Oleh
Wahyu Saputra
Dosen Pengampu H. Usman, M.Pd.I
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala,
yang dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan
Allah yang membawa rahmat untuk seluruh alam. Makalah ini membahas tentang
dua konsep penting dalam ilmu tajwid, yaitu Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf
Hisyam, terutama dalam konteks huruf hamzah yang muncul pada akhir kata. Kami
menyadari bahwa ilmu tajwid merupakan bagian integral dari ibadah membaca
Alquran, dan pemahaman yang baik terhadap waqaf pada huruf hamzah memiliki
dampak yang signifikan terhadap kualitas bacaan kita.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
menjadi salah satu kontribusi kecil kami dalam upaya memahami dan
mengaplikasikan ilmu tajwid untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dalam
membaca Alquran.
Peyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan .....................................................................................
B. Saran…………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alquran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman utama dalam kehidupan.
Membaca Alquran dengan benar menjadi suatu kewajiban bagi umat Islam, dan ilmu tajwid
menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu aspek tajwid yang perlu mendapat
perhatian adalah waqaf (berhenti) pada huruf hamzah, terutama ketika hamzah muncul pada
akhir kata.
Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam adalah dua konsep tajwid yang terkait erat
dengan penanganan huruf hamzah pada akhir kata. Waqaf Imam Hamzah menitikberatkan
pada pembacaan imam saat shalat, di mana hamzah pada akhir kata tidak dibaca dengan jelas.
Sementara itu, Waqaf Hisyam mencakup pembacaan hamzah secara tajwid yang benar,
terutama di luar konteks shalat.
Pemahaman yang baik terhadap kedua konsep ini akan memperkaya kualitas bacaan
Alquran dan membantu umat Islam dalam menjaga kesucian dan keaslian bacaan. Oleh karena
itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam serta implikasinya dalam membaca Alquran, baik
dalam konteks shalat maupun dalam kegiatan tilawah di luar shalat. Semoga penelitian ini
dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman dan aplikasi tajwid di
kalangan umat Islam.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam atas
huruf hamzah pada akhir kata dalam ilmu tajwid. Untuk mencapai tujuan tersebut, rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Waqaf Imam Hamzah dan bagaimana penerapannya pada
huruf hamzah yang muncul pada akhir kata?
2. Apa yang dimaksud dengan Waqaf Hisyam dan bagaimana penerapannya pada huruf
hamzah yang muncul pada akhir kata?
3. Bagaimana penerapan Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam dalam konteks shalat?
4. Bagaimana penerapan Waqaf Hisyam di luar konteks shalat, terutama dalam kegiatan
tilawah atau membaca Alquran?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan yang diuraikan sebagai berikut:
b. Menjelaskan bagaimana penerapan Waqaf Imam Hamzah pada huruf hamzah yang
muncul pada akhir kata.
Hamzah di tengah kata dan akhir kata terbagi dua yaitu hamzah yang mati dan hamzah
yang berbaris.
Hamzah di awal kata dimasuki oleh huruf waw dan fa’, maka kedudukannya
menjadi hamzah di tengah kata seperti:
Imam Hamzah membacanya dua wajah, izhar atau menukarnya kepada huruf mad
yang sesuai dengan baris huruf sebelumnya.
Berwaqaf pada kata yang di awalnya terdapat hamzah yang bersambung dengan
kata sebelumnya seperti:
Baris hamzah pada ketiga bentuk hamzah di atas dipindahkan ke huruf mati
sebelumnya dan hamzahnya digugurkan dan jika hamzah itu bertanwin,
tanwinnya dibuang.
Hamzah yang barisnya tidak boleh dipindahkan ke huruf mati sebelumnya.
Hamzah yang berbaris didahului huruf alif, waw atau ya’ tambahan, barisnya
tidak boleh dipindahkan ke huruf mati sebelumnya. Maka hukum bacaannya
menurut qira’ah Hamzah adalah sebagai berikut:
1) Huruf hamzah di tengah kata didahului huruf alif.
Hamzah ditengah kata didahului huruf alif (sama ada alif itu tambahan
atau pengganti dari huruf yang asal) dibaca tashil Antara hamzah dengan
alif jika ia berbaris atas, dibaca tashil antara hamzah dengan ya’ jika ia
berbaris bawah, dan dibaca tashil antara hamzah dengan waw jika ia
berbaris depan. Kemudian alif yang terdapat sebelum hamzah yang dibaca
tashil, boleh dibaca mad atau qashar karena hamzah berada sesudah alif.
Contoh:
Hamzah yang berbaris atas didahului huruf yang berbaris depan. Hamzah ini
ditukar kepada waw seperti:
Hamzah yang berbaris bawah didahului hiruf yang berbaris atas seperti:
Hamzah yang berbaris bawah didahului huruf yang berbaris bawah seperti:
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf
Hisyam adalah dua konsep tajwid yang penting dalam menjaga kualitas bacaan Alquran.
Waqaf Imam Hamzah diterapkan dalam shalat untuk menjaga keseimbangan bacaan imam,
sementara Waqaf Hisyam diterapkan di luar shalat untuk memastikan bacaan tetap sesuai
dengan tajwid. Kedua konsep ini memainkan peran kunci dalam memahami dan melafalkan
huruf hamzah pada akhir kata dengan benar sesuai dengan aturan tajwid.
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam penulis maupun
penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan sarandari pembaca. Atas kritikan dan saran
dari pembaca penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, M. (2019). Qira'at Saba'ah Khazanah Bacaan Al-qur’an.
Medan: PERDANA PUBLISHING.