PROTOZOA
Dosen Pengampu :
Dra. Ely Rudyatmi,M.Si
Disusun oleh :
Berliani Kusuma Rahma Darajat
4401422076
Pendidikan Biologi A 2022
Kelompok 6
B. TUJUAN
C. DASAR TEORI
Protozoa merupakan suatu phylum yang masuk ke dalam kingdom protista, dapat
disebut juga dengan protista mirip hewan. Protozoa merupakan mikroorganisme bersel
tunggal yang banyak terdapat di dalam air laut, air tawar, tanah lembab, dan dalam tubuh
organisme lain (Astuti, 2017). Ciri-ciri umum dari protozoa diantaranya mikroskopis,
uniselluler, hidup soliter atauberkoloni, bentuk sel sangat bervariasi. Habitat Protozoa
menyebar luas dan banyak ditemukan di perairan tawar, sungai kecil dan kolam. Kolam
menjadi salah satu tempat hidup berbagai Protozoa. Populasi Protozoa di air kolam lebih
tinggi dari pada di sungai karena kondisi kolam yang cenderung lebih stabil dalam hal
suhu, instensitas cahaya, tekanan air, besarnya arus, dan ketersediaan makanan.
Praktikum yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa jenis protozoa yang
terdapat pada gelas benda adalah spesies dari Paramecium sp. Spesies ini merupakan
protozoa yang termasuk dalam kelas ciliata karena memiliki alat gerak silia (bulu
getar). Paramecium sp. Biasanya memiliki habitat hidup di air tawar (Bhamare et al.
2012). Tubuh Paramecium sp. ditutupi oleh lapisan tipis, berlapis ganda dan elastis yang
disebut dengan pelikel. Ciri khas dari spesies Paramecium sp. adalah memiliki vakuola
kontraktil (Fatimatuzahro, Tyas and Hidayat, 2019). Vakuola kontraktil ini mampu
menyimpan dan mengeluarkan air dari tubuh Paramecium. Paramecium sp. memiliki dua
inti sel yaitu makronukleus yang berfungsi mengatur kegiatan tubuh seperti bergerak,
mencerna makanan (fungsi vegetatif) dan juga mikronukleus yang juga berfungsi
mengatur pembiakan (fungsi generatif).
D. PROSEDUR KERJA
Foto preparat
whole mount
protozoa :
Perbesaran 10x10
2. Foto preparat
whole mount
protozoa :
1 Keterangan :
2 1. Membran
2. Inti
3 3. Sitoplasma
Perbesaran 40x10
F. PEMBAHASAN
G. SIMPULAN
1. Preparat whole mount protozoa dapat dibuat dengan menggunakan zat warna
hematoxylin.
2. Pemberian hematoxilin menyebabkan protozoa terlihat berwarna dengan inti yang
lebih gelap.
H. SARAN
1. Pada saat perekatan albumin mayer pada gelas benda hendaknya dilakukan sampai
terasabenar-benar lengket dan kesat agar sediaan protozoa menempel erat pada gelas
benda danmencegah protozoa hilang saat pemrosesan.
2. Air sampel yang digunakan sebaiknya merupakan air yang telah dikultur beberapa
minggu sehingga jumlah protozoa yang teramati jumlahnya dapat banyak.
3. Proses penyelupan di staining jar harus lebih hati-hati agar protozoa tidak larut.
I. DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D.S. (2017) ‘Inventarisasi protozoa di objek wisata Umbul Cokro Tulung Klaten’,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II, (2), pp. 70–73.
Fatimatuzahro, D., Tyas, D.A. and Hidayat, S. (2019) ‘Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi
Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) sebagai Bahan Pewarna Alternatif untuk
Pengamatan Mikroskopis Paramecium sp. dalam Pembelajaran Biologi’, Al-
Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 2(1), p. 1. Available at:
https://doi.org/10.21580/ah.v2i1.4641.
Rudyatmi, Ely. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.