Anda di halaman 1dari 84

SEPUTAR ISLAM

• Makna Islam - 6
• Islam adalah Satu-satunya Agama
yang Benar dan Diridhai - 10
• Islam: Aqidah dan Syariah - 14

SEPUTAR AQIDAH ISLAM


• Aqidah Islam - 23
• Mukmin dan Kafir - 28

SEPUTAR SYARIAH ISLAM


• Keterikatan terhadap Hukum Syara’
merupakan Konsekuansi Aqidah - 36
• Kesempurnaan Syariat Islam - 45
• Keluasan Syariat Islam - 50
• Kewajiban Menerapkan Syariah secara
Kaffah - 53
• Penerapan Islam Memerlukan Daulah
Khilafah - 55

TAFSIR QS AL-’ASHR - 62

Daftar Isi 3
Makna Islam

S
ecara bahasa, kata islam berserah diri, baik dengan suka
merupakan bentuk mash- maupun terpaksa, dan hanya
ُ ْ ُ َْ َ kepada-Nya mereka dikembali-
dar dari kata «‫يس ِلم‬، ‫أسلم‬
َ ْ
‫إسال ًما‬،» yang diantara makna-
َ َْ
kan (QS Ali Imran [3]: 83).
nya adalah «‌‫ »انقاد‬yang berarti
Sebagiamana diterangkan
tunduk, patuh, atau berserah َ َ
diri. al-Nasafi, kata «‫ »أ ْسل َم‬dalam
Al-Qur’an telah mengguna-
َ
ayat ini bermakna ‌»‫( »انقاد‬pas-
kan kata islam dengan makna rah, tunduk). Artinya, tunduk
bahasa tersebut dalam bebe- kepada-Nya semua yang ada di
rapa ayat. Di antaranya adalah dalam keduanya (langit dan
firman Allah Swt: bumi).1
َ َ َ َ ُ ّٰ ْ َ ْ َ َ َ Juga dalam firman Allah
‫هّٰللا َي ْبغ ْون َول ٗه ٓ ا ْسل َم‬
ِ ‫افغير ِدي ِن‬
Swt:
َ َ ْ ْ َ
‫ض ط ْو ًعا‬ ْ َ ٰ ٰ َّ
ِ ‫هّٰلِل َو ُه َو من ِفى َالسمو ِت وااْلر‬
ّٰ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ٰ َ
ٗ‫بلى من اسلم وجهه‬
َ‫ُ ْ ٌ َ َ َ ْ ُ ْ َ ِ َ ّ َ َ َّ َ ْ ً َّ ْ ُ ْ َ ُ ْ ن‬
ِ
‫مح ِسن فلهٗٓ اجرهٗ ِعند رب ۖهٖ واَل وكرها وِالي ِه يرجعو‬
ِ
Mengapa mereka mencari
agama selain agama Allah? Pa-
1 al-Nasafi, Madârik al-Tanzîl wa Haqâiq al-
dahal, hanya kepada-Nya apa
Ta`wîl, vol. 4 (Beirut: Dar al-Kalim al-Thayyib,
yang ada di langit dan di bumi 1998), 132

6 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


َ َ
‫َخ ْو ٌف َعل ْي ِه ْم َواَل ُه ْم َي ْح َزُن ْو َن‬ oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad saw. Makna syar’i
Tidak demikian! Orang yang ini disimpulkan dari beberapa
menyerahkan diri sepenuhnya nash syara’. Di antaranya adalah
kepada Allah serta berbuat ih- firman Allah SWT:
san, akan mendapat pahala di ۗ َٰ ۡ َّ َ َ ّ َّ
sisi Tuhannya, tidak ada rasa ta- ‫ٱإۡل ۡسل ُم‬
ِ ‫ٱهَّلل‬
ِ ‫ٱلدين ِعند‬
ِ ‫ِإن‬
kut yang menimpa mereka, dan
mereka pun tidak bersedih (QS Sesungguhnya agama
al-Baqarah [2]: 112). (yang diridloi) disisi Allah hanya-
lah Islam (QS Ali Imran [33]: 19).
Dalam Tafsîr al-Jalâlayn
dinyatakan bahwa makna Allah SWT juga berfirman:
َ َ
«‫»أ ْسل َم‬ ُ َُ ۡ َۡ ۡ
‫ٱل َي ۡو َم أك َمل ُت لك ۡم ِد َينك ۡم‬
firman-Nya: adalah
َ َ
«‫»أ ْسل َم‬
(pasrah, patuh, tun-
ُ ‫َو َأ ۡت َم ۡم ُت َع َل ۡي ُك ۡم ن ۡع َمتي َو َرض‬
duk). Artinya, dia pasrah ter- ‫يت‬ ِ ِ ِ
hadap perintah-Nya. Dikhu- ۚ َٰ ۡ ُ ُ َ
suskan bagian wajah karena ‫ٱإۡل ۡسل َم ِدينٗا‬ ِ ‫لكم‬
wajah adalah anggota tubuh
paling mulia. Jika wajah saja Pada hari ini, telah Ku-sem-
mau tunduk, terlebih anggota purnakan untuk kalian agama
tubuh lainnya.2 kalian, dan telah Ku-cukupkan
Hanya saja, kata islam da- kepada kalian ni’mat-Ku, dan
lam pengertian bahasa terse- telah Ku-ridlai Islam itu men-
but telah dipindahkan makna- jadi agama bagi kalian (QS al-
nya oleh syara’, sehingga me- Ma’idah [5]: 3).
miliki makna syar’i yang ber-
beda dengan maknanya secara Ayat yang pertama seca-
lughawi (bahasa). ra jelas menunjukkan bahwa
Secara syar’i, Islam adalah Islam adalah din yang berasal
din (agama) yang diturunkan dari Allah Swt. Sedangkan, ayat
kedua menyatakan bahwa Is-
2 Jalaluddin al-Suyuthi dan Jalaluddin
lam adalah din yang diridhai
al-Mahalliy, Tafsîr al-Jalâlayn (Kairo: Dar al- oleh Allah Swt untuk diikuti
Hadits, tt), 24 seluruh manusia sejak diutus-

Makna Islam 7
nya Muhammad saw sebagai kannya dengan sebuah peng-
nabi dan rasul. Sehingga, kata ertian yang berbeda dengan
Islam bukan lagi bermakna si- makna bahasanya, dengan
kap tunduk, patuh, dan berse- sabda beliau:
rah diri, namun menjadi nama َّ َ َ َ ْ َ َ َ ْ
agama yang berasal dari Allah ‫«اإْل ْساَل ُم‌أ ْن‌تش َه َد‌أ ْن‌اَل ِ‌إل َه ِ‌إاَّل‬
Swt yang diturunkan kepada ُ ُ َ ً َّ َ ُ َّ َ َ ُِ
Nabi Muhammad saw dan per- ،‫هللا‬ ِ ‫ وأن محمدا رسول‬،‫‌هللا‬
untukkan kepada seluruh umat َ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ‫َو ُتق‬
manusia setelah beliau saw di-
،‫ وتؤ ِتي الزكاة‬،‫يم الصاَلة‬ ِ
utus sebagai nabi.
َ‫ َو َت ُح َّج ْال َب ْيت‬،‫ان‬ َ ‫ض‬ َ ‫َ َ ُ َ َ َم‬
‫وتصوم ر‬
Bahwa Islam bukan hanya ً َ َ ْ
sikap tunduk, patuh, dan ber- »‫اس َتط ْع َت ِإل ْي ِه َس ِبياًل‬ ‫ِإ ِن‬
serah diri, tetapi nama agama
yang harus dianut oleh seluruh Islam itu engkau bersaksi
manusia juga dapat disimpul- bahwa sesungguhnya tidak ada
kan dari firman Allah SWT: ilah selain Allah dan sesungguh-
nya Muhammad itu utusan Al-
ََ َٰ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ
‫ٱإۡل ۡسل ِم ِد ٗينا فلن‬ِ ‫ومن يبت ِغ غير‬
lah, engkau mendirikan sholat,
ٓ ۡ mengeluarkan zakat, berpuasa
‫ُي ۡق َب َل ِم ۡن ُه َو ُه َو ِفي ٱأۡل ِخ َر ِة ِم َن‬ pada bulan Ramadlan, dan me-

‫ين‬َ ‫ۡٱل َٰخسر‬ ngerjakan ibadah haji ke baitul-


ِ ِ lah jika engkau mampu melaku-
kannya (HR Muslim dari Umar
Barang siapa yang mencari ra).
agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidak akan dite- Itu semua menunjukkan
rima (agama itu), dan ia di akhi- bahwa Islam telah dipindahkan
rat termasuk orang yang merugi maknya dari makna bahasa
(QS Ali Imran [3]: 85). menjadi makna syar’i (makna
yang ditetapkan oleh syara’).
Makna syar’i itu juga disim- Setelah kata Islam dipin-
pulkan dari hadits Nabi saw. dahkan menjadi makna syar’i,
Ketika Nabi Muhammad saw maka semua kata yang berasal
ditanya oleh Malaikat Jibril dari kata Islam --seperti fi’il: as-
tentang Islam, beliau menjelas-

8 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


lama, yuslimu, aslim, atau isim Katakanlah kepada orang-
fail: muslim-- jika tanpa diucap- orang (Yahudi dan Nasrani)
kan tanpa suatu qarinah (indi- yang telah diberi Kitab (Taurat
kasi), berarti yang dimaksud- dan Injil) dan kepada orang-
kan adalah makna syar’inya. orang yang umi, “Sudahkah
Seperti firman Allah Swt: kamu masuk Islam?” Jika mere-
ka telah masuk Islam, sungguh
‫ٱهَّلل‬ َ ‫َٰٓي َأ ُّي َها َّٱلذ‬
َ َّ ‫ين َء َام ُن ْوا َّٱت ُق ْوا‬ mereka telah mendapat petun-
ِ
ُ َ َ َّ َّ ُ ُ َ َ َ َُ juk (QS Ali Imran [3]: 20).
‫َح َّق تقا ِت ِهۦ واَل تموتن ِإاَّل وأنتم‬
‫ُّم ۡس ِل ُمو َن‬ Juga sabda Nabi saw:
ْ َ ُْ ُ َ ُْ
Hai orang-orang yang ber- ،‫«‌امْل ْس ِل ُم ‌أخو ‌امْل ْس ِل ِم ‌اَل َ‌يظ ِل ُم ُه‬
َ ُُ ْ َ
iman, bertakwalah kepada
Allah sebenar-benar takwa ke-
»‫ َ‌واَل َ‌ي ْح ِق ُر ُه‬،‫َ‌واَل َ‌يخذل ُه‬
pada-Nya; dan janganlah kamu Seorang muslim itu adalah
mau mati melainkan dalam ke- saudara muslim yang lain. Maka
adaan beragama Islam (QS Ali , dia tidak menzaliminya, mene-
Imran [3]: 102). lantarkannya, dan meremeh-
kannya (HR Muslim).
Kata muslim dalam ayat
di atas memiliki makna syar’i, Yang dimaksud dengan
yakni orang beragama Islam, al-muslim dalam Hadits ini ada-
bukan makna bahasa, orang lah seorang yang beragama
tunduk, patuh, dan berserah Islam.[]
diri.
Demikian juga firman Allah
Swt:
ۧ ُۡ ٰ ۡ ْ ُ ُ َ َّ ّ ُ َ
‫ين أوتوا ٱل ِك َت َب َوٱأۡل ِّم ِّيـ َن‬ ‫وقل ِلل ِذ‬
ََ ْ َ َ َ ۚ َ َ
‫َءأ ۡسل ۡم ُت ۡم ف ِإ ۡن أ ۡسل ُموا فق ِد‬
ْۖ ۡ
‫ٱه َت َدوا‬

Makna Islam 9
Islam adalah Satu-
satunya Agama yang
Benar dan Diridhai

I
َ
slam adalah risalah terakhir ‫َب ِش ْي ًرا َّون ِذ ْي ًرا‬
yang diturunkan Allah Swt
kepada penutup para nabi Dan Kami tidak mengutus
dan rasul, Nabi Muhammad kamu melainkan kepada umat
saw. Setelah beliau diutus, ha- manusia seluruhnya sebagai
nya Islam satu-satunya agama pembawa kabar gembira dan
yang boleh dipeluk oleh ma- peringatan (QS Saba’ [34]: 28).
nusia. Mereka sama sekali tidak
perbolehkan mengambil selain Allah Swt juga berfirman:
Islam sebagai agama dan ide-
ّٰ ُ ْ ُ ّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ ْ ُ
ologinya. Sebab, satu-satunya ِ ‫اس ِا ِن ْي َرسول‬
‫هّٰللا‬ ‫قل يايها الن‬
dien yang diridlai Allah SWT ُ َ
hanya Islam, sebagaimana fir- ‫ِال ْيك ْم َج ِم ْي ًعا‬
man-Nya dalam Al Quran surat
Ali Imran ayat 19, al-Maidah Katakanlah (Nabi Muham-
ayat 3 dan al-Maidah ayat 85. mad), “Wahai manusia, sesung-
Risalah yang dibawa Rasul- guhnya aku ini utusan Allah
ullah saw tersebut --yakni din bagi kamu semua (QS al-A’raf
Islam-- ditujukan kepada selu- [7]: 158).
ruh manusia. Allah Swt berfir-
man: Ayat-ayat itu menunjukkan
bahwa Islam ditujukan untuk
‫اس‬ َّ ‫َو َم ٓا َا ْر َس ْل ٰن َك ا َّاَّل َك ۤا َّف ًة ّل‬
‫لن‬ seluruh manusia. Tidak terke-
ِ ِ ِ

10 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


cuali pula seluruh Ahli Kitab, Mereka juga diperintahkan
yakni pemeluk agama Yahudi mengimani kitab yang ditu-
dan agama Nasrani. Di sam- runkan oleh Allah SWT kepada
ping itu, lafadz «‫ »الناس‬pada
َّ Rasulullah saw (al-Quran) dan
ayat di atas bersifat umum se- mengancam akan mengubah
hingga mencakup mereka, se- bentuk mereka apabila mereka
cara khusus mereka pun diseru jika mereka tidak menurutinya.
untuk mengimani risalah yang Allah SWT berfirman:
dibawa oleh Rasulullah saw. Al- ٰ ْ ُ ُ َّ َ ٓ
lah Swt berfirman: ‫ٰيا ُّي َها ال ِذ ْي َن ا ْوتوا ال ِك ٰت َب ا ِم ُن ْوا‬
ُ َ ّ ً َ ُ َ ْ َّ َ َ
ُ ُ ۤ َ ْ
‫ٰيا ْه َل ال ِك ٰت ِب ق ْد َجا َءك ْم َر ُس ْول َنا‬
َٓ ‫ص ِّدقا ِمِّلا َم َعك ْم ِّم ْن‬ ‫ِبما نزلنا م‬
ََ ْ
َ ‫َق ْبل َا ْن َّنطم‬
‫الر ُس ِل‬ ُّ ‫ُي َب ّي ُن َل ُك ْم َع ٰلى َف ْت َر ٍة ِّم َن‬ ‫س ُو ُج ْو ًها فن ُر َّد َها‬ ِ ِ
َ َّ ْ َ ْۢ َ َ ۤ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ
ِ ٓ َّ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ ٓ َ َ ْ َ ٰٓ َ
‫ان تقولوا ما جاءنا ِمن ب ِشي ٍر واَل‬ ‫على ادبا ِرها او نلعنهم كما لعنا‬
ّٰ ْ َ َ َ َ ْ َّ َ ٰ ْ َ
َ ُ ۤ ََ
‫ن ِذ ْي ۗ ٍر فق ْد َجا َءك ْم َب ِش ْي ٌر َّون ِذ ْي ٌر‬
َ ِ ‫السب ِت ۗ وكان ام ُر‬
‫هّٰللا‬ ‫اصحب‬
ً
َ َ ّ ُ ٰ َ ُ ّٰ َ
‫�ش ْي ٍء ق ِد ْي ٌر‬ ‫ۗوهّٰللا على ك ِل‬ ‫َم ْف ُع ْواًل‬
Hai orang-orang yang te-
Hai Ahli Kitab, sesungguh-
lah diberi Al Kitab, berimanlah
nya telah datang kepadamu ra-
kamu kepda apa yang telah
sul Kami, menjelaskan (syariat
Kami turunkan (al-Quran) yang
Kami) kepadamu ketika terputus
membenarkan Kitab yang ada
(pengiriman) rasul-rasul agar
pada kamu sebelum Kami me-
kamu tidak mengatakan:”Tidak
rubah muka(mu), lalu Kami pu-
datang kepada kami baik seo-
tarkan ke belakang atau Kami
rang pembawa berita gembira
kutuk mereka sebagaimana
maupun pemberi peringatan”.
kami telah mengutuk orang-
Sesungguhnya telah datang ke-
orang (yang berbuat maksiat)
padamu pembawa berita gem-
pada hari Sabtu. Dan ketetapan
bira dan pemberi peringatan.
Allah pasti berlaku (QS al-Nisa’
Dan Allah Maha Kuasa atas se-
[4]: 47).
gala sesuatu (QS al-Maidah [5]:
Dengan demikian, Islam
19).

Islam adalah Satu-satunya Agama yang Benar dan Diridhai 11


diperuntukkan kepada selu- hadap syariat-syariat sebelum-
ruh manusia, termasuk peme- nya. Maka al-Quran berfungsi
luk agama Yahudi dan agama untuk membenarkan dan me-
Nasrani. Tidak ada pilihan lain nasakh kitab-kitab sebelum-
bagi manusia kecuali memeluk nya. Dalam sebuah riwayat, Ra-
Islam sebagai agama dan ideo- sulullah saw melihat Umar bin
loginya. Khattab ra membawa selembar
Setelah datangnya Islam, kertas Taurat yang sedang di-
semua agama-agama yang te- bacanya, beliau bersabda:
lah pernah diturunkan Allah
ََ َ َّ َ
Swt dinyatakan tidak berlaku. ‫ لق ْد‬،‫«ف َوال ِذي ن ْف ِ�سي ِب َي ِد ِه‬
Allah Swt berfirman: َ ً َ َ َْ َ ْ ُُْ
ۡ ٰ ۡ َ ٓ ۡ َ ‫ اَل‬،‫ض َاء ن ِق َّية‬ ‫ِجئتكم ِبها بي‬
‫َوأ َنزل َنا ِإل ۡي َك ٱل ِك َت َب ِبٱل َح ِ ّق‬ ُْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ
‫تسألوهم عن �شي ٍء فيخ ِبروكم‬
ٰ ۡ َّ ٗ َ ُ
‫ص ِّدقا ِمِّلا َب ۡي َن َي َد ۡي ِه ِم َن ٱل ِك َت ِب‬ ‫م‬ ‫اط ٍل‬
ِ ِ
َ ‫ َأ ْو ب‬،‫ب َح ّق َف ُت َك ّذ ُبوا به‬
‫ب‬ ِِ ِ
ۖ‫َو ُم َه ۡيم ًنا َع َل ۡيه‬ ٍ ِ
ِ ِ ْ َ َّ َ ُ ّ َ َُ
‫ وال ِذي نف ِ�سي‬،‫فتص ِدقوا ِب ِه‬
Dan Kami telah turunkan ‫و�سى َ‌ح ًّيا َما‬ َ ‫ان ُ‌م‬ َ ‫ َل ْو َك‬،‫ب َيده‬
ِِ ِ
kepadamu al-Quran dengan َّ ْ َ َّ ُ
membawa kebenaran, membe- »‫َو ِس َعه ِإاَّل أن َيت ِب َع ِني‬
narkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturun- Demi zat yang jiwa ada di
kan sebelumnya) dan mengha- tangan-Nya. Apa (yang kau
pus berlakunya (QS al-Maidah bawa) ini, sungguh aku aku da-
[5]: 48). tang dengan membawa sesuatu
yang suci lagi bersih? Jangan-
Yang dimaksud dengan lah kamu bertanya kepaada
lafadz muhaiminan ‘alaih di mereka tentang sesuatu, me-
dalam ayat tersebut adalah reka mengabarkan kepadamu
musyaithiran dan musallithan tentang sesuatu yan benar, lalu
(menundukkan dan mengua- kalian dustakan; atau tentang
sai). Kekuasaan al-Quran terha- sesuatu yang batil, lalu dusta-
dap kitab-kitab terdahulu ada- kamn; Seandainya saudaraku
lah penghapusan al-Quran ter- Musa masih hidup, tentu tidak

12 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


ada keleluasaan baginya kecua- daklah mendengar tentang aku
li mengikutiku (HR Ahmad dan seorang dari umat ini, baik dia
al-Bazzar --dengan lafadz Al Yahudi atau Nasrani, lalu ia mati
Bazzar-- dari Jabir). dan tidak mengimani risalah
yang aku bawa (Islam), kecuali
Di samping kedatangan termasuk penghuni neraka (HR
Islam menghapus berlakunya Muslim).
agama-agama yang sebe-
lumnya, Allah Swt secara sha- Walhasil, Islam adalah
rih (jelas) juga merintahkan satu-satunya agama yang be-
semua pemeluk Yahudi dan nar dan diridhai Allah Swt.
Nasrani untuk meninggalkan Seluruh umat manusia yang
agama-agama mereka dan diseru untuk memeluk Islam.
mengambil Islam sebagai aga- Mereka tidak diberi kebebasan
ma mereka. Barangsiapa yang memilih agama sesuai dengan
memenuhi tuntutan itu, berar- kehendak hawa nafsunya. Apa-
ti menjadi muslim, sedangkan bila setelah diajukan hujjah
bagi mereka yang tidak meng- baginya, namun tetap mem-
ikutinya, maka dikategorikan bangkang dari perintah ter-
sebagai orang kafir dan dian- sebut, maka ia dikategorikan
cam azab neraka yang amat sebagai orang kafir dan bagi-
pedih. Rasulullah juga bersab- nya akan dijatuhkan hukuman
da: yang amat pedih, yaitu neraka
َ jahannam. Adanya siksa dan
‫‌‌اَل‬،‫س ُم َح َّم ٍد ِب َي ِد ِه‬ ُ ‫َ«و َّال ِذي َن ْف‬ azab yang akan diberikan Allah
ُْ َ SWT kepada orang yang tidak
،‫َي ْس َم ُع ِبي ‌أ َح ٌد ِ‌م ْن َ‌ه ِذ ِه ‌اأْل َّم ِة‬ mau melaksanakannya, me-
َ ‫ َو َم‬،‫ص َران ٌّي‬ ْ َ ََ ََ
ِ ‫ود ٌّي واَل ن‬ ِ ‫واَل َي ُه‬
nunjukkan bahwa perintah ini
‫ات‬ termasuk perintah yang jazim
َّ ْ ُ َّ ْ َ
‫َول ْم ُيؤ ِم ْن ِبال ِذي أ ْر ِسل ُت ِب ِه ِإاَّل‬ (tegas dan pasti).[]
َّ ‫ص َحاب‬
»‫الن ِار‬ ْ ‫ان م ْن َأ‬ َ َ
ِ ِ ‫ك‬
Demi Allah yang jiwa Mu-
hammad ada di tangan-Nya, ti-

Islam adalah Satu-satunya Agama yang Benar dan Diridhai 13


Islam:
Aqidah dan Syariah

P
erkara yang diserukan da- mani atau mengingkari. Apabi-
lam Al Quran dan As Sun- la ia membenarkan dan meng-
nah, dapat diklasifikasikan imani perkara-perkara yang
menjadi dua macam. Pertama, dituntut untuk diimani, maka
perkara yang manusia ditun- ia digolongkan sebagai muk-
tut untuk membenarkan dan min (orang yang beriman), se-
mengimaninya. Seperti perka- baliknya jika mendustakan dan
ra tentang ke-Esa-an Allah, ke- mengingkarinya, maka ia digo-
beradaan malaikat beserta tu- longkan sebagai kafir (orang
gas-tugasnya, kitab-kitab yang yang ingkar). Ini berarti, aqi-
diturunkan-Nya, adanya para dah menjadi pembeda antara
nabi dan rasul beserta, peristi- orang mukmin dengan orang
wa hari kiamat yang akan ter- kafir. Aqidah menjadi pemba-
jadi, dan sebagainya. Manusia tas tegas yang memisahkan
dituntut untuk membenarkan antara orang mukmin dengan
dan mengimani semua perkara orang kafir.
tersebut. Perkara-perkara ini- Kedua, perkara yang manu-
lah yang disebut sebagai per- sia dituntut untuk mengamal-
kara aqidah. kannya, baik perkara itu untuk
Karena tuntutannya untuk dikerjakan, ditinggalkan, atau
dibenarkan dan diimani, maka diberikan pilihan untuk diker-
sikap manusia hanya ada dua jakan atau ditinggalkan. Perka-
kemungkinan, yakni: mengi- ra yang dituntut untuk dikerja-

14 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


kan seperti shalat, zakat, puasa, seperti melaksanakan perbu-
mengemban dakwah, mene- atan yang diwajibkan dan di-
rapkan hukum-hukum Islam sunnahkan atau meninggalkan
dalam semua lini kehidupan, perbuatan yang diharamkan
berjihad fi sabilillah, dan seba- dan dimakruhkan. Sedangkan
gainya. Perkara yang dituntut penyimpangan dan pelanggar-
untuk ditinggalkan seperti ber- an terhadap hukum yang telah
zina, melakukan riba, mencuri, ditetapkan --semisal mening-
menerapkan hukum-hukum galkan perkara yang wajib atau
kufur, dan sebagainya. Sedang- mengerjakan perkara yang ha-
kan perkara yang manusia di- ram-- menyebabkan dosa.
beri pilihan antara mengerja- Namun demikian, perbu-
kan atau meninggalkan, seper- atan yang bisa mendatangkan
ti bekerja sebagai petani, pada- pahala adalah perbuatan yang
gang, dokter, dan sebagainya. dilakukan oleh orang mukmin
Semua perkara tersebut ber- saja. Sedangkan perbuatan
kaitan dengan amal perbuatan yang dilakukan oleh orang
manusia. kafir sama sekali tidak menda-
Perkara-perkara inilah yang tangkan pahala. Amal perbu-
disebut sebagai perkara sya- atan mereka terhapus dan sia-
riah. Setiap perbuatan manu- sia. Allah Swt berfirman:
sia pasti memiliki satu status َۤ ٰ َّ
َّ َ
hukum di antara lima status ‫﴿ َوال ِذ ْي َن كذ ُب ْوا ِبا ٰي ِت َنا َوِلقا ِء‬
ۗ ُ َ َ ْٰ
‫ااْل ِخ َر ِة َح ِبط ْت ا ْع َمال ُه ْم َه ْل‬
hukum (yang dikenal dengan
sebutan al ahkâmul khamsah).
َ ُ ُ َ َّ
Hukum yang lima itu adalah:
wajib, sunnah, haram, makruh,
ࣖ ‫ُي ْج َز ْو َن ِااَّل َما كان ْوا َي ْع َمل ْون‬
dan mubah. ﴾ ١٤٧
Berbeda dengan perka-
ra aqidah yang berimplikasi Orang-orang yang mendus-
pada mukmin atau kafir, per- takan tanda-tanda (kekuasaan)
kara syariah ini berimplikasi Kami dan adanya pertemuan
pada pahala dan dosa. Pahala akhirat, sia-sialah amal mereka.
diberikan kepada orang yang Bukankah mereka (tidak) akan
melaksanakan hukum syara, dibalas, kecuali (sesuai dengan)

Islam: Aqidah dan Syariah 15


apa yang telah mereka kerjakan ». ‫ِب َها‬
(QS al-A’raf [7]: 147).
Bahwasanya Allah Ta’ala
Allah Swt juga berfirman: tidak mendzalimi seorang muk-
ُ َ min atas amalan kebaikan yang
‫﴿ َو َم ْن َّي ْرت ِد ْد ِم ْنك ْم َع ْن ِد ْي ِن ٖه‬ dia lakukan, Allah membalas ke-
َ‫َف َي ُم ْت َو ُه َو َكاف ٌر َف ُا ٰۤولىك‬ baikannya di dunia dan di akhi-
ِٕ ِ rat. Adapun orang kafir Allah
َْ ُّ ُ َ َ
‫َح ِبط ْت ا ْع َمال ُه ْم ِفى الدنيا‬ memberinya makanan (rizki) di

ْ ‫ااْلخ َرة ۚ َو ُا ٰۤول ِٕى َك َا‬


dunia sebagai balasan atas ke-
َّ ‫ص ٰح ُب‬ ْٰ َ
‫الن ۚ ِار‬ ِ ِ ‫و‬ baikannya, akan tetapi ketika
َ ٰ seorang di akhirat nanti, maka
﴾ ٢١٧ ‫ُه ْم ِف ْي َها خ ِل ُد ْون‬ kebaikannya tidak ada nilainya
lagi dan dia tidak mendapatkan
Barang siapa di antara kamu balasan apa-apa. (HR. Muslim)
yang murtad dari agamanya,
lalu dia mati dalam kekafiran, Menjelaskan hadits terse-
maka mereka itulah yang sia-sia but, Imam al- Nawawi berkata:
amalnya di dunia dan di akhirat, Para ulama telah berijma’ (ber-
dan mereka itulah penghuni ne- sepakat) bahwa seorang kafir
raka, mereka kekal di dalamnya setelah dia meninggal dunia,
(QS al-Baqarah [2]: 217). dia tidak mendapatkan paha-
la di akhirat dan tidak menda-
Rasulullah shallallahu ‘alai- patkan balasan atas amalan
hi wa sallam bersabda: kebaikan yang dia lakukan di
ً ْ ْ َ َ َّ
‫هللا ‌اَل َ‌يظ ِل ُم ُ‌مؤ ِم ًنا َ‌ح َس َنة‬
dunia.1 (Syarah Shohih Muslim,
‫« ِإن‬ 17/150).
ْ ُّ َ
‫ َو ُي ْج َزى ِب َها‬،‫الدن َيا‬ ‫ُي ْعطى ِب َها ِفي‬ Perbedaaan antara aqidah
dan syariah dapat digambar-
ْ َ َْ َ ْ
‫ َوأ َّما الكا ِف ُر ف ُيط َع ُم‬،‫ِفي اآْل ِخ َر ِة‬ kan sebagai berikut. Wajibnya
َ َ ‫ب َح َس َن‬ Shalat, puasa, haji, jihad, dan
‫هلِل ِفي‬ِ ِ ‫ات ما ع ِم َل ِب َها‬ ٍ potong tangan bagi pencuri
َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُّ ِ
‫ حتى ِإذا أف�ضى ِإلى‬،‫الدنيا‬ 1 an-Nawawi, al-Minhâj Syarh Muslim ibn
َ ُ َ ْ
‫اآْل ِخ َر ِة ل ْم َتك ْن ل ُه َح َس َن ٌة ُي ْج َزى‬
al-Hajjaj, vol. 17 (Beirut: Dar Ihya` al-Turats
al-‘Arabiyy, tt), 150

16 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


merupakan hukum syara’. Pem- da), baik qath’i al-tsubût (pasti
benaran terhadap keberadaan sumbernya) maupun qath’iy al-
hukum-hukum tersebut dari dalâlah (pasti penunjukannya),
Allah swt termasuk perkara aki- sebagaimana dalam firman Al-
dah. Pengharaman riba, zina, lah Swt:
dan membunuh jiwa tak ber- َ ّ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َّ َ
dosa adalah hukum syara’. Se- ‫الرٰبوا اَل‬ ِ ‫﴿ ال ِذين يأكلون‬
َّ َ َّ َ
‫َي ُق ْو ُم ْون ِااَّل ك َما َي ُق ْو ُم ال ِذ ْي‬
dangkan pembenaran bahwa
hukum tersebut dari Allah Swt
ٰ ّۗ َ ْ َ ُ ٰ ْ َّ ُ ُ َّ َ َ َ
termasuk perkara aqidah. Begi-
‫س ذ ِل َك‬ ‫يتخبطه الشيطن ِمن امْل‬
tulah seterusnya.
Bahwa perkara aqidah ber-
ۘ ٰ ّ ِ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ َّ ْٓ ُ َ ْ ُ َّ َ
‫الربوا‬ ‫ِبانهم قالوا ِانما البيع ِمثل‬
implikasi pada status mukmin ۗ ٰ ِ ّ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ّٰ َّ َ َ َ
dan kafir, sementara dalam ‫الربوا‬ ِ ‫واحل ۤهّٰللا البيع َوحرم‬
ٌ َ
perkara syariah berimplikasi
pada pahala dan dosa dapat ‫ف َم ْن َجا َء ٗه َم ْو ِعظة ِّم ْن َّرِّب ٖه‬
َ ٓ َ َۗ َ ََ ْ َ
dilihat contoh berikut. Riba ‫فان َت ٰهى فل ٗه َما َسلف َوا ْم ُر ٗه ِالى‬
adalah perbuatan yang status
hukumnya haram. Karenanya, ُ‫ص ٰحب‬ ْ ‫ّٰهّٰللا ۗ َو َم ْن َع َاد َف ُا ٰۤول ِٕى َك َا‬
ِ
siapa pun yang mengerjakan- َ‫َّ ُ ْ ْ َ ٰ ُ ْ ن‬
nya --baik mukmin atau kafir--, ﴾ ٢٧٥ ‫الن ِار ۚ هم ِفيها خ ِلدو‬
akan mendapatkan dosa besar.
Sedangkan, jika ia meyakini Orang-orang yang mema-
bahwa perbuatan riba itu ber- kan (bertransaksi dengan) riba
hukum mubah, maka disebab- tidak dapat berdiri, kecuali se-
kan keyakinan tersebut bisa perti orang yang berdiri sempo-
menyebabkannya keluar dari yongan karena kesurupan se-
Islam alias kafir. Status kafir itu tan. Demikian itu terjadi karena
tidak disebabkan karena me- mereka berkata bahwa jual beli
ngerjakan riba, namun karena itu sama dengan riba. Padahal,
pengingkarannya terhadap Allah telah menghalalkan jual
haramnya riba yang ditunjuk- beli dan mengharamkan riba.
kan oleh al-Qur’an dan al-Sun- Siapa pun yang telah sampai
nah secara qath’iy (pasti, tidak kepadanya peringatan dari Tu-
memungkinkan alternatif gan- hannya (menyangkut riba), lalu

Islam: Aqidah dan Syariah 17


dia berhenti sehingga apa yang (QS al-Baqarah [2]: 278-279).
telah diperolehnya dahulu men-
jadi miliknya dan urusannya Bahwa orang yang te-
(terserah) kepada Allah. Siapa rus-menerus meyakini riba itu
yang mengulangi (transaksi halal terjatuh dalam kekufuran
riba), mereka itulah penghuni juga banyak dijelaskan para
neraka. Mereka kekal di dalam- ulama mu’tabar. Ketika Allah
nya (QS al-Baqarah [2]: 275). Swt berfirman:
ٰ َّ ُ ّٰ ‫َي ْم َح ُق‬
Juga firman Allah Swt: ‫الص َدق ِت‬ ‫الرٰبوا َو ُي ْرِبى‬
ّ ‫هّٰللا‬
َ‫﴿ ٰٓي َا ُّي َها َّالذ ْي َن ٰا َم ُنوا َّات ُقوا ّٰهّٰللا‬ ْ َ َّ َ َّ ُ ِ ُّ ُ َ ُ ّٰ َ
ِ ‫ۗ وهّٰللا اَل ي ِحب كل كف ٍار ا ِثي ٍم‬
ُ ّ ‫َو َذ ُر ْوا َما َب ِق َي ِم َن‬
‫الرٰب ٓوا ِا ْن ك ْن ُت ْم‬
ِ Allah menghilangkan (ke-
ُْ َ ْ َ ْ َّ ْ َ ْ berkahan dari) riba dan menyu-
‫ ف ِان لم تفعلوا‬٢٧٨ ‫ ُّمؤ ِم ِن ْي َن‬burkan sedekah. Allah tidak me-
ّٰ َ ّ
‫هّٰللا َو َر ُس ْوِل ٖ ۚه‬ َ ْ ُ َ ْ َ nyukai setiap orang yang sangat
ِ ‫ فأذنوا ِبح ْر ٍب ِمن‬kufur lagi bergelimang dosa (QS
ۚ ُ َ ُ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ al-Baqarah [2]: 276).
‫س ا ْم َو ِالك ْم‬ ‫وِان تبتم فلكم رءو‬
َ َْ ُ َ َ ْ َ َ
﴾ ٢٧٩ ‫اَل تظ ِل ُم ْون َواَل تظل ُم ْون‬ Dalam ayat tersebut dise-
butkan bahwa Allah Swt tidak
Wahai orang-orang yang menyukai kuffâr (orang-orang
beriman, bertakwalah kepa- kafir). Hal itu dinyatakan sete-
da Allah dan tinggalkan sisa lah ancaman terhadap pelaku
riba (yang belum dipungut) jika riba. Menjelaskan ayat terse-
kamu orang-orang mukmin. but, al-Baidhawi berkata:
Jika kamu tidak melaksana-
َ ُ
kannya, ketahuilah akan terja- ‫(ك َّل ك َّف ٍار) مصر على تحليل‬
di perang (dahsyat) dari Allah
dan Rasul-Nya. Akan tetapi, jika ‫املحرمات‬
kamu bertobat, kamu berhak
atas pokok hartamu. Kamu ti- (Setiap orang-orang ka-
dak berbuat zalim (merugikan) fir), orang yang tidak berhenti
dan tidak dizalimi (dirugikan) menghalalkan hal-hal yan diha-

18 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


ramkan.2 jelas-jelas diharamkan Allah
Muhammad al-Khathib Swt. ketika ada orang yang
al-Syirbini juga berkata: meyakini perbuatan yang di-
َ ُ َ ُ َّ َ haramkan secara qath’i seba-
:‫ أي‬,﴾‫هَّللا اَل ُي ِح ُّب ك َّل ك َّف ٍار‬ ‫﴿و‬ gai perbuatan halal, maka dia
telah kafir. Al-Hafizh Ibnu Hajar
ّ
‫املحرمات‬ ‫مصر على تحليل‬ ّ al-Asqalani berkata:
ّ
‫اس َت َح َّل َما ُه َو َح َر ٌام كمن يحلل الربا‬
ْ ‫َو َمن‬
ِ
)Orang yang sangat ingkar ََ َ َ ْ ْ
atau kafir), yakni: orang yang
‫اإْلجم ِاع كفر‬ِ ‫ِب‬
terus-menerus menghalalkan Barangsiapa yang mengha-
perkara yang diharamkan, se- lalkan sesuatu yang haram se-
perti orang yang menghalalkan cara ijma’ dia telah kafir.5
riba.3 Pernyataan yang sama juga
Penjelasan yang sama juga dikemukakan oleh Abdurrah-
dikemukakan oleh banyak mu- man al-Jaziri dalam al-Fiqh
fassir lainnya, seperti al- Ismail ‘alâ Madzâhib al-Arba’ah dan
Haqqi, Abu al-Su’ud, Ibnu ‘Aji- al-Syaukani dalam Nayl al-Awt-
bah, dan lain-lain.4 hâr.6 Al-Qadhi ‘Iyadh dalam al-
Demikian pula dengan Syifâ bi Ta’rîf al-Huqûq al-Must-
perbuatan dosa lainnya yang hafâ berkata:
ُ َْ َ ُْ ْ
2 al-Baidhawi, Anwâr al-Tanzîl wa Asrâr al- ‫أج َمع امْل ْس ِل ُمون َعلى تك ِفير ك ّل‬
Ta`wîl, vol. 1, 162
ُ َ َ
3 al-Syirbini, al-Sirâj a-Munîr fî al-I’ânah
‫اس َت َح ّل الق ْتل أو ش ْرب‬ ْ ‫من‬
ِ
َّ َ
‘Alâ Ma’rifah Ba’dhi Ma’ânî Kalâm Rabbinâ
al-Hakîm al-Khabîr, vol. 1 (Kairo: Mathba’ah
‫الزنا ِم َّما َح ّرم هَّللا َب ْعد‬
ّ ‫الخ ْمر أو‬
Bulaq, tt), 184
4; Ismail Haqqi, Rûh al-Bayân, vol. 1 (Beirut: 5 Ibnu Hajar al-Asqalani, vol. 10 (Beirut: Dar
Dar al-Fikr, tt), 436; Abu Su’ud, Irsyâd al-‘Aql al-Ma’rifah, 1379 H), 66
al-Salîm ilâ Mazâyâ al-Kutâb al-Karîm, vol. 1,
267; Ibnu ‘Ajibah, al-Bahr al-Madîd fî Tafsîr 6 al-Jaziri, al-Fiqh ‘alâ Madzâhib al-Arba’ah,
al-Qur`ân al-Majîd, vol. 1 (Kairo: Dotir Hasan vol. 5 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2003),
Abbas Zaki, 1999), 310, 26; al-Syaukani, Nayl al-Awthâr, vol.

Islam: Aqidah dan Syariah 19


ْ
‫ِعل ِمه ِب َت ْح ِر ِيمه‬ dak ada perbedaan tentangnya,
maka dikafirkan.8
Kaum Muslimin sepakat Namun jika tidak sampai
atas pengkafiran semua orang menghalalkan yang haram
yang menghalalkan membu- atau mengharamkan yang ha-
nuh, minum khamr, atau berzi- lal, maka tidak mengeluarkan
na yang termasuk diharamkan pelakunya dari iman. Al-Imam
Allah Swt setelah mengetahui al-Husain ibnu Mas’ud rahima-
haramnya perbuatan tersebut.7 huL-lâh berkata:
Demikian pula Ibnu Quda- ُْْ َ َ ُّ ‫َّات َف َق َأ ْه ُل‬
mah, juga berkata: ‫الس َّن ِة َعلى أ َّن امْلؤ ِم َن‬
ُ َ َّ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ‫َاَل َي ْخ ُر ُج َعن اإل‬
‫�ش ْي ٍء أ ْج ِم َع‬ ‫ومن اعتقد ِحل‬ ‫اب‬ ِ ‫ك‬ ‫ت‬
ِ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ِ ِ ِ ِ‫ان‬ ‫يم‬
ْ َ َ َ ْ‫�ش ْيء م َن ْال َك َبائر إ َذا َل ْم َي ْع َتقد‬ َ
‫ َوظ َه َر ُحك ُم ُه َب ْي َن‬،‫َعلى ت ْح ِر ِيم ِه‬ ِ ِ ِِ
َ
ِ ٍ
َ
ُ ُّ َ
‫ َو َزال ْت الش ْب َهة ِف ِيه‬،‫امْل ْس ِل ِم َين‬
ُْ ،‫ َو ِإذا َع ِم َل ش ْي ًئا ِم ْن َها‬،‫اح َت َها‬ َ ‫إ َب‬
ِ
ََ ْ ُ ‫ل ُّلن‬ ُ َّ َ ُ َ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ َ
‫ كل ْح ِم‬،‫وص ال َوا ِر َد ِة ِف ِيه‬ ِ ‫ص‬ ِ ‫ اَل يخلد ِفي‬،‫فمات قبل التوب ِة‬
ْ َ َّ
ُ
َ َ َ ْ ََ َّ َ
،‫ وأشب ِاه هذا‬،‫الزنى‬
ْ ْ ‫ َب ْل‬،‫ ك َما َج َاء ِب ِه ال َح ِديث‬،‫الن ِار‬
ِ ‫ َ و‬،‫ال ِخن َ ِز ِير‬ َ َ َّ َ َ ُ
ُ َ
‫ ك ِّف َر‬،‫ِم َّما اَل ِخاَلف ِف ِيه‬ ،‫ ِإ ْن ش َاء َعفا َع ْن ُه‬،‫هَّللا‬ ِ ‫هو ِإلى‬
ُ ُُ َ َ َ
Barangsiapa meyakini ha-
‫ ث َّم‬،‫َو ِإ ْن ش َاء َعاق َب ُه ِبق ْد ِر ذن ِوب ِه‬
َ َ ْ ََ َ
lalnya sesuatu yang telah di- ‫ ك َما َو َر َد‬،‫أ ْدخل ُه ال َج َّنة ِب َر ْح َم ِت ِه‬
sepakati keharamannya dan
‫الص ِام ِت ِفي‬ َّ ‫يث ُع َب َاد َة ْبن‬ َ
ِ ‫ِفي ح ِد‬
hukumnya telah jelas di antara ِ ْ
kaum Muslimin, tidak ada kesa-
maran tentangnya karena ada- .‫ال َب ْي َع ِة‬
nya nash-nash yang menyebut-
Ahlus Sunnah telah sepakat
kannya seperti daging babim
bahwa seorang mukmin tidak­
zina, dan semacamnya, yang ti-
lah keluar dari iman dengan
mengerjakan dosa besar apa-
7 al-Qadhi ‘Oyadh, al-Syifâ bi Ta’rîf al-Huqûq
al-Musthafâ, vol. 2 (Beirut: Dar al-Fikr, 1988), 8 Ibnu Qudamah, al-Mughni, vol. 9 (Kairo:
287 Maktabah al-Qahirah, 1968), 11

20 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


bila tidak meyakini kebolehan-
nya. Apabila ia mengerjakan
sesuatu dari dosa tersebut, lalu
mening­gal dan tidak bertaubat
darinya, tidaklah kekal di da-
lam neraka sebagaimana da-
lam hadits, na­mun perkaranya
kembali kepada Allah Swt. Jika
Allah Swt menghen­ daki, Dia
akan mengampuninya. Dan jika
Allah menghendaki, Dia akan
mengadzabnya sesuai dengan
kadar dosa yang dilakukannya
lalu dimasukkan ke dalam surga
dengan rohmat-Nya, sebagai-
mana diterangkan dalam Hadi-
ts Ubadah bin al-Shanit tentang
bai’ah.9
Dari uraian di atas, jelaslah
bahwa Islam adalah din yang
kandungannya berisi aqidah
dan syariah. Iman dan amal
(perbuatan). Iman atau aqidah
merupakan perkara ushul (po-
kok dan mendasar), sedangkan
amal perbuatan atau perkara
syariah adalah perkara furu’
(cabang) yang berpangkal
pada aqidah.[]

9 al-Baghawi, Syarh al-Sunnah, vol. Vol. 1


(Damaskus: al-Maktab al-islamiyy, 1983), 130

Islam: Aqidah dan Syariah 21


22 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah
Aqidah Islam

A
qidah Islam adalah iman man pada apa (Al-Qur’an) yang
kepada Allah, malai- diturunkan kepadanya dari Tu-
kat-malaikat-Nya, ki- hannya, demikian pula orang-
tab-kitabNya, rasul rasulNya, orang mukmin. Masing-masing
hari kiamat, qadha dan qadar beriman kepada Allah, ma-
baik buruknya dari Allah Swt. laikat-malaikat-Nya, kitab ki-
dalil tentang enam perkara tab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.
yang wajib diimani itu sangat (Mereka berkata,) “Kami tidak
banyak. Di antaranya adalah membeda-bedakan seorang
firman Allah Swt: pun dari rasul-rasul-Nya.” Mere-
َ ka juga berkata, “Kami dengar
ُْ ٓ َّ ‫﴿ ٰا َم َن‬
‫الر ُس ْو ُل ِب َما ان ِز َل ِال ْي ِه‬ dan kami taat. Ampunilah kami,
ٰ ُ َۗ ْ ُ ْ
‫ِم ْن َّرِّب ٖه َوامْلؤ ِم ُن ْون ك ٌّل ا َم َن‬
wahai Tuhan kami. Hanya ke-
pada-Mu tempat (kami) kemba-
َ ُ َ ٰۤ ّٰ
‫اهّٰلل َو َمل ِٕىك ِت ٖه َوك ُت ِب ٖه َو ُر ُس ِل ٖ ۗه اَل‬
li.” (QS al-Baqarah [2]: 285).
ِ ‫ب‬
ُْ َ َ ُ ُّ ْ ّ َ َ َ ْ َ ُ ّ َ ُِ
‫نف ِرق بين اح ٍد ِمن رس ِل ٖه ۗ وقالوا‬ Juga firman Allah Swt:
ُ َ َ
‫اهّٰلل َس ِم ْع َنا َواط ْع َنا غ ْف َر َان َك َرَّب َنا‬ ِ
ّٰ ْ ُ ٰ ْٓ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫﴿ يايها ال ِذين امنوا ا ِمنوا ِب‬
َ ْ َ َ
﴾ ٢٨٥ ‫َو َر ُس ْوِل ٖه َو ْال ِك ٰت ِب َّال ِذ ْي َن َّز َل َعلى َوِال ْيك امْل ِصي ُر‬
ْ ٰ
Rasul (Muhammad) beri- ‫ب ال ِذي انزل ِمن‬
ْ َ َ ْ َ ْٓ َّ ‫َر ُس ْوله َو ْالك ٰت‬
ِ ِ ِٖ

Aqidah Islam 23
َ ٰۤ َ َ ّٰ ْ ُ ْ َّ ْ َ َ ُ ْ َ seseorang dan memisahkan-
‫اهّٰلل ومل ِٕىك ِت ٖه‬
ِ ‫قبل ۗومن يكفر ِب‬
ْ‫ااْلخر َف َقد‬ ْٰ َْْ َ ُ َُ َُُ nya dari Islam. Islam itu harus
ِ ِ ‫وكت ِب ٖه و ًرس ِل ٖه واليو ِم‬ utuh, tidak diimani sebagian
ٰ َ َّ َ
﴾ ١٣٦ ‫ضلاًل ۢ َب ِع ْي ًدا‬
dan diingkari sebagian lainnya.
‫ضل‬ Allah Swt berfirman:
ْ ْ ‫﴿ َا َف ُت ْؤم ُن ْو َن ب َب‬
Wahai orang-orang yang
‫ض ال ِك ٰت ِب‬ ‫ع‬ ِ ِ
beriman, tetaplah beriman ke-
pada Allah, Rasul-Nya (Nabi
ُۤ َ َ َ ِ َ ۚ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ
Muhammad), Kitab (Al-Qur’an)
‫ض فما جزاء‬ ٍ ‫وتكفرون ِببع‬
َّ ُ
yang diturunkan kepada Ra- ‫َم ْن َّي ْف َع ُل ٰذ ِل َك ِم ْنك ْم ِااَّل ِخ ْز ٌي‬
ْ ْ ُّ َٰ ْ
‫الدن َيا َۚو َي ْو َم ال ِق ٰي َم ِة‬
sul-Nya, dan kitab yang Dia tu-
runkan sebelumnya. Siapa yang ‫وة‬
ِ ٓ ‫ِفى الحي‬
kufur kepada Allah, para malai- ُ ّٰ ‫اب َو َما‬
‫هّٰللا‬ ۗ ‫ُي َر ُّد ْو َن ِا ٰلى َا َش ِّد ْال َع َذ‬
kat-Nya, kitab-kitab-Nya, para ِ
َ ُ َ َ
rasul-Nya, dan hari Akhir sung- ﴾ ٨٥ ‫ِبغا ِف ٍل َع َّما ت ْع َمل ْون‬
guh dia telah tersesat sangat
jauh (QS an-Nisa [4]: 136) Apakah kamu beriman pada
sebagian Kitab (Taurat) dan ing-
Memeluk akidah Islam ber- kar pada sebagian (yang lain)?
arti beriman terhadap seluruh Maka, tidak ada balasan (yang
apa yang dibawa Rasulullah pantas) bagi orang yang berbu-
secara global dan beriman at demikian di antaramu, selain
terhadap apa yang telah dite- kenistaan dalam kehidupan du-
tapkan oleh dalil-dalil qath’iy nia dan pada hari Kiamat me-
(pasti) secara terperinci. Mene- reka dikembalikan pada azab
rima dengan penuh keridhaan yang paling berat. Allah tidak le-
dan berserah diri. Juga harus ngah terhadap apa yang kamu
diketahui bahwa hanya seke- kerjakan (QS al-Baqarah [2]: 85).
dar mengetahui saja tidaklah
cukup. Orang yang beriman se-
Mengingkari perkara ter- bagian dan ingkar sebagian
kecil yang telah ditetapkan se- lainnya adalah kafir. Allah Swt
cara yakin bahwa hal itu berasal berfirman:
dari Islam dapat mengeluarkan

24 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


ّٰ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َّ َّ
ِ ‫ ﴿ ِان ال ِذين يكف ُرون ِب‬man
‫اهّٰلل‬ al-Sa’di dalam tafsirnya
ُ َ َ َ berkata,
‫َو ُر ُس ِل ٖه َو ُي ِرْي ُد ْون ا ْن ُّيف ّ ِرق ْوا‬
ُ‫َم ْن كفر برسول فقد كفر َب ْي َن ّٰهّٰللا َو ُر ُسله َو َي ُق ْو ُل ْو َن ُن ْؤمن‬
ِ ِٖ ِ
َ‫ بل بالرسول َ ْ َّ َ ْ ُ ُ َ ْ ۙ َّ ُ ْ ُ ْ ن‬،‫بجميع الرسل‬
‫ض وي ِريدو‬ ٍ ‫ض ونكفر ِببع‬ ٍ ‫ِببع‬
ۙ ً ْ َ َ ٰ َ ْ َ ْ ُ َّ َّ ْ َ ‫الذي يزعم أنه به مؤمن‬
‫ان يت ِخذوا بين ذ ِلك س ِبياًل‬
ْٰ ٰۤ ُ
‫ اول ِٕى َك ُه ُم الك ِف ُر ْو َن َح ًّقا‬١٥٠ kepada Barangsiapa yang ingkar
ً‫ َۚو َا ْع َت ْد َنا ل ْل ٰكفرْي َن َع َذ ًابا ُّمه ْينا‬dia telahseorang rasul, sungguh
ingkar kepada seluruh
ِ ِ ِ ِ nabi. Bahkan termasuk rasul
﴾ ١٥١ yang diklaim bahwa dia beri-
man terhadanya.1
Sesungguhnya orang-orang
yang kufur kepada Allah dan Ibnu Katsir juga berkata:
rasul-rasul-Nya dan bermaksud
ََ َ ُ ُ َْْ َ
membeda-bedakan179) antara
(keimanan kepada) Allah dan
‫ود أ َّن َم ْن كف َر ِب َن ِب ّ ٍي‬ ‫وامْلقص‬
َ َ َ َ ْ َْ
rasul-rasul-Nya dengan menga- ‫ فق ْد كف َر ِب َسا ِئ ِر‬،‫ِم َن اأْلن ِب َي ِاء‬
takan, “Kami beriman kepada َ ‫ َفإ َّن ْاإْل َيم‬،‫اأْل ْنب َياء‬ َْ
‫ان َو ِاج ٌب‬ ِ
َ َ ُ َّ ِ ُ َ َ ِ َ ّ َ ِ ّ ُ
sebagian dan kami menging-
kari sebagian (yang lain),” serta ْ
‫ِبك ِل ن ِب ٍي بعثه هَّللا ِإلى أه ِل‬
bermaksud mengambil jalan
ْ َ ُ َ َْ
tengah antara itu (keimanan ‫ ف َم ْن َر َّد ن ُب َّوت ُه ِلل َح َس ِد‬،‫ض‬ ِ ‫ر‬ْ ‫اأْل‬
atau kekufuran) (QS. al-Nisa [4]:
150-151)
َّ‫الت َش ّهي َت َب َّي َن َأن‬ َّ َ َّ َ َ ْ َ
‫أ ِو العص ِبي ِة أ ِو‬
َ ْ ِ
ْ َ
Secara tegas ayat ini me- ‫ِإ َيمان ُه ِب َم ْن َآمن ِب ِه ِمن اأْلن ِب َي ِاء‬
َ َ
nyebut mereka sebagai orang َ
‫ ِإ َّن َما ُه َو َع ْن‬،‫س ِإ َيم ًانا ش ْر ِع ًّيا‬ َ ‫َل ْي‬
kafir. Penegasan ini menun-
jukkan bahwa ingkar terhadap َ ‫َغ َرض َو َه ًوى َو َع‬
‫ص ِب َّي ٍة‬
sebagian perkara aqidah, sama
ٍ
halnya dengan ingkar terha-
1 al-Sa’di, Taysîr al-Karîm al-Rahmân (tt:
dap keseluruhan. Abdurrah-
Muassasah al-Risalah, 2000), 212

Aqidah Islam 25
Biapa pun yang ingkar ke- dan Nabi Isa as, namun meng-
pada seorang rasul, berarti dia ingkari Nabi Muhammad saw.
telah kafir terhadap seluruh Kendati mengaku beriman
nabi. Sebab, keimanan wajib kepada Allah Swt dan sebagi-
terhadap semua nabi yang diu- an rasul-Nya, mereka semua
tus kepada manusia. Barangsia- dinyatakan ayat ini sebagai
pa yang menolak kenabiannya orang-orang yang kafir kepada
karena iri dengki, ashabiyyah, Allah Swt dan rasul-rasul-Nya.
dan hawa nafsu, jelaslah bah- Berkenaan dengan kufurnya
wa imannya kepada nabi yang orang yang mengingkari Nabi
diimani bukanlah iman yang Muhammad saw sebagai nabi
syar’i. Imannya didasarkan ke- merupakan hal yang disepa-
pada tendensi, hawa nafsu, dan kati. Al-Imam al-Qurthubi ber-
ashabiyyah.2 kata:
Dengan demikian, sese-
orang dapat dikatagorikan ‫وحد هللا تعالى‬َّ ‫َأ َال َت َرى َّأن من‬
sebagai Mukmin ketika dia
‫ صلى هللا عليه‬- ‫بالنبي‬ ّ ‫ولم يؤمن‬
mengimani aqidah Islam seca- ِ
ra keseluruhan, tanpa ada yang ُ ُ ُ
diingkari. Sebaliknya ketika
‫ لم ينفعه إيمانه باهلل‬،- ‫وسلم‬
ada perkara aqidah yang diing- ‫ وكان من‬،‫توحيد ُه‬ ُ ‫ وال‬،‫تعالى‬
kari, semua maupun sebagian,
maka dia terkatagori sebagai
ّ
.‫القطعي‬ ‫باإلجماع‬ ‫الكافرين‬
ِ ِ
kafir.
Bertolak dari paparan di Tidakkah kamu lihat orang
atas, maka jelaslah pemeluk yang mentauhidkan Allah Swt
agama Yahudi Yahudi menga- namun tidak mengimani Nabi
ku beriman kepada Nabi Musa saw, maka keimanannya ke-
as dan Taurat, namun meng- pada Allah Swt dan tauhidnya
ingkari Nabi Isa as dan Nabi tidak bermanfaat, dan dia ter-
Muhammad saw. Demikian masuk orang-orang kafir berda-
pula orang Nasrani mengaku sarkan ijmak yang qath’i.3
beriman kepada Nabi Musa asa
3 al-Qurthubi, al-Mufhim limâ Asyakala minn
2 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur`ân al-‘Azhîm,vol. 8 Talkhîsh Kitâb Muslim, vol. 1 (Damaskus: Dar
(Beirut: Dar Thayyibah, 1999), 445 Ibnu Katsir, 1996), 291

26 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Demikian pula orang yang
meyakini sekularisme, yakni
Aqidah yang meyakini keha-
rusan pemisahan agama dari
kehidupan atau pemisahan
agama dari negara. Sebab, Is-
lam tidak hanya menerangkan
perkara Aqidah dan pengatur-
an ibadaah, namun seluruh as-
pek kehidupan.
Iman terhadap al-Quran,
misalnya, harus bersifat total.
Ayat yang mewajibkan hukum-
an jilid bagi pezina, (QS al-Nur
[24]: 2), potong tangan bagi
pencuri (QS al-Maidah [5]: 38),
dan qishash dalam pembunuh-
an tak berdosa (QS al-Baqarah
[2]: 178), harus diimani sebagai-
mana ayat yang memerintah-
kan shalat, zakat, (QS al-Baqa-
rah [2]: 43), dan puasa (QS
al-Baqarah [2]: 183). Demikian
pula dengan ayat yang mewa-
jibkan jihad (QS al-Baqarah [2[:
216), menerapkan hukum Allah
(QS al-Maidah [5]: 49), dan me-
naati ulil amri yang muslim (QS
al-Nisa’ [4]: 59), juga harus dii-
mani sebagaimana ayat yang
mewajibkan ayat yang meng-
haramkan bangkai, darah, dan
daging babi QS al-Maidah [5]:
3), dan seterusnya.[]

Aqidah Islam 27
Mukmin dan Kafir

B
erdasarkan aqidah, manu- Kedua golongan tersebut
sia terbelah menjadi dua keadaannya sangat kontras.
golongan, yakni orang- balasan bagi orang-orang kafir.
orang kafir dan orang-orang Hal itu dengan jelas disebut-
Mukmin. Orang-orang yang kan dalam firman Allah Swt;
mengimani aqidah Islamiyyah َ َ َّ
disebut sebagai Mukmin. Se- ‫﴿ ِا َّن ال ِذ ْي َن ك َف ُر ْوا ِم ْن ا ْه ِل‬
َ ْ ُْ ْ
‫ال ِك ٰت ِب َوامْلش ِر ِك ْي َن ِف ْي ن ِار َج َه َّن َم‬
baliknya yang mengingkari,
mendustakan, dan menolak-
َ ٰۤ ُ ۗ ٰ
nya, baik sebagian maupun se-
luruhnya, terkatagori sebagai
‫خ ِل ِد ْي َن ِف ْي َها اول ِٕى َك ُه ْم ش ُّر‬
ُ ٰ َّ ۗ ْ
golongan kafir. Dua golongan ‫ ِا َّن ال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا َو َع ِملوا‬٦ ‫ال َب ِرَّي ِة‬
manusia itu disampaikan dise- ۗ َّ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ٰۤ ُ ٰ ّٰ
butkan dalam fiman Allah Swt: ‫الص ِلح ِت اول ِٕىك هم خير الب ِري ِة‬
ْ َ ُ ّٰ َ َ ْ ُ ُ َۤ َ
ٌ‫ جزاؤه ْم ِعند َ ِّرب ِه ْم جنت عد ٍن ُه َو َّال ِذ ْي َخ َل َق ُك ْم َف ِم ْن ُك ْم َكا ِفر‬٧
ٌۗ ْ ُّ ْ ُ ْ َّ ‫ااْل ْن ٰه ُر ٰخ ِل ِد ْي َن‬ َْ َ ْ َ ْ ْ ْ َ
‫و ِمنكم مؤ ِمن‬ ‫تج ِري ِمن تح ِتها‬
‫ض ْوا‬ ُ ّٰ ‫ف ْي َه ٓا َا َب ًدا َۗر�ض َي‬
ُ ‫هّٰللا َع ْن ُه ْم َو َر‬
Dialah yang menciptakan ِ ِ
ٗ َ َ ٰ
kamu, lalu di antara kamu ada ﴾ ٨ ࣖ ‫َع ْن ُه ۗ ذ ِل َك ِمِل ْن خ ِ�ش َي َرَّبه‬
yang kafir dan ada yang muk-
min (QS al-Taghabun [64]: 2). Sesungguhnya orang-orang

28 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


yang kufur dari golongan Ahlul- Fakhruddin al-Razi juga berka-
kitab dan orang-orang musyrik َّ َ ْ
ta, “Ketahuilah bahwa ‫ش ُّر الب ِري ِة‬
َ
(akan masuk) neraka Jahanam. (seburuk-buruknya makhluk)
Mereka kekal di dalamnya. merupakan kalimat yang pan-
Mereka itulah seburuk-buruk jang rinciannya. Mereka lebih
makhluk. Sesungguhnya orang- buruk daripada pencuri. Se-
orang yang beriman dan me- bab, mereka telah mencuri si-
ngerjakan kebajikan, mereka fat Nabi Muhammad saw dari
itulah sebaik-baik makhluk. Ba- kitab Allah Swt. Juga lebih bu-
lasan mereka di sisi Tuhannya ruk daripada penyamun atau
adalah surga ‘Adn yang meng- pembegal). Sebab, mereka
alir di bawahnya sungai-sungai. telah membegal di jalan kebe-
Mereka kekal di dalamnya se- naran atas makhluk. Bahkan
lama-lamanya. Allah rida ter- lebih buruk dari orang bodoh
hadap mereka dan mereka pun yang primitif. Sebab, kesom-
rida kepada-Nya. Itu adalah (ba- bongan yang disertai ilmu me-
lasan) bagi orang yang takut ke- rupakan kufur pembangkang-
pada Tuhannya (QS al-Bayyinah an. Tentu itu lebih buruk lagi.
[98]: 6-9). Dan ketahuilah, peringatan ini
menunjukkan bahwa ancaman
Dalam ayat disebutkan bagi ulama sû’ itu lebih besar
tiga balasan yang diterima daripada ancaman bagi siapa
oleh orang-orang kafir. Perta- pun.”1
ma, dinyatakan sebagai syar Predikat tersebut memang
al-bariyyah (seburuk-buruknya sesuai dengan fakta mereka.
makhuk). Hal ini dengan jelas Perangkat akal, pendengaran,
disebut dalam firman-Nya: dan penglihatan yang diberi-
ۗ َّ َ ْ ُّ َ ْ ُ َ ٰۤ ُ kan kepada mereka tidak di-
﴾ ‫﴿ اول ِٕىك هم شر الب ِري ِة‬ gunakan digunakan dengan
benar sehingga mereka berpe-
Mereka itulah sebu- rilaku seperti binatang ternak,
ruk-buruk makhluk (QS al-Bay- bahkan lebih sesat. Allah Swt
yinah [98]: 6-9). berfirman:

Menjelaskan ayat tersebut,


1 al-Razi, Mafâtîh al-Ghayb, vol. 32 , 347-348.

Mukmin dan Kafir 29


ْ َ َْ َ َ َ
‫ َولق ْد ذ َرأنا ِل َج َه َّن َم ك ِث ْي ًرا ِّم َن ال ِج ِ ّن‬jika kaum kafir itu disebut se-
َّ ُ َ ۖ ْ ْ َ bagai syarr al-dawâb (sebu-
‫س ل ُه ْم ُقل ْو ٌب اَّل َي ْف َق ُه ْو َن‬ ِ ‫ااْلن‬
ِ ‫ و‬ruk-buruk binatang). Allah Swt
ۖ َّ َ َ ۖ berfirman:
‫َّ َ ۤ ّ ْ َ ّٰ َّ ْ َ ِب َها َول ُه ْم ا ْع ُي ٌن اَّل ُي ْب ِص ُر ْو َن ِب َها‬ َ َّ
ِ ‫ِان ش َّر الدوا ِب ِعند‬
َ‫هّٰللا ال ِذين َو َل ُه ْم ٰا َذ ٌان َّاَّل َي ْس َم ُع ْو َن ب َه ۗا ُا ٰۤولىك‬
ِٕ ۤ ِ َۖ ْ ُ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ
ٰ ُ َ ْ َ ْ َ ‫ن‬ ‫كفروا فهم اَل يؤ ِمنو‬
‫ض ُّل ۗ اول ِٕى َك‬ َ ‫كااْلن َعام َب ْل ُه ْم ا‬
ِ
َ‫ُ ُ ْ ٰ ُ ْ ن‬ Sesungguhnya binatang
‫( هم الغ ِفلو‬makhluk) yang paling buruk
Dan sesungguhnya Kami di sisi Allah ialah orang-orang
jadikan untuk (isi neraka Jahan- yang kafir, karena mereka itu
nam) kebanyakan dari jin dan tidak beriman (QS al-Anfal [8]:
manusia, mereka mempunyai 55).
hati, tetapi tidak diperguna- Kedua, dimasukkan ke da-
kannya untuk memahami lam neraka. Hal ini dengan de-
(ayat-ayat Allah) dan mereka ngan jelas disebutkan dalam
َ َّ َ َ
mempunyai mata (tetapi) tidak firman-Nya: ‫ار ج َهنم‬ِ ‫( ِفي ن‬di ne-
dipergunakannya untuk melihat raka Jahannam). Neraka Jahan-
(tanda-tanda kekuasaan Allah), nam merupakan tempat yang
dan mereka mempunyai telinga paling buruk. disebut sebagai
(tetapi) tidak dipergunakannya bi’sa al-mashîr, seburuk-buruk
untuk mendengar (ayat-ayat tempat kembali (lihat al-Baqa-
Allah). Mereka itu sebagai bi- rah [2]: 126, al-Mulk [67]: 6); dan
natang ternak, bahkan mereka sâat mashîr[an], seburuk-buruk
lebih sesat lagi. Mereka itulah tempat kembali (lihat al-Nisa’
orang-orang yang lalai. (QS al- [4]: 97).
A’raf [7]: 179). Ketiga, mereka kekal di ne-
raka. Mereka tidak bisa keluar
Hidup mereka juga hanya dari sana selam-selamanya.
diisi dengan bersenang-senang Hal ini dengan jelas disebutkan
َ َ
dan makan seperti layaknya bi- dalam firman-Nya: ‫خ ِال ِدين ِف َيها‬
natang (lihat QS Muhammad (kekal di dalamnya). Mereka
[47]: 12). Tak mengherankan tidak bisa keluar darinya se-

30 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


ْ َ ٓ َ ٓ َّ ُ
lama-lamanya. Selain ayat ini, ‫كل َما ا َر ُاد ْوا ا ْن َّيخ ُر ُج ْوا ِم ْن َها ِم ْن‬
ada banyak ayat yang menga-
‫اب‬َ ‫َغ ّم ُاع ْي ُد ْوا ف ْي َها َو ُذ ْو ُق ْوا َع َذ‬
barkan tentang ini, seperti da- ِ ِ ٍ
lam firman Allah Swt:
ࣖ ‫ق‬ ْ‫ْال َحر‬
‫ي‬
َ َ َ َ َّ ِ ِ
‫َوال ِذ ْي َن كف ُر ْوا ل ُه ْم ن ُار َج َه َّن َۚم‬
َ ُ َ َ ٰ ُْ َ Setiap kali hendak keluar
‫�ضى َعل ْي ِه ْم ف َي ُم ْوت ْوا َواَل‬ ‫ اَل يق‬darinya (neraka) karena tersik-
ٰ َ ۗ َ ُ َ
‫ ُيخ َّفف َع ْن ُه ْم ِّم ْن َعذ ِاب َها كذ ِل َك‬sa, mereka dikembalikan (lagi)
ke dalamnya. (Kepada mereka
َ ُ َ
ۚ ‫ ن ْج ِز ْي ك َّل ك ُف ْو ٍر‬dikatakan,) “Rasakanlah azab
(neraka) yang membakar ini!”
Orang-orang yang kufur, (QS al-Hajj [22]: 22).
bagi mereka neraka Jahanam.
Mereka tidak dibinasakan hing- Patut dicatat, hukuman itu
ga mereka mati dan tidak di- berlaku kepada mereka ketika
ringankan dari mereka azabnya. mereka mati dalam keadaan
Demikianlah Kami membalas kafir. Allah Swt berfirman:
ُ َ َّ
setiap orang yang sangat kufur
(QS Fathir [35]: 36).
‫ِا َّن ال ِذ ْي َن ك َف ُر ْوا َو َمات ْوا َو ُه ْم‬
Juga firman Allah Swt: ّٰ ُ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ٰۤ ُ ٌ َّ ُ
‫هّٰللا‬
ِ ‫كف ۤار اول ِٕىك علي ِهم لعنة‬
َّ ‫ُيرْي ُد ْو َن َا ْن َّي ْخ ُر ُج ْوا م َن‬
‫الن ِار َو َما‬ ۙ َ َّ َ َ ٰ َ ْ َ
ِ ِ ١٦١ ‫اس ا ْج َم ِع ْي َن‬ َِ ‫وامْلل ِٕىك ِة والن‬
َ َ
ٌ‫ُه ْم ب ٰخرج ْي َن ِم ْن َها َۖول ُه ْم َعذاب‬ ُ َّ َ ٰ
ِِ ِ ‫خ ِل ِد ْي َن ِف ْي َها ۚ اَل ُيخفف َع ْن ُه ُم‬
‫ُّم ِق ْي ٌم‬ َ َ ُ ََْ
١٦٢ ‫اب َواَل ُه ْم ُي ْنظ ُر ْو َن‬ ‫العذ‬
Mereka ingin keluar dari Sesungguhnya orang-orang
neraka, tetapi tidak akan dapat kafir dan mereka mati dalam
keluar dari sana. Bagi mereka keadaan kafir, mereka itu men-
azab yang kekal (QS al-Maidah dapat laknat Allah, para malai-
[5]: 37). kat dan manusia seluruhnya.
Mereka kekal di dalamnya (lak-
Juga firman Allah Swt: nat). Tidak akan diringankan
azab dari mereka, dan mereka

Mukmin dan Kafir 31


tidak diberi penangguhan (QS dalam keadaan kafir. Mafhûm
al-Baqarah [2]: 161-162). mukhâlah-nya jika mereka mati
Hal ini juga dijelaskan da- tidak dalam kafir, namun dia
lam firman-Nya: telah bertaubat dan beriman,
ُ َ َّ
‫ِا َّن ال ِذ ْي َن ك َف ُر ْوا َو َمات ْوا َو ُه ْم‬
maka ketentuan tersebut tidak
berlaku. Jika mereka mau ber-
َ ََ ُ
‫ك َّف ٌار فل ْن ُّي ْق َب َل ِم ْن ا َح ِد ِه ْم‬ taubat dan mengadakan per-
baikan sebelum kematian tiba,
ْ َ َ َْ ْ ُ ْ ّ
‫ض ذ َه ًبا َّول ِو اف َت ٰدى ِب ٖ ۗه‬ ِ ‫ااْلر‬ ‫ِملء‬ kesempatan mendapatkan
َ َ ٌ ‫ُا ٰۤول ِٕى َك ل ُه ْم َعذ‬
ْ‫اب ا ِل ْي ٌم َّو َما ل ُهم‬ َ َ ampunan dan terbebas dari
azab neraka masih terbuka. Al-
ࣖ ‫ِّم ْن ّٰن ِص ِرْي َن‬ lah Swt berfirman:
ٰ ۢ َ َّ َّ
‫ِااَّل ال ِذ ْي َن ت ُاب ْوا ِم ْن َب ْع ِد ذ ِل َك‬
Sesungguhnya orang- َ َ ّٰ َّ َ ۗ ْ ُ َ ْ َ َ
orang yang kafir dan mati se- ‫هّٰللا غ ُف ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم‬ ‫واصلحوا ف ِان‬
dang mereka tetap dalam ke-
kafirannya, maka tidaklah akan Kecuali orang-orang yang
diterima dari seseorang dianta- taubat, sesudah (kafir) itu dan
ra mereka emas sepenuh bumi, mengadakan perbaikan. Kare-
walaupun dia menebus diri de- na sesungguhnya Allah Maha
ngan emas (yang sebanyak) itu. Pengampun lagi Maha Penya-
Bagi mereka itulah siksa yang yang (QS Ali Imran [3]: 89).
pedih dan sekali-kali mereka ti- Menjelaskan ayat ini,
dak memperoleh penolong (QS al-Syaukani berkata: “Ini men-
Ali Imran [3]: 91). jadi dalil diterimanya taubat
Dalam kedua ayat itu dise- orang murtad jika dia kembali
butkan ‫ار‬
َّ ُ ْ ُ َ
ٌ ‫( وماتوا وهم كف‬dan ُ ََ ke Islam dengan ikhlas, dan ti-
mereka mati dalan keadaan dak ada perbedaan tentang ini
kafir). Hal serupa serupa juga sejauh yang saya ingat.”2
diterangkan dalam QS al-Nisa’ Selain dua hal yang diberi-
[4]: 18, dan Muhammad [47]: takan dalam ayat di atas, hal la-
34. Ini menunjukkan bahwa innya yang ditimpakan kepada
mereka dilaknat dan dimasuk-
kan nereka ketika mereka mati 2 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 1 (Damaskus:
Dar Ibnu Katsir, 1994), 411

32 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


orang kafir adalah terhapusnya rah [2]: 216).
semua amal mereka. Allah Swt Sedangkan orang-orang
berfirman; beriman dan beramal shaleh
ٰ َ َّ ٰۤ ُ dinyatakan sebagai ‫خي ُر الب ِري ِة‬
َّ َ ْ َْ
‫اول ِٕى َك ال ِذ ْي َن ك َف ُر ْوا ِبا ٰي ِت َ ِّرب ِه ْم‬ (sebaik-baik makhluk). Predikat
ََ ُ َ َ َ ۤ َ
‫َوِلقا ِٕى ٖه ف َح ِبط ْت ا ْع َمال ُه ْم فاَل‬ tersebut memang juga sesuai
ْ َ ُ
‫ن ِق ْي ُم ل ُه ْم َي ْو َم ال ِق ٰي َم ِة َو ْزًنا‬
dengan fakta kehidupan me-
reka. Ketaatan dan ketunduk-
an mereka terhadap risalah
Mereka itu adalah orang- dari Allah Swt itu –agama dan
orang yang kufur terhadap ideologi terbaik bagi manusia--
ayat-ayat Tuhannya dan (kufur mengantarkan mereka menja-
pula terhadap) pertemuan de- di manusia terbaik. Mengenai
ngan-Nya. Maka, amal mereka rincian predikat manusia ter-
sia-sia dan Kami tidak membe- baik ini, banyak dijelaskan da-
rikan penimbangan terhadap lam beberapa Hadits. Misalnya
(amal) mereka pada hari Kiamat disebutkan:
(TQS al-Kahfi [18]: 105). َّ ْ َّ َ ُ َ
‫خ ْي ُرك ْم َم ْن ت َعل َم ال ُق ْر َآن َو َعل َم ُه‬
Berkaitan dengan terha-
pusnya semua amal orang- Sebaik-baik kalian adalah
orang kafir ini, di dunia dan yang mempelajari dan menga-
akhirat, amat banyak ayat yang jarkan al-Quran (HR al-Bukhari,
menjelaskannya. Selain ayat Abu Dawud).
ini, penegasan serupa juga di- Orang yang paling baik
sebutkan dalam QS Ali Imran Islamnya adalah yang paling
[3]: 22, al-Maidah [5]: 5, 53, al- baik akhlaknya. Dari Abdullah
A’raf [7]: 147, al-Taubah [9]: 17, bin Amru ra bahwa Rasulullah
69. Muhammad [47]: 9, 32 dll. saw bersabda:
ُُ ُ َ ُ ْ َ
Demikian juga orang yang se-
belumnya Muslim, lalu murtad
‫ِإ َّن ِم ْن أخ َي ِرك ْم أ ْح َس َنك ْم خل ًقا‬
dan mati dalam keadaan kafir, Sesungguhnya orang yang
semua amalnya akan terhapus paling baik dari kalian adalah
dan menjadi penghuni neraka yang paling baik akhlaknya (HR
selama-lamanya (QS al-Baqa- al-Bukhari).

Mukmin dan Kafir 33


Manusia terbaik adalah da mereka pun tempat terbaik,
manusia yang paling banyak yakni surga. Dalam al-Quran,
bacaan al-Qurannya, paling surga disebut sebagai tempat
takwa, memerintahkan yang menetap dan tempat kediam-
makruf, melarang yang mun- an terbaik. Allah Swt berfirman:
َ َ َ
‫َح ُسن ْت ُم ْس َتق ًّرا َّو ُمق ًاما‬
kar, dan menyambung silatur-
rahim (HR Ahmad).
Orang yang beriman dan Sebaik-baik tempat mene-
menjalankan amar ma’ruf nahi tap dan tempat kediaman (QS
munkar juga disebut sebagai al-Furqan [25]: 76).
umat terbaik. Allah Swt berfir- Juga disebut sebagai nege-
man; ri paling baik. Allah Swt berfir-
‫اس‬ َّ ‫ُك ْن ُت ْم َخ ْي َر ُا َّمة ُا ْخر َج ْت ل‬
‫لن‬ man:
ِ ِ ِ ٍ ْ ۙ ُْ َ
َ َ َ
‫تأ ُم ُر ْو َن ِبامْل ْع ُر ْو ِف َوت ْن َه ْون َع ِن‬
َْ ‫َول ِن ْع َم َد ُار امْل َّت ِق ْي َن‬
ٰ َ ّٰ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ
‫اهّٰلل ۗ َول ْو ا َم َن‬ ِ ‫امْلنك ِر وتؤ ِمنون ِب‬ Sebaik-baik tempat bagi
orang-orang bertakwa (QS al-
َّ َ َ ََ ٰ ْ ُ َْ
‫ان خ ْي ًرا ل ُه ْم ۗ ِم ْن ُه ُم‬ ‫اهل ال ِكت ِب لك‬ Nahl [16]: 30).
َ‫ْ ُ ْ ُ ْ َن َ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ ٰ ُ ْ ن‬ Balasan yang diberikan itu
‫امْلؤ ِمنو واكثرهم الف ِسقو‬ dinyatakan sebagai pahala pa-
ling baik. Allah Swt berfirman:
Kamu (umat Islam) adalah ۗ ْ َ
umat terbaik yang dilahirkan ‫َو ِن ْع َم ا ْج ُر ال ٰع ِم ِل ْي َن‬
untuk manusia (selama) kamu
menyuruh (berbuat) yang ma- Sebaik-baik pahala bagi
kruf, mencegah dari yang mung- orang yang beramal (QS Ali Im-
kar, dan beriman kepada Allah. ran [3]: 136).
Seandainya Ahlulkitab beriman, Allah Swt juga berfirman:
tentulah itu lebih baik bagi me- ََ َ ُۗ َ َّ َ ْ
reka. Di antara mereka ada yang ࣖ ‫اب َو َح ُسن ْت ُم ْرتف ًقا‬ ‫ِنعم الثو‬
beriman dan kebanyakan mere-
ka adalah orang-orang fasik (QS Sebaik-baik pahala dan
Ali Imran [3]: 110). tempat istirahat yang paling in-
Sebagai makhluk terbaik, dah (QS al-Kahfi [18]: 31).[]
balasan yang diberikan kepa-

34 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Mukmin dan Kafir 35
Keterikatan
terhadap Hukum
Syara’ merupakan
Konsekuansi Aqidah

S
ebagaimana telah dijelas- di dalam al-Qur’an maupun
kan sebelumnya, ajaran al-Sunnah bahwa keimanan
Islam berintikan aqidah haruslah diejawantahkan da-
dan syariah. Atau dalam ba- lam bentuk amal perbuatan.
hasa al-Quran, disebut iman Dengan kata lain, keiman-
dan amal shaleh. Meskipun di an mengharuskan adanya
antara keduanya terdapat per- penerimaan total terhadap
bedaan, namun keduanya me- hukum-hukum Allah serta
miliki keterkaitan yang tidak kesanggupan untuk mengi-
bisa dipisahkan. Sebab, iman katkan dirinya dengan syariat
atau aqidah merupakan perka- Islam dalam semua aspek ke-
ra ushul (pokok dan mendasar), hidupan. Allah SWT berfirman:
sedangkan amal perbuatan
َ ْ َ ُْ َ َ َ َ
atau syariah adalah perkara ‫ان ِمِلؤ ِم ٍن َّواَل ُمؤ ِم َن ٍة ِاذا‬ ‫﴿ وما ك‬
ُ َ َ ٓ ُ َ ‫َق‬
‫هّٰللا َو َر ُس ْول ٗه ا ْم ًرا ا ْن َّيك ْو َن‬
ُ ّٰ ‫�ضى‬
furu’ (cabang) yang berpangkal
pada aqidah. Bagaikan pohon,
َ ُ ْ َ
syariah adalah buah yang kelu-
ar dari aqidahnya. Maka, mela-
‫ل ُه ُم ال ِخ َي َرة ِم ْن ا ْم ِر ِه ْم َۗو َم ْن‬
kukan dan menerapkan syariat ‫ض َّل‬ َ ‫هّٰللا َو َر ُس ْو َل ٗه َف َق ْد‬ َ ّٰ ‫َّي ْعص‬
Islam dalam amal perbuatan ۗ ً ْ ُّ ِ ً ٰ َ
merupakan bukti dan konseku- ﴾ ٣٦ ‫ضلاًل م ِبينا‬
ensi logis keimanan.
Tidak sedikit dinyatakan Tidaklah pantas bagi muk-

36 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


min dan mukminat, apabila Al- mereka ialah ucapan:”Kami
lah dan Rasul-Nya telah mene- mendengar dan kami taat”. Dan
tapkan suatu ketentuan, akan merekalah orang-orang yang
ada pilihan (yang lain) bagi beruntung (QS al-Nur [24: 51).
mereka tentang urusan mereka.
Siapa yang mendurhakai Allah Karakter ini bertolak be-
dan Rasul-Nya, sungguh dia te- lakang dengan sikap orang-
lah tersesat dengan kesesatan orang munafik. Orang kafir
yang nyata (QS al-Ahzab [33]: yang mengaku dan menam-
36). pakkan diri sebagai orang ber-
iman. Pengakuan keimanan
Al-Quran juga menggam- mereka sama sekali tidak di-
barkan karakter seorang muk- buktikan dengan kesanggup-
min yang sejati adalah orang an mereka diatur oleh keten-
yang memiliki sikap tunduk, tuan-ketentuan syariat. Jika
patuh, dan pasrah terhadap ada ketentuan syariat, mereka
keputusan-keputusan syariat. tidak langsung menerimanya,
Terhadap keputusan-keputus- namun mereka meneliti terle-
an syariat, sikap yang dimiliki bih dahulu apakah keputusan
adalah sami’nâ watha’nâ (kami syariat tersebut sejalan dengan
mendengar dan kami taat), se- kepentingannya atau tidak.
bagaimana firman-Nya: Apabila sejalan dengan kepen-
tingannya, baru mereka mau
َ ُْْ َ َ َ َ َّ
‫ان ق ْو َل امْلؤ ِم ِن ْي َن ِاذا‬‫﴿ ِانما ك‬ menerimanya. Sebaliknya jika
َُ ْ َ ْ ُ َ َ ّٰ َ ْٓ ُ ُ bertentangan dengan kepen-
‫هّٰللا ورسوِل ٖه ِليحكم‬ ِ ‫دعوا ِالى‬ tingannya, mereka akan meno-
ۗ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َّ ْ َ ْ ُ َ ْ َ laknya dengan berbagai dalih
‫بينهم ان يقولوا س ِمعنا واطعنا‬ dan alasan. Karakter tersebut
َ ُْ ٰۤ ُ
﴾ ٥١ ‫َواول ِٕى َك ُه ُم امْل ْف ِل ُح ْون‬ dapat disimak pada firman Al-
lah Swt:
Sesungguhnya jawaban ّٰ َ ٓ َ
orang-orang mukmin bila me- ‫هّٰللا َو َر ُس ْوِل ٖه‬
ِ ‫ِالى‬ ‫ُد ُع ْوا‬ ‫﴿ َوِاذا‬
َ َ ُ
‫ِاذا ف ِرْي ٌق ِّم ْن ُه ْم‬ ‫َب ْي َن ُه ْم‬
reka dipanggil kepada Allah
dan rasul-Nya agar rasul meng- ‫ِل َي ْحك َم‬
hukum (mengadili) di antara

Keterikatan terhadap Hukum Syara’ 37


َّ ُ َ ُ ْ ُّ
‫ َوِا ْن َّيك ْن ل ُه ُم‬٤٨ ‫ض ْون‬ ‫مع ِر‬ antara kalian atau antara kalian
َ ْ َ ٓ ُ ْ ْ dengan umara’ kalian.1 Apabila
﴾ ٤٩ ‫ال َح ُّق َيأت ْوا ِال ْي ِه ُمذ ِع ِن ْين‬ hal itu terjadi, mereka diperin-
tahkan mengembalikan agar
Dan apabila mereka dipang- perkara yang mereka perse-
gil kepada Allah dan rasul-Nya lisihkan itu kepada Allah dan
agar rasul menghukum (meng- al-Rasul. Yakni kepada al-Kitab
adili) di antara mereka, tiba-tiba dan al-Sunnah. Demikian pe-
sebagian di antar mereka me- nafsiran para mufassir, seperti
nolak untuk datang.Tetapi jika Mujahid, Qatadah, Maimun
keputusan itu untuk (kemasla- bin Mahran, dan al-Sudi.2 Juga
hatan) mereka, mereka datang al-Nasafi, Ibnu Katsir, al-Khazin,
kepada rasul dengan patuh (QS al-Syaukani, Ibnu Juzyi al-Kalbi,
al-Nur [24]: 48-49). al-Wahidi, al-Jazairi, al-Samar-
qandi, dan al-Sa’di.3 Oleh seba-
Di dalam ayat lainnya Allah gian mufassir, kembali kepada
Swt berfirman: Rasul juga diartikan menanya-
َ َ َ ْ ْ ُْ َ ََ ْ َ
‫�ش ْي ٍء ف ُر ُّد ْو ُه ِالى‬ ‫﴿ ف ِان تنازعتم ِفي‬ 1 Ibnu ‘Athiyyah, al-Muharrar al-Wajîz, vol.
ُ
‫الر ُس ْو ِل ِا ْن ك ْن ُت ْم ُت ْؤ ِم ُن ْو َن‬ ّٰ
َّ ‫هّٰللا َو‬
ِ
2, 71

ْٰ ْ ّٰ
﴾ ‫اهّٰلل َوال َي ْو ِم ااْل ِخ ۗ ِر‬
2 al-Jashshash, Ahkâm al-Qur’âm, vol. 2, 300;
ِ ‫ِب‬ Abu Hayyan al-Andalusi, al-Bahr al-Muhîth,
vol. 3,, 290
Jika kamu berlainan pen-
dapat tentang sesuatu, maka 3 al-Nasafi, Madârik al-Tanzîl, vol 1, 260;
Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, vol.
kembalikanlah ia kepada Allah
1, 633; al-Khazin, Lubâb al-Ta’wîl,vol. 1,
(al-Quran) dan Rasul (sunnah- 392; al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 2, 608;
nya), jika kamu benar-benar ber- al-Wahidi al-Naisaburi, al-Wasîth fî Tafsîr al-
iman kepada Allah dan hari ke- Qur’ân al-Majîd, vol. 2 (Beirut: Dar al-Kutub
mudian. Yang demikian itu lebih al-Ilmiyyah, 1994), 72; al- Jazairi, Aysar
utama (bagimu) dan lebih baik al-Tafâsîr, vol. 1 (tt: Nahr al-Khair, tt), 496; al-
akibatnya (QS al-Nisa’ [4]: 59). Samarqandi, Bahr al-‘Ulûm, vol. 1 (Beirut: Dar
al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993), 363; Ibnu Juzyi
al-Kalbi, al-Tashîl li ‘Ulûm al-Qur’ân, vol. 1
Kata tanâza’tum berarti ka-
(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1995), 196;
lian berselisih, baik yang terjadi al-Sa’di, Taysîr al-Karîm al-Rahmân, vol. 1, 214

38 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


kan persoalan yang perselisih- iman kepada Allah dan hari ke-
kan itu kepada beliau ketika mudian
beliau masih hidup dan mene-
liti al-Sunnah ketika beliau su- Mengomentari kalimat ini,
dah wafat.4 al-Sa’di berkata, ”Hal itu menun-
Menurut al-Jashshash, tin- jukkan bahwa orang yang tidak
dakan al-radd ilâ al-Kitâb wa mengembalikan masalah yang
al-Sunnah (kembali kepada al- diperselisishkan kepada kedua-
Kitab dan al-Sunnah) menca- nya (al-Quran dan al-Sunnah),
kup dua hal. Pertama, kembali maka pada hakikatnya bukan-
kepada al-manshûsh ’alayh, lah seorang Mukmin, namun
yakni yang disebutkan seca- beriman kepada thagut, seba-
ra tekstual, baik kata maupun gaimana disampaikan dalam
maknanya. Kedua, kembali ke- ayat selanjutnya.”6
pada jihatu al-dalâlah alayh wa Ibnu Katsir menyatakan,
[i]tibâr bih (arah penunjukkan ”Kalimat tersebut menunjukkan
atasnya dan kesimpulan ter- bahwa orang yang tidak me-
hadapnya) melalui al-qiyâs wa minta keputusan pada perkara
al-nazhâir (analagi dan penga- yang diperselisihkan kepada
matan). Keumuman lafadz ayat al-Quran dan al-Sunnah dan ti-
ini meliputi keduanya.5 dak merujuk kepada keduanya,
Disebutkan juga: maka dia tidak beriman kepada
ْ ّٰ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ Allah dan hari akhir.”7
‫اهّٰلل َوال َي ْو ِم‬
ِ ‫﴿ ِان كنتم تؤ ِمنون ِب‬ Kemudian dalam ayat beri-
ْٰ kutnya Allah Swt berfirman:
﴾ ‫ااْل ِخ ۗ ِر‬
‫م‬ْ ‫﴿ َا َل ْم َت َر ِا َلى َّال ِذ ْي َن َي ْز ُع ُم ْو َن َا َّن ُه‬
Jika kamu benar-benar ber- َ ُْ ٓ
ُْ ٓ ٰ
‫ا َم ُن ْوا ِب َما ان ِز َل ِال ْي َك َو َما ان ِز َل ِم ْن‬
4 al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân,vol.
3, 169; al-Baidhawi, Anwâr al-Tanzîl wa 6 al-Sa’di, Taysîr al-Karîm al-Rahmân, vol. 1,
Asrâr al-Ta’wîl, vol. 1, 221; Ibnu ‘Athiyyah, 214
al-Muharrar al-Wajîz, vol. 2, 71; al-Qasimi,
Mahâsin al-Ta’wîl, vol. 3 , (Beirut: Dar al- 7 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, vol.
Kutub al-Ilmiyyah, 1997), 177; 1 (Riyadh: Dar ‘Alam al-Kutub, 1997), 633.
Ungkapan hampir sama juga disampaikan
5 al-Jashshash, Ahkâm al-Qur’âm, vol. 2, 300 oleh al-Khazin, Lubâb al-Ta’wîl,vol. 1, 393

Keterikatan terhadap Hukum Syara’ 39


َ ٓ َ َ َ َ
‫ق ْب ِل َك ُي ِرْي ُد ْون ا ْن َّي َت َحاك ُم ْوا ِالى‬ memerintahkan mereka untuk
ْ َ ٓ ُ َ ُ َّ mengingkari thaghut. Bukan-
‫الطاغ ْو ِت َوق ْد ا ِم ُر ْوا ا ْن َّيك ُف ُر ْوا‬ kah itu berarti terdapat kon-
َّ َ ٰ َّ
‫ِب ٖه َۗو ُي ِرْي ُد الش ْيط ُن ا ْن ُّي ِضل ُه ْم‬
tradiksi antara ucapan dengan
kenyataan?
ًٰ َ
﴾ ٦٠ ‫ضلاًل ۢ َب ِع ْي ًدا‬ Menjelaskan ayat ini, Ibnu
Katsir berkata:
Tidakkah engkau (Nabi “Ini adalah peningkaran
Muhammad) memperhatikan dari Allah Swt terhadap orang
orang-orang yang mengaku yang mengaku dirinya beriman
bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan
pada apa yang diturunkan ke- oleh Allah kepada Rasul-Nya,
padamu (Al-Qur’an) dan pada juga kepada para nabi terdahu-
apa yang diturunkan sebelum- lu, pada saat yang sama ia ber-
mu? Mereka hendak bertahkim keinginan dalam memutuskan
kepada tagut, padahal mere- semua perselisihan merujuk
ka telah diperintahkan untuk kepada selain Kitabullah dan
mengingkarinya. Setan bermak- Sunnah Rasul-Nya.
sud menyesatkan mereka (de- Ini seperti yang disebutkan
ngan) kesesatan yang sangat di dalam asbabun nuzul ayat
jauh (QS al-Nisa [4]: 60). ini. Ayat ini diturunkan berke-
naan dengan seorang lelaki
Sikap orang-orang munafik dari kalangan Anshar dan se-
jelas-jelas paradoks. Bagaima- orang lelaki dari kalangan Ya-
na mungkin ada orang yang hudi, yang keduanya terlibat
mengaku beriman kepada ki- dalam suatu persengketaan.
tab-kitab Allah namun ketika Lalu si lelaki Yahudi menga-
memutuskan perkara, mereka takan, “Antara aku dan kamu
tidak mengembalikan kepa- Muhammad sebagai pemutus-
da kitab Allah, malah justru nya.” Sedangkan si Lelaki Ansar
menggunakan hukum yang mengatakan, “Antara aku dan
tidak bersumber darinya, yak- kamu Ka›b ibnul Asyraf sebagai
ni hukum thaghut (setiap se- hakimnya.”
sembahan selain Allah Swt)? Menurut pendapat yang
Padahal, kitabullah tersebut lain, ayat ini diturunkan berke-

40 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


naan dengan sejumlah orang ﴾ ٦١
munafik dari kalangan orang-
orang yang hanya lahiriahnya Apabila dikatakan kepada
saja Islam, lalu mereka bermak- mereka, “Marilah (patuh) pada
sud mencari keputusan perka- apa yang telah diturunkan Al-
ra kepada para hakim Jahiliah. lah dan (patuh) kepada Rasul,”
Dan menurut pendapat yang engkau (Nabi Muhammad) me-
lainnya, ayat ini diturunkan bu- lihat orang-orang munafik be-
kan karena penyebab tersebut. nar-benar berpaling darimu (QS
Ayat ini lebih umum mak- al-Nisa [4]: 61).
nanya daripada semua itu,
karena ayat ini sesungguhnya Ayat ini kembali memper-
memberikan celaan terhadap tegas bahwa siapa pun yang
orang yang menyimpang dari mengaku beriman, sementara
Kitabullah dan Sunnah Ra- ia menolak terhadap kepu-
sul-Nya, lalu ia menyerahkan tusan-keputusan syariat, maka
keputusan perkaranya kepada pengakuan iman mereka dito-
selain Kitabullah dan Sunnah lak oleh Allah Swt. Mereka baru
Rasul-Nya, yaitu kepada keba- dapat dikategorikan beriman
tilan. Itulah yang dimaksud de- ketika mereka mau menye-
ngan istilah thagut dalam ayat rahkan berbagai perkara yang
ini. Seperti yang disebutkan di mereka perselisihkan kepada
dalam firman-Nya: oleh karena keputusan Rasulullah saw.
itu dikatakan: Mereka hendak Allah Swt juga berfirman:
berhakim kepada tagut.”8
َ ْ َ ََ
Pada ayat berikutnya Allah ‫﴿ فاَل َو َرِّب َك اَل ُيؤ ِم ُن ْون َح ّٰتى‬
Swt berfirman:
‫م‬َّ ‫ُي َح ِّك ُم ْو َك ِف ْي َما َش َج َر َب ْي َن ُه ْم ُث‬
ٓ ٰ َ َ َ َ
‫َاَل َيج ُد ْوا ف ْٓي َا ْن ُفسه ْم َح َر ًجا ّم َّما ﴿ َوِاذا ِق ْي َل ل ُه ْم ت َعال ْوا ِالى َما‬
َ َّ ‫هّٰللا َوِا َلى‬
ُ ّٰ ‫َا ْن َز َل‬ ِ ِ ِ ِ ِ
‫الر ُس ْو ِل َرا ْي َت‬ ﴾ ٦٥ ‫ا‬ ‫م‬ ْ َ ْ ّ َ ‫َق‬
ً ‫ض ْي َت َو ُيس ِل ُموا تس ِل ْي‬
َ
ۚ ُ َ ْ َ َ ْ ُّ ُ َ َ ْ ٰ ُ ْ
‫ص ُد ْو ًدا‬ ‫امْلن ِف ِقين يصدون عنك‬ Maka demi Tuhanmu, me-
reka (pada hakikatnya) tidak
8 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur`ân al-‘Azhîm, vol. 2
(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1999), 305 beriman hingga mereka men-

Keterikatan terhadap Hukum Syara’ 41


jadikan kamu sebagai hakim Yang dituntut oleh ayat di
terhadap perkara yang mereka atas bukan hanya menjadikan
perselisihkan, kemudian mereka Rasul saw (hukum syara’) seba-
tidak merasa keberatan dalam gai hakim untuk memutuskan
hati mereka terhadap putusan perkara-perkara kehidupan,
yang kamu berikan, dan mereka tetapi juga harus menerima ke-
menerima dengan sepenuhnya” putusan tersebut dengan rela
(QS al-Nisa 65) dan tunduk, serta tidak boleh
ada sedikit pun ada keberatan
Ayat ini menafikan (menia- dalam dirinya.
dakan) iman seseorang yang ti- Di samping itu, keimanan
dak menjadikan Rasulullah saw juga harus dibuktikan dengan
sebagai hakim yang memutus- sikap meletakkan kecintaan ke-
kan perkara di antara mereka. pada Allah Swt dan rasul-Nya,
Menjadikan Rasulullah SAW serta kepada syariat yang di-
sebagai hakim berarti menjadi- wahyukan-Nya di atas kecinta-
kan hukum syara’ sebagai acu- an terhadap lainnya. Kecintaan
an, standar, dan parameter un- kepada orang tua, anak, sau-
tuk menilai baik buruknya se- dara, isteri, keluargamu, harta
gala sesuatu. Sebab bertahkim kekayaan, perniagaan maupun
kepada Rasulullah saw berarti tempat tinggal tidak boleh
juga bertahkim kepada hukum melebihi kecintaan terhadap
syara’. Pengertian tersebut bisa Allah, Rasul, dan berjihad di ja-
disimpulkan demikian karena lan-Nya. Allah Swt berfirman;
Rasulullah saw tidak memu-
ُُۤ َ ُُۤ ٰ َ َ ْ ْ ُ
tuskan hukum apapun berda- ‫ان ا َباؤك ْم َوا ْب َناؤك ْم‬ ‫﴿ قل ِان ك‬
sarkan undang-undang yang ُْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ
berlaku menurut adat dan ke- ‫وِاخوانكم وازواجكم وع ِشيرتكم‬
ٌ ْ َْ ُ َ ََْ
biasaan masyarakat, ataupun
mitos nenek moyang mereka.
‫ال ِۨاقت َرف ُت ُم ْو َها َو ِت َجا َرة‬ ‫وامو‬
َ َ َ ْ َ
Akan tetapi Rasulullah saw ‫تخش ْون ك َس َاد َها َو َم ٰس ِك ُن‬
diperintahkan untuk menga- ُ َ َ ٓ َ َْ
dili dan memutuskan mereka ‫ض ْو َن َها ا َح َّب ِال ْيك ْم ِّم َن‬ ‫تر‬
ّٰ
‫هّٰللا َو َر ُس ْوِل ٖه َو ِج َه ٍاد ِف ْي َس ِب ْي ِل ٖه‬
dengan hukum syara’ semata
yang berasal dari Allah Swt. ِ

42 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


َ ُ ّٰ َ ْ َ ّٰ َ ْ ُ َّ َ َ َ mengkaitkan antara keimanan
‫هّٰللا ِبا ْم ِر ٖۗه‬ ‫فتربصوا حتى يأ ِتي‬
َࣖ ‫هّٰللا َاَل َي ْهدى ْال َق ْو َم ْال ٰفسق ْين‬
ُ ّٰ ‫ َو‬dengan jihad fi sabilillah. Allah
ِ ِ ِ SWT berfirman:

﴾ ٢٤ ‫﴿ ِا َّن َما ْامْلُ ْؤم ُن ْو َن َّال ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا‬


ِ
Katakanlah (Nabi Muham- ‫اب ْوا‬ َ َ ُ
ُ ‫اهّٰلل َو َر ُس ْوله ث َّم ل ْم َي ْرت‬ ّٰ
ٖ ِ ِ ‫ِب‬
mad), “Jika bapak-bapakmu,
ْ ُ ََْ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ
anak-anakmu, saudara-sauda- ‫وجاهدوا ِبامو ِال ِهم وانف ِس ِهم ِف ْي‬
ramu, pasangan-pasanganmu, َ‫َ ْ ّٰ ُ ٰۤ َ ُ ُ ّٰ ُ ْ ن‬
keluargamu, harta kekayaan ‫هّٰللا ۗ اول ِٕىك هم الص ِدقو‬ ِ ‫س ِبي ِل‬
yang kamu usahakan, dan per-
niagaan yang kamu khawatir-
﴾ ١٥
kan kerugiannya, serta tempat Sesungguhnya orang-orang
tinggal yang kamu sukai lebih yang beriman hanyalah orang-
kamu cintai daripada Allah dan orang yang beriman kepada
Rasul-Nya dan daripada ber- Allah dan rasul-Nya kemudian
jihad di jalan-Nya, tunggulah mereka tidak ragu-ragu dan me-
sampai Allah mendatangkan reka berjihad dengan harta dan
keputusan-Nya.” Allah tidak jiwa mereka pada jalan Allah,
memberi petunjuk kepada kaum mereka itulah orang-orang yang
yang fasik (QS al-Taubah [9]: benar (QS al-Hujurat [49]:15).
24).
Walhasil dapat disimpulkan
Keimanan yang benar juga bahwa amal shaleh tidak bisa
mengharuskan adanya pem- dipisahkan dengan keimanan.
belaan terhadap Islam dan Sebab amal shaleh merupa-
memiliki komitmen kuat ter- kan kensekuensi dari keiman-
hadap perjuangan menegak- an. Siapa pun yang mengaku
kan agama-Nya. Bahkan untuk beriman, maka keimanannya
memperjuangkan keyakin- harus diwujudkan dalam ben-
annya itu, ia harus merelakan tuk amal nyata. Tidak sedikit
harta, bahkan jiwa-raganya. kita jumpai di dalam al-Qur-
Tidak sedikit di dalam al-Qur- an maupun al-Sunnah yang
an maupun As Sunnah yang menyebutkan iman dan amal

Keterikatan terhadap Hukum Syara’ 43


shaleh secara beriringan. Juga,
mengkaitkan amal perbuatan
dengan keimanan. Seperti fir-
man Allah SWT:
ُ ٰ َّ
‫﴿ َوال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا َو َع ِملوا‬
َّ َ ْ ُ ٰ ْ َ َ ٰۤ ُ ٰ ّٰ
ۚ ‫الص ِلح ِت اول ِٕىك اصحب الجن ِة‬
َ ٰ
﴾ ٨٢ ࣖ ‫ُه ْم ِف ْي َها خ ِل ُد ْون‬
Dan orang yang beriman
dan beramal shaleh, mereka itu
penghuni surga; mereka kekal
di dalamnya (QS al-Baqarah [2]:
82).

Disamping ayat di atas ma-


sih banyak ayat lainnya yang
mengaitkan antara perkara
aqidah dengan syariah, seper-
ti firman Allah Swt dalam QS
al-Bayyinah [98]: 7, QS al-Ashr
[102]: 3, QS al-Tien [95]: 6, QS
al-Baqarah [2]: 279, dan masih
banyak lagi.[]

44 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Kesempurnaan
Syariat Islam

S
ebagai risalah terakhir Ayat tersebut secara gam-
bagi manusia, syariat Is- blang menyatakan bahwa Al
lam mencakup seluruh Quran telah menjelaskan se-
kehidupan manusia. Berbagai gala sesuatu bagi manusia.
interaksi yang dilakukan ma- Maksud segala sesuatu yang
nusia tak ada yang dibiarkan dijelaskan Islam itu tentu saja
lepas dari jangkauan syariat kaitannya Islam sebagai dien
untuk mengaturnya. Allah Swt yang berisi aqidah dan syariat.
berfirman: Dengan demikian, tidak ada
ْ َ ْ َ satu persoalan yang pernah
‫﴿ َون َّزل َنا َعل ْي َك ال ِك ٰت َب ِت ْب َي ًانا‬ terjadi, sedang berlangsung,
ً َ ‫ّل ُك ّل‬
‫�ش ْي ٍء َّو ُه ًدى َّو َر ْح َمة َّو ُب ْش ٰرى‬
dan yang akan terjadi, tidak
ِ ِ ditemukan status hukumnya
ْ
﴾ ٨٩ ࣖ ‫ِلل ُم ْس ِل ِم ْي َن‬ dalam pandangan Islam.
Ditegaskan bahwa al-Qur-
ً
Dan Kami turunkan al-Kitab an diturunkan sebagai «‫ِت ْبيانا‬
(al-Qur’an) untuk menjelaskan َ ‫( »ل ُك ّل‬untuk menjelaskan
‫�ش ْي ٍء‬ ِ ِ
segala sesuatu dan petunjuk, segala sesuatu). Maknanya,
َ
serta rahmat dan kabar gembi-
ra bagi orang-orang muslim (QS
«‫( َ»ب َي ًانا ل ُه‬penjelasan terha-
dapnya). Penambahan huruf
al-Nahl [16]: 89).
al-tâ` berfungsi sebagai li al-
mubâlaghah (untuk melebih-

Kesempurnaan Syariat Islam 45


َْ َ َ ْ ُ ُ ّ َ َ
kan).1
ُ ‫اب َو ِمثل ُه َم َع ُه‬ ‫أال ِإ ِنى أو ِتيت ال ِكت‬
Sedangkan cakupan «‫ِلك ِ ّل‬
َ
‫»�ش ْي ٍء‬
(untuk segala sesuatu)
Sesungguhnya aku diberi
al-Quran dan bersamanya yang
adalah yang termasuk urusan
semisalnya (al-Sunnah) (HR Abu
agama secara terperinci, dan
Dawud, Ahmad, dan Ibnu Hib-
global disempurnakan dengan
ban).3
al-Sunnah dan al-Qiyas. Demi-
kian penjelasan al-Baidhawi.2
Dengan demikian, mes-
Secara keseluruhan,
kipun banyak hukum dite-
al-Baghawi menyatakan bah-
rangkan oleh al-Sunnah, akan
wa al-Quran menjelaskan se-
tetapi tetap dapat dikembali-
gala sesuatu yang dibutuhkan
kan kepada al-Quran. Sebab,
manusia, yakni perintah dan
al-Quranlah yang menetapkan
larangan, halal dan haram, hu-
al-Sunnah sebagai dalil hukum.
dud dan hukum-hukum.
Demikian pula dengan Ijma’
Diterangkan juga oleh
Sahabat dan al-Qiyas. Karena
al-Syaukani, penjelasan al-Qur-
keduanya juga ditunjukkan
an yang menyeluruh ten-
al-Quran untuk dijadikan se-
tang hukum dilengkapi oleh
bagai dalil hukum, maka juga
al-Sunnah yang menjelaskan
semua hukum yang dihasilkan
hukum-hukum yang tersisa.
dari keduanya masih dalan
Di dalamnya juga terdapat
cakupan penjelasan al-Quran
perintah untuk mengikuti dan
yang menyeluruh tersebut.
menaati Rasulullah saw dalam
Namun patut diingat, nash-
hukum-hukum yang dibawa
nash syara’ memang datang
beliau sebagaimana disebut-
berupa khutûth ‘arîdhah (ga-
kan dalam ayat-ayat al-Quran.
ris-garis besar). Yang dari bisa
Rasulullah saw juga bersabda:
digali berbagai hukum, baik
yang sudah, sedang, dan akan
1 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 3 (Damaskus: terjadi. Sehingga tidak ada satu
Dar Ibnu Katsir, 1994), 224 pun perkara yang tidak dijelas-
kan hukum oleh Islam.
2 al-Baidhawi, Anwâr al-Tanzîl wa Asrâr
al-Ta`wîl, vol. 33 (Beirut: Dar Kitab al-Turats 3 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 3 (Damaskus:
al-‘Arabiy, 1998), 237 Dar Ibnu Katsir, 1994), 224

46 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Tentang kesempurnaan sar pada umat ini ketika Allah
Islam juga diberitakan dalam telah menyempurnakan agama
firman Allah Swt: mereka (Islam). Karenanya, me-
reka tidak lagi membutuhkan
ُ َُ ْ َْ َْ
‫﴿ ال َي ْو َم اك َمل ُت لك ْم ِد ْي َنك ْم‬ pada agama lainnya dan nabi
ُ َ َْ
‫َوات َم ْم ُت َعل ْيك ْم ِن ْع َم ِت ْي َو َر ِض ْي ُت‬
selain nabi mereka (Muhammad
saw). Dan karena itu pula Allah
ۗ َ ْ ُ َُ
﴾ ‫ااْل ْساَل َم ِد ْي ًنا‬
ِ ‫لكم‬ Swt telah menjadikan Nabi Mu-
hammad saw sebagai penutup
Pada hari ini, telah Ku-sem- para nabi dan mengutusnya
purnakan untuk kalian agama untuk manusia dan jin. Tidak
kalian, dan telah Ku-cukupkan ada yang halal kecuali yang te-
kepada kalian ni›mat-Ku, dan lah dihalalkannya dan tidak ada
telah Ku-ridlai Islam itu menjadi yang haram kecuali telah diha-
agama bagi kalian (QS al- Mai- ramkannya. Tidak ada din kecu-
dah [5]: 3). ali yang telah disyariatkannya.
Segala sesuatu yang dikabar-
Pada ayat ini disebutkan kannya adalah benar dan jujur,
bahwa Islam telah disempurna- serta tidak ada kedustaaan di
kan oleh Allah Swt. Sehingga, dalamnya, sebagimana dalam
Islam telah menjadi dien yang firman Allah Swt;
ً َ
‫﴿ َو َت َّم ْت ك ِل َم ُت َرِّب َك ِص ْدقا‬
kamil (sempurna). Ini artinya,
seandainya ada suatu persoal-
ًۗ
an yang tidak dijelaskan status
hukumnya oleh Islam, maka
﴾ ‫َّو َع ْداًل‬
Islam bukanlah dien yang ka- Telah sempurna kalimat
mil lagi tetapi dien yang naqies Tuhanmu (al-Qur’an) dengan
(kurang). Dan hal itu --tentu (mengandung) kebenaran dan
saja-- bertentangan dengan keadilan (QS al-An’am [6]: 115).
pernyataan ayat ini bahwa dien
Islam telah disempurnakan Al- Yakni, benar dalam infor-
lah Swt. masinya; serta adil dalam pe-
Menjelaskan ayat tersebut, rintah dan larangannya. Ketika
Imam Ibnu Katsir berkata:“Ini agama telah disempurnakan
adalah kenikmatan Allah terbe-

Kesempurnaan Syariat Islam 47


bagi mereka, maka telah dicu- ketentuan hukum Muamalah
kupkan pula kenikmatan atas dan Uqubat (sanksi hukum).
mereka.4 Hukum muamalah merupakan
Keseluruhan Islam dalam hukum yang mengatur berba-
mengatur semua aspek kehi- gai ketentuan yang menyang-
dupan kehidupan manusia ini kut hubungan antara manusia,
membentuk sebuah sistem. baik masalah pemerintahan,
Sebuah sistem yang mengatur ekonomi, pendidikan, hubung-
hubungan manusia dengan an antara pria dan wanita,
Tuhannya, manusia dengan di- dan politik luar negeri. Dalam
rinya sendiri, dan manusia de- aspek ini, syariat Islam telah
ngan sesamnya. menjelaskan hukum seputar
Hubungan manusia de- pemerintahan seperti bentuk
ngan Dzat yang menciptakan- dan sistem negara, tata cara
nya, yaitu Allah SWT, diatur pengangkatan dan pember-
dengan ketentuan-ketentuan hentian khalifah beserta hak,
aqidah dan hukum-hukum kewajiban, dan wewenangnya,
ibadah, seperti ketentuan ten- struktur pemerintahan dan se-
tang tata cara sholat, puasa, bagainya yang menyangkut
zakat, haji, berdoa, dan perso- sistem pemerintahan. Syariat
alan-persoalan lainnya yang Islam juga mengatur perda-
berkaitan dengan hubungan gangan, hibah, syirkah, ijarah,
manusia dengan Khaliqnya. harta kharaj, fa’iy, ghanimah,
Sedangkan hubungan manu- dan berbagai masalah yang
sia dengan dirinya sendiri, dia- berkaitan dengan pengaturan
tur dengan hukum tentang se- masalah ekonomi. Di samping
putar makanan dan minuman, syariat Islam menjelaskan ma-
hukum-hukum pakaian, dan salah pernikahan dan rumah
hukum-hukum akhlak. tangga dan berbagai ketentu-
Syariat Islam juga menga- an pergaulan antara pria dan
tur hubungan manusia dengan wanita, Islam juga menjelas-
sesamanya di berbagai perga- kan persoalan jihad dan tata
ulan hidup yang diatur dalam cara mengemban dakwah se-
bagai dasar pokok politik luar
4 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, vol.3,
negeri.
22

48 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Yang termasuk diatur rah (tanda) sehingga hukum
oleh syariat Islam adalah hu- dapat diterapkan pada setiap
kum-hukum pidana (uqûbât) objek hukum yang mengan-
dengan merinci berbagai dung tanda tersebut.[]
bentuk sanksi-sanksi hukum
yang dikenakan kepada setiap
orang yang melakukan pelang-
garan terhadap syariat. Berka-
itan dengan hukum uqubat
ini, terdapat hukum tentang
hudud (sanksi yang menyang-
kut pelanggaran hak-hak Allah
SWT, yang hukumannya sudah
ditentukan oleh nash), jina-
yat (sanksi yang menyangkut
pelanggaran hak-hak hamba),
ta’zir (sanksi yang menyangkut
pelanggaran terhadap hukum
syara’ yang sanksinya ditentu-
kan oleh qadli), dan mukhola-
fat (sanksi yang menyangkut
pelanggaran terhadap peratur-
an yang dibuat khalifah atau
hakim yang sanksinya ditentu-
kan oleh qadli).
Walhasil, syariat Islam tidak
pernah melalaikan satu pun
perbuatan manusia. Tak ada
satu pun persoalan kehidupan
dibiarkan begitu saja, tanpa
Islam memberikan ketentuan
hukumnya. Ketentuan hukum
itu didapatkan dari dalil Al
Qur’an dam As Sunnah, baik
berupa nash atau pun amaa-

Kesempurnaan Syariat Islam 49


Keluasan
Syariat Islam

I
slam adalah risalah yang kebutuhan jasmani manusia,
sesuai untuk manusia di se- selamanya tidak akan beru-
panjang zaman. Kesesuaian bah. Jika fakta manusia tidak
syari’at Islam tersebut dise- pernah berubah, demikian
babkan karena syariat Islam pula gharizah dan kebutuhan
mampu mengatasi dan meme- jasmaninya, maka wajar pula
cahkan berbagai problematika jika hukum-hukum yang men-
manusia di setiap waktu dan jadi solusinya pun tidak pula
tempat dengan berbagai ma- mengalami perubahan. Fakta
cam hukum-hukumnya. Bah- perubahan yang terjadi pada
kan mampu memecahkan se- diri manusia hanya terjadi pada
mua masalah manusia, betapa aspek sarana dan bentuk kehi-
pun luas dan beragamnya, se- dupan manusia, yang sebenar-
jalan dengan masalah-masalah nya tidak mempengaruhi pan-
manusia. Hal ini terjadi karena dangan hidupnya.
tatkala syara’ memecahkan Ada pun tuntutan kehidup-
berbagai masalah manusia an yang senantiasa bermuncul-
maka pemecahannya tersebut an, maka itu berasal dari ghari-
dengan memperhatikan reali- zah dan kebutuhan jasmani.
tasnya sebagai manusia. Syariat Islam secara luas telah
Manusia pada setiap masa mengatasi dan memecahkan
dan tempat, tetaplah sebagai tuntutan-tuntutan yang ber-
manusia. Gharizah (naluri) dan munculan dan berbeda-beda

50 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


macamnya, bagaimana pun untukmu, maka berilah kepada
bentuk dan variasinya, dan mereka upahnya (QS al-Thalaq
bagaimanapun tuntutan kehi- [65]: 6)
dupan. Justru realitas dinamika
kehidupan inilah yang menja- Dari ayat ini dapat diambil
di salah satu faktor penyebab hukum syara’ bahwa wanita
perkembangan fiqih. yang ditalak berhak mendapa-
Meskipun demikian, ke- tkan upah dari mantan suamin-
luasan dalam syariat tidak ya bila ia menyusukan anaknya.
berarti syariat itu fleksibel, Dari ayat ini pula dapat diambil
sehingga dapat disesuaikan suatu hukum syara’ bahwa seo-
dengan segala sesuatu wa- rang pekerja apapun bentukn-
laupun bertentangan dengan ya, berhak menerima upah apa-
syara’. Tidak berarti juga bahwa bila melakukan pekerjaannya,
syariat itu berubah secara ber- baik ia pekerja umum, maupun
angsur-angsur sehingga dapat pekerja khusus. Hukum ini juga
diubah sesuai dengan zaman. dapat berlaku terhadap be-
Akan tetapi yang dimaksud de- berapa masalah hukum di an-
ngan keluasan nash syara’ ada- taranya bahwa seorang pega-
lah kemampuannya sebagai wai negeri, pekerja di pabrik,
sumber pengambilan berbagai petani di ladang dan sejenisn-
macam hukum dan kemampu- ya, masing-masing berhak
an hukum -hukumnya untuk mendapat upahnya apabila
mengatasi aneka ragamnya telah menyempurnakan peker-
problematika manusia. Seba- jaannya, karena statusnya
gai adalah contoh firman Allah sebagai pekerja khusus. Dan
Swt : bahwasanya seorang sopir bis
kota, penjahit yang menjahit
َُٰ ُ َ َ ْ ‫﴿ َفا ْن َا‬
‫ض ْع َن لك ْم فات ْو ُه َّن‬ ‫ِ ر‬ baju, dokter yang mengobati
ۚ ُ pasien, dan sejenisnya berhak
﴾ ‫ا ُج ْو َر ُه َّن‬ mendapatkan upah apabila
telah melakukan pekerjaann-
Kemudian jika mereka (yaitu ya, karena statusnya sebagai
isteri-isteri yang sudah ditalak) pekerja umum.
menyusukan (anak-anak)mu Mengingat bahwa ijarah

Keluasan Syariat Islam 51


adalah aqad atau transaksi an- na keluasan syariat Islam dan
tara orang yang memperker- kemampuannya mengatasi
jakan dan orang yang beker- berbagai problematika manu-
ja, maka aqad ijarah ini tidak sia itulah yang menyebabkan
termasuk dalamnya khalifah, syariat senantiasa sesuai bagi
sebab khalifah bukanlah abdi manusia di setiap zaman.[]
rakyat yang diupah. Sebab ia
dibai’at untuk melaksanakan
syara’ dan mengemban dak-
wah Islam. Maka khalifah bu-
kanlah abdi negara (yang di-
upah). Demikian pula mu’awin
(pembantu) khalifah dan para
wali. Mereka tidak berhak
menerima upah atas pelaksa-
naan tugas-tugasnya, karena
tugas-tugas mereka adalah
tugas-tugas pemerintahan.
Mereka bukan para pekerja.
Oleh karena itu mereka tidak
mengambil upah. Meskipun
demikian, terhadap mereka
diberikan ‘santunan’ sebatas
keperluan hidupnya, karena
mereka tidak sempat melaku-
kan urusan-urusan pribadi
mereka sendiri.
Dari contoh di atas, jelas-
lah lafadz-lafadz yang terdapat
dalam al-Quran dan al-Sunnah
dalam bentuk khuthuth aridhah
(garis-garis besar), yang darin-
ya dapat digali berbagai perso-
alan kehidupan manusia yang
muncul di setiap zaman. Kare-

52 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Kewajiban
Menerapkan Syariah
secara Kaffah

T
elah dijelaskan bahwa Is- ke dalam Islam secara
lam adalah agama yang keseluruhannya, dan janganlah
sempurna dan kompre- kamu turut langkah-langkah
hensif. Tidak ada satu perkara syaitan. Sesungguhnya syaitan
dalam kehidupan yang dibiar- itu musuh yang nyata bagimu.
kan oleh Islam tanpa dijelas- (TQS al-Baqarah [208 :]2).
kan status hukumnya (lihat QS Ayat tersebut dengan jelas
al-Nahl [16]: 85). Semua hukum memerintahkan kaum Muslim-
itu wajib diterima dan diterap- in untuk mengamalkan Islam
kan dalam kehidupan sebaga- secara kaffâh atau keseluruhan.
imana diterangkan dalam ba- Imam Ibnu Jarir al-Thabari rahi-
nyak dalil. Di antaranya adalah mahullah, setelah memapar-
firman Allah Swt: kan banyak pendapat para
ُُ ٰ َّ َ ٓ ulama menyatakan pendapat
‫﴿ ٰيا ُّي َها ال ِذ ْي َن ا َم ُنوا ْادخل ْوا ِفى‬ yang benar menurutnya ada
ُ ُ َّ َ َ ً َّ ۤ َ ْ ّ adalah mengatakan bahwa Al-
‫السل ِم كافة َّۖواَل تت ِب ُع ْوا خط ٰو ِت‬ ِ lah Swt memerintahkan orang-
ٌ‫الش ْي ٰط ۗن ا َّن ٗه َل ُك ْم َع ُد ٌّو ُّمب ْين‬
َّ orang yang beriman untuk mu-
ِ ِ ِ lai menerapkan semua hukum
﴾ ٢٠٨ Islam.1
1 al-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta`wîl al-
Hai orang-orang yang Qur`ân, vol. 3 (tt: Muassah al-Riasalah, 2000),
beriman, masuklah kamu 600-601

Kewajiban Menerapkan Syariah secara Kaffah 53


Mufassir tersebut berkata hakim terhadap perkara yang
“Wahai orang-orang Mukmin, mereka perselisihkan, kemudian
kerjakanlah syariah Islam seca- mereka tidak merasa keberatan
ra keseluruhan dan masuklah dalam hati mereka terhadap
kalian ke dalamnya dengan putusan yang kamu berikan,
perkataan dan perbuatan, ser- dan mereka menerima dengan
ta tinggalkanlah semua jalan sepenuhnya” (QS al-Nisa [4]: 65)
dan langkah syetan yang telah
kalian ikuti. Sebab, setan ada- Menjelaskan ayat ini, Ibnu
lah musuh yang nyata permu- Katsir berkata, “Allah Swt ber-
suhannya dengan kalian. Jalan sumpah dengan Dirinya Yang
setan yang dilarang untuk me- Maha Mulia dan Maha Suci
reka ikuti adalah segala yang bahwa seseorang tidak beri-
bertentangan dengan hukum man hingga ia menjadikan rasul
Islam dan syariahnya. Di anta- sebagai hakim dalam semua
ranya adalah merayakan hari perkara. Apa yang diputuskan
Sabtu dan semua ketentuan oleh beliau adalah sebuah
pemeluk agama-agama lain kebenaran yang wajib tunduk
yang bertentangan dengan kepadanya, baik lahir maupun
agama Islam.”2 batin.”3
Allah Swt juga berfirman: Yang patut digarisbawahi
dalam konteks pembahasan di
َ ْ َ ََ
‫ ﴿ فاَل َو َرِّب َك اَل ُيؤ ِم ُن ْون َح ّٰتى‬sini ُ adalah penegasannya «‫ِفي‬
ُ َ ّ ُ ْ َ
‫ور ُي َح ِك ُم ْو َك ِف ْي َما ش َج َر َب ْي َن ُه ْم ث َّم‬
ِ ‫( »ج ِم ِيع اأْلم‬dalam semua
َّ‫ َاَل َيج ُد ْوا ف ْٓي َا ْن ُف ِسه ْم َح َر ًجا ِّمما‬perkara).[]
ِ ِ ِ
ً ْ ْ َ ْ ُّ َ َُ َ َْ َ
﴾ ٦٥ ‫قضيت ويس ِلموا تس ِليما‬
Maka demi Tuhanmu,
mereka (pada hakikatnya)
tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu sebagai
2 al-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta`wîl al- 3 Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’ân al-‘Azhîm vol.
Qur`ân, vol. 33, 602 2, 306

54 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Penerapan Islam
Memerlukan
Daulah Khilafah

S
ebagamana telah dipa- Allah (membunuhnya), kecuali
parkan di atas bahwa dengan suatu (alasan) yang be-
Islam mengatur semua nar (QS al-Isra’ [17]: 33).
interaksi yang dilakukan oleh
manusia, baik interaksi manu- Juga firman Allah Swt;
sia dengan Tuhannya, dengan
ْ
dirinya sendiri, maupun de- ‫﴿ َو َم ْن َّي ْق ُت ْل ُمؤ ِم ًنا ُّم َت َع ِّم ًدا‬
ngan sesamanya. َ ُۤ َ
Dalam tindak pidana pem- ‫ف َج َزاؤ ٗه َج َه َّن ُم خ ِال ًدا ِف ْي َها‬
َ َ َ ُ ّٰ َ َ َ
bunuh manusia, misalnya,
Islam tidak hanya melarang
‫هّٰللا َعل ْي ِه َول َع َن ٗه َوا َع َّد‬ ‫وغ ِضب‬
َ َ
manusia untuk melakukannya ﴾ ٩٣ ‫ل ٗه َعذ ًابا َع ِظ ْي ًما‬
dan mengancam pelakunya
dengan siksa yang amat pedih Barangsiapa yang membu-
di akhirat nanti sebagaimana nuh seorang mukmin dengan
ditegaskan dalam firman-Nya: sengaja, balasannya adalah
َّ َ ْ َّ ُ َ َ (neraka) Jahanam. Dia kekal di
‫س ال ِت ْي َح َّر َم‬ ‫﴿ َواَل ت ْق ُتلوا النف‬ dalamnya. Allah murka kepada-
ْ َّ ُ ّٰ
﴾ ‫هّٰللا ِااَّل ِبال َح ِ ّۗق‬
nya, melaknatnya, dan menye-
diakan baginya azab yang sa-
ngat besar (QS al-Nisa’ [4]: 93).
Janganlah kamu membu-
nuh orang yang diharamkan Akan tetapi, Islam juga me-

Penerapan Islam Memerlukan Daulah Khilafah 55


ْ َ َ ُْ ُ
nentukan hukuman yang harus ‫﴿ َو َم ْن ق ِت َل َمظل ْو ًما فق ْد َج َعل َنا‬
dijatuhkan kepada pelakunya ٰ ْ
di dunia, yakni qishash, bukan ﴾ ‫ِل َوِل ِّي ٖه ُسلط ًنا‬
yang lain. Alah Swt berfirman;
Barangsiapa yang dibunuh
ُ َ ُ ٰ َّ َ ٓ
‫﴿ ٰيا ُّي َها ال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا ك ِت َب َعل ْيك ُم‬ secara teraniaya, sungguh Kami
ٰ َْ ُ َ ْ telah memberi kekuasaankepa-
﴾ ‫اص ِفى الق ْتل ۗى‬ ‫ال ِقص‬ da walinya (QS al-Isra’ [17]: 33).

Wahai orang-orang yang Jika keluarganya tidak me-


beriman, diwajibkan kepadamu maafkannya, maka pelakunya
(melaksanakan) kisas harus diqisas (lihat al-Baqarah
berkenaan dengan orang-orang [2]: 178). Namun jika keluarga-
yang dibunuh (QS al-Baqarah nya memaafkan, ia harus mem-
[2]: 178-). bayar diyat yang besarnya di-
jelaskan oleh al-Sunnah. Tidak
Sedangkan untuk mem- hanya hanya itu, Islam juga
buktikan bahwa pihak yang menjelaskan akibat hukum jika
dituduh itu benar-benar se- pembunuhan dilakukan oleh
bagai pelakunya, Islam meng- warisnya, semisal tidak menda-
gariskan seperangkat ahkam patkan warisan.
al-bayyinah (hukum-hukum Demikian pula dengan per-
pembuktian). Pula, Islam zinaan. Islam tidak hanya mela-
memberikan tuntunan ope- rang untuk mendekatinya se-
rasional bagaimana seorang bagaiman aditegaskan dalam
hakim menjatuhkan vonisnya firman-nya;
agar keputusannya dapat di-
َ ‫الزٰن ٓى ا َّن ٗه َك‬ َْ َ
pertanggungjawabkan di ha- ‫ان‬ ِ ِ ّ ‫﴿ َواَل تق َرُبوا‬
dapat syara’. Jika hakim telah ً ۤ ً َ َ
memutuskan bahwa terdakwa ﴾ ٣٢ ‫ف ِاحشة َۗو َسا َء َس ِب ْياًل‬
benar-benar pelakunya, maka
ditawarkan kepada keluarga Janganlah kamu mendekati
terbunuh apakah akan mema- zina. Sesungguhnya (zina) itu
faatkan atau tidak. Allah Swt adalah perbuatan keji dan jalan
berfriman: terburuk (QS al-Isra’ [17]: 32)

56 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Akan tetapi, Islam juga me- memberikan ketentuan yang
netapkan hukuman dera sera- amat jelas mengenai tatcara pe-
tus kali bagi pelaku yang masih laksanaan hukuman-hukuman
belum pernah menikah. Allah itu, semisal tidak mencambuk
Swt berfirman; bagian muka, dan sebagainya.
Perintah Islam tentang za-
ُ
‫اج ِل ُد ْوا ك َّل‬ َّ َ ُ َ َّ َ
ْ ‫الزان ْي َف‬
ِ ‫﴿ الزا ِنية و‬ kat tidak saja ditujukan kepada
َ ْ ََ
‫َو ِاح ٍد ِّم ْن ُه َما ِمائة َجل َد ٍة َّۖواَل‬
setiap muslim (QS al-Baqarah
[22]: 110), namun juga dituju-
ّٰ ْ ٌَْ ُ ْ ُ َْ
ِ ‫تأخذك ْم ِب ِه َما َرأفة ِف ْي ِدي ِن‬
kan kepada setiap penguasa
‫هّٰللا‬ muslim untuk mengambil har-
ْ ّٰ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ
‫اهّٰلل َوال َي ْو ِم‬
ِ ‫ِان كنتم تؤ ِمنون ِب‬ ta zakat dari rakyatnya yang
ٌ َ َۤ َ ْ ْ ْٰmencapai nishab. Allah Swt
‫ااْل ِخ ۚ ِر َول َيش َه ْد َعذ َاب ُه َما طا ِٕىفة‬ berfirman:
ُْْ
﴾ ٢ ‫ص َد َق ًة ِّم َن امْلؤ ِم ِن ْي َن‬
َ ‫م ْن َا ْم َواله ْم‬ ْ ُ
‫﴿ خذ‬
ِِ ِ
َ ُ
ّ ُ
Pezina perempuan dan ‫ل‬ ّ‫ص‬ َ َ َ ْ ْ َ َ
ِ ‫وتز ِكي ِهم ِبها و‬ ‫تط ِّه ُر ُه ْم‬
pezina laki-laki, deralah ma- ۗ َ
sing-masing dari keduanya se- ﴾ ‫َعل ْي ِه ْم‬
ratus kali dan janganlah rasa
belas kasihan kepada keduanya Ambillah zakat dari harta
mencegah kamu untuk (melak- mereka (guna) menyucikan dan
sanakan) agama (hukum) Allah membersihkan mereka, dan do-
jika kamu beriman kepada Al- akanlah mereka (QS al-Taubah
lah dan hari Akhir. Hendaklah [2]: 103).
(pelaksanaan) hukuman atas
mereka disaksikan oleh sebagi- Dalam dakwah, Islam tidak
an orang-orang mukmin (QS al- hanya memerintahkan umat-
Nur [24]: 2). nya agar mengajak seluruh
manusia mengikuti jalan Islam
Juga hukuman rajam bagi sebagaimana diterangkan da-
yang sudah pernah menikah lam firman-Nya:
(HR Bukhari dan Muslim). Di ْ ْ ٰ ُ
samping dijelaskan bagaima- ‫﴿ ا ْد ُع ِالى َس ِب ْي ِل َرِّب َك ِبال ِحك َم ِة‬
na pembuktiannya, Islam juga

Penerapan Islam Memerlukan Daulah Khilafah 57


ْ ْ َ َْ
‫َوامْل ْو ِعظ ِة ال َح َس َن ِة َو َج ِادل ُه ْم‬ ﴾ ٢٩ ࣖ ‫ص ِغ ُر ْو َن‬
ٰ ‫َّي ٍد َّو ُه ْم‬
ۗ َ َّ
‫ِبال ِت ْي ِه َي ا ْح َس ُن ِا َّن َرَّب َك ُه َو‬ Perangilah orang-orang
‫ض َّل َع ْن َس ِب ْي ِل ٖه َو ُه َو‬ َ ‫َا ْع َل ُم ب َم ْن‬ yang tidak beriman kepada Al-
ِ lah dan hari akhir, tidak meng-
َ ْ َ ْ ُْ ُ َْ َ haramkan (menjauhi) apa yang
﴾ ١٢٥ ‫اعلم ِبامْلهت ِدين‬
telah diharamkan (oleh) Allah
Serulah (manusia) ke jalan dan Rasul-Nya, dan tidak meng-
Tuhanmu dengan hikmah dan ikuti agama yang hak (Islam),
pengajaran yang baik serta yaitu orang-orang yang telah di-
debatlah mereka dengan cara berikan Kitab (Yahudi dan Nas-
yang lebih baik. Sesungguhnya rani) hingga mereka membayar
Tuhanmu Dialah yang paling jizyah dengan patuh dan mere-
tahu siapa yang tersesat dari ja- ka tunduk (QS al-Taubah: 29).
lan-Nya dan Dia (pula) yang pa-
ling tahu siapa yang mendapat Seluruh hukum Islam wa-
petunjuk. (QS al-Nahl: 125). jib diterapkan. Hanya saja
untuk melaksanakan hukum
Disamping perintah untuk tersebut Islam memberikan
menyampaikan dakwah, Islan ketentuan bahwa di antara hu-
juga memerintahkan meme- kum-hukum syara’ itu pelaksa-
rangi setiap orang-orang kafir naannya dibebankan kepada
hingga mereka mau tunduk individu. Hukum ini berkaitan
dengan hukum-hukum Islam. dengan aspek individu, seperti
Allah Swt berfirman: aqidah, ibadah, makanan, pa-
kaian, dan akhlak. Juga bebe-
ّٰ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ َّ ُ َ
ِ ‫﴿ قا ِتلوا ال ِذين اَل يؤ ِمنون ِب‬
‫اهّٰلل‬ rapa hukum mu’amalah yang
َ ٰ ْ ْ َ ْ ََ pelaksanaannya dapat dilaksa-
‫ااْل ِخ ِر َواَل ُي َح ّ ِر ُم ْو َن‬ ‫واَل ِباليو ِم‬ nakan tanpa harus melibatkan
َ ُ
‫هّٰللا َو َر ُس ْول ٗه َواَل َي ِد ْي ُن ْو َن‬
ُ ّٰ ‫َما َح َّر َم‬ negara, seperti perdagangan,
ijarah, pernikahan, warisan,
ُ ُ َّ ْ
‫ِد ْي َن ال َح ِ ّق ِم َن ال ِذ ْي َن ا ْوتوا‬ dsb. Karena dilaksanakan oleh
َ ْ ُ ْ individu, maka di mana pun ia
‫ال ِك ٰت َب َح ّٰتى ُي ْعطوا ال ِج ْزَية َع ْن‬ berada --baik di dalam daulah
Islam atau bukan-- wajib teri-

58 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


kat dengan syariat tersebut. kemungkaran yang terjadi de-
Ada pula hukum-hukum ngan hukuman pidana, dsb.
syara’ yang bebannya dilak- Semua hukum harus dilakukan
sanakan oleh negara (dalam oleh khalifah atau yang diberi
hal ini, khalifah atau orang wewenang olehnya.
yang ditugasi olehnya). Hu- Berdasarkan hal ini, maka
kum-hukum tersebut adalah keberadaan negara merupa-
hukum-hukum yang berkaitan kan sesuatu yang bersifat dla-
dengan aturan hubungan an- ruri (sangat penting) untuk
tara sesama manusia, semisal melaksanakan Islam. Tanpa
tentang sistem pemerintahan, ada sebuah negara, mustahil
ekonomi, sosial, pendidikan bisa memberlakukan syariat
dan politik luar negeri. Islam secara menyeluruh. Ba-
Juga berkaitan dengan nyak sekali hukum syara’ yang
hukum-hukum yang berka- terbengkalai. Pada hal, kita di-
itan dengan sanksi yang di- wajibkan untuk menerapkan
berikan pada setiap bentuk syariat Islam secara totalitas.
pelanggaran hukum syara’. Hu- Realitas ini sekaligus mem-
kum-hukum seperti tidak bo- bantah pendapat sebagian
leh dilakukan oleh individu per orang yang beranggapan tidak
individu. Sehingga tidak setiap ada kewajiban mendirikan ne-
orang, misalnya, boleh memo- gara Islam denan alasan bah-
tong tangan seorang pencuri, wa tidak ada satu ayat atau
atau mencambuk seorang pe- hadits pun yang secara jelas
zina. menyebut al-dawlah al-Islam-
Demikian pula yang mem- iyyah apalagi memerintahkan
berikan komando kaum mus- untuk mendirikannya. Sebab,
limin untuk melancarkan jihad ketika menerapkan syariat Is-
futuhat atau membuat perjan- lam secara totalitas merupakan
jian dengan negara lain, mem- kewajiban, sementara syariat
bagi harta ghanimah atau fa’iy, tersebut tidak bisa diterapkan
memaksa setiap individu mus- secara total kecuali oleh nega-
lim membayar zakat, menga- ra, maka hukum mendirikan
tur distribusi kekayaan di baitu negara dapat menerapkan Is-
al-mal, mencegah berbagai lam itu pun wajib, sebagaima-

Penerapan Islam Memerlukan Daulah Khilafah 59


na kaidah syara’: berbagai kewajiban). Artinya,
َ َّ ْ َ َ hukum-hukum Allah Swt ti-
‫«‌ما ‌اَل َ‌ي ِت ُّم ‌ال َو ِاج ُب ِ‌إاَّل ِ‌ب ِه ‌ف ُه َو‬ dak mungkin bisa ditegakkan
di muka bumi kecuali dengan
»‫َ‌و ِاج ٌب‬ tegaknya khilafah. Di samp-
ing itu, hanya dengan Daulah
Sebuah kewajiban yang ti- Khilafah, semua hukum Islam
dak sempurna tanpa adanya se- yang memelihara kehidupan,
suatu, maka sesuatu itu menjadi agama, akal, keturunan, harta,
wajib. keamanan, dan kehormatan
dapat diwujudkan.[]
Sebagaimana dinyatakan
para ulama mu’tabar, di antara
tugas penting khalifah adalah
menegakkan hukum Islam. Al-
Syaikh Abdurrahman al-Jaziri
rahimahullah berkata, “Para
imam rahimahumullah telah
sepakat bahwa imamah adalah
fardhu; dan bahwa kaum Mus-
limin harus memiliki seorang
pemimpin yang menegakkan
syiar-syiar agama dan melin-
dungi orang-orang yang did-
zalimi dari orang-orang yang
dzalim. Kaum Muslimin pada
waktu yang sama di seluruh
dunia tidak boleh memiliki dua
imam, baik keduanya bersepa-
kat maupun bertentangan.”
Dengan demikian, maka
keberadaan Daulah Khilafah
bukan sekadar fardhu, namun
lebih dari itu, Daulah khilafah
adalah tâj al-furûdh (mahkota

60 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


Tafsir QS al-‘Ashr 61
TAFSIR QS AL-'ASHR
Tafsir QS al-‘Ashr [103]: 1-3

َ َ َ ْ ْ َّ ْ ‫َو ْال َع‬ bas, Ibnu al-Zubair, dan jumhur


‫ان ل ِفي‬ ‫اإْلنس‬
ِ ِ ‫ن‬ ‫إ‬  ﴾١﴿ ‫ر‬ ِ ‫ص‬
ُ َ َّ َّ ُ surat ini tergolong surat Makiy-
‫﴾ ِإاَّل ال ِذين آمنوا‬٢﴿ ‫خ ْس ٍر‬
َ yah. Sedangkan menurut Mu-
َ ‫الصال َحات َو َت َو‬ ُ
‫اص ْوا‬ ِ ِ َّ ‫َو َع ِملوا‬
jahid, Qatadah, dan Muqatil,
terkatagori Madaniyyah.2
﴾٣﴿ ‫الص ْب ِر‬ َّ ‫اص ْوا ب‬ َ ‫ب ْال َح ّق َو َت َو‬ Surat ini terdapat tiga ayat.
ِ ِ ِ Dengan hanya terdiri dari tiga
Demi masa (1) Sesungguh- ayat, menempatkan surat ini
nya manusia itu benar-benar termasuk dalam surat terpen-
berada dalam kerugian (2); kecu- dek; di samping surat al-Kau-
ali orang-orang yang beriman, tsar dan al-Nashr yang juga
beramal saleh, nasihat-menasi- terdiri dari tiga ayat. Kendati
hati supaya menaati kebenaran, pendek, kandungan ayat ini
dan nasihat-menasihati supaya amat dalam, padat, dan kom-
menetapi kesabaran (3) (QS al- prehensif.
‘Ahsr [103]: 1-3) Betapa tidak, sebagaimana
dikatakan Sayyid Quthb, dalam
Surat ini dinamakan al- surat yang amat pendek itu ter-
‘Ashr karena Allah Swt bersum- gambar manhaj (tatanan) yang
pah dengan dengan waktu di
awal surat .1 Menurut Ibnu Ab- (Damaskus: Dar al-Fikr al-Muashir, 1991), 390
2 al-Andalusi, al-Bahr al-Muhîth, vol. 10
1 al-Zuhayli, al-Tafsîr al-Munîr, vol. 15 (Beirut: Dar al-Fikr, 1420 H), 538

62 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


lengkap tentang kehidupan Seandainya manusia me-
umat manusia sebagaimana di- renugkan kandungan surat ini,
kehendaki Islam. Di dalamnya niscaya sudah mencukupi me-
juga tampak jelas rambu-ram- rekai5
bu persepsi keimanan dengan
hakikatnya yang besar dan me- Tafsir Ayat
nyeluruh, dalam suatu gam- Allah Swt berfirman:
baran yang sangat jelas dan
detail.3 ْ ‫َو ْال َع‬
  ﴾١﴿ ‫ص ِر‬
Keutamaan Surat Ini Demi masa
Diriwayatkan al-Thabarani,
dahulu ada dua orang sahabat Huruf al-wâwu pada ayat
Nabi saw yang apabila ber- ini merupakan wawu al-qasam.
temu, mereka tidak berpisah Sedangkan al-muqsam bih
hingga salah satunya memba- ْ َْ
adalah ‫العص ُر‬. Ada beberapa
cakan surat ini kepada yang penafsiran para ulama ten-
lainnya hingga selesai. Setelah ْ َْ
tang makna ‫ العص ُر‬dalam ayat
itu, baru mereka mengucap-
ini. Menurut Qatadah dan al-
kan salam dan berpisah.4
Hasan, bermakna ‫�ش ُّي‬
َْ
Al-Imam al-Syafi’i berkata ِ ‫الع‬, yak-
tentang ayat ini: ni waktu antara tergelincirnya
matahari hingga sebelum ter-
َ َ ُّ
‫ورة‬ ‫اس َه ِذ ِه الس‬ َّ ‫َل ْو َت َد َّب َر‬
ُ ‫الن‬ benam.6 Penafsiran yang juga
dikemukakan oleh Zaid bin As-
َََ
‫لكف ْت ُه ْم‬ lam.7 Sedangkan Muqatil me-
nafsirkannya sebagai shalat as-
َ ْ ُ ْ ُ َ َّ
har. Yakni ‫ الصاَلة الوسطى‬yang
3 Sayyid Quthb, Fi Zhilâl al-Qur’ân, vol. 6 diperintahkan Allah Swt untuk
(Beirut: Dar al-Syuruq, 1992), 3964
4 al-Suyuthi, al-Durr al-Mantsûr, vol. (Beirut: 5 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm vol.
Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990), 767; Ibnu 1, 203
Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm vol. 8 (tt: Dar 6 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 600
Thayyiyyah, 1999), 479; al-Syaukani, Fath
al-Qadîr, vol. 5 (Damaskus Dar Ibnu Katsir, 7 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm vol.
1994), 600 8, 480

Tafsir QS al-‘Ashr 63
dijaga.8. tersebut lebih masyhur.12
Akan tetapi, menurut ke- Kemudian Allah Swt berfir-
banyakan mufassir, kata ter- man:
َّ
‫الد ْه ُر‬
sebut bermakna atau ُ َ َ َ ْ ْ َّ
ُ ‫الز َم‬
‫ان‬ َّ (zaman, waktu). Ibnu ﴾٢﴿ ‫ان ل ِفي خ ْس ٍر‬‫اإْلنس‬
ِ ‫ِإن‬
Jarir al-Thabari juga berkata,
Sesungguhnya manusia be-
“Pendapat yang benar adalah
nar-benar dalam kerugian.
bahwa Tuhan kita bersumpah
dengan ‫ص ُر‬ْ ‫ ْال َع‬. Kata untuk
Ayat ini berkedukan se-
ْ َّ
menyebut ‫( الده ُر‬waktu), yakni bagai jawâb al-qasam. Huruf
waktu sore, malam, dan siang; alif-lâm di depan kata ‫اإْلنسان‬
َ ْ ْ
tidak dikhususkan dari apa
ِ
(manusia) memberikan mak-
yang dicakup oleh kata waktu na jinsiyyah. Sehingga kata
ْ ْ
tertentu. Semua yang tercakup
dalam kata ini, termasuk dalam
‫اإْلن َسان‬
ِ (manusia) dalam ayat
ini menunjukkan pengertian
cakupan yang dijadikan Allah
seluruh jenis manusia.13
Swt sebagai sumpah.”9
Ada juga yang berpenda-
Ini juga pendapat Ibnu ‘Ab-
pat huruf alif-lâm bermakna li
bas dan lain-lain. 10Juga dipi-
al-ma’hûd yang menunjuk ke-
lih oleh al-Syaukani, al-Qinuji,
pada orang tertentu. Sehingga
al-Jazairi, dan lain-lain.11 Dika-
menurut mereka yang dimak-
takan Ibnu Katsir, penafsiran
sud ayat ini adalah al-Walid bin
al-Mughirah, al-‘Ash bin Wail,
al-Aswad bin al-Muthallib, Abu
8 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 600 Lahab, atau Abu Jahal.14 Akan
tetapi, pemaknaan sebagai
9 al-Thabari, Jâmi’ al-Bayân, vol 24, 589
10 al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân, 12 Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm vol.
vol. 20, 178 8, 457
11 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 600; 13 Abu Hayyan al-Andalusi, Tafsîr al-Bahr al-
al-Qinuji, Fat-h al-Bayân, vol. 15 (Beirut: Muhiîth, 508
al-Maktabah al-Mishriyyah, 1992), 375;
al-Jazairi, Aysar al-Tafâsîr, vol. 5 (Madinah: 14 al-Razi, Mafâtîh al-Ghayb, vol.32(Beirut:
Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam, 2003), 612 Dar Ihya` al-Turats al-‘Arabiyy, 1420 H), 279

64 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


jinsiyyah lebih tepat. Di antara- sarnya kerugian yang diderita
nya adalah adanya istitsnâ (pe- manusia yang ditunjukkan de-
ngecualian) pada orang-orang ngan susunan redaksional ayat
yang memiliki karakter terten-
َ َ َ ْ ْ َّ
ْ ُ
ini: ‫اإْلنسان ل ِفي خس ٍر‬
ِ ‫ ِإن‬. Perta-
tu sebagaimana disebutkan ْ ُ َ
ma, digunakan kata ‫ل ِفي خس ٍر‬
dalam ayat berikutnya.15
Sedangkan ‫ر‬ُ ‫ ْال ُخ ْس‬atau memberikan makna laksana
ُ ْ
‫ ْ الخ ْس ْ َ َر ُان‬bermakna ‫ان‬ُ ‫ص‬ ُّ sesuatu
َ ‫الن ْق‬ yang dibanjiri dalam
kerugian, yakni meliputi segala
‫اب َرأ ِس امْل ِال‬ ُ ‫( َو َذ َه‬berkurang sisi. Kedua, kata ‫ إ َّن‬bermakna
ِ
atau hilangnya modal).16 Da- ‫( للتأكيد‬untuk menegaskan).
ْ ُ
lam ayat ini, kata ‫ خس ٍر‬diguna- Dan ketiga, huruf al-lâm dalam
kan berbentuk nakirah. Bentuk ‫سر‬ ْ ُ َ
ٍ ‫( ل ِفي خ‬benar-benar dalam
ini memberikan makna ‫ للتهويل‬kerugian) yang juga membe-
(untuk menimbulkan rasa ta- rikan ‫( للتأكيد‬untuk menegas-
kut), seolah manusia dalam kan).18 Dengan demikian, ayat
kerugian yang amat besar. Bisa ini memberikan penegasan
juga, sebagaimana dikatakan bahwa kerugian yang diderita
al-Shabuni berarti ‫( للتعظيم‬un- manusia itu amat besar.
tuk mengagungkan), sehingga Setelah dinyatakan bahwa
dapat diartikan sebagai sebu- seluruh manusia dalam kea-
ah kerugian besar atau kehan- daan merugi, ayat selanjutnya
curan yang parah.17 menyebutkan pengecualian
Tentang besarnya kerugian orang-orang yang tidak meng-
yang diderita oleh manusia ini alami nasib tersebut. Allah Swt
juga diterangkan oleh Fakh- berfirman:
ruddin al-Razi. Menurutnya, be- ُ
‫ين َآم ُنوا َو َع ِملوا‬ َ ‫إ َّاَّل َّالذ‬
ِ ِ
15 Abu Hayyan, Tafsîr al-Bahr al-Muhîth,vol. ّ‫اص ْوا ب ْال َحق‬
َ ‫الصال َحات َو َت َو‬ َّ
8,508 ِ ِ ِ ِ
﴾٣﴿ ‫الص ْب ِر‬ َ ‫َو َت َو‬
َّ ‫اص ْوا ب‬
16 al-Zuhaili, al-Tafsîr al-Munîr, vol. 15, 392; ِ
al-Raghib al-Ashfahani, Mu’jam Mufradât
Alfâdz al-Qur’ân (Beirut: Dar al-Fikr, tt), 148 Kecuali orang-orang yang
17 al-Shabuni, Shafwat al-Tafâsîr vol 3, 575 18 al-Razi, al-Tafsîr al-Kabîr, vol. 32, 280

Tafsir QS al-‘Ashr 65
beriman dan beramal saleh). ‫التصديق الجازم املطابق للواقع‬
Mereka adalah orang-orang
yang beriman, beramal saleh,
‫( عن دليل‬pembenaran yang
pasti; bersesuaian dengan fak-
nasihat-menasihati supaya
ta; bersumber dari dalil).21
menaati kebenaran, dan nasi-
Dalam ayat ini, penyebutan
hat-menasihati supaya mene- َُ
kata ‫( آمنوا‬mereka beriman) ti-
tapi kesabaran.
dak disertakan kata yang men-
َّ jadi al-maf’ûl bih (objeknya).
Kata ‫( ِإاَّل‬kecuali) memberi- Pada hal, kata tersebut tergo-
kan makna ‫اء‬
َْ ْ
ِ ‫( ِااِلس ِتثن‬pengecu- long al-fi’l al-muta’addi (kata
َ ْ ْ (manu-
alian) dari kata ‫اإْلنسان‬ kerja yang membutuhkan al-
ِ maf’ûl bih [objek]). Karena tidak
sia).19 Ini artinya, manusia yang
disebutkan sesudahnya tidak disebutkan objeknya, maka
termasuk sebagai orang yang kata tersebut bersifat mutlak.
mengalami kerugian besar. Dikatakan Abdurrahman al-
Menurut ayat ini, manusia yang Sa’di, yang dimaksudkannya
tidak mengalami kerugian ter- adalah mengimani semua per-
himpun dalam dirinya empat kara yang diperintahkan Allah
sifat. Pertama: Swt untuk diimani.22
Sebaliknya mengingkari
َ ‫َّالذ‬
‫ين َآم ُنوا‬ perkara tersebut, walaupun
ِ hanya sebagian, menyebabkan
Orang-orang yang beriman. pelakunya menjadi kafir. Allah
Swt berfirman:
ُ َ ْ
Secara bahasa, kata ‫اإْليمان‬ َّ َ ُ ْ َ َ َّ َّ
ُ ْ َّ
(keimanan) bermakna‫التص ِديق‬
ِ ِ ‫ِإن ال ِذين يكف ُرون ِب‬
‫اهَّلل‬
ُ َ َ َ
(pembenaran).20 Sedang- ‫َو ُر ُس ِل ِه َو ُي ِر ُيدون أ ْن ُيف ّ ِرقوا‬
ُْ َ ُ َّ َ ْ َ
kan secara syar’i bermakna
‫هَّللا َو ُر ُس ِل ِه َو َي ُقولون نؤ ِم ُن‬
ِ ‫بين‬
19 al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân,
vol. 20 (Beirut: Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 21 al-Nabhani, Syakhshiyyah al-Islamiyyah vol
1964), 180 1 (Beirut: Dar al-Ummah, 2003), 29
20 Abu Bakr al-Razi, Tartib Mukhtâr al-Shihah 22 al-Sa’di, Taysîr al-Karîm al-Rahmân (tt:
(Beirut: Dar al-Fikr, 1993), 50 Muassasah al-Risalah, 2000), 934

66 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


‫ض َو ُي ِر ُيدو َن‬ ‫ع‬ْ ‫ب َب ْعض َو َن ْك ُف ُر ب َب‬ Dijelaskan Imam al-Qurt-
ٍ ِ ٍ ِ
ً َ َ َٰ َ ْ َ ُ َّ َ ْ َ hubi, yang dimaksud dengan
‫أن يت ِخذوا بين ذ ِلك س ِبياًل‬ orang yang beramal shaleh

‫ون‬َ ‫﴾ ُأ َٰولئ َك ُه ُم ْال َكاف ُر‬١٥٠﴿ adalah orang-orang yang me-


ِ ِ ngerjakan kewajiban yang
ً‫ين َع َذابا‬ َ ‫َح ًّقا ۚ َو َأ ْع َت ْد َنا ل ْل َكافر‬ ditetapkan atas mereka.23 Di
ِِ ِ samping mengerjakan kewa-
﴾١٥١﴿ ‫ُم ِه ًينا‬ jiban yang ditetapkan atas
mereka, menurut Ibnu Jarir
Sesungguhnya orang-orang al-Thabari, mereka juga menja-
yang kafir kepada Allah dan uhi kamaksiatan yang mereka
rasu-rasul-Nya, dan bermak- dilarangnya.24
sud memperbedakan antara Abdurraman al-Sa’di berka-
(keimanan kepada) Allah dan ta, “Amal shaleh mencakup se-
rasul-rasul-Nya, dengan menga- mua perbuatan kebaikan, yang
takan: «Kami beriman kepada lahir dan yang batin, berhu-
yang sebahagian dan kami ka- bungan dengan hak Allah Swt
fir terhadap sebahagian (yang dan hamba-Nya, yang wajib
lain)», serta bermaksud (dengan dan yang Sunnah.”25 Dengan
perkataan itu) mengambil jalan kata lain, amal saleh merupa-
(tengah) di antara yang demiki- kan ketaatan terhadap seluruh
an (iman atau kafir), merekalah ketentuan Allah Swt dalam sya-
orang-orang yang kafir sebe- riah, dan itu dikerjakan untuk
nar-benarnya. Kami telah me- mendapatkan ridha Allah Swt.
nyediakan untuk orang-orang Ketiga:
yang kafir itu siksaan yang
ْ َ َََ
menghinakan. (QS al-Nisa’ ‫اص ْوا ِبال َح ِ ّق‬‫وتو‬
[4]:150-151).
Saling menasihati supaya
Kedua: menaati kebenaran.

‫ات‬ َ َّ ‫َو َعم ُلوا‬ 23 al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân,


ِ ‫الص ِالح‬ ِ vol. 20, 180
Dan yang mengerjakan 24 al-Thabari, Jâmi’ al-Bayân, vol 24, 590
amal saleh.
25 al-Sa’di, Taysîr al-Karîm al-Rahmân, 934

Tafsir QS al-‘Ashr 67
Dijelaskan al-Qurhubi, kata dapat bahwa yang dimaksud
َ ‫َت َو‬
‫اص ْوا‬ berarti
َ
‫ت َحابوا‬ (saling dengannya adalah Kitabullah.27
Sedangkan al-Zamakhsyari
mencintai), sebagian berpesan
memaknainya sebagai perka-
kepada yang lainnnya; sebagi-
ra yang tsâbit (tetap dan pas-
an memberikan dorongan ke-
ti) yang tidak diperkenankan
pada lainnya.
Sedangkan kata ‫( الح ِق‬ke-
ّ َ ْ untuk diingkari, seperti men-
tauhidkan dan menaati Allah,
benaran) merupakan kebalik- mengikuti kitab-kitab dan ra-
an dari kata ‫اط ُل‬
َْ
ِ ‫( الب‬kebatilan).26 sul-rasul-Nya, zuhud terhadap
Allah Swt juga berfirman: dunia, dan menginginkan akhi-
ْ ُ ُ َّ ُ ُ َٰ َ rat.28
َ َ
‫هَّللا َرُّبك ُم ال َح ُّق ۖ ف َماذا‬ ‫فذ ِلكم‬ Al-Syaukani memahami-
َّٰ َ َ ُ َ َّ َّ ّ َ ْ َ ْ َ nya lebih umum, yakni sesua-
‫بعد الح ِق ِإاَّل الضاَلل ۖ فأنى‬ tu yang berhak (wajib) untuk
َ ُ ْ ُ
﴾٣٢﴿ ‫ص َرفون‬ ‫ت‬ dilaksanakan, yakni beriman
kepada Allah dan tauhid, me-
ngerjakan apa yang disya-
Maka (Zat yang demikian)
riatkan Allah, dan menjauhi
itulah Allah Tuhan kamu yang
larangan-Nya.29 Dengan demi-
sebenarnya; maka tidak ada se-
kian, yang dinasihatkan oleh
sudah kebenaran itu, melainkan
mereka adalah Islam. Sebab, Is-
kesesatan. Maka bagaimana-
lam adalah agama yang benar;
kah kamu dipalingkan (dari ke-
yang berisi aqidah dan syariah.
benaran)? (QS Yunus [10]: 32).
Patut dicatat, perbuatan
saling menasihati dalam kebe-
Dalam konteks ayat ini, ada
naran sesungguhnya terkata-
beberapa penafsiran. Menurut
gori sebagai amal saleh. Sebab,
Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan
aktivitas saling menasihati ter-
al-Dhahhak, kata tersebut ber-
masuk dalam amal perbuatan
makna tauhid. Qatadah me-
nafsirkannya sebagai al-Quran. 27 al-Thabari, Tafsîr al-Thabari vol 12, 685
Ibnu Jarur at-Thabari berpen-
28 al-Zamakhsyari, al-Kasysyâf, vol. 4 (Beirut:
Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1987), 794
26 Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, vol. 10
(Beirut: Dar Shadir, tt), 49 29 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 601

68 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


yang diperintahkan oleh syara’. ka itu penghuni surga; mereka
Di samping itu, dalam be- kekal di dalamnya (QS al-Baqa-
berapa ayat lainnya dinyata- rah [2]: 82).
kan bahwa orang yang masuk
surga dan mendapatkan ridha- Juga dalam QS Ali Imran
Nya –yang berarti tidak ter- [3]: 57, al-Nisa [4]: 58, 122, dan
masuk yang merugi— adalah 173, al-Maidah [5]: 9 dan 91,
yang memenuhi dua persya- Yunus [10]: 9, al-Bayyinah [98]:
ratan, yaitu: beriman dan bera- 7, al-Tin [95]: 6), dan masih ba-
mal saleh, seperti dalam firman nyak ayat lainnya.
Allah Swt: Penyebutan secara ter-
ُ sendiri aktivitas tersebut me-
‫ين َآم ُنوا َو َع ِملوا‬ َ ‫َو َب ّشر َّالذ‬ nunjukkan adanya penekanan
ِ ِ ِ
َ َّ َ َ َّ َ َ َّ khusus pada keduanya. Se-
‫ات ت ْج ِري‬ٍ ‫ات أن ل ُه ْم جن‬ ِ ‫الص ِالح‬ perti halnya penyebutan ma-
َْ َ
‫ِم ْن ت ْح ِت َها اأْل ْن َه ُار‬ laikat Jibril dan Mikail setelah
sebelumnya disebutkan kata
Dan sampaikanlah berita wa malâikatihi (dan malai-
gembira kepada mereka yang kat-malaikat-Nya) yang berarti
beriman dan berbuat baik, malaikat secara keseluruhan.
bahwa bagi mereka disediakan Allah Swt berfirman:
surga-surga yang mengalir su- َ َ َّ ًّ ُ َ َ َ ْ َ
ngai-sungai di dalamnya (QS ‫هَّلِل َو َماَل ِئك ِت ِه‬
ِ ِ ‫من كان عدوا‬
al-Baqarah [2]: 25). َ َّ ‫ال َفإ َّن‬
‫هَّللا‬ َ َ َ َ ْ َ ُ َُ
ِ ‫ورس ِل ِه و ِجب ِريل و ِميك‬
Juga firman-Nya: ﴾٩٨﴿ ‫ين‬ َ ‫َع ُد ٌّو ل ْل َكافر‬
ِِ ِ
ُ َ ‫َو َّالذ‬
‫َو َع ِملوا‬ ‫َآم ُنوا‬ ‫ين‬ ِ Barang siapa yang menjadi
ُ ‫ص َح‬ َ َ
ْ ‫ات أولئك أ‬ ٰ َ ُ َ َّ musuh Allah, malaikat-malai-
‫اب‬ ِ ِ ‫الص ِالح‬ kat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril
َ َ ْ
﴾٨٢﴿ ‫ال َج َّن ِة ۖ ُه ْم ِف َيها خ ِال ُدون‬ dan Mikail, maka sesungguh-
nya Allah adalah musuh orang-
Dan orang-orang yang beri- orang kafir (QS al-Baqarah [2]:
man serta beramal saleh, mere- 98).

Tafsir QS al-‘Ashr 69
Dalam bahasa Arab, yang Swt dan sabar mengerjakan
demikian itu dikenal dengan kewajiban. Demikian penjelas-
athf al-khâshsh ‘alâ al-‘âmm an al-Syaukani.33 Al-Nasafi dan
(menambahkan yang khusus al-Zamakhsyari menambah-
kepada yang umum). Menurut kan, selain sabar dalam me-
al-Shabuni, jika iman dan amal ninggalkan kemaksiatan, me-
saleh menyempurnakan diri ngerjakan ketaatan, juga sabar
sendiri, sementara berwasiat dalam mengahadapi ujian Al-
dalam kebenaran dan kesabar- lah Swt kepada hamba-Nya.34
an dapat menyempurnakan ‫�صي‬ َ َّ
Penyebutan ِ ‫ا لتو ا‬
orang lain.30
Keempat:
‫الص ْب ِر‬
َّ ‫( ب‬saling menasehati da-
ِ
lam kesabaran) setelah penye-
ْ‫الصبر‬ َ ‫ َو َت َو‬butan ‫ا�صي ِب ْال َح ِ ّق‬
َّ ‫اص ْوا ب‬ ِ
َّ (saling
‫الت َو‬
ِ ِ menasehati dalam kebenaran),
Dan saling menasihati supa- merupakan dalil bagi agung-
ya menetapi kesabaran. nya derajat sabar, tingginya
kemuliaannya, dan tambahan
Selain menasihati dalam pahala bagi orang-orang yang
kebenaran, mereka juga saling bersabar terhadap perkara
menasihati dalam kesabaran. yang harus disikapi dengan sa-
ْ َّ
Kata ‫( الصب ِر‬kesabaran) berarti bar.35 Allah Swt berfirman:
menahan dalam kesempitan.31 َ ّٰ ‫ا َّن‬
Menurut al-Alusi, sabar bukan ‫الص ِب ِرْي َن‬
ّٰ ‫هّٰللا َم َع‬ ِ
sekadar menahan jiwa dari ke-
sempitan, namun juga mene- Sesungguhnya Allah beser-
rima dari Allah Swt dengan in- ta orang-orang yang sabar (QS
dah dan ridha, lahir dan batin.32 al-Baqarah [2]: 153).
Dalam konteks ayat ini,
pengertian sabar adalah sa- 33 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 601
bar terhadap larangan Allah 34 al-Nasafi, Madârik al-Tanzîl wa Haqâiq al-
30 al-Shabuni, Shafwat al-Tafâsîr vol 3, 575 Ta`wîl, vol. 3 (Beirut: Dar al-Kalim al-Thayyib,
1998), 677; al-Zamakhsyari, al-Kasysyâf, vol. 4
31 al-Ashfahani, Mu’jam Mufradât, 475 (Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1987), 794
32 al-Alusi, Ruh al-Ma’âni vol 15, 458 35 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 6

70 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


‫ا�صي‬ َ َّ nakan dirinya sendiri, sedang-
Di samping itu, ِ ‫التو‬
‫الص ْب ِر‬
َّ ‫( ب‬saling menasehati da-
ِ
kan dua perkara yang kedua
itu menyempurnakan orang
lam kesabaran) sesungguh-
lain. Dengan menyempurna-
nya termasuk dalam cakupan kan empat perkara itu, manu-
ْ َ َّ
‫ا�صي ِبال َح ِ ّق‬
ِ ‫التو‬ (saling mena- sia menjadi selamat dari keru-
sehati dalam kebenaran). Di- gian dan beruntung dengan
sebutkan tersendiri dan dikhu- keuntungan.37
suskan dinyatakan secara khu-
sus oleh nash, menunjukkan Beberapa Pelajaran Penting
bukti paling jelas bagi tinggi- Dalam surat ini terhadapat
nya sabar dalam sifat kebenar- banyak pelajaran penting yang
an, tambahan kemuliaan bagi- dapat diambil. Di antaranya:
nya, dan tingginya tingkatan.36 Pertama, pentingnya wak-
Dari uraian di atas, dapat di- tu. Ini ditunjukkan dengan
simpulkan bahwa berdasarkan dijadikannya al-‘ashr sebagai
surat al-‘Ashr semua manusia al-muqsam bih. Sebagaimana
dalam keadaan merugi. Kecu- telah diterangkan, menurut
ali, jika mereka melekatkan ke kebanyakan para ulama mak-
dalam dirinya empat hal, yakni na al-‘ashr dalam ayat ini ber-
beriman, beramal saleh, saling makna al-dahr (zaman, wak-
memberikan nasihat dalam ke- tu). Oleh karena itu, jangang
benaran, dan saling memberi- sampai menyia-nyiakan waktu.
kan nasihat dalam kesabaran. Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah
Oleh karena itu, siapa pun yang saw bersabda:
tidak menginginkan kerugian, َ ٌ ْ
dia harus menerima Islam se- ‫« ِن ْع َم َت ِان َمغ ُبون ِف ِيه َما ك ِث ٌير ِم َن‬
ُ َْ ُ ّ َّ
cara totalitas dalam kehidupan
mereka, baik dalam hal aqidah » ‫الص َّحة َوالف َراغ‬ ِ ، ‫اس‬ ِ ‫الن‬
maupun amalan (syariah).
Dua kenikmatan, kebanyak-
Dijelaskan Abdurrahan al-
an manusia tertipu pada ke-
Sa’di, dua perkara yang perta-
duanya, (yaitu) kesehatan dan
ma itu manusia menyempur-
waktu luang (HR al-Bukhari,

36 al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 5, 6 37 al-Sa’di, Taysîr al-Karîm al-Rahmân, 934

Tafsir QS al-‘Ashr 71
al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah). kepada-Nya adalah melaksana-
Hadits yang mulia ini mem- kan perintah-perintah-Nya dan
beritakan bahwa waktu luang menjauhi larangan-larangan-
adalah nikmat yang besar dari Nya. Barangsiapa melalaikan
Allâh Ta’ala, tetapi banyak ma- hal itu, maka dia adalah orang
nusia tertipu dan mendapat- yang tertipu.” 39
َ
kan kerugian terhadap nikmat Sabda Nabi saw: (‫ك ِث ٌير ِم َن‬
ini.
‫اس‬ َّ
Al-Hafizh Ibnu Hajar ِ ‫( )الن‬sebagian besar manu-
sia) mengisyaratkan, bahwa
al-‘Asqalani menjelaskan: “Da-
orang yang mendapatkan tau-
lam hadits ini terkandung mak-
fiq (bimbingan) untuk itu jum-
na bahwa orang yang tidak
lahnya sedikit. 40
menggunakan dua kenikmat-
Ibnu Hajar al-‘Asqalani
an tersebut dengan perkara
juga mengutip pernyataan
yang seharusnya, maka dia
Ibnul Jauzi yang berkata, “Ka-
telah tertipu. Sebab, dia te-
dang-kadang manusia itu se-
lah menjual keduanya dengan
hat, tetapi dia tidak ada masa
harga yang sangat murah dan
lapang, karena kesibukannya
tidak dipuji oleh akalnya dalam
dengan mencari penghidup-
masalah tersebut.”38
an. Dan kadang-kadang ma-
Lalu mengutip Ibnu Bath-
nusia itu berkecukupan, teta-
thaal yang berkata, “Sesung-
pi dia tidak sehat. Maka jika
guhnya seseorang tidaklah
kedua nikmat terkumpul, lalu
menjadi orang yang fârigh (pu-
dia dikalahkan oleh kemalas-
nya waktu luang) sehingga dia
an melakukan kataatan, maka
tercukupi dan sehat badannya.
dia adalah orang yang tertipu.
Barangsiapa memiliki dua per-
Kesempurnaan itu adalah bah-
kara itu, maka hendaklah dia
wa dunia merupakan ladang
berusaha agar tidak tertipu de-
akhirat, di dunia ini terdapat
ngan meninggalkan syukur ke-
perdagangan yang keuntung-
pada Allah atas berbagai kenik-
annya akan nampak di akhirat.
matan yang telah diberikan ke-
Barangsiapa menggunakan
padanya. Termasuk bersyukur
39 al-‘Asqalani, Fat-h al-Bâriy, vol. 11, 230
38 al-‘Asqalani, Fat-h al-Bâriy, vol. 11 (Beirut:
Dar al-Ma’rfah, 1989), 230 40 al-‘Asqalani, Fat-h al-Bâriy, vol. 11, 230

72 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


waktu luangnya dan kesehat- maka beramalah pada malam
annya untuk ketaatan kepada dan siang itu42
Allah, maka dia adalah orang
yang pantas dicemburui. Dan Para ulama juga mengi-
barangsiapa menggunakan ngatkan agar seseorang tidak
keduanya di dalam maksiat menunda-nunda amalan. Al-
kepada Allah, maka dia ada- Hasan berkata:
lah orang yang tertipu. Karena َ َ َّ َ َّ َ َ َ ْ
waktu luang akan diikuti oleh ‫اك َوالت ْس ِو ْيف ف ِإ َّن َك‬ ‫ِابن آدم ِإي‬
ُ َ َ َ
‫ِب َي ْو ِم َك َول ْس َت ِبغ ٍّد ف ِإ ْن َيك ْن‬
kesibukan, dan kesehatan akan
diikuti oleh sakit. Seandai-
ُ َ َ َُ َ َ
nya itu tidak terjadi, maka dia
mengalami masa tua.” 41
‫غ ٌّد ل َك فك ْن ِفي غ ٍّد ك َما ك ْن َت ِف ْي‬
َ َ َ َ ُ َّ ْ
Waktu terus berjalan, tak ‫ال َي ْو َم َو ِإاَّل َيك ْن ل َك ل ْم ت ْن َد ْم َعلى‬
pernah berhenti. Siapa yang ْ ْ َ
berhenti dan tidak mengguna- ‫َما ف َّرط َت ِف ْي ال َي ْو ِم‬
kan waktu dengan baik, maka
dia akan kehilangan waktu Wahai anak Adam, jangan-
yang tak pernah bisa kembali lah engkau menunda-nunda
lagi. Manusia tidak mengeta- (amalan-amalan), karena eng-
hui kapan berakhirnya wak- kau memiliki kesempatan pada
tu yang diberikan untuknya. hari ini, adapun besok pagi be-
Oleh karena itu, waktu harus lum tentu engkau memilikinya.
diisi dengan sebaik-baiknya Jika engkau bertemu besok hari,
dengan amal. maka lakukanlah pada esok
‘Umar bin Abdul-‘Aziz ra hari itu sebagaimana engkau la-
berkata: kukan pada hari ini. Jika engkau
tidak bertemu esok hari, engkau
َ َّ َّ
‫الن َه َار َي ْع َماَل ِن ِف ْي َك‬
َّ ‫الل ْي َل َو‬ ‫ِإن‬ tidak akan menyesali sikapmu
yang menyia-nyiakan hari ini.
ْ ‫َف‬
‫اع َم ْل ِف ْي ِه َما‬
Orang yang memahami
Sesungguhnya malam dan ini, tentulah dia tidak akan me-
siang bekerja terhadapmu,
42 al-Zamakhsyari, Rabî’ al-Abrâr, vol. 3
41 al-‘Asqalani, Fat-h al-Bâriy, vol. 11, 230 (Bieurt: Muassat al-A’lami, 1992), 461

Tafsir QS al-‘Ashr 73
nyia-nyiakan waktunya. Dia ha- ngan orang-orang sufi. Aku ti-
nya akan menggunakan wak- daklah mendapatkan pelajaran
tunya dengan sebaik-baiknya. darinya selain dua hal. Yang
Tak mengherankan jika para pertama, perkataan mereka
ulama dahulu menganggap bahwa waktu bagaikan pedang.
waktu lebih mahal daripada Jika kamu tidak memotongnya
uang. Al-Hasan al-Bashri ber- (memanfaatkannya), maka dia
kata: akan memotongmu44.
َ َ َ ً ََْ ُ ََْْ
‫ان أ َح ُد ُه ْم‬ ‫«أدركت أقواما ك‬ Kedua, hakikat kerugian
َ َ َ َ
‫أش َّح َعلى ُع ُم ِر ِه ِم ْن ُه على د َر ِاه ِم ِه‬
َ َ yang sebenarnya. Dalam surat
ini digunakan kata khusr (keru-
َ
»‫َو َدنا ِن ِير ِه‬ gian). Sebagaimana telah dite-
rangkan, secara bahasa kata
Aku telah menemui orang- tersebut digunakan menyebut
orang yang sangat bakhil ter- kondisi berkurang atau hilang-
hadap umurnya daripada ter- nya modal. Dengan makna de-
hadap dirham dan dinarnya43 mikian, maka istilah tersebut
sering dipakai dalam perniaga-
Waktu juga diserupakan an.
dengan pedang. Al-Imam al- Akan tetapi kerugian yang
Syafi’i rahimahullah pernah dimaksudkan dalam ayat ini
berkata: bukanlah kerugian yang di-
dasarkan perspektif duniawi.
Kerugian yang dimaksudkan
‫صحبت الصوفية فلم أستفد‬ oleh ayat ini adalah dalam per-
‫منهم سوى حرفين أحدهما‬ spektif ukhrawi. Kesimpulan ini
didasarkan pada penjelasan
‫قولهم الوقت سيف فإن لم‬ ayat berikutnya yang menge-
cualikan orang-orang yang
‫تقطعه قطعك‬ beriman, beramal shaleh, dan
saling menasihati dalam kebe-
Aku pernah bersama de-
44 Abdul Fattah, Qîmat al-Zamân ‘inda
43 Ibnu al-Mubarak, al-Zuhd wa al-Raqâiq al-‘Ulamâ` (Halb: Maktab al-Mathbât al-
(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, ), 4 Islamiyyah, tt), 27

74 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


naran dan kesabaran sebagai ﴾٧٧﴿
orang-orang merugi.
Dalam perpektif dunia- Katakanlah: Kesenangan
wi dan perhitungan materi, di dunia ini hanya sebentar
bisa jadi orang yang memiliki dan akhirat itu lebih baik untuk
empat sifat yang disebutkan orang-orang yang bertakwa
dalam ayat tersebut merugi dan kamu tidak akan dianiaya
di dunia. Misalnya, kehidup- sedikit pun (QS al-Nisa [4]: 77).
an mereka di dunia miskin
dan menderita. Akan tetapi, Oleh karena itu, kerugian
di akhirat mereka pasti berun- tidak boleh hanya dilihat da-
tung dan tidak merugi karena lam perspektif kenikmatan dan
mendapatkan surga. Sebalik- materi duniawi, namun ha-
nya, orang yang tidak memiliki rus didasarkan pada perpektif
empat sifat tersebut di dunia ukhrawi. Seseorang dinyata-
hartanya melimpah ruah dan kan sebagai orang yang meru-
berkuasa, sehingga tidak terka- gi tatkala merugikan dirinya di
tagorikan merugi. Akan tetapi, akhirat. Allah Swt berfirman:
di akhirat mereka pasti merugi
dan sengsara karena dimasuk-
ُ ْ
‫اع ُب ُدوا َما ِشئ ُت ْم ِم ْن ُدو ِن ِه ۗ ق ْل‬ ْ ‫َف‬
kan ke dalam neraka. Inilah َ َ َّ َ َ ْ َّ
kerugian yang sesungguhnya. ‫ين خ ِس ُروا‬ ‫اس ِرين ال ِذ‬ ِ ‫ِإن الخ‬
ْ َ َْ
Sebab, betapa pun banyak ke-
untungan materi duniawi yang ‫أن ُف َس ُه ْم َوأ ْه ِل ِيه ْم َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬
ُْ ُ ْ َٰ َ َ
didapatkan, jika mengantar- ‫ۗ أاَل ذ ِل َك ُه َو الخ ْس َر ُان امْل ِب ُين‬
kan pelakunya masuk ke dalam
neraka, maka itu merupakan ﴾١٥﴿
kerugian besar. Dibandingkan
dengan akhirat, kenikmatan Katakanlah: “Sesungguhnya
dunia amat kecil dan singkat. orang-orang yang rugi adalah
Allah Swt berfirman: orang yang merugikan diri me-
reka sendiri dan keluarganya
ُ ْ ٌ َ َ ْ ُّ ُ َ َ ْ ُ
‫يل َواآْل ِخ َرة‬ ‫قل متاع الدنيا ق ِل‬ pada hari kiamat.” Ingatlah
ً َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ٰ َ َّ َ ٌ ْ َ yang demikian itu adalah keru-
‫خير ِمِل ِن اتقى واَل تظلمون ف ِتياًل‬ gian yang nyata” (QS al-Zumar

Tafsir QS al-‘Ashr 75
[39]: 15). [29]: 52); melanggar perjanji-
an Allah sesudah perjanjian itu
Demikianlah perspektif ke- teguh, memutuskan apa yang
rugian dalam ayat ini. Bahkan, diperintahkan Allah untuk di-
bukan hanya ayat ini, namun hubungkan, dan membuat ke-
dalam ayat-ayat lain. Dalam rusakan di muka bumi (lihat QS
ayat lainnya, orang yang kafir al-Baqarah [2]: 27, al-Ra’d 13]:
disebut sebagai orang yang 25). Mereka semuanya disebut
merugi. Allah Swt berfirman: sebagai orang-orang yang me-
َٰ ُ َ ْ rugi.
‫َو َم ْن َيك ُف ْر ِب ِه فأول ِئ َك ُه ُم‬ Termasuk pula orang

﴾١٢١﴿ ‫ون‬ َ ‫ْال َخاس ُر‬ -orang yang menjual petunjuk


ِ dengan kesesatan. Tindakan
tersebut dinyatakan sebagai
Dan barangsiapa yang ing- perniagaan yang tidak men-
kar kepadanya, maka mereka datangkan untung atau laba
itulah orang-orang yang rugi (QS al-Baqarah [2]: 16). Mereka
(QS al-Baqarah [2]: 121). semua dikatagorikan sebagai
orang-orang yang merugi ka-
Juga firman-Nya: rena semuanya akan menda-
َ ُ َّ َ َ َ َّ َ
‫هَّللا أول ِئ َك‬ َ patkan murka Allah Swt dan
ِ ‫ات‬ ِ ‫وال ِذين كف ُروا ِبآي‬ siksa neraka.
َ ‫ُه ُم ْال َخاس ُر‬
‫ون‬ Ketiga, kerugian yang di-
ِ alami oleh manusia. Ini dite-
Dan orang-orang yang kafir gaskan dalam firman-Nya:
َ َ َ ْ ْ ‫ِإ َّن‬
ُ
terhadap ayat-ayat Allah, mere- ‫ان ل ِفي خ ْس ٍر‬ ‫اإْلنس‬
ِ (sesung-
ka itulah orang-orang yang me-
guhnya manusia benar-benar
rugi (QS al-Zumar [39]: 63).
dalam kerugian). Berkenaan
dengan ini, al-Khazin meng-
Demikian juga orang yang
ungkap sebuah penjelasan
menyembah Allah dengan ti-
yang mengatakan bahwa ke-
dak sepenuh keyakinan (QS
rugian itu dialami oleh semua
a-Hajj [22] : 11); percaya ke-
manusia. Alasannya, manusia
pada yang batil dan ingkar
tidak akan terlepas dari keru-
kepada Allah (QS al-Ankabut

76 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


gian. Sebab, kerugian adalah tentu yang tidak termasuk di
hilangnya umur manusia. Hal dalamnya. Yakni, mereka yang
itu disebabkan karena setiap beriman, beramal shaleh, dan
saat berlalu dari umur manu- saling menasihti dalam kebe-
sia, baik waktu tersebut berada naran dan kesabaran.
dalam ketaatan atau kemak- Sebagaimana telah dite-
siatan. Apabila berada dalam rangkan, makna al-khusr (ke-
kemaksiatan, maka jelas manu- rugian) adalah berkurang atau
sia mengalami kerugian yang hilangnya modal. Karena mo-
nyata. Apabila berada dalam dal manusia adalah umur yang
ketaatan, bisa jadi ada ketaatan diberikan Allah swt kepada-
yang lebih afdhal darinya yang nya, maka manusia senantiasa
bisa dikerjakan. Maka, menger- mengalami kerugian. Hal itu
jakan perbuatan yang tidak disebabkan karena umur itu
afdhal merupakan kehilangan setiap saat, seiring dengan ber-
dan kerugian. Jelaslah, tidak jalannya waktu, umur manusia
ada seorang pun yang terlepas selalu berkurang. Oleh karena
dari kerugian.”45 itu, sesungguhnya setiap saat
Keempat, keterkaitan an- manusia mengalami kerugian.
tara waktu, kerugian, iman, Tak diragukan lagi, jika
dan aman shaleh serta saling umur itu digunakan manu-
memberikan nasihat dalam sia untuk bermaksiat, ia be-
kebenaran dan kesabaran. nar-benar mengalami kerugi-
Setelah bersumpah dengan an. Bukan hanya tidak menda-
menyebutkan ‫ص ِر‬ ْ َ‫ ْالع‬yang ber- patkan kompensasi apa pun
makna al-dahr atau al-zamân dari modalnya yang hilang, na-
sebagaimana diterangkan para mun bahkan dapat membaha-
ulama, kemudian menegaskan yakan dan mencelakan dirinya.
bahwa seluruh manusia dalam Demikian juga jika umurnya
kerugian besar. Setelah itu di- dihabiskan untuk mengerja-
terangkan tentang jenis ma- kan perkara-perkara yang mu-
nusia yang memiliki sifat ter- bah. Ia tetap dikatakan merugi.
Sebab, habisnya modal yang
45 al-Khazin, Lubâb al-Ta`wî Ma’ânî al-Tanzîl, dimiliki (umur) tanpa mening-
vol. 4 (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah,
galkan pengaruh apa pun bagi
1995), 466

Tafsir QS al-‘Ashr 77
dirinya.46 Al-Baghawi berkata, firman Allah Swt:
“Kerugian adalah hilangnya
ُ ُّ َ َ ‫َيا َأ ُّي َها َّالذ‬
modal manusia ketika diri dan ‫ين َآم ُنوا َه ْل أ ُدلك ْم‬ ِ
umurnya lenyap dengan ke- َ َ ْ ْ ُ ُْ َ َ ََٰ
maksiatan. Dua hal itulah mo- ‫اب‬ ٍ ‫َعلى ِتجار ٍة تن ِجيكم ِمن عذ‬
dal paling besar bagi manusi- َّ َ ُ ُْ
a.”47 ِ ‫﴾ تؤ ِمنون ِب‬١٠﴿ ‫أ ِل ٍيم‬
‫اهَّلل‬
َّ َ َ ُ َ َُ ُ ََ
Keterkiatan antara waktu
ِ ‫ورس ِول ِه وتج ِاهدون ِفي س ِب ِيل‬
‫هَّللا‬
dengan keuntungan dan ke- َ ُ َٰ ُ ْ َ ُ َ
rugian serta keserupaan waktu ‫ِبأ ْم َو ِالك ْم َوأن ُف ِسك ْم ۚ ذ ِلك ْم خ ْي ٌر‬
َ َ َ ُ َُ
﴾١١﴿ ‫لك ْم ِإ ْن ك ْن ُت ْم ت ْعل ُمون‬
dengan moda juga diungkap
oleh al-Thayyibi yang berkata:
“Nabi saw memberikan perum-
Hai orang-orang yang beri-
pamaan bagi mukallaf seperti
man, sukakah kamu Aku tunjuk-
seorang pedagang yang me-
kan suatu perniagaan yang da-
miliki modal. Maka dia men-
pat menyelamatkan kamu dari
cari keuntungan dengan ke-
azab yang pedih? yaitu) kamu
selamatan modalnya. Caranya
beriman kepada Allah dan Ra-
adalah dengan mencari orang
sul-Nya dan berjihad di jalan
yang akan dia ajak bermuma-
Allah dengan harta dan jiwamu.
lah, serta menjaga kejujuran
Itulah yang lebih baik bagimu,
dan kecerdikan agar tidak me-
jika kamu mengetahui (QS al-
rugi. Kesehatan dan waktu lu-
Shaff [61]: 11).
ang adalah modal, seharusnya
dia bermumalah dengan Allah
Berdasarkan itu ia wa-
Swt dengan keimanan dan me-
jib menjauhi ketatan kepada
lawan hawa-nafsu dan musuh
hawa-nafsu dan bekrjasama
agama, agar dia mendapatkan
sama dengan setan agar moda
keberuntungan kebaikan du-
danl keuntungannya tidak hi-
nia dan akhirat. Hal ini seperti
lang. 48
Dengan demikian. orang
46 Lihat al-Razi, al-Tafsîr al-Kabîr , vol. 32, 280 yang beruntung hanyalah
47 al-Baghawi, Ma’âlim al-Tanzîl fî Tafsîr
al-Qur`ân, vol. 5 (Beirut: Dar Ihya` al-Turats, 48 al-‘Asqalani, Fat-h al-Bâriy, vol. 11 (Beirut:
1420 H), 302 Dar al-Ma’rfah, 1989), 230

78 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


yang bersedia menghabiskan tinggi yang disiram oleh hujan
umurnya untuk mengerjakan lebat sehingga menghasilkan
amal saleh. Sebab, hanya de- buah dua kali lipat (QS al-Baqa-
ngan mengerjakan amal saleh rah [2]: 265).
manusia mendapatkan ganti Keuntungan lebih besar
dari modalnya yang telah hi- dapat diraih oleh seseorang
lang, bahkan jauh lebih besar yang melakukan dakwah, sa-
daripada yang hilang darinya. ling berwasiat untuk menaati
Allah Swt menjanjikan pahala kebenaran, dan menepati ke-
berlipat bagi amal saleh yang sabaran. Seseorang yang ber-
dikerjakan manusia. Banyak hasil mengajak orang lain me-
sekali ayat yang memberitakan lakukan kebaikan, dijanjikan
hal tersebut, seperti firman Al- mendapat pahala sebagaima-
lah Swt: na orang yang mengerjakan-
ْ nya. Rasulullah saw bersabda:
َ ََ
ۖ ‫َم ْن َج َاء ِبال َح َس َن ِة فل ُه خ ْي ٌر ِم ْن َها‬ َ ْ ََ َ َ
‫َم ْن َد َّل َعلى خ ْي ٍر فل ُه ِمث ُل أ ْج ِر‬
Barang siapa yang datang َ
dengan (membawa) kebaikan, ‫اع ِل ِه‬
ِ ‫ف‬
maka baginya (pahala) yang le-
bih baik daripada kebaikannya Barang siapa yang menun-
itu (QS al-Qashash [28]: 84). jukkan kepada kebaikan, maka
ia mendapatkan seperti pahala
Demikian juga pahala be- orang yang mengerjakannya
rinfak di jalan Allah Swt. Kepa- (HR Muslim).
da pelakunya, dijanjikan akan
mendapatkan balasan tujuh Dengan adanya ketetapan
ratus kali lipat dari harta yang tersebut, membuat orang yang
diinfakkan itu (QS al-Baqarah berdakwah, mengajak kepada
[2]: 261). Dalam ayat lainnya, kebaikan, dan mencegah dari
harta yang dibelanjakan dalam kemungkaran, seolah hidup
rangka mencari keridhaan Al- lebih lama dari umur yang se-
lah Swt dan untuk keteguhan benarnya. Sebab, kematian
jiwanya, diumpamakan seperti --yang lazimnya menghalangi
kebun yang terletak di dataran seseorang untuk beramal dan

Tafsir QS al-‘Ashr 79
mendapatkan pahala dari amal dunia. Al-Quran memberitakan
tersebut--, masih memberi- bahwa di akhirat kelak manusia
kan peluang bagi orang yang merasakan bahwa kehidupan
mengajak dan mengajarkan mereka di dunia sehari atau se-
kebenaran memperoleh pa- tengah hari (QS al-Mukminun
hala. Salah satu dari tiga amal [23]: 113) atau bahkan sekejap
yang tidak terputus pahalanya saja (QS Yunus [10]: 45). Allah
disebabkan kematian adalah Swt juga menyatakan bahwa
ilmu bermanfaat yang diajar- manusia tinggal di dunia ha-
kan semasa masih hidup. Wa- nya sebentar (QS al-Mukminun
siat tentang kebenaran dan ke- [23]: 114).
sabaran yang terus diamalkan Dengan paradigma seperti
orang lain dapat dimasukkan ini, seseorang yang beruntung
di dalamnya. Dari Abu Hurairah adalah orang yang benar-benar
bahwa Rasulullah saw bersab- memanfaatkan waktu (hidup-
da: nya) untuk mengerjakan amal
َ َْ ُ َ ْ ْ َ َ َ saleh. Jangankan perbuatan
‫ان انقط َع َع ْن ُه‬ ‫اإْلنس‬
ِ ‫ِإذا مات‬ terlarang, perbuatan mubah
ْ‫َع َم ُل ُه إ َّاَّل م ْن َث َاَل َثة إ َّاَّل من‬ dan tidak mendatangkan man-
ِ ِ ٍ ِ ِ faat pun sebaiknya ditinggal-
ُ ََُْ ْ َْ َ َ َ َ َ kan. Rasulullah saw bersabda:
‫صدق ٍة جا ِري ٍة أو ِعل ٍم ينتفع ِب ِه‬
َ َ ‫ِم ْن ُح ْسن إ ْس َاَلم ْامْلَ ْر ِء َت ْر ُك ُه َما َأ ْو َو َل ٍد‬
‫ص ِال ٍح َي ْد ُعو ل ُه‬ ِ ِ ِ
َ
Apabila seorang manusia ‫اَل َي ْع ِن ْي ِه‬
mati, amal terputus kecuali tiga,
yakni: shaqah jariyah, ilmu yang Termasuk dari kebaikan Is-
bermanfaat, dan anak shalih lam seseorang adalah mening-
yang berdoa untuknya (HR Mus- galkan perkara yang tidak ber-
lim, Abu Dawud, dan Ahmad). guna (HR al-Tirmidzi dari Abu
Hurairah ra).
Menyia-nyiakan waktu juga
dipandang sangat merugikan Menyibukkan diri dengan
jika dikaitkan dengan terba- perbuatan mubah dan tidak
tasnya kehidupan manusia di bermanfaat jelas menghabis-

80 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


kan umur tanpa diimbangi per- bahkan mendapatkan cemo-
olehan pahala. Sebaliknya, de- ohan, siksaan, atau hukuman.
ngan meninggalkan aktivitas Juga, sabar menerima se-
yang tidak bermanfaat, seseo- mua musibah dan cobaan.
rang akan mempunyai waktu Realisasinya, ia akan tetap ber-
lebih banyak untuk melakukan husnudzan kepada Allah Swt,
berbagai perbuatan yang di- bahwa semua yang diberikan
wajibkan atau disunnahkan. Allah Swt kepadanya adalah
Paradigma itu pula, seseo- yang terbaik untuknya. Semua
rang bisa lebih mudah untuk itu dilakukan karena berharap
bersabar. Sabar dalam keiman- besarnya pahala yang diteri-
an. Hal itu tercermin dalam si- ma, berupa ridha Allah Swt dan
kapnya yang kukuh, tahan, dan surga-Nya yang dipenuhi ber-
tak tergoyahkan dalam menja- bagai kenikmatan tiada tara.
ga dan mempertahankan aqi- Maka beruntunglah orang-
dahnya, meskipun harus me- orang yang sabar, dan saling
nerima berbagai penderitaan menasehati untuk menetapi
dan siksaan. kesabaran.
Sabar dalam menjalankan Patut dicatat bahwa se-
syariat-Nya. Wujudnya, jiwanya mua amal kebaikan manusia
terasa ringan mengerjakan se- itu akan mendatangkan keun-
mua perintah-Nya dengan se- tungan jika dilandasi keiman-
gala kemampuan yang dimiliki, an. Apabila tidak berpijak pada
meskipun perintah itu sangat dasar keimanan, semuanya
berat dijalankan. akan sia-sia. Allah Swt berfir-
Sabar dalam menjauhi ke- man:
maksiatan. Implementasinya,
َ َ َّ ُ َ َ
hatinya tak akan tergoda me- ۖ ‫ين ك َف ُروا ِب َ ِّرب ِه ْم‬ ‫مثل ال ِذ‬
ْ َ ُ َ
‫أ ْع َمال ُه ْم ك َر َم ٍاد اش َت َّد ْت ِب ِه‬
laksanakan perbuatan maksiat,
kendati hal itu sangat mempe-
َ ‫الر ُيح في َي ْوم َعاصف ۖ َاَل َي ْقد ُر‬
ٍ ِ ٍ ِ ِّ
sona dan menggiurkan.
Sabar dalam berdakwah.
‫ون‬ ِ
َٰ َ ٰ َ َ ُ َ َ َّ
Bentuknya, ia tak pernah jemu ‫�ش ْي ٍء ۚ ذ ِل َك ُه َو‬ ‫ِمما كسبوا على‬
menyampaikan dakwah, mes-
﴾١٨﴿ ‫يد‬ ُ ‫الض َاَل ُل ْال َبع‬
َّ
kipun sering kali ditolak, atau ِ

Tafsir QS al-‘Ashr 81
Orang-orang kafir kepada dan saling berwasiat dalam
Rabbnya, amalan-amalan me- hal kebenaran dan kesabaran.
reka adalah seperti abu yang Orang yang beruntung ada-
ditiup angin dengan keras pada lah orang yang menggunakan
suatu hari yang berangin ken- umurnya dalam keimanan dan
cang. Mereka tidak dapat meng- mengisinya dengan amal sha-
ambil manfaat sedikit pun dari leh serta salin menasihati da-
apa yang telah diusahakan (di lam kebenaran dan kesabaran.
dunia). Yang demikian itu ada- Mereka tidak pernah merugi.
lah kesesatan yang jauh (QS Ib- Bahkan sebaliknya, dalam ‘per-
rahim [14]: 18). niagaannya’ mendapatkan ke-
Dalam ayat lain Allah Swt untungan besar dan Allah Swt
juga berfirman: berfirman:

‫اب‬ ‫ر‬َ ‫ين َك َف ُروا َأ ْع َم ُال ُه ْم َك َس‬


َ ‫َو َّالذ‬
ِ
َّ َ َ َ ُ ْ َ َ َّ َّ
ِ ‫ِإن ال ِذين يتلون ِكتاب‬
‫هَّللا‬
ٍ
َّ ُ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ ََ
َّ‫آن َم ًاء َحت ٰى‬ ُ ‫الظ ْم‬ ‫ِب ِقيع ٍة يحسبه‬ ‫الصاَلة َوأنف ُقوا ِم َّما‬ ‫َوأق ُاموا‬
َ َ ً َ
َ
‫ِإذا َج َاء ُه ل ْم َي ِج ْد ُه ش ْي ًئا َو َو َج َد‬ ‫َر َز ْق َن ُاه ْم ِس ًّرا َو َعاَل ِن َية َي ْر ُجو َن‬
ُ َّ ‫هَّللا ع ْن َد ُه َف َو َّف ُاه ح َس َاب ُه ۗ َو‬
‫هَّللا‬ َ َّ ّ
‫﴾ ِل ُي َو ِف َي ُه ْم‬٢٩﴿ ‫ور‬ َ ‫ت َجا َر ًة َل ْن َت ُب‬
ِ ِ ِ
َ ْ ُ َ ْ َ ْ ْ ُ َ ََ ْ َُ ُ ُ
﴾٣٩﴿ ‫اب‬ ِ ‫س ِريع ال ِحس‬ ۚ ‫أجورهم وي ِزيدهم ِمن فض ِل ِه‬
﴾٣٠﴿ ‫ور‬ ٌ ‫ور َش ُك‬ ٌ ‫إ َّن ُه َغ ُف‬
Dan orang-orang yang ka- ِ
fir, amal mereka adalah laksa-
na fatamorgana di tanah yang Sesungguhnya orang-orang
datar, yang disangka air oleh yang selalu membaca kitab Al-
orang-orang yang dahaga, teta- lah dan mendirikan shalat dan
pi didatanginya air itu dia tidak menafkahkan sebahagian dari
mendapatinya apa pun (QS al- rezki yang Kami anuge- rahkan
Nur [24]: 39). kepada mereka dengan diam-
diam dan terang-terangan, me-
Dari paparan di atas, tam- reka itu mengharapkan pernia-
pak jelas relevansi antara wak- gaan yang tidak akan merugi,
tu, kerugian, iman, amal saleh, agar Allah menyempurnakan
kepada mereka pahala mereka

82 Bahan Bacaan Seputar Islam Kaffah


dan menambah kepada mereka
dari karunia-Nya. Sesungguh-
nya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri (QS Fat-
hir [35]: 29-30).

Masihkah kita berani me-


nyia-nyiakan waktu? Berge-
gaslah segera memenuhi
panggilan Allah dan rasul-Nya
untuk berjuang menegakkan
agama-Nya. Wal-Lâh a’lam bi
al-shawâb.[]

Tafsir QS al-‘Ashr 83
ْ‫َا ْل َي ْو َم َا ْك َم ْل ُت َل ُك ْم د ْي َن ُكم‬
ِ
ْ‫َو َا ْت َم ْم ُت َع َل ْي ُك ْم ِن ْع َم ِتي‬
ًْۗ َ َ ْ ْ ُ ُ َ ُ ْ ََ
‫ااْلساَلم ِدينا‬ ِ ‫ور ِضيت لكم‬
Pada hari ini telah Aku sempurnakan
agamamu untukmu, telah Aku cukup-
kan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku
ridai Islam sebagai agamamu
(QS. al-Ma'idah [4]: 3)

Anda mungkin juga menyukai