Semester Genap
Disusun Oleh :
1. ASTUTI
2. IIS SITI UMI
3. NANI SUWARNI
4. NINA SAKINAH
5. SABILA KUSUMANINGRUM
PRODI PIAUD 4 B
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
UI BBC
iii
KATA PENGANTAR
Dengan meyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Telaah Kurikulum Dan
Program Pembelajaran PAUD berjudul Prinsip Pembelajaran Dan Asessment Kurikulum Merdeka.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segisusunan kalimat maupun tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari para
pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata, kami
berharap semoga makalah tentang Prinsip Pembelajaran Dan Asessment Kurikulum Merdeka
bermanfaat serta dapat memberikan penambahan ilmu pengetahuan kepada para pembaca
sekalian.
Hormat kami
Penyusun Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak
dipisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga
keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Kaitan
antara pembelajaran dan asesmen, digambarkan dan diilustrasikan melalui ilustrasi
berikut: Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan
pembelajaran.
Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada
saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada
asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran
yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Prinsip- Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka ?
2. Apa itu Assesment Kurikulum Merdeka?
3. Bagaimana Pengertian Asesmen ?
4. Apa Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ?
5. Bagaimana Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ?
6. Apa saja Prinsip Dasar Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ?
7. Apa saja Langkah-langkah Menyusun Rencana Asesmen dalam Kurikulum
Merdeka ?
B. Tujuan
1
7. Untuk mengetahui langkah-langkah menyusun rencana asesmen dalam kurikulum
merdeka!
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dipahami utuh oleh
peserta didik (memahami keterhubungan antar tiap potongan pengetahuan ke
dalam keseluruhan konsep yang utuh) dan dapat menghubungkannya dengan
kehidupannya sehingga akan terus bermanfaat bagi mereka.
Menyertakan kegiatan bermain dalam pembelajaran (gamification) adalah salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik,membuat pembelajaran
lebih bermakna dan menyenangkan bagi mereka, dan meningkatkan pencapaian
akademik mereka.
d. Inklusif
Mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan setiap peserta didik
berarti tidak ada satu pun anak yang tertinggal.
Baik mereka yang masih kurang hasil belajarnya, maupun mereka yang cerdas
sama-sama mendapatkan manfaat pedagogis dari proses pembelajaran di kelas.
Baik mereka yang aktif di kelas maupun mereka yang pasif sama sama
mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berekspresi dikelas.
Begitu pula dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Singkatnya, semua anak dari latar belakang apapun mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar dan meningkatkan kemampuanakademik mereka.
Pada tataran implementasi prinsip yang pertama ini, satuan pendidikan dan guru
perlu memperhatikan 2 hal berikut:
3
2. Pembelajar Sepanjang Hayat
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
a. Menanamkan growth-mindset
Peserta didik yang memiliki growth mindset yang kuat akan terus berupaya untuk
bisa menguasai apa yang sedang dipelajari, bukan sekedar mendapatkan nilai yang
baik.
Dengan growth mindset yang kuat, peserta didik akan mengatribusikan kegagalan
mereka pada kurangnya upaya mereka, bukan pada kurangnya bakat mereka.
Selain itu, growth mindset berbanding lurus dengan motivasi belajar. semakin kuat
growth mindset mereka, semakin tinggi motivasi mereka untuk terus belajar, dan
semakin tangguh mereka saat mereka menghadapi berbagai tantangan akademik
b. Mendorong kemampuan pelajar mengelola pembelajarannya secara mandiri (self-
regulated)
Guru menerapkan berbagai strategi pengajaran yang bisa melibatkansemua siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang harus
diterapkan oleh guru adalah mendorong peserta didiknya untuk terus menemukan
cara untuk belajar mereka sendiri agar bisa mengelola pemelajaran mereka secara
mandiri (self regulated learning).
Dalam konsep belajar mandiri, peserta didik bertanggung jawab untuk mengelola
upaya, pendekatan dan strategi belajarnya agar bisa mencapai tujuan mereka
c. Adanya self dan peer assessment
Guru perlu memberitahu sejak awal apa yang diharapkan dari para peserta didik
beserta pencapaian belajar seperti apa yang diharapkan ketika mereka mempelajari
suatu bahan pelajaran.
Pencapaian belajar murid diukur melalui asesmen. Guru perlu sejak awal
memberitahu peserta didik asesmen seperti apa yang akan dilakukan dan kriteria
apa yang dipakai. Dengan melakukan ini, guru memberi kesempatan pada peserta
didik untuk mengatur strategi pemelajaran mereka agar bisamendapatkan capaian
pembelajaran yang mereka harapkan.
Kemampuan mengelola pemelajaran secara mandiri seperti ini adalah satu cara
membentuk peserta didik menjadi pemelajar sepanjang hayat dan merupakan
tujuan utama bagi semua orang, baik guru maupun peserta didik
d. Adanya self dan peer assessment .
Asesmen perlu berisi keterangan-keterangan yang jelas tentang apa yang peserta
didik telah capai dan apa yang mereka belum berhasil lakukan.
Peserta didik juga didorong untuk memberi penilaian atas hasil kerjamereka
sendiri dan hasil kerja teman-teman mereka. Ini akan memajukanpemahaman
peserta didik atas pemelajaran mereka dan memberi merekakesempatan untuk
menganalisis secara kritis upaya mereka.
guru memberikan masukan tentang apa yang perlu peserta didik lakukanuntuk
terus meningkatkan hasil belajar mereka. Selain itu, guru mengajakpeserta didik
4
beserta orangtua atau wali mereka untuk berdiskusi tentangtujuan-tujuan
pembelajaran mereka dan strategi-strategi yang bisa dilakukanuntuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Dalam melakukan ini, guru berupayamengembangkan rasa
positif atas jati diri peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik merasa termotivasi dan percaya diriuntuk terus
maju dan juga merasa terus tertantang dalam prosespemelajaran mereka. Ini juga
akan membuat mereka semakin menggemari belajar.
e. Peserta didik merasakan ownership (kepemilikan) terhadap proses belajar, dan guru
sebagai pendorong dan fasilitator
Peserta didik merasakan manfaat yang besar ketika guru bertindak sebagai
fasilitator yang membuat proses pembelajaran menjadi mudah. Sebagai fasilitator,
guru hadir untuk menyediakan sumber belajar, memantauperkembangan peserta
didik, mendorong mereka untuk menyelesaikan permasalahan terkait pelajaran,
dan memberikan dukungan dan saran ketika diperlukan
Guru juga menerapkan pembelajaran kooperatif di kelas, di mana peserta didik
saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.
Guru menekankan bahwa sesama teman bahkan siapa saja bisa menjadi guru bagi
kita dan di mana saja adalah kelas. Dengan kata lain, peserta didik didorong untuk
memandang siapa saja di mana pun sebagai seseorang yang mampu memberikan
pelajaran hidup kepada mereka.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip pembelajar
sepanjang hayat sebagai berikut:
5
a. Keseimbangan antara kognitif dan non-kognitif, kompetensi dan
karakter .Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada perkembangan
kognitif peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan memberikan bimbingan kepada
peserta didik, guru juga menumbuh kembangkan kemampuan non kognitif mereka
seperti motivasi dan afeksi.
b. Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi
yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
Karakter dan kompetensi tersebut adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong-
royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.
Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada perkembangan kognitif
peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan memberikan bimbingan kepada peserta
didik, guru juga menumbuhkembangkan kemampuan non kognitif mereka seperti
motivasi dan afeksi.
Karakter dan kompetensi tersebut adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong-
royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif
e. Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkatkesulitan yang sesuai
untuk peserta didik
Guru menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan mereka (ing madyo mangun karso), memberikan dukungan kepada mereka
agar mereka bisa mengembangkan kreativitas mereka (tut wuri handayani).
6
g. Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling
memberikan umpan balik.
Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak menarik untuk peserta
didik.
Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan hanya menagih tugas.
7
Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih tugas.
Peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat ataupun melibatkan
masyarakat setempat.
5. Berkelanjutan
Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Adapun hal yang perlu diperhatikan
dalam implementasi prinsip berkelanjutan dalam pembelajaran kurikulum merdeka
sebagai berikut:
1. Pengertian Asesmen
Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu assessment yang artinya
penilaian. Dalam dunia pendidikan, asesmen adalah serangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan data, analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama proses pembelajaran.
Asesmen ini tidak hanya dilakukan di akhir pembelajaran saja, tapi juga selama
proses pembelajaran berlangsung. Biasanya, asesmen terhadap siswa ini dilakukan
oleh masing-masing guru pengampu mata pelajaran. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran maupun modul ajar, rencana asesmen perlu di sertakan dalam
perencanaan pembelajaran. Modul ajar, rencana asesmen ini harus di lengkapi dengan
instrumen serta cara melakukan penilaiannya.
Dalam dunia pedagogig dan asesmen, terdapat banyak teori dan pendekatan
asesmen. Bagian ini menjelaskan konsep asesmen yang di anjurkan dalam Kurikulum
Merdeka. Sebagaimana di nyatakan dalam Prinsip Pembelajaran dan Asesmen di
mana, asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.
8
Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik
sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan
asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing.
Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,
penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah
keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan
berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen yang di sampaikan, di mana salah
satu prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes
tertulis, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna serta
informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga
menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran
berikutnya. Untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
sesuai arah kebijakan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut
tentang asesmen formatif dan asesmen sumatif sebagai acuan.
2. Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Selain bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama
proses pembelajaran, asesmen dalam Kurikulum Merdeka juga dapat digunakan
sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap suatu proses pembelajaran. Nantinya,
hasil evaluasi ini bisa menjadi acuan guru dalam membantu meningkatkan hasil
belajar siswa. Adapun tujuan lain dari asesmen Kurikulum Merdeka adalah sebagai
berikut.
Memberikan informasi kepada guru mengenai gaya belajar siswa.
Memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada
siswa.
9
o Asesmen di awal pembelajaran yang di lakukan untuk mengetahui kesiapan
peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
yang di rencanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif
karena di tujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak
untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang di laporkan dalam
rapor.
Bagi pendidik
10
dan melaksanakan pembelajaran. Asesmen ini juga memberikan informasi
tentang kebutuhan belajar individu peserta didik yang di ajarnya.
Agar asesmen memberikan manfaat tersebut kepada peserta didik dan
pendidik, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan pendidik dalam
merancang asesmen formatif, antara lain sebagai berikut:
1. Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake). Asesmen formatif
di rancang untuk tujuan pembelajaran dan tidak seharusnya di gunakan
untuk menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau
keputusan-keputusan penting lainnya.
11
3. Kegiatan percobaan di lanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil
percobaan, kemudian pendidik memberikan umpan balik terhadap
pemahaman peserta didik.
12
Memudahkan siswa untuk mengetahui tantangan atau hal-hal apa saja
yang membuatnya kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
13
Manfaat asesmen sumatif
Sama seperti asesmen formatif, asesmen sumatif dalam Kurikulum
Merdeka juga dapat memberikan manfaat untuk siswa maupun guru. Berikut
adalah beberapa manfaat asesmen sumatif untuk guru.
Memudahkan guru dalam menentukan nilai atau grade setiap siswa agar
dapat membandingkannya dengan siswa yang lain.
Memberikan informasi pada siswa apakah dapat naik kelas atau lanjut ke
jenjang pendidikan berikutnya.
Sebagai bukti apa saja yang sudah berhasil dikuasai siswa selama
pembelajaran tertentu.
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan pembelajaran.
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
14
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Jika dari hasil asesmen formatif ini, banyak siswa yang berhasil menguasai materi
pelajaran, maka dapat dilanjutkan ke materi berikutnya.
Jika dari hasil asesmen formatif masih banyak atau ada beberapa siswa yang
masih belum menguasai materi pelajaran, maka guru dapat melakukan perbaikan.
Setelah itu, guru menyusun instrumen yang akan digunakan untuk menilai proses
dan hasil belajar siswa.
Guru juga harus menentukan skor, kriteria tercapainya tujuan pembelajaran, serta
durasi waktu pelaksanaan kegiatan asesmen. Misalnya, kriteria baik antara 71-80.
Selanjutnya, guru akan memeriksa tugas atau tes yang sudah dikerjakan siswa
sehingga diperoleh sebuah data yang dapat diolah dan dianalisis.
15
pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa tips mengembangkan asesmen Kurikulum
Merdeka yang mungkin bisa Bapak/Ibu guru terapkan.
1. Memilih teknik atau instrumen yang sesuai dengan kebutuhan
Asesmen dalam Kurikulum Merdeka terdiri dari dua macam, yakni asesmen
formatif dan sumatif yang mana keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Maka
dari itu, sebelum memutuskan teknik atau instrumen apa yang akan digunakan,
Bapak/Ibu guru harus mengetahui dulu tujuan dilakukannya asesmen sehingga
dapat memilih teknik atau instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan. Tak
hanya itu saja, teknik atau instrumen yang digunakan juga perlu disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan kemudahannya dalam memberikan umpan balik
pada guru maupun siswa.
2. Gunakan teknik asesmen yang bervariatif
Teknik asesmen tidak hanya sebatas tes tertulis atau tes lisan saja, tapi ada
berbagai teknik asesmen yang bisa guru gunakan, seperti observasi, penilaian diri
dan penilaian antarteman (self- dan peer-assessment), kuis konstruktif, penugasan
proyek, dan sebagainya.
Dengan memvariasikan teknik asesmen, dapat membuat siswa lebih
bersemangat sekaligus mengasah kemampuan mereka. Misalnya, Bapak/Ibu guru
memilih teknik asesmen berupa penugasan proyek secara berkelompok. Selama
mengerjakan tugas tersebut, kemampuan kerja sama, komunikasi, dan pemecahan
masalah siswa akan lebih terlatih.
3. Manfaatkan teknologi
Saat ini, ada berbagai aplikasi kuis online yang bisa Bapak/Ibu guru manfaat
untuk melakukan asesmen, seperti Quizizz, Kahoot, dan masih banyak
lagi. Memanfaatkan teknologi dalam pengembangan asesmen ini dapat
menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan pada siswa. Apalagi,
setiap aplikasi memiliki keunggulannya masing-masing yang mungkin dapat
memudahkan Bapak/Ibu guru dalam melakukan asesmen.
16
BAB III
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
https://kurikulummerdeka.com/prinsip-pembelajaran-kurikulum-merdeka/
https://educhannel.id/blog/artikel/prinsip-pembelajaran-dan-asesmen-kurikulum-
merdeka.html
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/asesmen-kurikulum-merdeka/
https://hermananis.com/asesmen-dalam-kurikulum-merdeka/
Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan Kemdikbud, Riset dan Teknologi. 2022.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Menengah.
18