Disusun Oleh :
Nama : ERWIN SUSANTO
NIM : 222.86230.029
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpakhan rahmat dan karunia-
nya kepada kami semua, sehingga kami mahasiswa STIT Al-Wasi Kaur dapat menyelesaikan
tugas makalah Ilmiyah ini tentang “ Praktek Ibadah Sholat 5 Waktu, dalam Tinjauan Imam
Madzhab “ yang diterapakan di daerah yang kami tempati saat ini, Desa Sinar Pagi Kecamatan
Kaur Selatan Kabupaten Kaur, kemudian kami ucapakan terima kasih Kepada Dosen
Pengampu kami yaitu Yth. Bapak H. Sidarmin Tetap, M.Pd yang telah memberikan tugas ini
kepada kami, sehingga kami dapat belajar meneliti tentang penerapan Ibadah Sholat di
kalangan masyarakat di Desa/Kecamatan di Kabupaten Kaur.
dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya semoga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar lebih baik dan mudah difahami.
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam penulisan atau pembahasan makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Erwin Susanto
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
3
PENDAHULUAN
Shalat adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam setelah syahadat, dalam rukun Islam.
Begitu pentingnya ibadah sholat ini, para ulama sejak generasi awal hingga generasi saat ini,
terus memberikan perhatian luar biasa terhadap masalah shalat dari berbagai seginya baik
dengan pengajian kitab, diskusi ilmiah, mau pun menulis buku.
Tujuan pokok Penciptakan manusia adalah agar mereka beribadah semata-mata kepada
Allah SWT. Sholat adalah bentuk penghambaan diri kepada tuhanya, dalam niat, perkataan,
perbuatan, tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah serta mengikuti jalanNya. Salah satu
ibadah yang terpenting lagi utama adalah shalat. Ibadah shalat merupakan salah satu bentuk
ibadah yang menempati urutan yang terpenting dan utama dari serangkaian kewajiban yang
diberikan Allah terhadap umat Islam.
Melalui pelaksanaan ibadah shalat secara kontinue dari waktu ke waktu yang telah
ditentukan batasnya diharapkan akan selalu ingat kepada Allah, sehingga dalam melakukan
segala aktivitas akan terasa diawasi dan diperhatikan oleh yang Maha Mengetahui,
sebagaimana sebuah hadits Rasullallah SAW Bersabda :
Artinya : Beribadahlah Engkau kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, dan jika
engkau tidak melihatnya maka sesungguhnya Allah melihat mu (Riwayat Al-Bukhari : 1474)
Konsekuensinya adalah terhindar dari melakukan segala perbuatan yang bertentangan dengan
Islam.
Selain itu manfaat shalat yang lainnya yaitu dapat memperkuat iman, membangun
akhlak yang baik dan moralitas yang tinggi, mengajarkan tentang kesabaran, serta dapat
mencegah dari segala perbuatan yang keji dan mungkar
Artinya : dirikanlah sholat Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan
(QS. Al-Ankabut/29:45).
Umat Islam sepakat bahwa menjalankan ibadah shalat 5 waktu (subuh, dzuhur, ashar,
maghrib, dan isya’) Hukumnya adalah kewajiban. Akan Tapi tentunya ada bebrapa dalam
pelaksanaan praktek Ibadah Sholat di suatu daerah/tempat mempunyai perbedaan pada teknis
pelaksanaan dari menjalankan ibadah shalat itu, meskipun hukumnya sama-sama wajib.
Praktek ibadah sholat yang dilaksanakan masyarakat sebagiannya terlihat dalam
keseharian, terkadang timbul rasa penasaran akan hal ini. Misalnya dalam masalah teknis
4
pelaksaaan Ibadah shalat 5 Waktu, yaitu sholat subuh yang menggunakan Qunut/tidak Qunut,
dan pembacaan Do’a seusai sholat. Sehingga muncul pertanyaan dalam benak, Pendapat
madzhab yang mana yang mereka ambil dan atas dasar apa mereka melakukan hal demikian
itu?
Sama halnya dengan Ibadah shalat jum‟at yang sering terjadi di kalangan masyarakat,
terutama di desa sinar pagi terkadang terlihat jama‟ah yang mengikuti shalat jum‟at kurang
dari pada ketentuan syarat minimal jumlah yaitu 40 orang karena mereka bermadzhabkan
madzhab Syafi‟i. Hal ini yang menjadi perdebatan apakah shalat jum‟at yang dilaksanakan
kurang dari ketentuan jumlahnya dianggap sah atau tidak sah?
Melihat dari banyaknya madzhab yang tersebar di dunia, maka penulis membatasi
masalah penelitian ini hanya pada 2 madzhab besar saja, yaitu madzhab Syafi‟i, dan madzhab
Hambali yang berkaitan dengan ketentuan dalam Ibadah Sholat 5 Waktu
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masala dalam penelitian ini
adalah:
1. Menggunakan Madzhab apakah Masjid “........... “ Desa Sinar pagi dalam penerapan
Praktek Sholat 5 Waktu..?
2. Mengapa cara praktek sholat 5 waktu di desa sinar pagi menggunakan Madzhab Imam
Syafi’i & Hambali..?
BAB II
5
PEMBAHASAN
Tidak ada kesepakatan para ahli sejarah fiqih mengenai berapa jumlah
sesunguhnya dari madzhab-madzhab yang pernah ada itu. Menurut M. Mustofa
Imbabi dalam bukunya Syaikhu, madzhab-madzhab yang masih bertahan
sampai sekarang hanya tujuh madzhab saja yaitu: madzhab Hanafi, Maliki,
Syafi‟i, Hambali, Zaidiyah, Imamiyah, dan Ibadiyah. Adapun madzhab-
madzhab lainnya telah tiada. Perbedaan pendapat dalam masalah fiqih bisa saja
terjadi karena perbedaan dalil. Apalagi yang berkaitan dengan dalil-dalil yang
memerlukan ta‟wil, ta‟lil, penggabungan (jam‟ul adillah), nasikh-mansukh,
dan sebagainya. Dengan beberapa perbedaan yang timbul, maka wajar saja jika
ulama atau imam, atau manusia biasa akan memiliki pendapat yang berbeda.
Namun, perbedaaan itu tidak selayaknya menjadikan kaum muslimin berpecah
belah. Namun justru kita harus saling menghormati pendapat satu dengan yang
lain. Semua pendapat memiliki dasar hukum yang menurut penganutnya benar,
meskipun kaum muslimin itu dituntut untuk memilih diantara pendapat yang
paling kuat dasar dan dalilnya. Semestinya antar madzhab yang ada tidak saling
menyalahkan pendapat yang lain, selama itu tidak bertentangan dengan akidah
dan syariat islam, seperti yang dicontohkan oleh semua salaf kita. Mereka
menekankan agar kita saling hormatmenghormati.
6
Menurut beberapa riwayat, awal mula qunut dilakukan adalah ketika Rasulullah
SAW kedatangan seorang Arab dari qabilah di daerah najid yang meminta kepada
Rasulullah SAW untuk mengutus sahabat untuk berdakwah di daerah tersebut.
Rasulullah SAW sempat ragu karena takut akan ada musibah yang menimpa sahabatnya
jika diutus kesana, namun orang Arab tersebut menjamin keselamatan mereka sehingga
Rasulullah Mengirimkan 70 sahabat yang beliau percaya keilmuan dan keimanannya
(dalam riwayat lain dikatakan 40 orang).
tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, atau Allah
menerima taubat mereka atau mengadzab mereka, karena sesungguhnya mereka itu
orang-orang yang dhalim” Kemudian Rasulullah kemudian mengganti doa celaka
tersebut dengan doa-doa kebaikan singkatnya disebut dengan Qunut (Permohonan yang
baik-baik).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ibadah Sholat 5 Waktu dalam Tinjauan Imam Madhab adalah suatu kewajiban
bagi laki-laki dewasa yang memenuhi syarat-syaratnya dengan berjamaah. Adapun
ketentuan shalat Jum‟at menurut empat madzhab yang dikaji adalah sebagai berikut:
3.2 Saran
Setelah selesainya peneliti mengkaji dan hasil penelitian yang berkaitan dengan
ketentuan Praktek Ibadah shalat 5 Waktu menurut empat madzhab ini, bagi peneliti semuanya
tidaklah sempurna dan luput dari kesalahan dan kekurangan. Masukan dan saran dari pembaca
semua sangat ditunggu demi kesempurnaaan hasil penelitian. Harapan dan saran dari peneliti
dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Praktek Ibadah Shalat 5 Waktu yang dilaksanakan di kota dan dusun yang besar
terjadi banyak perbedaan dalam pelaksanaannya dengan apa yang dilaksanakan di
desa-desa. Harapan dan saran dari peneliti agar hasil penelitian ini bisa menjadi
koleksi dan khazanah keilmuan untuk dipelajari dan dipahami oleh semua warga,
khususnya yang diam di desa untuk mencapai perdamaian dan toleransi dengan
perbedaan.
2. Bagi peneliti, penelitian ini telah sempurna semampu peneliti yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Harapan dan saran dari peneliti untuk peneliti
selanjutnya agar bisa memperbaiki segala kesalahan dan memperluas pembahasan
hasil penelitian ini untuk terciptanya kemudahan dan minat membaca bagi semua
muslim.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://penerbitdeepublish.com/format-makalah/
https://news.detik.com/berita/d-5585839/rukun-sholat-dilengkapi-bacaan-dan-
penjelasannya
https://heriakhmadi.com/2016/04/29/fiqh-shalat-4-madzhab/
https://masjidpedesaan.or.id/bagaimana-hukum-qunut-dalam-macam-macam-
madzhab/
https://kumparan.com/kabar-harian/perbedaan-nu-dan-muhammadiya
h-sebagai-organisasi-dakwah-di-indonesia-1wrK439nWE2/full