BAB SHOLAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih
Dosen Pengampu : Fathullah M.Pd.I
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Bab
Sholat” yang diberikan oleh Fathullah, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Ilmu
Fiqih. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Fiqih dari Dosen yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan
dan agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Adapun
sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini didapatkan dari membahas tentang
materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Kami sebagai penyusun
makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat
secara langsung untuk mengucapkannya. Kami menyadari bahwa setiap manusia
memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami seorang mahasiswa. Dalam
pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurangan
yang ditemukan. Oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kami berharap terdapat kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat................................................. 3
B. Waktu, Syarat, Rukun, dan Sunah-sunah dalam Sholat..................... 6
C. Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian sholat & Dasar hukum sholat?
2. Mengetahui waktu, syarat, rukun, dan sunah sholat?
3. Mengetahui hal-hal yang membatalnya sholat?
1
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595],
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus.”
َش َهاَد ِة َاْن َال ِالَه ِاَّال ُهللا َو: ُبِنَي ْاِال ْس َالُم َع َلى َخ ْمٍس: َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا ص: َعْن َع ْبِد ِهللا ْبِن ُع َم َر َقاَل
احمد و البخارى و. َو َح ّج ْالَبْيِت َو َصْو ِم َر َم َض اَن، َو ِاْيَتاِء الَّزَك اِة، َو ِاَقاِم الَّص َالِة،َاَّن ُم َح َّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا
فى نيل االوطار،مسلم
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu
terdiri atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat,
4
menunaikan zakat, hajji ke Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari
dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]
الجماعة اال البخارى و. َبْيَن الَّرُج ِل َو َبْيَن ْالُك ْفِر َتْر ُك الَّص َالِة: َقاَل َرُسْو ُل ِهللا ص: َعْن َج اِبٍر َقاَل
فى نيل االوطار،النسائى
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “(Yang membedakan) antara
seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah, kecuali
Bukhari dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]
َفَم ْن َتَر َك َها َفَقْد. َاْلَعْهُد اَّلِذ ى َبْيَنَنا َو َبْيَنُهُم الَّص َالُة: َسِم ْعُت َر ُسْو َل ِهللا ص َيُقْو ُل: َعْن ُبَر ْيَد َة رض َقاَل
فى نيل االوطار، الخمسة. َك َفَر
Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa
meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul
Authar juz 1, hal. 343]
ُثَّم ُنِقَص ْت َح َّتى، ُفِر َض ْت َع َلى الَّنِبّي ص الَّص َلَو اُت َلْيَلَة ُاْس ِر َي ِبِه َخ ْم ِس ْيَن: َعْن َاَنِس ْبَن َم اِلٍك رض َقاَل
احمد و النسائى و. َيا ُم َح َّم ُد ِاَّنُه َال ُيَبَّد ُل ْالَقْو ُل َلَدَّي َو ِاَّن َلَك ِبهِذِه ْالَخ ْمِس َخ ْم ِس ْيَن: ُثَّم ُنْو ِدَي.ُج ِع َلْت َخ ْم ًس ا
فى نيل االوطار،الترمذى و صححه
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW pada
malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali,
kemudian Nabi dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah)
ketetapan itu di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh
kali”. [HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam
Nailul Authar juz 1, hal. 334]
َفَلَّم ا َقِد َم َرُسْو ُل ِهللا ص ْالَم ِدْيَنَة َز اَد. َقْد ُفِر َضِت الَّص َالُة َر ْك َعَتْيِن َر ْك َعَتْيِن ِبَم َّك َة: َع ِن الَّش ْع ِبّي َاَّن َعاِئَش َة َقاَلْت
َو َك اَن ِاَذ ا َس اَفَر: َقاَل. ِاَّال ْالَم ْغ ِر َب َفِاَّنها ِو ْتُر الَّنَهاِر َو َص َالُة ْالَفْج ِر ِلُطْو ِل ِقَر اَءِتِهَم ا، َم َع ُك ّل َر ْك َعَتْيِن َر ْك َعَتْيِن
احمد.َص َّلى الَّص َالَة ْاُالْو َلى
Dari ‘Asy-Sya’bi bahwa ‘Aisyah RA pernah berkata : Sungguh telah difardukan
shalat itu dua rekaat dua rekaat ketika di Makkah. Maka tatkala Rasulullah SAW
5
tiba di Madinah (Allah) menambah pada masing-masing dua rekaat itu dengan
dua rekaat (lagi), kecuali shalat Maghrib, karena sesungguhnya shalat Maghrib itu
witirnya siang, dan pada shalat Fajar (Shubuh), karena panjangnya bacaannya”.
Asy-Sya’bi berkata, “Dan adalah Rasulullah SAW apabila bepergian (safar),
beliau shalat sebagaimana pada awalnya (dua rekaat)”. [HR. Ahmad 6 : 241]
7
C. Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat
1. karena hadas yang mewajibkan wudhu atau mandi
2. sengaja berbicara
3. menangis
4. merintih
5. banyak bergerak
6. ragu-ragu dalam niat
7. Bimbang dalam memutuskan shalat tapi terus melakukanya
8. menukar niat dalam shalat fardhu dengan fardhu yang lainnya
9. terbuak auratnya, sedangkan ia mampu menutupinya
10. telanjang, sedangkan ia memiliki pakaian untuk menutupinya
11. terkena najis
12. mengulang-ulang takbiratul ihram
13. meninggalkan rukun dengan di sengaja
14. mengikuti imam yang tidak patut diikuti karena kekufurannya atau sebab
yang lainnya.
15. menambah rukun dengan di sengaja
16. masuknya makanan ataupun minuman kedalam rongga mulut
17. berpaling dari kiblat dengan dadanya
18. mendahulukan rukun fili dari yang lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya
ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada
Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua –
duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri, ketenangan hati dan
pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab adalah
sholat.
B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan
kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan
kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir,
sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami,
diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran
datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai
manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk
menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya,
meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, S.A. Zainal, Kunci Ibadah, (Semarang: PT.Karya Toha Putra Semarang,
2001).
Al-Hadrami, Salim bin Smeer, Terjemah Safinatun Najah, Pustaka Amani.
Haryono, Sentot, Psikologi Salat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003).
http://salampathokan.blogspot.com/2012/12/hadits-tentang-shalat-kewajiban-
shalat.html.
http://slametmasngudi.blogspot.com/2015/05/makalah-fiqih-ibadah-shalat-wajib-
dan.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-gunung-
djati/ilmu fiqh/makalah-fiqih-sholat/43476816
http://sina-na.blogspot.com/2014/04/makalah-shalat.html
10