Anda di halaman 1dari 8

E-ISSN: 2614-4417

Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KUARTET PANCASILA PADA


MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG PENERAPAN NILAI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Rizki Septa Hardhita


SD Laboratorium UM Blitar
rizkishardhita@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
serta pengaruh dari penggunaan media permainan kartu kuartet pancasila
untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang penerapan nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan berupa
penelitian tindakan kelas dengan prosedur penelitian berupa siklus. Dalam
teknik pengumpulan data dilakukan tes. Tes dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan
tindakan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes tulis sebagai sarana
dimana peserta didik diberikan tugas. Teknik analisis data yang digunakan ialah
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif memiliki karakteristik yang dapat
ditampilkan dalam bentuk angka, berupa hasil pembelajaran awal dan hasil
pembelajaran akhir. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah media
permainan kartu kuartet pancasila efektif untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pada
siklus I dengan metode ceramah dan media power point persentase peserta didik
yang mendapatkan nilai tuntas ialah sebesar 50%, ketika dilakukan perbaikan
pada siklus II dengan media permainan kartu kuartet, persentase peserta didik
yang mendapatkan nilai tuntas naik sebesar 85%.

Kata Kunci: media permainan, kartu kuartet, hasil belajar

Abstract (Book Antiqua, 11, spasi 1)


This study aims to determine the ability of students and the effect of using the
Pancasila quartet card game media to increase students' understanding of the application
of Pancasila values in everyday life. The research method used is classroom action
research with research procedures in the form of cycles. In the technique of collecting
data, tests were carried out. The test is carried out to measure the ability of students
before the action is taken and after the action is taken. The research instrument used was
a written test as a means by which students were given assignments. The data analysis
technique used is quantitative analysis. Quantitative analysis has characteristics that can
be displayed in the form of numbers, in the form of initial learning outcomes and final
learning outcomes. The result of this research is that the media of the Pancasila quartet
card game is effective in increasing students' understanding of the application of
Pancasila values in everyday life. In the first cycle with the lecture method and power
point media the percentage of students who got a complete score was 50%, when
improvements were made in the second cycle with the quartet card game media, the
percentage of students who got a complete score increased by 85%.

120
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

Keyword: game media, quartet cards, learning outcomes.

didik tidak terlibat secara langsung


PENDAHULUAN
dengan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam dunia pendidikan, media
Hasil yang sama didapatkan saat
pembelajaran merupakan hal yang
pelajaran PPKn pada materi “Penerapan
sangat penting untuk menumbuhkan
Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-
semangat belajar dalam diri peserta
hari” berdasarkan hasil belajar yang
didik. Media pembelajaran diibaratkan
diperoleh, banyak peserta didik yang
sebagai alat tempur pendidik untuk
sulit membedakan penerapan nilai –
dapat mencapai suatu target yang
nilai pancasila, terutama nilai pada sila
diinginkan dalam pembelajaran. Oleh
kedua dan sila kelima. Berdasarkan hasil
karena itu, penggunaan media
wawancara, alasan peserta didik sulit
pembelajaran sudah menjadi barang
membedakan nilai pancasila karena
tentu dan wajib bagi guru untuk
kemiripan isi pada sila-sila tersebut.
memudahkan siswa dalam memahami
Selain itu, mereka juga beralasan tidak
materi yang diberikan, selain itu
dilibatkan dalam proses pembelajaran.
penggunaan media pembelajaran akan
Pendidik yang hanya mengkombinasi
membuat peserta didik semakin
metode ceramah dan media power point
bersemangat untuk mengikuti kegiatan
dirasa belum cukup bagi peserta didik
belajar di kelas.
untuk membuat mereka tertarik,
(Arief dkk 2012:26) mengatakan
sehingga peserta didik merasa lelah dan
bahwa media adalah perantara atau
mengantuk saat kegiatan belajar. Hal ini
pengantar pesan pengirim kepada
didukung dengan hasil belajar peserta
penerima pesan. Maka jika menilik hal
didik yang kurang maksimal, dari total
tersebut maka dapat dikatakan bahwa
20 peserta didik hanya 10 siswa yang
media pembelajaran adalah perantara
mendapatkan nilai di atas kriteria
bagi pendidik untuk menyampaikan
ketuntasan minimum (KKM) yakni 80
materi kepada peserta didik.
dan rentang nilaipun terlalu jauh dengan
Selama ini peserta didik hanya
nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40.
menyampaikan materi yang didominasi
Hal ini menunjukkan bahwa
menggunakan metode ceramah, dimana
kemampuan individu di kelas tersebut
guru sesekali menggunakan media power
cukup tinggi tapi perolehan nilai belum
point untuk membuat siswa lebih tertarik
memuaskan bagi siswa dan guru.
dan mudah memahami pelajaran PPKn.
Dalam penelitian ini, peneliti
Namun dengan bantuan media power
bertindak juga sebagai pengajar PPKn
point tidak cukup untuk membuat
kelas VI di SD Laboratorium UM Kota
peserta didik lebih paham dengan
Blitar mencoba untuk meningkatkan
materi yang disajikan. Karena peserta
hasil belajar peserta didik pada

121
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

pembelajaran PPKn. Sesuai dengan hasil ini, peserta didik dituntut secara aktif
nilai siswa dimana rentang nilai yang untuk mengikuti proses kegiatan belajar.
jauh dan rendahnya hasil belajar peserta Media ini juga sebagai sarana untuk
didik, maka butuh pemecahan masalah dapat menyeimbangkan otak kanan dan
untuk meningkatkan hasil belajar otak kiri peserta didik. Permainan kartu
peserta didik dengan cara penggunaan kuartet ini menuntut peserta didik untuk
media kartu kuartet yang dikemas memahami konsep, mengatur strategi,
dalam bentuk permainan. mengembangkan pengetahuan,
Dalam Kamus Besar Bahasa berinteraksi dengan teman,
Indonesia (2008:258) permainan adalah menumbuhkan perkembangan sosial,
perbuatan yang dilakukan dengan tidak emosi, fisik dan motorik dalam waktu
sungguh-sungguh, dimana hasil yang bersamaan. Sehingga jika ini
akhirnya tidak dipertimbangkan. diterapkan secara terus menerus, maka
Dananjaya (2010 : 35) Permainan adalah akan membiasakan peserta didik berfikir
kegiatan menyenangkan yang dapat secara kritis dan meningkatkan
menyburkan kemampuan dan watak kemampuan mereka untuk
seseorang. Menurut Kamus Besar menyelesaikan permasalahan secara
Bahasa Indonesia (2008:628), kartu cepat dan tepat.
adalah kertas tebal berbentuk persegi Berdasarkan uraian di atas maka
panjang (untuk berbagai keperluan peneliti tertarik untuk mengadakan
hampir sama dengan karcis). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
Kuartet adalah kelompok, judul “Penggunaan Media Permainan
kumpulan, dan sebagainya yang terdiri Kartu Kuartet Pancasila pada Mata
atas empat (KBBI 2008:745) Kartu Pelajaran PPKn Untuk Meningkatkan
kuartet adalah sejenis permainan yang Pemahaman Siswa tentang Penerapan
terdiri atas beberpa jumlah kartu Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-
bergambar, dari kartu tersebut tertera Hari”
keterangan berupa tulisan yang
menerangkan gambar tersebut. Biasanya METODE
tulisan judul gambar ditulis paling atas Pada penelitian ini, yang menjadi
dari kartu dan tulisannya lebih subjek ialah peserta didik kelas VI A SD
diperbesar atau dipertebal dan tulisan Laboratorium UM Kota Blitar yakni
gambar, ditulis dua atau empat baris sebanyak 20 peserta didik.
secara vertikal ditengah – tengah antara Jenis penelitian yang digunakan
judul dan gambar. Tulisan yang dalam penelitian ini yakni penelitian
menerangkan gambar itu biasanya tindakan kelas (PTK). Penelitian
ditulis dengan tinta berwana. Tindakan Kelas adalah jenis penelitian
Pemilihan media pembelajaran ini tindakan yang dilakukan oleh peserta
dikarenakan perkembangan jaman yang didik untuk meningkatkan kualitas
semakin modern. Dimana dengan media pembelaran di kelas (Pardjono dkk,

122
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

2007:12). Prosedur penelitian tindakan Sedangkan Reliabilitas menunjukkan


kelas dapat melalui empat tahap yakni bahwa instrumen yang baik, cukup
perencanaan, tindakan, observasi dan dapat dipercaya sebagai alat untuk
refleksi mengumpulkan data (Arikunto, 2006:
1. Perencanaan 154).
Pada tahap perencanaan ini, peneliti Teknik analisis data yang dilakukan
menetapkan tindakan yang akan pada penelitian ini adalah analisis
dilakukan untuk meningkatkan kuantitatif. Teknik analisis data
pemahaman siswa tentang penerapan dilakukan untuk mengolah data untuk
nilai pancasila dalam kehidupan sehari- mencapai tujuan penelitian.
hari. Penelitian tindakan ini dikatakan
2. Tindakan berhasil jika terdapat perubahan ke arah
Kegiatan belajar mengajar yang perbaikan, baik dari suasana belajar dan
telah disiapkan dan disesuaikan dengan hasil belajar siswa. Indikator
rencana pembelajaran keberhasilan ditentukan berdasarkan
3. Observasi proses dan hasil. Keberhasilan diperoleh
Kegiatan ini dilakukan untuk jika terjadi peningkatan skor sebesar
mengamati proses kegiatan belajar 80% dari jumlah siswa sesudah
mengajar. dilakukan tindakan.
4. Refleksi
Kegiatan ini dilakukan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
melihat apakah pembelajaran sudah Penelitian tindakan kelas ini
mencapai target atau belum. Jika belum dilakukan sebanyak 2 siklus, dimana
maka akan dilanjutkan pada siklus siklus I yakni sebelum dilakukan
selanjutnya tindakan dan siklus II setelah dilakukan
Teknik pengumpulan data tindakan. Data nomor absen peserta
menggunakan tes. Dimana tes didik secara sengaja di acak dan nama
digunakan untuk mengukur ditulis dengan peserta didik untuk
kemampuan peserta didik sebelum dan menjaga data dan privasi peserta didik.
sesudah dilakukan tindakan. 1. Siklus I
Instrumen penelitian yang Pada siklus I model pembelajaran
digunakan dalam penelitian ini berupa masih didominasi dengan ceramah dan
tes tulis yang berupa mengelompokkan dengan bantuan media power point. Alur
nilai-nilai pancasila yang sesuai dengan dalam siklus I akan dijabarkan sebagai
sila pancasila. berikut :
Dalam penelitian ini validitas ialah a. Perencanaan
kecermatan dan ketepatan alat ukur Pada proses perencanaan, peneliti
dalam melakukan fungsinya. Instrumen yang sekaligus pendidik membuat
yang valid maka alat ukur yang dipakai rancangan pelaksanaan pembelajaran
juga valid (Sugiyono, 2012: 173-174). (RPP), dimana alokasi waktu

123
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

pembelajaran yakni 80 menit. Selain itu


pendidik juga mempersiapkan materi No Kegiatan Alokasi

dan instrumen berupa penilaian berupa


penutup
tes tulis.
c. Observasi
b. Tindakan
Pada observasi, peneliti melakukan
Tabel 1: Kegiatan Siklus I
pengamatan terhadap nilai hasil belajar
No Kegiatan Alokasi siswa sebelum dilakukan tindakan.
Tabel 2: Nilai Peserta Didik Siklus I
Kegiatan Awal
• Mengucapkan salam No Peserta Didik Nilai
dan berdoa,
memeriksa 1. Peserta Didik 1 100
kehadiran/absensi 2. Peserta Didik 2 100
peserta didik . 3. Peserta Didik 3 95
• Mengaitkan materi
4. Peserta Didik 4 90
pembelajaran yang
5. Peserta Didik 5 85
1. akan dilakukan 15 menit
dengan pengalaman 6. Peserta Didik 6 85
peserta didik dengan 7. Peserta Didik 7 80
materi/tema/kegiatan 8. Peserta Didik 8 80
sebelumnya 9. Peserta Didik 9 80
• Menyampaikan tujuan 10. Peserta Didik 10 80
pembelajaran pada
11. Peserta Didik 11 75
pertemuan yang
12. Peserta Didik 12 65
berlangsung
Kegiatan Inti 13. Peserta Didik 13 65
• Peserta didik 14. Peserta Didik 14 60
memperhatikan materi 15. Peserta Didik 15 60
yang disampaikan 16. Peserta Didik 16 55
guru melalui media Peserta Didik 17
17. 50
power point tentang
18. Peserta Didik 18 45
penerapan nilai-nilai
2. 60 menit 19. Peserta Didik 19 40
pancasila dalam
kehidupan sehari-hari 20. Peserta Didik 20 40
• Peserta didik Berdasarkan tabel di atas didapat
melakukan tanya bahwa nilai tertinggi dengan
jawab
pembelajaran metode ceramah dan
• Peserta didik
media power point yakni 100 dan nilai
mengerjakan tes tulis
Kegiatan Penutup terendah yakni 40.
• Peserta didik bersama Dalam tes tulis ditemukan bahwa 10
guru menyimpulkan peserta didik telah mencapai KKM dan
3 hasil pembelajaran 5 menit 10 peserta didik belum mencapai KKM
• Penyampaian rencana
dan bila dipersentasekan peserta didik
tindak lanjut
• Salam dan doa
yang memiliki nilai di atas KKM hanya

124
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

50%. Hal tersebut membuat penilaian


ketuntasan belum mencapai dari nilai No Kegiatan Alokasi

KKM yang ditentukan yakni sebesar


• Mengucapkan salam
80% dari seluruh siswa. dan berdoa,
d. Refleksi memeriksa
Pada tahap ini, peneliti menemukan kehadiran/absensi
permasalahan yang terjadi pada siklus I. peserta didik .
• Mengaitkan materi
Faktor yang membuat hasil belajar siswa
pembelajaran yang
rendah yakni masih banyak siswa yang akan dilakukan
tidak mendengarkan pendidik ketika dengan pengalaman
menjelaskan, sebagian siswa berbicara peserta didik dengan
sendiri dan ada yang kedapatan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
melamun saat pendidik menjelaskan.
• Menyampaikan tujuan
Hal ini dipengaruhi karena pendidik pembelajaran pada
lebih banyak menggunakan metode pertemuan yang
ceramah dan media power point tidak berlangsung
cukup untuk membuat peserta didik Kegiatan Inti
• Peserta didik
tertarik dengan materi yang disajikan
memperhatikan materi
guru. Sehingga penelitian perlu
yang disampaikan
dilanjutkan ke siklus II sebagai guru melalui media
perbaikan proses pembelajaran. power point tentang
2. Siklus II penerapan nilai-nilai
Pada siklus II peneliti menggunakan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
media pembelajaran menggunakan
2. • Peserta didik 60 menit
kartu kuartet. Alur dalam siklus II akan melakukan permainan
dijabarkan sebagai berikut : kuartet yang
a. Perencanaan dilakukan secara
Pada proses perencanaan, peneliti berkelompok
• Peserta didik
memodifikasi RPP yang dibuat pada
melakukan tanya
siklus I, dimana ditambahkan jawab
permainan kuartet dalam proses • Peserta didik
pembelajaran. Alokasi waktu yang mengerjakan tes tulis
diberikan tetap 80 menit, selain itu Kegiatan Penutup
• Peserta didik bersama
pendidik juga menyiapkan instrumen
guru menyimpulkan
penilaian berupa tes tulis.
hasil pembelajaran
b. Tindakan 3 5 menit
• Penyampaian rencana
Tabel 3: Kegiatan Siklus II tindak lanjut
• Salam dan doa
No Kegiatan Alokasi penutup
c. Observasi
1. Kegiatan Awal 15 menit

125
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

Pada observasi, peneliti melakukan d. Refleksi


pengamatan terhadap nilai hasil belajar Refleksi hasil penelitian tindakan
siswa sebelum dilakukan tindakan. kelas oleh peneliti yakni dengan media
Tabel 2: Nilai Peserta Didik Siklus I pembelajaran kartu kuartet yang
dilakukan pada siklus II ini, ketuntasan
No Peserta Didik Nilai
sudah tercapai.
Dengan media permainan kuartet
1. Peserta Didik 1 100
Peserta Didik 2
ini, peserta didik ikut serta secara
2. 100
3. Peserta Didik 3 95
langsung dalam proses pembelajaran.
4. Peserta Didik 4 95
Peserta didik lebih aktif dan fokus pada
5. Peserta Didik 5 100 materi yang disajikan guru. Selain itu,
6. Peserta Didik 6 100 antusias peserta didik dalam melakukan
7. Peserta Didik 7 80 permainan dan rasa ingin menjadi
8. Peserta Didik 8 95 pemenang membuat mereka lebih
9. Peserta Didik 9 100 semangat untuk menggali lebih jauh
10. Peserta Didik 10 80 tentang materi yang disampaikan.
11. Peserta Didik 11 95 Pengaruh media permainan kartu
12. Peserta Didik 12 100 kuartet yang dilakukan pada siklus II
13. Peserta Didik 13 75 terbukti lebih efektif dibandingkan
14. Peserta Didik 14 85 dengan metode ceramah dengan media
15. Peserta Didik 15 90 power point pada siklus I, utamanya
16. Peserta Didik 16 85 dalam meningkatkan hasil belajar siswa
17. Peserta Didik 17 80 tentang penerapan nilai pancasila dalam
18. Peserta Didik 18 75 kehidupan sehari-hari.
19. Peserta Didik 19 80
20. Peserta Didik 20 60 KESIMPULAN
Berdasarkan tabel di atas didapat Berdasarkan hasil penelitian dan
bahwa nilai tertinggi dengan pembahasan yang telah dijabarkan di
pembelajaran dengan media atas, maka media permaianan kartu
pembelajaran permainan kuartet yakni kuartet efektif untuk meningkatkan hasil
100 dan nilai terendah yakni 60. belajar siswa tentang penerapan nilai
Dalam tes tulis ditemukan bahwa 17 pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
peserta didik telah mencapai KKM dan 3 Dengan penerapan media
peserta didik belum mencapai KKM dan permaianan kartu kuartet, siswa kelas VI
bila dipersentasekan peserta didik yang SD Laboratorium UM Kota Blitar
memiliki nilai di atas KKM yaitu 85%. mengalami peningkatan hasil belajar
Hal tersebut membuat penilaian pada materi penerapan nilai pancasila
ketuntasan telah mencapai nilai KKM dalam kehidupan sehari-hari. Pada
yang ditentukan yakni sebesar 80% dari siklus I dengan metode ceramah dan
seluruh siswa. media power point peserta didik yang

126
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume VI, Nomor 2, November 2022

mendapatkan nilai tuntas yakni 50%,


sedangkan nilai KKM yang ditentukan
yakni 80% dari seluruh siswa. Artinya
pada siklus I kemampuan siswa masih
tergolong rendah. Ketika dilakukan
perbaikan pada siklus II dengan media
permainan kartu kuartet, persentase
peserta didik yang tuntas KKM yakni
naik sebesar 85%. Artinya pada siklus II
ini ketuntasan telah tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. 2012. Media


Pendidikan: Pengertian, Pengembangan
dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Arikunto, Suharsini 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Bumi Angkasa
Dananjaya, Utomo. 2010. Media
Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa
Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta: UNY
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan. Jakarta: CV. Alfabeta
Tim Penyusun Kamus Pusat dan
Pengembangan Bahasa. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum

127

Anda mungkin juga menyukai