Perlawanan terhadap kolonialisme belanda

perlawanan bersenjata terhadap VOC dan pemerintah kolonial belanda dimulai pada abad XVII-
XX.Perlawanan abad ke-17 dilakukan oleh Sultan agung dari mataram,sultan iskandar dari
aceh,sultan hasanudin dari makassar,Untung dan trunojoyo dari jawa ,ibnu dari minang,dan sultan
ageng dari banten.sementara itu perlawanan pada abas XIX –XX dilakukan oleh patimura dari
maluku,sultan badaruddin dari palembang,imam bonjol dari minang,pangeran diponegooro dari
jawa,husti ketut dari bali,pangeran antasari darioi kalimantan ,Teuku umar,Teuku cik di tiro,cut nyak
dien dari aceh,anak agung made dari lombok dan raja sisingamangaraja dari tapanuli.

perlawanan pada masa VOC

->Perlawanan kesultanan mataram

Awalnya hubungan kesultanan mantaram dan VOC berjalan baik.Mereka mengizinkan VOC
mrndirikan benteng(loji) sebagai kantor perwakilan dagang di daerah jepara.Lama kelamaan Sultan
agung menyadari VOC membahayakan pemerintahanya layaknya jayakarta yang sudah dikuasai oleh
VOC.Sultan agung memiliki cita cita untuk mempersatukan seuluruh jawa di bawah mantaram dan
mengusir VOC.Untuk mewujudkan cita citanya ia berencana untuk membedung usaha-usaha
VOC,melakukan peneterasi politik, dan monopoli perdagangan.

Serangan pertama(1618),mantaram akan ke kantor dagangya VOC di jepara namun mereka gagal
dan 1,000 prajurit gugur.Serangan Kedua(1629),menyerang batavia namun lagi mereka gagal karena
wabah penyakit,kalah persenjataan dan kurangnya makanan yang disebabkan oleh VOC yang
memusnahkan persediaan makan mereka yang dipersiapkan di tegal,cirebpon dan karawang.

->perlawanan kesultanan Gowa/makassar

Pada abad XVII di sulwesi selatan bermunculan kerajaan kecil seperti Gowa,tallo,sopeng dan
boone.kerajaan paling kuat adalah Gowa yang disebabkan oleh letaknya yang strategis dalam lalu
lintas perdagangan,jatuhnya malaka ke tangan portugis yang menyebabkan saudagar-saudagar
arab,india dan melayu berpindah ke makassar, dan posisinya sebagai pelabuhan transit lada yang
berasal dari kesultanan banjar.

Mulanya hubungan VOC dan Makassar berjalan baik,dengan posisi strategisnya makssar
memperkuayt hubungan tersebut.tetapi,kebijakan monopoli VOCmembuat hubungan itu retak.VOC
ingin memoniopoli perdagangan malaka-batavia-maluku.makassar berupaya menerobos monopoli
VOC .Kebijakan makassar membantu rakyat maluku melawan VOC dan memperkeruh hubungan
kuduanya.Perang diawali dengan perlucutan dan perampasan terhadap armada VOC di maluku oleh
pasukan hasanudin yang dikenal dengan perang Maklassar .pada saat itu VOC bersekutu dengan raja
bone yang menjadi seteru gowa dimana pada saat itu bone dibawah kuasa gowa.Karena kalah
persenjataan gowa dikalahkan dan sultan hasanudin tunduk pada perjanjian bongaya pada 1677
yang isinya: 1.gowa mengakui monopoli perdagangan oleh voc. 2.pedagan barat kecuali VOC harus
meningalkan daerah gowa 3.gowa membayar kerugian perah (250.000 ringit) 4.VOC membangun
benteng di makssar 5.Gowa mengakui kedaulatan kesultanan bone
Perlawanan pada masa pemerintahan kolonial belanda

Pasca pembubaran VOC,perlwanan rakyat indonesia terhadap pemerintahan kolonial belanda

semakin luas.Perlwanan terjadi di maluku(perlawanan patimura),sumatra barat (perang
padri),Mataram (perang diponegporo),Bali (perang jagaraga),kalimantan (perang banjar),dan aceh.

Perlawanan pattimura di maluku (1817)

Peralawanan rakyat di maluku menandai perlawanan pertama rakyat indonesia setelah belanda
berkuasa.sebelumnya nusantara berada di bwah kuasa prancis,belandaa kemudian ingris.belanda
berkuasa kembali pada 1817 .Hal ini meresahkan dalam bidang politik,ekonomi,maupun sosial akibat
kebijakan VOC di maluku.kebijakan ini termasuk menyediakan bahan untuk perbaikan kapal dan
wajib militer bagi pemudu ambon untuk menjadi serdadu belanda di jawa.di bawah pimpinan
patimura rakyat maluku bangkit,mengahncurkan berahu belanda,mengepung dan menduduki
benteng duurstede di pulau sapana.lalu meluas hinga haruku dan ambon.Bantuan batavia datang
untuk belanda,pattimura dibantu oleh kapitan paulus tiahahu dan putinya chrisytina.Pada november
1817 pasukan ppatimura semakin terdesak dan berhasil ditangkap belanda, sebulan kemudioan
dijatuhi hukuman mati di benteng nieuw victoria di ambon.