Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT

PROTOZOA

Dosen Pengampu :
Dra. Ely Rudyatmi,M.Si

Disusun oleh :
Berliani Kusuma Rahma Darajat
4401422076
Pendidikan Biologi A 2022
Kelompok 6

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
A. HARI, TANGGAL
Senin, 20 November 2023

B. TUJUAN

1. Membuat preparat whole mount protozoa dengan menggunakan zat warna


hematoxylin.
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat whole mount protozoa menggunakan zat warna
hematoxylin.

C. DASAR TEORI

Protozoa merupakan suatu phylum yang masuk ke dalam kingdom protista, dapat
disebut juga dengan protista mirip hewan. Protozoa merupakan mikroorganisme bersel
tunggal yang banyak terdapat di dalam air laut, air tawar, tanah lembab, dan dalam tubuh
organisme lain (Astuti, 2017). Ciri-ciri umum dari protozoa diantaranya mikroskopis,
uniselluler, hidup soliter atauberkoloni, bentuk sel sangat bervariasi. Habitat Protozoa
menyebar luas dan banyak ditemukan di perairan tawar, sungai kecil dan kolam. Kolam
menjadi salah satu tempat hidup berbagai Protozoa. Populasi Protozoa di air kolam lebih
tinggi dari pada di sungai karena kondisi kolam yang cenderung lebih stabil dalam hal
suhu, instensitas cahaya, tekanan air, besarnya arus, dan ketersediaan makanan.

Preparat whole mount merupakan preparat yang objeknya merupakan keseluruhan


bagian objek secara utuh tanpa mengurangi atau melakukan tahap pengirisan. Tujuan dari
pembuatan preparat whole mount adalah untuk dapat menyediakan preparat mikroskopis
yang dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari bahan atau objek yang
bersangkutan. Preparat Whole Mount Paramaecium sp. Merupakan salah satu contoh dari
preparat whole mount ini. Preparat ini dibuat untuk untuk memperlihatkan sel protozoa
tersebut dengan bagian- bagiannya seperti cilia, vakuola kontraktil, vakuola makanan, dan
lainnya (Rudyatmi, 2023).

Praktikum yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa jenis protozoa yang
terdapat pada gelas benda adalah spesies dari Paramecium sp. Spesies ini merupakan
protozoa yang termasuk dalam kelas ciliata karena memiliki alat gerak silia (bulu
getar). Paramecium sp. Biasanya memiliki habitat hidup di air tawar (Bhamare et al.
2012). Tubuh Paramecium sp. ditutupi oleh lapisan tipis, berlapis ganda dan elastis yang
disebut dengan pelikel. Ciri khas dari spesies Paramecium sp. adalah memiliki vakuola
kontraktil (Fatimatuzahro, Tyas and Hidayat, 2019). Vakuola kontraktil ini mampu
menyimpan dan mengeluarkan air dari tubuh Paramecium. Paramecium sp. memiliki dua
inti sel yaitu makronukleus yang berfungsi mengatur kegiatan tubuh seperti bergerak,
mencerna makanan (fungsi vegetatif) dan juga mikronukleus yang juga berfungsi
mengatur pembiakan (fungsi generatif).

D. PROSEDUR KERJA

Pengambilan sampel Protozoa dalam genangan air untuk diinkubasikan dalam


botol bening dengan kondisi tutup terbuka. Kultur protozoa dibuat dengan beberapa
potongan jerami dimasukkan ke dalam botol bermulut lebar dan diberi air, pemanasan
dilakukan pada campuran tersebut selama kurang lebih 20 menit dan didinginkan dalam
kondisi terbuka, nasi sebanyak 4-5 butir ditambahkan ke dalam media jerami dan dibiarkan
terbuka selama 5-6 hari, Paramecium sp. diinokulasikan ke dalam botol, dilakukan
pengecekan dengan interval 4, 7, dan 10 hari. Pengecekan jumlah protozoa yang ada dalam
sampel dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Sampel dapat digunakan untuk proses
praktikum apabila terdapat jumlah protozoa yang lebih dari 25 individu.

Gelas benda yang telah dibersihkan/bebas lemak dilapisi menggunakan perekat


albumin meyer dengan cara meneteskan sedikit perekat disalah satu sisi gelas benda dan
dengan menggunakan jari telunjuk dan perekat tersebut diratakan ke seluruh permukaan
kaca sampai terasa sedikit lengket. Gelas benda diletakkan di atas rak pewarnaan dengan
posisi datar dan 1 tetes kultur protozoa diteteskan. Kultur yang bersangkutan dikering
anginkan sampai menguap tetapi jangan sampai kekeringan/protozoa mengalami
plasmolisis. Preparat difiksasi dengan cara meneteskan metanol di atas obyek sampai rata
dan kering. Preparat dikondisikan ke medium zat warna dengan memasukkan memasukkan
obyek glass ke dalam staining jar yang berisi alkohol 50 %, 30% dan aquades beberapa
celupan selama 2 menit. Preparat diwarnai dengan memasukkan obyek glas ke dalam
staining jar yang berisi Hematoxilin selama 5 menit. Preparat dicuci menggunakan
akuades/air mengalir perlahan-lahan dalam staining jar sampai terlihat warna biru cerah.
Preparat didehidrasi dengan memasukkan obyek glas ke dalam staining jar yang berisi
50%, 70%, 80%, 90% dan absolut masing-masing beberapa celupan. Preparat
didealkoholisasi dengan memasukkan obyek glas ke dalam staining jar yang berisi
campuran alkohol xilol 3:1, 1: 1, dan 1 : 3, dilanjutkan ke dalam xilol murni I dan II masing-
masing selama beberapa celupan selama 2 menit. Preparat yang berisi specimen ditetesi
dengan 1 tetes kanada balsam dan tutuplah dengan gelas penutup secara hati-hati. Label
dilekatkan sesuai identitas preparat yang bersangkutan pada ujung kanan gelas benda
dengan posisi memanjang. Preparat diamati dengan perbesaran kuat, difoto dan dianalisis
hasilnya.
E. HASIL PENGAMATAN

NO GAMBAR SEL PROTOZOA KETERANGAN


1.

Foto preparat
whole mount
protozoa :

Perbesaran 10x10
2. Foto preparat
whole mount
protozoa :

1 Keterangan :

2 1. Membran
2. Inti
3 3. Sitoplasma

Perbesaran 40x10

F. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan di bawah perbesaran 40 x 10 dapat terlihat dari


protozoa yaitu membrane sel, , dan inti sel. Organel lain tidak terlihat, seperti cilia. Hal ini
mungkin terjadi karena bagian-bagian tersebut tereduksi saat pembuatan preparat yang
harus melalui banyak tahap. Protozoa yang terdapat pada saat pengamatan berupa jenis
Paramecium sp. Bentuknya terlihat seperti bentuk sandal pipih.
Jenis potozoa yang teramati hanya terdapat satu saja, hal tersebut dapat disebabkan
oleh kultur protozoa yang dibuat diambil dari kolam depan Laboratorium Biologi yang
merupakan air tawar, tempat mayoritas Paramecium sp. berada.

Dengan pewarnaan yang menggunakan zat warna hematoxilin ini menyebabkan


protozoa terwarnai coklat dengan inti sel terwarnai lebih gelap dibandingkan dengan
sitoplasma dan membran sel. Pemberian albumin mayer pada permukaan gelas benda
bertujuan untuk melekatkan protozoa sehingga dapat dilanjutkan untuk proses selanjutnya.
Protozoa yang teramati menunjukkan terjadinya plasmolysis karena alat gerak berupa
cilianya sudah tidak terspat lagi.

Tidak banyak protozoa yang teramati mungkin disebabkan karena mungkin


disebabkan dari tahap proses pembuatan diantaranya pemberian albumin mayer pada gelas
benda melebihi kapasitas yang ditentukan sehingga perekatan dari albumin mayer kurang
sempurna (tidak lengket atau kesat ), ataupun pada tahap-tahap penyelupan selanjutnya
pada zat kimia cair yang menyebabkan protozoa larut.

G. SIMPULAN

1. Preparat whole mount protozoa dapat dibuat dengan menggunakan zat warna
hematoxylin.
2. Pemberian hematoxilin menyebabkan protozoa terlihat berwarna dengan inti yang
lebih gelap.

H. SARAN

1. Pada saat perekatan albumin mayer pada gelas benda hendaknya dilakukan sampai
terasabenar-benar lengket dan kesat agar sediaan protozoa menempel erat pada gelas
benda danmencegah protozoa hilang saat pemrosesan.
2. Air sampel yang digunakan sebaiknya merupakan air yang telah dikultur beberapa
minggu sehingga jumlah protozoa yang teramati jumlahnya dapat banyak.
3. Proses penyelupan di staining jar harus lebih hati-hati agar protozoa tidak larut.

I. DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D.S. (2017) ‘Inventarisasi protozoa di objek wisata Umbul Cokro Tulung Klaten’,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II, (2), pp. 70–73.
Fatimatuzahro, D., Tyas, D.A. and Hidayat, S. (2019) ‘Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi
Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) sebagai Bahan Pewarna Alternatif untuk
Pengamatan Mikroskopis Paramecium sp. dalam Pembelajaran Biologi’, Al-
Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 2(1), p. 1. Available at:
https://doi.org/10.21580/ah.v2i1.4641.
Rudyatmi, Ely. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.

Anda mungkin juga menyukai