TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Jurnal Rujukan Chairul Insani Ilham & Wawan Darwan (2015)
Penjelasan secara ringkas dari jurnal penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan tergambar pada tabel 2.1
dibawah ini.
Tabel 2.1
Rujukan penelitian untuk variabel biaya operasional penyebrangan
Sumber Chairul Insani Ilham & Wawan Darwan (2015)
Penelitian
Judul Keseimbangan Antara Pendapatan Dengan Biaya
Operasional Kapal Penyeberangan Lintas Jangkar-
Kalianget.
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam
menganalisis produktivitas lintasan transportasi barang
dan penumpang Jangkar-Kalianget. Pendekatan ini
Metode Analisis memungkinkan penelitian untuk mengumpulkan dan
menganalisis data kuantitatif, yang dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang kinerja operasional dan
keuangan dari layanan transportasi laut yang diuji.
1. Produktivitas Lintasan: Menilai kinerja lintasan
transportasi dalam hal pendapatan dari
pengangkutan penumpang dan barang.
2. Pendapatan: Menganalisis pendapatan yang
dihasilkan dari layanan transportasi, termasuk
pendapatan dari penumpang dan pendapatan dari
pengangkutan barang.
Variabel
3. BEP (Break Even Point): Menentukan titik impas
Penelitian
dalam hal faktor beban, menunjukkan kapan
perusahaan mencapai titik impas dari segi
penuhannya.
4. Biaya Operasional dan Pendapatan Vessel (BOK>
Revenue): Mengevaluasi hubungan antara biaya
operasional kapal dan pendapatan yang dihasilkan
oleh kapal tersebut.
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog/
Jurnal
article/view/126
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas
lintasan Jangkar-Kalianget mengalami penurunan
pendapatan, baik dari sektor penumpang maupun
pengangkutan barang, sebesar 16,6 persen. Analisis
proyeksi menunjukkan bahwa BEP load factor
sebesar 21 persen dicapai pada tahun 2011. Namun,
pada tahun 2012, perusahaan mengalami kerugian
dalam pendapatan operasional transportasi karena
penurunan produktivitas transportasi kapal.
Hubungan antara penelitian ini dan "Analisis
Perhitungan Biaya Transportasi Kapal Penumpang
Tujuan Surabaya-Balikpapan" dapat ditemukan
Hubungan
melalui beberapa persamaan tema dan fokus
dengan penelitian
penelitian seperti analisis biaya operasional kapal
ini
penumpang, maka dapat terdapat kesamaan dengan
penelitian sebelumnya yang mengevaluasi biaya
operasional dan pendapatan kapal.
Tabel 2.2
Rujukan penelitian untuk variabel biaya operasional
Sumber Muhammad Hadid, Priyo Wibisono (2022)
Penelitian
Analisis Biaya Operasional Kapal untuk Penentuan Tarif
Judul Transportasi Sungai dan Pesisir di Kabupaten Paser,
Kalimantan Timur
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode analisis berdasarkan
Regulasi Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 66 tahun 2019. Metode ini melibatkan
penilaian terhadap Biaya Operasional (BOK) dan jarak
yang ditempuh oleh layanan transportasi sungai dan
pantai. Analisis juga mencakup pemikiran terhadap faktor
beban (load factor) sebesar 60%. Selain itu, penelitian ini
melibatkan penentuan tarif untuk layanan transportasi
sungai dan pantai yang menghubungkan Tanah Grogot
(Senaken), Muara Paser, dan Tanjung Aru.
Variabel 1. Biaya Operasional (BOK): Evaluasi biaya operasional
Penelitian yang melibatkan berbagai faktor seperti bahan bakar,
pemeliharaan kapal, dan biaya operasional lainnya.
2. Jarak Tempuh: Variabel ini mengukur jarak yang
ditempuh oleh layanan transportasi sungai dan pantai
dalam menentukan tarif.
3. Kapasitas Kapal: Kapasitas kapal diukur dalam Gross
Tonnage (GT) dan mencakup kemampuan untuk
menampung penumpang dan kendaraan bermotor roda
dua.
4. Tarif Transportasi: Penelitian ini memfokuskan pada
penetapan tarif transportasi untuk rute Tanah Grogot
(Senaken) – Muara Paser dan Senaken – Tanjung Aru,
khususnya untuk penumpang dan kendaraan bermotor
roda dua.
Jurnal Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume 20, Nomor 4,
November 2022
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya Operasional
(BOK) per tahun untuk transportasi sungai dan pantai di
Paser Regency sebesar Rp. 874,495,665. Tarif transportasi
untuk rute Tanah Grogot (Senaken) – Muara Paser adalah
Rp. 19,101 untuk penumpang dan Rp. 14,824 untuk
kendaraan bermotor roda dua/motor. Sementara itu, tarif
untuk rute Senaken – Tanjung Aru adalah Rp. 47,752
untuk penumpang dan Rp. 37,061 untuk kendaraan
bermotor roda dua/motor.
Hubungan Kedua penelitian, baik yang membahas rute Jangkar-
dengan penelitian Kalianget maupun transportasi di Paser Regency, memiliki
ini fokus pada penetapan tarif transportasi dengan
mempertimbangkan biaya operasional dan faktor-faktor
lain yang memengaruhi keberlanjutan layanan. Keduanya
juga mencoba untuk menyesuaikan tarif dengan regulasi
yang berlaku. Meskipun konteksnya berbeda, keduanya
mengeksplorasi bagaimana tarif dapat dihitung untuk
mendukung keberlanjutan dan aksesibilitas transportasi di
wilayah masing-masing.
Sumber : Muhammad Hadid, Priyo Wibisono (2022)
Tabel 2.4
Rujukan penelitian untuk variabel Teknis Operasional
Sumber Maslina, Muhammad Fauzan (2016)
Penelitian
Analisa Biaya Operasional Kapal Klotok Terhadap
Judul Keselamatan Transportasi Air Pada Pelabuhan
Penyebrangan Balikpapan-Penajam
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
melakukan analisis perhitungan berdasarkan data primer.
Pendekatan ini melibatkan peninjauan langsung terhadap
kondisi objek penelitian, yaitu kelengkapan alat
keselamatan dan prosedur keselamatan transportasi air
pada kapal klotok di Pelabuhan Penyebrangan
Balikpapan-Penajam. Wawancara dengan motoris dan
penumpang kapal klotok juga dilakukan untuk
mendapatkan data yang relevan. Analisis biaya
operasional kapal dan biaya penerapan keselamatan
transportasi air dihitung untuk mengevaluasi dampak
finansial dari langkah-langkah keselamatan tersebut.
Variabel 1. Biaya Operasional Kapal Klotok: Meliputi biaya
Penelitian bahan bakar, pemeliharaan, gaji awak kapal, dan biaya
operasional lainnya yang terkait dengan operasional
kapal klotok.
2. Biaya Keselamatan Transportasi: Biaya yang terkait
dengan penyediaan alat keselamatan penumpang dan
penerapan prosedur keselamatan transportasi air,
seperti pelampung, tali keselamatan, dll.
3. Pendapatan Transportasi Air atau Kapal Klotok:
Pendapatan yang dihasilkan dari layanan transportasi
air menggunakan kapal klotok.
Jurnal Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini tidak disediakan dalam abstrak.
Namun, dari metodologi yang diuraikan, penelitian ini
kemungkinan akan memberikan informasi tentang
seberapa besar biaya operasional kapal klotok, berapa
biaya keselamatan transportasi air yang dikeluarkan, dan
bagaimana hal ini mempengaruhi pendapatan dari
transportasi air.
Tabel 2.5
Rujukan penelitian untuk variabel biaya operasional
Sumber Ramadhani, Achmad Mahdor Alfarizi (2016)
Penelitian
Analisis Dan Perhitungan Biaya Operasional Kapal
Judul Terhadap Tarif Angkutan Kapal Cepat Studi Kasus : Km.
Expres Bahari Lintas Palembang-Muntok.
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode analisis yang
melibatkan survei langsung ke lokasi penelitian, dengan
fokus pada pengumpulan data terkait biaya operasional
kapal cepat KM. Expres Bahari. Analisis biaya
operasional kapal dilakukan untuk menilai sejauh mana
biaya tersebut memengaruhi penentuan tarif. Dalam
konteks ini, penelitian ini mungkin juga melibatkan
analisis faktor muat atau Load Factor untuk menentukan
tarif yang sesuai.
Aidina, L., & Suwandi. (2023). Analisis Proses Pengiriman Barang Ekspor Melalui Transportasi
Laut (Studi Kasus PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang). Sanskara Manajemen Dan Bisnis,
1(03), 182–191. https://doi.org/10.58812/SMB.V1I03.146
Andrew Pradana Putra, Mey Krisselni Sitompul, Tri Mardalena, & Romadani. (2022).
Analisis Keterkaitan Transportasi Laut Dengan Pelabuhan Kargo Teluk Dalam
Untuk Menunjang Kegiatan Perekonomian Masyarakat Penyalai Kecamatan
Kuala Kampar Provinsi Riau. Jurnal JALASENA, 3(2), 57–71.
https://doi.org/10.51742/JALASENA.V3I2.544
Anggrahini, W., Andromeda, V. F., Abritia, R. N., & Sandika Putra, I. M. W. (2022).
Strategi Transportasi Laut Untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Di
Karimunjawa. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 24(1), 11–20.
https://doi.org/10.25104/TRANSLA.V24I1.1947
Efendi, A., & Budiman, D. (2022). Analytical Hierarcy Process (AHP) Pada
Perbandingan Penetapan Pemilihan Moda Transportasi Udara dan Moda
Transportasi Laut. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah
Buton, 8(3), 796–806. https://doi.org/10.35326/PENCERAH.V8I3.2481
Koswara, I. Y., & Faridah, H. (2022). Sosialisasi Kebijakan Pidana dalam Mencegah
Terjadinya Kecelakaan Transportasi Laut Demi Keselamatan dan Keamanan
Pelayaranan Nasional. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 12(2),
110–116. https://doi.org/10.30999/JPKM.V12I2.2106
Kundori, K., & Pranyoto, P. (2023). Implementasi Kebijakan Transportasi Laut dalam
Rangka Pengembangan Sistem Logistik Nasional. Majalah Ilmiah Bahari Jogja,
21(1), 52–60. https://doi.org/10.33489/MIBJ.V21I1.317
Muhammad, I., Sabaruddin, S., & Hakim, R. (2022). Kajian Tingkat Kepuasan Dan
Pengembangan Prasarana Transportasi Laut Di Kota Tidore Kepulauan. Jurnal
Simetrik, 11(2), 485–494. https://doi.org/10.31959/JS.V11I2.857
Mutiara Dewi, A., & Hanty, F. (2022). Kualitas Sumber Daya Manusia Transportasi
Laut Di Revolusi Industri 4.0 Menuju Era Pelabuhan Pintar. Majalah Ilmiah
Bahari Jogja, 20(2), 204–210. https://doi.org/10.33489/MIBJ.V20I2.298
Priadi, A. A., Ari, B., Sugiarto, R., & Nurullah, P. (2022). Biaya Logistik Sektor
Transportasi Laut Dan Pengaruhnya Terhadap PDB Nasional. Jurnal
Transportasi Multimoda, 19(2), 25–34.
https://doi.org/10.25104/MTM.V19I2.2042
Puriningsih, F. S., & KA, S. (2018). Pengembangan Transportasi Laut dalam Upaya
Meningkatkan Konektivitas di Wilayah Nusa Tenggara Timur. Warta Penelitian
Perhubungan, 29(2), 241–252. https://doi.org/10.25104/WARLIT.V29I2.366
Rasyid, M., & Wagola, E. S. (2021). Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan
Alat Transportasi Laut Di Kabupaten Buru Menggunakan Ahp ( Analytic
Hierarchy Process). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 9(1), 10.
Https://Doi.Org/10.24912/Jitiuntar.V9i1.9025
Rusmin, M., Sukowati, D. G., & Tehupeiory, P. (2023). Peranan Transportasi Laut
Dalam Mendukung Pergerakan Orang Di Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota
Sorong. Musamus Journal of Civil Engineering, 5(01), 1–5.
https://doi.org/10.35724/MJCE.V5I01.5025
Sappe, A. R., Manaf, M., & Syafri, S. (2020). Peran dan Strategi Transportasi Laut
Terhadap Konektivitas Antarwilayah di Kabupaten Banggai Laut Provinsi
Sulawesi Tengah. Urban and Regional Studies Journal, 2(1), 1–7.
https://doi.org/10.35965/URSJ.V2I1.199
Wahyuni, T. I. E., Sunusi, S., Jaya, I., & B. N., S. (2020). Analisis Perkembangan
Transportasi Laut Dalam Wilayah Sulawesi Untuk Mendukung Tol Laut. Jurnal
Venus, 7(13), 61–74. Https://Doi.Org/10.48192/Vns.V7i13.242
Yuliani, A., & Lestari, E. M. (2019). Evaluasi Pelayanan Transportasi Laut Dalam
Rangka Mendukung Pariwisata Di Wilayah Nusa Tenggara Barat. Warta
Penelitian Perhubungan, 26(4), 241.
https://doi.org/10.25104/WARLIT.V26I4.903