Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azfi Shafia Marwah Anandhita

NPM : 11211396
Mata Kuliah : Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial
Dosen Pengampu : Agus Alamsyah, S.H., M.M.
Kelas / Prodi : B1.21 / Manajemen S1

TUGAS PERTEMUAN 2
HUBUNGAN FIDUSIDA
1. Jelaskan tentang penerapan doktrin piercing the corporate viel menurut Munir Fuady
(2002:3).
Jawaban:
Doktrin piercing the corporate viel merupakan doktrin hukum yang
mengesampingkan prinsip pemisahan kekayaan antara perusahaan (badan hukum) dengan
pemiliknya (pemegang saham, pendiri, direksi, dan komisaris). Doktrin ini bisa membuat
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut bisa dimintai tanggung jawab secara
pribadi atas kewajiban perusahaan, biasanya dalam situasi tertentu. Tujuan doktrin ini
adalah untuk mencegah penyalahgunaan badan hukum dan menegakkan keadilan.
Penerapan doktrin piercing the corporate viel menurut Minir Fuady yaitu sebagai
berikut:
a. Pemodalan Yang Tidak Layak (Terlal Kecil)
Doktrin ini dapat diterapkan ketika perusahaan didirikan dengan modal yang
terlalu kecil untuk menjalankan usahanya dengan wajar. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan pemegang
sahamnya mungkin berniat untuk menyalahgunakan badan hukum.
b. Penggunaan Dana Perusahaan Untuk Kepentingan Pribadi
Doktrin ini dapat diterapkan ketika pemegang saham atau pengurus perusahaan
menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak digunakan untuk tujuan yang sah dan pemegang sahamnya mungkin
berniat untuk menipu pihak lain.
c. Penyalahgunaan Tujuan Perseroan
Doktrin ini dapat diterapkan ketika perusahaan digunakan untuk tujuan yang
tidak sah atau berlawanan dengan hukum. Contohnya, perusahaan didirikan untuk
melakukan kegiatan ilegal seperti perdagangan narkoba atau pencucian uang.
d. Pengambilan Keputusan Tanpa Melalui Proses Formalitas Tertentu
Doktrin ini dapat diterapkan ketika pengambilan keputusan penting dalam
perusahaan tidak dilakukan melalui proses formalitas yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak dikelola dengan
baik dan pemegang sahamnya mungkin berniat untuk menipu pihak lain.
e. Pengalihan Modal dan Asset Dari Perseroan ke Pemegang Saham
Doktrin ini dapat diterapkan ketika perusahaan melakukan pengalihan modal
dan asetnya kepada pemegang sahamnya dengan tujuan untuk menghindari kewajiban.
Hal ini menunjukkan bahwa pemegang sahamnya berusaha untuk memperkaya diri
sendiri dengan mengorbankan kepentingan kreditur dan pihak lain.
f. Dominanya Pemegang Saham Dalam Perseroan
Doktrin ini dapat diterapkan ketika seorang pemegang saham memiliki kontrol
yang sangat besar atas perusahaan dan menggunakannya untuk kepentingan pribadinya.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak independen dan pemegang sahamnya
mungkin berniat untuk menipu pihak lain.
g. Tidak Dipenuhinya Formalitas Tentang Pembukuan
Doktrin ini dapat diterapkan ketika perusahaan tidak memenuhi formalitas
tentang pembukuan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tidak transparan dan pemegang sahamnya mungkin
berniat untuk menipu pihak lain.
h. Mispresentasi
Doktrin ini dapat diterapkan ketika perusahaan membuat pernyataan yang salah
kepada pihak lain untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak beritikad baik dan pemegang sahamnya mungkin berniat untuk
menipu pihak lain.
i. Perseroan Hanya Sebagai Agen
Doktrin ini dapat diterapkan ketika perusahaan hanya bertindak sebagai agen
bagi pemegang sahamnya dan tidak memiliki substansi ekonomi yang nyata. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tidak independen dan pemegang sahamnya mungkin
berniat untuk menghindari kewajiban.
2. Jelaskan beberapa cara untuk melindungi pemegang saham menurut Hech (AIRA Journal,
volume 25, nomor 5, 2012).
Jawaban:
Menurut Hech (AIRA Journal, volume 25, nomor 5, 2012) beberapa cara untuk
melindungi pemegang saham terdiri dari:
1. Formalitas Perusahaan
Beberapa cara yang termasuk kedaam formalitas perusahaan, diantaranya:
a. Mempertahankan dewan komisaris yang aktif
b. Dokumentasi risalah-risalah rapat direksi dan dewan komisaris yang baik dan rapi
c. Memastikan adanya direksi dan pimimpinan yang aktif dan bertanggungjawab
d. Mematuhi secara konsisten ketentuan administrasi undang-undang perseroan terbatas
e. Mengeluarkan saham hanya untuk yang telah disetujui oleh pemegang saham
f. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan secara tepat waktu dan
lengkap dengan risalahnya
g. Menyampaikan laporan tahunan dan laporan keuangan yang menunjukan posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan yang sebenernya.

2. Pengendalian Keuangan
Beberapa cara yang termasuk pengendalian keuangan, sebagai berikut:
a. Membuat anggaran keuangan yang realistis dan memantau pengeluaran perusahaan
dengan cermat.
b. Melakukan audit keuangan internal secara berkala.
c. Memiliki sistem kontrol internal yang memadai untuk mencegah penipuan dan
penyalahgunaan dana.

3. Suasana Kerja yang Etis


Beberapa cara yang termasuk suasana kerja yang etis, diantaranya:
a. Membuat kode etik perusahaan yang jelas dan mensosialisasikannya kepada semua
karyawan.
b. Menerapkan budaya perusahaan yang menjunjung tinggi integritas dan transparansi.
c. Memiliki mekanisme whistleblowing yang memungkinkan karyawan untuk melaporkan
pelanggaran etik tanpa rasa takut.

Anda mungkin juga menyukai