Anda di halaman 1dari 27

RAJA MALING

Karya : Galih Mulyadi

PARA TOKOH

1
Karta : Seorang perjaka tua yang kesehariannya menjadi maling. Pemarah namun tidak
pernah sama sekali berani melawan perintah ibunya
Maryam : ibu Karta sudah sangat berumur dengan badan yang sedikit membungkuk dan sisa
pamahan yang tidak pernah jauh dari bibirnya
Mali : Anak buah Karta
Karim : Anak buah Karta
Kasim : Anak buah Karta
Kurip : Anak buah Karta
Kutil : Anak buah Karta
Sunarsih : Janda anak Darsih
Darsih : ibu sunarsih
Sumi : Janda
Warga

BAGIAN 1

2
MALAM HARI KARTA DAN KOMPLOTANNYA TERLIHAT TERGESA MELEWATI JALAN
SETAPAK BEBERAPA JAUH DARI UJUNG KAMPUNG. BEBERAPA DIANTARANYA
TERLIHAT MENYANYI DAN MENARI-NARI MERAYAKAN KEBERHASILAN MEREKA
MERAMPOK MALAM INI
PARA : (BERNYANYI)
MALING Karta si raja maling
Paling ganas paling beringas
Siapa berani-berani melawan
Awas, awas kena tebas...

Karta si raja maling


Kumis tebal, badan kekar, muka sangar
Lima ekor sapi betina bisa ia lempar

Karta si raja maling


Jangan bikin ia marah
Jika ia lewat cepat cepat kunci rumah....

Awas.awas kena tebas...

KARTA : Berhenti...!! Berhenti dulu ! (KARIM DKK TERUS BERJALAN) Kerim,


Kasim, Kutil,Kurip !!
KARIM DKK : Ia Tuaq !
KARTA : Kalian hanya mendengar diri saja. Tain meong !
KASIM : Maaf tuaq. Lagi pula kitakan sedang gembira. Merayakan keberhasilan kita
malam ini !
KARTA : Banyak omong ! Belahoq ! (TERDIAM SEJENAK) Sekarang coba perlihatkan
hasil curian kalian malam ini ! Karim !
KARIM : Beberapa perhiasan emas dari rumah pak haji samping jembatan itu Tuaq.!
KASIM : Saya tadi sempat masuk di tokonya si cina sipit dekat pertigaan itu Tuaq. Saya
dapat ini (MEMPERLIHATKAN SEBUAH DOMPET)

3
KARTA : Coba kamu buka isinya !
KASIM : Dompet ini tebal tuaq, saya yakin isinya pasti banyak Tuaq ! (MEMBUKA
DOMPET TERLIHAT BEBERAPA UANG LEMBARAN SISINYA KERTAS)
KARTA : Meong jamak kamu ! sekarang kamu makan sendiri itu kertas, Kasim !
KURIP : Kami juga belum tahu karung ini isinya apa Tuaq, tapi saya yakin barang
berharga !
KUTIL : Ia Tuaq ! Soalnya tadi kami sempat tarik-tarikan dengan si pemilik barang ini.
Sepertinya dia sangat menjaga barang-barang dalam karung ini.
KARIM : Memangnya siapa pemilik karung itu !
KURIP : Toko cat ijo samping jembatan.
KASIM : Eee Belahoq itukan toko baju rombengan Kurip !
KARTA : (MARAH DAN LANGSUNG MEBONGKAR ISI KARUNG. IA SANGAT
GERAM KETIKA KARUNG TERSEBUT HANYA BERISI BAJU
ROMBENGAN DAN PAKAIAN DALAM) Kurip Kutil..apa ini !!
KARIM : Mungkin makudnya mau di bawa pulang untuk istrinya Tuaq !
KARTA : Sudah diam..pokoknya kalian semua belahoq! Mali...mana Mali ! Mana Mali !
KARIM : Ia mana Mali, Sim ?
KASIM : Kurip mana Mali ?
KURIP : Kutil, kamu tidak lihat Mali ?
KUTIL : Tuaq, Tuaq tau tidak Mali dimana ?
KARTA : Meooong !! saya sedang bertanya Mali dimana kalian malah balik nanya ! sialan
! (MENGELUARKAN GOLOKNYA SANGAT MARAH IA MENEBAS
BATANG PISANG DI DEKATNYA. AKAN TETAPI BATANG PISANG
TERSEBUT TIDAK BISA TUMBANG. ANAK BUAHNYA BERUSAHA
MENAHAN TAWA). Apa...mau menertawakan saya ! Karim, Kasim, Kurip,
Kutil !
KARIM DKK : Tidak tuaq (BERUSAHA SEKUAT TENAGA MENAHAN TAWANYA. )
DARI JAUH TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA BEBERAPA ORANG WARGA YANG
BERTERIAK MALING MEMBUAT MEREKA HARUS SEGERA BERSEMBUNYI.
PARA WARGA : (DARI LUAR PANGGUNG) Maling...rampok.....maling....rampok....
WARGA 1 : Maling....Maling.....tolong....
WARGA 2 : Merakakan bawa golok besar-besar. Berarti mereka bukan maling mereka itu

4
perampok..
WARGA 1 : Rampook...rampokk..tolong....
WARGA 3 : Tetapi mereka tidak membunuh. Berarti mereka bukan perampok ?
WARGA 4 : Ya sudah kita bagi-bagi. Kami berdua teriak maling sisanya teriak rampok...
PARA : Maling rampok , rampok maling....
WARGA Tolong..tolong ada maling di sini..
Tolong..tolong juga perampok di sini

WARGA 1 : Sudah-sudah malah pada nyanyi. Kalian yakin para maling rampok itu lari ke
arah sini !
WARGA 2 : Saya sangat yakin seratus persen !
WARGA 3 : Saya juga melihat dengan mata kepala sendiri mereka tergesa-gesa melewati
perempatan kemudian mereka ke arah sini.!
WARGA 4 : Mereka membawa golok dan salah seorang membawa karung, kelihatannya
berat !
WARGA 1 : Jangan-jangan si Sumi yang meraka masukkan dalam karung itu ?
WARGA 4 : Ia bisa jadi, soalnya karung itu terlihat berat dan ukurannya besar !
WARGA 2 : (MENEMUKAN BEBERAPA PAKAIN YANG TERSERAK TIDAK JAUH
DARI DEKAT MEREKA BERDIRI) Coba lihat ini..Astagfirullahhalazim
ternyata perampok itu benar-benar jahat !
WARGA 3 : Ya Ampun Sumi, uuu anakku.....(SAMBIL MEMELUK BEBERAPA
PAKAIAN YANG TADI TERSERAK)
WARGA 4 : Kejam sekali mereka !
WARGA 1 : Benar-benar tidak berprikemanusiaan ! sabar ya bu Romlah....!
WARGA 3 : Bagaimana saya bisa bersabar Bu ! Sumi Sumi....kasian sekali nasibmu Nak,
jadi janda sudah tiga kali,pergi jadi TKI ditipi teman sendiri, sekarang begini
lagi nasibmu....
WARGA 1 : Tapi, sudah pasti apa tidak ini pakainnya Sumi ?
WARGA 3 : (TERSADAR) seingat saya tadi magrib Sumi pake baju kuning ? ia kuning !
WARGA 2 : Inikan merah !
WARGA 4 : Berarti bukan Sumi !
WARGA 2 : Berarti ada perempaun lain yang mereka bawa lari ?

5
WARGA 1 : Wah ini benar-benar meresahakan. Sebaiknya kita lebih baik pulang dulu. Kita
laporkan ke RT baru nanti mereka mengerahkan petugas keamanan untuk
menangkap komplotan pencuri itu.
WARGA 3 : Tapi anak saya bagaimana ?
WARGA 4 : Kita laporkan dulu ke petugas keamanan nanti mereka yang akan mengejar
mereka. Bukannya ibu lihat sendiri pakain-pakaian ini. Kamu mau pakain kamu
juga ikut di serakin mereka ?
WARGA 2 : Ayo kita balik....!
MEREKA SEMUA AKHIRNYA MEMUTUSKAN UNTUK PULANG.
BEBERAPA SAAT BERSELANG KARTA DAN KOMPLOTANNYA
KELUAR DARI PERSEMBUNYIANYA.
KARTA : (SANGAT MARAH) Meong jamaq!! Ini pasti pekerjaan Mali ! sudah aku duga
pasti dia macem-macem dengan janda itu lagi ! eeeeh....Belahoq ngonong !
DARI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA SEORANG GADIS YANG
DITARIK PAKSA
KARIM : Ini pasti Mali tuaq !
SUMI : Sumi tidak mau ! Sumi mau pulang ! Inaaaaq..!
MALI : Ayolah jangan berteriak begitu deq Sumi.....yakinlah sama Kak Mali. Kak Mali
akan bawa deq Sumi pulang ke rumah kita.
SUMI : Tidak. Walaupun sumi janda sumi tidak sudi bersuami seorang maling !
MALI : Jangan salah. Bahwa banyak sekali perempuan mengidolakan suami seorang
maling. Karena maling itu gagah, berani, jantan dan beruang !
KARTA : (MENODONGKAN PARANG DI LEHER MALI)
MALI : Ampuun...ampuun....(SANGAT KETAKUTAN) Berani sumpah saya tidak
pernah ngapa-ngapain janda ini ! sumpah !
KURIP,KUTIL : Katanya pemberani !
KARTA : Tain meong kamu ! Belahoq ! tidak ada lain bebalu bebalu lonto di kepalamu ?
kita sedang maling Mali !
MALI : Ia Tuaq maaf. Tadi saya cuman bermaksud mencuri gelang gadis ini ?
KARIM : Gadis ?
MALI : Ia janda ini. Tapi tidak bisa dibuka. Daripada tidak dapat apa-apa ya sudah saya
bawa sekalian orangnya.

6
KASIM : Benar kamu cuman mau mencuri gelangnya !
MALI : Sumpah saya tidak cuman mau mencuri gelangnya sama saya anu sedikit
(RAGU)
KURIP.KUTIL : Anu..kamu anu perempuan ini ? wih Tuaq dia sudah benar-benar merusak nama
baik komplotan kita tuaq ! dia meng-anu perempuan ini !
KARIM DAN : Masak kita mencuri dia malah meng-anu perempuan ini..!
KASIM
MALI : Konspirasi kalian !! (SANGAT MARAH LANGSUNG MENGELUARKAN
GOLOK HENDAK MENYERANG KARIM DKK. KARIM JUGA TIDAK
TINGGAL DIAM HINGGA MEREKA BERGUMAL)
KARTA : Balahoq...!! sudah ..!
SUMI : Sudah (MENANGIS DAN MEMBUAT PERKELAHIAN MEREKA
TERHENTI SEKETIKA) Dia tidak sudah berbicara jujur...tapi..
KARIM DKK : Tapi apa...?
SUMI : Tapi dia juga boong...
KURIP : Berari benarkan dia sudah meng-anu kamu ?
MALI : (MARAH)
SUMI : Ia dia memaang sudah meng-anu saya tadi..tapi tunggu dulu jangan berfikir
negatif dulu. Tadi dia mau mencuri perhiasan saya. Tapi lama kelamaan dia
malah mau mencuri anu saya..
KUTIL KURIP : Tukan di mencuri anu....anu itukan maksudnya ini Tuaq !
KARTA : (SANGAT MARAH) Inilah salah satu alasan mengapa saya begitu alergi dengan
mahluk yang namanya perempuan !! cepat katakan atau batang pisang ini saya
tebas !!
SUMI : Ia Tuan. Dia malah mau mencuri anu saya...anu hati saya..! dia mau mengajak
saya kawin !
KARIM DKK : (TERTAWA)
SUMI : Ada apa ? kenapa kalian ketawa ?
KARTA : Sebelum alergi ku bertambah. Mali cepat bawa perempuan ini kembali
kerumahnya. Meong !!
MALI : Tapi Tuaq !
KARTA : Tapi apa ?! kamu mau bawa dia pulang.?

7
KARIM : Kamu sudah lupa kalau anumu sudah tidak berfungsi lagi Mali !
KASIM
MALI : Kalian memang tidak pernah bisa melihat kawan kalian bahagia. (KEPADA
KARTA) Tapi tuaq bagaimana kalau saya sampai ketahauan dan tertangkap
warga !
KARTA : Saya tidak peduli ! semoga saja kamu mati digebuk warga ! meong...sudahku
bilang kalau kita sedang maling taruh dulu wanita itu dikantong celana, jangan
bawa di kepala kalian. Kalau wanita sudah terlalu banyak ruang kalian berikan
di kepala hancur semuanya !! racun !! puuih...(PERGI)
KURIP,KUTIL : Mampus rasain sana..!
KASIM : Makan sana sendiri haha.... !
KARIM : Awas jangan suka meng-anu anukan anak orang !
MALI : Bangke kalian ! hmm pantes saja sampai hari ini tuaq Karta masih jadi perjaka
tua. Hmm sauatu hari dia akan menyesal punya penyakit alergi pada wanita !!

LAMPU PADAM

BAGIAN II

TIDAK JAUH DARI PEKARANGAN RUMAH KARTA TERLIHAT SEDANG


MEMPERSIAPKAN TAK-TIK UNTUK BISA MELANCARKAN AKSINYA MALAM INI.
KARTA : Pokoknya malam ini saya tidak mau rencana kita ini gagal ! ingat tidak ada lagi
saya mendengar alasan bahwa rencana kita gagal gara-gara wanita.
MALI : Kalau bebalu Tuaq !
KURIP,KUTIL : Belahoq ! wanita dan bebalu ya sama saja !

8
MALI : Ya mungkin saja bebalu boleh?
KARTA : (MARAH) kalau dalam kepalamu masih ada bebalu lebih baik kamu pulang
tidur dan jangan pernah jadi maling ! tain meong. Kamu sudah lupa bagaimana
bebalu yang kamu beberapa malam lalu hampir saja membunuh kita semua. Itu
gara-gara apa !
MALI DKK : Gara-gara bebalu.
KARTA : Sudah ! pokoknya saya tidak mau lagi ada bebalu dalam rencana kita. Kerena
setiap kali ada bebalu rencana kita pasti gagal. Ayo sekarang kalian semua
bersiap-siap ! periksa senjata kalian.! (KETIKA SEDANG ASIK
MENYIAPKAN PERLENGKAPAN DARI LUAR TERDENGAR
TERIAKAN)
MARYAM : Karta.....Karta......kemana anak ini?
MALI : Hmm bebaIlu !
KARIM : Pasti rencana kita gagal !
KARTA : Jangan kurang ajar kalian. Itu inaq saya !
KURIP KUTIL : Tapikan janda juga tuaq !
KARTA : Meong..sudah,..pokoknya saya tidak mau tahu nanti kalau ibu saya kesini jangan
pernah ada yang menyebut-nyebut maling !
IBU : (MASUK DENGAN PAMAHAN DAN SENTER DI TANGANNYA) di sini
ternyata kamu. Sudah capek sekali inaq cari ternyata kamu di sini. Kalian
ngapain di sini !
KARTA : Anu...!
IBU : Karim, Kasim, kutil, kurip, mali ? (SEMUA DIAM) kenapa kalian diam ?
MALI : Kami mau pergi Mema.... !
SEMUA : (MEMELOTOTI MALI)
MALI : Memaling eh memancing maksdunya Inaq...
SEMUA : Aaa ia kami mau pergi memancing inaq !
IBU : Memancing-memancing saja yang kalian kerjakan. Itu makanya muka kalian
kayak cumi-cumi. Karta berapa kalai ibu bilang sama kamu, kalau malam
Minggu itu coba kamu pergi midang. jangan hanya memancing terus yang kamu
kerjakan. Coba lihat inaqmu ini sudah tua ! kalau inaqmu ini sudah tidak ada

9
siapa yang akan mengurusmu ? (SAMBIL SESEKALI MEMPERBAIKI
PAMAHAN DAUN SIRIH DI BIBIRNYA)
KARTA : Makanya jangan bicarakan mati dulu inaq.?
IBU : Yok kamu ini. Ya kalau sudah tua, rambut putih seperti inaqmu ini ya sudah
dekat dengan lubang kubur. Kamu mau mati sebelum kamu menikah ?
MALI : Kasi tahu dia inaq kalu di dalam wanita itu ada syurga !
KARTA : Mali !
MALI : Syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu? Ibukan wanita Tuaq !
SEMUA : Betul itu..
KUTIL, : Betul katanya inak itu Tuaq. Dunia ini sudah semakin tua. Jadi penyakit alergi
KURIP wanita itu harus di hilangkan !
KARTA : Kurip kutil meong !
IBU : oo..jadi kamu punya penyakit alergi melihat wanita ! pante sampai setua ini
kamu belum belum bisa kawin !
KARTA : Inak....jangan denger meong-meong ini !
IBU : Sudah pokoknya inaq tidak perduli. Seminggu lagi kamu harus bawaain inaq
pulang seorang menantu !
KARTA : Astaga..tapi !
IBU : Tidak ada tapi-tapian. Kalau seminggu lagi kamu tidak membawakan inaq
pulang seorang menantu. Lihat rupa inaq tidak akan bangun-bangun. Penyakit
asam uratku agar semakin parah. Kolesterolku akan semakin tinggi.
KARTA : Makanya jangan bicara seperti itu inaq!
IBU : Ya Allah kabulkan do’aku ini jika ia tidak membawakan aku pulang seorang
menantu
KARTA : Ia..ia saya bawaain.tapi jangan berbicara seperti itu lagi.
IBU : (TERSENYUM PUAS) hehe...begitu donkg . itu baru namnya anak inaq
Darsih .pemberani ! gagah ! tinggi, besar ! tapi hitam !
MALI : Berarti penyakit alergi tuaq sudah hilang sekarang...
KARTA : Penang belahoq !
IBU : Oya Mali, karim, kutil dait kamu kurip. Pokoknya kalian harus menemani
memaling pergi.
KUTIL : Memang dari dulu kita selalu maling bersama-sama !

10
KARTA : Maskudnya kalau ada yang pergi maling kita selalu ikut membantu. Maling istri
mereka maksudnya Inaq.
IBU : Owh ia. Saya kira kalian mencuri sapi orang (KEPADA ANAKNYA) Karta
kamu ingat Sunarsih ?
KARIM : Sunarsih ?
MALI : Pasti bebalu.
KASIM DKK : Bebalu ?
IBU : Bebalu bebalu. Biarkan bebalu tapi bener. Kalian tahu gadis gadis sekarang
seperti cabe !
KASIM : Cabe-cabean?
IBU : Dikasih tahu malah melawan. Seperti cabe. Makanya pakain mereka bolong
sana bolong sini. Lebih baik mencari bebalu tapi masih gadis.daripada mencari
gadis tapoi janda.
KARIM : Inaq ! tapi !
IBU : Tidak ada tapi-tapian. Kalau kamu tidak mau Sunarsih itu ada gadis. Selemah
yang jula pelecing deket mosholla.
KARIM : Tapi..
IBU : Banyak tapimu ya ! mau lihat inaq sakit setahun-tahun di atas tempat tidur !
Karta aku mau menggendong cucu biar ada teman inaq main-main di rumah!
KARIM : Sepertinya kita harus berubah target malam ini ?
KASIM : Ndak jadi kita mencuri sapi ?
KURIP KUTIL : Jadinya kita mencuri janda !
MALI : Berhenti penyakit alergi wanita tuaq Karta !!
KARTA : Meooooong....mengong..mengong...belahok kalian semua. Cepat berfikir dan
tolong bantu saya !! (SANGAT MARAH)

LAMPU PADAM

11
BAGIAN 3

KEJADIAN INI BERLANGSUNG DI RUMAHNYA SUNARSIH. SEBUAH RUANG TAMU


SEDERHANA DENGAN PRABOT-PRABOT YANG JUGA SEDERHANA. KARTA TERLIHAT
SANGAT CANGGUNG KETIKA DIPAKSA DATANG OLEH IBUNYA UNTUK MENEMUI
SUNARSIH
Karim : Permisi.....ada orang yang punya rumah.
Karta : Ada bahasa yang lebih sopan tidak?
Mali : Permisi...selamat malam.
Karta : Nah itu lebih bagus. Oya bagaimna penampilanku. Apakah sudah meyakinkan.

12
Mali : : Cukup. Tapi seandainya mukanya bisa lebih putih sedikit pasti tuaq akan terlihat
lebih ganteng.
Karta : Meong ! memang muka saya hitam dari dulu !
Karim : Astaga. Tuaq kita kesini untuk midang bukan mau maling. Kenapa tuaq masih
bawa golok.
Karta : Ini untuk jaga-jaga barangkali nanti ada penjaga rumah ini yang macem-
macem ! ayoo panggil lagi..tapi sebentar dulu. Aah kenapa badanku gemetar
seperti ini !
Mali : Sudahlah Tuaq. Santai, tenang ini kita sedang berhadapan dengan
perempuan.tepatnya seorang janda jadi tidak boleh tegang duluan. Kalau baru
pertemuan pertama tuaq sudah tegang bah kacau nanti.
Karim : Betul tuaq, tuaq sudah pernah berhadapan dengan beratus-ratus laki-laki gagah
dengan golok mereka. Tuaq sudah mengalahkan semua kejahatan malam masak
berhadapan dengan seorang wanita tuaq harus gugup.
Karta : Sudah saya bilang sama kalian lebih baik saya berhadapan dengan seratus laki-
laki bersenjata lengkap daripada berhadapan dengan seorang wanita.
Mali : Permisi.....selamat malam !
Karim : Assalamualaikum.......ada orang di dalam ?
Karta : Ya ampuun..inaaak.....
Darsih : Iya tunggu sebentar....
Mali : Nah..sepertinya itu suara sunarsih.
Karta : (AKAN KELUAR) kalian dulu yang masuk. Aku akan menunggu di luar.
Karim : Adduh tidak boleh begitu tuaq. Kan tuaq yang harus bertemu. Permisi...
Darsih : Ia tunggu sebentar...
Karta : Meong...yang jadi raja maling siapa? Kenapa kalian mengatur saya (AKAN
KELUAR)
Mali : (MENAHAN) kita tidak sedang maling tuaq..
Darsih : (KELUAR DARI DALAM RUMAH) oya mohon maaf kalau lama menunggu.
Mau cari siapa?
Karta : Ya ampuun inaaq....(KAGET MELIHAT YANG MUNCUL TERNYATA
ORANG TUA)
Darsih : Ada apa ? ada yang aneh?

13
Mali : Ah tidak ibu..eh nenek ? teman saya ini memang sedikit penyakitan..
Darsih : Oya silakan duduk.
Karim : Ia terimaksih bu, eh nek ?
Karta : (MENARIK MALI) Meong..ayo kita pulang !
Mali : Lho kok pulang tuaq?
Karta : Ee blahoq. Masak kamu mau suruh aku kawin sama nenek nenek. Meong
kamu !
Karim : Tapikan ini perintah inak tuaq? Bisa jadi yang tadi itu ibu atau neneknya..
Karta : Pokoknya saya serahkan pada kalian saya tunggu diluar. Kalau nenek tua itu
yang namanya Sunarsih. Silakan kamu yang nikah sama dia
Mali : Tidak bisa begitu sih tua. Begini-begini juga saya masih normal. Masak mau
kawinin nenek-nenek !
Karta : Saya tidak mau tahu saya tunggu diluar (BERGEGAS KELUAR)
Darsih : Lho kenapa masih berdiri. Silakan duduk. (KARIM DAN MALI DUDUK).
Saya kira tadi kalian bertiga. Mana teman kalian satu lagi ?
Karim : Di luar Bu, Nek.
Mali : Ee dia sakit perut !
Darsih : Oo begitu, oya ada keperluan apa kalian malam-malam begini datang kerumah
saya?
Mali : Oya...kami. saya mau bertemu dengan Sunarsih. Apakah ibu yang bernama
Sunarsih?
Darsih : Ooh Sunarsih. Dia anak saya. Dia masih di kamarnya. Sebentar saya panggilkan.
Oya kalau boleh tahu kalian ini siapa, maksudnya mungkin saja temannya
Sunarsih. Soalnya anak saya sudah lama tidak mau bertemu laki-laki semenjak
ia dikecewakan mantan suaminya dulu.
Karim : Saya Karim dan teman saya Mali. Kami keluarganya inaq Maryam.
Darsih : Oh anak Mareyam. Ya sudah tunggu sebentar. Tapi ingat sekali lagi anak saya
jarang sekali mau bertemu laki-laki. Kalau sekarnag dia mau keluar jangan
sekali-kali kalian berani mecam-macam. Ingat kalau anak saya kenapa-kanapa
kalian akan berhadapan dengan saya. Narsih....Narsih...(MASUK)
BEBERAPA SAAT BERSELANG KELAUR BERSAMA DARSIH. DARSIH
TERLIHAT CANTIK TETAPI TERLIHAT SANGAT PENDIAM.

14
Karim Mali : (TERBENGONG MELIHAT KECANTIKAN SUNARSIH)
Darsih : Sunarsih...ini keluarganya Maryam yang ibu pernah ceritakan dulu. Mereka
datang untuk mengunjungi kamu. (KEPADA MALI DAN KARIM) Ya sudah
kalian lanjut dulu. Ibu tinggal ke belakang sebentar.
Mali : Saya Karta anak satu-satunya inaq Maryam..
Karim : Saya Karta anak satu-satunya inaq Maryam. (HENDAK MENYALAMI
SUNARSIH NAMUN TIDAK DI BALAS)
Sunarsih : Siapa sebenarnya yang bernama Karta?
Mali, Karim : Saya ! (HAMPIR BERKELAHI)
Sunarsih : Hentikan ! siapa sebenarnya putra Inaq Maryam !
Mali, Karim : Saya, saya....! (HAMPIR BERKELAHI)
Karta : (SETELAH SEBELUMNYA HANYA MENGINTIP DARI JENDELA,
MASUK DAN MENARIK KARTA DAN MALI )Meong kalian ! Kenapa kalian
malah mengaku-ngaku jadi karta hah ! mau golok ini main-main dileher kalian?!
Ayo kita pulang !
Karim : Lho kok pulang Tuaq?
Karta : (SETENGAH BERBISIK) Jangan banyak ngomong, lihat ini badanku
gemetaran semua !
Mali : Ee sebenarnya dia adalah Karta Sunarsih !
Karim : Ia saya karim dan dia Mali, sahabatnya. (MENDORONG KARTA
MENYALAMI SUNARSIH KEMUDIAN MEREKA KELUAR
MEMBIARKAN KARTA DAN SUNARSIH BERDUA)
Karta : Mali, Karim ! kurang ajar ! kesini kalian (BEBERAPA SAAT BERSELANG
MENCOBA MEMBERANIKAN DIRI MENYALKAMI SUNARSIH)
Sunarsih : (MENOLAK)
Karta : (MUNDUR DAN SANGAT MARAH) inilah yang membuat saya sangat
membenci mahluk yang bernama perempuan Mali ! meooooong !!
Sunarsih : Pengecut, kalau memang kamu Karta kenapa kamu harus bersembunyi di luar !
Karta : (TIDAK BISA BERKATA APA-APA)
Mali : Ampuun....ayo tuaq tunjukan.(KEPADA KARIM) Sepertinya kita harus
menjauh Rim.
Karta : Mali, karim mau kemana kalian belahoq ! (TIDAK BISA BERKATA APA-APA)

15
Sunarsih : Silakan duduk kalau mau duduk ! (TERDIAM BEBERAPA SAAT) ada tujuan
apa Anda berkunjung ke rumah saya.
Karta : Aa...saya mau...
Sunarsih : Mau apa?
Karta : Mau mampir sebentar kebetulan tadi lewat di jalan setapak. Dan kebetulan ibu
saya bersahabat dengan ibumu. Ia begitu !
Sunarsih : Kalau begitu silakan duduk. Anda mau dibuatkan kopi atau teh.
Karta : Campur susu...
Sunarsih : Mohon maaf hanya ada kopi dan teh. Karena dirumah ini tidak ada yang doyan
susu
Karta : Ia maksudnya kopi.
Sunarsih : Baiklah tunggu sebentar. Oya kopinya yang manis, sedang atau yang pahit
Karta : Campur susu.. (SANGAT GUGUP)ah maksud saya kopi yang tanpa gula tapi
banyak kopinya.ia begitu !
Sunarsih : (MASUK)
Mali : (DARI LUAR) kenapa Tuaq meminta kopi tanpa gula ?
Karim : Pasti pahit tuaq.
Karta : Saya bilang apa tadi ?
Mali : Kopi yang tanpa gula banyak kopi !
Karta : Ampuuun!
Karim : Sudah kedung Tuaq ! jangan sekali-kali bilang kopi buatannya tidak enak !

Sunarsih : Silakan diminum !


Karta : (MEMINUM KOPI)
Sunarsih : Bagaimana ?
Karta : Enak..manis. terima kasih.
Sunarsih : Bukannya kopi yang Anda minta tanpa gula,dan kopinya lebih banyak. Kenapa
bisa rasanya manis.
Karta : Aa..ya saya memang memiliki kebiasaan minum kopi tanpa gula. Ia begitu !
Sunarsih : Maksud saya kenapa bisa Anda merasakan manis?
Karta : Ia manis sangat manis. Anda sangat manis (TANPA SADAR
MENGUCAPAKAN KATA-KATA INI)

16
Sunarsih : (TERLIHAT SEDIKIT KIKUK DAN SEDIKIT TERSENYUM MELIHAT
KEKONYOLAN KARTA)
DARI DALAM TERDENGAR SUARA DARSIH MEMANGGIL ANAKNYA.
SUNARSIH MASUK KARTA KEMUDIAN MEMBUANG KOPI
DIMULUTNYA DAN MEMAKSA KARIM DAN MALI MENGAHBAISKAN
KOPI PAHIT TERSEBUT.
Sunarsih : (KELUAR MEMBAWA SEPIRING PISANG GORENG) oya ini ada pisang
silakan. Kopinya sudah habis?
Karta : Ia terima kasih.kopinya sangat enak jadi saya tidak terlalu bisa tahan. Makanya
saya habiskan.

BEBERAPA SAAT KEDUANYA TERDIAM.


Karta : (TIDAK TAHU HARUS BERKATA APA-APA, HANYA MEMANDANG
SUNARSIH SESEKALI. SESEKALI PANDANGAN MEREKA
BERTEMU.SUARA NYAMUK YANG BETERBANGAN DI DEKAT
MEREKA SESEKALI JUGA MENJADI PENGANTAR BERTEMUNYA
PNDANGAN MEREKA. DAN SANGAT MENEGANGKAN KETIKA TANPA
SENGAJA MEREKA MENEPUK SEEKOR NYAMUK HINGGA TANPA
SENGAJA TANGAN MEREKA MENEPUK DITEMPAT YANG SAMA.
SUNARSIH TERSENYUM MALU DAN KARTA SANGAT SALAH
TINGKAH. AKAN TETAPI, ADEGAN ROMANTIS INI TIBA-TIBA SAJA
RUSAK KETIKA PANDANGAN KARTA TIBA-TIBA SAJA TERTUJU PAD
KALUNG EMAS YANG DIPAKAI SUNARSIH)
Sunarsih : Kenapa anda memandangku seperti itu ?
Karta : Ah tidak apa-apa.! (TERUS MEMANDANGI KALUNG KEMUDIAN DARI
UJUNG KAKI SAMPAI UJUNG RAMBUT SUNARSIH)
Sunarsih : (MERASA TIDAK ENAK DENGAN CARA KARTA MEMANDANGNYA)
Anda jangan kurang ajar ! tolong jaga pandangan Anda ! dasar tua tidak tahu
diri !
Karta : Tolong jaga omongan Anda !
Sunarsih : Kenapa Anda memandang saya seperti itu ? jangan mengira karena saya sendiri
di sini Anda bisa bebas memandang saya.! Kalau Anda memang mengagumi
17
saya tolong katakan jangan memandang seperti itu !
Karta : Ada masalah apa dengan pandangan saya ! ini mata, mata kepunyaan saya !
Sunarsih : Tapi yang Anda pandangi tubuh saya !
Karim : (MASUK) Tuaq !
Mali : (MASUK) perempuan jangan dilawan keras seprerti itu Tuaq. Perempuan itu
macam telur tuaq cepet pecah...
Karta : Diam kalian. Belum tau siapa saya rupanya ini perempuan!
Mali, Karim : (MUNDUR KETAKUTAN)
Sunarsih : Saya tahu Anda. Bahwa dalam beberapa menit Anda di sini saya sudah bisa
membaca bahwa Anda adalah laki-laki kurang ajar yang tidak bisa menghargai
wanita ! dasar laki-laki tua !
Karta : Saya masih perjaka !
Sunarsih : Perjaka tua !
Karta : Lebih baik perjaka tua daripada harus menjadi seorang janda !!
Mali, Karim : Tuaq !
Karta : Diam !! biar janda ini mengerti bahwa ada yang harus ia bayar ketika dia berani
menghina Karta si raja maling!
Sunarsih : Ia saya memang seorang janda (MENANGIS) tapi saya belum di sentuh sama
sekali. (MASUK)
Mali : Dia menangis !
Karta : Dan masuk kamar !
Karta : Sunarsih....aaaah !!! (KESAL) ini gara-gara kalian !
Mali, Karim : Lho, kok jadi kita yang salah ?
Karta : Aaah. Kalian tahu aku tidak bisa berkata apa-apa. Itu sebabnya aku benci bicara
pada wanita. Apalagi ketika melihat wanita itu tadi. Tiba-tiba saja aku melihat
matanya. Ia matanya itu tajam sekali. Sepertinya tatapan matanya mnyumpal
semua yang mau keluar dari mulut ini. Tiba-tiba saja aku merasakan dada ini
penuh sesak.
Mali : Kemudian meminta kopi pahit !
Karta : Maksudku sedikit kopi banyak gula !
Karim : Tapi terbalik !
Karta : Itulah seketika saja janda itu membuat dada ini benar-benar penuh. Semua yang

18
mau keluar dari mulut ini seperti tersumpal. Kalaupun dia keluar yang keluar
malah kebalikannya.
Mali : Lantas, pandangan Tuaq juga terbalik tadi.
Karta : aku juga tidak mengerti Mali ! aku mau memandang matanya tapi tidak kuat ya
sudah aku turun, ke bibirnya juga tidak mampu lihat senyumnya itu,aku turun
lagi ke leher nah di sana ada kalung emas ya sudah namanya naluri seorang
maling. !
Karim : Sudah kukira pasti niat mencuri kalung itu yang ada dipikiran Tuaq!
Mali : Tapi dia mengira Tuaq memandang bagian-bagian tubuhnya yang lain.
Karim : Dan satu lagi. Sepertinya dia sangat terluka ketika dipanggil janda.
Karta : Aaah....(TIDAK MAMPU MEMBENDUNG PERASAANNYA) wanita itu
masih di sini Mali. Dia masih membuat dadaku sesak..! ah sekarang dia
menangis dan masuk kamarnya. Ini dosa kalian !
Mali,karim : Dosa kami !
Karta : Pokoknya salah kalian titik ! diam !! jangan bicara lagi kalain meoong !!
Sudah ! pokoknya aku harus bertemu dia lagi ! bagiamanapun caranya. Aku mau
perempuan ini (HENDAK MASUK. NAMUN TIBA-TIBA MUNCUL
DARSIH DENGAN SEBUAH PARANG BESAR)
Darsih : Kalian apakan anakku. Kaliaan apakan anakku !! (MENGELUARKAN
JURUSNYA) ayo jangan hanya berani sama anakku. Kalau kalian memang
benar-benar laki-laki lawan aku. Ni Darsih ! pernah 5 kali juara silat tingkat
kampung !
Karta : Maaf bu ini saya tidak bermaksud...
Dsrsih : Alah banyak alasan.! Sudah saya bilang pada kalian anakku itu sudah lama tidak
mau bertemu laki-laki semenjak dia dikecewakan Darman si laki-laki bangsat
itu. Dia nikahi putriku tapi beberapa jam setelah pernikahan dia menghilang dan
membawa lari beberapa perhiasan putriku ! ingat putriku memang janda tapi
sama sekali belum disentuh laki-laki bangsat itu !
Mali : Sabar bu...kami sama sekali tidak bermaksud !
Darsih : Alah banyak omong kalian. Ayo maju kalau berani. Atau harus dengan tangan
kosong ! (MELEPAS GOLOK DITANGANNYA)
Karim : Ini hanya salah faham bu Darasih..!

19
Darsih : Tidak ada salah faham salah faham. Kalian sudah kurang ajar pada anakku !
sekarang lawan aku...! oya mana anaknya maryam di antara kalian ! kau tidak
menyangka kalau anaknya maryam kurang ajar seperti ini. Atau mungkin ini
salahnya Maryam tidak bisa mendidik anak !
Karta : Jangan menghina ibuku !
Darsih : Saya berbicara kenyataan ! bahwa anak didikan Maryam tidak benar, karena
tidak bisa menghargai wanita !
Karta : Sudah ku bilang jangan menghina ibuku ! siapa saja boleh menghina saya tapi
jangan pernah berani menghina ibu karena menghina ibuku sama artinya dengan
menelanjangi saya !
Darsih : Sama. Kalian boleh menghina saya tapi jangan sunarsih anakku. Karena
menghina anakku sama artinya kalian sudah merobek-robek hati saya.
Karim : Mali, bahaya ini !
Mali : Lebih baik kita bawa Tuaq Karta pulang ! (MENARIK KARTA)
Karta : Lepas..lepas !
DENGAN BERSUSAH PAYAH AKHIRNYA KARTA BISA MERAKA BAWA KELUAR
Darsih : Ayoo...maju jangan kira karena kalian laki-laki kalian bisa dengan gampang
mengalahakn saya ! ooop juluk....
Sunarsih : (KELUAR) Sudah Bu...
Darsih : Tedok kamu Sunarsih. Biar mereka tahu siapa ibumu ini. Ni dulu pernah ikut
mengusir penjajah Belanda dari negeri ini. Belanda yang pakai bedil saja bisa
saya lawan apalagi kalian !
Sunarsih : Sudah Bu !
Darsih : Kamu di apain sama belahok belahok itu ?!
Sunarsih : Tidak ada Bu..mereka tidak salah apa-apa ?
Darsih : Terus kenapa kamu menangis?
Sunarsih : Sunarsih juga tidak tahu bu..kenapa laki-laki itu bisa begitu cepat membuat
Narsih tersinggung..(MENGEJAR KARTA KEPINTU TETAPI SUDAH
PERGI) Mereka akan datang lagi atau tidak bu ?
Darsih : Mana mungkin mereka berani kembali kesini ! hampir saja golok ini main-main
di leher mereka kalau tidak segera pergi !

20
Sunarsih : (MENANGIS MASUK KAMAR)
Darsih : Dia kanapa lagi ini anak ?

BAGIAN IV

KEJADIAN BERLANGSUNG DI RUMAH SUNARSIH MALAM HARI. RUANG TAMU


TERLIHAT SEPI
Mali : Ingat tuaq harus bisa menjaga emosi.
Kutil : Kita tidak sedang mencuri barang-barang seperti biasa.!
Kurip : Kita sedang memaling. Mau melarikan anak gadis orang.
Karim : Tapi ini salah tuaq, kalau kita memaling anak orang atau memaren kita tidak
perlu masuk dalam rumah seperti ini?
Karta : Sudah diam. Kalian ikut saja perintahku !
Mali : Ia ia betul ! kita sedang memaren ini bukan mencuri. !
Kurip : Tuaq Karta sudah janjian belum sama Sunarsih ?
Karta : Belum.
Semua : Apa ? belum ?
Karta : Eeh kalain jangan sekali-sekalai meragukan keahlianku sebagai seorang raja
maling blahoq ! sudah 17 tahun saya jadi maling. Saya pernah merampok
saudagar paling kaya di kampung sebelah. Saya pernah dapat 5 ekor sapi

21
berangus dalam satu malam. Masak melarikan seorang manusia manis saja saya
tisak bisa? Meong kalian !
Karim : Tapi ini beda tuaq ? melarikan anak gadis orang itu kalau si laki-laki dan
perempuan sudah sama-sama sepakat !
Kasim : Betul Tuaq ! takutnya yang perempuan tidak mau terus dia teriak-teriak.
Mampus kita !
Karta : Kalian tidak percaya kalau saya sudah jatuh cinta pada perempuan itu ?
Semua : Percaya Tuaq !
Mali : Tapi dia jatuh cinta pada Tuaq atau tidak ?
Karta : Nah tidak tahu !
Semua : Apa ?
Karta : Ah meong..diam ! pokoknya saya mau perempuan itu ! titik saya tidak peduli
dia suka atau tidak sama saya !
Semua : Egois !
Karta : meong !! diam !!
Darsih : (DARI DALAM KAMAR) Siapa di luar ? (KELUAR MELIHAT-LIHAT )
semua : (BERGEGAS SEMBUNYI)
Sunarsih : (KELUAR MELIHAT-LIHAT)
Karta : Ya ampun.. cantik sekali perempuan itu Mali !

Mali : Sudah berhenti penyakit alergi perempuannya Tuaq ?


Karta : Meong ! diam !! aku mau kawin pokoknya aku mau kawin ? eh cantik atau tidak
perampuan itu?
Semua : Cantik !
Karta : (TIDAK MAMPU MENAHAN DIRI KELUAR DARI
PERSEMBUNYIANNYA)
Sunarsih : (SANGAT TERKEJUT MELIHAT ADA ORANG ERCADAR DI
DEPANNYA) Toloooong....Maliiiiing....ada maling....
Karta : (SANGAT TERKEJUT DAN LANGSUNG BERSEMBUNYI) Belahoq !!
Darsih : Ada apa Sunarsih !
Sunarsih : Ada orang tadi Bu dia lari kesebelah sana. Dia memakai cadar sepertinya
maling.

22
Darsih : (MANGAMBIL PARANG). Ayo kalau kalian berani keluar hadapi ni Darsih
mantan pejuang kemerdekaan 45 !
Mali : (DARI PERSEMBUNYIAN) sudah saya ingatkan tuaq. Tahan emosi....
Karta : Pokoknya saya tidak mau tahu.perempuan itu harus jadi milikku !! aku mau
kawin. Aku jatuh cinta padanya !
Karim : Tapi sabar sedikit Tuaq..
Karta : (LANGSUNG MELOMPAT DAN MENANGKAP SUNARSIH.SUNARSIH
BERTERIKA HISTERIS)
Darsih : Kurang ajar. Lepaskan putriku.
MAU TIDAK MAU AKHIRNYA KARIM DKK HARUS MENGHADANG DARSIH YANG
SUDAH MEMUNCAK EMOSINYA. TERJADI PERTARUNGAN SERU ANTARA MEREKA. TAK
PELAK TERIKAN SUNARSIH MEMBUAT WARGA BERBONDONG-BONDONG DATANG
MEMBAWA SENJATA. AKHIRNYA KARTA DAN TEMAN-TEMANNYA TERDESAK.
AKHIRNYA TERKEPUNG WARGA. NAMUN KARTA TIDAK MAU MELEPASKAN
PEREMPUAN ITU.
Darsih : Lepaskan anakku ! (MARAH) lepaskan dia ! cepat buka cadarmu !
Karta : Jangan berani mendekat. Kalau kalian berani mendekat maka perempuan ini
tidak akan selamat !
Sunarsih : Ibu....tolong...ampun Tuan. !
Mali : Tuaq....!! kitakan tidak sedang mencuri !
Karim : Ia Tuaq, bagiamana kalau kita jujur saja.!
Darsih : Jangan sakiti anakku..ayo katakan apa yang kalian mau ! silakan kalau kalian
mau masuk saja dalam rumahku tapi jangan sakiti anakku !
Warga 1 : Mungkin dia mau mencuri kalung yang dipakai Sunarsih ?
Warga 2 : Ia bisa jadi ! apalagi gelanganya itu lumayan mahal !
Karta : Mundur ! saya tidak mau apapun.saya tidak mau emas. Saya tidak mau uang.
Saya mau perempuan ini.
Warga 3 : Wah dunia semakin tua. Astaga sekarang ada maling manusia.
Warga 4 : Kalau maling buat dijadikan istrikan tidak begini caranya ?
Darsih : (SANGAT MARAH) baiklah kalau kamu memang maling sejati sekarang saya
tantang kamu bertarung. Kalau kamu bisa mengalahkan aku silakan ambil anak
itu !

23
Sunasih : Inaak....jangan...!!
Karta : Baiklah ! (MELEPAS SUNARSIH KEPADA KARIM) jaga dia !
Karim dkk : Tapi Tuaq !!
DARSIH TERLIHAT MEMASANG JURUSNYA BEGITUPUN KARTA. SEMUA ORANG YANG
ADA DI SITU TERLIHAT TEGANG. BARU SAJA HENDAK MEREKA SALING MENYERANG
TIBA-TIBA MARYAM BERSAMA KURIP DATANG
Maryam : (SETENGAH BERLARI) Karta !! Karta belahoq ....!! kenapa kamu begok selali
Karta. Inaq suruh kamu pergi memaren. Mencuri anak gadis orang. Kenapa
begini caramu! (MEMBUKA CADAR KARTA)
Darsih : Owh jadi ini anakmu itu Maryam. Beberapa hari yang lalu dia datang dan
membuat onar di rumah saya. Sekarng dia malah menyandra putriku.
Maryam : Ee Maaf Darsih dia memang begini anak ini. Dulu itu saya suruh dia datang
untuk silaturrahmi dan malam ini memang untuk memaren mencuri anakmu itu
untuk ia jadikan istri. Tapi memang dasar dia tidak pernah sebelumnya jatuh
cinta mungkin dia terlalui grogi (MEMARAHI KARTA DKK)
Meong...menong...meong..!!
Mali : Sudah saya kasi tahu Tuaq karta tapi dia tidak bisa menahan emosinya.
Karim : Ia inaq. Dia memang sudah sangat jatuh cinta pada Sunarsih dari pertemuan
pertama waktu itu sehingga perasaannya tidak bisa ia tahan tadi.
Kutil : Ketika melihat Sunarsih berdiri depan pintu dia langsung saja mau
membawanya lari !
Darsih : Mungkin kamu tidak pernah mengajar sopan santun anakmu Maryam.
Maryam : (MARAH) jaga omonganmu sedikit Darsih !
Darsih : Yoh memang benar anakmu tidak punya sopan santun !
Sunarsih : Sudah ibu..sudah...
Maryam : Kamu kira anakmu paling bagus. Kalau begitu tidak mungkin dia menjadi
janda !
Darsih : Anak sama ibu sama saja !! (MEMASANG JURUS)
Maryam : Lha kamu kira saya takut Darsih. Saya masih ingat jurus-jurus yang dulu itu !
Karta : Inak....biar Karta yang lawan.
Maryam : Aaah...minggir kamu. Ay]o Darsih keluarkan jurusmu !
KEDUA ORANG TUA ITU TERLIBAT PERKELAHIAN . SALING TINJU, SALING TENDANG

24
DAN SALING PELUK SEPERTI BERGULAT TERJADI SAMAPI AKHIRNYA MARYAM
TERJATUH DAN SANGAT MEMANCING EMOSI KARTA
Karta : (BERGEGAS HENDAK MENYERANG DARSIH)
Sunarsih : (MENGHADANG KARTA) Kalau kak Karta memang Jantan !
Karta : (TIDAK BISA BERKATA APA-APA)
Sunarsih : Jangan menjadi lelaki pengecut Kak Karta. Sunarsih tau siapa kak Karta yang
sebenarnya dan ibu juga sudah pernah bilang kalau kita sudah dijodohkan dari
kecil.
Karta : (HANYA DIAM)
Sunarsih : Tatap Narsih Kak. (MENATAP KARTA) Bahwa semenjak pertama bertemu
dengan Narsih. Kak Karta sudah menanam rasa dalam hati Narsih. Narsih akui.
Tetapi Kak Karta nyaris hanya menjadi laki-laki pengecut. Narsih bisa membaca
bahwa dalam tatapan kak Karta Narsih ada. Dan lihatlah dalam mata Narsih.
Apakah Kak Karta tidak menemukan Narsih.
Karta : Ibumu sudah kurang ajar berani memukul ibuku !
Maryam : Kalau bukan gara-gara kamu tidak mungkin saya bergulat dengan Darsih.
Sunarsih : Baiklah kalau memang Kak Karta masih menjadi seorang pengecut. Atau mau
membuktikan kejantan Kak Karta lewat golok ini. Ayo lawan Narsih !
(MENGAMBIL SEBUAH GOLOK DAN BERSIAP-SIAP MELAWAN
KARTA)
Karta : (TIDAK BISA BERKATA APA-APA MALAH IKUT MAMASANG JURUS)
Darsih : Narsih...?
Maryam : Yoh...Karta...!!
Karim dkk : Tuaq karta
Sunarsih : (MENYERANG KARTA) dasar laki-laki pengecut !! (TIDAK BISA
MELANJUTKAN MEMUKUL KARTA DENGAN GOLOK)
Karta : (MEMEGANG TANGAN LASTRI. KALI INI IA BENAR-BENAR BISA
MENAHAN RASA TAKUT DAN GEMETAR YANG MEMENUHI
SELURUH TUBUHNYA. PERLAHAN IA MALAWAN TATAPN TAJAM
NARSIH) kamu sudah mencuri semuanya Narsih. Semunya !! ia aku memang
laki-laki yang paling pengecut sedunia! Dan aku harus jujur bahwa satu-satunya
perempuan yang mampu memaksa Karta meminum kopi pahit adalah kamu.

25
Semenjak saat itulah penyakit alergi perempuanku hilang seketika.
Sunarsih : Dasar raja maling pengecut! (KESAL DAN HENDAH PERGI)
Karta : (MENGGAPAI TANGAN NARSIH HINGGA LANGKAHNYA TERHENTI
DAN LANGSUNG BERBALIK BERHADAP-HADAPAN DENGAN KARTA)
Ia raja maling. Kamulah sejatinya raja maling Suarsih.

PERLAHAN SEPERTI ADA RASA YANG BENAR-BERAR TIDAK TERTAHAN MEMAKSA


SUNARSIH TIDAK KUAT LAGI MEMEGANG GOLOK DITANGANNYA. PERLAHAN
AKHIRNYA IA REBAH DI DADA KARTA SI RAJA MALING. SEMUA AKHIRNYA LEGA.
DARSIH DAN MARYAM BERPELUKAN KEMUADIAN SEMUANYA BERNYANYI.

Rumah hujan, 11 April ‘17

26
DAFTAR ARTI DIALEK BAHASA DAERAH (SASAK LOMBOK NTB)

Tuaq : Paman
Meong : Kucing
Tain meong : tai kucing
Belahoq : nama seorang yang dikenal sakti dan licik yang kerap digunakan sebagai
umpatan ringan
Inaq : Ibu
Bangke : Bangkai
Bebalu : Janda
Midang : ngapel kerumah perempuan
Pelecing : makanan khas suku Sasak yang terbuat dari kangkung,taoge campur kelapa dan
Sambal
Memaren : salah satu proses ketika acara merariq (Mencuri anak gadis orang di suku
Sasak )yang dibenarkan secara adat ketika perempuan dan laki-laki sudah
sepakat untuk menikah. Namun, masih banyak prosesi adat lain setelah
memaren ini.

27

Anda mungkin juga menyukai