Anda di halaman 1dari 12

WAQAF IMAM HAMZAH DAN HISYAM ATAS

HURUF HAMZAH DAN WAQAF PADA AKHIR KATA

Oleh

Wahyu Saputra
Dosen Pengampu H. Usman, M.Pd.I

STAI NURUL FALAH AIR MOLEK


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala,
yang dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan
Allah yang membawa rahmat untuk seluruh alam. Makalah ini membahas tentang
dua konsep penting dalam ilmu tajwid, yaitu Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf
Hisyam, terutama dalam konteks huruf hamzah yang muncul pada akhir kata. Kami
menyadari bahwa ilmu tajwid merupakan bagian integral dari ibadah membaca
Alquran, dan pemahaman yang baik terhadap waqaf pada huruf hamzah memiliki
dampak yang signifikan terhadap kualitas bacaan kita.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih


mendalam tentang Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam, dan bagaimana kedua
konsep tersebut dapat diterapkan dalam membaca Alquran dengan baik dan benar.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan panduan
praktis bagi pembaca dalam memahami serta mengimplementasikan tajwid dengan
lebih baik.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
menjadi salah satu kontribusi kecil kami dalam upaya memahami dan
mengaplikasikan ilmu tajwid untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dalam
membaca Alquran.

Indragiri Hulu, 17 Januari 2024

Peyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................


B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
D. Manfaat .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Waqaf Imam Hamzah dan Hisyam Atas Huruf Hamzah ………


1. Hamzah yang mati …………………………………………
2. Hamzah yang berbaris ……………………………………
a. Hamzah yang berbaris didahului huruf yang mati ……
b. Hamzah yang berbaris didahului huruf yang berbaris …
3. Cara Membaca Hamzah Mengikut Rasam …………………

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .....................................................................................
B. Saran…………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alquran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman utama dalam kehidupan.
Membaca Alquran dengan benar menjadi suatu kewajiban bagi umat Islam, dan ilmu tajwid
menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu aspek tajwid yang perlu mendapat
perhatian adalah waqaf (berhenti) pada huruf hamzah, terutama ketika hamzah muncul pada
akhir kata.

Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam adalah dua konsep tajwid yang terkait erat
dengan penanganan huruf hamzah pada akhir kata. Waqaf Imam Hamzah menitikberatkan
pada pembacaan imam saat shalat, di mana hamzah pada akhir kata tidak dibaca dengan jelas.
Sementara itu, Waqaf Hisyam mencakup pembacaan hamzah secara tajwid yang benar,
terutama di luar konteks shalat.

Pemahaman yang baik terhadap kedua konsep ini akan memperkaya kualitas bacaan
Alquran dan membantu umat Islam dalam menjaga kesucian dan keaslian bacaan. Oleh karena
itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam serta implikasinya dalam membaca Alquran, baik
dalam konteks shalat maupun dalam kegiatan tilawah di luar shalat. Semoga penelitian ini
dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman dan aplikasi tajwid di
kalangan umat Islam.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam atas
huruf hamzah pada akhir kata dalam ilmu tajwid. Untuk mencapai tujuan tersebut, rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Waqaf Imam Hamzah dan bagaimana penerapannya pada
huruf hamzah yang muncul pada akhir kata?
2. Apa yang dimaksud dengan Waqaf Hisyam dan bagaimana penerapannya pada huruf
hamzah yang muncul pada akhir kata?

3. Bagaimana penerapan Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam dalam konteks shalat?

4. Bagaimana penerapan Waqaf Hisyam di luar konteks shalat, terutama dalam kegiatan
tilawah atau membaca Alquran?

Dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat


memberikan gambaran yang komprehensif mengenai konsep-konsep Waqaf Imam Hamzah
dan Waqaf Hisyam serta penerapannya pada huruf hamzah yang muncul pada akhir kata.

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menggali Pemahaman tentang Waqaf Imam Hamzah:

a. Menganalisis konsep Waqaf Imam Hamzah dalam ilmu tajwid.

b. Menjelaskan bagaimana penerapan Waqaf Imam Hamzah pada huruf hamzah yang
muncul pada akhir kata.

1. Menelusuri Konsep Waqaf Hisyam:


a. Menguji konsep Waqaf Hisyam pada huruf hamzah yang muncul pada akhir kata.
b. Mengidentifikasi cara penerapan Waqaf Hisyam dan perbedaannya dengan Waqaf
Imam Hamzah.
D. Manfaat
1. Pemahaman Lebih Mendalam: Penulisan ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam kepada pembaca mengenai konsep-konsep Waqaf
Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam dalam ilmu tajwid.
2. Peningkatan Kualitas Bacaan Alquran: Dengan memahami dan menerapkan Waqaf
Imam Hamzah dan Waqaf Hisyam, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan
kualitas bacaan Alquran mereka, baik dalam konteks shalat maupun dalam kegiatan
tilawah di luar shalat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Waqaf Iman Hamzah dan Hisyam Atas Huruf Hamzah

Hamzah di tengah kata dan akhir kata terbagi dua yaitu hamzah yang mati dan hamzah
yang berbaris.

1. Hamzah yang mati


Hamzah yang mati terbagi dua, yaitu di tengah kata dan di akhir kata. Hamzah di akhir kata
terbagi dua yaitu hamzah yang pada asalnya mati dan hamzah yang hidup kemudian
dimatikan karena waqaf maka disebut mati mendatang.

Contoh hamzah yang mati di tengah kata:

Contoh hamzah di akhir kata yang matinya asal:

Contoh hamzah di akhir kata yang matinya mendatang karena waqaf:

 Hamzah di awal kata dimasuki oleh huruf waw dan fa’, maka kedudukannya
menjadi hamzah di tengah kata seperti:

Imam Hamzah membacanya dua wajah, izhar atau menukarnya kepada huruf mad
yang sesuai dengan baris huruf sebelumnya.
 Berwaqaf pada kata yang di awalnya terdapat hamzah yang bersambung dengan
kata sebelumnya seperti:

Imam Hamzah membacanya dengan tahqiq.


2. Hamzah yang berbaris
Hamzah yang berbaris terbagi dua yaitu hamzah yang berbaris didahului huruf yang
mati dan hamzah yang berbaris didahului huruf yang berbaris.
a. Hamzah yang berbaris didahului huruf yang mati.
Hamzah yang berbaris didahului huruf yang mati terbagi dua yaitu:
 Hamzah yang barisnya boleh dipindahkan ke huruf mati sebelumnya.
Hamzah yang berbaris didahului huruf yang mati, barisnya boleh dipindahkan ke
semua huruf mati sebelumnya kecuali huruf yang sebelumnya huruf alif, ya’ atau
waw tambahan (Maksud waw dan ya’ tambahan adalah waw dan ya’ yang bukan
fa’, ain, atau lam fi’il).
Huruf mati sebelum hamzah yang berbaris adakalanya huruf sahih, adakalanya
huruf lain (waw dan ya’ yang didahului huruf yang berbaris atas) dan adakalanya
huruf mad (waw yang didahului huruf yang berbaris depan atau ya’ yang
didahului huruf yang berbaris bawah). Ketiga hamzah ini adakalanya di tengah
kata dan adakalanya di akhir kata.
Contoh hamzah di tengah kata didahului huruf sahih yang mati:

Contoh hamzah di akhir kata didahului huruf sahih yang mati:

Contoh hamzah di tengah kata didahului huruf lain:

Contoh hamzah di akhir kata didahului huruf lain:


Contoh hamzah di tengah kata didahului huruf mad:

Contoh hamzah di akhir kata didahului huruf mad:

Baris hamzah pada ketiga bentuk hamzah di atas dipindahkan ke huruf mati
sebelumnya dan hamzahnya digugurkan dan jika hamzah itu bertanwin,
tanwinnya dibuang.
 Hamzah yang barisnya tidak boleh dipindahkan ke huruf mati sebelumnya.
Hamzah yang berbaris didahului huruf alif, waw atau ya’ tambahan, barisnya
tidak boleh dipindahkan ke huruf mati sebelumnya. Maka hukum bacaannya
menurut qira’ah Hamzah adalah sebagai berikut:
1) Huruf hamzah di tengah kata didahului huruf alif.
Hamzah ditengah kata didahului huruf alif (sama ada alif itu tambahan
atau pengganti dari huruf yang asal) dibaca tashil Antara hamzah dengan
alif jika ia berbaris atas, dibaca tashil antara hamzah dengan ya’ jika ia
berbaris bawah, dan dibaca tashil antara hamzah dengan waw jika ia
berbaris depan. Kemudian alif yang terdapat sebelum hamzah yang dibaca
tashil, boleh dibaca mad atau qashar karena hamzah berada sesudah alif.
Contoh:

Seterusnya hamzah pada kata:

digolongkan kepada hamzah di tengah kata, karena ketika waqaf padanya


terdapat alif pengganti dari tanwin, maka ia dibaca tashil.
2) Huruf hamzah di akhir kata didahului huruf alif.
Jika berwaqaf pada hamzah yang didahului huruf alif, hamzah itu ditukar
kepada alif, maka terjadi pertemuan dua alif. Jika salah satu keduanya
dibuang, ia dibaca qashar jika seandainya yang dibuang itu alif yang
pertama, dan dibaca mad thawil seandainya yang dibuang itu alif yang
kedua.Tetapi jika kedua alif ditetapkan, (karena menetapkan dua huruf
yang mati ketika waqaf dibolehkan), ia dibaca mad thawil atau
mutawassithah. Inilah pendapat Imam Hamzah riwayat Khaalaf dan
selainnya. Hukum ini berlaku jika berwaqaf padanya dengan sukun, tetapi
jika berwaqaf padanya dengan Raum hukumnya berbeda dan akan
dijelaskan kemudian. Seterusnya jika berwaqaf padanya mengikut rasam,
hamzah dibuang dan berwaqaf pada alif sebelumnya, maka ketika itu
tidak boleh dibaca mad thawil.
Contoh:

3) Huruf hamzah tambahan didahului waw mati yang huruf sebelumnya


berbaris dhammah atau ya’ mati yang huruf sebelumnya berbaris kasrah.
Imam Hamzah menukar hamzah tambahan yang didahului waw mati yang
huruf sebelumnya berbaris dhammah kepada waw, kemudian kedua waw
itu diidghamkan, dan menukar hamzah yang didahului ya’ mati yang
huruf sebelumnya berbaris kasrah kepada ya’, kemudian kedua ya’ itu
diidghamkan.
Contoh:

b. Hamzah yang berbaris didahului huruf yang berbaris


Hamzah yang berbaris didahului huruf yang berbaris terbagi kepada sembilan
bentuk:
 Hamzah yang berbaris atas didahului huruf yang berbaris atas.Hamzah ini
dibaca tashil antara hamzah dengan alif seperti:
 Hamzah yang berbaris atas didahului huruf yang berbaris bawah. Hamzah ini
ditukar kepada ya’ seperti:

 Hamzah yang berbaris atas didahului huruf yang berbaris depan. Hamzah ini
ditukar kepada waw seperti:

 Hamzah yang berbaris bawah didahului hiruf yang berbaris atas seperti:

 Hamzah yang berbaris bawah didahului huruf yang berbaris bawah seperti:

3. Cara Membaca Hamzah Mengikut Rasam


Imam Hamzah menukar hamzah kepada ya’ pada hamzah yang berumah ya’,
menukar hamzah kepada waw pada hamzah yang berumah waw, dan membuang
hamzah yang tidak ada rumah. Adapun hamzah yang berumah alif tidak ada yang
menyalahi rasam, karena hamzah hanya dibaca tashil antara hamzah dengan alif
seperti:

atau ditukar kepada alif seperti


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Waqaf Imam Hamzah dan Waqaf
Hisyam adalah dua konsep tajwid yang penting dalam menjaga kualitas bacaan Alquran.
Waqaf Imam Hamzah diterapkan dalam shalat untuk menjaga keseimbangan bacaan imam,
sementara Waqaf Hisyam diterapkan di luar shalat untuk memastikan bacaan tetap sesuai
dengan tajwid. Kedua konsep ini memainkan peran kunci dalam memahami dan melafalkan
huruf hamzah pada akhir kata dengan benar sesuai dengan aturan tajwid.

B. Saran

Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam penulis maupun
penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan sarandari pembaca. Atas kritikan dan saran
dari pembaca penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, M. (2019). Qira'at Saba'ah Khazanah Bacaan Al-qur’an.
Medan: PERDANA PUBLISHING.

Anda mungkin juga menyukai