Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

Pembelajaran Tradisional
Oleh Nursartika Putri Manoppo1, Taufik Hidayat J2

2.1 Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman perubahan manusia terus
berkembang oleh karena itu juga mengubah perkembangan sistem
pendidikan yang ada di dunia dan di Indonesia. Pendidikan
tradisional itu sendiri merujuk pada pendidikan yang berakar dalam
budaya, tradisi, dan nilai-nilai suatu masyarakat. Pendidikan
tradisional ini merupakan salah satu bentuk pendidikan yang sudah
ada sejak lama. (Styawati, Fenty Ariany, Debby Alita, 2020)
Berbagai macam permasalahan yang ditimbulkan oleh teknologi,
perubahan budaya dan perubahan sosial yang berdampak pada
sektor pendidikan. Pendidikan menjadi faktor dalam suatu negara
yang berkembang seperti Indonesia, dalam suatu pembelajaran
tergantung pada proses fasilitas dan sumber daya manusia yang
memadai. (Fitri, 2021)
Pendidikan jasmani termasuk mata pelajaran disekolah sebagai
media yang mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik,
pengetahuan dan penalaran. Manfaat aktivitas jasmani bagi kualitas
hidup dan pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
Pendidikan jasmani sebagai proses pendidikan berarti membantu
anak-anak dan remaja dalam memperoleh keterampilan kebugaran
dan pengetahuan. Pembelajaran aktivitas pengembangan berbasis
permainan tradisional menjadi salah satu alternatif dalam variasi
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru penjas untuk
membentuk kebugaran jasmani.

2.2 Pembelajaran Tradisional


Pembelajaran tradisional merupakan suatu pendidikan yang
menggunakan teknik dan metode yang ada sejak lama, seperti
1
membaca, ceramah, menulis serta latihan kelompok yang tidak
menggunkan teknologi secara modern dan guru menjadi sumber
utama suatu pendidikan. Perkembangan dari revolusi industri yang
terjadi tidak lepas dari perkembangan pendidikan yang ada di dunia.
Salah satu cara untuk mencirikan inovasi pendidikan adalah sebagai
upaya melakukan perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan.
Meskipun demikian, ada juga model pembelajaran lain yang
berbasis tradisi. Ini dikenal sebagai pembelajaran konvensional atau
metode tradisional, dan didasarkan pada prinsip-prinsip umum dan
dapat digunakan oleh instruktur dalam pengajaran di kelas reguler.
Selain itu, tanpa mengubah model pencocokan agar sesuai dengan
sifat dan atribut bahan ajar. (Masturoh & Anggita, 2018).

2.2.1 Metode
Kata metode berasal dari bahasa Yunani: “Metha” berarti “melalui”
atau “melalui”, dan “Hodos” mengacu pada kursus atau pendekatan
yang diikuti oleh seorang guru atau pendidik untuk mentransfer
pengetahuan kepada siswanya agar mereka dapat memenuhi tujuan
pembelajaran tertentu. Dalam pendidikan tradisional, menggunakan
teknik yang berbeda untuk menyampaikan konten, seperti teknik
ceramah, pendekatan tanya jawab, dan metode latihan. (Masturoh &
Anggita, 2018)

2.2.2 Model
Untuk mencapai pembelajaran yang dimaksudkan, model
pembelajaran biasanya dibangun dengan menggunakan konsep dan
pengetahuan umum. Terdapat sejumlah model pembelajaran yang
efektif dan tepat untuk mencapai tujuan pendidikan, antara lain:
1. Metode Ceramah
Dalam pembelajaran tradisional melibatkan guru atau
pengajar yang memberikan informasi pada siswa secara
verbal. Guru biasanya berbicara didepan kelas sementara
siswa mendengarkan dan mecatat hal-hal penting. Ini adalah
pendekatan satu arah dimana interaksi antara guru dan
siswa biasanya terbatas. Meskipun metode ini dapat efektif
untuk menyampaikan informasi dasar, namun seringkali

2
kurang memungkinkan untuk interaksi aktif atau penerapan
langsung dari materi yang diajarkan.
2. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab dalam pembelajaran tradisional melibatkan
guru yang bertanya pada siswa untuk menguji pemahaman
mereka tentang materi yang diajarkan. Siswa kemudian
menjawab pertanyaan tersebut secara lisan didepan kelas.
Metode ini sering digunakan untuk mengukur pemahaman
siswa dan memfasilitasi interaksi antara guru dan siswa.
3. Metode Latihan
Dalam pembelajaran tradisional sering melibatkan
pengulangan materi secara verbal atau tertulis, latihan
membaca dan menulis serta penghafalan. Siswa biasanya
diajarkan untuk menghafal informasi dan mengulangi
kembali dalam bentuk teks atau latihan lainnya. Metode ini
menekankan pada penggunaan buku teks dan guru sebagai
sumber utama pembelajaran.

2.2.3 Media
Media berfungsi sebagai alat atau metode untuk membantu dalam
pembelajaran baik itu dalam bentuk fisik seperti buku, alat peraga,
papan tulis, meskipun teknologi telah mengubah cara kita belajar
akan tetapi pembelajaran tradisional terbukti efektif dan mudah
diakses dalam beberapa konteks pembelajaran.
Media pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan cara yang lebih
menarik dan mudah dipahami. Berikut adalah bebrapa bentuk
media yang digunakan dalam pembelajaran konveksional atau
pembelajaran tradisional :

1. Buku

3
Gambar 2.1 Buku Bacaan
(Sumber : https://Www.Mitraedu.Id/Buku-Sekolah, n.D., n.d.)
2. Alat peraga

Gambar 2.2 Alat Peraga Manusia


(Sumber : https://Www.Google.Com/Search?Q=alat+peraga+manusia,
n.d.)
3. Papan tulis

Gambar 2.3 Papan Tulis


(Sumber: https://Www.Kibrispdr.Org/Detail-53/Gambar-Kapur-
Papan-Tulis.Html, n.d.)

Sesuai dengan ide perancangan, gambar bagian atas merupakan


salah satu jenis media yang merupakan alat (sarana) untuk
menyebarkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan
pembelajaran.
4
2.2.4 Bagaimana Pembelajaran Penjas Tradisional
Istilah "tradisional" mempunyai akar etimologis dari kata latin
"traditum" yang mengacu pada sesuatu yang diwariskan dari masa
lalu ke masa kini. Aspek yang paling luar biasa dari tradisi ini adalah
cara tradisi ini diturunkan dari generasi ke generasi, dibentuk oleh
perbuatan dan perilaku masing-masing individu. Warisan ini
terwujud dalam hal materi (kehadiran), adat istiadat, sikap, cita-cita,
dan tujuan.
Kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh pendidikan mereka.
Tujuan pendidikan adalah untuk membina dan menumbuhkan
seseorang menjadi manusia yang lebih dewasa sehingga dapat
berdampak pada kebutuhan pendidikan dalam kehidupan dan
masyarakat. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan
secara sistematik dan logis. (Taufik, 2019)
Tujuan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah
memberikan dampak dengan menggunakan latihan jasmani untuk
mencapai tujuan pendidikan sedemikian rupa sehingga bermanfaat
bagi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan masyarakat
Indonesia secara umum. Apabila dilihat dari tujuan penjas, maka
penjas merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
meningkatkan perkembangan gerak. Model pembelajaran saat ini
merupakan suatu pembelajaran yang sifatnya modern karena
berpacu pada kurikulum, tetapi tidak terlepas daripada itu sebelum
adanya pembelajaran yang sifatnya modern tentu kita semua tahu
bahwa ada model pembelajaran.
Model pembelajaran tradisional disebut juga metode tradisional
adalah model pembelajaran luas yang diterapkan guru dalam
pembelajaran sehari-hari tanpa memodifikasinya agar lebih sesuai
dengan kekhususan isi pelajaran yang mereka ajarkan.
Pembelajaran dalam pendidikan jasmani tradisional sering kali
berpusat pada instruktur dan mempekerjakan siswa sebagai subjek
studi. Di sini, guru berfungsi sebagai sumber belajar dan individu
yang fleksibel. Kami menyebut pendidikan konvensional ini sebagai
pembelajaran perilaku atau behavioristik.

5
Model pembelajaran penjas yang bersifat tradisional yang dapat
digunakan sebagai pedoman dan rangka konseptual dalam
melakukan kegiatan pembelajaran, padahal pada prinsipnya guru
pendidikan jasmani dapat menerapkan berbagai macam strategi
pembelajaran, salah satunya adalah model konvensional atau
pendekatan teknik

1. Masalah teknik terdapat beberapa contoh strategi


pembelajaran yang mungkin dapat diperaktikkan
menggunakan metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran diantaranya pengalaman lapangan.
2. Mengerjakan teknik dasar secara terpisah.
3. Memberikan evaluasi dengan cara tes skil.

Metode tersebut merupakan suatu pembelajaran penjas yang


bersifat tradisional yang mampu memberikan suatu pengetahuan
pembelajaran terhadap siswa. Teknik pengajaran tradisional
memiliki manfaat yang memungkinkan para profesor
menyampaikan pengetahuan lebih cepat sambil tetap menjaga
minat siswa terhadap materi. Yang terpenting, pendekatan
konvensional mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Apriliawati, A. T., & Hartoto, S. (2016). Pnerapan Permainan


Tradisional dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrag
dan Kesehatan terhadap Kemampuan Motorik Siswa. 522–528.
Fitri, S. F. N. (2021). Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia.
1617–1620.
https://www.google.com/search?q=alat+peraga+manusia. (n.d.).

6
https://www.kibrispdr.org/detail-53/gambar-kapur-papan-
tulis.html. (n.d.).
https://Www.Mitraedu.Id/Buku-Sekolah, n.d. (n.d.).
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Kesenjangan Pendekatan Model
Pembelajaran Conventional Dengan Model Pembelajaran
Contextual Terhadap Hasil Belajar Pancasila Di Program Studi
Teknika Akademi Maritim Indonesia – Medan. Jurnal Warta
Edisi.
Styawati, Fenty Ariany, Debby Alita, E. R. S. (2020). Pembelajaran
Tradisional Menuju Milenial : Pengembangan Aplikasi Berbasis
Web Sebagai Penunjang Pembelajaran E-Learning Pada Man 1
Pesawaran. Journal Sosial Science and Teknology for Community
Service (JSSTCS), Vol. 1, No, 10.
Taufik, M. S. (2019). Meningkatkan Teknik Dasar Dribbling
Sepakbola Melalui Modifikasi Permainan. MAENPO.

7
BIODATA PENULIS

Nursartika Putri Manoppo, S.Pd.


Mahasiwa Program Studi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Penulis lahir di Kajang tanggal 25 Juli 2002. Penulis adalah


mahasiswa pada Program Studi Pascasarjana Universitas Negeri
Makassar. Menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dan melanjutkan S2 pada Jurusan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Penulis menekuni
bidang menulis.

8
BIODATA PENULIS

Taufik Hidayat. J, S.Pd.


Mahasiwa Program Studi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Penulis lahir di Bulukumba tanggal 03 Januari 2001. Penulis


adalah mahasiswa pada Program Studi Pascasarjana Universitas
Negeri Makassar. Menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dan melanjutkan S2
pada Jurusan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesesehatan.
Penulis suka mempelajari hal baru.

Anda mungkin juga menyukai