Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAB SHOLAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih
Dosen Pengampu : Fathullah M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Walidatul Ezziyah
2. Syafiratun Najah
3. M. Irfan Arifin
4. Maftuhal Aini
5. Putri Diana
6. Dewi Asfirah
7. Faidatud Diniyah

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RADEN SANTRI GRESIK
2023/2024
MAKALAH
BAB SHOLAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih
Dosen Pengampu : Fathullah M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Walidatul Ezziyah
2. Syafiratun Najah
3. M. Irfan Arifin
4. Maftuhal Aini
5. Putri Diana
6. Dewi Asfirah
7. Faidatud Diniyah

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RADEN SANTRI GRESIK
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Bab
Sholat” yang diberikan oleh Fathullah, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Ilmu
Fiqih. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Fiqih dari Dosen yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan
dan agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Adapun
sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini didapatkan dari membahas tentang
materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Kami sebagai penyusun
makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat
secara langsung untuk mengucapkannya. Kami menyadari bahwa setiap manusia
memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami seorang mahasiswa. Dalam
pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurangan
yang ditemukan. Oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kami berharap terdapat kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Gresik, 07 September 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat................................................. 3
B. Waktu, Syarat, Rukun, dan Sunah-sunah dalam Sholat..................... 6
C. Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat................................................... 8

BAB III PENUTUP...................................................................................... 9


A. Kesimpulan........................................................................................ 9
B. Saran.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sholat merupakan salah satu tiang agama islam. Begitu pentingnya arti
sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan
mungkin untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran
hati, tafahhum (Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa
hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu
ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim
yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi
bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi
bersih dan suci. Shalat merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-
prinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal
yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan,
persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna
keprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan
yang indah.
Sholat sebagai salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang
benar-benar melaksanakannya.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian sholat & Dasar hukum sholat?
2. Mengetahui waktu, syarat, rukun, dan sunah sholat?
3. Mengetahui hal-hal yang membatalnya sholat?

1
C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui Pengertian Sholat Dan dasar hukumnya


2. Mengetahui waktu, syarat, rukun, dan sunah sholat
3. Megetahui hal-hal yang membatalnya sholat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat


Sholat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut istilah adalah
pekerjaan dan ucapan yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh
salam. Secara dimensi Fiqh shalat adalah beberapa ucapan atau rangkaian ucapan
dan perbuatan (gerakan) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam
yang dengannya kita beribadah kepada Allah, dan menurut syarat-syarat yang
telah di tentukan oleh Agama.
Permulaan shalat, shalat didirikan dengan membaca kalimah kebesaran
Allah. Yaitu musholi bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka
serempak jiwanya bergerak menghadap ke Hadirat Allah Yang Mahatinggi-
Mahamulia. Sementara musholi meninggalakan seluruh urusan dunianya dan
memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah barang
tentu ia putus hubungan dengan (makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya ada di
atas hamparan bumi.
Sesungguhnya shalat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan
keteraturannya, dengan dilakukan di rumah-rumah Allah, dengan kebersihan dan
kesucian, dengan penampilan yang rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan
waktunya dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah, bacaan-
bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam, dengan ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari sekedar
ibadah bumi, seraya berdoa selamat (mengucap salam) kepada makhluk bumi,
keselamatan dan kesejahteraan yang diperuntukkan bagi sesama makhluk-
Nya. Sebab itulah shalat berawal dengan takbir ihram, Allahu Akbar dan berakhir
dengan salam, ‘Assalamu’alaikum’.

Adapun dasar hukum shalat yaitu:


Firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:

3
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595],
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus.”

Firman-Nya yang lain dalam surah An-Nisa ayat 103:


“Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah
merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.”

Firman-Nya yang lain dalam Surah Al-Hajj ayat 78:


“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia
Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam
agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula)
dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah solat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah
Pelindungmu, Maka dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong”.

Sedangkan hadits-hadits yang menjelakan tentang kewajiban sholat antara lain


adalah:

‫ َش َهاَد ِة َاْن َال ِالَه ِاَّال ُهللا َو‬:‫ ُبِنَي ْاِال ْس َالُم َع َلى َخ ْمٍس‬:‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا ص‬: ‫َعْن َع ْبِد ِهللا ْبِن ُع َم َر َقاَل‬
‫ احمد و البخارى و‬. ‫ َو َح ّج ْالَبْيِت َو َصْو ِم َر َم َض اَن‬،‫ َو ِاْيَتاِء الَّزَك اِة‬،‫ َو ِاَقاِم الَّص َالِة‬،‫َاَّن ُم َح َّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا‬
‫ فى نيل االوطار‬،‫مسلم‬
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu
terdiri atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat,

4
menunaikan zakat, hajji ke Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari
dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]

‫ الجماعة اال البخارى و‬.‫ َبْيَن الَّرُج ِل َو َبْيَن ْالُك ْفِر َتْر ُك الَّص َالِة‬:‫ َقاَل َرُسْو ُل ِهللا ص‬: ‫َعْن َج اِبٍر َقاَل‬
‫ فى نيل االوطار‬،‫النسائى‬
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “(Yang membedakan) antara
seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah, kecuali
Bukhari dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]

‫ َفَم ْن َتَر َك َها َفَقْد‬.‫ َاْلَعْهُد اَّلِذ ى َبْيَنَنا َو َبْيَنُهُم الَّص َالُة‬: ‫ َسِم ْعُت َر ُسْو َل ِهللا ص َيُقْو ُل‬: ‫َعْن ُبَر ْيَد َة رض َقاَل‬
‫ فى نيل االوطار‬،‫ الخمسة‬. ‫َك َفَر‬
Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa
meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul
Authar juz 1, hal. 343]

‫ ُثَّم ُنِقَص ْت َح َّتى‬، ‫ ُفِر َض ْت َع َلى الَّنِبّي ص الَّص َلَو اُت َلْيَلَة ُاْس ِر َي ِبِه َخ ْم ِس ْيَن‬: ‫َعْن َاَنِس ْبَن َم اِلٍك رض َقاَل‬
‫ احمد و النسائى و‬. ‫ َيا ُم َح َّم ُد ِاَّنُه َال ُيَبَّد ُل ْالَقْو ُل َلَدَّي َو ِاَّن َلَك ِبهِذِه ْالَخ ْمِس َخ ْم ِس ْيَن‬: ‫ ُثَّم ُنْو ِدَي‬.‫ُج ِع َلْت َخ ْم ًس ا‬
‫ فى نيل االوطار‬،‫الترمذى و صححه‬
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW pada
malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali,
kemudian Nabi dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah)
ketetapan itu di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh
kali”. [HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam
Nailul Authar juz 1, hal. 334]

‫ َفَلَّم ا َقِد َم َرُسْو ُل ِهللا ص ْالَم ِدْيَنَة َز اَد‬.‫ َقْد ُفِر َضِت الَّص َالُة َر ْك َعَتْيِن َر ْك َعَتْيِن ِبَم َّك َة‬: ‫َع ِن الَّش ْع ِبّي َاَّن َعاِئَش َة َقاَلْت‬
‫ َو َك اَن ِاَذ ا َس اَفَر‬: ‫ َقاَل‬.‫ ِاَّال ْالَم ْغ ِر َب َفِاَّنها ِو ْتُر الَّنَهاِر َو َص َالُة ْالَفْج ِر ِلُطْو ِل ِقَر اَءِتِهَم ا‬، ‫َم َع ُك ّل َر ْك َعَتْيِن َر ْك َعَتْيِن‬
‫ احمد‬.‫َص َّلى الَّص َالَة ْاُالْو َلى‬
Dari ‘Asy-Sya’bi bahwa ‘Aisyah RA pernah berkata : Sungguh telah difardukan
shalat itu dua rekaat dua rekaat ketika di Makkah. Maka tatkala Rasulullah SAW

5
tiba di Madinah (Allah) menambah pada masing-masing dua rekaat itu dengan
dua rekaat (lagi), kecuali shalat Maghrib, karena sesungguhnya shalat Maghrib itu
witirnya siang, dan pada shalat Fajar (Shubuh), karena panjangnya bacaannya”.
Asy-Sya’bi berkata, “Dan adalah Rasulullah SAW apabila bepergian (safar),
beliau shalat sebagaimana pada awalnya (dua rekaat)”. [HR. Ahmad 6 : 241]

B. Waktu, Syarat, Rukun, dan Sunah-sunah dalam Sholat


1. Pembagian Waktu Shalat Fardhu
 Sholat Dzuhur
Dinamakan Dzuhur karena sholat ini dikerjakan pada waktu tengah hari. Ada
yang mengatakan dinamakan Dzuhur karena sholat Dzuhur adalah sholat yang
pertama kali muncul dalam islam.
 Sholat Ashar
Waktu sholat 'Ashar masuk ketika bayangan sesuatu sudah menyamai panjangnya
selain bayangan istiwa' dan lebih sedikit. Dan waktunya keluar ketika matahari
terbenam.
 Sholat Maghrib
Waktu sholat Maghrib masuk dari terbenamnya matahari, dan keluar dengan
terbenamnya / hilangnya mega merah di ufuk.
 Sholat Isya’
Waktu sholat isya’ masuk dengan hilangnya mega yang berwarna merah. Dan
waktunya keluar dengan terbitnya fajar shodiq.
 Sholat Subuh
Waktu sholat subuh masuk dengan terbitnya fajar shodiq, dan keluar dengan
terbitnya sebagian dari sinar matahari.
2. Syarat-syarat shalat
a) Suci dari hadas besar dan hadas kecil
b) Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis
c) Menutup aurat
d) Mengetahui masuknya waktu shalat
e) Menghadap kiblat
6
f) Mengerti kefardhuan shalat
g) Tidak mengiktidalkan salah satu fardhu dari beberapa fardhu salat
sebagai suatu yang sunnah
3. Rukun shalat
a) Niat, artinya menyengaja di dalam hati untuk melakukan shalat
b) Berdiri, bagi orang yang kuasa
c) Takbiratul ihram
d) Membaca surat Al-Fatihah
e) Ruku’ dan thuma’ninah
f) I’tidal dengan thuma’ninah
g) Sujud dua kali dengan thuma’ninah
h) Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah
i) Duduk untuk tasyahhud pertama
j) Membaca tasyahhud akhir
k) Membaca shalawat atas Nabi
l) Mengucap salam yang pertama
m) Tertib
4. Sunnah-Sunnah Shalat
Sunnah-sunnah shalat, yaitu selain apa-apa yang telah disebutkan dalam
rukun maupun wajib shalat. Sunnah shalat ada dua jenis, ucapan maupun
perbuatan.
Pertama, sunnah berupa perkataan, bentuknya banyak sekali. Diantaranya:
membaca do’a iftiftah, ta’awudz, membaca basmalah, membaca surat setelah al
Fatihah, membaca bacaan rukuk, sujud, do’a antara dua sujud lebih dari sekali,
do’a setelah tasyahud akhir dan lainnya.
Kedua, sunnah berupa perbuatan, bentuknya juga baca. Diantaranya: mengangkat
tangan saat takbiratul ihram serta ketika akan dan setelah rukuk, meletakkan
tangan kanan diatas tangan kiri dan meletakkannya di atas dada saat berdiri,
melihat tempat sujud, meletakkan tangan diatas lutut saat rukuk, menjauhkan
antara perut dan paha, paha dan betis saat sujud, dan lainnya.

7
C. Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat
1. karena hadas yang mewajibkan wudhu atau mandi
2. sengaja berbicara
3. menangis
4. merintih
5. banyak bergerak
6. ragu-ragu dalam niat
7. Bimbang dalam memutuskan shalat tapi terus melakukanya
8. menukar niat dalam shalat fardhu dengan fardhu yang lainnya
9. terbuak auratnya, sedangkan ia mampu menutupinya
10. telanjang, sedangkan ia memiliki pakaian untuk menutupinya
11. terkena najis
12. mengulang-ulang takbiratul ihram
13. meninggalkan rukun dengan di sengaja
14. mengikuti imam yang tidak patut diikuti karena kekufurannya atau sebab
yang lainnya.
15. menambah rukun dengan di sengaja
16. masuknya makanan ataupun minuman kedalam rongga mulut
17. berpaling dari kiblat dengan dadanya
18. mendahulukan rukun fili dari yang lainnya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya
ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada
Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua –
duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri, ketenangan hati dan
pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab adalah
sholat.

B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan
kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan
kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir,
sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami,
diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran
datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai
manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk
menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya,
meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, S.A. Zainal, Kunci Ibadah, (Semarang: PT.Karya Toha Putra Semarang,
2001).
Al-Hadrami, Salim bin Smeer, Terjemah Safinatun Najah, Pustaka Amani.
Haryono, Sentot, Psikologi Salat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003).
http://salampathokan.blogspot.com/2012/12/hadits-tentang-shalat-kewajiban-
shalat.html.
http://slametmasngudi.blogspot.com/2015/05/makalah-fiqih-ibadah-shalat-wajib-
dan.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-gunung-
djati/ilmu fiqh/makalah-fiqih-sholat/43476816
http://sina-na.blogspot.com/2014/04/makalah-shalat.html

10

Anda mungkin juga menyukai