Anda di halaman 1dari 7

Jurnal xxxxxxx Vol. x(No. x): no. hlm - no hlm. Th.

xxxx
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/xxx/xxx p-ISSN: xxxx-xxxx
DOI: dx.doi.org/xxx/xxx e-ISSN: xxxx-xxxx

Konsep asasi pada analisis kemampuan literasi kewirausahaan pada


mahasiswa universitas Islam negeri sunan gunung Djati Bandung

The basic concept in the analysis of entrepreneurial literacy skills in


students of the Sunan Gunung Djati State Islamic University, Bandung
Nita Amelia1), Silva Nurul Fajar Awalia2)*dan Sultan Ali Aripidi3)
1)
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2)
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
3)
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Diajukan Tanggal Bulan Tahun / Disetujui Tanggal Bulan Tahun

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memastikan seberapa baik siswa memahami masalah yang mereka hadapi
ketika datang ke kewirausahaan. Menurut Gangaiah dan Vinwanath, kata "kewirausahaan" berasal dari kata
Perancis "entreprendre," yang berarti mengatur musik atau bentuk hiburan lainnya. Kata-kata ini telah
digunakan sejak abad ke-16. Seseorang memahami motivasi suatu negara dan berbagi keyakinannya pada
kemakmuran global dan pertumbuhan ekonomi. Dan menurut beberapa ahli, kewirausahaan menunjukkan
pendekatan yang berbeda untuk mengatasi pengangguran di Indonesia secara tahunan dengan pertumbuhan.
Tujuan pendidikan kewirausahaan adalah untuk mempersiapkan siswa untuk meluncurkan bisnis mereka
sendiri. Ekonomi dan politik yang berfungsi sebagai kekuatan integrasi dalam masyarakat dan bertransformasi
menjadi pendidikan.

Kata Kunci: ekonomi, pertumbuhan,kewirausahaan

Abstract

This study aims to ascertain how well students comprehend the issues they encounter when it comes to
entrepreneurship. According to Gangaiah and Vinwanath, the word "entrepreneurship" is derived from the
French word "entreprendre," which means to organize music or other forms of entertainment. These words
have been in use since the 16th century. One understands a country's motivations and shares its belief in
global prosperity and economic growth. And according to some experts, entrepreneurship denotes a different
approach to overcoming unemployment in Indonesia on an annual basis with growth. The goal of
entrepreneurship education is to prepare students to launch their own businesses. Economics and politics
that function as integrating forces in society and transform into education.
Keywords: economy, growth,entrepreneurship

Pendahuluan

Kekuatan pendorong di balik perubahan di bidang sosial, ekonomi, dan politik, pendidikan
bertindak sebagai kekuatan pemersatu dalam masyarakat. proses penanaman nilai-nilai yang
mendukung keunggulan pribadi di tengah pembangunan nasional melalui pendidikan. Hal yang
paling krusial adalah menanamkan nilai-nilai kemandirian kepada generasi muda melalui proses
pendidikan agar mereka tidak bergantung pada lingkungannya. Bidang kewirausahaan yang tumbuh
bagi masyarakat merupakan salah satu nilai yang ditanamkan oleh banyak bangsa kepada warganya
ketika mereka merdeka. Salah satu pendekatan yang dianggap sebagai jalan keluar dari masalah
pengangguran dan kesempatan kerja, serta kemiskinan yang dialami hampir semua negara, terutama
negara berkembang. (Sikap Berwirausaha et al., 2019).
Ada banyak aspek dalam upaya mengembangkan prosedur yang tidak hanya untuk kewirausahaan.
Menurut Gangaiah dan Vinwanath, kata "kewirausahaan" berasal dari kata Perancis "entreprendre,"
yang berarti mengatur musik atau bentuk hiburan lainnya. Kata-kata ini telah digunakan sejak abad
ke-16. Seseorang memahami motivasi suatu negara dan berbagi keyakinannya pada kemakmuran
Jurnal xxxxxxx Vol. x(No. x): no. hlm - no hlm. Th. xxxx
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/xxx/xxx p-ISSN: xxxx-xxxx
DOI: dx.doi.org/xxx/xxx e-ISSN: xxxx-xxxx

global dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, beberapa ahli mengklaim bahwa kewirausahaan
merupakan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi pengangguran di Indonesia setiap tahunnya
dengan peningkatan. (Sukma et al., 2023).
Antara pendidikan perusahaan dan pendidikan kewirausahaan, ada perdebatan konseptual dan
sejarah. Oleh karena itu, diperlukan definisi yang lebih jelas tentang kewirausahaan yang
ditanamkan kepada generasi muda sebagai bagian dari proses pendidikan formal. Jones dan English
(2004:2) mendefinisikan pendidikan kewirausahaan sebagai "proses dimana individu memperoleh
wawasan, harga diri, pengetahuan, dan keterampilan untuk bertindak atas ide-ide mereka" dan
"kemampuan untuk mengidentifikasi peluang komersial." (Sirait et al., n.d.) . Tujuan pendidikan
kewirausahaan adalah untuk mempersiapkan siswa untuk meluncurkan bisnis mereka sendiri. serta
untuk menciptakan dan menjaga lingkungan belajar dengan mempromosikan kualitas dan perilaku
kewirausahaan seperti berpikir mandiri dan kreatif, mengambil risiko, menerima tanggung jawab,
dan menghargai keragaman.
Selain itu, banyak ekonom menggunakan istilah "pendidikan kewirausahaan", yang berkonsentrasi
pada prinsip-prinsip panduan dari kegiatan yang dilakukan. Di sisi lain, menyebut pengusaha
sebagai "inovator" melukiskan mereka sebagai pengambil risiko dan pencipta kekayaan. Menurut
definisi kewirausahaan ini, pendidikan kewirausahaan berpusat pada penyelidikan sumber peluang
dan proses penemuan yang membantu orang mengembangkan kreativitas mereka, mengambil risiko
yang telah diperhitungkan, dan mewujudkan ide-ide mereka serta kurikulum dan materi yang
mereka perlukan untuk menerapkannya menjadi kenyataan. Aspek kewirausahaan yang diajarkan
dan yang tidak diajarkan jelas berbeda satu sama lain. Kewirausahaan adalah sikap berjiwa bebas
yang menggunakan kreativitas diri sendiri untuk melakukan operasi bisnis dan mencari sumber
pendapatan. Kewirausahaan biasanya berkembang ketika seseorang berada di bawah tekanan dari
suatu keadaan atau memiliki keterampilan yang dapat dipasarkan dan dikembangkan dengan baik.
Di antara aspek-aspek kewirausahaan yang dapat diajarkan dalam pendidikan formal adalah: B.
Siswa dapat mempelajari dasar-dasar keterampilan, pengetahuan, dan jiwa kewirausahaan.

*Korespondensi Penulis:
E-mail nitaamelia2587@gmail.com
Jurnal xxxxxxx Vol. x(No. x): no. hlm - no hlm. Th. xxxx
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/xxx/xxx p-ISSN: xxxx-xxxx
DOI: dx.doi.org/xxx/xxx e-ISSN: xxxx-xxxx

Metode Penelitian

Saat menggunakan metode penelitian kuantitatif, informasi dikumpulkan dalam bentuk


rangkaian atau kumpulan angka, dan metode tersebut digunakan untuk memecahkan masalah secara
hati-hati dan metodis atau memajukan pengetahuan. Oleh karena itu, salah satu cara pengumpulan
data untuk penelitian ini adalah melalui teknik pengumpulan data. Dalam upaya menilai tingkat
validitas dan reliabilitas suatu angket, penyebaran angket, tes, atau uji coba merupakan teknik
pengumpulan data yang digunakan. Salah satu cara pengumpulan data adalah melalui penggunaan
kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang langsung atau tidak langsung ditujukan kepada sumber data
(responden). Dengan menggunakan teknik penelitian kuantitatif, Anda bisa mendapatkan gambaran
luas tentang populasi.( Nasehudin, T. S., & Gozali, N. (2012))
Hasil Dan Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dalam
memahami masalah tentang kewirausahaan yang dihadapinya, dengan menggunakan
metode kualitatif yang melibatkan kuisioner yang menjawab berbagai pertanyaan tentang
kewirausahaan. Berdasarkan temuan penelitian dan analisis data, diperoleh data sebagai
berikut.

Deksripsi Hasil Pernyataa


N Pernyataa
Pernyataan TS KS S SS Pengisian n Positif
o n Negatif
Angkat
Sebagian besar
responden dapat
Pengetahuan dasar memahami
kewirausahaan konsep dasar
[Saya dapat dan prinsip-
1 memahami konsep 1 6 6 17 prinsip 76,7 23,3
dasar dan prinsip- kewirausahaan
prinsip kewirausahaan dari guru atau
dari guru atau dosen dosen atau
atau sumber lainnya sumber lainnya
dengan baik] dengan baik

Sebagian besar
Pengetahuan dasar
responden tidak
kewirausahaan
mampu
[Saya tidak mampu
menyelesaikan
menyelesaikan tugas
2 1 8 16 5 tugas dan 70 30
dan memecahkan
memecahkan
masalah pada studi
masalah pada
kasus tentang
studi kasus
kewirausahaan]
tentang
kewirausahaan

Pengetahuan dasar Lebih dari


kewirausahaan setengahnya
[Saya mengetahui responden
3 3 9 11 7 56,7 43,3
karakteristik dapat menyusun
kewirausahaan dengan anggaran dan
baik] rencana bisnis
Jurnal xxxxxxx Vol. x(No. x): no. hlm - no hlm. Th. xxxx
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/xxx/xxx p-ISSN: xxxx-xxxx
DOI: dx.doi.org/xxx/xxx e-ISSN: xxxx-xxxx

Lebih dari
Pengetahuan dasar setengahnya
kewirausahaan responden
4 [Saya dapat menyusun 5 7 9 9 dapat menyusun 60 40
anggaran dan rencana anggaran dan
bisnis] rencana bisnis

Lebih dari
Pengetahuan ide dan setengahnya
Peluang Usaha responden
5 [Saya mampu berpikir 5 7 9 9 mampu berpikir 60 40
kreatif untuk mencari kreatif untuk
ide-ide bisnis] mencari ide-ide
bisnis
Lebih dari
Pengetahuan ide dan setengah
Peluang Usaha responnden
6 [Saya sangat terbatas 2 12 11 5 sangat terbatas 54,3 45,7
membaca peluang membaca
usaha] peluang usaha

Lebih dari
setengah
Pengetahuan ide dan responden
Peluang Usaha memiliki
[Saya memiliki pemikiran
7 3 10 7 10 56,7 43,3
pemikiran kreatif kreatif
mempromosikan suatu mempromosikan
bisnis/usaha] suatu
bisnis/usaha

Lebih dari
setengah
Pengetahuan ide dan
responden
Peluang Usaha
memiliki
[Saya memiliki
pemikiran untuk
pemikiran untuk
8 4 9 10 7 mengkreasikan 56,7 43,3
mengkreasikan
produk dalam
produk dalam
menciptakan
menciptakan
permintaan/pas
permintaan/pasar]
ar

setengah dari
Pengetahuan tentang responden
aspek-aspek usaha memahami
[Saya memahami segala aspek
segala aspek dalam dalam dunia
9 3 12 10 5 50,0 50,0
dunia kewirausahaan kewirausahaan
untuk untuk
mengembangkan mengembangka
usaha] n usaha
Jurnal xxxxxxx Vol. x(No. x): no. hlm - no hlm. Th. xxxx
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/xxx/xxx p-ISSN: xxxx-xxxx
DOI: dx.doi.org/xxx/xxx e-ISSN: xxxx-xxxx

Sebagian besar
Pengetahuan tentang
responden
aspek-aspek usaha
kesulitan
10 [Saya kesulitan 3 9 15 3 60,0 40,0
memahami cara
memahami cara
menganalisis
menganalisis pasar]
pasar
Sebagian besar
Pengetahuan tentang
responden dapat
aspek-aspek usaha
memahami cara
11 [Saya memahami cara 2 10 9 9 60,0 40,0
menghitung
menghitung resiko
resiko yang
yang mungkin terjadi]
mungkin terjadi
Lebih dari
Pengetahuan tentang setengah
aspek-aspek usaha responden dapat
[Saya dapat mengelola mengelola bisnis
12 1 12 1 16 56,7 43,3
bisnis dengan dengan
mengubah tantangan mengubah
menjadi peluang] tantangan
menjadi peluang
Rata-rata 59,8 40,2

Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa presentase rata-rata literasi
kewirausahaan mahasiswa berada pada 59,8 %, presentase yang paling rendah dari literasi
kewirausahaan mahasiswa berada pada menyelesaikan tugas dan memecahkan masalah
pada studi kasus tentang kewirausahaan, dan hampir seluruhnya (83,3%) mahasiswa
mampu memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip kewirausahaan dari guru atau dosen
atau sumber lainnya dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik di bawah ini.
Jurnal xxxxxxx Vol. x(No. x): no. hlm - no hlm. Th. xxxx
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/xxx/xxx p-ISSN: xxxx-xxxx
DOI: dx.doi.org/xxx/xxx e-ISSN: xxxx-xxxx

Profil Literasi Kewirausahaan Mahasiswa

Sebagian besar responden kesulitan memahami cara menganalisis pasar

Lebih dari setengah responden memiliki pemikiran kreatif mempromosikan suatu bisnis/usaha

Lebih dari setengahnya responden dapat menyusun anggaran dan rencana bisnis

Sebagian besar responden dapat memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip kewirausahaan dari guru atau dosen atau sumber lainnya dengan baik
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini diberikan kepada 30 mahasiswa sebanyak 12 pertanyaan


yang dibagikan menggunakan g.form. kemudian hasil yang respon yang didapatkan dari mahasiswa
ternyata hasil positif pada 59,8 %, yang artinya sebgaian besar mahasiswa dapat menjawab 12
pertanyaan yang diberikan. Namun Sebagian kecil mahasiswa tidak dapat menjawab 12 pertanyaan
tersebut dari data yang dihasilkan 40,2% , maka dari itu untuk menumbuhkan minat mahasiswa
terhadap kewirausahaan tercapainya capaian pembelajaran dengan kurikulum yang berkaitan
dengan kewirausahaan. Agar hasilnya dapat lebih maksimal lagi.

Daftar Pustaka

Sikap Berwirausaha, P., Subjektif, N., Kewirausahaan, P., Intensi, T., Nadin, B., Pratana, K., &
Margunani, . (2019). Economic Education Analysis Journal. EEAJ, 8(2), 533–550.
https://doi.org/10.15294/eeaj.v8i2.31489
Sirait, E., Ani Dyah Setyoningrum, A., Studi Nautika, P., Nautika, J., & Maritim Negeri Indonesia Jl
Pawiyatan Luhur, P. I. (n.d.). EVI SIRAIT, ARI ANI DYAH SETYONINGRUM 87.
Sukma, P., Wardhani, N., Nastiti, D., & Artikel, S. (2023). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA.
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(2), 177–191. https://doi.org/10.37478/jpm.v4i2.2622
Nasehudin, T. S., & Gozali, N. (2012). Metode penelitian kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai