Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) adalah merupakan kelainan metabolik

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi

insulin. Kerja insulin dan diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai

oleh tingginya kadar glukosa dalam darah, pada dasarnya hal ini karena

tubuh kekurangan hormon insulin yang di produksi oleh kelenjar pankreas

(Sri Hartini, 2009).

Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai

kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan

berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah

disertai lesi pada membrane basalis dalam pemeriksaan dengan

mikroskopelektron (Arif Mansjoer, 2005).

Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang

kebanyakan herediter, tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria,

disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik,

sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan

primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga

gangguan metabolisme lemak dan protein. Gangren adalah proses atau

keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis,

namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh

infeksi. ( Askandar, 2001 ).

1
2

Luka dapat diartikan sebagai gangguan atau kerusakan integritas dan

fungsi jaringan pada tubuh. Seseorang yang menderita luka akan

merasakan adanya ketidaksempurnaan yang pada akhirnya cenderung

mengalami gangguan fisik dan emosional. Ini berarti, seseorang yang

mempunyai luka akan mengalami gangguan kesehatan yang dapat

berdampak pada kualitas kehidupannya. Ada beberapa domain kualitas

hidup yang akan terganggu apabila seseorang mengalami luka. Salah

satunya adalah gangguan aktivitas sehari-hari sehingga tidak mampu

bekerja yang akhirnya dapat berdampak pada masalah finansial. Respon

emosional pun terganggu karena adanya luka seperti bau, nyeri, dan

harapan hidup. Selain itu, interaksi sosial dapat terganggu karena adanya

kelemahan fisik, merasa luka kotor, dan bau. Semua hal tersebut dapat

mempengaruhi rasa nyaman, baik fisik, psikis, maupun social

(Barbara,2010).

Teknik perawatan luka DM telah berkembang pesat, yaitu teknik

konvensional dan modern. Teknik konvensional menggunakan kassa,

antibiotik, dan antiseptik, sedangkan teknik modern menggunakan

balutan sintetik seperti balutan alginat, balutan foam, balutan

hidropolimer, balutan hidrofiber, balutan hidrokoloid, balutan hidrogel,

balutan transparan film, dan balutan absorben Dampak teknik perawatan

luka akan mempengaruhi proses regenerasi jaringan sebagai akibat dari

prosedur membuka balutan, membersihkan luka, tindakan debridemen,

dan jenis balutan yang diberikan sehingga memberikan respon nyeri. Hal
3

ini didasarkan pada mekanisme pengangkatan sisa–sisa jaringan pada

dasar luka sehingga menstimulasi produksi mediator peradangan

(Smeltzer, 2001).

Dari hasil praktek peneliti selama kurang lebih 4 kali di Rumah Sakit

maupun PKM klien yang menderita Diabetes melitus biasanya perawat

menangani kasus tersebut dengan cara memberikan suntikan insulin dan

perawatan luka. Dalam penerapan asuhan keperawatan selama praktek

menggunakan 5 tahap yaitu Pengkajian, Diagnosa, Intervensi,

implementasi dan evaluasi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

mengambil judul Studi Kasus “ Asuhan Keperawatan Pada Klien

Diabetes Melitus dalam penerapan prosedur perawatan luka di Ruang

Bedah RSUD Karel Sadsuitubun Langgur”.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan Klien Diabetes Melitus dalam penerapan

prosedur perawatan luka di Ruang Bedah RSUD Karel Sadsuitubun

Langgur?

1.3. Tujuan Studi Kasus

Mengetahui gamabaran asuhan keperawatan Klien Diabetes Melitus dalam

penerapan prosedur perawatan luka di Ruang Bedah RSUD Karel

Sadsuitubun Langgur.
4

1.4. Manfaat Studi Kasus

1.4.1. Bagi Masyarakat

Membudayakan pengelolaan Klien Diabetes Melitus dalam

penerapan prosedur perawatan luka.

1.4.2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang

keperawatan dalam penerapan prosedur perawatan luka pada klien

Diabetes Melitus.

1.4.3. Bagi Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya studi kasus tentang penerapan prosedur

perawatan luka pada klien Diabetes Melitus.

Anda mungkin juga menyukai