Anda di halaman 1dari 6

Kelas Reptilia

Reptile Class
Eko Al Akbar
ekoal21@mhs.unsyiah.ac.id
Abstrak
Reptil memiliki ciri-ciri karakteristik yaitu tubuh dibungkus oleh kulit kering yang bersisik atau
menanduk, jantung tidak sempurna yang terdiri dari 4 ruang, bernapas melalui paru-paru, berdarah
dingin, fertilisasi terjadi di dalam tubuh, memiliki ukuran tubuh bervariasi, reptilia merupakan hewan
poikiloterm, alat pencernaan dimulai dari mulut sampai kloaka, alat ekskresi berupa sepasang ginjal
yang berbentuk pipih, alat indra berupa mata, telinga dan hidung, sistem saraf berupa otak dengan 12
pasang saraf kranial. Praktikum ini dilakukan dengan cara mengamati ciri-ciri morfologi tokek
(Gecko gecko). Tujuan untuk mempelajari ciri-ciri reptilia untuk identifikasi. Hasil yang didapat
adalah ciri morfologi tokek.
Kata kunci: reptilia, sauria, squamata

Abstract
Reptiles have characteristic characteristics, namely the body is covered by dry skin that is scaly
or horned, the heart is not perfect which consists of 4 chambers, breathes through the lungs, is cold
blooded, fertilization occurs inside the body, varies in body size, reptiles are poikilothermic animals. ,
digestive organs starting from the mouth to the cloaca, excretory organs in the form of a pair of
flattened kidneys, sensory organs in the form of eyes, ears and nose, nervous system in the form of the
brain with 12 pairs of cranial nerves. This practicum was carried out by observing the morphological
characteristics of the gecko (Gecko gecko). The aim is to study the characteristics of reptiles for
identification. The results obtained are the morphological characteristics of the gecko.
Keywords: reptiles, sauria, squamata

1
Eko Al Akbar: Kelas Reptilia

Pendahuluan Squamata. Ordo Squamata merupakan ordo


Reptil memiliki ciri-ciri karakteristik terbesar yang terdiri dari 722 spesies di
yaitu tubuh dibungkus oleh kulit kering yang antaranya mencakup sub ordo Lacertilia dan
bersisik atau menanduk, jantung tidak terdiri atas famili Iguanidae, Agamidae,
sempurna yang terdiri dari 4 ruang, bernapas Varanidae, Scincidae, Chamelonidae, dan
melalui paru-paru, berdarah dingin, fertilisasi Gekkonidae. (Amanda, 2021, p.70).
terjadi di dalam tubuh, memiliki ukuran tubuh Reptil merupakan salah satu fauna yang
bervariasi, reptilia merupakan hewan terdapat di wilayah Indonesia. Indonesia
poikiloterm, alat pencernaan dimulai dari mulut menempati peringkat ketiga sebagai negara
sampai kloaka, alat ekskresi berupa sepasang yang memiliki kekayaan jenis reptil paling
ginjal yang berbentuk pipih, alat indra berupa tinggi di dunia , lebih dari 600 jenis reptil
mata, telinga dan hidung, sistem saraf berupa terdapat di Indonesia, Pulau Sumatera memiliki
otak dengan 12 pasang saraf kranial. (Aprilia, 300 jenis reptil dan amfibi dan 23% diantaranya
2021, p.13). merupakan jenis endemik. Reptilmerupakan
Reptil adalah satwa ektotermik, yaitu sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri
mereka mengatur suhu tubuhnya melalui di tempat yang kering di tanah. Penandukan
lingkungan sekitarnya. Sumber panas ekstenal atau cornificatio kulit dan squama atau carpace
tersebut digunakan untuk proses metabolisme, untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari
pada daerah yang terkena sinar matahari cukup tubuh pada tempat yang kasar (Findua, 2016,
reptil sering dijumpai sedang berjemur p.52).
khususnya pada pagi hari. Penyebaran reptil
dapat dipengaruhi oleh jumlah cahaya matahari Metode/Cara Kerja
pada daerah tersebut, kondisi sekitar sungai Waktu dan Tempat
yang masih terjaga baik dengan banyak Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal
vegetasi riparian serta sedikit aktivitas manusia, 27 Oktober 2022, jum’at 14.00 WIB di
dapat meningkatkan jumlah jenis, maupun Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas
individu reptil. Jenis reptil yang terdapat di Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Indonesia berasal dari Ordo Testudinata, Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Crocodylia, dan Squamata (Yuliany, 2021, Target/Objek
p.112). Objek yang diamati pada praktikum ini
Reptil juga dapat menjadi bioindikator adalah tokek (Gecko gecko). Target pada
dan dapat mendeteksi kerusakan habitatnya, praktikum kali ini adalah ciri morfologi dari
semakin banyak jenis reptil dalam suatu habitat tokek.
maka semakin baik kualitas suatu ekosistem.
Prosedur
Bioindikator merupakan suatu organisme atau
Setiap preparat diamati bentuknya.
komunitas yang menginformasikan tentang
Pedoman yang digunakan adalah buku
kualitas suatu lingkungan terhadap perubahan-
penuntun praktikum zoologi vertebrata.
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Selanjutnya, hasil pengamatan dilaporkan,
(Kartika, 2021, p.2).
difoto objeknya dan Digambar.
Reptilia merupakan kelompok hewan
darat pertama yang sepanjang hidupnya Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
bernafas dengan paru-paru, bersisik, serta Data
telurnya mempunyai cangkang. Terdapat tiga Data yang diperolah pada praktikum
ordo Reptilia yang dapat ditemukan di kelas reptilia ini berupa data kualitatif,
Indonesia yaitu Crocodilia, Testudinata, dan instrument yang digunakan adalah kamera hp

2
Eko Al Akbar: Kelas Reptilia

untuk mendokumentasikan hasil pengamatan sekarang dipercaya tuatara tersebut memiliki


dan alat tulis. Teknik pengumpulan data daya bertahan hidup yang sangat kuat. Selain
dilakukan dengan melakukan pengamatan itu, perkembangan tuatara juga terhitung sangat
langsung. lambat, sehingga populasinya tidak banyak
(Pariyanto, 2020).
Teknik Analisis Data
Tokek rumah pemakan berbagai macam
Teknik analisis data dilakukan secara
jenis serangga dan kadal-kadal kecil termasuk
deskriptif, gambar tangan dari hasil
juga sebagai pemangsa anakan tikus yang baru
pengamatan.
lahir, seperti yang pernah tercatat pada anakan
Hasil dan Pembahasan dari jenis Rattus tanezumi (Kurniati, 2019).
Reptil terbagi menjadi 4 (empat) ordo Anggota famili Gekkonidae merupakan
yaitu Squamata, Crocodilia, Testudinata dan kelompok hewan melata yang lebih dikenal
Rhynchocephalia. Ordo Squamata merupakan sebagai cicak dan tokek. Pada umumnya,
ordo yang memiliki jumlah spesies terbanyak anggota famili Gekkonidae memiliki tubuh
dibandingkan 3 ordo lainnya. Ordo pipih mendatar dengan permukaan tubuh
Squamata terbagi menjadi 3 sub ordo, yaitu: diselimuti oleh sisik, dua pasang tungkai,
serpentes, sauria, dan amphisbaenia (Aspita, tympanum, dan tulang dada (Amanda, 2021).
2020). Gekkonidae yang memiliki aktivitas
Ordo Crocodilia terdiri dari 3 (tiga) pencarian makan yang tinggi baik pada siang
famili yaitu Crocodylidae, Alligatoridae dan dan malam hari, jumlahnya melimpah, dan
Gavialidae. Buaya dapat ditemukan di daerah merupakan pemangsa insekta kecil. Spesies
tropis maupun subtropis. Umumnya buaya tokek rumah (Gecko gecko) juga merupakan
hidup di perairan. Di Indonesia sendiri terdapat family Gekkonidae. Jenis fauna ini ditemukan
4 (empat) jenis buaya yaitu buaya siam, buaya di pohon-pohon, bangunan, rumah, dan area
muara, buaya irian, dan buaya senyulong. Agar perkebunan atau pekarangan atau di tepi hutan.
dapat menangkap mangsanya, buaya memiliki Tokek rumah memangsa berbagai jenis
moncong yang panjang dan rahang yang kuat, serangga dan aktif berburu mangsa pada malam
serta kaki yang pendek dan berselaput agar hari (nokturnal) (Rahadian, 2020).
lebih lihai dalam berenang.
Ordo Testudinata terdiri dari jenis kura-
kura dan penyu. Seperti yang kita ketahui
biasanya kura-kura memiliki pergerakan yang
lambat serta memiliki tempurung keras. Kura-
kura terbagi menjadi 2 kelompok berdasarkan
cara mereka menarik leher ke dalam tubuh
untuk melindungi diri dari predator, yaitu :
pleurodira, crptodira.
Ordo Rhynchocephalia merupakan ordo
yang terdiri dari satu famili yaitu
sphenodontidae. Tuatara memiliki 2 (dua)
spesies yaitu Sphenodon
guntheri dan Sphenodon punctatus. Tuatara
sudah hidup sejak zaman mesozoikum yaitu
kurang lebih sekitar 200 juta tahun yang lalu,
sehingga jika ada tuatara yang hidup hingga

3
Eko Al Akbar: Kelas Reptilia

baik, bahkan pada permukaan yang halus


maupun terbalik.
Tokek adalah hewan karnivora (pemakan
daging). Karena kebanyakan mereka itu
memakan serangga (jangkrik dan kecoak) dan
cacing sebagai mangsanya, tetapi juga
memakan serta memangsa anak burung, telur,
dan mamalia kecil, berburu dimalam hari
karena tokek memang termasuk hewan
nokturnal. Tokek tinggal dilubang pepohonan
atau diretakan batuan atau digua, namun
sebagian jenisnya juga beradaptasi dengan
lingkungan manusia.
Reproduksi tokek adalah dengan cara
bertelur. Dimana tokek yang berjenis kelamin
betina biasanya mengeluarkan 2 buah telur yang
lengket, lengketnya telur tersebut karena adanya
semacam fluida khusus yang diekluarkan
bersamaan dari keluarnya telur yang dapat
mereaksikan kalsium klorida yang menyusun
cangkang telur, sehingga telur-telur tersebut
Gambar 1. Tokek (Gecko gecko). saling merekat satu sama lain.
Kebanyakan tokek memiliki telinga
Berdasarkan praktikum morfologi dari
eksternal terlihat seperti lubang atau membuka,
tokek adalah caput (kepala), celah mulut,
terkadang sudah tertutup oleh genderang
organon visus (mata), cerviks (leher), truncus,
(gendang telinga). Mata dari kebanyakan tokek
brancium, antebrancium, manus, digiti (5 jari),
dapat berkedip dan menutup. Disamping itu
femur, digiti (5 jari), dan cauda. Sedangkan
ekor pada tokek ini juga digunakan untuk
anatomi pada tokek yaitu hati, jantung, paru-
berkelahi, menyeimbangkan dan menyimpan
paru, lambung, usus halus, usus besar, telur dan
lemak. Ekor dapat diandalkan sebagai sarana
kloaka.
pertahanan diri dari pemangsa, karena tokek
Tokek adalah satu-satunya kadal yang
dapat memutuskan sendiri ekornya.
memiliki suara. Beberapa spesies tokek
Tokek dilengkapi dengan organ-organ
membuat mencicit atau mengklik suara yang
yang sangat mirip dengan mamalia. Tengkorak
terdengar seperti “gecko”. Kebanyakan tokek
tokek memiliki rumah-rumah seperti tengkorak
aktif dimalam hari (mereka adalah yang paling
otak, paru-paru, hati. Tokek merupakan hewan
aktif diamalam hari), tokek memiliki mata besar
yang berdarah dingin, juga dikenal sebagai
dan visual (pengelihatan) yang sangat baik.
ectothermic.
Dari segi bentuk anatomi dan morfologi
tubuhnya, tokek memiliki tubuh pendek, lebar,
gemuk dengan jari kaki yang besar, cakar
melengkung kebelakang.
Kebanyakan kaki lengket tokek memiliki
bantalan, terdiri dari mikroskopis veltro seperti
bulu bengkok (satae) dibawah kaki bulunya
memungkinkan mereka untuk memanjat dengan
4
Eko Al Akbar: Kelas Reptilia

limbah nitrogen dan mempertahankan


keseimbangan cairan dan elektrolit
(Paramitha,2018).
Simpulan dan Saran
Simpulan
Reptilia memiliki kulit kering, tertutup
oleh sisik-sisik atau papan epidermal.
Tengkorak sedikit tertekan lateral, vertebrae
terbagi kedalam servicalis, torak, lumbar,
sakral dan caudal. Jari dengan cakar. Beberapa
dengan pulmo. Memiliki 2 pasang anggota
gerak. Ordo squamata tubuhnya tertutup
dengan sisik kecil yang fleksibel, tidak berusuk
abdominal. Terdiri dari sub-ordo sauria dengan
Gambar 2. Kura-kura brazil (Trachemys scripta tubuh dibedakan atas kepala, badan, tungkai
elegans). dan ekor. Memiliki kelopak mata yang dapat
digerakkan, lidah pendek dan tebal, dengan
Kura-kura menghabiskan hidupnya lebih sepasang lubang telinga. Contohnya tokek,
banyak di air, sehingga memerlukan air yang cecak dan kadal. Ordo chelonia memiliki
cukup, bersih, ber-pH normal dan memenuhi morfologi skeleton bermodifikasi menjadi
kesesuaian habitat sebagai lingkungan hidupnya karapaks dan plastron, rahang tidak bergigi tapi
(Purwantono,2016). berzat tanduk. Tubuh lebar. Anus berupa celah
Kura-kura memilki badan yang tertutup melintang. Lapisan kulit luar tipis dan tersusun
oleh tulang hasil modifikasi dari tulang rusuk atas kepingan-kepingan (lanuna).
yang dilapisi oleh zat tanduk. Tulang tertutup
badan tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu Saran
karapax dan bagian dorsal dan plastron pada Menyadari bahwa laporan ini masih jauh
bagian ventral. Tidak memiliki gigi akan tetapi dari kata sempurna, maka dari itu saya sangat
rahang kuat dilapisi oleh zat tanduk mengharapkan masukan dan saran yang
(Mustafa,2014). membangun dari asisten laboratorium. Agar
Ginjal kura-kura sepasang, lobular dan kedepannya saya bisa memperbaiki laporan ini
merupakan struktur elips berwarna merah yang menjadi lebih baik lagi.
terletak di daerah retroperitoneal (di antara
peritoneum dan karapas), melekat pada
permukaan ventral bagian dalam karapaks dan Daftar Pustaka
kaudal dari acetabula pelvis. Ginjal kura-kura Amanda, F., Riyanto, A., Mumtazah, D. F.
tidak memiliki bagian korteks dan medula yang 2021. Dua Kelompok Besar Spesies
jelas, ginjalnya terdiri dari kapsula, tubulus Gekko di Indonesia Berdasarkan
Spesimen Museum Zoologicum
proksimalis yang terkait dengan transport air
Bogoriense Puslit Biologi Lembaga Ilmu
dan sintesa protein, segmen intermediet yang Pengetahuan Indonesia (LIPI). Jurnal
fungsinya belum diketahui, tubulus distalis Pendidikan Biologi undiksha, 8:2, 70-82.
convoluted yang bertanggung jawab terhadap Aprilia, M. 2022. Modul Taksonomi Vertebrata
reabsorpsi cairan dan tubulus pengumpul. Tidak (Kelas Reptil) (Doctoral dissertation,
terdapat lengkung Henle seperti pada ginjal UIN Raden Intan Lampung).
mamalia. Ginjal berfungsi dalam pembuangan
5
Eko Al Akbar: Kelas Reptilia

Aspita, S., & Jimi, N. 2020. Studi Jenis Reptil red eared slider (Trachemys scripta
pada Kawasan Hutan Adat Rasau Sebaju elegans). ARSHI Vet Lett, 2:3, 43-44.
Kabupaten Melawi. PIPER, 16:30, 104- Pariyanto, P., Rahmi, R., Antarsyah, D. 2020.
113. Keanekaragaman Jenis Reptilia di
Findua, A. W., Harianto, S. P., & Nurcahyani, Kecamatan Seginim Kabupaten
N. 2016. Keanekaragaman Reptil di Bengkulu Selatan. SIMBIOSA, 9:2, 90-
Repong Damar Pekon Pahmungan Pesisir 96.
Barat (Studi Kasus Plot Permanen Purwantono., Kusrini, M. D., Masy’ud, B.
Universitas Lampung). Jurnal Sylva 2016. Manajemen Penangkaran Empat
Lestari, 4:1, 51-60. Jenis Kura-kura Peliharaan dan
Kartika, N. A., Dewi, B. S., Rusita, R., Fitriana, Konsumsi di Indonesia. Jurnal
Y. R. 2021. Keanekaragaman dan Penelitian Hutan dan Konsevasi Alam,
Kesamarataan Reptil pada Beberapa Tipe 13:2, 119-135.
Habitat di Universitas Lampung. Jurnal Rahadian, R., Sunarno, S., Suedy, S. W. A.,
JOPFE, 1:2, 20-30. Wahyudi, F. E., Paramasatya, S.,
Kurniati, H. 2020. Estimasi Populasi Tokek Rahman, A. Z., Widiartanto, W. 2020.
Rumah, Gekko gecko (Linnaeus, 1758) di Peran Penting Keanekaragaman Fauna
Kaki Gunung Karang, Kabupaten Terhadap Kualitas Lingkungan di Area
Pandeglang, Provinsi Banten, Jawa Kerja Pt. Pertamina (Persero) Mor Iv
Bagian Barat. Jurnal Biologi Fuel Terminal Boyolali. Media Bina
Indonesia, 15:2, 141-151. Ilmiah, 15:3, 4187-4200.
Mustafa, H. 2014. Struktur Anatomi Skeleton Yuliany, E. H. 2021. Keanekaragaman Jenis
Aksial Kura-kura Brazil (Tracemiys Herpetofauna (Ordo Squamata) di
scripta elegans, Weid 1838) dan Labi- Kawasan Hutan Rawa Gambut Tropis
labi (Amyda cartilaginea, Boddaert 1770) Mangsang-Kepayang, Sumatera
betina. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Selatan. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Paramitha, D., Citranigputri, I., Noviana, D., Hayati, 6:2, 111-119.
Ulum, M. F. 2018. Nefrolithiasis pada

Anda mungkin juga menyukai