Anda di halaman 1dari 187

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP

KEBIJAKAN DIVIDEN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam


Menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

Disusun Oleh :

Nama : Edwin Gunawan

NPM : 0110U192

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Terakreditasi (accredited)
SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor : 039/SK/BAN-PT/Akred/S/II/2015
Tanggal 7 Februari 2015
BANDUNG
2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KEBIJAKAN DNTIDEN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam


I\ifenernprh {Jjian sarjana Ekanorni Prograrn studi Akrxrtansi peda

Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

Iliujikan pada tanggal03 November 2015

Disusun oleh :
Nama : Edwin Gunawan
NPM :0110U192

Menyetujui,
Dosen Pembimb

NIP: 111.0205.136

Mengetahui,

Dekan Fak Ketua Program Studi Akuntansi

fDr. R. Wedi Rusmaw.an. S.E.. M.Si.. Alc. CA.) (Erlv Sherlita. S.8.. M.Si.. Atc. CA.)
NIP: 111.0297.038 NIP: 111.1199.056
ST]RAT PERI{YATAAIY

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Edwin Gunawan

NPM : $tr 10Utr92

Tempal Tanggal Lahir : Bandung,22 September 1991

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : "Pengarufr Profitabilitas dan


Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen, merupakan hasil karya saya sendiri.
Apabila terbukti skripsi tersebut bukan hasil karya sendiri, maka saya bersedia
menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini dibuat
dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Bandung, 06 November 2015

Penulis

Edwin Gunawan
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

ABSTRAK

Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi merupakan daya tarik utama


bagi investor dalam berinvestasi pada saham, karena semakin tinggi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba akan disertai dengan tingginya pembayaran
dividen kepada pemegang saham. Posisi likuiditas perusahaan menjadi faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen. Cash dividend merupakan arus kas keluar
bagi perusahaan, oleh karena itu apabila perusahaan membayarkan dividen berarti
harus menyediakan uang kas yang cukup banyak dan akan menurunkan tingkat
likuiditas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan
likuiditas terhadap kebijakan dividen baik secara parsial maupun simultan pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-
2013. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif-asosiatif. Data penelitian berupa rasio keuangan yang bersumber dari
laporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
sehingga diperoleh 22 sampel perusahaan dari 124 populasi perusahaan untuk 5
tahun periode penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi, analisis koefisien korelasi, analisis
koefisien determinasi, uji-t statistik, dan uji-F statistik.
Bedasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh kesimpulan
bahwa return on asset dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap
dividend payout ratio. Sedangkan current ratio dan quick ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap dividend payout ratio. Untuk hasil pengujian hipotesis secara
simultan diperoleh kesimpulan bahwa return on asset, return on equity, current
ratio, dan quick ratio berpengaruh signfikan terhadap dividend payout ratio.

Kata kunci : profitabilitas, likuiditas, dan kebijakan dividen

i
ii

EFFECT OF PROFITABILITY AND LIQUIDITY ON DIVIDEND POLICY


(Empirical Study on Manufacturing Companies listed
Indonesia Stock Exchange Period 2009-2013)

ABSTRACT

The company's high level of profitability is the main attraction for


investors in investing in stocks, because the higher the company's ability to
generate profits will be accompanied by high dividend payments to shareholders.
The company's liquidity position to be a factor influencing the dividend policy.
Cash dividend is a cash outflow for the company, therefore, if the company paying
the dividends means should provide enough cash and will reduce the level of
liquidity of the company.
This study aimed to examine the effect of profitability and liquidity on
dividend policy either partially or simultaneously on Manufacturing Company
listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2009-2013. The research
methodology used in this research is descriptive-associative. The research data in
the form of financial ratios derived from the financial statements Manufacturing
Company obtained from the Indonesian Capital Market Directory. The sampling
technique used is purposive sampling, so that the company obtained 22 samples of
the population 124 companies for 5 year study period. Data analysis method used
descriptive statistics, classical assumption test, regression analysis, correlation
coefficient analysis, determination coefficient analysis, t-test statistics and F-test
statistics.
Based on the results of partial hypothesis testing we concluded that the
return on assets and return on equity significantly influence the dividend payout
ratio. While the current ratio and quick ratio does not significantly influence the
dividend payout ratio. For simultaneous hypothesis testing results we concluded
that the return on assets, return on equity, current ratio and quick ratio exhibited
significantly affect the dividend payout ratio.

Keywords: profitability, liquidity and dividend policy


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang atas

kehendak-Nya dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada baginda Rasullallah Muhammad

S.A.W untuk sauri tauladan yang paling sempurna bagi seluruh umat manusia.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas

Terhadap Kebijakan Dividen” (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013). Adapun maksud

dan tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan Sarjana tingkat Strata-1 jurusan Akuntansi Universitas

Widyatama.

Selama penulis menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas dari dukungan

moril maupun materil serta doa yang diberikan oleh berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih secara tulus kepada :

1. Rusniyati Hamid selaku Orang Tua tercinta yang telah memberikan kasih

sayangnya, pengorbanan, dukungan moril dan materil yang tak ternilai

hingga sampai saat ini.

2. Toni Diponegoro dan Rudi Mulyadi selaku Saudara Kandung yang telah

memberikan semangat, doa, dan dukungan.

iii
3. Ibu R. Ait Novatiani, Hj., S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan, dan petunjuk

selama penulis melakukan penelitian ini.

4. Bapak Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak., CA. dan Bapak Mochamad

Kohar Mudzakar, S.E., M.Si selaku Dosen Penguji.

5. Ibu (Alm) Koesbandijah Abdoel Kadir, Prof., Dr., Hj., M.S., Ak., selaku
Pendiri Yayasan Widyatama.

6. Bapak T. Ontowiryo Abdoelkadir, S.E., M.Si., M.B.A. selaku Ketua


Badan Pengurus Yayasan Widyatama.

7. Bapak Islahuzzaman, Dr., H., S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Rektor

Universitas Widyatama.

8. Bapak Nuryaman, Dr., H., S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Wakil Rektor

Universitas Widyatama.

9. Bapak R. Wedi Rusmawan K. , Dr., S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

10. Bapak Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Wakil Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

11. Ibu Erly Sherlita, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi

Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

12. Bapak Remon Gunanta, S.Pd., M.Si. dan Bapak Yoga Tantular Rachman,

S.E., M.Si. selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Widyatama.

iv
13. Bapak Rochmad Bayu Utomo, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Wali

yang telah memberikan arahan selama penulis menempuh mata kuliah di

Universitas Widyatama.

14. Seluruh Dosen, asisten dosen, staf pengajar, dan staf perpustakaan

Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Widyatama yang telah

memberikan ilmu dan wawasan selama penulis menempuh masa

perkuliahan di Universitas Widyatama.

15. Teman-teman X-Line Cybernet, Angga, Ojon, Resha, Dwi, Yudhi, Tassa

yang selalu memberikan dorongan dan motivasi agar penulis dapat segera

menyelesaikan skripsi ini.

16. Teman-teman angkatan 2008, Wisnu, Eka, Tari, Puti, Iqbal terima kasih

dukungan dan doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

17. Someone special Dian Kemala Arumningtyas yang selalu dihati.

Demikian ucapan terima kasih yang dapat disampaikan, penulis berharap

semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Jazakumullahu khairan katsira. Amin

Bandung, Oktober 2015

Penulis,

Edwin Gunawan

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ......................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 9

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan ............................................................................ 11

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ................................................. 11

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ....................................................... 12

2.1.3 Komponen Laporan Keuangan ................................................ 13

2.1.4 Asumsi Dasar ........................................................................... 14

vi
2.1.5 Pemakai dan Kebutuhan Informasi Laporan Keuangan ........... 14

2.1.6 Analisis Laporan Keuangan ..................................................... 16

2.2 Rasio Keuangan ................................................................................. 17

2.2.1 Pengertian Rasio Keuangan ..................................................... 17

2.2.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ..................................................... 18

2.2.3 Profitabilitas ............................................................................. 19

2.2.4 Likuiditas .................................................................................. 21

2.3 Dividen .............................................................................................. 23

2.3.1 Pengertian Dividen ................................................................... 23

2.3.2 Jenis-Jenis Dividen ................................................................... 23

2.3.3 Kebijakan Dividen ................................................................... 25

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ......... 26

2.3.5 Teori Dividen ........................................................................... 27

2.3.6 Kebijakan Pemberian Dividen ................................................. 28

2.3.7 Penetapan Tanggal Pembagian Dividen ................................... 29

2.4 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 30

2.4.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen .............. 32

2.4.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen .................. 33

2.5 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 35

2.6 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 36

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ................................................................................ 44

3.2 Metodologi Penelitian ....................................................................... 44

vii
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 45

3.4 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 49

3.6 Oprasionalisasi Variabel Penelitian .................................................. 49

3.6.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) .................................... 50

3.6.1.1 Profitabilitas ................................................................. 50

3.6.1.2 Likuiditas ...................................................................... 51

3.6.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) ..................................... 52

3.6.2.1 Kebijakan Dividen ........................................................ 52

3.7 Metode Analisis Data ........................................................................ 55

3.7.1 Statistik Deskriptif ................................................................... 56

3.7.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 56

3.7.2.1 Uji Normalitas .............................................................. 56

3.7.2.2 Uji Autokorelasi ........................................................... 58

3.7.2.3 Uji Multikolinearitas .................................................... 59

3.7.2.4 Uji Heteroskedasititas .................................................. 59

3.8 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 60

3.8.1 Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 60

3.8.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ............................... 61

3.8.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial .............................. 61

3.8.1.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana .................. 63

3.8.1.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial .............................. 63

viii
3.8.2 Uji Simultan (Uji F) ................................................................. 65

3.8.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 65

3.8.2.2 Analisis Koefisien Korelasi Berganda ......................... 66

3.8.2.3 Analisis Koefisien Determinasi Berganda ................... 67

3.8.2.4 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ........................... 68

3.9 Penetapan Tingkat Signifikansi ......................................................... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 70

4.1.1 Perkembangan Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ... 70

4.1.1.1 Reurn On Asset ............................................................. 70

4.1.1.2 Return On Equity .......................................................... 74

4.1.2 Perkembangan Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ............ 78

4.1.2.1 Current Ratio ............................................................... 78

4.1.2.2 Quick Ratio ................................................................... 82

4.1.3 Perkembangan Kebijakan Dividen pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2009-2013 ................................................................................. 86

4.1.3.1 Dividend Payout Ratio ................................................. 86

4.2 Statistik Deskriptif ............................................................................. 90

4.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 93

4.3.1 Uji Normalitas .......................................................................... 93

ix
4.3.2 Uji Autokorelasi ....................................................................... 97

4.3.3 Uji Multikolinearitas ................................................................ 98

4.3.4 Uji Heteroskedasititas .............................................................. 99

4.4 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 101

4.4.1 Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 101

4.4.1.1 Pengaruh Profitabilitas (Return On Asset) Terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) Secara

Parsial ........................................................................... 101

4.4.1.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ................ 101

4.4.1.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial ............... 102

4.4.1.1.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana ... 103

4.4.1.1.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ............... 104

4.4.1.2 Pengaruh Profitabilitas (Return On Equity) Terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) Secara

Parsial ........................................................................... 106

4.4.1.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ................ 106

4.4.1.2.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial ............... 107

4.4.1.2.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana ... 108

4.4.1.2.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ............... 109

4.4.1.3 Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) Terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) Secara

Parsial ........................................................................... 110

4.4.1.3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ................ 110

x
4.4.1.3.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial ............... 111

4.4.1.3.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana ... 112

4.4.1.3.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ............... 113

4.4.1.4 Pengaruh Likuiditas (Quick Ratio) Terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) Secara

Parsial ........................................................................... 115

4.4.1.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ................ 115

4.4.1.4.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial ............... 116

4.4.1.4.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana ... 117

4.4.1.4.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ............... 118

4.4.2 Uji Simultan (Uji F) .................................................................. 119

4.4.2.1 Pengaruh Profitabilitas (Return On Asset, Return On

Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)

Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)

Secara Simultan ............................................................ 119

4.4.2.1.1 Analisis Regresi Linier Berganda .................. 120

4.4.2.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Berganda .......... 122

4.4.2.1.3 Analisis Koefisien Determinasi Berganda .... 123

4.4.2.1.4 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ............ 124

4.5 Pembahasan ....................................................................................... 125

4.5.1 Pengaruh Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio .. 126

4.5.2 Pengaruh Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio 126

4.5.3 Pengaruh Current Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio ...... 127

xi
4.5.4 Pengaruh Quick Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio ......... 128

4.5.5 Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Current Ratio,

dan Quick Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio .................. 129

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 130

5.2 Saran .................................................................................................. 132

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ............................................... 6

Tabel 1.2 Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio, Quick Ratio, dan

Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ............................................... 7

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................................... 36

Tabel 3.1 Seleksi Sampel Penelitian ....................................................................... 47

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ......................................................................... 47

Tabel 3.3 Oprasionalisasi Variabel ......................................................................... 53

Tabel 3.4 Bentuk Transformasi Data ...................................................................... 58

Tabel 3.5 Pedoman Intepretasi Korelasi .................................................................. 63

Tabel 4.1 Return on asset pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2013 ......................................................... 71

Tabel 4.2 Return on equity pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2013 ......................................................... 75

Tabel 4.3 Current Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2013 ......................................................... 79

Tabel 4.4 Quick Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2013 ......................................................... 83

Tabel 4.5 Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ............................................... 87

xiii
Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif ......................................................................... 91

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov 94

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov

Setelah Data Ditransformasi Ke Dalam Bentuk Logaritma Natural ....... 97

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Dengan Menggunakan Besaran Durbin-Watson 98

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 99

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Profitabilitas

(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio) ....................................................................................................... 102 .

Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Profitabilitas

(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio) ....................................................................................................... 103

Tabel 4.13 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh

Profitabilitas (Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio) ........................................................................................... 104

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Profitabilitas

(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio) ....................................................................................................... 106

Tabel 4.15 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Profitabilitas

(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio) ....................................................................................................... 107

xiv
Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh

Profitabilitas (Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio) .......................................................................... 108

Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Likuiditas (Current

Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ............... 111

Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Likuiditas (Current

Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ............... 112

Tabel 4.19 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Likuiditas

(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) 113

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Likuiditas (Quick

Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ............... 115

Tabel 4.21 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Likuiditas (Quick

Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ............... 116

Tabel 4.22 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Likuiditas

(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ... 117

Tabel 4.23 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Profitabilitas (Return

On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick

Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ............... 120

Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Berganda Pengaruh Profitabilitas

(Return On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio,

Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ..... 122

xv
Tabel 4.25 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Berganda Pengaruh Profitabilitas

(Return On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio,

Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ..... 123

Tabel 4.26 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Pengaruh Profitabilitas

(Return On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio,

Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ..... 124

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 34

Gambar 4.1 Grafik Tingkat Return on asset pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ........................ 73

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Return on equity pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ........................ 77

Gambar 4.3 Grafik Tingkat Current Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ........................ 81

Gambar 4.4 Grafik Tingkat Quick Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ........................ 85

Gambar 4.5 Grafik Tingkat Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ............... 89

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Grafik Normal

Probability Plot .................................................................................... 93

Gambar 4.7 Grafik Histogram Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio,

Quick Ratio, dan Dividend Payout Ratio ............................................. 95

Gambar 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 100

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabulasi Data

Lampiran 2 : Hasil Output SPSS

Lampiran 3 : Titik Persentase Distribusi t

Lampiran 4 : Titik Persentase Distribusi F

Lampiran 5 : Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup Penulis

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini,

kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga menuntut perusahaan untuk

mempertahankan posisinya ditengah persaingan tanpa batas, sehingga perusahaan

yang mampu bersaing akan dapat terus bertahan. Dengan kata lain, perusahaan

harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan output

yang optimal. Manajemen perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya secara

efektif dan efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana yang telah

ditetapkan sebelumnya. Pihak manajemen harus dapat menyusun rencana

perusahaan yang lebih baik untuk periode mendatang, memperbaiki sistem

pengawasan, dan menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih tepat.

Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

memutuskan untuk melakukan aktivitas pendanaan. Pada sisi yang lain, saham

merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik, namun kegiatan investasi

merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan

ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk

mengurangi risiko tersebut investor memerlukan berbagai macam informasi, baik

informasi kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan maupun

1
2

informasi lain yang relevan seperti kondisi politik dan perekonomian suatu

negara.

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Selain itu

laporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat memperkirakan jumlah

waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal

dari pembagian dividen. Fahmi (2011:2)

Untuk mengambil keputusan ekonomi secara bijak, investor memerlukan

laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban manajemen dan memahami

serta menganalisis keadaan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu,

mengevaluasi kemampuan entitas menghasilkan laba usaha dalam suatu periode

tertentu, serta kas dan setara kas dalam waktu yang dapat dipastikan. Dari hasil

evaluasi tersebut maka investor dapat mengetahui apakah perusahaan mampu

membayar dividen kepada investor tepat pada waktunya. Kartikahadi (2012:83)

Investor yang menginvestasikan dananya ke dalam saham tentu memiliki

tujuan dan motivasi, yaitu untuk mendapatkan return yang dapat berupa capital

gain dan dividend. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh investor

pada saat menjual kembali saham yang dimiliki dengan harga yang lebih tinggi

dari harga belinya. Sedangkan dividend merupakan bagian keuntungan atau laba

yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai balas jasa atau

imbalan karena telah memiliki dan berinvestasi pada saham. Sutrisno (2012:100)
3

Pentingnya kebijakan dividen bagi manajemen adalah untuk memutuskan

apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua

atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk

laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang

diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba ditahan yang

akhirnya mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan. Pada sisi lain, apabila perusahaan tidak

membagikan labanya sebagai dividen akan dapat memperbesar sumber dana

intern perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan

perusahaan. Sutrisno (2012:266)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan

adalah posisi solvabilitas, posisi likuiditas, kebutuhan untuk melunasi hutang,

rencana perluasan, kesempatan investasi, stabilitas pendapatan, dan pengawasan

terhadap perusahaan. Sutrisno (2012:267)

Analisis rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Tujuan dari analisis rasio

keuangan adalah untuk mengetahui kondisi keuangan lebih mendalam yang

sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat bagi pengguna

laporan keuangan. Harahap (2009:297)

Teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis data keuangan untuk

kebijakan dividen perusahaan diantaranya menggunakan analisis rasio keuangan.

Kebijakan dividen pada rasio keuangan dapat memperhitungkan proporsi


4

pembagian antara pembayaran kepada investor dan reinvestasi dalam perusahaan.

Dividend payout ratio adalah rasio yang menunjukan persentase laba perusahaan

yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas.

Martono dan Agus (2010:253)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio

profitabilitas sangat penting untuk diketahui oleh para pengguna laporan

keuangan karena menginformasikan seberapa besar kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba, semakin besar rasio keuntungan menunjukan semakin

baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Sartono (2010:122)

Daya tarik utama investor dalam berinvestasi adalah pada tingkat

profitabilitas perusahaan yang tinggi. Keuntungan yang layak dibagikan kepada

pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh

kewajiban tetapnya, yaitu beban bunga dan pajak. Perusahaan yang memperoleh

keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai

dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar

pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Dengan demikian tingkat

pengembalian investasi berupa dividen bagi investor dapat diprediksi salah

satunya melaui rasio profitabilitas dari perusahaan. Brigham dan Houston

(2006:154)

Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan

dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan

yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak


5

perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan

yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar

untuk berjaga-jaga. Sutrisno (2012:267)

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-

kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi

adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk

mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah

operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera

ditagih. Sutrisno (2012:15)

Posisi likuiditas perusahaan menjadi faktor yang mempengaruhi

kebijakan dividen. Cash dividend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan,

oleh karena itu apabila perusahaan membayarkan dividen berarti harus

menyediakan uang kas yang cukup banyak, dan akan menurunkan tingkat

likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik,

biasanya cenderung membayarkan dividen tunai dalam jumlah yang kecil, sebab

sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas. Namun, perusahaan

yang sudah mapan dengan likuiditas yang baik cenderung membagian dividen

yang lebih besar kepada pemegang saham. Sutrisno (2012:267)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya fenomena dalam tahun penelitian

ini, pada (tabel 1.1) penulis menyajikan data dividend payout ratio selama lima

tahun berturut-turut yang dimulai dari periode 2009 sampai dengan 2013 pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada (tabel 1.2)
6

disajikan rasio profitabilitas yang diukur dengan return on asset dan return on

equity serta rasio likuiditas yang diukur dengan current ratio dan quick ratio.

Tabel 1.1
Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Tahun KAEF DVLA
2009 30,04% 70,31%
2010 20,02% 30,30%
2011 20.37% 29,17%
2012 15.29% 25,94%
2013 25.00% 30,80%
Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)

Tabel diatas menggambarkan dividend payout ratio pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Terlihat

penurunan maupun peningkatan dividend payout ratio seperti yang terjadi pada

PT. Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA).

Perubahan tersebut menjadi hal yang penting untuk dijadikan tolak ukur bagi para

investor dalam berinvestasi pada saham dengan harapannya memperoleh dividen,

sebaiknya investor memiliki informasi yang relevan seperti informasi kinerja

perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan untuk mengurangi risiko

ketidakpastian apakah perusahaan dapat membayarkan dividen sesuai dengan

jumlah yang diharapkan. Investor memiliki kepentingan informasi terhadap

perubahan return on asset (ROA), return on equity (ROE), current ratio (CR),

dan quick ratio (QR) dalam memprediksi berapa besar dividen yang akan diterima

pada masa yang akan datang.


7

Tabel 1.2
Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio, dan Quick Ratio pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013
KAEF DVLA
Tahun
ROA ROE CR QR ROA ROE CR QR
2009 4,00% 6,28% 199,84% 114,22% 9,22% 13,02% 305,02% 246,21%
2010 8,37% 12,45% 242,55% 160,25% 12,98% 17,31% 371,67% 316,04%
2011 9,57% 13,71% 274,75% 175,54% 13,03% 16,61% 483,04% 400,94%
2012 9,68% 14,01% 282,50% 181,57% 13,86% 17,69% 431,02% 361,74%
2013 8,72% 13,28% 242,67% 156,77% 10,60% 13,80% 424,00% 328,26%
Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)

Bedasarkan (tabel 1.1), data menunjukan bahwa dividend payout ratio

(DPR) PT. Kimia Farma Tbk. (KAEF) pada tahun 2012 sebesar 15,29%, dapat

dilihat pada (tabel 1.2) tingkat profitabilitas yang diukur melalui return on asset

(ROA) pada tahun 2012 sebesar 9,68%, akan tetapi pada tahun 2013 (DPR) naik

menjadi 25,00% dengan tingkat (ROA) yang turun menjadi 8,72%.

Terdapat pula fenomena pada tahun 2011, data menunjukan bahwa

dividend payout ratio (DPR) pada PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA)

sebesar 29,17% dengan tingkat profitabilitas yang diukur dengan return on equity

(ROE) sebesar 16,61%, akan tetapi pada tahun 2012 (DPR) naik menjadi 25,94%

dengan tingkat (ROE) yang turun menjadi 17,69%. Hal ini bertentangan dengan

teori yang dikemukakan oleh Sutrisno, bahwa stabilitas pendapatan merupakan

faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.

Dapat dilihat pada tahun 2012 data menunjukan bahwa dividend payout

ratio (DPR) PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) sebesar 25,94% dengan

tingkat likuiditas yang diukur dengan current ratio (CR) sebesar 431,02%, akan
8

tetapi pada tahun 2013 (DPR) naik menjadi 30.80% dengan tingkat (CR) yang

turun menjadi 424,00% dan fenomena yang sama terjadi pada tingkat likuiditas

yang diukur dengan quick ratio (QR). Dengan demikian hal ini bertentangan

dengan teori yang dikemukakan oleh Sutrisno, bahwa posisi likuiditas merupakan

faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.

Penelitian yang dilakukan oleh Rina Wulan Suriyani (2013) yang

berjudul pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen pada

perusahaan pertambangan periode 2010-2012. Penelitian ini menunjukan bahwa

return on asset, return on equity, earning per share, dan current ratio secara

simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout

ratio.

Penelitian yang dilakukan oleh Rialdi (2014) yang berjudul pengaruh

profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

perusahaan manufaktur periode 2007-2011. Penelitian ini menunjukan bahwa

secara parsial hanya return on assets dan current ratio yang berpengaruh

signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan empat rasio lainnya yaitu,

net profit margin, debt to asset ratio, dan debt to asset ratio tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis

bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Profitabilitas

dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen” (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2009-2013).
9

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk

menganalisis bahwa profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan

dividen. Hal tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

a. Apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap

kebijakan dividen ?

b. Apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap

kebijakan dividen ?

1.3 Tujuan Penelitian

Bedasarkan identifikasi masalah-masalah yang telah dikemukaan di atas,

maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu :

a. Untuk mengetahui profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara parsial

terhadap kebijakan dividen.

b. Untuk mengetahui profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara

simultan terhadap kebijakan dividen.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan hasil yang berguna

bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya :


10

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan

mengenai pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan

dividen.

b. Bagi Manajemen Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perbaikan dan bahan

masukan mengenai profitabilitas, likuiditas, dan kebijakan dividen untuk

meningkatkan ketertarikan para investor dalam berinvestasi.

c. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

informasi sebagai dasar pertimbangan untuk berinvestasi pada saham

terkait dengan harapannya dalam memperoleh dividen.

d. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan

pertimbangan untuk penelitian berikutnya yang lebih baik.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bandung dengan melakukan observasi data

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2009-2013. Dengan data laporan keuangan yang diperoleh dari website

www.idx.co.id (Indonesian Stock Exchange), waktu penelitian dilaksanakan pada

bulan April 2015 sampai dengan selesai.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf ke 7

dalam Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Menurut Hanafi (2012:27), berpendapat bahwa :

“Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha,


laporan keuangan sangatlah penting karena memberikan informasi yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan, mulai dari investor atau
calon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana, sampai pada
manajemen perusahaan itu sendiri”

Disisi lain menurut Fahmi (2011:2), bahwa :

“Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut
dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Selain itu laporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat
memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di
masa yang akan datang yang berasal dari pembagian dividen”

Munawir (2010:5), menyatakan bahwa :

“Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan
laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan atau
menggambarkan jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan laporan laba-
rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta
beban yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan ekuitas
menunjukkan sumber, dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan”

11
12

Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan produk atau

hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan disajikan untuk

memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan, baik pihak

internal maupun eksternal perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan.

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf ke 7

dalam Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009), tujuan laporan keuangan

adalah :

“Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,


dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan
informasi mengenai entitas yang meliputi :
a. aset.
b. laibilitas.
c. ekuitas.
d. pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian.
e. kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik.
f. arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan
atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi
arus kas masa depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian
diperolehnya kas dan setara kas”
13

Menurut Rudianto (2012:20-21), terdapat beberapa tujuan dari penyajian

laporan keuangan, yaitu :

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya


mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal
perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan sumber-sumber ekonomi perusahaan yang timbul dalam
aktivitas usaha demi memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan untuk mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba di masa depan.
d. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan ketika mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
e. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi tentang
aktivitas pembiayaan dan investasi.
f. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi
yang dianut perusahaan.

2.1.3 Komponen Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf ke 8

dalam Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009), laporan keuangan yang

lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :

a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.


b. Laporan laba rugi komperhensif selama periode.
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode.
d. Laporan arus kas selama periode.
e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lainnya.
f. Laporan posisi keuangan awal periode komparatif yang disajikan
ketika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
14

2.1.4 Asumsi Dasar

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

paragraf ke 22 dan 23 dalam Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009), untuk

mencapai tujuannya laporan keuangan disusun atas dasar sebagai berikut :

a. Dasar akrual
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan
yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai
tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan
serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di
masa depan. Oleh karena itu laporan keuangan menyediakan jenis
informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling
berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan
usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.
Karena itu, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau
berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala
usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan
keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan
dasar yang digunakan harus diungkapkan.

2.1.5 Pemakai dan Kebutuhan Informasi Laporan Keuangan

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

paragraf ke 9 dalam Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009) :

“Bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan


investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor
usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan
masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda”
15

Beberapa kebutuhan ini meliputi :

a. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan
dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi
yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik
pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
d. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan
utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh
karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu
mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.
Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan
dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
16

2.1.6 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:35) :

“Analisis laporan keuangan adalah analisis yang terdiri dari penelaahan


atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan”

Disisi lain Menurut Harahap (2009:190) :

“Analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan


keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun
data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat”

Menurut Kasmir (2011:68), tujuan analisis laporan keuangan adalah :

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode


tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat
ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis

laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar

dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi

dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data

keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan,


17

sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam

melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan,

dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan

suatu keputusan apa yang akan diambil.

2.2 Rasio Keuangan

2.2.1 Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2009:297), berpendapat bahwa :

”Analisis rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil


perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Tujuan dari analisis
rasio keuangan adalah untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
mendalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat bagi pengguna laporan keuangan”

Menurut Kasmir (2010:104), adalah :

“Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka


yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun
berbeda periode”

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis

rasio keuangan merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membandingkan

dua buah akun yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan dengan tujuan

untuk menilai kemampuan kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu.


18

2.2.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Sutrisno (2012:215), rasio keuangan diperoleh dengan cara

menghubungkan elemen-elemen laporan keuangan. Ada dua pengelompokan

jenis-jenis rasio keuangan, yang pertama adalah rasio menurut sumber darimana

rasio dibuat, dan dapat dikelompok-kelompokan menjadi :

a. Rasio neraca (Balance sheet ratios)


Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada
neraca saja. Seperti current ratio, debt to equity ratio, dan lain-lain.
b. Rasio laporan laba-rugi (Income statement ratios)
Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada
laporan laba-rugi saja. Seperti profit margin, operating margin, dan
lain-lain.
c. Rasio antar laporan keuangan (Inter statement ratios)
Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada
dua laporan keuangan, yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Seperti
return on investment, return on equity, asset turnover, dan lain-lain.

Rasio keuangan yang kedua menurut tujuan penggunaan rasio yang

bersangkutan. Rasio-rasio ini dapat dikelompokan menjadi :

a. Rasio likuiditas (Liquidity ratios)


Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahan
dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
b. Rasio leverage (Leverage ratios)
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
c. Rasio aktivitas (Activity ratios)
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam memanfaatkan sumber dananya.
d. Rasio keuntungan (Profitability ratios)
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan.
e. Rasio penilaian (Valuation ratios)
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.
19

2.2.3 Profitabilitas

Menurut Sartono (2010:122), menyatakan bahwa profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri.

Rasio profitabilitas sangat penting untuk diketahui oleh para pengguna

laporan keuangan karena menginformasikan seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba, semakin besar rasio keuntungan

menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

Menurut Sutrisno (2012:222), rasio keuntungan (profitability ratios)

dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu :

a. Profit margin
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Caranya
adalah dengan membandingkan antara laba setelah dikurangi beban
pajak dengan penjualan. Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥


𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Menurut Lukviarman (2006:36), rata-rata rasio industri yang baik


untuk profit margin adalah sebesar 3.92%.

b. Net profit margin


Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Caranya
adalah dengan membandingkan laba sebelum dikurangi beban bunga
dan beban pajak dengan penjualan. Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑡𝑎𝑥


𝑁𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Menurut Lukviarman (2006:36), rata-rata rasio industri yang baik


untuk net profit margin adalah sebesar 10.80%.
20

c. Gross profit margin


Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai Caranya
adalah dengan membandingkan laba kotor (penjualan dikurangi harga
pokok penjualan) dengan penjualan. Rumus yang digunakan adalah :

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 − 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑠𝑜𝑙𝑑


𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Menurut Lukviarman (2006:36), rata-rata rasio industri yang baik


untuk gross profit margin adalah sebesar 24,90%.

d. Return on asset
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan semua aktiva yang dimiliki. Caranya adalah
dengan membandingkan laba sebelum beban bunga dan beban pajak
dengan total aktiva. Return on asset juga sering disebut sebagai
rentabilitas ekonomis. Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑡𝑎𝑥


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

Menurut Kasmir (2008:203), return on asset perusahaan dikatakan


baik apabila mencapai rata-rata industri sebesar 30%.

e. Return on equity
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki.
Caranya adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan modal sendiri. Return on equity ini juga sering disebut dengan
rentabilitas modal sendiri. Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝑂𝑤𝑛𝑒𝑟𝑠 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Menurut Kasmir (2008:205), return on equity perusahaan dikatakan


baik apabila mencapai rata-rata industri sebesar 40%.

f. Return on investment
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang sudah
dikeluarkan atau dibelanjai. Caranya adalah dengan membandingkan
laba setelah dikurangi beban pajak dengan investasi. Rumus yang
digunakan adalah :
21

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 =
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡

Menurut Lukviarman (2006:36), rata-rata rasio industri yang baik


untuk return on investment adalah sebesar 5.08%.

g. Earning per share


Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan per lembar saham pemilik. Caranya adalah dengan
membandingkan laba setelah dikurangi beban pajak dengan jumlah
saham yang beredar. Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥


𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 =
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒

2.2.4 Likuiditas

Menurut Sutrisno (2012:15), menyatakan bahwa likuiditas adalah

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang harus

segera dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka

pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat

keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan

tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.

Likuiditas menyangkut kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya, tingkat likuiditas dihubungkan antara aktiva lancar

dengan hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan mampu

membayar, maka perusahaan berada dalam kondisi likuid. Sebaliknya, jika

perusahaan tidak mampu membayar, maka perusahaan berada dalam kondisi tidak

likuid.

Menurut Sutrisno (2012:216), rasio likuiditas (liquidity ratios) dapat

diukur dengan beberapa indikator, yaitu :


22

a. Current ratio
Merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar di
sini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar
lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang,
hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang
harus segera dibayar. Rumus yang digunakan adalah :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Menurut Kasmir (2008:131), perusahaan dikatakan baik jika


perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancarnya mencapai 200%
atau 2:1.

b. Quick ratio
Merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar sesudah
dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukan
besarnya alat likuid yang paling cepat sehingga dapat digunakan untuk
melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang
paling tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan
dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi
kas. Rumus yang digunakan adalah :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Menurut Kasmir (2008:137), suatu perusahaan dikatakn lebih baik


dibandingkan dengan perusahaan lain jika mampu mencapai
perbandingan rasio cepat 1,5 kali.

c. Cash ratio
Merupakan rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar
yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aktiva
lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat
berharga. Rumus yang digunakan adalah :

𝐶𝑎𝑠ℎ − 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠


𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Menurut Kasmir (2010) yang dikutip dalam Novi Oktaviani (2013:6),


rata-rata besaran cash ratio pada industri yang baik memiliki jumlah
minimum sebesar 15%.
23

2.3 Dividen

2.3.1 Pengertian Dividen

Rudianto (2012:308), berpendapat bahwa :

“Dividen merupakan bagian dari laba usaha yang diperoleh perusahaan


dan diberikan oleh suatu perusahaan kepada para pemegang sahamnya
sebagai imbalan atas ketersediaan mereka menanamkan hartanya
kedalam suatu perusahaan tersebut”

Sutrisno (2012:5), menyatakan bahwa :

“Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh


perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Oleh karena itu dividen ini
merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang
saham”

Dapat disimpulkan bahwa dividen merupakan bagian keuntungan atau

laba yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai balas jasa

atau imbalan karena telah memiliki dan berinvestasi pada saham.

2.3.2 Jenis-Jenis Dividen

Menurut Rudianto (2012:309), jenis jenis dividen yang dibagikan oleh

perusahaan kepada pemegang sahamnya terdiri dari beberapa macam, yaitu :

a. Dividen tunai
Dividen tunai yaitu bagian laba usaha yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Sebelum dividen
dibagikan, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan dana
untuk membayar dividen. Jika perusahaan memilih untuk membagi
dividen tunai, itu berarti pada saat dividen akan dibagikan kepada
pemegang saham, perusahaan harus memiliki uang tunai dalam
jumlah yang cukup.
b. Dividen harta
Adalah bagian laba usaha perusahaan yang dibagikan dalam bentuk
harta selain kas. Walaupun dapat berbentuk harta lain, tetapi biasanya
harta tersebut dalam bentuk surat berharga yang dimiliki oleh
24

perusahaan. Jika surat berharga yang dimiliki suatu perusahaan akan


dibagikan sebagai dividen kepada pemegang sahamnya, maka nilai
wajar atau harga pasar surat berharga tersebut yang dijadikan dasar
pencatatan.
c. Dividen hutang
Adalah bagian dari laba usaha perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang di masa mendatang. Dividen hutang ini terjadi karena
perusahaan ingin membagi dividen dalam bentuk uang tunai, tetapi
tidak tersedia uang kas yang cukup, walaupun laba ditahan
menunjukan saldo yang cukup. Karena itu, pihak manajemen
perusahaan menjanjikan untuk membayar sejumlah uang di masa
mendatang kepada para pemegang saham. Dividen hutang dapat
disertai dengan bunga, dan dapat pula tanpa bunga.
d. Dividen saham
Adalah bagian dari laba usaha yang ingin dibagikan kepada pemegang
saham dalam bentuk saham baru perusahaan itu sendiri. Dividen
saham ini dibagikan karena perusahaan ingin mengkapitalisasi
sebagian laba usaha yang diperolehnya secara permanen. Jika dividen
saham dibagikan, tidak ada aset yang akan dibagikan dan setiap
pemegang saham memiliki bagian (proporsi) kepemilikan yang sama
pada perusahaan. Pembagian dividen saham akan mengakibatkan
jumlah lembar saham yang beredar bertambah banyak. Tetapi total
aset dan kewajiban perusahaan tidak akan mengalami perubahan, baik
sebelum maupun sesudah pembagian dividen. Berkaitan dengan
pembagian dividen saham ini, nilai wajar atau nilai pasar saham
tersebut yang digunakan sebagai dasar pencatatan.
e. Dividen likuidasi
Adalah dividen yang ingin dibayarkan oleh perusahaan kepada
pemegang saham dalam berbagai bentuknya, tetapi tidak didasarkan
pada besarnya laba usaha atau saldo laba ditahan perusahaan. Dividen
likuidasi merupakan pengembalian modal atas investasi pemilik oleh
perusahaan. Jenis deplesi seperti ini banyak terjadi di perusahaan yang
memiliki aset tetap yang nilai bukunya berkurang akibat berkurangnya
kandungan aset tetap tersebut, yang dikenal dengan sebutan deplesi.
Deplesi diakui pada suatu periode akuntansi tertentu dapat dijadikan
dasar untuk menentukan besarnya divien likuidasi selama periode
tersebut. Pada umumnya perusahaan-perusahaan pertambangan atau
pengolahan hutan memberikan dividen likuidasi secara rutin. Di sini
yang penting adalah pihak pemegang saham harus mengetahui seerapa
besar bagian dividen yang diterimanya yang merupakan dividen laba
dan berapa yang merupakan dividen likuidasi.
25

2.3.3 Kebijakan Dividen

Menurut Martono dan Agus (2010:253), kebijakan dividen adalah :

“Merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada


akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di
masa yang akan datang”

Disamping itu menurut Sutrisno (2012:266), menyatakan bahwa :

“Kebijakan dividen bagi manajemen adalah untuk memutuskan apakah


laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua
atau dibagi sebagian untuk dividen, dan sebagian lagi tidak dibagi dalam
bentuk laba ditahan”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan apabila perusahaan

memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan

mengurangi jumlah laba ditahan yang akhirnya mengurangi sumber dana intern

yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Pada sisi lain, apabila

perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan dapat memperbesar

sumber dana intern perusahaan, dan akan meningkatkan kemampuan untuk

mengembangkan perusahaan. Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan

besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih setelah

pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Martono dan Agus (2010:253), menyatakan bahwa dividend payout ratio

adalah rasio yang menunjukan persentase laba perusahaan yang dibayarkan

kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Rumus yang

digunakan untuk mengitung dividend payout ratio adalah sebagai berikut :


26

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒


𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
Besaran dividend payout ratio (DPR) pada rasio industri pada umumnya

berkisar antara 25% sampai dengan 50%.

2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Menurut Sutrisno (2012:267), faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham

antara lain adalah :

a. Posisi solvabilitas perusahaan


Apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau solvabilitasnya
kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba.
Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk
memperbaiki posisi struktur modalnya.
b. Posisi likuiditas perusahaan
Cash dividend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, oleh
karena itu bila perusahaan membayar dividen berarti harus bisa
menyediakan uang kas yang cukup banyak dan ini akan menurunkan
tingkat likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang tingkat
likuiditasnya kurang baik, biasanya memiliki dividend payout ratio
yang kecil, sebab sebagian besar laba digunakan untuk menambah
likuiditasnya. Namun perusahaan yang sudah mapan dengan likuiditas
yang baik cenderung memberikan dividen yang besar.
c. Kebutuhan untuk melunasi hutang
Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor berupa hutang
baik jangka pendek maupun berjangka panjang. Hutang-hutang ini
harus segera dibayar pada saat jatuh tempo, dan untuk membayar
hutang-hutang tersebut harus disediakan dana. Semakin banyak
hutang yang harus dibayar semakin besar dana yang harus disediakan
sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan kepada
pemegang saham. Disamping itu dengan jatuh temponya hutang,
berarti dana tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana hutang
bisa dengan sumber dana intern dengan cara memperbesar laba
ditahan. Hal ini tentunya akan memperkecil dividen payout ratio.
d. Rencana perluasan
Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya
pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang
dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat pertumbuhaan perusahaan,
27

juga semakin pesat perluasan yang dilakukan. Konsekuensinya


semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan tersebut.
Kebutuhan dana dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik
dari hutang, menambah modal sendiri yang berasal dari pemilik, dan
salah satunya juga bisa diperoleh dari internal resources berupa
memperbesar laba yang ditahan. Dengan demikian semakin pesat
perluasan yang dilakukan, maka semakin kecil juga dividend payout
ratio perusahaan tersebut.
e. Kesempatan investasi
Kesempatan investasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
besarnya dividen yang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan
investasi semakin kecil dividen yang dibayarkan sebab dananya
digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bila
kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak akan
digunakan untuk membayar dividen.
f. Stabilitas pendapatan
Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan
perusahaan yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang
pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk
berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil
harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga.
g. Pengawasan terhadap perusahaan
Kadang-kadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap
perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dana dari modal
sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan
mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan
perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang resikonya cukup besar. Oleh
karena itu perusahaan cenderung tidak membagi dividennya agar
pengendalian tetap berada ditangannya.

2.3.5 Teori Dividen

Menurut Sutrisno (2012:274), ada beberapa teori dividen yang

dikemukakan oleh para ahli dalam kaitannya dengan kemakmuran para pemegang

saham yaitu, Residual dividend of theory, Walter’s dividend model, dan

Modigliani and Miller model.

a. Teori residu dividen atau Residual dividend of theory


Laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode sebenarnya
adalah untuk kesejahteraan para pemegang saham. Namun biasanya
sebagian dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, dan
28

sebagian ditahan. Untuk menahan laba yang diperoleh perusahaan


biasanya karena ada kesempatan investasi yang menguntungkan.
Apabila keuntungan atas kesempatan investasi tersebut sama atau
lebih besar dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka laba
memang sebaiknya tidak dibagikan. Laba dibagikan kepada pemegang
saham apabila ternyata keuntungan yang diperoleh dari reinvestasi
lebih kecil disbanding dengan keuntungan yang disyaratkan. Dengan
demikian residual dividend of theory adalah sisa laba yang tidak
diinvestasikan kembali.
b. Dividen model Walter atau Walter’s dividend model
Teori dividen model Walter ini berpendapat bahwa selama
keuntungan yang diperoleh dari reinvestasi lebih tinggi dibanding
dengn biayanya, maka reinvestasi tersebut cenderung akan
meningkatkan harga saham atau nilai perisahaan.
c. Dividen model Modigliani dan Miller atau Modigliani and Miller’s
model
Modigliani dan Miller (MM) berpendapat bahwa pada dasatnya
kondisi keputusan investasi yang pembayaran dividen tidak relevan
untuk diperhitungkan, karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan
pemegang saham. Menurut MM kenaikan nilai perusahaan
dipengaruhi oleh kemampuan untuk mendapatkan keuntungan atau
earning power dari aset perusahaan. Oleh karena itu nilai perusahaan
ditentukan oleh keputusan investasi. Sementara keputusan apakah laba
yang diperoleh akan dibagi dalam bentuk cash dividend atau ditahan
sebagai laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat
MM tersebut didukung oleh beberapa asumsi antara lain :
1. Pasar modal sempurna dimana para investor berpikir rasional.
2. Tidak ada pajak baik untuk perorangan maupun pajak penghasilan
perusahaan.
3. Tidak ada emisi dan tidak ada biaya transaksi.
4. Informasi tentang investasi tersedia untuk setiap individu.
Pendapat MM ini ditekankan bahwa pengaruh pembayaran dividen
terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan
jumlah yang sama dengan sumber dana yang lain, artinya bila
perusahaan membayar dividen maka perusahaan harus mengganti
dengan mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah
pembayaran dividen tersebut. Dengan demikian adanya kenaikan
pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham
sebagai akibat penjualan saham baru.
29

2.3.6 Kebijakan Pemberian Dividen

Menurut Sutrisno (2012:268), ada beberapa bentuk pemberian dividen

secara tunai atau cash dividend yang diberikan perusahaan kepada pemegang

saham. Bentuk-bentuk kebijakan dividen tersebut adalah :

a. Kebijakan pemberian dividen yang stabil


Kebijakan dividen yang stabil ini artinya dividen akan di berikan
secara tetap per lembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba
yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. Dividen stabil ini
dipertahankan untuk beberapa tahun, dan kemudian bila laba yang
diperoleh meningkat dan peningkatannya mantap dan stabil, maka
dividennya juga akan ditingkatkan untuk selanjutnya dipertahankan
selama beberapa tahun. Kebijakaan pemberian dividen yang stabil ini
banyak dilakukan oleh perusahaan karena beberapa alasan, yaitu :
1. Bisa meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil dan
dapat diprediksi dianggap mempunyai resiko yang kecil.
2. Bisa memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang.
3. Akan menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk
keperluan konsumsi, sebab dividen selalu dibayarkan.
b. Kebijakan dividen yang meningkat
Dengan kebijakan ini, perusahaan akan membayarkan dividen kepada
pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan
pertumbuhan yang stabil.
c. Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan
Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya
laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh
semakin besar dividen yang dibayarkan, demikian pula sebaliknya bila
laba kecil dividen yang dibayarkan juga kecil.
d. Kebijakan pemberian dividen regular yang rendah ditambah ekstra
Kebijakan pemberian dividen dengan cara ini, perusahaan menentukan
jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil,
kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya
mencapai jumlah tertentu.

2.3.7 Penetapan Tanggal Pembagian Dividen

Penetapan tanggal pembagian dividen merupakan informasi yang

dibutuhkan dan relevan bagi investor untuk mengetahui kapan dividen tersebut
30

akan diterima. Menurut Brigham dan Houston (2001:84), rincian tanggal yang

perlu diperhatikan, antara lain :

a. Declaration date
Declaration date adalah tanggal pada saat direksi perusahaan
mengeluarkan pernyataan berisi pengumuman pembagian dividen.
Dengan ditentukannya tanggal tersebut, perusahaan mempunyai
kewajiban untuk melakukan pembayaran.
b. Recording date
Recording date adalah tanggal yang ditentukan untuk saatnya
pemegang saham berhak mendapatkan dividen.
c. Ex-dividend date
Ex-dividend date adalah tanggal yang ditentukan untuk saatnya
dividen lepas dari pemegang saham. Biasanya jangka waktunya
adalah empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemegang saham.
d. Cum dividend date
Cum dividend date adalah tanggal yang menunjukan batas akhir bagi
para investor yang membeli saham akan menerima pembagian
dividen.
e. Payment date
Payment date adalah tanggal yang ditentukan untuk saatnya
perusahaan membayar dividen.

2.4 Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Selain itu

laporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat memperkirakan jumlah

waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal

dari pembagian dividen. Fahmi (2011:2)

Untuk mengambil keputusan ekonomi secara bijak, investor memerlukan

laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban manajemen dan memahami

serta menganalisis keadaan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu,

mengevaluasi kemampuan entitas menghasilkan laba usaha dalam suatu periode


31

tertentu, serta kas dan setara kas dalam waktu yang dapat dipastikan. Dari hasil

evaluasi tersebut maka investor dapat mengetahui apakah perusahaan mampu

membayar dividen kepada investor tepat pada waktunya. Kartikahadi (2012:83)

Analisis rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Tujuan dari analisis rasio

keuangan adalah untuk mengetahui kondisi keuangan lebih mendalam yang

sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat bagi pengguna

laporan keuangan. Harahap (2009:297)

Pentingnya kebijakan dividen bagi manajemen adalah untuk memutuskan

apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua

atau dibagi sebagian untuk dividen, dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk

laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang

diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba ditahan yang

akhirnya mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan. Pada sisi lain, apabila perusahaan tidak

membagikan labanya sebagai dividen akan dapat memperbesar sumber dana

intern perusahaan, dan akan meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan

perusahaan. Sutrisno (2012:266)

Teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis data keuangan untuk

kebijakan dividen perusahaan diantaranya menggunakan analisis rasio keuangan.

Kebijakan dividen pada rasio keuangan dapat memperhitungkan proporsi

pembagian antara pembayaran kepada investor dan reinvestasi dalam perusahaan.


32

Dividend payout ratio adalah rasio yang menunjukan persentase laba perusahaan

yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas.

Martono dan Agus (2010:253)

2.4.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio

profitabilitas sangat penting untuk diketahui oleh para pengguna laporan

keuangan karena menginformasikan seberapa besar kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba, semakin besar rasio keuntungan menunjukan semakin

baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Sartono (2010:122)

Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah

keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban

bunga dan pajak. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan

membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar

keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan

perusahaan dalam membayar dividen. Dengan demikian tingkat pengembalian

investasi berupa dividen bagi investor dapat diprediksi salah satunya melaui rasio

profitabilitas dari perusahaan. Brigham dan Houston (2006:154)

Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan

dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan

yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak

perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan


33

yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar

untuk berjaga-jaga. Sutrisno (2012:267)

2.4.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-

kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi

adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk

mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah

operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera

ditagih. Sutrisno (2012:15)

Posisi likuiditas perusahaan menjadi faktor yang mempengaruhi

kebijakan dividen. Cash dividend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan,

oleh karena itu apabila perusahaan membayarkan dividen berarti harus

menyediakan uang kas yang cukup banyak, dan akan menurunkan tingkat

likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik,

biasanya cenderung membayarkan dividen tunai dalam jumlah yang kecil, sebab

sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas. Namun, perusahaan

yang sudah mapan dengan likuiditas yang baik cenderung membagian dividen

yang lebih besar kepada pemegang saham. Sutrisno (2012:267)


34

Berdasarkan konsep yang telah diuraiakan di atas, maka kerangka

pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran

Laporan Keuangan

(Financial Statement)

Rasio Keuangan

(Financial Ratio)

Rasio Profitabilitas Rasio Likuiditas

(Profitability Ratio) (Liquidity Ratio)

Pengembalian Aset Pengembalian Modal Rasio Lancar Rasio Cepat

(Return on Asset) (Return on Equity) (Current Ratio) (Quick Ratio)

Kebijakan Dividen

(Dividend Policy)

Rasio Pembayaran Dividen

(Dividend Payout Ratio)


35

2.5 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:64) :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”

Bedasarkan konsep dan skema kerangka pemikiran, maka penulis

mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

a. Hipotesis 1

Ho1 : Profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap kebijakan dividen.

Ha1 : Profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap kebijakan dividen.

b. Hipotesis 2

Ho2 : Profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap kebijakan dividen.

Ha2 : Profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap kebijakan dividen.


36

2.6 Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan beberapa hasil penelitian terdahulu untuk mengetahui apakah terdapat persamaan atau perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, diantaranya :

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Judul penelitian dan
No. Indikator penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
penulis
1. Pengaruh investasi, Price earning ratio, Penelitian ini menunjukkan Menggunakan Menggunakan
likuiditas, profitabilitas, current ratio, return secara parsial price earning indikator return indikator return
ukuran perusahaan dan on asset, size, sales ratio, return on asset, dan size on asset untuk on equity untuk
pertumbuhan perusahaan growth, dan dividend berpengaruh signifikan mengukur mengukur
terhadap dividend payout payout ratio. terhadap dividend payout variabel variabel
ratio. ratio, sedangkan current ratio profitabilitas. profitabilitas.
(Aisyah:2014) dan sales growth tidak Untuk mengukur Untuk
berpengaruh signifikan variabel mengukur
terhadap dividend payout likuiditas variabel
ratio. Secara simultan price menggunakan likuiditas
earning ratio, current ratio, indikator current menggunakan
37

return on asset, ukuran ratio. indikator quick


perusahaan dan sales growth ratio.
berpengaruh signifikan
terhadap dividend payout
ratio.
2. Pengaruh return on asset, Return on asset, Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
current ratio, dan debt to current ratio, debt to secara parsial hanya return on indikator return indikator return
equity ratio terhadap equity ratio, dan asset yang berpengaruh on asset untuk on equity untuk
dividend payout ratio. dividend payout ratio. signifikan terhadap dividend mengukur mengukur
(Elma Anjani:2013) payout ratio. Secara simultan variabel variabel
return on asset, current ratio, profitabilitas. profitabilitas.
dan debt to equity ratio Untuk mengukur Untuk
berpengaruh signifikan variabel mengukur
terhadap dividend payout likuiditas variabel
ratio. menggunakan likuiditas
indikator current menggunakan
ratio. quick ratio.
3. Pengaruh profitabilitas dan Return on asset, Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
likuiditas terhadap kebijakan return on equity, secara parsial hanya return on indikator return indikator quick
38

dividen. earning per share, equity yang berpengaruh on asset dan ratio untuk
(Rina Wulan Suriyani:2013) current ratio, dan signifikan terhadap dividend return on equity mengukur
dividend payout ratio. payout ratio, sedangkan untuk mengukur variabel
return on asset, earning per variabel likuiditas.
share, dan current ratio tidak profitabilitas.
berpengaruh secara signifikan. Untuk mengukur
Secara simultan return on variabel
asset, return on equity, likuiditas
earning per share, dan current menggunakan
ratio tidak mempunyai indikator current
pengaruh yang signifikan ratio.
terhadap dividend payout
ratio.
4. Pengaruh likuiditas dan Cash ratio, return on Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
profitabilitas terhadap asset, dan dividend secara parsial maupun indikator return indikator return
kebijakan dividen. payout ratio. simultan cash Ratio dan on asset untuk on equity untuk
(Agusni Prayoga:2014) return on asset berpengaruh mengukur mengukur
secara signifikan terhadap variabel variabel
dividend payout ratio. profitabilitas. profitabilitas.
39

Untuk
mengukur
variabel
likuiditas
menggunakan
indikator
current ratio
dan quick ratio.
5. Pengaruh profitabilitas, Return on asset, net Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
likuiditas, dan leverage profit margin, current secara parsial hanya return on indikator return indikator return
terhadap dividend payout ratio, debt to asset assets dan current ratio on asset untuk on equity untuk
ratio. ratio, debt to equity berpengaruh secara signifikan mengukur mengukur
(Rialdi Nurraiman:2014) ratio, dan dividend terhadap dividend payout variabel variabel
payout ratio. ratio, sedangkan net profit profitabilitas. profitabilitas.
margin, debt to asset ratio, Untuk mengukur Untuk
dan debt to equity ratio tidak variabel mengukur
berpengaruh secara signifikan. likuiditas variabel
Secara simultan net profit menggunakan likuiditas
margin, return on asset, current ratio. menggunakan
40

current ratio, debt to asset indikator quick


ratio, dan debt to equity ratio ratio.
berpengaruh signifikan
terhadap dividend payout
ratio.
6. Pengaruh profitabilitas, Return on equity, Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
likuiditas, leverage, dan cash ratio, debt to secara parsial hanya return on indikator return indikator return
ukuran perusahaan terhadap equity ratio, dan equity berpengaruh secara on equity untuk on asset untuk
kebijakan dividen. dividend payout ratio. signifikan terhadap dividend mengukur mengukur
(R. Ait Novatiani dan Novi payout ratio, sedangkan cash variabel variabel
Oktaviani:2012) ratio dan debt to equity ratio profitabilitas. profitabilitas.
tidak berpengaruh secara Untuk
signifikan. mengukur
Secara simultan return on variabel
equity, cash ratio, dan debt to likuiditas
equity ratio berpengaruh menggunakan
signifikan terhadap dividend indikator
payout ratio. current ratio
dan quick ratio.
41

7. Pengaruh kinerja keuangan Net profit margin, Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
perusahaan yang diukur return on investment, secara simultan net profit indikator return indikator return
dengan rasio profitabilitas return on equity, dan margin, return on investment, on equity untuk on asset untuk
terhadap dividend payout dividend payout ratio. dan return on equity tidak mengukur mengukur
ratio. berpengaruh signifikan variabel variabel
(Santun Frank terhadap dividend payout profitabilitas. profitabilitas
Erickson:2010) ratio.
8. Pengaruh likuiditas, debt to Return on investment, Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
equity ratio, profitabilitas, rarning per share, secara parsial current ratio, indikator current indikator return
dan earning per share debt to equity ratio, return on investment, dan ratio untuk on asset dan
terhadap dividend payout current ratio, dan earning per share mengukur return on equity
ratio. dividend payout ratio. berpengaruh signifikan variabel untuk mengukur
(Ida Yulias Tanti:2013) terhadap dividend payout likuiditas. variabel
ratio, sedangkan debt to profitabilitas.
equity ratio tidak berpengaruh Untuk
secara signifikan. mengukur
variabel
likuiditas
menggunakan
42

indikator quick
ratio.
9. Pengaruh cash ratio, debt to Cash ratio, debt to Hasil penelitian ini Menggunakan Menggunakan
equity ratio, dan return on equity ratio, return menunjukan debt to equity indikator return indikator return
asset terhadap kebijakan on asset, dan ratio, cash ratio dan return on on asset untuk on equity untuk
dividen. dividend payout ratio. asset berpengaruh signifikan mengukur mengukur
(I Gede Ananditha terhadap dividend payout variabel variabel
Wicaksana:2012) ratio. likuiditas. profitabilitas.
Untuk
mengukur
variabel
likuiditas
menggunakan
indikator
current ratio
dan quick ratio.
10. Analisis pengaruh cash Cash position, debt to Penelitian ini menunjukan Menggunakan Menggunakan
position, debt to equity ratio, equity ratio, return secara parsial cash ratio, debt indikator return indikator return
return on assets, cash ratio, on assets, cash ratio, to equity ratio, dan return on on asset untuk on equity untuk
43

asset growth, dan firm Size asset growth, firm asset berpengaruh secara mengukur mengukur
terhadap dividend payout size, dan dividend signifikan terhadap dividend variabel variabel
ratio. payout ratio. payout ratio, sedangkan cash profitabilitas. profitabilitas.
(Liza Tania:2014) position, asset growth, dan Untuk
firm size tidak berpengaruh mengukur
secara signifikan. variabel
Secara simultan cash position, likuiditas
debt to equity ratio, return on menggunakan
assets, cash ratio, asset indikator
growth, dan firm Size current ratio,
berpengaruh signifikan dan quick ratio.
terhadap dividend payout
ratio.
BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38), objek penelitian adalah suatu atribut dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian

yang diteliti oleh penulis adalah profitabilitas, likuiditas, dan kebijakan dividen.

3.2 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:2), metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmilah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan

metode penelitian, penulis bertujuan untuk mengumpulkan data historis dan

mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat

dengan masalah penelitian. Data-data yang sudah diperoleh akan diproses,

dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari, sehingga

akan diperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat dibuat suatu

kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

Metode penelitian ini bedasarkan tingkat eksplanasinya merupakan

penelitian deskriptif-asosiatif yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausal),

artinya penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara

variabel independen dengan variabel dependen dan menjelaskan variabel-variabel

yang diteliti.

44
45

Menurut Sugiyono (2012:53), metode penelitian deskriptif adalah :

“Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap


keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
(variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel
independen, karena kalau variabel independen selalu dipasangkan dengan
variabel dependen)”

Dalam penelitian ini, metode deskriptif akan digunakan untuk menjelaskan

variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel profitabilitas, likuiditas, dan

kebijakan dividen.

Menurut Sugiyono (2012:55), metode penelitian asosiatif adalah suatu

pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel

atau lebih. Metode penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh dari variabel-variabel independen yang terdiri dari profitabilitas dan

likuiditas terhadap kebijakan dividen, baik secara parsial maupun simultan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:80), menyatakan bahwa :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 124 perusahaan, yaitu seluruh

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009

sampai dengan 2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nonprobability sampling.


46

Menurut Sugiyono (2014:120) :

“Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”

Dalam nonprobability sampling, penulis akan menggunakan teknik

penentuan sampel purposive sampling untuk memperoleh data-data yang

diperlukan dalam menunjang proses penelitian. Menurut Sugiyono (2014:85),

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu dalam penentuan sampel yang digunakan adalah :

a. Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia mulai tahun

2009.

b. Perusahaan Manufaktur yang tidak delisting di Bursa Efek Indonesia

selama periode 2009 sampai dengan 2013.

c. Perusahaan Manufaktur yang memiliki data laporan keuangan dan rasio

keuangan selama periode 2009 sampai dengan 2013.

d. Perusahaan Manufaktur yang membagikan dividen tunai berturut-turut

selama periode 2009 sampai dengan 2013.

Bedasarkan arsip Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan pada situs

www.sahamok.com, terdapat 124 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Berikut ini pada (tabel 3.1) penulis menyajikan seleksi sampel

penelitian untuk mengetahui berapa banyak perusahaan yang sesuai dengan

pertimbangan tertentu, yakni :


47

Tabel 3.1
Seleksi Sampel Penelitian
No. Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia 124
mulai tahun 2009
2 Perusahaan Manufaktur yang delisting di Bursa Efek Indonesia (3)
selama periode 2009 sampai dengan 2013
3 Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data laporan (4)
keuangan dan rasio keuangan selama periode 2009 sampai
dengan 2013
4 Perusahaan Manufaktur yang tidak membagikan dividen tunai (95)
berturut-turut selama periode 2009 sampai dengan 2013
Jumlah sampel perusahaan yang sesuai dengan pertimbangan 22

Pada (tabel 3.1) menunjukan bahwa terdapat 22 sampel perusahaan yang

sesuai dengan pertimbangan. Pada (tabel 3.2) disajikan daftar sampel penelitian

untuk mengetahui perusahaan-perusahaan apa saja yang telah memenuhi

pertimbangan tertentu, diantaranya :

Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.
2. ASII PT. Astra International Tbk.
3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk.
4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.
5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.
6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.
7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk.
8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
48

9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk.


10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk.
13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
14. LION PT. Lion Metal Works Tbk.
15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.
16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.
17. SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk.
19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.
20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.
21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sumber : www.sahamok.com (Data diolah kembali)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan data berkala (times-series), karena data penelitian dinyatakan dalam bentuk

angka-angka, menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya,

dalam analisisnya menggunakan statistik, dan merupakan hasil pengamatan dari

waktu ke waktu.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2014:142), sumber data sekunder merupakan sumber yang

tidak lansgung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen. Sumber data yang digunakan berupa laporan keuangan

perusahaan sampel yang penulis unduh melalui situs www.idx.co.id (Indonesian

Stock Exchange).
49

3.5 Teknik Pengumpulan data

Menurut Sugiyono (2014:224), teknik pengumpulan data merupakan

langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Penelitian Kepustakaan (Library Reasearch)

Penelitian kepustakaan adalah suatu cara membaca, mempelajari,

menelaah, mengkaji literatur-literatur berupa buku-buku, jurnal, makalah,

dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

b. Riset Internet (Online Reasearch)

Pada riset internet ini, penulis mengumpulkan data yang berasal dari

situs-situs yang berhubungan dengan berbagai macam informasi seperti

laporan keuangan, perusahaan apa saja yang membagikan dividen tunai

kepada pemegang saham, dan fenomena dilapangan.

3.6 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:38), variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Bedasarkan judul penelitian yang diteliti oleh penulis, yaitu :

“Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen”, maka

terdapat dua macam variabel yang diteliti dan dapat dibedakan menjadi :
50

3.6.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Menurut Sugiyono (2014:39), variabel independen (variabel bebas)

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel independen (variabel terikat). Variabel

independen dalam penelitian ini terdiri dari profitabilitas dan likuiditas yang akan

diukur dengan bentuk skala rasio.

3.6.1.1 Profitabilitas

Menurut Sartono (2010:122), menyatakan bahwa profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas sangat penting untuk

diketahui oleh para pengguna laporan keuangan karena menginformasikan

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, semakin besar

rasio keuntungan menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola

perusahaan. Penelitian ini menggunakan return on asset dan return on equity

sebagai indikator untuk mengukur tingkat profitabilitas.

a. Return on asset

Menurut Sutrisno (2012:222) :

“Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


keuntungan dengan semua aktiva yang dimiliki. Caranya adalah dengan
membandingkan laba sebelum beban bunga dan beban pajak dengan total
aktiva”

Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑡𝑎𝑥


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
51

b. Return on equity

Menurut Sutrisno (2012:223) :

“Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


keuntungan dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki. Caranya
adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan modal
sendiri”

Rumus yang digunakan adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝑂𝑤𝑛𝑒𝑟𝑠 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

3.6.1.2 Likuiditas

Menurut Sutrisno (2012:15), menyatakan bahwa likuiditas adalah

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang harus

segera dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka

pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat

keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan

tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Penelitian

ini menggunakan current ratio dan quick ratio sebagai indikator untuk mengukur

tingkat likuiditas.

a. Current ratio

Menurut Sutrisno (2012:216) :

“Merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang


dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar di sini
meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar lainnya.
Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel,
hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang harus segera dibayar”
52

Rumus yang digunakan adalah :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

b. Quick ratio

Menurut Sutrisno (2012:216) :

“Merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar sesudah


dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukan
besarnya alat likuid yang paling cepat sehingga dapat digunakan untuk
melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling
tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua
langkah yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas”

Rumus yang digunakan adalah :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

3.6.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Menurut Sugiyono (2014:39), variabel dependen (variabel terikat) adalah

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel independen (variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kebijakan dividen yang akan diukur dengan bentuk skala rasio.

3.6.2.1 Kebijakan Dividen

Menurut Sutrisno (2012:266), menyatakan bahwa kebijakan dividen bagi

manajemen adalah untuk memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan

selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen, dan

sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan

memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan
53

mengurangi jumlah laba ditahan yang akhirnya mengurangi sumber dana intern

yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Pada sisi lain, apabila

perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan dapat memperbesar

sumber dana intern perusahaan, dan akan meningkatkan kemampuan untuk

mengembangkan perusahaan. Penelitian ini menggunakan dividend payout ratio

sebagai indikator untuk mengukur kebijakan dividen.

a. Dividend payout ratio

Martono dan Agus (2010:253) :

“Dividend payout ratio adalah rasio yang menunjukan persentase laba


perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan
berupa dividen kas”

Rumus yang digunakan adalah :

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒


𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

Tabel 3.3
Oprasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Konsep Indikator
Pengukuran
Profitabilitas Profitabilitas adalah 1. Return on asset Rasio
(X1) kemampuan perusahaan Merupakan ukuran
memperoleh laba dalam kemampuan
hubungannya dengan perusahaan dalam
penjualan, total aktiva menghasilkan
maupun modal sendiri. keuntungan dengan
Sartono (2010:122) semua aktiva yang
dimiliki.
𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑅𝑂𝐴 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
54

Sutrisno (2012:222)

2. Return on equity
Merupakan ukuran
kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan
keuntungan dengan
menggunakan modal
sendiri yang dimiliki.
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑂𝐸 = 𝑂𝑤𝑛𝑒𝑟𝑠 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Sutrisno (2012:223)
Likuiditas Likuiditas adalah 1. Current ratio Rasio
(X2) kemampuan perusahaan Merupakan rasio yang
untuk membayar membandingkan
kewajiban-kewajibannya antara aktiva lancar
yang harus segera yang dimiliki
dipenuhi. perusahaan dengan
Sutrisno (2012:15) hutang jangka pendek.
𝐶𝐴
𝐶𝑅 = 𝐶𝐿

Sutrisno (2012:216)

2. Quick ratio
Merupakan rasio yang
membandingkan
antara aktiva lancar
sesudah dikurangi
persediaan dengan
hutang lancar.
55

𝐶𝐴−𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
𝑄𝑅 = 𝐶𝐿

Sutrisno (2012:216)
Kebijakan Kebijakan dividen bagi Dividend payout ratio Rasio
Dividen manajemen adalah untuk Adalah rasio yang
(Y) memutuskan apakah laba menunjukan
yang diperoleh persentase laba
perusahaan selama satu perusahaan yang
periode akan dibagi dibayarkan kepada
semua atau dibagi pemegang saham
sebagian untuk dividen, biasa perusahaan
dan sebagian lagi tidak berupa dividen kas.
dibagi dalam bentuk laba 𝐷𝑃𝑆
𝐷𝑃𝑅 = 𝐸𝑃𝑆
ditahan.
Martono dan Agus
Sutrisno (2012:266)
(2012:253)

3.7 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012:206), menyatakan bahwa :

“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden


terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.”

Hasil dari analisis data akan digunakan sebagai bukti yang memadai

dalam menguji hipotesis dan membuat suatu kesimpulan penelitian. Dalam hal ini

penulis akan menganalisis serta menggambarkan bagaimana pengaruh

profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen dengan menggunakan

statistik deskriptif.
56

3.7.1 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014:147), menyatakan bahwa :

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis


data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku umum atau generalisasi”

Dalam statistik deskriptif dapat dilakukan penyajian data melalui tabel,

grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean,

perhitungan desil, persentil, penyebaran data melalui rata-rata, standar deviasi,

dan perhitungan persentase. Dalam statistik deskriptif dapat juga mencari kuatnya

hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan

analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata

data sampel atau populasi.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Priyatno (2012:143), untuk memperoleh hasil analisis regresi

linier yang bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), maka suatu model

regresi harus memenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2012:233), uji normalitas bertujuan untuk mengukur

apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen

mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini alat

analisis yang digunakan untuk mendeteksi normalitas adalah dengan menganalisis


57

grafik pada normal probability plot dan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam analisis

grafik pada normal probability plot cara untuk mendeteksi normalitas adalah

dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dalam uji Kolmogorov-Smirnov, keputusan untuk mengetahui apakah

data berdistribusi normal atau tidak diambil berdasarkan nilai probabilitas dan

signifikansi yang ditetapkan sebesar 5%, sehingga dasar pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut :

a. Jika Asymp. Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika Asymp. Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Dalam uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

tidak semua data penelitian berdistribusi secara normal, karena dalam satu set data

terlalu banyak data yang memiliki nilai ekstrim. Menurut Ghozali (2013:36), data

yang tidak terdistribusi normal dapat ditransformasi agar berdistribusi normal.

Namun sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bentuk grafik

histogram dari data tersebut agar dapat menentukan bentuk transformasi datanya.

Berikut ini adalah cara transformasi data yang dapat dilakukan berdasarkan

bentuk grafik histogramnya :


58

Tabel 3.4
Bentuk Tranformasi Data
No. Bentuk Histogram Bentuk Transformasi
1. Moderate positive skewness SQRT (x) / akar kuadrat
2. Substantial positive skewness LG10 (x) / logaritma 10 / LN
3. Severe positive skewness dengan bentuk L 1/x / inverse
4. Moderate negative skewness SQRT (k-x)
5. Substantial negative skewness LG10 (k-x)
6. Severe negative skewness dengan bentuk J 1/(k-x)
Sumber : Ghozali (2012:36)

3.7.2.2 Uji Autokorelasi

Menurut Santoso (2012:241), uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode

sebelumnya). Autokorelasi muncul akibat observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lain, masalah ini timbul karena residual tidak bebas

dari satu observasi ke observasi lainnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya problem autokorelasi

dapat digunakan besaran Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Apabila angka D-W berada di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

b. Apabila angka D-W berada di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

c. Apabila angka D-W berada di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
59

3.7.2.3 Uji Multikolinearitas

Menurut Santoso (2012:234), uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah

multikolinieritas. Jika terbukti ada multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari

variabel independen dikeluarkan dari model, lalu model regresi tersebut disusun

kembali. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah

dengan mengamati besaran tolerance value dan variance inflantion factor (VIF)

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika tolerance value < 0,1 atau VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.

b. Jika tolerance value > 0,1 atau VIF < 10, maka tidak terjadi

multikolinearitas.

Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai tolerance value dan

variance inflantion factor adalah :

1 1
𝑉𝐼𝐹 = 𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 =
𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑉𝐼𝐹

3.7.2.4 Uji Heteroskedasititas

Menurut Santoso (2012:240), uji heteroskedasititas bertujuan untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians pada

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas

dan jika varians berbeda disebut sebagai heteroskedastisitas. Sebuah model regresi
60

dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi

heteroskedasititas dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis ada atau

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, yaitu melalui diagram pencar antara

regression standardized predicted value (ZPRED) dengan regression studentized

residual (SRESID). Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dan

uji F. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan

likuditas, sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah kebijakan dividen.

3.8.1 Uji Parisal (Uji t)

Uji t digunakan untuk melihat signfikansi apakah variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependen, uji t pada dasarnya menunjukan apakah

variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

parsial (individu) terhadap variabel dependen.


61

3.8.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2012:270), analisis regresi menjadi alat untuk

mengukur pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dalam

penelitian. Tujuan dari analisis regresi adalah untuk memprediksi besarnya

variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah

diketahui besarnya. Analisis regresi didasarkan pada hubungan fungsional

ataupun kausal variabel independen dengan variabel dependen. Adapun bentuk

persamaan regresi linier sederhana adalah :

Ŷ = a+bx+e
Keterangan :

Ŷ : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

x : Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

a : Harga Y bila x = 0 (harga konstan)

b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen

e : Error atau pengaruh faktor lain

3.8.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Menurut Sugiyono (2012:216), analisis koefisien koerlasi parsial

digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel

independen dan dependen, serta ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat

atau kekuatan hubungan korelasi tersebut. Pengukuran koefisien ini dilakukan


62

dengan menggunakan koefisien pearson correlation product moment, untuk

menguji hubungan asosiatif bila datanya berbentuk interval atau rasio. Rumusan

untuk koefisien pearson correlation product moment adalah sebagai berikut :

𝑛∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ][𝑛∑𝑦 2 − (∑𝑦)2

Keterangan :

r : Koefisien korelasi pearson

x : Variabel Independen

y : Variabel dependen

n : jumlah sampel dalam penelitian

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat antara variabel independen

dengan variabel dependen. Nilai koefisien korelasi harus dalam batas -1 hingga +1

(-1 ≤ r ≤ +1). Hasil perhitungan akan memberikan tiga alternatif, yaitu :

a. Jika nilai r mendekati angka positif (+) 1, maka variabel X mempunyai

hubungan yang kuat dan positif terhadap variabel Y.

b. Jika nilai r mendekati angka negatif (-) 1, maka variabel X mempunyai

hubungan yang kuat dan negatif terhadap variabel Y.

c. Jika nilai r mendekati angka 0, maka variabel X kurang mempengaruhi

variabel Y. Hal ini berarti bertambah atau berkurangnya variabel X tidak

mempengaruhi variabel Y.

Untuk memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan dalam korelasi,

maka dapat digunakan pedoman nilai interpretasi korelasi sebagai berikut :


63

Tabel 3.5
Pedoman Intepretasi Koefisien Korelasi
No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1. 0,00 – 1,999 Sangat Rendah
2. 0,20 – 0,399 Rendah
3. 0,40 – 0,599 Sedang
4. 0,60 – 0,799 Kuat
5. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:250)

3.8.1.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana

Menurut Ghozali (2011:87), analisis koefisien determinasi sederhana (r2)

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi terletak antara nol sampai dengan

satu (0 < r2 < 1). Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus :

Kd = r2 X 100%
Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi

r2 : Koefisien korelasi

3.8.1.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji t-statistik, hal ini

dapat membuktikan apakah variabel independen (X) berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap variabel dependen (Y). Pengujian hipotesis secara parsial

dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :


64

a. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : β = 0. Profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap kebijakan dividen.

- Ha : β ≠ 0. Profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap kebijakan dividen.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai ttabel

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Dengan tingkat

signifikansi 5% dinilai cukup untuk mewakili hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen yang diteliti dan merupakan

tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.

c. Mencari nilai thitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Untuk mencari nilai thitung dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus :

𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2

Keterangan :

t : Nilai uji t

r : Koefisien korelasi

r2 : Koefisien determinasi

n : Jumlah sampel dalam penelitian


65

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

- Jika thitung > ttabel dan thitung < -ttabel, maka Ho ditolak

- Jika -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima

Pengujian hubungan signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan

antara tingkat signifikansi pada masing-masing variabel independen

dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan.

3.8.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk melihat signifikansi apakah semua variabel

independen mampu menjelaskan variabel dependen, uji F pada dasarnya

menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

dependen.

3.8.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2014:153), analisis regresi linier berganda digunakan

untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai

variabel independen dinaikan atau diturunkan (dimanipulasi). Analisis regresi

linier berganda dapat digunakan untuk menguji apakah variabel independen

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan. Dalam penelitian

ini dapat digunakan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :


66

Ŷ = a+b1x1+b2x2+e
Keterangan :

Ŷ : Kebijakan dividen

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

x1 : Profitabilitas

x2 : Likuiditas

e : Standard error

3.8.2.2 Analisis Koefisien Korelasi Berganda

Menurut Sugiyono (2012:256), analisis koefisien korelasi berganda

digunakan untuk mengetahui seberapa erat kekuatan dan arah hubungan antara

seluruh variabel independen dengan variabel dependen. Rumusan koefisien

korelasi berganda dalam penelitian ini adalah :

√𝑟 2 𝑦𝑥1 + 𝑟 2 𝑦𝑥1 − 2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2


𝑅𝑦.𝑥1.𝑥2 =
1 − 𝑟 2 𝑥1 𝑥2

Keterangan :

Ry.x1.x2 : Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

ryx1 : Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 : Korelasi product moment antara X2 dengan Y

r2x1x2 : Koerlasi product moment antara X1 dan X2


67

3.8.2.3 Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Menurut Ghozali (2011:87), analisis koefisien determinasi berganda (R2)

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi terletak antara nol sampai dengan

satu (0 < r2 < 1). Nilai R2 yang kecil menunjukan kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai koefisien

determinasi ini mengandung kelemahan mendasar, yaitu bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukan ke dalam model penelitian. Setiap tambahan

satu variabel independen ke dalam model penelitian, maka nilai koefisien

determinasi pasti akan meningkat. Oleh sebab itu digunakan adusted R2 (koefisien

determinasi yang telah disesuaikan) untuk mengevaluasi sebuah model regresi.

Nilai adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen

dimasukan ke dalam model. Bedasarkan hal tersebut dalam penelitian ini

digunakan adjusted R2 untuk koefisien determinasi dalam regresi berganda dan

penggunaan r2 untuk regresi sederhana. Koefisien determinasi dapat dihitung

dengan menggunakan rumus :

Kd = r2 X 100%

Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi

r2 : Koefisien korelasi
68

3.8.2.4 Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Untuk menguji hipotesis secara simultan digunakan uji F-statistik, hal ini

dapat membuktikan apakah variabel independen (X) berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap variabel dependen (Y). Pengujian hipotesis secara

simultan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis simultan

- Ho : β = 0. Profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap kebijakan dividen.

- Ha : β ≠ 0. Profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap kebijakan dividen.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai Ftabel

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Dengan tingkat

signifikansi 5% dinilai cukup untuk mewakili hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen yang diteliti dan merupakan

tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.

c. Mencari nilai Fhitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Untuk mencari nilai Fhitung dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus :

𝑅 2 /𝑘
𝐹=
(1 − 𝑅 2 ) − (𝑛 − 𝑘 − 1)
69

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan :

- Jika Fhitung > Ftabel dan Fhitung < -Ftabel, maka Ho ditolak

- Jika -Ftabel < Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima

Pengujian hubungan signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan

antara tingkat signifikansi pada masing-masing variabel independen

dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan.

3.9 Penetapan Tingkat Signifikansi

Menurut Sugiyono (2014:162), tingkat signifikansi (level of significant)

merupakan tingkat kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti dalam mengambil

keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Tingkat

signifikansi yang digunakan adalah α = 5%, karena paling umum digunakan untuk

penelitian ilmu sosial dan dianggap cukup untuk menyediakan hubungan antara

variabel-variabel yang diteliti.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai

pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Terdapat

22 Perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Penulis

menggunakan IBM Statistic Product and Services (SPSS) versi 20.0 sebagai

aplikasi untuk menganalisis data penelitian.

4.1.1 Perkembangan Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

4.1.1.1 Return On Asset

Return on asset merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan semua aktiva yang dimiliki. Tingkat return on

asset yang tinggi menunjukan bahwa jumlah aset perusahaan mampu

menghasilkan laba bersih yang tinggi bagi para pemegang saham dan dapat

dibagikan dalam bentuk dividen. Data untuk variabel return on asset diperoleh

dari laporan keuangan yang penulis unduh pada situs www.idx.co.id (Indonesian

Stock Exchange). Pada (tabel 4.1) disajikan data return on asset masing-masing

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-

2013.

70
71

Tabel 4.1
Return on Asset pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan

1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 3,40 13,95 12,52 11,13 9,56

2. ASII PT. Astra International Tbk. 8,00 9,18 11,54 16,93 20,94

3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk. 14,00 15,07 13,73 12,48 10,42

4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk. 16,50 21,94 15,82 12,79 8,39

5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk. 17,33 20,61 21,79 28,64 30,50

6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. 9,22 12,98 13,03 13,86 10,60

7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 9,96 12,82 11,01 13,22 34,44

8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 12,80 13,71 12,68 9,80 8,63

9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk. 28,73 31,29 41,62 37,89 39,50

10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 7,10 8,32 9,13 8,06 4,38

11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 22,00 21,01 19,84 20,93 18,84

12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk. 4,00 8,37 9,57 9,68 8,72

13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 14,33 19,11 18,41 18,85 17,41

14. LION PT. Lion Metal Works Tbk. 12,39 12,71 14,36 19,69 12,99

15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk. 3,30 9,40 11,12 32,11 10,15

16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk. 8,58 18,62 15,44 16,80 10,91

PT. Supreme Cable Manufacturing &


17. SCCO 1,77 5,27 7,54 11,42 5,96
Commerce Tbk.

18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk. 25,70 23,51 20,12 18,54 17,39

19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk. 14,00 15,45 19,29 18,63 19,88

20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 12,53 12,55 12,38 11,92 10,92

21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 11,06 13,78 13,80 13,71 11,73

22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 56,30 38,90 39,73 40,38 71,51

Maksimal 56.30 38.90 41.62 40.38 71.51

Minimal 1.77 5.27 7.54 8.06 4.38

Rata-rata 14,23 16,30 16,57 18,07 17,90

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


72

Pada (tabel 4.1) menunjukan perkembangan return on asset Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Idnonesia Periode 2009-2013, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada tahun 2009 rata-rata perkembangan return on asset perusahaan

14,23%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on asset tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 56,30%. Dengan tingkat return on asset yang

tinggi berarti perusahaan dapat meyakinkan para investor untuk berinvestasi pada

saham. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on asset terendah

adalah PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. sebesar 1,77%.

Pada tahun 2010 rata-rata perkembangan retun on asset perusahaan

16,30%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on asset tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 38,90% yang menunjukan penurunan dari tahun

sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on asset

terdendah adalah PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. sebesar

5,27% yang menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011 rata-rata perkembangan retun on asset perusahaan

16,57%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on asset tertinggi adalah PT.

H.M. Sampoerna Tbk. sebesar 41,62%. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat return on asset terdendah adalah PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk. sebesar 7,54% yang menunjukan peningkatan dari tahun

sebelumnya.
73

Pada tahun 2012 rata-rata perkembangan retun on asset perusahaan

18,07%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on asset tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 40,38%. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat return on asset terdendah adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

sebesar 8,06%.

Pada tahun 2013 rata-rata perkembangan retun on asset perusahaan

17,90%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on asset tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 71,51%. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat return on asset terdendah adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

sebesar 4,38% yang menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya.

Bedasarkan (tabel 4.1) dapat digambarkan kondisi return on asset secara

keseluruhan periode 2009-2013 dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.1
Grafik Tingkat Return on Asset pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
80.00

70.00

60.00

50.00 2009

40.00 2010
2011
30.00
2012
20.00 2013
10.00

0.00
ASII

UNVR
DVLA
AMFG

KLBF

LMSH
DLTA

EKAD

INDF

SCCO

SMSM
TCID
TSPC
ARNA

SMGR
AUTO

GGRM

INTP

LION

MAIN
HMSP

KAEF

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


74

Pada (gambar 4.1) menunjukan tingkat return on asset pada Perusahaan

Manufaktur yang fluktuatif, tetapi PT. Unilever Indonesia Tbk. menunjukan

peningkatan return on asset yang besar dan cukup stabil. Peningkatan ini

disebabkan jumlah perolehan laba yang tinggi jika dibandingkan dengan jumlah

asset yang digunakan untuk memperoleh laba. Sedangkan PT. Semen Indonesia

Persero Tbk. cenderung mengalami penurunan, hal ini disebabkan jumlah

perolehan laba yang rendah jika dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk

memperoleh laba. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 5 tahun rata-rata

perkembangan return on asset perusahaan berada dalam kondisi yang tidak baik,

karena rata-rata perkembangan return on asset berada dibawah 30%.

4.1.1.2 Return On Equity

Return on equity merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki.

Tingkat return on equity yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan memiliki

kemampuan dalam membayar kembali dana yang sudah disediakan oleh para

investor. Data untuk variabel return on equity diperoleh dari laporan keuangan

yang penulis unduh pada situs www.idx.co.id (Indonesian Stock Exchange). Pada

(tabel 4.2) disajikan data return on equity masing-masing Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.


75

Tabel 4.2
Return On Equty pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan

1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 4,40 17,96 15,71 14,11 12,26

2. ASII PT. Astra International Tbk. 18,00 19,60 19,86 26,24 30,93

3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk. 25,00 28,97 27,79 25,32 21,00

4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk. 20,10 31,74 23,32 20,71 11,07

5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk. 22,32 25,28 26,48 35,68 28,56

6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. 13,02 17,31 16,61 17,69 13,80

7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 23,65 24,61 17,71 18,86 16,60

8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 18,96 19,88 20,20 15,29 14,90

9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk. 48,65 62,88 79,05 74,73 76,40

10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 19,90 23,44 15,47 14,00 8,90

11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 29,00 24,61 22,89 24,53 21,81

12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk. 6,28 12,45 13,71 14,01 13,28

13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 21,55 25,01 23,37 24,08 23,18

14. LION PT. Lion Metal Works Tbk. 14,76 14,86 17,39 22,96 15,58

15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk. 6,04 15,71 19,05 42,33 13,02

16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk. 62,89 69,72 48,59 44,35 28,02

PT. Supreme Cable Manufacturing &


17. SCCO 4,92 14,40 21,15 25,95 14,83
Commerce Tbk.

18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk. 32,60 30,14 27,06 27,12 24,56

19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk. 27,00 31,74 32,70 32,74 33,59

20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 14,15 13,86 13,72 13,71 13,54

21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 14,98 19,00 19,25 18,94 16,43

22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 113,80 83,67 113,13 121,94 125,81

Maksimal 113,80 83,67 113,13 121,94 125,81

Minimal 4,40 12,45 13,71 13,71 8,90

Rata-rata 25,54 28,49 28,83 30,70 26,28

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


76

Pada (tabel 4.2) menunjukan perkembangan return on equity Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada tahun 2009 rata-rata perkembangan return on equity perusahaan

25,54%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on equity tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 113,80%. Dengan tingkat return on equity yang

tinggi berarti perusahaan dapat membayarkan dividen yang cukup tinggi

jumlahnya untuk para pemegang saham. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat return on equity terendah adalah PT. Asahimas Flat Glass Tbk. sebesar

4,40%.

Pada tahun 2010 rata-rata perkembangan retun on equity perusahaan

28,49%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on equity tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 83,67% yang menunjukan penurunan dari tahun

sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on equity

terdendah adalah PT. Kimia Farma Tbk. sebesar 12,45%.

Pada tahun 2011 rata-rata perkembangan retun on equity perusahaan

28,83%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on equity tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 113,13% yang menunjukan peningkatan dari

tahun sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on equity

terdendah adalah PT. Kimia Farma Tbk. sebesar 13,71% yang menunjukan

peningkatan dari tahun sebelumnya.


77

Pada tahun 2012 rata-rata perkembangan retun on equity perusahaan

30,70%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on equity tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 121,94% yang menunjukan peningkatan dari

tahun sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on equity

terdendah adalah PT. Mandom Indonesia Tbk. sebesar 13,71%.

Pada tahun 2013 rata-rata perkembangan retun on equity perusahaan

26,28%. Perusahaan yang memiliki tingkat return on equity tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk. sebesar 125,81% yang menunjukan peningkatan dari

tahun sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on equity

terdendah adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. sebesar 8,90%.

Bedasarkan (tabel 4.2) dapat digambarkan kondisi return on equity

secara keseluruhan periode 2009-2013 dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.2
Grafik Tingkat Return on Equity pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
140.00

120.00

100.00
2009
80.00
2010
60.00 2011
2012
40.00
2013
20.00

0.00
UNVR
ASII

DVLA
AMFG

KLBF

LMSH
DLTA

EKAD

INDF

SCCO

SMSM
TCID
TSPC
ARNA

SMGR
AUTO

INTP

LION
KAEF

MAIN
GGRM
HMSP

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


78

Pada (gambar 4.2) menunjukan tingkat return on equity pada Perusahaan

Manufaktur yang fluktuatif, tetapi PT. Unilever Indonesia Tbk. menunjukan

peningkatan return on equity yang besar dan cukup stabil. Peningkatan ini

disebabkan jumlah perolehan laba yang tinggi jika dibandingkan dengan jumlah

modal sendiri yang digunakan untuk memperoleh laba. Sedangkan PT. Mandom

Indonesia Tbk. cenderung mengalami penurunan, hal ini disebabkan jumlah

perolehan laba yang rendah jika dibandingkan dengan modal sendiri yang

digunakan untuk memperoleh laba. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 5

tahun rata-rata perkembangan return on equity perusahaan berada dalam kondisi

yang tidak baik, karena rata-rata perkembangan return on equity berada dibawah

40%.

4.1.2 Perkembangan Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

4.1.2.1 Current Ratio

Current ratio merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar

yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Tingkat current ratio

yang tinggi menunjukan bahwa operasi perusahaan tidak akan terganggu bila

kewajiban jangka pendek ini segera ditagih, oleh karena itu rasio ini bisa

digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek. Data untuk

variabel current ratio diperoleh dari laporan keuangan yang penulis unduh pada

situs www.idx.co.id (Indonesian Stock Exchange). Pada (tabel 4.3) disajikan data
79

current ratio masing-masing Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-2013.

Tabel 4.3
Current Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan

1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 334,40 393,95 442,29 388,70 417,80

2. ASII PT. Astra International Tbk. 79,00 97,16 101,58 116,62 129,93

3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk. 140,00 128,40 136,40 139,91 124,20

4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk. 217,00 175,73 135,48 116,49 188,99

5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk. 470,36 633,08 600,90 526,46 470,53

6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. 305,02 371,67 483,04 431,02 424,00

7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 140,66 176,26 190,36 241,09 232,87

8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 246,00 270,08 224,48 217,02 172,21

9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk. 188,06 161,25 174,93 177,58 175,00

10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 116,00 203,65 190,95 200,32 166,73

11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 300,00 555,37 698,54 602,76 614,81

12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk. 199,84 242,55 274,75 282,50 242,67

13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 298,70 439,36 365,27 340,54 283,93

14. LION PT. Lion Metal Works Tbk. 796,00 944,11 710,28 934,46 672,89

15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk. 212,00 244,45 235,49 406,74 419,66

16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk. 132,19 142,30 139,88 104,86 101,07

PT. Supreme Cable Manufacturing &


17. SCCO 120,29 126,47 129,10 146,21 139,42
Commerce Tbk.

18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk. 358,40 291,79 264,65 170,59 188,24

19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk. 159,00 217,41 271,85 194,42 209,76

20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 726,31 1068,45 1174,28 772,65 357,52

21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 346,84 336,85 308,30 309,33 296,19

22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 100,30 85,13 68,67 66,83 69,64

Maksimal 796,00 1068,45 1174,28 934,46 672,89

Minimal 79,00 85,13 68,67 66,83 69,64

Rata-rata 272,11 332,07 332,79 313,05 277,18

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


80

Pada (tabel 4.3) menunjukan perkembangan current ratio Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada tahun 2009 rata-rata perkembangan current ratio perusahaan

272,11%. Perusahaan yang memiliki tingkat current ratio tertinggi adalah PT.

Lion Metal Works Tbk. sebesar 796,00%. Dengan tingkat current ratio yang

tinggi berarti perusahaan dapat melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya

sebelum ditagih. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat current ratio

terendah adalah PT. Astra International Tbk. sebesar 79,00%.

Pada tahun 2010 rata-rata perkembangan current ratio perusahaan

332,07%. Perusahaan yang memiliki tingkat current ratio tertinggi adalah PT.

Mandom Indonesia Tbk. sebesar 1068,45%. Sedangkan perusahaan yang

memiliki tingkat current ratio terdendah adalah PT. Unilever Indonesia Tbk.

sebesar 85,13%.

Pada tahun 2011 rata-rata perkembangan current ratio perusahaan

332,79%. Perusahaan yang memiliki tingkat current ratio tertinggi adalah PT.

Mandom Indonesia Tbk. sebesar 1174,28% yang menunjukan peningkatan dari

tahun sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat current ratio

terdendah adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. sebesar 68,67% yang menunjukan

penurunan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012 rata-rata perkembangan current ratio perusahaan

313,05%. Perusahaan yang memiliki tingkat current ratio tertinggi adalah PT.

Lion Metal Works Tbk. sebesar 934,46%. Sedangkan perusahaan yang memiliki
81

tingkat current ratio terdendah adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. sebesar

66,83% yang menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 rata-rata perkembangan current ratio perusahaan

277,18%. Perusahaan yang memiliki tingkat current ratio tertinggi adalah PT.

Lion Metal Works Tbk. sebesar 672,89% yang menunjukan penurunan dari tahun

sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat current ratio

terdendah adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. sebesar 69,64% yang menunjukan

peningkatan dari tahun sebelumnya.

Bedasarkan (tabel 4.3) dapat digambarkan kondisi current ratio secara

keseluruhan periode 2009-2013 dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.3
Grafik Tingkat Current Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1400.00

1200.00

1000.00
2009
800.00
2010
600.00 2011
2012
400.00
2013
200.00

0.00
ASII

UNVR
DVLA
AMFG

KLBF

LMSH
DLTA

EKAD

INDF

SCCO

SMSM
TCID
TSPC
ARNA

SMGR
AUTO

INTP
GGRM

LION
HMSP

KAEF

MAIN

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


82

Pada (gambar 4.3) menunjukan tingkat current ratio pada Perusahaan

Manufaktur yang fluktuatif, tetapi PT. Lion Metal Works Tbk. dan PT. Mandom

Indonesia Tbk. menunjukan peningkatan current ratio yang besar dan cukup

stabil. Peningkatan ini disebabkan karena perusahaan menambah sumber dana

yang berasal dari kreditor sehingga jumlah kewajiban jangka panjang yang berupa

pinjaman bank meningkat. Sedangkan PT. Unilever Indonesia Tbk. cenderung

mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena perusahaan melunasi kewajiban

jangka panjangnya sehingga jumlah aset lancar yang berupa kas dan setara kas

berkurang. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 5 tahun rata-rata

perkembangan current ratio perusahaan berada dalam kondisi yang baik, karena

rata-rata perkembangan current ratio berada diatas 200%.

4.1.2.2 Quick ratio

Quick ratio merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar

sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Tingkat quick ratio yang

tinggi menunjukan besarnya alat likuid yang paling cepat sehingga dapat

digunakan untuk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang

paling tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua

langkah yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas. Data untuk

variabel quick ratio diperoleh dari laporan keuangan yang penulis unduh pada

situs www.idx.co.id (Indonesian Stock Exchange). Pada (tabel 4.4) disajikan data

quick ratio masing-masing Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-2013.


83

Tabel 4.4
Quick Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan

1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 153,15 243,54 263,87 231,28 272,39

2. ASII PT. Astra International Tbk. 64,85 78,68 87,72 97,86 111,92

3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk. 110,09 98,66 111,61 111,69 103,91

4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk. 164,90 119,15 85,01 74,51 128,67

5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk. 426,05 539,83 513,05 399,64 362,52

6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. 246,21 316,04 400,94 361,74 328,26

7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 73,19 96,14 101,11 131,96 121,66

8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 34,31 32,23 17,45 23,94 21,71

9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk. 46,68 61,01 69,94 45,88 32,29

10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 70,41 148,00 142,55 144,08 124,82

11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 228,84 458,95 608,62 541,98 561,03

12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk. 114,22 160,25 175,54 181,57 156,77

13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 199,14 303,60 260,70 228,71 168,29

14. LION PT. Lion Metal Works Tbk. 569,58 660,90 484,99 696,48 466,25

15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk. 98,04 105,08 128,10 269,43 282,32

16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk. 102,94 109,50 93,48 74,07 61,34

PT. Supreme Cable Manufacturing &


17. SCCO 76,51 87,77 107,21 119,85 110,72
Commerce Tbk.

18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk. 297,05 227,27 195,20 123,24 138,29

19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk. 88,32 116,53 133,11 116,82 133,72

20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 461,37 730,60 687,65 510,52 194,86

21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 260,64 260,93 236,57 239,64 221,93

22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 63,01 49,38 40,67 39,47 44,88

Maksimal 569,58 730,60 687,65 696,48 561,03

Minimal 34,31 32,23 17,45 23,94 21,71

Rata-rata 179,52 227,46 224,78 216,56 188,57

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


84

Pada (tabel 4.4) menunjukan perkembangan quick ratio Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada tahun 2009 rata-rata perkembangan quick ratio perusahaan

179,52%. Perusahaan yang memiliki tingkat quick ratio tertinggi adalah PT. Lion

Metal Works Tbk. sebesar 569,58%. Dengan tingkat quick ratio yang tinggi

berarti perusahaan dapat melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya

sebelum ditagih. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat quick ratio

terendah adalah PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 34,31%.

Pada tahun 2010 rata-rata perkembangan quick ratio perusahaan

227,46%. Perusahaan yang memiliki tingkat quick ratio tertinggi adalah PT.

Mandom Indonesia Tbk. sebesar 730,60%. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat quick ratio terdendah adalah PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 32,23%

yang menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011 rata-rata perkembangan quick ratio perusahaan

224,78%. Perusahaan yang memiliki tingkat quick ratio tertinggi adalah PT.

Mandom Indonesia Tbk. sebesar 687,65%. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat quick ratio terdendah adalah PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 17,45%

yang menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012 rata-rata perkembangan quick ratio perusahaan

216,56%. Perusahaan yang memiliki tingkat quick ratio tertinggi adalah PT. Lion

Metal Works Tbk. sebesar 696,48%. Sedangkan perusahaan yang memiliki


85

tingkat quick ratio terdendah adalah PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 23,94%

yang menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 rata-rata perkembangan quick ratio perusahaan

188,57%. Perusahaan yang memiliki tingkat quick ratio tertinggi adalah PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebesar 561,03%. Sedangkan perusahaan yang

memiliki tingkat quick ratio terdendah adalah PT. Gudang Garam Tbk. sebesar

21,71% yang menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya.

Bedasarkan (tabel 4.4) dapat digambarkan kondisi quick ratio secara

keseluruhan periode 2009-2013 dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.4
Grafik Tingkat Quick Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
800.00

700.00

600.00

500.00 2009

400.00 2010
2011
300.00
2012
200.00
2013
100.00

0.00
ASII

UNVR
DVLA

KLBF

LMSH
AMFG

EKAD
DLTA

INDF

SCCO

SMSM
TCID
TSPC
ARNA

AUTO

GGRM

INTP

LION

SMGR
HMSP

KAEF

MAIN

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)

Pada (gambar 4.4) menunjukan tingkat quick ratio pada Perusahaan

Manufaktur yang fluktuatif, tetapi PT. Lion Metal Works Tbk. dan PT. Mandom
86

Indonesia menunjukan peningkatan quick ratio yang besar dan cukup stabil.

Peningkatan ini disebabkan karena perusahaan mampu menjual persediaan barang

dagangan dengan jumlah yang tinggi sehingga persediaan akhir perusahaan

jumlahnya sedikit. Sedangkan PT. Gudang Garam Tbk. cenderung mengalami

penurunan, hal ini disebabkan karena perusahaan tidak mampu menjual

persediaan barang dagangan dengan jumlah yang tinggi sehingga persediaan akhir

perusahaan jumlahnya banyak. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 5 tahun

rata-rata perkembangan quick ratio perusahaan berada dalam kondisi yang baik,

karena rata-rata perkembangan quick ratio berada diatas 150%.

4.1.3 Perkembangan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

4.1.3.1 Dividend Payout Ratio

Dividend payout ratio merupakan rasio yang menunjukan persentase laba

perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa

dividen kas. Tingkat dividend payout ratio yang tinggi menunjukan bahwa

perusahaan memperoleh jumlah laba yang besar pada tahun berjalan dan laba

tersebut dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Posisi

likuiditas perusahaan juga dapat mempengaruhi besarnya tingkat dividend payout

ratio, karena perusahaan yang sudah mapan dengan likuditas yang baik cenderung

membagikan dividen dalam jumlah yang besar. Data untuk variabel dividend

payout ratio diperoleh dari laporan keuangan yang penulis unduh pada situs

www.idx.co.id (Indonesian Stock Exchange). Pada (tabel 4.5) disajikan data


87

dividend payout ratio masing-masing Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

Tabel 4.5
Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan

1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 7,61 10,49 10,30 10,02 10,26

2. ASII PT. Astra International Tbk. 20,00 34,88 38,46 47,06 50,00

3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk. 33,47 13,24 45,07 45,03 45,04

4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk. 60,04 40,00 40,23 32,95 47,52

5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk. 120,25 120,47 121,41 88,48 72,66

6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. 70,31 30,30 29,17 25,94 30,80

7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 10,34 18,18 18,42 15,69 15,52

8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 44,54 37,12 39,31 42,19 28,89

9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk. 65,89 111,95 95,11 57,29 91,41

10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 39,41 39,55 49,93 49,81 49,80

11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 30,16 30,02 29,99 34,80 66,13

12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk. 30,04 20,02 20,37 15,29 25,00

13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 25,77 56,14 65,09 66,77 44,97

14. LION PT. Lion Metal Works Tbk. 19,35 26,92 29,70 24,37 32,13

15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk. 12,00 6,53 8,81 3,49 13,35

16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk. 25,00 17,52 20,64 20,15 14,05

PT. Supreme Cable Manufacturing &


17. SCCO 33,33 30,41 31,89 30,34 29,47
Commerce Tbk.

18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk. 55,00 50,00 50,00 45,00 45,00

19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk. 92,39 52,88 102,04 52,63 65,42

20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 51,61 51,99 53,16 49,47 46,48

21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 43,75 91,74 59,52 53,57 53,19

22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 124,69 111,28 91,92 106,38 100,00

Maksimal 124,69 120,47 121,41 106,38 100,00

Minimal 7,61 6,53 8,81 3,49 10,26

Rata-rata 46,14 45,53 47,75 41,67 44,41

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


88

Pada (tabel 4.5) menunjukan perkembangan dividend payout ratio

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-

2013, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada tahun 2009 rata-rata perkembangan dividend payout ratio

perusahaan 46,14%. Perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio

tertinggi adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. sebesar 124,69%. Dengan tingkat

dividend payout ratio yang tinggi berarti stabilitas pendapatan dan posisi likuditas

perusahaan dalam kondisi yang baik. Sedangkan perusahaan yang memiliki

tingkat dividend payout ratio terendah adalah PT. Supreme Cable Manufacturing

& Commerce Tbk. sebesar 7,61%.

Pada tahun 2010 rata-rata perkembangan dividend payout ratio

perusahaan 45,53%. Perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio

tertinggi adalah PT. Delta Djakarta Tbk. sebesar 120,47%. Sedangkan perusahaan

yang memiliki tingkat dividend payout ratio terdendah adalah PT. Lionmesh

Prima Tbk. sebesar 6,53%.

Pada tahun 2011 rata-rata perkembangan dividend payout ratio

perusahaan 47,75%. Perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio

tertinggi adalah PT. Delta Djakarta Tbk. sebesar 121,41%. Sedangkan perusahaan

yang memiliki tingkat dividend payout ratio terdendah adalah PT. Lionmesh

Prima Tbk. sebesar 8,81% yang menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012 rata-rata perkembangan dividend payout ratio

perusahaan 41,67%. Perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio

tertinggi adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. sebesar 106,38%. Sedangkan


89

perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio terdendah adalah PT.

Lionmesh Prima Tbk. sebesar 3,49%.

Pada tahun 2013 rata-rata perkembangan dividend payout ratio

perusahaan 44,41%. Perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio

tertinggi adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. sebesar 100,00%. Sedangkan

perusahaan yang memiliki tingkat dividend payout ratio terdendah adalah PT.

Asahimas Flat Glass Tbk. sebesar 10,26% yang menunjukan penurunan dari tahun

sebelumnya.

Bedasarkan (tabel 4.5) dapat digambarkan kondisi dividend payout ratio

secara keseluruhan periode 2009-2013 dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.5
Grafik Tingkat Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
140.00

120.00

100.00
2009
80.00
2010
60.00 2011
2012
40.00
2013
20.00

0.00
UNVR
ASII

DVLA
AMFG

EKAD

KLBF

LMSH
DLTA

INDF

SCCO

SMSM
TCID
TSPC
ARNA

SMGR
AUTO

INTP
GGRM

LION
HMSP

KAEF

MAIN

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali)


90

Pada (gambar 4.5) menunjukan tingkat dividend payout ratio pada

Perusahaan Manufaktur yang fluktuatif, tetapi PT. Unilever Indonesia Tbk. dan

PT. Delta Djakarta Tbk. menunjukan peningkatan dividend payout ratio yang

besar dan cukup stabil. Peningkatan ini disebabkan besarnya jumlah laba yang

diperoleh pada tahun berjalan dan perusahaan tersebut memiliki posisi likuiditas

yang mapan. Artinya, kinerja manajemen perusahaan tersebut sudah baik dan

harus dipertahankan untuk periode mendatang. Sedangkan PT. Lionmesh Prima

Tbk. cenderung mengalami penurunan, hal ini disebabkan kecilnya jumlah laba

yang diperoleh pada tahun berjalan dan perusahaan tersebut tidak memiliki posisi

likuiditas yang mapan. Artinya, kinerja manajemen perusahaan yang

bersangkuatan kurang baik dan harus ditingkatkan kembali untuk periode

mendatang. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 5 tahun rata-rata

perkembangan dividend payout ratio perusahaan berada dalam kondisi yang baik,

karena rata-rata perkembangan dividend payout ratio berkisar diantara 25%

sampai dengan 50%.

4.2 Statistik Deskriptif

Penulis menyajikan statistik deskriptif pada (tabel 4.6), tujuannya adalah

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data

yang telah dikumpulkan. Data penelitian berupa rasio-rasio keuangan yang terdiri

dari return on asset, return on equity, current ratio, quick ratio, dan dividend

payout ratio. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian untuk masing-
91

masing rasio keuangan berjumlah 110 data yang diperoleh dari 22 perusahaan

sampel selama 5 tahun berturut-turut, yaitu periode 2009 sampai dengan 2013.

Hasil statistik deskriptif dari data penelitian yang digunakan dan analisisnya

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 110 1,77 71,51 16,6114 10,67619
ROE 110 4,40 125,81 27,9671 23,27274
CR 110 66,83 1174,28 305,4406 222,00743
QR 110 17,45 730,60 207,3776 171,46053
DPR 110 3,49 124,69 45,0994 28,95483
Valid N (listwise) 110
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Return on asset (ROA) menunjukan nilai rata-rata sebesar 16,6114%,

yang berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu menghasilkan keuntungan

sebesar 16,6114% dengan semua aktiva yang dimiliki dalam satu periode. Nilai

maksimal sebesar 71,51% yang merupakan return on asset dari PT. Unilever

Indonesia Tbk. pada tahun 2013 dan nilai minimal sebesar 1,77% yang

merupakan return on asset dari PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce

Tbk. pada tahun 2009.

Return on equity (ROE) menunjukan nilai rata-rata sebesar 27,9671%,

yang berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu menghasilkan keuntungan

sebesar 27,9671% dengan semua modal sendiri yang dimiliki dalam satu periode.

Nilai maksimal sebesar 125,81% yang merupakan return on equity dari PT.
92

Unilever Indonesia Tbk. pada tahun 2013 dan nilai minimal sebesar 4,40% yang

merupakan return on equity dari PT. Asahimas Flat Glass Tbk. pada tahun 2009.

Current ratio (CR) menunjukan nilai rata-rata sebesar 305,4406%, yang

berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu melunasi kewajiban-kewajiban

jangka pendeknya sebesar 305,4406% dengan semua aktiva lancar yang dimiliki

dalam satu periode. Nilai maksimal sebesar 1174,28% yang merupakan current

ratio dari PT. Mandom Indonesia Tbk. pada tahun 2011 dan nilai minimal sebesar

66,83% yang merupakan current ratio dari PT. Unilever Indonesia Tbk. pada

tahun 2012.

Quick ratio (QR) menunjukan nilai rata-rata sebesar 45,0994%, yang

berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu melunasi kewajiban-kewajiban

jangka pendeknya sebesar 45,0994% dengan alat likuid yang dimiliki dalam satu

periode. Nilai maksimal sebesar 730,60% yang merupakan quick ratio dari PT.

Mandom Indonesia Tbk. pada tahun 2010 dan nilai minimal sebesar 17,45% yang

merupakan quick ratio dari PT. Gudang Garam Tbk. pada tahun 2011.

Dividend payout ratio (DPR) menunjukan nilai rata-rata sebesar

16,6114%, yang berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu membagikan

dividen tunai kepada pemegang saham sebesar 16,6114% dari jumlah laba bersih

yang diperoleh dalam satu periode. Nilai maksimal sebesar 124,69% yang

merupakan dividend payout ratio dari PT. Unilever Indonesia Tbk. pada tahun

2009 dan nilai minimal sebesar 3,49% yang merupakan dividend payout ratio dari

PT. Lionmesh Prima Tbk. pada tahun 2012.


93

4.3 UJi Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil analisis regresi linier yang bersifat BLUE (Best

Linear Unbiased Estimator), maka suatu model regresi harus memenuhi beberapa

asumsi yang disebut dengan asumsi klasik.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi

variabel independen dan variabel dependen mempunyai distribusi normal atau

mendekati normal. Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan untuk

mendeteksi normalitas adalah dengan menganalisis grafik pada normal

probability plot dan uji Kolmogorov-Smirnov.

Gambar 4.6
Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Grafik Normal Probability Plot

Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)


94

Bedasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal

probability plot yang disajikan pada (gambar 4.6), dapat diketahui bahwa data

yang berupa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA ROE CR QR DPR

N 110 110 110 110 110


Mean 16,6114 27,9671 305,4406 207,3776 45,0994
Normal Parametersa,b Std.
10,67619 23,27274 222,00743 171,46053 28,95483
Deviation
Absolute ,174 ,264 ,166 ,181 ,139
Most Extreme
Positive ,174 ,264 ,166 ,181 ,139
Differences
Negative -,128 -,195 -,141 -,134 -,082
Kolmogorov-Smirnov Z 1,829 2,771 1,738 1,899 1,463
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,005 ,001 ,028
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov yang disajikan pada (tabel 4.7), dapat diketahui bahwa seluruh data tidak

berdistribusi normal karena nilai signifikansi Asymp.Sig. (2-tailed) berada

dibawah 0,05. Hal ini disebabkan karena dalam satu set data terlalu banyak data

yang memiliki nilai ekstrim, data yang tidak terdistribusi normal dapat

ditransformasi agar berdistribusi normal. Namun sebelumnya, harus mengetahui

terlebih dahulu bentuk grafik histogram dari data tersebut agar dapat menentukan
95

bentuk transformasi datanya. Penulis menyajikan grafik histogram data penelitian

pada (gambar 4.7) agar dapat menentukan bentuk transformasi datanya.

Gambar 4.7
Grafik Histogram Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio,
Quick Ratio, dan Dividend Payout Ratio
96

Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan grafik histogram yang disajikan pada (gambar 4.7), dapat

diketahui bahwa grafik histogram berbentuk substantial positive skewness karena

grafik tersebut memiliki nilai yang positif dan bentuknya condong ke arah kiri

atas. Oleh sebab itu data penelitian ditransformasi ke dalam bentuk logaritma

natural. Penulis melakukan kembali uji Kolmogorov-Smirnov setelah data

ditransformasi ke dalam bentuk logaritma natural untuk mengetahui apakah data

penelitian telah memenuhi asumsi normalitas. Penulis menyajikan hasil uji

Kolmogorov-Smirnov pada (tabel 4.8) setelah data ditransformasi ke dalam bentuk

logaritma natural.
97

Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah
Data Ditransformasi Ke Dalam Bentuk Logartima Natural
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LN_ROA LN_ROE LN_CR LN_QR LN_DPR
110 110 110 110 110
Mean 2,6462 3,1174 5,5050 5,0110 3,5895
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,57792 ,61169 ,64931 ,83232 ,70937
Absolute ,082 ,123 ,057 ,064 ,093
Most Extreme Differences Positive ,078 ,123 ,057 ,064 ,045
Negative -,082 -,111 -,043 -,047 -,093
Kolmogorov-Smirnov Z ,855 1,293 ,599 ,673 ,978
Asymp. Sig. (2-tailed) ,457 ,071 ,866 ,756 ,295
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov setelah data ditransformasi ke

dalam bentuk logaritma natural yang disajikan pada (tabel 4.8), dapat diketahui

bahwa seluruh data berdistribusi normal karena nilai signifikansi dari Asymp.Sig.

(2-tailed) berada diatas 0,05. Dengan demikian data telah memenuhi asumsi

normalitas dan penulis dapat melanjutkan penelitian.

4.3.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya). Autokorelasi muncul akibat

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain, masalah ini

timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dalam

penelitian ini alat analisis yang digunakan untuk mendeteksi adanya problem

autokorelasi adalah dengan menggunakan besaran Durbin-Watson.


98

Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi Dengan Menggunakan Besaran Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson
Estimate
1 ,449a ,202 ,171 ,64582 1,593
a. Predictors: (Constant), LN_QR, LN_ROA, LN_CR, LN_ROE
b. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan besaran Durbin-

Watson yang disajikan pada (tabel 4.9), dapat diketahui bahwa besaran Durbin-

Watson menunjukan angka 1,593 dan terletak diantara -2 sampai dengan +2.

Artinya data penelitian tidak mengalami problem autokorelasi, baik autokorelasi

positif ataupun negatif. Bedasarkan hasil uji autokorelasi tersebut, penulis dapat

melanjutkan penelitian.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi

korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Jika terbukti ada

multikolinieritas sebaiknya salah satu dari variabel independen dikeluarkan dari

model, lalu model regresi tersebut disusun kembali. Cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan mengamati

besaran tolerance value dan variance inflantion factor (VIF).


99

Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,144 ,974 2,202 ,030

LN_ROA ,390 ,264 ,318 1,479 ,142 ,165 6,075

LN_ROE ,168 ,271 ,145 ,622 ,535 ,140 7,157

LN_CR -,050 ,207 -,046 -,242 ,809 ,212 4,714

LN_QR ,033 ,138 ,038 ,236 ,814 ,288 3,471


a. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil uji autokorelasi dengan mengamati besaran tolerance

value dan variance inflantion factor (VIF) yang disajikan pada (tabel 4.10), dapat

diketahui bahwa besaran tolerance value berada diatas angka 0,1 dan besaran

variance inflantion factor berada dibawah angka 10. Artinya variabel independen

tidak mengalami multikolinearitas. Bedasarkan hasil uji multikolinearitas tersebut,

penulis dapat melanjutkan penelitian.

4.3.4 Uji Heteroskedasititas

Uji heteroskedasititas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians pada residual dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varians

berbeda disebut sebagai heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik

jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi heteroskedasititas

dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis ada atau tidaknya pola tertentu
100

pada grafik scatterplot, yaitu melalui diagram pencar antara regression

standardized predicted value (ZPRED) dengan regression studentized residual

(SRESID)

Gambar 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menganalisis ada atau

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot yang disajikan pada (gambar 4.8),

dapat diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Artinya model regresi tidak mengalami

heteroskedastisitas. Bedasarkan hasil uji heteroskedastisitas tersebut, seluruh uji

asumsi klasik telah terpenuhi dan penulis dapat melanjutkan penelitian.


101

4.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dan

uji F. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan

likuditas, sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah kebijakan dividen.

4.4.1 Uji Parsial (Uji t)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk melihat signfikansi apakah

variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Uji t pada dasarnya

menunjukan apakah variabel independen yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara parsial (individu) terhadap variabel dependen.

4.4.1.1 Pengaruh Profitabilitas (Return On Asset) Terhadap Kebijakan

Dividen (Dividend Payout Ratio) Secara Parsial

Pengaruh profitabilitas (return on asset) terhadap kebijakan dividen

(dividend payout ratio) dapat diketahui melalui pengujian secara parsial. Namun

sebelumnya, penulis terlebih dahulu akan menguji bagaimana hubungan antara

kedua variabel tersebut.

4.4.1.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini analisis regresi menjadi alat untuk mengukur

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen dengan

variabel dependen.
102

Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Profitabilitas
(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,162 ,287 7,525 ,000
1
LN_ROA ,539 ,106 ,440 5,085 ,000
a. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

pengaruh profitabilitas (return on asset) terhadap kebijakan dividen (dividend

payout ratio) yang disajikan pada (tabel 4.11), penulis memformulasikannya

dalam model persamaan sebagai berikut :

Ŷ = 2,162 + 0,539LN_ROA

Bedasarkan persamaan regresi linier sederhana yang telah diformulasikan

tersebut, dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah 2,162. Artinya pada saat

return on asset sama dengan nol persen, maka besarnya dividend payout ratio

adalah sebesar 2,162%. Return on asset memiliki koefisien regresi bertanda

positif sebesar 0,539. Artinya setiap peningkatan return on asset sebesar satu

persen diprediksikan akan meningkatkan dividend payout ratio sebesar 0,539%.

4.4.1.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Dalam penelitian ini analisis koefisien koerlasi parsial digunakan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel independen dan dependen,

serta ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan hubungan

korelasi tersebut.
103

Tabel 4.12
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Profitabilitas
(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_ROA LN_DPR
Pearson Correlation 1 ,440**
LN_ROA Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
Pearson Correlation ,440** 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara profitabilitas (return on asset) dengan kebijakan

dividen (dividend payout ratio) yang disajikan pada (tabel 4.12), dapat diketahui

bahwa besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0,440. Hal ini menunjukan

kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kriteria yang sedang,

karena berada pada interval 0,400 sampai dengan 0,599. Korelasi antara

profitabilitas (return on asset) dengan kebijakan dividen (dividend payout ratio)

menunjukan arah yang positif, artinya semakin tinggi return on asset cenderung

diikuti dengan meningkatnya dividend payout ratio.

4.4.1.1.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana

Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi sederhana digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen.
104

Tabel 4.13
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Profitabilitas
(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,440 ,193 ,186 ,64012
a. Predictors: (Constant), LN_ROA
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien determinasi sederhana yang disajikan

pada (tabel 4.13), dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien determinasi

adalah 0,193. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (return on asset)

memberikan kontribusi terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio)

sebesar 19,3% dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain.

4.4.1.1.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji

t-statistik. Hal ini dapat membuktikan apakah variabel independen berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara

parsial dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : β = 0. Profitabilitas (return on asset) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

- Ha : β ≠ 0. Profitabilitas (return on asset) berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).


105

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai ttabel

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Bedasarkan rumusan

tersebut, nilai ttabel yang diperoleh adalah 1,982.

c. Mencari nilai thitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Bedasarkan hasil analisis regresi

linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.11), besarnya nilai thitung

adalah 5,085.

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

- Jika thitung > ttabel dan thitung < -ttabel, maka Ho ditolak

- Jika -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima

Hasil yang diperoleh setelah melalui langkah-langkah pengujian hipotesis

adalah Ho ditolak, karena thitung 5,085 > ttabel 1,982. Bedasarkan hasil analisis

regresi linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.11), dapat diketahui bahwa

besarnya tingkat signfikansi adalah 0,000 dan berada di bawah tingkat signifikansi

yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang diperoleh adalah profitabilitas (return on

asset) berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio)

dan perubahannya akan mempengaruhi secara menyeluruh.


106

4.4.1.2 Pengaruh Profitabilitas (Return on Equity) Terhadap Kebijakan

Dividen (Dividend Payout Ratio) Secara Parsial

Pengaruh profitabilitas (return on equity) terhadap kebijakan dividen

(dividend payout ratio) dapat diketahui melalui pengujian secara parsial. Namun

sebelumnya, penulis terlebih dahulu akan menguji bagaimana hubungan antara

kedua variabel tersebut.

4.4.1.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini analisis regresi menjadi alat untuk mengukur

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen dengan

variabel dependen.

Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Profitabilitas
(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,079 ,322 6,455 ,000
1
LN_ROE ,485 ,101 ,418 4,781 ,000
a. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

pengaruh profitabilitas (return on equity) terhadap kebijakan dividen (dividend

payout ratio) yang disajikan pada (tabel 4.14), penulis memformulasikannya

dalam model persamaan sebagai berikut :

Ŷ = 2,079 + 0,485LN_ROE
107

Bedasarkan persamaan regresi linier sederhana yang telah diformulasikan

tersebut, dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah 2,079. Artinya pada saat

return on equity sama dengan nol persen, maka besarnya dividend payout ratio

adalah sebesar 2,079%. Return on equity memiliki koefisien regresi bertanda

positif sebesar 0,485. Artinya setiap peningkatan return on equity sebesar satu

persen diprediksikan akan meningkatkan dividend payout ratio sebesar 0,485%.

4.4.1.2.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Dalam penelitian ini analisis koefisien koerlasi parsial digunakan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel independen dan dependen,

serta ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan hubungan

korelasi tersebut.

Tabel 4.15
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Profitabilitas
(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_ROE LN_DPR
Pearson Correlation 1 ,418**
LN_ROE Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
Pearson Correlation ,418** 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara profitabilitas (return on equity) dengan kebijakan

dividen (dividend payout ratio) yang disajikan pada (tabel 4.15), dapat diketahui
108

bahwa besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0,418. Hal ini menunjukan

kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kriteria yang sedang,

karena berada pada interval 0,400 sampai dengan 0,599. Korelasi antara

profitabilitas (return on equity) dengan kebijakan dividen (dividend payout ratio)

menunjukan arah yang positif, artinya semakin tinggi return on equity cenderung

diikuti dengan meningkatnya dividend payout ratio.

4.4.1.2.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana

Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi sederhana digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen.

Tabel 4.16
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Profitabilitas
(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,418 ,175 ,167 ,64743
a. Predictors: (Constant), LN_ROE
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien determinasi sederhana yang disajikan

pada (tabel 4.16), dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien determinasi

adalah 0,175. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (return on equity)

memberikan kontribusi terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio)

sebesar 17,5% dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain.


109

4.4.1.2.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji

t-statistik. Hal ini dapat membuktikan apakah variabel independen berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara

parsial dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : β = 0. Profitabilitas (return on equity) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

- Ha : β ≠ 0. Profitabilitas (return on equity) berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai ttabel

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Bedasarkan rumusan

tersebut, nilai ttabel yang diperoleh adalah 1,982.

c. Mencari nilai thitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Bedasarkan hasil analisis regresi

linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.14), besarnya nilai thitung

adalah 4,781.

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

- Jika thitung > ttabel dan thitung < -ttabel, maka Ho ditolak

- Jika -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima


110

Hasil yang diperoleh setelah melalui langkah-langkah pengujian hipotesis

adalah Ho ditolak, karena thitung 4,781 > ttabel 1,982. Bedasarkan hasil analisis

regresi linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.14), dapat diketahui bahwa

besarnya tingkat signfikansi adalah 0,000 dan berada di bawah tingkat signifikansi

yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang diperoleh adalah profitabilitas (return on

equity) berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio)

dan perubahannya akan mempengaruhi secara menyeluruh.

4.4.1.3 Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio) Secara Parsial

Pengaruh Likuiditas (current ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend

payout ratio) dapat diketahui melalui pengujian secara parsial. Namun

sebelumnya, penulis terlebih dahulu akan menguji bagaimana hubungan antara

kedua variabel tersebut.

4.4.1.3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini analisis regresi menjadi alat untuk mengukur

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen dengan

variabel dependen.
111

Tabel 4.17
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Likuiditas
(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4,012 ,581 6,903 ,000
1
LN_CR -,077 ,105 -,070 -,732 ,466
a. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

pengaruh likuiditas (current ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend payout

ratio) yang disajikan pada (tabel 4.17), penulis memformulasikannya dalam

model persamaan sebagai berikut :

Ŷ = 4,012 - 0,077LN_CR

Bedasarkan persamaan regresi linier sederhana yang telah diformulasikan

tersebut, dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah 4,012. Artinya pada saat

current ratio sama dengan nol persen, maka besarnya dividend payout ratio

adalah sebesar 4,012%. Current ratio memiliki koefisien regresi bertanda negatif

sebesar 0,077. Artinya setiap peningkatan current ratio sebesar satu persen

diprediksikan akan menurunkan dividend payout ratio sebesar 0,077%.

4.4.1.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Dalam penelitian ini analisis koefisien koerlasi parsial digunakan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel independen dan dependen,

serta ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan hubungan

korelasi tersebut.
112

Tabel 4.18
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Likuiditas
(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_CR LN_DPR
Pearson Correlation 1 -,070
LN_CR Sig. (2-tailed) ,466
N 110 110
Pearson Correlation -,070 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,466
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara likuiditas (current ratio) dengan kebijakan dividen

(dividend payout ratio) yang disajikan pada (tabel 4.18), dapat diketahui bahwa

besarnya nilai koefisien korelasi adalah -0,070. Hal ini menunjukan kekuatan

hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kriteria yang sangat rendah,

karena berada pada interval 0,000 sampai dengan 1,999. Korelasi antara likuiditas

(current ratio) dengan kebijakan dividen (dividend payout ratio) menunjukan arah

yang negatif, artinya semakin tinggi return on asset cenderung diikuti dengan

menurunnya dividend payout ratio.

4.4.1.3.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana

Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi sederhana digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen.
113

Tabel 4.19
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Likuiditas
(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,070 ,005 -,004 ,71088
a. Predictors: (Constant), LN_CR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien determinasi sederhana yang disajikan

pada (tabel 4.19), dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien determinasi

adalah 0,005. Hal ini menunjukan bahwa likuiditas (current ratio) memberikan

kontribusi terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) sebesar 0,5% dan

sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain.

4.4.1.3.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji

t-statistik. Hal ini dapat membuktikan apakah variabel independen berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara

parsial dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : β = 0. Likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

- Ha : β ≠ 0. Likuiditas (current ratio) berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).


114

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai ttabel

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Bedasarkan rumusan

tersebut, nilai ttabel yang diperoleh adalah 1,982.

c. Mencari nilai thitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Bedasarkan hasil analisis regresi

linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.17), besarnya nilai thitung

adalah -0,732.

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

- Jika thitung > ttabel dan thitung < -ttabel, maka Ho ditolak

- Jika -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima

Hasil yang diperoleh setelah melalui langkah-langkah pengujian hipotesis

adalah Ho diterima, karena -ttabel -1,982 < thitung -0,732 < ttabel 1,982. Bedasarkan

hasil analisis regresi linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.17), dapat

diketahui bahwa besarnya tingkat signfikansi adalah 0,466 dan berada di atas

tingkat signifikansi yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang diperoleh adalah

likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen

(dividend payout ratio) dan perubahannya tidak akan mempengaruhi secara

menyeluruh.
115

4.4.1.4 Pengaruh Likuiditas (Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio) Secara Parsial

Pengaruh likuiditas (quick ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend

payout ratio) dapat diketahui melalui pengujian secara parsial. Namun

sebelumnya, penulis terlebih dahulu akan menguji bagaimana hubungan antara

kedua variabel tersebut.

4.4.1.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini analisis regresi menjadi alat untuk mengukur

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen dengan

variabel dependen.

Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Likuiditas
(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 3,818 ,416 9,180 ,000
1
LN_QR -,046 ,082 -,054 -,557 ,579
a. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

pengaruh likuiditas (quick ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend payout

ratio) yang disajikan pada (tabel 4.20), penulis memformulasikannya dalam

model persamaan sebagai berikut :

Ŷ = 3,818 - 0,046LN_QR
116

Bedasarkan persamaan regresi linier sederhana yang telah diformulasikan

tersebut, dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah 3,818. Artinya pada saat

quick ratio sama dengan nol persen, maka besarnya dividend payout ratio adalah

sebesar 3,818%. Quick ratio memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar

0,046. Artinya setiap peningkatan quick ratio sebesar satu persen diprediksikan

akan menurunkan dividend payout ratio sebesar 0,046%.

4.4.1.4.2 Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Dalam penelitian ini analisis koefisien koerlasi parsial digunakan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel independen dan dependen,

serta ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan hubungan

korelasi tersebut.

Tabel 4.21
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Likuiditas
(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_QR LN_DPR
Pearson Correlation 1 -,054
LN_QR Sig. (2-tailed) ,579
N 110 110
Pearson Correlation -,054 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,579
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara likuiditas (quick ratio) dengan kebijakan dividen

(dividend payout ratio) yang disajikan pada (tabel 4.21), dapat diketahui bahwa
117

besarnya nilai koefisien korelasi adalah -0,054. Hal ini menunjukan kekuatan

hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kriteria yang sangat rendah,

karena berada pada interval 0,000 sampai dengan 0,199. Korelasi antara likuiditas

(quick ratio) dengan kebijakan dividen (dividend payout ratio) menunjukan arah

yang negatif, artinya semakin tinggi quick ratio cenderung diikuti dengan

menurunnya dividend payout ratio.

4.4.1.4.3 Analisis Koefisien Determinasi Sederhana

Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi sederhana digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen.

Tabel 4.22
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Likuiditas
(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,054 ,003 -,006 ,71162
a. Predictors: (Constant), LN_QR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien determinasi yang disajikan pada

(tabel 4.22), bahwa besarnya nilai koefisien determinasi adalah 0,003. Hal ini

menunjukan bahwa likuiditas (quick ratio) memberikan kontribusi terhadap

kebijakan dividen (dividend payout ratio) sebesar 0,3% dan sisanya dapat

dijelaskan oleh faktor lain.


118

4.4.1.4.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji

t-statistik. Hal ini dapat membuktikan apakah variabel independen berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara

parsial dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : β = 0. Likuiditas (quick ratio) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

- Ha : β ≠ 0. Likuiditas (quick ratio) berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai ttabel

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Bedasarkan rumusan

tersebut, nilai ttabel yang diperoleh adalah 1,982.

c. Mencari nilai thitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Bedasarkan hasil analisis regresi

linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.20), besarnya nilai thitung

adalah -0,557.

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

- Jika thitung > ttabel dan thitung < -ttabel, maka Ho ditolak

- Jika -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima


119

Hasil yang diperoleh setelah melalui langkah-langkah pengujian hipotesis

adalah Ho diterima, karena -ttabel -1,982 < thitung -0,557 < ttabel 1,982. Bedasarkan

hasil analisis regresi linier sederhana yang disajikan pada (tabel 4.20), dapat

diketahui bahwa besarnya tingkat signfikansi adalah 0,579 dan berada di atas

tingkat signifikansi yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang diperoleh adalah

likuiditas (quick ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen

(dividend payout ratio) dan perubahannya tidak akan mempengaruhi secara

menyeluruh.

4.4.2 Uji Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk melihat signifikansi apakah

semua variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Uji F pada

dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam

model mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

dependen.

4.4.2.1 Pengaruh Profitabilitas (Return On Asset, Return On Equity) dan

Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio) Secara Simultan

Pengaruh profitabilitas (return on asset, quick ratio) dan likuiditas

(current ratio, quick ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio)

dapat diketahui melalui pengujian secara simultan. Namun sebelumnya, penulis


120

terlebih dahulu akan menguji bagaimana hubungan variabel tersebut secara

keseluruhan.

4.4.2.1.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda digunakan untuk

melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai

variabel independen dinaikan atau diturunkan (dimanipulasi). Analisis regresi

linier berganda dapat digunakan untuk menguji apakah variabel independen

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan.

Tabel 4.23
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Profitabilitas (Return On
Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)
Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,144 ,974 2,202 ,030
LN_ROA ,390 ,264 ,318 1,479 ,142
1 LN_ROE ,168 ,271 ,145 ,622 ,535
LN_CR -,050 ,207 -,046 -,242 ,809
LN_QR ,033 ,138 ,038 ,236 ,814
a. Dependent Variable: LN_DPR
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis regresi linier berganda untuk mengetahui

pengaruh profitabilitas (return on asset, return on equity) dan likuiditas (current

ratio, quick ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) yang

disajikan pada (tabel 4.23), penulis memformulasikannya dalam model persamaan

sebagai berikut :
121

Ŷ = 2,144 + 0,390LN_ROA + 0,168LN_ROE – 0,050LN_CR + 0,033LN_QR

Bedasarkan persamaan regresi linier berganda yang telah diformulasikan

tersebut, dapat ditafsirkan masing-masing pengaruhnya terhadap variabel

dependen sebagai berikut :

a. Konstanta memiliki nilai 2,144. Artinya pada saat koefisien regresi

return on asset, return on equity, current ratio, dan quick ratio tidak ada

perubahan atau sama dengan nol persen, maka dividend payout ratio

nilainya akan tetap sebesar 2,144%.

b. Return on asset memiliki nilai koefisien regresi 0,390. Artinya pada saat

return on asset meningkat sebesar satu persen dengan asumsi return on

equity, current ratio dan quick ratio tidak berubah, maka dividend payout

ratio akan meningkat sebesar 0,390%.

c. Return on equity memiliki nilai koefisien regresi 0,168. Artinya pada saat

return on equity meningkat sebesar satu persen dengan asumsi return on

asset, current ratio dan quick ratio tidak berubah, maka dividend payout

ratio akan meningkat sebesar 0,168%.

d. Current ratio memiliki nilai koefisien regresi -0,050. Artinya pada saat

current ratio meningkat sebesar satu persen dengan asumsi return on

asset, return on equity dan quick ratio tidak berubah, maka dividend

payout ratio akan menurun sebesar 0,050%.

e. Quick ratio memiliki nilai koefisien regresi 0,033. Artinya pada saat

quick ratio meningkat sebesar satu persen dengan asumsi return on asset,
122

return on equity dan current ratio tidak berubah, maka dividend payout

ratio akan menurun sebesar 0,050%

4.4.2.1.2 Analisis Koefisien Korelasi Berganda

Dalam penelitian ini analisis koefisien korelasi berganda digunakan

untuk mengetahui seberapa erat kekuatan dan arah hubungan antara seluruh

variabel independen dengan variabel dependen.

Tabel 4.24

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Berganda Pengaruh Profitabilitas (Return


On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)
Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,449a ,202 ,171 ,64582
a. Predictors: (Constant), LN_QR, LN_ROA, LN_CR, LN_ROE
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien korelasi berganda untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara profitabilitas (return on asset, return on equity) dan

likuiditas (current ratio, quick ratio) dengan kebijakan dividen (dividend payout

ratio) yang disajikan pada (tabel 4.24), dapat diketahui bahwa besarnya nilai

koefisien korelasi adalah 0,449. Hal ini menunjukan kekuatan hubungan antara

variabel tersebut secara keseluruhan termasuk kriteria yang sedang, karena berada

pada interval 0,400 sampai dengan 0,599. Korelasi antara profitabilitas (return on

asset, return on equity) dan likuiditas (current ratio, quick ratio) dengan

kebijakan dividen (dividend payout ratio) menunjukan arah yang positif, artinya
123

semakin tinggi return on asset, return on equity, current ratio dan quick ratio

cenderung diikuti dengan meningkatnya dividend payout ratio.

4.4.2.1.3 Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi berganda digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen.

Tabel 4.25

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Berganda Pengaruh Profitabilitas


(Return On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick
Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,449a ,202 ,171 ,64582
a. Predictors: (Constant), LN_QR, LN_ROA, LN_CR, LN_ROE
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Bedasarkan hasil analisis koefisien determinasi berganda yang disajikan

pada (tabel 4.25), bahwa besarnya nilai koefisien determinasi yang telah

disesuaikan adalah 0,171. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (return on

asset, return on equity) dan likuiditas (current ratio, quick ratio) memberikan

kontribusi terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) sebesar 17,1% dan

sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain.


124

4.4.2.1.4 Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis secara simultan digunakan

uji F-statistik, hal ini dapat membuktikan apakah variabel independen

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.26

Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Pengaruh Profitabilitas (Return


On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)
Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 11,055 4 2,764 6,627 ,000b
1 Residual 43,794 105 ,417
Total 54,849 109
a. Dependent Variable: LN_DPR
b. Predictors: (Constant), LN_CR, LN_ROA, LN_QR, LN_ROE
Sumber : Hasil output SPSS (Data diolah kembali)

Pengujian hipotesis secara simultan dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis simultan

- Ho : β = 0. Profitabilitas (return on asset, return on equity) dan

likuiditas (current ratio, quick ratio) tidak berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

- Ha : β ≠ 0. Profitabilitas (return on asset, return on equity) dan

likuiditas (current ratio, quick ratio) berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5%

dengan derajat kebebasan df = n-k-1, untuk menentukan nilai Ftabel


125

sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Bedasarkan rumusan

tersebut, nilai Ftabel yang diperoleh adalah 2,458.

c. Mencari nilai Fhitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Bedasarkan hasil analisis regresi

linier berganda yang disajikan pada (tabel 4.26), besarnya nilai Fhitung

adalah 6,627.

d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan :

- Jika Fhitung > Ftabel dan Fhitung < -Ftabel, maka Ho ditolak

- Jika -Ftabel < Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima

Hasil yang diperoleh setelah melalui langkah-langkah pengujian hipotesis

adalah Ho ditolak, karena Fhitung 6,627 > Ftabel 2,458. Bedasarkan hasil analisis

regresi linier berganda yang disajikan pada (tabel 4.26), dapat diketahui bahwa

besarnya tingkat signfikansi adalah 0,000 dan berada di bawah tingkat signifikansi

yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang diperoleh adalah profitabilitas (return on

asset, return on equity) dan likuiditas (current ratio, quick ratio) berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) dan

perubahannya akan mempengaruhi secara menyeluruh.

4.5 Pembahasan

Setelah mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen, penulis akan membahas masing-masing indikator

variabel penelitian baik secara parsial maupun simultan sebagai berikut :


126

4.5.1 Pengaruh Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa return on asset

berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, hal ini menjelaskan bahwa

perubahan pada return on asset akan berdampak terhadap dividend payout ratio.

Hal ini berarti peningkatan laba yang tinggi akan disertai dengan tingginya

pembayaran dividen kepada pemegang saham. Jumlah laba yang diperoleh pada

tahun berjalan akan mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan

pembayaran dividen, yaitu menambah atau mengurangi jumlah dividen yang

dibayarkan.

Bedasarkan data rasio keuangan pada perusahaan sampel yang telah

dikumpulkan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah aktiva dari tahun

ke tahun dan peningkatannya selaras dengan jumlah perolehan laba setiap

periodenya. Dengan demikian laba yang diperoleh diinvestasikan pada aktiva

tetap untuk dioperasikan di periode berikutnya. Bedasarkan data rasio keuangan

dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 PT. Kalbe Farma Tbk. mengalami

peningkatan return on asset sebesar 4,78%. Hal ini disertai dengan peningkatan

dividend payout ratio sebesar 30,37%. Artinya, korelasi antara return on asset

dengan dividend payout ratio menunjukan arah yang positif.

4.5.2 Pengaruh Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa return on equity

berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, hal ini menjelaskan bahwa

perubahan pada return on equity akan berdampak terhadap dividend payout ratio.
127

Hal ini berarti peningkatan laba yang tinggi akan disertai dengan tingginya

pembayaran dividen kepada pemegang saham. Keputusan manajemen untuk

membagi laba yang diperoleh sebagai dividen kepada pemegang saham

berdampak pada berkurangnya sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan.

Bedasarkan data rasio keuangan pada perusahaan sampel yang telah

dikumpulkan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah ekuitas dari

tahun ke tahun dan peningkatannya selaras dengan jumlah perolehan laba setiap

periodenya. Dengan demikian meningkatnya ekuitas yang berupa laba ditahan

digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Bedasarkan data rasio keuangan

dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

mengalami peningkatan return on equity sebesar 13,56%. Hal ini disertai dengan

peningkatan dividend payout ratio sebesar 2,88%. Artinya, korelasi antara return

on equity dengan dividend payout ratio menunjukan arah yang positif.

4.5.3 Pengaruh Current Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa current ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, hal ini menjelaskan bahwa

perubahan pada current ratio tidak akan berdampak terhadap dividend payout

ratio. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajiban jangka pendek dengan menggunakan seluruh aktiva lancar yang

dimilikinya tidak akan disertai dengan tingginya pembayaran dividen kepada

pemegang saham. Posisi likuiditas perusahaan tidak akan mempengaruhi


128

manajemen dalam menentukan kebijakan pembayaran dividen, yaitu menambah

atau mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan.

Bedasarkan data rasio keuangan pada perusahaan sampel yang telah

dikumpulkan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah kewajiban lancar

dari tahun ke tahun dan peningkatannya tidak selaras dengan jumlah aktiva lancar.

Dengan demikian sebagian besar laba yang diperoleh pada tahun berjalan

digunakan untuk menambah likuiditas perusahaan. Bedasarkan data rasio

keuangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 PT. Astra International Tbk.

mengalami penurunan current ratio sebesar 11,60%. Hal ini disertai dengan

penurunan dividend payout ratio sebesar 20,23%. Artinya, korelasi antara current

ratio dengan dividend payout ratio menunjukan arah yang negatif.

4.5.4 Pengaruh Quick Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa quick ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, hal ini menjelaskan bahwa

perubahan pada quick ratio tidak akan berdampak terhadap dividend payout ratio.

Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban

jangka pendek dengan menggunakan seluruh alat likuid yang dimilikinya tidak

akan disertai dengan tingginya pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Kondisi perusahaan yang likuid tidak akan mempengaruhi manajemen dalam

menentukan kebijakan pembayaran dividen, yaitu menambah atau mengurangi

jumlah dividen yang dibayarkan.


129

Bedasarkan data rasio keuangan pada perusahaan sampel yang telah

dikumpulkan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah kewajiban lancar

dari tahun ke tahun dan peningkatannya tidak selaras dengan jumlah aktiva lancar

sesudah dikurangi persediaan. Dengan demikian sebagian besar laba yang

diperoleh pada tahun berjalan digunakan untuk menambah likuiditas perusahaan.

Bedasarkan data rasio keuangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 PT.

Astra Otoparts Tbk. mengalami penurunan quick ratio sebesar 45,75%. Hal ini

disertai dengan penurunan dividend payout ratio sebesar 20,04%. Artinya,

korelasi antara quick ratio dengan dividend payout ratio menunjukan arah yang

negatif.

4.5.5 Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Current Ratio, dan

Quick Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa return on asset, return on

equity, current ratio, dan quick ratio berpengaruh signfikan terhadap dividend

payout ratio, hal ini menjelaskan bahwa perubahan pada return on asset, return

on equity, current ratio, dan quick ratio akan berdampak terhadap dividend

payout ratio. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba dengan menggunakan jumlah aktiva ataupun ekuitas yang

dimiliki akan disertai dengan tingginya pembayaran dividen kepada pemegang

saham. Selain itu kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka

pendeknya juga berpengaruh terhadap pembayaran dividen, baik dengan

menggunakan aktiva lancar ataupun alat likuid yang dimilikinya.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan fenomena, identifikasi masalah, rumusan hipotesis, dan hasil

penelitian. Akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh

profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen baik secara parsial maupun

simultan sebagai berikut :

1. Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen

a. Return on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend payout

ratio. Hal ini berarti peningkatan laba yang tinggi akan disertai

dengan tingginya pembayaran dividen kepada pemegang saham. Hal

ini dibuktikan dengan data rasio keuangan pada perusahaan sampel,

bahwa meningkatnya return on asset akan diiringi dengan

peningkatan dividend payout ratio. Jumlah laba yang diperoleh pada

tahun berjalan akan mempengaruhi manajemen dalam menentukan

kebijakan pembayaran dividen, yaitu menambah atau mengurangi

jumlah dividen yang dibayarkan.

b. Return on equity berpengaruh signifikan terhadap dividend payout

ratio. Hal ini berarti peningkatan laba yang tinggi akan disertai

dengan tingginya pembayaran dividen kepada pemegang saham. Hal

ini dibuktikan dengan data rasio keuangan pada perusahaan sampel, bahwa

meningkatnya return on equity akan diiringi dengan peningkatan dividend

130
131

payout ratio. Keputusan manajemen untuk membagi laba yang

diperoleh sebagai dividen kepada pemegang saham berdampak pada

berkurangnya sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan.

2. Pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen

a. Current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout

ratio. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan seluruh

aktiva lancar yang dimilikinya tidak akan disertai dengan tingginya

pembayaran dividen kepada pemegang saham. Hal ini dibuktikan

dengan data rasio keuangan pada perusahaan sampel, bahwa

menurunnya current ratio akan diiringi dengan penurunan dividend

payout ratio.

b. Quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout

ratio. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan seluruh alat

likuid yang dimilikinya tidak akan disertai dengan tingginya

pembayaran dividen kepada pemegang saham. Hal ini dibuktikan

dengan data rasio keuangan pada perusahaan sampel, bahwa

menurunnya quick ratio akan diiringi dengan penurunan dividend

payout ratio.
132

3. Pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen

Return on asset, return on equity, current ratio, dan quick ratio

berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hal ini berarti

semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan

menggunakan jumlah aktiva ataupun ekuitas yang dimiliki akan disertai

dengan tingginya pembayaran dividen kepada pemegang saham. Selain

itu kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya

juga berpengaruh terhadap pembayaran dividen, baik dengan

menggunakan aktiva lancar ataupun alat likuid yang dimilikinya.

5.2 Saran

Bedasarkan kesimpulan mengenai pengaruh profitabilitas dan likuiditas

terhadap kebijakan dividen. Penulis memberikan saran bagi pihak-pihak yang

terkait dengan penelitian ini, diantaranya :

a. Bagi Manajemen Perusahaan

Penulis berharap kepada manajemen perusahaan untuk meningkatkan

kinerjanya dari sisi profitabilitas. Bedasarkan hasil penelitian dapat

diketahui bahwa semakin tinggi profitabilitas perusahaan akan disertai

dengan tingginya pembayaran dividen kepada pemegang saham, dan hal

ini dapat meningkatkan ketertarikan investor dalam berinvestasi.


133

b. Bagi Investor

Penulis berharap kepada investor untuk memprioritaskan investasinya

pada perusahaan yang kinerjanya baik dari sisi profitabilitas. Karena

semakin tinggi tingkat profitabilitas akan disertai dengan tingginya

pembayaran dividen.

c. Bagi Pihak Lain

Penulis berharap kepada pihak lain atau peneliti selanjtnya untuk

menambahkan variabel rasio keuangan lainnya. Seperti rasio solvabilitas,

rasio aktivitas, dan rasio penilaian. Hal ini dapat membuktikan seberapa

besar pengaruh rasio keuangan terhadap kebijakan dividen.


DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Dede. 2014. Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran


Perusahaan, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Dividen Payout
Ratio Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia Dan Sektor Aneka
Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Jurnal.
Universita Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.

Anjani, Elma. 2013. Pengaruh Current Ratio, Return On Asset, Dan Debt To
Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada
Tahun 2010-2012. Skripsi. Universitas Widyatama. Bandung.

Brigham Eugene F. & Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi


Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Brigham Eugene F. & Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen


Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga.

Erickson, Frank Santun. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Yang Diukur Dengan
Rasio Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Survey Pada
Kelompok Industri Semen Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Universitas
Widyatama. Bandung.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang : Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS
21. Semarang : Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi Kesatu. Yogyakarta :


BPFE.

Harahap, Sofyan Safri. 2009. Analisis Krtitis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba


Empat.

Kartikahadi, Hans. Rosita Uli Sinaga. Merlyana Syamsul. Sylvia Veronica


Siregar. 2012. Akuntansi Keuangan Bedasarkan SAK Berbasis IFRS. Jakarta
: Salemba Empat.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Lukviarman, Niki. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Padang : Andalas


University Pers.

Martono. & D. Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta :


Ekonisia.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta :


Liberty.

Nurraiman, Rialdi. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage


Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Widyatama.
Bandung.

Novatiani, R. Ait. & Oktaviani, Novi. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,


Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Manufaktur Di Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di bursa Efek Indonesia. Jurnal. Universitas Widyatama.
Bandung.

Prayoga, Agusni. 2014. Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap


Kebijakan Dividen Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012. Skripsi. Universitas Widyatama.
Bandung.

Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Edisi
Kesatu. Yogyakarta : ANDI.

Rudianto. 2010. Pengantar Akuntansi Dan Tekhnik Penyusunan Laporan


Keuangan. Jakarta : Erlangga.

Santoso, Singgih. 2012. Analisis SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta :


BPFE.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :


Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam Belas. Bandung :
Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Suriyani, Rina Wulan. 2013. Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap


Kebijakan Dividen Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012. Skripsi.
Universitas Gunadarma. Depok.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Konsep. Yogyakarta : Ekonisia.

Tania, Liza. 2014. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio,
Return On Asset, Cash Ratio, Asset Growth, Dan Firm Size Terhadap
Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
DI BEI Periode 2009-2012. Jurnal. Universitas Dian Nuswantoro.
Semarang.

Tanti, Ida, & Yulias. 2013. Pengaruh Likuiditas, Debt To Equity Ratio,
Profitabilitas, Dan Earning Per Share Terhadap Dividend Payout Ratio
Pada Emiten Pembentuk Indeks LQ 45 Periode 2008-2010. Jurnal.
Universitas Semarang. Semarang.

Wicaksana, I Gede Ananditha. 2012. Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio,
Dan Return On Asset Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Udayana.
Denpasar.

www.idx.com, Diakses Maret 2015

www.sahamok.com, Diakses Maret 2015


Return on Asset pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan
3,40 13,95 12,52 11,13 9,56
1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

8,00 9,18 11,54 16,93 20,94


2. ASII PT. Astra International Tbk.

14,00 15,07 13,73 12,48 10,42


3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk.

16,50 21,94 15,82 12,79 8,39


4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.

17,33 20,61 21,79 28,64 30,50


5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

9,22 12,98 13,03 13,86 10,60


6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.

9,96 12,82 11,01 13,22 34,44


7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk.

12,80 13,71 12,68 9,80 8,63


8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk.

28,73 31,29 41,62 37,89 39,50


9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk.

7,10 8,32 9,13 8,06 4,38


10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

22,00 21,01 19,84 20,93 18,84


11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

4,00 8,37 9,57 9,68 8,72


12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk.

14,33 19,11 18,41 18,85 17,41


13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

12,39 12,71 14,36 19,69 12,99


14. LION PT. Lion Metal Works Tbk.

3,30 9,40 11,12 32,11 10,15


15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.

8,58 18,62 15,44 16,80 10,91


16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.

PT. Supreme Cable Manufacturing & 1,77 5,27 7,54 11,42 5,96
17. SCCO
Commerce Tbk.
25,70 23,51 20,12 18,54 17,39
18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk.

14,00 15,45 19,29 18,63 19,88


19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.

12,53 12,55 12,38 11,92 10,92


20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

11,06 13,78 13,80 13,71 11,73


21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

56,30 38,90 39,73 40,38 71,51


22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Return On Equty pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan
4,40 17,96 15,71 14,11 12,26
1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

18,00 19,60 19,86 26,24 30,93


2. ASII PT. Astra International Tbk.

25,00 28,97 27,79 25,32 21,00


3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk.

20,10 31,74 23,32 20,71 11,07


4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.

22,32 25,28 26,48 35,68 28,56


5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

13,02 17,31 16,61 17,69 13,80


6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.

23,65 24,61 17,71 18,86 16,60


7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk.

18,96 19,88 20,20 15,29 14,90


8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk.

48,65 62,88 79,05 74,73 76,40


9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk.

19,90 23,44 15,47 14,00 8,90


10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

29,00 24,61 22,89 24,53 21,81


11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

6,28 12,45 13,71 14,01 13,28


12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk.

21,55 25,01 23,37 24,08 23,18


13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

14,76 14,86 17,39 22,96 15,58


14. LION PT. Lion Metal Works Tbk.

6,04 15,71 19,05 42,33 13,02


15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.

62,89 69,72 48,59 44,35 28,02


16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.

PT. Supreme Cable Manufacturing & 4,92 14,40 21,15 25,95 14,83
17. SCCO
Commerce Tbk.
32,60 30,14 27,06 27,12 24,56
18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk.

27,00 31,74 32,70 32,74 33,59


19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.

14,15 13,86 13,72 13,71 13,54


20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

14,98 19,00 19,25 18,94 16,43


21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

113,80 83,67 113,13 121,94 125,81


22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Current Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan
334,40 393,95 442,29 388,70 417,80
1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

79,00 97,16 101,58 116,62 129,93


2. ASII PT. Astra International Tbk.

140,00 128,40 136,40 139,91 124,20


3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk.

217,00 175,73 135,48 116,49 188,99


4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.

470,36 633,08 600,90 526,46 470,53


5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

305,02 371,67 483,04 431,02 424,00


6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.

140,66 176,26 190,36 241,09 232,87


7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk.

246,00 270,08 224,48 217,02 172,21


8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk.

188,06 161,25 174,93 177,58 175,00


9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk.

116,00 203,65 190,95 200,32 166,73


10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

300,00 555,37 698,54 602,76 614,81


11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

199,84 242,55 274,75 282,50 242,67


12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk.

298,70 439,36 365,27 340,54 283,93


13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

796,00 944,11 710,28 934,46 672,89


14. LION PT. Lion Metal Works Tbk.

212,00 244,45 235,49 406,74 419,66


15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.

132,19 142,30 139,88 104,86 101,07


16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.

PT. Supreme Cable Manufacturing & 120,29 126,47 129,10 146,21 139,42
17. SCCO
Commerce Tbk.
358,40 291,79 264,65 170,59 188,24
18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk.

159,00 217,41 271,85 194,42 209,76


19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.

726,31 1068,45 1174,28 772,65 357,52


20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

346,84 336,85 308,30 309,33 296,19


21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

100,30 85,13 68,67 66,83 69,64


22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Quick Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan
153,15 243,54 263,87 231,28 272,39
1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

64,85 78,68 87,72 97,86 111,92


2. ASII PT. Astra International Tbk.

110,09 98,66 111,61 111,69 103,91


3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk.

164,90 119,15 85,01 74,51 128,67


4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.

426,05 539,83 513,05 399,64 362,52


5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

246,21 316,04 400,94 361,74 328,26


6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.

73,19 96,14 101,11 131,96 121,66


7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk.

34,31 32,23 17,45 23,94 21,71


8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk.

46,68 61,01 69,94 45,88 32,29


9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk.

70,41 148,00 142,55 144,08 124,82


10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

228,84 458,95 608,62 541,98 561,03


11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

114,22 160,25 175,54 181,57 156,77


12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk.

199,14 303,60 260,70 228,71 168,29


13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

569,58 660,90 484,99 696,48 466,25


14. LION PT. Lion Metal Works Tbk.

98,04 105,08 128,10 269,43 282,32


15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.

102,94 109,50 93,48 74,07 61,34


16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.

PT. Supreme Cable Manufacturing & 76,51 87,77 107,21 119,85 110,72
17. SCCO
Commerce Tbk.
297,05 227,27 195,20 123,24 138,29
18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk.

88,32 116,53 133,11 116,82 133,72


19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.

461,37 730,60 687,65 510,52 194,86


20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

260,64 260,93 236,57 239,64 221,93


21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

63,01 49,38 40,67 39,47 44,88


22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
Kode
No. Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013
Perusahaan
7,61 10,49 10,30 10,02 10,26
1. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

20,00 34,88 38,46 47,06 50,00


2. ASII PT. Astra International Tbk.

33,47 13,24 45,07 45,03 45,04


3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk.

60,04 40,00 40,23 32,95 47,52


4. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.

120,25 120,47 121,41 88,48 72,66


5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

70,31 30,30 29,17 25,94 30,80


6. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.

10,34 18,18 18,42 15,69 15,52


7. EKAD PT. Ekadharma International Tbk.

44,54 37,12 39,31 42,19 28,89


8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk.

65,89 111,95 95,11 57,29 91,41


9. HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk.

39,41 39,55 49,93 49,81 49,80


10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

30,16 30,02 29,99 34,80 66,13


11. INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

30,04 20,02 20,37 15,29 25,00


12. KAEF PT. Kimia Farma Tbk.

25,77 56,14 65,09 66,77 44,97


13. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

19,35 26,92 29,70 24,37 32,13


14. LION PT. Lion Metal Works Tbk.

12,00 6,53 8,81 3,49 13,35


15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.

25,00 17,52 20,64 20,15 14,05


16. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.

PT. Supreme Cable Manufacturing & 33,33 30,41 31,89 30,34 29,47
17. SCCO
Commerce Tbk.
55,00 50,00 50,00 45,00 45,00
18. SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk.

92,39 52,88 102,04 52,63 65,42


19. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.

51,61 51,99 53,16 49,47 46,48


20. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

43,75 91,74 59,52 53,57 53,19


21. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

124,69 111,28 91,92 106,38 100,00


22. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 110 1,77 71,51 16,6114 10,67619
ROE 110 4,40 125,81 27,9671 23,27274
CR 110 66,83 1174,28 305,4406 222,00743
QR 110 17,45 730,60 207,3776 171,46053
DPR 110 3,49 124,69 45,0994 28,95483
Valid N (listwise) 110

Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Grafik Normal Probability Plot


Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA ROE CR QR DPR

N 110 110 110 110 110


Mean 16,6114 27,9671 305,4406 207,3776 45,0994
Normal Parametersa,b Std.
10,67619 23,27274 222,00743 171,46053 28,95483
Deviation
Absolute ,174 ,264 ,166 ,181 ,139
Most Extreme
Positive ,174 ,264 ,166 ,181 ,139
Differences
Negative -,128 -,195 -,141 -,134 -,082
Kolmogorov-Smirnov Z 1,829 2,771 1,738 1,899 1,463
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,005 ,001 ,028
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Grafik Histogram Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio,


Quick Ratio, dan Dividend Payout Ratio
Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah
Data Ditransformasi Ke Dalam Bentuk Logartima Natural
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LN_ROA LN_ROE LN_CR LN_QR LN_DPR
110 110 110 110 110
Mean 2,6462 3,1174 5,5050 5,0110 3,5895
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,57792 ,61169 ,64931 ,83232 ,70937
Absolute ,082 ,123 ,057 ,064 ,093
Most Extreme Differences Positive ,078 ,123 ,057 ,064 ,045
Negative -,082 -,111 -,043 -,047 -,093
Kolmogorov-Smirnov Z ,855 1,293 ,599 ,673 ,978
Asymp. Sig. (2-tailed) ,457 ,071 ,866 ,756 ,295
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Hasil Uji Autokorelasi Dengan Menggunakan Besaran Durbin-Watson


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson
Estimate
1 ,449a ,202 ,171 ,64582 1,593
a. Predictors: (Constant), LN_QR, LN_ROA, LN_CR, LN_ROE
b. Dependent Variable: LN_DPR

Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,144 ,974 2,202 ,030

LN_ROA ,390 ,264 ,318 1,479 ,142 ,165 6,075

LN_ROE ,168 ,271 ,145 ,622 ,535 ,140 7,157

LN_CR -,050 ,207 -,046 -,242 ,809 ,212 4,714

LN_QR ,033 ,138 ,038 ,236 ,814 ,288 3,471


a. Dependent Variable: LN_DPR

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Profitabilitas


(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,162 ,287 7,525 ,000
1
LN_ROA ,539 ,106 ,440 5,085 ,000
a. Dependent Variable: LN_DPR
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Profitabilitas
(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,079 ,322 6,455 ,000
1
LN_ROE ,485 ,101 ,418 4,781 ,000
a. Dependent Variable: LN_DPR

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Likuiditas


(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4,012 ,581 6,903 ,000
1
LN_CR -,077 ,105 -,070 -,732 ,466
a. Dependent Variable: LN_DPR

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Likuiditas


(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 3,818 ,416 9,180 ,000
1
LN_QR -,046 ,082 -,054 -,557 ,579
a. Dependent Variable: LN_DPR
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Profitabilitas (Return On
Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)
Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,144 ,974 2,202 ,030
LN_ROA ,390 ,264 ,318 1,479 ,142
1 LN_ROE ,168 ,271 ,145 ,622 ,535
LN_CR -,050 ,207 -,046 -,242 ,809
LN_QR ,033 ,138 ,038 ,236 ,814
a. Dependent Variable: LN_DPR

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Profitabilitas


(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_ROA LN_DPR
Pearson Correlation 1 ,440**
LN_ROA Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
**
Pearson Correlation ,440 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Profitabilitas


(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_ROE LN_DPR
Pearson Correlation 1 ,418**
LN_ROE Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
Pearson Correlation ,418** 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,000
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Likuiditas
(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_CR LN_DPR
Pearson Correlation 1 -,070
LN_CR Sig. (2-tailed) ,466
N 110 110
Pearson Correlation -,070 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,466
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Likuiditas


(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Correlations
LN_QR LN_DPR
Pearson Correlation 1 -,054
LN_QR Sig. (2-tailed) ,579
N 110 110
Pearson Correlation -,054 1
LN_DPR Sig. (2-tailed) ,579
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Berganda Pengaruh Profitabilitas (Return


On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)
Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,449 ,202 ,171 ,64582
a. Predictors: (Constant), LN_QR, LN_ROA, LN_CR, LN_ROE
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Profitabilitas
(Return on Asset) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,440 ,193 ,186 ,64012
a. Predictors: (Constant), LN_ROA

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Profitabilitas


(Return on Equity) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,418 ,175 ,167 ,64743
a. Predictors: (Constant), LN_ROE

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Likuiditas


(Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,070 ,005 -,004 ,71088
a. Predictors: (Constant), LN_CR

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sederhana Pengaruh Likuiditas


(Quick Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,054a ,003 -,006 ,71162
a. Predictors: (Constant), LN_QR

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Berganda Pengaruh Profitabilitas


(Return On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick
Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,449 ,202 ,171 ,64582
a. Predictors: (Constant), LN_QR, LN_ROA, LN_CR, LN_ROE
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Pengaruh Profitabilitas (Return
On Asset, Return On Equity) dan Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio)
Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 11,055 4 2,764 6,627 ,000b
1 Residual 43,794 105 ,417
Total 54,849 109
a. Dependent Variable: LN_DPR
b. Predictors: (Constant), LN_CR, LN_ROA, LN_QR, LN_ROE
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1


Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2


Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3


Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4


Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 2


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 3


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74
147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 4


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71
208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 5


!
-iE,'r i
.d. E
,,{.i I ? ii
ivF
)r. i.""' i!iE
E6
Eg i
a=
bo :'
!r- .= (n q
<E
.4,

?<
aI

'd _Y ob
+1,
*-.7
tr
d
o t r.]
:'

69
BE
E
z a.l
(\
.o\ co
Qo- a
.i

aa i z3
o<f,
ooa
oo
o,
-o(d
tE .o)
(B

Lrh
z) (..l co
r- OF o
ai
-
u) l, N ;N
N
I .lo z
,4-) C\ .ts
E =*
FY
ad $
P
Z l
(rq <og :lJ > d,
Znr t-.1
LI] -.,i o -Y c) oo
o-a
.l
!r
D
G EO

a
a
U)
3
u0
0 a

z z 6)
a 0r
2. q)
cn
0
z z h

*t
\
q
-:€tJ-{ kl
.-o-
63o-
7<Oa
_tv
bo q=- 9t
"'=
d:'(,
(a 4 o
5I -r-
.-.;
s _u'= F
oo.= <_________
\-__ s
.E Le()
FA
-.> a)x
a
z a
O-()
'o-
oc
J,

-U ,'R- --s
---'- \
*Q

':
>) L '-

- boE
Eco
: :i9 \\ a< (-) !
z 9
(
\ -A
va
0 \-----------l) s r5g
a v l\Qlr \$ z { iiE(d
_yo!
d ., sH
z 9l<l: \
z c:0)e
b0o
I-VC('
e
- Fi l\ <s) S --o
3 z ,'
is \ e !..h .h )Lz
U
i z!og?.'a

t € cB --V
-y=a
,-: tr

q,
.. E O
.-L z<E€ac
-A.-{
tr.=
= OJ]E
EOq
(u :'E.=
(.) -l Y-.-
.\ Ej-o
bO $ (t)

g q6
ZYa
=;EE
--:(!tr6)
VUJg
o
z
il
V a Kh ([$ l'l \rl\'I

a IT l\ l\A
IA f-
z \t1 \t\
=S
( x
\0 i<
"{ld q
z q3 a\ slN {
$ l{ i*'
\'( \_ ls
ra
a * $l$ e)

z
i't
F<
s$ \>r-l
.JIJ
t
d

ti
U

'cr
A
Zrs
Fr 1Z
z a Dlr z
aa
a
4 El
cr=
o *2
c0

r-r lil
O
f-l
u(
rFt
z ,tt
in zrd zri *d\
N z
tr la
=
Y
/4

z z z z
z frl
z z a z
F! -z
FE
t.i a FT
a
Fr
c.i
z ae) a:
o <t
t^A
z 3 !
v) & ZA
f-l F .Y
FC
v 00
E> V v
Fl e t.l o
B C F.,. B 6
a vri a
rlt
z Er 3
F tr
I. Identitas Pribadi

Nama : Edwin Gunawan

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 September 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Golongan Darah :O

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Suryalaya XVIII No.22 Bandung 40265

Tlp/Hp : (022) 7309386/081221064491

Email : dwin.gunawan@yahoo.com

II. Pendidikan

1998-2004 : SDN Merdeka 5 Bandung

2004-2007 : SMPN 5 Bandung

2007-2010 : SMAN 8 Bandung

2010-2015 : Universitas Widyatama

Anda mungkin juga menyukai