Desiminasi Awal Ruang Paru
Desiminasi Awal Ruang Paru
Disusun Oleh:
Kelompok 23 H2 AJ
Wisnawati, S.Kep 2314901210215
Yedi Yusuf Kasfi Rahman, S.Kep 2314901210217
Yuli Rahman, S.Kep 2314901210221
Zakaria Surya, S.Kep 2314901210226
Irawan Indera Wiranata, S.Kep 2314901210123
Ronna Abdiyati, S.Kep 2314901210188
Suci Lestari, S.Kep 2314901210201
Tina Iliyanti, S.Kep 2314901210206
1 Perawat Klinis I 4
2 Perawat Klinis II 5
4 Perawat Klinis IV -
**
Total 15 Expression
is faulty **
PAGE \* MERGEFORMAT 46
DDari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang perawat
mayoritas perawat di ruang paru (Al-Fath) merupakan Perawat
Klinis III dengan jumlah 6 orang dengan pengalaman kerja > 10
tahun, Perawat Klinis II 5 orang dengan pengalaman kerja 5 – 10
tahun, Perawat Klinis I 4 orang dengan pengalaman kerja 1 – 5
tahun, Pra Perawat Klinis 0 orang dengan pengalaman kerja 0 – 1
tahun.
2 Manajemen Bangsal 3
4 Perawatan Luka 0
5 BTCLS 15
b. Pasien
1) Klasifikasi pasien
PAGE \* MERGEFORMAT 46
b) Metode Dougless
Klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan
dengan Metode Douglas (1984)
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah kebutuhan pegawai perawat perhari berdasarkan
tingkat ketergantungan klien menurut teori Douglas
perhitungan tanggal 12 Februari 2024 :
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah kebutuhan pegawai perawat perhari berdasarkan
tingkat ketergantungan klien menurut teori Douglas
perhitungan tanggal 13 Februari 2024:
78
x 5 = 1,36 dibulatkan menjadi 1 orang
286
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Tenaga keperawatan yang ada di Ruang Paru RSUD
Brigjend H. Hasan Basery kandangan ada 15 orang tenaga
perawat dimana di dalamnya terdiri dari perawat primer
dan kepala ruangan. Dari perhitungan douglass, kebutuhan
tenaga keperawatan dihitung berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien, sedangkan di dalam RSUD
Brigjend H. Hasan Basery kandangan khususnya Ruang
Paru (Al-Fath) tenaga perawat memiliki hak untuk cuti,
tugas belajar, dan ijin belajar sehingga perhitungan douglas
yang didapatkan dari perhitungan dibanding jumlah tenaga
keperawatan yang ada saat ini di Ruang Paru RSUD
Brigjend H. Hasan Basery Kandangan.
c) Metode PPNI
Total Care : -
Partial Care : 5 Pasien
Minimal Care : 9 Pasien
- Minimal Care : ( 9x1 jam) + (9x1 jam) + ( 9x0,25 jam)
= 20,25 jam
- Partial Care : ( 5x1 jam) + (5x1 jam) + ( 5x0,25 jam) =
11,25 jam
- Total Care : -
Jumlah jam asuhan = 20,25 + 11,25 = 31,5 jam
= 31,5 jam : 8 perawat = 3,93 jam
(3 , 93 x 52 x 7 x 20)
TP : x 125 % = 21,8 perawat
1640
Dibulatkan menjadi 22 orang perawat pelaksana.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
1 Monitor pasien 5 v 1
2 EKG 2 v
3 HFNC 2 v
4 Syring Pump 12 v
5 Infus Pump 2 v
6 Nebulizer 9 v
7 Blood Warmer 1 v
8 Tensimeter digital 1 v
9 Tensimeter manual 2 v
10 Spirometri 1 v
11 Oxymetri mindray 1 v
12 Oksigen konsentrat 3 v
13 Regulator Sentral Oksigen 30 v 3
14 Regulator O2 2 v
15 Tabung O2 1 v
16 Suction mobile 1 v
17 Pump kasur decubitus 2 v
17 UV Strelisator 1 v
19 Alat GDS 3 v
20 Dopler DJJ 1 - -
21 Brankar transport 2 4 1
22 Kursi Roda 2 v
23 Lampu tindakan 1 v
24 Standar infus 15 2
25 X- ray viewer 2 v
PAGE \* MERGEFORMAT 46
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1 Lemari obat 1 v
2 Loker pasien 1 v
3 Lemari kabinet 1 v
4 Lemari berkas kaca 2 v
5 Lemari berkas kayu 1 v
6 Loker perawat 1 v
7 Meja kerja 10 v
8 Kursi dokter 2 1 1
9 Kursi kerja 13 v
10 Kursi penunggu pasien 1 v
11 Kulkas RT 1 v
12 Dispenser 1 v
13 AC 3 v
14 Kipas angin 17 v 7
15 Komputer 2 v
16 Printer 1 v
17 Sprei 30 v
17 Perlak 5 v
19 Tempat Tidur 17 v
20 Sarung bantal 30 v
21 Mukena 13 v
22 Sarung 13 v
23 Lemari linen besi 1 v
24 Lemari alat besi 1 v
25 Lampu baca rongent 1 v
26 Trolly emergency 1 v
27 Brankar pasien 2 v
28 Meja ners stasion 1 V
29 Selimut 10 V
d. Denah Ruangan
PAGE \* MERGEFORMAT 46
2) P3K: Pemerintah
3) Kontrak: BLUD
b. Barang
Barang -barang yang besar dananya dari APBN pengajuan
pendanaan menggunakan telahan/proposal. Sedangkan barang-
barang yang kecil itu mneggunakan formulir yang diserahkan ke
depo farmasi.
Adapun konsep untuk metode tim ini yaitu ketua tim sebagai perawat
profesional harus mampu menggunakan berbagai tehnik
kepemimpinan, pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas
rencana keperawatan terjamin. Anggota tim harus menghargai
kepemimpinan ketua tim. Peran Kepala Ruangan penting dalam model
tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruangan
dan adanya kerjasama dalam tugas yang diemban.
3.1.1.5 Mutu /Pemasaran (Marketing)
Standar inidkator mutu di RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan
khususnya di ruang Paru (Al Fath) menggunakan standar indikator
mutu ruangan dengan barcode kepuasan pasien. Untuk menilai tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan dilakukan oleh tenaga kesehatan
selama 1 bulan sekali. Selama 1 tahun terakhir yaitu pada tahun 2023
presentase dari kuesioner 20 indikator mutu tersebut yaitu dengan nilai
rata-rata 74,23% tingkat pencapaiannya.
3.1.2 Proses
3.1.2.1 Fungsi Perencanaan (Planning)
a. Visi & Misi Ruang Paru (Al-Fath)
1) Visi Ruangan Perawatan
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Mewujudkan pelayanan komprehensif yang terstandar dan
syariah
2) Misi
a) Menyelenggarakan pelayanan terstandar
b) Memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian sesuai
perkembangan teknologi informasi yang sesuai syariah
PAGE \* MERGEFORMAT 46
SOP Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
Paru (Al Fath) terkait SOP yang ada yaitu mengikuti SOP
yang ada di RSUD Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan,
SOP yang ada yaitu sebagai berikut:
Standar Operasional Prosedur (SOP) Tahun 2022 :
(1) Tata kerja dalam melakukan tindakan keperawatan
(2) Informed consent
(3) Ketertiban penunggu dan pengunjung pasien
(4) Laporan kerusakan dan perbaikan alat-alat/fasilitas
(5) Memindahkan pasien IGD ke ruang rawat inap dan
antar ruang perawatan
(6) Menerima pasien dengan kedaruratan psikiatri
(7) Menyiapkan pasien konsul
(8) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium
(9) Menyiapkan pasien untuk tindakan rehabilitasi
medis
(10) Pasien asing masuk rumah sakit
(11) Pasien pulang
(12) Pelayanan pasien askes di poliklinik
(13) Pelayanan administrasi dan pembayaran pasien
rawat jalan
(14) Pelayanan obat pasien rawat inap
(15) Pelayanan pasien jamsostek/Astek
(16) Pembayaran pasien rawat inap keluar rumah sakit
(17) Pembuatan work load indeks
(18) Pemindahan pasien dari triage/poliklinik ke unit
rawat inap
(19) Penanganan sampah diunit-unit pelayanan
(20) Penatalaksanaan pasien tanpa identitas
(21) Pengiriman dan penjemputan pasien dengan
tindakan spesialistik di IBS
(22) Pengiriman jenazah ke instalasi pemulasaran
jenazah
(23) Pengisian register rawat jalan
(24) Penjadwalan operasi OK IRD
(25) Penitipan pasien ke kelas perawatan yang lebih
tinggi
PAGE \* MERGEFORMAT 46
(26) Pemintaan obat / alat kesehatan ke apotik depo
untuk pasien operasi di IBS dan OK IGD
(27) Permintaan oksigen (O2) ke gudang medis
(28) Alur pasien masuk ICU
(29) Indikasi pasien keluar ICU
(30) Kebersihan ruang rawat
(31) Memulangkan bayi dari rumah sakit
(32) Melaporkan keadaan pasien dan menerima instruksi
dokter secara lisan / lewat telepon
(33) Menjemput pasien pasca operasi
(34) Orientasi keperawatan bagi perawat baru di ruangan
(35) Pasien pulang paksa
(36) Pemberian identitas pada bayi baru lahir
(37) Penerimaan dan penyerahan pasien di OK IGD
(38) Prilaku petugas di kamar operasi IRD RSUD
Brigjend H. Hasan Basry Kandangan
(39) Pemberian informasi / orientasi pasien baru
(40) Prinsip pemberian obat
(41) Tata tertib masuk ke ruang pembedahan OK IRD
(42) Timbang terima shift
(43) Mengisi dan mengalirkan darah kedalam sirkulasi
ekstrakorporial
(44) Penanganan mual muntah saat dialisis
(45) Penanganan nyeri saat dialisis
(46) Pemeriksaan P.E.T (Peritoneum Equilibrium Test)
(47) Priming
(48) Program mesin hemodialisa
(49) Reuse dialiser
(50) Penatalaksanaan kram intra dialisis
(51) Operasi continous ambulatory peritoneal dialysis
(CAPD)
(52) Pengoperasian mesin hemodialisis
(53) Penggantian cairan CAPD
(54) Mengganti transfer set
(55) Transfusi darah saat hemodialisa
(56) Penatalaksanaan pasien dengan syok anafilatik
(57) Pemakaian nebulizer
(58) Penanganan infark mikard akut
PAGE \* MERGEFORMAT 46
(59) Penanganan pasien kejang demam
(60) Penatalaksanaan kedaruratan pasien luka bakar
(61) Penatalaksanaan kegawatan daruratan pasien
dengan penyakit menular
(62) Penatalaksanaan kegawatan pasien diabetes mellitus
(DM)
(63) Penatalaksanaan pasien apnoe
(64) Penatalaksanaan pasien cedera kepala dengan
gangguan kesadaran
(65) Penatalaksanaan pasien dengan asphyxia
(66) Penatalaksanaan pasien dengan cardiac arrest
(67) Penatalaksanaan eklampsia
(68) Penatalaksanaan kala II lama
(69) Penatalaksanaan pasien dengan kegawatan efek
anastesi
(70) Penatalaksanaan kehamilan ektopik terganggu
(KET)
(71) Penatalaksanaan solutio placenta
(72) Penatalaksanaan pasien dengan syok hipoolemik
(73) Penatalaksanaan sepsis puerperalis
(74) Penatalaksanaan pasien dengan ventrikel fibrilasi
(75) Penatalaksanaan gawat janin
(76) Penatalaksanaan invertio uteri
(77) Penatalaksanaan pasien dengan ventrikel fibrilasi
(78) Penatalaksanaan pasien keracunan bahan korosif
(79) Penatalaksanaan pasien keracunan bahan non
korosif atau zat kimia
(80) Penatalaksanaan pasien ngamuk
(81) Tindakan intubasi
(82) Penatalaksanaan pasien dengan syok kardiogenik
(83) Penerimaan pasien dengan kesadaran menurun
(84) Resusitasi cairan
(85) Resusitasi jantung paru
(86) Prosedur penanganan ekstravasasi
(87) Penatalaksanaan induksi persalinan
(88) Irigasi lambung
(89) Katerisasi urine
(90) Prosedur pemberian obat kemoterapi
PAGE \* MERGEFORMAT 46
(91) Melakukan irigasi mata
(92) Melakukan irigasi telinga
(93) Memasang infus
(94) Memberikan obat injeksi secara intravena (IV)
(95) Memberikan obat oral
(96) Memberikan obat suntik intra muskuler\
(97) Memberikan obat-obat subkutan
(98) Penatalaksanaan perdarahan post partum
(99) Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube)
(100) Penatalaksanaan perdarahan dalam kehamilan
(101) Persalinan vacum
(102) Retensio plasenta
(103) Melakukan skin test
(104) Memberi obat tetes telinga
(105) Memberi obat topikal pada kulit
(106) Melakukan injeksi insulin dengan menggunakan
alat khusus (pen)
(107) Pemberian obat perrectal
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Pada hasil wawancara didapatkan persepsi perawat
pelaksana tentang SOP dan PAK yang dimiliki ruangan:
seluruh perawat berpendapat bahwa SOP dan PAK yang
dimiliki sudah sesuai dengan standar rumah sakit dan
mudah diakukan karena sudah ada panduan terkait SOP dan
PAK.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
sudah di tetapkan oleh rumah sakit, misalnya seperti
pengaturan jam kerja, pengaturan penggunaan pakaian
dinas harian, namun belum adanya sanksi keterlambatan
jam dinas.
Sales
selalu sering
17%
83%
DIREKTUR
Dr. Hj. Zainab
PAGE \* MERGEFORMAT 46
KEPALA RUANGAN
Rakhmat Hidayat, S. Kep.,Ns
ADMINISTRASI
Ayu Rizky Wulandari, S.Pd
CLEANING SERVICE
Selalu Sering
27%
73%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan tentang struktur
organisasi kepada 15 orang perawat, mengenai pemahaman
tentang struktur organisasi di ruangan, dapat diketahui dari hasil
jawaban tersebut bahwa 11 orang (73,3 %) menjawab selalu,
sedangkan 4 orang menjawab sering (26,7 %).
b. Pembagian Tugas
Berdasarkan wawancara di dapatkan:
1) Kepala Ruangan
2) Ketua Tim/Perawat Primer
3) Perawat Pelaksana
Sales
selalu sering
8%
92%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Berdasarkan hasil kuesioner online yang dibagikan kepada 15
orang perawat, ada 12 orang yang menjawab tentang
pertanyaan mengerjakan tugas sesuai dengan uraian tugas
masing-masing, dapat diketahui dari jawaban tersebut bahwa
11 orang menjawab Selalu (92 %), dan Sering 1 orang (8 %).
Instalasi Gawat
Darurat
(IGD)
Skema 3.3 Alur Pasien Masuk Ruang Bedah (Al Insyirah)
PAGE \* MERGEFORMAT 46
dimana perawat dibagi menjadi 2 tim. Masing-masing tim
dipimpin oleh seorang ketua tim dan melayani pasien sesuai yang
sudah ditentukan, yaitu tim 1, memberikan perawatan pada pasien
kamar IIIc, IIId, IIa, IIb, IIc, dan IId (sayap kiri) dan tim 2
memberikan perawatan pada pasien IIIa, IIIb, 1a, 1b, 1c, 1d, dan
isolasi (sayap kanan).
PAGE \* MERGEFORMAT 46
H.Hasan Basry kandangan. Kemudian kepala instalasi rawat inap
yang akan mengaturnya dan ada tahapan yang terlebih dahulu
sebelum masuk keruangan yang nanti akan ditempatkan bekerja.
Perawat staf baru disini harus orientasi ruangan, dan kami
memiliki SOP yang digunakan untuk Orientasi staf perawat yang
baru. Untuk tatalaksana cuti, perawat dapat mengajukan cuti
dengan diketahui oleh kepala ruangan kemudian diajukan kebagian
bidang dan disetujui oleh kepala bidang dengan
mempertimbangkan kebutuhan perawat diruangan.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
6,5 jam, Siang 6,5 Jam, Malam 12,5 Jam), seandainya pada bulan
yang sedang berjalan terdapat kelebihan jam dinas, maka akan
disesuaikan pada bulan berikutnya.
Sales
Selalu sering Kadang-kadang Tidak Pernah
13%
33%
27%
27%
Sales
selalu sering kadang-kadang tidak pernah
14%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
50%
36%
Berdasarkan hasil kuesioner sebagian besar perawat
menyampaikan perhitungan kebutuhan tenaga yang digunakan
oleh kepala ruangan ini sudah sesuai standar dan telah sesuai
dengan beban kerja.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
3) Menjelaskan rencana tindakan yang telah dilakukan dan
rencana tindak lanjut kepada perawat shift selanjutnya
4) Perawat shift sebelumnya dan perawat shift selanjutnya
bersama-sama secara langsung melihat keadaan pasien
Sales
selalu sering kadang-kadang tidak pernah
20%
80%
b. Preconferen
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan dilakukan secara
rutin setiap pagi seperti proses timbang terima dipimpin oleh
kepala unit saat pagi atau perawat primer setiap berganti shift
dinas.
13%
20%
67%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Hasil kuesioner online dari 20 orang perawat tentang pelaksanaan
pre conferen, ada 17 orang yang menyatakan selalu ada 10 orang
(67 %), Sering dilakukan 3 orang (20%), Kadang-kadang 2 orang
(13 %).
c. Postconferen
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan dilakukan dengan
rutin setiap hari setiap pergantian jadwal dinas dengan dihadiri
kepala tim dari tiap shift dinas seperti proses timbang terima.
13%
27%
60%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
d. Motivasi
Dari hasil wawancara kepala ruangan, motivasi kepada perawat
sudah dilakukan namun hanya secara lisan saja dan peningkatan
motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung. Motivasi di Rumah Sakit
dilakukan oleh kepala bidang terhadap perawat yang memiliki
track record atau prestasi. Misalnya, Di Ruang paru (Al Fath)
Kepala Ruangan memberikan motivasi kepada perawat pelaksana
dan kedua ketua Tim berharap apa yang diberikan kepada pasien
menjadi amal ibadah untuk kita dan mampu memberikan
pelayanan keperawatan yang memuaskan serta selalu berdo’a
sebelum dan sesudah dilakukan timbang terima.
e. Pendelegasian
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, ruang paru (Al Fath)
dalam melakukan pendelegasian dilakukan dari kepala ruangan
kemudian ke ketua tim kemudian baru ke perawat pelaksana yang
dianggap kompeten dalam melakukan pendelegasian dilakukan
antara Kepala Ruangan kepada katim berdinas pada saat itu, dan
antara dokter kepada dokter lainnya. Pendelegasian antar dokter
biasanya menggunakan surat pendelegasian dokter visite.
f. Supervisi
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, pelaksanaan
supervisi di ruang paru (Al Fath) dilakukan oleh kepala Unit dan
bisa juga dilakukan oleh ketua perawat primer. Teknik supervisi
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
kepala unit atau ketua perawat primer melakukan pengamatan
langsung apa yang terjadi dilapangan (ruangan) dan secara tidak
langsung kepala unit atau ketua perawat primer menerima laporan
secara lisan maupun tertulis apa yang terjadi diruangan. Kepala
unit atau ketua perawat primer yang melakukan teknik supervisi
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
kepala unit atau ketua perawat primer melakukan pengamatan
PAGE \* MERGEFORMAT 46
langsung apa yang terjadi dilapangan (ruangan) dan secara tidak
langsung kepala unit atau ketua perawat primer menerima laporan
secara lisan maupun tertulis apa yang terjadi diruangan. Kepala
unit atau ketua perawat primer yang melakukan supervisi akan
memberikan pengarahan, bimbingan, memotivasi, mengobservasi
dan mengevaluasi kegiatan diruangan. Biasanya kepala unit akan
berdiaskusi dengan ketua perawat primer dan anggota tim dalam
memecahkan masalah atau kekurangan yang ditemukan selama
supervisi.
Sales
selalu sering
kadang- kadang tidak pernah
13%
87%
g. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala tim di ruangan paru tim dan
perawat yang bertugas diruangan memahami apa itu ronde
keperawatan, namun alasan tidak dilaksanakan karena adanya
PAGE \* MERGEFORMAT 46
kesulitan untuk mengumpulkan tenaga kesehatan dalam satu waktu
juga harus ada tugas-tugas lain yang harus dilaksanakan.
Sales
selalu sering
kadang-kadang tidak pernah
7%
20%
73%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
identifikasi pasien maka dilaporkan kebagian pengendalian mutu
dan pada setiap bulannya.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
kuesioner menggunakan barcode yang sudah disediakan dari
rumah sakit seharusnya mencapai 100%. Artinya pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di ruang paru (Al Fath)
diharapkan 100% puas terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan.
Dari data kepuasan pasien pada bulan Januari 2024. Jumlah pasien
pada bulan Januari 2024 berjumlah 57 orang. Kuisioner yang
dibagikan berjumlah 14 koesioner dan berdasarkan hasil kuesioner
hasil kepuasan pasien, jumlah pasien puas adalah 10orang
sedangkan pasien yang tidak puas ada 3 orang.
3.1.3 Output
3.1.3.1 Indikator pelayanan Efisiensi Ruangan
Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah bulan Period(H) Tempat tidur Lama hari rawat
3.4.1.1 BOR
1393
BOR = x 100%
(29 x 92)
BOR = 52,21 %
3.4.1.2 ALOS
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Jumlah lama dirawat
ALOS =
Jumlah pasien keluar(hidup+ mati)
1393
ALOS =
588
ALOS = 2,36 dibulatkan menjadi 2 hari
3.4.1.3 BTO
3.4.1.4 TOI
TOI (Turn Over Interval)
(29 x 92)−1393
TOI =
588
TOI = 2,16 dibulatkan menjadi 2 hari
PAGE \* MERGEFORMAT 46
tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Depkes,
2005). Berdasarkan data
3.4.1.5 GDR
2
GDR = x 1000/mil
586
GDR = 3,4 /mil
3.4.1.6 NDR
2
NDR = X 1000 per mil
588
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A. PENGKAJIAN
1 Mencatat data yang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian
2 Data dikelompokan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
(bio-psiko-sosial-
spiritual)
3 Data dikaji sejak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
masuk sampai pasien
pulang
4 Masalah dirumuskan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
berdasarkan
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan norma dan
pola fungsi
kehidupan
Sub total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total 60
Persentase (%) 100%
b.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
c. Intsrumen B
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian pengkajian didapatkan bahwa
sebesar 100 % dokumentasi pengkajian dinyatakan baik dan data
dikaji sejak pasien masuk sampai pulang.
Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Diagnosa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
sesuai
yang dirumuskan
2 Diagnosa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan
mencermintan
PE/PES
3 Merumuskan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
diagnosa keperawatan
actual/resiko
Sub total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 45
Persentase (%) 100%
Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
C. PERENCANAAN
1 Merumuskan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perencanaan sesuai
dengan diagnose
yang dapat saat
pengkajian
2 Menetepkan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perencaraan
keperawatan sesuai
dengan prioritas
Sub total 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Total 30
Persentase (%) 100%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian perencanaan didapatkan 100 %.
Rencana disusun menurut urutan prioritas, meurumuskan tujuan
mengandung komponen pasien/subyek, perubahan, perilaku, kondisi
pasien dan waktu.
Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
D. IMPLEMENTASI
1 Tindakan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan
dengan
diagnose dan
masalah yang dapat
saat pengkajian
2 Tindakan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan
dengan
prioritas masalah
3 Pendokumentasian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tindakan keperawatan
Sub total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 45
Persentase (%) 100%
Rekam Medis
No Aspek yang dinilai
RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM RM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
E. EVALUASI
1 Evaluasi mengacu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pada tujuan
2 Hasil evaluasi di catat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sub total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 15
Persentase (%) 50%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Evaluasi mengacu pada tujuan tidak dilakukan, karena tujuan intervensi
keperawatan pada dokumentasi asuhan keperawatan di rekam medis
tidak tertulis dan tidak ada format untuk penulisan tersebut, sehingga
evaluasi hanya mengacu pada data subjektif dan objektif yang
didapatkan saat melakukan evaluasi keperawatan.
1 Pengkajian 100 %
2 Diagnosa Keperawatan 100 %
3 Perencanaan 100 %
4 Implementasi 100 %
5 Evaluasi 50 %
Persentasi (%) 90 %
Ket :
Buruk = 0% - 33%
Cukup Baik = 34% - 67%
Baik = 67% - 100%
Jadi dari data yang didapat dari hasil pengkajian studi dokumentasi
penerapan standar asuhan keperawatan diRuang Paru (Al-Fath)
RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan dapat dikatakan baik
dengan pencapaian rata-rata 90 % karena nilai standar
pendokumentasiaan askep dinyatakan baik bila > 75 %.
Keterangan:
b. INSTRUMEN B
1) Instrumem B Kepuasan Pasien dan Perawat
PAGE \* MERGEFORMAT 46
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
(Nilai 2) (Nilai 1)
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 2
2 Aakah perawat melarang anda/pengunjung merokok 2
di ruangan
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana 2
nafsu makan anda
4 Apakah perwat pernah menanyakan pantangan 2
dalam hal makanan kepada anda
5 Apakah perawat menanyakan atau memperhatikan 1
berapa jumlah makanan dan makanan yang anda
habiskan
6 Apabila anda/keluarga anda tidak mampu makan 1
sendiri apakah perawat membantu menyuapi
7 Pada saat and/keluarga anda dipasang infuse, apakah 1
perawat selalu memeriksa cairan infuse/tetesannya
dan area sekita pemasangan jarum infuse
8 Apabila anda/keluarga anda mengalammi kesulitan 2
buang air besar apakah perawat menganjurkan
makan buah-buahan, sayuran, minum yang cukup
dan banyak bergerak
9 Pada saat perawat membantu ada/keluaga anda 2
buang air besar/buang air kecil, apakah perawat
memasang sampiran/selimut, menutup pintu/jendela.
Mempersilahkan pengunjung keluar ruangan
10 Apakah ruangan tidur anda/keluarga anda selalu 2
dijaga kebersihannya dengan disapu/dipel setiap hari
11 Apakah lantai kamar mandi/wc selalu bersih, tidak 2
licin, tidak berbau dan cukup terang
12 Selama anda/keluarga anda belum mampu mandi 1
dalam keadaan istirahat total apakah dimandikan
oleh perawat
13 Apakah anda/keluarga anda dibantu oleh perawat 1
jika tidak mampu memgosok gigi, membersihkan
mulut atau mengganti pakaian atau menyisir rambut
14 Apakah alat tenun seperti seprei, selimut diganti 2
setiap kotor
15 Apakah perawat memberikan penjelasan akibat dari 2
kurang bergerak, atau berbaring terlalu lama
16 Pada saat anda/keluarga anda masuk rumah Sakit, 2
apakah perawat memberikan penjelasan tetang
fasilitas yang tersedia dan cara penggunaanya.
Peraturan/tat tertib yang berlaku di rumah rumah
sakit
17 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah 2
perawat memanggil nama dengan benar
18 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah 2
perawat mengawasi keadaan anda secara teratur
pada pagi sore maupun malam hari
19 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah 2
perawat memberi bantuan bila diperlukan.
20 Apakah perawat bersikap sopan, ramah 2
21 Apakah anda/keluarga anda mengetahui perawat 2
yang bertanggung jawab setiap kali pergantian dinas
22 Apakah perawat selalu member penjelasan sebelum 2
melakukan tindakan perawatan/pengobatan
23 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan 2
memperhatikan setiap keluhan anda/keluarga anda
24 Dalam hal memberikan obat apakah perawat 2
membantu menyiapkan/meminumkan obat
25 Selama anda/keluarga anda dirawat apakah 2
diberikan penjelasan tentang
perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan setelah
andakeluarga
PAGEanda diperbolehkan 46
\* MERGEFORMAT pulang
Total Nilai ** **
Expressio Expressio
n is faulty n is
** faulty **
Interpretasi tingkat kepuasan pasien < 25 =tidak puas; > 26 =puas
Kepuasan Pasien
1 Puas 89%
2 Kurang Puas 11%
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V
Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V
Ket :
Beri tanda 1 bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Observasi pelaksanaan tindakan prinsip memberikan obat injeksi secara
intravena (IV) diRuang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan
Basery Kandangan
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Ket : Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Observasi pelaksanaan tindakan prinsip perawatan luka diRuang Paru
(Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan
Ke Perawat
Kegiatan Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V
Perawat
1 Aspek Yang Dinilai Ket
I II III IV V
Sub total 5 5 5 5 5
Total 25
Presentasi 100 %
Ket :
Beri tanda 1 bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan
Hasil Observasi Kepatuhan Perawatan Melakukan Tindakan Sesuai SPO
No Judul SOP Perawat 1
1 Memasang infus 91 %
2 Melakukan skin test 100 %
3 Memberikan obat injeksi secara 95 %
PAGE \* MERGEFORMAT 46
intravena (IV)
4. Pemberian terapi oksigen 98 %
5. Pemberian terapi nebulizer 100 %
Persentasi 96,8 %
PAGE \* MERGEFORMAT 46
3.1.4 Identifikasi Masalah
PAGE \* MERGEFORMAT 46
No. KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1. M1 (Man) Kelemahan nya masih banyak Rumah sakit menerima maha Adanya tuntutan tinggi dari
Seluruh perawat mengetahui tenaga kerja yang memiliki Pe siswa praktik dalam melakuk masyarakat untuk pelayanan
visi dan misi ruangan ndidikan D III Keperawatan d an pelaksanaan asuhan kepera yang lebih professional
Jenis ketenagaan di ruang engan jumlah 11 orang watan Adanya pertanggungjawaban
paru Kebutuhan tenaga perawat Semua perawat diruangan ber legalitas bagi pasien
S-1 +Ners: 8 orang yang ada di Ruang Paru (Al-F peluang mengikuti pelatihan la Kekurangan perawat dapat m
DIV: 1 orang ath) masih kekurangan apabil in yang diadakan di dalam ma enimbulkan peningkatan beba
DIII: 11 orang a pasien full bad. upun luar Rumah Sakit guna n kerja perawat sehingga terja
Adanya pelatihan peningkata menambah ilmu baru di penurunan kinerja perawat
n kompetensi perawat di rua dan kualitas asuhan keperawa
ng paru tan
2. M2 (Material) Struktur organisasi belum di Adanya pengadaan sarana dan Bisa terjadi resiko jatuh di W
Alat kesehatan baik update untuk nama-nama per prasarana yang baru C dan di bed bagi Pasien
Diruangan pasien tersedia h awatnya Resiko terjadi infeksi
andsanitizer Belum tertempel didinding vi
Adanya SOP untuk menceg si misi Ruang Paru ( Al-Fath
ah infeksi kepada perawat )
Ada beberapa handscrub di tia
p kamar pasien yang terisi dan
tidak terisi, serta tidak ada pen
anggalan tanggal kadaluarsa s
etiap kali pengisian ulang.
Fasilitas penunjang seperti ka
mar mandi/WC kondisinya cu
kup baik namun tidak terdapat
pegangan untuk pasien dan
keset karet didalam kamar
mandi
Tidak semua ruangan memilik
i tangga untuk naik ke tempat
tidur, terutama untuk pasien la
nsia dan anak-anak
Ada pengunci bed yang rusak
sehingga harus diberi ganjalan
menggunakan batu
3. PAGE \* MERGEFORMAT 46
M3 (Money) Sumber pembiayaan ruangan Adanya tuntutan yang lebih ti
Tersedia anggaran dana dari pe paru (Al-Fath) RSUD Brigjen nggi dari pasien dan perawat
merintah (APBN) dan BLUD d H.Hasan Basry Kandangan untuk mendapatkan fasilitas k
3.1.5 Analisa Masalah
Tabel 3.26 Analisa Masalah di Ruang Paru (Al fath) RSUD Brigjend H.
Hasan Basery Kandangan
PAGE \* MERGEFORMAT 46
3.1.6.4 Belum optimalnya ronde keperawatan
3.1.7 Prioritas Masalah
Penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas agar menjadi mudah,
maka dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah
yang ditemukan Wijono (2000). Proses memprioritaskan masalah akan
dilakukan dengan pembobotan yang memperhatikan aspek sebagai berikut:
3.1.7.1 Magnitude(M) : kecenderungan dan seringnya kejadian
masalah.
3.1.7.2 Severity (S) : besarnya kerugian yang ditimbulkan.
3.1.7.3 Manageable (Mn) : bisa di pecahkan.
3.1.7.4 Nursing concern (Nc) : melibatkan perhatian dan pertimbangan
perawat.
3.1.7.5 Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya.
5= sangat penting,
4 = penting,
3 = cukup penting,
2 = kurang penting,
1 = sangat kurang penting.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Metodpembobotan di atas menghasilkan urutan prioritas masalah
berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu,
keterbatasan sumber daya dan kewenangan. Urutan masalah sesuai prioritas
adalah :
1. Belum optimalnya SOP yang ada diruangan
2. Belum optimal nya fungsi organisasi
3. Belum optimalnya sosialisasi visi misi ruangan Al Fath
PAGE \* MERGEFORMAT 46
Fish Bone Analysis
1. Belum Menyediakan Tersedia SOP yang 12 Februari – 2 Maret 2024 Menyesuaikan Wisnawati, S..Kep
optimalnya SOP yang sesuai lebih spesifik untuk kebutuhan Zakaria Surya, S.Kep
SOP yang ada kriteria klinis memudahkan perawat Yuli Rahman S,Kep
diruangan pasien
2. Belum optimal nya Membuat Perawat mengetahui 12 Februari – 2 Maret 2024 Menyesuaikan Ronna Abdiyati, S.Kep.
fungsi organisasi struktur susunan Struktur kebutuhan Yedi Yusuf K.R, S.Kep
organisasi Organisasi terbaru. Tina Iliana, S.Kep
terbaru untuk
ditempel di
ruangan.
3. Belum Mencetak Visi Perawat dapat 12 Februari – 2 Maret 2024 Menyesuaikan Irawan Indra W, S.Kep
optimalnya Misi Ruangan mengaplikasikan kebutuhan Suci Lestari, S.Kep
sosialisasi visi untuk di tempel tugasnya sesuai dengan
misi ruangan didinding Visi Misi Ruanga
Al fath
PAGE \* MERGEFORMAT 46