NURHAYUL TAJUDDIN
22005002
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
KATA PENGENTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................9
3.2 Sarana......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang penting, karena
mudah dibudidayakan dan mampunyai kegunaan yang sangat luas, yaitu untuk
bahan makanan, industri farmasi, industri kosmetik, industri tekstil industri kulit,
obat-obatan dan lain-lain untuk pasaran dalam negeri maupun ekspor.
Salah satu penghasil rumput laut yaitu masyarakat desa torokeku. Desa
Torokeku adalah salah satu desa di Kacamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe
Selatan, Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu desa yang
membudidayakan rumput laut secara terus menerus dan sudah melakukan
pengiriman kepada perusahaan rumput laut yang memproduksi tepung karagenan.
Pada umumnya masyarakat mengetahui bahwasanya rumput laut ini hanya dapat
dijadikan sebagai Nori atau biasa dijadikan sebagai pembungkus bagian luar
sushi, akan tetapi rumput laut ini sebenarnya memiliki banyak kegunaannya yaitu
dapat dijadikan sebagai tepung karagena, agar, dan banyak lagi keguanan lainya.
Salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan di desa Torokeku adalah
Eucheuma cottonii dan Eucheuma Sppinosum. Jenis ini mempunyai nilai
ekonomis tinggi karena sebagai penghasil karaginan, dalam dunia industri dan
perdagangan karaginan mempunyai manfaat yang sama dengan agar-agar dan
alginat yaitu karaginan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industry
farmasi, kosmetik, makanan dan lain-lain (Mubarak dkk, 1990). Alginat adalah
sejenis polisakarida alami yang ditemukan dalam ganggang cokelat, terutama
dalam genus Laminaria. Ini adalah bahan yang umum digunakan dalam industri
makanan, farmasi, kosmetik, dan bidang lainnya. Agar rumput laut, juga dikenal
sebagai agar-agar, adalah sejenis zat pengental yang diekstrak dari rumput laut
merah seperti Gracilaria, Gelidium, atau Pterocladia. Agar-agar telah digunakan
secara luas dalam industri makanan, farmasi, biologi, dan bidang lainnya.
Transportasi Produk Rumput Laut ini merupakan salah satu alternatif agar
rumput laut yang telah dipanen oleh pembudidaya dapat sampai kepada
perusahaan yang telah dituju. Kemudian merupakan sumber informasi bagaimana
cara dan proses dari teransportasi produk rumput laut yang ada di desa Torokeku.
Berdasarkan hal tersebut perlu bagi kita untuk mengetahui Peroses Transportasi
Produk Rumput Laut Ini.
PEMBAHASAN
1. Eucheuma Cottonii
Eucheuma Cottonii atau biasa disebut Kappaphycus Alvarezi merupakan
rumput laut yang banyak tumbuh disepanjang pesisir pantai Indonesia. Untuk
meningkatkan kualitas dan nilai tambah Euchema Cottinii, maka dibuat menjad
karagenan.
2. Eucheuma Spinosum
Eucheuma Spinosum adalah salah satu jenis rumput laut dari kelas
Rhodophyceae (gangguan merah) yang memiliki permukaan licin, berwarna
cokelat tua hingga cokelat muda, hijau kuning, atau merah ungu, tinggunya
dapat mencapai 30 cm. senyawa fenol dan turunannya (Flavonoid) yang
terdapat pada rumput laut E. Spinosum merupakan salah satu antibakteri yang
bekerja dengan mengganggu fungsi membrane sitoplasma bakteri (Fattah,
2003).
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus : Eucheuma
Spesiae : Eucheuma Spinosum
Rumput laut ini dikenal dengan nama daerah agar-agar. Dalam dunia
perdagangan, rumput laut ini dikennal dengan istilah spinosum yang berarti duri
yang tajam. Rumput laut ini berwarna cokelat tua, hijau cokelat, hijau kuning,
atau merah ungu. Curi-ciri lainnya adalah memiliki Thallus silindris, lilin, dan
kenyal (Sudradjat, 2008).
Eucheuma adalah alga merah yang biasa ditemukan di bawah air surut rata-rata
pada pasut bulan-setengah. Alga ini mempunyai thallus yang silindris berdaging
dan kuat dengan bintil-bintil atau duri-duri yang mencuat kesamping pada
beberapa jenis, thallusnya licin.
d. Perusahaan di Bombana
e. Perusahaan di Makassar
Berbeda dengan perusahaan yang ada dibombana perusahaan
rumput laut dimakassar merupakan perusaan tepung rumput laut yang
sudah termasuk perusahaan besar penghasil tepung karagenan. Tetapi yang
menjadi persamaan antara perusahaan yang ada dibombana dan yang ada
dimakassar yaitu mereka memproduksi jenis tepung yang sama yaitu jenis
tepung Semi Refined Carrageenan.
Seperti yang kita ketahui rantai pasok merupakan suatu proses yang melibatkan
banyak proses dan berbagai pihak. Sebuah produk atau layanan jasa bisa sampai
ketangan konsumen setelah melalui berbagai tahapan dalam rantai pasok.
Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pembudidaya
Pada tahap pertama ini pembudidaya melakukan penyemaian dan
penanaman rumput laut secara berkala atau secara terus menerus.
Kemudian pada tahap pembudidayaan ini, pembudidaya tidak hanya
menanam tetapi juga mengeringkan rumpu laut yang telah dipanen
kemudian dijual ke supplier 1.
2. Supplier 1
Supplier 1 ini merupakan tahapan kedua dari rantai pasok rumput
laut yang ada didesa torokeku sesudah pembudidaya. Supplier 1 ini
merupakan orang pertama yang membeli hasil rumput laut dari
pembudidaya.
3. Supplier 2
Supplier 2 adalah tahapan ketiga dari rantai pasok rumput laut
setelah supplier 1. Supplier 2 ini adalah orang ke dua yang membeli
rumput laut dari pembudidaya namun yang menjadi pembedari dari
tahapan ni adalah supplier ke 2 ini membeli rumput laut dari supplier ke 1.
4. Manufacturer
Manufacturer adalah perusahaan yang membeli rumput laut dari
pembudidaya namun pada tahapan ini perusahaan tidak langsung membeli
dari pembudidaya maupun dari supplier 1 tetapi manufacturer atau
perusahaan membeli rumput laut kering dari supplier ke 2.
5. Reseller
Reseller atau pengencer adalah orang yang menjual Kembali
produk dari perusahaan dengan keuntugan yang lebih besar dibandingkan
dengan harga yang telah diberikan oleh perusahaan.
6. Konsumen
Konsumen merupakan tahapan rantai pasok rumput laut yang
paling akhir yang terjadi pada rumput laut yang ada di desa torokeku.
Konsumen adalah orang yang memakai atau membeli hasil produksi
rumput laut berupa karagenan yang telah dibeli dari reseller.
Diatas adalah sekilas penjelasan rantai pasok transportasi rumput laut yang
terjadi di desa Torokeku. Derikut adalah gambar dari rantai pasok yang terjadi di
desa torokeku:
Konsumen
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas adalah proses
transportasi yang terjadi di desa Torokeku belum melakukan ekspor ke negara-
negara luar melainkan, rumput laut yang telah dibudidaya dan dikeringkan hanya
dijual di dalam kota bahkan di luar kota.
3.2 Saran
Sebagai saran perlu bagi mahasiswa dan dosen untuk secara langsung
berkunjung ke tempat budidaya dan tempat perusahaan yang dtuju agar dapat
mengetahui secara langsung bagaimana proses pembudidayaan sampai dengan
rumput laut menjadi produk olahan dengan pendanaan yang telah disiapkan oleh
kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja JT. 2011. Laporan Forum Rumput Laut. Pusat Riset Pengolahan
Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Kementrian Kelautan dan Peerikanan. (2015). Kelautan dan Perikanan dalam
Angka 2015. Pusat Data Statistik dan Informasi Kementran Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Kementrian Kelautan dan Peerikanan. (2018). Buku Pintar Kementrian Kelautan
dan Perikanan. Pusat Data, Statistik dan Informasi Kementran Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Mubarak, H, dkk. 1990. Petunjuk Teknis Budi Daya Rumput Laut. Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Perikanan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Romimohtarto, K., and S. Juwana. 2005. Biola. Ilmu Tentang Biota Laut.
Djambatan, Jakarta.