ULUMUL QUR’AN
Oleh :
KELAS A
2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi membantu dan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Jika ada kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf sebesar – besarnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................10
PENUTUP ......................................................................................................................10
A. Kesimpulan ......................................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal lafalnya, maupun
bentuk bentuk huruf yang digunakan. Rasimul Qur’an, dikenal juga dengan Rasm
AL-Qur’an Utsmani.
Rasulullah SAW yaitu Utsman Bin Affan. Istilah ini muncul setelah rampungnya
penyalinan al qur’an yang dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh utsman bin affan
pada 25H.
Para ulama berbeda pendapat tentang penulisan ini, diantara mereka ada
yang berpendapat bahwa tulisan tersebut bersifat tauqifi ( ketetapan langsung dari
wahyu. Namun disisi lain, ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa Rasmul
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
setiap kata menunjukan bilangan seperti ... dan dari
basmallah.
b. Menghilangkan huruf ‘ya pada setiap isim manqush yang
bertanwin seperti ... dan dari kata kata seperti ... ( kecuali
dalam bentuk mutsanna )
c. Menghilangkan huruf wawu ketika bergandeng dengan
huruf wawu yang lain, seperti ...
d. Menghilangkan huruf lam apabila di idgham-kan dengan
sejenisnya seperti ... dan ... kecuali yang dianggap eksespsi
2. Al Jiyadah ( penambahan )
a. Menambahkan huruf alif setelah wawu pada akhir setiap
isim jama atau yang mempunyai hukum jama seperti ....
dan ....
b. Menambah alif setelah hamzah marsunnah ( hamzah yang
terletak diatas tulisan wawu seperti ...
c. Menambahkan huruf alif pada kata ... dan kalimat ....
d. Menambahkan huruf ya pada kalimat ....
3. Al Hamzah
Salah satu kaidahnya adalah apabila hamzah ber harakat sukun,
ditulis dengan huruf berharakat yang sebelumny. Contoh i’dzan ...
dan u’tumin ... kecuali hal hal tertentu. Adapun hamzah yang
berharakat jika berada di awal kata dan bersambung dengan huruf
tambahan, mutlak harus ditulis dengan alif seperti ...
Adapun apabila hamzah terletak di tengah, harus ditulis sesuai
dengan huruf hamzahnya. Kalau harakatnya fathah dengan alif,
kalau kasrah dengan ya’, kalau dhammah dengan wawu. Tetapi jika
huruf hamzah berharakat sukun, tidak ada tambahan di dalamnya
seperti ...
4. Badal ( pengganti )
a. Huruf alif ditulis dengan “wawu” sebagai penghormatan
4
pada kata ...
b. Huruf alif ditulis “ya” pada kata kata ...
c. Huruf alif ditulis dengan nun taukid khalifah pada kata ...
d. Huruf ha ta’nits ditulis dengan “ ta ‘ maftuhah
suatu kata yang dapat dibaca dua bunyi penulisannya disesuaikan dengan
salah satu bunyinya. di dalam Mushaf Utsmani penulisan kata semacam itu,
ditulis dengan menghilangkan alif.
5
Kedudukan rams Ustman dipersilahkan para ulama, apakah pola penulisan
tersebut merupakan petunjuk Nabi (tawqifi) atau hanya ijtihad para sahabat.
alasan bahwa para penulis wahyu adalah sahabat-sahabat yang ditunjuk dan
dipercayai Nabi saw. Pola penulisan tersebut bukan merupakan ijtihad para
sahabat Nabi, dan para sahabat tidak mungkin melakukan kesepakatan (ijma)
Ustmani tidak bersifat taufiqi, tetapi hanya ijtihad para sahabat. Tidak pernah
pendapat, bahwa Rasm Qur’ani itu adalah tauqifi, yang metode penulisannya
diletakkan sendiri oleh Rasulullah Saw. Mereka mengaitkan Rasm Qur’ani itu
kepada beliau, padahal beliau adalah seorang Nabi yang tak kenal baca tulis.
merapatkan lubang huruf “miim”, tulis lafadz “Allah” yang baik, panjangkan
6
letakkan qalam-mu pada telinga kiri, ia akan selalu mengingat Engkau. Ibnu
seperti itu. Dalam bukunya yang berjudul Al-Ibrizt ia mencatat apa yang
berikut :
“Tidak seujung rambut pun dari huruf Qur’ani yang ditulis oleh seorang
sahabat Nabi atau lainnya. Rasm Qur’ani adalah tauqif dari Nabi (yakni atas
dasar petunjuk dan tuntunan langsung dari Rasulullah SAW). Beliaulah yang
menyuruh mereka (para sahabat) menulis rasm qur’ani itu dalam bentuk yang
kepentingan rahasia yang tidak dapat dijangkau akal fikiran, yaitu rahasia
Lagi pula, seandainya itu petunjuk Nabi, rasm itu akan disebut rasm
Nabawi, bukannya rasm ‘Utsmani. Belum lagi ummi Nabi diartikan sebagai
buta huruf, yang berarti tidak mungkin petunjuk teknis datang dari Nabi.
Tidak pernah ditemukan suatu riwayat, baik dari Nabi maupun sahabat bahwa
dengan alasan bahwa pola tersebut merupakan petunjuk Nabi (tauqifi). Pola
penulisan yang telah dibakukan. Bahkan Imam Ahmad ibn Hanbal dan Imam
7
‘Utsmani. Bagaimanpun, pola tersebut sudah merupakan kesepakatan ulama
berpendapat bahwa tidak ada masalah jika Al Qur’an ditulis dengan pola
menulisnya dengan pola tersebut, karena pola penulisan itu hanya simbol
8
rasulullah SAW. Hal ini berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah
membacakan ayat al-Quran di hadapan Zaid bin Tsabit untuk ditulis
(imla'), seperti penulisan واخشونيdengan menggunakan ya' pada surat Al-
Baqarah dan tanpa ya' dalam surat Al-Maidah. Contoh-contoh lain banyak
di dalam al-Quran, yang semuanya disaksikan sekelompok besar sahabat.
Semua dasar itu membuktikan rasm al-Qur'an adalah tawqifi bukan hasil
hasil ijtihad para sahabat. Alasan lain adalah sudah ditulisnya al-Qur'an
sejak zaman Rasulullah SAW, meski tidak terkumpul dalam satu tempat
dan urutan surat yang belum ditertibkan.[5]
Pendapat yang mengatakan rasm utsmani bukan tauqifi melainkan hasil
ijtihad sahabat memberikan alasan sebagai berikut:
Rasulullah adalah seorang ummi, tidak bisa membaca dan menulis,
meskipun ini merupakan mukjizat bagi beliau.
Zaid bin Tsabit tidak akan berbeda pendapat dengan sahabat yang lain
pada kalimah التابوتapakah ditulis dengan ta' atau ha' (tak ta'nits), hingga
akhirnya sampai ke telinga Utsman dan beliau memerintahkan menulisnya
dengan ta'.
Jika rasm utsmani tawqifi, maka tidak akan terjadi perbedaan diantara
mushaf-mushaf yang beliau kirim ke berbagai daerah.
Jika tawqifi, maka Imam Malik tidak akan memperbolehkan penulisan al-
Qur'an untuk bahan pelajaran anak-anak yang tidak sesuai dengan rasm
utsmani
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang dimaksud dengan Rasm Al-Qur’an atau Rasm Utsmani atau
Rasm Utsman adalah tata cara menuliskan Al-Qur’an yang ditetapkan
pada masa khlalifah bin Affan. Istilah rasm dalam Islam Al-Qur’an
diartikan sebagai pola penulisan al-Qur’an yang digunakan Ustman bin
Affan dan sahabat-sahabatnya ketika menulis dan membukukan Al-
Qur’an.
Kedudukan rasm Ustman dipersilahkan para ulama, apakah pola
penulisan tersebut merupakan petunjuk Nabi (tawqifi) atau hanya ijtihad
para sahabat.
Jumbur ulama berpendapat bahwa pola rams Utsmani bersifat
dengan alasan bahwa para penulis wahyu adalah sahabat-sahabat yang
ditunjuk dan dipercayai Nabi saw. Pola penulisan tersebut bukan
merupakan ijtihad para sahabat Nabi, dan para sahabat tidak mungkin
melakukan kesepakatan (ijma) dalam hal-hal yang bertentangan dengan
kehendak dan restu Nabi
Pada mulanya mushaf para sahabat berbeda antara satu dengan
10
B. Saran
Demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran sangat kami harapkan dari
para pembaca. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8
&ved=2ahUKEwiktYKjlOjzAhVV4XMBHQlzCBIQFnoECAI
QAQ&url=https%3A%2F%2Fmakalahnih.blogspot.com
%2F2014%2F09%2Frasmul-quran-rasm-al-
quran.html&usg=AOvVaw18rtT0VMNBvOQg4CNeHw0Q
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8
&ved=2ahUKEwiktYKjlOjzAhVV4XMBHQlzCBIQFnoECA
UQAQ&url=http%3A%2F%2Fmakalah2107.blogspot.com
%2F2016%2F10%2Fmakalah-rasm-al-
quran.html&usg=AOvVaw2vQEeieQSGIu7W5CGlc2cu
buku sejarah dan ULUM AL – QUR’AN karya Prof. Dr. M
Quraish Shihab, Prof. Dr. H Ahmad Sukardja, Dr. Badri
Yatom, Dr. Dede Rosyada, Drs. Nasaruddin Umar, M.A
12