Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Pengertian Reptil
Reptil berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptil merupakan hewan
melata yang tubuhnya dilapisi kulit kering atau sisik dan bernafas menggunakan
paru-paru . Sebagian besar kelas ini merupakan hewan tetrapoda kecuali bangsa
ular-ularan. Kelas ini memiliki ciri khas yaitu tubuh anggota kelas reptil di tutupi
oleh sisik atau memiliki sisik dan memiliki jari kaki bercakar kecuali ular
(Mustari, 2021).
Sebagian besar reptil hidup di habitat panas atau hangat seperti gurun dan
padang rumput kering. Namun ada juga reptil yang hidup di dalam rumah seperti
cicak. Reptilia hanya membutuhkan sedikit makanan dan air dan tidak menjadikan
makanan untuk menghasilkan panas tubuh. Sebagian besar reptil menghabiskan
seluruh hidupnya jauh dari air namun masih ada sebagian kecil reptil
menghabiskan waktunya di perairan. Walaupun demikian, sebagian besar reptil
bertelur di darat. Bayi reptil menetas dari telur mirip induknya namun berukuran
keci dan tidak ada proses metamorfosis (Mustari, 2021).

2.2 Klasifikasi Reptil


Reptil merupakan kelompok satwa bertulang belakang (vertebrata) dibagai
menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (Tuatara), Testudinata/Chelonia (Penyu,
Kura-kura, dan labi-labi), Squamata (Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan
Crocodilia (Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman). Terdapat beberapa ordo
dan sub ordo dari kelas reptilia yang tersebar di seluruh dunia kecuali daerah
kutub. Indonesia memiliki tiga dari keempat ordo tersebut yaitu Ordo Testudinata,
Crocodylia dan Squamata. Sedangkan Tuarata merupakan reptil primitif yang
terdiri dari satu jenis dan hanya terdapat di Selandia Baru (Aspita dan Jimi, 2020).
2.2.1 Ordo TestudinatesTestudinates merupakan ordo reptil yang
memiliki cangkang sebagai tempat berlindung maupun menjadi bagian tubuhnya.
Cangkang tersebut terbagi menjadi 2 yaitu karapaks pada bagian atas
dan plastron sebagai perisai dada. Cangkang ini menjadi tameng yang melindungi
hewan ini dari pemangsa dan juga dari sengatan matahari. Yang termasuk ke
dalam ordo ini adalah segala jenis kura-kura dan penyu (Amanda et al.,
2021).2.2.2 Ordo Rhynchocephalia

Universitas Sriwijaya
Ordo rhynchocephalia merupakan satu-satunya ordo dari reptilia yang
terdiri dari satu famili yaitu sphenodontidae. Tuatara hanya memiliki dua spesies
yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri. Jenis tuatara hidup sejak
zaman mesozoikum sekitar 200 juta tahun yang lalu. Tuatara yang hidup hingga
kini diyakini memiliki daya bertahan hidup yang kuat dari zaman mesozoikum.
Perkembangan tuatara sangat lambat, untuk mencapai seksual membutuhkan
waktu 20 tahun dan masa reproduksi tuatara dari fertilisasi hingga menetas
membutuhkan waktu hingga 15 bulan (Nugroho et al., 2021).
2.2.3 Ordo Squamata
Squamata merupakan ordo reptil yang mengalami pergantian kulit atau
sisik secara periodik. Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk.
Squamata sendiri diklasifikasikan menjadi tiga sub-ordo, yaitu Sauria (kadal,
iguana), Ophidia (Ular-ularan),dan Amphisbaenia yang berarti squamata tak
bertungkai, sisik tersusun seperti cincin cincin. Ordo Squamata seperti ular masih
bisa sering ditemukan di pemukiman warga (Irwanto et al., 2019).2.2.4 Ordo
Crocodila
Crocodila merupakan ordo yang mencakup reptil yang berukuran paling
besar diantara yang lain. Kulitnya ditutupi oleh sisik sisik dari bahan tanduk yang
termodifikasi bentuknya menjadi seperti perisai. Buaya memiliki jantung yang
terbagi menjadi 4 ruang. Pola perilakunya yang paling mencolok adalah ordo ini
sangat suka berjemur pada siang hari bertujuan untuk menaikkan suhu
tubuhnya. Crocodilian termasuk hewan nokturnal, tapi tidak menutup
kemungkinan bangsa ini berburu di siang hari. Di habitatnya, buaya dewasa
memiliki wilayah atau daerah kekuasaan untuk dirinya sendiri maupun untuk
kelompoknya. Ordo ini dibagi menjadi tiga famili, antara lain famili alligatoridae,
famili crocodylidae, famili gavialidae (Amanda et al., 2021).

Universitas Sriwijaya
Amanda, F., Riyanto, A., Mumtazah, D. F. 2021. Dua kelompok besar spesies
Gekko di Indonesia berdasarkan spesimen museum Zoologicum
Bogoriense Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Jurnal Pendidikan Biologi undiksha, 8(2), pp.70-82.

Aspita, S., Jimi, N. 2020. Studi Jenis Reptil Pada Kawasan Hutan Adat Rasau
Sebaju Kabupaten Melawi. PIPER, 16(30).

Irwanto, R., Lingga, R., Pratama, R., Ifafah, S. A. 2019. Identifikasi Jenis-jenis
Herpetofauna di Taman Wisata Alam Gunung Permisan, Bangka Selatan,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. PENDIPA: Journal of Science
Education, 3(2), pp.106-113.

Mustari, I. A. H. 2021. Biodiversitas di Kampus IPB University: Mamalia,


Burung, Amfibi, Reptil, Kupu-Kupu dan Tumbuhan. PT Penerbit IPB
Press.

Nugroho, G. A., Safitri, R., Emilda, N. 2021. Perancangan Artistik Talkshow


Reptil "Inkubasi" Bergaya Visual Pop Art. ATRAT: Jurnal Seni
Rupa, 9(2), pp.64-72.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai