Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“HEMODIALSIS DAN TRANSPLANTASI GINJAL”

Oleh
NAMA:CHELSEA V.C TOHA

XI MIPA 6
SMA KRISTEN CITRA BANGSA KUPANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan berkat dan rahmatNya sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan makalah untuk tugas Biologi ini tepat pada waktunya.
Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran biologi di SMA
KRISTEN CITRA BANGSA KUPANG dengan mom evi sebagai guru mata pelajarannya. Saya
menyadari bahwa tulisan saya masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran akan saya nantikan demi kesempurnaan penulisan laporan ini di
masa depan. Penulis memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini.

Kupang,25 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................. II
Daftar isi........................................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... IV
A.Latar Belakang...................................................................................... IV-V
B.Rumusan Masalah................................................................................. V
C.Tujuan.................................................................................................... V
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ VI-XII
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ XIII
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... XIV

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut
dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau pasien dengan penyakit ginjal stadium
terminal atau end stage renal disease (ESRD) yang membutuhkan terapi jangka panjang atau
permanen. Menurut Smeltzer dan Bare (2013), hemodialisa merupakan proses pengambilan zat-
zat nitrogen yang toksik dengan pengambilan darah dari tubuh pasien ke dyalizer tempat darah
tersebut dibersihkan kemudian dikembalikan lagi ke tubuh pasien setelah dikeluarkan air,
elektrolit dan zat sisa yang berlebihan dari dalam tubuh. Hemodialisa adalah tindakan menyaring
dan mengeliminasi sisa metabolisme dengan bantuan alat.
Fungsinya untuk mengganti fungsi ginjal dan merupakan terapi utama selain transplantasi
ginjal dan peritoneal dialysis pada orang-orang dengan penyakit ginjal kronik. Tujuan utama dari
tindakan hemodialisis ini adalah menggantikan fungsi ginjal sehingga mampu mempertahankan
homeostasis pada tubuh manusia . Proses hemodialisis memerlukan pemasangan sebuah alat
Arteri Vena Fistula untuk mendapatkan akses vaskuler yang akan dihubungkan dengan mesin
hemodialisa.
Hemodialisa masih merupakan terapi pengganti ginjal utama disamping peritoneal dialisis
dan transplantasi ginjal disebagian besar 2 negara di dunia. Terdapat lebih dari dua juta pasien
yang saat ini menjalani hemodialisa diseluruh dunia. Hemodialisis terbanyak dilakukan di
Amerika Serikat yang mencapai sekitar 350.000 orang, Jepang 300.000 orang, sedangkan di
Indonesia mendekati 15.000 orang. Berdasarkan data pada tahun 2018 menunjukkan angka
kejadian hemodialisa sebesar 19% pada penduduk berumur lebih dari 15 tahun yang didiagnosis
Gagal Ginjal Kronik di Indonesia.
Transplantasi ginjal merupakan pilihan pengobatan untuk pasien yang memiliki penyakit
ginjal stadium akhir, pasien dengan transplantasi ginjal mempunyai harapan hidup lebih lama
dengan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan pasien dialisis. Namun, penolakan
kronis membatasi kelangsungan hidup jangka panjang dari transplantasi ginjal, hal ini
ditunjukkan oleh fakta bahwa 50-80% dari kegagalan transplantasi ginjal tahap akhir
berhubungan dengan penolakan kronis. Dengan demikian pengembangan pengobatan yang
efektif untuk mengurangi penolakan kronis diperlukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup
jangka panjang dari transplantasi ginjal pada pasien (Tantravahi et al, 2007; Guan et al, 2013).
Penurunan yang signifikan tehadap penolakan akut telah dicapai di banyak pusat
transplantasi ginjal dengan menggunakan imunosupresif kontemporer, seperti agen induksi,
inhibitor kalsineurin, agen antiproliferatif dengan atau tanpa kortikosteroid. Meskipun rejimen
tersebut memberikan perbaikan, cedera allograft kronis dan efek samping masih tetap ada
(Hardinger dan Brennan, 2013). Siklosporin A (CsA) sebagai agen imunosupresan secara luas

iv
memberikan manfaat klinis dalam pengelolaan transplantasi organ. CsA meningkatkan
kelangsungan hidup dan kualitas hidup pada transplantasi organ pada Namun, penggunaan
klinis CsA sering terbatas akibat efek samping yang ditimbulkannya yaitu nefropati akut atau
kronis, yang merupakan penyebab penting dari disfungsi ginjal kronis sebagai penyebab utama
kegagalan transplantasi.
Nefrotoksisitas CsA ditandai oleh akumulasi protein extracellular matrix (ECM), nekrosis
tubular, mikroangiopati, fibrosis interstisial, dan disfungsi ginjal progresif. Transforming growth
factor (TGF)-β telah terlibat sebagai faktor utama dalam pengembangan toksisitas CsA kronis.
Peningkatan kadar TGF-β telah diamati pada sel ginjal yang terkena CsA (Martin-Martin et al,
2011). TGF-β terlibat dalam patogenesis penolakan kronis transplantasi ginjal. Peningkatan
regulasi TGF-β pada sel epitel tubulus ginjal dan infiltrasi limfosit telah View metadata, citation
and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Sebelas Maret
Institutional Repository 2 dikaitkan dengan penolakan kronis dalam hewan coba dan pasien.
Selain itu, banyak faktor penginduksi TGF-β, seperti angiotensin II, endotelin-1, iskemia, dan
CsA, juga berkaitan dengan pengembangan penolakan kronis pada transplantasi ginjal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Hemodialisis?
2. Bagaimana Prinsip-Prinsip Hemodialisis?
3. Apa Saja Komplikasi Hemodialisis?
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Transplantasi Ginjal?
5. Faktor-Faktor Apa Saja Yang Berperan Dalam Keberhasilan Transplantasi Ginjal?

6. Komplikasi Apa Saja Yang Muncul Setelah Transplantasi Ginjal?


7. Alat-Alat Apa Saja Yang Digunakan Dalam Hemodialysis?
C.TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Hemodialysis
2. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Hemodialysis
3. Untuk Mengetahui Komplikasi Hemodialysis
4. Untuk Mengetahui Definisi Transplantasi Ginjal
5. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transplantasi Ginjal
6. Untuk Mengetahui Komplikasi Setelah Transplantasi Ginjal
7.Untuk Mengetahui Alat Yang Di Gunakan Dalam Hemodialysis

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI HEMODIALYSIS
Dialisis merupakan suatu proses yang di gunakan untuk mengeluarkan cairan
dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.
Tujuan dialisis adalah untuk mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan pasien sampaifungsi
ginjal pulih kembali. Metode terapi mencakup hemodialisis, hemofiltrasi dan peritoneal
dialisis.Pada dialisis molekul solut berdifusi lewat membran semipermeabel dengan cara
mengalir dari sisis cairan yang lebih pekat (konsentarsi solut lebih tinggi) ke cairan yanglebih
encer (kondisi solut yang lebih rendah).
Cairan mengalir lewat membransemipermeabel dengan cara osmosis atau ultrafiltrasi
(aplikasi tekanan exsternal padamembran) pada hemodialisis membran merupakan bagian dari
dialeser atau ginjal artifisial.Pada perritoneal dialisis, merupakan peritoneum atau lapisan
dinding abdomen berfungsisebagai membran semipermeabel .Tisher dan Wilcox (1997)
hemodialisa didefinisikan sebagai pergerakan larutan danair dari darah pasien melewati
membran semipermeabel (dializer) ke dalam dialisat.
Dializer juga dapat dipergunakan untuk memindahkan sebagian besar volume
cairan.Hemodialisa adalah menggerakkan cairan dari partikel-pertikel lewat membran
semi permiabel yang mempunyai pengobatan yang bisa membantu
mengembalikan keseimbangancairan dan elektrolit yang normal, mengendalikan asam dan basa,
dan membuang zat-zattoksis dari tubuh. ( Long, C.B. : 381).Membran selaput semipermiabel
adalah lembar tipis, berpori-pori, terbuat dariselulosa atau bahan sintetik.
Ukuran pori-pori membrane memungkinkan difusi zat dengan berat molekul rendah seperti
urea, kreatinin, dan asam urat berdifusi. Molekul air juga sangatkecil dan bergerak bebas melalui
membran, tetapi kebanyakan protein plasma, bakteri dan seldarah terlalu besar untuk melewati
pori-pori membrane. Perbedaan konsentrasi zat pada duakompartemen disebut gradian
konsentrasi

vi
B. PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASARI HEMODIALYSIS
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen toksik dari dalam darahdan
mengeluarkan air yang berlebihan. Pada hemodialisis aliran darah yang penuh dengantoksin dan
limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke tempat darah tersebut dibersihkandan kemudian
di kembalikan lagi ke tubuh pasien. Ada tiga prinsip yang mendasar kerjahemodialisis yaitu:
difusi, osmosis dan ultra filtrasi.
Toksin dan zat limbah di dalam darah di keluarkan melalui proses difusi dengan
cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi lebih tinggi ke cairan dialisis dengankonsent
erasi yang lebih rendah.Air yang berlebihan di keluarkan dari dalam tubuh di keluarkan melalui
prosesosmosis. Pengeluaran air dapat di kendalikan dengan menciptakan gradien tekanan,
dengankata lain bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien)
ke tekananyang lebih rendah (cairan dialist).
Gradient ini dapat di tingkatkan melalui penambahan tekanan negatif yang dikenalsebagai
ultrafiltasi pada mesin dialis. Tekanan negatif diterapkan pada alat fasilitasi pengeluaran air.
Karena pasien tidak dapat mengekresikan air, kekuatan ini di
perlukan untukmengeluarkan cairan hingga tercapai isovolemia (keseimbangan cairan)

C. KOMPLIKASI HEMODIALYSIS
1. Kram otot
Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya hemodialisasampai mendekati
waktu berakhirnya hemodialisa. Kram otot sering kali terjadi pada ultrafiltrasi (penarikan cairan)
yang cepat dengan volume yang tinggi.
2. Hipotensi
Terjadinya hipotensi di mungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnyadialisat natrium,
penyakit jantung aterosklerotik, neuropati otonomik, dan kelebihan tambahan berat cairan.
3. Sindrom ketidakseimbangan dialisa
Sindrom ketidak seimbangan dialisa dipercaya secara primer dapat diakibatkan dari osmol-osmol
lain dari otak dan bersihan urea yang kurang cepat dibandingkan dari darah, yang mengakibatkan
suatu gradien osmotik diantara kompartemen-kompartemenini. Gradien osmotik ini
menyebabkan per pindahan air ke dalam otak yang menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini
tidak lazim dan biasanya terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisa pertama dengan
azotemia berat.

vii
4. Ganguan pencernaan
Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yangdisebabkan karena
hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertai dengan sakit kepala.
D. DEFINISI TRANSPLANTASI GINJAL
Transplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai daya hidup sehat
untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak bisa berfungsi lagi dengan
baik.Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara
memanfaatkans ebuah ginjal sehat( yang diperoleh melaui pendonoran) melalui prosedur
pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup ( donor hidup ) atau yang
baru saja meninggal( donor kadaver).
Menurut Brunner and suddarth transplantasi ginjal adalah melibatkan menanamkan ginjal
dari donor hidup atau kadaver manusia recepient yang mengalami penyakit ginjal tahap akhir.
Transplantasi ginjal dapat dilakukan secara cadaveric ( dari seorang yang telah meninggal ) atau
dari donor yang masih hidup ( biasanya anggota keluarga ). Ada beberapa keuntungan untuk
transplantasi dari donor yang masih hidup termasuk kecocokan lebih bagus donor dapat dites
secara menyeluruh sebelum transplantasidan ginjal tersebut cenderung mempunyai jangka hidup
lebih Panjang

E. Faktor-faktor yang berperan dalam keberhasilan transplantasi ginjal


Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada transplantasi ginjal terdiri dari faktor
yang bersangkut paut dengan donor, resepien, faktor imunologis, faktor pembedahan antara lain
penanganan praoperatif dan post-operatif.
Donor ginjal. Donor ginjal dibagi menjadi dua yaitudonor hidup ( living donor ) dan donor
jenasah ( cadaver donor ). Donor hidup dapat berasal dari individu yang mempunyai hubungan
keluarga ( living related donor ) atau tidak ada hubungan keluarga (living non related donor ).
Syarat untuk donor hidup, terutama untuk donbor keluarga yaitu :
1. Usia lebih dari 18 tahun dan kurang dari 65 tahun.
2. Motivasi yang tinggi untuk menjadi donor tanpa ada unsur paksaan.
3. Kedua ginjal normal.
4. Tidak mempunyai penyakit yang dapat menurunkan fungsi ginjal dalam jangka waktu yang
lama.
5. Kecocokan golongan darah, HLA dan tes silang darah (cross match).
6. Tidak mempunyai penyakit menular.

viii
Pemeriksaan calon donor meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik lengkap, tes fungsi ginjal,
pemeriksaan golongan darah dan sistem HLA , infeksi virus ( hepatitis B, hepatitis C, CMV,
HIV ), foto dada, ekokardiografi, dan arteriografi ginjal.

Untuk donor jenasah biasanya berasal dari pasien yang mengalami mati batang otak akibat
kerusakan otak yang fatal, usia 10-60 tahun, tidak mempunyai penyakit menular, fungsi ginjal
harus baik saat menjelang ajal. Panjang hidup ginjal transplantasi dari donor jenasah yang
meninggal karenana strok, iskemia, tidak sebaik meninggal karena perdarahan subarachnoid.
Resepien ginjal Pasien gagal ginjal terminal yang potensial menjalani transplantasi ginjal
harus dinilai oleh tim transplantasi. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk melakukan persiapan
untuk transplantasi. Sebelum dilakukan transplantasi resepien akan dilakukan pemeriksaan
secara teliti untuk mengetahui adanya hiperrtensi, penyakit pembuluh darah perifer dan penyakit
jantung koroner, ulkus peptikum dan keadaan saluran kemih. Selain itru, juga dilakukan
pemeriksaan laboratorium lengkap termasuk tanda-tanda infeksi, foto dada, USG, EKG,
ekokardiografi, pemeriksaan gigi geligi dan THT.

F. KOMPLIKASI
Dalam transplantassi ginjal tidak semuanya berhasil, tapi kadang akan menimbulkan berbagai
komplikasi.komplikasi-komplikassi tersebut yaitu :
1. Penolakan pencangkokan
Yaitu sebuah kekebalan terhadap organ donor asing yang dikenal oleh tubuh sebagai jarringan
asing. Reaksi tersebut dirangsang oleh reaksi antigen terhadap kesesuaian organ asing. Reaksi
penolakan yang terjadi adalah reaksi penolakan secara klinik yaitu hiperakut, akut dan kronis.
2. Infeksi
Infeksi meninggalkan masalah yang potensial dan mewakili komplikasi yang serius memberikan
ancaman pada tingkatatan kehidupan. Infaksi yang sering dijumpai adalah infeksi sistem urinari,
pneumonia dan sepsis adalah yang paling sering terjadi.
3. Komplikasi sistem urinari
Komplikasi sistem urinari adalah dikarenakan terputusnya ginjal secara spontan. Selain itu,ada
juga komplikasi lain yaitu bocornya urine dari ureteral bladder anastomosisyang menyebabkan
terjadinya urinoma yang dapat memberikan tekanan pada ginjal dan ureter yang mengurangi
fungsi ginjal.

ix
4. Komplikasi kardiovasskular
Komplikasi ini bisa berupa komplikasi lokal atau sistem. Hiperrtensi daapat terjadi pada 50%-
60% pada dewasa yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stenosis arteri ginjal,
nekrosis tubular akut, penolakan pencangkokan jenis kronik dan akut, hidronefrosis.

5. Komplikasi pernafasan
Komplikasi pada pernafasan yang sering terrjadi adalah pneumonia yang disebabkan oleh jamur
dan bakteri.
6. Komplikasi gasstrointestinal
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah komplikasi hepatitis B dan serosis yang dihubungkan
dengan pengunaan obat-obatan hepatotoksik.
7. Komplikassi kulit
Karsinoma kulit aadalah yang paling sering terjadi. Penyembuhan luka dapat menjadi lama
karena status nutrisi yangtidak adekuat, serum albumin yang sedikit dan terapi steroid.
8. Komplikasi – komplikasi yang lain
Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah pencangkokan ginjal adalah diabetes mellitus yang
disebabkan oleh steroid. Akibat terhadap muskuloskeletalyang termasuk adalah osteoporosis dan
miopaty. Nekrosis tulang aseptik adalah disebabkan oleh terapi kortikosteroid. Masalah
reproduksi yang digambarkan dalam frekuensi CRF mmuncul setelah transplantasi.
9. Kematian
Rata-rata kematian setelah 2 tahun pelaksanaan transplantasi tersebut hanya 10%. Biasanya
kematian ini diakibatkan oleh infeksi pada dua tahun pertama setelah dua tahun pencangkokan
telah terjadi.

x
G. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Hemodialisis:
DIALYSER:

tempat dimana proses HD berlangsung sehingga


terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam darah
dan dialisat

CAIRAN DIALISAT:

cairan yang digunakan untuk prosedur HD. Berada dalam


kompartemen dialisat berseberangan dengan
kompartemen darah yang dipisahkan oleh selaput semi
permeable dalam dializer.

AKSES VASKULER:

alat yang memudahkan untuk mengambil atau


memasukan obat secara langsung ke pembuluh
darah.

MESIN DIALISIS

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Hemodialisis (HD)adalah cara
pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racunyang
dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zatsisa atau

xii
racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkandarah
kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialysis yang berarti
memindahkan Transplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai daya hidup
sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak bisa berfungsi lagi dengan
baik.

B. Saran
Dalam pengambilan keputusan untuk mengadakan atau melakukan hemodialisis harus benar-
benar mempertimbangkan hal-hal yang mungkin terjadi baik efek dari terapi maupundari segi
finansial. Oleh karena itu, hati- hatilah dalam mengmbil keputusan mengingat terapihemodialisis
berlangsung lama sehingga membutuhakn banyak materi dan kesiapan fisikyang baik

DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/transplantasi-ginjal-ini-yang-harus-anda-ketahui
https://www.halodoc.com/kesehatan/hemodialisa
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-hemodialisis
https://youtu.be/QpbQ4I3Eidg
https://www.academia.edu/35618684/HEMODIALISA_docx

xiii
https://id.scribd.com/document/330633133/makalah-transplantasi-ginjal
https://youtu.be/uufcJfUaHK4
https://youtu.be/Xvsnpz9jLIQ
https://youtu.be/oB-Wex_XUUE
https://youtu.be/Rgszfmk7ti0

xiv

Anda mungkin juga menyukai