3.1 Attitudes
Adalah pernyataan evaluative baik yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan tentang objek
orang, atau peristiwa
Sikap itu kompleks. Jika Anda bertanya kepada orang-orang tentang sikap mereka terhadap agama,
atau organisasi, Anda mungkin mendapatkan jawaban yang sederhana, tetapi alasan yang
mendasarinya mungkin rumit. Untuk sepenuhnya memahami sikap, kita harus mempertimbangkan
sifat atau komponen fundamentalnya.
3 KOMPONEN
Cognitive Component
Adalah segmen opini atau keyakinan apa adanya dari suatu sikap.
Affective Component
Adalah segmen emosional atau perasaan dari suatu sikap yang tercermin dalam pernyataan.
Behavioral Component
Adalah sikap menggambarkan niat untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu.
*Saya akan mencari pekerjaan lain dengan bayaran yang lebih baik*
EXHIBIT 3.1
Menggambarkan bagaimana tiga komponen sikap saling berhubungan. Dalam contoh ini, seorang
karyawan tidak mendapatkan promosi yang menurutnya pantas dia dapatkan. Sikapnya terhadap
atasannya diilustrasikan sebagai berikut: Karyawan menganggap dirinya pantas mendapatkan
promosi (cognitive), dia sangat tidak menyukai atasannya (affect), dan dia mengeluh dan mengambil
tindakan (behavior).
Sikap itu berhubungan secara kausal dengan perilaku yakni sikap seseorang menentukan apa yang
mereka lakukan.
Cognitive Dissonance
Adanya ketidakcocokan antara dua atau lebih sikap antara perilaku dan sikap
3 Faktor Dissonansi
Keinginan untuk mengurangi disonansi bergantung pada tiga faktor, termasuk pentingnya elemen-
elemen yang menciptakan disonansi dan tingkat pengaruh yang kita yakini kita miliki terhadap
elemen-elemen tersebut. Dan Imbalan dari disonansi; penghargaan tinggi yang menyertai disonansi
tinggi cenderung mengurangi ketegangan yang melekat pada disonansi (disonansi tidak terlalu
menyusahkan jika disertai dengan sesuatu yang baik, seperti kenaikan gaji yang lebih tinggi dari yang
diharapkan). Individu lebih termotivasi untuk mengurangi disonansi ketika sikap itu penting atau
ketika mereka percaya bahwa disonansi disebabkan oleh sesuatu yang dapat mereka kendalikan.
Kami memiliki ribuan sikap, tetapi Perilaku Organisasi (OB) berfokus pada jumlah yang sangat
terbatas yang membentuk evaluasi positif atau negatif yang dimiliki karyawan tentang lingkungan
kerja mereka.
Job Satisfaction
Adalah suatu perasaan tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari suatu evaluasi dan dari
karakteristiknya.
Job Involvement
Adalah keterlibatan kerja, sejauh mana orang mengidentifikasi psikologis dengan pekerjaan mereka
dan menganggap tingkat kinerja yang dirasakan penting untuk harga diri mereka.
Psychological Emprovement
Adalah keyakinan karyawan pada sejauh mana mereka mempengaruhi lingkungan kerja mereka,
kompetensi mereka, arti pekerjaan mereka, dan otonomi mereka.
Organizational Commitment
Seorang karyawan dengan komitmen organisasi ang kuat mengidentfikasi dengan dirinya untuk
tetap menjadi anggota. Ketertarikan emosional dengan organisasi dan keyakinan pada nilai-nilainya
adalah standar emas untuk komitmen karyawan.
POS adalah predicator, tetapi ada beberapa pengaruh budaya. POS penting di negara-negara dimana
jarak kekuasaan, sejauh mana orang-orang disuatu negara menerma kekuasaan itu dalam institusi
dan organisasi di distribusikan secara tidak merata, lebih rendah.
Employee Engagement
Adanya keterlibatan karyawan dengan kepuasaan dengan dan antusiasme terhadap pekerjaan
dilakukannya.
Ada beberapa kekhasan diantara sikap tetapi mereka sangat tumpeng tindih untuk berbagai alas an
termasuk kepribadian karyawan.