Anda di halaman 1dari 2

RABIES

Pengertian

- Rabies = penyakit anjing gila


- Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada otak dan jaringan saraf
- Zoonosis =penyakit yang ditularkan dari hewan

Morfologi virus

- Virus rabies adalah rna dari keluarga rhabdoviridae genom berantai tunggal
- Memiliki selaput glikoprotein berfungsi sebagai antigen utama -> dapat menularkan virus
tersebut
- Antigen tidak selalu mikroorganisme hidup

Sifat virus

- Akan mati bila terpapar sinar ultraviolet


- Cepat mati bila berada di luar jaringan hidup
- Cepat mati dengan zat-zat pelarut lemak (air sabun, deterjen, eter)
- Harus dapat inang
- Dapat hidup berbulan-bulan karena terrdapat invelope

Jenis virus

- Tipe 1 : strain challange virus standar


- Tipe 2-4 = tersebar di afrika
- Tipe 2 ; strain lagos
- Tipe 3 : strain mokola
- Tipe 4 : strain duvenhage
- Tipe 5 : europe bat lyssavirus
- Tipe 6 : australian bat lyssavirus

Patofisiologi

- Virus mellaui media = gigitan, jilatan


- Virus masuk melalui gigitan/ji latan yang bisa menimbulkan luka
- Virus bereplikasi melibatkan sumsum tulang belakang pada jaringan otot dan jaringan ikat
- Menembus jaringan saraf dan merusaknya
- Proliferasi ke cns, pns, dan kelenjar ludah
- Spesimen ; sumstum tulang belakang, otak, kelenjar ludah

Penluaran

- Anjing, monyet
- Rabies masuk ke manusia lewat gigitan dan jilatan diarea tubuh kulit atau mukosa

Masa inkubasi

- Masa inkubasi = 2 minggu – 2 th ( tapi jarang sampai 2 tahun)


- Rata-rata = 3-8 minggu
- Menurut who = rata-rata 30-90 hari
- Letak luka dekat dengan otak semakin cepat gejala klinis muncul
- Varian inkubasi ditetukan oleh = letak luka, gigitan, kedalaman luka, jenis virus tipe patogen
atau tidak, dan jumlah virus yang masuk

Gejala klinis

- Demam, mual, gelisah, gangguan menelan, takut air (hidrofobia), takut cahaya ( fotofobia),
produksi saliva berlebihan, kejang

Post-exposure prophylaxis (pasca kejadian)

1. Perawatan luka (mencuci luka, luka sebisa mungkin tidak dijahit)


2. Serum anti rabies ( kalau lukanya parah dikasi serum, risiko tinggi)
3. Vaksin anti rabies (risiko rendah)

Profilaksis anti rabies

- Kalau luka risiko tinggi dikasi VAR dan SAR


- Kalau luka risiko rendah dikasi VAR
- VAR = lebih ringan, kuman yang dilemahkan (disekitar kaki dan tangan)
- SAR = lebih tinggi, antibodi jadi yang dimasukan ke pasien, luka risiko tinggi ( luka deket
sistem saraf) -> luka jilatan disekitar mukosa wajah, genetalia, leher, luka multiple
- Teknik VAR = 4x kali suntikan dilengan (pada hari terkena gigitan kanan kiri), hari ke-7, hari
ke 21 (kalau hari ke 7 tangan kanan hari ke 21 tangan kiri)
- SAR = ditusuk sekitar area luka

ASKEP

Pengkajian:

- Lihat keluhan utama


- Prodromal = gejala standar/ umum
- Paresis = keterbasatan gerak
- Sfinger angi = yang mengontrol BAB
- Spasme otot insiprasi = ketegangan
- Laringospasme = penyempitan saluran pernapasan (biasanya pasien tidaka kan tertolong)
- Fungsi sensorik = leboh sensitif

Antisopasi= anti kejang

Anda mungkin juga menyukai