Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN KE PENGADILAN NEGERI

JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh :

Muhammad Nur Alfatir (2210611333)

Muhammad Farhan Bakhtiar (2210611177)

Thondi Akbar Parlindungan Lubis (2210611396)

Muhamad Arif Fadhilah (2210611380)

Alreindra Pradityo Wahyu (2210611472)

Kristian Nathanael (2210611436)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA 2023


1. PENDAHULUAN

I. Alur penyelesaian perkara pidana

Perkara pidana di Indonesia dijalankan menurut proses hukum yang diatur


dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP). Proses penyelesaian perkara pidana di
Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya peristiwa hukum, yang korbannya memuat laporan pengaduan dan


kemudian laporan tersebut menjadi sebuah perkara di Pengadilan pidana.
2. Penyelidikan, serangkaian tindakan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak
berwajib yang tujuannya untuk mengumpulkan informasi terkait peristiwa
yang terjadi. Hasil penyelidikan tersebut akan menentukan kelanjutan alur
perkara ke penyidikan.
3. Penyidikan, rangkaian upaya dalam penyelesaian kasus perkara pidana untuk
mencari bukti-bukti dan menentukan tersangka dalam suatu peristiwa tindak
pidana.
4. Penuntutan, Putusan penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum atas kesediaannya
menuntut tersangka ke Pengadilan dengan bukti-bukti yang telah ditemukan.
Jaksa Penuntut Umum diperbolehkan menolak untuk menuntut apabila
terdapat alasan hambatan.
5. Pemeriksaan sidang, persidangan mulai dilakukan dengan pemeriksaan sidang
di Pengadilan.
6. Pembacaan surat dakwaan, surat dakwaan memuat rumusan tindak pidana apa
saja yang dilanggar oleh Terdakwa.
7. Eksepsi, penolakan atau keberatan yang diajukan oleh pihak Terdakwa
mengenai bantahan terhadap kebenaran dakwaan.
8. Pembuktian, tahap pembuktian dari alat-alat bukti yang dikumpulkan.
9. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa setelah adanya pembuktian.
10. Pledoi, pembelaan oleh Terdakwa.
11. Replik, jawaban dari penuntut.
12. Duplik, jawaban dari Terdakwa.
13. Vonis, pembacaan putusan yang telah sah diputuskan setelah musyawarah
majelis, dibacakan oleh hakim dihadapan Terdakwa.
14. Upaya Hukum, Terdakwa diperbolehkan mengajukan upaya hukum.
15. Eksekusi, pelaksanaan eksekusi yang dilakukan sesuai dengan putusan Hakim.

II. Konsep-konsep hukum acara pidana

Konsep-konsep yang dijadikan acuan dalam sebuah pelaksanaan hukum acara pidana
agar dapat berkesinambungan dan menjaga keselarasan hukum dengan prakteknya,
konsep hukum acara pidana yang berdasarkan asas-asas terdiri dari;

1. Asas legalitas, perintah tertulis dari yang berwenang mengenai penangkapan,


penahanan, penggeledahan, dan penyitaan yang hanya dilakukan berdasarkan
adanya perintah.
2. Asas legal assistance, tersangka dan Terdakwa berhak mendapatkan bantuan
hukum.
3. Asas praduga tidak bersalah, suatu asas yang menganggap bahwa seseorang
harus diperlakukan bahwa Ia tidak bersalah dan dihormati haknya hingga
putusan dijatuhkan.
4. Asas equality before the law, persamaan bahwa semua orang harus
diperlakukan sama dihadapan hukum dan menjunjung hukum dengan tidak
ada pengecualian.
5. Asas keterbukaan, menekankan pentingnya transparansi dalam proses
peradilan pidana untuk menjamin objektivitas pemeriksaan.

III. Landasan yuridis hukum acara pidana Indonesia


Hukum Acara Pidana di Indonesia memiliki landasan yuridis yang kuat.
Landasan utama yang mengatur prosedur dan tata cara dalam penegakan hukum
pidana di Indonesia adalah Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
KUHAP mengatur tata cara penyidikan, penuntutan, persidangan, dan eksekusi dalam
perkara pidana.

Beberapa landasan yuridis yang mendasari Hukum Acara Pidana Indonesia antara
lain, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945): Merupakan landasan tertinggi bagi seluruh
peraturan perundang-undangan di Indonesia, termasuk Hukum Acara Pidana. Pasal 27 ayat
(1) UUD 1945 menjamin hak asasi setiap warga negara, termasuk hak dalam sistem peradilan
pidana. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP):
Undang-Undang ini merupakan hukum acara pidana yang secara khusus mengatur tata cara
pelaksanaan hukum pidana di Indonesia, mulai dari penyidikan hingga eksekusi. Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu): Dalam keadaan tertentu, pemerintah dapat
menerbitkan Perppu yang memiliki kekuatan hukum tertinggi dan dapat mengatur tentang
hukum acara pidana. Peraturan Mahkamah Agung (Perma): Mahkamah Agung dapat
mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang tata cara persidangan dan pelaksanaan
hukum acara pidana di pengadilan. Dan Putusan-Putusan MA/MK

2. GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI LAPANGAN


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berlokasi di Jl. Ampera Raya No.133, RT.5/RW.10
Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memiliki pintu gerbang masuk dan keluar, parkiran di
halaman depan gedung, pintu masuk di sebelah kiri gedung merupakan pintu masuk ke
ruang-ruang persidangan dan pintu tengah untuk loket pendaftaran.

Ketika memasuki pintu masuk disebelah kiri gedung pengadilan, terdapat locket
untuk pengecekan surat pengantar yang menunjukkan tujuan kedatangan studi lapangan
tersebut merupakan tugas mahasiswa dari kampus dalam rangka belajar dengan metode
praktik tugas. Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memiliki 6 ruang sidang yang
dibagi sesi per waktu untuk setiap jenis persidangannya, di dekat pintu ruang sidang
terdapat monitor untuk memperlihatkan info persidangan dan agenda apa saja yang
sedang berlangsung.

3. PELAKSANAAN KEGIATAN STUDI LAPANGAN


A. Informasi tentang acara
Tanggal pendaftaran : Kamis 05 oktober 2023
Klasifikasi perkara : Penganiayaan
Nomor perkara : 575/Pid.B/2023/PN JKT.SEL
Tanggal surat pelimpahan : Kamis, 05 Okt. 2023
Nomor surat pelimpahan : B-6922/APB/SEL/Eoh.2/09/2023
Penuntut umum : ANGGARANI RAHADIANA, S.H., M.H.
Terdakwa : FERDI ASAD .M, S.H
Status terdakwa : Penahanan
Saksi : 1. Amira Farhana ZM (Saksi Korban)
2. Fahmi Ridwan
3. Rojali
4. Natasha Kinsci Emir
5. Aisyah Salsabila Athira
Barang bukti : 1 (satu) buah Flashdisk
Klasifikasi Perkara
B. Kronologi kasus
Kasus yang kita pilih dan dijadikan bahan pembelajaran adalah kasus tindak
pidana pelanggaran, dan kami melakukan wawancara dengan penasihat hukum
terdakwa HUSEIN ABUBAKAR S.H,. M.H. Kasus ini tentang Penganiayaan yang
dilakukan oleh seorang Terdakwa, yaitu FERDI ASAD Z.M, S.H,. Bahwa terdakwa,
pada hari Minggu tanggal tanggal 01 Mei 2022 bertempat di setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara tersebut, melakukan
penganiayaan yang menimbulkan luka berat, yang dilakukan terdakwa dengan cara
antara lain sebagai berikut :

1. Bahwa pada hari Minggu tanggal tanggal 01 Mei 2022, saat saksi korban AMIRA
FARHANA Z.M bersama dengan saksi FAHMI RIDWAN dan saksi ROJALI akan
masuk kerumah orang tua saksi korban yang bernama (Almarhum) Zain Masyhur
untuk mengambil barang pribadi saksi korban yang tertinggal di kamar lantai 2 rumah
tersebut namun saat mencoba membuka kunci gembok pagar yang kuncinya saksi
korban pegang ternyata tidak bisa sehingga saksi korban menghubungi terdakwa
FERDI ASAD Z.M, S.H selaku saudara tiri yang tinggal disebelah rumah yang
memiliki akses pintu ke rumah orang tua saksi korban melalui pesan Whatsapp,
namun tidak dijawab sehingga saksi korban meminta agar saksi FAHMI RIDWAN
menghubungi saksi ASEP MAHMUD selaku ketua RW setempat dengan maksud
untuk membuka paksa gembok rumah orang tua saksi korban.
2. Kemudian saat saksi korban sedang menunggu Ketua RW ternyata datang mobil yang
dikendarai saksi SALACHUDIN EMIR selaku adik kandung saksi NATASHA
KINSCI EMIR yang merupakan istri terdakwa yang sebelumnya menghubungi anak
terdakwa yang bernama sdr. FATIH untuk membukakan pintu pagar rumah tersebut,
selanjutnya setelah pintu pagar rumah terdakwa dibuka oleh sdr. FATIH lalu mobil
yang dikendarai saksi SALACHUDIN EMIR masuk ke halaman parkir diikuti oleh
mobil yang saksi korban kendarai dan saat pintu pagar akan ditutup oleh sdr. FATIH
lalu saksi korban mengatakan ”nggak usah dikunci, ini (sambil menunjuk ke saksi
FAHMI RIDWAN) bahwa dia datang bersama dengan saksi” mendengar hal tersebut
sdr. FATIH menjawab ”nanti tanya mama dulu” lalu saksi korban menjawab ”gak
perlu, aunty kan disini, dia datang bersama dengan aunty” lalu tidak lama kemudian
datang terdakwa dengan suara yang keras mengatakan ”Jangan Marahin Anak
Saya...”, mendengar hal tersebut saksi korban kaget lalu terdakwa mengatakan kelau
saksi FAHMI RIDWAN maling sambil menarik paksa baju saksi FAHMI RIDWAN
untuk keluar dari pekarangan rumah terdakwa sehingga saksi korban langsung
merekam kejadian tersebut menggunakan handphone miliknya sambil mengatakan
“saya rekam ni” namun karena terdakwa merasa terganggu sehingga terdakwa
langsung mengambil paksa handphone saksi korban yang disimpan disaku
celana yang sedang terdakwa kenakan, selanjutnya saksi korban mencoba
merebut kembali handphone miliknya dari saku celana terdakwa setelah
berhasil diambil terdakwa kesal sehingga memukul saksi korban sebanyak 1
(satu) kali dengan tangan mengepal kearah mata sebalah kiri saksi korban
hingga saksi korban jatuh terlentang (Diduga penganiayaan) yang saat itu
disaksikan oleh saksi FAHMI RIDWAN dan saksi ROJALI lalu keributan tersebut
dilerai oleh saksi RISKY PRATAMA selaku RT setempat serta saksi ASEP
MAHMUD selaku RW setempat.
3. Bahwa setelah kejadian tersebut kondisi mata kiri saksi korban sudah tidak dapat
melihat atau kabur karena adanya perdarahan yang diakibatkan pukulan terdakwa
dengan tangan mengepal dan atas kejadian tersebut selanjutnya saksi korban
melaporkan perbuatan terdakwa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
4. Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum Pusat
Pertamina, tanggal 01 Mei 2022 yang melakukan pemeriksaan dr. M. ADRIANSYAH
HAMONANGAN.S menerangkan bahwa telah melakukan pemeriksaan seorang
perempuan berumur empat puluh sembilan tahun an. AMIRA FARHANA ZM
terdapat luka memar dibagian mata kiri disertai dengan bengkak, kemerahan, dan
nyeri ditemukan pula pada ruangan depan bola mata kiri terdapat perdarahan yang
mengisi ruangan depan bola mata, luka-luka/kelainan tersebut disebabkan oleh karena
kekerasan tumpul.
Berdasarkan kasus tersebut Perbuatan terdakwa melanggar sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat 1 atau pasal 351 ayat 2 KUHP.

Bunyi Pasal 351 KUHP:

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam


dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

Mengenai penganiayaan dalam Pasal 351 KUHP, R. Soesilo dalam buku yang sama
(hal. 245), berpendapat bahwa undang-undang tidak memberi ketentuan apakah yang
diartikan dengan penganiayaan itu. Menurut yurisprudensi, penganiayaan adalah
sengaja menyebabkan perasaan tidak enak/penderitaan, rasa sakit, atau luka. Menurut
angka pasal ini, masuk pula dalam pengertian penganiayaan adalah sengaja merusak
kesehatan orang.

C. Isi Tuntutan

1. Menyatakan terdakwa FERDI ASAD Z.M, S.H bersalah melakukan tindak


pidana “Perbuatan penganiayaan yang mengakibatkan luka,” sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam dakwaan pasal 351 Ayat (1) KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa FERDI ASAD Z.M, S.H dengan
pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi selama terdakwa berada
dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) buah flashdisk berisi rekaman
video. Terlampir dalam berkas perkara.
4. Menyatakan supaya terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,-
(dua ribu rupiah).

Agenda yang sedang berlangsung saat kami melakukan studi lapangan pada
tanggal 30 November 2023 adalah Agenda Duplik dari penasihat hukum. Duplik
adalah jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik diajukan untuk
meneguhkan jawaban yang umumnya berisi penolakan terhadap gugatan dan replik
penggugat. Dan akan dibacakan Putusan oleh majelis hakim pada tanggal 12
Desember 2023 pada waktu 13.00 s/d Selesai.

4. DOKUMENTASI KEGIATAN

Rekaman wawancara dengan penasihat hukum Husein Abubakar S.H,. M.H

https://drive.google.com/drive/folders/18OopM28yc03QcxEJr1xYY1zAOxUKaJKK

Anda mungkin juga menyukai