Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYIMPANGAN IDENTITAS NASIONAL DALAM SEGI GEOGRAFIS

Disusun Oleh :

Andre Aditya Iti

(22013005)

4 A TJJ

POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

2024
Kata Pengantar

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt., karena oleh penyertaan-Nya
sehingga saya boleh menyelesaikan tugas tugas mata kuliah Kewarganegaraan ini hanya oleh
penyertaan Allah Swt.
Saya juga menyadari dalam pembuatan tugas ini tidak lepas dari berbagai macam
tantangan, rintangan, bimbingan arahan seta motivasi dari berbagai pihak sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini dengan rasa Syukur dan terimakasih kepada Allah Swt., serta
kepada dosen pengajar kami dan teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
tugas ini.

Pada akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas ini meskipun masih jauh dari
kesempurnaan namun saya telah berupaya dan bekerja keras, untuk itu saya mengharapkan
kritikan dan saran dari segala pihak dalam menyempurnakan tugas ini.

Manado, 22 Februari 2024

Andre Aditya Iti


Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1. Latar belakang.......................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6
2.1. Penyimpangan Identitas Nasional dalam Segi Geografis...................................6
2.2. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pengakuan suatu Wilayah.................7
2.3. Upaya Penyelesaian Terjadinya Pengakuan Suatu Wilayah..............................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................9
3.1. Kesimpulan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Identitas nasional adalah Kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan


berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun
dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.

Unsur-unsur identitas nasional merujuk pada bangsa yang majemuk.


Kemajemukan itu merupakan gabungan unsur-unsur pembentuk identitas
nasional yang meliputi suku bangsa, agama, kebudayaan dan Bahasa. Dari unsur-
unsur identitas nasional tersebut, dapat dirumuskan pembagiannya menjadi tiga
bagian yaitu: (1) Identitas Fundamental, yaitu Pancasila sebagai falsafat bangsa,
dasar negara dan ideologi negara. (2) Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD
1945 dan tata perundang-undangannya. Dalam hal ini, Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia, lambing negara Indonesia, lagu
kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. (3) Identitas Alamiah, yaitu meliputi
negara kepulauan dan pluralisme dalam suku, budaya, Bahasa dan agama serta
kepercayaan.

Penyimpangan Identitas Nasional merujuk pada suatu Tindakan atau perilaku


yang melanggar nilai-nilai dan ciri khas identitas suatu bangsa seperti (1)
Fanatisme Agama, yaitu Gerakan radikal yang mengesampingkan toleransi
terhadap keberagaman keyakinan. (2) Diskriminasi Ras atau Etnis, yaitu
perlakuan tidak adil atau pembedaan terhadap individu atau kelompok
berdasarkan perbedaan rasa tau etnis, (3) Tindakan Korupsi melanggar prinsip
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Korupsi mengancam nilai-nilai
keadilan dan integritas yang menjadi bagian dari identitas nasional.

1.2. Rumusan Masalah


2. Apa penyimpangan identitas nasional dalam segi geografis?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya pengakuan suatu wilayah?
4. Apa upaya penyelesaian terjadinya pengakuan suatu wilayah?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyimpangan identitas nasional dalam segi geografis
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya pengakuan suatu
wilayah
3. Untuk mengetahui upaya penyelesaian terjadinya pengakuan suatu wilayah.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Penyimpangan Identitas Nasional dalam Segi Geografis

Penyimpangan identitas nasional dalam segi geografis merujuk pada tindakan


atau perilaku yang melanggar nilai-nilai dan ciri khas identitas suatu bangsa
berdasarkan wilayah geografisnya. Penyimpangan identitas nasional dalam segi
geografis merupakan isu yang relevan di banyak negara termasuk Indonesia.
Konflik atau sengketa seringkali terjadi karena perbedaan persepsi tentang suatu
wilayah atau lingkungan yang dilakukan secara sadar dan lingkungan tersebut
merupakan lingkungan fisik maupun sosial.

Permasalahan status wilayah dan tidak jelasnya batas-batas negara menjadi


inti dari konflik atau sengketa antara negara-negara yang berdekatan atau
berbatasan dengan wilayah tersebut. Dalam hal ini penulis mengambil
permasalahan antara Indonesia dengan china, permasalahan mengenai suatu
wilayah perairan di Indonesia yang diperebutkan kepemilikannya. Dimana hal ini
merupakan salah satu kasus penyimpangan identitas nasional dalam segi
geografis. Perairan Natuna yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Indonesia di klaim oleh China sebagai Kawasan perikanan tradisionalnya, ini
menyebabkan banyak nelayan-nelayan China yang secara bebas menangkap ikan
di Kawasan tersebut yang kemudian merugikan pihak Indonesia.

Klaim China dan Taiwan yang digambarkan dengan garis putus-putus yang
membentuk huruf “U” mengiris landas kontinen dan ZEE Indonesia, hal ini
otomatis mencakup sumber gas ysng berada di bawah Kepulauan Natuna. Pada
bulan Maret 2016 China mulai melakukan tindakan yang mengusik perairan
Indonesia. Kapal penjaga Pantai milik China menghalangi kapal Indonesia yang
menangkap dan sedang menggiring kapal illegal dari China yang melakukan
illegal fishing di perairan Natuna. Terjadinya sengketa ditimbulkan dari adanya
bentuk pelanggaran dari salah satu pihak yang mana di dalam perjanjian yang
telah dibuat seharusnya dapat dipenuhi namun malah tidak dapat memenuhinya.
2.2. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pengakuan suatu
Wilayah
Suatu Kawasan yang menjadi perebutan negara-negara di sekitarnya tentu
Memiliki peran penting bagi negara-negara tersebut. Peran penting yang
dimaksud adalah peran untuk menunjang ekonomi negara-negara di sekitarnya.
Yang mana wilayah ini dianggap memiliki keistimewaan, yaitu:
1. Kondisi Geogafi
Geografi fisik suatu wilayah, seperti lokasi geografis, topografi, dan
aksesibilitas, dapat memengaruhi klaim wilayah. Misalnya, wilayah yang
memiliki jalur laut strategis atau sumber daya alam yang kaya cenderung
menjadi objek klaim.
2. Aspek Politik
Faktor politik, termasuk kebijakan pemerintah, hubungan diplomatik, dan
kepentingan nasional, memainkan peran penting dalam klaim wilayah.
Negara-negara sering mengklaim wilayah untuk memperkuat kedaulatan dan
kepentingan politik mereka.
3. Ekonomi dan Sumber Daya
Wilayah yang kaya akan sumber daya alam (seperti minyak, gas, atau hasil
tambang) sering menjadi pusat klaim. Kontrol atas wilayah ini dapat
memberikan keuntungan ekonomi dan keamanan.

Seperti Pulau Natuna yang merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya
alam yang bisa menunjang ekonomi negara, hal inilah yang menyebabkan
Natuna menjadi daya tarik untuk diperebutkan oleh negara-negara lain. Selain
memiliki sumber daya alam yang kaya Pulau Natuna memilik posisi yang sangat
tepat untuk dijadikan jalur perdagangan internasional karena pulau natuna
berbatasan langsung dengan Laut China Selatan yang dimana menjadi jalur
pelayaran Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan.

2.3. Upaya Penyelesaian Terjadinya Pengakuan Suatu Wilayah

Area Laut China Selatan adalah area yang strategis dalam berbagai hal.
Kelebihan Kawasan Laut China Selatan inilah yang menjadikannya Kawasan
strategis, baik sebagai jalur perdagangan maupun sebagai investasi jangka
Panjang dari segi potensi kekayaan alam yang terdapat di perairan tersebut.
Maka wajar, bila Negara-negara banyak yang memperebutkannya di Kawasan
Laut China Selatan. Di dalam menyelesaikan suatu sengketa yang dialami oleh
sautu negara, ada upaya yang dapat ditempuh penyelesaiannya diantaranya:

1. Upaya penyelesaiannya secara litigasi


Dalam upaya penyelesaian ini dilakukan di dalam pengadilan dengan
menghadapkan secara langsung kedua belah pihak yang bersengketa.
Yang mana masing-masing memiliki kesempatan untuk mengajukan
gugatan dan bantahan.
2. Upaya non-litigasi
Upaya secara non-litigasi adalah suatu upaya penyelesaian yang sering
disebut juga dengan alternatif penyelesaian sengketa dengan tawar-
menawar atau kompromi untuk memperoleh jalan keluar yang saling
menguntungkan.
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa


pengakuan terhadap suatu wilayah merupakan penyimpangan identitas nasional
dalam segi geografis. Suatu Kawasan di perebutkan karena memiliki
keistimewaan seperti memiliki kekayaan sumber daya alam yang bisa
menunjang ekonomi negara. Pengakuan suatu wilayah bisa menyebabkan
terjadinya konflik antara dua negara yang terlibat, oleh karena itu kita sebagai
generasi muda harus menjaga identitas nasional kita agar tidak terjadi
penyimpangan identitas nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Konflik Natuna dan Upaya Indonesia (kompas.com)

Hasan, S. H. (2000). Kurikulum dan Buku Teks Sejarah. Historia Jurnal Pendidikan
Sejarah FPIPS UPI, 1 (1).

Herdiawanto, H. dan Hamdayama, J. (2010). Cerdas, Kritis, Dan Aktif


Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai