JAKARTA SELATAN
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
Konsep-konsep yang dijadikan acuan dalam sebuah pelaksanaan hukum acara pidana
agar dapat berkesinambungan dan menjaga keselarasan hukum dengan prakteknya,
konsep hukum acara pidana yang berdasarkan asas-asas terdiri dari;
Beberapa landasan yuridis yang mendasari Hukum Acara Pidana Indonesia antara
lain, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945): Merupakan landasan tertinggi bagi seluruh
peraturan perundang-undangan di Indonesia, termasuk Hukum Acara Pidana. Pasal 27 ayat
(1) UUD 1945 menjamin hak asasi setiap warga negara, termasuk hak dalam sistem peradilan
pidana. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP):
Undang-Undang ini merupakan hukum acara pidana yang secara khusus mengatur tata cara
pelaksanaan hukum pidana di Indonesia, mulai dari penyidikan hingga eksekusi. Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu): Dalam keadaan tertentu, pemerintah dapat
menerbitkan Perppu yang memiliki kekuatan hukum tertinggi dan dapat mengatur tentang
hukum acara pidana. Peraturan Mahkamah Agung (Perma): Mahkamah Agung dapat
mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang tata cara persidangan dan pelaksanaan
hukum acara pidana di pengadilan. Dan Putusan-Putusan MA/MK
Ketika memasuki pintu masuk disebelah kiri gedung pengadilan, terdapat locket
untuk pengecekan surat pengantar yang menunjukkan tujuan kedatangan studi lapangan
tersebut merupakan tugas mahasiswa dari kampus dalam rangka belajar dengan metode
praktik tugas. Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memiliki 6 ruang sidang yang
dibagi sesi per waktu untuk setiap jenis persidangannya, di dekat pintu ruang sidang
terdapat monitor untuk memperlihatkan info persidangan dan agenda apa saja yang
sedang berlangsung.
1. Bahwa pada hari Minggu tanggal tanggal 01 Mei 2022, saat saksi korban AMIRA
FARHANA Z.M bersama dengan saksi FAHMI RIDWAN dan saksi ROJALI akan
masuk kerumah orang tua saksi korban yang bernama (Almarhum) Zain Masyhur
untuk mengambil barang pribadi saksi korban yang tertinggal di kamar lantai 2 rumah
tersebut namun saat mencoba membuka kunci gembok pagar yang kuncinya saksi
korban pegang ternyata tidak bisa sehingga saksi korban menghubungi terdakwa
FERDI ASAD Z.M, S.H selaku saudara tiri yang tinggal disebelah rumah yang
memiliki akses pintu ke rumah orang tua saksi korban melalui pesan Whatsapp,
namun tidak dijawab sehingga saksi korban meminta agar saksi FAHMI RIDWAN
menghubungi saksi ASEP MAHMUD selaku ketua RW setempat dengan maksud
untuk membuka paksa gembok rumah orang tua saksi korban.
2. Kemudian saat saksi korban sedang menunggu Ketua RW ternyata datang mobil yang
dikendarai saksi SALACHUDIN EMIR selaku adik kandung saksi NATASHA
KINSCI EMIR yang merupakan istri terdakwa yang sebelumnya menghubungi anak
terdakwa yang bernama sdr. FATIH untuk membukakan pintu pagar rumah tersebut,
selanjutnya setelah pintu pagar rumah terdakwa dibuka oleh sdr. FATIH lalu mobil
yang dikendarai saksi SALACHUDIN EMIR masuk ke halaman parkir diikuti oleh
mobil yang saksi korban kendarai dan saat pintu pagar akan ditutup oleh sdr. FATIH
lalu saksi korban mengatakan ”nggak usah dikunci, ini (sambil menunjuk ke saksi
FAHMI RIDWAN) bahwa dia datang bersama dengan saksi” mendengar hal tersebut
sdr. FATIH menjawab ”nanti tanya mama dulu” lalu saksi korban menjawab ”gak
perlu, aunty kan disini, dia datang bersama dengan aunty” lalu tidak lama kemudian
datang terdakwa dengan suara yang keras mengatakan ”Jangan Marahin Anak
Saya...”, mendengar hal tersebut saksi korban kaget lalu terdakwa mengatakan kelau
saksi FAHMI RIDWAN maling sambil menarik paksa baju saksi FAHMI RIDWAN
untuk keluar dari pekarangan rumah terdakwa sehingga saksi korban langsung
merekam kejadian tersebut menggunakan handphone miliknya sambil mengatakan
“saya rekam ni” namun karena terdakwa merasa terganggu sehingga terdakwa
langsung mengambil paksa handphone saksi korban yang disimpan disaku
celana yang sedang terdakwa kenakan, selanjutnya saksi korban mencoba
merebut kembali handphone miliknya dari saku celana terdakwa setelah
berhasil diambil terdakwa kesal sehingga memukul saksi korban sebanyak 1
(satu) kali dengan tangan mengepal kearah mata sebalah kiri saksi korban
hingga saksi korban jatuh terlentang (Diduga penganiayaan) yang saat itu
disaksikan oleh saksi FAHMI RIDWAN dan saksi ROJALI lalu keributan tersebut
dilerai oleh saksi RISKY PRATAMA selaku RT setempat serta saksi ASEP
MAHMUD selaku RW setempat.
3. Bahwa setelah kejadian tersebut kondisi mata kiri saksi korban sudah tidak dapat
melihat atau kabur karena adanya perdarahan yang diakibatkan pukulan terdakwa
dengan tangan mengepal dan atas kejadian tersebut selanjutnya saksi korban
melaporkan perbuatan terdakwa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
4. Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum Pusat
Pertamina, tanggal 01 Mei 2022 yang melakukan pemeriksaan dr. M. ADRIANSYAH
HAMONANGAN.S menerangkan bahwa telah melakukan pemeriksaan seorang
perempuan berumur empat puluh sembilan tahun an. AMIRA FARHANA ZM
terdapat luka memar dibagian mata kiri disertai dengan bengkak, kemerahan, dan
nyeri ditemukan pula pada ruangan depan bola mata kiri terdapat perdarahan yang
mengisi ruangan depan bola mata, luka-luka/kelainan tersebut disebabkan oleh karena
kekerasan tumpul.
Berdasarkan kasus tersebut Perbuatan terdakwa melanggar sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat 1 atau pasal 351 ayat 2 KUHP.
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah
Mengenai penganiayaan dalam Pasal 351 KUHP, R. Soesilo dalam buku yang sama
(hal. 245), berpendapat bahwa undang-undang tidak memberi ketentuan apakah yang
diartikan dengan penganiayaan itu. Menurut yurisprudensi, penganiayaan adalah
sengaja menyebabkan perasaan tidak enak/penderitaan, rasa sakit, atau luka. Menurut
angka pasal ini, masuk pula dalam pengertian penganiayaan adalah sengaja merusak
kesehatan orang.
C. Isi Tuntutan
Agenda yang sedang berlangsung saat kami melakukan studi lapangan pada
tanggal 30 November 2023 adalah Agenda Duplik dari penasihat hukum. Duplik
adalah jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik diajukan untuk
meneguhkan jawaban yang umumnya berisi penolakan terhadap gugatan dan replik
penggugat. Dan akan dibacakan Putusan oleh majelis hakim pada tanggal 12
Desember 2023 pada waktu 13.00 s/d Selesai.
4. DOKUMENTASI KEGIATAN
https://drive.google.com/drive/folders/18OopM28yc03QcxEJr1xYY1zAOxUKaJKK