Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANALISA GIZI

BILANGAN TIOBARBITURAT ACID (TBA)

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Nama Anggota : 1. Jihan Nur Fairuza (2207026020)

2. Addurun Nafis Sholihatunnafi’ah (2207026022)

3. Tri Rahayu Retnowati (2207026025)

Kelas : Gizi 4A

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG

20204
Bilangan Thiobarbituric Acid (TBA)

A. Definisi Bilangan Thiobarbituric Acid (TBA)


Bilangan Thiobarbituric Acid (TBA) adalah metode yang digunakan untuk
mengukur ketengikan dalam suatu bahan pangan berlemak. Metode ini
menggunakan Thiobarbituric Acid (TBA) untuk mendeteksi ketengikan, yang
merupakan indikator untuk menduga umur simpan bumbu masak siap pakai.
bilangan Thiobarbituric Acid (TBA) merupakan parameter penting dalam berbagai
bidang, termasuk kimia, biokimia, dan ilmu pangan. Definisi TBA bervariasi
tergantung pada konteks penggunaannya. Secara klasik, TBA didefinisikan sebagai
senyawa organik heterosiklik dengan rumus kimia C4H4N2O2S2. Senyawa ini
memiliki struktur cincin pirimidin dengan dua gugus sulfur dan dua gugus oksigen.
Dalam konteks analisis kimia, TBA didefinisikan sebagai metode
spektrofotometri untuk mengukur kadar malondialdehida (MDA). MDA
merupakan produk akhir dari perosidasi lipid, dan TBA bereaksi dengan MDA
menghasilkan kompleks berwarna merah dengan absorbansi maksimum pada
panjang gelombang 532 nm. TBA juga berperan sebagai agen pengikat logam.
Senyawa ini dapat membentuk kompleks dengan berbagai logam, seperti besi,
tembaga, dan seng. Kompleks TBA-logam ini memiliki sifat spektroskopik yang
berbeda, sehingga dapat digunakan untuk analisis logam.
Di bidang biokimia, TBA didefinisikan sebagai inhibitor enzim. Senyawa
ini dapat menghambat aktivitas berbagai enzim, seperti aldolase dan
dehidrogenase. Penghambatan enzim oleh TBA dapat menyebabkan berbagai efek
biokimia, seperti penekanan metabolisme dan apoptosis sel. dalam konteks klinis,
TBA didefinisikan sebagai penanda biokimia untuk stres oksidatif. Peningkatan
kadar TBA dalam darah atau jaringan dapat menjadi indikator kerusakan akibat
stres oksidatif, yang dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung,
kanker, dan neurodegenerasi.
B. Karakteristik Bilangan Thiobarbituric Acid (TBA)

Bilangan Thiobarbituric Acid (TBA) adalah suatu metode yang umum


digunakan dalam biokimia untuk mengukur kadar malondialdehid (MDA) atau
senyawa terkait yang dihasilkan dari oksidasi lipid. Karakteristik utama dari
metode ini adalah:
1) Spesifitas: TBA secara khusus bereaksi dengan produk akhir kerusakan
lipid, yaitu malondialdehida (MDA). Metode TBA khususnya merespons
terhadap MDA, yang merupakan produk degradasi utama dari oksidasi
lipid. Meskipun spesifik terhadap MDA, metode ini juga dapat merespons
terhadap senyawa-senyawa terkait yang memiliki struktur kimia serupa.
2) Sensitivitas: TBA dapat mendeteksi kerusakan lipid pada tingkat yang
sangat rendah. Metode TBA biasanya memiliki sensitivitas yang baik,
memungkinkan deteksi dan pengukuran konsentrasi MDA dalam sampel
dalam kisaran konsentrasi yang luas, mulai dari mikromolar hingga
milimolar.
3) Reproduktibilitas: Hasil pengukuran TBA dapat direproduksi dengan
baik. Metode ini cenderung memberikan hasil yang konsisten dan dapat
direproduksi jika dilakukan dengan benar. Ini penting untuk memastikan
keakuratan dan keandalan hasil analisis.
4) Stabilitas: Reaksi antara MDA dan TBA dalam suasana asam biasanya
cukup stabil, memungkinkan pengukuran konsentrasi TBA-MDA dalam
jangka waktu tertentu setelah reaksi terjadi. Namun, penyimpanan yang
baik dan pengolahan sampel yang tepat tetap diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas hasil.
5) Sifat Spektrofotometrik: Produk reaksi antara MDA dan TBA memiliki
absorbansi pada panjang gelombang tertentu, yang memungkinkan deteksi
dan pengukuran konsentrasi MDA melalui spektrofotometer. Hal ini
memungkinkan analisis kuantitatif yang akurat dari konsentrasi MDA
dalam sampel.
 Kekurangan dan Kelebihan
 Kelebihan:
1) Sensitif: Metode TBA cukup sensitif dalam mendeteksi dan
mengukur kadar malondialdehid (MDA) dan senyawa terkait
lainnya, yang merupakan indikator oksidasi lipid dalam sampel.
2) Spesifik: Metode ini memberikan respons yang spesifik
terhadap MDA dan senyawa terkait lainnya yang dihasilkan dari
oksidasi lipid, memungkinkan pengukuran yang akurat dari
tingkat oksidasi lipid.
3) Sederhana: Prosedur analisis dengan menggunakan metode TBA
relatif sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang rumit,
sehingga dapat dilakukan dengan mudah di laboratorium.
4) Waktu cepat: Metode ini dapat memberikan hasil dengan cepat,
memungkinkan penelitian atau pengujian dilakukan dalam
waktu yang relatif singkat.
 Kekurangan:
1) Non-Spesifik: Meskipun metode ini secara umum spesifik
terhadap MDA, namun juga dapat bereaksi dengan senyawa lain
yang memiliki struktur kimia serupa, sehingga hasilnya dapat
dipengaruhi oleh keberadaan senyawa-senyawa tersebut dalam
sampel.
2) Interferensi: Beberapa faktor interferensi, seperti zat-zat yang
dapat mengganggu reaksi antara MDA dan TBA, dapat
memengaruhi hasil analisis, sehingga perlu dilakukan kontrol
yang ketat terhadap kondisi eksperimental.
3) Stabilitas: Produk reaksi antara MDA dan TBA cenderung stabil
dalam jangka waktu tertentu setelah reaksi terjadi, namun tetap
memerlukan pengolahan dan penyimpanan sampel yang tepat
untuk mempertahankan stabilitas hasil.
4) Tidak Memahami Proses Oksidasi: Metode TBA hanya
memberikan informasi tentang tingkat oksidasi lipid dalam
sampel, namun tidak memberikan pemahaman mendalam
tentang mekanisme dan proses oksidasi yang terjadi.

C. Metode Analisis Bilangan Asam Tiobarbiturat (TBA)


Bilangan Asam Tiobarbiturat (TBA) dianalisis dengan metode
spektrofotometri. Metode ini melibatkan reaksi antara malondialdehid (MDA) yang
dihasilkan dari oksidasi lipid dengan asam tiobarbiturat, membentuk kompleks
TBA-MDA yang berwarna merah. Kemudian, absorbansi dari kompleks ini diukur
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang tertentu, biasanya pada
532 nm. Dengan cara ini, konsentrasi MDA dalam sampel dapat dihitung dan
digunakan sebagai indikator tingkat oksidasi lipid dalam sampel tersebut. Metode
spektrofotometri umumnya dipilih karena kepekaannya yang tinggi dan
kemampuannya untuk memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat.

 Metode Analisis dengan Spektrofotometri:


1) Reaksi TBA-MDA: Malondialdehid (MDA) yang dihasilkan dari oksidasi
lipid bereaksi dengan asam tiobarbiturat dalam suasana asam, membentuk
kompleks TBA-MDA yang berwarna merah.
2) Ekstraksi Sampel: Sampel yang akan dianalisis perlu dipersiapkan
dengan ekstraksi lipid, jika MDA terikat pada lipida dalam sampel.
3) Pembentukan Kompleks: Setelah reaksi selesai, kompleks TBA-MDA
dipisahkan dari sisa sampel dengan sentrifugasi atau filtrasi.
4) Pengukuran Absorbansi: Absorbansi dari kompleks TBA-MDA diukur
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang tertentu,
biasanya pada 532 nm.
5) Kalibrasi: Absorbansi yang diukur dikalibrasi menggunakan larutan
standar MDA dengan konsentrasi yang diketahui.
6) Perhitungan Konsentrasi: Dari hasil kalibrasi, konsentrasi MDA dalam
sampel dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Di mana Intercept adalah titik potong dari garis kalibrasi dan Slope adalah
kemiringan garis kalibrasi.

 Contoh Perhitungan:
Misalkan kita memiliki garis kalibrasi dengan Intercept 0,05 dan
Slope 0,02. Jika absorbansi sampel adalah 0,2, maka:

Jadi, konsentrasi MDA dalam sampel adalah 7,5 unit yang


digunakan dalam analisis tingkat oksidasi lipid.

 Keuntungan dan Keterbatasan:


- Keuntungan: Metode ini sensitif, spesifik, sederhana, dan
memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat.
- Keterbatasan: Metode ini rentan terhadap interferensi dari
senyawa lain dan memerlukan kontrol kualitas yang ketat serta
kalibrasi yang akurat untuk memastikan keandalan hasil.
D. Prinsip Kerja Bilangan Asam Tiobarbiturat (TBA)
Prinsip kerja Bilangan Asam Tiobarbiturat (TBA) didasarkan pada
kemampuan asam tiobarbiturat untuk bereaksi dengan produk oksidasi primer dari
lipida, yang disebut malondialdehid (MDA). Ketika lemak mengalami oksidasi,
salah satu produknya adalah MDA, yang merupakan indikator utama dari
kerusakan oksidatif dalam bahan makanan.
Proses analisis TBA dimulai dengan reaksi MDA dengan asam tiobarbiturat
dalam suasana asam, membentuk kompleks TBA-MDA yang berwarna merah.
Intensitas warna merah dari kompleks ini berbanding lurus dengan konsentrasi
MDA dalam sampel. Dengan demikian, dengan mengukur absorbansi kompleks
TBA-MDA menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang tertentu, kita
dapat menentukan konsentrasi MDA dalam sampel, yang merupakan indikator
langsung dari tingkat oksidasi lipid.
Dengan demikian, prinsip kerja TBA bergantung pada kemampuan reaksi
antara MDA dan asam tiobarbiturat untuk membentuk kompleks berwarna merah,
yang kemudian diukur absorbansinya untuk menentukan konsentrasi MDA dalam
sampel. Hal ini memungkinkan kita untuk mengukur tingkat oksidasi lipid dalam
bahan makanan dan produk lainnya.
Daftar Pustaka

Esterbauer, H., & Cheeseman, K. H. (1990). Determination of aldehydic lipid peroxidation


products: malonaldehyde and 4-hydroxyalkenals. Methods in enzymology, 186,
407-421.
Halliwell, B., & Gutteridge, J. M. C. (2015). Free radicals in biology and medicine. Oxford
University Press, USA.
Lakowicz, J. R. (2006). Principles of fluorescence spectroscopy. Springer Science &
Business Media.
Slater, T. F. (1972). Free radicals in biological systems. Academic Press.
Wikipedia: Thiobarbituric acid:
[https://en.wikipedia.org/wiki/Thiobarbituric_acid](https://en.wikipedia.org/wiki/
Thiobarbituric_acid

Anda mungkin juga menyukai