Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN DESIMINASI AWAL STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG PARU AL-FATH RSUD BRIGJEND


H. HASAN BASRY KANDANGAN

Perseptor Akademik (CT) Yustan Azidin, Ns., M.Kep


Perseptor Klinik (CI) Saidatunnisa, S.Kep.,Ns

Disusun Oleh:
Kelompok 23 H2 AJ
Wisnawati, S.Kep 2314901210215
Yedi Yusuf Kasfi Rahman, S.Kep 2314901210217
Yuli Rahman, S.Kep 2314901210221
Zakaria Surya, S.Kep 2314901210226
Irawan Indera Wiranata, S.Kep 2314901210123
Ronna Abdiyati, S.Kep 2314901210188
Suci Lestari, S.Kep 2314901210201
Tina Iliyanti, S.Kep 2314901210206

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023-2024
LAPORAN PENGKAJIAN UNTUK PRESENTASI AWAL

3.1 Analisa Situasi berdasarkan Fungsi Manajemen Ruang Perawatan


3.1.1 Input
3.1.1.1 Manusia (Man)
a. Tenaga
Rekapitulasi tenaga kerja di ruang paru (Al-Fath)
1) Berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan
No Jenis Tenaga ASN P3K TKK Jumlah %
1 Medis 2 - 2
2 Keperawatan
a. Perawat Profesional
8 1 9
(Ners)
b. Perawat Profesional
1 2 3
(S.Kep)
c. Perawat Mahir (DIII-
- - -
SKM)
d. Perawat Mahir (DIII) 3 - 3
e. Bidan - - -
f. Perawat Gigi - - -
3 Non Keperawatan - - -
4 Non Medis - 2 2
Total 14 5 19 100

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah DIII Keperawatan


lebih banyak (3) dari jumlah Perawat Profesional (Ners) (9) dan
Sarjana (3) sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas perawat di
ruang paru (Al-Fath) merupakan perawat pelaksana.

2) Berdasarkan jenjang karir

No Jenis Tenaga Jumlah %

1. Pra Perawat Klinis - -

1 Perawat Klinis I 4

2 Perawat Klinis II 5

3 Perawat Klinis III 6

4 Perawat Klinis IV -
**
Total 15 Expression
is faulty **

PAGE \* MERGEFORMAT 46
DDari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang perawat
mayoritas perawat di ruang paru (Al-Fath) merupakan Perawat
Klinis III dengan jumlah 6 orang dengan pengalaman kerja > 10
tahun, Perawat Klinis II 5 orang dengan pengalaman kerja 5 – 10
tahun, Perawat Klinis I 4 orang dengan pengalaman kerja 1 – 5
tahun, Pra Perawat Klinis 0 orang dengan pengalaman kerja 0 – 1
tahun.

3) Berdasarkan pelatihan yang diikuti

No Jenis Pelatihan Jumlah %

1 In House Training 15 100

2 Manajemen Bangsal 3

3 Penanganan Pasien Kanker 0

4 Perawatan Luka 0

5 BTCLS 15

6 Pelatihan Dasar Perawat Kamar Bedah 0

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 15 orang perawat di


ruang Paru (Al-Fath) memiliki pelatihan yang banyak diikuti yaitu,
In House Training (pelatihan Code Blue, Code Red, Apar, PPI, Hand
Hygiene, K3RS, Prinsip Syariah, dan Komunikasi Efektif).

b. Pasien
1) Klasifikasi pasien

KLASIFIKASI DAN KRITERIA


Minimal Care (1-2 jam)
a. melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti pakaian
b. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
c. Observasi Tanda vital setiap shift.
d. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
e. Persiapan prosedur pengobatan.
Intermediet Care (3-4 jam)
a. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi.
b. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
c. Pengobatan lebih dari 1 kali.
d. Pakai foley kateter.
e. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
f. Pengobatan perlu prosedur.
Total Care (5-6 jam)
a. Dibantu segala sesuatunya.
b. Posisi diatur.
c. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
d. Pakai NGT.
PAGE \* MERGEFORMAT
e. Terapi intravena, 46
pakai suction.
f. Kondisi gelisah/disorientasi/tidak sadar
2) Data pasien bulData jumlah pasien Bulan Januari 2024
a) Jumlah pasien : 68 orang
(Umum: Kelas I: 1 orang, Kelas II: - , Kelas III: -
BPJS: Kelas I: 11 orang, Kelas II: 6 orang, Kelas III: 50
orang)
b) Jumlah pasien meninggal : 8 orang
c) Jumlah pasien pulang APS :-
d) Jumlah pasien lari :-
e) Jumlah pasien pindah RS : 2 orang
f) Jumlah pasien pindah ruangan: RPD 1 orang

2) Jumlah penyakit terbanyak di bulan Januari 2024


NO DIAGNOSA JUMLAH
1 PNEUMONIA 19
2 TB PARU 18
3 PPOK 18
4 ASMA 4
5 MASSA PARU 4
6 EFUSI PLEURA 2
7 TUMOR PARU 2
8 FIBROSIS PARU 1

c. Jumlah kebutuhan tenaga perawat


1) Jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan perhitungan
bulan Januari 2024
a) Metode Depkes 2005
- Perawatan langsung
Total Care : -
Partial Care : 12 Pasien x 4 jam = 48 jam
Minimal Care : 56 Pasien x 2 jam = 112 jam
- Perawatan tidak langsung
68 Pasien x 1 jam = 68 jam
- Penyuluhan Kesehatan
68 pasien x 0,25 = 17
Jumlah jam perawatan/ hari = 0 + 48 + 112 + 68 + 17 =
245 jam
Jumlah jam perawatan/ hari
Jam kerja efektif/shift
= 245 jam = 35 Perawat
7 jam

PAGE \* MERGEFORMAT 46
b) Metode Dougless
Klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan
dengan Metode Douglas (1984)

KLASIFIKASI DAN KRITERIA


Minimal Care (1-2 jam)
a. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti
pakaian dan minum.
b. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
c. Observasi Tanda vital setiap shift.
d. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
e. Persiapan prosedur pengobatan

Intermediet Care (3-4 jam)


a. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
ambulasi.
b. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
c. Pengobatan lebih dari 1 kali.
d. Pakai foley kateter.
e. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
f. Pengobatan perlu prosedur.

Total Care (5-6 jam)


a. Dibantu segala sesuatunya.
b. Posisi diatur.
c. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
d. Pakai NGT.
e. Terapi intravena, pakai suction.
f. Kondisi gelisah/disorientasi/tidak sadar.

Tenaga Perawat di Ruang Bedah RSUD Brigjend H. Hasan


Basery kandangan tanggal 12-13 Februari 2024.

Kualifikas Jumlah Pagi Siang Malam


i Klien Klien

Senin, 12 Januari 2024


Total Care -
Patrial Car 5 0,27 x 5 = 0,15 x 5 = 0,10 x 5 =
e 1,35 0,75 0,5
Minimal C 9 0,17 x 9 = 0,14 x 9 = 0,07 x 9 =
are 1,53 1,26 0,63
Jumlah 14 2,85 2,01 1,13

Jumlah Keseluruhan Perawat per hari adalah 6 orang

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah kebutuhan pegawai perawat perhari berdasarkan
tingkat ketergantungan klien menurut teori Douglas
perhitungan tanggal 12 Februari 2024 :

1. Pagi sebanyak 2,58 = 3 orang perawat

2. Siang sebanyak 1,9 = 2 orang perawat

3. Malam sebanyak 1,03 = 1 orang perawat

Kualifikasi Jumlah Pagi Siang Malam


Klien Klien

Selasa, 13 Februari 2024


Total Care -
Partial Car 3 0,27 x 3= 0,15 x 3 = 0,10 x 3 =
e 0,81 0,45 0,3

Minimal C 8 0,17 x 8 = 0,14 x 8 = 0,07 x 8 =


are 1,36 1,12 0,56
Jumlah 11 2,17 1,57 0,86
Jumlah Keseluruhan Perawat per hari adalah 5 orang

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah kebutuhan pegawai perawat perhari berdasarkan
tingkat ketergantungan klien menurut teori Douglas
perhitungan tanggal 13 Februari 2024:

1. Pagi sebanyak 2,17 = 2 orang perawat

2. Siang sebanyak 1,57 = 2 orang perawat

3. Malam sebanyak 0,86 = 1 orang perawat

Tabel Kesimpulan Jumlah Tenaga Kerja menurut Douglas


(per hari).

No Rumus/ Perhitungan Kebutuhan Jumlah


Jumlah Tenaga Tenaga Perawat Di
Keperawatan Keperawatan Ruang Bedah
(Al-Insyirah)
1. Douglas tanggal 6 14 + 1 Karu
12 Februari 2024
2. Douglas tanggal 5 14 + 1 Karu
13 Februari 2024
Rata-rata (6+5) : 2 = 4,5 d 14 + 1 Karu
ibulatkan 5

SehiTotal rata-rata keseluruhan perawat yang dinas perhari


berjumlah yaitu (6+5) : 2 = 4,5 dibulatkan 5 (5 orang/hari).
Jadi, rata-rata tingkat kebutuhan tenaga perawat di Ruang
Bedah RSUD Brigjend H. Hasan Basery kandangan selama
2 hari yaitu tanggal 12 dan 13 Februari 2024 berjumlah 5
orang.

Jumlah tenaga lepas dinas perhari :

78
x 5 = 1,36 dibulatkan menjadi 1 orang
286

Angka 78 merupakan jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun,


sedangkan 286 adalah hari kerja efektif selama 1 tahun
kerja.

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas


sehari di Ruang Paru RSUD Brigjend H. Hasan Basery
kandangan adalah 5 orang + 1 orang lepas dinas + 1 kepala
ruangan + 2 perawat primer = 8 orang/hari

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Tenaga keperawatan yang ada di Ruang Paru RSUD
Brigjend H. Hasan Basery kandangan ada 15 orang tenaga
perawat dimana di dalamnya terdiri dari perawat primer
dan kepala ruangan. Dari perhitungan douglass, kebutuhan
tenaga keperawatan dihitung berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien, sedangkan di dalam RSUD
Brigjend H. Hasan Basery kandangan khususnya Ruang
Paru (Al-Fath) tenaga perawat memiliki hak untuk cuti,
tugas belajar, dan ijin belajar sehingga perhitungan douglas
yang didapatkan dari perhitungan dibanding jumlah tenaga
keperawatan yang ada saat ini di Ruang Paru RSUD
Brigjend H. Hasan Basery Kandangan.

c) Metode PPNI
Total Care : -
Partial Care : 5 Pasien
Minimal Care : 9 Pasien
- Minimal Care : ( 9x1 jam) + (9x1 jam) + ( 9x0,25 jam)
= 20,25 jam
- Partial Care : ( 5x1 jam) + (5x1 jam) + ( 5x0,25 jam) =
11,25 jam
- Total Care : -
Jumlah jam asuhan = 20,25 + 11,25 = 31,5 jam
= 31,5 jam : 8 perawat = 3,93 jam
(3 , 93 x 52 x 7 x 20)
TP : x 125 % = 21,8 perawat
1640
Dibulatkan menjadi 22 orang perawat pelaksana.

Berdasarkan perhitungan jumlah kebutuhan tenaga kerja


menggunakan metode Depkes 2005, metode Douglas,
metode PPNI di ruang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend. H.
Hasan Basry Kandangan dari perhitungan tersebut
perhitungan jumlah tenaga kerja metode PPNI lebih tepat
dengan total jumlah 22 perawat dengan menyesuaikan rata-
rata kunjungan pasien dan jumlah total bed di ruang Paru.

3.1.1.2 Sarana/prasana (Material)


a. Alat Mesin
No Nama Alat Jumlah Kondisi
Baik Rusak

PAGE \* MERGEFORMAT 46
1 Monitor pasien 5 v 1
2 EKG 2 v
3 HFNC 2 v
4 Syring Pump 12 v
5 Infus Pump 2 v
6 Nebulizer 9 v
7 Blood Warmer 1 v
8 Tensimeter digital 1 v
9 Tensimeter manual 2 v
10 Spirometri 1 v
11 Oxymetri mindray 1 v
12 Oksigen konsentrat 3 v
13 Regulator Sentral Oksigen 30 v 3
14 Regulator O2 2 v
15 Tabung O2 1 v
16 Suction mobile 1 v
17 Pump kasur decubitus 2 v
17 UV Strelisator 1 v
19 Alat GDS 3 v
20 Dopler DJJ 1 - -
21 Brankar transport 2 4 1
22 Kursi Roda 2 v
23 Lampu tindakan 1 v
24 Standar infus 15 2
25 X- ray viewer 2 v

b. Alat habis pakai


No. Nama Barang Jumlah
1. Masker bedah 8 box
2. Handsrub 4 botol
3. Nurse cap 4 box
4 Handscoon 4 box
5. Handwash 1 botol
6. Kasa gulung 1 box besar
7. Plester (coklat) 1 gulung
8. Hypapix 4 kotak
9. Spuit 1 cc 20 pcs
10. Spuit 3 cc 30 pcs
11. Spuit 5 cc 40 pcs
12. Spuit 10 cc 20 pcs
13. Spuit 20 cc 5 pcs
14. Surflo No. 16 2 buah
15. Surflo No. 20 15 buah
16. Surflo No. 22 20 buah
17. Kassa kotak steril 1 box
18. Cairan alkohol -
19. Alkohol swab 3 box
20. Infus set 10 buah
21. Transfusi set 20 buah
22. Masker oksigen NRM 10 buah
23. Masker oksigen Nasal 10 buah
24. Masker nebulizer 10 buah

c. Alat rumah tangga

PAGE \* MERGEFORMAT 46
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1 Lemari obat 1 v
2 Loker pasien 1 v
3 Lemari kabinet 1 v
4 Lemari berkas kaca 2 v
5 Lemari berkas kayu 1 v
6 Loker perawat 1 v
7 Meja kerja 10 v
8 Kursi dokter 2 1 1
9 Kursi kerja 13 v
10 Kursi penunggu pasien 1 v
11 Kulkas RT 1 v
12 Dispenser 1 v
13 AC 3 v
14 Kipas angin 17 v 7
15 Komputer 2 v
16 Printer 1 v
17 Sprei 30 v
17 Perlak 5 v
19 Tempat Tidur 17 v
20 Sarung bantal 30 v
21 Mukena 13 v
22 Sarung 13 v
23 Lemari linen besi 1 v
24 Lemari alat besi 1 v
25 Lampu baca rongent 1 v
26 Trolly emergency 1 v
27 Brankar pasien 2 v
28 Meja ners stasion 1 V
29 Selimut 10 V

d. Denah Ruangan

3.1.1.3 Pembiayaan (Money)


a. Tenaga kerja
1) PNS: Pemerintah

PAGE \* MERGEFORMAT 46
2) P3K: Pemerintah
3) Kontrak: BLUD
b. Barang
Barang -barang yang besar dananya dari APBN pengajuan
pendanaan menggunakan telahan/proposal. Sedangkan barang-
barang yang kecil itu mneggunakan formulir yang diserahkan ke
depo farmasi.

3.1.1.4 Metode pemberian asuhan (Methode)


Model Asuhan Keperawatan yang di gunakan di Ruang Paru (Al-Fath)
adalah Model asuhan Keperawatan Profesional dengan metode Tim.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-
beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 tim yang terdiri dari tenaga
profesional, teknikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling
membantu.

Adapun konsep untuk metode tim ini yaitu ketua tim sebagai perawat
profesional harus mampu menggunakan berbagai tehnik
kepemimpinan, pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas
rencana keperawatan terjamin. Anggota tim harus menghargai
kepemimpinan ketua tim. Peran Kepala Ruangan penting dalam model
tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruangan
dan adanya kerjasama dalam tugas yang diemban.
3.1.1.5 Mutu /Pemasaran (Marketing)
Standar inidkator mutu di RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan
khususnya di ruang Paru (Al Fath) menggunakan standar indikator
mutu ruangan dengan barcode kepuasan pasien. Untuk menilai tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan dilakukan oleh tenaga kesehatan
selama 1 bulan sekali. Selama 1 tahun terakhir yaitu pada tahun 2023
presentase dari kuesioner 20 indikator mutu tersebut yaitu dengan nilai
rata-rata 74,23% tingkat pencapaiannya.

3.1.2 Proses
3.1.2.1 Fungsi Perencanaan (Planning)
a. Visi & Misi Ruang Paru (Al-Fath)
1) Visi Ruangan Perawatan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Mewujudkan pelayanan komprehensif yang terstandar dan
syariah

2) Misi
a) Menyelenggarakan pelayanan terstandar
b) Memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian sesuai
perkembangan teknologi informasi yang sesuai syariah

b. Fungsi Ruang perawatan


1) Visi, Misi, Tujuan Ruangan
Wawancara: Bagaimana cara pembuatan visi misi tujuan dan
cara mensosialisasikan
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 13 Februari 2024,
didapatkan hasil proses perumusan visi misinya dengan cara
mengkoordinasikan melalui rapat dan usulan-usulan yang
diajukan oleh perawat yang kemudian disepakati bersama
Serta untuk mensosialisasikanya yaitu dengan cara penjelasan
langsung ketika rapat. Pada saat observasi terdapat visi misi
Rumah Sakit di dinding nurse station namun visi misi ruang
Paru tidak terlihat. Ruangan sudah memiliki visi dan misi tapi
belum dicetak untuk ruangan untuk dilihat oleh pasien dan
pengunjung

Observasi: Pada saat observasi tidak terdapat visi misi ruangan


di dinding nurse station yang ada hanya visi misi dan motto
rumah sakit.

Kuesioner: Berdasarkan hasil kuesioner online yang dibagikan


kepada 15 orang perawat yang bekerja di ruang Paru (Al
Fath), didapatkan 10 orang yang menjawab kuesioner kami
dan dari jawaban tersebut diketahui ada 5 orang atau sekitar
66,6 % yang selalu melaksanakan tugas sesuai dengan visi dan
misi, sedangkan 5 orang atau sekitar 33,34% sering
melaksanakan tugas sesuai dengan visi misi.

2) SOP dan PAK


a) Standar Operasional Prosedur (SOP)

PAGE \* MERGEFORMAT 46
SOP Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
Paru (Al Fath) terkait SOP yang ada yaitu mengikuti SOP
yang ada di RSUD Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan,
SOP yang ada yaitu sebagai berikut:
Standar Operasional Prosedur (SOP) Tahun 2022 :
(1) Tata kerja dalam melakukan tindakan keperawatan
(2) Informed consent
(3) Ketertiban penunggu dan pengunjung pasien
(4) Laporan kerusakan dan perbaikan alat-alat/fasilitas
(5) Memindahkan pasien IGD ke ruang rawat inap dan
antar ruang perawatan
(6) Menerima pasien dengan kedaruratan psikiatri
(7) Menyiapkan pasien konsul
(8) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium
(9) Menyiapkan pasien untuk tindakan rehabilitasi
medis
(10) Pasien asing masuk rumah sakit
(11) Pasien pulang
(12) Pelayanan pasien askes di poliklinik
(13) Pelayanan administrasi dan pembayaran pasien
rawat jalan
(14) Pelayanan obat pasien rawat inap
(15) Pelayanan pasien jamsostek/Astek
(16) Pembayaran pasien rawat inap keluar rumah sakit
(17) Pembuatan work load indeks
(18) Pemindahan pasien dari triage/poliklinik ke unit
rawat inap
(19) Penanganan sampah diunit-unit pelayanan
(20) Penatalaksanaan pasien tanpa identitas
(21) Pengiriman dan penjemputan pasien dengan
tindakan spesialistik di IBS
(22) Pengiriman jenazah ke instalasi pemulasaran
jenazah
(23) Pengisian register rawat jalan
(24) Penjadwalan operasi OK IRD
(25) Penitipan pasien ke kelas perawatan yang lebih
tinggi

PAGE \* MERGEFORMAT 46
(26) Pemintaan obat / alat kesehatan ke apotik depo
untuk pasien operasi di IBS dan OK IGD
(27) Permintaan oksigen (O2) ke gudang medis
(28) Alur pasien masuk ICU
(29) Indikasi pasien keluar ICU
(30) Kebersihan ruang rawat
(31) Memulangkan bayi dari rumah sakit
(32) Melaporkan keadaan pasien dan menerima instruksi
dokter secara lisan / lewat telepon
(33) Menjemput pasien pasca operasi
(34) Orientasi keperawatan bagi perawat baru di ruangan
(35) Pasien pulang paksa
(36) Pemberian identitas pada bayi baru lahir
(37) Penerimaan dan penyerahan pasien di OK IGD
(38) Prilaku petugas di kamar operasi IRD RSUD
Brigjend H. Hasan Basry Kandangan
(39) Pemberian informasi / orientasi pasien baru
(40) Prinsip pemberian obat
(41) Tata tertib masuk ke ruang pembedahan OK IRD
(42) Timbang terima shift
(43) Mengisi dan mengalirkan darah kedalam sirkulasi
ekstrakorporial
(44) Penanganan mual muntah saat dialisis
(45) Penanganan nyeri saat dialisis
(46) Pemeriksaan P.E.T (Peritoneum Equilibrium Test)
(47) Priming
(48) Program mesin hemodialisa
(49) Reuse dialiser
(50) Penatalaksanaan kram intra dialisis
(51) Operasi continous ambulatory peritoneal dialysis
(CAPD)
(52) Pengoperasian mesin hemodialisis
(53) Penggantian cairan CAPD
(54) Mengganti transfer set
(55) Transfusi darah saat hemodialisa
(56) Penatalaksanaan pasien dengan syok anafilatik
(57) Pemakaian nebulizer
(58) Penanganan infark mikard akut

PAGE \* MERGEFORMAT 46
(59) Penanganan pasien kejang demam
(60) Penatalaksanaan kedaruratan pasien luka bakar
(61) Penatalaksanaan kegawatan daruratan pasien
dengan penyakit menular
(62) Penatalaksanaan kegawatan pasien diabetes mellitus
(DM)
(63) Penatalaksanaan pasien apnoe
(64) Penatalaksanaan pasien cedera kepala dengan
gangguan kesadaran
(65) Penatalaksanaan pasien dengan asphyxia
(66) Penatalaksanaan pasien dengan cardiac arrest
(67) Penatalaksanaan eklampsia
(68) Penatalaksanaan kala II lama
(69) Penatalaksanaan pasien dengan kegawatan efek
anastesi
(70) Penatalaksanaan kehamilan ektopik terganggu
(KET)
(71) Penatalaksanaan solutio placenta
(72) Penatalaksanaan pasien dengan syok hipoolemik
(73) Penatalaksanaan sepsis puerperalis
(74) Penatalaksanaan pasien dengan ventrikel fibrilasi
(75) Penatalaksanaan gawat janin
(76) Penatalaksanaan invertio uteri
(77) Penatalaksanaan pasien dengan ventrikel fibrilasi
(78) Penatalaksanaan pasien keracunan bahan korosif
(79) Penatalaksanaan pasien keracunan bahan non
korosif atau zat kimia
(80) Penatalaksanaan pasien ngamuk
(81) Tindakan intubasi
(82) Penatalaksanaan pasien dengan syok kardiogenik
(83) Penerimaan pasien dengan kesadaran menurun
(84) Resusitasi cairan
(85) Resusitasi jantung paru
(86) Prosedur penanganan ekstravasasi
(87) Penatalaksanaan induksi persalinan
(88) Irigasi lambung
(89) Katerisasi urine
(90) Prosedur pemberian obat kemoterapi

PAGE \* MERGEFORMAT 46
(91) Melakukan irigasi mata
(92) Melakukan irigasi telinga
(93) Memasang infus
(94) Memberikan obat injeksi secara intravena (IV)
(95) Memberikan obat oral
(96) Memberikan obat suntik intra muskuler\
(97) Memberikan obat-obat subkutan
(98) Penatalaksanaan perdarahan post partum
(99) Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube)
(100) Penatalaksanaan perdarahan dalam kehamilan
(101) Persalinan vacum
(102) Retensio plasenta
(103) Melakukan skin test
(104) Memberi obat tetes telinga
(105) Memberi obat topikal pada kulit
(106) Melakukan injeksi insulin dengan menggunakan
alat khusus (pen)
(107) Pemberian obat perrectal

Berdasarkan hasil observasi didapatkan ada nya


kekurangan SOP untuk penatalaksanaan pasien khusus di
Ruang Paru (Al-Fath)

b) Prosedur Asuhan Keperawatan (PAK)


Untuk prosedur asuhan keperawatan (PAK) diruang Paru
(Al Fath) sudah menggunakan Panduan Praktek Klinis
KSM Paru yang terbit pada tahun 2023 untuk setiap pasien
di ruang Paru (Al Fath) dengan kasus terbanyak yaitu
Pneumonia, TB Paru, PPOK, Asma, Massa Paru, Tumor
Paru, Efusi Pleura dan Fibrosis Paru

Kemudian hasil observasi langsung pada 12-13 Februari


2024 yang sudah divalidasi dengan pembimbing klinik di
ruangan paru (Al Fath) terhadap perawat yang melakukan
beberapa tindakan didapatkan pada pemasangan infus,
memberikan obat injeksi secara intravena (IV), melakukan
skin test, melakukan nebulizer untuk hal yang terkadang
terlewatkan oleh perawat adalah point di SOP, yaitu
perawat tidak melakukan kontrak waktu terlebih dahulu.

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Pada hasil wawancara didapatkan persepsi perawat
pelaksana tentang SOP dan PAK yang dimiliki ruangan:
seluruh perawat berpendapat bahwa SOP dan PAK yang
dimiliki sudah sesuai dengan standar rumah sakit dan
mudah diakukan karena sudah ada panduan terkait SOP dan
PAK.

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 15


orang perawat yang melaksanakan Asuhan keperawatan
sesuai PAK, ada 11 orang yang menjawab kuesioner kami,
dari jawaban tersebut dapat diketahui 10 orang (94,1 %)
menjawab selalu, sedangkan 1 orang menjawab sering (5,9
%).

Berdasarkan hasil kuesioner online yang dibagikan kepada


11 orang perawat yang melaksanakan Asuhan keperawatan
sesuai SOP, ada 10 orang yang menjawab kuesioner kami,
dari jawaban tersebut dapat diketahui 10 orang menjawab
Selalu (94,1 %), dan 1 orang menjawab Sering (5,9 %).
c) Standar Kinerja
Standar kinerja perawat diruangan sesuai dengan ketetapan
yang telah diserahkan kepada kepala ruangan dan dibuat
oleh sebagai standar kinerja di RSUD Brigjend H. Hasan
Basery kandangan. Seluruh perawat wajib mematuhi dan
mengikuti standar kinerja yang ada diruangan.

Menurut wawancara pada tanggal 13 Februari 2024 kepada


perawat ruangan sekaligus pembimbing klinik, di ruang
paru (Al Fath) tidak memiliki kebijakan toleransi untuk
kehadiran apabila ada kejadian yang tidak di inginkan.
Karena absensi kehadiran melalui finger dan face print
sehingga pihak rumah sakit yang memberikan sanksi oleh
komisi disiplin, dan yang disiplin diberikan reward oleh
pihak rumah sakit.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12 – 13 Februari


2024 yang sudah divalidasi dengan pembimbing klinik,
diruangan tidak mempunyai kebijakan khusus untuk
perawat yang tidak disiplin. Namun hanya peraturan yang

PAGE \* MERGEFORMAT 46
sudah di tetapkan oleh rumah sakit, misalnya seperti
pengaturan jam kerja, pengaturan penggunaan pakaian
dinas harian, namun belum adanya sanksi keterlambatan
jam dinas.

3.1 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Standar Kinerja

Sales
selalu sering

17%

83%

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 15


orang, ada 12 orang yang menjawab kuesioner kami pada
pertanyaan mengenai kemampuan perawat dalam
melaksanakan standart kinerja di rumah sakit, dari jawaban
tersebut diketahui bahwa yang menjawab konsistensi dalam
bekerja dengan mengikuti standar kinerja adalah 10 orang
(83 %) menjawab selalu, sedangkan 2 orang menjawab
sering (17 %).

3.1.2.2 Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


a. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI KEPERAWATAN


RUANG PARU (AL-FATH)
RSUD BRIGJEND H.HASAN BASRY KANDANGAN

DIREKTUR
Dr. Hj. Zainab

KEPALA INSTALASI RANAP


Dr. Rustina Idawarti, Sp. S

PAGE \* MERGEFORMAT 46
KEPALA RUANGAN
Rakhmat Hidayat, S. Kep.,Ns

KETUA TIM 1 KETUA TIM 2

Saidatunnisa, S.Kep.,Ns Hj. Siti Fatimah, S.Kep.,Ns


ANGGOTA ANGGOTA
1. M. Maulana, S.Kep.,Ns 1. Hj. Rusmiati, Amd.Kep
2. M. Zein Hasan, S.Kep 2. Afka Hayasi, S,Kep.,Ns
3. Yenny Rusiyana, S.Kep.,Ns 3. Nurliani, S.Kep
4. Zahratun Tri Annisa, S.Kep.,Ns 4. Diang Kartika Julisa, S.Kep.,Ns
5. Nani Yulianti, S.Kep.,Ns 5. M. Restu Fauzi, S.Kep
6. Annida, Amd.Kep 6. Yudhi S, Amd.Kep

ADMINISTRASI
Ayu Rizky Wulandari, S.Pd

CLEANING SERVICE

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ruangan sekaligus


pembimbing klinik, didapatkan bahwa sudah terdapat struktur
organisasi yang di buat meliputi, Direktur, Kepala Ruangan, Ka
Instalasi Ranap, Ka Tim dan Perawat Pelaksana.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-13 Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik didapatkan kalau
struktur organisasi di ruang Paru (Al Fath) belum terpampang
dalam bentuk tulisan di ners station dikarenakan adanya perubahan
tenaga perawat pelaksana sehingga masih dalam proses perbaikan
struktur organisasi yang baru.

3.2 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Fungsi Organisasi

Selalu Sering

27%

73%

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan tentang struktur
organisasi kepada 15 orang perawat, mengenai pemahaman
tentang struktur organisasi di ruangan, dapat diketahui dari hasil
jawaban tersebut bahwa 11 orang (73,3 %) menjawab selalu,
sedangkan 4 orang menjawab sering (26,7 %).

b. Pembagian Tugas
Berdasarkan wawancara di dapatkan:
1) Kepala Ruangan
2) Ketua Tim/Perawat Primer
3) Perawat Pelaksana

Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan uraian tugas


sudah ada tertulis dan disampaikan sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab di pengorganisasian yang sudah di bentuk
berdasarkan dengan jenjang karir dan uraian tugas yang dibuat
oleh Rumah Sakit dan ruangan secara tertulis sesuai dengan
SK yang menjelaskan tentang pembagian tugas, sedangkan
untuk menjadi ketua tim sudah ada ditentukan sesuai SK.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12 – 13 Februari 2024


yang sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, didapatkan
pembagian tugas di ruang Paru (Al Fath) sesuai dengan status
dan jabatan yang dimiliki perawat dan sudah terdokumentasi
dengan baik dalam uraian tugas.

3.3 Diagram JawabanKuesioner Mengenai Pembagian Tugas

Sales
selalu sering

8%

92%

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Berdasarkan hasil kuesioner online yang dibagikan kepada 15
orang perawat, ada 12 orang yang menjawab tentang
pertanyaan mengerjakan tugas sesuai dengan uraian tugas
masing-masing, dapat diketahui dari jawaban tersebut bahwa
11 orang menjawab Selalu (92 %), dan Sering 1 orang (8 %).

c. Pengaturan pengorganisasian pasien


Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan di ruang Paru (Al
Fath) menggunakan metode penugasan tim. Metode ini
menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat
ruangan dibagi menjadi 2 tim yang saling membantu.

Pengaturan daftar pasien di Ruang Bedah (Al Insyirah) mengikuti


ketentuan yang diatur oleh RSUD Brigjend. H. Hasan Basry
Kandangan, yaitu pasien datang sendiri, pasien rujukan dokter
praktek, pasien rujukan pukesmas, pasien rujukan rumah sakit lain
masuk ke Instalasi gawat darurat, mendaftar rawat inap selanjutnya
masuk ruang bedah, sedangkan pasien yang dari instalasi bedah
sentral atau ruang rawat inap bangsal lain bisa langsung pindah ke
ruang bedah.

Skema Alur Pasien Masuk


Pasien
- Datang sendiri Instalasi Gawat
- Rujukan dokter RUANG
praktik Darurat BEDAH (AL
- Rujukan (IGD) INSYIRAH)
puskesmas
- Rujukan RS lain

Instalasi Gawat
Darurat
(IGD)
Skema 3.3 Alur Pasien Masuk Ruang Bedah (Al Insyirah)

Berdasarkan wawancara dengan perawat ruangan sekaligus


pembimbing klinik ruang bedah (Al Insyirah), pengorganisasian
diruangan berpedoman pada asuhan keperawatan dengan
menggunakan metode asuhan keperawatan professional (MAKP),

PAGE \* MERGEFORMAT 46
dimana perawat dibagi menjadi 2 tim. Masing-masing tim
dipimpin oleh seorang ketua tim dan melayani pasien sesuai yang
sudah ditentukan, yaitu tim 1, memberikan perawatan pada pasien
kamar IIIc, IIId, IIa, IIb, IIc, dan IId (sayap kiri) dan tim 2
memberikan perawatan pada pasien IIIa, IIIb, 1a, 1b, 1c, 1d, dan
isolasi (sayap kanan).

Berdasarkan data hasil observasi pada 16-17 Februari 2023 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, bahwa pengaturan
pengorganisasian pasien dibagi kepada 2 tim yang masing masing
tim bertanggung jawab atas pasien kelolaannya.

3.4 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Pembagian Tugas

Dari hasil kuesioner online yang kami bagikan ke 20 perawat


tentang pengorganisasian pasien, ada 17 orang yang menjawab
mengenai pertanyaan jumlah perawat sudah sesuai dengan beban
kerja dan dari jawaban tersebut didapatkan bahwa 6 orang yang
menjawab selalu (35,3 %), 6 orang yang menjawab sering (35,3
%), 4 orang yang menjawab kadang-kadang (23,5 %) dan 1 orang
yang menjawab tidak pernah (5,9 %).

d. Orientasi Staf perawat yang baru


Dari hasil wawancara oleh kepala ruangan untuk staf tenaga yang
baru mengikuti masa orientasi ke semua ruangan, jadi staf tenaga
baru merasakan semua ruangan yang ada di RSUD Brigjend

PAGE \* MERGEFORMAT 46
H.Hasan Basry kandangan. Kemudian kepala instalasi rawat inap
yang akan mengaturnya dan ada tahapan yang terlebih dahulu
sebelum masuk keruangan yang nanti akan ditempatkan bekerja.
Perawat staf baru disini harus orientasi ruangan, dan kami
memiliki SOP yang digunakan untuk Orientasi staf perawat yang
baru. Untuk tatalaksana cuti, perawat dapat mengajukan cuti
dengan diketahui oleh kepala ruangan kemudian diajukan kebagian
bidang dan disetujui oleh kepala bidang dengan
mempertimbangkan kebutuhan perawat diruangan.

Observasi: Berdasarkan data hasil observasi pada 16 – 17 Februari


2023 yang sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, bahwa ada
SOP Orientasi staf perawat baru.

3.5 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Pembagian Tugas

Pada hasil kuesioner online, 17 orang yang menjawab bahwa


diruangan ini dilaksanakan orientasi staf pada setiap perawat baru
atau selalu sebanyak 15 orang (88,2 %) dan yang sering sebanyak
2 orang (11,8%).

e. Pengaturan jadwal dinas


Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan paru (Al Fath),
jadwal dinas yang digunakan mengikuti aturan RSUD Brigjend H.
Hasan Basery Kandangan, pengaturan jadwal dinas dibuat oleh
kepala ruangan dan dibagi menjadi 3 shift jadwal dinas pagi pada
pukul 08.00 wita, siang pada pukul 14.00 wita, dan malam pada
pukul 20.00 wita yaitu setiap orang dalam 1 bulan 150,5 jam (Pagi

PAGE \* MERGEFORMAT 46
6,5 jam, Siang 6,5 Jam, Malam 12,5 Jam), seandainya pada bulan
yang sedang berjalan terdapat kelebihan jam dinas, maka akan
disesuaikan pada bulan berikutnya.

Observasi: Berdasarkan data hasil observasi pada 16 – 17 Februari


2023 yang sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, bahwa
jadwal dinas untuk bulan selanjutnya sudah ada.

3.6 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Jadwal Dinas

Sales
Selalu sering Kadang-kadang Tidak Pernah

13%
33%
27%

27%

Berdasarkan hasil kuisioner online kami dan dijawab oleh 15 orang


mengenai pengaturan jadwal dinas yang dilakukan secara
musyawarah dan fleksibel, 5 orang menjawab selalu (33 %), 4
orang menjawab sering (27%), 4 orang menjawab kadang-kadang
(27%) dan 2 orang menjawab tidak pernah (13%).

f. Perhitungan kebutuhan tenaga di ruangan


Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ruangan sekaligus
pembimbing klinik Al-Fath, untuk perhitungan ketenagakerjaan
kami mengikuti UU Depkes tentang ketenagakerjaan.

Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan diruang Al-Fath


perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan menyesuaikan dengan
kondisi, bisa menggunakan teori PPNI, Depkes, dan Dougles yang
mengatur yaitu bagian KASI atau KABID.

3.7 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Perhitungan


Kebutuhan Tenaga Yang Digunakan Oleh Kepala Ruangan
Sesuai Standar

Sales
selalu sering kadang-kadang tidak pernah
14%
PAGE \* MERGEFORMAT 46

50%
36%
Berdasarkan hasil kuesioner sebagian besar perawat
menyampaikan perhitungan kebutuhan tenaga yang digunakan
oleh kepala ruangan ini sudah sesuai standar dan telah sesuai
dengan beban kerja.

3.1.2.3 Fungsi Pengarahan (Actuating)


a. Timbang terima (Hand Over)
Dari hasil wawancara dan observasi pada tanggal 12-14 Februari
2024 dengan kepala ruangan frekuensi operan dilakukan setiap hari
sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang, dan malam. Operan dilakukan
pada pagi pukul 08.00 wita, siang pukul 14.00 wita, malam pukul
20.30 wita, dilakukan tepat waktu pada jam yang telah ditentukan,
yang menjadi pemimpin saat operan berlangsung adalah kepala tim
yang ditugaskan pada shift tersebut menyampaikan ke perawat shift
selanjutnya.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14 Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, timbang terima di
Ruang Paru (Al-Fath) dilakukan setiap pergantian shift yaitu malam
ke pagi (pukul 08.10 WITA) yang diikuti oleh perawat shif malam
dan shif pagi. Timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan. Isi
timbang terima sudah meliputi SBAR, meliputi nama dan ruang
pasien, diagnosa medis dan kondisi pasien. Untuk masalah
keperawatan belum tersampaikan dengan baik, intervensi yang telah
dan belum dilakukan sudah dilaporkan secara detail. Timbang
terima dari shif malam ke shif pagi dilakukan di nurse station dan
dilanjutkan keliling ke ruangan pasien.

Berdasarkan langkah-langkah dalam timbang terima beberapa hal


yang dilakukan di ruangan antara lain :
1) Kedua kelompok shift dalam keadaan siap melakukan timbang
terima
2) Shift yang menyerahkan telah menyiapkan hal-hal yang akan
disampaikan seperti menjelaskan kondisi atau keadaan pasien
namun secara singkat

PAGE \* MERGEFORMAT 46
3) Menjelaskan rencana tindakan yang telah dilakukan dan
rencana tindak lanjut kepada perawat shift selanjutnya
4) Perawat shift sebelumnya dan perawat shift selanjutnya
bersama-sama secara langsung melihat keadaan pasien

3.7 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Timbang Terima

Sales
selalu sering kadang-kadang tidak pernah

20%

80%

Berdasarkan hasil kuesioner online yang dibagikan kepada 15


orang perawat, ada 13 orang yang menjawab mengenai mengetahui
pekerjaan yang harus dilakukannya karena adanya timbang terima
dan dari jawaban tersebut diketahui bahwa yang menjawab Selalu
mengikuti kegiatan timbang terima ada 13 orang (80%) dan Sering
2 orang (20 %).

b. Preconferen
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan dilakukan secara
rutin setiap pagi seperti proses timbang terima dipimpin oleh
kepala unit saat pagi atau perawat primer setiap berganti shift
dinas.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14 Februari yang sudah


divalidasi dengan pembimbing klinik, kepala ruangan dan perawat
melakukan preconference mengenai kondisi pasien yang ada di
ruang paru (Al-fath) namun masih belum maksimal.

3.8 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Preconference


didalam bekerja saya tenang karena setiap saat ada
kegiatan supervisi untuk menunjukkan yang baik kepada
kami

Selalu Sering Kadang-kadang

13%

20%

67%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Hasil kuesioner online dari 20 orang perawat tentang pelaksanaan
pre conferen, ada 17 orang yang menyatakan selalu ada 10 orang
(67 %), Sering dilakukan 3 orang (20%), Kadang-kadang 2 orang
(13 %).

c. Postconferen
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan dilakukan dengan
rutin setiap hari setiap pergantian jadwal dinas dengan dihadiri
kepala tim dari tiap shift dinas seperti proses timbang terima.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14 Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, didapatkan bahwa
post conference sudah dilakukan namun tidak optimal.

3.9 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Postconference

13%

27%
60%

selalu sering kadang-kadang

Hasil kuesioner dari 15 orang perawat tentang post conference, ada


15 orang yang menjawab mengenai program post conference dan
dari jawaban tersebut yang menyatakan Selalu dilakukan 9 orang
(60 %), sering dilakukan 4 orang (27 %) dan Kadang-kadang 2
orang (13%).

Pelaksanaan timbang terima dan proses precompren dilakukan 3


kali,sesuai jadwal pergantian shift pada pagi, siang dan malam.
Timbang terima pagi dan siang dilakukan oleh ketua tim .
Timbang terima dilakukan di dua tempat yaitu pertama di nurse
station yang kedua di kamar pasien sambil memperkenalkan nama
perawat yang berdinas dan yang bertanggung jawab memegang
pasien

PAGE \* MERGEFORMAT 46
d. Motivasi
Dari hasil wawancara kepala ruangan, motivasi kepada perawat
sudah dilakukan namun hanya secara lisan saja dan peningkatan
motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung. Motivasi di Rumah Sakit
dilakukan oleh kepala bidang terhadap perawat yang memiliki
track record atau prestasi. Misalnya, Di Ruang paru (Al Fath)
Kepala Ruangan memberikan motivasi kepada perawat pelaksana
dan kedua ketua Tim berharap apa yang diberikan kepada pasien
menjadi amal ibadah untuk kita dan mampu memberikan
pelayanan keperawatan yang memuaskan serta selalu berdo’a
sebelum dan sesudah dilakukan timbang terima.

e. Pendelegasian
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, ruang paru (Al Fath)
dalam melakukan pendelegasian dilakukan dari kepala ruangan
kemudian ke ketua tim kemudian baru ke perawat pelaksana yang
dianggap kompeten dalam melakukan pendelegasian dilakukan
antara Kepala Ruangan kepada katim berdinas pada saat itu, dan
antara dokter kepada dokter lainnya. Pendelegasian antar dokter
biasanya menggunakan surat pendelegasian dokter visite.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 13 Februari 2023,


format pendelegasian secara khusus belum ada.

f. Supervisi
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, pelaksanaan
supervisi di ruang paru (Al Fath) dilakukan oleh kepala Unit dan
bisa juga dilakukan oleh ketua perawat primer. Teknik supervisi
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
kepala unit atau ketua perawat primer melakukan pengamatan
langsung apa yang terjadi dilapangan (ruangan) dan secara tidak
langsung kepala unit atau ketua perawat primer menerima laporan
secara lisan maupun tertulis apa yang terjadi diruangan. Kepala
unit atau ketua perawat primer yang melakukan teknik supervisi
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
kepala unit atau ketua perawat primer melakukan pengamatan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
langsung apa yang terjadi dilapangan (ruangan) dan secara tidak
langsung kepala unit atau ketua perawat primer menerima laporan
secara lisan maupun tertulis apa yang terjadi diruangan. Kepala
unit atau ketua perawat primer yang melakukan supervisi akan
memberikan pengarahan, bimbingan, memotivasi, mengobservasi
dan mengevaluasi kegiatan diruangan. Biasanya kepala unit akan
berdiaskusi dengan ketua perawat primer dan anggota tim dalam
memecahkan masalah atau kekurangan yang ditemukan selama
supervisi.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14 Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, didapatkan bahwa
kegiatan supervisi ruangan dilakukan setiap hari oleh supervisor
ruangan tetapi hanya secara informal dan langsung ke ketua tim
atau pun perawat pelaksana yang berdinas.

3.10Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Supervisi

Sales
selalu sering
kadang- kadang tidak pernah
13%

87%

Hasil kuesioner dari 15 orang perawat tentang pelaksanaan


supervisi, ada 15 orang yang menjawab dan dari jawaban tersebut
yang menyatakan Sering 13 orang (87 %) dan kadang-kadang 2
orang (13 %).

g. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala tim di ruangan paru tim dan
perawat yang bertugas diruangan memahami apa itu ronde
keperawatan, namun alasan tidak dilaksanakan karena adanya

PAGE \* MERGEFORMAT 46
kesulitan untuk mengumpulkan tenaga kesehatan dalam satu waktu
juga harus ada tugas-tugas lain yang harus dilaksanakan.

3.11 Diagram Jawaban Kuesioner Mengenai Ronde Keperawatan

Sales
selalu sering
kadang-kadang tidak pernah
7%

20%

73%

Berdasarkan hasil kuesioner dari 15 orang perawat tentang


kegiatan ronde keperawatan, ada 15 orang yang menjawab dan dari
jawaban tersebut perawat yang menyatakan selalu 1 orang (7%),
sering 11 orang, kadang-kadang 2 orang (33,3%).

3.1.2.4 Fungsi Pengendalian (Controlling)


a. Indikator Mutu
Wawancara: Indikator mutu ruangan adalah Kepatuhan Kebersihan
Tangan (Hand Hygine), Kepatuhan Pengggunaan Alat Pelindung
Diri (APD), Kepatuhan Identifikasi Pasien, Kepatuhan Waktu
Visite Dokter, Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical
Pathway), Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh,
Tempat Tidur Dengan Pengaman, Kematian Pasien > 48 Jam,
Kejadian Pulang Sebelum Dinyatakan Sembuh, Persentase Insiden
Ekstravasasi pada Pemberian Kemoterapi Intravena, Kepatuhan
Kebersihan Tangan Khusus Peserta Didik, Tidak dilakukannya
penandaan lokasi operasi, Talqin Untuk Pasien Sakaratul Maut,
Mengingatkan Waktu Sholat, pemasangan Dower Cateter (DC)
Sesuai Gender, Pemasangan Elektrokardiogram (EKG) Sesuai
Gender, Hijab untuk pasien, Angka Pelaksanaan Budaya Baca Al
Qur’an Per Unit, Membaca Basmallah Pada Pemberian Obat dan
Tindakan, Angka Kehadiran Doa Pagi Karyawan, Pelaksanaan
SKP dilakukan dengan edukasi dan jika terjadi kesalahan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
identifikasi pasien maka dilaporkan kebagian pengendalian mutu
dan pada setiap bulannya.

Pencapaian SKP di ruangan perawatan paru (Al Fath), identifikasi


pasien 100%, resiko jatuh 100%, SBAR 100%, lokasi (SKP 4) +
75%, dan high alert + 75%.

Berdasarkan kuesioner pencapaian sasaran keselamatan pasien


yang dilakukan oleh perawat terhadap penggunaan komunikasi
efektif menggunakan SBAR saat pelaporan via telepon dan
timbang terima sebesar 100%, pengelolaan obat high alert dengan
baik sebesar 87%, Pelaksanaan Hand Hygeine five moment sudah
dilakukan dengan baik 100%.

Data Penilaian resiko jatuh dilakukan pada saat pengkajian awal


dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh yang telah
ditetapkan oleh RSUD Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan.
Penilaian resiko jatuh pada pasien dewasa menggunakan scoring
morse dan anak menggunakan scoring humpty dumpty.

Cara kepala ruangan melakukan perhitungan indikator mutu


dibantu oleh ketua tim dengan cara mengisi aplikasi yang sudah
disediakan rumah sakit.

b. Audit Dokumentasi Keperawatan


Penetapan standar audit dokumentasi asuhan keperawatan telah
dilakukan oleh bagian keperawatan RSUD Brigjend H. Hasan
Basery Kandangan.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14 Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, didapatkan bahwa
dokumentasi keperawatan diruang paru (Al-Fath) meliputi
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi keperawatan sudah terdokumentasi
tetapi belum maksimal.

c. Survei Kepuasan pasien


Berdasarkan hasil wawancara standar kepuasan pasien kepada
ruangan di Ruang paru (Al fath) dilakukan dengan cara mengisi

PAGE \* MERGEFORMAT 46
kuesioner menggunakan barcode yang sudah disediakan dari
rumah sakit seharusnya mencapai 100%. Artinya pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di ruang paru (Al Fath)
diharapkan 100% puas terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, didapatkan barcode
diatas meja perawat untuk kepuasan pasien.

Dari hasil data kepuasan pasien terhadap mutu asuhan keperawatan


melalui kuesioner rumah sakit yang dibagikan, didapatkan nilai
89,4 %, berarti dapat dikatakan baik atau puas dan 10,6%
mengatakan tidak puas.

Dari data kepuasan pasien pada bulan Januari 2024. Jumlah pasien
pada bulan Januari 2024 berjumlah 57 orang. Kuisioner yang
dibagikan berjumlah 14 koesioner dan berdasarkan hasil kuesioner
hasil kepuasan pasien, jumlah pasien puas adalah 10orang
sedangkan pasien yang tidak puas ada 3 orang.

d. Rekapitulasi Komplain Pasien


Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan rekap keluhan
atau komplain di ruang paru (Al Fath) dilakukan tiap 1 bulan
sekali. rumah sakit ada form saran dan masukan bagi pasien dan
itu yang biasa tim evaluasi bersama untuk rekapitulasi tentang
pelayanan di rumah sakit, pada ruang paru (Al Fath) belum
memiliki rekapitulasi komplain pasien.

Berdasarkan data hasil observasi pada 12-14 Februari 2024 yang


sudah divalidasi dengan pembimbing klinik, dikatakan bahwa
tidak ada pasien yang komplain selama kami praktek di Ruang
paru (Al Fath).

Berdasarkan hasil kuesioner tidak ada ditemukan complain pasien


atau keluarga pasien tentang perawatan di ruang paru (Al Fath).

3.1.3 Output
3.1.3.1 Indikator pelayanan Efisiensi Ruangan
Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah bulan Period(H) Tempat tidur Lama hari rawat

November 2022 30 hari 29 426


Desember 2022 31 hari 29 442
Januari 2023 31 hari 29 525
Total 92 hari 29 ** Expression is f
aulty **

Bulan Jumlah pasien Pasien meninggal

November 2022 179 -


Desember 2022 185 1
Januari 2023 222 1
Total 586 2

3.4.1.1 BOR

BOR (Bed Oucupancy Rate)

Jumlah hari perawatan rumah Sakit


BOR =
Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode
X 100%

1393
BOR = x 100%
(29 x 92)
BOR = 52,21 %

Dari hasil perhitungan BOR di ruang paviliun ibnu sina


selama 3 bulan (November 2022 - Januari 2023) didapatkan
hasil 52,51 %. Standar ideal menurut Depkes 2005 yaitu 60-
85% sehingga hasil perhitungan BOR di Ruang Paru (Al-
Fath) adalah tidak sesuai standar ideal.

3.4.1.2 ALOS

ALOS (Average Leng Of Stay)

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah lama dirawat
ALOS =
Jumlah pasien keluar(hidup+ mati)

1393
ALOS =
588
ALOS = 2,36 dibulatkan menjadi 2 hari

Dari hasil perhitungan ALOS (rata-rata lama rawat pasien) di


ruang bedah RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan
selama 3 bulan (November 2022 - Januari 2023) didapatkan
hasil 2 hari. Standar ideal menurut Depkes 2005 yaitu 6-9
hari sehingga hasil perhitungan ALOS di Ruang Paru (Al-
Fath) tidak memasuki standar ideal.

3.4.1.3 BTO

BTO (Bed Turn Over)


Jumlah pasien keluar(hidup+ mati)
BTO =
Jumlah tempat tidur
588
BTO =
29

BTO = 20,3 dibulatkan menjadi 20 kali

Dari hasil perhitungan BTO di Ruang Paru (Al-Fath) selama


3 bulan (November 2022 - Januari 2023) didapatkan hasil
BTO 20 kali. menurut Depkes 2005 idealnya, satu tempat
tidur rata-rata dipakai 40-50 kali sehingga masih kurang dari
standar depkes.

3.4.1.4 TOI
TOI (Turn Over Interval)

( Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan


TOI =
Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

(29 x 92)−1393
TOI =
588
TOI = 2,16 dibulatkan menjadi 2 hari

TOI merupakan indikator yang memberikan gambaran


tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat

PAGE \* MERGEFORMAT 46
tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Depkes,
2005). Berdasarkan data

di Ruang Paru (Al-Fath) selama 3 bulan (November 2022 -


Januari 2023) didapat nilai TOI 2 hari yang artinya ideal.

3.4.1.5 GDR

Jumlah pasienmati seluruhnya


GDR = X 1000 permil
Jumlah pasien keluar ¿ ¿

2
GDR = x 1000/mil
586
GDR = 3,4 /mil

Dari hasil perhitungan GDR (angka kematian) di Ruang Paru


(Al-Fath) selama 3 bulan (November 2022 - Januari 2023)
didapatkan hasil 3,4 per mil.

3.4.1.6 NDR

Jumlah pasien mati> 48 jam


NDR = X 1000 permil
Jumlah pasien keluar(hidup+ mati)

2
NDR = X 1000 per mil
588

NDR = 8,5 per mil

Dari hasil perhitungan NDR (angka kematian > 48 jam) di


Ruang Paru (Al-Fath) selama 3 bulan (November 2022 -
Januari 2023) didapatkan hasil 8,5/mil.

3.1.3.2 Hasil Evaluasi penerapan PAK (Instrumen ABC)


a. Instrumen A

Tabel 3.10 Aspek Pengkajian

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A. PENGKAJIAN
1 Mencatat data yang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian
2 Data dikelompokan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
(bio-psiko-sosial-
spiritual)
3 Data dikaji sejak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
masuk sampai pasien
pulang
4 Masalah dirumuskan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
berdasarkan
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan norma dan
pola fungsi
kehidupan
Sub total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total 60
Persentase (%) 100%

b.

PAGE \* MERGEFORMAT 46
c. Intsrumen B
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian pengkajian didapatkan bahwa
sebesar 100 % dokumentasi pengkajian dinyatakan baik dan data
dikaji sejak pasien masuk sampai pulang.

Tabel 3.11 Aspek Diagnosa

Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Diagnosa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
sesuai
yang dirumuskan
2 Diagnosa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan
mencermintan
PE/PES
3 Merumuskan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
diagnosa keperawatan
actual/resiko
Sub total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 45
Persentase (%) 100%

BeBerdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar


asuhan keperawatan pada bagian diagnosadidapatkan bahwa sebesar
100 % dokumentasi keperawatan dinyataka baik.

Tabel 3.12 Aspek Perencanaan

Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
C. PERENCANAAN
1 Merumuskan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perencanaan sesuai
dengan diagnose
yang dapat saat
pengkajian
2 Menetepkan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perencaraan
keperawatan sesuai
dengan prioritas
Sub total 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Total 30
Persentase (%) 100%

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian perencanaan didapatkan 100 %.
Rencana disusun menurut urutan prioritas, meurumuskan tujuan
mengandung komponen pasien/subyek, perubahan, perilaku, kondisi
pasien dan waktu.

Tabel 3.13 Aspek Tindakan

Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
D. IMPLEMENTASI
1 Tindakan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan
dengan
diagnose dan
masalah yang dapat
saat pengkajian
2 Tindakan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan
dengan
prioritas masalah
3 Pendokumentasian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tindakan keperawatan
Sub total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 45
Persentase (%) 100%

Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar


asuhan keperawatan sebesar 100 %. Tindakan dilaksanakan mengacu
pada rencana keperawatan , mengobservasi respons pasien terhadap
tindakan perawatan, dan revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi.

Tabel 3.14 Aspek Evaluasi

Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
E. EVALUASI
1 Evaluasi mengacu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pada tujuan
2 Hasil evaluasi di catat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sub total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 15
Persentase (%) 50%

Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar


asuhan keperawatan pada bagian evaluasi, didapatkan sebesar 50 %.

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Evaluasi mengacu pada tujuan tidak dilakukan, karena tujuan intervensi
keperawatan pada dokumentasi asuhan keperawatan di rekam medis
tidak tertulis dan tidak ada format untuk penulisan tersebut, sehingga
evaluasi hanya mengacu pada data subjektif dan objektif yang
didapatkan saat melakukan evaluasi keperawatan.

Tabel 3.16 Hasil pelaksanaan evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan


di Ruang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan
NO Item Penilaian Persentasi (%)

1 Pengkajian 100 %
2 Diagnosa Keperawatan 100 %
3 Perencanaan 100 %
4 Implementasi 100 %
5 Evaluasi 50 %
Persentasi (%) 90 %

Ket :
Buruk = 0% - 33%
Cukup Baik = 34% - 67%
Baik = 67% - 100%

Jadi dari data yang didapat dari hasil pengkajian studi dokumentasi
penerapan standar asuhan keperawatan diRuang Paru (Al-Fath)
RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan dapat dikatakan baik
dengan pencapaian rata-rata 90 % karena nilai standar
pendokumentasiaan askep dinyatakan baik bila > 75 %.

Keterangan:

a. Sub total= Jumlah Nilai (1) x 100%


Jumlah rekam medic x item penilaian

b. Total = jumlah subtotal/jumlah rekam medic

c. Nilai rata-rata studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan

Rata-rata = Total =….. %

d. Nilai standar pendokumentasian askep dinyatakan baik bila >75%.

b. INSTRUMEN B
1) Instrumem B Kepuasan Pasien dan Perawat

PAGE \* MERGEFORMAT 46
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
(Nilai 2) (Nilai 1)
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 2
2 Aakah perawat melarang anda/pengunjung merokok 2
di ruangan
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana 2
nafsu makan anda
4 Apakah perwat pernah menanyakan pantangan 2
dalam hal makanan kepada anda
5 Apakah perawat menanyakan atau memperhatikan 1
berapa jumlah makanan dan makanan yang anda
habiskan
6 Apabila anda/keluarga anda tidak mampu makan 1
sendiri apakah perawat membantu menyuapi
7 Pada saat and/keluarga anda dipasang infuse, apakah 1
perawat selalu memeriksa cairan infuse/tetesannya
dan area sekita pemasangan jarum infuse
8 Apabila anda/keluarga anda mengalammi kesulitan 2
buang air besar apakah perawat menganjurkan
makan buah-buahan, sayuran, minum yang cukup
dan banyak bergerak
9 Pada saat perawat membantu ada/keluaga anda 2
buang air besar/buang air kecil, apakah perawat
memasang sampiran/selimut, menutup pintu/jendela.
Mempersilahkan pengunjung keluar ruangan
10 Apakah ruangan tidur anda/keluarga anda selalu 2
dijaga kebersihannya dengan disapu/dipel setiap hari
11 Apakah lantai kamar mandi/wc selalu bersih, tidak 2
licin, tidak berbau dan cukup terang
12 Selama anda/keluarga anda belum mampu mandi 1
dalam keadaan istirahat total apakah dimandikan
oleh perawat
13 Apakah anda/keluarga anda dibantu oleh perawat 1
jika tidak mampu memgosok gigi, membersihkan
mulut atau mengganti pakaian atau menyisir rambut
14 Apakah alat tenun seperti seprei, selimut diganti 2
setiap kotor
15 Apakah perawat memberikan penjelasan akibat dari 2
kurang bergerak, atau berbaring terlalu lama
16 Pada saat anda/keluarga anda masuk rumah Sakit, 2
apakah perawat memberikan penjelasan tetang
fasilitas yang tersedia dan cara penggunaanya.
Peraturan/tat tertib yang berlaku di rumah rumah
sakit
17 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah 2
perawat memanggil nama dengan benar
18 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah 2
perawat mengawasi keadaan anda secara teratur
pada pagi sore maupun malam hari
19 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah 2
perawat memberi bantuan bila diperlukan.
20 Apakah perawat bersikap sopan, ramah 2
21 Apakah anda/keluarga anda mengetahui perawat 2
yang bertanggung jawab setiap kali pergantian dinas
22 Apakah perawat selalu member penjelasan sebelum 2
melakukan tindakan perawatan/pengobatan
23 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan 2
memperhatikan setiap keluhan anda/keluarga anda
24 Dalam hal memberikan obat apakah perawat 2
membantu menyiapkan/meminumkan obat
25 Selama anda/keluarga anda dirawat apakah 2
diberikan penjelasan tentang
perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan setelah
andakeluarga
PAGEanda diperbolehkan 46
\* MERGEFORMAT pulang
Total Nilai ** **
Expressio Expressio
n is faulty n is
** faulty **
Interpretasi tingkat kepuasan pasien < 25 =tidak puas; > 26 =puas
Kepuasan Pasien

NO Kepuasan pasien Persentasi (%)

1 Puas 89%
2 Kurang Puas 11%

KKepuasan Perawat PNS

No. Kepuasaan perawat Pesentasi


1. Sangat puas 22%
2. Puas 56%
3. Cukup puas 22%
4. Tidak puas 0%
5. Sangat tidak puas 0%

KKepuasaan Perawat TKK

No. Kepuasaan perawat Pesentasi


1. Sangat puas 0%
2. Puas 62%
3. Cukup puas 38%
4. Tidak puas 0%
5. Sangat tidak puas 0%

Instrumen C SOP dari hasil kuesioner tanggal 16 Februari 2023

Observasi pelaksanaan tindakan prinsip memasang infus diRuang Paru (Al-


Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan.

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V

Memasang 1. Cek program dokter 1 1 1 1 1


Infus
2. Beri salam, panggil pasien deng 1 1 1 1 1
an namanya,kenalkan diri
Ket :
3. Jelaskan tujuan dan prosedur 1 1 1 1 1
4. Berikan kesempatan pasien untu 1 1 1 1 1
k bertanya sebelum memulai

5. Sepakati lokasi pemasangan infu 1 1 1 1 1


s berdasarkan prioritas pilihan

6. Lakukan pencukuran k/p 1 1 1 1 1


7. Cuci tangan 1 1 1 1 1
8. Dekatkan alat ke area pemasang 1 1 1 1 1
an infus
9. Periksa label infus sesuai progra 1 1 1 1 1
m terapi
10. Hubungkan cairan infus dengan 1 1 1 1 1
infus set
11. Isikan selang kontrol dengan cai 1 1 1 1 1
ran sampai ½ bagian
12. Alirkan cairan untuk pengisian s 1 1 1 1 1
elang infus set
13. Pastikan selang infus babas udar 1 1 1 1 1
a
14. Pakai sarung tangan 1 1 1 1 1
15. Pasang torniquite untuk melaku 1 1 1 1 1
kan fiksasi
16. Palpasi dan pastikan vena yang 1 1 1 1 1
akan dipungsi
17. Desinfektan daerah yang akan di 1 1 1 1 1
tusuk dengan kapas alcohol (alc
ohol swab arah melingkar dari d
alam keluar diameter 5cm)
18. Tusukkan iv cateter pada vena y 1 1 1 1 1
ang didesinfektan dengan kemiri
ngan 30 derajat vena yang akan
ditusuk ke arah jantung
19. Pastikan darah tampak keluar pa 1 1 1 1 1
da pangkal mandrin, tarik mandr
in ½ cm dorong iv cath atau ses
uai petunjuk masing-masing iv c
ath
20. Sambngkan iv cath dengan selan 1 1 1 1 1
g cairan yang telah disiapkan

21. Lepaskan torniquite 1 1 1 1 1


22. Buka klem infus alirkan cairan s 1 1 1 1 1
ampai mengalir lancar
23. Fiksasi iv cath dengan plester ta 1 1 1 1 1
npa menutup insersi
24. Pasang bidai dan perban k/p 1 1 1 1 1
25. Atur tetesan infus sesuai progra 1 1 1 1 1
m
26. Tulis pada form pantau cairan 0 0 0 0 0
27. Pasang stiker bertuliskan tangga 0 0 0 0 0
l, jamPAGE
pemasangan pada tempat
\* MERGEFORMAT 46
pemasangan infus
28. Rapikan pasien 1 1 1 1 1
29. Bereskan alat (buang sampah se 1 1 1 1 1
Beri ta

Beri tanda 1 bila kegiatan di lakukan


Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan

Observasi pelaksanaan tindakan prinsip melakukan skin test diRuang Paru


(Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan

Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V

Melakukan 1. Memberikan penjelasan kemudi 1 1 1 1 1


skin test an menggulung lengan baju pasi
en
2. Mengisi spuit dengan obat yang 1 1 1 1 1
akan di test jumlah 0,1cc kemudi
an dilarutkan dengan aquadest /
NaCl 0,9% menjadi 1cc
3. Disenfeksi kulit yang akan disun 1 1 1 1 1
tikan menggunakan kapas alkoh
ol, kemudian direnggangkan den
gan tangan kiri perawat
4. Menyuntikkan obat sampai perm 1 1 1 1 1
ukaan kulit menjadi gembung de
ngan car lubang jarum menghad
ap keatas dan membuat 15-30 de
rajat dengan permukaan kulit
5. Melingkari area penyuntikan den 1 1 1 1 1
gan diameter 1cm
6. Menilai reaksi obat 0-15menit d 1 1 1 1 1
ari waktu penyuntikan
7. Hasil positif (+) bila terdapat tan 1 1 1 1 1
da0-tanda kemerahan pada daera
h penusukan dengan diameter 1c
m
8. Catat reaksi skin testdan lakukan 1 1 1 1 1
koordinasi dengan dokter
9. Awasi tanda-tanda syok anafilak 1 1 1 1 1
tik
Sub total 9 9 9 9 9
Total 45
Presentasi 100 %

Ket :
Beri tanda 1 bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Observasi pelaksanaan tindakan prinsip memberikan obat injeksi secara
intravena (IV) diRuang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan
Basery Kandangan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Ket : Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V

Memberika 1. Cek program terapi dokter 1 1 1 1 1


n obat
injeksi 2. Periksa kembali obat sesua prog 1 1 1 1 1
secara ram
intravena 3. Baca label obat untuk memastik 1 1 1 1 1
(IV) an kandungan obat, dosis dalam
satu kemasan, cara pemberian k
ontraindikasi,efek samping
4. Beri salam dan kenalkan diri 1 1 1 1 1
5. Dekatkan peralatan (troly injeks 1 1 1 1 1
i)
6. Memberikan penjelasan kepada 0 0 0 0 0
pasien / keluarga pasien tentang
obat, kegunaan, cara pemberian
dan kemungkinan efek samping
7. Membaca etiket (nama pasien, o 1 1 1 1 1
bat, dosis, cara dan waktu)
8. Jelaskan prosedur menyuntik ag 1 1 1 1 1
ar ada kerja sama dengan pasien
9. Perawat mencuci tangan 1 1 1 1 1
10. Pasang sarung tangan 1 1 1 1 1
11. Tentukan area suntikan, (diusah 1 1 1 1 1
akan mencari vena yang ujung)
dan pasang pengalas
12. Pasang tourniquet (k/P) 1 1 1 1 1
13. Desinfektan area suntikan denga 1 1 1 1 1
n kapas alkoholsecara mengarah
dalam keluar dan diameter 5cm

14. Tusukkan jarum dengan sudut 4 1 1 1 1 1


5 derajat
15. Lakukan aspirasi, bila ada darah 1 1 1 1 1
yang keluar tourniquet di lepas d
an obat di masukkan pelan-pela
n
16. Kaji reaksi pasien selama Tinda 1 1 1 1 1
kan
17. Cabut jarum dan hapus kulit bek 1 1 1 1 1
as tusukan dengan kapas alkoho
l.
18. Pasien dan peralatan dibereskan 1 1 1 1 1
19. Lakukan observasi terhadap tan 1 1 1 1 1
da alergi, jelaskan pada pasien a
gar segera melapor bila timbul s
eperti panas, gatal, sesak napas,
keringat dingin, benjolan dll.

20. Cuci tangan, buka sarung tangan 1 1 1 1 1

21. Bereskan dan kembalikan perala 1 1 1 1 1


tan
Sub total 20 2 20 20 20
PAGE \* MERGEFORMAT 46
0
Total 100
Presentasi 95 %
Beri tanda 1 biBeri tanda 1 bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Observasi pelaksanaan tindakan prinsip perawatan luka diRuang Paru
(Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan

Ke Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V

Terapi 1. Baca catatan perawat untuk renc 1 1 1 1 1


oksigen ana terapi oksigen
2. Cuci tangan 1 1 1 1 1
3. Siapkan alat-alat 1 1 1 1 1
4. Berikan salam nama panggil pas 1 1 1 1 1
ien
5. Jelaskan prosedur yang akan dil 1 1 1 1 1
akukan
6. Berikan kesempatan pasien bert 0 0 1 1 1
anya
7. Pertahankan privacy pasien sela 1 1 1 1 1
ma tindakan
8. Isi tabung pelembab udara 1 1 1 1 1
dengan air steril/aquades sampai
posisi tanda
9. Pasang flowmeter pada sumber 1 1 1 1 1
oksigen
10. Pasang selang o2 pada tabung 1 1 1 1 1
pelembab udara
11. Pastikan alat bekerja dengan 1 1 1 1 1
baik
12. Masukkan ujung kanul kedalam 1 1 1 1 1
hidung dan selipkan tali
pengikat di sekitar telinga
13. Menjelaskan kepada pasien dan 1 1 1 1 1
keluarga:
 Tidak boleh merokok di
lingkungan klien
 Tidak boleh
mengubah flowmeter
 Segera melaporkan
bila kondisi sesak
14. Buka sarung tangan 1 1 1 1 1

15. Rapikan pasien seperti semula 1 1 1 1 1

16. Evaluasi perasaan pasien 1 1 1 1 1

17. Simpulkan hasil kegiatan 1 1 1 1 1


18. Akhiri bersihkan alat-alat 1 1 1 1 1

19. Cuci tangan 1 1 1 1 1

20. Catat waktu pemberian terapi, 1 1 1 1 1


21. 1 1 1 1 1
Sub total 23 2 24 24 24
3
Total 118
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Presentasi 98 %
Beri tanda 1 bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan

Observasi pelaksanaan tindakan prinsip menjemput pasien pasca operasi


di Ruang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan

Perawat
1 Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V

Pemakaian 1. Cek program terapi dokter 1 1 1 1 1


nebulizer
2. Beri salam, panggil pasien denga 1 1 1 1 1
n namanya,kenalkan diri
3. Jelaskan tujuan dan prosedur 1 1 1 1 1
4. Berikan kesempatan pasien untuk 1 1 1 1 1
bertanya sebelum memulai
5. Pertahankan privacy pasien selam 1 1 1 1 1
a tindakan
6. Persiapan alat 1 1 1 1 1

7. Masukkan obat ke dalam cupnya 1 1 1 1 1


dan encerkan dengan aqua 5-10cc
8. Hubungkan nebulizer ke listrik 1 1 1 1 1

9. Nyalakan ON/OFF warna putih 1 1 1 1 1

10. Tentukan waktu yang diperlukan 1 1 1 1 1


sesuai dengan rate dan air flow
11. Ajarkan pasien menghirup udara 1 1 1 1 1
yang keluar dari nebulizer
12. Matkan TV AR kemudian 1 1 1 1 1
tentukan time yang diinginkan
13. Tekan ON/OFF warna hijau 1 1 1 1 1

14. Alat dirapikan 1 1 1 1 1

15. Rapikan pasien 1 1 1 1 1

16. Evaluasi peraan pasien 1 1 1 1 1

17. Cuci tangan 1 1 1 1 1

Sub total 5 5 5 5 5
Total 25
Presentasi 100 %

Ket :
Beri tanda 1 bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan
Hasil Observasi Kepatuhan Perawatan Melakukan Tindakan Sesuai SPO
No Judul SOP Perawat 1
1 Memasang infus 91 %
2 Melakukan skin test 100 %
3 Memberikan obat injeksi secara 95 %
PAGE \* MERGEFORMAT 46
intravena (IV)
4. Pemberian terapi oksigen 98 %
5. Pemberian terapi nebulizer 100 %
Persentasi 96,8 %
PAGE \* MERGEFORMAT 46
3.1.4 Identifikasi Masalah

PAGE \* MERGEFORMAT 46
No. KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1. M1 (Man)  Kelemahan nya masih banyak  Rumah sakit menerima maha  Adanya tuntutan tinggi dari
 Seluruh perawat mengetahui tenaga kerja yang memiliki Pe siswa praktik dalam melakuk masyarakat untuk pelayanan
visi dan misi ruangan ndidikan D III Keperawatan d an pelaksanaan asuhan kepera yang lebih professional
 Jenis ketenagaan di ruang engan jumlah 11 orang watan  Adanya pertanggungjawaban
paru  Kebutuhan tenaga perawat  Semua perawat diruangan ber legalitas bagi pasien
S-1 +Ners: 8 orang yang ada di Ruang Paru (Al-F peluang mengikuti pelatihan la  Kekurangan perawat dapat m
DIV: 1 orang ath) masih kekurangan apabil in yang diadakan di dalam ma enimbulkan peningkatan beba
DIII: 11 orang a pasien full bad. upun luar Rumah Sakit guna n kerja perawat sehingga terja
 Adanya pelatihan peningkata menambah ilmu baru di penurunan kinerja perawat
n kompetensi perawat di rua dan kualitas asuhan keperawa
ng paru tan
2. M2 (Material)  Struktur organisasi belum di  Adanya pengadaan sarana dan  Bisa terjadi resiko jatuh di W
 Alat kesehatan baik update untuk nama-nama per prasarana yang baru C dan di bed bagi Pasien
 Diruangan pasien tersedia h awatnya  Resiko terjadi infeksi
andsanitizer  Belum tertempel didinding vi
 Adanya SOP untuk menceg si misi Ruang Paru ( Al-Fath
ah infeksi kepada perawat )
 Ada beberapa handscrub di tia
p kamar pasien yang terisi dan
tidak terisi, serta tidak ada pen
anggalan tanggal kadaluarsa s
etiap kali pengisian ulang.
 Fasilitas penunjang seperti ka
mar mandi/WC kondisinya cu
kup baik namun tidak terdapat
pegangan untuk pasien dan
keset karet didalam kamar
mandi
 Tidak semua ruangan memilik
i tangga untuk naik ke tempat
tidur, terutama untuk pasien la
nsia dan anak-anak
 Ada pengunci bed yang rusak
sehingga harus diberi ganjalan
menggunakan batu
3. PAGE \* MERGEFORMAT 46
M3 (Money)   Sumber pembiayaan ruangan  Adanya tuntutan yang lebih ti
Tersedia anggaran dana dari pe paru (Al-Fath) RSUD Brigjen nggi dari pasien dan perawat
merintah (APBN) dan BLUD d H.Hasan Basry Kandangan untuk mendapatkan fasilitas k
3.1.5 Analisa Masalah
Tabel 3.26 Analisa Masalah di Ruang Paru (Al fath) RSUD Brigjend H.
Hasan Basery Kandangan

3.1.6 Daftar masalah


N
Data Masalah Faktor Penyebab
O
Berdasarkan data hasil Belum optimalnya Adanya perubahan
wawancara dan pembaharuan Struktur struktur organisasi
observasi didapatkan Organisasi yang baru
kalau struktur organisasi ditempel diruangan
dan visi misi ruangan di Belum optimalnya Visi
ruang paru (Al Fath) Misi Ruangan yang
1
belum ada ditempel ditempel didinding
didinding dikarenakan
adanya pergantian staf
sehingga masih dalam
proses perbaikan struktur
organisasi yang baru.
Berdasarkan hasil Belum optimalnya SOP Belum adanya
observasi dan yang ada diruangan pembaharuan dari
wawancara dengan pihak rumah sakit
2 kepala ruangan,
didapatkan belum
adanya SOP
pemeriksaan spirometri
Berdasarkan hasil Belum optimalnya Sulitnya mengumpu
wawancara dan ronde keperawatan lkan semua tenaga
observasi, didapatkan kesehatan (dokter, f
tidak pernahnya armasi dan gizi) unt
3. dilakukan ronde uk melakukan rond
keperawatan karena e keperawatan kare
sulitnya untuk na ada tugas-tugas l
mengumpulkan semua ain yang harus dilak
profesi yang berkaitan sanakan.

3.1.6.1 Belum optimalnya sosialisasi visi misi ruangan Al Fath yang


ditempel di dinding
3.1.6.2 Belum optimalnya pembaharuan Struktur Organisasi yang ditempel
diruangan
3.1.6.3 Belum optimalnya SOP yang ada diruangan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
3.1.6.4 Belum optimalnya ronde keperawatan
3.1.7 Prioritas Masalah
Penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas agar menjadi mudah,
maka dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah
yang ditemukan Wijono (2000). Proses memprioritaskan masalah akan
dilakukan dengan pembobotan yang memperhatikan aspek sebagai berikut:
3.1.7.1 Magnitude(M) : kecenderungan dan seringnya kejadian
masalah.
3.1.7.2 Severity (S) : besarnya kerugian yang ditimbulkan.
3.1.7.3 Manageable (Mn) : bisa di pecahkan.
3.1.7.4 Nursing concern (Nc) : melibatkan perhatian dan pertimbangan
perawat.
3.1.7.5 Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya.

Dengan rentang nilai 1 – 5 yaitu

5= sangat penting,
4 = penting,
3 = cukup penting,
2 = kurang penting,
1 = sangat kurang penting.

Di mana yang menjadi prioritas adalah masalah dengan hasil perkalian


paling besar. Skor akhir dirumuskan dengan cara : M x S x Mn x Nc x Af

Tabel 4.8 Contoh Pengisian Tabel Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di


Ruang Perawatan
No Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas

1 Belum optimalnya sosialisasi 4 4 3 4 5 3 2880


visi misi ruangan paru Al Fath
2 Belum optimalnya SOP yang 5 5 4 4 5 4 8000
ada diruangan
3 Belum optimal nya fungsi 4 4 4 4 4 4 4096
organisasi

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Metodpembobotan di atas menghasilkan urutan prioritas masalah
berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu,
keterbatasan sumber daya dan kewenangan. Urutan masalah sesuai prioritas
adalah :
1. Belum optimalnya SOP yang ada diruangan
2. Belum optimal nya fungsi organisasi
3. Belum optimalnya sosialisasi visi misi ruangan Al Fath

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Fish Bone Analysis

MAN MUTU  Adanya tuntutan yang tinggi dari


masyarakat untuk pelayanan
prima yang professional
 Tidak ada masalah yang
 Kebutuhan tenaga perawat yang ada signifikan karena untuk menilai
di ruang Paru (Al fath) masih kepuasan pasien ruangan
kekurangan apabila pasien full menggunakan standar indikator
mutu ruangan dengan barcode
bad.
kepuasan pasien.

MONEY MATERIAL METHODE  Untuk lembar pengkajian


awal medis yang
seharusnya diisi oleh
 Struktur organisasi belum di update untuk dokter penanggung jawab
Tidak ada masalah signifikan nama-nama perawatnya pasien 1 x 24 jam, namun
karena dana dari APBN dan  Belum tertempel didinding visi misi Ruang diisi lebih dari 1 x 24 jam.
dari RS Paru ( Al fath )  Diruangan tidak
mempunyai kebijakan
khusus untuk perawat yang
PAGE \* MERGEFORMAT 46 tidak disiplin
PLANING OF ACTION

No Masalah Kegiatan Indikator Waktu Biaya Penanggung


keberhasilan Jawab

1. Belum Menyediakan Tersedia SOP yang 12 Februari – 2 Maret 2024 Menyesuaikan Wisnawati, S..Kep
optimalnya SOP yang sesuai lebih spesifik untuk kebutuhan Zakaria Surya, S.Kep
SOP yang ada kriteria klinis memudahkan perawat Yuli Rahman S,Kep
diruangan pasien
2. Belum optimal nya Membuat Perawat mengetahui 12 Februari – 2 Maret 2024 Menyesuaikan Ronna Abdiyati, S.Kep.
fungsi organisasi struktur susunan Struktur kebutuhan Yedi Yusuf K.R, S.Kep
organisasi Organisasi terbaru. Tina Iliana, S.Kep
terbaru untuk
ditempel di
ruangan.

3. Belum Mencetak Visi Perawat dapat 12 Februari – 2 Maret 2024 Menyesuaikan Irawan Indra W, S.Kep
optimalnya Misi Ruangan mengaplikasikan kebutuhan Suci Lestari, S.Kep
sosialisasi visi untuk di tempel tugasnya sesuai dengan
misi ruangan didinding Visi Misi Ruanga
Al fath

PAGE \* MERGEFORMAT 46

Anda mungkin juga menyukai