Anda di halaman 1dari 154

Batch November

2023

Complete Class Materi

dr. Buston
Batch November

2023

Complete Class Materi

dr. Buston
o Pediatrik Endokrinologi o Pediatrik Pulmonologi
o Hipoglikemia (4A) o Bronkiolitis (3B)
o Hipotiroid Kongenital (2) o Asma pada Anak (4)
o Gigantisme (1) o Pneumonia pada Anak(4)
o Pediatrik Infeksi o Tuberkulosis pada Anak (4A)
o Demam dengan Ruam o Pertussis (4A)
o Campak (4A) o Croup (3B)
o Rubella (4A) o Epiglotitis (3A)
o Roseola Infantum o Laryngomalacia
o Scarlett Fever (2) o Pediatrik Neurologi
o Kawasaki Disease (2) o Kejang Demam (4A)
o Hand Foot Mouth Disease (3B) o Duchenne Muscular Dystrophy (1)
o Omfalitis (4A) o Cerebral Palsy (2)
o Mumps (4A) o Fenilketonuria (1)
o Infeksi TORCH (3B)
Pediatri

PEDIATRIK
ENDOKRINOLOGI
Pediatri
4A

Hipoglikemia
6
4A

Tatalaksana Hipoglikemia pada Neonatus

7
4A

Tatalaksana Hipoglikemia pada Anak

Cari faktor kausatif


GDs <40 mg/dl

ASIMPTOMATIS SIMPTOMATIS

SADAR TIDAK

GLUKOSA PASANG AKSES INTRAVENA, BERI BOLUS GLUKOSA


ORAL • Umur >12 tahun: Glukosa 50%; 2 ml/kgBB IV; maks 25 mg
• Umur 2 – 12 tahun: Glukosa 25%; 2 ml/kgBB IV
• Umur <2 tahun: Glukosa 10%; 2 ml/kgBB IV

ULANGI CEK GDs 1 JAM KEMUDIAN

8
Pediatri
2

Hipotiroid
Kongenital
11
12
GROWTH HORMONE
YANG BERLEBIH PENTING!!!
JANGAN
PRE-PUBERTAS POST PUBERTAS
KEBALIK
- GIGANTISME - AKROMEGALI
- Pertumbuhan tulang berlebih - Pertumbuhan jaringan kartilago, tangan, kaki,
- Tinggi > 7 feet (2 meter) ridge of eyebrow, dagu, dan lidah masih terjadi
- Makrosefali - Efek metabolik
- Obesitas - Peningkatan gula darah à peningkatan insulin
- Frontal bossing à risiko DM tipe 2
- Hiperhidrosis - Penyempitan arteri, serangan jantung
- Soft tissue hipertrofi - Kelainan endokrin penyerta:
- Delayed puberty prolactinoma, cushing disease,
hipopituitari

GIANT itu masih anak-anak 13


Belum PUBER
Pediatri

PEDIATRIK
INFEKSI
Pediatri

Demam
dengan Ruam
Demam dengan Ruam
Definisi Demam dengan ruam pada anak

Suatu penyakit yang bermanifestasi


sebagai erupsi difus pada kulit (ruam)
à berhubungan dengan penyakit
Makulopapular Papulovesikular
sistemik oleh infeksi

Telapak tangan,
Dermatomal
Demam + ruam Demam à ruam Seluruh tubuh telapak kaki,
tunggal
dan mulut

“Slapped Wajah ke tubuh, Limfadenopati Varicella/ Herpes zoster/ Hand foot mouth
Tubuh à wajah
cheek” dan 3c (cough, postauricular Chickenpox/ Shingles disease
dan ekstremitas
ruam “lacy” coryza, dan suboccipital Cacar air (VZV) (Reaktivasi VZV) (Coxsackie A16)
conjunctivitis) +
koplik spot
Eritema Rubella/ Roseola
infeksiosum Campak jerman infantum
(Parvovirus B19) (Rubellavirus) (HHV 6)
Rubeola/measles/
Morbili/campak
(Morbilivirus)

18
Demam dengan Ruam
Definisi
Demam dengan ruam pada anak
Suatu penyakit yang bermanifestasi
sebagai erupsi difus pada kulit (ruam)
à berhubungan dengan penyakit
sistemik oleh infeksi
Peteki/purpura Deskuamasi

Palpable purpura, Selangkangan à


arthritis, nyeri Tubuh à wajah tubuh, gejala
Ruam difusa, sepsis
abdominal, dan ekstremitas bersifat “crash and
glomerulonefritis burn”

Scarlet Penyakit Kawasaki


Henoch schonlein
Meningokosemia fever/demam
purpura (Autoimun)
scarlatina (GABHS)

19
4A

Nama lain: Morbili, rubeola, measles

Etiologi: Paramyxovirus

Stadium Klinis

• Stadium Kataralis
• Demam, Koplik spot, 3C (conjunctivitis, cough, coryza)
• Stadium Erupsi
• Ruam maculopapular muncul saat demam tertinggi, mulai dari
belakang telinga ke seluruh tubuh (sentripetal)
• Stadium Penyembuhan
• Ruam memudar mulai hari ke-5 disertai deskuamasi

20
4A

Tatalaksana

• Simtomatis (Paracetamol bila demam)


• Vitamin A selama 2 hari berturut
• < 6 bulan : 50.000 IU (1/2 kap biru)
• 6-11 bulan: 100.000 IU (1 kap biru)
• 12 bulan hingga 5 tahun: 200.000 (1 kap merah)
• Pada penderita gizi buruk, vitamin A diberikan 3 kali (hari 1, 2, dan 2-4 minggu setelah dosis 2)

Komplikasi: Otitis media, bronkopneumonia, ensefalitis, croup, miokarditis

21
4A

Nama lain: Campak jerman

Etiologi: Rubella virus

Klinis

• Masa prodromal 1-5 hari dengan demam subfebris, malaise,


anoreksia, konjungtivitis ringan, nyeri tenggorokan, batuk,
limfadenopati.
• Gejala cepat menurun setelah hari pertama timbul ruam
• Demam 38 - 38.7oC, biasanya timbul dan hilang bersamaan
dengan ruam kulit
• Ruam mulai di muka dan menyebar ke leher, badan, dan
ekstremitas dengan cepat
• Forscheimer spot : bercak pinpoint warna merah muda di
palatum mole sampai uvula. Muncul saat prodromal sampai
1 hari setelah ruam

22
3B

Nama lain: Exanthema subitum

Etiologi: Human herpes virus tipe 6

Klinis
• Demam tinggi mendadak (40oC), anak iritabel, anoreksia
• Bisa disertai gejala ISPA
• Demam menetap 3-5 hari dan turun mendadak hingga suhu
normal, diikuti muncul ruam dari sumbu tubuh lalu menyebar ke
kepala dan ekstremitas
• Ruam exanthema merah muda, tidak meninggalkan bekas berupa
pigmentasi atau deskuamasi

Terapi
• Self limiting
• Simtomatis (antipiretik)
2

Nama lain: Demam scarlatina

Etiologi: Streptococcus beta hemoliticus grup A

Klinis

• Gejala prodromal berupa demam, nyeri tenggorokan, muntah, nyeri


kepala. Dalam 12-24 jam timbul ruam
• Tonsil membesar dan eritem, dapat ditemui eksudat putih abu pada
palatum dan uvula
• Lidah edem dan eritem (strawberry tongue)
• Ruam merah yang menjadi pucat jika ditekan. Muncul pertama di leher,
dada, dan fleksor, lalu menyebar ke seluruh tubuh dalam 24 jam
• Beberapa hari kemudian ruam merah hilang, kulit tampak sandpaper
lalu mengalami deskuamasi setelah hari ke-3

24
2

Pemeriksaan Penunjang

• Kultur positif GABHS dari secret nasofaring


• Serologis: ASTO meningkat

Tatalaksana

• Penisilin per oral atau IV, eritromisin, atau sefalosporin sedini mungkin
• Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis (10 hari)
• Eritromisin 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis (10 hari)
• Suportif

25
2

Definisi

• Penyakit demam akut pada masa kanak- kanak à


Vaskulitis dengan predileksi arteri koroner.

Manifestasi Klinis

• Demam tinggi (≥ 38,3° C), remiten, dan tidak responsif


terhadap antipiretik
• Ditambah 4 kriteria klinis utama:
• injeksi konjungtiva
• eritema pada mukosa mulut dan faring dengan
strawberry tongue
• edema (indurasi) dan eritema pada tangan dan kaki
• ruam
• limfadenopati servikal unilateral

26
Hand Foot Mouth Disease 3B

Definisi

• Penyakit pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi


Enterovirus non-polio → Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 17,
bersifat self-limiting

Manifestasi Klinis:

• Gejala prodromal → Demam 1-2 hari, malaise, nyeri perut, ISPA


• Enanthem: ulkus pada mukosa oral
• Eksantem: Lesi makula-papul-vesikel multipel dan nyeri pada
telapak dan sisi tangan dan kaki, bokong, genitalia, wajah
• Lesi akan membentuk krusta → sembuh dalam 7-10 hari

27
Hand Foot Mouth Disease 3B

28
Hand Foot Mouth Disease 3B

Tatalaksana

Terapi suportif
Non-medikamentosa:
• Isolasi
• Asupan cairan untuk mencegah dehidrasi
• Makanan yang lembut
• Menjaga hygiene oral
Medikamentosa:
• Antipiretik/analgesik → Parasetamol, ibuprofen, obat OTC lainnya bila ada demam/nyeri

29
Pediatri
4A

Omfalitis
31
Pediatri
4A

MUMPS
Pediatri

MED QUIZ
+
Seorang wanita baru saja melahirkan seorang anak laki-laki 8 jam yang lalu. Ibu
memiliki riwayat diabetes dan selama kehamilannya jarang melakukan
pemeriksaan. Setelah ditimbang, anak memiliki berat badan 4500 gram. Anak
tampak tidak bergerak aktif dan terus tertidur. Pada pemeriksaan gula darah ad
random didapatkan hasil 24 mg/dL.
Tatalaksana pada pasien?
A. Berikan ASI 450 ml setiap harinya
B. D40% 25 cc iv bolus
C. D10% 150 cc iv drip
D. D10% 9 cc iv bolus
E. Injeksi glukagon
Seorang wanita baru saja melahirkan seorang anak laki-laki 8 jam yang lalu. Ibu
memiliki riwayat diabetes dan selama kehamilannya jarang melakukan
pemeriksaan. Setelah ditimbang, anak memiliki berat badan 4500 gram. Anak
tampak tidak bergerak aktif dan terus tertidur. Pada pemeriksaan gula darah ad
random didapatkan hasil 24 mg/dL.
Tatalaksana pada pasien?
A. Berikan ASI 450 ml setiap harinya
B. D40% 25 cc iv bolus
C. D10% 150 cc iv drip
D. D10% 9 cc iv bolus
E. Injeksi glukagon
Seorang bayi perempuan berusia 7 hari dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan pusar anak berbau. Hal ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Anak juga
mengalami demam sejak 1 hari terakhir. Riwayat anak lahir di dukun cukup bulan
dengan BBL 2800gr. Pada pemeriksaan TTV didapatkan suhu tubuh N 150, RR 45, T
39. Pada pemeriksaan fisik lokalisata dijumpai umbilikus edema, hiperemis, sekret
purulen (+).
Diagnosis?
A. Omfalitis
B. Omfalokel
C. Gastroskizis
D. Patent ductus urachus
E. Granuloma umbilikalis
Seorang bayi perempuan berusia 7 hari dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan pusar anak berbau. Hal ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Anak juga
mengalami demam sejak 1 hari terakhir. Riwayat anak lahir di dukun cukup bulan
dengan BBL 2800gr. Pada pemeriksaan TTV didapatkan suhu tubuh N 150, RR 45, T
39. Pada pemeriksaan fisik lokalisata dijumpai umbilikus edema, hiperemis, sekret
purulen (+).
Diagnosis?
A. Omfalitis
B. Omfalokel
C. Gastroskizis
D. Patent ductus urachus
E. Granuloma umbilikalis
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan anak tampak lebih pendek dibandingkan teman-teman
seusianya. Ibu juga merasa perkembangan anak tidak seperti abang dan
kakaknya pada saat di usianya. Dulu kakak perempuannya sudah dapat
berceloteh pada saat berusia 1,5 tahun namun pasien hingga saat ini belum
dapat berbicara sama sekali. TTV didapatkan TD 120/80 mmHg, N 100 x/menit, RR
20 x/menit,suhu 36,8 C. Pemeriksaan fisik dijumpai makroglossia, wajah dismorfik,
kulit yang kering serta hernia umbilikalis. Pada pemeriksaan darah didapatkan FT4
rendah.
Diagnosis?
A. Hipotiroid kongenital
B. Stunting
C. Kretinisme
D. Dwarfisme
E. Retardasi mental
39
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan anak tampak lebih pendek dibandingkan teman-teman
seusianya. Ibu juga merasa perkembangan anak tidak seperti abang dan
kakaknya pada saat di usianya. Dulu kakak perempuannya sudah dapat
berceloteh pada saat berusia 1,5 tahun namun pasien hingga saat ini belum
dapat berbicara sama sekali. TTV didapatkan TD 120/80 mmHg, N 100 x/menit, RR
20 x/menit,suhu 36,8 C. Pemeriksaan fisik dijumpai makroglossia, wajah dismorfik,
kulit yang kering serta hernia umbilikalis. Pada pemeriksaan darah didapatkan FT4
rendah.
Diagnosis?
A. Hipotiroid kongenital
B. Stunting
C. Kretinisme
D. Dwarfisme
E. Retardasi mental
40
Anak perempuan berusia 5 tahun datang dibawa orang tuanya ke Puskesmas
dengan keluhan timbul bercak-bercak merah di telapak tangan sejak 1 hari yang
lalu. Anak juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan TTV
didapatkan N 100, RR 20, suhu 38,5 C. Pemeriksaan fisik dijumpai exanthema
multiple di mukosa oral, telapak tangan serta telapak kaki berupa macula
eritema disertai vesikel dengan dasar kemerahan.
Etiologi?
A. Adenovirus
B. Poxvirus
C. Coxsakievirus
D. HSV
E. HPV

41
Anak perempuan berusia 5 tahun datang dibawa orang tuanya ke Puskesmas
dengan keluhan timbul bercak-bercak merah di telapak tangan sejak 1 hari yang
lalu. Anak juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan TTV
didapatkan N 100, RR 20, suhu 38,5 C. Pemeriksaan fisik dijumpai exanthema
multiple di mukosa oral, telapak tangan serta telapak kaki berupa macula
eritema disertai vesikel dengan dasar kemerahan.
Etiologi?
A. Adenovirus
B. Poxvirus
C. Coxsakievirus
D. HSV
E. HPV

42
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa orang tuanya dengan keluhan
bengkak pada kedua pipi sejak 3 hari yang disertai rasa nyeri, demam, nafsu
makan berkurang. Keadaan umum sakit ringan, TD 110/70 mmHg, napas 20
x/menit, suhu 39 C.
Apa terapi yang tepat?
A. Antivirus
B. Antipiretik
C. Kortikosteroid
D. Antibiotik
E. Anti histamin

43
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa orang tuanya dengan keluhan
bengkak pada kedua pipi sejak 3 hari yang disertai rasa nyeri, demam, nafsu
makan berkurang. Keadaan umum sakit ringan, TD 110/70 mmHg, napas 20
x/menit, suhu 39 C.
Apa terapi yang tepat?
A. Antivirus
B. Antipiretik
C. Kortikosteroid
D. Antibiotik
E. Anti histamin

44
Anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya karena keluhan anak
tidak dapat makan. Hal ini disebabkan adanya pembengkakan pada daerah
pipi kanan anak sejak kurang-lebih 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 38 C. Pada pemeriksaan
fisik, dijumpai edema pada pipi kanan mulai dari bawah lobus aurikularis hingga
angulus mandibularis, benjolan teraba hangat.
Komplikasi yang dapat terjadi?
a. Hidrokel
b. Varikokel
c. Omfalokel
d. Orkitis
e. Peyronie disease

45
Anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya karena keluhan anak
tidak dapat makan. Hal ini disebabkan adanya pembengkakan pada daerah
pipi kanan anak sejak kurang-lebih 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 38 C. Pada pemeriksaan
fisik, dijumpai edema pada pipi kanan mulai dari bawah lobus aurikularis hingga
angulus mandibularis, benjolan teraba hangat.
Komplikasi yang dapat terjadi?
a. Hidrokel
b. Varikokel
c. Omfalokel
d. Orkitis
e. Peyronie disease

46
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan
anak tidak respon terhadap suara panggilan maupun mendengar suara
kencang seperti suara petir. Riwayat anak lahir secara normal dengan BBL 3000 g
di bidan. TTV dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dijumpai adanya kekeruhan
pada lensa kedua mata, auskultasi cor dijumpai adanya murmur sistolik pada
apex. Pemeriksaan mengunakan garpu tala dijumpai Rinne (+/+), Weber tidak
ada lateralisasi, Schwabach memendek di kedua telinga.
Diagnosis?
a. Toxoplasmosis kongenital
b. Rubella kongenital
c. CMV kongenital
d. HSV kongenital
e. Tuli kongenital

47
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan
anak tidak respon terhadap suara panggilan maupun mendengar suara
kencang seperti suara petir. Riwayat anak lahir secara normal dengan BBL 3000 g
di bidan. TTV dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dijumpai adanya kekeruhan
pada lensa kedua mata, auskultasi cor dijumpai adanya murmur sistolik pada
apex. Pemeriksaan mengunakan garpu tala dijumpai Rinne (+/+), Weber tidak
ada lateralisasi, Schwabach memendek di kedua telinga.
Diagnosis?
a. Toxoplasmosis kongenital
b. Rubella kongenital
c. CMV kongenital
d. HSV kongenital
e. Tuli kongenital

48
Seorang anak perempuan kelas 2 SD terjatuh saat mengikuti upacara bendera.
Hal ini baru pertama kali dialami oleh anak, ketika dipanggil anak masih dapat
merespon namun lemah. Perawat UKS kemudian menghubungi orang tua anak
dan orang tua menyatakan bahwa memang anak tadi pagi tidak sempat
sarapan. Anak tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan orang tua juga tidak
memiliki keturunan penyakit. BB anak saat ini adalah 25 kg. Pemeriksaan fisik
dijumpai anak sadar namun lemah, anak terlihat pucat.
Apa yang sebaiknya dilakukan perawat UKS?
a. Memasang akses intravena dan merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat
b. Memberikan suntikan Dextrosa 10% 50 cc secara intravena
c. Memberikan infus Dextrosa 50% 25 cc
d. Memberikan teh manis hangat kepada anak
e. Menstabilisasi ABC
Seorang anak perempuan kelas 2 SD terjatuh saat mengikuti upacara bendera.
Hal ini baru pertama kali dialami oleh anak, ketika dipanggil anak masih dapat
merespon namun lemah. Perawat UKS kemudian menghubungi orang tua anak
dan orang tua menyatakan bahwa memang anak tadi pagi tidak sempat
sarapan. Anak tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan orang tua juga tidak
memiliki keturunan penyakit. BB anak saat ini adalah 25 kg. Pemeriksaan fisik
dijumpai anak sadar namun lemah, anak terlihat pucat.
Apa yang sebaiknya dilakukan perawat UKS?
a. Memasang akses intravena dan merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat
b. Memberikan suntikan Dextrosa 10% 50 cc secara intravena
c. Memberikan infus Dextrosa 50% 25 cc
d. Memberikan teh manis hangat kepada anak
e. Menstabilisasi ABC
Seorang anak berusia 8 bulan datang dibawa orang tuanya ke dokter karena
anak terlihat lebih kecil dibandingkan anak-anak seusianya. Anak merupakan
anak pertama dari kedua pasangan. Anak lahir cukup bulan secara normal di
bidan. Pada saat ini, anak belum dapat duduk tanpa disanggah, namun anak
belum dapat menyebut kata apapun. BB dan PB anak yang diplot pada kurva
pertumbuhan berada di bawah garis hijau (-2 > SD > -3). Pemeriksaan fisik
menunjukkan mulut anak terbuka dengan lidah yang menjulur dan pusar tampak
membonjol.
Apakah hal yang dapat dialami oleh anak apabila tidak segera ditangani?
a. Dwarfisme
b. Kretinisme
c. Stunting
d. Pubertas prekoks
e. Kwarshiorkor
Seorang anak berusia 8 bulan datang dibawa orang tuanya ke dokter karena
anak terlihat lebih kecil dibandingkan anak-anak seusianya. Anak merupakan
anak pertama dari kedua pasangan. Anak lahir cukup bulan secara normal di
bidan. Pada saat ini, anak belum dapat duduk tanpa disanggah, namun anak
belum dapat menyebut kata apapun. BB dan PB anak yang diplot pada kurva
pertumbuhan berada di bawah garis hijau (-2 > SD > -3). Pemeriksaan fisik
menunjukkan mulut anak terbuka dengan lidah yang menjulur dan pusar tampak
membonjol.
Apakah hal yang dapat dialami oleh anak apabila tidak segera ditangani?
a. Dwarfisme
b. Kretinisme
c. Stunting
d. Pubertas prekoks
e. Kwarshiorkor
Seorang anak berusia 2 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan anak
belum dapat berbicara. Ibu mulai menyadari hal ini karena melihat anak
tetangganya yang berusia 1 tahun sudah dapat memanggil ibu. Anak
merupakan anak pertama, lahir secara normal di bidan. Sejak lahir anak
mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan dengan MPASI dan saat ini
anak mendapatkan makanan keluarga. Ketika diperiksa, anak tampak tidak aktif,
wajah anak tampak sembab, lidah tampak besar, pusar terlihat menonjol.
Skor apakah yang dapat digunakan dalam melakukan skrining pada pasien?
A. Skor Ripasa
B. Skor Billewicz
C. Skor Wayne
D. Skor Burch Wartofsky
E. Skor Quebec
Seorang anak berusia 2 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan anak
belum dapat berbicara. Ibu mulai menyadari hal ini karena melihat anak
tetangganya yang berusia 1 tahun sudah dapat memanggil ibu. Anak
merupakan anak pertama, lahir secara normal di bidan. Sejak lahir anak
mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan dengan MPASI dan saat ini
anak mendapatkan makanan keluarga. Ketika diperiksa, anak tampak tidak aktif,
wajah anak tampak sembab, lidah tampak besar, pusar terlihat menonjol.
Skor apakah yang dapat digunakan dalam melakukan skrining pada pasien?
A. Skor Ripasa
B. Skor Billewicz
C. Skor Wayne
D. Skor Burch Wartofsky
E. Skor Quebec
Pediatri
3B

Infeksi TORCH
56
57
58
59
60
Infeksi TORCH Kongenital
Infeksi Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
• ≤ 18 minggu : Spiramisin 3 x 1
• Trias:
gram
• Korioretinitis
Antibodi IgG dan IgM • > 18 minggu/Neonatus :
Toxoplasmosis • Hidrosefalus
PCR Pirimetamine/Sulfadiazine +
• Kalsifikasi intracranial difus
Leucovorin (Asam folat) sampai
• Purpura dan petekie (blueberry muffin rash)
aterm
VDRL atau RPR
• Jaundice dan hepatosplenomegaly
Sifilis Dark Field Microscopy • Inj. BPG 2,4 juta IU
• Ruam makulopapular
PCR

• IUGR, premature Antibodi IgG dan IgM • Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari
Varicella Zooster
• Korioretinitis, katarak PCR • VZIG

• Katarak
• Tuli kongenital Antibodi IgG dan IgM
Rubella • Profilaksis: Vaksinasi
• Kelainan jantung (PDA, dll) PCR
• Purpura dan petekie (blueberry muffin rash)

• Korioretinitis
• Ibu: Valasiklovir
Cytomegalovirus • Mikrosefali Antibodi IgG dan IgM
• Neonatus: Ganciclovir
(CMV) • Kalsifikasi intracranial (intraventrikuler) PCR
• Terminasi Kehamilan
• Peteki, purpura, jaundice

• IUGR, premature • Asiklovir IV 5 mg/kgBB/8 jam


Herpes Simplex PCR
• Lesi SEM Involvement (Skin Eye Mouth) selama 7 – 10
Virus (HSV) Kultur
• CNS Involvement : meningoencephalitis • Pilihan persalinan : SC
Pediatri

PEDIATRIK
PULMONOLOGI
Gejala:
- Batuk

Diagnosa Banding -
-
Sesak
(+/-) Demam

Wheezing (+) Wheezing (-) Pneumonia

Demam (+) • Etiologi: S. Pneumonia


Demam (-) >2 Minggu • Klinis umum: Batuk, napas
Usia < 2 tahun Tidak
cepat, demam
• Pemeriksaan:
iya
Leukositosis, Rontgen: bercak
opaque
• Tatalaksana:
Bronkiolitis Asma TB Anak Pneumonia:
- Rawat jalan (tanpa tanda
bahaya)
• Etiologi: RSV
• Etiologi : M. Tuberculosis - Amoxicilin 2x40mgbb 3-5
• Klinis khas: • Pencetus:
• Klinis: Batuk, demam, bb hari
Mengi, batuk kering, demam Allergen, suhu dingin (mis:
tidak naik (>2 minggu) Pneumonia Berat:
subfebris malam hari)
• Pemeriksaan: Sputum, - Rawat inap
• Pemeriksaan: • Klinis: mengi, batuk kering
TCM, tuberculin - Ampicilin 50mgbb IM/IV / 6
Wheezing • Pemeriksaan:
• Tatalaksana: OAT jam +
Foto thorax: hiperaerasi, air Wheezing
TB Klinis: 2 RHZ / 4 RH - Gentamicin 7,5mgbb IM/IV
trapping Spirometri: FEV1 <80%
TB Bakteriologis: 2 RHZE / 4 / hari selama 5 hari
• Tatalaksana: Variabilitas >13%
RH atau
Oksigen, nebu SABA, • Tatalaksana: bronkodilator
- Ceftriaxone 80mgbb IM/IV /
antipiretik
hari
Pediatri
3B

Bronkiolitis
Pediatri
4

Asma pada
Anak
4
4
4
4

Tatalaksana Pengendali
4

GINA 2022
4

GINA 2022
75
76
77
78
79
Pediatri
4

Pneumonia pada
Anak
Definisi

• infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan interstitial.

Etiologi
• S. pneumoniae (tersering)
• Respiratory Syncytial Virus (RSV) tersering pada anak <3 tahun
• Adenovirus
• Parainfluenza virus dan influenza virus.
• Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia pneumonia tersering pada anak >10 tahun.
Manifestasi Klinis

• Batuk atau kesulitan bernapas dengan satu tanda berikut


• Napas cepat
• Retraksi dinding dada bawah
• Kadang disertai ronkhi pada auskultasi
• Demam
• Kesulitan makan dan minum, tampak lemah

Batas Nafas Cepat / Tachypnoe anak

Usia RR (kali/menit)
< 2 bulan ≥ 60
2 – 12 bulan ≥ 50
1 – 5 tahun ≥ 40

82
4

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

• Leukositosis
• Pemeriksaan dahak à Kultur Sputum (Gold Standard)

Gambaran Radiologis

• Bronkopneumonia:
• Bercak opaque pada paru yang dapat berbentuk
nodul-nodul atau retikulonoduler dan dapat
berkonfluens.

83
84
Derajat dan Tatalaksana

Derajat Manifestasi Klinis Tatalaksana

• Batuk. Pernapasan cepat,


Rawat Jalan
Pneumonia Retraksi dinding dada,
Antibiotik:
• Demam
• Amoksisilin oral 2x40 mg/kg 3 – 5 hari
• Tanpa tanda bahaya

Rawat Inap
• Gejala dan tanda pneumonia Antibiotik:
• Saturasi O2 < 90% • Ampisilin 50 mg/kg atau benzylpenicilin 50.000
Pneumonia • Distres pernapasan berat U/kg IM/IV / 6 jam selama minimal 5 hari
Berat • Tanda bahaya (tidak mampu • Gentamisin 7,5 mg/kg IM/IV per hari selama
minum, letargi, penurunan minimal 5 hari
kesadaran) Jika gagal à
• Ceftriaxone 80 mg/kg IM/IV per hari

85
Pediatri
4

TB pada Anak
Alur Diagnosis TB Anak
Gejala TB (min. 2 minggu)
- Batuk Observasi : selama 2 minggu, gejala menghilang à
- Demam negative
- BB turun/tidak naik Tatalaksana TB Anak à Kategori 1
- Malaise TB Klinis : 2 RHZ / 4 RH
TB Bakteriologis : 2RHZE / 4 RH

Sputum SP / TCM
Min. 1 Positif Negatif / tidak dapat diperiksa

Tersedia Rontgen Thorax


TB Konfirmasi Bakteriologis
dan/atau Mantoux?
Tidak Ya

Riwayat Kontak TB Sistem Skoring

Negatif Positif Skor ≥ 6 Skor < 6 Skor < 6


Tuberculin (+) Tuberculin (-)
atau kontak (+) atau kontak (-)

Observasi TB Klinis Observasi

87
4A

Scoring TB Anak

Parameter 0 1 2 3

Kontak dengan BTA Kontak dengan BTA


Kontak dengan Pasien TB Tidak jelas
tidak jelas positif

Uji Tuberkulin - Positif

Berat badan/Keadaan gizi - Gizi kurang Gizi buruk

Demam tanpa sebab jelas - ≥ 2 minggu

Batuk - ≥ 3 minggu

Pembesaran KGB - (+)

Pembengkakan tulang/sendi - (+)

Foto dada Normal/ tidak jelas Sugestif TB

Cara hafal:
• Cut-off point: ≥ 6 à TERAPI Max 3 : kontak dan uji tuberculin
Max 2 : status gizi
• Adanya skrofuloderma langsung didiagnosis TB Max 1 : klinis

88
89
Uji Tuberculin (Mantoux test)

Cara :
Suntikkan 0,1 ml PPD intrakutan di bagian volar
lengan bawah. Pembacaan 48-72 jam setelah
penyuntikan.
Perhatikan Indurasi
• 0 - 5 mm : negatif
• 5 - 9 mm : meragukan (Positif pada HIV)
• > 10 mm : positif

90
4A

Tatalaksana

Diagnosis Fase Intensif Fase Lanjutan


TB paru BTA (-)

TB kelenjar (limfadenitis TB) 2(RHZ) 4(RH)

Efusi pleura akibat TB

TB paru BTA (+)

TB paru kerusakan luas 2(RHZE) 4(RH)

TB ekstraparu (selain TB meningitis, tulang/sendi)

TB meningitis, TB tulang/sendi, TB milier 2(RHZE ) 10(RH)

91
92
4A

Berat Badan (KG) 2 Bulan RHZ (75/50/150) 4 Bulan RH (75/50)


5-7 1 tablet 1 tablet
8-11 2 tablet 2 tablet
12-16 3 tablet 3 tablet
17-22 4 tablet 4 tablet
23-30 5 tablet 5 tablet
BB > 30 kg à 6 tab atau KDT dewasa

OAT Efek samping

Rifampisin Urin merah, gangguan saluran cerna, hepatotoksik, anemia hemolitik, flu-like syndrome

Isoniazid Neuropati perifer (dapat ditambah vitamin B6), psikosis toksik, kejang, hepatotoksik

Pirazinamid Gout arthritis, hepatotoksik, gangguan saluran cerna

Etambutol Buta warna, gangguan penglihatan, neuritis perifer

Streptomisin Gangguan pendengaran, agranulositosis, trombositopenia

93
94
4A

Profilaksis Primer

• Mencegah Infeksi TB
• Kontak (+), Infeksi (-) à uji tuberkulin negatif
• Obat: INH 5 - 10 mg/kgBB/hari
• Selama kontak ada: kontak harus diobati 6 bulan
• Ulang uji tuberkulin:
• Negatif: berhasil, stop INH
• Positif: gagal, lacak apakah infeksi atau sakit ??

95
4A

Profilaksis Sekunder

• Mencegah sakit TB: paparan (?), infeksi (+), sakit (-)


• Uji tuberkulin positif
• Populasi risiko tinggi
• BALITA, Pubertas
• Penggunaan steroid yang lama
• Keganasan
• Infeksi khusus: campak, pertusis
• Obat: INH 5 - 10 mg/kgBB/hari
• Lama: 6 bulan

96
4A

Profilaksis

97
Stridor pada
Anak

98
Diagnosa Banding Stidor pada Anak
Pertussis Croup Epiglotittis Laryngomalacia
Haemophilus influenza tipe
Etiologi Bordetella Pertussis Parainfluenza virus Kongenital
b
Batuk Whooping cough Barking cough Tidak spesifik (-)
• Demam ringan • 4D (disfagia, drooling, Stridor inspirasi
demam tinggi, dan distres
• Batuk rejan • Demam ringan Dimulai usia 4-6 minggu,
Klinis khas napas)
• Daerah sekitar mata • Batuk menggonggong • Hot potato voice Memuncak usia 6-8 bulan,
menghitam • Posisi tripod Remisi usia 2 tahun
X-ray cervical:
Mikroskopis: X-ray cervical lateral à Laringoskopi :
Penunjang steeple sign/ pencil sign/
bakteri batang gram (-) Thumbprint sign Omega-shaped epiglottis
wine bottle sign
Ringan sedang: Dexamethason
Azitromisin 10mg/kg/hari dosis
PO
Tatalaksana tunggal selama
Berat : oksigen dan nebulisasi
Ceftriaxone + Vankomisin Observasi
5 hari
adrenalin/ epinefrin
Pediatri
4A

Pertussis
101
4A

Tatalaksana

• Observasi ketat
• Terapi oksigen dan ventilasi mekanik
• Isolasi (terutama bayi) selama 4 minggu, diutamakan sampai 5-7 hari selesai pemberian antibiotik
• Kortikosteroid, albuterol, dan beta adrenergik à belum terbukti efektif

Usia Eritromisin Klaritromisin Azitromisin

Tidak
< 1 bulan
40-50mg/kg/hari direkomendasikan 10mg/kg/hari dosis
terbagi 4 dosis 15 mg/kg/hari tunggal selama
> 1 bulan selama 14 hari terbagi 2 dosis 5 hari
selama 7 hari
2 g/hari terbagi 4 1 g/hari terbagi 4 Hari 1:500 mg
Remaja
dosis selama 14 hari dosis selama 7 hari Hari 2-5: 250mg

102
Pediatri
3B

Croup
104
3B

Tatalaksana

Derajat Ringan dan Sedang

• Dexamethason 0,3-0,6 mg/kg/hari PO maksimal 10 mg/hari, atau


• Prednison 1-2 mg/kg/hari PO, atau
• Nebulisasi Budesonide 2 mg bila kortikosteroid oral tidak berpengaruh

Derajat Berat

• Ditambah: oksigen dan nebulisasi adrenalin/epinefrin 2 ml 1:1000 dalam NaCl 0,9% 2-3 ml
selama 20 menit
• Intubasi bila terjadi obstruksi jalan nafas yang mengancam nyawa

105
Croup

Dexamethasone dose:
0,6 mg/kgBB single dose, PO/IM/IV

106
Pediatri
3A

Epiglotitis
108
Pediatri

Laryngomalacia
Definisi Etiologi

• Kelainan kongenital dari kartilago laring à supraglotis jatuh saat inspirasi à obstruksi
• Kemungkinan karena keterlambatan maturitas laring
• Dimulai usia 4-6 minggu, memuncak usia 6-8 bulan, remisi usia 2 tahun

Manifestasi Klinis
• Stridor inspirasi: memburuk pada posisi
terlentang, saat menangis dan makan
• Tidak ada kesulitan makan atau
pertumbuhan
• Gagal tumbuh dan gangguan
pernapasan saat tidur pada kasus yang
berat
Pemeriksaan penunjang

• Laringoskopi : Omega-shaped epiglottis

Tatalaksana
• Observasi à biasanya sembuh pada usia 2 tahun
• Operatif à pada kasus berat (gagal napas)

111
Pediatri

PEDIATRIK
NEUROLOGI
Pediatri
4A

Kejang
Demam
Tatalaksana Abortif

116
Profilaksis Intermiten

•Kelainan neurologis berat, misalkan cerebral palsy MED+EASY


•Berulang dalam 4x/tahun SUHU à <39
•Usia <6 bulan 4 à 4x / 1 tahun
•Kejang terjadi dengan suhu <39C 6 à < 6 bulan
•Apabila pada kejang sebelumnya, suhu meningkat cepat Celcius à C. Palsy

Diazepam oral 0,3 mg/kgBB/kali atau rektal 0,5 mg/kgBB/kali 3 x 1 selama 48 jam pertama demam

Profilaksis Maintenance/Rumatan

•Kejang lama >15 menit


•Kejang fokal
•Adanya kelainan neurologis à hemiparesis, paresis Todd, retardasi mental, hidrosefalus.

• Fenobarbital : 4-5 mg / kg BB/hari


• Asam Valproat : 15-40 mg/kg BB/hari
Pediatri
1

Poliomyelitis
Pediatri
1

Duchenne
Muscular
Dystrophy
1

Definisi

Penyakit progresif yang menyebabkan atrofi dan kelemahan otot, diturunkan secara X-linked resesif

Etiologi

• Mutasi kromoson → Defek gen dystrophin pada lengan pendek


kromosom X (Xp21)
• DMD: protein dystrophin tidak diproduksi
• BMD: protein dystrophin berfungsi parsial (Diagnosis banding)

121
1

Epidemiologi

Insidensi
• DMD: 1/3500
• BMD: 1/30.000
• Sex: hanya mengenai laki-laki
Onset
• DMD: usia 2-5 tahun
• BMD: >15 tahun

122
1

Manifestasi Klinis

• Paresis dan atrofi progresif


• Dimulai dari ekstremitas inferior proksimal (pelvic girdle)
• Wadlling gait (berjalan pincang/tak stabil)
• Disertai Trendelenburg gait bilateral
• Gower’s sign (+)
• Posisi bertumpu pada paha menggunakan tangan untuk
mencapai posisi berdiri (“memanjat” tubuhnya sendiri)
• Hiporefleksia
• Skoliosis

123
1

Manifestasi Klinis

• Pseudohipertrofi otot betis


• Otot terlihat “besar” namun sebenarnya hanya terdiri dari jaringan ikat
dan lemak yang lemah
• Kehilangan kemampuan berjalan pada usia ~12 tahun
• Keterlibatan otot jantung dan respirasi
• Kardiomiopati dilatasi (penyebab kematian tersering)
• Aritmia
• Gangguan respirasi
• Gangguan kognisi

124
1

Trendelenburg Gait Gower’s Sign

125
1

Pemeriksaan Penunjang

• Peningkatan kreatin kinase (termasuk pada >50% carrier wanita)


• Analisis genetik à gold standard saat ini
Mutasi gen dystrophin
• Imunohistokimia (hanya jika didukung analisis genetik)
Perubahan diameter disertai nekrosis jaringan otot yang digantikan
jaringan ikat dan lemak
• DMD: dystrophin tidak diproduksi
• BMD: dystrophin berfungsi parsial

126
Pediatri
2

Cerebral Palsy
2

Definisi Faktor Resiko

• Merupakan suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang menyebabkan gangguan motorik dan
postural non-progresif
• Faktor resiko:
• Kelahiran prematur
• Asfiksia perinatal - Trauma
• Malformasi intrakranial

Manifestasi Klinis

• Gangguan perkembangan motorik à keterlambatan tumbuh kembang


seperti, tengkurap, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.
• Abnormalitas tonus otot
• Postur abnormal à Scissors gait
• Keterbelakangan mental
• Gangguan bicara,bahasa dan oromotor

128
2

Tipe - Tipe
Cerebral Palsy

Tipe Spastik (pyramidal)


• Terdapat riwayat peningkatan tonus otot, hiperrefleks
• Tipe spastik Hemiplegik
• Kelainan terdapat pada salah satu sisi ekstremitas (sisi tubuh kanan/kiri)
• Tipe spastik Diplegik
• Kelemahan dominan terdapat pada ekstremitas bawah saja, dengan ekstremitas atas yang
tidak terlalu lemah/ tidak lemah sama sekali.
• Scissors gait
• Tipe spastik Quadriplegi
• Kelainan pada semua ekstremitas, dapat terjadi hipotonus atau hipertonus keempat
ekstremitas
Tipe Diskinetik / athetoid(ekstrapiramidal)
• Ditandai dengan gangguan postural dan koordinasi akibat hipotonus otot-otot penyangga
badan, gerakan involunter.

129
2

Tipe - Tipe
Cerebral Palsy

Tipe Ataxic
• Gangguan keseimbangan dan motorik yang membutuhkan koordinasi otot kecil contoh seperti
menulis, mengmbil cangkir.
Tipe Campuran
• Gabungan dari 2 tipe CP, seperti spastik-dyskinetik CP

130
Pediatri
1

Fenilketonuria
Definisi

• Fenilketonuria merupakan keadaan defisiensi phenylalanine


hydroxylase (PAH) yang merupakan bagian dari inborn error of amino
acid metabolism yang diturunkan secara autosomal resesif
• Enzim PAH berperan dalam metabolisme asam amino fenilalanin
sehingga defisiensi enzim ini akan menyebabkan terjadinya akumulasi
fenilalanin pada cairan tubuh

Manifestasi Klinis

• Warna kulit dan rambut yang terang à akibat gangguan sintesis


melanin
• Sensitif terhadap cahaya
• Gangguan kognitif
• Musty / Mousy odor
Pediatri

MED QUIZ
+
Anak laki-laki, 2 tahun, datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 3 hari yang lalu. Anak juga mengalami demam sejak 1 hari terakhir.
Riwayat anak lahir normal di RS. Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia. Pada
pemeriksaan TTV didapatkan TD 120/80 mmHg, RR 44 x/menit, N 120 x/menit, suhu
39 C. Pemeriksaan fisik dijumpai adanya wheezing pada kedua lapangan paru.
Diagnosis yang mungkin?
a. Epiglotitis
b. Croup
c. Asma
d. Tuberkulosis
e. Bronkiolitis

134
Anak laki-laki, 2 tahun, datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 3 hari yang lalu. Anak juga mengalami demam sejak 1 hari terakhir.
Riwayat anak lahir normal di RS. Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia. Pada
pemeriksaan TTV didapatkan TD 120/80 mmHg, RR 44 x/menit, N 120 x/menit, suhu
39 C. Pemeriksaan fisik dijumpai adanya wheezing pada kedua lapangan paru.
Diagnosis yang mungkin?
a. Epiglotitis
b. Croup
c. Asma
d. Tuberkulosis
e. Bronkiolitis

135
Seorang anak perempuan usia 4 tahun dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas yang memberat. Sebelumnya anak sempat mengalami
demam sejak 3 hari yang lalu serta batuk pilek. Pada pemeriksaan TTV
didapatkan N 100, RR 40, T 38. Pemeriksaan fisik paru dijumpai retraksi dinding
dada dan suara ronki basah halus pada basal hemitoraks dekstra.
Tata laksana yang tepat?
A. Rawat jalan, Antibiotik oral
B. Rawat jalan, roboransia
C. Rawat inap, Antibiotik oral
D. Rawat inap, Antibiotik IV
E. Rujuk pasien ke dokter spesialis anak

136
Seorang anak perempuan usia 4 tahun dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas yang memberat. Sebelumnya anak sempat mengalami
demam sejak 3 hari yang lalu serta batuk pilek. Pada pemeriksaan TTV
didapatkan N 100, RR 40, T 38. Pemeriksaan fisik paru dijumpai retraksi dinding
dada dan suara ronki basah halus pada basal hemitoraks dekstra.
Tata laksana yang tepat?
A. Rawat jalan, Antibiotik oral
B. Rawat jalan, roboransia
C. Rawat inap, Antibiotik oral
D. Rawat inap, Antibiotik IV
E. Rujuk pasien ke dokter spesialis anak

137
Anak laki-laki, 5 tahun, dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan demam dan
batuk sejak 3 hari yang lalu. Ibu merasa batuk anak terdengar seperti suara
menggonggong. Pada pemeriksaan TTV didapatkan TD 120/80 mmHg, N 98
x/menit, RR 36x/min, suhu 37,9°C. Pemeriksaan fisik dijumpai stridor inspirasi dan
retraksi subcostal.
Gambaran radiologis yang mungkin dijumpai?
A. Steeple sign
B. Flamingo sign
C. Vallecula sign
D. Thumb sign
E. Bird beak sign
Anak laki-laki, 5 tahun, dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan demam dan
batuk sejak 3 hari yang lalu. Ibu merasa batuk anak terdengar seperti suara
menggonggong. Pada pemeriksaan TTV didapatkan TD 120/80 mmHg, N 98
x/menit, RR 36x/min, suhu 37,9°C. Pemeriksaan fisik dijumpai stridor inspirasi dan
retraksi subcostal.
Gambaran radiologis yang mungkin dijumpai?
A. Steeple sign
B. Flamingo sign
C. Vallecula sign
D. Thumb sign
E. Bird beak sign
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan sesak
napas sejak 6 jam yang lalu. Sebelumnya anak sempat mengalami demam yang
tidak terlalu tinggi. TTV didapatkan RR 30 x/menit, N 90 x/menit, suhu 37,9 C. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai adanya stridor inspirasi. Dokter kemudian
menyarankan pemeriksaan X-ray dan dijumpai adanya gambaran seperti leher
botol.
Etiologi?
a. Adenovirus
b. Respiratory Syncytial virus
c. Haemophilus influenza B
d. Bordetella pertussis
e. Parainfluenza virus

140
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan sesak
napas sejak 6 jam yang lalu. Sebelumnya anak sempat mengalami demam yang
tidak terlalu tinggi. TTV didapatkan RR 30 x/menit, N 90 x/menit, suhu 37,9 C. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai adanya stridor inspirasi. Dokter kemudian
menyarankan pemeriksaan X-ray dan dijumpai adanya gambaran seperti leher
botol.
Etiologi?
a. Adenovirus
b. Respiratory Syncytial virus
c. Haemophilus influenza B
d. Bordetella pertussis
e. Parainfluenza virus

141
Seorang anak berusia 4 bulan dibawa ibunya ke RS dengan keluhan batuk sejak
3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri tenggorokan dan demam. Pada
pemeriksaan TTV didapatkan N 100, RR 35, suhu 38,5. Pada pemeriksaan fisik,
dijumpai stridor inspirasi (+), hipersalivasi (+). Pemeriksaan penunjang dijumpai
gambaran thumb sign.
Diagnosis?
A. Asma
B. Croup
C. Pseudocroup
D. Epiglotitis
E. Pertussis

142
Seorang anak berusia 4 bulan dibawa ibunya ke RS dengan keluhan batuk sejak
3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri tenggorokan dan demam. Pada
pemeriksaan TTV didapatkan N 100, RR 35, suhu 38,5. Pada pemeriksaan fisik,
dijumpai stridor inspirasi (+), hipersalivasi (+). Pemeriksaan penunjang dijumpai
gambaran thumb sign.
Diagnosis?
A. Asma
B. Croup
C. Pseudocroup
D. Epiglotitis
E. Pertussis

143
Anak laki-laki, 5 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan gejala batuk dan
demam hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Ibu juga menyadari anak terlihat
semakin kurus 2 bulan terakhir ini. Anak tinggal bersama ibu dan ayahnya.
Pemeriksaan fisik dijumpai anak terlihat sangat kurus dengan sela iga tampak
prominen. Tes Mantoux 10 mm.
Tata laksana yang tepat?
A. 2RHZ/4RH
B. 2RHZE/4RH
C. 2RHZES/RHZE/5RHE
D. Isoniazid dan rifampisin selama 6 bulan
E. Isoniazid 6 bulan

144
Anak laki-laki, 5 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan gejala batuk dan
demam hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Ibu juga menyadari anak terlihat
semakin kurus 2 bulan terakhir ini. Anak tinggal bersama ibu dan ayahnya.
Pemeriksaan fisik dijumpai anak terlihat sangat kurus dengan sela iga tampak
prominen. Tes Mantoux 10 mm.
Tata laksana yang tepat?
A. 2RHZ/4RH
B. 2RHZE/4RH
C. 2RHZES/RHZE/5RHE
D. Isoniazid dan rifampisin selama 6 bulan
E. Isoniazid 6 bulan

145
Anak perempuan berusia 3 tahun diantar ibunya ke IGD dengan keluhan kejang
kelonjotan di seluruh tubuh sekitar 10 menit yang lalu. Hal ini pertama kali dialami
anak, kejang berlangsung selama kurang lebih 2 menit, anak tidak dapat
menjawab saat dipanggil. Sebelumnya anak sempat mengalami demam selama
2 hari dan sudah diberikan sirup parasetamol oleh ibunya. Pada pemeriksaan TTV
didapatkan N 120, RR 30, suhu 39. Pemeriksaan fisik generalisata dbn.
Tata laksana yang dapat diberikan untuk mencegah terjadinya kejang susulan?
A. Diazepam oral 0,3 mg/kgBB
B. Diazepam rektal 0,3 mg/kgBB
C. Fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari
D. Asam valproate 5-10/kgBB/ hari
E. Tidak perlu diberikan profilaksis

146
Anak perempuan berusia 3 tahun diantar ibunya ke IGD dengan keluhan kejang
kelonjotan di seluruh tubuh sekitar 10 menit yang lalu. Hal ini pertama kali dialami
anak, kejang berlangsung selama kurang lebih 2 menit, anak tidak dapat
menjawab saat dipanggil. Sebelumnya anak sempat mengalami demam selama
2 hari dan sudah diberikan sirup parasetamol oleh ibunya. Pada pemeriksaan TTV
didapatkan N 120, RR 30, suhu 39. Pemeriksaan fisik generalisata dbn.
Tata laksana yang dapat diberikan untuk mencegah terjadinya kejang susulan?
A. Diazepam oral 0,3 mg/kgBB
B. Diazepam rektal 0,3 mg/kgBB
C. Fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari
D. Asam valproate 5-10/kgBB/ hari
E. Tidak perlu diberikan profilaksis

147
Anak laki-laki berusia 6 tahun datang dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan anak sulit berjalan. Anak sudah sempat bisa berjalan sejak usia 1,5 tahun
namun 1 minggu terakhir ini anak tidak lagi dapat berdiri dan berjalan seperti
biasanya. Pada pemeriksaan TTV didapatkan N 110 , RR 20, T 36,9. Pemeriksaan
fisik dijumpai paraplegi inferior tipe flaccid. Riwayat imunisasi tidak lengkap.
Diagnosis?
A. Duchenne Muscular Dystrophy
B. Becker Muscular Dystrophy
C. Cerebral palsy
D. Poliomyelitis
E. Meningitis

148
Anak laki-laki berusia 6 tahun datang dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan anak sulit berjalan. Anak sudah sempat bisa berjalan sejak usia 1,5 tahun
namun 1 minggu terakhir ini anak tidak lagi dapat berdiri dan berjalan seperti
biasanya. Pada pemeriksaan TTV didapatkan N 110 , RR 20, T 36,9. Pemeriksaan
fisik dijumpai paraplegi inferior tipe flaccid. Riwayat imunisasi tidak lengkap.
Diagnosis?
A. Duchenne Muscular Dystrophy
B. Becker Muscular Dystrophy
C. Cerebral palsy
D. Poliomyelitis
E. Meningitis

149
Anak perempuan, 5 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik dengan
keluhan anak belum berjalan sejak kecil. Riwayat keluhan yang sama pada
kedua orang tua pasien disangkal. Pada pemeriksaan fisik terlihat anak
memposisikan kakinya terlalu lebar ketika berjalan. Anak juga terlihat selalu
berjinjit. Ditemukan gower sign (+).
Kondisi ini disebabkan oleh mutasi yang bersifat?
A. Autosomal dominan
B. Autosomal resesif
C. X-linked dominan
D. X-linked resesif
E. Crossing over
Anak perempuan, 5 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik dengan
keluhan anak belum berjalan sejak kecil. Riwayat keluhan yang sama pada
kedua orang tua pasien disangkal. Pada pemeriksaan fisik terlihat anak
memposisikan kakinya terlalu lebar ketika berjalan. Anak juga terlihat selalu
berjinjit. Ditemukan gower sign (+).
Kondisi ini disebabkan oleh mutasi yang bersifat?
A. Autosomal dominan
B. Autosomal resesif
C. X-linked dominan
D. X-linked resesif
E. Crossing over
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang dibawa oleh ibunya ke IGD RS
dengan keluhan anak batuk berat sejak 3 minggu yang lalu. Anak tampak
sangat kesakitan ketika batuk, disertai muka tampak merah. Setelah batuk, anak
kadang muntah. Riwayat imunisasi hanya pada saat lahir di bidan. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan RR 50, N 100, TD tidak diperiksa, suhu 38 C.
Tata laksana yang tepat?
A. Eritromicin
B. Levofloxacin
C. Amoksisilin
D. Sefiksim
E. Siprofloksasin

152
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang dibawa oleh ibunya ke IGD RS
dengan keluhan anak batuk berat sejak 3 minggu yang lalu. Anak tampak
sangat kesakitan ketika batuk, disertai muka tampak merah. Setelah batuk, anak
kadang muntah. Riwayat imunisasi hanya pada saat lahir di bidan. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan RR 50, N 100, TD tidak diperiksa, suhu 38 C.
Tata laksana yang tepat?
A. Eritromicin
B. Levofloxacin
C. Amoksisilin
D. Sefiksim
E. Siprofloksasin

153
Batch November

2023

Complete Class Materi


Pediatri

Terima Kasih
#OneShotBersamaMedsense+

Anda mungkin juga menyukai