Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN SOAL PERATURAN JABATAN PPAT

TANGGAL 25 NOPEMBER 2007

1. - Pejabat Umum adalah seorang yang diangkat oleh Pemerintah dengan tugas dan kewenangan
memberikan pelayanan kepada umum/masyarakat di bidang tertentu, yang sebelum menjalankan
jabatannya wajib mengucapkan sumpah terlebih dahulu dihadapann pejabata yang berwenang.

- Akta yang bersifat otentik adalah akta yang memenuhi syarat sebagai suatu akta otentik,
sebagai mana dimaksud dalam pasal 1868 KUHperdata yaitu akta yang dibuat dalam bentuk
yang ditentukan UU oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang ditempat dimana akta
itu dibuat.

2. Yang termasuk dalam Protokol PPAT:

a. Buku Daftar Akta .


b. Akta Asli.
c. Warkah Pendukung Akta.
d. Arsip Laporan.
e. Agenda.
f. Surat-surat lainnya.
g. Klapper

3. Akta PPAT dibuat dalam 2 (dua) rangkap asli yaitu:

a. lembar pertama sebanyak 1 (satu) rangkap disimpan oleh PPAT yang bersangkutan; dan

b. lembar kedua sebanyak 1 (satu) rangkap atau lebih menurut banyaknya hak atas tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun yang menjadi obyek perbuatan hukum dalam akta, yang
disampaikan kepada Kantor Pertanahan untuk keperluan pendaftaran, atau dalam hal akta
tersebut mengenai pemberian kuasa membebankanHak Tanggungan, disampaikan kepada
pemegang kuasa untuk dasar pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan,

- dan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dapat diberikan salinannya.


(pasal 21 ayat 3 PP No. 37 tahun 1998)

4. Buku daftar Akta:

PPAT harus membuat daftar akta dengan menggunakan satu Buku Daftar Akta untuk semua akta
yang dibuatnya. (ps 26 ayat 1 PP 37/1998 jo ps 56 ayat 1 Per.Ka.BPN 1/2006)

Buku Daftar Akta diisi setiap hari kerja PPAT dan ditutup akhir hari kerja yang sama dengan garis
tinta hitam dan diparaf oleh PPAT pada kolom terakhir dibawah garis penutup. (ps. 26.2 PP
37/1998 jo ps 56 ayat 1 Per.Ka.BPN 1/2006)

Apabila pada hari kerja ybs tidak terdapat akta yang dibuat, maka dicantumkan kata “Nihil”,
disamping tanggal pencatatan tersebut. (ps 56 ayat 3 Per.Ka.BPN 1/2006)

Pada akhir hari kerja terakhir setiap bulan, daftar akta ditutup dengan garis merah dan
ditandatangani serta nam ajelas PPAT dan diatas tandatangan tersebut diberikan catatn penutup. (ps
56 ayat 4 Per.Ka.BPN 1/2006)

LAPORAN BULAN PPAT.


PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang dibuatnya, yang diambil dari
Buku Daftar Akta PPAT, selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya kepada
Kepala KP, Ka.Kanwil BPN Prop.(ps. 26 ayat .1 PP 37/1998 jo ps 62 Per.Ka.BPN 1/2006)

PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai Akta-Akta Pemindahan Hak, Akta
Pembagian Harta Bersama, Akta Pemberian HGB/H.Pakai Atas tanah Hak Milik kepada Ka.Kantor
Pelayanan PBB dan Kepala kantor Pelayanan Pajak. (ps 62 Per.Ka.BPN 1/2006)

5. Jam Kerja PPAT:

Kantor PPAT harus dibuka setiap hari, kecuali hari libur resmi dengan jam kerja sebagaimana jam
kerja Kantor Pemerintah di wilayah setempat.

(ps 13 ayat 1 PP 37/1998 jo (ps 47 ayat 1 Per.Ka.BPN 1/2006)

Apabila dianggap perlu PPAT dapat membuka kantornya di luar jam kerja, dalam rangka
memberikan pelayanan pembuatan akta.

(ps 47 ayat 2 Per.Ka.BPN 1/2006)

Dalam hal PPAT sedang melaksanakan cuti dan tidak menunjuk PPAT Pengganti, kantor PPAT
yang bersangkutan wajib dibuka setiap hari kerja untuk melayani masyarakat dalam pemberian
keterangan, salinan akta yang tersimpan sebagai protocol PPAT.

(ps 47 ayat 3 Per.Ka.BPN 1/2006)

6. Yang dimaksud dengan Kelurganya tersebut adalah Keluarga Sedarah atau Semenda PPAT ybs,
dalam garis lurus tanpa pembatasan derajat dan dalam garis kesamping sampai derajat kedua.

7. 8 (delapan) perbuatan hukum mengeani hak atas tanh yang berkaitan dengan akta PPAT:

a. Jual Beli;
b. Tukar Menukar;
c. Hibah;
d. Pemasukan ke dalam Perusahaan;
e. Pembagian Hak Bersama;
f. Pemberian Hak Tanggungan;
g. Pemberian HGB/Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik
h. Pemberian SKMHT.

8. Dalam pembuatan AKTA TUKAR MENUKAR, AKTA PEMASUKAN KE DALAM PERUSAHAAN DAN AKTA
PEMBAGIAN HAK BERSAMA, yang sebagian tanahnya/HM.a.SRS-nya terletak di luar daerah kerja PPAT ybs.
(ps 4 ayat 2 PP 37/1998)

9. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun wajib memilih salah satu wilayah ybs untuk menjadi wilayah kerjanya, jika
tidak memilih maka wilayah dimana kantornya berada menjadi wilayah kerja PPAT ybs.

10. 1) Salah satu pihak/kuasanya yang sesuai ketentuan yang berlaku harus hadir tidak dapat datang
berdasarkan alas an yang sah.
2) Para pihak harus hadir di hadapan PPAT ditempat pembuatan akta yang bersangkutan.

(ps 52 ayat 2 Per.Ka.BPN 1/2006)

Anda mungkin juga menyukai