Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SILVIANTIKA BATUBARA

NPM : 2101010097

1. Pengertian Variabel Penelitian


Variabel penelitian merupakan objek yang ‘menempel’ (dimiliki) pada diri subjek. Objek
tersebut berupa suatu data yang dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan
suatu kondisi atau nilai masing-masing subjek penelitian. Setiap subjek penelitian memiliki
kondisi atau nilai yang beragam. Data berupa kondisi atau nilai tersebut dikumpulkan oleh
peneliti dengan menggunakan suatu teknik pengumpulan data, yang sudah ditentukan secara
tepat.
2. Perbedaan Variabel Bebas dan Terikat
 Variabel bebas diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul maka akan
memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Dengan demikian, jika
ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada),
dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah, peneliti
dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara sembarangan. Variabel bebas
bukanlah suatu kondisi yang terlepas sama sekali dengan keberadaan variabel terikat.
Dengan demikian, keberadaan variabel bebas pada umumnya terkait atau ada
hubungannya dengan keberadaan variabel terikat.
 Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul sebagai akibat
adanya variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel terikat sebenarnya dapat
dikaji (ditentukan) dari judul penelitian. Namun di dalam susunan judul penelitian,
letak variabel terikat tidak berarti selalu berada setelah variabel bebas. Peneliti dapat
menentukannya variabel terikat secara rasional, yakni dengan menentukan mana
variabel yang munculnya sebagai akibat dari variabel lain.
Jadi dapat disimpulkan perbedaan Variabel Bebas dan Terikat yakni Variabel bebas dan
variabel terikat merupakan dua variabel kunci dalam suatu penelitian. Yang membedakan
variabel bebas dan variabel terikat adalah hubungannya satu sama lain. Jika variabel bebas
berubah, maka variabel terikat akan ikut berubah atau terpengaruh. Kebalikannya, variabel
bebas tidak terpengaruh oleh nilai variabel terikat. Sehingga variabel bebas adalah variabel
yang berdiri sendiri dalam suatu eksperimen, sedangkan variabel terikat tidak bisa hadir tanpa
adanya variabel bebas.
3. Apakah dalam sebuah penelitian harus memerlukan variabel bebas dan terikat dalam
penelitian?
Penting menggunakan variabel bebas dan terikat dalam penelitian. Karena variabel bebas
yang mempengaruhi, atau yang menjadi sebab perubahan dari adanya suatu variabel terikat.
dan dalam variabel terikat menjelaskan hasil atau akibat dari suatu percobaan atau analisis.
4. Apakah memungkinkan menggunakan 1 variabel dalam penelitian?
Peneliti dapat mengadopsi salah satu variabel tersebut yang paling mewakili konsep abstrak
yang ada di dalam pikiran peneliti. Ketika peneliti mengamati sebuah fenomena, besar
kemungkinan seorang peneliti untuk mengidentifikasi lebih dari satu variabel, yaitu faktor
yang ditentukan dan faktor lain yang menentukannya.
Contoh : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Kedelai Rakyat dan Strategi
Mengembangkan Usaha Tani Kedelai di Jawa Tengah
Variabel Terikat : Produksi Kedelai Rakyat.
Karakteristik pembelajaran yang diminati mahasiswa perguruan tinggi
Topik penelitian :
1. Secara etimologis, pembelajaran sering disebut dengan instruction (bahasa Inggris), yang
bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui
berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian
tujuan yang telah direncanakan.
Pembelajaran merupakan proses panjang yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik
antara pihak-pihak yang terlibat sehingga suatu saat pembelajaran dapat disebut sebagai
sumber belajar dan sebaliknya.
Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih kegiatan
pembelajaran. Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran.
Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut ini:
 Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh murid atau
ditunjukkan dalam bentuk produk yang menunjukkan murid telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran.
 Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada
akhir satu unit pembelajaran.
 Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi
yang perlu dikuasai murid untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Misal:
mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan sebagainya.
2. Ciri – ciri pembelajaran yang baik
Mampu merangsang kreatifitas siswa secara utuh, membuat siswa aktif, mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif, serta berlangsung dalam kondisi yang nyaman.
3. Tujuan pembelajaran di perguruan tinggi
Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa
4. Pembelajaran revolusi industri 4.0 di zaman sekarang
4C Keterampilan Abad 21 merupakan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki peserta
didik agar dapat survive di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, dan berhasil masa
mendatang. Keterampilan 4C ini terdiri dari; Creativity Thinking and innovation, Critical
Thinking and Problem Solving, Communication, dan Collaboration. Creativity (kreativitas)
merupakan kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan
berbeda. Kemampuan ini berkenaan dengan kemampuan seseorang dalam menciptakan
penggabungan baru. Berpikir kritis (critical thinking) merupakan kemampuan untuk
memahami sebuah masalah yang rumit. Kemudian, mengkoneksikan informasi satu dengan
informasi lain, sehingga akan muncul berbagai perspektif. Dan selanjutnya dapat menemukan
solusi dari suatu permasalahan.
5. Karakteristik pembelajaran bagi orang dewasa
Memiliki konsep diri yang ditandai oleh: mampu mengambil keputusan sendiri, mampu
memikul bertanggung jawab, dan sadar terhadap tugas dan perannya dan sudah banyak
memperoleh pengalaman yang merupakan sumber belajar yang sangat berharga.
6. Cara belajar mahasiswa di perguruan tinggi
Siswa harus belajar untuk mandiri dan memiliki waktu yang lebih fleksibel. Siswa juga perlu
belajar untuk bergaul dengan mahasiswa lainnya yang berasal dari berbagai daerah dan latar
belakang budaya yang berbeda.
7. Pola berpikir dan mindset mahasiswa terhadap proses pembelajaran
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah mindset. Mindset inilah yang
menentukanbagaimana sebuah potensi, kecerdasan, tantangan, dan peluang sebagai sebuah
proses yang harusdiupayakan dengan ketekunan, kerja keras dan USAha sehingga tujuan
untuk mencapai hasil belajaryang maksimal akan tercapai.
8. Sasaran pendidikan tinggi
9. Masalah – masalah pembelajaran yang dihadapi mahasiswa
 Beban Akademik yang Tinggi
Masalah beban akademik yang tinggi seringkali menjadi sumber stres bagi
mahasiswa. Solusinya adalah dengan mengembangkan keterampilan manajemen
waktu yang efektif, membuat jadwal studi yang teratur, dan belajar mengatur
prioritas. Mahasiswa juga dapat mencari bantuan dari dosen atau konselor akademik
untuk mendapatkan strategi belajar yang lebih efisien.
 Masalah Keuangan
Masalah keuangan dapat mengganggu fokus belajar dan kesejahteraan mahasiswa.
Untuk mengatasinya, mahasiswa perlu mengelola keuangan mereka dengan bijak,
membuat anggaran, dan mencari sumber pendapatan tambahan seperti beasiswa,
pekerjaan paruh waktu, atau magang. Mereka juga dapat mencari saran dari kantor
bantuan keuangan di kampus atau lembaga yang menyediakan bantuan keuangan
kepada mahasiswa.
 Kesehatan Mental dan Emosional
Kesehatan mental dan emosional yang buruk dapat menghambat kemampuan belajar
dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mahasiswa perlu memperhatikan kesehatan
mental mereka dengan menjaga pola tidur yang baik, berolahraga secara teratur, dan
mencari dukungan dari teman, keluarga, atau sumber-sumber kesehatan mental di
kampus. Jika diperlukan, mereka juga dapat mencari bantuan dari profesional
kesehatan mental.
 Kesulitan Menyesuaikan Diri
Berpindah ke lingkungan perkuliahan yang baru dapat menimbulkan kesulitan
menyesuaikan diri. Mahasiswa perlu mencari dukungan dari sesama mahasiswa,
mengikuti kegiatan sosial di kampus, dan menjalin hubungan dengan dosen dan staf
akademik. Mengikuti program orientasi atau mentoring juga dapat membantu
mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan baru.
10. Hubungan proses pembelajaran di perguruan tinggi dengan keberhasilan di masa depan
Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mengalami perubahan tingkah
laku, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Namun pada umumnya
pembelajaran dikatakan berhasil jika materi yang diberikan dapat dikuasai oleh siswa. Dan itu
menentukan proses keberhasilan siswa di masa depan.
1. Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu untuk kesuksesan proses pengambilan data entah itu
menggunakan metode observasi, wawancara atau lainnya.
2. Pengertian metode pengumpulan data penelitian
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
tujaun utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang
ditetapkan. Metode pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Variasi metode tersebut ialah: angket,
wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dokumentasi.
3. Perbedaan instrumen penelitian dengan metode data penelitian
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
tujaun utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang
ditetapkan. Metode pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Variasi metode tersebut ialah: angket,
wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dokumentasi.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Ada pula yang mengatakan bahwa instrumen
penelitian merupakan pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar
pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden. Ada pula yang
mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode ialah cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan datanya. Sementara instrumen, merupakan alat yang digunakan oleh peneliti
untuk penelitiannya sebagai aplikasi dari metode yang telah dirancang oleh peneliti tersebut
4. Contoh instrumen penelitian
 Instrumen tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, kemampuan, bakat, dan intelegensi objek penelitian. Instrumen tes
sendiri dapat dibagi menjadi lima bentuk, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi,
tes intelegensi, dan tes sikap. Instrumen berbentuk tes ini sering digunakan pada
penelitian tindakan kelas atau penelitian yang berkaitan dengan pendidikan.
Contoh :
Kirana mendapat tugas untuk menghitung jumlah bakteri yang berkembangbiak di
cawan petri yang telah dilakukan transfer aseptis seminggu yang lalu. Kirana akan
melakukan pengamatan terhadap sel bakteri tersebut. Maka Kirana akan mengambil
alat bantu apa untuk dapat melihat bakteri sehingga dapat menghitung jumlah bakteri
yang berhasil berkembangbiak ….
a. Pipet
b. Mikropipet
c. Pinset
d. Ose
e. Mikroskop
 Instrumen Kuesioner atau angket merupakan instrumen penelitian yang berbentuk
pertanyaan dan biasanya digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari
responden. Pertanyaan pada kuesioner dapat disajikan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur. Rancangan kuesioner ini harus valid, dapat dipertanggungjawabkan
dan tidak boleh palsu sehingga data tersebut dapat digunakan untuk memvalidasi
penelitian.
Contoh :
a. Dihadapan saudara tersedia 6 sampel mie instan mentahdengan kode 248,
649, 125, 603, 353, 505 yang akan diuji.Saudara diminta untuk
memberikan penilaian berdasarkan kesukaan saudara terhadap atribut
warna, kenampakan, dan tekstur masing –masing sampel dengan ketentuan
sebagai berikut.
b. Tulislah kode masing-masing produk pada tempat yang tersedia.
c. Evaluasilah karakteristik produk tersebutyang meliputi warna, kenampakan
(sifat kilap mie), dan tekstur (kasar tidaknya permukaan mie) dengan cara
memberi centang (√) di kolom penilaian. Lakukan penilaian berdasarkan
kesukaan anda dan jangan membandingkan karakteristik antar
 Wawancara bisa disebut juga dengan kuesioner lisan atau wawancara . Wawancara
dilakukan dengan berdialog antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk
memperoleh suatu informasi. Instrumen wawancara bisa berupa pedoman
wawancara.
Contoh : Menurut kalian, apakah belajar di rumah lebih efektif daripada belajar di
sekolah?
Jawabannya: Tidak, lebih enak belajar di sekolah
 Instrumen Observasi merupakan kegiatan observasi untuk memperhatikan suatu
objek penelitian dengan saksama dan mencatat setiap keadaan yang relevan dengan
tujuan penelitian. Pencatatan ini dilakukan secara sistematik sesuai dengan fenomena-
fenomena yang diinginkan. Observasi ini dilakukan secara langsung dan cermat di
lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi dalam penelitian. Kegiatan
observasi ini tidak hanya mencatat melainkan juga mengadakan pertimbangan untuk
kemudian dilakukan penelitian skala bertingkat.
 Instrumen dokumentasi merupakan suatu bentuk pengarsipan instrumentasi
penelitian. Bentuk instrumen dokumentasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
pedoman dokumentasi yang memuat kategori data yang dicari dan check-list yang
berisi daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Instrumen dokumentasi
biasanya digunakan dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan
hukum, dan peraturan-peraturan yang pernah berlaku sebelumnya. Subjek
penelitiannya dapat berupa majalah, dokumen, buku-buku, notulen rapat, peraturan-
peraturan, catatan harian, bahkan benda-benda bersejarah seperti artefak dan prasasti.
Contoh :
Contoh dokumentasi instrumen, seperti sekumpulan hasil lembar kerja siswa yang
telah dinilai dan lembar observasi siswa yang telah diisi untuk bidang pendidikan.
Untuk bidang sejarah, instrumen dokumentasi bisa berupa prasasti, artefak, atau arsip
sejarah lainnya.
5. Metode cara pengumpulan data penelitian
 Setelah ditentukan, jenis data, indicator dan sumber data, maka metode pengumpulan
dapat dipilih yang paling dicocok.
 Bila jenis data berupa sesuatu yang bisa langsung diamati dengan pancaindra, maka
digunakan metode observasi.
 Bila jenis datanya berupa gejala bersifat umum dan jumlahnya besar, maka
digunakan metode angket atau kuesioner.
 Bila jenis datanya berupa gejala yang bersifat individual atau rahasia pribadi, maka
yang diguanakan adalah metode wawancara.
 Bila jenis data memerlukan pengukuran yang cermat, maka metode tes yang
digunakan atau eksperimen.
6. Jelaskan instrumen penelitian yang digunakan masing – masing metode penelitian
 Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.Pada umumnya tes memang bersifat mengukur,
tetapi ada juga teks yang bersifat deskriptif, tetapi deskriptifnya mengarah kepada
karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil
pengukuran.
 Rating atau skala adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.Namun menurut
Nana Syaodikh bahwa ia merupakan tehnik pengumpulan data yang bersifat
mengukur selain tes. Namun terdapat perbedaan dengan tes. Dalam tes ada jawaban
salah dan benar. Sedang skala tidak ada jawaban salah-benar tetapi jawaban atau
respon responden terletak dalam satu rentang atau skala.
 Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang disodorkan kepada
responden. Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen.Oleh
karena itu, metode angket atau kuesioner menggunakan instrument yang disebut
angket atau kuesioner.
 Interviu sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang
terwawancara. Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang.
Misalnya mencari data tentang variabel latar belakang murid, orangtua, pendidikan
dll.
 Orang seringkali mengartikan observasi sebagai suatu aktivas yang sempit, yakni
memperhatikan sesuatun dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikolog ,
observasi atau yang sering disebut pengamatan, me;liputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,
mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba
dan pengecap. Apa yang dikatakan ini ialah pengamatan secara langsung. Didalam
penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan
rekaman suara.
7. Jelaskan esensi data pada sebuah penelitian
Data merupakan sekumpulan informasi atau juga keterangan– keterangan dari suatu hal yang
diperoleh dengan melalui pengamatan atau juga pencarian ke sumber – sumber tertentu. Data
yang diperoleh namun belum diolah lebih lanjut dapat menjadi sebuah fakta atau anggapan.
Data penelitian adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang
berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna
keperluan penelitian.
8. 5 jenis data dalam sebuah penelitian
 Data kuantitatif adalah data yang menyatakan besaran, jumlah, atau jangkauan
tertentu. Biasanya terdapat satuan pengukuran yang terkait dengan data, misalnya
meter dalam pengukuran tinggi badan seseorang. Contoh data kuantitatif adalah skor
tes dan ujian, berat badan seseorang, atau suhu dalam sebuah ruangan. Jenis data ini
dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
- Diskrit data
Sederhananya, diskrit data hanya dapat mengambil nilai-nilai tertentu dan
variabel data tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Contoh data diskrit adalah banyaknya siswa dalam satu kelas, jumlah pekerja
di suatu perusahaan, atau jumlah soal tes yang dijawab dengan benar.
- Data terus menerus
Jenis data ini mewakili informasi yang dapat dibagi ke dalam tingkat yang
lebih halus atau dapat diukur berdasarkan skala. Hampir semua nilainya juga
bersifat numerik. Misalnya, tinggi badan bisa diukur pada skala yang sangat
tepat dalam satuan yang berbeda, seperti meter, sentimeter, milimeter, dan
lain sebagainya.
Perbedaan utamanya dengan data diskrit adalah data kontinu yang bisa
direkam pada banyak pengukuran yang berbeda seperti lebar, suhu, dan
waktu. Contoh data kontinu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu proyek, kecepatan mobil, dan lain-lain.
 Data kualitatif didefinisikan sebagai data yang mendekati dan mengkarakterisasi,
serta dapat diamati dan dicatat. Tipe data ini bersifat non-numerik dan dikumpulkan
melalui metode observasi, wawancara, focus group, dan metode serupa. Jenis data ini
penting dalam menentukan sifat frekuensi atau karakteristik tertentu yang
memungkinkan ahli statistik membentuk parameter di mana kumpulan data yang
lebih besar dapat diamati. Data kualitatif menyediakan sarana bagi pengamat untuk
mengukur dunia di sekitar mereka. Contohnya, bagi seorang peneliti pasar,
mengumpulkan data kualitatif yang membantu dalam menjawab beberapa pertanyaan,
seperti pelanggan mereka, masalah apa yang mereka hadapi, dan aspek apa yang
perlu dijadikan pusat perhatian sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
 Interval data (integer) didefinisikan sebagai tipe data yang diukur sepanjang skala, di
mana setiap titiknya Ditempatkan pada jarak yang sama satu sama lain. Interval data
selalu muncul dalam bentuk angka atau nilai numerik dengan jarak antara dua titik
distandarisasi dan sama. Berikut beberapa karakteristik utama interval data:
- Pengukuran
Interval data diukur menggunakan skala interval yang tidak hanya
menunjukkan urutan dan arah, tetapi juga perbedaan nilai yang tepat.
Misalnya, tanda-tanda pada termometer atau penggaris berjarak sama,
sehingga mengukur jarak yang sama antara dua tanda.
- Interval selisih
Jarak antara setiap nilai pada interval data adalah sama. Misalnya, perbedaan
antara 10 cm dan 20 cm sama dengan 20 cm dan 30 cm.
- Perhitungan
Dalam interval data, nilai dapat ditambah atau dikurangi, namun tidak dapat
dibagi atau dikalikan. Hampir semua analisis statistik dapat diterapkan saat
menghitung interval data.
- Titik nol
Titik nol mutlak bersifat arbitrer, yang berarti suatu variabel dapat diukur
meskipun memiliki nilai negatif, misalnya suhu yang dapat dihitung -10 di
bawah nol.
 Rasio data adalah jenis data numerik yang bersifat kuantitatif. Rasio data yang
dikumpulkan pada skala rasio memiliki jarak yang sama antara nilai-nilai yang
berdekatan. Karakteristik ini membuat rasio data mirip dengan interval data, tetapi
berbeda karena faktor nol mutlak.
Titik nol pada rasio data memiliki kehadiran yang berarti. Adanya nol berarti tidak
boleh ada variabel negatif dalam rasio data. Ciri-ciri rasio data adalah data tersebut
dapat diukur dan diurutkan. Selain itu, variabelnya juga berukuran sama dan dapat
berupa data kontinu atau diskrit. Contoh rasio data adalah:
- Skala kelvin
Salah satu contoh data rasio yang paling terkenal adalah suhu pada skala
Kelvin. Derajat O dalam skala Kelvin menunjukkan ketiadaan energi total
panas.
- Tinggi
Tinggi atau panjang diukur dalam meter, inci, atau kaki. Tinggi tidak boleh
memiliki nilai negatif. Nol adalah titik awal ketinggian dan jarak antara dua
variabel yang berdekatan juga sama. Misalnya, pohon setinggi 10 kaki bisa
disebut dua kali pohon setinggi 5 kaki.
- Kecepatan
Kecepatan juga bisa menjadi contoh skala rasio. Dua kecepatan pada satu
Skala akan memiliki rasio yang sama dengan dua kecepatan pada skala
lainnya. Misalnya, rasio antara 72 km/jam hingga 36 km/jam adalah 2 dan
rasio antara 44.738 mph hingga 22.369 mph juga adalah 2.
 Data ordinal jenis data diklasifikasikan ke dalam variabel yang memiliki urutan
peringkat alami, tetapi jarak antar kategori tidak diketahui. Misalnya, variabel
“frekuensi latihan fisik” dapat dibagi dalam beberapa kategori, seperti tidak pernah,
jarang, kadang-kadang, sering, dan selalu. Sementara ada urutan yang jelas untuk
kategori- kategori ini, tetapi tidak mungkin untuk mengatakan bahwa perbedaan
antara “tidak pernah” dan “jarang” sama tetap dengan perbedaan antara “kadang-
kadang” dan “sering”. Oleh karena itu, Skala ini disebut ordinal. Dalam penelitian
ilmiah sosial, variabel ordinal kerap kali mencakup penilaian tentang persepsi, opini,
atau faktor demografi yang dikelompokkan ke dalam tingkatan atau tanda kurung
(seperti status sosial atau pendapatan). Contoh skala ordinal adalah:
- Kemampuan berbahasa yang dibagian menjadi pemula, menengah, dan fasih.
- Tingkat kesepakatan dengan kategori sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju, dan sangat setuju.
- Tingkat pendapatan dengan pembagian pendapatan tingkat bawah,
pendapatan tingkat menengah, dan pendapatan tingkat atas.

Anda mungkin juga menyukai