh kembangkan kemampuan non kognitif mereka
seperti motivasi dan afeksi.
b. Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi
yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila

 Pembelajaran juga mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi


peserta didik seperti yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila.

 Karakter dan kompetensi tersebut adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong-
royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.

c. Keseimbangan antara kognitif dan non-kognitif, kompetensi dan karakter

Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada perkembangan kognitif
peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan memberikan bimbingan kepada peserta
didik, guru juga menumbuhkembangkan kemampuan non kognitif mereka seperti
motivasi dan afeksi.

d. Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi


yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila

 Pembelajaran juga mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi


peserta didik seperti yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila.

 Karakter dan kompetensi tersebut adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong-
royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif

e. Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkatkesulitan yang sesuai
untuk peserta didik

Bahan pelajaran beserta kegiatan-kegiatan pembelajaran tidak ada yang terlalu


gampang dan tidak ada yang terlalu susah untuk peserta didik.

f. Proses di mana guru memberikan keteladanan (ing ngarso sungtulodo), membangun


kemauan (ing madyo mangun karso), danmengembangkan kreativitas peserta didik
(tut wuri handayani)

Guru menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan mereka (ing madyo mangun karso), memberikan dukungan kepada mereka
agar mereka bisa mengembangkan kreativitas mereka (tut wuri handayani).

6
g. Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang ketiga adalah Holistik. Adapun


redaksinya sebagai berikut:
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip holistik sebagai
berikut:

 Hal yang Perlu Dilakukan


 Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung
terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis
projek, berbasis masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran
diferensiasi.

 Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi, dan


spiritual.

 Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik.

 Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan


 Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa melakukan evaluasi terhadap
metode yang digunakan.
 Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat kemampuan
kognitif peserta didik, tanpa melihat faktor lain seperti sosial emosi atau
spiritual.
 Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan dihafal.
4. Relevan
Prinsip relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitraAdapun hal yang
perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip relevan sebagai berikut:

 Hal yang Perlu Dilakukan


 Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan menjadi daya
Tarik peserta didik untuk belajar.

 Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling
memberikan umpan balik.

 Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer maupun sekunder


dalam proses pembelajaran.

 Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

 Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak menarik untuk peserta
didik.
 Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan hanya menagih tugas.

7
 Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih tugas.
 Peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat ataupun melibatkan
masyarakat setempat.
5. Berkelanjutan
Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Adapun hal yang perlu diperhatikan
dalam implementasi prinsip berkelanjutan dalam pembelajaran kurikulum merdeka
sebagai berikut:

 Hal yang Perlu Dilakukan


 Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk peserta didik maupun dari
peserta didik untuk peserta didik.
 Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberi
dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi
sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar yang mandiri dan
merdeka.
 pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
 Mengajarkan keterampilan abad 21.

 Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan


 Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir.
 Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal tes dan
ujian yang sama.
 Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21 tanpa mengajarkan
keterampilannya.
B. Assesment Kurikulum Merdeka

1. Pengertian Asesmen
Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu assessment yang artinya
penilaian. Dalam dunia pendidikan, asesmen adalah serangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan data, analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama proses pembelajaran.
Asesmen ini tidak hanya dilakukan di akhir pembelajaran saja, tapi juga selama
proses pembelajaran berlangsung. Biasanya, asesmen terhadap siswa ini dilakukan
oleh masing-masing guru pengampu mata pelajaran. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran maupun modul ajar, rencana asesmen perlu di sertakan dalam
perencanaan pembelajaran. Modul ajar, rencana asesmen ini harus di lengkapi dengan
instrumen serta cara melakukan penilaiannya.
Dalam dunia pedagogig dan asesmen, terdapat banyak teori dan pendekatan
asesmen. Bagian ini menjelaskan konsep asesmen yang di anjurkan dalam Kurikulum
Merdeka. Sebagaimana di nyatakan dalam Prinsip Pembelajaran dan Asesmen di
mana, asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.

8
Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik
sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan
asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing.
Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,
penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah
keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan
berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen yang di sampaikan, di mana salah
satu prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes
tertulis, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna serta
informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga
menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran
berikutnya. Untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
sesuai arah kebijakan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut
tentang asesmen formatif dan asesmen sumatif sebagai acuan.
2. Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Selain bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama
proses pembelajaran, asesmen dalam Kurikulum Merdeka juga dapat digunakan
sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap suatu proses pembelajaran. Nantinya,
hasil evaluasi ini bisa menjadi acuan guru dalam membantu meningkatkan hasil
belajar siswa. Adapun tujuan lain dari asesmen Kurikulum Merdeka adalah sebagai
berikut.
 Memberikan informasi kepada guru mengenai gaya belajar siswa.

 Memberikan informasi yang lebih rinci mengenai kemajuan siswa dalam


pembelajaran.

 Memperlihatkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dari proses


pembelajaran yang diikutinya.

 Memberikan informasi mengenai efektivitas pembelajaran yang dilakukan.

 Memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada
siswa.

 Memotivasi siswa untuk meningkatkan atau mempertahankan hasil belajarnya.

 Memudahkan guru untuk mengetahui potensi dan minat siswa.

3. Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka


Asesmen di lakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik di anjurkan untuk
melakukan asesmen-asesmen berikut ini:
1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi
atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses
belajar.

9
o Asesmen di awal pembelajaran yang di lakukan untuk mengetahui kesiapan
peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
yang di rencanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif
karena di tujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak
untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang di laporkan dalam
rapor.

o Asesmen di dalam proses pembelajaran yang di lakukan selama proses


pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini di lakukan sepanjang
atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga di lakukan di akhir
langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen
formatif.

2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang di lakukan untuk memastikan ketercapaian


keseluruhan tujuan pembelajaran.
Asesmen ini di lakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga di
lakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen
formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Kedua jenis asesmen ini tidak harus di gunakan dalam suatu rencana
pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan
pembelajaran.

 Asesmen Formatif dalam Kurikulum Merdeka

Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki


proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen ini di lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta
didik, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk
mendapatkan informasi perkembangan peserta didik. Informasi tersebut
merupakan umpan balik bagi peserta didik dan juga pendidik.

 Bagi peserta didik

Asesmen formatif berguna untuk berefleksi, dengan memonitor kemajuan


belajarnya, tantangan yang dialaminya, serta langkahlangkah yang perlu ia
lakukan untuk meningkatkan terus capaiannya. Hal ini merupakan proses
belajar yang penting untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

 Bagi pendidik

Asesmen formatif berguna untuk merefleksikan strategi pembelajaran yang


di gunakannya, serta untuk meningkatkan efektivitasnya dalam merancang

10
dan melaksanakan pembelajaran. Asesmen ini juga memberikan informasi
tentang kebutuhan belajar individu peserta didik yang di ajarnya.
Agar asesmen memberikan manfaat tersebut kepada peserta didik dan
pendidik, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan pendidik dalam
merancang asesmen formatif, antara lain sebagai berikut:
1. Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake). Asesmen formatif
di rancang untuk tujuan pembelajaran dan tidak seharusnya di gunakan
untuk menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau
keputusan-keputusan penting lainnya.

2. Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau


instrumen. Suatu asesmen di kategorikan sebagai asesmen formatif
apabila tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas proses belajar.

3. Asesmen formatif di laksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran


yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif dan pembelajaran
menjadi suatu kesatuan.

4. Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga


umpan balik hasil asesmen tersebut dapat di peroleh dengan cepat.

5. Asesmen formatif yang di lakukan di awal pembelajaran akan


memberikan informasi kepada pendidik tentang kesiapan belajar peserta
didik. Berdasarkan asesmen ini, pendidik perlu
menyesuaikan/memodifikasi rencana pelaksanaan pembelajarannya
dan/atau membuat diferensiasi pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.

6. Instrumen asesmen yang di gunakan dapat memberikan informasi


tentang kekuatan, hal-hal yang masih perlu di tingkatkan oleh peserta
didik dan mengungkapkan cara untuk meningkatkan kualitas tulisan,
karya atau performa yang di beri umpan balik. Dengan demikian, hasil
asesmen tidak sekadar sebuah angka.

Contoh Pelaksanaan Asesmen Formatif dalam Kurikulum Merdeka


Contoh-contoh pelaksanaan asesmen formatif dalam kurikulum merdeka
dapat di jabarkan dalam kegiatan sebagai berikut:
1. Pendidik memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan pertanyaan
berkaitan dengan konsep atau topik yang telah di pelajari pada pertemuan
sebelumnya.

2. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta


peserta didik untuk menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru mereka
pelajari, 2 hal yang ingin mereka pelajari lebih mendalam, dan 1 hal yang
mereka belum pahami.

11
3. Kegiatan percobaan di lanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil
percobaan, kemudian pendidik memberikan umpan balik terhadap
pemahaman peserta didik.

4. Pendidik memberikan pertanyaan tertulis, kemudian setelah selesai


menjawab pertanyaan, peserta didik di berikan kunci jawabannya sebagai
acuan melakukan penilaian diri.

5. Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman


dan refleksi. Sebagai contoh, peserta didik di minta untuk menjelaskan
secara lisan atau tulisan (misalnya, menulis surat untuk teman) tentang
konsep yang baru di pelajari.

6. Pada PAUD, pelaksanaan asesmen formatif dapat di lakukan dengan


melakukan observasi terhadap perkembangan anak saat melakukan
kegiatan bermain-belajar.

7. Pada pendidikan khusus, pelaksanaan asesmen diagnostik di lakukan


untuk menentukan fase pada peserta didik sehingga pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, misalnya: salah satu
peserta didik pada kelas X SMALB (Fase E) berdasarkan hasil asesmen
diagnostik berada pada Fase C sehingga pembelajaran peserta didik
tersebut tetap mengikuti hasil asesmen diagnostik yaitu Fase C.

Manfaat asesmen formatif


Adapun manfaat asesmen formatif untuk guru adalah sebagai berikut.
 Memberikan informasi mengenai kebutuhan belajar siswa.

 Mengetahui tingkat penguasaan materi dan kelemahan serta unit materi


yang belum dikuasai siswa.

 Mengetahui tingkat pemahaman siswa sekaligus memudahkan guru untuk


meramalkan seberapa jauh tingkat keberhasilan siswa saat asesmen
sumatif.

 Dapat memperkirakan berhasil atau tidaknya suatu program pembelajaran


saat diberikan pada siswa.

 Memudahkan guru dalam merencanakan dan menetapkan topik-topik


pembelajaran.

 Menjadi bahan evaluasi untuk menciptakan proses pembelajaran yang


lebih baik.

Sementara untuk siswa, asesmen formatif dapat memberikan manfaat,


seperti:
 Memberikan informasi tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi
pelajaran.

12
 Memudahkan siswa untuk mengetahui tantangan atau hal-hal apa saja
yang membuatnya kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

 Memudahkan siswa untuk menetapkan langkah-langkah yang perlu


dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang baik.

 Membuat siswa lebih menghargai proses pembelajaran dan tidak hanya


berfokus pada hasil saja.

Asesmen Sumatif dalam Kurikulum Merdeka


Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau
CP peserta didik. Ini sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau
kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik di lakukan dengan
membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sementara itu, pada pendidikan anak usia dini, asesmen sumatif di
gunakan untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik. Ini bukan
sebagai hasil evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan.
Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan
pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informasi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun asesmen sumatif dapat
berfungsi untuk:
1. alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam
satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu;

2. mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk di bandingkan dengan


kriteria capaian yang telah di tetapkan; dan

3. menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang


berikutnya.

Asesmen sumatif dapat di lakukan setelah pembelajaran berakhir,


misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih
tujuan pembelajaran). Pada akhir semester dan pada akhir fase; khusus
asesmen pada akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan.
Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi
tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dapat
melakukan asesmen pada akhir semester. Sebaliknya, jika pendidik merasa
bahwa data hasil asesmen yang di peroleh selama 1 semester telah
mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester.
Hal yang perlu di tekankan, untuk asesmen sumatif, pendidik dapat
menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes.
Namun, dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan
produk, melakukan projek, dan membuat portofolio).

13
Manfaat asesmen sumatif
Sama seperti asesmen formatif, asesmen sumatif dalam Kurikulum
Merdeka juga dapat memberikan manfaat untuk siswa maupun guru. Berikut
adalah beberapa manfaat asesmen sumatif untuk guru.
 Memudahkan guru dalam menentukan nilai atau grade setiap siswa agar
dapat membandingkannya dengan siswa yang lain.

 Sebagai umpan balik untuk guru.

 Sebagai dasar untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan siswa di


jenjang pendidikan.

 Sebagai informasi kemajuan belajar siswa sekaligus bahan laporan ke


orang tua dan tenaga kependidikan lainnya.

Adapun manfaat asesmen sumatif untuk siswa adalah sebagai berikut.


 Sebagai umpan balik untuk siswa agar dapat meningkatkan atau
mempertahankan hasil belajarnya.

 Memberikan informasi pada siswa apakah dapat naik kelas atau lanjut ke
jenjang pendidikan berikutnya.

 Sebagai bukti apa saja yang sudah berhasil dikuasai siswa selama
pembelajaran tertentu.

4. Prinsip Dasar Asesmen dalam Kurikulum Merdeka


Pemerintah sudah mengatur pembelajaran dan asesmen dalam Kurikulum Merdeka
secara lengkap dan detail. Dengan harapan, pembelajaran dan asesmen yang telah
diatur ini dapat menjadi acuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang bermakna sehingga dapat menciptakan siswa yang lebih kreatif,
berpikir kritis, dan inovatif. Adapun prinsip-prinsip dasar asesmen Kurikulum
Merdeka yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut.
 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan pembelajaran.

 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.

 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.

14
 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

5. Langkah-langkah Menyusun Rencana Asesmen dalam Kurikulum Merdeka


Sebelum menyusun rencana asesmen, guru harus menentukan terlebih dahulu
asesmen yang akan digunakan, apakah asesmen formatif atau sumatif. Pasalnya,
kedua jenis asesmen Kurikulum Merdeka memiliki langkah-langkah penyusunan
rencana yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari simak langkah-langkah menyusun
rencana asesmen formatif dan sumatif berikut ini.
Langkah-langkah menyusun rencana asesmen formatif
 Guru merumuskan tujuan asesmen. Misalnya, ingin mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang baru saja dijelaskan.

 Guru memilih atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan. Misalnya,


tes tertulis.

 Selanjutnya, guru memberikan pertanyaan tes tertulis kepada siswa. Setelah


selesai, guru memberikan kunci jawaban kepada siswa sebagai acuan melakukan
penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan
refleksi.

 Jika dari hasil asesmen formatif ini, banyak siswa yang berhasil menguasai materi
pelajaran, maka dapat dilanjutkan ke materi berikutnya.

 Jika dari hasil asesmen formatif masih banyak atau ada beberapa siswa yang
masih belum menguasai materi pelajaran, maka guru dapat melakukan perbaikan.

Langkah-langkah menyusun rencana asesmen sumatif


 Guru merumuskan tujuan asesmen. Misalnya, menentukan kenaikan kelas atau
kelulusan siswa di jenjang pendidikan.

 Guru memilih atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan.

 Setelah itu, guru menyusun instrumen yang akan digunakan untuk menilai proses
dan hasil belajar siswa.

 Guru juga harus menentukan skor, kriteria tercapainya tujuan pembelajaran, serta
durasi waktu pelaksanaan kegiatan asesmen. Misalnya, kriteria baik antara 71-80.

 Selanjutnya, guru akan memeriksa tugas atau tes yang sudah dikerjakan siswa
sehingga diperoleh sebuah data yang dapat diolah dan dianalisis.

 Setelah data diolah dan dianalisis, langkah berikutnya adalah menginterpretasikan


dan menarik kesimpulan data tersebut. Misalnya, siswa A dinyatakan lulus dan
bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Tips Mengembangkan Asesmen Kurikulum Merdeka


Dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan
asesmen, baik dari segi instrumen yang digunakan hingga tata cara

15
pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa tips mengembangkan asesmen Kurikulum
Merdeka yang mungkin bisa Bapak/Ibu guru terapkan.
1. Memilih teknik atau instrumen yang sesuai dengan kebutuhan
Asesmen dalam Kurikulum Merdeka terdiri dari dua macam, yakni asesmen
formatif dan sumatif yang mana keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Maka
dari itu, sebelum memutuskan teknik atau instrumen apa yang akan digunakan,
Bapak/Ibu guru harus mengetahui dulu tujuan dilakukannya asesmen sehingga
dapat memilih teknik atau instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan. Tak
hanya itu saja, teknik atau instrumen yang digunakan juga perlu disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan kemudahannya dalam memberikan umpan balik
pada guru maupun siswa.
2. Gunakan teknik asesmen yang bervariatif
Teknik asesmen tidak hanya sebatas tes tertulis atau tes lisan saja, tapi ada
berbagai teknik asesmen yang bisa guru gunakan, seperti observasi, penilaian diri
dan penilaian antarteman (self- dan peer-assessment), kuis konstruktif, penugasan
proyek, dan sebagainya.
Dengan memvariasikan teknik asesmen, dapat membuat siswa lebih
bersemangat sekaligus mengasah kemampuan mereka. Misalnya, Bapak/Ibu guru
memilih teknik asesmen berupa penugasan proyek secara berkelompok. Selama
mengerjakan tugas tersebut, kemampuan kerja sama, komunikasi, dan pemecahan
masalah siswa akan lebih terlatih.
3. Manfaatkan teknologi
Saat ini, ada berbagai aplikasi kuis online yang bisa Bapak/Ibu guru manfaat
untuk melakukan asesmen, seperti Quizizz, Kahoot, dan masih banyak
lagi. Memanfaatkan teknologi dalam pengembangan asesmen ini dapat
menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan pada siswa. Apalagi,
setiap aplikasi memiliki keunggulannya masing-masing yang mungkin dapat
memudahkan Bapak/Ibu guru dalam melakukan asesmen.

16
BAB III

PENUTUP

Prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum merdeka merupakan salah satu


kerangka dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga Satuan
pendidikan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka
diharapkan mengacu pada prinsip tersebut. Pada panduan pembelajaran dan
asesmen menjelaskan bahwa pembelajaran kurikulum merdeka memiliki 5
prinsip: Kondisi Peserta didik, Pembelajar Sepanjang Hayat , Holistik,
Relevan, Berkelanjutan.Asesmen adalah serangkaian kegiatan yang meliputi
pengumpulan data, analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama proses
pembelajaran.
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama
proses pembelajaran. Asesmen di lakukan untuk mencari bukti ataupun dasar
pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. pendidik di
anjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini: Asesmen formatif
dan Asesmen sumatif. Prinsip Dasar Asesmen dalam Kurikulum Merdeka menjadi
acuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang
bermakna sehingga dapat menciptakan siswa yang lebih kreatif, berpikir
kritis, dan inovatif. Sebelum menyusun rencana asesmen, guru harus
menentukan terlebih dahulu asesmen yang akan digunakan, apakah asesmen
formatif atau sumatif

17
DAFTAR PUSTAKA

https://kurikulummerdeka.com/prinsip-pembelajaran-kurikulum-merdeka/

https://educhannel.id/blog/artikel/prinsip-pembelajaran-dan-asesmen-kurikulum-
merdeka.html

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/asesmen-kurikulum-merdeka/

https://hermananis.com/asesmen-dalam-kurikulum-merdeka/

Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan Kemdikbud, Riset dan Teknologi. 2022.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Menengah.

18

Anda mungkin juga menyukai